PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X MA NEGERI 1 LUBUKLINGGAU ABSTRAK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X MA NEGERI 1 LUBUKLINGGAU ABSTRAK"

Transkripsi

1 1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X MA NEGERI 1 LUBUKLINGGAU Pikal Amirul Mukminin 1, Merti Triyanti 2, Yuli Febrianti 3 1 Alumni S1 STKIP-PGRI Lubuklinggau 2,3 Dosen STKIP-PGRI Lubuklinggau ABSTRAK Skripsi ini berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X MA Negeri 1 Lubuklinggau. Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar Biologi siswa kelas X MA Negeri 1 Lubuklinggau. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen murni yang dilaksanakan adanya kelas pembanding dua kelompok sampel yaitu satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain Random, Pre-Test, Post-Test. Populasinya adalah siswa kelas X MA Negeri 1 Lubuklinggau yang berjumlah 265 orang yang diambil secara acak. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X MA Negeri 1 Lubuklinggau. Rata-rata hasil belajar kelas eksperimen sebesar 80,02 dan kelas kontrol sebesar 75,07. Hasil perhitungan uji t diperoleh t hitung 6,78 dan t tabel dengan taraf kepercayaan α = 0,05 dan drajat kebebasan (dk) = 76 di dapat, t hitung > t tabel (6,78 > 1,658), maka Ha diterima. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang sigfnifikan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X MA Negeri 1 Lubuklinggau. Kata kunci: Numbered Head Together (NHT), Hasil Belajar Biologi. A. PENDAHULUAN Kualitas pendidikan indonesia dianggap oleh banyak kalangan masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator. Pertama, lulusan dari sekolah atau perguruan tinggi yang belum siap memasuki dunia kerja karena minimnya kompetensi yang dimiliki. Kedua, peringkat Human Development Index (HDI). Indonesia yang masih rendah (tahun 2004 peringkat 111 dari 117 negara dan tahun 2005 peringkat 110 di bawah Vietnam dengan peringkat 108). Ketiga, laporan International Educational Achievement (IEA) bahwa kemampuan membaca siswa indonesia berada diurutan 38 dari 39 negara yang disurvei. Keempat, mutu akademik antarbangsa melalui

2 Programme For International Student Assessment (PISA) 2003 menunjukkan bahwa dari 41 negara yang disurvei untuk bidang IPA, Indonesia menepati peringkat ke 38, sementara untuk bidang Matematika dan kemampuan membaca menempati peringkat ke 39 (Kunandar, 2010:1-2). Untuk memperoleh hasil pembelajaran yang optimal, salah satu tugas seorang guru yang sangat penting adalah membuat persiapan pembelajaran, sedangkan untuk membuat persiapan pembelajaran, seorang guru perlu dituntut memiliki sejumlah kemampuan. Maka dari itu seorang guru harus menguasai materi pelajaran, kemampuan merumuskan tujuan pembelajaran, kemampuan membuat alat evaluasi yang relevan, kemampuan memilih materi, kemampuan merancang pengalaman belajar, kemapuan mengembangkan keterampilan proses sesuai dengan hakekat IPA, menguasai berbagai pendekatan dan teori belajar, menguasai berbagai metode dan media pembelajaran, kemampuan memilih dan mengkombinasikan materi pelajaran, metode, media dan kemampuan-kemampuan yang menunjang keberhasilan proses pembelajaran (Rustaman, dkk. 2003:107). Guru sebagai komponen utama dalam dunia pendidikan dituntut untuk mampu mengimbangi bahkan melampaui perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang dalam masyarakat. Melalui sentuhan guru di sekolah diharapkan mampu menghasilkan peserta didik yang memiliki kompetensi tinggi dan siap menghadapi tantangan hidup dengan penuh keyakinan dan percaya diri yang tinggi. Sekarang dan kedepan, sekolah (pendidikan) harus mampu menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, baik secara keilmuan (akademis) maupun secara sikap mental (Kunandar, 2010:37). Berdasarkan hasil wawancara tanggal 20 Januari 2016 dengan guru mata pelajaran Biologi di MA Negeri 1 Lubuklinggau, menunjukan bahwa hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran Biologi ternyata masih rendah. Hal ini dapat dilihat dalam kegiatan pembelajaran masih belum adanya keinginan siswa yang mengajukan diri untuk menjawab pertanyaan dari guru. Guru harus menunjuk siswa secara langsung untuk menjawab pertanyaan. Selain itu, kurangnya minat juga dapat dilihat dari masih seringnya siswa menunda-nunda untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dan kebiasaan siswa yang hanya menunggu materi pembelajaran yang akan disampaikan oleh guru. Sebagian besar siswa belum mempunyai keinginan untuk mencari sumber materi belajar selain dari apa yang disampaikan oleh guru. Hal ini akan berakibat pada kemampuan siswa itu sendiri. Selain terbatasnya ilmu yang mereka dapatkan, juga mengakibatkan pada kemampuan siswa yang dapat kurang berkembang secara maksimal. Selain itu, rata-rata nilai ulangan harian siswa 70,00 yang mencapai KKM 78 dari 39 siswa hanya 17 siswa yang mencapai nilai 78 ke atas. Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan salah satu strategi pembelajaran yaitu model pembelajaran NHT. 2

3 3 Model pembelajaran NHT adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional, untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pembelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran (Trianto, 2009:82). Berdasarkan dengan pemikiran di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X MA Negeri 1 Lubuklinggau. B. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Belajar Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2010:2). Sedangkan menurut Hamalik (2009:27-28) belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan buka suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. 2. Hasil Belajar Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:3), mendefenisikan bahwa hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Selain itu, menurut Suprijono (2009:7), hasil belajar adalah perubahan prilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. sedangkan menurut Jihat dan Haris (2010:14), menyatakan bahwa hasil belajar adalah pencapaian bentuk perubahan perilaku yang cenderung menetap dari rana kognitif, afektif, dan psikomotorik dari proses belajar yang dilakukan dalam waktu tertentu. 3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar Suatu belajar yang dicapai oleh siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor dari dalam diri siswa itu dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan (Slameto, 2010:54-69). 4. Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Numbered Head Together (NHT) pada dasarnya, merupakan varian dari diskusi kelompok, teknis pelaksanaannya hampir sama dengan diskusi kelompok (Huda, 2011:130). Sedangkan menurut Trianto (2009:82), Numbered Head Together (NHT) penomran berfikir bersama adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk memengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional, untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut. Sedangkan menurut Shoimin (2014:108), mengatakan Numbered Head Together (NHT)

4 4 merupakan suatu model pembelajaran berkelompok yang setiap anggota kelopoknya bertanggung jawab atas tugas kelompoknya, sehingga tidak ada pemisahan antara siswa yang satu dengan yang lain dalam satu kelompok untuk saling memberi dan menerima antara satu dengan yang lainnya. 5. Langkah-langkah Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Menurut Trianto (2009:82-83), mengatakan bahwa langkahlangkah model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) sebagai berikut: a. Fase 1: Penomoran Dalam fase ini guru membagi siswa kedalam kelompok 3-5 orang dan kepada setiap anggota kelompok diberi nomor antara 1 sampai 5. b. Fase 2: Mengajukan pertanyaan Mengajukan sebuah pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan dapat bervariasi. Pertanyaan dapat sangat spesifik dan dalam bentuk kalimat tanya. c. Fase 3: Berpikir bersama Siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan itu dan menyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban tim. d. Fase 4: Menjawab Guru memangil suatu nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya sesuai mengacukan tangannya dan mencoba untuk menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas. Sedangkan menurut (Shoimin, 2014:108) langkah-langkah penerapan Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) sebagai berikut: a. Siswa dibagi dalam kelompok. Setiap siswa dalam setiap kelompok mendapatkan nomor. b. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya. c. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya dengan baik. d. Guru memangil salah satu nomor siswa dan nomor yang dipanggil keluar dari kelompoknya melaporkan atau menjelaskan hasil kerja sama mereka. e. Tanggapan dengan teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain. f. Kesimpulan. 6. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT). Menurut Shoimin (2014:108), ada beberapa kelebihan dan kelemahan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT)

5 5 a. Kelebihan Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) 1) Setiap murid menjadi siap. 2) Dapat melakukan diskusi dengan sunguh-sunguh. 3) Murid yang pandai dapat mengajari murid yang kurang pandai. 4) Terjadi interaksi secara intens antar siswa dalam menjawab soal. 5) Tidak ada murid yang mondominasi dalam kelompok karena ada nomor yang membatasi. b. Kekurangan Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) 1) Tidak terlalu cocok diterapkan dalam jumlah siswa banyak karena membutuhkan waktu yang lama. 2) Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru karena kemungkinan waktu yang terbatas. C. METODE PENELITIAN Sesuai dengan permasalahan yang di teliti, maka jenis metode penelitian ini adalah penelitian eksperimen murni yang di laksanakan adanya kelas pembanding dua kelompok sampel yaitu satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol. Sampel dipilih dengan menggunakan teknik sampel random sampling. Rancangan penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah desain Random, Pre-Test, post-test Desain. Dengan desain ini sudah ada kelompok kontrol, subjek dipilih secara random. Sebelum dilakukan perlakuan, diberikan pre-test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, kemudian dilakukan perlakuan pada kelas eksperimen dengan Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT), kelas kontrol secara langsung. Setelah perlakuan, kemudian diadakan Post-Test di kelas eksperimen dan kelas kontrol (Arikunto, 2010:126). Adapun Menurut Arikunto (2010:126), desain penelitian yang digunakan berbentuk control group Pre-Test, Post-Test yang melibatkan dua kelompok, adalah sebagai berikut: Menurut Arikunto, (2010:126). Desain Penelitian E R O1 x O2 K O3 O4 Keterangan: E : Kelompok eksperimen K : Kelompok kontrol O 1 : Tes awal (Pre-Test) pada kelas eksperimen O 2 : Tes akhir (Post-Test) pada kelas eksperimen O 3 : Tes awal (Pre-Test) pada kelas kontrol O 4 : Tes akhir (Post-Test) pada kelas kontrol X : Perlakuan Model Pembelajaran NHT

6 6 Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa kelas X MAN 1 Lubuklinggau. Sampel dalam penelitian ini yaitu kelas X MIA 1 dan kelas X MIA 2. Cara pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan tes. Tes dalam penelitian ini sebanyak dua kali yaitu sebelum melakukan pembelajaran (pretest) dan sesudah melakukan pembelajaran (post-test). Tes yang digunakan berbentuk uraian sebanyak 15 soal. Teknik analisis data hasil penelitian dianalisis dengan cara menghitung rata-rata dan simpangan baku, normalitas, uji homogenitas dan uji kesamaan dua rata-rata dengan menggunakan uji-t pada taraf signifikan α = 0,05. D. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Analisis Deskripsi Data Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua kelas sampel yaitu kelas X MIA1 sebagai kelas kontrol dan kelas X MIA2 kelas eksperimen. Pada pelaksanaan tes awal kelas eksperimen diikuti oleh semua siswa dan kelas kontrol juga diikuti semua siswa. Dan hasil tes akhir diperoleh setelah kedua kelas mendapat perlakuan yang berbeda dalam pembelajaran biologi pokok bahasan Arthropoda. Data tersebut digunakan untuk menentukan perbedaan hasil belajar antara dua kelas. Sebelum dilaksanakan pembelajaran terlebih dahulu dilaksanakannya Pre-Test yang berfungsi untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum dilakukan proses belajar mengajar. a. Kemampuan Awal Siswa (Pre-Test) Kemampuan awal siswa sebelum mengikuti pembelajaran materi Artropoda adalah merupakan data penelitian yang didapat dari tes awal. Pelaksanaan Pre-Test berfungsi untuk mengetahui kemampuan awal tentang suatu pokok bahasan dari masing-masing kelas sebelum dilakukan pembelajaran. Berdasarkan hasil perhitungan (Lampiran C), rata-rata dan simpangan baku dari hasil Pre-Test dapat dilihat pada Tabel 4.1 sebagai berikut: Tabel 4.1 Rata-rata dan Simpangan Baku data tes awal (Pre-Test) N X S Kelas Eksperimen 40,00 39,65 17,60 Kelas Kontrol 38,00 39,50 15,77 Berdasarkan Tabel 4.1 diatas dapat dilihat bahwa skor rata-rata kelas eksperimen 39,65 dan skor rata-rata kelas kontrol 39,50. Hal ini berarti secara deskriptif kemampuan awal siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki kesamaan. b. Kemampuan Akhir Siswa (Post-Test) Kemampuan akhir siswa dalam penguasaan materi Arthropoda, merupakan hasil belajar siswa setelah mengikuti

7 7 proses pembelajaran. pelaksanaan tes akhir dimaksud untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar pada pelaksanaan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan hasil perhitungan data (Lampiran C) ratarata dan simpangan baku dari hasil tes akhir dapat dilihat pada Tabel 4.2 adalah sebagai berikut: Tabel 4.2 Rata-Rata Dan Simpangan Baku Data Tes Akhir (Post-test) Kelas Eksperimen Kelas Kontrol N X S 40,00 80,02 12,89 30,00 75,07 8,56 Berdasarkan Tabel 4.2 dibandingkan dengan kemampuan awal siswa, terdapat peningkatan setelah mengikuti pembelajaran. Skor rata-rata tes awal kelas eksperimen adalah 39,65 sedangkan skor rata-rata tes akhir adalah 80,02 berarti terjadi peningkatan sebesar 55,71. Skor rata-rata tes awal pada kontrol adalah 39,50 sedangkan skor rata-rata tes akhir adalah 75,07 hal ini berarti terjadi peningkatan rata-rata skor sebesar 51,71. Peningkatan rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan pada kelas kontrol. 2. Analisis Inferensial Data Penelitian Untuk dapat menarik kesimpulan dari data (Post-Test) maka dilakukan pengujian hipotesis secara statistik. Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitiaan ini adalah Terdapat pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar mata pelajaran biologi siswa kelas X MA Negeri 1 Lubuklinggau. Sebelum pengujian dilakukan terlebih dahulu diadakan uji normalitas dan uji hipotesis data tersebut. a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah data hasil tes siswa berdistribusi normal atau tidak. Untuk lebih jelas uji normalitas ini dapat dilihat pada Lampiran C. Berdasarkan ketentuan perhitungan statistik mengenai uji normalitas data dengan taraf kepercayaan α=0,05. Jika X 2 hitung < X 2 tabel maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Hasil uji coba normalitas data tes awal dan tes akhir untuk dua kelompok dapat dilihat pada Tabel 4.3.

8 8 Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Skor Tes Awal dan Tes Akhir 2 DK 2 Kesimpulan tabel hitung Kelas Eksperimen 1. Tes Awal 2. Tes Akhir Kelompok Kontrol 1. Tes Awal 2. Tes Akhir 4,3376 2,0422 6,9809 6, ,07 11,07 11,07 11,07 Normal Normal Normal Normal Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai X 2 hitung data tes awal maupun tes akhir untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol lebih kecil dari pada X 2 tabel. Berdasarkan ketentuan pengujian normalitas dengan penggunaan uji X 2 (chikuadrat) dapat disimpulkan bahwa masing-masing kelompok data untuk tes awal maupun tes akhir pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal pada taraf kepercayaan α = 0,05. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas ini bertujuan untuk melihat apakah data Pre-Test dan Post-Tes pada kedua kelas sampel mempunyai variansi yang homogen atau tidak. Uji homogenitas varians tes awal dan tes akhir pada taraf kepercayaan α = 0,05 dapat dilihata pada Tabel 4.4 Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Skor Tes Awal dan Tes Akhir F DK F Keterangan hitung tabel Tes Awal 1,24 (38:40) 1,69 Homogen Tes Akhir 2,26 (38:40) 1,69 Tidak Homogen Pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa Pre-Test kedua kelompok kelas eksperimen dan kelas kontrol diketahui bahwa perhitungan uji homogenitas Pre-Test termasuk kategori homogen, karena F hitung (1,24) < F tabel (1,69). Sedangkan perhitungan uji homogenitas Post-Test termasuk kategori tidak homogen yaitu F hitung (2,26) > F tabel (1,69). c. Uji Kesamaan Dua Rata-rata Berdasarkan uji normalitas dan homogenitas, yang telah dilakukan maka diketahui bahwa hasil analisis uji normalitas Pre-Test berdistribusi normal dan homogen. Sedangkan hasil

9 9 analisis uji normalitas Post-Test berdistribusi normal tetapi tidak homogen, sehingga uji kesamaan rata-rata menggunakan uji-t semu. Pasangan uji hipotesis yang digunakan dalam Pre-Test adalah sebagai berikut: Ho Rata-rata hasil belajar biologi siswa menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) kurang dari atau sama dengan rata-rata hasil belajar biologi siswa yang menggunakan model pembelajaran Direct Instruction (µ 1 µ 2). Ha Rata-rata hasil belajar biologi siswa menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) lebih dari rata-rata hasil belajar biologi siswa yang menggunakan model pembelajaran Direct Instruction (µ 1 > µ 2). Dengan demikian uji kesamaan dua rata-rata Pre-t=Test antara kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk data dapat menggunakan uji-t. Hasil uji-t (Lampiran C) untuk tes awal dan tes akhir dapat dilihat pada Tabel 4.5 adalah sebagai berikut: Tabel 4.5 Uji Kesamaan Dua Rata-rata Tes Awal Tes Awal t hitung DK t tabel Keterangan 0, ,980 Ho diterima Berdasarkan Tabel 4.5 menunjukkan bahwa hasil perhitungan uji-t mengenai kemampuan awal siswa menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan awal siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol pada taraf kepercayaan α = 0,05. Sedangkan pasangan uji hipotesis yang digunakan dalam Pos-Test adalah sebagai berikut: Ho Rata-rata hasil belajar biologi siswa menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) kurang dari atau sama dengan rata-rata hasil belajar biologi siswa yang menggunakan model pembelajaran Direct Instruction (µ 1 = µ 2). Ha Rata-rata hasil belajar biologi siswa menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) lebih dari rata-rata hasil belajar biologi siswa yang menggunakan model pembelajaran Direct Instruction (µ 1 µ 2). Uji kesamaan dua rata-rata bertujuan untuk membuktikan hipotesis dan mendapatkan suatu kesimpulan. Hasil rekapitulasi perhitungan uji-t semu kesamaan dua rata-rata Pos-Test.

10 10 Tabel 4.6 Uji Kesamaan Dua Rata-rata Tes Akhir Tes Akhir t hitung DK t tabel Keterangan 6, ,658 Ho diterima Berdasarkan hasil perhitungan uji-t semu mengenai kemampuan akhir siswa (Tabel 4.6) menunjukkan bahwa t hitung > t tabel (6,78 > 1,658). Hal ini berati Ho diterima. Dengan demikian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima kebenarannya. Jadi, Terdapat pengaruh yang signifikan menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X MA Negeri 1 Lubuklinggau. 3. Pembahasan Sebelum melaksanakan penelitian terlebih dahulu peneliti melakukan uji instrumen soal. Uji instrumen soal dilaksanakan pada tanggal 25 April 2016 dikelas XI MIA 1 soal yang diujikan berbentuk essay sebanyak 15 soal yang diikuti sebanyak 39 orang siswa. Setelah soal diujikan maka peneliti melakukan Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Daya Pembeda dan Indeks Kesukaran untuk menentukan kevalidtan soal. Berdasarkan perhitungan, dari 15 soal yang diujikan hanya 5 soal yang valid dan layak untuk dijadikan sebagai soal Pre-Test dan Post-Test. Tahap pelaksanaan pembelajaran ini dilaksanakan sebanyak enam kali pertemuan yang masing-masing pertemuan di bagi kedalam tiga pertemuan untuk kelas Eksperimen dan kelas Kontrol. Pertemuan pertama peneliti melaksanakan Pre-Test terlebih dahulu untuk mengetahui kemapuan awal siswa di kelas Eksperimen dan kelas Kontrol pada tanggal 4 Mei Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa skor rata-rata kelas Eksperimen 39,65 dan rata-rata skor kelas Kontrol 39,50. Hal ini berarti secara deskriftif kemampuan awal siswa antara kelas Eksperimen dan kelas Kontrol memiliki kemampuan yang sama. Pertemuan kedua peneliti melakukan pembelajaran dikelas Eksperimen pada tanggal 7 Mei Pada penelitian ini, peneliti menggunakan Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT). Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Trianto (2009:82-83) maka peneliti menerapkam langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut: 1. Fase 1: Penomoran Dalam fase ini guru membagi siswa kedalam kelompok 3-5 orang siswa dan kepada setiap anggota kelompok diberi nomor antara 1 sampai Fase 2: Mengajukan pertanyaan

11 11 Mengajukan pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan bervariasi. Pertanyaan dapat sangat spesifik dan dalam bentuk kalimat tanya. 3. Fase 3: Berfikir bersama Siswa menyatukan Pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan itu dan menyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban tim. 4. Fase 4: Menjawab Guru memanggil suatu nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya sesuai mengacukan tangannya dan mencoba untuk menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas. Aktivitas pada pertemuan ini siswa mengalami perubahan dan peningkatan belajar. Hal ini membuat siswa semakin bersemangat dan aktifitas belajar Biologi meningkat karena bukan hanya siswa kreatif dalam menjawab, bertanya dan mengerjakan soal, suasana tidak tegang dan ada unsur bermain didalamnya membuat siswa tidak bosan memahami materi yang sedang dipelajari. Hal ini terlihat terjadinya interaksi antara kelompok satu dengan kelompok yang lainnya dalam menjawab dan menyampaikan jawaban dengan baik. Siswa sudah berani mengeluarkan masing-masing pendapat saat diskusi kelompok berlangsung dan sudah muncul kesadaran akan tanggungjawab yang diberikan kepada kelompoknya. Hal ini sesuai dengan pendapat Huda (2011:130) dan Trianto (2009:82), dapat disimpulkan bahwa model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) adalah merupakan suatu model pembelajaran yang berkelompok setiap anggota kelompoknya bertanggung jawab atas tugas kelompoknya, sehingga tidak ada pemisa antara siswa yang satu dengan siswa yang lain dalam satu kelompok untuk saling memberi dan menerima antara satu dengan yang lainnya. Sedangkan untuk pertemuan kedua di kelas Kontrol dilaksanakan pada tanggal 9 Mei Pada pertemua ini peneliti tidak menggunakan model pembelajaran seperti yang diberikan di kelas Eksperimen tetapi peneliti secara langsung melakukan pengajaran di kelas Kontrol dengan konvensional. Pada pertemuan ketiga tanggal 11 Mei 2016 peneliti melakukan Post-Test dikelas Eksperimen dan kelas Kontrol. Berdasarkan analisis data tes akhir terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Ini disebabkan dari perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT), diperoleh rata-rata 80,02 dan standar deviasi 12,89. Pada kelas kontrol secara langsung tanpa menggunakan model, diperoleh rata-rata 75,07 dan standar deviasi 8,56. Hal ini menunjukkan ratarata hasil Post-Test kelas eksperimen lebih baik dibandingkan

12 12 dengan kelas kontrol. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pada taraf kepercayaan α = 0,05 dan drajat kebebasan (dk) = 76, di dapat t hitung 6,78 dan t tabel 1,658 dapat disimpulkan bahwa Terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X MA Negeri 1Lubukinggau. Tingginya hasil belajar siswa pada kelas eksperimen disebabkan oleh adanya perbedaan dalam proses pembelajaran pada kedua kelas tersebut, karena pada kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran sedangkan kelas kontrol tanpa diberikan model pembelajaran dalam proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan kelebihan dari Model Pembelajaran NHT yaitu: Setiap siawa menjadi siap, Dapat melakukan diskusi dengan sunguh-sunguh, Siswa yang pandai dapat mengajari Siswa yang kurang pandai, Terjadinya interaksi secara intens siswa dalam menjawab soal dan tidak ada siswa yang mondominasi dalam kelompok karena ada nomor yang membatasi. Perlakuan disini maksudnya adalah penggunaan model pembelajaran yang berbeda. Sehingga dengan adanya penggunaan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) siswa lebih mudah dalam mempelajari materi yang sudah diajarkan serta mampu mengolah kembali materi pelajaran, menyusun jalan pikirannya secara runtun, belajara mengemukakan pendapatnya, belajar teknik-teknik studi yang efektif dan efesien. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan pendapat yang dikemukakan Trianto (2009:82), Numbered Head Together (NHT) penomoran berfikir bersama adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk memengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional, untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut. Dan juga sesuai dengan penelitia dilakukan oleh Fajrin (2014), dengan judul Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Driblling Sepak Bola. Penelitian tersebut meyimpulkan bahwa hasil belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) memberikan pengaruh yang signifikan. E. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen sebesar 80,02 dan nilai rata-rata hasil belajar kelas kontrol sebesar 75,07. Sedangkan untuk perhitungan uji t diperoleh t hitung 6,78 dan t tabel dengan taraf kepercayaan α = 0,05 dan drajat kebebasan (dk) = 76 di dapat, t hitung > t tabel (6,78 > 1,658), maka

13 13 Ha diterima. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang sigfnifikan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X MA Negeri 1 Lubuklinggau. F. DARTAR PUSTAKA Arikunto, S Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rieneka Cipta. Fajrin, N.Y. 2014, Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Dribbling Sepak Bola. Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Vol 02 No. 02 Halaman ISSN: X. Febriany, D. D. dkk Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi. Jurnal Pendidikan Ekonomi BKK Akuntansi UNS, Vol 1. No 2. Halaman Hamalik, O Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Huda, M Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur dan Model Terapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Jihad, A. dan Haris, A Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo. Kunandar Guru Profesonal Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Rustaman, Y. N. dkk Strategi Belajar Mengajar Biologi. Universitas Pendidikan Indonesia. Tim penulis Shoimin, A Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Siregar, A. F Pengaruh Model Kooperatif Tipe NHT Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 18 Medan. Jurnal Pendidikan Fisika, Vol 1. No 1 Halaman ISSN: X. Slameto Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

14 14 Slamet, P. dan Sri, H Konsep dan Penerapan Biologi SMA/MA Kelas X. Jakarta: Cahaya Prima Sentosa. Sudijono, A Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alpabeta Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alpabeta. Sukardi Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara Suprijono, A Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Trianto Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri.

15 15

PENGARUH MODEL COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 LUBUKLINGGAU ABSTRAK

PENGARUH MODEL COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 LUBUKLINGGAU ABSTRAK PENGARUH MODEL COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 LUBUKLINGGAU Darwinsyah, Merti Triyanti, M.Pd. 2, Yuni Krisnawati, M.Pd. 3 1 Alumni S1 STKIP-PGRI Lubuklinggau

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 UBUKLINGGAU.

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 UBUKLINGGAU. PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 UBUKLINGGAU Oleh Sela Megaria 1, Yuita Wardianti 2, Ivoni Susanti 3 1 Program Studi Pendidikan Biologi, STKIP-PGRI

Lebih terperinci

Alumni S1 STKIP-PGRI Lubuklinggau. ABSTRAK. Kata Kunci : Scramble, alat peraga, bahan bekas, Hasil belajar biologi.

Alumni S1 STKIP-PGRI Lubuklinggau.   ABSTRAK. Kata Kunci : Scramble, alat peraga, bahan bekas, Hasil belajar biologi. Pengaruh Model Pembelajaran Scramble dengan Menggunakan Alat Peraga dari Bahan Bekas Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Lubuklinggau Tahun Ajaran 2015/2016 Oleh: Aresta Pratiwi 1,

Lebih terperinci

JSEE - Vol. II, No. 2 November 2014 ISSN : Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi

JSEE - Vol. II, No. 2 November 2014 ISSN : Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi JSEE - Vol. II, No. November 014 ISSN : 354-6719 PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERAIF NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KETENAGAKERJAAN DI KELAS

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU (Suatu Penelitian di SMP Negeri 10 Gorontalo) Jurusan Pendidikan sejarah Fakulkas Ilmu sosial, Universitas

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN THINK PAIR SHARE DI SMA NEGERI PURWODADI

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN THINK PAIR SHARE DI SMA NEGERI PURWODADI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN THINK PAIR SHARE DI SMA NEGERI PURWODADI Tri Ariani 21, Nurma Fitriyani 22 Abstrak. Fisika

Lebih terperinci

JSEE - Vol. III, No. 1 April 2015 ISSN : Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi

JSEE - Vol. III, No. 1 April 2015 ISSN : Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi JSEE - Vol. III, No. 1 April 015 ISSN : 35-6719 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TINDAKAN, PRINSIP DAN MOTIF EKONOMI DI KELAS

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS IX SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS IX SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS IX SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH FEBRIANI. M RRA1A110068 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

PENGGUNAAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Nabla Dewantara: Jurnal Pendidikan Matematika (ISSN 2528-3901) 33 PENGGUNAAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Rika Firma Yenni Dosen Pend. Matematika Universitas Tamansiswa

Lebih terperinci

Maryetta Evi Hariati: Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 0

Maryetta Evi Hariati: Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 0 Maryetta Evi Hariati: Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 0 STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

Lebih terperinci

Surono, Pengaruh model pembelajaran inquiry...

Surono, Pengaruh model pembelajaran inquiry... PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X SMA NEGERI TUGUMULYO TAHUN PEMBELAJARAN 3/4 Oleh Surono, Lely Rosminarti Program Study

Lebih terperinci

Wiwik Andriyani 1), Dr.H. Suratno, M.Pd 2), Rosmiati, S.Pd, M.Pd 3)

Wiwik Andriyani 1), Dr.H. Suratno, M.Pd 2), Rosmiati, S.Pd, M.Pd 3) Pengaruh Model Strategi Pembelajaran Peningakatan Kemampuan Berfikir (SPPKB) Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Kewirausahaan Siswa Kelas XI SMK Nusantara Kota Jambi 3) 2) Wiwik Andriyani 1),

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFE TIPE SCRIPT

ARTIKEL ILMIAH STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFE TIPE SCRIPT ARTIKEL ILMIAH STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFE TIPE SCRIPT DENGAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DI KELAS X SMA NEGERI 7 BATANGHARI OLEH WIDIA GAMA

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 18 MEDAN

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 18 MEDAN ISSN 5-73X PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 18 MEDAN Faridah Anum Siregar Jurusan Pendidikan Fisika Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan Abstrak.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah suatu

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG Fatima Batubara dan Karya Sinulingga Program Studi Pendidikan FMIPA Universitas

Lebih terperinci

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KONVENSIONAL DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI BIOSFER KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 PANCUR BATU G. Lian Y. Nababan. NIM. 06110005

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL RECIPROCAL TEACHING PADA PEMBELAJARAN FISIKA SISWA KELAS X MA. MAZRO ILLAH LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGARUH MODEL RECIPROCAL TEACHING PADA PEMBELAJARAN FISIKA SISWA KELAS X MA. MAZRO ILLAH LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PENGARUH MODEL RECIPROCAL TEACHING PADA PEMBELAJARAN FISIKA SISWA KELAS X MA. MAZRO ILLAH LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Erwin Hamdan 1, Ahmad Amin, M. Si. 2, Yaspin Yolanda, M. Pd. Si. 3 STKIP-PGRI

Lebih terperinci

Lailly Ramadhani dan Tri Harsono. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Medan.Jl.Willem Iskandar Pasar V Medan ABSTRAK

Lailly Ramadhani dan Tri Harsono. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Medan.Jl.Willem Iskandar Pasar V Medan ABSTRAK 443 PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI POKOK PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS X SMA SWASTA R.A. KARTINI SEI RAMPAH TAHUN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

Satrio Rahmat Muslim 1, Yaspin Yolanda 2, Ahmad Amin 3 Skripsi ini berjudul Penerapan model Collaborative Teamwork Learning pada

Satrio Rahmat Muslim 1, Yaspin Yolanda 2, Ahmad Amin 3 Skripsi ini berjudul Penerapan model Collaborative Teamwork Learning pada PENERAPAN MODEL COLLABORATIVE TEAMWORK LEARNING (CTL) PADA PEMBELAJARAN FISIKA MATERI PENGUKURAN SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Satrio Rahmat Muslim 1, Yaspin Yolanda

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Hasil belajar Fiqih antara yang menggunakan Model Pembelajaran. Numbered Heads Together (NHT) dan Konvensional (ceramah) terhadap

BAB V PEMBAHASAN. A. Hasil belajar Fiqih antara yang menggunakan Model Pembelajaran. Numbered Heads Together (NHT) dan Konvensional (ceramah) terhadap BAB V PEMBAHASAN A. Hasil belajar Fiqih antara yang menggunakan Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dan Konvensional (ceramah) terhadap hasil belajar Fiqih Peserta didik kelas III MI Darussalam

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED-HEAD TOGETHER

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED-HEAD TOGETHER PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED-HEAD TOGETHER DENGAN BANTUAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen di Kelas VII SMP Negeri

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KAJIAN TEORI 1. Hasil Belajar Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya seluruh aspek potensi kemanusiaan saja (Suprijono, 2006). Hasil belajar adalah

Lebih terperinci

Badrul Wajdi. STKIP Hamzanwadi Selong, ABSTRAK

Badrul Wajdi. STKIP Hamzanwadi Selong,   ABSTRAK Jurnal EducatiO Vol. 5 No. 2, Desember 2010, hal. 31-42 PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI ALAT-ALAT OPTIK KELAS VIII

Lebih terperinci

Wahyu Nugraha Putra, Sujono; Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan

Wahyu Nugraha Putra, Sujono; Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan Wahyu Nugraha Putra, Sujono; Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan PERBEDAAN HASIL BELAJAR TIK MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MODEL DIRECT INSTRUCTION (DI) PADA MATERI

Lebih terperinci

Siska Wuryani, Yesi Gusmania, Farid Akhmad

Siska Wuryani, Yesi Gusmania, Farid Akhmad PYTHAGORAS, Vol. 3(2):66-74 ISSN 2301-5314 Oktober 2014 PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE JIGSAW DENGAN TIPE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain post test control group design yakni menempatkan subyek penelitian

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA MATERI PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS

Lebih terperinci

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN DUA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PADA MATERI BIOSFER DI KELAS XI SMA NEGERI 3 KISARAN TAHUN AJARAN

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN DUA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PADA MATERI BIOSFER DI KELAS XI SMA NEGERI 3 KISARAN TAHUN AJARAN KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN DUA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PADA MATERI BIOSFER DI KELAS XI SMA NEGERI 3 KISARAN TAHUN AJARAN 2011/2012 Lilis Suriani Sitorus ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimental. Eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimental. Eksperimen 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimental. Eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KOMBINASI STAD DAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII DI MTS USB SAGULUNG BATAM

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KOMBINASI STAD DAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII DI MTS USB SAGULUNG BATAM PYTHAGORAS; Vol. 3(2):40-45 ISSN 2301-5314 Oktober 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KOMBINASI STAD DAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII DI MTS USB SAGULUNG BATAM Devi Haryani,

Lebih terperinci

Sariyani, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati ABSTRACT

Sariyani, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati ABSTRACT PERBEDAAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM SOLVING DAN MODEL PROBLEM POSING PADA MATERI PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA DI KELAS VIII SMP NEGERI 12 KOTA

Lebih terperinci

PROSIDING ISSN:

PROSIDING ISSN: PM-16 EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT), GROUP INVESTIGATION (GI) DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Indra Puji Astuti Program Studi

Lebih terperinci

Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet, Herliani Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Mulawarman Samarinda

Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet, Herliani Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Mulawarman Samarinda PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR DAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 2 SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet,

Lebih terperinci

pembelajaran sejak dasar. Sehubungan dengan empat keterampilan berbahasa, sesungguhnya sangat jarang suatu jenis keterampilan berbahasa digunakan

pembelajaran sejak dasar. Sehubungan dengan empat keterampilan berbahasa, sesungguhnya sangat jarang suatu jenis keterampilan berbahasa digunakan 1 2 pembelajaran sejak dasar. Sehubungan dengan empat keterampilan berbahasa, sesungguhnya sangat jarang suatu jenis keterampilan berbahasa digunakan secara terpisah dari keterampilan berbahasa jenis lainnya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan teknik analisis komparatif. Penelitian komparatif diarahkan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan eksperimen bentuk quasi eksperimental design, kelompok kontrol tidak dapat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Bandarlampung tahun pelajaran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (Quasi Experiment). Eksperimen semu adalah jenis komparasi yang membandingkan pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatifeksperimen, karena penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Metode eksperimen

Lebih terperinci

Malia 1, Dodik Mulyono², Reny Wahyuni³ STKIP-PGRI Lubuklinggau

Malia 1, Dodik Mulyono², Reny Wahyuni³ STKIP-PGRI Lubuklinggau PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 26/27 Malia, Dodik Mulyono², Reny Wahyuni³ STKIP-PGRI

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) MENGGUNAKAN BUKU SAKU TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs USB SAGULUNG BATAM

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) MENGGUNAKAN BUKU SAKU TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs USB SAGULUNG BATAM PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) MENGGUNAKAN BUKU SAKU TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs USB SAGULUNG BATAM THE INFLUENCE OF LEARNING MODEL OF THE REVERSE (RECIPROCAL

Lebih terperinci

Saintifik pada materi himpunan kelas VII Semester Ganjil MTs GUPPI Sumberejo Tahun Pelajaran ?

Saintifik pada materi himpunan kelas VII Semester Ganjil MTs GUPPI Sumberejo Tahun Pelajaran ? PENDAHULUAN Tujuan utama dalam proses pembelajaran adalah tercapainya tujuan pembelajaran. Untuk mencapai tujuan pembelajaran, guru dituntut untuk merancang suatu pembelajaran yang efektif. Pembelajaran

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Bagian ketiga akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode

METODOLOGI PENELITIAN. Bagian ketiga akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode III. METODOLOGI PENELITIAN Bagian ketiga akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional variabel, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

JURNAL SAINTIFIK VOL.2 NO.2, JULI Kata kunci: Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Tim Kuis, Eksperimen

JURNAL SAINTIFIK VOL.2 NO.2, JULI Kata kunci: Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Tim Kuis, Eksperimen Peranan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Tim Quiz ( Quiz Team ) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Fisika Kelas XI IPA MAN Pol-Man Kabupaten Polewali Mandar Fadhila Program Studi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment) III. METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment) menggunakan desain pretest-posttest control group design. Menurut Sugiyono (2012:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab III metode penelitian akan dipaparkan mengenai jenis dan pendekatan, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel dan indikator penelitian, teknik

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Nurhayati 1, Irwan 2 Pendidikan Matematika, Universitas Asahan, Email: nurhayati95@gmail.com Abstract The purpose of

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING BERBASIS LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING BERBASIS LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING BERBASIS LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI Syifa Saputra 1 1 Dosen Program Studi Pendidikan Biologi Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER BERBANTUAN GEOGEBRA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

PENGARUH MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER BERBANTUAN GEOGEBRA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS Jurnal e-dumath Volume No., Agustus 016 Hlm. 10-17 PENGARUH MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER BERBANTUAN GEOGEBRA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS Siti Koyumah 1), Rukmono Budi Utomo ) 1) Mahasiswa

Lebih terperinci

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika STKIP PGRI Sumatera Barat 2 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP IPA FISIKA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG Egi Wulan Sari, Husna, Megasyani Anaperta

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen menurut

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL PENGARUH INTEGRASI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM MATA PELAJARAN GEOGRAFI MATERI LINGKUNGAN HIDUP

Lebih terperinci

OLEH ELLA CHINTYA PIARUCCI A1C110009

OLEH ELLA CHINTYA PIARUCCI A1C110009 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA MATERI REDOKS TERHADAP PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS X MAN MODEL KOTA JAMBI KARYA ILMIAH OLEH ELLA CHINTYA

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR Jurnal Pendidikan Dasar PerKhasa Volume 2, Nomor 1, April 2016 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR Agustinus Hari Hanggara, Imanuel Sairo Awang, Bejo STKIP Persada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Kondisi Awal Penelitian Siswa SMP NU 01 Muallimin Weleri dalam kegiatan pembelajaran PAI, sebelum penelitian masih menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian tentang Keefektifan Penerapan Kombinasi Metode Numbered Head Together dan Index Card Match dalam meningkatkan Hasil Belajar Aspek Kognitif Akidah

Lebih terperinci

PENGARUHMODEL PEMBELAJARANINQUIRY TRAINING TERHADAPHASILBELAJARSISWA PADAMATERI POKOK ELASTISITAS KELAS XI SEMESTER I DI MAN 1 MEDAN T.

PENGARUHMODEL PEMBELAJARANINQUIRY TRAINING TERHADAPHASILBELAJARSISWA PADAMATERI POKOK ELASTISITAS KELAS XI SEMESTER I DI MAN 1 MEDAN T. Vol., No., Mei PENGARUHMODEL PEMBELAJARANINQUIRY TRAINING TERHADAPHASILBELAJARSISWA PADAMATERI POKOK ELASTISITAS KELAS XI SEMESTER I DI MAN MEDAN T.P 3/ Fitriani dan Alkhafi Maas Siregar Program Studi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATERI GAYA DAN HUKUM NEWTON T.

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATERI GAYA DAN HUKUM NEWTON T. Jurnal INPAFI, Volume 1, Nomor 2, Juni 2013 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATERI GAYA DAN HUKUM NEWTON T.P 2012/2013 Mariati Purnama Simanjuntak

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN Oleh BASILISA NUARI DEANA AMOY NIM F32110038 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW DENGAN TSTS TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI TEORI KINETIK GAS

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW DENGAN TSTS TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI TEORI KINETIK GAS EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW DENGAN TSTS TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI TEORI KINETIK GAS Siti Nurjanah, Joko Budi Poernomo Jurusan Pendidikan Fisika, Fakultas Saintek UIN Walisongo

Lebih terperinci

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN Inovasi Pembelajaran untuk Pendidikan Berkemajuan FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 7 November 2015

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN Inovasi Pembelajaran untuk Pendidikan Berkemajuan FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 7 November 2015 PERBEDAAN RERATA HASIL BELAJAR BASIS DATA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPLICIT INSTRUCTION DAN PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA JURUSAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN KELAS XII SMK PGRI 4 NGAWI Khusnul

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengumpulan data diperoleh X 1 = 36 untuk kelas eksperimen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengumpulan data diperoleh X 1 = 36 untuk kelas eksperimen skor rata-rata BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil pengumpulan data diperoleh X 1 = 36 untuk kelas eksperimen sedangkan untuk kelas kontrol X 2 = 31, untuk rentang kelas

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN BAB III DESAIN PENELITIAN 3.1 Metode penelitian Menurut Sugiyono (2012:3) menyatakan bahwa Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN GEOMETRI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) Siti Mawaddah, Fenty Ayu Prichasari

PEMBELAJARAN GEOMETRI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) Siti Mawaddah, Fenty Ayu Prichasari EDU-MAT Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 3, Nomor 1, April 2015, hlm 30-37 PEMBELAJARAN GEOMETRI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) Siti Mawaddah, Fenty

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu prosedur untuk menyelidiki hubungan sebab akibat dengan menempatkan obyek secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini jenis penelitiannya adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

OLEH MURNI HARAHAP ABSTRAK

OLEH MURNI HARAHAP ABSTRAK PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS OLEH SISWA KELAS X SMA SWASTA YASPENDA PULAU RAKYAT TAHUN PEMBELAJARAN 2012/ 2013 OLEH MURNI HARAHAP ABSTRAK Murni Harahap. NIM 208311084.

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP PERTIWI 1PADANG Yuta Alan Sahri 1, Drs.Nawir Muhar, M.Si 1, Dra. Gusmaweti, M.Si 2 1

Lebih terperinci

Ismarti 1, Raja Rizca Gusfyana 1. Indonesia Abstrak

Ismarti 1, Raja Rizca Gusfyana 1. Indonesia   Abstrak Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika; Vol. 4, No. ; 05 ISSN 30-534 Diterbitkan oleh PYTHAGORAS Universitas Riau Kepulauan PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE MAKE A MATCH DENGAN NUMBERED HEAD TOGETHER

Lebih terperinci

Miftakhul Jannah. Guru IPA SMP Negeri 2 Pringapus Desa Jatirunggo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang ABSTRAK

Miftakhul Jannah. Guru IPA SMP Negeri 2 Pringapus Desa Jatirunggo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang ABSTRAK EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR MATERI IPA POKOK BAHASAN EKOSISTEM PADA KELAS VII SMP N 2 PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Miftakhul Jannah Guru IPA SMP

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBASIS KARTU DOMINO TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP HITUNG CAMPURAN

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBASIS KARTU DOMINO TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP HITUNG CAMPURAN PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBASIS KARTU DOMINO TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP HITUNG CAMPURAN Susi Irmawati 1), Hadi Mulyono 2), Sadiman 3) PGDS FKIP Universitas Sebelas

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP N 12 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP N 12 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP N 12 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: Sisko Ariza 1, Anna Fauziah 2, Dona Ningrum 3 Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu 36. Jenis penelitian ini merupakan merupakan

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DAN MODEL KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DAN MODEL KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN ISSN 5-73X PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DAN MODEL KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN Abdul Hakim dan Dayuani Rambe Jurusan Fisika,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Data Hasil Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan selama 25 hari, mulai dari tanggal 21 Maret 2012 sampai 14 April 2012 di MA Manbaul Ulum Demak. Populasi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan dengan menggunakan strategi pembelajaran FIRE-UP dengan

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan dengan menggunakan strategi pembelajaran FIRE-UP dengan 45 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang dilakukan terhadap dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dimana kelas eksperimen mendapatkan perlakuan dengan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN MODEL MAKE A MATCH DAN MODEL PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMA PADA MATERI PELUANG

PERBANDINGAN MODEL MAKE A MATCH DAN MODEL PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMA PADA MATERI PELUANG Artikel Skripsi PERBANDINGAN MODEL MAKE A MATCH DAN MODEL PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMA PADA MATERI PELUANG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

METODE PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

METODE PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA METODE PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA YUSNELDA Guru SMP Negeri 7 Dumai yusnelday@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi hasil penelitian. Desain yang digunakan adalah Pretest-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi hasil penelitian. Desain yang digunakan adalah Pretest- BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Metode penelitian ini adalah quasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis keadaan tertentu

Lebih terperinci

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar. UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS VII A SMP N 3 SENTOLO Estiningsih Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL BELAJAR AKTIF TIPE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER (GQGA) TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA. Oleh:

PENGARUH MODEL BELAJAR AKTIF TIPE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER (GQGA) TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA. Oleh: ISSN 1693-7945 PENGARUH MODEL BELAJAR AKTIF TIPE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER (GQGA) TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA Oleh: Sudirman Universitas Wiralalodra Indramayu ABSTRAK Tujuan dalam

Lebih terperinci

TABEL III. 1 PROSES PENELITIAN No Kegiatan Waktu. 1 Pengajuan Sinopsis November Proses pengerjaan proposal Desember 2014

TABEL III. 1 PROSES PENELITIAN No Kegiatan Waktu. 1 Pengajuan Sinopsis November Proses pengerjaan proposal Desember 2014 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai dengan bulan Mei, pada semester Genap Tahun Ajaran 2014/2015. Berikut ini dijelaskan proses penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS III SD

PENGARUH MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS III SD PENGARUH MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS III SD Ahmad Fauzi, Sugiyono, Suryani Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan Email: Ahmadfauzi_pgsd@yahoo.com

Lebih terperinci

Abstrak. Kata Kunci: Pembelajaran Kooperatif. Think Pair Share, Numbered Heads Together, Hasil Belajar

Abstrak. Kata Kunci: Pembelajaran Kooperatif. Think Pair Share, Numbered Heads Together, Hasil Belajar PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS VIII SMPN 13 MATARAM TAHUN AJARAN 2015/2016

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA MELALUI STRATEGI THINK-PAIR-SQUARE DAN EXPLICIT INSTRUCTION

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA MELALUI STRATEGI THINK-PAIR-SQUARE DAN EXPLICIT INSTRUCTION PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA MELALUI STRATEGI THINK-PAIR-SQUARE DAN EXPLICIT INSTRUCTION SISWA KELAS VII SMPN 1 BANYUDONO TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN GI (Studi Pada SMA NEGERI 14 BandarLampung)

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN GI (Studi Pada SMA NEGERI 14 BandarLampung) PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN GI (Studi Pada SMA NEGERI 14 BandarLampung) Novia Nalom Larasati Email: vhia_luv321@yahoo.com No Hp 0857 6824 9824 I Komang Winatha

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 6-30 September 2013 tahun ajaran 2013/2014 semester ganjil dan dilakukan di kelas VIII SMP Tri Bhakti

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMK NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMK NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMK NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Heriyanto* ), Rena Lestari 1), Riki Riharji Lubis 2) 1&2)

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A-MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA. Nurlia Astika, Ngurah Ayu Nyoman M

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A-MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA. Nurlia Astika, Ngurah Ayu Nyoman M EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A-MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Nurlia Astika, Ngurah Ayu Nyoman M Program Studi Pendidikan Fisika IKIP PGRI Semarang nurliastika@yahoo.co.id ABSTRAK

Lebih terperinci

System Concepts) ABSTRACT

System Concepts) ABSTRACT PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DAN TIPE COURSE REVIEW HORAY PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MANUSIA (Studi

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 4 PASAMAN Rina*, Sofia Edriati**), Hamdunah**) *)

Lebih terperinci

Fitri Agustina Lubis. Abstact. Kata Kunci : Model Pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS), Aktivitas, Sistem Pencernaan Pada Manusia.

Fitri Agustina Lubis. Abstact. Kata Kunci : Model Pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS), Aktivitas, Sistem Pencernaan Pada Manusia. EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERTIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMP NEGERI 1 SIBABANGUN TAHUN PELAJARAN 2010-2011 Fitri Agustina

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Pembelajaran Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang terbagi dalam 2 kelas yaitu kelas eksperimen (kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Desain Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. 3 kelas yaitu VIII-A, VIII-B, VIII-C,. Sedangkan sampel dalam penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. 3 kelas yaitu VIII-A, VIII-B, VIII-C,. Sedangkan sampel dalam penelitian ini III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Surya Dharma Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang terdiri dari 3 kelas yaitu

Lebih terperinci

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DI SMK WONGSOREJO GOMBONG JURNAL PENELITIAN

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DI SMK WONGSOREJO GOMBONG JURNAL PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DI SMK WONGSOREJO GOMBONG JURNAL PENELITIAN Diajukan kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

Inge Ratna Dwi Alitalya, Puger Honggowiyono. Kata-kata kunci: Numbered Head Together (NHT), CTL, NHT berbasis CTL

Inge Ratna Dwi Alitalya, Puger Honggowiyono. Kata-kata kunci: Numbered Head Together (NHT), CTL, NHT berbasis CTL Ratna Dwi A, Honggowiyono; Perbedaan Hasil Belajar Siswa Antara Metode Numbered Head PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) BERBASIS CTL DENGAN METODE NHT PADA MATERI

Lebih terperinci

Rahayu Siti Fatonah, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa

Rahayu Siti Fatonah, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa Perbedaan Hasil Belajar Peserta Didik yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Kooperatif Tipe Student Team Achievement Divisions dan Tipe Teams Games Tournament pada Konsep Ekosistem (Studi Eksperimen

Lebih terperinci