BAB II GAMBARAN UMUM KPPN SEMARANG II

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II GAMBARAN UMUM KPPN SEMARANG II"

Transkripsi

1 BAB II GAMBARAN UMUM KPPN SEMARANG II 1.1 Sejarah Singkat KPPN Semarang II KPPN Semarang II adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor Wilayah Propinsi Jawa Tengah. KPPN Semarang II dibentuk pada tahun Pada tahun 2007 berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor KEP-172/ PB/2007 tanggal 25 Juli 2007.KPPN Semarang II ditetapkan sebagai KPPN Percontohan melalui Soft Launching pada tanggal 1 Agustus 2007 serta Grand Launching pada tanggal 4 September 2007 oleh Menteri Keuangan melaui media teleconference. Peresmian dihadiri satuan kerja, perbankan, pemerintah daerah serta jajaran Kementerian Keuangan sendiri dan momentum tersebut diharapkan mampu menghembuskan nafas perubahan kepada seluruh pegawai dan mitra kerja KPPN. KPPN Semarang II termasuk dalam salah satu dari 18 KPPN Percontohan Tahap I yang menjadi perwujudan nyata dari tekad reformasi birokrasi di Kementerian Keuangan. Sebagai institusi pelayanan di garis terdepan, KPPN menjadi prioritas untuk lebih dulu dibenahi. Menggunakan SOP yang disempurnakan, semangat untuk menciptakan layanan optimal, mereduksi kekurangan-kekurangan masa lampau serta berbekal SDM yang terpilih melaui assesment, KPPN Percontohan menjadi lokomotif perubahan di jajaran Kementerian Keuangan. Adapun nama-nama Kepala KPPN Semarang II sejak berdiri tahun 2005 adalah sbb : 1) Basuki Utomo ( ) 2) Muldiyono ( ) 7

2 8 3) Sardjito ( ) 4) Widodo ( ) 5) Dedi Soepandi ( ) 6) Ruth Ida ( ) 7) Edy Nuryadi (2014- Sekarang) 1.2 Visi, Misi, Motto, Janji Layanan dan Maskot KPPN Semarang II Visi Visi KPPN Semarang II adalah Menjadi pelaksana fungsi bendahara umum negara di daerah yang profesional, transparan, dan akuntabel untuk mewujudkan pelayanan prima Misi 1. menjamin kelancaran pencairan dana apbn secara tepat sasaran,tepat waktu dan tepat jumlah 2. mengelola penerimaan negara secara profesional dan akuntabel 3. mewujudkan pelaporan pertanggungjawaban apbn secara akurat dan tepat waktu Motto Motto KPPN Semaarang II adalah menunjukkan bukti bukan sekedar janji Janji Layanan Janji layanan KPPN Semarang II adalah memberikan pelayanan terbaik, cepat, tepat, transparan, tanpa biaya dan imbalan Maskot Maskot KPPN Semarang II terinspirasi dari WARAK NGENDHOG.WARAK NGENDOG, binatang mitologis ini digambarkan sebagai simbol pemersatu tiga etnis mayoritas yang ada di Semarang. Bagian-bagian tubuhnya terdiri dari Naga (Cina), Buraq (Arab) dan Kambing (Jawa). Hewan imajiner ini biasanya dijadikan

3 9 maskot dalam festival Dugderan yang dilaksanakan beberapa hari sebelum bulan puasa Dengan adanya maskot KPPN Semarang II tersebut diharapkan nilai-nilai kebaikan yang ada dalam WARAK NGENDHOG dapat menjadi semangat dalam pemersatu kegiatan pelayanan KPPN Semarang II kepada Satuan Kerja, baik itu sebagai instansi di Kementerian Keuangan pada umumnya dan Direktorat Jenderal Perbendaharaan pada khususnya, disamping itu pelayanan KPPN Semarang II juga tidak lepas dari kelancaran layanan Direktorat Jenderal Anggaran dalam mekanisme pencairan DIPA dan konsultasi revisi DIPA.Gambar 2.1Maskot KPPN Semarang II Tahun 2016 Sumber:

4 Struktur Organisasi KPPN Semarang II KPPN Semarang II dipimpin oleh seorang Kepala Kantor eselon III/a dan dibantu oleh lima pejabat eselon IV/a yaitu Kepala Sub Bagian Umum, Kepala Seksi Pencairan Dana, Kepala Seksi Bank, Kepala seksi Manajemen Satker dan Kepatuhan Internal, Kepala Seksi Verififkasi dan Akuntansi. Setiap seksi berkoordinasi sebagai satu kesatuan pelayanan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Semarang II. Struktur Organisasi KPPN Semarang II berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No.169/PMK.01/2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan adalah sebagai berikut: Gambar 2.2 Struktur Organisasi KPPN Semarang II Tahun 2016 Kepala Kantor Edy Nuryadi Kepala SubBag Umum M. Nurul Hidayatulloh Kepala Seksi Pencairan Dana Sriyanto Kepala Seksi MSKI Mrajak Kepala Seksi Bank Muhamad Muljono Kepala Seksi Vera Sri Rahayuningsih Sumber : KPPN Semarang II

5 Tugas dan Tanggung Jawab setiap Bagian 1. Sub Bagian Umum Subbagian Umum mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha, rumah tangga dan kehumasan, penyusunan laporan kepegawaian, keuangan instansi, pembukuan bendahara dan barang milik negara, penyelesaian temuan hasil pemeriksaan dan menerbitkan Surat Perintah Membayar (SPM). 2. Seksi Pencairan Dana Pencairan Dana mempunyai tugas melakukan pengelolaan basis data pelaksanaan anggaran, pengujian terhadap dokumen perintah membayar, penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) atas nama Menteri Keuangan (Bendahara Umum Negara), pengelolaan basis data pembayaran gaji, pengesahan surat keterangan penghentian pembayaran, dan penyusunan laporan realisasi pencairan anggaran, pembagian Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Departemennya diatur lebih lanjut oleh Direktur Jenderal. 3. Seksi Bank/Giro Pos Seksi Bank/Giro Pos mempunyai tugas melakukan pencairan dana dan penatausahaannya, penelitian dan penatausahaan penerimaan dan pengeluaran anggaran melalui dan dari kas negara, pelaksanaan pengelolaan kas (cash forecasting dan Treasury Single Account), pengiriman dan penerimaan kiriman uang, pembukuan bendahara umum dan penyusunan Laporan Kas Posisi. 4. Seksi Verifikasi dan Akuntansi Seksi Verifikasi dan Akuntansi mempunyai tugas melakukan verifikasi transaksi keuangan dan akuntansi, penelitian, penilaian, rekonsiliasi dan penyusunan LKPP serta melakukan verifikasi atas laporan pertanggungjawaban bendahara instansi.

6 12 5. Seksi Manajemen Satker dan Kepatuhan Internal (MSKI) Seksi MSKI mempunyai tugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan SOP di internal KPPN dan membantu satuan kerja dalam memahami setiap aturan pencairan dana APBN. 1.4 Tugas Pokok dan Fungsi KPPN Semarang II Tugas Pokok KPPN Semarang II Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Semarang II adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kantor Wilayah Ditjen PBN Jawa Tengah. Selaku instansi vertikal Ditjen Perbendaharaan, KPPN Semarang II mempunyai tugas melaksanakan kewenangan perbendaharaan dan bendahara umum, penyaluran pembiayaan atas beban anggaran, serta penatausahaan penerimaan dan pengeluaran anggaran melalui dan dari kas negara beradasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tugas pokok KPPN Semarang II ada 3 yaitu: Fungsi KPPN Semarang II Dalam melaksanakan tugasnya, KPPN Semarang II menyelenggarakan fungsi : a. Pengujian terhadap dokumen surat perintah pembayaran berdasarkan peraturan perundang-undangan. b. Penerbitan surat perintah pencairan dana dari kas negara atas nama Menteri Keuangan (Bendahara Umum Negara) c. Penyaluran pembiayaan atas beban APBN; d. Penilaian dan pengesahan terhadap penggunaan uang yang telah disalurkan; e. Penatausahaan penerimaan dan pengeluaran negara melalui dan dari kas negara;

7 13 f. Pengiriman dan penerimaan kiriman uang; penyusunan laporan pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara; g. Penyusunan laporan realisasi pembiayaan yang berasal dari pinjaman dan hibah luar negeri; h. Penatausahaan PNBP; i. Penyelenggaraan verifikasi transaksi keuangan dan akuntansi; j. Pembuatan tanggapan dan penyelesaian temuan hasil pemeriksaan; k. Pelaksanaan kehumasan; l. Pelaksanaan administrasi Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara. 1.5 Pencapaian Kinerja Pencairan Dana Tugas pokok KPPN terkait dengan pengeluaran negara yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang paling utama berupa penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) atas Surat Perintah Membayar (SPM) yang diterima dari satuan kerja, penyaluran pembiayaan atas beban APBN, penyusunan laporan realisasi pembayaran yang berasal dari pinjaman dan hibah luar negeri. KPPN Percontohan menerapkan layanan satu jam dalam penerbitan SP2D non Belanja Pegawai dimana SPM yang diterima dari satker dapat diterbitkan SP2D nya dalam waktu satu jam sejak diterima di front office dengan catatan SPM yang diterbitkan benar dan disertai data dukung/lampiran yang mencukupi dan benar. Untuk mendukung layanan ini KPPN Semarang II telah dilengkapi dengan layar monitor penyelesaian SPM/SP2D yang akan menampilkan status dokumen yang diajukan, alur penyelesaian SP2D yang jelas, leaflet, brosur mekanisme pembayaran APBN, kotak pengaduan, alur/mekanisme penyelesaian pengaduan masyarakat dan kotak pengukuran kepuasan pelayanan KPPN. Disamping tugas penerbitan SP2D ini, tentunya masih terdapat tugas pokok lain terkait kelancaran penyaluran dana APBN seperti

8 14 penerbitan Surat Keterangan Penghentian Pembayaran (SKPP) dan Surat Kuasa Pengguna Anggaran (SKPA) serta perencanaan penarikan dana oleh satker. Produk layanan dan waktu penyelesaiannya dapat dijelaskan dalam tabel berikut ini : Tabel 1.1 Produk Layanan dan waktu Penyelesaian SPM dan SKPP Pencairan Dana KPPN Semarang II Tahun 2016 No Jenis Pekerjaan/ SPM Batas Waktu Penyelesaian 1 Belanja Pegawai gaji induk Paling lambat 5 hari kerja sebelum awal bulan pembayaran 2 Belanja Pegawai non Gaji Induk 2 hari kerja 3 Uang Persediaan 1 jam 4 Tambahan Uang Persediaan 1 jam 5 Penggantian Uang Perediaan 1 jam 6 Belanja LS 1 jam 7 SKPP Sumber : KPPN Semarang II 1 hari kerja untuk satker dengan aplikasi GPP Cakupan pelayanan KPPN Semarang II adalah meliputi 25 (dua puluh satu) Kementerian/Lembaga yang berada di Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Kendal dan Kota Salatiga.Kementerian/ Lembaga tersebut adalah 1. Mahkamah Agung 2. Kejaksaan Agung 3. Kementerian Pertahanan 4. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 5. Kementerian Keuangan (Khusus SPM-PP)

9 15 6. Kementerian Perhubungan 7. Kementerian Kesehatan 8. Kementerian Agama 9. Kementerian Kehutanan 10. Kementerian Kelautan dan Perikanan 11. Kementerian Negara Lingkungan Hidup 12. Badan Pusat Statistik 13. Kementerian Komunikasi dan Informatika 14. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, 15. Badan Pengawasan Obat dan Makanan 16. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika 17. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan 18. Kementerian Pertanian 19. Badan Pertanahan Nasional 20. Komisi Pemilihan Umum 21. Badan Pertanahan Nasional 22. Bendahara Umum Negara 23. TVRI 24. RRI 25.. Badan SAR Nasilonal Pengelolaan Kas Tugas pokok dalam hal pengelolaan kas adalah penyediaan dana pada Bank Operasional untuk pengeluaran negara dan penatausahaan penerimaan negara baik penerimaan pajak maupun bukan pajak yang diterima melalui bank persepsi/devisa persepsi dan potongan SPM. Dalam tugas ini KPPN berkewajiban untuk mencatat seluruh

10 16 penerimaan dan menyajikan laporannya. Terkait dengan penatausahaan penerimaan ini KPPN akan menerima dokumen penerimaan berupa surat setoran dan arsip data komputer dari perbankan yang akan diolah dalam aplikasi bendahara umum negara. Disamping menatausahakan penerimaan pajak maupun bukan pajak juga mempunyai tugas pengiriman dan penerimaan kiriman uang. Mitra kerja KPPN Semarang II dalam penerimaan negara dari pajak dan bukan pajak adalah bank persepsi/devisa persepsi di Kota Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Semarang dan Kabupaten Kendal. Melalui bank persepsi ini pajak dan bukan pajak diterima dari masyarakat dan bendahara sebagai wajib pajak/wajib setor. Disamping penerimaan pajak dan bukan pajak melalui bank persepsi/devisa KPPN Semarang II juga menatausahakan penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang disetor melalui 4 (empat) Bank Persepsi PBB untuk wilayah Kabupaten Semarang, Kabupaten Kendal, dan Kota Salatiga.Penerimaan Negara dibukukan oleh Seksi Bank/Giro Pos dari 30 bank persepsi mitra kerja KPPN Semarang II terdiri dari Penerimaan Pajak dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Jenis-jenis penerimaan negara yang dibukukan pada seksi Bank/Giro Pos KPPN Semarang II adalah penerimaan Pajak dan Penerimaan Non Pajak Akuntansi dan Pelaporan Tugas pokok ketiga dari KPPN adalah menyampaikan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) yang memuat baik penerimaan maupun pengeluaran secara komprehensif, informatif dan telah melalui proses rekonsialiasi dengan kementerian/lembaga dalam hal ini satuan kerja. LKPP menjadi gambaran yang paling memadai dari transaksi keuangan kementerian/lembaga terkait dengan APBN.

11 17 Selain datang langsung ke KPPN Semarang II untuk melakukan rekonsiliasi, satuan kerja juga bisa melakukan rekonsiliasi melalui yang telah disediakan oleh Seksi Vera yaitu di atau di vera. 1.6 Sumber Daya KPPN Semarang II Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia memegang peranan yang sangat penting dalam mewujudkan suatu tujuan organisasi, demikian juga dengan KPPN Semarang II. Terdapat 42 pegawai yang tercatat secara administratif dalam daftar pegawai, namun hanya 41 orang yang saat ini aktif melaksanakan tugas di kantor, karena 1 (satu) orang dalam masa tugas belajar. KPPN Semarang II dipimpin oleh satu Kepala Kantor, satu Kasubbag Umum dan empat orang Kepala Seksi serta 36 pelaksana Sarana dan Prasarana KPPN Semarang II yang beralamat di Jl. Ki Mangunsarkoro No 34 Semarang menempati lantai I dan sebagian lantai II di gedung yang pemakaiannya bersamaan dengan KPPN Semarang I. Bangunan KPPN Semarang II seluas m2 selain terdiri dari ruang utama atau ruang kerja, ruang rapat dan mini TLC dilengkapi pula dengan fasilitasfasilitas penunjang seperti ruang tunggu bagi mitra kerja, toilet tamu, kantin kejujuran, musholla, poliklinik, lapangan olah raga, ruang rapat, gudang ATK, Gudang Arsip, Toilet Pegawai, halaman parkir, taman, perpustakaan dan aula. Adapun ruang utama KPPN Semarang II meliputi ruang kepala kantor, ruang kerja pejabat dan pegawai, ruang sekretaris serta ruang server. Masing-masing seksi hanya dipisahkan dengan partisi sehingga mendukung konsep transparansi pelayanan.

12 Ruang Kerja Ruang kerja ditata dengan memperhatikan prinsip transparansi sehingga mitra kerja dapat dengan mudah melihat setiap tahap dalam penyelesaian pekerjaan. Ruang kerja terdiri atas: 1. Ruang Kepala Kantor 2. Empat Ruang kerja pejabat 3. Ruang Kerja Pelaksana yang hanya dipisahkan dengan partisi 4. Ruang Supervisor Ruang kerja Seksi Pencairan Dana dan Seksi Bank Giro Pos ditempatkan berdampingan untuk memudahkan penyelesaian SP2D sedangkan ruang kerja Seksi Verifikasi dan Akuntansi dan Sub Bagian Umum ada pada back office. Pada masing-masing seksi terdapat front office untuk melayani mitra kerja Ruang Pelayanan Memberikan/melayani kebutuhan mitra kerja sehingga ditata agar dapat memberikan kenyamanan dan bersifat transparan. 1. Satu Counter Pengambilan SP2D, SKPP, Surat 2. Satu Lima Counter Penerimaan SPM 3. Counter Cuntomer Service 4. Tiga Counter Rekonsiliasi SAKPA 5. Satu Counter Penerimaan LHP Bank Persepsi, Legalisir SSP Ruang Fasilitas Lainnya Fasilitas penunjang pelayanan sangat diperlukan untuk memberikan kenyamanan bagi mitra kerja selama menunggu giliran untuk dilayani, terdiri dari: 1. Layanan Satpam yang ramah 2. Nomor antrian

13 19 3. Ruang Tunggu bagi mitra kerja 4. Fasilitas Help desk bagi mitra kerja 5. Leaflet, Papan-papan manual, Papan-papan digital, Monitor Penyelesaian SP2D, Banner Anti Korupsi/Gratifikasi 6. Toilet bagi tamu 7. Televisi, Koran 8. Kotak Saran, Kotak Kepuasan Layanan 9. Dispenser dan Kantin kejujuran Ruang Penunjang Lainnya Sedangkan untuk menunjang kegiatan sehari-hari dan mendukung para pegawai KPPN Semarang II agar senantiasa dapat menciptakan terobosan baru, memunculkan ide-ide segar dan mampu memberikan solusi kepada mitra kerja, telah disediakan fasilitas-fasilitas penunjang seperti: 1. Perpustakaan 2. Musholla 3. Lapangan dan sarana olah raga 4. Kendaraan dinas 5. Ruang rapat 6. Komputer yang terhubung dengan jaringan di setiap meja kerja 7. Gudang Arsip pada tiap seksi 8. Pantry 1.7 Inovasi dan Prerstasi Inovasi KPPN Mobile System diciptakan sebagai Layanan Mobile yang didedikasikan untuk meningkatkan kepuasan pengguna layanan (stakeholders) sehingga pelayanan KPPN lebih mudah dijangkau oleh pengguna layanan, dalam hal ini satuan kerja (satker). Aplikasi Layanan Mobile merupakan aplikasi yang digunakan satuan tugas

14 20 pelayanan bergerak dari KPPN yang melaksanakan kegiatan Front Office (FO) KPPN Semarang II KPPN Mobile System Adapun tujuan dari aplikasi KPPN Mobile System yaitu: a. Meningkatkan pelayanan KPPN dalam proses penerbitan SP2D sehingga dapat mendorong percepatan penyerapan dana oleh satuan kerja; b. Meningkatkan pelayanan KPPN dalam proses rekonsiliasi sehingga dapat mendorong percepatan penyelesaian Laporan Keuangan Pemerintah Pusat. c. Meningkatkan pelayanan KPPN dengan lebih mendekatkan layanan konsultasi dan bimbingan teknis kepada satuan kerja untuk mempercepat peningkatan pemahaman, pengetahuan dan kompetensi satuan kerja Treasury Management Dashboard Treasury Management Dashboard merupakan sistem aplikasi yang digunakan untuk mengetahui secara real time posisi pagu dan realisasi per Bagian Anggaran, satuan kerja, kode kewenangan, dan jenis belanja serta penyelesaian jumlah SP2D per bulan. Data disajikan dalam bentuk chart/bagan. Apabila data realisasi anggaran per satker pada bagan monitoring pagu dan realisasinya di-klik, maka akan muncul data SP2D satker yang sudah diterbitkan oleh KPPN. Aplikasi ini dapat digunakan sebagai bahan rapat dan pengambilan keputusan bagi kepala kantor Arsip Digital Arsip Digital merupakan sebuah bentuk sistem aplikasi pengelolaan arsip SP2D secara digital beserta lampirannya

15 21 (SPTB, SKTJM, SPM, Resume Kontrak, dan lainnya). Penyimpanan arsip tersebut dilakukan melalui proses scaning hardcopy SP2D beserta lampirannya yang menjadi pertinggal KPPN menggunakan mesin scanner. Tujuan dari aplikasi arsip digital ini adalah untuk mencari/ menulusuri data SP2D secara cepat dan tepat dalam rangka perbaikan data SP2D atau verifikasi/pemeriksaan Touch Screen Antrian Touch screen antrian adalah mesin penomoran antrian bagi stakeholders yang hendak mendapat layanan di KPPN secara otomatis dengan sentuhan jari. Touch screen antrian berbasis sistem aplikasi digunakan untuk ketertiban urutan antrian layanan KPPN Aplikasi Perencanaan KPPN APK merupakan Program Aplikasi yang dibuat untuk KPPN dalam menghimpun data/file perkiraan penarikan dana dari satker secara periodik untuk dibuat rekapitulasi perencanaan penarikan dana dan selanjutnya dilaporkan secar berjenjang ke Kanwil dan Kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan Prestasi KPPN Semarang II KPPN Semarang II telah membuktikan hasil dari kinerjanya dengan meraih prestasi dan beberapa piala dan piagam. Berikut adalah prestasi yang diraih oleh KPPN Semarang II. 1. Pemenang pertama dalam kategori penilaian kinerja pelayanan publik KPPN di lingkungan Ditjen Perbendaharaan tahun Pemenang pertama dalam kategori peningkatan pelayanan publik Kantor pelayanan Percontohan Kementerian Keuangan Tahun 2011.

16 22 3. Pemenang kedua dalam kategori Penilaian kinerja publik KPPN percontohan tahun Pemenang harapan pertama dalam kategori penilaian kinerja publik KPPN percontohan tahun Pemenang ketiga dalam kategori penilaian kantor pelayanan percontohan di lingkungan Ditjen Perbendaharaan tahun Peringkat kesepuluh dalam kategori penyusunan LKPP tingkat Kuasa BUN KPPN tahun Peringkat terbaik dcalam kategori lomba penghematan daya dan jasa semester I 2009 Kementerian Keuangan Provinsi Jawa Tengah. 8. KPPN Semarang II sebagai Unit Kerja Berpredikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) yang ditetapkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi tahun Penghargaan atas partisipasi KPPN Semarang II mengikuti Penilaian Kinerja Pelayanan Publik Tingkat Nasional oleh Kementrifan Keuangan tahun Pemenang pertama Penilaian Supervisi KPPN tingkat Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Tengah tahun Pengendalian Intern Manajemen Pengaduan Dalam melaksanakan tugas sehari-hari, KPPN Semarang II senantiasa mengedepankan layanan prima. Namun demikian, KPPN Semarang II tetap menyediakan sarana pengaduan agar stakeholder dapat menyampaikan keluhan terhadap pelayanan yang diberikan. Hal tersebut dilakukan guna menjamin qualitas pelayanan yang diberikan. Berbagai sarana disediakan dan ditindaklanjuti sesuai

17 23 ketentuan yang telah ditetapkan berdasarkan sistem pengendalian intern Kementerian Keuangan Sistem Pengendalian Intern KPPN Semarang II telah menerapkan pengendalian intern, baik di tingkat entitas, kegiatan, maupun untuk penerapan teknologi informasi. Pengendalian di tingkat entitas secara pervasif telah dilaksanakan seperti penerapan kode etik, manajemen kinerja, evaluasi pelaksana, dan analisis jabatan, penerapan manajemen risiko, penyusunan SOP, dan pelaporan keuangan dan akuntabilitas kinerja. Di tingkat kegiatan/ transaksi pengendalian intern juga telah diterapkan secara spesifik untuk tiap kegiatan/ transaksi. Pengendalian intern dilakukan berlandaskan Keputusan Menteri Keuangan terkait pengendalian intern, yaitu: KMK 130 tahun 2011 tentang Kebijakan Pengawasan Intern Kementerian Keuangan, dan KMK-152 tahun 2011 tentang Peningkatan Penerapan Pengendalian Intern di Lingkungan Kementerian Keuangan.

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA (KPPN) SEMARANG II

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA (KPPN) SEMARANG II BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA (KPPN) SEMARANG II 2.1 Sejarah Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Semarang II Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara yang secara umum disingkat

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. A. Sejarah Perkembangan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. A. Sejarah Perkembangan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Perkembangan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Yogyakarta Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Yogyakarta pada awalnya dibentuk dengan nama Kantor Bendahara

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA SEMARANG II. 1.1 Sejarah Berdirinya Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA SEMARANG II. 1.1 Sejarah Berdirinya Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara 41 BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA SEMARANG II 1.1 Sejarah Berdirinya Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Semarang II Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Semarang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA (KPPN) SEMARANG II. 2.1 Sejarah Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Semarang II

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA (KPPN) SEMARANG II. 2.1 Sejarah Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Semarang II BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA (KPPN) SEMARANG II 2.1 Sejarah Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Semarang II KPPN Semarang II adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA (KPPN) SEMARANG II. 2.1 Sejarah Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Semarang II

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA (KPPN) SEMARANG II. 2.1 Sejarah Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Semarang II BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA (KPPN) SEMARANG II 2.1 Sejarah Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Semarang II Sumber : https://kppn-semarang-2-images (gambar 2.1) KPPN Semarang

Lebih terperinci

Laporan Kinerja KPPN Bandar Lampung 2015

Laporan Kinerja KPPN Bandar Lampung 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Penjelasan Umum Organisasi Laporan Kinerja KPPN Bandar Lampung tahun 2015 disusun sebagai bentuk perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan kinerja dalam mencapai sasaran strategis

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Keberadaan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara ( KPPN) Bandar

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Keberadaan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara ( KPPN) Bandar IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat KPPN Bandar Lampung Keberadaan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara ( KPPN) Bandar Lampung yang merupakan ujung tombak pelayanan publik yang dimiliki

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1094, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Instansi Vertikal. Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 169/PMK.01/2012

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DAN AKUNTABILITAS KEUANGAN

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DAN AKUNTABILITAS KEUANGAN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DAN AKUNTABILITAS KEUANGAN A. Capaian IKU No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % (1) (1) (2) (3) (4) (5) 1 2 3 4 5 6 7 Pelaksanaan Belanja Negara Yang Efektif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENULISAN

BAB III METODE PENULISAN BAB III METODE PENULISAN 3.1 Metode Pengumpula Data Metode yang penulis gunakan untuk mendapatkan data yang relevan dengan permasalahan yang dibahas dalam penyusunan laporan praktik kerja lapangan ini

Lebih terperinci

BAB II ORGANISASI KEPALA KANTOR SEKSI PENCAIRAN DANA II JABATAN FUNGSIONAL

BAB II ORGANISASI KEPALA KANTOR SEKSI PENCAIRAN DANA II JABATAN FUNGSIONAL BAB II ORGANISASI A. Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 101/PMK.01/2008 tanggal 11 Juli 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Ditjen Perbendaharaan KPPN

Lebih terperinci

PRESENTASI KETUA KELOMPOK KERJA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

PRESENTASI KETUA KELOMPOK KERJA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PRESENTASI KETUA KELOMPOK KERJA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN Jakarta, 31 Agustus 2004 1 PARADIGMA BARU Penegasan fungsi pejabat perbendaharaan negara; Pemisahan kewenangan administratif dan kewenangan

Lebih terperinci

Laporan Kinerja KPPN Bandar Lampung 2015

Laporan Kinerja KPPN Bandar Lampung 2015 BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategis KPPN Bandar Lampung mempunyai visi Menjadi pengelola perbendaharaan negara di daerah yang profesional, modern, transparan, dan akuntabel. Sedangkan misi

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

Denpasar, 25 November Oleh : R. Wiwin Istanti, S.E., Ak., M.Laws Kakanwil DJPB Prov. Bali

Denpasar, 25 November Oleh : R. Wiwin Istanti, S.E., Ak., M.Laws Kakanwil DJPB Prov. Bali Revisi Anggaran Pada Kanwil Ditjen Perbendaharaan Tahun Anggaran 2016 Denpasar, 25 November 2016 Oleh : R. Wiwin Istanti, S.E., Ak., M.Laws Kakanwil DJPB Prov. Bali 1 LANDASAN HUKUM Peraturan Menteri Keuangan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 228/PMK.05/2010 TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PAJAK DITANGGUNG PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 84 TAHUN 2001 TENTANG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 84 TAHUN 2001 TENTANG KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 84 TAHUN 2001 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA INSTANSI VERTIKAL

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 54 /PB/2007 TENTANG PETUNJUK PENCAIRAN DAN PENYALURAN DANA PENGUATAN MODAL

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM INSTANSI. A. Sejarah Perkembangan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN)

GAMBARAN UMUM INSTANSI. A. Sejarah Perkembangan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) BAB III GAMBARAN UMUM INSTANSI A. Sejarah Perkembangan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Yogyakarta Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Yogyakarta pada awalnya dibentuk dengan nama Kantor

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 43 /PB/2007 TENTANG PETUNJUK PENYALURAN DAN PENCAIRAN DANA PROGRAM KELUARGA

Lebih terperinci

PENGHEMATAN ANGGARAN JILID II

PENGHEMATAN ANGGARAN JILID II PENGHEMATAN ANGGARAN JILID II http://www.republika.co.id Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menandatangani Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2016 tentang Langkah-Langkah Penghematan Belanja Kementerian/Lembaga

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR). Dalam pelaksanaan kerja praktek

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR). Dalam pelaksanaan kerja praktek BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Penulis melaksanakan kerja praktek di Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR). Dalam pelaksanaan kerja praktek

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 29 /PB/2007 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN GAJI DAN INSENTIF PEGAWAI TIDAK

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG LANGKAH-LANGKAH PENGHEMATAN BELANJA KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM RANGKA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 126 /PMK.07/2010 TENTANG PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 126 /PMK.07/2010 TENTANG PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 126 /PMK.07/2010 TENTANG PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

228/PMK.05/2010 MEKANISME PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PAJAK DITANGGUNG PEMERINTAH

228/PMK.05/2010 MEKANISME PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PAJAK DITANGGUNG PEMERINTAH 228/PMK.05/2010 MEKANISME PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PAJAK DITANGGUNG PEMERINTAH Contributed by Administrator Monday, 20 December 2010 Pusat Peraturan Pajak Online PERATURAN MENTERI KEUANGAN

Lebih terperinci

BAB III KINERJA KD TP UB KP TABEL 4. DIPA TA 2012 BERDASARKAN JENIS KEWENANGAN JENIS BELANJA PAGU REALISASI %

BAB III KINERJA KD TP UB KP TABEL 4. DIPA TA 2012 BERDASARKAN JENIS KEWENANGAN JENIS BELANJA PAGU REALISASI % BAB III KINERJA A. Pencairan Dana Periode tahun anggaran 212, KPPN Tanjungbalai melayani 78 satuan kerja yang tersebar pada 18 Kementerian Negara/Lembaga di Kota Tanjungbalai, Kabupaten Asahan, dan Kabupaten

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEMENTERAN KEUANGAN REPUBLK NDONESA DREKTORATJENDERALPERBENDAHARAAN Yth. 1. Para Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan 2. Para Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara SURAT EDARAN

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

7. Memeriksa laporan realisasi anggaran manual ( bulan, triwulan & semester ) 8. Memeriksa catatan atas laporan keuangan (Semester & tahunan)

7. Memeriksa laporan realisasi anggaran manual ( bulan, triwulan & semester ) 8. Memeriksa catatan atas laporan keuangan (Semester & tahunan) PENGADILAN AGAMA SINJAI JL. Jenderal Sudirman Nomor. 5 Tlp. (0482) 21054 E-Mail pasinjai@yahoo.co.id Faks. (0482) 21079 S I N J A I 92651 Nomor SOP 0046 Tanggal Pembuatan 03-02- 2014 Tanggal Revisi Disahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan di Indonesia telah mengalami banyak perubahan. Perubahan ini

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan di Indonesia telah mengalami banyak perubahan. Perubahan ini BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak pelaksanaan otonomi daerah tahun 1999, tata kelola keuangan pemerintahan di Indonesia telah mengalami banyak perubahan. Perubahan ini ditandai dengan lahirnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah salah satu kegiatan pemerintah yang berhubungan langsung dengan

BAB I PENDAHULUAN. adalah salah satu kegiatan pemerintah yang berhubungan langsung dengan 1.1. Reformasi Birokrasi BAB I PENDAHULUAN Salah satu efek reformasi birokrasi yang diinginkan oleh masyarakat adalah meningkatnya kualitas pelayanan publik. Hal ini dikarenakan pelayanan publik adalah

Lebih terperinci

MEKANISME PERKIRAAN PENCAIRAN DANA DAN TINGKAT REALISASI ANGGARAN PADA KPPN POSO. Palata Luru*)

MEKANISME PERKIRAAN PENCAIRAN DANA DAN TINGKAT REALISASI ANGGARAN PADA KPPN POSO. Palata Luru*) MEKANISME PERKIRAAN PENCAIRAN DANA DAN TINGKAT REALISASI ANGGARAN PADA KPPN POSO Palata Luru*) ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah mengetahui mekanisme perkiraan penarikan dana pada satuan kerja dan KPPN

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi Sasaran Strategis IKU Target Realisasi Gap Pengelolaan perbendaharaan negara yang profesional, transparan dan akuntabel Kepuasan pengguna layanan

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN KELAS 1A

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN KELAS 1A Belanja Pegawai (Gaji Induk, Gaji Susulan dan Kekurangan Gaji) Nomor SOP : 01 Revisi Tgl. : Tgl Ditetapkan : 2 Januari 2015 Halaman : 1 dari 3 hal. No Uraian Kegiatan Pelaksanaan DESKRIPSI : Pencairan

Lebih terperinci

Written by JiNN Tuesday, 17 September :13 - Last Updated Wednesday, 18 September :21

Written by JiNN Tuesday, 17 September :13 - Last Updated Wednesday, 18 September :21 1. NAMA JABATAN: Kepala Seksi Pencairan Dana dan Manajemen Satker 2. IKHTISAR JABATAN: Melakukan pengujian resume tagihan dan SPM, penerbitan SP2D, penerbitan Surat Pengesahan Pendapatan dan Belanja BLU,

Lebih terperinci

BAB III PENCAIRAN DAN PENYALURAN DANA

BAB III PENCAIRAN DAN PENYALURAN DANA DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 22/PB/2006 TENTANG PETUNJUK PENYALURAN DAN PENCAIRAN DANA BANTUAN SOSIAL

Lebih terperinci

Dalam rangka mendukung program Pemerintah untuk mewujudkan good governance dalam

Dalam rangka mendukung program Pemerintah untuk mewujudkan good governance dalam P R O P O S A L PROGRAM APLIKASI KOMPUTER SISTEM INFORMASI KEUANGAN - SISKA (Micro Treasury System) LATAR BELAKANG Dalam rangka mendukung program Pemerintah untuk mewujudkan good governance dalam penyelenggaraan

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Bab IV Studi Kasus IV.1 Profil Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Bab IV Studi Kasus IV.1 Profil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Bab IV Studi Kasus Sebelum melakukan perancangan, akan dipaparkan profil Direktorat Jenderal Perbendaharaan beserta visi, misi, tugas pokok dan fungsi, struktur organisasi, strategi bisnis, strategi TI,

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PERBENDAHARAAN NEGARA DAN KESIAPAN PENYALURAN DAK FISIK DAN DANA DESA MELALUI KPPN

PENGELOLAAN PERBENDAHARAAN NEGARA DAN KESIAPAN PENYALURAN DAK FISIK DAN DANA DESA MELALUI KPPN KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PENGELOLAAN PERBENDAHARAAN NEGARA DAN KESIAPAN PENYALURAN DAK FISIK DAN DANA DESA MELALUI KPPN DISAMPAIKAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN DALAM

Lebih terperinci

Back Office. Middle Office. Front Office. Uraian Kegiatan. Satker. 1. Pelaksana Seksi Pencairan Dana (Petugas Validasi Tagihan)

Back Office. Middle Office. Front Office. Uraian Kegiatan. Satker. 1. Pelaksana Seksi Pencairan Dana (Petugas Validasi Tagihan) KEMENTERIAN KEUANGAN RI Nomor: KEP- /PB/2013 DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN Tanggal Penetapan: KANTOR WILAYAH DITJEN PERBENDAHARAAN Tanggal Revisi: KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA Nomor SOP:

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.231, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA ARSIP NASIONAL. Pengelolaan APBN. Tahun Anggaran 2013. Petunjuk Pelaksanaan. PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER-20/PB/2006 TENTANG PETUNJUK PENYALURAN DAN PENCAIRAN DANA JAMINAN SOSIAL PENYANDANG

Lebih terperinci

BIRO ADMINISTRASI UMUM & KEUANGAN PROSEDUR TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN BAGIAN ANGGARAN MASYARAKAT LEMBAR PENGESAHAN

BIRO ADMINISTRASI UMUM & KEUANGAN PROSEDUR TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN BAGIAN ANGGARAN MASYARAKAT LEMBAR PENGESAHAN BIRO ADMINISTRASI UMUM & KEUANGAN PROSEDUR TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN BAGIAN ANGGARAN MASYARAKAT LEMBAR PENGESAHAN No. Dokumen Revisi Tanggal Berlaku Halaman ::0 : 1 Januari 2012 : 1 Dari 15 LEMBAR PENGESAHAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 277/PMK.05/2014TENTANG RENCANA PENARIKAN DANA, RENCANA PENERIMAAN DANA, DAN PERENCANAAN KAS

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 277/PMK.05/2014TENTANG RENCANA PENARIKAN DANA, RENCANA PENERIMAAN DANA, DAN PERENCANAAN KAS MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 277/PMK.05/2014TENTANG RENCANA PENARIKAN DANA, RENCANA PENERIMAAN DANA, DAN PERENCANAAN KAS DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA O G K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2015

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA O G K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2015 WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA O G K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA KANTOR PENGELOLAAN TAMAN PINTAR

Lebih terperinci

SIARAN PERS BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

SIARAN PERS BADAN PEMERIKSA KEUANGAN SIARAN PERS Terjadi Peningkatan Kualitas dalam Penyajian Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga LKPP 2009 Wajar Dengan Pengecualian Jakarta, Selasa (1 Juni 2009) Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. administratif diserahkan kepada Kementerian Negara/Lembaga (K/L), dan

BAB I PENDAHULUAN. administratif diserahkan kepada Kementerian Negara/Lembaga (K/L), dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Undang Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara disebutkan bahwa pembagian tugas dan wewenang administratif diserahkan kepada Kementerian

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 81a /PB/2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELUNCURAN PROGRAM/KEGIATAN REHABILITASI

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH 2.1 Sejarah Singkat Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Berdasarkan UU nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah

Lebih terperinci

Melaksanakan urusan keuangan di lingkungan Direktorat Jenderal.

Melaksanakan urusan keuangan di lingkungan Direktorat Jenderal. - 101-1. NAMA JABATAN : Kepala Bagian Keuangan 2. IKHTISAR JABATAN : Melaksanakan urusan keuangan di lingkungan Direktorat Jenderal. 3. TUJUAN JABATAN : Terwujudnya pengelolaan keuangan yang efektif dan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 134/PMK.06/ 2005 TENTANG PEDOMAN PEMBAYARAN DALAM PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan Peraturan

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 15/PB/2006 TENTANG MEKANISME PEMBAYARAN/PENYALURAN DAN PELAPORAN DANA PENYESUAIAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Dalam melakukan suatu kegiatan, organisasi memerlukan suatu acuan untuk mengatur dan mengontrol semua aktivitas yang terjadi pada

Lebih terperinci

NAMA JABATAN: Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Tipe A2IKHTISAR

NAMA JABATAN: Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Tipe A2IKHTISAR NAMA JABATAN: Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Tipe A2IKHTISAR JABATAN: Mela ksanakan kewenangan perbendaharaan dan bendahara umum, penyaluran pembiayaan atas beban anggaran, serta penatausahaan

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG LANGKAH-LANGKAH PENGHEMATAN DAN PEMOTONGAN BELANJA KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM RANGKA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN

Lebih terperinci

Written by JiNN Tuesday, 17 September :11 - Last Updated Tuesday, 17 September :12

Written by JiNN Tuesday, 17 September :11 - Last Updated Tuesday, 17 September :12 1. NAMA JABATAN: Kepala Subbagian Umum 2. IKHTISAR JABATAN: Melakukan pengelolaan organisasi, kinerja, SDM, dan keuangan, penatausahaan user SPAN, penyusunan bahan masukan dan konsep Renstra, Renja, RKT,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TENGAH PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TENGAH DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Jln. Lembaga No.130 Takengon Telp./Fax. 0643-24393 INFORMASI BADAN PUBLIK DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN ACEH

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU,

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31/M-DAG/PER/7/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2005 TENTANG PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2005 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI AGAMA NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN BIAYA PENCATATAN NIKAH DAN RUJUK MENTERI AGAMA REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2005 TENTANG PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2005 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI AGAMA NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN BIAYA PENCATATAN NIKAH DAN RUJUK MENTERI AGAMA REPUBLIK

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.912, 2011 KEMENTERIAN SOSIAL. PNBP. Pedoman Pengelolaan. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 183 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PENERIMAAN NEGARA

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 84 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PAJAK DAERAH DAN PENGELOLAAN KEUANGAN KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA,

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER-78/PB/2006 TENTANG PENATAUSAHAAN PENERIMAAN NEGARA MELALUI MODUL PENERIMAAN

Lebih terperinci

MAHKAMAH AGUNG MAHKAMAH REPUBLIK INDONESIA AGUNG REPUBLIK INDONESIA

MAHKAMAH AGUNG MAHKAMAH REPUBLIK INDONESIA AGUNG REPUBLIK INDONESIA MAHKAMAH AGUNG MAHKAMAH REPUBLIK INDONESIA AGUNG REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN SEKRETARIS MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 002/Sek/SK/I/2009 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBAYARAN ANGGARAN PENDAPATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan berupa penerimaan dan pengeluaran anggaran yang dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan berupa penerimaan dan pengeluaran anggaran yang dilaksanakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) merupakan unsur penting dalam keuangan negara yang dikelola langsung oleh pemerintah. Anggaran berisi rencana

Lebih terperinci

-4- (2) Badan dipimpin oleh Kepala Badan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

-4- (2) Badan dipimpin oleh Kepala Badan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI KEMENTERIAN PARIWISATA

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI KEMENTERIAN PARIWISATA SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI KEMENTERIAN PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH,

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1725, 2015 KEMENPAR. Dekonsentrasi. Pelaksanaan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER-10/PB/2006 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER-10/PB/2006 TENTANG DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER-10/PB/2006 TENTANG PELAKSANAAN UJI COBA MEKANISME TREASURY SINGLE ACCOUNT

Lebih terperinci

BIRO ADMINISTRASI UMUM & KEUANGAN PROSEDUR TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN BAGIAN ANGGARAN MASYARAKAT LEMBAR PENGESAHAN

BIRO ADMINISTRASI UMUM & KEUANGAN PROSEDUR TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN BAGIAN ANGGARAN MASYARAKAT LEMBAR PENGESAHAN Halaman : 1 Dari 15 LEMBAR PENGESAHAN PERSEDIAAN BAGIAN BIRO ADMINISTRASI UNIVERSITAS NUSA CENDANA DIBUAT OLEH MENYETUJUI MENGETAHUI Penyusun SOP Drs. S.A.F. Pandie Ir. D. Roy Nendissa, MP Kepala Biro

Lebih terperinci

BAB II PROFIL KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAANNEGARA MEDAN II

BAB II PROFIL KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAANNEGARA MEDAN II BAB II PROFIL KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAANNEGARA MEDAN II A. SEJARAH KPPN MEDAN II Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara telah diundangkan oleh Pemerintah Republik Indonesia pada

Lebih terperinci

Menimbang: Mengingat :

Menimbang: Mengingat : BUPATI LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 51 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK DAN RINCIAN TUGAS JABATAN FUNGSIONAL UMUM PADA KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN

Lebih terperinci

PENATAUSAHAAN PNBP PADA SATUAN KERJA

PENATAUSAHAAN PNBP PADA SATUAN KERJA BAB IV PENATAUSAHAAN PNBP PADA SATUAN KERJA A. KEWAJIBAN SATUAN KERJA DALAM PENATAUSAHAAN PNBP Setiap kementerian negara/lembaga wajib melaksanakan penatausahaan dan akuntansi piutang PNBP yang menjadi

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Pencairan Anggaran Belanja di Lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia telah saya setujui. Disetujui di Jakarta

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.08/MEN/V/2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA BIDANG KETENAGAKERJAAN DAN KETRANSMIGRASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 344-1. NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Gaji 2. IKHTISAR JABATAN : Melakukan urusan kesejahteraan pegawai, mengajukan permintaan pembayaran, pembuatan daftar gaji dan tunjangan, pembayaran gaji dan tunjangan,

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.953, 2015 KEMENSETNEG. Hibah. Pengelolaan. PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN HIBAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Kota Balikpapan merupakan salah satu kota besar yang berada di Provinsi Kalimantan Timur, luas wilayah kota ini mencapai 843,48 KM2, yang terdiri atas

Lebih terperinci

Revisi ke 02 Tanggal : 12 Mei 2016

Revisi ke 02 Tanggal : 12 Mei 2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.444, 2013 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Kuangan Negara. Ketenagakerjaan. Ketransmigrasian. Pengelolaan. Pedoman.

BERITA NEGARA. No.444, 2013 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Kuangan Negara. Ketenagakerjaan. Ketransmigrasian. Pengelolaan. Pedoman. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.444, 2013 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Kuangan Negara. Ketenagakerjaan. Ketransmigrasian. Pengelolaan. Pedoman. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Arsip Nasional Republik Indonesia telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) URUSAN UMUM DAN KEUANGAN NO. URAIAN KEGIATAN WAKTU PENYELESAIAN KETERANGAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) URUSAN UMUM DAN KEUANGAN NO. URAIAN KEGIATAN WAKTU PENYELESAIAN KETERANGAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) URUSAN UMUM DAN KEUANGAN NO. URAIAN KEGIATAN WAKTU PENYELESAIAN KETERANGAN A. ADMINISTRASI TATA PERSURATAN Surat masuk adalah semua surat-surat dinas (termasuk surat

Lebih terperinci

2018, No Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2015 tentang Kementerian Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 54);

2018, No Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2015 tentang Kementerian Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 54); No.159, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPERIN. Pengelolaan Hibah Langsung. PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN HIBAH LANGSUNG DI

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59/PMK.06/2005 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59/PMK.06/2005 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 59/PMK.06/2005 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT MENTERI KEUANGAN, Menimbang : bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 7 ayat (2) huruf

Lebih terperinci

Revisi ke 02 Tanggal : 29 Februari 2016

Revisi ke 02 Tanggal : 29 Februari 2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.645, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Uang Makan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 /PMK.05/2016 TENTANG UANG MAKAN BAGI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA

Lebih terperinci