DAFTAR PUSTAKA. Aksornkoae S Ecology and Management of Mangrove. The IUCN Wetlands Programme. Bangkok. Thailand

Transkripsi

1 77 DAFTAR PUSTAKA Aksornkoae S Ecology and Management of Mangrove. The IUCN Wetlands Programme. Bangkok. Thailand Annisa Identifikasi Kerusakan Mangrove dengan Citra Satelit Landsat-ETM dan Sistem Informasi Geografis di Pesisir Selatan Propinsi Gorontalo. [Skripsi]. Program Studi Ilmu Kelautan. Jurusan Ilmu dan Teknologi Kelautan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. [BAKOSURTANAL] Balai Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional Peta Sistem Lahan dan Kesesuaian Lahan. Lembar Manado, Skala 1: [BAKOSURTANAL] Balai Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional Peta Lingkungan Pantai Indonesia. Lembar LIPI Skala 1: Bengen, DG Teknik Pengambilan Contoh dan Analisis Data Biofisik Sumberdaya Pesisir. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Bengen, DG Pedoman Teknis, Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Fakultas Perikanan dan Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Bengen, DG. 2002a. Ekosistem dan Sumberdaya Alam Pesisir. [Sinopsis]. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Jakarta. Bengen, DG. 2002b. Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Jakarta. Black, AJ Oceans and Coast. An Introduction to Oceanography Sufolk Country Community College. New York. Buhang, RS Komposisi dan Kandungan Bahan Organik Sedimen Lahan Mangrove Sebelah Timur Desa Tiwoho, Kecamatan Wori. [Skripsi].

2 78 Manado : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Sam Ratulangi. Dahuri R, Rais J, Ginting SP, dan Sitepu MJ Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. PT. Pradnya Paramita. Jakarta Davies J, Cloridge G, Nirarita CE Manfaat Lahan Basah. Direktorat Jenderal PHPA dan Asian Wetland Bureau Indonesia. Bogor. [Dephut] Departemen Kehutanan dan Perkebunan Masalah Konservasi Sumberdaya Alam Menjadi Sorotan Global. Dalam Majalah Kehutanan Indonesia. Edisi 4/XIII/ Jakarta. Djamaluddin R The Dynamics of Mangrove Forests in Relation to Die-Back and Human Use in Bunaken National Park, North Sulawesi, Indonesia. [Thesis]. Departement of Botany/Natural and Rural System management. University of Queensland. Australia. Izzati M Peranan Rumput Laut dalam Mengendalikan Kualitas Air Tambak pada Model Budidaya Ganda Udang Windu-Rumput Laut. Kenmeneg LH Pengelolaan Ekosistem Hutan Mangrove. Prosiding Lokakarya Pemantapan Strategi Pengelolaan Lingkungan Wilayah Pesisir dan Lautan Dalam Pembangunan Jangka Panjang Tahap Kedua. Kapal Kerinci, September Khazali Panduan Teknis Penanaman Mangrove Bersama Masyarakat. Ditjen PKA Departemen Kehutanan dan Wetlands International Indonesia Programme. Bogor Koentjaraningrat Metode-Metode Penelitian Masyarakat: Metode Wawancara. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Kusmana C, dan Onrizal Evaluasi Kerusakan Kawasan Mangrove dan Arahan Teknik Rehabilitasinya di Pulau Jawa. Lokakarya Jaringan Kerja Pelestarian Mangrove, Pemalang, Jawa Tengah Agustus Kusmana CS, Wilarso I, Hilwan P, Pamoengkas C, Wibowo T, Tiryana A, Triswanto, Yunasfi, Hamzah Teknik Rehabilitasi Mangrove. Fakultas Kehutanan. IPB.

3 79 Lalamentik LTX, Emor J, Rembet NWJ, Rondonuwu A Studi Potensi Terumbu Karang di Pulau Mantehage dan Nain. [Laporan Akhir]. Kerjasama FPIK Unsrat dan PO3-LIPI, Ambon. [LPPM] Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Mangrove Pengembangan Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Hutan Mangrove di Kawasan Segara Anakan. IPB. Bogor Macnae W A General Account of Fauna of the Mangrove Swamps of Inhaca Islands, Mocambique. J.Ecol. 50: Mansur I Evaluasi Kondisi Vegetasi Mangrove Akibat Adanya Pemanfaatan Oleh Masyarakat Pulau Mantehage. [Skripsi]. Manado : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Sam Ratulangi. Nontji, A Laut Nusantara. Cet.IV. Djambatan. Jakarta. Nybakken JW Marine Biology. An Ecological Approach. 4th ed. Addison-Wesley Educational Publishers Inc. United States of America. Odum EP Fundamentals of Ecology. 3rd ed. W.B. Saunders. Philadelphia. Pemerintah Desa Tiwoho Monografi Desa Tiwoho. Prasetyo D, Handayani T The Study of Silvofishery in the Bay of Jakarta and Seribu Island for Supporting Mariculture. Proceeding International Seminar on Application of Seawatch Indonesia Information System for Indonesian Marine Resources Development, March 10-11, 1999, BPPT Jakarta. Primavera JH Integrated Mangrove-Aquaculture System in Asia. Aquaculture Department Southeast Asian Fisheries Development Center Tigbauan, Iloilo 5021, Philippines. From: Integrated Coastal Zone Management. Autumn ed., pp /ceesp /publications/sl/ Aquaculture-JPrimavera.pdf [PPGK] Pusat Pengembangan Geologi Kelautan Survei Tematik Kelautan Terintegrasi. Inventarisasi Sumberdaya Geologi dan Geofisika Kelautan di Kawasan MCMA Manado dan Sekitarnya. Bandung. Rangkuti F Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Reorientasi Konsep Perencanaan Strategis untuk Menghadapi Abad 21. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Rahmawaty Upaya Pelestarian Mangrove Berdasarkan Pendekatan Masyarakat. Departemen Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Medan.

4 80 Saenger P, Hegerl JE, Davie JDS. (Daniel, editor) Global Status of Mangrove Ecosystems. IUCN Gland. Saptarini D, Suprapti, Santosa HR Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Wilayah Pesisir. Selley RC Applied Sedimentology. Academic Press Limited. London. Singarimbun Metode Penelitian Survey. LP3ES. Jakarta. Skilleter GA, dan Warren S Effects of Habitat Modification in Mangroves on the Structure of Mollusc and Crab Assemblages. Sunarto Geomorfologi Pantai. Pusat Antar Universitas Ilmu Teknik. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Supriharyono Konservasi Ekosistem Sumberdaya Hayati di Wilayah Pesisir dan Laut Tropis. Cetakan Pertama. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Spitzer PM, Mattila J, Heck Jr K L The Effects of Vegetation Density on the Relative Growth Rates of Juvenile Pinfish. Lagodon rhomboides (linneaus), in Big Lagoon, Florida. Triatmodjo B Teknik Pantai. Fakultas Teknik. Universitas Gadjah Mada. Beta Offset. Yogyakarta. Wuisan MO Telaah Proses Litoral pada Lokasi Pasut di Kawasan Pantai Tanjung Merah. [Skripsi]. Manado : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Sam Ratulangi.

5 81 Lampiran 1. Langkah-langkah penyusunan matriks faktor strategi internal Matriks faktor strategi internal disusun dengan langkah-langkah : - Pada kolom 1 disusun kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan. - Pada kolom 2 diberi bobot terhadap masing-masing faktor, mulai dari 1.0 (sangat penting) sampai dengan 0.0 (tidak penting). Jumlah bobot untuk semua faktor kekuatan dan kelemahan sama dengan Pada kolom 3 diberi skala rating mulai dari nilai 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi pemanfaatan lahan untuk suatu kegiatan tertentu. Pemberian nilai rating untuk kekuatan bersifat positif (nilai 4=sangat besar, 3=besar, 2=sedang, dan 1= kecil). Sedangkan pemberian nilai rating untuk kelemahan bersifat negatif (nilai 4=kecil, 3=sedang, 2=besar, dan 1=sangat besar). - Pada kolom 4 diisi nilai hasil perkalian bobot dan rating suatu faktor yang sama. Nilai hasil kali tersebut merupakan skor pembobotan dari faktor tersebut. - Pada kolom 5 diberi komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung. - Menjumlahkan skor pembobotan pada kolom 4.

6 82 Lampiran 2. Langkah-langkah penyusunan matriks faktor strategi internal Matriks faktor strategi eksternal disusun dengan langkah-langkah : - Pada kolom 1 disusun peluang-peluang dan ancaman-ancaman. - Selanjutnya pada kolom 2 diberi bobot terhadap masing-masing faktor peluang dan ancaman, mulai dari 1.0 (sangat penting) sampai dengan 0.0 (tidak penting). Jumlah bobot untuk semua faktor peluang dan ancaman sama dengan Pada kolom 3 diberi skala rating mulai dari nilai 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi pemanfaatan lahan untuk suatu kegiatan tertentu. Pemberian nilai rating untuk peluang bersifat positif (nilai 4=sangat besar, 3=besar, 2=sedang, dan 1=kecil). Sedangkan pemberian nilai rating untuk ancaman bersifat negatif (nilai 4=kecil, 3=sedang, 2=besar, dan 1=sangat besar). - Pada kolom 4 diisi nilai hasil perkalian bobot dan rating suatu faktor yang sama. Nilai hasil kali tersebut merupakan skor pembobotan dari faktor tersebut. - Pada kolom 5 diberi komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung. - Menjumlahkan skor pembobotan pada kolom 4. Nilai tersebut menunjukkan bagaimana sistem bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya.

7 83 Lampiran 3. Data ekologi mangrove Lampiran 3a. Kerapatan relatif mangrove pada Jalur 1 dan Jalur 2 No Jenis Kerapatan Relatif Jenis Kerapatan Relatif Jalur 1 Jalur 2 1 Avicennia marina 8.88 Avicennia marina Bruguiera Bruguiera gymnorrhiza 2.34 gymnorrhiza Ceriops tagal 4.67 Ceriops tagal Rhizophora apiculata 6.54 Rhizophora apiculata Rhizophora stylosa Rhizophora stylosa Sonneratia alba Sonneratia alba Rhizophora mucronata 0.94 Xylocarpus granatum 0.51 TOTAL 100 TOTAL 100 Lampiran 3b. Frekuensi relatif mangrove pada Jalur 1 dan Jalur 2 No Jenis Frekuensi Relatif Jenis Frekuensi Relatif Jalur 1 Jalur 2 1 Avicennia marina Avicennia marina Bruguiera Bruguiera gymnorrhiza gymnorrhiza Ceriops tagal Ceriops tagal Rhizophora apiculata Rhizophora apiculata Rhizophora stylosa Rhizophora stylosa Sonneratia alba Sonneratia alba Rhizophora mucronata 2.71 Xylocarpus granatum 2.86 TOTAL 100 TOTAL 100 Lampiran 3c. Tutupan relatif mangrove pada Jalur 1 dan Jalur 2 No Jenis Tutupan Relatif Jenis Tutupan Relatif Jalur 1 Jalur 2 1 Avicennia marina 2.44 Avicennia marina Bruguiera gymnorrhiza 0.17 Bruguiera gymnorrhiza Ceriops tagal 0.68 Ceriops tagal Rhizophora apiculata 1.33 Rhizophora apiculata Rhizophora stylosa Rhizophora stylosa Sonneratia alba Sonneratia alba Rhizophora mucronata 0.03 Xylocarpus granatum 0.01 TOTAL 100 TOTAL 100

8 84 Lampiran 3d. Nilai penting mangrove pada Jalur 1 dan Jalur 2 No Jenis Nilai Penting Jenis Nilai Penting Jalur 1 Jalur 2 1 Avicennia marina Avicennia marina Bruguiera gymnorrhiza Bruguiera gymnorrhiza Ceriops tagal Ceriops tagal Rhizophora apiculata Rhizophora apiculata Rhizophora stylosa Rhizophora stylosa Sonneratia alba Sonneratia alba Rhizophora mucronata 3.66 Xylocarpus granatum 3.37 TOTAL 300 TOTAL 300

9 85 Lampiran 4. Data sosial masyarakat Desa Tiwoho Lampiran 4a. Mata pencaharian penduduk No Mata Pencaharian Jumlah (orang) 1 Petani Tukang 55 3 Nelayan 31 4 Pegawai 24 5 Wiraswasta 21 6 Warung 13 7 Sopir 13 8 Pensiunan 5 9 ABRI 3 Lampiran 4b. Tingkat pendidikan penduduk Sumber : Data (2007) No Pendidikan Jumlah 1 SD SLTP SMU Perguruan Tinggi 20

10 86 Lampiran 5. Hasil analisis komponen utama XLSTAT Principal Component Analysis (PCA) - on 24/02/2009 at 2:23:48 PCA type: Pearson (n) Without axes rotation Type of biplot: Correlation biplot / Coefficient = Automatic Bartlett's sphericity test : Chi-square observed value (df = 15): P-value: < Significance level: alpha= Means and standard deviations of the variables: Means Standard deviations Umur Lama Tinggal Pendidikan Pekerjaan Penghasilan Partisipasi Correlation matrix: Umur Lama Tinggal Pendidikan Pekerjaan Penghasilan Partisipasi Umur Lama Tinggal Pendidikan Pekerjaan Penghasilan Partisipasi Values in bold are significantly different from 0 with a significance level alpha=0.05 Eigenvalues: F1 F2 F3 F4 F5 F6 Eigenvalue variance % cumulated % Eigenvectors: F1 F2 F3 F4 F5 F6 Umur Lama Tinggal Pendidikan Pekerjaan Penghasilan Partisipasi

11 87 Correlations between variables and factors: F1 F2 F3 F4 F5 F6 Umur Lama Tinggal Pendidikan Pekerjaan Penghasilan Partisipasi Contributions of the variables (%): F1 F2 F3 F4 F5 F6 Umur Lama Tinggal Pendidikan Pekerjaan Penghasilan Partisipasi Squared cosines of the variables: F1 F2 F3 F4 F5 F6 Umur Lama Tinggal Pendidikan Pekerjaan Penghasilan Partisipasi Sumber: Hasil olahan data primer 2009

12 88 Lampiran 6. Ekosistem mangrove di Desa Tiwoho 6a. Saluran air 6b. Ekosistem mangrove 6c. Anakan mangrove 6d. Ekosistem mangrove 6e. Ekosistem mangrove 6f. Ekosistem mangrove