PSIKOLOGI KOMUNIKASI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PSIKOLOGI KOMUNIKASI"

Transkripsi

1 MODUL PERKULIAHAN PSIKOLOGI KOMUNIKASI Proses Komunikasi Interpersonal (2) Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komunikasi Hubungan MK85006 Masyarakat 05 Abstract Modul ini membahas tentang proses komunikasi interpersonal melalui persepsi interpersonal, yang akan berperngaruh pada konsep diri, atraksi interpersonal dan hubungan interpersonal. Kompetensi Diharapkan mahasiswa Diharapkan mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan: Persepsi interpersonal Konsep diri Atraksi interpersonal Hubungan interpersonal

2 Proses Komunikasi Interpersonal (2) C. Atraksi Interpersonal Komunikasi interpersonal dinyatakan efektif bila pertemuan komunikasi merupakan hal yang menyenangkan bagi komunikan. Bila Anda berkumpul dalam satu kelompok yang memiliki kesamaan dengan Anda maka Anda akan gembira dan terbuka. Berkumpul dengan orang-orang yang Anda benci akan membuat Anda tegang, resah, dan tidak enak maka Anda akan menutup diri dan menghindari komunikasi. Anda ingin segera menghindari komunikasi Anda. Melihat keadaan seperti ini maka dapat ditarik kesimpulan bahwa komunikasi akan lebih efektif bila para komunikan saling menyukai. Nelson dan Meadow (1971) membuktikan dengan eksperimen bahwa pasangan mahasiswa yang mempunyai sikap yang sama membuat prestasi yang baik dalam mengerjakan tugas-tugas mekanis dibandingkan dengan pasangan yang mempunyai sikap yang berlainan. Dalam mengembangkan hubungan, salah satu variable yang paling penting dan paling banyak dtelaah adalah daya tarik (attraction). Dean C. Barlund seorang ahli interpersonal menulis, Mengetahui garis-garis atraksi dan penghindaran dalam system sosial artinya mampu meramlakan dari mana pesan akan muncul, kepada siapa pesan itu akan mengalir, dan lebih lagi bagaimana pesan itu akan diterima (Barlund, 1968 : 71). Dengan bahasa yang lebih sederhana dapat dikatakan bahwa dengan mengetahui siapa tertarik dengan siapa atau siapa menghindari siapa maka kita dapat meramalkan arus komunikasi interpersonal yang akan terjadi. Makin tertarik kita kepada seseorang, makin besar kecenderungan kita berkomunikasi dengan dia. Kesukaan pada orang lain, sikap positif dan daya tarik seseorang, kita sebut debagai atraksi interpersonal. Atraksi berasal dari bahasa Latin attrahere ad; trahere menarik). Terdapat beberapa factor yang memengaruhi atraksi interpersonal yaitu factor personal dan factor situasional yang menentukan siapa tertarik dengan siapa. Yang menyebabkan seseorang tertarik kepada lainnya bisa jadi karena sifat-sifat ayng dimiliki orang tersebut, misalnya cantik, atau suasana emosional seperti dalam situasi sedih dan kesepian. II. Faktor-faktor Personal yang Memengaruhi Atraksi Interpersonal 2

3 1. Kesamaan Karakteristik Personal Jika orang dapat membuat konstruksi sahabat mereka, sahabat ini akan terlihat, bertindak dan berpikir sangat mirip dengan mereka sendiri. Dengan tertarik pada orang yang seperti kita, kita membenarkan diri kita sendiri. Kita mengatakan pada diri sendiri bahwa kita pantas disukai dan kita ini menarik. Walaupun ada pengecualian, kita umumnya menyukai orang yang sama dengan kita dalam hal kebangsaan, suku bangsa, kemampuan, karakteristik fisik, kecerdasan, dan khususnya sikap dan selera. Makin penting sikap, makin penting kesamaan. Perkawinan antara dua orang yang berbeda sikapnya sangat besar, misalnya, lebih mungkin berakhir dengan perceraian dibandingkan perkawinan antara dua orang yang cenderung mirip satu sama lain. 2. Tekanan Emosional (stress) Bila orang berada dalam keadaan yang mencemaskannya atau harus memikul tekanan emosional, ia akan menginginkan kehadiran orang lain. Situasi penimbul cemas (anxiety-producing situations) meningkatkan kebutuhan akan kasih sayang. Orang-orang yang pernah mengalami penderitaan bersama-sama akan membentuk kelompok yang bersolidaritas tinggi. 3. Harga Diri yang Rendah Elaine Walster melakukan sebuah eksperimen tentang kepribadian terhadap beberapa orang mahasiswi. Sesuai dengan rancangan penelitian, sebelum eksperimen dimulai, subjek secara kebetulan (sebetulnya tidak) berjumpa dengan seorang mahasiswa yang bermaksud menemui peneliti. Terjadilah percakapan sambil menunggu kedatangan peneliti. Si mahasiswa menunjukkan minat yang besar pada mahasiswi itu. Mereka mengobrol selama 15 menit, dan sang mahasiswa berusaha untuk mengajak berkencan. Setelah itu subjek diberi tes kepribadian. Sebagian subjek diberi penilaian positif (misalnya, kepribadian dewasa, orisinal, dan sensitive), setengahnya lagi diberi penilaian negative, (misalnya belum dewasa, antisocial, tidak memiliki bakat kepemimpinan). Maksud penelitian ini adalah sebagian ditinggikan harga dirinya, sebagian lagi direndahkan. Kemudian, mereka diminta memberikan penilaian yang jujur pada lima orang, termasuk pada laki-laki yang mengajak mengobrol. Ternyata, mahasiswi yang direndahkan harga dirinya cenderung lebih menyenangi laki-laki itu. Menurut kesimpulan Walster,bila harga diri direndahkan, hasrat afiliasi (bergabung dengan orang lain) bertambah, dan ia makin responsive untuk menerima kasih saying orang lain. Dengan perkataan lain, orang yang rendah diri cenderung mudah mencintai orang lain (Tubbs dan Moss, 1974). 3

4 4. Isolasi Sosial Manusia adalah makhluk social sehingga manusia tidak akan mampu untuk hidup tanpa manusia lainnya. Isolasi social merupakan situasi yang sangat tidak menyenangkan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tingkat isolasi social amat besar pengaruhnya terhadap kesukaan kita pada orang lain. Bagi orang yang terisolasi (misalnya narapidana, petugas kehutanan, dll) kehadiran orang lain merupakan kebahagiaan. Karena manusia cenderung menyukai orang yang mendatangkan kebahagiaan maka dalam konteks isolasi social, kecenderungannyan untuk menyenangi orang lain bertambah. Gain-loss Theory (teori untung rugi) oleh Elliot (1972) untuk menjelaskan atraksi interpersonal. Menurut teori ini, pertambahan perilaku yang menyenangkan dari orang lain akan berdampak positif pada diri kita. Bila Anda disukai orang, Anda mendapat ganjaran dalam interaksi social. Orang yang kesukaannya pada kita bertambah akan lebih kita senangi daripada orang yang kesukaannya pada kita tidak berubah I. Faktor-faktor Situasional yang Memengaruhi Atraksi Interpersonal 1. Dayatarik Fisik (Physical Attractiveness) Beberapa penelitian telah mengungkapkan bahwa daya tarik fisik sering menjadi penyebab utama atraksi personal. Kita senang pada orang-orang yang tampan atau cantik. Mereka sangat mudah mendapatkan simpati dan perhatian orang. 2. Ganjaran (Reward) Kita menyukai orang yang memberikan ganjaran pada kita. Ganjaran itu berupa bantuan, dorongan moral, pujian, atau hal-hal yang meningkatkan harga diri kita. Kita akan menyukai orang yang menyukai kita; kita akan menyenangi orang yang memuji kita. Menurut teori pertukaran social (social exchange theory), interaksi social adalah semacam transaksi dagang. Kita akan melanjutkan interaksi bila laba lebih banyak dari biaya. Atraksi dengan demikian, timbul pada interaksi yang banyak mendatangkan laba, misalnya dari segi psikologis atau ekonomis. 3. Familiarity Maksudnya adalah bahwa sering kita lihat atau sudah kita kenal dengan baik. Robert B. Zajonc (1968) memperlihatkan foto-foto wajah pada subjek-subjek eksperimennya. Ia menemukan makin sering subjek melihat wajah tertentu, ia makin menyukainya. 4

5 4. Kedekatan (Proximity) Orang cenderung menyenangi mereka yang tinggalnya berdekatan. Persahabatan lebih mudah tumbuh di antara tetangga yang berdekatan (Whyte, 1956) atau diantara mahasiswa yang duduk berdampingan (Byrne dan Buehler, 1955). Selain itu, jarak fisik paling penting pada tahap-tahap awal interaksi. Sebagai contoh, selama hari-hari pertama di sekolah, kedekatan baik di kelas ataupun di asrama sangat penting. Pengaruh kedekatan ini akan berkurang (tetapi selalu tetap penting) dengan meningkatnya peluang untuk berinteraksi dengan mereka yang berjarak lebih jauh. Ini berarti pula bahwa kita dapat pula memanipulasi tempat atau desain arsitektural untuk menciptakan persahabatan dan simpati. 5. Kemampuan (Competence) Kita cenderung menyenangi orang-orang yang memiliki kemampuan lebih tinggi daripada kita atau lebih berhasil dalam kehidupannya. Aronson (1972: 212) menemukan fakta melalui penelitian yang dilakukannya bahwa orang yang paling disenangi adalah orang-orang yang memiliki kemampuan tinggi tetapi menunjukkan beberapa kelemahan. Sifat komplemen atau saling melengkapi ini juga berlaku pada orang-orang menyukai orang lainnya yang tidak serupa hanya dalam situasi-situasi tertentu. Sebagai contoh mahasiswa yang patuh dapat sangat cocok dengan seorang dosen yang agresif tetapi mahasiswa ini tidak bias hidup cocok dengan istri atau suami yang agresif. Istri dominan mungkin cocok dengan suami yang penurut tetapi mungkin tidak cocok untuk bergaul dengan teman yang penurut. II. Pengaruh Atraksi Interpersonal pada Komunikasi Interpersonal Pendapat dan penilaian kita tentang orang lain tidak semata-mata berdasarkan pertimbangan rasional. Kita juga mahkluk emosional. Karena itu, ketika kita menyenangi seseorang, kita juga cenderung melihat segala hal yang berkaitan dengan dia secara positif. Sebaliknya, jika kita membencinya, kita cenderung melihat karakteristiknya secara negative. Misalnya, komunikator yang dipandang menarik karena kesamaan, kedekatan, daya tarik fisik akan lebih efektif dalam memengaruhi perubahan pendapat dan sikap. Beberapa penelitian mencoba menghubungkan apa yang dipilih dalam pemilu dengan kesukaan pada calon anggota kongres di Amerika Serikat. Kesamaan sikap antara pemilih dengan calon apalagi ditambah daya tarik fisik calon merupakan predictor yang sangat tepat untuk 5

6 meramalkan pilihan orang dalam pemilu. Efran dan Patterson (1974) menemukan bahwa calon yang menarik secar fisik memeroleh tiga kali suara lebih banyak daripada calon yang tidak menarik. Inilah yang menyebabkan fotografer, make up artist, penyunting film sibuk berada di belakang setiap pemilihan presiden di Amerika. Mereka bukan saja mengabadikan peristiwa tetapi juga berperan sebagai image builder (pembangun citra). Umumnya kita melekatkan karakteristik-karakteristik positif kepada orang yang menurut kita menarik dan karakteristik-karakteristik negative kepada orang yang kita anggap tidak menarik. Jika anda diminta menduga-duga kualitas yang dimiliki seseorang yang belum anda kenal, kemungkinan anda akan mengemukakan kualitas positif jika anda merasa orang itu menarik dan karakteristik negative jika anda menganggap orang itu tidak menarik. D. Hubungan Interpersonal Tahap ini sering disebut tahap perkenalan (acquaintance process). Perkenalan adalah proses penyampaian informasi. Fokus pada tahap ini adalah pada proses proses penyampaian dan penerimaan informasi dalam pembentukan hubungan. Newcomb (1961), Berger (1973), Zunin (1972) dan Duck (1976) menjelaskan proses perkenalan yang diawali dengan fase kontak yang permulaan (initial contact phase), ditandai oleh usaha kedua belah pihak untuk menangkap informasi dari reaksi kawannya. Masing-masing pihak berusaha menggali secepatnya identitas, sikap dan nilai pihak yang lain. Bila mereka ada kesamaan, mulailah dilakukan proses mengungkapkan diri. Bila mereka merasa berbeda, mereka akan berusaha menyembunyikan dirinya. Hubungan interpersonal mungkin diakhiri. Proses saling menilik ini disebut Newcomb sebagai reciprocal scanning (saling menyelidiki). Pada tahap ini informasi yang dicari dan disampaikan umumnya berkisar mengenai data demografis; usia, pekerjaan, tempat tinggal, keadaan keluarga, dan sebagainya. Gambar 5.1. Hubungan Interpersonal 6

7 Dengan data demografis, orang berusaha membentuk kesan tentang diri orang lain. Dalam proses pembentukan kesan, orang akan melahirkan banyak informasi dengan memasukkan pengalaman pada kategori yang ada. Data demografis memudahkan kategorisasi ini. Misalnya, seseorang mengatakan bahwa ia lahir di Tapanuli dari keluarga Batak Karo. Kita akan segera menangkap identitas, sikap, dan nilai-nilai yang dianutnya. Kita dapat menduga orang tersebut beragama Kristen, misalnya. Informasi lebih lanjut tentang pendidikan dan pekerjaan orang tersebut akan memengaruhi penilaian kita terhadap orang tadi. Menurut Charles R. Berger (1973), informasi pada tahap perkenalan dapat dikelompokkan pada tujuh kategori, yaitu : 1. Informasi demografis 2. Sikap dan pendapat : tentang orang atau objek 3. Rencana yang akan datang 4. Kepribadian 5. Perilaku pada masa lalu 6. Orang lain, misalnya Apakah Anda kenal dengan Bapak Budi Nugraha? 7. Hobi dan minat Tidak selalu informasi kita peroleh melalui komunikasi verbal. Kita juga membentuk kesan melalui petunjuk nonverbal, yaitu : 1. Proksemik Merupakan studi tentang penggunaan jarak dalam menyampaikan pesan. Kita menanggapi sifat-sifat orang lain dari caranya orang itu membuat jarak dengan kita. Jarak yang dibuat individu dalam hubungan dengan orang lain menunjukkan tingkat keakraban diantara mereka. Maka ciptakan kedekatan fisik atau setidak-tidaknya 7

8 kurangilah jarak fisik antara anda berdua. Dekatilah, tetapi jangan sampai melanggar batas kenyamanan, sehingga minat anda untuk membuat kontak tampak jelas. 2. Kinesik Petunjuk kinesik merupakan petunjuk yang memperlihatkan gerakan atau postur tubuh. Peliharalah postur yang terbuka yang mengisyaratkan atau mengkomunikasikan kesediaan untuk memasuki interaksi dengan orang tersebut. Tangan menyilang di dada, kedua tangan di pinggang (tolak pinggang) merupakan postur (sikap tubuh) yang perlu dihindari karena sikap ini seringkali mengisyaratkan ketidak-sediaan membiarkan orang lain memasuki wilayah anda. Pada kesan pertama, sebaiknya ciptakan kontak mata karena mata mengkomunikasikan perhatian dan minat pada diri orang itu. Kemudian senyuman merupakan bentuk tanggapan positif anda kepada orang itu. 3. Paralinguistik Yaitu cara bagaimana orang mengucapkan lambang-lambang verbal. Jika petunjuk verbal menunjukkan apa yang diucapkan, petunjuk nonverbal mencerminkan bagaimana mengungkapkannya. Ini meliputi tinggi rendahnya suara, tempo bicara, gaya verbal (dialek), dan interaksi (perilaku ketika melakukan komunikasi atau obrolan). Suara keras akan dipersepsi marah sedangkan tempo bicara yang lambat, ragu-ragu dan tersendat-sendat akan dipahami sebagai ungkapan rendah diri atau kebodohan. 4. Artifaktual Petunjuk artifaktual meliputi segala macam penampilan (appearance) mulai dari penampilan tubuh, kosmetik yang dipakai, baju, tas, pangkat, badge dan atributatribut lainnya. Daya tarik fisik akan memengaruhi kesan tertentu untuk orang lain. Kesan pertama ini sangat menentukan apakah hubungan interpersonal harus diakhiri atau diperteguh. Hal-hal yang pertama dilihat merupakan penentuan kesan pertama. Para psikolog sosial menemukan bahwa penampilan fisik, apa yang diucapkan pertama menjadi penentu yang penting terhadap pembentukan citra pertama orang itu (Brooks dan Emmert, 1976 : 24). Hindarilah sikap yang berlebihan. Komunikasi nonverbal diperlukan untuk membina kontak atau mengisyaratkan minat. Tetapi ini dapat menimbulkan masalah jika dilakukan secara berlebihan atau tidak diikuti dengan komunikasi yang lebih eksplisit. Karenanya jika 8

9 anda ingin melakukan kontak verbal, lakukanlah segera setelah anda melakukan komunikasi nonverbal. Hubungan interpersonal tidaklah statis tetapi selalu berubah. Untuk memelihara dan memperteguh hubungan interpersonal, perubahan memerlukan tindakan-tindakan tertentu untuk mengembalikan keseimbangan (equilibrium). Ada empat faktor penting dalam memelihara keseimbangan ini: keakraban, kontrol, respon yang tepat, dan nada emosional yang tepat. 1. Keakraban merupakan pemenuhan kebutuhan akan kasih sayang. Hubungan interpersonal akan terpelihara apabila kedua belah pihak sepakat tentang tingkat keakraban yang diperlukan. 2. Kesepakatan tentang siapa yang akan mengontrol siapa, dan bagaimana. Jika dua orang mempunyai pendapat yang berbeda sebelum mengambil kesimpulan, siapakah yang harus berbicara lebih banyak, siapa yang menentukan, siapakah yang dominan. Konflik umumnya terjadi bila masing-masing ingin berkuasa, atau tidak ada pihak yang mau mengalah. 3. Ketepatan respon artinya respon A harus diikuti oleh respon B yang sesuai. Jika pembicaraan serius dijawab dengan maian-main, ungkapan wajah yang bersungguh-sungguh diterima dengan raut muka yang tidak percaya maka hubungan interpersonal mengalami keretakan. Ini berarti anda memberikan respon yang tidak tepat. 4. Keserasian suasana emosional ketika berlangsungnya komunikasi merupakan salah satu cara penting dalam memelihara hubungan interpersonal. Bila saya turut sedih ketika anda mengungkapkan penderitaan anda maka saya menyamakan suasana emosional saya dengan suasana emosional anda. Anda akan menganggap saya dingin bila saya menanggapi penderitaan anda dengan perasaan yang netral. I. Model-model Komunikasi Interpersonal Model merupakan usaha untuk mengetahui apakah sesuatu itu dan bagaimana sesuatu itu bekerja. Sekama bertahun-tahun para ahli komunikasi telah mengembangkan beberapa model komunikasi interpersonal. Pada awalnya model-model tersebut sangat sederhana, tapi kemudian beberapa model menawarkan hal yang sangat penting dalam proses komunikasi interpersonal. 9

10 Model Linier Pada tahun 1948 Harold Laswell mengembangkan sebuah model komunikasi inisial. Menurut model Laswell, komunikasi merupakan sebuah lini atau garis, atau satu arah, sebuah proses seseorang bertindak pada orang lain. Laswell tidak menggunakan sebuah penggambaran visual untuk mewakili pandangan komunikasinya. Bahkan, ia membuat sebuah model verbal yang terdiri dari lima pertanyaan yang menggambarkan urutan dari tindakan komunikasi. Who? Says What? In Which Channel? To Whom? With What Effect? Satu tahun kemudian Claude Shannon dan Warren Weaver (1949) merevisi model Laswell. Model mereka merupakan pengembangan dari ide Laswell dengan penambahan noise. Pada model mereka noise merupakan penyebab dari hilangnya informasi yang mengarah dari sumber ke tujuan. Gambar 5.2. Model Komunikasi Linier (Diadaptasi dari Shannon & Weaver, 1949) Model Interaktif 10

11 Kewaspadaan terhadap respon pendengar kepada pembicara mengarah pada model interaktif, yang menggambarkan komunikasi sebagai sebuah proses dimana pendengar mengirimkan pesan kembali kepada pembicara. Kata kunci pada model interaktif ini adalah feedback, yang mana merespon sebuah pesan (Weiner, 1967). Feedback bisa dalam bentuk verbal, non verbal, atau keduanya, dan bisa jadi sengaja atau tidak disengaja. Interaktif model yang terkenal dibuat oleh Wilbur Schramm (1955), yang meletakkan feedback sebagai sebuah bentuk kedua dari proses komunikasi. Sebagai tambahan, Schramm mengemukakan bahwa komunikator menciptakan dan menginterpretasikan pesan di dalam bidang pengalaman personal (personal field of experience). Semakin tumpang tindah bidang pengalaman komunikator, semakin baik mereka mengerti satu sama lain. Dengan ditambahkannya faktor bidang pengalaman pada model, kita bisa melihat mengapa salah pengertian bisa terjadi. Menambahkan bidang pengalaman dan feedback membuat Schramm mengembangkan sebuah model yang menggambarkan komunikasi sebagai sebuah proses interaktif dimana kedua pengirim dan penerima berpartisipasi secara aktif. Gambar Model Komunikasi Interaktif (Diadaptasi dari Schramm, 1955) Field of Experience Field of Experience Model Transaksional 11

12 Menutupi kelemahan pada model interaktif, kita butuh model yang berdasar pada kedinamisan komunikasi interpersonal dan banyaknya peran orang yang diasumsikan dalam prosesnya. Sebuah model yang akurat akan memasukkan faktor waktu dan menempatkan aspek lain dari komunikasi, seperti pesan, nois, dan bidang pengalaman. Model transaksional memasukkan kekuatan model yang terdahulu dan menanggulangi kelemahannya. Model transaksional mengenali bahwa noise akan selalu ada dalam komunikasi interpersonal. Noise adalah apapun yang mengganggu tujuan komunikasi. Sebagai tambahan, model transaksional mendasarkan bahwa komunikasi interpersonal adalah proses yang secara kontinyu terus berubah. Gambar Model Komunikasi Transaksional (Diadaptasi dari buku Interpersonal Communication Everyday Encounters-Julia T. Wood, 2001) Sosial Systems Time1 Communicator A s Field of Experience Time2 Shared Field of Experience Symbolic Interactions Over Time Noise Communicator B Communicator B s Field of Experince Timen Communication II. Faktor-faktor yang menumbuhkan Hubungan Interpersonal dalam Komunikasi Interpersonal 12

13 1. Percaya (trust): Percaya menentukan efektivitas komunikasi. Untungnya kita percaya pada orang lain adalah: Pertama; percaya meningkatkan komunikasi interpersonal karena membuka saluran komunikasi, memperjelas pengiriman dan penerimaan informasi, serta memperluas peluang komunikasi untuk mencapai maksudnya. Kedua; hilangnya kepercayaan pada orang lain akan menghambat perkembangan hubungan interpersonal yang akrab. Ada tiga faktor utama yang dapat menumbuhkan sikap percaya atau mengembangkan komunikasi yang didasarkan pada sikap saling percaya: Menerima: sikap menerima tidaklah semudah yang dikatakan. Kita selalu mempunyai kecenderungan menilai dan sukar menerima. Menerima tidaklah berarti menyetujui semua perilaku orang lain atau menanggung akibat-akibat perilakunya. Menerima berarti tidak menilai pribadi orang berdasarkan perilakunya yang kita tidak senangi. Betapapun jeleknya perilakunya menurut perspsi kita, kita tetap berkomunikasi dengan dia sebagai persona, bukan sebagai objek. Empati: empati telah didefinisikan bermacam-macam. Empati dianggap sebagai memahami orang lain yang tidak mempunyai arti emosi bagi kita (Freud, 1921); sebagai keadaan ketika pengamat bereaksi secara emosional karena ia menanggapi orang lain mengalami atau siap mengalami suatu emosi (Scotland, et al., 1978:12); membayangkan diri kita pada kejadian yang menimpa orang lain. Dengan empati kita berusaha melihat seperti orang melihat, merasakan seperti orang lain merasakan (Rakhmat, 1996) Kejujuran: agar ditanggapi dengan baik dalam komunikasi interpersonal, kita harus jujur mengungkapkan diri kita kepada orang lain. Kita harus menghindari terlalu banyak melakukan penopengan atau pengelolaan kesan. Kejujuran menyebabkan perilaku kita dapat diduga (predictable). Hal ini mendorong orang lain untuk percaya pada kita. 2. Sikap Suportif: adalah sikap yang mengurangi defensif dalam komunikasi orang bersikap defensive bila ia tidak menerima, tidak jujur, dan tidak empatis. Dengan sikap defensif, komunikasi interpersonal akan gagal karena orang defensive akan lebih banyak melindungi diri dari ancaman yang ditanggapinya dalam situasi komunikasi daripada memahami pesan orang lain. 13

14 3. Sikap Terbuka: atau disebut dengan open mindedness sangat besar pengaruhnya dalam menumbuhkan komunikasi yang efektif. Sikap terbuka mendorong timbulnya saling pengertian, saling menghargai, dan yang paling penting adalah meningkatkan kualitas hubungan interpersonal. 14

15 Daftar Pustaka 1., Jalaluddin Rakhmat, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung, Sosiologi Suatu Pengantar, Soerjono Soekanto, PT. Rajawali Pers, Jakarta, Sosiologi Komunikasi, Sutaryo, Arti Bumi Intaran, Jakarta, Interpersonal Communication Everyday Encounters, Julia T. Wood, Wadswprth Group, USA, Social Psychology, James W. Vander Zanden, Random House Inc., USA, Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, Dennis McQuail, Erlangga, Jakarta,

PSIKOLOGI KOMUNIKASI

PSIKOLOGI KOMUNIKASI MODUL PERKULIAHAN PSIKOLOGI KOMUNIKASI PROSES KOMUNIKASI INTER PERSONAL Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Lebih terperinci

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. Proses Komunikasi Inter Personal. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. Proses Komunikasi Inter Personal. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi PSIKOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: 05 Proses Komunikasi Inter Personal Fakultas Ilmu Komunikasi Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom Program Studi Public Relation www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Setiap manusia di

Lebih terperinci

Komunikasi Efektif. Menurut (Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss)

Komunikasi Efektif. Menurut (Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss) Komunikasi Efektif FIDEL BUSTAMI fidita@hotmail.com Menurut (Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss) Komunikasi dianggap efektif paling tidak harus menghasilkan 5 hal : pengertian, kesenangan, pengaruh pada

Lebih terperinci

KOMUNIKASI INTRAPERSONAL PERSEPSI INTERPERSONAL DAN KONSEP DIRI

KOMUNIKASI INTRAPERSONAL PERSEPSI INTERPERSONAL DAN KONSEP DIRI KOMUNIKASI INTRAPERSONAL PERSEPSI INTERPERSONAL DAN KONSEP DIRI Ada empat perbedaan antara persepsi objek dengan persepsi interpersonal. 1. Pada persepsi objek, stimuli ditangkap oleh alat indera kita

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. untuk menelaah data yang tlah diperoleh peneliti dari informan maupun dari

BAB IV ANALISIS DATA. untuk menelaah data yang tlah diperoleh peneliti dari informan maupun dari BAB IV ANALISIS DATA Analisis data adalah bagian dari tahap penelitian kualitatif yang berguna untuk menelaah data yang tlah diperoleh peneliti dari informan maupun dari lapangan. Analisis data juga bermanfaat

Lebih terperinci

KOMUNIKASI INTERPERSONAL

KOMUNIKASI INTERPERSONAL Modul ke: 5Fakultas Muhamad Fakultas Ilmu Komunikasi KOMUNIKASI INTERPERSONAL ATRAKSI INTERPERSONAL DAN HUBUNGAN INTERPERSONAL Rosit, M.Si. Program Studi Public Relations ATRAKSI INTERPERONAL Kita dapat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS

BAB II KAJIAN TEORETIS BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Hakikat Hubungan Interpersonal 2.1.1 Pengertian Pendukung utama bagi tercapainya sasaran pembangunan manusia Indonesia yang bermutu adalah pendidikan yang bermutu. Pendidikan

Lebih terperinci

KOMUNIKASI INTERPERSONAL. =Between You and Me=

KOMUNIKASI INTERPERSONAL. =Between You and Me= KOMUNIKASI INTERPERSONAL =Between You and Me= Pengertian Komunikasi Interpersonal Proses pertukaran informasi di antara seseorang dengan minimal satu orang lainnya yang dapat langsung diketahu umpan baliknya,

Lebih terperinci

Hubungan interpersonal adalah dimana ketika kita berkomunikasi, kita. bukan sekedar menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan kadar hubungan

Hubungan interpersonal adalah dimana ketika kita berkomunikasi, kita. bukan sekedar menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan kadar hubungan A. Pengertian Hubungan Interpersonal Hubungan interpersonal adalah dimana ketika kita berkomunikasi, kita bukan sekedar menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan kadar hubungan interpersonalnya. Jadi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Komunikasi Antarpribadi Komunikasi antarpribadi disebut juga dengan komunikasi interpersonal (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal,

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA REMAJA. Naskah Publikasi. Diajukan kepada Fakultas Psikologi

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA REMAJA. Naskah Publikasi. Diajukan kepada Fakultas Psikologi HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA REMAJA Naskah Publikasi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk Memenuhi Sebagian Syaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Diajukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Antarbudaya Dalam ilmu sosial, individu merupakan bagian terkecil dalam sebuah masyarakat yang di dalamnya terkandung identitas masing-masing. Identitas tersebut yang

Lebih terperinci

Pengertian komunikasi Interpersonal

Pengertian komunikasi Interpersonal Pengertian komunikasi Interpersonal R Wayne Pace : Komunikasi interpersonal merupakan suatu komunikasi yang berlangsung antara 2 orang atau lebih secara tatap muka. Komunikasi jenis ini dibagi menjadi

Lebih terperinci

Sistem Interpersonal. By Ita Mutiara Dewi

Sistem Interpersonal. By Ita Mutiara Dewi Sistem Interpersonal By Ita Mutiara Dewi Sistem komunikasi interpersonal Persepsi Interpersonal Konsep Diri Atraksi Interpersonal Hubungan Interpersonal. Persepsi interpersonal Persepsi adalah memberikan

Lebih terperinci

Pengertian psikologi dan psikologi komunikasi_01. Rahmawati Z, M.I.Kom

Pengertian psikologi dan psikologi komunikasi_01. Rahmawati Z, M.I.Kom Pengertian psikologi dan psikologi komunikasi_01 Rahmawati Z, M.I.Kom kontrak perkuliahan TUGAS : 40 % MID : 30 % UAS : 30 % KEAKTIFAN : BONUS NILAI TAMBAHAN TUGAS DIKUMPULKAN ON TIME darumzulfie@gmail.com

Lebih terperinci

Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY.

Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY. Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY email: fitri_rahmawati@uny.ac.id 1 Untuk menghasilkan Kesan yang Tepat diperlukan suatu latihan yang teratur dan sistematis.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.2 Batasan Masalah. Makalah ini hanya membahas prinsip komunikasi dan komunikasi sebagai. proses.

BAB I PENDAHULUAN. I.2 Batasan Masalah. Makalah ini hanya membahas prinsip komunikasi dan komunikasi sebagai. proses. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Menurut lexicographer (ahli kamus bahasa), komunikasi adalah upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan. Jika dua orang berkomunikasi maka pemahaman yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIK. komunikasi, sebagai contoh yaitu bidang pendidikan. komunikasi sangat dibutuhkan untuk menyampaikan sesuatu yang abstrak

BAB II KAJIAN TEORITIK. komunikasi, sebagai contoh yaitu bidang pendidikan. komunikasi sangat dibutuhkan untuk menyampaikan sesuatu yang abstrak BAB II KAJIAN TEORITIK A. Komunikasi Matematis Banyak orang mengetahui bahwa komunikasi ada di mana-mana: di rumah, di kampus, di kantor, di tempat ibadah dll ; bahkan sanggup menyentuh segala aspek kehidupan

Lebih terperinci

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. Komunikasi Inter Personal. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Public Relation

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. Komunikasi Inter Personal. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Public Relation PSIKOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: Komunikasi Inter Personal Fakultas Ilmu Komunikasi Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom Program Studi Public Relation www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Komunikasi interpersonal merupakan

Lebih terperinci

Pengantar Ilmu Komunikasi

Pengantar Ilmu Komunikasi MODUL PERKULIAHAN Pengantar Ilmu Komunikasi Ruang Lingkup Komunikasi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh FIKOM Marcomm 03 85001 Deskripsi Pokok bahasan pengantar ilmu komunikasi membahas

Lebih terperinci

Hubungan Interpersonal Antara Petugas Pajak dan Wajib Pajak. Sumber: Djamaludin Ancok, Psikologi Terapan, Yogyakarta, Darussalam, 2004

Hubungan Interpersonal Antara Petugas Pajak dan Wajib Pajak. Sumber: Djamaludin Ancok, Psikologi Terapan, Yogyakarta, Darussalam, 2004 Hubungan Interpersonal Antara Petugas Pajak dan Wajib Pajak Sumber: Djamaludin Ancok, Psikologi Terapan, Yogyakarta, Darussalam, 2004 Pengantar Salah satu ketrampilan yang harus dimiliki oleh seorang penyuluh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Komunikasi Rakhmat (1992) menjelaskan bahwa komunikasi berasal dari bahasa latin communicare, yang berarti berpartisipasi atau memberitahukan. Thoha (1983) selanjutnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Komunikasi 1. Definisi Komunikasi Secara etimologis, istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin, yaitu communication, yang akar katanya adalah communis, tetapi

Lebih terperinci

Teori Komunikasi MODUL PERKULIAHAN. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Tentang Teori-Teori Dalam Konteks Komunikasi Antar Pribadi

Teori Komunikasi MODUL PERKULIAHAN. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Tentang Teori-Teori Dalam Konteks Komunikasi Antar Pribadi MODUL PERKULIAHAN Teori Komunikasi Pokok Bahasan 1 Antarpribadi 1.1 Elemen pembentuk kesadaran diri 1.2 Konsep-konsep yang mempengaruhi perkembangan kesadaran diri 1.3 Teori-Teori Tentang Diri (Konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal

BAB I PENDAHULUAN. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan manusia karena komunikasi merupakan alat manusia untuk saling berinteraksi satu sama lain. Manusia

Lebih terperinci

UNSUR, PRINSIP, MODEL KOMUNIKASI

UNSUR, PRINSIP, MODEL KOMUNIKASI UNSUR, PRINSIP, MODEL KOMUNIKASI Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY email: fitri_rahmawati@uny.ac.id Unsur-unsur komunikasi Adalah yang membuat komunikasi

Lebih terperinci

Materi Minggu 1. Komunikasi

Materi Minggu 1. Komunikasi T e o r i O r g a n i s a s i U m u m 2 1 Materi Minggu 1 Komunikasi 1.1. Pengertian dan Arti Penting Komunikasi Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain

Lebih terperinci

KBBI, Effendy James A. F. Stoner Prof. Drs. H. A. W. Widjaya

KBBI, Effendy James A. F. Stoner Prof. Drs. H. A. W. Widjaya DEFINISI KBBI, Pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami Effendy, proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada

Lebih terperinci

Komunikasi. Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30).

Komunikasi. Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30). Komunikasi I. PENGERTIAN Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi kedua pihak, dalam situasi yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Komunikasi Interpersonal Individu Dengan Ciri-ciri Avoidant

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Komunikasi Interpersonal Individu Dengan Ciri-ciri Avoidant BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Komunikasi Interpersonal Individu Dengan Ciri-ciri Avoidant 1. Definisi Komunikasi Interpersonal Individu Dengan Ciri-ciri Avoidant Komunikasi interpersonal (interpersonal communication)

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORITIS BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Komunikasi AntarPribadi Komunikasi Antarpribadi sebagai komunikasi yang berlangsung di antara dua orang yang mempunyai hubungan yang mantab dan jelas. Jadi komunikasi antarpribadi

Lebih terperinci

Human Relations. Faktor Manusia dalam Human Relations (Learning how to Learn)-Lanjutan. Ervan Ismail. S.Sos., M.Si. Modul ke: Fakultas FIKOM

Human Relations. Faktor Manusia dalam Human Relations (Learning how to Learn)-Lanjutan. Ervan Ismail. S.Sos., M.Si. Modul ke: Fakultas FIKOM Modul ke: Human Relations Faktor Manusia dalam Human Relations (Learning how to Learn)-Lanjutan Fakultas FIKOM Ervan Ismail. S.Sos., M.Si. Program Studi Public Relations http://www.mercubuana.ac.id Isi

Lebih terperinci

Atraksi interpersonal dan hubungan interpersonal. Rahmawati Z

Atraksi interpersonal dan hubungan interpersonal. Rahmawati Z Atraksi interpersonal dan hubungan interpersonal Rahmawati Z Apa yang membuat Anda tertarik dengan orang lain? Pendahuluan Atraksi berkaitan dengan daya tarik dalam komunikasi yang dapat mendasari hubungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Tentang Penelitian Sebelumnya. mengemukakan hasil penelitian lain yang relevan dalam pendekatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Tentang Penelitian Sebelumnya. mengemukakan hasil penelitian lain yang relevan dalam pendekatan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1. Tinjauan Tentang Penelitian Sebelumnya Di dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian terdahulu sebagai perbandingan dan tolak ukur serta

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Definisi Komunikasi Terapeutik

BAB II LANDASAN TEORI Definisi Komunikasi Terapeutik BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Terapeutik 2.1.1 Definisi Komunikasi Terapeutik Menurut Machfoedz, (2009) Komunikasi terapeutik ialah pengalaman interaktif bersama antara perawat dan pasien dalam

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI

KOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI Modul ke: KOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI Pengertian etika dasar - metode etika - kebebasan dan tanggung jawab Fakultas FASILKOM Program Studi Sistem Informasi http://www.mercubuana.ac.id Dosen: Indrajani,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. menyampaikan dan memperoleh pesan. Komunikasi selalu akan terjadi dalam

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. menyampaikan dan memperoleh pesan. Komunikasi selalu akan terjadi dalam BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi Komunikasi Komunikasi adalah salah satu kunci dari kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan dan memperoleh pesan. Komunikasi selalu akan terjadi dalam

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. adanya bantuan dari orang lain, bantuan tersebut didapatkan melalui

BAB II URAIAN TEORITIS. adanya bantuan dari orang lain, bantuan tersebut didapatkan melalui BAB II URAIAN TEORITIS II.1. Pengertian Komunikasi Manusia tercipta sebagai mahkluk social yang tidak dapat hidup tanpa adanya bantuan dari orang lain, bantuan tersebut didapatkan melalui sebuah komunikasi

Lebih terperinci

Kecakapan Non Verbal. Tine A. Wulandari, S.I.Kom.

Kecakapan Non Verbal. Tine A. Wulandari, S.I.Kom. Kecakapan Non Verbal Tine A. Wulandari, S.I.Kom. Komunikasi Non-Verbal O O O Komunikasi interpersonal tidak hanya melibatkan arti kata secara eksplisit pada informasi atau pesan yang disampaikan, tetapi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi Komunikasi Ada banyak definisi tentang komunikasi yang diungkapkan oleh para ahli dan praktisi komunikasi. Akan tetapi, jika dilihat dari asal katanya,

Lebih terperinci

Komunikasi Bisnis Kelompok 7 1

Komunikasi Bisnis Kelompok 7 1 1.1 Pengertian Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis ynag mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun non verbal. Berikut ini merupakan beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Komunikasi merupakan aktivitas makhluk sosial. Menurut Carl I. Hovland (dalam Effendy, 2006: 10) komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain. Dalam praktik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini terbagi atas empat sub bab. Sub bab pertama membahas mengenai komunikasi sebagai media pertukaran informasi antara dua orang atau lebih. Sub bab kedua membahas mengenai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Perkembangan Sosial 2.1.1 Pengertian Perkembangan Sosial Perkembangan sosial berarti perolehan kemampuan berprilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial. Menjadi orang yang mampu

Lebih terperinci

PROFESSIONAL IMAGE. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations.

PROFESSIONAL IMAGE. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations. Modul ke: PROFESSIONAL IMAGE Fakultas FIKOM Kompetensi komunikasi PR: Motivasi yang positif dan membangun komunikasi efektif dua arah dengan Tuhan, diri sendiri, orang lain. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting bagi kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting bagi kehidupan manusia. Menurut UU No. 20 tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 13 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Motivasi kerja 1. Pengertian motivasi kerja Menurut Anoraga (2009) motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Oleh sebab itu, motivasi kerja

Lebih terperinci

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UMB IRA PURWITASARI S.SOS KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UMB IRA PURWITASARI S.SOS KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA system keyakinan, nilai dan sikap, terhadap pandangan mengenai dunia dan terhadap organisasi social diantara pelaku-pelaku dari budaya yang berbeda. Seperti hambatan yang timbul oleh rangsangan dari luar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari seseorang melakukan komunikasi, baik

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari seseorang melakukan komunikasi, baik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari seseorang melakukan komunikasi, baik antarindividu maupun dengan kelompok. Selama proses komunikasi, komunikator memiliki peranan yang sangat

Lebih terperinci

Psikologi Komunikasi

Psikologi Komunikasi MODUL PERKULIAHAN Psikologi Komunikasi Pokok Bahasan PROSES KOMUNIKASI KELOMPOK Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komunikasi Advertising and Kode MK Marketing Communication 06

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Stres pada Wanita Karir (Guru) yang dialami individu atau organisme agar dapat beradaptasi atau menyesuaikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Stres pada Wanita Karir (Guru) yang dialami individu atau organisme agar dapat beradaptasi atau menyesuaikan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Stres pada Wanita Karir (Guru) 1. Pengertian Istilah stres dalam psikologi menunjukkan suatu tekanan atau tuntutan yang dialami individu atau organisme agar dapat beradaptasi

Lebih terperinci

Komunikasi dan Etika Profesi

Komunikasi dan Etika Profesi Modul ke: Komunikasi dan Etika Profesi Pengertian dan Perspektif Komunikasi Fakultas FASILKOM Ariyani Wardhana., S.Kom., S.T., MM Program Studi Sistem Informasi Kontrak Perkuliahan E-learning Pertemuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka 1. Pengetahuan Komunikasi Notoatmodjo (2012) mengemukakan bahwa pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE 4 POKOK BAHASAN

PERTEMUAN KE 4 POKOK BAHASAN PERTEMUAN KE 4 POKOK BAHASAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebagai berikut: 1. Mahasiswa dapat memahami tentang arti interaksi, kontak dan komunikasi. 2. Mahasiswa

Lebih terperinci

Dari asal kata common yg bermakna bersama-sama, istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu communicatio yg berarti

Dari asal kata common yg bermakna bersama-sama, istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu communicatio yg berarti Komunikasi & Konseling dalam Praktik Kebidanan Apa itu Komunikasi? Dari asal kata common yg bermakna bersama-sama, istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu communicatio yg

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Persepsi adalah pandangan maupun kemampuan individu untuk

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Persepsi adalah pandangan maupun kemampuan individu untuk BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1 Persepsi 1.1 Defenisi Persepsi adalah pandangan maupun kemampuan individu untuk mengorganisasikan dan menafsirkan stimulus lingkungan yang dialaminya (Suliswati, 2005). Persepsi

Lebih terperinci

Pengantar Ilmu Komunikasi

Pengantar Ilmu Komunikasi MODUL PERKULIAHAN Pengantar Ilmu Komunikasi Model-Model Komunikasi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komunikasi Broadcasting 07 Abstract Modul ini membahas pengertian dan funsi

Lebih terperinci

MODUL SOSIOLOGI KOMUNIKASI Oleh : Heri Budianto, S. Sos. M.Si.

MODUL SOSIOLOGI KOMUNIKASI Oleh : Heri Budianto, S. Sos. M.Si. Pertemuan 3 MODUL SOSIOLOGI KOMUNIKASI Oleh : Heri Budianto, S. Sos. M.Si. POKOK BAHASAN Interaksi sebagai proses komunikasi DESKRIPSI Pokok bahasan pengertian interaksi, proses komunikasi, dan aktivitas

Lebih terperinci

05FIKOM. Pengantar Ilmu Komunikasi. Prinsip-prinsip Atau Dalil Dalam Komunikasi. Reddy Anggara. S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas

05FIKOM. Pengantar Ilmu Komunikasi. Prinsip-prinsip Atau Dalil Dalam Komunikasi. Reddy Anggara. S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Modul ke: Pengantar Ilmu Komunikasi Prinsip-prinsip Atau Dalil Dalam Komunikasi Fakultas 05FIKOM Reddy Anggara. S.Ikom., M.Ikom. Program Studi MARCOMM 1. PROSES KOMUNIKASI Salah satu prinsip komunikasi

Lebih terperinci

KONSEP DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI (Studi Kasus pada Anggota Language and Cultural Exchange Medan) RICO SIMANUNGKALIT

KONSEP DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI (Studi Kasus pada Anggota Language and Cultural Exchange Medan) RICO SIMANUNGKALIT KONSEP DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI (Studi Kasus pada Anggota Language and Cultural Exchange Medan) RICO SIMANUNGKALIT 100904069 ABSTRAK Penelitian ini berjudul Konsep Diri dalam Komunikasi Antarpribadi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sosial tertentu. Proses komunikasi antar pribadilah yang dapat menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. sosial tertentu. Proses komunikasi antar pribadilah yang dapat menumbuhkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai makhluk sosial setiap individu akan selalu berkeinginan untuk berbicara, saling tukar-menukar pendapat dan informasi ataupun saling berbagi pengalaman dengan

Lebih terperinci

Psikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi

Psikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi MODUL PERKULIAHAN Psikologi Konseling Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 05 61033 Abstract Dalam perkuliahan ini akan didiskusikan mengenai Ketrampilan Dasar Konseling:

Lebih terperinci

Pengantar Ilmu Komunikasi. Modul ke: 03FIKOM. Ruang Lingkup Komunikasi. Fakultas. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Program Studi MARCOMM

Pengantar Ilmu Komunikasi. Modul ke: 03FIKOM. Ruang Lingkup Komunikasi. Fakultas. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Program Studi MARCOMM Modul ke: Pengantar Ilmu Komunikasi Ruang Lingkup Komunikasi Fakultas 03FIKOM Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom Program Studi MARCOMM Ruang Lingkup Komunikasi Dalam memahami ruang lingkup komunikasi sama

Lebih terperinci

APLIKASI KOMUNIKASI NON-VERBAL DI DALAM KELAS

APLIKASI KOMUNIKASI NON-VERBAL DI DALAM KELAS APLIKASI KOMUNIKASI NON-VERBAL DI DALAM KELAS Maisarah, S.S., M.Si Inmai5@yahoo.com Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang Abstrak Artikel ini berisi tentang pentingnya komunikasi non verbal di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang ditandai dengan tumbuh kembangnya organisasi atau perusahaan. Adanya

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang ditandai dengan tumbuh kembangnya organisasi atau perusahaan. Adanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memasuki abad ke-21, banyak dijumpai perubahan maupun perkembangan di bidang usaha yang ditandai dengan tumbuh kembangnya organisasi atau perusahaan. Adanya

Lebih terperinci

PENGERTIAN DAN SEJARAH PSIKOLOGI

PENGERTIAN DAN SEJARAH PSIKOLOGI PENGERTIAN DAN SEJARAH PSIKOLOGI KOMUNIKASI BY : NURJANAH, M.SI MEMAHAMI PSIKOLOGI KOMUNIKASI Tujuan Pembelajaran: Mampu menjelaskan sejarah komunikasi dan psikologi komunikasi Mampu menguraikan lingkup

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi Pengertian komunikasi secara umum (Uchjana, 1992:3) dapat dilihat dari dua sebagai: 1. Pengertian komunikasi secara etimologis Komunikasi berasal dari

Lebih terperinci

Luas Lingkup Komunikasi. Drs. Alex Sobur, M.Si. Tine A. Wulandari, S.I.Kom.

Luas Lingkup Komunikasi. Drs. Alex Sobur, M.Si. Tine A. Wulandari, S.I.Kom. Luas Lingkup Komunikasi Drs. Alex Sobur, M.Si. Tine A. Wulandari, S.I.Kom. Untuk Apa Kita Berkomunikasi? (Berbagai Kekeliruan dalam Memahami Komunikasi) Tidak ada yang sukar tentang komunikasi. Komunikasi

Lebih terperinci

Modul ke: Psikologi Sosial I PERSEPSI SOSIAL. Fakultas Psikologi. Intan Savitri,S.P., M.Si. Program Studi Psikologi

Modul ke: Psikologi Sosial I PERSEPSI SOSIAL. Fakultas Psikologi. Intan Savitri,S.P., M.Si. Program Studi Psikologi Modul ke: 06 Setiawati Fakultas Psikologi Psikologi Sosial I PERSEPSI SOSIAL Intan Savitri,S.P., M.Si. Program Studi Psikologi Kompetensi Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pengertian, proses serta

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB II KERANGKA TEORITIS BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Proses Komunikasi 2.1.1 Pengertian Proses Komunikasi Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya sehingga dapat menciptakan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia senantiasa hidup bersama dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia senantiasa hidup bersama dalam sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai mahluk sosial, manusia senantiasa hidup bersama dalam sebuah masyarakat. Manusia senantiasa berhubungan dengan manusia lain untuk memenuhi berbagai

Lebih terperinci

Pengantar Ilmu Komunikasi Komunikasi Antar Pribadi

Pengantar Ilmu Komunikasi Komunikasi Antar Pribadi Modul ke: 11Fakultas FIKOM Pengantar Ilmu Komunikasi Komunikasi Antar Pribadi Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Program Studi MARCOMM KAP Definisi komunikasi antarpribadi dapat dijelaskan dari 3 perspektif,

Lebih terperinci

PSIKOLOGI KOMUNIKASI

PSIKOLOGI KOMUNIKASI MODUL PERKULIAHAN PSIKOLOGI KOMUNIKASI RUANG LINGKUP PSIKOLOGI KOMUNIKASI Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Lebih terperinci

O u t l I n e. T P U & T P K P e n d a h u l u a n P e m b a h a s a n

O u t l I n e. T P U & T P K P e n d a h u l u a n P e m b a h a s a n Proses Komunikasi O u t l I n e T P U & T P K P e n d a h u l u a n P e m b a h a s a n T P U Diharapkan mampu ampu menjelaskan dan menerapkan konsep-konsep dasar dalam komunikasi, jenis dan teknik komunikasi,

Lebih terperinci

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF KOMUNIKASI YANG EFEKTIF Oleh: Muslikhah Dwihartanti Disampaikan pada kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun 2004 Penyuluhan tentang Komunikasi yang Efektif bagi Guru TK di Kecamatan Panjatan A. Pendahuluan

Lebih terperinci

KOMUNIKASI EFEKTIF EFEK KOGNISI EFEK KONASI UMPAN BALIK

KOMUNIKASI EFEKTIF EFEK KOGNISI EFEK KONASI UMPAN BALIK KOMUNIKASI EFEKTIF EFEK KOGNISI KOMUNIKATOR PESAN SALURAN KOMUNIKATE EFEK EFEK AFEKSI EFEK KONASI UMPAN BALIK POSITIF NETRAL NEGATIF 1 KOMUNIKASI SUATU PROSES DI MANA SUATU GAGASAN DIALIHKAN DARI SUMBER

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. lain. Menurut Supratiknya (1995:9) berkomunikasi merupakan suatu

I. PENDAHULUAN. lain. Menurut Supratiknya (1995:9) berkomunikasi merupakan suatu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Hakikat manusia adalah sebagai makhluk sosial, oleh karena itu setiap manusia tidak lepas dari kontak sosialnya dengan masyarakat, dalam pergaulannya

Lebih terperinci

Session 5 Pengantar Komunikasi

Session 5 Pengantar Komunikasi Session 5 Pengantar Komunikasi Session 5 Pengantar Komunikasi Sasaran Sesi Diharapkan para manajer kampanye mampu : Memahami proses komunikasi Menjelaskan perbedaan komunikasi verbal dan non verbal Module

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo, 2005). Komunikasi antar

BAB II KAJIAN TEORI. yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo, 2005). Komunikasi antar BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian komunikasi antar pribadi Komunikasi antar pribadi merupakan proses sosial dimana individu-individu yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo,

Lebih terperinci

Modul Perkuliahan I Komunikasi Massa

Modul Perkuliahan I Komunikasi Massa Modul ke: 1 Modul Perkuliahan I Komunikasi Massa Pengertian Komunikasi Fakultas ILMU KOMUNIKASI Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm., Ph.D Program Studi Broadcasting Judul Sub Bahasan Pengertian Komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sosial di lingkungan sekolah. Dalam melaksanakan fungsi interaksi sosial, remaja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sosial di lingkungan sekolah. Dalam melaksanakan fungsi interaksi sosial, remaja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu masalah yang banyak di hadapi oleh remaja adalah interaksi sosial di lingkungan sekolah. Dalam melaksanakan fungsi interaksi sosial, remaja melakukan komunikasi

Lebih terperinci

Teori Kebohongan Antarpribadi (Interpersonal Deception Theory) mereka untuk melakukan. Apabila diuraikan secara luas termasuk tidak hanya

Teori Kebohongan Antarpribadi (Interpersonal Deception Theory) mereka untuk melakukan. Apabila diuraikan secara luas termasuk tidak hanya Teori Kebohongan Antarpribadi (Interpersonal Deception Theory) Kebohongan terdapat dimana-mana. Umat manusia mengembangkan tentang segala sesuatu, bagaimana cakapnya mereka untuk sebuah pekerjaan, tujuan-tujuan

Lebih terperinci

Kecerdasan Emosional. Adaptasi dari James D.A Parker et al,2011. Kelas :. Umur :...

Kecerdasan Emosional. Adaptasi dari James D.A Parker et al,2011. Kelas :. Umur :... Kecerdasan Emosional Adaptasi dari James D.A Parker et al,2011 Nama : Kelas :. Umur :... Petunjuk mengerjakan Didalam skala ini terdapat 24 buah pertanyaan. Pada etiap pertanyaan disediakan 5 buah pilihan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sejumlah arti. Kata komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communis,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sejumlah arti. Kata komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communis, 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian teori 1. Komunikasi Komunikasi merupakan sebuah kata yang abstrak dan memiliki sejumlah arti. Kata komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communis, yang berarti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. individual yang bisa hidup sendiri tanpa menjalin hubungan apapun dengan individu

BAB I PENDAHULUAN. individual yang bisa hidup sendiri tanpa menjalin hubungan apapun dengan individu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling mulia di dunia ini dimana manusia memiliki akal, pikiran, dan perasaan. Manusia bukanlah makhluk individual yang

Lebih terperinci

Bab 2 KAJIAN PUSTAKA. Istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa latin, yaitu

Bab 2 KAJIAN PUSTAKA. Istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa latin, yaitu Bab 2 KAJIAN PUSTAKA A. Komunikasi Interpersonal 1. Pengertian Komunikasi Interpersonal Istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa latin, yaitu comunicatio yang berarti pemberitahuan atau

Lebih terperinci

DASAR DASAR KOMUNIKASI ORGANISASI

DASAR DASAR KOMUNIKASI ORGANISASI DASAR DASAR KOMUNIKASI ORGANISASI Modul ke: 01 Fakultas Ilmu Komunikasi Pokok Bahasan 1. Konsep Dasar Komunikasi 2. Konsep Dasar Organisasi Dr. Inge Hutagalung Program Studi Public Relations KONSEP DASAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. muka atau melalui media lain (tulisan, oral dan visual). akan terselenggara dengan baik melalui komunikasi interpersonal.

BAB I PENDAHULUAN. muka atau melalui media lain (tulisan, oral dan visual). akan terselenggara dengan baik melalui komunikasi interpersonal. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial yang hidup dan menjalankan seluruh aktivitasnya sebagai individu dalam kelompok sosial, komunitas, organisasi maupun masyarakat. Dalam

Lebih terperinci

BAB V HUBUNGAN MOTIVASI BERKOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR ETNIS

BAB V HUBUNGAN MOTIVASI BERKOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR ETNIS BAB V HUBUNGAN MOTIVASI BERKOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR ETNIS Kim dan Gudykunts (1997) menyatakan bahwa komunikasi yang efektif adalah bentuk komunikasi yang dapat mengurangi rasa cemas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Devi Eryanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Devi Eryanti, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan yang bermutu adalah yang mengintegrasikan tiga bidang kegiatan utamanya secara sinergi, yaitu bidang administratif dan kepemimpinan, bidang instruksional

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTAR-PRIBADI

HUBUNGAN ANTAR-PRIBADI DIKLAT TEKNIS KOMUNIKASI DAN PRESENTASI EFEKTIF HUBUNGAN ANTAR-PRIBADI Disajikan : DR. Muharto Toha, Drs, M.Si Erick Hutrindo, MT Hotel Bukit Indah Ciloto, 17 22 Juli 2006 BIODATA N a m a : DR. Muharto

Lebih terperinci

Dari aspek pengungkapan dan pertukaran informasi, komunikasi digolongkan menjadi 2 bentuk sebagai berikut.

Dari aspek pengungkapan dan pertukaran informasi, komunikasi digolongkan menjadi 2 bentuk sebagai berikut. Dalam profesi kedokteran terdapat tiga komponen penting yaitu komponen ilmu dan teknologi kedokteran, komponen moral dan etik kedokteran, serta komponen hubungan interpersonal antara dokter dan pasien.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Komunikasi Koseling Islam dengan Analisis Ego State. Remaja pada Teks di Beranda Media Sosial Facebook

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Komunikasi Koseling Islam dengan Analisis Ego State. Remaja pada Teks di Beranda Media Sosial Facebook BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Proses Komunikasi Koseling Islam dengan Analisis Ego State Remaja pada Teks di Beranda Media Sosial Facebook Dalam proses konseling terdapat beberapa tahap yang harus dilakukan.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Teori Komunikasi Keluarga Pengertian Komunikasi

TINJAUAN PUSTAKA Teori Komunikasi Keluarga Pengertian Komunikasi 7 TINJAUAN PUSTAKA Teori Komunikasi Keluarga Pengertian Komunikasi Komunikasi merupakan suatu cara untuk memengaruhi individu agar si pemberi pesan (sender) dan si penerima pesan (receiver) saling mengerti

Lebih terperinci

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

SOSIOLOGI KOMUNIKASI MODUL PERKULIAHAN SOSIOLOGI KOMUNIKASI Ruang Lingkup Sosiologi komunikasi Fakultas Komunikasi Program Studi Hubungan Masyaraakt TatapMuka Kode MK DisusunOleh 01 85005 Frenia Triasiholan A.D.S.Nababan,

Lebih terperinci

M A K A L A H DASAR DASAR K O M U N I K A SI

M A K A L A H DASAR DASAR K O M U N I K A SI M A K A L A H DASAR DASAR K O M U N I K A SI UNSUR UNSUR KOMUNIKASI Kelompok III: Citra Pertiwi Ilham ( 1215101023) Dede Irawan ( 1215101030) Dede Rohendi (1215105011) UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA FAKULTAS

Lebih terperinci

DI SUSUN OLEH : Arie Wahyuni Farasy Salvan Nurul Hikmah Robiatul Adawiyah

DI SUSUN OLEH : Arie Wahyuni Farasy Salvan Nurul Hikmah Robiatul Adawiyah DI SUSUN OLEH : Arie Wahyuni Farasy Salvan Nurul Hikmah Robiatul Adawiyah Hubungan Interpersonal Hubungan interpersonal adalah proses interaksi antara individu dengan individu lain dengan cara berkomunikasi.

Lebih terperinci

KOMUNIKASI NON VERBAL

KOMUNIKASI NON VERBAL KOMUNIKASI NON VERBAL FUNGSI KOMUNIKASI NONVERBAL Komunikasi nonverbal pastilah merupakan kata yang sedang populer saat ini. Setiap orang tampaknya tertarik pada pesan yang dikomunikasikan oleh gerakan

Lebih terperinci

TEORI KOMUNIKASI. Pengguanaan Teori dan Model Dasar Komunikasi Massa. SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI

TEORI KOMUNIKASI. Pengguanaan Teori dan Model Dasar Komunikasi Massa. SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI Modul ke: TEORI KOMUNIKASI Pengguanaan Teori dan Model Dasar Komunikasi Massa Fakultas ILMU KOMUNIKASI SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Program Studi MARKETING COMMUNICATIONS & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Lingkungan keluarga seringkali disebut sebagai lingkungan pendidikan informal

I. PENDAHULUAN. Lingkungan keluarga seringkali disebut sebagai lingkungan pendidikan informal I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keluarga merupakan koloni terkecil di dalam masyarakat dan dari keluargalah akan tercipta pribadi-pribadi tertentu yang akan membaur dalam satu masyarakat. Lingkungan

Lebih terperinci