REDESIGN DAN PEMBUATAN PINTU MOBIL LISTRIK
|
|
- Lanny Sudjarwadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 REDESIGN DAN PEMBUATAN PINTU MOBIL LISTRIK PROYEK AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md) Program Studi DIII Teknik Mesin Otomotif Universitas Sebelas Maret Surakarta Disusun Oleh : ACHMAD FACHRUDIN I PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK MESIN OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011
2 REDESIGN DAN PEMBUATAN PINTU MOBIL LISTRIK PROYEK AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md) Program Studi DIII Teknik Mesin Otomotif Universitas Sebelas Maret Surakarta Disusun Oleh : SUWANTO I PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK MESIN OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011
3 REDESIGN DAN PEMBUATAN PINTU MOBIL LISTRIK PROYEK AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md) Program Studi DIII Teknik Mesin Otomotif Universitas Sebelas Maret Surakarta Disusun Oleh : SIGIT PRIO RAHARJO I PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK MESIN OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011
4 REDESIGN DAN PEMBUATAN PINTU MOBIL LISTRIK PROYEK AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md) Program Studi DIII Teknik Mesin Otomotif Universitas Sebelas Maret Surakarta Disusun Oleh : RISKY NUR ARIF WIDODO I PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK MESIN OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011
5 HALAMAN PERSETUJUAN Proyek Akhir ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Proyek Akhir Program Studi D III Teknik Mesin Otomotif Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Surakarta, Pembimbing I Pembimbing II Heru Sukanto, ST, MT Bambang Kusharjanta, S.T., M.T. NIP NIP ii
6 HALAMAN PENGESAHAN Proyek Akhir Redesign dan pembuatan pintu mobil listrik ini, telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Proyek Akhir Program Studi D III Teknik Mesin Otomotif, Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapat gelar Ahli Madya. Pada hari : Tanggal : Tim Penguji Proyek Akhir 1. Heru Sukanto, ST., MT NIP (...) 2. Bambang Kusharjanta, ST., MT NIP (...) 3. (...) 4. (...) Mengetahui, Ketua Program DIII Teknik Mesin Fakultas Teknik UNS Disyahkan Oleh: Koordinator Proyek Akhir Heru Sukanto, ST., MT NIP Jaka Sulistya Budi, ST NIP iii
7 HALAMAN MOTTO - Tak ada suatu kemenangan tanpa adanya suatu pengorbanan. - Setiap pekerjaan dapat diselesaikan dengan mudah bila dikerjakan tanpa keengganan. - Sabar dalam mengatasi kesulitan dan bertindak bijaksana dalam mengatasinya adalah sesuatu yang utama. - Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok adalah harapan. - Apa yang kita cita-citakan tidak akan terwujud tanpa disertai doa, usaha yang keras dan tekad yang kuat. - Manusia sepantasnya berusaha dan berdoa, tetapi Tuhan yang menentukan. - Jangan biarkan rasa takut gagal membuatmu berhenti mencoba. - Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua. (Aristoteles) iv
8 HALAMAN PERSEMBAHAN Hasil karya ini, kami buat dengan kesungguhan hati dan ingin kami persembahkan kepada : 1. Allah SWT, karena dengan rahmat serta ridho-nya kami dapat mengerjakan Tugas Akhir dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan tepat waktu. 2. Kedua Orang Tua yang kami sayangi yang telah memberi dorongan moril maupun materil sehingga kami tetap semangat dalam mengerjakan serta menyelesikan tugas akhir ini. 3. Kakak dan adek-adekku, yang telah menyemangati dan memberikan saransaran yang bermanfaat sehingga kami tidak kehabisan gagasan dalam mengerjakan tugas akhir ini. Kita sama-sama berjuang untuk cita-cita kita. 4. Para sahabat yang selalu menerangi langkahku dengan cinta kalian hingga semua halang rintangan itu semudah saya menyayangi kalian. 5. Dosen-dosen Pembimbing dan Pengajar yang dengan senang hati senantiasa memberikan bimbingan di setiap pijakan kaki saya melangkah. 6. Rekan mahasiswa D-III Teknik Mesin Produksi dan Otomotif angkatan 08 tetap semangat sampai akhir, jangan biarkan suatu masalah kecil menghentikan langkah kalian, karena masalah itu akan menambah pengalaman dan ilmu yang kita miliki. 7. Serta rekan-rekan mahasiswa Teknik Mesin, semoga laporan kami ini dapat bermanfaat bagi kalian. v
9 ABSTRAK RISKY NUR ARIF WIDODO, 2011, REDESIGN DAN PEMBUATAN PINTU MOBIL LISTRIK Redesign dan pembuatan pintu mobil listrik ini merupakan sarana pembelajaran penulis dalam merealisasikan ide. Ide penulis adalah bagaimana merancang ulang design pintu mobil istrik agar pintu mobil listrik yang terbuat dari bahan komposit dapat berfungsi dengan baik, yaitu kaca pada pintu mobil dapat digerakkan naik turun. Metode yang dipakai dalam proses ini mencakup empat tahap, yaitu : mencari data awal, membuat sketsa rancangan ulang, pengerjaan pintu dan finishing. Hasil dari proses rancang ulang dan pembuatan pintu mobil listrik adalah kaca pintu mobil dapat berfungsi dengan baik dan dapat digerakkan naik turun, sehingga menambah kenyamanan saat dikendarai. Dana yang dibutuhkan dalam pengerjaan ini adalah Rp ,00. Kata kunci : Redesign, pintu mobil listrik, komposit. vi
10 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan karunia-nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir ini dengan judul REDESIGN DAN PEMBUATAN PINTU MOBIL LISTRIK. Laporan Proyek Akhir ini disusun untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Ahli Madya (A.Md) dan menyelesaikan Program Studi DIII Teknik Mesin Otomotif Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mengalami masalah dan kesulitan, tetapi berkat bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak maka penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan limpahan rahmat dan hidayah-nya. 2. Ibu dan Ayahku tercinta atas segala bentuk dukungan, motivasi dan doanya. 3. Bapak Heru Sukanto, S.T., M.T., selaku Ketua Program D III Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Bapak Heru Sukanto, S.T., M.T., selaku pembimbing I Proyek Akhir. 5. Bapak Bambang Kusharjanta, S.T., M.T., selaku pembimbing II Proyek Akhir. 6. Bapak Jaka Sulistya Budi, S.T., selaku koordinator Proyek Akhir. 7. Bapak Basuki dan Bapak Padi terima kasih atas bimbingan dan bantuannya selama proses pembelajaran komposit di BSK Modified. 8. Lek gung, Bang yanto, Bang david, Bang jono (plend) selaku karyawan BSK Modified yang telah banyak membantu. 9. Sigit, Achmad, dan wanto sebagai teman satu kelompok terima kasih atas kekompakkan dan kerja samanya dalam menyelesaikan Proyek Akhir. 10. Mas Solikin, Mas Mamad, dan Lek Yan selaku laboran Motor Bakar terima kasih atas bimbingan dan bantuannya. vii
11 11. Teman teman D3 Teknik Mesin Otomotif 2008 terima kasih atas persaudaraan, kekompakan dan canda tawanya. 12. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyusunan laporan Proyek Akhir ini. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan keterbatasan ilmu dalam penyusunan laporan ini, maka segala kritikan yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata penulis hanya bisa berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri khususnya dan para pembaca baik dari kalangan akademis maupun lainnya. Surakarta, 20 November 2011 Penulis viii
12 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN MOTTO... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR.... xi DAFTAR TABEL.... xiii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Proyek Akhir Manfaat Proyek Akhir Sistematika Laporan... 3 BAB II DASAR TEORI Pengertian Komposit Tujuan Dibentuknya Komposit Bagian Utama dari Komposit Reinforcement Matrik Klasifikasi Komposit BAB III REDESIGN DAN PEMBUATAN PINTU MOBIL LISTRIK Proses Redesign dan Pembuatan Pintu Mobil Listrik Tahap 1 : Mencari Data Tahap 2 : Perancangan Ulang ix
13 Tahap 3 : Pembuatan Cetakan Tahap 4 : Pembutan Lapisan Gelcoat Tahap 5 : Pembuatan Komposit Proses Penyambungan Hasil Komposit dengan Pintu Redesign body Tahap 1 : Pembuatan Cetakan Tahap 2 : Pembuatan Komposit Tahap 3 : Penyambungan Komposit pada Body Proses Pembuatan Door Trim Proses Pendempulan dan Pengampelasan Proses Pengecatan Tahap 1 : Pengecatan Lapisan Dasar (epoxy) Tahap 2 : Pengecatan Cat warna Dasar Tahap 3 : Pengecatan Cat Warna Primer Tahap 4 : Pelapisan Refinish Tahap 5 : Penggosokan compound Hasil Redesign Pintu Mobil Listrik Pengujian Hasil Redesign Pintu BAB IV PERAWATAN DAN RINCIAN BIAYA Perawatan Perawatan Komposit Fiberglass Perawatan Mekanisme Kaca Perincian Biaya BAB V PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN x
14 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Mobil listrik adalah mobil yang rodanya digerakkan dengan motor listrik. Karena mobil akan bergerak dengan jarak yang jauh meninggalkan sumber listriknya maka dibutuhkan alat penyimpan energi yang sebagian besar menggunakan baterai atau accu. Karena keterbatasan power baterai maka mobil listrik harus dibuat ringan. Untuk mengatasi hal itu, maka bodi mobil yang digunakan terbuat dari bahan komposit. Pemilihan bahan komposit dikarenakan untuk menjaga konsep mobil listrik yang merupakan kendaraan ramah lingkungan, ringan, serta dalam pembuatannya tidak rumit. Chasis yang digunakan juga harus seefisien mungkin yaitu mengambil dari chasis yang sudah ada atau dengan kata lain tidak membuat sendiri karena pertimbangan efisiensi waktu dan beberapa faktor lainnya. Mobil Listrik yang telah ada untuk proyek akhir ini memiliki pintu depan yang kurang berfungsi dengan baik dan perlu adanya proses penyempurnaan, yaitu kaca pada pintu depan mobil tidak bisa dibuka dan ditutup (bergerak naik-turun) karena design dan pemasangan kaca yang tidak tepat. Kaca pada pintu depan sangat penting untuk bisa dibuka dan ditutup, misalnya pada saat pengemudi akan meminta kartu parkir, pengemudi tidak perlu membuka pintu mobil, cukup membuka kaca pada pintu mobilnya saja. Bahan yang digunakan untuk pembuatan pintu mobil terbuat dari bahan komposit. Pemakaian bahan komposit dikarenakan sifatnya ringan, mudah dibentuk serta dengan biaya yang relatif murah. Komposit ini terbuat dari fiberglass Chopped Strand Mat 300 gram/m 2, resin Polyester 157 BQTN serta katalis MEXPO. Rancang ulang dan pembuatan pintu mobil listrik ini dilakukan untuk penyempurnaan mobil tersebut. Dengan penyempurnaan ini diharapkan mobil lebih nyaman untuk dikendarai oleh pengendara dan menambah nilai estetika dari mobil tersebut. 1
15 Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam Proyek Akhir ini adalah bagaimana perancangan ulang pintu mobil listrik agar kaca dapat naik turun dan berfungsi dengan baik Batasan Masalah Berdasarkan rumusan masalah di atas agar permasalahan yang dibahas tidak melebar, maka dilakukan pembatasan pada: 1. Engsel dan frame pada pintu mobil listrik tidak dilakukan perubahan. 2. Berat pintu tidak diperhitungkan (engsel dianggap mampu menahan berat pintu) Tujuan Proyek Akhir Tujuan dari pelaksanaan Proyek Akhir ini adalah: 1. Perancangan ulang dan membuat pintu mobil listrik agar kaca pada pintu dapat membuka dan menutup Manfaat Proyek Akhir Manfaat yang diperoleh dari penyusunan laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Lulusan Dapat menambah pengetahuan, dan pengalaman tentang proses pembuatan pintu mobil dari bahan komposit. 2. Bagi Perguruan Tinggi Sebagai referensi untuk inovasi pembuatan mobil listrik yang lebih baik. 3. Bagi Industri Diharapkan ke depan banyak bermunculan industri mobil lokal sehingga mampu bersaing dengan mobil yang ada di pasaran. 4. Bagi Pengembangan IPTEKS Dapat menemukan material commit yang to user lebih ringan selain komposit.
16 Sistematika Laporan Bab I : PENDAHULUAN Mengungkapkan latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan proyek akhir, manfaat, metode pembahasan, serta sistematika laporan. Bab II : LANDASAN TEORI Mengungkapkan tinjauan teori mengenai pengertian komposit, macam- macam komposit dan bahan pembentuk komposit, serta kekurangan dan kelemahan komposit. Keseluruhan tinjauan teori tersebut sebagai landasan dalam perancangan dan pembuatan pintu mobil lstrik dari bahan komposit. Bab III : REDESIGN DAN PEMBUATAN PINTU MOBIL LISTRIK Berisikan uraian tentang keseluruhan langkah dalam proses perancangan ulang pintu mobil listrik yang meliputi : 3.1. Proses Pembuatan Komposit Pintu Proses pembuatan komposit pintu terdiri dari beberapa tahap, diantaranya : a. Mencari Data b. Perancangan Ulang b. Pembuatan Cetakan c. Pembuatan Lapisan Gelcoat d. Pembuatan Komposit Pintu 3.2. Proses Penyambungan Hasil Komposit dengan Pintu 3.3. Redesign Body Proses Redesign Body meliputi : a. Pembuatan Cetakan b. Pembuatan Komposit Body c. Penyambungan Hasil Komposit pada Body 3.4. Proses Pembuatan commit Door to user Trim
17 4 Bab IV 3.5. Proses Pendempulan dan Pengampelasan 3.6. Proses Pengecatan dan finishing : PERAWATAN DAN PERINCIAN BIAYA Membahas tentang metode perawatan komposit yang benar agar produk lebih tahan lama dan solusi apabila terjadi kerusakan pada komposit. Selain perawatan komposit, bab ini juga membahas tentang perincian biaya dari keseluruhan proses pengerjaan pintu mobil listrik. Bab V : PENUTUP Mengungkapkan kesimpulan dari proses perancangan ulang pintu mobil listrik dan saran untuk pemberian materi yang lebih tentang komposit agar mahasiswa benar-benar paham..
18 BAB II DASAR TEORI 2.1. Pengertian Komposit Kata komposit (composite) merupakan kata sifat yang berarti susunan atau gabungan. Komposit berasal dari kata kerja to compose yang berarti menyusun atau menggabung. Jadi secara sederhana bahan komposit diartikan suatu jenis bahan baru hasil rekayasa yang terdiri dari dua atau lebih material berbeda yang bergabung pada unit struktural makroskopik. Dapat juga dikatakan bahwa Komposit adalah perpaduan dari bahan yang dipilih berdasarkan kombinasi sifat fisik masing-masing material penyusun untuk menghasilkan material baru dengan sifat yang unik dibandingkan sifat material dasar sebelum dicampur dan terjadi ikatan permukaan antara masing-masing material penyusun (Gibson, 1994) a. Gabungan makro : - Bisa dibedakan secara visual - Penggabungan lebih secara fisis dan mekanis - Bisa dipisahkan secara fisis dan mekanis b. Gabungan mikro : - Tidak bisa dibedakan secara visual - Penggabungan lebih secara kimia - Sulit dipisahkan, tetapi dapat dilakukan secara kimia Bahan komposit merupakan bahan gabungan secara makro, maka bahan komposit dapat didefinisikan sebagai suatu sistem material yang tersusun dari campuran / kombinasi dua atau lebih unsur-unsur utamanya yang secara makro berbeda di dalam bentuk dan komposisi material yang tidak dapat dipisahkan (Schwartz, 1984) Tujuan Dibentuknya Komposit Tujuan dibentuknya komposit commit adalah to user : 5
19 6 a. Mempermudah design yang sulit pada manufaktur, untuk membentuk kontur yang rumit lebih mudah dengan menggunakan komposit daripada bahan logam. b. Menghemat biaya, dari segi harga bahan-bahan pembuat komposit lebih murah apabila dibandingkan dengan bahan logam. c. Bahan lebih ringan, kalau dibandingkan berat dua bahan yaitu logam dan komposit yang mempunyai dimensi yang sama, komposit lebih ringan Bagian Utama dari Komposit Reinforcement Salah satu bagian utama dari komposit adalah penguat (reinforcement) yang berfungsi sebagai penanggung beban utama pada komposit Serat Gelas Glass fiber adalah bahan yang tidak mudah terbakar. Serat jenis ini biasanya digunakan sebagai penguat matrik jenis polymer. Komposisi kimia serat gelas sebagain besar adalah SiO 2 (Silicon dioksida) dan sisanya adalah oksidaoksida alumunium (Al), kalsium (Ca), magnesium (Mg), natrium (Na), dan unsurunsur lainnya. Berdasarkan bentuknya serat gelas dapat dibedakan menjadi beberapa macam antara lain (Schwartz, 1984): a. Roving, berupa benang panjang yang digulung mengelilingi silinder. Gambar 2.1. Serat gelas roving (
20 7 b. Yarn, berupa bentuk benang yang lekat dihubungkan pada filamen. Gambar 2.2. Serat gelas yarn ( c. Chopped Strand, adalah strand yang dipotong-potong dengan ukuran tertentu kemudian digabung menjadi satu ikatan. Gambar 2.3. Serat gelas chopped strand ( d. Reinforcing Mat, berupa lembaran chopped strand dan continuous strand yang tersusun secara acak. Gambar 2.4. Serat gelas reinforcing mat (http: //
21 8 e. Woven Roving, berupa benang panjang yang dianyam dan digulung pada silinder Gambar 2.5. Serat gelas woven roving ( f. Woven Fabric, berupa serat yang dianyam seperti kain tenun. Gambar 2.6. Serat gelas woven fabric ( Matrik Matrik adalah fasa dalam komposit yang mempunyai bagian atau fraksi volume terbesar (dominan). Matrik mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Mentransfer tegangan ke serat secara merata. b. Melindungi serat dari gesekan mekanik. c. Memegang dan mempertahankan serat pada posisinya. d. Melindungi dari lingkungan yang merugikan. e. Tetap stabil setelah proses manufaktur. Sifat-sifat matrik (Ellyawan, 2008) : a. Sifat mekanis yang baik. b. Kekuatan ikatan commit yang baik. to user
22 9 c. Ketangguhan yang baik. d. Tahan terhadap temperatur. Menurut Gibson (1994) matrik dalam struktur komposit dapat dibedakan menjadi: 1) Komposit Matrik Polimer (Polymer Matrix Composites PMC) Bahan ini merupakan bahan komposit yang sering digunakan, biasa disebut polimer berpenguat serat (FRP Fibre Reinforced Polymers or Plastics). Bahan ini menggunakan suatu polimer berbahan resin sebagai matriknya, dan suatu jenis serat seperti kaca, karbon dan aramid (Kevlar) sebagai penguatannya. 2) Komposit Matrik Logam (Metal Matrix Composites MMC) Bahan ini menggunakan suatu logam seperti aluminium sebagai matrik dan penguatnya dengan serat seperti silikon karbida. 3) Komposit Matrik Keramik (Ceramic Matrix Composites CMC) Bahan ini menggunakan keramik sebagai matrik dan diperkuat dengan serat pendek, atau serabut-serabut (whiskers) dimana terbuat dari silikon karbida atau boron nitride. Jenis polimer yang sering digunakan : 1) Thermoplastic Thermoplastic adalah plastik yang dapat dilunakkan berulang kali (recycle) dengan menggunakan panas. Thermoplastic merupakan polimer yang akan menjadi keras apabila didinginkan. Thermoplastic meleleh pada suhu tertentu, melekat mengikuti perubahan suhu dan mempunyai sifat dapat balik (reversibel) kepada sifat aslinya, yaitu kembali mengeras bila didinginkan. Contoh dari thermoplastic yaitu Nylon 66, Polytetrafluoroethylene (PTFE/teflon), Polieter sulfon, dan Poliyether etherketone (PEEK). 2) Thermoset Thermoset tidak dapat mengikuti perubahan suhu. Bila sekali pengerasan telah terjadi maka bahan tidak dapat dilunakkan kembali. Pemanasan yang tinggi tidak akan melunakkan thermoset melainkan akan membentuk arang dan terurai karena sifatnya yang demikian sering digunakan sebagai tutup ketel, seperti jenisjenis melamin. Plastik jenis thermoset commit tidak to user begitu menarik dalam proses daur
23 10 ulang karena selain sulit penanganannya juga volumenya jauh lebih sedikit (sekitar 10%) dari volume jenis plastik yang bersifat thermoplastic. Contoh dari thermoset yaitu Epoksida, Bismaleimida (BMI), dan Poli-imida (PI) Klasifikasi Komposit Berdasarkan penguatnya (bahan pengisinya), klasifikasi komposit dibedakan menjadi 3 macam yaitu bahan pengisi partikel, serat dan struktur. komposit partikel serat partikel memanjang pendek gabungan berlapis searah acak Gambar 2.7. Klasifikasi bahan komposit berdasarkan penguatnya (George H Staab, 1999)
24 11 Komposit dibedakan menjadi 5 kelompok menurut bentuk struktur dari penyusunnya yaitu (Schwartz, 1984) : 1. Komposit Serat (Fiber Composites) Komposit serat merupakan jenis komposit yang menggunakan serat sebagai bahan penguatnya. Dalam pembuatan komposit, serat dapat diatur memanjang (continuous composites) atau dapat dipotong kemudian disusun secara acak (random fibers) serta juga dapat dianyam (cross-ply laminate) (Schwartz, 1984). a. serat memanjang b. Serat acak Gambar 2.8. Komposit serat (Fiber Composites) (George H Staab, 1999) 2. Komposit Serpih (Flake Composites) Flake Composites adalah komposit dengan penambahan material berupa serpih kedalam matriksnya. Flake dapat berupa serpihan mika dan metal (Schwartz, 1984). Gambar 2.9. Komposit serpih (Flake Composites) (George H Staab, 1999)
25 12 3. Komposit Partikel (Particulate Composites) Particulate composites adalah salah satu jenis komposit di mana dalam matriks ditambahkan material lain berupa serbuk/butir. Perbedaan dengan flake dan fiber composites terletak pada distribusi dari material penambahnya. Dalam particulate composites, material penambah terdistribusi secara acak atau kurang terkontrol daripada flake composites. Sebagai contoh adalah beton (Schwartz, 1984). Gambar Komposit partikel (Particulate Composites) (George H Staab, 1999) 4. Filled (skeletal) Composites Filled composites adalah komposit dengan penambahan material ke dalam matriks dengan struktur tiga dimensi (Schwartz, 1984). Gambar Filled (skeletal) Composites (George H Staab, 1999)
26 13 5. Laminar Composites Laminar composites adalah komposit dengan susunan dua atau lebih layer, di mana masing-masing layer dapat berbeda beda dalam hal material, bentuk, dan orientasi penguatannya (Schwartz, 1984). Gambar Laminar Composites (George H Staab, 1999) Berdasarkan penempatannya terdapat beberapa tipe serat pada komposit, seperti ditunjukkan pada Gambar 2.13 (Gibson, 1994). a. serat memanjang b. Serat anyam c. serat acak d. Serat gabungan Gambar Tipe serat pada komposit (Gibson, 1994)
27 14 a. Continuous Fiber Composite Continuous atau uni-directional composite mempunyai susunan serat panjang dan lurus, membentuk lamina diantara matriksnya. Jenis komposit ini paling banyak digunakan. Kekurangan tipe ini adalah lemahnya kekuatan antar lapisan. Hal ini dikarenakan kekuatan antar lapisan dipengaruhi oleh matriksnya. b. Woven Fiber Composite (bi-dirtectional) Komposit ini tidak mudah terpengaruh pemisahan antar lapisan karena susunan seratnya juga mengikat antar lapisan. Akan tetapi susunan serat memanjangnya yang tidak begitu lurus mengakibatkan kekuatan dan kekakuan tidak sebaik tipe continuous fiber. c. Discontinuous Fiber Composite (chopped fiber composite) Komposit dengan tipe serat pendek masih dibedakan lagi menjadi : 1. Serat pendek searah (Aligned discontinuous fiber) 2. Serat pendek diagonal (Off-axis aligned discontinuous fiber) 3. Serat pendek acak (Randomly oriented discontinuous fiber) Randomly oriented discontinuous fiber merupakan komposit dengan serat pendek yang tersebar secara acak diantara matriksnya. Kekurangan dari jenis serat acak adalah sifat mekanik yang masih dibawah dari penguatan dengan serat lurus pada jenis serat yang sama (Gibson,1994). a. Serat pendek searah b. Serat pendek diagonal c. Serat pendek acak Gambar Tipe Discontinuous Fiber (Gibson, 1994)
28 15 d. Hybrid fiber composite Hybrid fiber composite merupakan komposit gabungan antara tipe serat lurus dengan serat acak. Pertimbangannya supaya dapat mengeliminir kekurangan sifat dari kedua tipe dan dapat menggabungkan kelebihannya. Hybrid Fiber Composite Gambar Tipe Hybrid Fiber Composite (Gibson, 1994)
29 BAB IV PERAWATAN DAN PERINCIAN BIAYA 4.1. Perawatan Perawatan ini dilakukan bila terjadi kerusakan atau gangguan-gangguan yang terjadi, perawatan untuk pintu yang terbuat dari bahan komposit sangatlah minim perawatannya Perawatan Komposit Fiberglass Fiberglass sebenarnya bebas perawatan (maintenance free). Perawatan hanya dilakukan apabila terjadi kerusakan tergores atau pecah. Sedangkan untuk permukaan yang dilapisi cat, perawatannya sama seperti perawatan bodi mobil pada umumnya. a. Perawatan pada fiberglass yang tergores Fiberglass yang tergores dapat diperbaiki dengan melapisi permukaan dengan gelcoat. Pelapisan gelcoat dimaksudkan agar warna produk tidak belang. Untuk meratakan permukaan yang dilapisi ulang dilakukan pengampelasan. Proses pengampelasan dilakukan secara bertahap dengan amplas kasar dan bertahap hingga ampelas halus yang dibasahi dengan air. b. Perawatan pada materi fiberglass yang pecah Fiberglass yang pecah dapat diperbaiki dengan cara melakukan laminasi ulang atau penambalan pada bagian yang rusak. Laminasi atau penambalan bagian yang pecah dilakukan sama halnya dengan proses laminasi produk. c. Perawatan pada fiberglass yang sudah dicat Perawatan fiberglass yang sudah dicat sama dengan perawatan bodi mobil pada umumnya, yaitu : 1. Pada saat tidak digunakan, jauhkan dari sinar matahari langsung atau tempatkan di tempat yang teduh. 2. Melakukan pemolesan permukaaan dengan bahan bahan yang direkomendasikan untuk merawat cat mobil. 39
30 Perawatan Mekanisme kaca Perawatan yang dilakukan untuk sesuatu yang bergesekan adalah pemberian oli atau bahan anti karat lainnya agar tidak terjadi macet karena pengaruh karat dan kotoran yang ada. Pelumasan atau pemberian bahan anti karat sebaiknya dilakukan pada komponen-komponen sebagai berikut : 1. Regulator kaca 2. Rel kaca 4.2. Perincian Biaya 1. Alat dan Bahan NO MATERIAL HARGA SATUAN JUMLAH HARGA TOTAL 1. Karet Lis Kaca Rp ,- 4 buah Rp ,- 2. Seng Rp ,- 2,5 m Rp ,- 3. Paku Rp ,- 2 ons Rp ,- 4. Pensil 2b Rp ,- 2 buah Rp ,- 5. Rautan Rp ,- 1 buah Rp ,- 6. Yellow Board Rp ,- 4 buah Rp ,- 7. Lem Epotec Rp ,- 15 buah Rp ,- 8. Mur Baut - - Rp ,- 9. Masker Rp ,- 20 buah Rp ,- 10. Rivet 4mm Rp ,- 1 set Rp ,- 11. Cutter Rp ,- 1 buah Rp ,- 12. Kanebo Rp ,- 1 buah Rp ,- 13. Lem Fox Rp ,- 1 buah Rp ,- 14. Sealer Rp ,- 2 buah Rp ,- 15. Sabun Colek Rp ,- 1 buah Rp ,- 16. Besi Strip Rp ,- 2kg Rp ,- 17. Gunting Rp ,- 1 buah Rp ,- 18. Gerinda Rp. commit ,- to user 2 buah Rp ,-
31 Sekrap Rp ,- 2 set Rp ,- 20. Karpet door trim - - Rp ,- Total Rp ,- 2. Alat dan Bahan Komposit NO MATERIAL HARGA SATUAN JUMLAH TOTAL 1. Resin Rp ,- 35 kg Rp ,- 2. Mirror Glass Rp ,- 1 buah Rp ,- 3. Mat Rp ,- 1 gulung Rp ,- 4. Katalis Rp ,- 1 liter Rp ,- 5. Ca CO Rp ,- 6. Roller Rp ,- 2 buah Rp ,- 7. Aseton Rp ,- 5 liter Rp ,- 8. Kuas Rp ,- 9 buah Rp ,- 9. Gayung Rp ,- 4 buah Rp ,- 10. Jerigen 10 kg Rp ,- 1 buah Rp ,- 11. Blabak Rp ,- 3 lembar Rp ,- 12. Pipa PVC Rp ,- 5 buah Rp ,- 13. Pigmen - 10 ml Rp ,- Total Rp ,- 3. Biaya Pengecatan NO MATERIAL HARGA SATUAN JUMLAH TOTAL 1. Cat Supergloss Rp ,- 3 kg Rp ,- 2. Cat Top Collor Rp ,- 1 kg Rp ,- 3. Epoxy Classy Rp ,- 2 kg Rp ,- 4. Thinner : Speedy Rp ,- 12 liter Rp ,- N. D Rp ,- 4,5 liter Rp ,- P. U Rp. commit ,- 2,5 liter to user Rp ,-
32 42 5. Clear Rp ,- 2 kg Rp ,- 6. Compound Rp ,- 1 kg Rp ,- 7. Amplas : 400 Rp ,- 3 lembar Rp ,- 800 Rp ,- 3 lembar Rp , Rp ,- 3 lembar Rp ,- 8. Dempul Alfagloss Rp ,- 8 kaleng Rp ,- 9. Amplas meter : P 80 Rp ,- 6 meter Rp ,- P 150 Rp ,- 6 meter Rp ,- 10. Kain Compound - - Rp ,- 11. Lakban Kertas Rp ,- 2 buah Rp ,- Total Rp ,- 5. Total Biaya NO PENGELUARAN TOTAL 1. Biaya alat dan bahan Rp ,- 2. Biaya alat dan bahan komposit Rp ,- 3. Biaya pengecatan Rp ,- Total Rp ,-
33 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Dari hasil proses perancangan ulang dan pembuatan pintu mobil listrik ini serta pembahasan yang diuraikan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Pintu mobil listrik dapat bekerja dengan baik, yaitu kaca pada mobil dapat naik dan turun (membuka dan menutup). 2. Perancanagan ulang pintu mobil listrik adalah dengan membuat pintu menjadi cembung, sehingga bentuk body mobil juga diubah agar sesuai dengan body pintu. 3. Perancangan ulang dan pembuatan pintu mobil listrik menghabiskan biaya sebesar Rp , Saran 1. Perlu adanya pengembangan terhadap pembuatan komponen bodi mobil dengan komposit ini, jika sebelumnya bodi komposit ini menggunakan bahan dari fiberglass, maka selanjutnya dapat menggunakan serat lainnya, misalnya serat alam yang lebih ekonomis. 2. Perlu adanya bimbingan khusus mengenai material komposit, karena pengetahuan mahasiswa DIII sangat kurang dalam hal material komposit. 3. Keselamatan kerja yang perlu diperhatikan dalam hal yang berhubungan dengan fiberglass adalah penyimpanan bahan serta saat proses pengerjaan dilakukan, harus selalu memakai alat keselamatan kerja, seperti sarung tangan dan masker. 43
LAPORAN TUGAS AKHIR MOBIL LISTRIK : PEMBUATAN BODI MOBIL DAN MODIFIKASI CHASIS
LAPORAN TUGAS AKHIR MOBIL LISTRIK : PEMBUATAN BODI MOBIL DAN MODIFIKASI CHASIS Disusun guna memenuhi sebagian syarat untuk menyelesaikan studi dan mendapatkan gelar Ahli Madya Teknik Mesin Disusun oleh
Lebih terperinciPEMBUATAN BODI SEPEDA MOTOR LISTRIK GENERASI II
PEMBUATAN BODI SEPEDA MOTOR LISTRIK GENERASI II PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Disusun oleh: GURIOR ALBIGUS ROBBY HAFLI NIM. I 8111025 PROGRAM STUDI DIPLOMA
Lebih terperinciLOGO KOMPOSIT SERAT INDUSTRI KREATIF HASIL PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN
LOGO KOMPOSIT SERAT INDUSTRI KREATIF HASIL PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN PENDAHULUAN Komposit adalah suatu material yang terbentuk dari kombinasi dua atau lebih material, dimana akan terbentuk material yang
Lebih terperinciRANCANG ULANG DAN PEMBUATAN PINTU MOBIL ETANOL
RANCANG ULANG DAN PEMBUATAN PINTU MOBIL ETANOL PROYEK AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md) Program Studi DIII Teknik Mesin Otomotif Universitas Sebelas Maret
Lebih terperinciPEMBUATAN BODI KENDARAAN GOKAT BERBAHAN DASAR KOMPOSIT
PEMBUATAN BODI KENDARAAN GOKAT BERBAHAN DASAR KOMPOSIT Proyek Akhir Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai derajat Ahli Madya Program Diploma III Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciMODIFIKASI DAN PEMBUATAN FOOT STEP COVER OPEL BLAZER DOHC LT
MODIFIKASI DAN PEMBUATAN FOOT STEP COVER OPEL BLAZER DOHC LT PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Ahli Madya (Amd) Oleh : IKHSAN CAHYO UTOMO I 8110025 PROGRAM STUDI D3
Lebih terperinciRANCANG ULANG DAN PEMBUATAN PINTU MOBIL ETANOL
RANCANG ULANG DAN PEMBUATAN PINTU MOBIL ETANOL PROYEK AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md) Program Studi DIII Teknik Mesin Otomotif Universitas Sebelas Maret
Lebih terperinciPEMBUATAN BODI CHOPPER ELECTRIC MOTORCYCLE
PEMBUATAN BODI CHOPPER ELECTRIC MOTORCYCLE PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Disusun oleh: RONY WAHYU SAPUTRO NIM. I 8110036 PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK MESIN
Lebih terperinciANALISA PENGARUH VARIASI TEKANAN PADA UJI BENDING TERHADAP BODY KENDARAAN GOKART BERBAHAN DASAR KOMPOSIT
ANALISA PENGARUH VARIASI TEKANAN PADA UJI BENDING TERHADAP BODY KENDARAAN GOKART BERBAHAN DASAR KOMPOSIT PROYEK AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat Ahli Madya Disusun Oleh
Lebih terperinciREKAYASA BODI DAN CHASIS MOBIL BAHAN BAKAR ETANOL (BBE)
REKAYASA BODI DAN CHASIS MOBIL BAHAN BAKAR ETANOL (BBE) PROYEK AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md) Program Studi DIII Teknik Mesin Otomotif Universitas Sebelas
Lebih terperinciRANCANG ULANG DAN PEMBUATAN PINTU MOBIL ETANOL
digilib.uns.ac.id RANCANG ULANG DAN PEMBUATAN PINTU MOBIL ETANOL PROYEK AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md) Program Studi DIII Teknik Mesin Otomotif Universitas
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR MOBIL LISTRIK : PEMBUATAN BODI MOBIL DAN MODIFIKASI CHASIS
LAPORAN TUGAS AKHIR MOBIL LISTRIK : PEMBUATAN BODI MOBIL DAN MODIFIKASI CHASIS Disusun guna memenuhi sebagian syarat Untuk menyelesaikan studi dan mendapatkan gelar Ahli Madya Teknik Mesin Disusun oleh
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MOBIL BERBAHAN BAKAR ETANOL (DESAIN DAN PEMBUATAN LANTAI)
PENGEMBANGAN MOBIL BERBAHAN BAKAR ETANOL (DESAIN DAN PEMBUATAN LANTAI) PROYEK AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md) Program Studi DIII Teknik Mesin Otomotif
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR MOBIL LISTRIK : PEMBUATAN BODI MOBIL DAN MODIFIKASI CHASIS
LAPORAN TUGAS AKHIR MOBIL LISTRIK : PEMBUATAN BODI MOBIL DAN MODIFIKASI CHASIS Disusun guna memenuhi sebagian syarat Untuk menyelesaikan studi dan mendapatkan gelar Ahli Madya Teknik Mesin Disusun oleh
Lebih terperinciMODIFIKASI DAN PEMBUATAN TUTUP VELG OPEL BLAZER DOHC LT
MODIFIKASI DAN PEMBUATAN TUTUP VELG OPEL BLAZER DOHC LT PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Ahli Madya (Amd) Disusun oleh: Opsi Rustamaji I 8110030 PROGRAM STUDI D3 TEKNIK
Lebih terperinciPERBAIKAN DAN MODIFIKASI INTERIOR ISUZU PANTHER TAHUN 1996 ( DOOR TRIM BAGIAN BELAKANG DAN TRIM DINDING )
PERBAIKAN DAN MODIFIKASI INTERIOR ISUZU PANTHER TAHUN 1996 ( DOOR TRIM BAGIAN BELAKANG DAN TRIM DINDING ) PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Ahli Madya (Amd) Oleh :
Lebih terperinciLAPORAN PROYEK AKHIR RANCANG BANGUN SEPEDA BAMBU. Design and Manufacture of Bamboo Bicycle
LAPORAN PROYEK AKHIR RANCANG BANGUN SEPEDA BAMBU Design and Manufacture of Bamboo Bicycle Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) Program Studi DIII Teknik Mesin Disusun
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR RANCANG ULANG DAN PEMBUATAN LANTAI MOBIL LISTRIK
LAPORAN TUGAS AKHIR RANCANG ULANG DAN PEMBUATAN LANTAI MOBIL LISTRIK Disusun guna memenuhi sebagian syarat Untuk menyelesaikan studi dan mendapatkan gelar Ahli Madya Teknik Mesin Disusun oleh : Disusun
Lebih terperinciPEMBUATAN DESK INTERIOR PINTU MOBIL KIJANG ROVER DENGAN BAHAN KOMPOSIT
digilib.uns.ac.id PEMBUATAN DESK INTERIOR PINTU MOBIL KIJANG ROVER DENGAN BAHAN KOMPOSIT TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Disusun oleh : HENDRO SAPUTRO I
Lebih terperinciDjati Hery Setyawan D
TUGAS AKHIR ANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIS KOMPOSIT SERAT ACAK ENCENG GONDOK DENGAN PANJANG SERAT 25 mm, 50 mm, 100 mm MENGGUNAKAN MATRIK POLYESTER Laporan Ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Lebih terperinciBahan yang digunakan pada pembuatan panel kayu sengon laut ini adalah:
25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1. Alat-alat yang digunakan Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Gerenda potong 2. Spidol/pensil 3. Kuas 4. Sarung
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Komposit Pengertian Komposit. commit to user
BAB II DASAR TEORI 2.1 Komposit 2.1.1 Pengertian Komposit Material komposit merupakan material yang terbentuk dari kombinasi antara dua atau lebih material pembentuknya, melalui pencampuran yang tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. material logam karena memiliki berbagai keuntungan yaitu memiliki berat yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahan non logam saat ini banyak dimanfaatkan sebagai bahan pengganti material logam karena memiliki berbagai keuntungan yaitu memiliki berat yang lebih ringan, lebih
Lebih terperinciRANCANG ULANG DAN PEMBUATAN LANTAI MOBIL LISTRIK. Oleh Condro Hanafy NIM. I FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011
RANCANG ULANG DAN PEMBUATAN LANTAI MOBIL LISTRIK Oleh Condro Hanafy NIM. I8608014 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 MOTTO Yang terbaik di antara kalian adalah mereka yang berakhlak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada ribuan tahun yang lalu material komposit telah dipergunakan dengan dimanfaatkannya serat alam sebagai penguat. Dinding bangunan tua di Mesir yang telah
Lebih terperinciBAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH
BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH 2.1 Pengertian Fiberglass/Composite Composite adalah suatu material yang terbentuk dari kombinasi dua atau lebih material sehingga dihasilkan material komposit yang
Lebih terperinciTUGAS AKHIR ANALISIS KEKUATAN TARIK KOMPOSIT HYBRID LAMINA SERAT ANYAM RAMI DAN GELAS DIPERKUAT POLYESTER
TUGAS AKHIR ANALISIS KEKUATAN TARIK KOMPOSIT HYBRID LAMINA SERAT ANYAM RAMI DAN GELAS DIPERKUAT POLYESTER Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya-D3 Diploma III Program Studi
Lebih terperinciREKAYASA BODI DAN CHASIS MOBIL BAHAN BAKAR ETANOL (BBE)
digilib.uns.ac.id REKAYASA BODI DAN CHASIS MOBIL BAHAN BAKAR ETANOL (BBE) PROYEK AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md) Program Studi DIII Teknik Mesin Otomotif
Lebih terperinciMODIFIKASI SPION MOBIL OPEL BLAZER
MODIFIKASI SPION MOBIL OPEL BLAZER PROYEK AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan studi dan memperoleh gelar Ahli Madya Teknik Mesin Oleh : PANJI HARYO BUDISATRIO NIM : I8109035 PROGRAM
Lebih terperinciPROGRAM DIPLOMA III TEKNIK MESIN OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit 2016 to user
RANCANG BANGUN MESIN DOWEL UNTUK PEMBUATAN KAYU SILINDER DENGAN DIAMETER 10 SAMPAI 20 MM UNTUK INDUSTRI GAGANG SAPU DAN SANGKAR BURUNG ( Proses Produksi ) PROYEK AKHIR Diajukan untuk memenuhi persyaratan
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH FRAKSI MASSA TEMPURUNG KELAPA PADA KOMPOSIT SERBUK UNTUK PEMBUATAN KAMPAS REM
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH FRAKSI MASSA TEMPURUNG KELAPA PADA KOMPOSIT SERBUK UNTUK PEMBUATAN KAMPAS REM Disusun Oleh: ISNU PRADANA (20130130262) Telah dipertahankan didepan Tim Penguji Pada
Lebih terperinciBAB V BAHAN KOMPOSIT
BAB V BAHAN KOMPOSIT Komposit merupakan bahan yang terdiri dari gabungan 2 atau lebih bahan yang berbeda (logam, keramik, polimer) sehingga menghasilkan sifat mekanis yang berbeda dan biasanya lebih baik
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MESIN PENGIRIS BAWANG BAGIAN PERHITUNGAN RANGKA
RANCANG BANGUN MESIN PENGIRIS BAWANG BAGIAN PERHITUNGAN RANGKA PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Disusun oleh : EKO SULISTIYONO NIM. I 8111022 PROGRAM DIPLOMA
Lebih terperinciSISTEM REM PADA SEPEDA MOTOR LISTRIK GENERASI II
SISTEM REM PADA SEPEDA MOTOR LISTRIK GENERASI II PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Disusun oleh : YUNIAS AGIL ASKARI NIM. I 8111041 PROGRAM STUDI DIPLOMA
Lebih terperinciMAINTENANCE EVAPORATOR PANTHER 1997 HI GRADE PROYEK AKHIR
MAINTENANCE EVAPORATOR PANTHER 1997 HI GRADE PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) Oleh : NURMAN ASYARI NIM. I 8609026 PROGRAM DIPLOMA TIGA TEKNIK MESIN
Lebih terperinciPEMBUATAN MINIATUR LENGAN WHEEL LOADER ( PROSES PRODUKSI )
PEMBUATAN MINIATUR LENGAN WHEEL LOADER ( PROSES PRODUKSI ) PROYEK AKHIR Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) Program Studi DIII Teknik Mesin Disusun oleh: DRAJAT
Lebih terperinciREKONDISI SEPEDA MOTOR SUZUKI A100 (MESIN)
REKONDISI SEPEDA MOTOR SUZUKI A100 (MESIN) PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Ahli Madya (Amd) Oleh : ERWIN SETIA HUTAMA NIM. I 8609014 PROGRAM STUDI D-3 TEKNIK MESIN
Lebih terperinciPROSES PRODUKSI MESIN PEMOTONG KERUPUK RAMBAK KULIT
PROSES PRODUKSI MESIN PEMOTONG KERUPUK RAMBAK KULIT PROYEK AKHIR Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna Memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) Program studi DIII Teknik Mesin Disusun oleh : MOH ICHSAN IZZUDIN
Lebih terperinciRANCANG BANGUN BAGIAN RANGKA PADA MESIN PERONTOK PADI PROYEK AKHIR
RANCANG BANGUN BAGIAN RANGKA PADA MESIN PERONTOK PADI PROYEK AKHIR Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna Memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) Program Studi DIII Teknik Mesin Disusun oleh: BOB ADAM I8612014
Lebih terperinciRANCANG BANGUN BAGIAN RANGKA MESIN PENEPUNG SINGKONG
RANCANG BANGUN BAGIAN RANGKA MESIN PENEPUNG SINGKONG PROYEK AKHIR Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna Memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) Program Studi DIII Teknik Mesin Disusun oleh: HADIS SANJAYANTO
Lebih terperinciKARAKTERISASI KOMPOSIT MATRIK RESIN EPOXY BERPENGUAT SERAT GLASS DAN SERAT PELEPAH SALAK DENGAN PERLAKUAN NaOH 5%
KARAKTERISASI KOMPOSIT MATRIK RESIN EPOXY BERPENGUAT SERAT GLASS DAN SERAT PELEPAH SALAK DENGAN PERLAKUAN NaOH 5% Tugas Akhir Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat Memperoleh gelar Sarjana Strata-1 Teknik
Lebih terperinciMATERIAL MANUFAKTUR. Perbedaan sifat menyebabkan perbedaan yang mendasar pada proses manufaktur.
MATERIAL MANUFAKTUR Kategori dasar material yang paling banyak digunakan : 1. Metal/ logam Berbeda : - Sifat kimia 2. Keramik - Sifat fisika 3. Polimer - Sifat mekanis Perbedaan sifat menyebabkan perbedaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Kajian Pustaka Bata Merah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Bata Merah Penggunaan bata merah sebagai bahan pengisi dinding bangunan sudah umum terlihat dari dulu hingga kini. Bahan material ini masih menjadi pilihan
Lebih terperinciREKONDISI SEPEDA MOTOR SUZUKI A100 (SUSPENSI)
REKONDISI SEPEDA MOTOR SUZUKI A100 (SUSPENSI) PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Ahli Madya (Amd) Oleh : WAHYUDI NIM. I 8609036 PROGRAM STUDI D-3 TEKNIK MESIN OTOMOTIF
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Produk permainan sekoci handcar anak ini termasuk permainan tradisional, yang awalnya terinspirasi dari sebuah kendaraan tradisonal Handcar. Digunakan sekitar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Konsep rancangan. Perancangan pembuatan bumper. Pencetakan produk dan moulding bumper kijang innova (V-2005)
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penelitian tugas akhir ini dapat dijelaskan secara sederhana oleh diagram proses alur penelitian adalah sebagai berikut: Mulai Konsep rancangan Perancangan
Lebih terperinciMESIN PENYAPU JALAN OTOMATIS BAGIAN PROSES PRODUKSI
MESIN PENYAPU JALAN OTOMATIS BAGIAN PROSES PRODUKSI PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Disusun oleh : ARDIAN WAHYU BUDIMAN NIM. I 8111010 PROGRAM DIPLOMA
Lebih terperinciPEMBUATAN MESIN PENYAPU SAMPAH DAUN KAPASITAS 20 KG/JAM
PEMBUATAN MESIN PENYAPU SAMPAH DAUN KAPASITAS 20 KG/JAM PROYEK AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat Ahli Madya Disusun Oleh AGUS PURWANTO 2008 55 027 PROGRAM STUDI DIPLOMA
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Menurut penelitian Hartanto (2009), serat rami direndam pada NaOH 5%
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Menurut penelitian Hartanto (2009), serat rami direndam pada NaOH 5% selama 2 jam, 4 jam, 6 jam dan 8 jam. Hasil pengujian didapat pengaruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Serat sebagai elemen penguat menentukan sifat mekanik dari komposit karena meneruskan beban yang diteruskan oleh matrik. Orientasi, ukuran, dan bentuk serta material
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PIRANTI PEMBUAT KOMPOS BAGIAN PROSES PRODUKSI
RANCANG BANGUN PIRANTI PEMBUAT KOMPOS BAGIAN PROSES PRODUKSI PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Disusun oleh : CALVIEN FRIS KATARA NIM. I 8111016 PROGRAM
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komposit Komposit adalah suatu material yang terdiri dari campuran atau kombinasi dua atau lebih material baik secara mikro atau makro, dimana sifat material yang tersebut
Lebih terperinciPROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MURIA KUDUS 2012
ANALISA KEKUATAN MEKANIS BODY KENDARAAN DENGAN BAHAN KOMPOSIT LAPORAN PROYEK AKHIR Disusun guna memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli Madya Disusun Oleh : ANWAR EDI M.Z 2008 55 034 PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penggunaan sambungan material komposit yang telah. banyak menggunakan jenis sambungan mekanik dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan sambungan material komposit yang telah dilakukan banyak menggunakan jenis sambungan mekanik dan sambungan ikat, tetapi pada zaman sekarang para rekayasawan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi pada era globalisasi mengalami. perkembangan yang sangat pesat dengan berbagai inovasi yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pada era globalisasi mengalami perkembangan yang sangat pesat dengan berbagai inovasi yang digunakan untuk memudahkan dalam pembuatan produk.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Konstruksi dari beton banyak memiliki keuntungan yakni beton termasuk tahan aus dan tahan terhadap kebakaran, beton sangat kokoh dan kuat terhadap beban gempa bumi, getaran,
Lebih terperinciPENGGUNAAN RESIN EPOXY DAN RESIN POLYESTER SEBAGAI BAHAN MATRIK PEMBUATAN KAMPAS REM
TUGAS AKHIR PENGGUNAAN RESIN EPOXY DAN RESIN POLYESTER SEBAGAI BAHAN MATRIK PEMBUATAN KAMPAS REM Disusun : TRI MAULANA SIDIQ NIM : D200 050 159 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MESIN PENGIRIS BAWANG ( TRANSMISI )
RANCANG BANGUN MESIN PENGIRIS BAWANG ( TRANSMISI ) PROYEK AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Disusun Oleh : TRIANTO NIM I 8111039 PROGRAM DIPLOMA TIGA TEKNIK MESIN
Lebih terperinciPEMASANGAN BOOSTER PADA SISTEM REM HONDA LIFE TAHUN 1974
PEMASANGAN BOOSTER PADA SISTEM REM HONDA LIFE TAHUN 1974 PROYEK AKHIR Diajukan Kapada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya OLEH
Lebih terperinciINTRODUCTION TO MATERIAL
INTRODUCTION TO MATERIAL Lotus effect Ilmu material atau teknik material atau ilmu bahan adalah sebuah interdisiplin ilmu teknik yang mempelajari sifat bahan dan aplikasinya terhadap berbagai bidang
Lebih terperinciANALISA PENGARUH KETEBALAN INTI (CORE) TERHADAP KEKUATAN BENDING KOMPOSIT SANDWICH
Tugas Akhir TM091486 ANALISA PENGARUH KETEBALAN INTI (CORE) TERHADAP KEKUATAN BENDING KOMPOSIT SANDWICH Rifki Nugraha 2108 100 704 Dosen Pembimbing : Putu Suwarta, ST. M.Sc Latar Belakang Komposit Material
Lebih terperinciStudi Eksperimental Pengaruh Jumlah Lapisan Stainless Steel Mesh dan Posisinya Terhadap Karakteristik Tarik dan Bending Komposit Serat Kaca Hibrida
LOGO Sidang Tugas Akhir Studi Eksperimental Pengaruh Jumlah Lapisan Stainless Steel Mesh dan Posisinya Terhadap Karakteristik Tarik dan Bending Komposit Serat Kaca Hibrida Oleh : Tamara Ryan Septyawan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH
NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH Sifat Mekanis dan Sifat Fisis Komposit Berpenguat Serat Kulit Jagung dan Serbuk Gergaji Kayu Jati dengan Perbandingan Fraksi Berat 30%:70%,50%:50%,70%:30% Berskin Aluminium
Lebih terperinciRANCANG BANGUN KINCIR ANGIN LOW SPEED BAGIAN PROSES PRODUKSI
RANCANG BANGUN KINCIR ANGIN LOW SPEED BAGIAN PROSES PRODUKSI PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Disusun oleh: DANU FEBRI PRASETYO NIM. I 8111017 PROGRAM DIPLOMA
Lebih terperinciLAPORAN PROYEK AKHIR PERANCANGAN SISTEMPNEUMATIK TRANSFER STATION
LAPORAN PROYEK AKHIR PERANCANGAN SISTEMPNEUMATIK TRANSFER STATION Oleh: PUTRA BINDO PAMUNGKAS NIM. I8610027 PROGRAM DIPLOMA TIGA TEKNIK MESIN OTOMOTIF JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS
Lebih terperinciRANCANG BANGUN RANGKA
RANCANG BANGUN RANGKA SEPEDA MOTOR REVERSE TRIKE Disusun oleh : EKO CAHYO NUGROHO I8111020 UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN RANGKA KENDARAAN RODA TIGA REVERSE TRIKE PROYEK
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PENELITIAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS KOMPOSIT SERBUK TIMAH PEREKAT EPOXY UKURAN SERBUK 100 MESH DENGAN FRAKSI VOLUME (20, 35, 50) %
TUGAS AKHIR PENELITIAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS KOMPOSIT SERBUK TIMAH PEREKAT EPOXY UKURAN SERBUK 100 MESH DENGAN FRAKSI VOLUME (20, 35, 50) % Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciLAPORAN PROYEK AKHIR MODIFIKASI SUSPENSI TWINSHOCK MENJADI MONOSHOCK
LAPORAN PROYEK AKHIR MODIFIKASI SUSPENSI TWINSHOCK MENJADI MONOSHOCK PROYEK AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Oleh: ACHMAD HAVID HARY WIBOWO NIM. I8610001 PROGRAM
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
34 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Sifat Mekanis Komposit Sandwich. 4.1.1. Pengujian Bending. Uji bending ialah pengujian mekanis secara statis dimana benda uji lengkung ditumpu dikedua ujung dengan
Lebih terperinciPERBAIKAN DAN PENGGANTIAN SISTEM PENDINGIN MESIN OPEL BLAZER DOHC LT PERBAIKAN KEBOCORAN PADA RADIATOR
PERBAIKAN DAN PENGGANTIAN SISTEM PENDINGIN MESIN OPEL BLAZER DOHC LT PERBAIKAN KEBOCORAN PADA RADIATOR PROYEK AKHIR Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) Program Studi
Lebih terperinciREKONDISI SISTEM KOPLING PADA MITSUBISHI L300
REKONDISI SISTEM KOPLING PADA MITSUBISHI L300 Disusun oleh : DHENI KRISTANTO I8611015 PROGRAM STUDI DIII TEKNIK MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015 REKONDISI
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. PENGARUH PROSENTASE BAHAN KIMIA 4%, 5%, 6%, 7% NaOH TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS KOMPOSIT SERAT BULU KAMBING DENGAN MATRIK POLYESTER
TUGAS AKHIR PENGARUH PROSENTASE BAHAN KIMIA 4%, 5%, 6%, 7% NaOH TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS KOMPOSIT SERAT BULU KAMBING DENGAN MATRIK POLYESTER Disusun Dan Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat
Lebih terperinciLAPORAN PROYEK AKHIR PROSES PEMBUATAN KOMPONEN MODIFIKASI YAMAHA F1Z
LAPORAN PROYEK AKHIR PROSES PEMBUATAN KOMPONEN MODIFIKASI YAMAHA F1Z Oleh: IBNU HADI PRATAMA NIM. I8610013 PROGRAM DIPLOMA TIGA TEKNIK MESIN OTOMOTIF JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul... i Lembar Pengesahan Pembimbing...ii Lembar Pengesahan Penguji...iii Halaman Persembahan... iv Halaman Motto... v Kata Pengantar... vi Abstraksi...viii Daftar Isi...
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MESIN TIRIS MINYAK PADA ABON SAPI (TRANSMISI)
RANCANG BANGUN MESIN TIRIS MINYAK PADA ABON SAPI (TRANSMISI) PROYEK AKHIR Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna Memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) Program Studi DIII Teknik Mesin Disusun Oleh : IMAN
Lebih terperinciselain tidak menimbulkan polusi udara dan kontruksi mesin yang lebih
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permasalahan energi sudah menjadi permasalahan hampir di seluruh Negara di dunia termasuk Indonesia. Persediaan bahan bakar sebagai sumber energi yang semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Material untuk rekayasa struktur terbagi menjadi empat jenis, diantaranya logam, keramik, polimer, dan komposit (Ashby, 1999). Material komposit merupakan alternatif
Lebih terperinciRANGKA SEPEDA MOTOR LISTRIK GENERASI II
RANGKA SEPEDA MOTOR LISTRIK GENERASI II PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Disusun oleh : ADHIMAS BAGUS PAMUNGKAS NIM. I 8611002 PROGRAM STUDI DIPLOMA III
Lebih terperinciMODIFIKASI, PENGGANTIAN DAN PERAWATAN EXHAUST SYSTEM PADA MOBIL OPEL BLAZER DOHC LT PERBAIKAN PADA MUFFLER PROYEK AKHIR
MODIFIKASI, PENGGANTIAN DAN PERAWATAN EXHAUST SYSTEM PADA MOBIL OPEL BLAZER DOHC LT PERBAIKAN PADA MUFFLER PROYEK AKHIR Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Ahli Madya/A.Md Program
Lebih terperinciPENGUJIAN AWAL KONSTRUKSI FIBERGLASS PADA LAMBUNG KAPAL BOAT SESUAI STANDAR
PENGUJIAN AWAL KONSTRUKSI FIBERGLASS PADA LAMBUNG KAPAL BOAT SESUAI STANDAR ABSTRAK Shahrin Febrian S.T, M.Si Program Studi Teknik Sistem Perkapalan - Fakultas Teknologi Kelautan shahrin.febrian@gmail.com
Lebih terperinciSTUDI PEMBUATAN KOMPOSIT ALAMI DENGAN BAHAN EBONIT DAN KENAF
TUGAS AKHIR STUDI PEMBUATAN KOMPOSIT ALAMI DENGAN BAHAN EBONIT DAN KENAF Disusun : FAESAL ARDI NIM : D 200 04 0115 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NOVEMBER 2010
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sekarang bodi kendaraan tidak hanya menjalankan fungsi sebagai pelindung penumpang dari cuaca luar. Keindahan dari bodi kendaraan begitu diperhatikan. Dikarenakan
Lebih terperinciPROYEK AKHIR PROSES MANUFAKTUR PEMBUATAN PINTU DAN KACA ACRILIC TMUNEJ-1 HYBRID VEHICLE. Oleh: Catur Bagus Widiyanto
PROYEK AKHIR PROSES MANUFAKTUR PEMBUATAN PINTU DAN KACA ACRILIC TMUNEJ-1 HYBRID VEHICLE Oleh: Catur Bagus Widiyanto 101903101009 PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mempunyai sifat lebih baik dari material penyusunnya. Komposit terdiri dari penguat (reinforcement) dan pengikat (matriks).
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komposit merupakan hasil penggabungan antara dua atau lebih material yang berbeda secara fisis dengan tujuan untuk menemukan material baru yang mempunyai sifat lebih
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Kajian Pustaka Witono (2013) meneliti perlakuan alkali (NaOH) terhadap morfologi dan kuat tarik serat Mendong dengan variasi konsentrasi sebesar 2,5% v/v,
Lebih terperinciUJI KARAKTERISTIK SIFAT FISIS DAN MEKANIS SERAT AGAVE CANTULA ROXB (NANAS) ANYAMAN 2D PADA FRAKSI BERAT (40%, 50%, 60%)
TUGAS AKHIR UJI KARAKTERISTIK SIFAT FISIS DAN MEKANIS SERAT AGAVE CANTULA ROXB (NANAS) ANYAMAN 2D PADA FRAKSI BERAT (40%, 50%, 60%) Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata
Lebih terperinciANALISIS KEKUATAN IMPACT SERAT ACAK PADA BAHAN KOMPOSIT SERAT ALAM DENGAN MATRIK POLIMER POLYESTER PROYEK AKHIR
ANALISIS KEKUATAN IMPACT SERAT ACAK PADA BAHAN KOMPOSIT SERAT ALAM DENGAN MATRIK POLIMER POLYESTER PROYEK AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli Madya Disusun Oleh : DWI
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM TRANSMISI MESIN PENCAMPUR BAHAN PAKAN PELET IKAN
RANCANG BANGUN SISTEM TRANSMISI MESIN PENCAMPUR BAHAN PAKAN PELET IKAN PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Disusun oleh: HENDRI RUSWANTO NIM. I 8612021 PROGRAM
Lebih terperinciKAJIAN KONSTRUKSI FIBERGLASS SEBAGAI LAMINASI PADA LAMBUNG KAPAL BOAT SESUAI STANDAR A
KAJIAN KONSTRUKSI FIBERGLASS SEBAGAI LAMINASI PADA LAMBUNG KAPAL BOAT SESUAI STANDAR A Study on Fiberglass Construction As Lamination For Boat According to Standard Rules Shahrin Febrian S.T, M.Si, Swandjiono
Lebih terperinciRANCANG BANGUN BAGIAN RODA GIGI DAN POROS DRUM PENGGULUNG PADA MESIN KATROL ELEKTRIK
RANCANG BANGUN BAGIAN RODA GIGI DAN POROS DRUM PENGGULUNG PADA MESIN KATROL ELEKTRIK PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Disusun oleh : BAGUS ANGGEGANA ADP
Lebih terperinciPENGECATAN ULANG MOBIL MITSUBISHI GALANT II TAHUN 1981 BAGIAN SAMPING KANAN PROYEK AKHIR
PENGECATAN ULANG MOBIL MITSUBISHI GALANT II TAHUN 1981 BAGIAN SAMPING KANAN PROYEK AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh
Lebih terperinciStudi Experimental Pengaruh Fraksi Massa dan Orientasi Serat Terhadap Kekuatan Tarik Komposit Berbahan Serat Nanas
Studi Experimental Pengaruh Fraksi Massa dan Orientasi Serat Terhadap Kekuatan Tarik Komposit Berbahan Serat Nanas Andi Saidah, Helmi Wijanarko Program Studi Teknik Mesin,Fakultas Teknik, Universitas 17
Lebih terperinciRANCANG BANGUN BAGIAN TRANSMISI MESIN KATROL ELEKTRIK (PULI DAN SABUK)
RANCANG BANGUN BAGIAN TRANSMISI MESIN KATROL ELEKTRIK (PULI DAN SABUK) PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Disusun oleh : LAKSANA RAHADIAN SETIADI NIM. I8612030
Lebih terperinciRANCANG BANGUN BAGIAN RANGKA PADA MESIN CHASSIS ENGGINE TEST BED
RANCANG BANGUN BAGIAN RANGKA PADA MESIN CHASSIS ENGGINE TEST BED PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Oleh: BOWO TRIYANTO NIM. I8612015 PROGRAM DIPLOMA TIGA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Serat batang pisang kepok(musa paradisiaca) pada umumnya hanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Serat batang pisang kepok(musa paradisiaca) pada umumnya hanya sebagai limbah yang tidak dimanfaatkan, padahal serat batang pisang biasanya dimanfaatkan sebagai bahan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PENELITIAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS KOMPOSIT SERBUK TIMAH PEREKAT EPOXY UKURAN SERBUK 60 MESH DENGAN FRAKSI VOLUME (20, 35, 50) %
TUGAS AKHIR PENELITIAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS KOMPOSIT SERBUK TIMAH PEREKAT EPOXY UKURAN SERBUK 60 MESH DENGAN FRAKSI VOLUME (20, 35, 50) % Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MESIN ROL STRIP PLAT (RANGKA) PROYEK AKHIR
RANCANG BANGUN MESIN ROL STRIP PLAT (RANGKA) PROYEK AKHIR Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna Memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) Program Studi D III Teknik Mesin Disusun oleh : YUSUF ABDURROCHMAN
Lebih terperinciRANCANG ULANG RAGUM MINI PORTABLE
RANCANG ULANG RAGUM MINI PORTABLE PROYEK AKHIR Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) Program Studi DIII Teknik Mesin Oleh : DANIEL CANDRA IRAWAN NIM : I 8109009 PROGRAM
Lebih terperinciANALISA PENGARUH PENAMBAHAN MG PADA KOMPOSIT MATRIKS ALUMINIUM REMELTING
ANALISA PENGARUH PENAMBAHAN MG PADA KOMPOSIT MATRIKS ALUMINIUM REMELTING PISTON BERPENGUAT SIO2 TERHADAP KEKUATAN IMPAK DAN STRUKTUR MIKRO DENGAN METODE STIR CASTING SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu
Lebih terperinciOPTIMALISASI KEKUATAN BENDING DAN IMPACT KOMPOSIT BERPENGUAT SEKAM PADI BERMATRIK UREA FORMALDEHYDE TERHADAP FRAKSI VOLUM DAN TEBAL CORE
TUGAS AKHIR OPTIMALISASI KEKUATAN BENDING DAN IMPACT KOMPOSIT BERPENGUAT SEKAM PADI BERMATRIK UREA FORMALDEHYDE TERHADAP FRAKSI VOLUM DAN TEBAL CORE Diajukan Guna Memenuhi Syarat Untuk Mencapai Derajat
Lebih terperinci