BAB 2 KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Program Sebelumnya
|
|
- Suharto Sudirman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Program Sebelumnya Pada kesempatan kali ini penulis berkesempatan untuk membuat sebuah program features (human Interest)yang bertujuan untuk memberikan informasi serta mengupas aspek human interest dari subjek yang menarik. Lebih tepatnya membuat features dimaksudkan untuk membuat pemirsa merasa nyaman, rileks dengan informasi ringan yang diberikan, menghibur, menyentuh hati, serta memberikan informasi tentang suatu kejadian, keadaan, atau aspek kehidupan (Fachruddin, 2011). Lebih lanjut Fachruddin menjelaskan terdapat berbagai jenis features, salah satu genrenya adalah features minat insani atau human interest yang akan penulis pilih. Features jenis ini mengisahkan tentang perjalanan serta kebiasaan hidup manusia sehari hari. Unsur yang terdapat dalam features minat insani atau human interest menurut (Facruddin, 2011) yaitu : 1. Berdasarkan fakta dan realita 2. Pelaku pemain adalah tokoh cerita 3. Memiliki unsur human interest 4. Memiliki keunikan dan alur cerita 5. Kesan penonton didapatkan dari gambar yang bercerita dan suara dubber sebagai pelengkap 6. Untuk membuat program features seperti ini dapat dilakukan riset terlebih dahulu untuk mendapatkan data yang mendalam Program features tidak jauh berbeda dengan berita ringan, hanya saja karena featuresbukan informasi yang harus dengan cepat disajikan agar informasinya tidak basi, maka membuat featuresdapat disesuaikan dengan kebutuhan. Pada hakikatnya,featuresberbeda dengan program berita, features memberikan penekanan yang lebih besar pada fakta-fakta yang unik, fakta yang mungkin merangsang emosi (menghibur, memunculkan empati, disamping tetap tidak meninggalkan unsur informatifnya. 19
2 20 Fungsi program featuresmenurut (Fachruddin, 2011)mencakup 4 hal berikut : 1. Sebagai pelengkap sekaligus variasi program berita. Tanpa features, program berita terkesan monoton dan membosankan. Harus menjaga kesinambungan pemirsa untuk tetap menonton berita secara utuh 2. Memberikan informasi tentang suatu situasi, keadaan atau peristiwa yang telah terjadi dengan pendekatan human interest yang dominan. Informasi yang disajikan dalam features, adalah informasi yang ringan, unik, menyentuh perasaan dan terperinci yang belum diangkat dalam berita menjadi materi berharga dalam sebuah kisah yang disajikan dalam program features 3. Sebagai sarana hiburan dan pengembangan imajinasi. Pemirsa membutuhkan berbagai macam program televisi karena terdesak akan hiburan untuk mengembangkan imajinasi dalam segala usia 4. Sebagai sarana ekspresi yang paling efektif dalam mempengaruhi pemirsa televisi. Dengan program berita, pemirsa akan mendapatkan aspek kognitif, yaitu mendapatkan informasi pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran. Sedangkan dalam program features, pemirsa akan dipengaruhi aspek afektif yaitu, empati, perasaan, hati nurani, dan ketenangan Karena banyaknya program features yang disajikan baik pada televisi swasta maupun nasional, maka pada point ini penulis akan membahas perbandingan antara program featurestugas akhir yang akan dibuat dengan program sebelumnya yang sudah tayang di televisi dengan konten dan jam tayang yang berbeda. No Judul Program Isi Program Perbedaan Program 1 Laptop Si Unyil Program yang menyajikan beberapa tutorial, dan dubber menjelaskan mengenai tutorial yang disampaikan. Misalnya tutorial dalam membuat makanan, boneka, dan lainnya Tidak ada narasumber dan bincang bincang mengenai edukasi, sejarah, atau sisi sosial. Sedangkan dalam program ini terdapat narasumber dan terfokus pada sisi sosialnya sehari-hari dan
3 21 bagaimana cara mengolah gula kelapa. 2 Orang Pinggiran 3 Lentera Indonesia 4 Si Bolang Bocah Petualang (TRANS7) Program yang menyajikan acara dengan menyentuh, sehingga membuat khalayak menjadi iba. Host menceritakan dari awal perjalanan. Program yang menyajikan tentang cerita kehidupan seseorang secara umum. Menyajikan acara yang terfokus pada potret sosial yang menyentuh. Keindahan hanya sebagai background.narasumber memberiinformasi dan memacu emosi. Menyajikan cerita tentang kehidupan sosial seseorang dengan fokus Dubber menggunakantokoh objek satu orang saja. yang diangkat ceritanya. Misal menceritakan Hidup Anak Di Bantar Gebang Mengisahkan bocah bocah lugu yang berpetualang di daerah tertentu. Melakukan aktivitas keseharian di tempat tersebut dan berinteraksi dengan alam dan budaya setempat. Bolang juga berinteraksi dengan orang dewasa yang ditemuinya. Misalnya, saat mengunjungi suku dayak, Bolang mencoba membuat aroma Mengangkat satu narasumber tiap episodenya. Dan program Edutainment lebih terfokus kepada realitas kehidupan sosial.
4 22 pengusir nyamuk khas Suku Dayak. 5 Sosok (KOMPAS TV) Menceritakan kisah hidup sosial sesosok orang yang menginspirasi melalui drama. Perjalanan dari kecil hingga dewasa dan sukses. Terdapat banyak talent on cam karena bergenre drama. Tabel 2.1: Perbandingan Dengan Program Sebelumnya Menceritakan narasumber tanpa drama. Keseharian serta kebiasaan yang narasumber lakukan secara alami. Tidak ada talentlain, hanya narasumber. 2.2 Teori yang Berkaitan dengan Produksi Pembuatan Tugas Akhir Proses Produksi Televisi Tahap pertama dalam proses produksi sebuah program yaitu pra produksi. Pra produksi merupakan tahapan paling penting dalam proses produksi karena disinilah berbagai persiapan dan perlengkapan shooting dilakukan sebelum proses produksi dimulai. Mulai dari mencari ide, menentukan jadwal, survey lokasi, perizinan, menentukan talent dan crew, semua alat dan property untuk produksi, melakukan promosi, dan sebagainya (Fachruddin, 2012).Semakin baik sebuah perencanaan produksi, maka proses produksi akan semakin mudah. Dalam proses pembuatan program features ini, penulis telah melakukan survey awal untuk mencari data yang lebih mendalam dan akurat ke lokasi yang menjadi tujuan yaitu kawasan Ujung Genteng, Sukabumi, Jawa Barat. Survey dimulai hari Selasa, tanggal 10 Maret 2015 sampai hari Kamis 12 Maret Dalam survey yang dilakukan, banyak ditemui masalah yang terjadi bahkan dampaknya merugikan warga setempat. Dalam kegiatan survey, penulis mendapat tiga narasumber : 1. Kepala Desa Sukatani 2. Komunitas Discover Ujung Genteng 3. Masyarakat setempat yang akan diangkat kisah hidupnya
5 23 Setelah proses pra-produksi selesai dilanjutkan pada tahap keduayaitu produksi, produksi adalah saat dimana proses shooting dieksekusi di lapangan. Pengambilan gambar harus sesuai dengan skrip yang telah dibuat. Dalam tahap ini seluruh tim harus bekerja sama agar hasil yang didapatkan memuaskan.tahap terakhir adalah pasca produksi.dalam tahap ini terdapat beberapa proses seperti: 1. Editing, yaitu merangkai gambar yang telah diambil menjadi susunan yang menarik dan sesuaikan dengan rundown. 2. Mixing, bagian ini merupakan pemberian backsound, narasi, atau pun special effect. 3. Evaluasi, melihat dan mengecek kembali hasil tersebut, apakah ada yang perlu diperbaiki, dikurang atau ditambah bagiannya.tahapan pasca produksi akan membutuhkan waktu lebih lama dari produksi lainnya (Fachruddin, 2011). Tidak banyak hal yang dilakukan oleh camera person pada tahap pasca produksi. Hanya saja mungkin terkadang seorang camera person diminta bantuan oleh editor untuk menjelaskan hal-hal tertentu yang mungkin tidak dimengerti oleh editor Pengertian features Penulis dalam kesempatan ini akan memproduksi sebuah program features. Features dapat disebut sebagai softnews karena cara membuatnya tidak jauh berbeda dengan membuat sebuah berita televisi.namun karenafeaturesbukan informasi yang harus cepat disajikan, maka dalam membuat features dapat sesuai kebutuhan. Dalam tayangan featuresakan mengandung unsur informasi, ilmu pengetahuan, serta unsur hiburan yang kreatif (Fachruddin, 2011) Jenis - jenis Features Ide dalam membuat features dapat diperoleh dari berbagai hal.bisa dari kehidupan sehari-hari, pengalaman diri sendiri, ide di pinggir jalan dan masih banyak lagi. Karena itu seorang camera person harus peka dengan apa yang dilihatnya karena hal apapun yang ada di depan mata dapat menjadi pertimbangan apakah dapat diangkat ke kamera atau tidak. Beberapa jenis features televisimenurut (Sumadiria, 2011) yaitu: 1. Features Profil
6 24 2. Features Sejarah 3. Features kiat ( how to do ) 4. Features Ilmiah ( science ) 5. Features perjalanan ( traveloque ) 6. Features kuliner 7. Features minat insani Jenis Featuresyang dipilih Penulis Jenis programyang akanpenulis produksi yaitu features minat insani atau human interest.karena program yang akanpenulis buat memiliki konten yang berfokus pada kegiatan narasumber sehari-hari. Hal ini bertujuan untuk mengangkat unsur sosial suatu keadaan masyarakat dan bertujuan memberikan informasi edukasi, memancing perasaan, dan suasana hati dalam program yang akanpenulis produksi.features ini menceritakan seseorang yang lemah, tentang kesabaran, keluhuran budi, kesalehan sosial serta kebiasaan dan kebutuhan hidup sehari hari. Features jenis ini memberikan informasi, motivasi, merangsang emosional, sekaligus kesabaran seseorang Tahapan Pembuatan Features Memproduksi sebuah program features harus memiliki kreatifitas karena dimaksudkan untuk membuat pemirsa yang menyaksikan merasa nyaman, menghibur dan memberikan informasi tentang suatu peristiwa, keadaan atau aspek kehidupan. Tayangan features lebih menekankan pada suatu hal yang menyentuh hati. Berikut merupakan proses pembuatan features televisi menurut (Fachruddin, 2012) yaitu: 1. Mencari Ide Setelah mengetahui jenis-jenis featuresyang dapat diproduksi selanjutnya, ide sebuah pembuatan program featuresdapat diambil dari : Kehidupan sehari-hari Pengalaman diri sendiri Realita kehidupan sekitar Cerita rakyat dan isu menarik
7 25 Setelah mendapatkan ide, mulailah dengan menentukan tema program yang ingin dibuat, mulai dari masalah sosial, personal, politik, ekonomi dan budaya. Setelah menentukan ide, dapat dilakukan riset untuk memperoleh data yang lebih mendalam.riset menjadi salah satu faktor penting dalam membuat sebuah program. Terlebih untuk program features yang berdurasi lebih panjang sekitar 30 menit. 2. Membuat Perencanaan Tahap selanjutnya yaitu melakukan riset. Dengan melakukan riset tentu akan mendapatkan unsur nyata dan lebih mendalan terhadap objek yang dituju. Semakin rinci mengenal karakter utama, maka akan semakin banyak menyusun sebuah alur cerita sehinga terlihat alami. Hasil risetakan menentukan arah, subjek subjek yang akan menjadi tokoh serta susunan gambar dan narasi yang akan di produksi. 3. Menyusun Daftar Pertanyaan Setiap program televisi membutuhkan narasumber sebagai seorang yang memberikan informasi, dan untuk mengembangkan cerita pada karya yang akan dihasilkan. Jika hanya mengandalkan data-data saja, akansulit dalam menngembangkan sebuah cerita. Jadi sebelum bertemu dengan narasumber siapkan dulu segala keperluan dengan baik beserta daftar pertanyaanya.jangan sesekali tidak membuat daftar pertanyaan. Karena ketika berhadapan dengan narasumber, suasananya mungkin berbeda dan akan mempengaruhi konsentrasi jurnalis dan menyimpang dari pertanyaan yang telah direncanakan. 4. Shooting list Shooting list ini berisi catatan tentang urutan gambar yang akan direkam dengan kamera, seperti lokasi peristiwa, wawancara, dan keseharian seorang narasumber yang berkaitan dengan materi program. Shooting list dilakukan agar para kru dan anggota lainnya dapat saling mengkoreksi dan memahami alur cerita yang akan diproduksi. 5. Mencari Narator atau Dubber Setelah membuat shooting list maka langkah selanjutnya yaitu mencari narator yang akan menjadi dubber untuk membacakan narasi yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Pembaca naskah features harus memiliki suara
8 26 yang khas. Sehingga ketika di tayangkan akan terdengar nada suara yang menjadi ciri khas dari program tersebut. 6. Menyiapkan Jadwal Shooting Dengan adanya jadwal shooting tentu akan sangat bermanfaat untuk mengetahui urutan gambar yang harus direkam terlebih dahulu, urutan lokasi yang akan di kunjungi lebih dulu atau janji dengan pihak terkait. 7. Menyiapkan Perlengkapan Untuk melakukan kegiatan shooting, peralatan dasar yang harus dimiliki adalah kamera. Kamera apa yang akan digunakan, diperiksa apakah berfungsi dengan baik atau tidak, perlengkapan lain seperti lensa tambahan, baterai, kabel, boom, tripod, lighting tambahan, serta surat surat pendukung seperti surat izin shooting, proposal, shooting list, tanda pengenal, uang secukupnya dan masih banyak lagi. 8. Mengambil Gambar Features Menjelang eksekusi, seluruh persiapan harus sudah siap serta tak ketinggalan kondisi tubuh juga harus fit. Sebenarya dalam tahap ini lebih banyak bagian untuk camera person. 9. Menyusun Gambar dan Menulis Narasi Dalam tahap ini lebih banyak peran produser dan editor. Alangkah baiknya editor di berikan kesempatan mempelajari dahulu data-data penting tersebut, setelah itu barulah produser menerangkan konsep featuresyang diinginkan kirakira kemasannya seperti apa. Proses editing dilakukan oleh editor bersama produser agar terlihat cerita yang mengalir.setelah naskah tersedia, selanjutnya yaitu mencari narator atau dubber untuk membacakan narasi yang telah disiapkan Peranan camera person dalam Prosedur kerja produksi Seorang camera person bertanggung jawab terhadap penempatan dan pergerakan kamera serta pencahayaan dalam suatu adegan terutama dalam proses produksi (Latief, 2015). Dalam produksi program featuresini juga camera person mempersiapkan peralatan shooting lainnya seperti kamera yang digunakan, tripod, lighting, mikrofon, boom, clip on, baterai, memory card, kabel dan lain lain.prinsip pengambilan gambar dari kamera yaitu anggap kalau lensa kamera adalah mata
9 penonton, jadi pengambilan gambar pada kamera seolah olah mewakili mata penonton untuk melihat peristiwa yang terjadi Berikut merupakan ukuran gambar televisi menurut (Fachruddin, 2012): 1. Extreme long shot : ukuran ini biasanya digunakan untuk pengambilan gambar yang jauh, luas dan lebar seperti keindahan panorama. Gambar 2.1: Extreme long shot Sumber: 2. Long shot : subjek terlihat utuh dari kepala sampai kaki. Gambar 2.2: Long shot Sumber:
10 28 3. Medium Long Shot: subjek terlihat dari lutut sampai kepala. Gambar 2.3: Medium Long Shot Sumber: 4. Medium Shot : gambar subjek diambil dari batas pinggul sampai batas kepala. Ukuran ini biasanya digunakan untuk wawancara karena dengan ukuran ini penonton dapat melihat ekspresi dan emosi narasumber. Gambar 2.4: Medium Shot Sumber:
11 29 5. Middle Close Up : ukuran ini mengambil gambar dari batas dada sampai kepala. Bisa juga disebut potret setengah badan. Dengan posisi ini background masih dapat dinikmati. Gambar 2.5: Middle Close Up Sumber: 6. Close Up : ukuran ini berfokus pada pengambilan gambar wajah secara keseluruhan. Posisi ini paling baik untuk mengambil ekspresi dan emosi seseorang seperti marah, sedih, menangis, dan sebagainya. Gambar 2.6: Close Up Sumber:
12 30 7. Extreme Close Up : ukuran ini memfokuskan pada satu objek saja. Misal objek kepada bagian mata saja maka gambar disekitarnya akan menjadi soft atau tidak fokus. Gambar 2.7: Extreme Close Up Sumber: Dalam pengambilan gambar juga terdapat beberapa angle, yaitu : 1. High Angle ( HA ) Merupakan pengambilan gambar dari sudut atas objek yang akan diambil. Gambar 2.8: High Angle Sumber:
13 31 2. Eye Level ( normal ) Tinggi kamera sejajar dengan garis mata. Gambar2.9: Eye Level Sumber: 3. Low Angel ( LA ) Pengambilan gambar dilakukan dari sudut bawah subjek. Gambar 2.10: Low Angle Sumber: Pergerakan kamera Variasi pergerakan kamera sangat dibutuhkan untuk memperkaya gambar yang dihasilkan. Penonton yang melihat pun tidak akan merasa bosan. Terdapat beberapa gerakan kamera, seperti :
14 32 1. Crab atau truck Merupakan pergerakan kamera secara horizontal ke kiri dan ke kanan dengan sasaran menunjukkan keberadaan objek dan menunjukkan perubahan latar belakang. 2. Swing Pergerakan kamera ke kiri dan ke kanan membentuk oval. Tujuan sasaran gambar menunjukkan keberadaan objek dengan memperhatikan komposisi awal. 3. Zoom in dan Zoom out Zoom in adalah teknik pengambilan gambar dari gambar yang luas menjadi gambar yang lebih sempit dalam suatu objek. Tujuannya untuk memperlihatkan suatu objek yang terasa penting.zoom out adalah sebaliknya, mengambil gambar dari sudut gambar yang sempit yang terfokus menjadi gambar yang lebih luas. 4. Pan kiri dan pan kanan Pergerakan kamera dalam mengambil gambar dari kiri ke kanan secara horizontal dengan menggunakan tripod. 5. Tilt Up dan Tilt Down Tilt up merupakan pergerakan kamera dari bawah ke atas. Tujuannya untuk menunjukkan ketinggian suatu objek. Gerakan kamera ini dapat digunakan misalnya untuk shoot gedung yang menjulang tinggi.tilt Down merupakan pergerakan kamera dari atas ke bawah. Tujuan dari pengambilan gambar ini adalah untuk menunjukkan objek yang berada di bawah (Fachruddin, 2012). Pada kesempatan kali ini, penulis yang memiliki jobdesk sebagai camera person tentu akan melakukan variasi dalam pengambilan gambar. Dalam pengambilan gambar juga akan didiskusikan dengan tim untuk mendapatkan gambar terbaik. Untuk shooting program features ini, camera person akan menggunakan 2 kamera yaitu Canon 60 D dan Canon 550 D. 2.3 Teori yang Menjadi Kaitan antara Tugas Karya Akhir dengan Penontonnya Teori Komunikasi Massa Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa yaitu media cetak dan elektronik. Jadi, walaupun komunikasi disampaikan kepada khalayak banyak, seperti pidato di sebuah lapangan luas yang dihadiri oleh ribuan
15 33 orang tidak saling mengenal satu sama lain, jika tidak menggunakan media massa, maka itu bukan komunikasi massa. Komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media of mass communication. Media massa atau saluran yang dihasilkan oleh teknologi modern (Ardianto, 2014). Hal ini perlu ditekankan sebab ada media yang bukan media massa. Media massa modern memungkinkan berjuta-juta orang di seluruh dunia untuk berkomunikasi hampir ke seluruh pelosok dunia. Media massa terdiri dari media cetak (surat kabar dan majalah), media elektronik (radio, televisi), dan media online (internet). Teori ini penulis anggap berhubungan dengan penonton karena : 1. Komunikator dalam komunikasi massa mengndalkan peralatan modern untuk menyebarkan atau memancarkan pesan secara cepat kepada khalayak luas. 2. Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyebarkan pesannya bermaksud mencoba berbagai pengertian dengan jutaan orang yang tidak saling kenal atau mengetahui satu sama lain. 3. Pesan adalah milik publik. Artinya bahwa pesan ini bisa didapatkan dan diterima oleh banyak orang. 4. Komunikasi massa bersifat satu arah. Karena komunikasinya menggunakan media massa, maka komunikator dan komunikannya tidak dapat melakukan kontak langsung. Komunikator menyampaikan pesan dan komunikan menerima pesan. Komunikasi massa juga memiliki fungsimenurut (Ardianto, 2014), diantaranya: 1. Fungsi informasi. Sebagai mahkluk sosial pasti akan selalu membutuhkan informasi. Diartikan bahwa media massa adalah penyebar informasi bagi pembaca, pendengar, atau pemirsa. 2. Fungsi pendidikan. Media massa merupakan salah satu sarana pendidikan karena menyajikan informasi yang mendidik. Media massa melakukannya melalui drama, cerita, diskusi, dan artikel. 3. Fungsi mempengaruhi. Fungsi mempengaruhi dari media massa terdapat pada tajuk atau editorial, features, iklan, dan sebagainya. Khalayak dapat terpengaruh oleh iklan yang ditayangkan televisi atau surat kabar.
16 34
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Program Sebelumnya Karya yang dibuat dalam tugas akhir ini adalah sebuah program feature human interest, dimana feature human interest adalah sebuah feature yang menyentuh kebiasaan
Lebih terperinciBAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Program Sebelumnya
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Program Sebelumnya Pada kesempatan kali ini penulis berkesempatan untuk membuat sebuah program features yang bertujuan untuk mengedukasi khalayak tetapi tidak menghilangkan unsur
Lebih terperinciBAB 5 EVALUASI. 5.1 Camera Person
BAB 5 EVALUASI 5.1 Camera Person Sebuah program acara, seorang camera person sangat berperan penting dan bertanggung jawab atas semua aspek saat pengambilan gambar. Seperti pergerakan kamera, ukuran gambar,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari menjadi kebutuhan untuk bersosialisasi dengan individu atau masyarakat. Komunikasi menjadi sesuatu yang penting dalam kehidupan.
Lebih terperinciPRAKTIKUM III PERGERAKAN KAMERA
PRAKTIKUM III PERGERAKAN KAMERA 3.1 Tujuan Praktikum Mahasiswa dapat menggunakan kamera dengan pergerakan yang variatif. 3.2 Pergerakan Kamera Pergerakan kamera yang variatif sangat dibutuhkan pada setiap
Lebih terperinciPRAKTIKUM 2. PENGAMBILAN GAMBAR
PRAKTIKUM 2. PENGAMBILAN GAMBAR Tujuan praktikum : Mahasiswa dapat melakukan pengambilan gambar dalam berbagai ukuran, angle kamera dan pergerakan kamera. 2.1. UKURAN GAMBAR Ukuran pengambilan gambar selalu
Lebih terperinciABSTRAK. kawasan/tempat, kuliner, dan tradisi yang ada di kota Semarang dan sekitarnya.
ABSTRAK Televisi memiliki potensi yang besar sebagai sarana untuk menyampaikan isu-isu sejarah yang cenderung membosankan melalui penyajian tayangan news feature, yang bertujuan menyampaikan informasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Film 2.1.1 Pengertian Film Kehadiran film sebagai media komunikasi untuk menyampaikan informasi, pendidikan dan hiburan adalah salah satu media visual auditif yang mempunyai jangkauan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan hal paling mendasar dalam setiap tindakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan hal paling mendasar dalam setiap tindakan dan memiliki peran untuk menyampaikan apa yang disebut dengan pesan. Pesan bisa menjadi sebuah informasi
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPTIF PROSES DAN HASIL PRODUKSI. Profil Tayangan Feature Dibalik Wanita adalah sebagai berikut:
BAB IV DESKRIPTIF PROSES DAN HASIL PRODUKSI 4.1 Profil Tayangan Profil Tayangan Feature Dibalik Wanita adalah sebagai berikut: Judul Tayangan : Dibalik Wanita Jenis Tayangan : Feature Durasi : 15 menit
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia pertelevisian semakin meningkat setiap tahunnya. Dengan makin bermunculannya stasiun-stasiun televisi baru, baik lokal maupun nasional, bahkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Program Urban Street Food merupakan program feature yang sudah ada di televisi saat ini. Program Urban Street Food merupakan program food & travel yang dikemas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia, siaran televisi dipandang sebagai salah satu media informasi dan hiburan yang memiliki banyak sekali penonton, tanpa mengenal batas usia, jenis kelamin,
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI KARYA. telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini
BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi, seperti yang telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini penjelaskan proses
Lebih terperinciBAB 4 PRODUKSI KARYA TUGAS AKHIR
BAB 4 PRODUKSI KARYA TUGAS AKHIR 4.1 Install Peralatan Agar produksi shooting INDO COMMUNITIES berjalan dengan lancar, dilakukan survey untuk tempat produksi utama yaitu di Lego Store, Cilandak Town Square.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stasiun televisi menayangkan berbagai jenis program acara setiap harinya dalam jumlah yang banyak dan beragam. Ada program berita yang terbagi menjadi hardnews dan
Lebih terperinciBAB 5 EVALUASI. Gambar 5.1 Editing imovie
BAB 5 EVALUASI 5.1 Editing dan Mixing Setelah selesai tahapan pra produksi dan tahapan produksi maka tahapan selanjutnya adalah pasca produksi. Dimana dalam tahapan pasca produksi ini adalah sebuah tahapan
Lebih terperinciBAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Program Sebelumnya
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Program Sebelumnya Pada kesempatan kali ini produser akan membuat sebuah features yang bertujuan untuk mengedukasi namun tetap tidak menghilangkan unsur hiburannya. Features dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Tingkat kesukaan atau afektif merupakan salah satu komponen proses komunikasi massa yaitu efek. Efek adalah hasil yang dicapai dari usaha penyampaian pernyataan
Lebih terperinciMacam Macam Angle Pengambilan Gambar
Macam Macam Angle Pengambilan Gambar 1. Bird eye. Istilah ini dipakai ketika kita mengamnbil gambar dari sudut super tinggi dan jarak jauh. biasanya dipakai ketika ingin mendapatkan efek keramaian (keramaian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi semakin berkembang dengan cepat dan pesat. Semakin maju kemampuan teknologi maka juga berpengaruh pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara kepulauan dengan kekayaan alam dan budaya yang melimpah, menyimpan begitu banyak pesona alam yang memiliki nilai informatif amat tinggi bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa pada saat ini sangat berpengaruh untuk mempengaruhi persepsi, pikiran serta tingkah laku masyarakat. Media massa pada saat ini sangat berpengaruh untuk
Lebih terperinciBAB V PASCA PRODUKSI
BAB V PASCA PRODUKSI 5.1 Editing dan Mixing Setelah melakukan proses produksi, tahap selanjutnya adalah pasca produksi. Pasca produksi yang dilakukan meliputi editing dan mixing. Pembuat karya yang bertugas
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA
BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA A. Deskripsi Kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) Selama melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Media, penulis didampingi oleh Ine Yudhawati selaku PA (production assistant)
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI KARYA
BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi, seperti yang telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini penjelaskan proses
Lebih terperinciHasil Wawancara : Apa yang menjadi peran dan tanggung jawabjuru kamera dalam menentukan keberhasilan tayangan programx-factor Indonesia dilihat dari
Hasil Wawancara : Apa yang menjadi peran dan tanggung jawabjuru kamera dalam menentukan keberhasilan tayangan programx-factor Indonesia dilihat dari segi visual berkualitas? Herman Effendy (Jurkam) : Keberhasilan
Lebih terperinciBAB 3 PRA PRODUKSI 3.1 Ide dan Pengembangan Konsep
BAB 3 PRA PRODUKSI 3.1 Ide dan Pengembangan Konsep Awal mula tim terbentuk, produser memiliki ide untuk membuat sebuah program kreativitas untuk menjalin hubungan erat antara ibu dan anak, dengan judul
Lebih terperinciBAB 3 PRA PRODUKSI 3.1 Ide Dan Pengembangan Konsep
BAB 3 PRA PRODUKSI 3.1 Ide Dan Pengembangan Konsep Program yang akan dibuat oleh produser, pertama kali berasal dari Kharis Gustriviandi karena kegemarannya terhadap alat musik dan terinspirasi dari tutorialtutorial
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu merefleksikan kehidupan
Lebih terperinciBAB III KONSEP PERANCANGAN FILM DOKUMENTER PULAU ONRUST
BAB III KONSEP PERANCANGAN FILM DOKUMENTER PULAU ONRUST 3.1 Tujuan Komunikasi Komunikasi massa merupakan suatu tipe komunikasi manusia (human communication). Ia lahir seiring dengan penggunaan alat-alat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya masyarakat mengkhawatirkan masa kehamilan dan persalinan. Masa kehamilan dan persalinan dideskripsikan oleh Bronislaw Malinowski menjadi fokus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film adalah sarana komunikasi massa yang digunakan untuk menghibur, memberikan informasi, serta menyajikan cerita, peristiwa, musik, drama, komedi, dan sajian teknisnya
Lebih terperinciGambar 5.1 Logo INDO COMMUNITIES
BAB 5 PASCA PRODUKSI KARYA TUGAS AKHIR 5.1. Editing dan Mixing Setelah selesai melakukan berbagai proses tahapan produksi, tim produksi mulai melakukan tahapan pasca produksi. Kegiatan pada pasca produksi
Lebih terperinciBAB VI EMPATI REMAJA TERHADAP KEMISKINAN SEBAGAI AKIBAT TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI
71 BAB VI EMPATI REMAJA TERHADAP KEMISKINAN SEBAGAI AKIBAT TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI 6.1 Empati Remaja terhadap Kemiskinan Sebagai Akibat Terpaan Tayangan Jika Aku Menjadi Data sebaran responden
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 FEATURE Feature adalah artikel yang kreatif, kadang-kadang subyektif, yang terutama dimaksudkan untuk membuat senang dan memberi informasi kepada pembaca tentang suatu kejadian,
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. sesuai dengan tujuannya program tersebut dibuat. Program news feature adalah
BAB IV PENUTUP Sebuah stasiun televisi membutuhkan karya karya kreatif setiap hari untuk mengisi slot jam tayangnya. Karya karya program televisi yang dibuat harusnya sebuah program yang berbeda, unik,
Lebih terperinciMenerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi Sudut pengambilan kamera yang sesuai pergerakan kamera
Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi Sudut pengambilan kamera yang sesuai pergerakan kamera Pengambilan gambar terhadap suatu objek dapat dilakukan dengan lima cara : 1. Bird Eye View Teknik pengambilan
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI KARYA
BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan proses, produksi dan pasca produksi dalam pembuatan film AGUS. Berikut ini adalah penjelasan proses pembuatan film yang berjudul AGUS, sebagai berikut:
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI KARYA
BAB IV IMPLEMENTASI KARYA 4.1 Produksi Setelah melakukan persiapan dalam proses pra produksi, dimulainya tahap observasi tempat yang sesuai dengan tema lalu memilih lokasi pengambilan gambar. Setelah melakukan
Lebih terperinciPAV SUDUT PENGAMBILAN GAMBAR (CAMERA ANGLE) Camera angle adalah sudut dimana kamera mengambil gambar suatu obyek, pemandangan atau adegan.
SUDUT PENGAMBILAN GAMBAR (CAMERA ANGLE) PAV Camera angle adalah sudut dimana kamera mengambil gambar suatu obyek, pemandangan atau adegan. Dengan sudut tertentu kita bisa menghasilkan suatu shot yang menarik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media televisi sebagai media komunikasi massa adalah mengutamakan suatu proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat lainnya saat yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berarti setiap manusia tidak dapat hidup sendiri dan sangat dianjurkan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Makhluk sosial memang merupakan istilah yang sangat tepat untuk manusia, yang berarti setiap manusia tidak dapat hidup sendiri dan sangat dianjurkan untuk dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Berkembangnya teknologi media massa pada zaman modern ini semakin memudahkan masyarakat untuk mendapat informasi. Membuat masyarakat untuk dituntut serba cepat untuk
Lebih terperinci#" Karlinah dalam Karlinah, dkk.(1999) mengemukakan fungsi komunikasi secara umum adalah. 1 A. Fungsi Informasi, Media massa adalah penyebar informasi
!" BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media Massa mengalami perkembangan yang pesat dalam beberapa puluh tahun terakhir ini, hal ini disebabkan oleh faktor kebutuhan manusia dalam pemenuhan kebutuhan
Lebih terperinciDasar- dasar Jurnalistik TV
Modul ke: 11Fakultas FIKOM Dasar- dasar Jurnalistik TV TIM LIPUTAN BERITA Drs.H.Syafei Sikumbang,M.IKom Program Studi BROAD CASTING Judul Sub Bahasan TIM LIPUTAN BERITA Kegiatan peliputan berita di lapangan,
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab
BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Laporan Tugas Akhir pada BAB IV ini, menjelaskan tentang proses produksi dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab sebelumnya tentang pembuatan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tugas Karya Akhir atau Program Sebelumnya Pada program kali ini penulis berkesempatan untuk membuat karya yaitu sebuah dokumenter mengenaik profi seseorang, dokumenter profil
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat bergerak maju bergeser menjadi serba modern. Berbagai peralatan dalam menunjang kebutuhan hidup mengandalkan pertimbangan yang rasional. Hal ini
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI KARYA. pembuatan Film Pendek Tentang Bahaya Zat Karsinogen dengan Menggunakan
BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan lebih rinci tentang proses produksi dan pasca produksi seperti penjelasan tentang pra produksi pada bab sebelumnya tentang pembuatan Film Pendek Tentang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif dengan
0 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Pendekatan penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian dengan pendekatan kualitatif data
Lebih terperinciPengertian Videografy
Videografy Pengertian Videografy Videografi adalah media untuk merekam suatu moment/kejadian yang dirangkum dalam sebuah sajian gambar dan suara yang dapat kita nikmati dikemudian hari baik sebagai sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain secara timbal balik. tertentu, yang akhirnya semakin meningkatkan kebutuhan-kebutuhan pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas dari proses komunikasi, dimulai sejak perolehan bahasa dan tulisan yang digunakan sebagai alat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Komunikasi merupakan bagian yang penting yang tidak
Lebih terperinciBAB 4 HASIL KARYA. 4.1 Install Peralatan Survey
BAB 4 HASIL KARYA 4.1 Install Peralatan 4.1.1. Survey Proses produksi WISATA RELIGI pada umumnya berjalan dengan lancar. Seluruh crew yang bertugas bertanggung jawab terhadap setiap pekerjaan mereka masing-masing.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggabungkan antara unsur audio dan visual. Dengan adanya unsur tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang Masalah Media bagaikan nadi bagi manusia. Kehadirannya sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup manusia. Informasi yang biasa didapatkan dari media tidak hanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Teknologi dan media komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Teknologi dan media komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya stasiun televisi yang mengudara di indonesia. kini stasiun
Lebih terperinciBAB 5 EVALUASI. 5.1 Evaluasi Camera Person Evaluasi Audio
BAB 5 EVALUASI 5.1 Evaluasi Camera Person 5.1.1 Evaluasi Audio Audio yang sudah diambil pada saat syuting hingga akhir, ada sebagian audio yang bocor dan noise. Oleh karena itu camera person melaporkan
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI KARYA
BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi, seperti yang telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini penjelaskan proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media massa adalah jembatan informasi bagi masyarakat, dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa adalah jembatan informasi bagi masyarakat, dengan media massa masyarakat dapat mengetahui apa saja yang sedang terjadi disekitarnya. Media massa
Lebih terperinciBAB III TEKNIK PODUKSI. dibuat adalah peneliti ingin menyampaikan kepada masyarakat tentang
28 BAB III TEKNIK PODUKSI 3.1 Tujuan Komunikasi Tujuan komunikasi daripada dokumenter televisi Luntur yang akan dibuat adalah peneliti ingin menyampaikan kepada masyarakat tentang kebudayaan Indonesia
Lebih terperinciBAB 5 EVALUASI. Gambar 5.1 Offline Editing 1
BAB 5 EVALUASI 5.1 Pasca Produksi Setelah melalui tahapan pra produksi dan produksi, tahap selanjutnya adalah pasca produksi. Dalam tahapan ini hasil shooting dan kumpulan hasil stock shoot dipilih dan
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI KARYA. mengenai pelaksanaan produksi dan pasca produksi.
BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Laporan Tugas Akhir pada BAB IV ini, menjelaskan tentang proses produksi dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab sebelumnya tentang pembuatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. itu sendiri merupakan proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kehidupan manusia saat ini memasuki era globalisasi. Globalisasi itu sendiri merupakan proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya menyangkut informasi secara mendunia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari semua media massa, televisi menjadi media yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia. Hal itu karena karakter televisi yang audio visual sehingga membuat orang
Lebih terperinciKata kunci: feature, human interest, tokoh, prestasi, dedikasi
Nama : Rijalul Vikry NIM : D2C008066 Judul : Karya Bidang Jurnalistik Produksi Feature TOKOH Di Cakra Semarang TV ABSTRAK Program feature adalah salah satu program kreatif yang bisa menarik perhatian dan
Lebih terperinciII. METODOLOGI. Budaya Lokal Betawi. Ondel-ondel. Bentuk Ondel-ondel. Data. Video, Artikel, Buku dan lain-lain. Macam-macam aplikasi ondel-ondel
II. METODOLOGI A. Kerangka Berpikir Studi Budaya Lokal Betawi Ondel-ondel Sejarah Ondel-ondel Bentuk Ondel-ondel Ornamen pada ondel-ondel dan pakaiannya. Data Ondel-ondel Boneka besar Topeng Rambut (kembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kabar, menonton berita, mendengarkan radio, mengakses berita melalui internet.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa memiliki peran yang sangat penting. Setiap manusia yang hidup memerlukan media massa. Masyarakat mendapat informasi dengan membaca surat kabar, menonton
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hati, sikap, perasaan pikiran, ide, gagasan maupun informasi kepada orang lain
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi begitu sangat penting di dalam kehidupan manusia, tidak ada yang tidak memerlukan komunikasi, dimana seseorang akan dapat menyampaikan isi hati,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan akan informasi maupun hiburan. Saat ini begitu banyak media massa yang kita kenal
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Stasiun radio Retjo Buntung 99.4 FM sebagai sebuah radio siaran swasta yang mempunyai misi berbeda dengan stasiun radio swasta lainnya. RB berusaha memenuhi siarannya
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Proses implementasi karya adalah tahap pembuatan film dokumenter
BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Proses implementasi karya adalah tahap pembuatan film dokumenter Ludruk Irama Budaya. Dalam implementasi karya ini, terdapat tiga proses utama yang dilakukan, yaitu produksi,
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Televisi Sebagai Media Massa Elektronik. berwarna yang mempunyai berbagai jenis pemancar (TV kabel).
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Televisi Sebagai Media Massa Elektronik Televisi merupakan perkembangan dari berbagai penemuan di dunia sebelumnya, yang mulai di awali dari penemuan teleskop, telegraf, telefon
Lebih terperinciDokumenter Episode ke 3. Menemukan Ide dan Merumuskan Konsep
Dokumenter Episode ke 3 Menemukan Ide dan Merumuskan Konsep Menemukan Ide Untuk mendapatkan Ide, dibutuhkan kepekaan dokumentaris terhadap lingkungan sosial, budaya, politik, dan alam semesta Rasa INGIN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia saat ini, keberadaan televisi dengan fungsi dan karakteristiknya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi sudah menjadi alat komunikasi yang efektif didalam masyarakat Indonesia saat ini, keberadaan televisi dengan fungsi dan karakteristiknya membuat televisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era yang sudah semakin maju ini, perkembangan teknologi dan komunikasi membuat semua lapisan masyarakat dunia mengikuti perkembangan tersebut dan menjadikan mereka
Lebih terperinciBAB 1. PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kompetisi program televisi yang dibuat oleh stasiun televisi menjadi sebuah perlombaan untuk mengambil simpati atau minat para audiens untuk melihat dan menyaksikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan modal awal untuk membangun bangsa. Selain sebagai modal, pendidikan di era teknologi ini merupakan sebuah kebutuhan. Dilihat dari berbagai aspek,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konteks-konteks lainnya, yaitu organisasi, publik, kelompok, dan interpersonal.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses komunikasi antar manusia relatif rumit. Tingkat kerumitan ini seiring dengan masing-masing konteks, dimana dengan cirinya menunjukkan bahwa kerumitan
Lebih terperinci1.1 Gambaran Umum Talkshow Kick Andy
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Talkshow Kick Andy Talkshow Kick Andy tayang di stasiun televisi Metro TV tanggal 1 Maret 2006. Program ini berawal dari ide dari pemilik stasiun televisi Metro TV sendiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, sudah tak asing lagi kita mendengar kata televisi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, sudah tak asing lagi kita mendengar kata televisi. Televisi adalah sebuah media elektronik yang menjadi benda warisan ciptaan manusia, yang
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. Peneliti menyusun simpulan berdasarkan tujuan penelitian, yaitu untuk
BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Peneliti menyusun simpulan berdasarkan tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui Proses Produksi dan Analisis SWOT program Sexophone di TRANS TV. Berdasarkan penelitian yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan sarana hiburan free-to-air yang tidak sedikit masyarakat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Televisi merupakan sarana hiburan free-to-air yang tidak sedikit masyarakat menjadikannya sebagai sarana hiburan utama. Hampir di setiap rumah memiliki televisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang. pribadi, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi massa,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengertian komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Sampai
Lebih terperincimerupakan suatu berita singkat (tidak detail) yang hanya menyajikan informasi terpenting saja terhadap suatu peristiwa yang diberitakan. adalah berita yang menampilkan berita-berita ringan namun menarik.
Lebih terperinciBASIC VIDEOGRAFI OLEH: R. WISNU WIJAYA DEWOJATI
BASIC VIDEOGRAFI OLEH: R. WISNU WIJAYA DEWOJATI BASIC PHOTOGRAFI Sebelum dikenalnya teknik Film, manusia lebih dulu mengenal teknik photografi, teknik ini lalu berkembang menjadi teknik film, pada dasarnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan dasar manusia. Sejak lahir dan selama proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan komunikasi. Tindakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau seluruh khalayak dengan menggunakan media. Menurut Wibowo 1 iklan atau
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Iklan adalah proses penyampaian pesan atau informasi kepada sebagian atau seluruh khalayak dengan menggunakan media. Menurut Wibowo 1 iklan atau periklanan
Lebih terperinciPelatihan singkat pengambilan gambar dan hal-hal yang harus diperhatikan
Pelatihan singkat pengambilan gambar dan hal-hal yang harus diperhatikan Third of role Bayangkan 4 titik, pilih titik mana objek di tempatkan Hindari penumpukan object (merger) Penumpukan object akan sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di dunia ini mengalami perkembangan, mulai dari informasi, teknologi, gaya hidup, dan lain sebagainya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar belakang masalah Proses komunikasi pada hakekatnya adalah suatu proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Secara umum,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peran televisi sebagai alat yang digunakan untuk menyampaikan informasiinformasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Televisi adalah sebuah sistem yang besar dan kompleks, yang mempunyai peran televisi sebagai alat yang digunakan untuk menyampaikan informasiinformasi yang berasal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di awal perkembangannya di Indonesia, siaran televisi dimulai pada tahun 1962 saat TVRI menayangkan langsung upacara Hari Ulang Tahun Kemerdekaan vindonesia
Lebih terperinciII. METODOLOGI. A. Kerangka Berpikir Studi
II. METODOLOGI A. Kerangka Berpikir Studi Kerangka berpikir studi diatas merupakan tahap dari konsep berpikir penulis, berikut penjelasan secara singkat: 1. Passing note Judul dari film pendek yang diangkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi seperti yang dikatakan oleh Onong Uchyana Effendy adalah media komunikasi jarak jauh dengan penayangan gambar dan pendengaran suara, baik melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam mendukung berbagai aktivitasnya. Teknologi pada era globalisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media massa saat ini merupakan salah satu kebutuhan masyarakat dalam mendukung berbagai aktivitasnya. Teknologi pada era globalisasi saat ini, kian berkembang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat yang padat akan aktifitas membutuhkan hiburan dan informasi yang cepat, mudah dan murah. Ketat dan pesatnya persaingan dalam industri televisi khususnya
Lebih terperincidapat dilihat bahwa media massa memiliki pengaruh yang besar dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang- Undang No 33 tahun 2009 dalam pasal 1 ayat 1 menyebutkan bahwa film adalah karya seni budaya yang merupakan pranata sosial dan media komunikasi massa yang dibuat
Lebih terperinciBAB III PENYAJIAN DATA. wawancara dari para editor program berita kabar riau di Dumai Vision yang
BAB III PENYAJIAN DATA Pada bab ini penulis akan menyajikan data yang diperoleh dari hasil wawancara dari para editor program berita kabar riau di Dumai Vision yang berperan penting dalam proses editing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang
Lebih terperinci