BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini menunjukkan pendidikan merupakan

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar yang sengaja dirancang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini menunjukkan pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 No. 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan adalah : Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. 1 Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar manusia yang terencana yang menggunakan segala daya upaya dalam rangka mengembangkan potensi diri untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang berguna bagi bangsa dan negara serta dapat mencapai kebahagiaan dunia akhirat. Kegiatan pembelajaran tidak terlepas dari proses kehidupan manusia, dengan belajar manusia dapat mengenal apa-apa yang ada di sekitarnya dan Grafia,2003), h. 2 1 UU RI No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Belajar Nasional(Jakarta: Sinar 1

2 2 dapat pula memanfaatkan dalam kehidupan. Sehingga dengan adanya proses belajar tersebut akan diperoleh pengetahuan dan hidup tidak terbelakang. Menurut pandangan Islam orang yang melakukan kegiatan belajar akan ditinggikan derajatnya di sisi Allah s.w.t., berbeda dengan orang yang tidak berilmu pengetahuan. Sebagaimana firman Allah s.w.t.dalam surat al- Mujadalah ayat 11, yang berbunyi: Artinya : Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. 2 Dalam proses pendidikan, belajar sangat urgent sekali, karena belajar merupakan kunci utama dalam setiap kegiatan pendidikan sehingga tanpa adanya belajar bisa dikatakan tidak pernah ada pendidikan. 3 Salah satu mata pelajaran yang dipelajari di sekolah adalah mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang merupakan bagian dari komponen kurikulum yang diajarkan kepada peserta didik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam diwajibkan pada setiap jenjang pendidikan, tidak hanya pada lembaga pendidikan agama, akan tetapi 2 DepagRI, Al- Qur an dan Terjemahan, (Semarang: PT Karya Toha Putra Semarang, 1995), h Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002), h. 55

3 3 juga pada lembaga pendidikan umum. Dengan diwajibkan pendidikan agama diberikan pada setiap jenis, jalur, dan jenjang pendidikan di Indonesia, diharapkan akan menghambat munculnya nilai-nilai dan sikap modernitas yang negatif dan yang tidak diinginkan bangsa Indonesia. 4 Adapun beberapa dimensi yang hendak ditingkatkan dan dituju dalam Pendidikan Agama Islam, yaitu : 1. Dimensi keimanan peserta didik terhadap ajaran agama Islam 2. Dimensi pemahaman atau penalaran (intelektual) serta keilmuan peserta didik terhadap ajaran agama Islam 3. Dimensi penghayatan dan pengalaman batin yang dirasakan peserta didik dalam menjalankan ajaran agama Islam 4. Dimensi pengalamanya dalam arti bagaimana ajaran agama Islam yang telah diimani, dipahami, dan dihayati oleh peserta didik itu mampu diamalkan dalam kehidupan pribadi sebagai manusia yang berimandan bertaqwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia, serta diaktualisasikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 5 Secara umum Pendidikan Agama Islam ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang penting kepada peserta didik tentang agama Islam sehingga ilmu agama ini dapat diterimanya dengan baik serta dapat dimanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari. 4 UU RI No. 20 Tahun 2003, Pasal 37 ayat 1 5 Muhaimin, dkk, Strategi Beljar Mengajar, Penerapannya dalam Pembelajaran Pendidikan Agama, (Surabaya: Citra Media, 1996), h. 2

4 4 Permasalahan yang sering kali dijumpai dalam pembelajaran, khususnya Pendidikan Agama Islam adalah bagaimana cara menyajikan materi kepada peserta didik secara baik sehingga diperoleh proses pembelajaran yang efektif dan efesien. Oleh karena itu, fungsi model pembelajaran tidak bisa diabaikan, karena model pembelajaran turut menentukan berhasil atau tidaknya suatu proses pembelajaran dan merupakan bagian yang integral dalam suatu sistem pembelajaran. 6 Penggunaan berbagai model pembelajaran oleh pendidik diperlukan kesesuaian antara materi dengan model yang akan diterapkan, yang memiliki kecocokan, sehingga menghasilkan pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang efektif. Salah satu upaya untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan menerapkan model Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada materi mengenal malaikat dan tugasnya dan menceritakan kisah Nabi di kelas IV SDN 15 Padang Pasir, Padang. Student Teams Achievement Divisions (STAD) atau Pembelajaran Tim Siswa adalah teknik pembelajaran kooperatif yang dikembangkan dan diteliti di John Hopkins University. 7 Student Teams Achievement Divisions (STAD) membagi para peserta didik dalam tim belajar yang terdiri atas empat orang peserta didik atau lebih yang berbeda-beda tingkat kemampuan, jenis kelamin, dan latarbelakang 6 M. Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, ( Jakarta : Ciputat Press, 2002), h Robert E. Slavin, Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik, (Bandung: Nusa Media), h. 143

5 5 etniknya. Dalam implementasinya guru menyampaikan pembelajaran, lalu peserta didik bekerja dalam tim mereka untuk memastikan bahwa semua anggota tim telah menguasai pelajaran. Selanjutnya, semua peserta didik mengerjakan kuis mengenai materi secara sendiri-sendiri, di mana saat itu mereka tidak diperbolehkan untuk saling bantu. Skor kuis para peserta didik diberikan poin berdasarkan tingkat kemajuan yang diraih peserta didik dibandingkan hasil yang mereka capai sebelumnya. Poin ini dijumlahkan untuk memperoleh skor tim, dan tim yang berhasil memenuhi kriteria tertentu akan memperoleh sertifikat atau perhargaan lainnya. Adapun keunggulan Student Teams Achievement Divisions (STAD) menurut Rusman, yaitu : 1) Dalam model ini, peserta didik memiliki dua bentuk tanggung jawab belajar, yaitu belajar untuk dirinya sendiri dan membantu sesama anggota kelompok untuk belajar. 2) Dalam model ini, peserta didik saling membelajarkan sesama peserta didik lainnya atau pembelajaran oleh rekan sebaya (peerteaching) yang lebih efektif daripada pembelajaran oleh guru. 3) Pengelompokan peserta didik secara heterogen membuat kompetisi yang terjadi di kelas menjadi lebih hidup. 4) Prestasi dan hasil belajar yang baik bisa didapatkan oleh semua anggota kelompok. 5) Kuis yang terdapat pada langkah pembelajaran membuat peserta didik lebih termotivasi.

6 6 6) Kuis tersebut juga meningkatkan tanggung jawab individu karena nilai akhir kelompok dipengaruhi nilai kuis yang dikerjakan secara individu. 7) Adanya penghargaan dari guru, sehingga peserta didik lebih termotivasi untuk aktif dalam pembelajaran. 8) Anggota kelompok dengan prestasi dan hasil belajar rendah memiliki tanggung jawab besar agar nilai yang didapatkan tidak rendah supaya nilai kelompok baik. 9) Model ini dapat mengurangi sifat individualistis peserta didik. 8 Ada beberapa penelitan yang berhubungan dengan keberhasilan implementasi model STAD, yaitu : a) Penelitian yang dilakukan oleh Dori Wahyudi, hasil penelitiannya menunjukkan adanya peningkatan kemampuan membaca dan pemahaman peserta didik dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. b) Penelitian yang dilakukan oleh Agusri Darmendra, hasil penelitiannya menemukan bahwa hasil belajar matematika peserta didik dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih baik daripada hasil belajar matematika peserta didik yang diterapkan pembelajaran konvensional. Adapun hasil dari observasi pada pembelajaran PAI dengan implementasi model STAD di kelas IV SDN 15 Padang Pasir adalah ketika pembagian 8 Rusman, Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h. 203

7 7 tugas kelompok, peneliti melihat dari 4 kelompok, hanya 1 kelompok bisa bekerjasama, dan menyelesaikan tugasnya dengan tepat, sedangkan 3 kelompok lainnya, hanya sebagian dari anggota kelompok yang bekerjasama, yang lainnya mengerjakan hal di luar materi pelajaran, seperti berbicara dengan temannya di luar materi, mengerjakan tugas pelajaran lain, dan tidak peduli dengan kelompoknya. Adapun media pembelajaran yang digunakan guru yaitu media berupa karton yang berisi peta konsep dari materi yang akan disampaikan yang dirasa belum maksimal dalam pembelajaran model STAD. 9 Hasil wawancara penulis dengan guru pembelajaran PAI 10 yaitu guru menuturkan bahwa telah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) sejak tahun ajaran baru 2014/2015, namun masih ditemukan berbagai kendala dalam pelaksanaan model Student Teams Achievement Divisions (STAD), seperti keterbatasan buku pegangan bagi peserta didik sehingga peserta didik yang tidak mempunyai buku tidak berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar kelompok Adapun hasil dari evaluasi peserta didik yaitu UAS 1 belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 78 karena dari 23 orang peserta didik hanya 11 orang yang mampu mencapai nilai KKM. Berdasarkan tabel berikut : ) 9 Observasi Kelas IV SDN 15 Padang Pasir, Padang, Rabu, 19 Juli Melisa, Guru Bidang Studi PAISDN 15 Padang Pasir, (Padang: Wawancara, 19 Juli 11 Observasi Kelas IV SDN 15 Padang Pasir, Padang, Rabu, 19 Juli 2016

8 8 No Nama Siswa Nilai UAS 1 1 Octa Viola 85 2 M. Fadjri 75 3 Randy Mulyadi 60 4 Annisa Nazira Z 79 5 Bunga Harum D 78 6 Decco Novryan S 82 7 Farrel Syahputra 84 8 Farell Eliant 75 9 Hashifa Erlinur A Haikal Habiliant Irvan Irwansyah Jovi Marza Farin Kaila Dwi Valentina M. Sajid M. Ar rozaq Faf Natasha Dini Risila Septia Naldi Reza Kurnia Raffi Muzaki Robert Novaldo Wisran Shadikin Dina 65 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebanyak 52,2% peserta didik yang belum mencapai KKM dan 47,8% peserta didik yang telah mencapai KKM. Melalui hasil observasi di kelas IV SDN 15 Padang Pasir dengan guru pembelajaran PAI di SDN 15 Padang Pasir, Padang didapatkan informasi bahwa penguasaan peserta didik terhadap pengetahuan secara aplikatif belum mencapai kompetensi yang diharapkan. Hal ini mempengaruhi salah satu unsur STAD yaitu presentasi kelas. Berdasarkan penjelasan di atas dikemukakan bahwa guru sudah menerapkan model tersebut namun dampaknya tidak sesuai dengan yang diharapkan baik dampak terhadap aktivitas belajar maupun hasil belajar, karena itu dilakukan penelitian dengan judul Implementasi Model

9 9 Pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada pembelajaran PAI kelas IV di SDN 15 Padang Pasir, Padang B. Rumusan dan Batasan Masalah 1. Rumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang masalah, maka perumusan masalah penelitian ini adalah Bagaimana Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada pembelajaran PAI kelas IV di SDN 15 Padang Pasir, Padang? 2. Batasan Masalah Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan di atas, maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah : a. Perencanaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada pembelajaran PAI kelas IV di SDN 15 Padang Pasir, Padang. b. Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada pembelajaran PAI kelas IV di SDN 15 Padang Pasir, Padang. c. Kendala yang dihadapi guru dalam Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada pembelajaran PAI kelas IV di SDN 15 Padang Pasir, Padang.

10 10 d. Usaha yang dilakukan guru dalam mengatasi kendala dalam Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada pembelajaran PAI kelas IV di SDN 15 Padang Pasir, Padang. C. Tujuan Penelitian Setiap kegiatan penelitian yang dilakukan harus memiliki tujuan, tanpa ada tujuan yang jelas, maka penelitian akan sulit dilaksanakan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui implementasi Model Pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada pembelajaran PAI kelas IV di SDN 15 Padang Pasir, Padang. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui perencanaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada pembelajaran PAI kelas IV di SDN 15 Padang Pasir, Padang. b. Untuk mengetahui implementasi Model Pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada pembelajaran PAI kelas IV di SDN 15 Padang Pasir, Padang. c. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi guru dalam implementasi Model Pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada pembelajaran PAI kelas IV di SDN 15 Padang Pasir, Padang.

11 11 d. Untuk mengetahui usaha yang dilakukan guru untuk mengatasi kendala yang dihadapi dalam implementasi Model Pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada pembelajaran PAI kelas IV di SDN 15 Padang Pasir, Padang. D. Manfaat Penelitian Dalam penelitian ini diharapkan memiliki manfaat bagi semua komponen pendukung pengelolaan pendidikan yaitu: 1. Secara teoritis penelitian ini bermanfaat untuk : a. Menambah wawasan penulis berkaitan dengan model-model pembelajaran b. Menambah wawasan penulis berkaitan dengan penelitian c. Menambah wawasan bagi guru tentang model-model pembelajaran. 2. Secara praktis penelitian ini bermanfaat untuk : a. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru dalam melaksanakan model-model pembelajaran b. Sebagai pertimbangan bagi kepala sekolah dalam mengambil kebijakan dalam menggunakan model-model pembelajaran c. Sebagai salah satu persyaratan untuk mencapai gelar sarjana pendidikan di UIN Imam Bonjol Padang.

12 12 E. Penjelasan Judul Agar tidak terjadi kesalahan dalam memahami judul, maka penulis memberikan penjelasan kata dan istilah berikut : Implementasi : Suatu penerapan ide, konsep, kebijakan, atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak, baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan maupun nilai, dan sikap. 12 Maksudnya adalah pelaksanaan dari model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada pembelajaran PAI STAD : Bagian dari model pembelajaran kooperatif yang terdiri atas lima komponen utama, yaitu presentasi kelas, tim, kuis, skor kemajuan individual, dan rekognisi tim. 13 PAI : Pendidikan Agama Islam yang dimaksud di sini yaitu materi-materi yang mencakup berbagai pengetahuan yaitu mengenai al-qur an Hadits, Akidah Akhlak, Fiqih dan SKI. PAI merupakan salah satu mata pelajaran di Sekolah Dasar. Jadi penjelasan dari judul skripsi ini adalah penerapan model pembelajaran tim peserta didik berprestasi pada pembelajaran PAI yang yang mencakup berbagai pengetahuan yaitu mengenai al-qur an Hadits, Akidah Akhlak, Fiqih dan SKI. 12 Muhammad Joko Susilo, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Manajemen Pelaksanaan dan Kesiapan Sekolah Menyongsongnya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), h Robert E. Slavin, op.cit., h. 13