BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan berasal dari istilah action research. Jadi penelitian

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki keadaan yang kurang memuaskan dan untuk meningkatkan mutu pembelajaran dikelas. Penelitian tindakan berasal dari istilah action research. Jadi penelitian tindakan mempunyai arti yaitu cara suatu kelompok atau seseorang dalam mengorganisasi suatu kondisi sehingga mereka dapat mempelajari pengalaman mereka dan membuat pengalaman mereka dapat diakses oleh orang lain. (Arikunto, 2007) Dalam penelitian ini peneliti melihat signifikasi hubungan antara kegiatan penggunaan finger painting dalam menggambar dengan kemampuan motorik halus anak,dimana kegiatan finger painting dalam menggambar sebagai variablel bebas dan kemampuan motorik halus anak sebagai variable terikat. Model penelitian tindakan menurut Arikunto (2007) adalah sebagai berikut 13

2 Gambar 3.1 Siklus Rencana Penelitian 3.2 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelompok B TK Bhayangkari BLORA. 3.3 Waktu Penelitian Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan pada tahun ajaran 2013/2014. Adapun rincian waktu siklus penelitian sebagai berikut: No NAMA SIKLUS BULAN 1 Siklus pertama Maret, April 2 Siklus kedua Mei, Juni 14

3 3.4 Langkah-langkah PTK Rencana Menyediakan perangkat penelitian meliputi: 1) Rencana pembelajaran yang berisikan tentang : (a). Pokok Bahasan, Sub Pokok Bahasan (b). Tujuan Pembelajaran (c). Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) (d). Sumber / Alat / Metode (e). Penilaian 2) Lembar Observasi murid 3) Lembar Kinerja Anak Pelaksanaan 1) Menyampaikan materi finger painting 2) Memberi contoh melakukan finger painting. 3) Masing masing anak melakukan finger painting 4) Melakukan penilaian terhadap kinerja siswa Observasi Pengamatan yang dilakukan pada siswa dalam pembelajaran melalui strategi finger painting adalah dengan menyediakan lembar pengamatan tentang : 1) Pendahuluan meliputi : (a) Melengkapi alat finger painting (b) Hasil karya 2) Kegiatan inti Meliputi : (a) Memperhatikan penjelasan guru 15

4 (b) Mengerjakan finger painting tepat waktu (c) Berani menjawab pertanyaan guru (d) Kurang memperhatikan seperti bercanda, minta izin. 3) Penutup Meliputi : merangkum pelajaran. 4) Hasil Belajar Observasi yang dilakukan terhadap hasil belajar siswa adalah : (a) Mendata hasil belajar siswa yang sudah mencapai hasil KKM dan yang belum mencapai KKM yang telah ditentukan peneliti. (b) Menemukan kesulitan siswa dalam memahami materi bangun ruang. 5) Analisa Berdasarkan kegiatan siswa dan hasil belajar siswa, maka hasil analisa peneliti dapat digambarkan pada refleksi Refleksi Berkaitan dengan hasil observasi tentang kegiatan dan hasil belajar siswa di atas maka penelitian berkolaborasi dengan pengamat dan menetapkan : 1) Apa yang telah dicapai siswa dalam kegiatan finger painting 2) Apa yang belum dicapai siswa dalam kegiatan finger painting 3) Apa yang perlu diperbaiki dalam pembelajaran dalam sikslus berikutnya. 16

5 3.5 Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelompok B TK Bhayangkari Blora Kecamatan Randublatung yang berjumlah 20 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki laki dan 8 siswa perempuan. Sekolah ini merupakan Taman Kanak kanak yang beralamat di Desa Pilang kecamatan Randublatung kabupaten Blora. 3.6 Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas yaitu finger painting dan variabel terikat yaitu kemampuan motorik halus. 3.7 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara dan observasi Wawancara Pada saat melakukan wawancara peneliti menanyakan tentang kemampuan motorik halus anak-anak,apakah kemampuan motorik halus anak mungkin ada yang berbeda dari anak-anak yang lain(kemampuan motorik halusnya rendah).dan peneliti menanyakan proses pembelajaran apa yang sering diberikan kepada anak terkait dengan kegiatan motorik halus anak. Pada penelitian ini wawancara akan dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara. Menurut Patton (dalam Poerwandari 1998) dalam 17

6 proses wawancara dengan menggunakan pedoman umum wawancara ini, interview dilengkapi pedoman wawancara yang sangat umum, serta mencantumkan isu-isu yang harus diliput tampa menentukan urutan pertanyaan, bahkan mungkin tidak terbentuk pertanyaan yang eksplisit. Pedoman wawancara menurut Patton (dalam Poerwandari 1998) 1.) Apakah semua siswa mengikuti pembelajaran didalam kelas dengan baik? 2.) Bagaimanakah kemampuan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajan yang mengarah ke motorik halus? 3.) Kegiatan apa saja yang sering dilakukan saat pembelajaran didalam kelas? 4.) Stimulasi apa saja yang diberikan kepada siswa untuk meningkatkan kemampuan motorik halus? Observasi Disamping wawancara, penelitian ini juga melakukan metode observasi. Observasi ini dilakukan untuk melihat apakah ada perubahan selama proses pemberian pembelajaran melalui metode finger painting untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak.dan apakah anak anak dalam pembelajaran finger painting ini anak bersemangat atau tertarik untuk mengikutinya atau tidak. (Arikunto, 2007) observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistimatik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejalagejala dalam objek penelitian. 18

7 Dalam penelitian ini observasi dibutuhkan untuk dapat memehami proses terjadinya wawancara dan hasil wawancara dapat dipahami dalam konteksnya. Observasi yang akan dilakukan adalah observasi terhadap subjek, perilaku subjek selama wawancara, interaksi subjek dengan peneliti dan hal-hal yang dianggap relevan sehingga dapat memberikan data tambahan terhadap hasil wawancara. Menurut Patton (dalam Poerwandari 1998) tujuan observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian di lihat dari perpektif mereka yang terlihat dalam kejadian yang diamati tersebut. Tabel 3.1 observasi kemampuan motorik halus melalui media finger painting menurut Permendiknas (2009) No Nama Indikator Melatih gerakan otot jari jemari dan kedua tangan Mengkoordinasikan mata dan tangan untuk melakukan gerakan yang rumit Mengekspresikan diri dengan berkarya seni 1 Aisyah 2 Bambang 3 Candra 4 Dafa 5 Deo 6 Dita 7 Elang 8 Elfa 9 Fanja 10 Faros 11 Linda 12 Mila Baik Cukup kurang Baik Cukup Kurang Baik Cukup Kurang 19

8 13 Mona 14 Muhamad 15 Rindang 16 Rizky 17 Rizky A 18 Sarwono 19 Tio 20 Zahrotul Keterangan : B : Baik C : Cukup K : Kurang Dokumentasi Dokumentasi merupakan metode untuk memperoeh atau mengetaui sesuatu dengan buku buku, arsip yang behubungan dengan yang di teliti serta foto rekaman proses tindakan. (Apriani, 2013). Data yang diambil menggunakan teknik ini adalah proses pembelajaran dan hasil karya. 3.8 Indikator Keberhasilan Penelitian ini dinyatakan berhasil apabila 80% siswa atau 16 siswa mempunyai kemampuan motorik halus berkategori baik. 3.9 Teknik Analisis Data Analisis data merupakan lanjutan dari kegiatan pengumpulan data. Untuk itu seorang penulis perlu memahami teknis analisi data yang tepat agar penelitiannya memiliki nilai yang tinggi. Analisa ini dapat dihitung dengan menggunakan statistic sederhana, yaitu: 20

9 P=fx100% Keterangan: F: frekwensi yang sedang dicari prosentasinya. N: number of cases (jumlah frekwensi / banyaknya individu) P: angka posentase. (Sodijono, 2011) 21