PROGRAM REHABILITASI SOSIAL: EVALUASI TAHUN 2017 DAN PROGRAM TAHUN 2018

Transkripsi

1 PROGRAM REHABILITASI SOSIAL: EVALUASI TAHUN 2017 DAN PROGRAM TAHUN 2018 Disampaiakan pada: EVALUASI PROGRAM REHABILITASI SOSIAL 2017 dan SINKRONISASI PROGRAM REHABILITASI SOSIAL (021) ext Jakarta, Februari 2018 Kanya Eka Santi Sekretaris Ditjen Rehabilitasi Sosial

2 Outline Mandat RPJMN III ( ) 2019) kepada Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Realisasi Anggaran Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Tahun 2017 UPT Tertinggi dan Terendah Dalam Penyerapan Anggaran (Data ) Daerah Tertinggi dan Terendah Dalam Prosentase Penyerapan Anggaran (Data ) Money follow function Money Follow Program Program Prioritas Nasional Bagi Lanjut Usia Tahun

3 MandatRPJMN III ( ) kepada: Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Sumber: Perpres 2/2014 ttg RPJMN (Bappenas, 2015) 3 Sasaran Program (Outcome) A Meningkatnya akses keluarga miskin dan rentan termasuk anak, penyandang disabilitas dan lansia& kelompok marjinal lainnya dalam pemenuhan kebutuhan dasar. 7 Sasaran Kegiatan (Output)/Indikator 1) Jumlah Penyandang Disabilitas; 2) Jumlah Lanjut Usia; 3) Jumlah Anak; 4) Jumlah Kelompok marjinal lainnya (KP Napza dan Tuna Sosial) Yang menerima bantuan pemenuhan kebutuhan dasar. B C Meningkatnya akses LKS dan SDM Penyelenggara pelayanan dan rehabilitasi sosial dalam pemenuhan kebutuhan dasar. Tersedianya Regulasi terkait pengembangan akses lingkungan inklusif bagi penyandang disabilitas, lanjut usia dan kelompok masyarakat marjinal. 5) Jumlah LKS yang sesuai dengan standar pelayanan rehabsos. 6) Jumlah SDM yang meningkat kapasitasnya dalam pelayanan Rehabsos. 7) Draft (inisiasi) regulasi akses lingkungan inklusif bagi penyandang disabilitas, lanjut usia dan kelompok masyarakat marjinal. 3

4 Realisasi Anggaran Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Tahun 2017 [Realisasi per 18 Januari 2018] (dalam Rp 000) Per Tingkat Kewenangan Pagu Realisasi ,25% ,07% 97,56% Kantor Pusat Kantor Daerah Dekonsentrasi Per Jenis Kegiatan Pagu Realisasi ,17% ,12% 94,78% ,99% ,62% 97,07% Rehabsos Korban Penyalahggunaan Napza Rehabsos Penyandang Disabilitas Rehabsos Tuna Sosial & Korban Perdagangan Orang Rehabsos Anak Rehabsos Lanjut Usia Dukungan Manajemen Per Jenis Belanja Pagu Realisasi ,12% ,60% ,42% ,42% Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Belanja Bansos 4

5 UPT TERTINGGI DAN TERENDAH DALAM PENYERAPAN ANGGARAN (DATA ) TAHUN 2015 TAHUN 2016 PSBK Pangudi Luhur Bekasi 99,37% PSBD Wirajaya Makassar 99,38% PSBD Bahagia Medan 98,91% PSAA Darussaadah Aceh 99,05% PSBRW Meohai Kendari 98,50% PSBL Budi Luhur Banjarmasin 98,50% BBRVBD Cibinong 98,49% BBRVBD Cibinong 97,96% PSBL Budi Luhur Banjarmasin 98,49% PSTW Budhi Dharma Bekasi 97,78% PSBN Mahatmiya Tabanan 94,90% PSBN Mahatmiya Tabanan 92,64% PSBG Nipotowe Palu 94,77% PSMP Antasena Magelang 92,28% PSBG Ciung Wanara Bogor 94,68% PSBN TuMouTouManado 92,06% PSPP Galih Pakuan Bogor 93,97% PSPP Galih Pakuan Bogor 89,90% PSMP Toddopuli Makassar 90,35% PSMP Toddopuli Makassar 89,81% 5

6 UPT Tertinggi dan Terendah Dalam Penyerapan Anggaran Tahun BBRSBD Soeharso Surakarta 2. PSBN TuMouTouManado 3. PSBK Pangudi Luhur 4. PSBL Budi Luhur Banjarmasin 5. PSBN Mahatmiya Tabanan 99,71% 99,63% 99,54% 99,53% 99,50% 1. PSBD Budi Perkasa Palembang 2. PSRSODHIV Bahagia Medan 3. PSRSKPN Satria Baturaden 4. PSMP Toddopuli Makassar 5. PSBRW Meohai Kendari 94,13% 93,29% 91,51% 91,36% 90,43% 6

7 DAERAH TERTINGGI DAN TERENDAH DALAM PROSENTASE PENYERAPAN ANGGARAN (DATA ) TAHUN Dinsos Kalbar 2. Dinsos Gorontalo 3. Dinsos Lampung 4. Dinsos Jawa Tengah 5. Dinsos Jawa Barat 99.96% 99.96% 99.92% 99.92% 99.84% 1. Dinsos Sulbar 2. Dinsos Jawa Timur 3. Dinsos Papua 4. Dinsos Kep. Babel 5. Dinsos Kalimantan Utara 92.19% 91.14% 90.70% 87.68% 11.27% TAHUN Dinsos Lampung 2. Dinsos Jawa Timur 3. Dinsos Kalimantan Barat 4. Dinsos Jawa Tengah 5. Dinsos Gorontalo 99.89% 99.87% 99.82% 99.72% 99.59% 1. Dinsos Papua Barat 2. Dinsos Jambi 3. Dinsos Papua 4. Dinsos Kep. Babel 5. Dinsos Kalimantan Utara 87.75% 87.16% 75.42% 58.87% 58.62% 7

8 Daerah Tertinggi dan Terendah Dalam Penyerapan Anggaran Tahun Dinsos Maluku Utara 3. Dinsos Jawa Timur 4. Dinsos Jawa Barat 1. Dinsos Gorontalo 99,98% 99,97% 99,92% 5. Dinsos Jawa Tengah 99,99% 99,78% 91,71% 75,70% 1. Dinsos Kalimantan Timur 91,53% 91,38% 86,83% 5. Dinsos Kalimantan Utara 2. Dinsos Papua 3. Dinsos Papua Barat 4. Dinsos Kep. Babel 8

9 PROGRES KINERJA SEKRETARIAT DITJEN REHABILITASI SOSIAL SAKIP dan LAKIN Ditjen Rehabilitasi Sosial ( nilai A sejak tahun 2015) Permensos tentang Organisasi dan Tata Kerja 5 satker baru di lingkungan Ditjen Rehsos di tahun Perubahan Permensos 106/2012 dari Panti Sosial menuju Pusat Reabilitasi Sosial Inisiasi penyusunan NSPK Rehabilitasi Sosial Dasar untuk Anak terlantar, lanjut usia terlantar, Penyandang Disabilitas Terlantar serta Gelandangan dan Pengemis Terlantar Penyusunan Tonggak Sejarah, Infografis Satker dan Dokumentasi Best Practice dari setiap Satker 9

10 PROGRES KINERJA SEKRETARIAT DITJEN REHABILITASI SOSIAL Penyusunan Indeks Keberfungsian Sosial Survey kualitas kerja pegawai di lingkungan Ditjen Rehabilitasi Sosial (684 pegawai) Desember 2017-Januari 2018, aspek : kepuasan dan rasa hormat; Intimidasi/perilaku agresif; ketegangan mental di tempat kerja; Komunikasi dan umpan balik; kerjasama; Penilaian/penghargaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di lingkungan Ditjen Rehabilitasi Sosial sejak tahun TLHP Ditjen Rehsos Penyiapan penyusunan Renstra Tahun

11 11

12 Apaitumoney follow function? Untuk menjaga efektivitas dan efisiensi dalam penggunaan anggaran Anggaran hanya dialokasikan kepada kementerian/lembaga atau satuan kerja yang tugas fungsinya relevan dengan target kinerja yang akan dicapai secara nasional Pengalokasian anggaran berdasarkan tugas dan fungsi masing-masing unit dalam organisasi pemerintah (K/L) : Untuk menghindari terjadinya duplikasi dalam penganggaran satu kegiatan hanya akan dilaksanakan oleh unit yang melaksanakan tugas dan fungsi tersebut ; Mendorong terciptanya efisiensi, menghindarioverlapping; Mendorong pencapaian sasaran secara lebih optimal, karena diselenggarakan oleh unit organisasi yang sesuai. 12

13 Lanjutan Money Follow Function tidak membagi anggaran pada semua unit/organisasi secara merata Melalui proses penilaian terhadap usul sebuah program/kegiatan Termasuk dalam proses prioritas yang harus didanai atau tidak; bagaimana kontribusi dan dampaknya terhadap pelaksanaan pembangunan? 13

14 Mengapa money follow function dianggap tidak tepat? Dianggap menjadi penyebab terjadinya inefisiensi dalam penganggaran Melemahkan koordinasi antar sektor-sektor pembangunan, karena banyaknya program/kegiatan yang tidak terkoordinasi satu sama lainnya. 14

15 Anggaran Negara harus : berorientasi manfaat untuk rakyat berorientasi prioritas untuk mencapai tujuan pembangunan nasional Sofyan A. Djalil Program-program yang memberi manfaat yang besar pada rakyat akan mendapatkan prioritas utama dalam pengalokasian anggaran, baru berikutnya diikuti pengalokasian anggaran pada program-program dengan bobot dibawahnya (lebih rendah). Jika terjadi efisiensi (penghematan penghematan) anggaran maka program-program yang memiliki bobot yang memberikan manfaat lebih rendah kepada rakyat yang harus dihemat (dipotong dipotong) terlebih dahulu 15

16 PRIORITAS NASIONAL 2018 Prioritas Nasional(RKP 2018) : (1) Pendidikan; (2) Kesehatan; (3) PerumahandanPermukiman; (4) Pengembangan Dunia Usaha dan Pariwisata; (5) KetahananEnergi; (6) KetahananPangan; (7) PenanggulanganKemiskinan; (8) Infrastruktur, Konektivitas, dan Kemaritiman; (9) Pembangunan Wilayah, termasuk di dalamnya Reforma Agraria dan PerhutananSosial; (10) Politik, Hukum, Pertahanan, dan Keamanan RKP 2018 dilaksanakan dengan pendekatan money follow program. Artinya, proporsi distribusi anggaran disesuaikan dengan peran dan kontribusi K/L dalam mencapai prioritas nasional. Demi efektivitas pendekatanmoney follow program, dibutuhkan sinergi yang kokoh antara perencanaan dan penganggaran KESEHATAN PROYEK K/L Rehabilitasi Sosial Orang Dengan HIV PENANGGULANGAN KEMISKINAN PROYEK K/L Penyediaan Literasi Khusus Bagi Penyandang Disabilitas Penyandang Disabilitas Yang Mendapatkan Alat Bantu Khusus Rehabilitasi Sosial Bagi Penyandang Disabilitas Rehabilitasi Sosial Anak Rehabilitasi Sosial Bagi Lanjut Usia Pemberian Pelayanan Home Care Bagi Lanjut Usia POLITIK, HUKUM, PERTAHANAN, DAN KEAMANAN PROYEK K/L Rehabilitasi Sosial Korban Tindak Kekerasan 16

17 Alokasi Anggaran Ditjen Rehabsos TA 2018 Jenis Belanja No Kegiatan Pegawai Barang Operasional Barang Non Operasional Modal Bantuan Sosial Jumlah Rehsos Korban Penyalahgunaan NAPZA Rehsos Penyandang Disabilitas Rehsos Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang Rehsos Anak Rehsos Lanjut Usia Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Jumlah

18 Bel. Pegawai (dalam Rp 000) 21% Kantor Pusat Kantor Daerah Dekon Total Bel. BarangNon Operasional Bel. Barang Operasional 7% Rehabsos Korban Penyalahggunaan Napza Rehabsos Penyandang Disabilitas % Bel. Modal RehabsosTuna Sosial& Korban Perdagangan Orang Bel. Bantuan Sosial % % Rehabsos Anak Rehabsos Lanjut Usia Dukungan Manajemen

19 Tantangan Koordinasi dan kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsihinggakabupaten/kota, agar implementasi perencanaan berjalan efektif. Kesinambungan antarberbagairegulasi(uu No. 11 Tahun2009, PP 39 Tahun2012, UU No. 23/2014 tentangpemerintahdaerah, PP No. 2/2018 tentang Standar Pelayanan Minimal ---- UU terkaitdengantusiteknis(anak, Napza, KPO, Lansia, PD) KesiapanDaerah untukmelaksanakanpp no. 2 Tahun 2018 tentang SPM Peningkatan kualitas dan kepatuhan Pelayanan PubliksesuaiUU No. 25 Tahun2009 tentang Pelayanan Publik Data : pengumpulan, verifikasidanvalidasi, kelengkapan variabel 19

20 20

21 TerimaKasih Kementerian Sosial RI Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Jalan Salemba Raya Nomor 28 Jakarta Pusat Telp/Fax. (021) pp.rehsos@kemsos.go.id website :

22 Realisasi Anggaran Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Tahun 2017 Kantor Pusat [Realisasi per 18 Januari 2018] (dalam Rp 000) Anggaran Realisasi Direktorat Rehabsos Anak Rp Rp ,95% Direktorat Rehabsos Lanjut Usia Rp Rp ,65% Direktorat Rehabsos Penyandang Disabilitas Rp Rp ,90% Direktorat Rehabsos Tuna Sosial & Korban Perdagangan Orang Rp Rp ,64% Direktorat Rehabsos Korban Penyalahggunaan Napza Rp Rp ,28% Sekretariat Ditjen Rehabsos Rp Rp ,07% 22

23 Prosentase Realisasi Anggaran Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Tahun 2017 Unit Pelaksana Teknis (UPT) [Realisasi per 18 Januari 2018] PSRSODHIV "KAHURIPAN" DI SUKABUMI PSRSPDM "MARGO LARAS" DI PATI 94.96% 96.16% PSRSKPNAPZA "SATRIA" DI BATURADEN 91.51% PSRSODHIV "BAHAGIA" DI MEDAN 93.29% PSRSODHIV "WASANA BAHAGIA" DI TERNATE BPBI "ABIYOSO", BANDUNG 96.10% 96.81% PSBL PHALA MARTHA, SUKABUMI 99.05% PSBN "WIYATA GUNA", BANDUNG 97.25% BBRSBD "PROF.DR.SOEHARSO" SURAKARTA 99.71% BBRSBG "KARTINI" TEMANGGUNG 97.82% PSBD "BUDI PERKASA", PALEMBANG 94.13% PSBD "WIRAJAYA", MAKASSAR PSBN "MAHATMIYA" TABANAN PSBK "PANGUDI LUHUR" 99.02% 99.23% 99.53% PSBR "RUMBAI" PEKANBARU 96.54% 23

24 Lanjutan PSPA "SATRIA" BATURADEN PSTW "GAU MABAJI", GOWA PSMP "HANDAYANI", JAKARTA PSKW "MULYA JAYA", JAKARTA 96.83% 96.88% 98.77% 99.54% PSBR "BAMBU APUS", JAKARTA 95.23% PSTW "BUDHI DHARMA", BEKASI 98.13% PSBN "TU MOU TOU", MANADO PSBPLK "WASANA BAHAGIA" TERNATE 96.02% 99.63% PSPP "INSYAF" MEDAN 95.08% PSMP "ANTASENA" MAGELANG PSAA "TUNAS BANGSA" PATI 98.82% 98.68% PSAA "ALYATAMA" JAMBI PSBR "NAI BONAT" KUPANG 95.79% 96.21% PSBN TAN MIYAT, BEKASI PSBD BAHAGIA SUMATERA UTARA 98.83% 98.87% 24

25 Lanjutan PSPP "GALIH PAKUAN" BOGOR 98.24% PSMP "PARAMITA", MATARAM 94.78% PSBL "BUDI LUHUR" BANJARMASIN PSBG "CIUNG WANARA", BOGOR PSBG "NIPOTOWE", PALU PSBL "DHARMA GUNA" BENGKULU PSBRW "MELATI" JAKARTA PSBRW "EFFATA" KUPANG BBRVBD, CIBINONG 99.50% 98.77% 97.51% 96.17% 97.71% 95.22% 97.42% PSMP "TODDOPULI" MAKASSAR 91.36% PSAA "Darussa'adah" Aceh 94.18% PSBRW "Meohai" Kendari 90.43% PSTW "Minaula" Kendari 94.74% 25

26 Prosentase Realisasi Anggaran Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Tahun 2017 Dekonsentrasi [Realisasi per 18 Januari 2018] DINAS SOSIAL PROVINSI DKI JAKARTA DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA BARAT DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH DINAS SOSIAL PROVINSI D.I. YOGYAKARTA DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TIMUR 99.10% 99.92% 99.78% 98.95% 99.97% DINAS SOSIAL ACEH 97.26% DINAS KESEJAHTERAAN DAN SOSIAL PROVINSI SUMUT DINAS SOSIAL PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS SOSIAL PROVINSI RIAU DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROV. JAMBI DINAS SOSIAL PROVINSI SUMATERA SELATAN DINAS SOSIAL PROVINSI LAMPUNG 91.78% 93.95% 99.46% 98.80% 98.91% 99.69% DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN BARAT DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 96.07% 99.13% DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 91.71% 96.23% DINAS SOSIAL PROPINSI SULAWESI UTARA 98.93% 26

27 Lanjutan DINAS SOSIAL DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH DINAS SOSIAL PROVINSI SULAWESI SELATAN DINAS SOSIAL PROVINSI SULAWESI TENGGARA DINAS SOSIAL PROVINSI MALUKU DINAS SOSIAL PROVINSI BALI DINAS SOSIAL KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PROVINSI NTB DINAS SOSIAL PROVINSI NTT DINAS KESEJAHTERAAN SOSIAL DAN MASYARAKAT TERISOLIR PROV. PAPUA DINAS KESEJAHTERAAN SOSIAL PROVINSI BENGKULU DINAS SOSIAL PROPINSI MALUKU UTARA DINAS SOSIAL PROVINSI BANTEN DINAS KESEJAHTERAAN SOSIAL PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG DINAS SOSIAL PROVINSI GORONTALO DINAS SOSIAL PROVINSI KEPULAUAN RIAU 98.26% 99.26% 98.21% 99.43% 96.97% 98.76% 99.27% 91.53% 93.42% 99.98% 97.72% 86.83% 99.99% 98.09% DINAS SOSIAL PROVINSI PAPUA BARAT DINAS SOSIAL PROVINSI SULAWESI BARAT DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI KALTARA 75.70% 91.38% 98.45% 27