BAB II GAMBARAN UMUM KESULTANAN ACEH DAN TURKI UTSMANI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II GAMBARAN UMUM KESULTANAN ACEH DAN TURKI UTSMANI"

Transkripsi

1 BAB II GAMBARAN UMUM KESULTANAN ACEH DAN TURKI UTSMANI A. Gambaran Umum Kesultanan Aceh 1. Asal Usul Nama Aceh Asal muasal nama Aceh memang banyak ragamnya. Asal usul nama Aceh lebih banyak diceritakan dalam cerita lama seperti dongeng yang sudah banyak diketahui umum. Suatu pendapat mengatakan bahwa pada suatu hari ada seorang Putri Hindustan hilang dicari-cari oleh saudaranya hingga sampai kepulau Sumatera. Sesampainya di Aceh tiba-tiba saudara menjumpai putri itu. Kepada penduduk lalu dijelaskannya bahwa putri tersebut adalah Aci nya, yaitu adiknya. Karena putri itu berkelakuan baik dan terhormat, penduduk menyakininnya keturunan bangsawan juga. Atas mufakat pendududk, putri ini diangkat menajdi Ratu (Raja) mereka. Untuk menamai negri yang baru di bangun ini disebut sajalah Aci, diambil dari perkataan yang mula-mula terdengardiucapkan oleh saudaranya. Demikianlah selanjutnya sebutan Aci itu lama kelamaan berobah menjadi Aceh. 1 Pendapat lain mengatakan Aceh bersal dari istilah Hindu Aca atau Atca. Diceritakan bahwa kerajaan Hindu-Aceh dulu tidak hanya sebatas Aceh sekarang, tapi juga meliputi ke timur laut termasuk Pasai, dan juga dekat Kuala Bantee Kerenda di wilayah Pidie, ada di jumpai kuburan- 1 Ismail Suny, Bunga Rampai tentang Aceh, (Jakarta: Bhratara Karya Aksara, 1980), hal

2 19 kuburan Hindu. Negri itu dulu juga dikenal dengan nama Pulau Seroja, yaitu Pulau bunga seroja, ditandai pula oleh nama sungainya Cedah artinya cantik, baru kemudian dinamai Aceh, sebagaimana yang tersiar di dalam cerita rakyat sebagai berikut: Sebuah kapal Gujarat memasuki Sungai Cedah untuk berdagang. Ketika awak kapal turun ke darat dan tiba di kampung Pandai, tiba-tiba datang hujan, maka dengan terburu-buru mereka berlari ke tempat perteduhan dibawah sepohon kayu berdaun rindang. Merasa lega karena dengan begitu terlindung dari hujan, merekapun berkata Aca, Aca, Aca. Kemudian ketika mereka berada di Pidie, mereka bertemu dengan sebuah perahu dari sungai Cadah. Awak kapal bertanya kepada awak perahu tersebut apakah mereka tadinya singgah di kampong Pandai. Ketika awak perahu menjawab ya, merekapun mengucapkan Aca, Aca, Aca. 2 Akhirnya Aca itu disebut menjadi Aceh. Pendapat lain juga mengatakan bahwa bangsa Aceh termasuk dalam rumpun bangsa melayu, yaitu Mante (Bante), Lanun, Sakai, Jakun, Semang (orang laut), Senui dan lain sebagainya, yang berasal dari negeri Perak dan Pahang di tanah Semenanjung Melayu bangsa tersebut erat hubungannya dengan bangsa Phonesia dari Babylonia dan bangsa Dravida di lembah sungai Indus, Gangga, dan India. Bangsa Mante di Aceh awalnya mendiami Aceh Besar, khusunya di Kampung Seumileuk 3 yang 2 Mohammad Said, Aceh Sepanjang Abad, (Medan: PT. Percetakan Dan Penerbitan Waspada,1981), Jilid 1, hal Seumileuk artinya adalah kampong yang luas

3 20 juga disebut Gampong Rumoh Dua Blah. Letak kampung tersebut di atas Seulimun, antara Jantho dan Tangse. Bangsa Mante inilah yang terus berkembang menjadi penduduk Aceh Lhee Sangoe (di Aceh Besar) yang kemudian ikut perpindah ke tempat-tempat lainnya. Sesudah tahun 400 Masehi, orang mulai menyebut Aceh dengan sebutan Rami (Ramni). OrangTiongkok menyebutnya Lanli, Lan-wu-li dan Nanpoli yang sebenarnya menurut bahasa Aceh adalah Lam Muri, sementara orang Melayu menyebutnya Lambri (Lamiri). 4 Dari cerita-cerita di atas mengenai asal muasal nama Aceh itu hanya cerita-cerita saja. Kepastiannya tidak ada. Tetapi dengan demikan juga tidak salah untuk membenarkan terjadinya nama Aci seperti yang diceritakan di atas yakni adik atau tidak pula janggal jika disebut bahwa asal nama aci adalah indah, karena mengingat indahnya pantai Aceh bila ditatap dari laut. Banyak nama-nama negeri, desa, pulau, dan lain-lain di negeri kita terjadi karena suatu peristiwa kebetulan. Hanya sedikit nama-nama yang benar-benar dipikirkan. 2. Awal Masuknya Islam di Aceh Mengenai kapan masuknya Islam di Aceh, sampai sekarang belum dapat ditemukan bukti-bukti yang menunjukkan kapan pertama kali agama Islam masuk ke Aceh, tetapi berdasarkan perkiraan sezaman dengan terlihatnya aktivitas para pedagang muslim yang selalu singgah di Sumatera dalam perjalanannya ke Cina pada abad ke-7. Hal ini 1, hal H.M Zainudin, Tarich Atjeh Dan Nusantara, (Medan: Pustaka Iskandar Muda, 1961), Jilid

4 21 menyebabkan Islam mudah masuk ke wilayah Indonesia. Selain sebagai pedagang, para muslim ini tampaknya telah menjadi guru-guru agama dan imam di tengah-tengah kelompok masyarakat setempat, dan tidak sedikit dari mereka yang pada akhirnya menikah dan memperistri penduduk setempat. 5 Perihal masuknya Islam ke Indonesia ada beberapa teori yaitu diantaranya: Pertama, teori yang menyatakan bahwa Islam datang langsung dari Arab yaitu Mekkah dan Madinah pada abad pertama Hijriah atau abad ke-7 M. 6 Pendapat ini didasarkan adanya bukti pada abad ke-7 yaitu tahun 674 M di pantai barat Sumatera sudah terdapat perkampungan Islam (Arab) dengan pertimbangan bahwa pedagang Arab sudah mendirikan perkampungan di Kanton sejak abad ke-4. Hal ini juga sesuai dengan berita Cina. Selain itu, Kerajaan Samudra Pasai menganut aliran mazhab Syafi i, dimana pengaruh mazhab Syafi i terbesar pada waktu itu adalah Mesir dan Mekkah. 7 Prof. Dr. Buya Hamka di dalam buku karangan yang berjudul Sejarah Umat Islam Pra-Kenabian Hingga Islam di Nusantara tentang masuknya Islam di Indonesia mengatakan bahwa, Islam masuk ke Indonesia langsung dari Arab, bukan melalui India serta juga bukan pula abad ke-11 M, melainkan pada abad pertama Hijriah atau abad ke-7 M. agama Islam yang dibawa para pedagang yang giat melakukan pelayaran 5 Ajid Thohir, Studi Kawasan Dunia Islam Perspektif Etno Linguistik dan Geo Politik, (Jakarta: Raja Wali Press, 2009), hal Maidir Harun, Hand-Out Sejarah Kebudayaan Islam, hal Sejarah Islam, di unduh pada tanggal 31 Juli 2017 di

5 22 dan perniagaan, mereka adalah orang Arab yang berasal dari Oman, Hadramaut, Syamar, dan Bahrain. 8 Seperti yang telah di jelaskan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa teori Arab ini berpandangan kepada pedagang Arab yang mendominasi perdagangan Barat-Timur sejak abad ke-7 atau 8 juga sekaligus melakukan penyebaran Islam di Nusantara pada saat itu. Teori kedua yang mengatakan bahwa agama Islam masuk ke Indonesia berasal dari Gujarat, dan India pada abad 13. Teori ini dikemukakan oleh Snouck Hurgronje dan J. Pijnapel. 9 Teori ini mengatakan bahwa Islam di Indonesia berasal dari Gujarat, India yang masuk melalui jalur perdagangan di wilayah-wilayah anak benua India, seperti Gujarat, Benggali, dan Malabar. 10 Teori Gujarat ini mendasarkan pendapatnya pada hubungan dagang Indonesia dengan India yang telah lama melalui jalur Indonesia Cambay Timur Tengah Eropa. Selain itu juga ada batu nisan Sultan Samudra Pasai yaitu Malik Al Saleh tahun 1297 yang bercorak khas Gujarat. 11 Selain itu menurut teori ini, dikemukakan adanya persamaan mazhab yang dianut oleh umat Muslim di Indonesia dengan umat Islam di Gujarat. Mazhab yang dianut kedua muslim ini adalah mazhab Syafi i. 12 Dari uraian di atas penulis dapat 8 Buya Hamka, Sejarah Umat Islam Pra-KeNabian Hingga Islam di Nusantara, (Jakarta: Gema Insani, 2016), hal Maidir Harun, Op. Cit., hal Sejarah Islam, di unduh pada tanggal 31 Juli 2017 di 12 Soekarno, Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia Jilid 3, (Yogyakarta: Yayasan Kanisius, 1973), hal. 43

6 23 menyimpulkan bahwa Teori gujarat, memandang asal muasal datangnya Islam di Indonesia adalah melalui jalur perdagangan Gujarat India pada abad 13. Teori ke tiga teori ini berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia berasal dari Persia (Iran) dan singgah ke Gujarat pada abad 10 M. Teori ini mendasarkan pendapatnya pada persamaan kebudayaan masyarakat Persia dengan masyarakat muslim di Indonesia seperti Peringatan 10 Muharram atau Asyura atas meninggalnya Hasan dan Husein cucu Nabi Muhammad 13, yang sangat di junjung oleh orang Syiah atau Islam Iran. Sedangkan di Sumatera Barat peringatan tersebut disebut dengan upacara Tabuik atau Tabut. Sedangkan di pulau Jawa ditandai dengan pembuatan bubur Syuro. 14 Teori persia, lebih menitikberatkan pada realitas kesamaan kebudayaan antara masyarakat indonesia pada saat itu dengan budaya Persia. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, mengenai kapan pertama kali Islam masuk di Aceh penulis lebih condong kepada teori pertama, yang mengatakan bahwa Islam pertama di bawa langsung dari Arab yaitu Mekkah dan Madinah, yang dibawa para pedagang Arab yang mendominasi perdagangan Barat-Timur. Pesoalan tentang kapan masuknya Islam ke Nusantara terdapat dua pendapat. Pendapat pertama mengatakan Islam masuk ke Nusantara sejak abad ke-7 dan 8 M. Kenyataan ini dilihat dengan adanya sejumlah 13 Maidir Harun, Op. Cit, hal Muhammad Syarif Hidayatullah, jurnal ilmiah non seminar teori-teori masuknya Islam ke wilayah timur Indonesia, Sarjana Arab, (Universitas Indonesia, 2013), hal 9

7 24 komunitas Arab-Muslim di beberapa wilayah Nusantara, di antaranya di pantai barat Sumatera. Pendapat kedua mengatakan, Islam datang ke Nusantara sekitar abad ke-13. Hal ini ditandai oleh adanya lembaga politik yang mempresentasikan kekuasaan politik Islam, yaitu kerajaan Islam Pasai Kronologis Pemerintahan Kerajaan Aceh Sebelum Aceh berdiri menjadi sebuah kerajaan yang berdiri sendiri (bukan daerah taklukkan), di daerah Sumatera Utara telah terdapat enam kerajaan yang terpenting yaitu Kerajaan Perlak, Kerajaan Samudera Pasai, Kerajaan Teumiang (Burma), Kerajaan Pidie (Pedir), Kerajaan Indera Purba (Lamuri/Lambri) dan Kerajaan Indera Jaya. Kesultanan Aceh Darussalam didirikan oleh seorang ahli tasawuf dari Parsi (ada yang mengatakan orang India keturunan Parsi) yang datang untuk menyebarkan dakwah Islam di Perlak dan Samudera Pasai, Jihan Syah. Beliau menikahi perempuan pribumi dan memiliki keturunan yang kemudian mendirikan Kesultanan Aceh pada abad ke Berikut ini silsilah para sultan yang pernah berkuasa di Kesultanan Aceh di antaranya: 17 a. Sultan Ali Mughayat Syah M b. Sultan Salah ad-din / Alauddin M 15 Azyumardi Azra, Jaringan Ulama Timur Tengah Dan Kepulauan Nusantara Abad XVII & XVIII, (Jakarta: Kencana,2005), hal Herwandi dan Kesultanan aceh-wawasan sejarah, di unduh pada tanggal 4 Juni 2017 di 17 Mohammad Said, Op. Cit, hal. 145

8 25 c. Sultan Alauddin Ri`ayat Syah al-kahar M d. Sultan Alauddin Ri`ayat Syahal-Mukammal M e. Sultan Iskandar Muda M f. Sultan Iskandar Tsani M Setelah sultan-sultan di atas memerintah, Aceh sempat di pimpin oleh beberapa sultan / sultanah. Kesultanan Aceh Darussalam masih berdiri sampai tahun 1903 tetapi eksistensi dari kesultanan Aceh mulai memudar karena penerus kekuasaan yang bersikap lunak pada bangsa asing dan terjadinya perebutan kekuasaan, sehingga berakhirlah kesultanan Aceh pada tahun Untuk lebih jelas dan lengkap mengenai Sultan- Sultan Aceh dan perkembangannya dapat dilihat pada buku Mohammad Said, Aceh Sepanjang Abad, dan juga dapat di lihat pada sumber-sumber lain. Dari silsilah sultan-sultan yang pernah memerintah Kerajaan Aceh tidaklah semuanya Sultan yang mempunyai prestasi yang menonjol dan sangat berpengaruh dalam perubahan dan perkembangan kemajuan Kerajaan Aceh. Menurut penulis Sultan yang mempunyai banyak prestasi menonjol dan membawa perubahan hanya beberapa di antaranya yaitu: Pertama Sultan Ali Mughayat Syah, pada masa pemerintahannya, Aceh mulai melebarkan kekuasaannya ke daerah-daerah sekitarnya dengan cara memulai penaklukkan ke pantai timur, merebut kekuasaan atas 18 Mohammad Said, Op. Cit, hal. 145

9 26 daerah-daerah penghasil lada dan emas. Kedua Sultan Alaudin Riayat Syah Al-Qahar. Pada masa pemerintahannya, kesultanan Aceh berkembang lebih pesat. Beliau di beri gelar Al-Qahar (sang penakluk) karena kemenang-kemenangannya dalam perebutan pengaruh dengan Portugis di beberapa tempat. Ketiga Sultan Iskandar Muda. Pada masa pemerintahanya, dalam waktu singkat ia berhasil membentuk aceh menjadi Negara yang paling kuat di Nusantara bagian barat. Keberhasilakeberhasilannya di dasarka pada kekuatan militer yang mengesankan Kemajuan-Kemajuan yang Dicapai Kerajaan Aceh a. Dalam Bidang Ekonomi dan Perdagangan Daerah Aceh sejak abad ke-9 sudah dikenal terutama di daerahdaerah Nampoli, Lamuri, Perlak, dan Samudera. 20 Kehidupan ekonomi masyarakat Aceh adalah dalam bidang pelayaran dan perdagangan. Dengan demikian lada banyak ditanam di Nusantara. Pada abad ke-16 telah terjadi perubahan besar-besaran di pantai barat Pulau Sumatera yaitu dengan dimulainya pembudidayaan lada. Ketika itu lada merupakan tanaman dagang yang bernilai tinggi dalam perdagangan dunia. 21 Daerah Aceh merupakan daerah yang subur dan banyak menghasilkan lada yang merupakan sumber komoditas di Sumatera. Selain itu sutera juga dihasilkan dalam jumlah yang lumayan banyak di 19 Abd Rahman Hamid, Sejarah Maritime Indonesia, (Yogyakarta: Ombak, 2013), hal Ibid. 21 Mhd. Nur, Bandar Sibolga Di Pantai Barat Sumatera abad ke-19 sampai abad ke-20, (Padang: Balai Pelestarian Nilai Budaya Padang, 2015), hal 68

10 27 daerah sekitar Aceh. Para petani mengusahakan sutera dalam jumlah yang cukup besar, yang diolah di Aceh menjadi berbagai barang yang sangat digemari di seluruh pulau Sumatera. 22 Hingga banyak diminati oleh bangsa lain. Di bawah pemerintahan Sultan Alaudin Riayat Syah, Aceh berkembang menjadi Bandar utama di Asia bagi para pedagang mancanegara, bukan hanya bangsa Inggris dan Belanda yang berdagang di pelabuhan Aceh, melainkan juga bangsa asing lain seperti arab, Persia, Turki, India, Syam, Cina, dan Jepang. Barang yang diperdagangkan dari Aceh, antara lain lada, beras, timah, emas, perak, dan rempah-rempah (dari Maluku). Selain itu, kapal pedagang Aceh juga aktif dalam melakukan perdagangan sampai ke Laut Merah. 23 Dengan Adanya pelabuhan tersebut mendorong arus distribusi barang yang sangat cepat. Sehingga kebutuhan barang ekspor dan impor semakin meningkat pesat. Barang-barang dagangan yang merupakan komoditi ekspor antara yaitu seperti garam, merica pala, adas, cengkeh, kayu gaharu, kayu cendana, damar, kapur barus, gula tebu, pisang, pinang, kapuk, kelapa, gading gajah, kulit penyu, kain sutra dan kain katun. Sedangkan komoditi impor yaitu seperti kain sutra, payung sutra, pedang, nila, lilin, belanga besi, piring, mangkuk, keramik cina, warangan, tikar pandan, merica, pala, kapur barus, gading, emas, perak dan Barang 22 Denys Lombard, Kerajaan Aceh Zaman Iskandar Muda tahun , (Jakarata: Balai Pustaka, 1991), hal

11 28 tersebut diperjual belikan antar pedagang nusantara dan juga pedagang asing yang memasuki perairan nusantara. 24 Jumlah lada yang makin banyak dihasilakn di Asia Tenggara di bawa ke Timur Tengah dan Eropa. Usaha untuk meningkatkan Bandar Aceh sebagai Bandar Internasional kini menjadi kenyataan. Kapal-kapal asing yang datang ke Aceh juga membawa barang-barang dagangannya yang berasal dari negrinya. Hasil-hasil dari daerah-daerah lainnya di Nusantara mengalir ke pelabuhan Aceh. Kemajuan perdagangan itu jelas mendatangkan kemakmuran dan kesejahteraan Aceh. Kemampuan Aceh untuk membangun negrinya bertambah besar, Aceh mampu membeli kapalkapal buatan luar negri untuk memperkuat armadanya. Selain itu Senjata api dibeli dari Turki, dengan demikian Aceh tampil menjadi Negara maritim yang kuat. Dengan armadanya yang kuat Aceh mampu melindungi armada dagangnya. Dan mampu mengamankan laut-laut wilayah kekuasaan dari perompak-perompak dan penyeludupan yang dapat merugikan Negara. Sebagai Negara maritime yang kuat Aceh mampu mengimbangi Malaka. 25 Sehingga Malaka menjadi sepi, dan para pedagang banyak berdagang ke Aceh. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa kemajuan Aceh dalam bidang ekonomi dan perdagangan jelas terlihat pada masa pemerintahan Sultan Alaudin Riayat Syah, Aceh berkembang menjadi 24 Arjuna Wiwaha, di akses pada tanggal 4 July 2017 di 25 A. Daliman, Op. Cit, hal. 223

12 29 Bandar utama di Asia bagi para pedagang mancanegara. Barang yang diperdagangkan dari Aceh, antara lain lada, beras, timah, emas, perak, dan rempah-rempah Lada merupakan sumber ekonomi yang semakin penting bagi Kerajaan Aceh. Bandar-bandar yang direbut Aceh merupakan negeri penghasil dan penyalur barang dagangan terpenting seperti emas, lada, kapur barus, kemenyan, cengkeh, buah pala, kulit manis, dan hasil bumi lainnya. 26 Faktor pendukung yang menyebabkan Aceh cepat tumbuh dan menjadi kerajaan besar adalah sebagai berikut. 1) Letak ibukota Aceh sangat strategis, yaitu di pintu gerbang pelayaran dari India dan Timur Tengah yang akan ke Malaka, Cina, atau ke Jawa. 2) Daerah Aceh kaya dengan tanaman lada sebagai mata dagangan ekspor yang penting. Aceh juga telah melakukan hubungan dagang internasional. 3) Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis menyebabkan pedagang Islam banyak yang singgah ke Aceh, apalagi setelah jalur pelayaran beralih melalui sepanjang pantai barat Sumatra. 27 Untuk lebih jelasnya penulis akan membahasnya pada bab selanjutnya. 26 Ibid 27 Ahmad Fathoni, Sejarah Kerajaan Aceh: Kehidupan Ekonomi Politik Sosial-Budaya, di unduh pada tanggal 15 Juli 2017, di

13 30 b. Dalam Bidang Politik Dalam sejarah Aceh yang panjang, Aceh telah mengukir masa lampaunya dengan begitu megah dan menabjukkan, terutama karena dalam kemampuannya dalam megebangkan pola dan system pendidikan, komitmenya dalam menentang imperialism bangsa Eropa, system pemerintahan yang teratur dan sistematik, hingga kemampuan dalam menjalin hubungan diplomatik dengan Negara lain. 28 Kesultanan Aceh Darussalam juga meletakkan dasar-dasar politik luar negeri antara lain. 1) Mencukupi kebutuhan sendiri sehingga tidak tergantung pada pihak lain. 2) Menjalin persahabatan yang lebih erat dengan kerajaan-kerajaan Islam lain di nusantara. 3) Bersikap waspada terhadap kolonialisme Barat. 4) Menerima bantuan tenaga ahli dari pihak luar. 5) Menjalankan dakwah Islam ke seluruh kawasan nusantara. 29 Seperti yang telah kita ketahui, Sultan Aceh telah meletakkan dasar-dasar politik luar negeri untuk mencukupi kebutuhan sendiri sehingga tidak tergantung pada pihak lain. Kemudian sultan juga menjalin persahabatan yang lebih erat dengan kerajaan-kerajaan Islam lain di Nusantara. Sultan selalu bersikap waspada terhadap kolonialisme 28 Johari, kertas kerja, di unduh pada tanggal 17 juli 2017 di 29 Hidayat, Peran Sultan Iskandar Muda Dalam Mengembangkan Kerajaan Aceh Tahun , skripsi pendidikan sejarah, (Yogyakarta, 2015), hal.26-28

14 31 Barat dan menerima bantuan tenaga ahli dari pihak luar, kemudian ia juga menjalankan dakwah Islam ke seluruh kawasan Nusantara. 30 c. Dalam Bidang Militer Beberapa catatan dari Barat, salah satunya yang ditulis oleh C.R. Boxer, mengatakan bahwa menjelang tahun 1530 armada perang Kesultanan Aceh Darussalam sudah mendapat kelengkapan perang yang cukup lengkap dan mutakhir. Bahkan, sejarawan Portugis sendiri, Fernao Loper de Costanheda, menyebut bahwa Sultan Aceh, Ali Mughayat Syah, lebih banyak memperoleh pasokan meriam dibandingkan dengan benteng Portugis di Malaka sendiri. Selain itu, menurut petualang Barat lainnya, Veltman, salah satu rampasan paling berharga dari Samudera Pasai yang berhasil dibawa pulang oleh Sultan Ali Mughayat Syah adalah lonceng besar yang kemudian diberi nama Cakra Dunia. Lonceng bersejarah merupakan hadiah dari Laksamana Cheng Ho kepada Raja Samudera Pasai ketika Panglima Besar Kekaisaran Tiongkok itu berkunjung ke Pasai pada awal abad ke Pada masa Sultan Salim II dari Turki Utsmani, dikirimkan beberapa teknisi dan pembuat senjata ke Aceh. Selanjutnya Aceh kemudian menyerap kemampuan ini dan mampu memproduksi meriam sendiri dari kuningan yebaran_dan_penyiaran_islam_di_nusantara 31 Mohammad Said, Op. Cit, hal Mohyahya7, Sejarah Kerajaan Islam Kesultanan Aceh Darussalam-Sumatera, di unduh pada tanggal 15 Juli 2017 di

15 32 Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kemajuan yang dicapai Aceh dalam bidang militer yaitu sejumlah besar rampasan yang berupa alat-alat perang, dan juga termasuk meriam. Salah satu rampasan paling berharga dari Samudera Pasai yang berhasil dibawa pulang oleh Sultan Ali Mughayat Syah adalah lonceng besar yang kemudian diberi nama Cakra Dunia. B. Gambaran Umum Turki Usmani 1. Sejarah berdirinya kerajaan Turki Usmani Turki Utsmani berawal dari perjalanan yang dilakukan oleh sekelompok suku pengembara dari wilayah Asia Tengah menuju Asia Kecil. Perjalanan ini dipimpin oleh seorang kepala suku yang bernama Sulaiman Syah 33 yang berasal dari suku Qayi. Mereka menghindari serangan tentara Mongol dan meminta perlindungan kepada Raja Dinasti Khawarazm-syah terakhir, Jalaludin Mingburnu, yang pusat pemerintahannya berada di Transaksonia. 34 Sultan Jalaludin Mingburnu tidak memberikan kesempatan kepada rombongan ini untuk menetap diwilayahnya. Sultan kemudian menyarankan rombongan ini untuk pergi kearah barat menuju Asia Kecil. Serangan tentara Mongol telah mulai melemah. Sehingga Sulaiman Sah mengajak rombongan pindah ke Syam dengan menyeberangi Sungai Eufrat Syafiq A. Mugni, Sejarah kebudayaan Islam di Turki, (Jakarta: Logos, 1997), h C. E. Bosworth, the Islamic dinasties, (Edinburgh: Edinburgh university press, 1980), diterjemahkan Mizan dengan judul Dinasti-dinasti Islam pada tahun H Syafiq A. Mugni, Op. Cit, hlm. 52

16 33 Ketika mereka berada di Sungai Eufrat tiba-tiba banjir Bandang datang menghanyutkan sebagian dari mereka. Sulaiman yang memimpin mereka juga menjadi korban bencana tersebut. Mereka berselisih pendapat mengenai perjalanan mereka selanjutnya. Sebagian dari mereka ada yang ingin melanjutkan dan sebagian lagi dari mereka merubah rute perjalanan ke arah Barat. Satu rombongan lagi memilih untuk mencoba peruntungan baru dengan menjelajahi negeri baru. Rombongan ini dipimpin oleh seorang tokoh bernama Ertogrol. 36 Ertogrol adalah anak dari Sulaiman. Di bawah pimpinan Ertoghul, mereka mengabdikan diri kepada Sultan Ala ad-din, Raja Kerajaan Seljuk, yang kebetulan sedang berperang melawan Bizantium 37. Ertogrol datang membantu dan dengan kontribusinya kemudian mereka berhasil mengalahkan Bizantium dalam peperangan tersebut. Kemudian Sultan Ala ad-din memberikan tanah yang ditaklukkan itu kepada Ertogrol untuk dijadikan sebagai tempat bermukim bagi rombongannya yang terletak di Asia Kecil yang berbatasan dengan Bizantium. 38 Ertoghrul meninggal dunia tahun 1289 M. Kepemimpinan dilanjutkan oleh putranya Usman. Putra Ertoghrul inilah yang dianggap sebagai pendiri kerajaan Turki Usmani yang memerintah antara tahun ( M). 39 Usman membangun balatentara untuk mempertahankan sukunya dari ancaman dunia luar, terutama dari Kerajaan Bizantium. 36 Ibid, hal Ahmad Syalabi, Sejarah dan Kebudayaan Islam: Imperium Turki Utsmani, (Jakarta: Kalam Mulia, 1988), hlm Tim Riset Studi Islam Mesir, Op. Cit, hal C.E. Boswort, Op, Cit. hal. 162

17 34 Usman juga membentuk pasukan dengan tujuan besar, yaitu untuk menekan keberadaan Bizantium. Tidak berapa lama kekuatan Usman semakin kuat, dengan menaklukkan wilayah yang dikuasai Bizantium kedudukan Usman semakin kuat di Asia Kecil. Usman muncul sebagai penguasa kuat di samping Sultan Ala al-din, sehingga terdapat dua kekuatan yang saling menyegani di wilayah tersebut. Sementara Ala Al-Din banyak mengalami kekalahan, di lain fihak posisi Usman semakin kuat. Usman kemudian mengambil alih wilayahwilayah yang dahulunya dikuasai oleh Ala al-din. Dengan demikian maka Usman menjadi penguasa tunggal di Asia Kecil. Sepeninggal Usman, dinasti ini dikembangkan oleh Bayazid I (1389) dia adalah cicit dari Usman, dan kepemimipnan selanjutnya dilanjutkan oleh sultan-sultan berikutnya. 40 Dalam perjalanannya, kerajaan ini mengalami pasang surut. Akan tetapi, kemajuan dan perkembangan ekspansi kerajaan Utsmani berlangsung demikian cepat. 41 Uraian singkat dari sejarah berdirinya kerajaan Turki Utsmani dapat dipahami bahwa, kerajaan Turki Utsmani ini berasal dari sekelompok suku pengembara dari wilayah Asia Tengah menuju Asia Kecil yang dipimpin oleh seorang kepala suku yang bernama Sulaiman Syah yang berasal dari suku Qayi. Saat dalam perjalaan menuju Syam melalui sungai Eufrat. Kemalangan menimpa kelompok pengembara ini, dan perjalanan di lanjutkan oleh Ertogrol anak dari Sulaiman. Pendiri Turki Utsmani adalah 40 Philip K. Hitti, History of the Arabs, (Jakarta: Serambi, 2005), hal Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Raja Wali Pers, 2013), hal 130

18 35 Usman putra dari Ertogrol. Pada masa pemerintahanya kekuasaan Usman semakin dengan menaklukkan wilayah-wilayah di Asia Kecil. 2. Kronologis Pemerintahan KerajaanTurki Utsmani Raja-Raja Turki Utsmani bergelar Sultan dan Khalifah sekaligus. Sultan menguasai kekuasaan duniawi dan khalifah berkuasa di bidang agama atau spiritual. Mereka mendapatkan kekuasaan secara turun temurun. Tetapi tidak harus putra pertama yang menjadi pengganti sultan terdahulu, adakalanya putra kedua atau ketiga yang selanjutnya mengantikan sultan. Dalam perkembangan selanjutnya pergantian sultan juga diserahkan kepada saudara sultan bukan kepada anaknya. Dengan sistem pergantian seperti ini, sering timbul perebutan kekuasaan yang tidak jarang menjadi ajang pertempuran antara pangeran dengan yang lain yang mengakibatkan lemahnya kekuasaan Utsmani. 42 Kerajaan Turki Utsmani merupakan kerajaan Islam yang berkuasa cukup lama hampir tujuh abad lamanya (1281/ ) dan merupakan kerajaan yang besar dan Eropa Barat menyebut Ottoman Empire. 43 Kerajaan Turki Utsmani ini berkuasa sekitar 625 tahun, dan dalam rentang waktu yang cukup panjang itu telah diperintah oleh tiga puluh delapan sultan yang sejarah kekuasaan mereka bisa di bagi menjadi lima periode sebagai berikut. 42 Syafiq A. Mugni, Op. Cit, hal Abd Rahim Yunus & Abu Haif, Sejarah Islam Pertengahan, (Yogyakarta: Ombak, 2013), hal. 103

19 36 a. Periode Pertama ( ) Periode ini dimulai dari berdirinya kerajaan, ekspansi pertama sampai kehancuran sementara oleh serangan Timur. Sultan-sultan yang memerintah: 1) Usman I ) Orkhan (putera Usman I) ) Murad I (putera Orkhan) ) Bayazid I Yildirim (putera Murad) b. Periode Kedua ( ) Periode ini ditandai dengan restorasi kerajaan dan cepatnya pertumbuhan sampai ekspansinya yang terbesar. Sultan-sultan yang memerintah: 5) Muhammad I (putera Bayazid I) ) Murad II (putera Muhammad I) ) Muhammad II Fatih (putera Murad II) ) Bayazid II (putera Muhammad II ) ) Salim I (putera Bayazid) ) Sulaiman I Qanuni (putera Salim I) c. Periode Ketiga ( ) Periode ini ditandai dengan kemampuan Usmani untuk mempertahankan wilayahnya, sampai lepasnya Hungaria. Namun kemunduran segera terjadi. Sultan-sultan yang memeritah: 11) Salim II (putera Sulaiman I )

20 37 12) Murad III (putera Salim II) ) Muhammad III (putera Murad III) ) Ahmad I (putera Muhammad III) ) Mustafa I (putera Muhammad III) ) Usman II (putera Ahmad I) ) Mustafa I (yang kedua kalinya) ) Murad IV (putera Ahmad I) ) Ibrahim I (putera Ahmad I) ) Muhammad IV (putera Ibrahim I) ) Sulaiman III (putera Ibrahim I) ) Ahmad II (putera Ibrahim I) ) Mustafa II (putera Muhammad IV) d. Periode Keempat ( ) Periode ini ditandai dengan secara berangsur-angsur surutnya kekuatan kerajaan dan pecahnya wilayah ditangan para penguasa wilayah. Sultan yang memerintah: 24) Ahmad III (Putera Muhammad IV) ) Mahmud I (putera Mustafa II) ) Usman III (putera Mustafa II ) ) Mustafa III (putera Ahmad III) ) Abdul Hamid I (putera Ahmad III) ) Salim III (putera Mustafa III) ) Mustafa IV (putera Abd al-hamid I)

21 38 31) Mahmud II (putera Abd al-hamid I) e. Periode Kelima ( ) Periode ini ditandai dengan kebangkitan kultural dan administrative dari Negara di bawah pengaruh ide-ide Barat. Sultansultanya adalah: 32) Abdul Majid I (putera Mahmud II) ) Abdul Aziz (putera Mahmud II) ) Murad V (putera Abd al-majid I) ) Abdul Hamid II (putera Abd al-majid I) ) Muhammad V (putera Abd al-majid I) ) Muhammad VI (putera Abd al-majid I) ) Abdul Majid II Turki Usmani akhirnya dihapuskan oleh Kemal Attaturk dan Turki menjadi Negara Nasional Republik Turki. 44 Dari uraian di atas maka dapat kita simpulkan bahwa Turki Usmani berkuasa sangat lama yaitu sekitar 625 tahun yang pernah dipimpin oleh beberapa sultan yang diantaranya ada yang memiliki kelebihan dan ada juga yang tidak. 3. Kemajuan-kemajuan yang dicapai Turki Utsmani Sejak didirikan Turki Utsmani didirikan Usman yaitu pada tahun 1300 M, pemerintahan Dinasti Usmani mengalami kemajuan yang sangat pesat dalam berbagai bidang. Kemajuan yang dicapai Dinasti Usmani 44 Untuk lebih rinci baca lebih lanjut buku Syafiq A.Mugni

22 39 merupakan usaha keras dan tak kenal putus asa dari para pemimpin dan bala tentaranya. Kemajuan-kemajuan menonjol yang dicapai yaitu, a. Bidang Kemiliteran Para pemimpin kerajaan Turki Usmani adalah orang-orang yang kuat, sehingga kerajaan dapat melakukan ekspansi dengan cepat dan luas. Namun, kerajaan Turki Usmani mencapai masa keemasannya bukan semata-mata karena keunggulan politik para pemimpinnya. Akan tetapi yang terpenting diantaranya adalah keberanian, keterampilan, ketangguhan, dan kekuatan militernya yang sanggup bertempur kapan saja dan dimana saja. 45 Disini jelas terlihat bahwa kemajuan kerajaan bukan hanya didasari keunggulan dalam politik tapi juga didasari dengan keberanian dan ketangguhan serta kekuatan militer yang kuat. Orkhan adalah pemimpin Turki Usmani yang pertama kali mengorganisasi kekuatan militer dengan baik serta taktik dan strategi tempur yang teratur. Pada periode ini tentara Islam pertama kali masuk ke Eropa dan berhasil mereformasi dan membentuk tiga pasukan utama tentara. Pertama, tentara Sipahi (tentara reguler) yang mendapatkan gaji tiap bulannya. Kedua, tentara Hazeb (tentara ireguler) yang di gaji pada saat mendapatkan harta rampasan perang (Mal al-ghanimah). Ketiga, tentara Jenissary atau Inkisyariyah (tentara yang direkrut pada saat berumur 12 tahun, yang kebanyakan adalah anak-anak Kristen yang dibimbing Islam dengan disiplin yang kuat). 45 Ibid,h.134

23 40 Pasukan inilah yang dapat mengubah negara Turki Usmani menjadi mesin perang yang paling kuat dan memberikan dorongan yang amat besar dalam penaklukan negri-negri non muslim. Orkhan juga membenahi angkatan laut karena ia mempunyai peranan yang besar dalam perjalanan ekspansi Turki Usmani. 46 Pada abad ke-16, angkatan laut Turki Usmani mencapai puncak kejayaan karena dengan cepat dapat menguasai wilayah yang amat luas baik di Asia, Afrika, maupun Eropa. Turki Usmani merupakan bangsa yang berdarah militer sehingga lebih banyak memfokuskan kegiatan mereka dalam bidang kemiliteran. 47 Faktor utama yang mendorong kemajuan di lapangan kemiliteran ini adalah tabiat bangsa Turki itu sendiri yang bersifat militer, berdisiplin, dan patuh terhadap peraturan. Tabiat ini merupakan tabiat yang mereka warisi dari nenek moyangnya di Asia Tengah. Pasukan inilah yang dapat mengubah negara Turki Usmani menjadi mesin perang yang paling kuat dan memberikan dorongan yang amat besar dalam penaklukan negeri-negeri non muslim. Angkatan laut juga mempunyai peranan yang besar dalam perjalanan ekspansi Turki Usmani. 48 Dari uraian di atas mengenai kemajuan Turki Utsmani dalam bidang Kemiliteran dapat di lihat dari para pemimpin kerajaan Turki 46 Fakhrizal, Kejayaan Peradaban Turki Usmani, di akses pada tanggal 8 Maret 2017 dari 47 Badri Yatim, op, cit,.h Fakhrizal, op, cit

24 41 Usmani yang terdiri dari orang-orang yang kuat, sehingga kerajaan dapat melakukan ekspansi dengan cepat dan luas. Bukan itu saja yang terpenting diantaranya adalah keberanian, keterampilan, ketangguhan, dan kekuatan militernya yang sanggup bertempur kapan saja dan dimana saja. b. Bidang pemerintahan Sistem pemerintahan di dalam Kerajaan Turki Utsmani yang memegang kekuasaan tertinggi yaitu sultan dengan menggunakan berbagai macam gelar dan kemudian sultan juga bergelar khalifah. 49 Dalam pemerintahannya, Dinasti Utsmani telah memiliki kitab undang-undang dasar yang disusun oleh Khalifah Sulaiman I (1520). Kitab undang-undang ini disebut dengan Qanun. Undang-undang ini mengatur hubungan antara pusat dengan daerah. Untuk menjaga keutuhan wilayah Turki Utsmani yang sangat luas. Pemerintahan Dinasti Usmani mememiliki beberapa kiat yang sangat efisien untuk menjaga integritas wilayahnya. Pertama, Sultan-Sultan Dinasti Utsmani menjalankan pemerintahan dengan tegas. Jika sultan menemukan sedikit saja indikasi yang akan mengancam keutuhan wilayah, maka sultan akan mengambil tindakan taktis untuk memadamkan gejolak tersebut. Langkah kedua yang dilakukan adalah, dalam menjalankan pemerintahan sultan dibantu oleh shadar al-azham. Jabatan shadar al- Azham ini sama dengan jabatan perdana menteri. 2017, di 49 Hasnul Arifin Melayu, Syariat Islam Pada Dinasti Di Asia, di akses pada tanggal 8 Maret

25 42 Perdana menteri inilah yang menjalankan roda pemerintahan di pusat. Tingkat daerah dipimpin oleh Pasya atau setingkat gurbernur. Pasya-pasya ini bertanggung jawab kepada shadar al-azham. Untuk daerah tingkat II, pemerintahan dijalankan oleh seorang pimpinan yang disebut dengan al-zanaziq atau alawiyah di zaman sekarang mungkin setara dengan bupati. Dinasti Usmani sebagai negara adi kuasa telah memiliki birokrasi kenegaraan yang teratur, tata negara ini sangat dibutuhkan untuk mengontrol wilayahnya yang sangat luas. Langkah ketiga ialah kerja sama antara sultan-sultan yang berada di daerah, pasukan Jenisari, dan tarekat-tarekat yang berkembang di tengah-tengah masyarakat. 50 Wilayah kekuasaan Turki Usmani termasuk yang paling luas di antara dinasti sepanjang sejarah Islam dimana meliputi tiga benua, Asia, Eropa, dan Afrika. Di kawasan Asia wilayah Turki Utsmani meliputi Asia Kecil, Armenia, Irak, Syiria, Hijaz, Yaman. Mesir, Libia, Tunis, dan Aljazair merupakan wilayah Turki Utsmani di Afrika, dan kemudian Bulgaria, Yunani, Yoguslavia, Albania, Hongaria, dan Rumania yang berada di Eropa. 51 Sementara dalam bidang ilmu pengetahuan tidaklah begitu menonjol. Karena itulah dalam khazanah intelektual Islam kita tidak menemukan ilmuwan terkemuka dari Turki Usmani Badri Yatim, Op. Cit, hal Harun Nasution, Islam ditinjau dari berbagai aspeknya, jilid I, (Jakarta: UI Press, 1979), hal Badri Yatim, op, cit,.h 136

26 43 Berdasarkan uraian tetang kemajuan yang di capai Turki Utsmani dalam bidang pemerintahan di atas, jelas terlihat adanya upaya untuk menciptakan sistem pemerintahan yang sangat efisien untuk menjaga integritas wilayahnya. c. Bidang Keagamaan Agama dalam tradisi masyarakat Turki Usmani mempunyai peranan besar dalam lapangan sosial dan politik. Masyarakat digolonggolongkan berdasarkan agama, dan kerajaan sendiri sangat terikat dengan syariat sehingga fatwa ulama menjadi hukum yang berlaku. Pada masa pemerintahan Sulaiman al-qanuni rakyat muslim diwajibkan harus shalat lima waktu dan berpuasa di bulan Ramadhan. Jika ada yang melanggar tidak hanya dikenai denda namun juga sanksi badan. Sehingga Sultan Sulaiman al-qanuni bukan hanya sultan yang paling terkenal di kalangan Turki Usmani, akan tetapi pada awal ke 16 beliau adalah kepala negara yang paling terkenal di dunia. Beliau seorang penguasa yang shaleh, dan juga berhasil menerjemahkan Al- Qur an dalam bahasa Turki. Bahkan pada saat Eropa terjadi pertentangan antara katolik, mereka diberi kebebasan dalam memilih agama dan diberikan tempat di Turki Usmani. Bahkan Lord Cerssay mengatakan, bahwa pada zaman dimana dikenal ketidak adilan dan kezaliman Katolik Roma dan Protestan, maka Sultan Sulaiman yang paling adil dengan rakyatnya meskipun ada yang tidak beragama Islam.

27 44 Di kerajaan Turki Usmani Tarekat juga mengalami kemajuan. Tarekat yang paling terkenal ialah Tarekat Bektasyi dan Tarekat Maulawi. Kedua tarekat banyak dianut oleh kalangan sipil dan militer. Tarekat Bektasyi mempunyai pengaruh yang sangat dominan di kalangan Jenissary, sehingga mereka sering disebut dengan tentara Bektasyi. Sementara Tentara Maulawi mendapat dukungan dari para penguasa dalam mengimbangi Jenissary Bektasyi. Di lain pihak, kajian-kajian ilmu keagamaan seperti: fiqih, ilmu kalam, tafsir, dan hadist boleh dikatakan tidak mengalami perkembangan yang berarti. Para penguasa lebih cenderung untuk menegakkan satu paham (madzab) keagamaan dan menekan madzab lainnya. Contoh Sultan Abd Al-Hamid II begitu fanatik terhadap aliran Ash- Ariyah. Akibat kelesuan di bidang ilmu keagamaan dan fanatik yang berlebihan, maka ijtihad tidak berkembang. 53 Berdasarkan uraian tentang uraian di atas, jelas terlihat adanya upaya untuk menciptakan sistem kehidupan masyarakat yang berpedoman pada nilai-nilai al-qur an dan Sunnah. Ini jelas terlihat sekali pada masa pemerintahan Sulaiman al-qanuni rakyat muslim diwajibkan menjalankan syariat tersebut. 53 Fakhrizal, kejayaan Peradaban Turki Usmani di unduh pada tanggal 8 Maret 2017 di

LETAK KERAJAAN ACEH YANG STRATEGIS YAITU DI PULAU SUMATERA BAGIAN UTARA DAN DEKAT JALUR PELAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL MENYEBABKAN KERAJAAN ACEH

LETAK KERAJAAN ACEH YANG STRATEGIS YAITU DI PULAU SUMATERA BAGIAN UTARA DAN DEKAT JALUR PELAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL MENYEBABKAN KERAJAAN ACEH 5W + 1H Apa Asal-usul Kerajaan AcehDarussalam? Siapakah Raja-raja yang memerintah di Kerajaan Aceh Darussalam? Kapan Kerajaan Aceh didirikan? Dimana Terletak Kerajaan Aceh? Mengapa Kerajaan Aceh Darussalam

Lebih terperinci

tidak langsung, mereka mengakui Utsman sebagai penguasa tertinggi dengan gelar Padiansyah Ali Utsman 4 B.

tidak langsung, mereka mengakui Utsman sebagai penguasa tertinggi dengan gelar Padiansyah Ali Utsman 4 B. A. Sejarah Berdirinya Kerajaan Turki Utsmani Kata Utsmaniyah diambil dari pendiri pertama dinasti ini, yaitu Utsman ibn Erthogrul ibn Sulaiman Syah. Para pendiri Daulah Utsmaniyah ini berasal dari suku

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Dari pembahasan mengenai Peran Sultan Iskandar Muda Dalam. Mengembangkan Kerajaan Aceh Pada Tahun , maka dapat diambil

BAB V KESIMPULAN. Dari pembahasan mengenai Peran Sultan Iskandar Muda Dalam. Mengembangkan Kerajaan Aceh Pada Tahun , maka dapat diambil BAB V KESIMPULAN Dari pembahasan mengenai Peran Sultan Iskandar Muda Dalam Mengembangkan Kerajaan Aceh Pada Tahun 1607-1636, maka dapat diambil kesimpulan baik dari segi historis maupun dari segi paedagogis

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Islam datang selalu mendapat sambutan yang baik. Begitu juga dengan. kedatangan Islam di Indonesia khususnya di Samudera Pasai.

I. PENDAHULUAN. Islam datang selalu mendapat sambutan yang baik. Begitu juga dengan. kedatangan Islam di Indonesia khususnya di Samudera Pasai. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama yang damai, dimana agama ini mengajarkan keharusan terciptanya keseimbangan hidup jasmani maupun rohani sehingga dimanapun Islam datang selalu

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Wr Wb. Turki Usmani. Oleh : Anggraini Dwi Ikhwani

Assalamu alaikum Wr Wb. Turki Usmani. Oleh : Anggraini Dwi Ikhwani Assalamu alaikum Wr Wb Turki Usmani Oleh : Anggraini Dwi Ikhwani Berdirinya Kerajaan Turki Usmani Bangsa Turki tercatat dalam sejarah atas keberhasilannya mendirikan dua Dinasti, yaitu Dinasti Turki Saljuk

Lebih terperinci

PERADABAN ISLAM MASA TURKI UTSMANI ( M) Oleh : SAEPUL ANWAR

PERADABAN ISLAM MASA TURKI UTSMANI ( M) Oleh : SAEPUL ANWAR PERADABAN ISLAM MASA TURKI UTSMANI (1299-1924 M) Oleh : SAEPUL ANWAR MENGENAL TURKI UTSMANI Berasal dari suku pengembara bernama Kayi yang bermukim di wilayah Asia Tengah, di Utara laut kaspia. Hidup pada

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 102 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Peran Cheng Ho dalam proses perkembangan agama Islam di Nusantara pada tahun 1405-1433 bisa dikatakan sebagai simbol dari arus baru teori masuknya agama Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah Islam di Indonesia memiliki keunikan tersendiri, karena disamping

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah Islam di Indonesia memiliki keunikan tersendiri, karena disamping BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah Islam di Indonesia memiliki keunikan tersendiri, karena disamping menjadi salah satu faktor pemersatu bangsa juga memberikan nuansa baru dalam keberislamannya

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 7. INDONESIA MASA ISLAMLATIHAN SOAL BAB 7

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 7. INDONESIA MASA ISLAMLATIHAN SOAL BAB 7 SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 7. INDONESIA MASA ISLAMLATIHAN SOAL BAB 7 1. Masuknya Islam ke Indonesia berasal dari Persia. Hal ini diperkuat dengan adanya... Bukti arkeologis tentang makam Sultan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Di dalam aktivitas pelayaran dan perniagaan internasional Nusantara

BAB V KESIMPULAN. Di dalam aktivitas pelayaran dan perniagaan internasional Nusantara BAB V KESIMPULAN Di dalam aktivitas pelayaran dan perniagaan internasional Nusantara merupakan salah satu tempat tujuan maupun persinggahan bagi kapal-kapal dagang dari berbagai negara di dunia. Nusantara

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. internasional, adanya kontrol terhadap labour dan hasil tanah serta sudah memilki

I. PENDAHULUAN. internasional, adanya kontrol terhadap labour dan hasil tanah serta sudah memilki 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nusantara adalah sebuah wilayah yang telah berkembang menjadi wilayah perdagangan internasional, karena sudah memiliki perniagaan regional dan internasional, adanya kontrol

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. telah berlangsung sejak zaman purba sampai batas waktu yang tidak terhingga.

I. PENDAHULUAN. telah berlangsung sejak zaman purba sampai batas waktu yang tidak terhingga. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hubungan lalu lintas pelayaran antara Tionghoa dari Tiongkok dengan Nusantara telah berlangsung sejak zaman purba sampai batas waktu yang tidak terhingga. Berdasarkan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Secara etimologis konsep tinjauan historis terdiri dari dua kata yakni tinjauan dan

TINJAUAN PUSTAKA. Secara etimologis konsep tinjauan historis terdiri dari dua kata yakni tinjauan dan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Konsep Tinjauan Historis Secara etimologis konsep tinjauan historis terdiri dari dua kata yakni tinjauan dan historis. Kata tinjauan dalam bahasa Indonesia berasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. utara dan timurnya terdapat Selat Malaka, mulai dari Salahadi di pantai timur

BAB I PENDAHULUAN. utara dan timurnya terdapat Selat Malaka, mulai dari Salahadi di pantai timur BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Daerah Aceh terletak di ujung sebelah utara pulau Sumatera, merupakan bagian yang paling ke barat dan paling ke utara dari kepulauan Indonesia. Di sebelah barat

Lebih terperinci

BAB I STRATEGI MARITIM PADA PERANG LAUT NUSANTARA DAN POROS MARITIM DUNIA

BAB I STRATEGI MARITIM PADA PERANG LAUT NUSANTARA DAN POROS MARITIM DUNIA BAB I PADA PERANG LAUT NUSANTARA DAN POROS MARITIM DUNIA Tahun 1620, Inggris sudah mendirikan beberapa pos perdagangan hampir di sepanjang Indonesia, namun mempunyai perjanjian dengan VOC untuk tidak mendirikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Katulistiwa. Sejak awal abad Masehi, Pulau Sumatera telah

BAB I PENDAHULUAN. di Katulistiwa. Sejak awal abad Masehi, Pulau Sumatera telah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pulau Sumatera atau yang dahulu dikenal dengan nama Pulau Swarnadwipa merupakan pulau terbesar keenam di dunia yang memanjang dari 6 0 Lintang Utara hingga

Lebih terperinci

Sejarah Sosial & Politik Indonesia.

Sejarah Sosial & Politik Indonesia. Sejarah Sosial & Politik Indonesia Sejarah Ina Modern * Ricklefs: sejarah tertulis dimulai prasasti Yupa, Kutai 400M *3 unsur fundamental sbg kesatuan historis Budaya & agama: Islamisasi Ina 1300 M Unsur

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Dalam kesempatan ini pula saya menyampaikan rasa bahagia dan ucapan rasa terima kasih kepada :

KATA PENGANTAR. Dalam kesempatan ini pula saya menyampaikan rasa bahagia dan ucapan rasa terima kasih kepada : KATA PENGANTAR Puji syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas sejarah yang berjudul Terbentuknya Jaringan Nusantara Melalui Perdagangan

Lebih terperinci

Nama Kelompok: Agnes Monica Dewi Devita Marthia Sari Dilla Rachmatika Nur Aisah XI IIS 1

Nama Kelompok: Agnes Monica Dewi Devita Marthia Sari Dilla Rachmatika Nur Aisah XI IIS 1 Nama Kelompok: Agnes Monica Dewi Devita Marthia Sari Dilla Rachmatika Nur Aisah XI IIS 1 Latar Belakang Kesultanan Gowa adalah salah satu kerajaan besar dan paling sukses yang terdapat di daerah Sulawesi

Lebih terperinci

BAB IV BUDAYA DAN ALAM PIKIR MASA PENGARUH KEBUDAYAAN ISLAM DAN BARAT

BAB IV BUDAYA DAN ALAM PIKIR MASA PENGARUH KEBUDAYAAN ISLAM DAN BARAT BAB IV BUDAYA DAN ALAM PIKIR MASA PENGARUH KEBUDAYAAN ISLAM DAN BARAT A. Pengaruh Kebudayaan Islam Koentjaraningrat (1997) menguraikan, bahwa pengaruh kebudayaan Islam pada awalnya masuk melalui negara-negara

Lebih terperinci

BAB III MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA JALUR ISLAMISASI. 3.1 Proses Islamisasi dan Perkembangan Islam di Indonesia

BAB III MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA JALUR ISLAMISASI. 3.1 Proses Islamisasi dan Perkembangan Islam di Indonesia BAB III MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA JALUR ISLAMISASI 3.1 Proses Islamisasi dan Perkembangan Islam di Indonesia Pada masa kedatangan dan penyebaran Islam di Indonesia terdapat beraneka ragam suku bangsa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahwa daerah ini terletak antara 95º13 dan 98º17 bujur timur dan 2º48 dan

BAB I PENDAHULUAN. bahwa daerah ini terletak antara 95º13 dan 98º17 bujur timur dan 2º48 dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aceh terletak di ujung bagian utara pulau Sumatera, bagian paling barat dan paling utara dari kepulauan Indonesia. Secara astronomis dapat ditentukan bahwa daerah ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kontrak perkebunan Deli yang didatangkan pada akhir abad ke-19.

BAB I PENDAHULUAN. kontrak perkebunan Deli yang didatangkan pada akhir abad ke-19. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Batubara merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten yang baru menginjak usia 8 tahun ini diresmikan tepatnya pada 15

Lebih terperinci

KERAJAAN DEMAK. Berdirinya Kerajaan Demak

KERAJAAN DEMAK. Berdirinya Kerajaan Demak KERAJAAN DEMAK Berdirinya Kerajaan Demak Pendiri dari Kerajaan Demak yakni Raden Patah, sekaligus menjadi raja pertama Demak pada tahun 1500-1518 M. Raden Patah merupakan putra dari Brawijaya V dan Putri

Lebih terperinci

Naskah Drama. Sejarah Kerajaan Samudera Pasai

Naskah Drama. Sejarah Kerajaan Samudera Pasai Naskah Drama Sejarah Kerajaan Samudera Pasai Kerajaan Samudra Pasai merupakan kerajaan Islam pertama di Nusantara. Kemunculan kerajaan ini diperkirakan berdiri mulai awal atau pertengahan abad ke-13 M[1]

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016

KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SatuanPendidikan : Madrasah Aliyah (Prog Keagamaan) Bentuk Soal : Pilihan Ganda Mata Pelajaran

Lebih terperinci

Kerajaan Ternate dan Tidore. Oleh Kelompok 08 : Faiqoh Izzati Salwa (08) Muhammad Anwar R (21) Shela Zahidah Wandadi (27)

Kerajaan Ternate dan Tidore. Oleh Kelompok 08 : Faiqoh Izzati Salwa (08) Muhammad Anwar R (21) Shela Zahidah Wandadi (27) Kerajaan Ternate dan Tidore Oleh Kelompok 08 : Faiqoh Izzati Salwa (08) Muhammad Anwar R (21) Shela Zahidah Wandadi (27) 1 Letak Kerajaan Sejarah Berdirinya Keadaan Kerajaan Kerajaan Ternate dan Tidore

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 4. INDONESIA MASA HINDU BUDHALatihan Soal 4.2

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 4. INDONESIA MASA HINDU BUDHALatihan Soal 4.2 SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 4. INDONESIA MASA HINDU BUDHALatihan Soal 4.2 1. Persentuhan antara India dengan wilayah Nusantara didorong oleh berbagai faktor, salah satu faktor yang paling penting

Lebih terperinci

ISLAMISASI NUSANTARA Materi Ke 2. HIKMATULLOH, M.PdI

ISLAMISASI NUSANTARA Materi Ke 2. HIKMATULLOH, M.PdI ISLAMISASI NUSANTARA Materi Ke 2 HIKMATULLOH, M.PdI Kompetensi Dasar Memahami islamisasi dan terbentuknya institusi-institusi Islam Indikator Dapat menjelaskan proses Islamisasi di Indonesia Dapat menjelaskan

Lebih terperinci

BAHAGIAN A. 1. Siapakah yang mengasaskan Kesultanan Melayu Melaka? 3. Parameswara melarikan diri ke Muar setelah di serang oleh Kerajaan di Temasik.

BAHAGIAN A. 1. Siapakah yang mengasaskan Kesultanan Melayu Melaka? 3. Parameswara melarikan diri ke Muar setelah di serang oleh Kerajaan di Temasik. BAHAGIAN A 1. Siapakah yang mengasaskan Kesultanan Melayu Melaka? A. Sultan Muzaffar Shah B. Sultan Mansur Shah C. Parameswara D. Sultan Alauddin Riayat Shah 2. Dari manakah Parameswara berasal? A. Pasai

Lebih terperinci

TOKOH PENYIAR AGAMA ISLAM BERIKUT WILAYAHNYA ENCEP SUPRIATNA

TOKOH PENYIAR AGAMA ISLAM BERIKUT WILAYAHNYA ENCEP SUPRIATNA TOKOH PENYIAR AGAMA ISLAM BERIKUT WILAYAHNYA ENCEP SUPRIATNA WILAYAH BANTEN Menurut berita dari Tome Pires (1512-1515) menyebutkan bahwa di daerah Cimanuk, kota pelabuhan dan batas kerajaan Sunda dan Cirebon

Lebih terperinci

SEJARAH ISLAM AHMADIN

SEJARAH ISLAM AHMADIN SEJARAH ISLAM AHMADIN RAYHAN INTERMEDIA 2013 i SEJARAH ISLAM Copyright Ahmadin Diterbitkan pertama kali oleh Penerbit Rayhan Intermedia Penerbit: RAYHAN INTERMEDIA Jl. Naja Dg. Nai Lr 4/8 Rappokalling

Lebih terperinci

KERAJAAN HINDU-BUDHA DAN ISLAM DI INDONESIA BESERTA PENINGGALANNYA

KERAJAAN HINDU-BUDHA DAN ISLAM DI INDONESIA BESERTA PENINGGALANNYA KERAJAAN HINDU-BUDHA DAN ISLAM DI INDONESIA BESERTA PENINGGALANNYA STANDAR KOMPETENSI: 1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman

Lebih terperinci

Pada tahun 30 Hijri atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun dari wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi ke

Pada tahun 30 Hijri atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun dari wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi ke Pada tahun 30 Hijri atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun dari wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi ke Cina untuk memperkenalkan Daulah Islam yang belum lama

Lebih terperinci

Pengaruh Islam dalam Kepemimpinan Indonesia

Pengaruh Islam dalam Kepemimpinan Indonesia Pengaruh Islam dalam Kepemimpinan Indonesia PROSES MASUK DAN BERKEMBANG NYA AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA Pada akhir abad ke-13, pengaruh Islam dari Timur Tengah berkembang pesat di Nusantara.

Lebih terperinci

BAB III HUBUNGAN ACEH DAN TURKI UTSMANI DALAM BIDANG PERDAGANGAN DAN MILITER

BAB III HUBUNGAN ACEH DAN TURKI UTSMANI DALAM BIDANG PERDAGANGAN DAN MILITER BAB III HUBUNGAN ACEH DAN TURKI UTSMANI DALAM BIDANG A. Awal Kedatangan Eropa PERDAGANGAN DAN MILITER Abad ke-15 merupakan abad kemajuan yang memekakkan telinga dunia. Eropa yang sebelumnya tenggelam dalam

Lebih terperinci

Wujud Akulturasi Budaya Islam Di Indonesia

Wujud Akulturasi Budaya Islam Di Indonesia Wujud Akulturasi Budaya Islam Di Indonesia Islam Budaya lokal Pengantar 611M Masa Kelahiran Islam Di Arab. 632-661 M Mulai muncul Kekhafilahan di Arab untuk menggantikan kepemimpinan Nabi Muhammad SAW.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kesultanan Banten merupakan sebuah kerajaan Islam yang pernah berdiri di

I. PENDAHULUAN. Kesultanan Banten merupakan sebuah kerajaan Islam yang pernah berdiri di 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesultanan Banten merupakan sebuah kerajaan Islam yang pernah berdiri di ProvinsiBanten, Indonesia. Banten juga dikenal dengan Banten Girang yang merupakan bagian

Lebih terperinci

KEDATANGAN ISLAM KE ASIA TENGGARA AHMAD NZRYSHAH B. MOHAMED KHALID

KEDATANGAN ISLAM KE ASIA TENGGARA AHMAD NZRYSHAH B. MOHAMED KHALID KEDATANGAN ISLAM KE ASIA TENGGARA AHMAD NZRYSHAH B. MOHAMED KHALID PENGENALAN Negara negara di Asia Tenggara terletak di laluan strategik antara Timur dan Barat. Selat Melaka adalah laluan utama untuk

Lebih terperinci

Luncur Buku Mehmet Ozay & Bincang Kebudayaan Aceh dan Turki 19 Nopember 2014

Luncur Buku Mehmet Ozay & Bincang Kebudayaan Aceh dan Turki 19 Nopember 2014 Luncur Buku Mehmet Ozay & Bincang Kebudayaan Aceh dan Turki 19 Nopember 2014 LUNCUR BUKU MEHMET OZAY & BINCANG KEBUDAYAAN ACEH DAN TURKI 19 NOPEMBER 2014 LUNCUR BUKU MEHMET OZAY & BINCANG KEBUDAYAAN ACEH

Lebih terperinci

AWAL MASUKNYA MAZHAB SYIAH KE INDONESIA. OLEH: Dr. NURBAITI, M.Pd

AWAL MASUKNYA MAZHAB SYIAH KE INDONESIA. OLEH: Dr. NURBAITI, M.Pd AWAL MASUKNYA MAZHAB SYIAH KE INDONESIA OLEH: Dr. NURBAITI, M.Pd I.PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Daerah Pertama Masuknya Islam ke Indonesia ACEH - letak Aceh yang sangat strategis : di perairan

Lebih terperinci

Melacak Perburuan Mutiara dari Timur

Melacak Perburuan Mutiara dari Timur Melacak Perburuan Mutiara dari Timur A. Latar Belakang Masuknya Bangsa Barat Peta diatas merupakan gambaran dari proses kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Nusantara. Garis menggambarkan proses perjalanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdasarkan posisi geografisnya Aceh berada di pintu gerbang masuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdasarkan posisi geografisnya Aceh berada di pintu gerbang masuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan posisi geografisnya Aceh berada di pintu gerbang masuk wilayah Indonesia bagian barat. Karena letaknya berada pada pantai selat Malaka, maka daerah

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN KEISTIMEWAAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN KEISTIMEWAAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH UNDANG-UNDANG NOMOR 44 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN KEISTIMEWAAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa sejarah panjang perjuangan rakyat Aceh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dikenal memiliki segudang sejarah yang panjang dari kebudayaankebudayaan masa lampau. Sejarah tersebut hingga kini masih dapat dinikmati baik dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat perdagangan. Aceh banyak menghasilkan lada dan tambang serta hasil hutan. Oleh karena itu, Belanda

Lebih terperinci

REVISI MAKALAH. PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM PADA MASA ABBASIYAH Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Peradaban Islam

REVISI MAKALAH. PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM PADA MASA ABBASIYAH Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Peradaban Islam REVISI MAKALAH PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM PADA MASA ABBASIYAH Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Peradaban Islam Dosen Pengampu : Syaifuddin, S.Sos., M.Si Disusun Oleh : 1. Jarwati (1440110090)

Lebih terperinci

Tugas Perkuliahan & bobot nilai. Model Perkuliahan. Sub Pokok Bahasan. Kompetensi Khusus. Pokok Bahasan. Pertemuan ke- No.

Tugas Perkuliahan & bobot nilai. Model Perkuliahan. Sub Pokok Bahasan. Kompetensi Khusus. Pokok Bahasan. Pertemuan ke- No. SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH SEJARAH ISLAM DI INDONESIA DOSEN : Drs. Andi Suwirta, M,Hum. Dr. Agus Mulyana, M.Hum. Encep Supriatna, M.Pd. BOBOT 3 SKS/Kode SJ 200 =======================================================================================================

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bangsa Barat datang ke Indonesia khususnya di Bengkulu sesungguhnya adalah

I. PENDAHULUAN. Bangsa Barat datang ke Indonesia khususnya di Bengkulu sesungguhnya adalah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Barat datang ke Indonesia khususnya di Bengkulu sesungguhnya adalah usaha untuk memperluas, menjamin lalu lintas perdagangan rempah-rempah hasil hutan yang

Lebih terperinci

Revolusi Fisik atau periode Perang mempertahankan Kemerdekaan. Periode perang

Revolusi Fisik atau periode Perang mempertahankan Kemerdekaan. Periode perang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kurun waktu 1945-1949, merupakan kurun waktu yang penting bagi sejarah bangsa Indonesia. Karena Indonesia memasuki babakan baru dalam sejarah yaitu masa Perjuangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENYEBARAN ISLAM SULTAN MUHAMMAD AL FATIH PADA MASA DINASTI UTSMANIYAH ( M)

BAB IV ANALISIS PENYEBARAN ISLAM SULTAN MUHAMMAD AL FATIH PADA MASA DINASTI UTSMANIYAH ( M) BAB IV ANALISIS PENYEBARAN ISLAM SULTAN MUHAMMAD AL FATIH PADA MASA DINASTI UTSMANIYAH (1451-1481 M) Sejak berakhirnya masa keemasan Dinasti Abbasiyah, kondisi umat Islam mengalami kemajuan kembali berkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. surut. Dua periode penting tersebut adalah masa Kaisar Meiji ( ) dan. yang kemudian dikenal dengan Restorasi Meiji.

BAB I PENDAHULUAN. surut. Dua periode penting tersebut adalah masa Kaisar Meiji ( ) dan. yang kemudian dikenal dengan Restorasi Meiji. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sepanjang sejarah, kekaisaran Jepang beberapa kali mengalami masa pasang surut. Dua periode penting tersebut adalah masa Kaisar Meiji (1868-1912) dan Kaisar

Lebih terperinci

Beta amat murka dengan tindakan Tun Mutahir yang mengumpul banyak harta. Adakah beliau hendak menandingi kedudukan beta sebagai sultan?

Beta amat murka dengan tindakan Tun Mutahir yang mengumpul banyak harta. Adakah beliau hendak menandingi kedudukan beta sebagai sultan? Tingkatan 1 Sejarah Bab 6 : Kemerosotan Melaka Soalan Objektif Pilih jawapan yang paling tepat. 1. 2. Sultan Mahmud Shah Dialog di atas menunjukkan kemarahan Sultan Mahmud Shah terhadap Tun Mutahir. Apakah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. disebut Gampong Rumoh Dua Blah. Letak kampung tersebut di atas Seulimum,

BAB 1 PENDAHULUAN. disebut Gampong Rumoh Dua Blah. Letak kampung tersebut di atas Seulimum, BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa Aceh termasuk dalam rumpun bangsa Melayu, yaitu; Mantee (Bante), Lanun, Sakai Jakun, Semang (orang laut), Senui dan lain sebagainya, yang berasal dari negeri

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012 KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Satuan Pendidikan : Madrasah Aliyah (IPA/IPS/BHS) Bentuk Soal : Pilihan Ganda Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam Jumlah Soal : 50 Butir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Deli. Bandar merupakan sebutan dari masyarakat suku Melayu Deli yang

BAB I PENDAHULUAN. Deli. Bandar merupakan sebutan dari masyarakat suku Melayu Deli yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Labuhan Deli merupakan cikal bakal lahirnya Pelabuhan Belawan. Labuhan Deli dulunya merupakan pusat pemerintahan Kerajaan Deli yang kesohor di kawasan Sumatera

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM SUKU BANJAR

GAMBARAN UMUM SUKU BANJAR GAMBARAN UMUM SUKU BANJAR 1. Terbentuknya Suku Banjar Suku Banjar termasuk dalam kelompok orang Melayu yang hidup di Kalimantan Selatan. Suku ini diyakini, dan juga berdasar data sejarah, bukanlah penduduk

Lebih terperinci

ISLAM DI INDONESIA. UNIVERSITAS MERCU BUANA BEKASI Sholahudin Malik, S.Ag, M.Si. MATA KULIAH AGAMA ISLAM. Modul ke: 04Fakultas.

ISLAM DI INDONESIA. UNIVERSITAS MERCU BUANA BEKASI Sholahudin Malik, S.Ag, M.Si. MATA KULIAH AGAMA ISLAM. Modul ke: 04Fakultas. ISLAM DI INDONESIA Modul ke: 04Fakultas MATA KULIAH AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MERCU BUANA BEKASI Sholahudin Malik, S.Ag, M.Si. Program Studi A. Sejarah Masuknya Islam di Indonesia Pada tahun 30 H/651M Khalifah

Lebih terperinci

QANUN PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM NOMOR 4 TAHUN 2003 TENTANG PEMERINTAHAN MUKIM DALAM PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM

QANUN PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM NOMOR 4 TAHUN 2003 TENTANG PEMERINTAHAN MUKIM DALAM PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM QANUN PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM NOMOR 4 TAHUN 2003 TENTANG PEMERINTAHAN MUKIM DALAM PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR PROVINSI

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA A. Tinjauan Pustaka. 1. Konsep Proses. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, proses memiliki arti antara lain runtunan perubahan ( peristiwa ), perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Sesuai dengan berkembangnya zaman, kita perlu tahu tentang sejarahsejarah perkembangan agama dan kebudayaan di Indonesia. Dengan mempelajarinya kita tahu tentang sejarah-sejarahnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada masa kesultanan Asahan agar dapat didokumentasikan. peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk jadi pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada masa kesultanan Asahan agar dapat didokumentasikan. peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk jadi pembelajaran. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah adalah kejadian yang terjadi pada masa lampau, disusun berdasarkan peninggalan-peninggalan yang terdapat dimasa kini. Perspektif sejarah selalu menjelaskan ruang,

Lebih terperinci

1. Bukti-Bukti Masuknya Islam di Indonesia

1. Bukti-Bukti Masuknya Islam di Indonesia 1. Bukti-Bukti Masuknya Islam di Indonesia Diperkirakan pengaruh Islam masuk ke Indonesia lebih awal daripada yang diduga banyak orang. Orang-orang gujaat lebih awal menerima pengaruh Islam dan mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. islam di Nusantara. Dan proses masuknya agama Islam di Indonesia menjadi

BAB I PENDAHULUAN. islam di Nusantara. Dan proses masuknya agama Islam di Indonesia menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Penyebaran Islam yang terjadi di Asia Tenggara menghasilkan terjadinya akulturasi dan asimilasi budaya lokal sehingga membuahkan budaya baru yang dinamis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 18, yaitu pada tahun 1750 berpusat di kota dalam. Setelah Raja Kahar wafat

BAB I PENDAHULUAN. 18, yaitu pada tahun 1750 berpusat di kota dalam. Setelah Raja Kahar wafat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kerajaan Langkat didirikan oleh Raja Kahar pada pertengahan abad ke- 18, yaitu pada tahun 1750 berpusat di kota dalam. Setelah Raja Kahar wafat kepemimpinan diteruskan

Lebih terperinci

REFORMASI PENDIDIKAN ISLAM PADA AWAL ABAD KE-

REFORMASI PENDIDIKAN ISLAM PADA AWAL ABAD KE- REFORMASI PENDIDIKAN ISLAM PADA AWAL ABAD KE- 20 Oleh: Ali Sodikin Abstrak : Pendidikan merupakan salah satu wilayah (area of cincern) gerakan pembaruan Islam yang berlangsung di seluruh dunia Islam. Tokoh-tokoh

Lebih terperinci

PERJUANGAN SULTAN ISKANDAR MUDA DALAM MENCAPAI KEJAYAAN KERAJAAN ACEH DI NUSANTARA

PERJUANGAN SULTAN ISKANDAR MUDA DALAM MENCAPAI KEJAYAAN KERAJAAN ACEH DI NUSANTARA PERJUANGAN SULTAN ISKANDAR MUDA DALAM MENCAPAI KEJAYAAN KERAJAAN ACEH DI NUSANTARA Eka Yunita, Tontowi Amsia, Syaiful M FKIP Unila Jalan. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung 35145 Telepon

Lebih terperinci

Biografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam

Biografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam Biografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam *Biografi Singkat Empat Imam Besar dalam Dunia Islam* *Imam Hanafi (80-150 H)* Beliau dilahirkan pada tahun 80 H dan meninggal dunia di Bagdad pada tahun

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN 1. Latar Belakang Berdirinya Kerajaan Pagaruyung. Kesimpulan yang dapat diambil dari latar belakang kerajaan Pagaruyung adalah, bahwa terdapat tiga faktor yang

Lebih terperinci

Kemunduran Islam Akhir dari Abbasiyah Genghis Khan/Jengis Khan Mongolian Ratanya kota Bagdad Jatuhnya jazirah arab Mesir, Aint Jalut 1260 M

Kemunduran Islam Akhir dari Abbasiyah Genghis Khan/Jengis Khan Mongolian Ratanya kota Bagdad Jatuhnya jazirah arab Mesir, Aint Jalut 1260 M Abad ke-13 Kemunduran Islam Akhir dari Abbasiyah Genghis Khan/Jengis Khan Mongolian Ratanya kota Bagdad Jatuhnya jazirah arab Mesir, Aint Jalut 1260 M Tentara Mamluk Sultan Baybar/Baybarus Kekalahan Hulaghukan(Mongol)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Kota Tanjung Balai adalah salah satu kota di provinsi Sumatera Utara.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Kota Tanjung Balai adalah salah satu kota di provinsi Sumatera Utara. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kota Tanjung Balai adalah salah satu kota di provinsi Sumatera Utara. Luas wilayahnya 60 km. Kota ini berada ditepi Sungai Asahan, sebagai salah satu sungai terpanjang

Lebih terperinci

Setelah selesai kegiatan pembelajaran, siswa dapat :

Setelah selesai kegiatan pembelajaran, siswa dapat : RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SMP / MTs :.. Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas/Semester : VII/2 Alokasi waktu : 8 x 40 menit ( 4 pertemuan) A. Standar Kompetensi 5. Memahami perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak dahulu, bangsa Indonesia kaya akan hasil bumi antara lain rempah-rempah

BAB I PENDAHULUAN. Sejak dahulu, bangsa Indonesia kaya akan hasil bumi antara lain rempah-rempah BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Sejak dahulu, bangsa Indonesia kaya akan hasil bumi antara lain rempah-rempah seperti vanili, lada, dan cengkeh. Rempah-rempah ini dapat digunakan sebagai pengawet

Lebih terperinci

KERJASAMA KERAJAAN SRIWIJAYA DENGAN DINASTI TANG PADA TAHUN M

KERJASAMA KERAJAAN SRIWIJAYA DENGAN DINASTI TANG PADA TAHUN M 62 Kerjasama Kerajaan Sriwijaya dengan Dinasti Tang. Alan Saputra, Yunani Hasan. KERJASAMA KERAJAAN SRIWIJAYA DENGAN DINASTI TANG PADA TAHUN 683-740 M Alan Saputra, Yunani Hasan Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Internasional

Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Internasional Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Internasional Oleh : Andy Wijaya NIM :125110200111066 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya Malang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa memiliki peranan penting

Lebih terperinci

Sejarah Islam Nusantara

Sejarah Islam Nusantara Sejarah Islam Nusantara Muslim Indonesia punya sejarah luar biasa. Sahabat Rasulullah, pernah pula langsung berdakwah di Nusantara. Melacak sejarah masuknya Islam ke Indonesia bukanlah urusan mudah. Tak

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam Modul ke: Pendidikan Agama Islam Perkembangan Islam di Indonesia Fakultas PSIKOLOGI Maukuf, M.Pd Program Studi Psikologi http://www.mercubuana.ac.id PErdagangan Islam masuk ke Indonesia salah satunya lewat

Lebih terperinci

Albania Negeri Muslim di Benua Biru?

Albania Negeri Muslim di Benua Biru? Albania Negeri Muslim di Benua Biru? Faktanya banyak sekali hal-hal yang belum kita ketahui tentang agama islam di dunia ini, bagi kalian yang mengaku masyarakat islam hendaklah kita sesekali menilik lebih

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Palembang muncul sebagai Kesultanan Palembang sekitar pada tahun 1659 dan

I. PENDAHULUAN. Palembang muncul sebagai Kesultanan Palembang sekitar pada tahun 1659 dan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Palembang merupakan salah satu wilayah terpenting yang berada di Sumatera dikarenakan keadaan geografinya yang kaya akan sumber daya alamnya dan didominasi oleh

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pulau-pulau besar dan Pulau Sumatera salah satunya. Pulau Sumatera memiliki

I. PENDAHULUAN. pulau-pulau besar dan Pulau Sumatera salah satunya. Pulau Sumatera memiliki I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan Negara Kepulauan yang terdiri dari berbagai macam pulau-pulau besar dan Pulau Sumatera salah satunya. Pulau Sumatera memiliki kota-kota

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dikenal sebagai salah satu Kerajaan Maritim terbesar di Indonesia. Wilayah

I. PENDAHULUAN. dikenal sebagai salah satu Kerajaan Maritim terbesar di Indonesia. Wilayah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jauh sebelum Negara Kesatuan Republik Indonesia terbentuk dan memerdekakan diri pada 17 Agustus 1945, bangsa ini pernah menemukan atau memiliki sebuah masa kejayaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang yang sangat pantas dijadikan referensi nomor wahid sepanjang masa. bahkan setan pun tak ingin berpapasan dengannya di jalan.

BAB I PENDAHULUAN. bidang yang sangat pantas dijadikan referensi nomor wahid sepanjang masa. bahkan setan pun tak ingin berpapasan dengannya di jalan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai agama semitik yang diturunkan terakhir, Islam tidak hanya sempurna ditinjau dari segi ajarannya saja, akan tetapi pada masa-masa awal sejarah penyebarannya,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG HARI JADI KOTA OTONOM TANJUNGPINANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG HARI JADI KOTA OTONOM TANJUNGPINANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG HARI JADI KOTA OTONOM TANJUNGPINANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANJUNGPINANG, Menimbang : a. bahwa Kota Tanjungpinang yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejarah perkembangan politik Islam secara keseluruhan. Sejarah perpolitikan

BAB I PENDAHULUAN. sejarah perkembangan politik Islam secara keseluruhan. Sejarah perpolitikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya Khilafah Utsmani merupakan kelanjutan (ahli waris) dari sejarah perkembangan politik Islam secara keseluruhan. Sejarah perpolitikan Islam diawali

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Malaka membuat jalur perdagangan beralih ke pesisir barat Sumatra.

BAB V KESIMPULAN. Malaka membuat jalur perdagangan beralih ke pesisir barat Sumatra. BAB V KESIMPULAN Sumatra Barat punya peran penting dalam terbukanya jalur dagang dan pelayaran di pesisir barat Sumatra. Berakhirnya kejayaan perdagangan di Selat Malaka membuat jalur perdagangan beralih

Lebih terperinci

PERADABAN ISLAM MASA DINASTI SAFAWI PERSIA ( M) Oleh : SAEPUL ANWAR

PERADABAN ISLAM MASA DINASTI SAFAWI PERSIA ( M) Oleh : SAEPUL ANWAR PERADABAN ISLAM MASA DINASTI SAFAWI PERSIA (1501-1736 M) Oleh : SAEPUL ANWAR MENGENAL DINASTI SAFAWI Nama Safawi dinisbahkan kepada tarekat Safawiyah yang didirikan oleh Syekh Safiuddin Ishaq (1252-1335

Lebih terperinci

INTRODUCTION: INTERNATIONAL RELATIONS IN SOUTHEAST ASIA

INTRODUCTION: INTERNATIONAL RELATIONS IN SOUTHEAST ASIA INTRODUCTION: INTERNATIONAL RELATIONS IN SOUTHEAST ASIA by: Dewi Triwahyuni INTERNATIONAL RELATIONS DEPARTMENT COMPUTER UNIVERSITY OF INDONESIA (UNIKOM) BANDUNG 2013 1 SOUTHEAST ASIA (SEA) 2 POSISI GEOGRAFIS

Lebih terperinci

Islam Maroko, Sebelum dan Sesudah Kemerdekaan (13/M) Oleh : Hening Nugroho Senin, 25 April :04

Islam Maroko, Sebelum dan Sesudah Kemerdekaan (13/M) Oleh : Hening Nugroho Senin, 25 April :04 KOPI, Maroko merupakan sebuah wilayah yang pengaruhnya sampai ke Spanyol pada masa klasik khususnya masa dinasti Murabitun dan Muwahidun. Akan tetapi, pada era kehancuran Islam di Spanyol sekitar abad

Lebih terperinci

MASA KOLONIAL EROPA DI INDONESIA

MASA KOLONIAL EROPA DI INDONESIA MASA KOLONIAL EROPA DI INDONESIA Peta Konsep Peran Indonesia dalam Perdagangan dan Pelayaran antara Asia dan Eropa O Indonesia terlibat langsung dalam perkembangan perdagangan dan pelayaran antara Asia

Lebih terperinci

Islam Di Nusantara. Ringkasan Materi

Islam Di Nusantara. Ringkasan Materi Islam Di Nusantara Standar Kompetensi : 7. Memahami Sejarah Perkembangan Islam di Nusantara 7 Kompetensi Dasar : 7.1 Menceritakan Sejarah Masuknya Islam di Nusantara Melalui Perdagangan, sosial, dan pengajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kerajaan Aceh. Ia menjadi anak beru dari Sibayak Kota Buluh di Tanah Karo.

BAB I PENDAHULUAN. kerajaan Aceh. Ia menjadi anak beru dari Sibayak Kota Buluh di Tanah Karo. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Langkat adalah salah satu Kabupaten yang berada di Provinsi Sumatera Utara. Letaknya di barat provinsi Sumatera Utara, berbatasan dengan provinsi Aceh. Sebelah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sulthan Muhammad II digelari sebagai Muhammad Al-Fatih merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. Sulthan Muhammad II digelari sebagai Muhammad Al-Fatih merupakan salah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sulthan Muhammad II digelari sebagai Muhammad Al-Fatih merupakan salah satu tokoh dalam sejarah kejayaan ummat Islam. Ia merupakan anak muda dari keturunan dinasti Utsmaniyyah

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 4. INDONESIA MASA HINDU BUDHALatihan Soal 4.3

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 4. INDONESIA MASA HINDU BUDHALatihan Soal 4.3 SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 4. INDONESIA MASA HINDU BUDHALatihan Soal 4.3 1. Hipotesis yang menyebutkan bahwa agama dan kebudayaan Hindu dibawa ke Indonesia oleh para pedagang adalah hipotesis...

Lebih terperinci

YAYASAN WIDYA BHAKTI SMA SANTA ANGELA Jl. Merdeka 24, Bandung MODUL 2 BAHASA INDONESIA XII MIA 3-6 & XII IIS 1-2 OLEH :

YAYASAN WIDYA BHAKTI SMA SANTA ANGELA Jl. Merdeka 24, Bandung MODUL 2 BAHASA INDONESIA XII MIA 3-6 & XII IIS 1-2 OLEH : YAYASAN WIDYA BHAKTI SMA SANTA ANGELA Jl. Merdeka 24, Bandung 4214714 MODUL 2 BAHASA INDONESIA TEKS CERITA SEJARAH DAN CERPEN SEJARAH XII MIA 3-6 & XII IIS 1-2 OLEH : Dra. M.M. Lies Supriyantini 1 TEKS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Membahas Masjid Raya Binjai tidak terlepas dari peran Kesultanan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Membahas Masjid Raya Binjai tidak terlepas dari peran Kesultanan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Membahas Masjid Raya Binjai tidak terlepas dari peran Kesultanan Langkat. Sultan Musa membangun masjid ini karena pada masa itu kawasan ini merupakan tempat berkumpulnya

Lebih terperinci

BAB IV DAMPAK PERANG PALEMBANG A. Kemenangan Sultan Mahmud Badaruddin II. maupun dampak yang buruk bagi kehidupan manusia di daerah yang

BAB IV DAMPAK PERANG PALEMBANG A. Kemenangan Sultan Mahmud Badaruddin II. maupun dampak yang buruk bagi kehidupan manusia di daerah yang BAB IV DAMPAK PERANG PALEMBANG 1819 A. Kemenangan Sultan Mahmud Badaruddin II Setiap pertempuran yang terjadi pasti akan membawa dampak yang baik maupun dampak yang buruk bagi kehidupan manusia di daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terbentang sepanjang Selat Malaka dan Selat Karimata.

BAB I PENDAHULUAN. yang terbentang sepanjang Selat Malaka dan Selat Karimata. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki sekitar 500 kelompok etnis, tiap etnis memiliki warisan budaya yang berkembang selama berabad-abad, yang dipengaruhi oleh kebudayaan India,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedatangan orang-orang Eropa pertama di kawasan Asia Tenggara pada awal abad XVI kadang-kadang dipandang sebagai titik penentu yang paling penting dalam sejarah kawasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik perhatian umat manusia karena berbagai hal. Jepang mula-mula terkenal sebagai bangsa Asia pertama

Lebih terperinci

Etos Hijrah. Oleh Nurcholish Madjid

Etos Hijrah. Oleh Nurcholish Madjid c Prestasi, bukan Prestise d Etos Hijrah Oleh Nurcholish Madjid Pelajaran pertama yang bisa dipetik dari keputusan Umar menjadikan Hijrah Rasul sebagai permulaan perhitungan kalender Islam ialah suatu

Lebih terperinci