PSIKOLOGI KOMUNIKASI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PSIKOLOGI KOMUNIKASI"

Transkripsi

1 MODUL PERKULIAHAN PSIKOLOGI KOMUNIKASI Ruang Lingkup Psikologi Komunikasi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komunikasi Hubungan MK85006 Masyarakat 01 Abstract Modul ini akan menjelaskan dan membahas pengertian komunikasi dilihat dari perspektif ilmu komunikasi dan psikologi. Juga membahas karakteristik manusia komunikan dan faktor-faktor yang memengaruhi perilaku manusia dan manfaat penggunaan psikologi komunikasi sebagai upaya dalam mewujudkan komunikasi yang efektif. Kompetensi Diharapkan mahasiswa dapat memahami dan memiliki pengeta mampu memahami dan menjelaskan : Pengertian dan manfaat psikologi komunikasi Karakteristik manusia komunikan Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku komunikasi.

2 RUANG LINGKUP PSIKOLOGI KOMUNIKASI I. Definisi dan Manfaat Bermacam-macam definisi komunikasi, bergantung pada perspektifnya. Kata atau istilah komunikasi (Bahasa Inggris communication ) berasal dari Bahasa Latin communicatus atau communicatio atau communicare yang berarti berbagi atau menjadi milik bersama. Dengan demikian, kata komunikasi menurut kamus bahasa mengacu pada suatu upaya yang bertujuan untuk mencapai kebersamaan. Menurut Webster New Collegiate Dictionary, komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi di antara individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku. Berikut ini adalah bebarapa definsi tentang komunikasi yang dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut : 1. Carl Hovland, Janis & Kelley Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak) 2. Bernard Berelson & Gary A.Steiner Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar, angkaangka, dan lain-lain. 3. Harold Lasswell Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa mengatakan apa dengan saluran apa, kepada siapa, dan dengan akibat apa atau hasil apa (who says what in which channel to whom and with what effect). 4. Barnlund Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego. 2

3 5. Weaver Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat mempengaruhi pikiran orang lainnya. 6. Gode Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari semula yang dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih. Dari berbagai definsi tentang ilmu komunikasi tersebut di atas, terlihat bahwa para ahli memberikan definisinya sesuai dengan sudut pandangnya dalam melihat komunikasi. Masing-masing memberikan penekanan arti, ruang lingkup, dan konteks yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa, ilmu komunikasi sebagai bagian dari ilmu sosial adalah suatu ilmu yang bersifat multi-disipliner. Definisi Hovland, Janis dan Kelly, memberikan penekanan bahwa tujuan komunikasi adalah mengubah atau membentuk perilaku. Definisi Berelson dan Steiner, menekankan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian, yaitu penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain. Definisi Lasswell, secara eksplisit dan kronologis menjelaskan tentang lima komponen yang terlibat dalam komunikasi, yaitu : - siapa (pelaku komunikasi pertama yang mempunyai inisiatif atau sumber) - mengatakan apa ( isi informasi yang disampaikan) - kepada siapa (pelaku komunikasi lainnya yang dijadikan sasaran penerima) - melalui saluran apa (alat/saluran penyampaian informasi) - dengan akibat/hasil apa (hasil yang terjadi pada diri penerima) Definisi Lasswell ini juga menunjukkan bahwa komunikasi itu adalah suatu upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan. Berdasarkan definisi Lasswell ini dapat diturunkan 5 unsur komunikasi yang saling bergantung satu sama lain, yaitu Pertama; sumber (source), sering disebut juga pengirim (sender), penyandi (encoding), komunikator, pembicara (speaker) atau originator. Sumber adalah pihak yang berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi. Sumber boleh jadi seorang individu, kelompok, organisasi, perusahaan, atau negara. Kedua; Pesan, yaitu apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima. Pesan merupakan seperangkat simbol verbal dan atau nonverbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan, atau maksud sumber tersebut. Pesan mempunyai 3 komponen, yaitu makna, digunakan untuk menyampaikan pesan, dan bentuk atau 3

4 organisasi pesan. Ketiga; saluran atau media, yaitu alat atau wahana yang digunakan sumber untuk menyampaikan pesannya kepada penerima. Pada dasarnya saluran komunikasi manusia adalah 2 saluran, yaitu cahaya dan suara. Saluran juga merujuk pada cara penyampaian pesan, apakah langsung (tatap muka) atau lewat media (cetak dan elektronik). Keempat; penerima (receiver) sering juga disebut sasaran/tujuan (destination), komunikate, penyandi balik (decoder) atau khalayak, pendengar (listener), penafsir (interpreter), yaitu orang yang menerima dari sumber. Berdasarkan pengalaman masa lalu, rujukan nilai, pengetahuan, persepsi, pola pikir, dan perasaan, penerima pesan menafsirkan seperangkat simbol verbal dan atau nonverbal yang ia terima. Kelima; efek, yaitu apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan tersebut, misalnya terhibur, menambah pengatahuan, perubahan sikap, atau bahkan peruahan perilaku. Kelima unsur tersebut di atas sebenarnya belum lengkap, bila dibandingkan dengan unsur-unsur komunikasi yang terdapat dalam model-model yang lebih baru. Unsur-unsur yang sering ditambahkan adalah umpan balik (feed back), gangguan komunikasi (noise), dan konteks atau situasi komunikasi. Selanjutnya definisi Gode, memberi penekanan pada proses penularan pemilikan, yaitu dari yang semula (sebelum komunikasi) hanya dimiliki oleh satu orang kemudian setelah komunikasi menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih. Definisi Barnlund, menekankan pada tujuan komunikasi, yaitu untuk mengurangi ketidakpastian, sebagai dasar bertindak efektif, dan untuk mempertahankan atau memperkuat ego. A. Definisi Komunikasi dari Perspektif Psikologi Dari perspektif psikologi, Hovland, Janis dan Kelly (psikolog) yang mendefinisikan komunikasi sebagai the process by which an individual (the communicator) transmits stimuli (usually verbal) to modify the behaviour of other individuals (the audience) (1953:12). Dalam konteks ini psikologi mencoba menganalisis komunikasi antar individu; bagaimana pesan yang disampaikan menjadi stimulus yang menimbulkan respons bagi individu yang lain, bagaimana lambang-lambang dapat bermakna dan bisa mengubah perilaku orang lain. Dance (1967) mengartikan komunikasi dalam kerangka psikologi behaviourisme sebagai usaha menimbulkan respons melalui lambang-lambang verbal. Raymond S. Ross (1974:b7) mendefinisikan komunikasi sebagai proses transaksional yang meliputi pemisahan, dan pemilihan bersama lambang secara kognitif, begitu rupa sehingga 4

5 membantu orang lain untuk mengeluarkan dari pengalamannya sendiri arti atau respons yang sama dengan yang dimaksud oleh sumber. Selanjutnya Kamus Psikologi, Dictionary of Behavioral Science menyebutkan 6 definisi komunikasi sebagai berikut : 1. Komunikasi adalah penyampaian perubahan energi dari suatu tempat ke tempat yang lain seperti dalam system syaraf atau penyampaian gelombang-gelombang suara. 2. Komunikasi adalah penyampaian atau penerimaan signal atau pesan oleh organisme. 3. Komunikasi adalah pesan yang disampaikan 4. Komunikasi adalah proses yang dilakukan satu system untuk mempengaruhi system yang lain melalui pengaturan signal-signal yang disampaikan. 5. Komunikasi adalah pengaruh satu wilayah pribadi pada wilayah persona yang lain sehingga perubahan dalam satu wilayah menimbulkan perubahan yang berkaitan pada wilayah yang lain. 6. Komunikasi adalah pesan pasien kepada pemberi terapi dalam psiko- terapi. Dari definisi tentang komunikasi dari perspektif psikologi tersebut di atas, terlihat bahwa makna komunikasi sangat luas, meliputi penyampaian energi, gelombang suara, tanda di antara tempat, dan system atau organisme. Istilah komunikasi dipergunakan sebagai proses, sebagai pesan, sebagai pengaruh, atau secara khusus sebagai pesan pasien dalam psikoterapi. Psikologi mencoba menganalisis seluruh komponen yang terlibat dalam proses komunikasi. Jadi psikologi menyebut komunikasi pada penyampaian energi dari alat-alat indera ke otak, peristiwa penerimaan dan pengoalhan informasi, pada proses saling pengaruh di antara berbagai system dalam diri organisme dan di antara organisme. Psikologi mencoba menganalisa seluruh komponen yang terlibat dalam proses komunikasi. Pada diri komunikator, psikologi memeriksa karakteristik manusia komunikan serta faktor-faktor internal dan eksternal yang memengaruhi perilaku komunikasinya. Pada komunikator, psikologi melacak sifat-sifatnya dan bertanya, apa sebab satu sumber komuniksi berhasil dalam memengaruhi orang lain, sementara sumber komunikasi yang lain tidak. Psikologi juga tertarik pada komunikasi di antara individu; bagaimana pesan dari satu individu menjadi stimulus yang menimbulkan respon pada individu lain. Psikologi bahkan meneliti lambang-lambang yang disampaikan. Psikologi meneliti proses mengungkapkan pikiran menjadi lambang, bentuk-bentuk lambang, dan pengaruh lambang terhadap perilaku manusia. Pada saat pesan sampai pada diri komunikator, psikologi 5

6 melihat ke dalam proses penerimaan pesan, menganalisa faktor-faktor personal dan situasional yang memengaruhinya, dan menjelaskan berbagai corak komunikan ketika sendirian atau dalam kelompok. Perkembangan terbaru dari dunia psikologi komunikasi adalah komunikasi terapeutik. melalui metode ini, seorang terapis mengarahkan komunikasi begitu rupa sehingga pasien dihadapkan pada situasi dan pertukaran pesan yang dapat menimbulkan hubungan social yang bermanfaat. Komunikasi teerapeutik memandang gangguan jiwa besumber pada gangguan komunikasi, pada ketidakmampuan pasien untuk mengungkapkan dirinya. Singkatnya, meluruskan jiwa orang dengan meluruskan caranya berkomunikasi. Komunikasi boleh ditujukan untuk memberikan informasi, menghibur, atau mempengaruhi. Komunikasi untuk tujuan yang ketiga ini lazim disebut komunikasi persuasif, yang berkaitan erat dengan psikologi. Persuasif dapat didefinisikan sebagai proses mempengaruhi dan mengendalikan perilaku orang lain melalui pendekatan psikologi. Ketika komunikasi dikenal sebagai proses memengaruhi orang lain, disiplin-disiplin yang lain menambah perhatian yang sama besarnya. Menurut George A. Miller, komunikasi telah menjadi salah satu kesibukan utama pada masa sekarang ini. Komunikasi begitu esensial dalam masyarakat manusia, sehingga setiap orang yang belajar tentang manusia harus melihat pada komunikasi. Komunikasi telah dikaji dari berbagai segi, sosiologi, antropologi, ekonomi, psikologi, linguistik, biologi, filsafat, politik, teknik, dan sebagainya. Psikologi juga meneliti kesadaran dan pengalaman manusia. Psikologi terutama mengarahkan perhatiannya pada perilaku manusia dan mencoba menyimpulkan proses kesadaran yang menyebabkan terjadinya perilaku tersebut. Bila sosiologi melihat komunikasi pada interaksi sosial, filsafat pada hubungan manusia dengan realitas lainnya, maka psikologi melihat pada perilaku individu komunikan. Yang agak permanen mempelajari komunikasi adalah sosiologi, filsafat, dan psikologi. Sosiologi mempelajari interaksi sosial, interaksi sosial harus melalui kontak dan komunikasi. Oleh karena itu, setiap buku sosiologi harus menyinggung komunikasi. Dalam dunia yang serba modern sekarang ini, komunikasi bukan saja mendasari interaksi sosial. Teknologi komunikasi telah berkembang sedemikian rupa sehingga tidak ada satu masyarakat modern yang mampu bertahan tanpa komunikasi. 6

7 B. Ciri Pendekatan Komunikasi begitu pentingnya dalam kehidupan manusia sehingga setiap orang yang ingin berinteraksi dengan manusia pasti ingin mempelajari komunikasi secara menyeluruh. Oleh karena itu dibutuhkan telaah ilmu yang akan dapat memberikan manfaat sehingga bisa memanfaatkan komunikasi yang efektif dan efisien. Komunikasi telah banyak dipelajari dari berbagai disiplin ilmu: antropologi, biologi, ekonomi, sosiologi, neurofisiologi, filsafat dan sebagainya. Sosiologi mempelajari komunikasi dalam konteks interaksi sosial, dalam mencapai tujuan-tujuan kelompok. Colon Cherry (1964) mendefinisikan komunikasi sebagai usaha untuk membuat suatu satuan sosial dari individu dengan menggunakan bahasa atau tanda. Memiliki bersama serangkaian peraturan untuk berbagai kegiatan mencapai tujuan. Menurut Fisher, ada 4 ciri pendekatan psikologi pada komunikasi, yaitu : 1. Penerimaan stimuli secara indrawi; Psikologi melihat komunikasi dimulai dengan dikenainya masukan kepada organ-organ penginderaan kita yang berupa data. Stimuli bisa berbentuk orang, pesan, suara, warna, dan sebagainya; pokoknya segala hal yang mempengaruhi kita. 2. Proses yang mengantarai stimuli dan respons; Stimuli itu kemudian diolah dalam jiwa kita, yaitu dalam kotak hitam yang tidak pernah kita ketahui. Kita hanya mengambil kesimpulan tentang proses yang terjadi pada kotak hitam dari respons yang tampak. Misalnya kita mengetahui bahwa bila ia tersenyum, tepuk tangan, dan meloncat-loncat, pasti ia dalam keadaan gembira. 3. Prediksi respons; Psikologi komunikasi juga melihat bagaimana respons yang terjadi pada masa lalu dapat meramalkan respons yang akan datang. Kita harus mengetahui sejarah respons sebelum meramalkan respons individu masa sekarang. 4. Peneguhan respons; Peneguhan adalah respons lingkungan (atau orang lain pada respons organisme yang asli). Ahli lain menyebutnya feedback atau umpan balik. Psikologi komunikasi juga melihat bagaimana respons yang terjadi pada masa lalu dapat meramalkan respons yang terjadi pada masa yang akan datang. George A. Miller membuat definisi psikologi yang mencakup semua Psychology is the science that attempts to describe, predict, control mental and behaviorial events (Miller, 1974:4). Dengan demikian, psikologi komunikasi adalah ilmu yang menguraikan, meramalkan, dan mengendalikan peristiwa mental dan behavioral dalam komunikasi. Peristiwa mental adalah 7

8 apa yang disebut Fisher internal mediation of stimuli, sebagai akibat berlangsungnya komunikasi. Peristiwa behavioral adalah apa yang nampak ketika orang berkomunikasi. Komunikasi adalah peristiwa sosial, peristiwa yang terjadi ketika manusia berinteraksi dengan manusia yang lain. Peristiwa sosial secara psikologis membawa kita pada psikologi sosial. Karena itu, psikologi sosial adalah juga pendekatan psikologi komunikasi. Bila individu-individu berinteraksi dan saling mempengaruhi, maka terjadilah : 1. Proses belajar yang meliputi aspek koginitif dan aspek afektif 2. Proses penyampaian dan penerimaan lambang-lambang (komuniksi) 3. Mekanisme penyesuaian diri seperti sosialisasi, identifikasi, permainan peran, proyeksi, agresi, dan sebagainya. C. Penggunaan Menurut Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss, komunikasi yang efektif menimbulkan 5 hal, yaitu : 1. Pengertian: Penerimaan yang cermat dari isi stimulus seperti yang dimaksudkan oleh komunikator. 2.Kesenangan: Komunikasi fatis (phatic communication), dimaksudkan menimbulkan kesenangan. Komunikasi inilah yang menjadikan hubungan hangat, akrab dan menyenangkan. 3. Memengaruhi sikap: komunikasi persuasif memerlukan pemahaman tentang faktor-faktor pada diri komunikator, dan pesan yang menimbulkan efek pada komunikate. Persuasi didefinisikan sebagai proses memengaruhi pendapat, sikap, dan tindakan dengan menggunakan manipulasi psikologis sehingga orang tersebut bertindak atas kehendaknya sendiri. 4. Hubungan sosial yang baik: manusia adalah makhluk sosial yang tidak tahan hidup sendiri. Kita ingin berhubungan dengan orang lain secara positif. Abraham Maslow menyebutnya dengan kebutuhan akan cinta atau belongingness. William Schutz memerinci kebutuhan dalam tiga hal: kebutuhan untuk menumbuhkan dan mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan orang lain dalam hal interaksi dan asosiasi (inclusion); pengendalian dan kekuasaan (control); cinta serta rasa kasih saying (affection). Secara singkat, kita ingin bergabung dan berhubungan dengan orang lain, kita ingin mengendalikan dan dikendalikan, kita ingin mencintai dan dicintai. Kebutuhan sosial ini hanya bisa dipenuhi dengan komunikasi interpersonal yang efektif. Bila orang gagal dalam menumbuhkan 8

9 hubungan interpersonal, maka ia menjadi agresif, senang berkhayal,dan sakit fisik dan mental, dan ingin melarikan diri dari lingkungannya. 5. Tindakan: persuasi juga ditujukan untuk melahirkan tindakan yang dikehendaki. Menimbulkan tindakan nyata memang indikator efektivitas yang paling penting. Tindakan adalah hasil kumulatif seluruh proses komunikasi. Ia bukan saja memerlukan pemahaman tentang seluruh mekanisme psikologis yang terlibat dalam proses komunikasi, tetapi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku manusia. Keberhasilan atau efektivitas komunikasi selain ditentukan oleh hal-hal tersebut di atas, juga ditentukan oleh faktor-faktor sumber/komunikator, pesan, saluran komunikasi, dan orang/khalayak yang menerima pesan tersebut. Untuk menimbulkan tindakan, kita harus berhasil dulu menanamkan pengertian, membentuk dan meneguhkan sikap, atau menumbuhkan hubungan yang baik. Konsep tersebut menunjukkan bahwa psikologi komunikasi sangat berperan dalam perubahan perilaku manusia, terutama saat manusia berkomunikasi dengan manusia lain, baik yang sifatnya interpersonal, kelompok, maupun massa. Dengan orang memahami dan mengerti psikologi komunikasi, saat kamunikasi berlangsung antara komunikator dan komunikan, orang mampu melihat dan menganalisis gerak dan tingkah kedua komponen tersebut, yang berbicara dan yang mendengar. Dengan menganalisis pandangan ini, maka peran ilmu psikologi komunikasi dalam perkembangan masyarakat dan pengetahuan cukup besar. Dalam perkembangannya, psikologi komunikasi tidak terlepas dari ilmu psikologi dan komunikasi itu sendiri, karena keterkaitan keduanya sangatlah besar. II. Karakteristik Manusia Komunikan A. Konsepsi Psikologi tentang Manusia Banyak teori dalam ilmu komunikasi dilatarbelakangi konsepsi-konsepsi psikologi tentang manusia. Teori-teori persuasi sudah lama menggunakan konsepsi psikoanalisis yang melukiskan manusia sebagai makhluk yang digerakkan oleh oleh keinginan-keinginan terpendam (Homo Volens). Teori pengolahan informasi jelas dibentuk oleh konsepsi psikologi kognitif yang melihat manusia sebagai makhluk yang aktif mengorganisasikan dan mengolah stimuli yang diterimanya (Homo Sapiens). 9

10 Teori jarum hipodermik (yang menerangkan mengenai efek media massa) dilandasi konsepsi behaviourisme yang memandang manusia sebagai makhluk yang digerakkan oleh lingkungan (Homo Mechanicus). Teori-teori komunikasi interpersonal banyak dipengaruhi konsepsi psikologi humanistis yang menggambarkan manusia sebagai pelaku aktif dalam merumuskan strategi transaksional dengan lingkungannya (Homo Ludens). Walupun psikologi telah banyak melahirkan teori-teori tentang manusia, tetapi empat pendekatan yang dicontohkan diatas adalah yang paling dominan: psikoanalisis, behaviourisme, psikologi kognitif, dan psikologi humanistis. Setiap pendekatan ini memandang manusia dengan cara berlainan. Tabel 1 Empat Teori Psikologi Sumber: McDavid&Harari (1974:31) Teori Konsepsi tentang Manusia Tokoh-tokohnya Kontribusi pada psikologi Sosial Psikoanalisis Homo Volens (Manusia berkeinginan) Freud, Jung, adler, Abraham, Horney, Bion Perkembangan kepribadian Sosialisasi Identifikasi Agresi Kebudayaan & perilaku Kognitif Homo sapiens (Manusia Berpikir) Lewin, Heider, Festinger, Piaget, Kohlberg Sikap bahasa dan berpikir Dinamika Kelompok Propaganda Behaviourisme Homo Mechanicus (Manusia Mesin) Hull, Miller&Dollard, Rotter, Sklinner, Bandura Persepsi Interpersonal Konsep diri Eksperimen Sosialisasi Kontrol sosial Ganjaran&hukuman Humanisme Homo Ludens (Manusia Bermain) Rogers, Combs&Snygg, Maslow, May Satir, Perls Konsep diri Transaksi interpersonal Masyarakat & Individu 10

11 A) Konsepsi manusia dalam Psikoanalisis Orang yang pertama kali berusaha merumuskan psikologi manusia dengan memperhatikan struktur jiwa manusia adalah Sigmund Freud. Menurut Freud, perilaku manusia merupakan hasil interaksi tiga subsistem dalam kepribadian manusia yang disebutnya Id, Ego, dan Superego. 1. Id Id adalah bagian kepribadian yang menyimpan dorongan-dorongan biologis manusia, atau disebut juga pusat instink ( hawa nafsu). Ada dua instink dominan, yaitu : a) libido; yaitu instink reproduktif untuk tujuan-tujuan konstruktif. Instink ini disebut juga instink kehidupan/eros, misalnya dorongan seksual, segala hal yang mendatangkan kenikmatan termasuk kasih ibu, pemujaan pada Tuhan, dan cinta diri/narcisme. b) Thanatos; yaitu instink destruktif dan agresif. Instink ini disebut juga instink kematian. Semua motif manusia adalah gabungan antara eros dan thanatos. Id bergerak berdasarkan prinsip kesenangan, ingin segera memenuhi kebutuhannya. Id bersifat egoistis, tidak bermotral dan tidak mau tahu dengan kenyataan. Id adalah tabiat hewani manusia. Walaupun Id mampu melahirkan keinginan, tetapi ia tidak mampu memuaskan keinginannya. 2. Ego Ego berfungsi menjembatani tuntutan-tuntutan Id dengan realitas di dunia luar. Ego adalah mediator antara hasrat-hasrat hewani dan tuntutan rasional dan realistic. Ego-lah yang menyebabkan manusia mampu menundukkan hasrat hewaninya dan hidup sebagai wujud yang rasional. Ego bekerja berdasarkan prinsip realitas. Misalnya, Ketika Id mendesak supaya Anda membalas ejekan dengan ejekan lagi, Ego segera memperingatkan Anda bahwa lawan Anda adalah Bos yang dapat memecat Anda. Kalau Anda mengikuti desakan Id, maka Anda akan konyol. Setelah itu Anda baru ingat, bahwa bahaya jika sampai berani melawan Bos/pimpinan dalam budaya Indonesia. 11

12 3. Superego Superego adalah polisi kepribadian yang mewakili dunia ideal. Superego adalah hati nurani (conscience) yang merupakan internalisasi dari norma-norma social dan cultural masyarakatnya. Superego akan memaksa ego untuk menekan hasrat-hasrat yang tidak berlainan ke alam bawah sadar. Baik Id maupun superego berada dalam bawah sadar manusia, sedangkan ego berada di tengah, antara memenuhi desakan Id dan peraturan superego. Untuk mengatasi ketegangan, ia dapat menyerah pada tuntutan Id, tetapi berarti dihukum superego dengan perasan bersalah. Untuk menghindari ketegangan, konflik, atau frustrasi, ego secara sadar lalu menggunakan mekanisme pertahanan ego, yaitu dengan mendistorsi realitas. Secara singkat, dalam psikoanalisis perilaku manusia merupakan interaksi antara komponen biologis (Id), komponen psikologis (ego), dan komponen social (superego), atau unsure animal, rasional, dan moral (hewani, akal, dan nilai). B. Konsepsi manusia dalam Behaviouralisme Behavioralisme lahir sebagai reaksi terhadap introspeksionisme (yang menganalisis jiwa manusia berdasarkan laporan-laporan subyektif) dan juga psikoanalisis yang berbicara tentang alam bawah sadar yang tidak tampak). Behavioralisme ingin menganalisis hanya perilaku yang nampak saja, yang dapat diukur, dilukiskan, dan diramalkan, Belakangan, teori kaum behavioralisme lebih dikenal dengan nama teori belajar, karena menurut mereka seluruh perilaku manusia, kecuali instink, adalah hasil belajar. Behavioralisme tidak mempersoalkan apakah manusia baik atau jelek, rasional atau emosional; kaum behavioralis hanya ingin mengetahui bagaimana perilakunya dikendalikan oleh factor-faktor lingkungan. Dari sinilah timbul konsep manusia mesin (Homo Mechanicus ). Behaviorisme sangat banyak menentukan perkembangan psikologi, teutama dalam hal ekspeerimeneksperimen. Kajian-kajian psikologi seringkali hanya mencerminkan pendekatan ini. Pemikiran behaviorisme sebenarnya sudah dikenal sejak Aristoteles yang berpendapat bahwa, pada waktu lahir jiwa manusia tidak memiliki apa-apa sma seperti meja lilin (tabula rasa) yang siap dilukis oleh pengalaman. Kemudian John Locke meminjam konsep ini, yang dikenal sebagai kaum empirisme. Menurut mereka, pada waktu lahir, manusia tidak mempunyai warna mental. Warna ini didapat dari pengalaman. Pengalaman adalah jalan satu-satunya ke arah penguasaan pengetahuan. Secara psikologis, ini berarti bahwa seluruh perilaku manusia, kepribadian dan temperamen ditentukan oleh pengalaman indrawi. Pikiran dan perasaan bukan penyebab perilaku manusia, tetapi disebabkan oleh perilaku masa lalu. 12

13 Salah satu kesulitan empirisme dalam menjelaskan gejala psikologi timbul ketika orang membicarakan apa yang mendorong manusia berperilaku tertentu. Hedonisme, salah satu paham filsafat etika memandang manusia sebagai mahluk yang bergerak untuk memenuhi kepentingan dirinya, mencri kesenangan dan menghindari penderitaan. Utilitarianisme mencoba mengkaji seluruh perilaku manusia pada prinsip ganjaran dan hukuman. Bila empirisme digabung dengan utilitarianisme dan hedonisme, maka akan kita temukan behaviorisme. Kaum behaviorisme berpendapat bahwa organisme dilahirkan tanpa sifat-sifat sosial atau psikologis, perilaku adalah hasil pengalaman, dan perilaku digerakkan atau dimotivasi oleh kebutuhan untuk memperbanyak kesenangan dan mengurangi penderitaan. Pelaziman klasik akan menjelaskan bahwa setiap kali anak membaca, orang tuanya mengambil bukunya degnan paksa, maka anak akan benci pada buku. Bila kedatangan Anda selalu bersamaan dengan datangnya malapetaka, maka kehadiran Anda akan membuat orang berdebar-debar. Ternyata tidak semua perilaku dapat dijelaskan dengan pelaziman. Seorang ahli, Bandura, menambahkan konsep belajar sosial. Ia mengemukakan permasalahan peranan ganjaran dan hukuman dalam proses belajar. Dia mengatakan bahwa, banyak perilaku manusia yang tidak dapat dijelaskan dengan mekanisme pelaziman atau peneguhan. Misalnya, mengapa anak yang berusia dua tahun dapat berbicara dalam bahasa ibunya. Kaum behavioris tradisional menjelaskan bahwa kata-kata yang semula tidak ada maknanya, dipasangkan dengan lambang atau objek yang mempunyai makna. Menurut Bandura, belajar terjadi karena peniruan. Kemampuan meniru respon orang lain, misalnya meniru bunyi yang sering didengar, merupakan penyebab utama belajar. Ganjaran dan hukuman bukan faktor yang utama dalam belajar, tetapi merupakan faktor penting dalam melakukan suatu tindakan. Misalnya bila anak selalu diganjar/dihargai karena melakukan sesuatu hal atau dalam mengungkapkan perasaannya, maka ia akan sering melakukannya. Tetapi jika ia dihukum, maka ia akan menahan diri untuk melakukan sesuatu, meskipun ia mampu untuk melakukannya. Jadi, melakukan sesuatu perilaku ditentukan oleh peneguhan, sedangkan kemampuan potensial untuk berbuat ditentukan oleh peniruan. Sumbangan Bandura tidak menyebabkan behaviorisme dapat menjelaskan semuanya. Behaviorisme tidak bisa menjawab ketika melihat perilaku manusia yang tidak bisa dipengaruhi oleh ganjaran, hukuman, atau peniruan. Contohnya, orang-orang yagn menjelajah Kutub Utara yang dingin; pemuda Jepang yang menempuh Samudra Pasifik di 13

14 atas rakit, atau anak-anak muda Agama Syiah yang meledakkan dirinya dengan bom atau dinamit di Irak, semuanya adalah perilaku yang bermuatan self-motivated. Memang behaviorisme tidak bisa menjelaskan tentang motivasi. Motivasi memang terjadi dalam diri individu, sedangkan kaum behaviorisme hanya melihat pada peristiwaperistiwa yang kasat mata dalam arti yang dapat diamati atau bersifat eksternal. Perasaan dan pikiran tidak menarik perhatian kaum behaviorisme. Beberapa ratus tahun kemudian baru-lah psikologi kembali memasuki proses kejiwaan internal. Paradigma baru ini kemudian terkenal sebagai psikologi kognitif. Konsep behavioralisme dipengaruhi oleh : 1. Paham empirisme (John Locke, ); pemikirannya adalah bahwa pada waktu lahir manusia tidak mempunyai warna mental, warnanya diperoleh dari pengalaman. Secara psikologis, seluruh perilaku manusia, kepribadian dan temparamen ditentukan oleh pengalaman indrawi (sensory experience). 2. Paham hedonisme, yang memandang manusia sebagai mahluk yang bergerak untuk memenuhi kepentingan dirinya sendiri, mencari kesenangan dan mengurangi penderitaan. 3. Paham utilitarianisme, yang memandang seluruh perilaku manusia tunduk pada prinsip ganjaran dan hukuman. C. Konsepsi manusia menurut Psikologi Kognitif Psikologi kognitif didasari oleh rasionalisme Immanuel Kant, Rene Descartes, dan Plato. Kaum rasionalis mempertanyakan apakah betul penginderaan kita, melalui pengalaman langsung, sanggup memberikan kebenaran. Kemampuan alat indera kita dipertanyakan karena seringkali gagal menyajikan informasi yang akurat. Misalnya mata kita kita melihat bahwa kedua rel kereta api yang sejajar bertemu di ujung sana. Descartes dan Kant menyimpulkan bahwa, jiwa-lah/mind yang menjadi alat utama ilmu pengetahuan, bukan alat indera. Jiwa menafsirkan pengalaman indrawi secara aktif, mencipta, mengorganisasikan, menafsirkan, mendistorsi, dan memberikan makna. Menurut Lewin, perilaku manusia harus dilihat dalam konteksnya. Perilaku manusia bukan sekedar respon pada stimuli, tetapi produk berbagai gaya yang memengaruhinya secara spontan. Lewin menyebut seluruh gaya psikologis yang memengaruhi manusia sebagai ruang hayat. 14

15 Ruang hayat terdiri dari tujuan dan kebutuhan individu, semua faktor yang disadarinya, dan kesadaran diri. Secara singkat, perkembangan psikologi kognitif dapat dilihat dari psikologi social, antara lain dikembangkan oleh Heider dan Festinger. Festinger terkenal dengan teori disonansi kognitifnya. Disonansi artinya ketidakcocokan antara dua kognisi/pengetahuan.dalam keadaan disonan orang berusaha mengurangi disonansi dengan berbagai cara. Disonansi membuat orang resah. Kognisi/pengetahuan bahwa Saya tahu saya senang merokok disonan dengan saya tahu rokok merusak kesehatan. Dihadapkan dalam situasi disonan seperti itu, maka saya akan : 1. mengubah perilaku, berhenti merokok, atau memutuskan saya merokok sedikit saja 2. mengubah kognisi tentang lingkungan, misalnya dengan mengatakan bahwa hanya perokok berat yang berbahaya. 3. memperkuat salah satu kognisi yang disonan, misalnya dengan Ah, kawan-kawan saya juga banyak yang merokok 4. mengurangi disonansi dengan memutuskan bahwa salah satu kognisi tidak penting, misalnya Tidak jadi soal merokok merusak kesehatan, Toh saya ingin hidup cepat dan mati muda Menurut Lewin, perilaku manusia harus dilihat dalam konteksnya. Perilaku manusia bukan sekedar respon pada stimuli, tetapi produk berbagai gaya yang memengaruhinya secara spontan. Lewin menyebut seluruh gaya psikologis yang memengaruhi manusia sebagai ruang hayat. Ruang hayat terdiri dari tujuan dan kebutuhan individu, semua faktor yang disadarinya, dan kesadaran diri. Dalam teori komunikasi, teori disonansi menyatakan bahwa orang akan mencari informasi yang mengurangi disonansi, dan menghindari informasi yang menambah disonansi. Bila kita terpaksa juga dikenai informasi yang disonan dengan keyakinan kita, maka kita akan menolak informasi itu, meragukan sumbernya, mencari informasi yang konsonan, atau mengubah sikap sama sekali. Walaupun psikologi kognitif sering dikritik karena konsep-konsepnya sukar diuji, psikologi kognitif telah memasukkan kembali jiwa manusia yang pada menurut paham behaviorisme tidak diakui keberadaannya. Manusia kini hidup dan mulai berpikir. Tetapi manusia bukan sekedar mahluk yang berpikir, ia juga berusaha menemukan identitas dirinya dan mencapai apa yang menjadi harapannya. Kritik terhadap teori psikologi kognitif datang dari pemahaman bahwa manusia adalah pengolah informasi. Dalam konsepsi ini, manusia bergeseer dari orang yang suka mencari 15

16 justifikasi atau membela diri menjadi orang yang secara sadar memecahkan persoalan. Perilaku manusia dipandang seabgai produk strategi pengolah informasi yang rasional, yang mengarahkan penyandian, penyimpnan, dan pemanggilan informasi. D. Manusia menurut perspektif Psikologi Humanistik Psikologi humanistik dianggap sebagai revolusi ketiga dalam psikologi. Revolusi pertama dan kedua adalah psikoanalisis dan behavioralisme. Dalam pandangan behaviorisme manusia menjadi robot tanpa jiwa, dan tanpa nilai. Psikologi humanistic mengambil banyak dari psikoanalisis Neo-Freudian seperti Adler, dan Jung, serta banyak mengambil pemikiran dari fenomenologi dan eksistensialisme. Fenomenologi memandang manusia hidup dalam dunia kehidupan yang dipersepsi dan diinterpretasi secara subjektif. Setiap orang mengalami dunia dengan caranya sendiri. Alam pengalaman setiap orang berbeda dari alam pengalaman orang lain. Menurut Alfred Schultz, tokoh fenomenologi, pengalaman subjektif ini dikomunikasikan oleh factor social dalam proses intersubjektivitas. Intersubjektivitas diungkapkan pada eksistensialisme dalam tema dialog, pertemuan, hubungan diri dengan orang lain. Eksistensialisme menekankan pentingnya kewajiban individu pada sesama manusia. Yang paling penting bukan apa yang didapat dari kehidupan, tetapi apa yang dapat kita berikan untuk kehidupan. Hidup kita baru bermakna hanya apabila melibatkan nilai-nilai dan pilihan yang konstruktif secara sosial. Jadi intisari dari psikologi humanisme adalah bahwa pada keunikan manusia, pentingnya nilai dan makna, serta kemampuan manusia untuk mengembangkan dirinya. Pandangan Psikologi Humanisme itu adalah : 1. Setiap manusia hidup dalam dunia pengalaman yang bersifat pribadi di mana dia (Sang Aku, Ku, atau Diriku / I. Me, atau Myself ) menjadi pusat. Perilaku manusia berpusat pada konsep diri, yaitu persepsi manusia tentang identitas dirinya yang bersifat fleksibel dan brubah-ubah, yang muncul dari suatu medan fenomenal 2. Manusia berperilaku untuk mempertahankan, meningkatkan, dan mengaktualisasikan diri. 3. Individu bereaksi pada situasi sesuai dengan persepsi tentang dirinya dan dunianya. Dengan perkataan lain, ia bereaksi pada realitas seperti yang dipersepsikan olehnya dan dengan cara yang sesuai dengan konsep dirinya. 16

17 4. Anggapan adanya ancaman terhadap diri akan diikuti oleh pertahanan diri, berupa penyempitan dan pengkakuan persepsi dan perilaku penyesuaian serta penggunaan mekanisme pertahanan ego seperti rasionalisasi. 5. Kecenderungan batiniah manusia ialah menuju kesehatan dan keutuhan diri. Dalam kondisi yang normal ia berperilaku rasional dan konstruktif, serta memilih jalan menuju pengembangan dan aktualisasi diri. III. Faktor-faktor yang Memengaruhi Perilaku Manusia A. Faktor-faktor Personal yang Memengaruhi Perilaku Manusia Secara garis besar ada dua faktor personal yang mempengaruhi perilaku manusia, yaitu faktor biologis dan faktor sosiopsikologis. 1. Faktor Biologis Manusia adalah mahluk biologis yang tidak berbeda dengan hewan. Misalnya, ia lapar kalau tidak makan selama 20 jam, kucing pun demikian. Manusia memerlukan lawan jenis untuk kegiatan reproduktifnya, sapi pun juga begitu. Faktor biologis terlibat dalam seluruh kegiatan manusia, dan bersatu dengan faktor sosiopsikologis. Bahwa warisan biologis menusia menentukan perilakunya, dapat dilacak sampai struktur DNA yang menyimpan seluruh memori warisan biologis yang diterima dari kedua orang tuanya. Sedemikian besarnya pengaruh warisan biologis ini sampai muncul aliran baru, yang memandang segala kegiatan manusia, termasuk agama, kebudayaan, dan moral bersumber dari struktur biologinya. Aliran dinamakan sosiobiologi. Menurut Wilson, perilaku sosial manusia dibimbing oleh aturan-aturan yang sudah diprogram secara genetis dalam jiwa manusia. Program ini disebut epigenetic rules, yang mengatur perilaku manusia seperti kecenderungan menghindari incest, kemampuan memahami ekspresi wajah, samapai kepada persaingan politik. Meskipun pemikiran bahwa sosiobiologis sebagai determinisme biologis dalam kehidupan sosial, kenyataannya menunjukkan bahwa struktur biologis manusia seperti genetika, sistem syaraf, dan sistem hormonal, sangat mempengaruhi perilaku manusia. Struktur biologis manusia seperti genetika, system syaraf dan system hormonal sangat berpengaruh terhadap perilaku manusia. Struktur genetis misalnya akan berpengaruh terhadap kecerdasan, kemampuan sensasi, dan emosi. Sistem syaraf mengatur pekerjaan otak dan pengolahan informasi dalam jiwa manusia. System hormonal bukan saja mempengaruhi mekanisme biologis, tetapi juga mempengaruhi proses psikologis. 17

18 Beberapa contoh perilaku manusia yang merupakan bawaan manusia, dan bukan pengaruh lingkungan atau situasi adalah sebagai berikut : - bercumbu - memberi makan - merawat anak - dan beberapa perilaku agresif - kebutuhan makan dan minum - istirahat - kebutuhan seksual - kebutuhan memelihara kelangsungan hidup dengan menghindari sakit dan bahaya. Perlu dipahami bahwa manusia bukan semata-mata mahluk biologis, sebab kalau begitu ia tidak berbeda dengan kambing atau monyet. 2. Faktor-faktor Sosiopsikologis Karena manusia mahluk social, dari proses social ia memperoleh beberapa karakteristik yang mempengaruhi perilakunya. Ada tiga komponen yang berkaitan dengan faktor sosiopsikologis ini, yaitu : a. komponen kognitif; aspek intelektual yang berkaitan dengan apa yang diketahui oleh manusia. b. komponen afektif; yang merupakan aspek emosional, dan berkaitan dengan factor sosiopsikologis. c. komponen konatif; adalah aspek volisional, yang berhubungan dengan kebiasaan dan kemauan bertindak. Yang termasuk komponen afektif adalah : - Motif Sosiogenis - Sikap - Emosi 18

19 Motif Sosiogenis Motif ini sering juga disebut motif sekunder sebagai lawan motif primer (motif biologis). Yang termasuk motif sosiogenis adalah sebagai berikut : W.I. Thomas dan Florian Znaniecki : 1. keinginan memperoleh pengalaman baru 2. keinginan untuk mendapat respons 3. keinginan akan pengakuan 4. keinginan akan rasa aman David McClelland: a. kebutuhan berprestasi b. kebutuhan akan kasih sayang c. kebutuhan berkuasa Abraham Maslow : 1. kebutuhan fisiologis 2.kebutuhan akan rasa aman 3.kebutuhan akan keterikatan dan cinta 4.kebutuhan akan penghargaan 5.kebutuhan untuk pemenuhan diri Melvin H. Marx : 1. Kebutuhan Organisme : - motif ingin tahu - motif kompetensi - motif rpestasi 2. Motif-motif sosial - motif ksih sayang - motif kekuasaan - motif kebebasan 19

20 Penjelasan motif-motif tersebut di atas adalah sebagai berikut : 1) Motif ingin tahu Setiap orang berusaha memahami dan memproleh arti dari dunianya. Kita memerlukan kerangka rujukan untuk mengevaluasi situasi baru dan mengarahkan tindakan yang sesuai. Karena kecenderungan untuk memahami dan memberi arti pada apa yang dialami, bila informasi yang diperoleh bersifat terbatas, maka orang akan mencari jawaban sendiri. Orang akan menarik kesimpulan sendiri tanpa menunggu informasi itu lengkap terlebih dahulu. Misalnya bila hujan tiba-tiba turun dengan lebat siang ini, maka orang akan menafsirkannya karena tadi pagi Pak Ali yang dermawan meninggal dunia. 2) Motif kompetensi Setiap orang ingin membuktikan bahwa ia mempunyai kemampuan untuk mengatasi masalah yang dihadapinya. Perasaan mampu ini sangat bergantung pada perkembangan intelektual, sosial, dan emosional. Motif kompetensi ini berhubungan erat dengan kebutuhan akan rasa aman, misalnya kita ingin memproleh jaminan masa depan, jaminan bahwa anak kita bisa sekaolah dengan baik. Bila orang sudh memenuhi kebutuhan biologinya, yakin akan masa depannya lebih baik, maka ia dianggap sudah memenuhi kebutuhannya akan kemampuan diri (kompetensi). 3) Motif cinta Sanggup mencintai dan dicintai adalah hal yang esensial dari perkembangan kepribadian manusia. Setiap orang ingin diterima di dalam kelompoknya sebgai anggota secara sukarela. Berbagai penalitan membuktikan bahwa kebutuhan akan kasih sayang yang tidak terpenuhi akan menimbulkan perilaku manusia yang kurang baik; orang akan menjadi agresif; kesepian; pendiam, dan akan bunuh diri. 4) Motif harga diri dan kebutuhan akan identitas Erat kaitannya dengan kebutuhan untuk memperlihatkan kekmampuan dan memperoleh kasih sayang, ialah kebutuhan untuk menunjukkan eksistensi di dunia. Kita ingin kehadiran kita di manapun kita berada diperhitungkan oleh orang-orang di sekitar kita. Hilangnya identitas diri akan menimbulkan perilaku yang patologis seperti gelisah, impulsif, mudah terpengaruh, dan sebagainya. 5) Kebutuhan akan nilai dan makna hidup Dalam kehidupannya, manusia memerluakan nilai-nilai yang berguna untuk menuntunnya dalam mengambil keputusan atau memberikan makna pada kehidupanya. Bila manusia tidak mempunyai nilai, atau bahkan kehilangan nilai, maka manusia tidak tahu tujuan hidupnya dan ia tidak mempunyai kepastian dalam bertindak. 20

21 6) Kebutuhan akan pemenuhan diri Manusia bukan saja ingin mempertahankan kehidupan, akan tetapi ia juga butuh peningkatan kualitas kehidupan. Kebutuhan akan pemenuhan diri ini dilakukan melalui berbagai bentuk sebagai berikut : a) menggunakan dan mengembangkan segenap potensi kita dengan cara kreatif konstruktif, misalnya dengan seni, musik, lukis, dan lain-lain. b) memperkaya kualitas kehidupan dengan memperluas rentangan dan kualitas pengalaman serta pemuasan, misalnya dengan piknik, jalanjalan ke tempat wisata. c) Membentuk hubungan yang hangat dan berarti dengan orang-orang lain di sekitar kita. d) Berusaha memanusiakan diri, dalam arti menjadi pribadi/person yang didambakan orang. Sikap Sikap adalah konsep yang paling penting dalam psikologi social dan yang paling banyak didefinsikan. Ada yang menganggap sikap hanyalah sejenis motif sosiogenis yang diperoleh melalui proses belajar. Ada pula yang melihat sikap sebagai kesiapan syaraf sebelum memberikan respon. Beberapa kesimpulan tentang sikap: a. Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir, dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai. Sikap bukan perilaku, tetapi merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan cara-cara tertentu terhadap objek sikap. Objek sikap bisa berupa benda, orang, tempat, gagasan, atau situasi, atau kelompok. Sikap haruslah diikuti oleh kata terhadap, atau pada objek sikap. b. Sikap mempunyai daya pendorong atau motivasi. Sikap bukan merupakan rekaman masa lalu, tetapi juga menentukan apakah orang harus pro atau kontra terhadap sesuatu. c. Sikap relatif lebih menetap d. Sikap mengandung aspek evaluatif, artinya mengandung nilai menyenangkan atau tidak menyenangkan. e. Sikap timbul dari pengalaman, artinya tidak dibawa dari lahir, tetapi merupakan hasil belajar, oleh akrena itu sikap bisa berubah atau diperteguh. 21

22 Emosi Emosi menunjukkan keguncangan organisme yang disertai oleh gejala gejala kesadaran, perilaku, dan proses fisiologis. Misalnya, bila orang yang kita cintai mencemooh kita, kita akan bereaksi secara emosional, kemudian jantung akan berdetak cepat dan napas terengah-engah, kemudian kita akan balas mencemooh atau memukulnya. Emosi tidak selalu jelek. Emosi merupakan bumbu dalam kehidupan; tanpa emosi hidup manusia kering dan gersang. Ada 4 fungsi emosi sebagai berikut : 1) Emosi adalah pembangkit energi/energizer. Tanpa emosi kita tidak sadar atau mati. Hidup berarti merasakan, mengalami, bereaksi, dan bertindak. Emosi membangkitkan dan memobilisasi energi kita; misalnya marah menggerakkan kita untuk menyerang, takut menggerakkan kita untuk lari, cinta menggerakkan kita untuk berdekatan dan bermesraan. 2) Emosi adalah pembawa informasi/messenger Bagaimana keadaan diri kita dapat kita ketahui dari emosi kita. Jika kita marah, kita mengetahui bahwa kita diserang oleh orang lain; sedih berarti kita kehilangan sesuatu atau seseorang, jika kita bahagia berarti kita memperoleh sesuatu yang kita senangi. 3) Emosi bukan saja pembawa informasi dalam komunikasi intrapersonal, akan tetapi juga pembawa pesan dalam komunikasi interpersonal. Berbagai penelitian membuktikan bahwa ungkapan emosi dapat dipahami secara universal. Dalam retorika diketahui bahwa pembicara yang menyertakan seluruh emosinya dalam pidato dipandang lebih hidup dan menarik, dan dinamis serta lebih meyakinkan. 4) Emosi juga merupakan sumber informasi mengenai keberhasilan kita. Kita mendambakan kesehatan, dan mengetahuinya ketika kita merasa sehat wal afiat. Kita menginginkan keindahan, dan mengetahui bahwa kita memperolehnya ketika kita merasakan kenikmatan estetika dalam diri kita. Dari segi lamanya, ada emosi yang berlangsung singkat dan ada yang berlangsung lama. Mood adalah emosi yang menetap selama berjama-jam atau beberapa hari. Mood 22

23 mempengaruhi persepsi kita atau penafisran kita pada stimuli yang merangsang alat indera kita. Bila mood atau suasana emosional ini menjadi kronis dan menjadi bagian dari struktur kepribadian orang, kita menyebutnya temperamen, misalnya pemarah, penyedih, dan ceria. Komponen Kognitif Yang termasuk komponen kognitif adalah : 1) Kepercayaan Kepercayaan adalah komponen kognitif dari faktor sosiopsikologis. Kepercayaan adalah keyakinan bahwa sesuatu itu benar, atau salah, atas dasar bukti, sugesti otoritas, pengalaman,atau intuisi. Komponen Konatif Yang termasuk komponen konatif adalah : 1) kebiasaan 2) kemauan B. Faktor-faktor Situasional yang Memengaruhi Perilaku Manusia Menurut Edward G. Sampson (1976:13-14): 1) Faktor Ekologis : - Faktor Geografis - Faktor Iklim dan Meteorologis 2) Faktor Desain dan Arsitektural 3) Faktor Temporal 4) Analisis Suasana Perilaku 5) Faktor Teknologis 6) Faktor-faktor Sosial: - Struktur Organisasi - Sistem Peranan - Struktur Kelompok - Karakteristik Populasi 7) Lingkungan Psikososial: - Iklim Organisasi dan Kelompok - Ethos dan Iklim institusional dan kultural 8) Stimuli yang mendorong dan memperteguh perilaku: - Orang Lain - Situasi Pendorong Perilaku 23

24 Daftar Pustaka 1., Jalaluddin Rakhmat, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung, Sosiologi Suatu Pengantar, Soerjono Soekanto, PT. Rajawali Pers, Jakarta, Sosiologi Komunikasi, Sutaryo, Arti Bumi Intaran, Jakarta, Interpersonal Communication Everyday Encounters, Julia T. Wood, Wadswprth Group, USA, Social Psychology, James W. Vander Zanden, Random House Inc., USA, Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, Dennis McQuail, Erlangga, Jakarta,

PSIKOLOGI KOMUNIKASI

PSIKOLOGI KOMUNIKASI MODUL PERKULIAHAN PSIKOLOGI KOMUNIKASI RUANG LINGKUP PSIKOLOGI KOMUNIKASI Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Lebih terperinci

Karakteristik manusia komunikan. Rahmawati Z

Karakteristik manusia komunikan. Rahmawati Z Karakteristik manusia komunikan Rahmawati Z Kenalilah Dirimu. Pemeran utama dalam proses komunikasi adalah manusia. Sebagai psikolog, kita memandang komunikasi justru pada perilaku manusia komunikasi.

Lebih terperinci

Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si.

Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si. Modul ke: Fakultas FIKOM Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si. Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran. www.mercubuana.ac.id Materi Pembelajaran Definisi dan Manfaat Psikologi Komunikasi Karakteristik

Lebih terperinci

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. oleh : Drs. Riswandi, M.Si. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. oleh : Drs. Riswandi, M.Si. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 PSIKOLOGI KOMUNIKASI oleh : Drs. Riswandi, M.Si. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau

Lebih terperinci

Psikologi Komunikasi

Psikologi Komunikasi MODUL PERKULIAHAN Pokok Bahasan RUANG LINGKUP PSIKOLOGI KOMUNIKASI Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komunikasi Advertising and Kode MK Marketing 01 Communication Abstract Ruang

Lebih terperinci

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. Ruang Lingkup Psikologi. Komunikasi. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Komunikasi. Modul ke: Fakultas Ilmu

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. Ruang Lingkup Psikologi. Komunikasi. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Komunikasi. Modul ke: Fakultas Ilmu PSIKOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: 01 Fakultas Ilmu Komunikasi Ruang Lingkup Psikologi Komunikasi Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom Program Studi Public Relation www.mercubuana.ac.id Psychology: * The science

Lebih terperinci

Pengantar Ilmu Komunikasi

Pengantar Ilmu Komunikasi MODUL PERKULIAHAN Pengantar Ilmu Komunikasi Ruang Lingkup Komunikasi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh FIKOM Marcomm 03 85001 Deskripsi Pokok bahasan pengantar ilmu komunikasi membahas

Lebih terperinci

Pengertian psikologi dan psikologi komunikasi_01. Rahmawati Z, M.I.Kom

Pengertian psikologi dan psikologi komunikasi_01. Rahmawati Z, M.I.Kom Pengertian psikologi dan psikologi komunikasi_01 Rahmawati Z, M.I.Kom kontrak perkuliahan TUGAS : 40 % MID : 30 % UAS : 30 % KEAKTIFAN : BONUS NILAI TAMBAHAN TUGAS DIKUMPULKAN ON TIME darumzulfie@gmail.com

Lebih terperinci

PENGERTIAN DAN SEJARAH PSIKOLOGI

PENGERTIAN DAN SEJARAH PSIKOLOGI PENGERTIAN DAN SEJARAH PSIKOLOGI KOMUNIKASI BY : NURJANAH, M.SI MEMAHAMI PSIKOLOGI KOMUNIKASI Tujuan Pembelajaran: Mampu menjelaskan sejarah komunikasi dan psikologi komunikasi Mampu menguraikan lingkup

Lebih terperinci

Pengantar Ilmu Komunikasi. Modul ke: 03FIKOM. Ruang Lingkup Komunikasi. Fakultas. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Program Studi MARCOMM

Pengantar Ilmu Komunikasi. Modul ke: 03FIKOM. Ruang Lingkup Komunikasi. Fakultas. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Program Studi MARCOMM Modul ke: Pengantar Ilmu Komunikasi Ruang Lingkup Komunikasi Fakultas 03FIKOM Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom Program Studi MARCOMM Ruang Lingkup Komunikasi Dalam memahami ruang lingkup komunikasi sama

Lebih terperinci

Pengertian Psikologi

Pengertian Psikologi 1 Pengertian psyche Pengertian Psikologi Psikologi berasal dari kata Yunani psyche yang artinya jiwa. Logos berarti ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi psikologi berarti : ilmu yang mempelajari tentang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Komunikasi Antarpribadi Komunikasi antarpribadi disebut juga dengan komunikasi interpersonal (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. menyampaikan dan memperoleh pesan. Komunikasi selalu akan terjadi dalam

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. menyampaikan dan memperoleh pesan. Komunikasi selalu akan terjadi dalam BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi Komunikasi Komunikasi adalah salah satu kunci dari kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan dan memperoleh pesan. Komunikasi selalu akan terjadi dalam

Lebih terperinci

PENGANTAR PSIKOLOGI KOMUNIKASI

PENGANTAR PSIKOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: 1Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi PENGANTAR PSIKOLOGI KOMUNIKASI Makna, Manfaat dan Memahami Fungsi Psikologi Komunikasi Muhamad Rosit, M.Si. Program Studi Ruang Lingkup Psi Komunikasi Komunikasi

Lebih terperinci

MK. Pengantar Ilmu Komunikasi Sub Pokok Bahasan: Definisi Komunikasi dan Organisasi

MK. Pengantar Ilmu Komunikasi Sub Pokok Bahasan: Definisi Komunikasi dan Organisasi MK. Pengantar Ilmu Komunikasi Sub Pokok Bahasan: Definisi Komunikasi dan Organisasi Oleh Fitriyah Sa atuzzamani (D1C110078) KOMUNIKASI Secara etimologis, kata komunikasi berasal dari bahasa Latin communicatio,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mempunyai dampak yang besar terhadap perkembangan dunia usaha dan semakin tajamnya tingkat persaingan.

Lebih terperinci

BERBAGAI PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI

BERBAGAI PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI BERBAGAI PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI Subtitle MENGAPA INDIVIDU BERPERILAKU AGRESIF? PENDEKATAN-PENDEKATAN BIOLOGIS PSIKODINAMIKA BEHAVIOR HUMANISTIK KOGNITIF Memandang perilaku dari sudut pandang pemfungsian

Lebih terperinci

Luas Lingkup Komunikasi. Drs. Alex Sobur, M.Si. Tine A. Wulandari, S.I.Kom.

Luas Lingkup Komunikasi. Drs. Alex Sobur, M.Si. Tine A. Wulandari, S.I.Kom. Luas Lingkup Komunikasi Drs. Alex Sobur, M.Si. Tine A. Wulandari, S.I.Kom. Untuk Apa Kita Berkomunikasi? (Berbagai Kekeliruan dalam Memahami Komunikasi) Tidak ada yang sukar tentang komunikasi. Komunikasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi Komunikasi Ada banyak definisi tentang komunikasi yang diungkapkan oleh para ahli dan praktisi komunikasi. Akan tetapi, jika dilihat dari asal katanya,

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR PRIBADI YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MANUSIA Oleh: Moh. Badrus 1

FAKTOR FAKTOR PRIBADI YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MANUSIA Oleh: Moh. Badrus 1 FAKTOR FAKTOR PRIBADI YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MANUSIA Oleh: Moh. Badrus 1 Rasional Tujuan seorang guru mendidik siswa-siswinya tidak kurang adalah untuk membentuk perilaku siswa yang baik, manusiawi,

Lebih terperinci

ini. TEORI KONTEKSTUAL

ini. TEORI KONTEKSTUAL TEORI KOMUNIKASI DASAR-DASAR TEORI KOMUNIKASI Komunikasi merupakan suatu proses, proses yang melibatkan source atau komunikator, message atau pesan dan receiver atau komunikan. Pesan ini mengalir melalui

Lebih terperinci

Faktor-faktor Personal Dan Situasional Yang Mempengaruhi Perilaku

Faktor-faktor Personal Dan Situasional Yang Mempengaruhi Perilaku Faktor-faktor Personal Dan Situasional Yang Mempengaruhi Perilaku BY: NURJANAH. M.SI FAKTOR PERSONAL Faktor Biologis Faktor Sosiologis Faktor Biologis Menurut E.O. Wilson: Perilaku sosial dibimbing oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.2 Batasan Masalah. Makalah ini hanya membahas prinsip komunikasi dan komunikasi sebagai. proses.

BAB I PENDAHULUAN. I.2 Batasan Masalah. Makalah ini hanya membahas prinsip komunikasi dan komunikasi sebagai. proses. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Menurut lexicographer (ahli kamus bahasa), komunikasi adalah upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan. Jika dua orang berkomunikasi maka pemahaman yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka 1. Pengetahuan Komunikasi Notoatmodjo (2012) mengemukakan bahwa pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN

RENCANA PEMBELAJARAN RENCANA PEMBELAJARAN MATA KULIAH SEMESTER KODE SKS PRODI DOSEN : PSIKOLOGI TEATER : V : MKK058 : 3 SKS : SENI TEATER : NUNUK NUR SHOKIYAH, M.Si KOMPETENSI : Mahasiswa mampu mengetahui, mamahami dan menjelaskan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pola Asuh Orangtua Pola asuh orangtua merupakan interaksi antara anak dan orangtua selama mengadakan kegiatan pengasuhan. Pengasuhan ini berarti orangtua mendidik, membimbing,

Lebih terperinci

ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI

ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI MODUL PERKULIAHAN ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI Manusia sebagai Pelaku Komunikasi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh FIKOM Broadcasting Sofia Aunul Abstract Pemahaman komunikasi dengan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sikap (Attitude) 2.1.1 Definisi Sikap Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Berdasarkan batasan tersebut,

Lebih terperinci

Modul Perkuliahan I Komunikasi Massa

Modul Perkuliahan I Komunikasi Massa Modul ke: 1 Modul Perkuliahan I Komunikasi Massa Pengertian Komunikasi Fakultas ILMU KOMUNIKASI Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm., Ph.D Program Studi Broadcasting Judul Sub Bahasan Pengertian Komunikasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORITIS BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Komunikasi AntarPribadi Komunikasi Antarpribadi sebagai komunikasi yang berlangsung di antara dua orang yang mempunyai hubungan yang mantab dan jelas. Jadi komunikasi antarpribadi

Lebih terperinci

MODEL TERAPI KONSELING. Teori dan Praktek

MODEL TERAPI KONSELING. Teori dan Praktek MODEL TERAPI KONSELING Teori dan Praktek Ragam model terapi konseling Terapi Psikoanalitik / Freud, Jung, Adler Terapi Eksistensial humanistik / May, Maslow, Frank Jourard Terapi Client-Centered / Carl

Lebih terperinci

KOMUNIKASI TERAPEUTIK

KOMUNIKASI TERAPEUTIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK A. Pendahuluan Komunikasi adalah hubungan kontak antar dan antara manusia baik individu maupun kelompok. Dalam kehidupan sehari-hari disadari atau tidak disadari komunikasi adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Komunikasi merupakan aktivitas makhluk sosial. Menurut Carl I. Hovland (dalam Effendy, 2006: 10) komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain. Dalam praktik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1.KOMUNIKASI Berikut ini beberapa pendapat menutut para ahli mengenai pengertian komunikasi diantaranya : menurut Barnlund komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk

Lebih terperinci

Menyampah' dari Perspektif Psikologi (2) Marselius Sampe Tondok Fakultas Psikologi, Universitas Surabaya

Menyampah' dari Perspektif Psikologi (2) Marselius Sampe Tondok Fakultas Psikologi, Universitas Surabaya Menyampah' dari Perspektif Psikologi (2) Marselius Sampe Tondok Fakultas Psikologi, Universitas Surabaya Dipublikasikan pada Harian Surabaya Post, 20 Juli 2008 Kalau pada edisi lalu kita membahas perilaku

Lebih terperinci

CARL ROGERS (CLIENT CENTERED THERAPY)

CARL ROGERS (CLIENT CENTERED THERAPY) Biografi CARL ROGERS (CLIENT CENTERED THERAPY) 1. Carl Rogers dilahirkan di Illionis 8 Januari 1902 USA. 2. Ia menaruh perhatian atas ilmu pengetahuan alam dan biologi. Pengaruh filsafat J. Deway mendorong

Lebih terperinci

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

SOSIOLOGI KOMUNIKASI MODUL PERKULIAHAN SOSIOLOGI KOMUNIKASI Ruang Lingkup Sosiologi komunikasi Fakultas Komunikasi Program Studi Hubungan Masyaraakt TatapMuka Kode MK DisusunOleh 01 85005 Frenia Triasiholan A.D.S.Nababan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Antarbudaya Dalam ilmu sosial, individu merupakan bagian terkecil dalam sebuah masyarakat yang di dalamnya terkandung identitas masing-masing. Identitas tersebut yang

Lebih terperinci

MOTIVASI DALAM BELAJAR. Saifuddin Azwar

MOTIVASI DALAM BELAJAR. Saifuddin Azwar MOTIVASI DALAM BELAJAR Saifuddin Azwar Dalam dunia pendidikan, masalah motivasi selalu menjadi hal yang menarik perhatian. Hal ini dikarenakan motivasi dipandang sebagai salah satu faktor yang sangat dominan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 13 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Motivasi kerja 1. Pengertian motivasi kerja Menurut Anoraga (2009) motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Oleh sebab itu, motivasi kerja

Lebih terperinci

Komunikasi Bisnis Kelompok 7 1

Komunikasi Bisnis Kelompok 7 1 1.1 Pengertian Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis ynag mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun non verbal. Berikut ini merupakan beberapa

Lebih terperinci

UNSUR, PRINSIP, MODEL KOMUNIKASI

UNSUR, PRINSIP, MODEL KOMUNIKASI UNSUR, PRINSIP, MODEL KOMUNIKASI Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY email: fitri_rahmawati@uny.ac.id Unsur-unsur komunikasi Adalah yang membuat komunikasi

Lebih terperinci

PSIKOLOGI SOSIAL. Dosen : Meistra Budiasa, S.Ikom, MA

PSIKOLOGI SOSIAL. Dosen : Meistra Budiasa, S.Ikom, MA PSIKOLOGI SOSIAL Dosen : Meistra Budiasa, S.Ikom, MA Pengantar Manusia adalah makhluk sosial. Kita tidak berkembang dengan sendiri. Kita tidak memiliki tempurung pelingdung, dan bulu apa yang kita miliki

Lebih terperinci

ILMU KOMUNIKASI Pengampu: Dr. Rulli Nasrullah, M.Si

ILMU KOMUNIKASI Pengampu: Dr. Rulli Nasrullah, M.Si Pertemuan ke-4 PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI Pengampu: Dr. Rulli Nasrullah, M.Si Komunikasi Intrapibadi Menurut Blake dan Harodlsen (2005:28) komunikasi intrapribadi adalah peristiwa komunikasi yang terjadi

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN. Pengertian agresi, teori-teori agresi, pengaruh terhadap agresi, cara mengurangi agresi

MODUL PERKULIAHAN. Pengertian agresi, teori-teori agresi, pengaruh terhadap agresi, cara mengurangi agresi MODUL PERKULIAHAN AGRESI Pengertian agresi, teori-teori agresi, pengaruh terhadap agresi, cara mengurangi agresi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Psikologi Psikologi 61119

Lebih terperinci

Dari asal kata common yg bermakna bersama-sama, istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu communicatio yg berarti

Dari asal kata common yg bermakna bersama-sama, istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu communicatio yg berarti Komunikasi & Konseling dalam Praktik Kebidanan Apa itu Komunikasi? Dari asal kata common yg bermakna bersama-sama, istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu communicatio yg

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Tokoh-tokoh tersebut tidak saja berfungsi untuk memainkan cerita, tetapi juga berperan

Bab 2. Landasan Teori. Tokoh-tokoh tersebut tidak saja berfungsi untuk memainkan cerita, tetapi juga berperan Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Penokohan Penokohan merupakan satu bagian penting dalam membangun sebuah cerita. Tokoh-tokoh tersebut tidak saja berfungsi untuk memainkan cerita, tetapi juga berperan untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komunikasi Kelompok Menurut beberapa ahli, terdapat beberapa definisi komunikasi. Menurut Mulyana (2002: 54) mengatakan bahwa komunikasi sebagai situasi-situasi yang memungkinkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan manusia banyak didukung dari beberapa faktor,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan manusia banyak didukung dari beberapa faktor, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan manusia banyak didukung dari beberapa faktor, diantaranya adalah faktor kesehatan, gizi, dan mental atau psikologis, dimana faktor-faktor tersebut

Lebih terperinci

Modul ke: Psikologi Sosial I DASAR-DASAR PERILAKU SOSIAL. Fakultas Psikologi. Intan Savitri,S.P., M.Si. Program Studi Psikologi

Modul ke: Psikologi Sosial I DASAR-DASAR PERILAKU SOSIAL. Fakultas Psikologi. Intan Savitri,S.P., M.Si. Program Studi Psikologi Modul ke: 03 Setiawati Fakultas Psikologi Psikologi Sosial I DASAR-DASAR PERILAKU SOSIAL Intan Savitri,S.P., M.Si. Program Studi Psikologi Kompetensi Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan apa saja yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. perumahan Kota Modern , tentunya tidak bisa lepas dari berbagai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. perumahan Kota Modern , tentunya tidak bisa lepas dari berbagai BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Pemilihan media baru dalam dunia pendidikan di kalangan remaja di perumahan Kota Modern 2014-2015, tentunya tidak bisa lepas dari berbagai alasan rasional yang

Lebih terperinci

Pengantar Ilmu Komunikasi

Pengantar Ilmu Komunikasi MODUL PERKULIAHAN Pengantar Ilmu Komunikasi Model-Model Komunikasi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komunikasi Broadcasting 07 Abstract Modul ini membahas pengertian dan funsi

Lebih terperinci

Teori Peniruan Media Massa

Teori Peniruan Media Massa Modul ke: Teori Peniruan Media Massa Fakultas ILKOM Desiana E. Pramesti, M.Si. Program Studi Periklanan www.mercubuana.ac.id Abstract Komunikasi massa mentransformasikan suatu pesan yang dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Teori teori umum Definisi Komunikasi. Definisi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini,

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Teori teori umum Definisi Komunikasi. Definisi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini, BAB 2 STUDI PUSTAKA 2.1 Teori teori umum 2.1.1 Definisi Komunikasi Definisi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini, berdasarkan definisi komunikasi yang dikutip oleh Deddy Mulyana (2008: 68-69)

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE 4 POKOK BAHASAN

PERTEMUAN KE 4 POKOK BAHASAN PERTEMUAN KE 4 POKOK BAHASAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebagai berikut: 1. Mahasiswa dapat memahami tentang arti interaksi, kontak dan komunikasi. 2. Mahasiswa

Lebih terperinci

Materi Minggu 1. Komunikasi

Materi Minggu 1. Komunikasi T e o r i O r g a n i s a s i U m u m 2 1 Materi Minggu 1 Komunikasi 1.1. Pengertian dan Arti Penting Komunikasi Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain

Lebih terperinci

hsirait Hasanuddin Sirait/http://www.hsirait.wordpress.com / Phone:

hsirait Hasanuddin Sirait/http://www.hsirait.wordpress.com / Phone: PETUNJUK : UNTUK SOAL-SOAL DIBAWAH INI JAWABAN ADALAH : A BILA PERNYATAAN 1 DAN 2 BENAR B BILA PERNYATAAN 1 BENAR, PERNYATAAN 2 SALAH C. BILA PERNYATAAN 1 SALAH PERNYATAAN 2 BENAR D. BILA PERNYATAAN 1

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. adanya bantuan dari orang lain, bantuan tersebut didapatkan melalui

BAB II URAIAN TEORITIS. adanya bantuan dari orang lain, bantuan tersebut didapatkan melalui BAB II URAIAN TEORITIS II.1. Pengertian Komunikasi Manusia tercipta sebagai mahkluk social yang tidak dapat hidup tanpa adanya bantuan dari orang lain, bantuan tersebut didapatkan melalui sebuah komunikasi

Lebih terperinci

Fenomenologi Intuitif Carl Rogers: Psikolog (Aliran Humanisme) D. Tiala (pengampu kuliah Psikoterapi dan Konseling Lintas Budaya)

Fenomenologi Intuitif Carl Rogers: Psikolog (Aliran Humanisme) D. Tiala (pengampu kuliah Psikoterapi dan Konseling Lintas Budaya) Fenomenologi Intuitif Carl Rogers: Psikolog (Aliran Humanisme) D. Tiala (pengampu kuliah Psikoterapi dan Konseling Lintas Budaya) Carl Ransom Rogers lahir pada tanggal 8 Januari 1902 di Oak Park, Illinios,

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

BAB II PENDEKATAN TEORITIS 6 BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi berasal dari bahasa latin communis yang maknanya adalah sama. Apabila dua orang sedang berkomunikasi berarti mereka

Lebih terperinci

Dasar-Dasar Perilaku Manusia O L E H M U N A E R A W A T I, S. P S I, M. S I

Dasar-Dasar Perilaku Manusia O L E H M U N A E R A W A T I, S. P S I, M. S I Dasar-Dasar Perilaku Manusia O L E H M U N A E R A W A T I, S. P S I, M. S I Psikologi itu apa? Psikologi berasal dari dua kata dalam bahasa Latin yaitu psyche =jiwa dan logos =ilmu Psikologi adalah studi

Lebih terperinci

METODE KOMUNIKASI TUGAS. Kecakapan Antar Personil. Disusun Oleh : Muhammad Fathurrozak ( ) KELAS 4P45

METODE KOMUNIKASI TUGAS. Kecakapan Antar Personil. Disusun Oleh : Muhammad Fathurrozak ( ) KELAS 4P45 METODE KOMUNIKASI TUGAS Kecakapan Antar Personil Disusun Oleh : Muhammad Fathurrozak (10.240.0292) KELAS 4P45 Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer STMIK Widya Pratama Pekalongan 2011/2012

Lebih terperinci

Psikologi Kepribadian I Analytical Psychology Carl Gustav Jung

Psikologi Kepribadian I Analytical Psychology Carl Gustav Jung Modul ke: Fakultas Psikologi Psikologi Kepribadian I Analytical Psychology Carl Gustav Jung Agustini, M.Psi., Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Manusia dalam Pandangan Carl G. Jung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dua kata lainnya communion dan community berasal dari kata Latin Communicare

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dua kata lainnya communion dan community berasal dari kata Latin Communicare BAB II 2.1 Pengertian Komunikasi TINJAUAN PUSTAKA Kata komunikasi atau Communication secara etimologis berkaitan dengan dua kata lainnya communion dan community berasal dari kata Latin Communicare yang

Lebih terperinci

Pengertian Komunikasi

Pengertian Komunikasi Pengertian Komunikasi Komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti sama atau menjadi milik bersama. Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang

Lebih terperinci

GEJALA KONASI--MOTIVASI. PERTEMUAN KE 10

GEJALA KONASI--MOTIVASI. PERTEMUAN KE 10 GEJALA KONASI--MOTIVASI PERTEMUAN KE 10 aprilia_tinalidyasari@uny.ac.id MOTIVASI Motivasi adalah sesuatu daya yang menjadi pendorong seseorang bertindak, dimana rumusan motivasi menjadi sebuah kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Perkembangan Sosial 2.1.1 Pengertian Perkembangan Sosial Perkembangan sosial berarti perolehan kemampuan berprilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial. Menjadi orang yang mampu

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIK. a. Pengertian Psikologi Komunikasi. jiwa, dan logos yang artinya ilmu pengetahuan. Jika secara

BAB II KERANGKA TEORITIK. a. Pengertian Psikologi Komunikasi. jiwa, dan logos yang artinya ilmu pengetahuan. Jika secara 15 BAB II KERANGKA TEORITIK A. Kajian Pustaka 1. Psikologi Komunikasi a. Pengertian Psikologi Komunikasi Psikologi berasal dari perkataan Yunani psyche yang artinya jiwa, dan logos yang artinya ilmu pengetahuan.

Lebih terperinci

PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN TERHADAP PSIKOLOGI PENDIDIKAN HUMANISTIK

PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN TERHADAP PSIKOLOGI PENDIDIKAN HUMANISTIK 31 Jurnal Sains Psikologi, Jilid 6, Nomor 1, Maret 2017, hlm 31-36 PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN TERHADAP PSIKOLOGI PENDIDIKAN HUMANISTIK Fadhil Hikmawan Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada fadhil_hikmawan@rocketmail.com

Lebih terperinci

PERANAN SURAT KABAR DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA REMAJA DI KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO

PERANAN SURAT KABAR DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA REMAJA DI KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO PERANAN SURAT KABAR DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA REMAJA DI KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO Oleh Kristevel Mokoagow e-mail: kristevelmokoagow@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

PENGANTAR DAN TEORI ALIRAN BEHAVIOUR

PENGANTAR DAN TEORI ALIRAN BEHAVIOUR PENGANTAR DAN TEORI ALIRAN BEHAVIOUR A. KONSEP & LINGKUP PSIKOLOGI KEPRIBADIAN Sebuah teori kepribadian diharapkan mampu memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan sekitar apa, bagaimana dan mengapa

Lebih terperinci

PERSEPSI INTI KOMUNIKASI. Rizqie Auliana

PERSEPSI INTI KOMUNIKASI. Rizqie Auliana PERSEPSI INTI KOMUNIKASI Rizqie Auliana rizqie_auliana@uny.ac.id Pengertian Persepsi atau perception adl hal sederhana dari getaran apapun dari pikiran sehat kita. Persepsi sebagai proses yang memungkinkan

Lebih terperinci

TEORI TEORI BELAJAR. Oleh : Jumari Ismanto, M.Ag 1 BAB I PENDAHULUAN

TEORI TEORI BELAJAR. Oleh : Jumari Ismanto, M.Ag 1 BAB I PENDAHULUAN TEORI TEORI BELAJAR Oleh : Jumari Ismanto, M.Ag 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia memperoleh sebagaian besar dari kemampuannya melalui belajar. Belajar adalah suatu peristiwa yang terjadi didalam

Lebih terperinci

Lingkup Teori Komunikasi

Lingkup Teori Komunikasi TEORI KOMUNIKASI MODUL 3 Lingkup Teori Komunikasi Sejalan dengan perkembangan ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner, definisi mengenai komunikasi yang diberikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan bermasyarakat. Komunikasi memegang peran penting dalam kehidupan bersosial dan bermasyarakat. Tanpa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa seperti sekarang ini pendidikan merupakan suatu kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa seperti sekarang ini pendidikan merupakan suatu kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada masa seperti sekarang ini pendidikan merupakan suatu kebutuhan primer, dimana dalam memasuki era globalisasi seperti sekarang ini pendidikan sangatlah penting peranannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan orang lain, atau dengan kata lain manusia mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan orang lain, atau dengan kata lain manusia mempunyai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk sosial setiap manusia mempunyai dorongan untuk berhubungan dengan orang lain, atau dengan kata lain manusia mempunyai dorongan untuk bersosialisasi.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan Banyak sekali penelitian yang telah dilakukan sebelumnya mengenai etnografi komunikasi. Untuk mendukung penelitian ini, penelitian yang sudah

Lebih terperinci

Teori Albert Bandura A. Latar Belakang Teori self-efficasy

Teori Albert Bandura A. Latar Belakang Teori self-efficasy Teori Albert Bandura A. Latar Belakang Teori Albert Bandura sangat terkenal dengan teori pembelajaran sosial (Social Learning Teory) salah satu konsep dalam aliran behaviorisme yang menekankan pada komponen

Lebih terperinci

AGRESI MODUL PSIKOLOGI SOSIAL I. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

AGRESI MODUL PSIKOLOGI SOSIAL I. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PSIKOLOGI SOSIAL I AGRESI Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Psikologi Psikologi 13 61016 Abstract Materi tentang pengertian agresi, teoriteori dan cara menguranginya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia senantiasa hidup bersama dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia senantiasa hidup bersama dalam sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai mahluk sosial, manusia senantiasa hidup bersama dalam sebuah masyarakat. Manusia senantiasa berhubungan dengan manusia lain untuk memenuhi berbagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini terbagi atas empat sub bab. Sub bab pertama membahas mengenai komunikasi sebagai media pertukaran informasi antara dua orang atau lebih. Sub bab kedua membahas mengenai

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS II.1. Teori Uses and Gratification Salah satu dari teori komunikasi massa yang populer dan sering digunakan sebagai kerangka teori dalam mengkaji realitas komunikasi massa adalah

Lebih terperinci

05FIKOM. Pengantar Ilmu Komunikasi. Prinsip-prinsip Atau Dalil Dalam Komunikasi. Reddy Anggara. S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas

05FIKOM. Pengantar Ilmu Komunikasi. Prinsip-prinsip Atau Dalil Dalam Komunikasi. Reddy Anggara. S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Modul ke: Pengantar Ilmu Komunikasi Prinsip-prinsip Atau Dalil Dalam Komunikasi Fakultas 05FIKOM Reddy Anggara. S.Ikom., M.Ikom. Program Studi MARCOMM 1. PROSES KOMUNIKASI Salah satu prinsip komunikasi

Lebih terperinci

KOMUNIKASI PEMBANGUNAN

KOMUNIKASI PEMBANGUNAN PERSPEKTIF TEORITIS KOMUNIKASI PEMBANGUNAN Oleh : Dr. M. Iqbal Sultan (Ketua Konsentrasi Komunikasi Massa PPs Unhas) BENGKEL KOMUNIKASI PEMBANGUNAN EFFEKTIF BURSA PENGETAHUAN KAWASAN TIMUR INDONESIA MAKASSAR

Lebih terperinci

Unsur-unsur, sifat, dan fungsi komunikasi

Unsur-unsur, sifat, dan fungsi komunikasi Unsur-unsur, sifat, dan fungsi komunikasi Tiga konseptualisasi komunikasi 1. Komunikasi sebagai tindakah satu-arah Penyampaian pesan Co: Seseorang bercerita mengenai suatu masalah. Menurut Michael Burgoon

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN. Kesehatan Mental. Kesehatan Mental yang Berkaitan dengan Kesejahketaan Psikologis (Penyesuaian Diri)

MODUL PERKULIAHAN. Kesehatan Mental. Kesehatan Mental yang Berkaitan dengan Kesejahketaan Psikologis (Penyesuaian Diri) MODUL PERKULIAHAN Kesehatan Mental yang Berkaitan dengan Kesejahketaan Psikologis (Penyesuaian Diri) Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 03 MK61112 Aulia Kirana,

Lebih terperinci

Komunikasi. Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30).

Komunikasi. Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30). Komunikasi I. PENGERTIAN Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi kedua pihak, dalam situasi yang

Lebih terperinci

Sistem Interpersonal. By Ita Mutiara Dewi

Sistem Interpersonal. By Ita Mutiara Dewi Sistem Interpersonal By Ita Mutiara Dewi Sistem komunikasi interpersonal Persepsi Interpersonal Konsep Diri Atraksi Interpersonal Hubungan Interpersonal. Persepsi interpersonal Persepsi adalah memberikan

Lebih terperinci

Modul Perkuliahan VII Komunikasi Massa

Modul Perkuliahan VII Komunikasi Massa Modul ke: 8 Modul Perkuliahan VII Komunikasi Massa Teori DeFleur dan Ball-Rokeach Tentang Pertemuan Dengan Media Fakultas ILMU KOMUNIKASI Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm., Ph.D Program Studi Broadcasting

Lebih terperinci

Pengaruh Psikologi dan Biologi. dalam Perkembangan Ilmu Komunikasi. Oleh Arief Permadi. Abstrak

Pengaruh Psikologi dan Biologi. dalam Perkembangan Ilmu Komunikasi. Oleh Arief Permadi. Abstrak Pengaruh Psikologi dan Biologi dalam Perkembangan Ilmu Komunikasi Oleh Arief Permadi Abstrak Ada banyak ilmu yang mempengaruhi perkembangan ilmu komunikasi. Dua di antaranya, ilmu psikologi dan ilmu biologi.

Lebih terperinci

Jenny Ratna Suminar Fakultas Ilmu Komunikasi

Jenny Ratna Suminar Fakultas Ilmu Komunikasi Jenny Ratna Suminar Fakultas Ilmu Komunikasi Ilmu yang berusaha menguraikan, meramalkan, dan mengendalikan peristiwa mental dan behavioral dalam komunikasi Memahami dan meyakini bahwa manusia tidak dapat

Lebih terperinci

DASAR DASAR PERILAKU SOSIAL

DASAR DASAR PERILAKU SOSIAL Modul ke: DASAR DASAR PERILAKU SOSIAL Hakekat manusia, pengertian motivasi, pendekatan dasar pada motivasi Fakultas Psikologi Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar Matematika Prestasi belajar tidak dapat dipisahkan dari masalah belajar. Pada dasarnya, prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilepaskan dari masyarakat pemakainya. Bahasa yang dipakai dalam

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilepaskan dari masyarakat pemakainya. Bahasa yang dipakai dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi untuk menyampaikan ide, gagasan, pendapat serta perasaan kepada orang lain. Sebagai alat komunikasi antar anggota masyarakat, bahasa

Lebih terperinci

Psikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi

Psikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi MODUL PERKULIAHAN Psikologi Konseling Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 05 61033 Abstract Dalam perkuliahan ini akan didiskusikan mengenai Ketrampilan Dasar Konseling:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masa perkembangan negara Indonesia, pendidikan penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masa perkembangan negara Indonesia, pendidikan penting untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam masa perkembangan negara Indonesia, pendidikan penting untuk kemajuan pembangunan. Salah satu lembaga pendidikan yang penting adalah perguruan tinggi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah seni yang tercipta dari tangan-tangan kreatif, yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah seni yang tercipta dari tangan-tangan kreatif, yang merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah seni yang tercipta dari tangan-tangan kreatif, yang merupakan jabaran dari kehidupan yang terjadi di muka bumi ini. Sastra merupakan salah satu seni yang

Lebih terperinci

PRINSIP PRINSIP. Putri R Ayuningtyas

PRINSIP PRINSIP. Putri R Ayuningtyas PRINSIP PRINSIP KOMUNIKASI Putri R Ayuningtyas PENDAHULUAN TUJUAN Setelah kuliah ini mahasiswa diharapkan dapat: 1. Mengetahui dan memahami definisi komunikasi 2. Mengidentifikasi jenis-jenis/ bentuk komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lainnya khususnya di lingkungannya sendiri. Manusia dalam beraktivitas selalu

BAB I PENDAHULUAN. lainnya khususnya di lingkungannya sendiri. Manusia dalam beraktivitas selalu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak terlepas dari manusia lainnya khususnya di lingkungannya sendiri. Manusia dalam beraktivitas selalu melibatkan orang

Lebih terperinci