Sistem Informasi Kelayakan Pengajuan Kupedes untuk KUR Mikro (Studi Kasus : PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Masohi Unit Binaya)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Sistem Informasi Kelayakan Pengajuan Kupedes untuk KUR Mikro (Studi Kasus : PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Masohi Unit Binaya)"

Transkripsi

1 Sistem Informasi Kelayakan Pengajuan Kupedes untuk KUR Mikro (Studi Kasus : PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Masohi Unit Binaya) Jurnal Oleh : Febrilien Matresya Matulatuwa NIM : Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Januari 2012

2 Sistem Informasi Kelayakan Pengajuan Kupedes untuk KUR Mikro (Studi Kasus : PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Masohi Unit Binaya) 1) Febrilien Matresya Matulatuwa, 2) Augie David Manuputty, 3) Yos Richard Beeh Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro Salatiga 1) febrilien @gmail.com, 2) augiemanuputty@gmail.com, 3) yos.fti.uksw@gmail.com Abstract PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Masohi Unit Binaya is a company engaged in banking. Distribute credit to the community is one of the activity that served in the Bank BRI Unit Binaya. The objectives of this research are to design and develop an information system to facilitate the bank in making a decision of determining the feasibility submission of kupedes for the KUR Micro. Analysis that be used is the analysis that used to determine the credit application can be processed or not. Whereas, the decision to received and refuse of the credit using credit calculation method by approach of RPC (Repayment Capacity). Repayment Capacity is an assessment of ability to pay back the credit. Result that want to be achieved is to help the bank to make an assessment, and management of credit application data. Keywords : 5C of Credit, KUR Micro, Repayment Capacity. Abstrak PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Masohi Unit Binaya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perbankan. Menyalurkan kredit kepada masyarakat merupakan salah satu kegiatan yang dilayani di Bank BRI Unit Binaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang dan membangun suatu sistem informasi untuk memudahkan pihak bank dalam membuat suatu keputusan dalam penentuan kelayakan pengajuan kupedes untuk KUR mikro. Analisis yang digunakan adalah analisis 5C of Credit yang dipakai untuk menentukan pengajuan kredit dapat diproses atau tidak. Sedangkan untuk putusan diterima ditolaknya kredit tersebut menggunakan metode perhitungan kredit berdasarkan pendekatan RPC (Repayment Capacity). Repayment Capacity adalah penilaian kesanggupan membayar kembali kredit. Hasil yang ingin dicapai adalah membantu pihak bank untuk melakukan penilaian dan pengelolaan data pengajuan kredit. Kata Kunci : 5C of Credit, KUR Mikro, Repayment Capacity. 1

3 1. Pendahuluan PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Masohi Unit Binaya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perbankan. Salah satu kegiatannya adalah menyalurkan pinjaman/kredit kepada masyarakat. Salah satu kredit yang dilayani di Bank BRI Unit Binaya adalah KUR (Kredit Usaha Rakyat) Mikro. Banyak masyarakat yang ingin mendapatkan KUR Mikro, sehingga membuat pihak Bank kesulitan dalam menentukan siapa yang layak menerima KUR Mikro atau tidak. Alasan lain yaitu proses penentuan siapa yang layak menerima KUR Mikro masih dilakukan secara manual dan juga mengalami ketidaktepatan dalam memberikan penilaian. Sistem terkomputerisasi ini dirancang untuk dapat membantu pihak Bank dalam menentukan siapa yang layak menerima KUR Mikro dengan ketentuan yang telah ditetapkan, lebih mudah untuk memproses data nasabah yang mengajukan kredit, melakukan penilaian, serta melakukan persetujuan kredit berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. 2. Kajian Pustaka Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Putri Anisa Rosa pada tahun 2011 [1]. Penelitian ini telah dibuat sebuah prototype perangkat lunak Sistem Rekrutmen Anggota Misykat yang berfungsi membantu pihak lembaga mengambil keputusan yang tepat dengan menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW). Fungsi utama perangkat lunak ini adalah mengolah data calon anggota Misykat pada suatu lembaga, sehingga diperoleh hasil perangkingan berupa nilai alternatif tertinggi sampai terendah sebagai calon anggota Misykat. Penelitian lain yang dilakukan oleh Faraby Azwany pada tahun 2010 [2]. Penelitian ini menggunakan metode AHP dalam menentukan kelayakan nasabah penerima KUR pada Bank Syariah Mandiri Cabang Medan. Hasil akhir dalam penelitian ini adalah hasil prioritas global kriteria nasabah, yang diurutkan dari yang tertinggi hingga terendah, sehingga pihak bank dapat dengan mudah mengambil keputusan dengan melihat hasil tersebut. Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Dani Kartiko pada tahun 2010 [3]. Proses pembangunan sistem pendukung keputusan untuk menentukan penerima beasiswa di PT.Indomarco Prismatama cabang Bandung digunakan model Fuzzy Multiple Attribute Decission Making (FMADM) dengan metode Simple Additive Weighting (SAW). Penelitian dilakukan dengan mencari nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilakukan proses perankingan yang akan menentukan alternatif yang optimal, yaitu siswa terbaik. Berbeda halnya dengan penelitian tentang penentuan kelayakan pengajuan kredit untuk KUR mikro. Dimana pada hasil akhir dari proses analisa kredit ini, pihak pengambil keputusan dapat mengetahui kredit yang dapat diproses atau tidak dengan menggunakan analisis 5C of credit dan kredit yang diterima atau ditolak dengan menggunakan metode Perhitungan Kredit berdasarkan pendekatan Repayment Capacity (RPC). Selain itu, sistem yang dibuat disertakan hasil penilaiannya dan report yang berisi usul dan putusan kredit. Kredit yang dilaksanakan di BRI Unit adalah Kredit Umum Pedesaan yang selanjutnya disingkat Kupedes, merupakan satu-satunya kredit yang dilayani di 2

4 BRI Unit, yang diberikan dalam mata uang rupiah. Kupedes adalah kredit yang bersifat umum, individual, selektif dan berbunga wajar [4]. KUR Mikro adalah kupedes dengan plafond kredit sampai Rp yang diberikan untuk usaha mikro yang memiliki usaha produktif yang akan mendapat jaminan dari perusahaan penjamin (Perum SPU dan PT. Askrindo). Usaha Mikro merupakan usaha produktif yang layak, namun belum bankable. Analisis 5C of credit merupakan analisis kualitatif dari analisis KUR Mikro yang berfungsi untuk penilaian kelayakan usaha nasabah yang terdiri dari Character (watak), Capacity (kemampuan), Capital (modal), Condition (kondisi), dan Collateral (agunan). Metode Pendekatan Kredit merupakan analisis kuantitatif dari KUR Mikro yang berfungsi untuk menghitung kebutuhan kredit nasabah. Metode pendekatan kredit didukung oleh laporan rugi/laba nasabah dan Repayment Capacity (RPC). Laporan rugi/laba didapat dari total pemasukan nasabah dikurangi total pengeluaran nasabah. RPC adalah penilaian kesanggupan membayar kembali kredit bank yang didapat dari 75% x Jumlah Rugi/Laba [5]. 3. Metode Perancangan Metode yang digunakan di dalam pengembangan aplikasi ini adalah metode prototyping. Secara lengkap akan digambarkan seperti pada Gambar 1 Gambar 1 Metode Prototyping [6] Gambar 1 merupakan tahapan metode prototyping antara lain : Tahapan awal adalah listen to customer. Tahap listen to customer atau mengumpulkan informasi tentang kebutuhan aplikasi yang akan dibangun dilakukan dengan pengamatan langsung ke PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Masohi Unit Binaya dan wawancara singkat dengan Kak Yan Keppy selaku Mantri KUR Mikro dan Kak Willy Pelmelay selaku asisten mantri KUR Mikro PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Masohi Unit Binaya untuk mengetahui kebutuhan dari sisi pengguna. Tahapan selanjutnya adalah Build. Tahapan ini, dibangun sistem berdasarkan hasil dari tahap sebelumnya. Sistem yang nantinya dibangun menggunakan bahasa pemograman visual studio 2008 dan SQL 2008 sebagai database sistem. Sebelum sistem dibangun, tentunya dibutuhkan suatu perancangan. Untuk perancangan sistem ini menggunakan model UML (Unified Modeling Language). Tahapan akhir adalah customer test. Pengujian sistem dilakukan dengan metode black box testing. Uji coba black box testing digunakan untuk mendemonstrasikan fungsi software yang dioperasikan, apakah input diterima dengan benar, apakah output yang dihasilkan benar, dan apakah integritas informasi eksternal terpelihara. 3

5 Hasil yang diperoleh dari pengamatan langsung di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Masohi Unit Binaya yaitu mengenai proses pengajuan kredit yang dilakukan oleh nasabah. Kebutuhan dari sisi pengguna yaitu sistem atau aplikasi yang akan dibangun dapat melakukan proses pengolahan data nasabah, proses penilaian kredit, dan proses putusan diterima ditolaknya pengajuan kredit tersebut. Output yang dihasilkan yaitu laporan data nasabah, laporan hasil penilaian kredit, dan laporan hasil putusan kredit. Dengan data-data yang telah diperoleh, maka pihak yang berwenang (employee) dapat melakukan proses pengajuan kredit ke dalam aplikasi. Proses penilaian pengajuan KUR Mikro nasabah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Cabang Masohi Unit Binaya Analisis watak digunakan untuk mendapatkan gambaran tentang kejujuran atau kepribadian baik dari nasabah/calon nasabah. Analisis kemampuan digunakan untuk mengetahui kemampuan nasabah/calon nasabah dalam mengelola usaha dan kemampuan membayarnya yang meliputi aspek manajemen, produksi, pemasaran, personalia dan keuangan. Analisis modal digunakan untuk mengetahui kemampuan nasabah/calon nasabah dalam membiayai usaha dengan modal sendiri. Analisis kondisi digunakan untuk mengetahui prospektif tidaknya usaha yang akan dibiayai yang meliputi pemasok, pembeli, persaingan, peraturan pemerintah, dan potensi calon pesaing. Analisis agunan digunakan sebagai jaminan kredit dan mendorong nasabah untuk tetap mengikuti kewajibanya sesuai perjanjian. Kriteria yang digunakan untuk proses penilaian, yaitu Character, Capacity, Capital, Condition, dan Collateral. Proses selanjutnya, kelima kriteria tersebut dibagi ke dalam sub-sub kriteria. Pembagian ke dalam sub-sub kriteria tersebut dimuat dalam pertanyaan-pertanyaan yang akan membantu dalam proses penilaian terhadap setiap calon nasabah. Penilaian ini terdiri atas baik, cukup baik dan kurang. Hasil dari penilaian ini yaitu didapat nilai dari setiap calon nasabah yang kemudian dibandingkan antar nasabah dengan nasabah yang lainnya dan diperoleh nilai total dari setiap calon nasabah yang dipakai sebagai dasar untuk mengetahui kelayakan nasabah agar kreditnya dapat diproses atau tidak. Nilai dari tiap-tiap item pertanyaan untuk setiap kriteria berdasarkan rumus: Jumlah Jawaban Ya x 100 Jumlah Pertanyaan Hasil yang didapat yaitu bobot nilai dari setiap pertanyaan. Jawaban Ya dari setiap pertanyaan akan menghasilkan sebuah nilai yang kemudian ditotal. Kemudian hasil tersebut dicocokkan dengan rentang penilaian untuk dijadikan dasar apakah nilai tersebut termasuk baik, cukup baik atau kurang. Rentang penilaian: 0-33 : Kurang : Cukup Baik : Baik [7] 4

6 Proses Bisnis Sistem Pengajuan KUR Mikro yang ada di Bank BRI Masohi Unit Binaya Proses pengajuan Kupedes KUR Mikro yang ada di Bank Rakyat Indonesia Cabang Masohi Unit Binaya melibatkan 5 (lima) bagian yaitu nasabah/calon nasabah, Customer Service (CS), Mantri, Kepala Unit (KaUnit), dan Teller. Alur yang terjadi yaitu nasabah/calon nasabah datang ke bank dan meminta form permohonan pengajuan Kupedes KUR Mikro dari Costumer Service dan Customer Service membantu nasabah/calon nasabah mengisi formulir tersebut. Nasabah mengembalikan formulir tersebut kepada Customer Service dengan persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan. Customer Service menyerahkan formulir dengan persyaratan pengajuan KUR Mikro nasabah/calon nasabah kepada Mantri KUR Mikro atau asisten Mantri KUR Mikro untuk diperiksa dan didaftarkan dalam buku register SKPP (Surat Keterangan Permohonan Pinjaman). Mantri KUR Mikro dan asiten Mantri KUR Mikro melakukan survei ke lokasi tempat usaha nasabah/calon nasabah dan melakukan wawancara langsung dengan nasabah/calon nasabah. Mantri KUR Mikro dan asisten Mantri KUR Mikro kembali ke Bank dan menganalisis pengajuan kredit tersebut berdasarkan datadata yang telah diperoleh dari hasil survei ke lokasi tempat usaha nasabah. Hasil analisa kemudian dituangkan dalam model 70 Kupedes/formulir K-5 sebagai dasar pertimbangan bagi Kepala Unit dalam memberikan putusan kredit. Mantri KUR Mikro atau asisten Mantri KUR Mikro membuat surat kuasa mendebet rekening, formulir SKPP KUR, dan form K-5/model 70 Kupedes. Form tersebut kemudian diserahkan kepada Kepala Unit untuk diperiksa dan selanjutnya memberikan putusan diterima ditolaknya pengajuan KUR Mikro nasabah/calon nasabah. Form pengajuan kredit yang telah disetujui oleh kepala unit diserahkan kepada customer service untuk dibuat kuitansi pencairan kredit yang akan diberikan kepada teller untuk mempersiapkan uang sebanyak yang dibutuhkan oleh nasabah. Berdasarkan penjelasan tersebut diatas, dapat dibuat suatu flowchart pengajuan KUR Mikro seperti Gambar 2. 5

7 Nasabah/Calon Nasabah Customer Service Mantri Kepala Unit Teller Formulir Pengajuan Kredit (Formulir dan Persyaratan) (Formulir dan Persyaratan) (Formulir, Persyaratan, dan form K-5) Pengisian Formulir Formulir pengajuan kredit yang telah diisi lengkap Mengecek kelengkapan Lengkap? Ya Pengisian buku register SKPP Survei Pengecekan untuk putusan Keputusan diterima? Pelampiran Persyaratan Tidak Pengembalian Apakah sesuai? Tidak Ya Tidak Ya (Formulir dan Persyaratan) (Formulir dan Persyaratan yang tidak lengkap) (Formulir dan Persyaratan yang tidak lengkap) Pengembalian (Formulir dan Persyaratan yang tidak sesuai) (Formulir dan Persyaratan) Pengisian Form K-5 Data Peminjam (Formulir, Persyarata n dan form K-5) yang ditolak Data Peminjam (Formulir, Persyarata n dan form k-5) yang diterima (Formulir dan Persyaratan yang tidak sesuai) (Formulir, Persyaratan, dan form K-5) Data Peminjam (Formulir, Persyaratan dan form k-5) yang ditolak Data Peminjam (Formulir, Persyaratan) yang ditolak Data Peminjam (Formulir, Persyaratan) yang ditolak Data Peminjam (Forn K-5) 1 N1 6

8 Data Peminjam (Formulir, Persyarata n dan form k-5) yang diterima 1 Pengisian Kuitansi Kuitansi Pencairan Kredit Kuitansi Pencairan Kredit Data Peminjam (Formulir, Persyarata n dan form k-5) yang diterima N2 Setelah proses pencairan kredit dengan nasabah Pembuatan laporan pencairan kredit untuk nasabah Laporan pencairan kredit untuk nasabah Ket : N1 = Arsip data peminjam (Form K-5) yang ditolak N2 = Arsip data peminjam (Formulir, Persyaratan, dan Form K-5) yang disetujui atau diterima Gambar 2 Flowchart Proses Bisnis pengajuan kredit yang ada di Bank BRI Proses Bisnis Aplikasi Pengajuan Kupedes KUR Mikro sesudah Sistem diterapkan Proses Bisnis Aplikasi Pengajuan Kupedes KUR Mikro sesudah sistem diterapkan yaitu Mantri KUR Mikro atau asisten Mantri KUR Mikro menginputkan data pemohon, kemudian data pemohon disimpan. Proses selanjutnya yaitu dilakukan penilaian kredit untuk masing-masing pemohon. Sistem akan menampilkan konfirmasi hasilnya, jika total akhir dari hasil penilaian masing-masing pemohon baik atau cukup baik, maka pengajuan kredit pemohon tersebut dapat diproses, sedangkan jika hasil akhirnya kurang, maka pengajuan kreditnya tidak dapat diproses. Proses selanjutnya akan dilakukan oleh Kepala Unit yaitu, menginputkan data kebutuhan kredit pemohon, jika RPC lebih besar 7

9 dari total angsuran per bulan, maka pengajuan kredit diterima dan jika RPC kurang dari total angsuran per bulan, maka pengajuan kredit ditolak. Mantri/Asisten Mantri Kur Mikro Kepala Unit Start Penginputan Data Nasabah Pengolahan Data Nasabah Penginputan Data Penilaian Kredit Penilaian Kredit Nasabah Nilai Baik, Cukup Baik Penginputan data kebutuhan kredit Laporan hasil penilaian kredit diproses Putusan Kredit RPC > Angsuran Ya Tidak Laporan hasil putusan kredit ditolak Laporan hasil putusan kredit diterima End Gambar 3 Flowchart Proses Bisnis aplikasi setelah sistem diterapkan 8

10 Perancangan sistem ini menggunakan use case diagram, activity diagram, dan class diagram. Use case diagram mendeskripsikan interaksi typical antara para pengguna sistem dengan sistem itu sendiri, dengan memberi sebuah narasi tentang bagaimana sistem tersebut digunakan[8]. Use case diagram yang dibuat terdapat 2 (dua) user pengguna yang bisa menggunakan sistem tersebut. Olah Data Pegawai Olah Data User Olah Data Debitur Olah Data Kriteria Olah Data Sub Kriteria User Olah Data Penilaian Kredit Admin Olah Data Credit Apply Olah Data Credit Analysis Olah Data History Penilaian Olah Data History Debitur Olah Data Report Gambar 4 Use Case Diagram Admin dan User Gambar 4 menjelaskan use case diagram untuk menentukan kelayakan permohonan kupedes KUR mikro. User yaitu mantri KUR mikro dan asisten mantri KUR mikro. Sedangkan Admin yaitu Kaunit. Admin dapat mengolah semua data berupa tambah data, ubah data, hapus data dan lihat data. Data-data tersebut kemudian diolah dalam bentuk data pegawai, data user, data debitur, data kriteria, data sub kriteria, data bobot, data penilaian kredit, data Credit Apply, data Credit Analysis, data history penilaian, data history debitur dan data report dengan menyesuaikan standar nilai dan kriteria yang berlaku di PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Masohi Unit Binaya. Activity Diagram menggambarkan aliran aktifitas yang terjadi, yang dilakukan oleh tiap aktor dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing aliran berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana proses itu berakhir. Kebutuhan proses dalam sistem yang akan dibangun, dalam penelitian ini terdapat dua contoh activity diagram yang terdiri dari User dan Admin. 9

11 Gambar 5 Activity Diagram Admin Gambar 6 Activity Diagram User Gambar 5 dijelaskan mengenai aktifitas yang dapat dilakukan oleh admin. Admin dapat mengolah semua data yang ada dalam sistem berupa tambah, ubah, hapus dan lihat data. Aktifitas yang dapat dilakukan oleh admin setelah melakukan login adalah mengolah data pegawai, data user, data debitur, data kriteria, data sub kriteria, data penilaian kredit, data credit apply, data credit analysis, data history penilaian, data history debitur dan data report. Gambar 6 dijelaskan mengenai aktifitas yang dapat dilakukan oleh user. Aktifitas yang dapat dilakukan oleh user setelah melakukan login adalah mengolah data debitur, data pegawai berupa lihat dan ubah pegawai, data penilaian kredit, data history penilaian berupa lihat history penilaian, data history debitur berupa lihat history debitur, data report berupa lihat dan cetak report. Diagram kelas (class diagram) memberikan gambaran/diagram statis tentang sistem/perangkat lunak dan relasi-relasi yang ada di dalamnya. Gambar 7 menunjukkan class diagram sistem dan dapat dilihat adanya relasi atau hubungan antara satu class dengan class yang lainnya beserta atribut-atribut dari masing-masing class yang merupakan tabel di dalam sistem. Terdapat sembilan class dalam sistem ini antara lain class user, pegawai, kriteria, sub kriteria, pemohon, credit apply, credit analysis, dan penilaian kredit. Hubungan dari class-class yang ada menunjukkan bagaimana tiap class berelasi untuk menghasilkan sistem yang saling terkait. 10

12 Gambar 7 Class Diagram 4. Hasil dan Pembahasan Proses penilaian nasabah/calon nasabah KUR Mikro dimulai dari penginputan data nasabah/calon nasabah sampai mengisi jawaban untuk masingmasing kriteria yang diberikan calon nasabah. Pengajuan kredit nasabah/calon nasabah dapat diproses jika total akhir untuk kelima kriteria bernilai baik dan cukup baik, sebaliknya jika bernilai kurang, maka tidak dapat diproses. Perhitungan Penilaian Kredit Manual Sistem Calon Nasabah 1 Rumus Penilaian Pertanyaan : Jumlah Jawaban Ya x 100 Jumlah Pertanyaan 11

13 Calon Nasabah 1 Kriteria C1 (Character) = 5 jawaban Ya Kriteria C2 (Capacity) = 7 jawaban Ya Kriteria C3 (Capital) = 3 jawaban Ya Kriteria C4 (Condition) = 6 jawaban Ya Kriteria C5 (Collateral) (tidak diperlukan pertanyaan). Total Akhir = (21/21) x 100 = 100 (Baik) Berdasarkan ketentuan yang ada, maka pengajuan kredit calon nasabah ini dapat diproses. Calon Nasabah 2 Kriteria C1 (Character) = 2 jawaban Ya Kriteria C2 (Capacity) = 2 jawaban Ya Kriteria C3 (Capital) = 1 jawaban Ya Kriteria C4 (Condition) = 2 jawaban Ya Kriteria C5 (Collateral) (tidak diperlukan pertanyaan). Total Akhir = (7/21) x 100 = 33,33 (Kurang) Berdasarkan ketentuan yang ada, maka pengajuan kredit calon nasabah ini tidak dapat diproses. Calon Nasabah 3 Kriteria C1 (Character) = 5 jawaban Ya Kriteria C2 (Capacity) = 3 jawaban Ya Kriteria C3 (Capital) = 2 jawaban Ya Kriteria C4 (Condition) = 3 jawaban Ya Kriteria C5 (Collateral) (tidak diperlukan pertanyaan). Total Akhir = (13/21) x 100 = 61,9 (Cukup Baik) Berdasarkan ketentuan yang ada, maka pengajuan kredit calon nasabah ini dapat diproses. Perhitungan Kebutuhan Kredit Manual Sistem Ketentuan Bank tentang Kebutuhan Kredit : Pinjaman diterima jika RPC > Angsuran per bulan Pinjaman ditolak jika RPC < Angsuran per bulan Pinjaman Diterima Credit Analysis (Laporan Rugi/Laba) Penerimaan : ~ Total Omzet : Rp ,00 Pengeluaran : ~ HPP Rp ,00 ~ Biaya Tenaga Kerja Rp. - ~ Listrik, Telp, Air Rp ,00 ~ Pajak/Retribusi Rp. - ~ Biaya Rumah Tangga Rp ,00 ~ Biaya Transport Rp. - 12

14 ~ Biaya Lain-lain Rp ,00 (+) Jumlah Pengeluaran Rp ,00 (-) Jumlah Rugi / Laba Rp ,00 (a) Repayment Capacity : 75% x (a) Rp ,00 Credit Apply (Putusan Kredit) Usul Flat : Rp ,00 Jangka Waktu : 24 Bulan Bunga : % Angsuran per bulan : Pokok : / 24 = Bunga : x 1,020 % = Jumlah : = Jadi, besarnya angsuran per bulan adalah RP ,00. Berdasarkan ketentuan bank tentang kebutuhan kredit, maka pinjaman Calon Nasabah 1 diterima, karena RPCnya lebih besar dari angsuran debitur per bulan. Pinjaman Ditolak Credit Analysis (Laporan Rugi/Laba) Penerimaan : ~ Total Omzet : Rp ,00 Pengeluaran : ~ HPP Rp ,00 ~ Biaya Tenaga Kerja Rp ,00 ~ Listrik, Telp, Air Rp ,00 ~ Pajak/Retribusi Rp ,00 ~ Biaya Rumah Tangga Rp ,00 ~ Biaya Transport Rp ,00 ~ Biaya Lain-lain Rp ,00 (+) Jumlah Pengeluaran Rp ,00 (-) Jumlah Rugi / Laba Rp ,00 (a) Repayment Capacity : 75% x (a) Rp ,00 Credit Apply (Putusan Kredit) Usul Flat : Rp ,00 Jangka Waktu : 12 Bulan Bunga : % Angsuran per bulan : Pokok : / 24 = Bunga : x 1,025 % = Jumlah : = Jadi, besarnya angsuran per bulan adalah RP ,00. 13

15 Berdasarkan ketentuan bank tentang kebutuhan kredit, maka pinjaman Calon Nasabah 3 ditolak, karena RPCnya lebih kecil dari angsuran debitur per bulan. Implementasi aplikasi dilakukan dengan memasukkan data form-form yang tersedia oleh administrator. Selanjutnya baik user maupun admin wajib mengisi username dan password pada form login sebelum hendak mengakses sistem. Setelah berhasil login maka akan masuk ke dalam aplikasi, maka user akan masuk ke dalam form utama seperti terlihat pada Gambar 8. Gambar 8 Tampilan Form Utama Gambar 8 merupakan tampilan form utama jika username dan password ketika di validasi benar oleh sistem. Untuk masing masing menu yang ada di dalam sistem akan ditampilkan sesuai dengan hak dari masing masing user atau dalam hal ini disebut sebagai employee. Gambar 9 Form Penilaian Kredit Gambar 9 merupakan tampilan form proses penilaian kredit. Di dalam menu ini, admin atau user dapat melakukan penilaian pada debitur untuk setiap kriteria yang digunakan sebagai indikator penilaian yang memuat pertanyaan-pertanyaan 14

16 yang berkaitan dengan kriteria-kriteria tersebut. Nilai yang diberikan yaitu 1 (satu) yang berarti ya dan 0 (nol) yang berarti tidak. Gambar 10 Form Master Credit Analysis Gambar 10 merupakan tampilan form master credit analysis. Di dalam menu ini, admin dapat melakukan penambahan data laporan rugi/laba bagi debitur yang pengajuan kreditnya diterima atau dapat diproses. Penambahan data ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan user ke lokasi tempat usaha debitur. Untuk melakukan ini, admin mengisi field-field kosong yang tersedia. Setelah data credit analysis tersimpan, admin membuka kembali form credit apply untuk putusan kreditnya. Gambar 11 Form Master Credit Apply Gambar 11 merupakan tampilan form master credit apply. Di dalam menu ini, admin memilih kembali data debitur yang tadi telah diisi credit analysisnya untuk putusan kredit. Setelah field-fieldnya terisi, admin memilih button Validasi Repayment Capacity untuk putusan kredit diterima atau ditolak pengajuan KUR Mikro tersebut. 15

17 Gambar 12 Form Report Gambar 12 merupakan form report yang akan menampilkan hasil usul dan putusan kredit yang telah dilakukan menurut No SKPP. 5. Simpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa Sistem Penentuan Kelayakan Permohonan Kupedes dengan metode analisis 5C of Credit dapat memberikan rekomendasi diproses dan tidak dapat diprosesnya sebuah permohonan Kupedes. Hal ini didukung dengan penilaian dengan menggunakan analisis 5C of Credit yang lebih terperinci dengan berbagai kriteria seperti Character, Capacity, Capital, Condition dan Collateral beserta sub kriterianya masing-masing yang dimuat dalam pertanyaan-pertanyaan. Sedangkan Hasil putusan diterima ditolaknya Kupedes KUR Mikro berdasarkan metode perhitungan kredit didukung dengan pendekatan Repayment Capacity (RPC), laporan rugi/laba nasabah dan putusan kredit nasabah. Proses penilaian manual dengan penilaian yang ada di dalam sistem, hasilnya adalah sama dan sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan oleh bank, sehingga penilaian terkomputerisasi ini dapat membantu pihak PT. Bank Rakyat 16

18 Indonesia (Persero) Tbk Cabang Masohi Unit Binaya dalam melakukan penilaian data pengajuan kredit. 6. Daftar Pustaka [1] Rosa, Putri Anisa, 2011, Penerapan Metode Simple Additive Weighting (SAW) pada Sistem Pendukung Keputusan Rekrutmen Anggota Microfinance Syariah Berbasis Masyarakat (MISYKAT), Diakses tanggal 6 September [2] Azwany, Faraby, 2010, Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Kredit Usaha Rakyat Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Medan menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP), Diakses tanggal 8 September [3] Kartiko, Dani, 2010, Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Beasiswa Di PT. Indomarco Prismatama Cabang Bandung, Diakses tanggal 23 September [4] PT. Bank Rakyat Indonesia, Buku Pedoman Pelaksanaan Kredit Unit Retail Banking (PPK URB). Jakarta : PT. Bank Rakyat Indonesia. [5] PT. Bank Rakyat Indonesia, 2008, Buku Handout Materi Asisten Mantri KUR. Jakarta : PT. Bank Rakyat Indonesia. [6] Sabrina, 2011, Review Metode Pengembangan Software, pengembangansoftware/. Diakses tanggal 23 November [7] Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rhineka Cipta. [8] Hermawan, Julius Analisa Desain dan Pemrograman Berorientasi Obyek dengan UML dan Visual Basic.Net. Yogyakarta : Penerbit Andi. 17

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Pengembangan Sistem Metode yang digunakan di dalam pengembangan aplikasi ini adalah metode prototyping. Metode prototyping adalah metode yang dapat digambarkan

Lebih terperinci

Sistem Informasi Kelayakan Pengajuan Kupedes untuk KUR Mikro (Studi Kasus : PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Masohi Unit Binaya)

Sistem Informasi Kelayakan Pengajuan Kupedes untuk KUR Mikro (Studi Kasus : PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Masohi Unit Binaya) Sistem Informasi Kelayakan Pengajuan Kupedes untuk KUR Mikro (Studi Kasus : PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Masohi Unit Binaya) LAPORAN PENELITIAN Peneliti : Augie D. Manuputty, S.Kom.,

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Putri Anisa Rosa pada tahun 2011, yaitu Penerapan Metode Simple Additive Weighting (SAW) pada Sistem Pendukung Keputusan

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Perkembangan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi mempengaruhi aktivitas perbankan terutama dalam segi pemrosesan data elektronik dan telekomunikasi. Bank harus

Lebih terperinci

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

Bab 4 Hasil dan Pembahasan Bab 4 Hasil dan Pembahasan Bab ini berisikan tentang implementasi dari desain sistem yang telah dibahas pada bab sebelumnya yaitu pada bab ketiga. Implementasi yang dibahas pada bab ini meliputi hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Sistem Informasi, Simple Additive Weighting, Sistem Pendukung Keputusan. iv Maranatha Christian University

ABSTRAK. Kata kunci : Sistem Informasi, Simple Additive Weighting, Sistem Pendukung Keputusan. iv Maranatha Christian University ABSTRAK BPR adalah salah satu jenis bank yang biasanya terkenal melayani pengusaha untuk golongan menengah ke bawah dalam bidang permintaan kredit pinjaman. Dengan banyaknya permohon permintaan kredit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai Information Sources atau Second Opinion yang dapat digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. sebagai Information Sources atau Second Opinion yang dapat digunakan sebagai BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sistem pendukung keputusan merupakan salah satu produk perangkat lunak yang dikembangkan secara khusus untuk membantu dalam proses pengambilan keputusan. Sesuai dengan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERSETUJUAN... ii. HALAMAN PENGESAHAN...iii. MOTTO... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... v. INTISARI...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERSETUJUAN... ii. HALAMAN PENGESAHAN...iii. MOTTO... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... v. INTISARI... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN...iii MOTTO... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v INTISARI... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Untuk mendapatkan lokasi yang strategis, kebanyakan para pengambil

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Untuk mendapatkan lokasi yang strategis, kebanyakan para pengambil BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Usaha baju butik merupakan salah satu usaha yang sedang berkembang di Kota Medan, sehingga persaingan di bidang usaha ini dapat dikatakan meningkat pesat. Untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Adanya kegiatan perkreditan pada merupakan salah satu keuntungan bagi pihak penyedia kredit juga pada nasabah. Dalam perkreditan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM III.1 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berdasarkan hasil analisa dan perancangan sistem yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka dilanjutkan ke tingkat implementasi, implementasi program aplikasi menggunakan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERSETUJUAN... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. HALAMAN MOTTO... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... v. INTISARI...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERSETUJUAN... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. HALAMAN MOTTO... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... v. INTISARI... DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN MOTTO... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v INTISARI... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masalah yang dihadapi saat ini yaitu dalam hal pencatatan Laporan Pinjaman KUR masih dilakukan secara semi komputerisasi. Sehingga pengolahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Kredit Pada Pd. Bpr Bkk Demak Cabang Sayung Dengan Metode Fuzzy Madm (Multiple Attribute Decision Making

Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Kredit Pada Pd. Bpr Bkk Demak Cabang Sayung Dengan Metode Fuzzy Madm (Multiple Attribute Decision Making Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Kredit Pada Pd. Bpr Bkk Demak Cabang Sayung Dengan Metode Fuzzy Madm (Multiple Attribute Decision Making) Menggunakan Saw (Simple Additive Weighting) Muhammad Al Fadlu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah di perjanjikan. Dalam kasus ini terjadinya kredit macet pasti akan

BAB I PENDAHULUAN. telah di perjanjikan. Dalam kasus ini terjadinya kredit macet pasti akan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang PT. Central Nusantara Niaga ( PT. Proton Edar Medan ) adalah Perusahaan Dealer mobil yang bergerak di bidang penjualan tunai dan kredit mobil merek proton. Salah satu

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Dari hasil penelitian dan pengamatan yang dilakukan oleh penulis, proses penentuan kelayakan pemberian kredit UMK masih kurang

Lebih terperinci

Bab 3 Metode Perancangan

Bab 3 Metode Perancangan Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Metode Perancangan dan Desain Sistem Metode rekayasa perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini adalah metode prototyping. Metode prototyping adalah metode

Lebih terperinci

1. Personal Computer (PC) atau Laptop. 32/64 bit architecture processor, 2 GB Random Access Memmory (RAM), Sistem Operasi Windows XP/7/8.

1. Personal Computer (PC) atau Laptop. 32/64 bit architecture processor, 2 GB Random Access Memmory (RAM), Sistem Operasi Windows XP/7/8. BAB III METODOLOGI 3.1 Peralatan Pendukung Dalam penelitian dibutuhkan beberapa alat dan bahan untuk mendukung berjalannya perancangan dan implementasi aplikasi. 3.1.1 Alat Alat yang digunakan berupa perangkat

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT TANPA AGUNAN (KTA) PADA STANDARD CHARTERED BANK. Lukas Prasetyo, Muji Sukur, Sunardi.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT TANPA AGUNAN (KTA) PADA STANDARD CHARTERED BANK. Lukas Prasetyo, Muji Sukur, Sunardi. SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT TANPA AGUNAN (KTA) PADA STANDARD CHARTERED BANK Lukas Prasetyo, Muji Sukur, Sunardi. Abstrak Sistem yang sedang berjalan saat ini ditemukan adanya kekurangan-

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGAJUAN KREDIT PADA PD BPR BKK BOJA DENGAN METODE SAW. Riris Niken Pratiwi

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGAJUAN KREDIT PADA PD BPR BKK BOJA DENGAN METODE SAW. Riris Niken Pratiwi SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGAJUAN KREDIT PADA PD BPR BKK BOJA DENGAN METODE SAW Riris Niken Pratiwi Jurusan Sistem Informasi Universitas Dian Nuswantoro Semarang E-mail :nikenriris@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Perkembangan dunia bisnis yang ada pada saat ini terutama nasabah perkreditan, dimana tiap-tiap nasabah selalu memiliki system masing-masing dalam

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PENENTUAN KELAYAKAN KPR MENGGUNAKAN METODE SAW PADA BANK SYARIAH BUKOPIN

PENGEMBANGAN SISTEM PENENTUAN KELAYAKAN KPR MENGGUNAKAN METODE SAW PADA BANK SYARIAH BUKOPIN PENGEMBANGAN SISTEM PENENTUAN KELAYAKAN KPR MENGGUNAKAN METODE SAW PADA BANK SYARIAH BUKOPIN Amalia 1, Imam Fahrur Rozi 2, Rudy Ariyanto 3 Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknologi Informasi,

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN BERPRESTASI BERDASARKAN KINERJA MENGGUNAKAN METODE ANALITYC HIERARCY PROCESS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN BERPRESTASI BERDASARKAN KINERJA MENGGUNAKAN METODE ANALITYC HIERARCY PROCESS SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN BERPRESTASI BERDASARKAN KINERJA MENGGUNAKAN METODE ANALITYC HIERARCY PROCESS Iwan Rijayana 1), Lirien Okirindho 2) 1,2) Fakultas Teknik Universitas Widyatama

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Sistem yang saat ini sedang berjalan di CV. Aribur dalam hal pengolahan laporan laporan laba rugi masih dilakukan secara semi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Aplikasi Sistem Informasi Inventory pada perusahaan retail. ii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci : Aplikasi Sistem Informasi Inventory pada perusahaan retail. ii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Inventory pada Perusahaan Retail adalah sebuah aplikasi yang dirancang untuk mengelola penerimaan, Penjualan, permintaan Barang. Tujuan perancangan sistem

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: economic order quantity, inventory. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: economic order quantity, inventory. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perusahaan XXX adalah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan onderdil motor. Perusahaan ini masih manual dalam melakukan pencatatan datanya sehingga dapat menyebabkan data yang dicatat rusak

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Gudang di Perusahaan dengan Metode Weighted Product

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Gudang di Perusahaan dengan Metode Weighted Product Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Gudang di Perusahaan dengan Metode Weighted Product Indah Kumala Sari 1, Yohana Dewi Lulu W 2, Kartina Diah K 3 1,2 Jurusan Sistem Informasi,.3 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON SISWA BARU DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) PADA SMA NEGERI 1 SINGKIL

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON SISWA BARU DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) PADA SMA NEGERI 1 SINGKIL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON SISWA BARU DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) PADA SMA NEGERI 1 SINGKIL Rahmawan cibro ( 12110675) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Beasiswa, sistem informasi, sistem pendukung keputusan. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Beasiswa, sistem informasi, sistem pendukung keputusan. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Yayasan Baiturrahim adalah yayasan yang bergerak di bidang pendidikan yang terletak di Jalan Cianten kecamatan Limbangan. Saat ini Yayasan Baiturrahim masih menggunakan sistem manual untuk penerimaan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Sistem informasi, c#, SQL Server, kegiatan transaksi, laporan penjulan. Universiitas Kristen Marantha

ABSTRAK. Kata Kunci: Sistem informasi, c#, SQL Server, kegiatan transaksi, laporan penjulan. Universiitas Kristen Marantha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan Sistem Informasi Penjualan baik penjualan kredit maupun penjualan tunai pada Asia Jaya Mobil untuk menghasilkan informasi yang handal pada masa

Lebih terperinci

Pendahuluan Kajian Pustaka

Pendahuluan Kajian Pustaka 1. Pendahuluan Internet sering digunakan sebagai media untuk mempublikasikan informasi sehingga mudah diakses oleh masyarakat luas. Perkembangan teknologi internet berperan dalam menunjang berbagai aspek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini berisi mengenai penjelasan secara umum penjelasan mengenai penjualan furnitur menggunakan Sistem pendukung kuputusan. Pada bagian bab ini akan dibahas mengenai latar belakang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Prediksi ini sangat berguna untuk perhitungan laba rugi dan juga untuk

BAB I PENDAHULUAN. Prediksi ini sangat berguna untuk perhitungan laba rugi dan juga untuk BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Di dalam sebuah perusahaan tentu saja akan dihadapkan pada beberapa pilihan yang dapat menentukan keberhasilan perusahaan tersebut di masa yang akan datang. Karena

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berdasarkan hasil analisa dan perancangan sistem yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka dilanjutkan ke tingkat implementasi, implementasi program aplikasi menggunakan

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab 3 Metodologi Penelitian Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1 Metode dan Analisis Kebutuhan Sistem Metode yang digunakan untuk perancangan sistem ini adalah metode prototype Perancangan sistem dengan menggunakan metode prototype memiliki

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Penulis merancang program sistem pendukung keputusan pembelian sepeda motor bekas menggunakan metode simple additive weighting (SAW). Dalam hal ini penulis

Lebih terperinci

Penerapan Metode Analytical Hierarky Process (AHP) Pada Penentuan Pemberian Kredit Usaha Rakyat Berbasis Web Pada PT.Bank Rakyat Indonesia

Penerapan Metode Analytical Hierarky Process (AHP) Pada Penentuan Pemberian Kredit Usaha Rakyat Berbasis Web Pada PT.Bank Rakyat Indonesia Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Penerapan Metode Analytical Hierarky Process (AHP) Pada Penentuan Pemberian Kredit Usaha Rakyat Berbasis Web Pada PT.Bank

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE SAW PADA KOPERASI RS. MUHAMMADIYAH BANDUNG

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE SAW PADA KOPERASI RS. MUHAMMADIYAH BANDUNG SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE SAW PADA KOPERASI RS. MUHAMMADIYAH BANDUNG Erwin Teguh Arujisaputra 1, Meliana Pancarani 2 1 Program Studi Sistem Informasi, STMIK & PKN LPKIA

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. adalah analisis mengenai analisis dokumen, analisis posedur dan analisis proses.

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. adalah analisis mengenai analisis dokumen, analisis posedur dan analisis proses. 59 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai Analisis Sistem Informasi Rental Mobil Di CV tasya Lacaden yang sedang berjalan. Adapun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan dari Sistem Pendukung Keputusan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BEASISWA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) STUDI KASUS PADA SMP DHARMA BHAKTI PUBIAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BEASISWA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) STUDI KASUS PADA SMP DHARMA BHAKTI PUBIAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BEASISWA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) STUDI KASUS PADA SMP DHARMA BHAKTI PUBIAN Sariyah Astuti, Muammar STMIK Pringsewu Lampung Jl. Wisma Rini

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1 Implementasi Implementasi merupakan tahap dilakukan pengkodean hasil dari analisa dan perancangan ke dalam sistem, sehingga akan diketahui apakah sistem yang dibuat

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah adalah salah satu cara agar suatu penelitian tidak menyimpang jauh dari tujuan semula. Dalam analisis masalah ini dilakukan pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil IV.1.1. Tampilan Hasil Form Login Form ini berfungsi sebagai tempat untuk melakukan login pada sistem. Pemakai sistem diwajibkan untuk memasukan username

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Kebutuhan akan teori dalam dunia pendidikan sangat besar. Teori banyak di tulis ke dalam sebuah buku maupun jurnal. Pada universitas potensi utama,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem sedang berjalan dan diperlukan untuk berbagai perubahan yang dirasa

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem sedang berjalan dan diperlukan untuk berbagai perubahan yang dirasa BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang sedang berjalan Analisis sistem yang berjalan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem sedang berjalan dan diperlukan untuk berbagai

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PENENTUAN CALON PENERIMA BANTUAN ORANG TUA ASUH DI SMA 1 BAE KUDUS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PENENTUAN CALON PENERIMA BANTUAN ORANG TUA ASUH DI SMA 1 BAE KUDUS LAPORAN SKRIPSI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PENENTUAN CALON PENERIMA BANTUAN ORANG TUA ASUH DI SMA 1 BAE KUDUS Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Jumlah Produksi Keramik Menggunakan Metode SAW (Simple

Lebih terperinci

Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015

Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) Menggunakan Metode Weighted Product (Studi Kasus : PT BPR

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Analisis sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum seleksi pendataan agunan pinjaman yaitu menganalisis tentang sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beberapa bagian yang terdiri dari Camat beserta perangkat-perangkatnya. Masing

BAB I PENDAHULUAN. beberapa bagian yang terdiri dari Camat beserta perangkat-perangkatnya. Masing BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kecamatan Medan Timur merupakan salah satu lembaga pemerintahan yang berada di Kota Medan. Lembaga pemerintahan kecamatan dilaksanakan oleh beberapa bagian yang terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masuk ke kampus perguruan tinggi mana setelah lulus SMA nanti karena mereka

BAB I PENDAHULUAN. masuk ke kampus perguruan tinggi mana setelah lulus SMA nanti karena mereka BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fakta yang terjadi kepada para siswa kelas XII saat ini adalah tidak tahu kampus yang terbaik di Kota Medan sesuai dengan minat dan bakatnya serta akan masuk ke kampus

Lebih terperinci

Bab 3 Metode Penelitian

Bab 3 Metode Penelitian Bab 3 Metode Penelitian Pada bab ini akan dibahas mengenai proses bisnis yang berlangsung pada Toko Istana Boneka dan metode perancangan yang digunakan dalam membuat sistem informasi perhitungan arus kas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurut kamus besar bahasa Indonesia beasiswa merupakan tunjangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurut kamus besar bahasa Indonesia beasiswa merupakan tunjangan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut kamus besar bahasa Indonesia beasiswa merupakan tunjangan yang diberikan kepada pelajar atau mahasiswa sebagai bantuan biaya belajar. Menurut Murniasih

Lebih terperinci

2. Analisis Sistem Yang Akan Dikembangkan. Pelamar Kerja Administrasi Personalia. Buku arsip. Gambar 1: Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan

2. Analisis Sistem Yang Akan Dikembangkan. Pelamar Kerja Administrasi Personalia. Buku arsip. Gambar 1: Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan IMPLEMENTASI DAN ANALISIS MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DAN ANALYTIC HIERARCHY PROSES (AHP)UNTUK SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN KARYAWAN BARU Abdul Azis Wachyudi, Prihastuti

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Saat ini pengolahan dana kas kecil pada Kantor Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Medan tidak dilakukan dengan baik, sehingga menyebabkan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE AHP PADA BANK DANAMON CABANG SEGIRI SAMARINDA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE AHP PADA BANK DANAMON CABANG SEGIRI SAMARINDA 22 SEBATIK STMIK WICIDA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE AHP PADA BANK DANAMON CABANG SEGIRI SAMARINDA M. Irwan Ukkas 1), Amelia Yusnita 2), Eri Wandana 3) 1,2 Sistem

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Flowchart

Gambar 4.1 Flowchart BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1. Perancangan Algoritma Dalam merancang proses pada Sistem Informasi ini penulis menggunakan Flowchart dan UML sebagai case tool dalam merancang proses yang terjadi di dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai analisis sistem informasi rental mobil

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai analisis sistem informasi rental mobil BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai analisis sistem informasi rental mobil di ABC Putra Mandiri yang sedang berjalan. Adapun

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Vol. 1, No. 1, September 2016 ISSN

Prosiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Vol. 1, No. 1, September 2016 ISSN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN TERBAIK PER TRIWULAN PT.CAHAYA FAJAR KALTIM PLTU EMBALUT TANJUNG BATU MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING Handri Murdianto *,1, Dyna Marisa Khairina

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (BPR) yang beroperasi di wilayah kecamatan. Bank perkreditan rakyat yang biasa

BAB I PENDAHULUAN. (BPR) yang beroperasi di wilayah kecamatan. Bank perkreditan rakyat yang biasa BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Selain Bank umum, di Indonesia juga terdapat Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang beroperasi di wilayah kecamatan. Bank perkreditan rakyat yang biasa disingkat BPR adalah

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka 1. Pendahuluan Sepakbola telah menjadi salah satu olahraga paling populer di dunia. Di Indonesia olahraga ini juga sangat populer. Ini terbukti dengan animo penduduk Indonesia terhadap olahraga ini baik

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah PT. BPR Mitra Dana Madani Medan didirikan untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang. Pendapatan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Sistem yang saat ini sedang berjalan di PT. Sriwidjaja dalam hal pengolahan penjualan pupuk masih dilakukan dengan menggunakan aplikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Proses yang sedang berjalan dalam perekrutan calon karyawan pada PT. Anugerah Bersama Lestari masih bersifat semi komputerisasi. Dimana petugas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Dalam penelitian ini, alat yang di gunakan adalah sebagai berikut: 1. Perangkat Keras (Hardware) a) Personal Computer (PC)/Laptop 32/64 bit architecture

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisisa Sistem Web Service Push and Pull Sistem Web Service Push and Pull ini akan dibangun dengan menggunakan Analisis dan Desain berorientasi objek. Analisis dan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN DOSEN BARU DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN DOSEN BARU DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) Jurnal Teknologi Informatika dan Terapan Vol. 04, No 01, Januari Juni 2017 ISSN: 235-838X SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN DOSEN BARU DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) Diini Salma Lutfi

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1 Metode Penelitian

Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1 Metode Penelitian 17 Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1 Metode Penelitian Metodologi penelitian merupakan metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini. Metode-metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini antara

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Sistem pendukung keputusan penentuan gaji karyawan baru ini diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Studio. Net

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Untuk Pemberian Bantuan Usaha Mikro Dengan Metode Simple Additive Weighting

Sistem Pendukung Keputusan Untuk Pemberian Bantuan Usaha Mikro Dengan Metode Simple Additive Weighting Dengan Metode Simple Additive Weighting Diana Laily Fithri, Noor Latifah Fakultas Teknik Universitas Muria Kudus Abstract The supporting system of financial assistance decision of Micro Enterprise at XXX

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : sistem informasi, sensus, Dewan Pastoral Paroki, recruitment, C#, SQL Server 2008

ABSTRAK. Kata Kunci : sistem informasi, sensus, Dewan Pastoral Paroki, recruitment, C#, SQL Server 2008 ABSTRAK Gereja Katolik Santo Paulus sampai saat ini memiliki jumlah umat yang cukup banyak, tetapi dalam pengolahan data umat masih menggunakan cara manual. Salah satunya ialah dalam pengolahan data sensus

Lebih terperinci

II.7.3 Stored Procedured II.7.4 Trigger II.8 C# II.9 Akuntansi II.9.1 Laba Rugi II.9.2 Average Method II.9.

II.7.3 Stored Procedured II.7.4 Trigger II.8 C# II.9 Akuntansi II.9.1 Laba Rugi II.9.2 Average Method II.9. Abstrak Pembuatan aplikasi yang mencakup proses pencatatan data hasil produksi, pencatatan karyawan, penggajian, proses pembelian, proses penjualan, pencatatan data pelanggan dan pemasok, dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 47 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan dan untuk mempelajari sistem yang ada, diperlukan suatu penggambaran aliran-aliran

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM. terdiri dari analisis perangkat lunak dan analisis perangkat keras serta analisis user

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM. terdiri dari analisis perangkat lunak dan analisis perangkat keras serta analisis user BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Sistem Analisa sistem adalah uraian keseluruhan bagaimana sistem yang berjalan saat ini baik dilihat dari analisis fungsional dan analaisis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 DAFTAR ISI Isi Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... INTISARI... ABSTRACT... i ii iii vi ix x xi xii BAB I

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Documenting the population, village clerks

ABSTRACT. Keywords: Documenting the population, village clerks ABSTRACT This study aims to create and design an information system that can help improve the efficiency of time and costs in managing the process of population census. The goal is to analyze population

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Implementasi adalah tahap penerapan dan sekaligus pengujian bagi sistem serta merupakan tahap dimana aplikasi siap dioperasikan pada keadaan yang sebenarnya, efektifitas sistem

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN PADA SMP NEGERI 3 SURUH KABUPATEN SEMARANG

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN PADA SMP NEGERI 3 SURUH KABUPATEN SEMARANG PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN PADA SMP NEGERI 3 SURUH KABUPATEN SEMARANG Maula Ihsan Adrianto Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Semarang Jl. Nakula I No. 5-11 Semarang, Kode

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. Indonesia I cabang Belawan masih bersifat manual, yaitu surat-surat bukti

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. Indonesia I cabang Belawan masih bersifat manual, yaitu surat-surat bukti BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Pada kegiatan pelayanan keluar masuk kapal pada PT. Pelabuhan Indonesia I cabang Belawan masih bersifat manual, yaitu surat-surat bukti pendaftaran,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MURIA KUDUS

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MURIA KUDUS LAPORAN SKRIPSI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN CALON PENERIMA BEASISWA UNTUK SISWA SD/MI DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KUDUS MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) Disusun Oleh:

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Siswa berprestasi merupakan dambaan bangsa yang diharapkan untuk menjadi pemimpin ataupun generasi yang dapat memajukan bangsa Indonesia. Namun

Lebih terperinci

Rancang Bangun Aplikasi Arus Kas Pada Kredit Rumah Tangga Berbasis Web

Rancang Bangun Aplikasi Arus Kas Pada Kredit Rumah Tangga Berbasis Web 95 Rancang Bangun Aplikasi Arus Kas Pada Kredit Rumah Tangga Berbasis Web Edi Tekat Bronto Waluyo 1, Adeliani Dita Mayasari 2 1 Dosen STMIK Bina Sarana Global, 2 Mahasiswa STMIK Bina Sarana Global Email

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Penentuan Kualitas Buah Apel Menggunakan Metode SAW Pada Swalayan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN TERAPI JUS BUAH DAN SAYUR UNTUK PENYEMBUHAN MACAM PENYAKIT MENGGUNAKAN METODE FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN TERAPI JUS BUAH DAN SAYUR UNTUK PENYEMBUHAN MACAM PENYAKIT MENGGUNAKAN METODE FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING SKRIPSI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN TERAPI JUS BUAH DAN SAYUR UNTUK PENYEMBUHAN MACAM PENYAKIT MENGGUNAKAN METODE FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING Oleh : CAHYA MARDANI 2010-51-183 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Nama Anak Islami Dengan Metode SAW yang dapat dilihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usaha bengkel sepeda motor, membuat mereka sering mengalami kesulitan dalam

BAB I PENDAHULUAN. usaha bengkel sepeda motor, membuat mereka sering mengalami kesulitan dalam BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Tingginya keinginan masyarakat dalam membuka suatu usaha khususnya usaha bengkel sepeda motor, membuat mereka sering mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah tentang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini permintaan kredit melalui Bank sudah berkembang dengan sangat pesat. Kredit bukan hanya digunakan bagi masyarakat golongan menengah ke bawah saja melainkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... RINGKASAN... KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... RINGKASAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... RINGKASAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

ANALISIS DESAIN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERMOHONAN KREDIT DENGAN PENERAPAN ANALISA KREDIT BERBASIS 5C DAN PENDEKATAN KOMPUTASIONAL

ANALISIS DESAIN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERMOHONAN KREDIT DENGAN PENERAPAN ANALISA KREDIT BERBASIS 5C DAN PENDEKATAN KOMPUTASIONAL ANALISIS DESAIN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERMOHONAN KREDIT DENGAN PENERAPAN ANALISA KREDIT BERBASIS 5C DAN PENDEKATAN KOMPUTASIONAL Teguh Wahyono, Ariya Dwika Cahyono Fakultas Teknologi Informasi, Universitas

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Langkah implementasi merupakan langkah yang dilaksanakan sebagai bentuk integrasi dari perancangan sistem yang akan diaplikasikan pada sistem yang dirancang.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Perkreditan adalah penyedia uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Instansi umumnya akan mengharapkan terjadinya laba yaitu jumlah rupiah. pendapatan lebih besar dari jumlah biaya yang dibebankan.

BAB I PENDAHULUAN. Instansi umumnya akan mengharapkan terjadinya laba yaitu jumlah rupiah. pendapatan lebih besar dari jumlah biaya yang dibebankan. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Biaya Operasional merupakan biaya yang memiliki peran besar dalam mempengaruhi keberhasilan instansi mencapai tujuan, yaitu memperoleh laba. Instansi umumnya akan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 46 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem yang sedang berjalan, apa saja kendala, hambatan, serta kelebihan dan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ketentuan Umum Perkreditan Bank 2.2. Unsur-unsur dan Tujuan Kredit

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ketentuan Umum Perkreditan Bank 2.2. Unsur-unsur dan Tujuan Kredit II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ketentuan Umum Perkreditan Bank Penyaluran kredit merupakan salah satu jasa perbankan yang utama dalam mendukung perputaran ekonomi. Melalui kredit, sektor usaha akan mendapatkan

Lebih terperinci