SISTEM POLITIK DAN PEMERINTAHAN REPUBLIK DEMOKRATIS LAOS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SISTEM POLITIK DAN PEMERINTAHAN REPUBLIK DEMOKRATIS LAOS"

Transkripsi

1 SISTEM POLITIK DAN PEMERINTAHAN REPUBLIK DEMOKRATIS LAOS (Lao People s Democratic Republic) M. Ridla ImamAl-Haq,Kurnia Islami,Hendro Prasetiyo, Aisyah Permata Erisnaeni Program Studi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya Malang 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu unsur penting dalam terbentuknya suatu negara adalah adanya pemerintahan yang mampu mengatur jalannya segala aktivitas dalam suatu negara baik di bidang politik, ekonomi, maupun sosial dan menjamin keamanan bagi warga negaranya. Dalam pelaksanannya, terdapat beberapa jenis sistem pemerintahan yang diterapkan oleh negara-negara di seluruh dunia, bahkan dalam suatu kawasan yang sama pun akan memiliki keragaman dalam hal sistem pemerintahnnya. Tidak jarang sistem pemerintahan yang diterapkan oleh suatu negara mampu memberikan pengaruh yang sangat besar bagi warga negaranya baik itu sifatnya positif maupun negatif. Sistem pemerintahan yang ada juga mampu menunjukkan bagaimana kekuasaan masingmasing lembaga pemerintahan di antara badan legislatif, eksekutif, dan yudikatif diatur dengan adil dan sesuai dengan konstitusi yang ada dalam negara tersebut. Pasca berakhirnya Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet, mulai muncul gerakan dari berbagai negara bekas kolonialisasi untuk segera memerdekakan dirinya. Gerakan ini salah satunya berasal dari kawasan Asia Tenggara yang sebagian besar, kecuali Thailand, merupakan negara yang pernah menjadi jajahan dari negaranegara di kawasan Eropa seperti Belanda, Inggris, dan Prancis. Setelah memerdekakan diri, negara-negara ini kemudian akan membentuk suatu pemerintahan yang nantinya akan memimpin dan mengatur terjaminnya kedaulatan negara. Asia Tenggara sendiri kemudian dibedakan menjadi dua berdasarkan kondisi geografisnya yaitu mainland dan

2 insular. Daerah mainland mencakup negara Vietnam, Kamboja, Laos, Myanmar, Thailand, sebagian Malaysia dan Singapura sedangkan insular terdiri atas Indonesia, Brunei Darussalam, Filipina, dan sebagian Malaysia (dekat pulau Kalimantan). Berdasarkan kondisi geografisnya, kedua daerah ini jelas memiliki perbedaan. Dalam hal sistem pemerintahan, masing-masing negara juga memiliki keunikan masingmasing. Laos menjadi salah satu negara yang unik dan menarik untuk dibahas tentang bagaimana pemerintahnnya terbentuk dan dinamika politik yang terjadi di dalamnya. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas pemerintahan di Asia Tenggara dan ciri khasnya masing-masing serta Laos sebagai salah satu negara di daerah mainland dalam struktur pemerintahnnya. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana sistem politik dan pemerintahan negara mainland dan insular di kawasan Asia Tenggara? 2. Bagaimana sejarah politik dan pemerintahan negara Laos? 3. Bagaimana sistem pemerintahan negara Laos? 1.3 Tujuan Penulisan 1. Mengetahui sistem politik dan pemerintahan negara mainland dan insular di kawasan Asia Tenggara. 2. Mengetahui sejarah politik dan pemerintahan negara Laos. 3. Mengetahui sistem pemerintahan negara Laos. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Sistem Politik Negara-negara di Asia Tenggara Seorang ilmuwan bernama Yah membagi Asia Tenggara kedalam dua sub-region, dimana ada wilayah Mainland dan Insular. Pembagian ini didasarkan pada beberapa aspek, pertama didasarkan pada kondisi geografis. Negara mainland ini adalah negara yang berada didekat China dan India, sedangkan yang insular berada di bagian selatan 2

3 yang dekat dengan Australia. Kedua, berdasarkan soial budaya, negara-negara mainland cenderung mempunyai sosial budaya yang hampir sama. Mainland ini terdiri dari negara Laos, Vietnam, Kamboja, Thailand. Sedangkan untuk wilayah Insular meliputi negara Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina dan Singapura. 1 Negara mainland adalah negara yang sebagian besar wilayahnya didominasi oleh daratan dan negara insular sebagian wilayah negaranya didominasi oleh negara kepulauan. Ada yang menarik dari pembagian ini, karena disamping ada persamaan geografis dan sosial budaya, ternyata sistem politik di kedua wilayah ini juga hampir sama. Negara mainland seperti Thailand, Laos, Kamboja, Myanmar dan Vietnam memiliki pemerintahan yang sifatnya tidak demokratis. Selain itu ada yang monarki konstitusional (Kamboja dan Thailand 2 ) serta negara partai (Laos dan Vietnam). Sedangkan di negara insular kebanyakan seperti Indonesia, Filipina dan Singapura merupakan negara republik. 3 Hal ini dikarenakan sejarah dari masing-masing negara yang hampir sama. Misalnya negara mainland, negara-negara ini mempunyai sejarah yang hampir sama yaitu masuk dalam cengkeraman ideologi komunisme melalui Indochina Communist Party (ICP) yang awalnya tersebar dari China secara mudah sebab letak geografis yang berdekatan. Bahkan seperti Vietnam yang menjadi sasaran pertempuran ideologi dalam Perang Vietnam. Berbeda dengan negara insular yang mempunyai sejarah kolonisasi dari negara Eropa, dimana pengaruh kolonialisasi ini berdampak pada sosial budaya dan sistem politik yang ada di negara insular. Indonesia, Malaysia, Filipina, Brunei, semuanya dijajah oleh negara Eropa. Hal ini menyebabkan proses sosial politik di negara itu cenderung demokratis, walaupun Brunei masih menerapkan sistem monarki. Mainland 1. Kamboja Kamboja adalah sebuah negara berbentuk monarki konstitusional di Asia Tenggara. Negara ini merupakan penerus Kekaisaran Khmer yang pernah menguasai seluruh Semenanjung Indochina antara abad ke-11 dan 14. Bentuk pemerintahan suatu negara yang dipimpin oleh seorang raja namun kekuasaan raja dibatasi oleh Undang- 1 Yah, The Long Road Ahead, Chapter 1 : The Land and Its History, hlm 2 2 Ibid hlm 2 3 Ibid hlm 3 3

4 Undang Dasar. Berdasarkan konstitusi 1993, Kamboja adalah negara kerajaan yang menganut sistem demokrasi liberal, pluralisme dan ekonomi pasar. 4 Raja Kamboja menjabat Kepala Negara menjabat sebagai Kepala Negara, tetapi tidak memerintah. Pemerintahan dipimpin oleh Perdana Menteri dengan dibantu oleh para menteri yang tergabung dalam Dewan Menteri (Council of Minister). Kamboja merupakan parlemen bikameral, artinya sistem perwakilan ada dua yaitu Dewan Nasional dan Senat Kamboja. 2. Vietnam Republik Sosialis Vietnam adalah sebuah negara partai tunggal. Sebuah konstitusi baru disahkan pada April 1992 menggantikan versi Peran utama terdahulu Partai Komunis disertakan kembali dalam semua organ-organ pemerintah, politik dan masyarakat. Hanya organisasi politik yang bekerjasama atau didukung oleh Partai Komunis diperbolehkan ikut dalam pemilihan umum. Ini meliputi Barisan Tanah Air Vietnam (Vietnamese Fatherland Front), partai serikat pedagang dan pekerja. 5 Meskipun negara tetap secara resmi berjanji kepada sosialisme sebagai doktrinnya, makna ideologi tersebut telah berkurang secara besar sejak tahun 1990-an. Presiden Vietnam adalah kepala negara dan secara nominal adalah panglima tertinggi militer Vietnam, menduduki Dewan Nasional untuk Pertahanan dan Keamanan (Council National Defense and Security). Peran presiden sebagai kepala negara tidak pernah lepas dari bantuan seorang kepala pemerintahan, yaitu Perdana Menteri. Perdana Menteri Vietnam adalah kepala pemerintahan mengepalai kabinet yang terdiri atas 3 deputi perdana menteri dan kepala 26 menteri-menteri dan perwira-perwira. Vietnam memiliki sebuah lembaga yang berperan sebagai perumus Undang-Undang pemerintah (Parlemen Unikameral). Lembaga tersebut bernama Majelis Nasional Vietnam (National Assembly of Vietnam). Lembaga ini memiliki kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan dengan lembaga eksekutif dan yudikatif. 4 Profil Cambodia dalam diakses tanggal 11 Maret 2015 pukul WIB 5 Lucius, Casey, 2009, Vietnam s Political Process: How Education Shapes Political Decision Making, Routledge, Hoboken. Dalam data/assets/pdf_file/0011/454979/huyen_decision_making_casey.pdf diakses tanggal 12 Maret 2015 pukul WIB 4

5 3. Laos Satu-satunya partai politik yang diakui di Laos adalah Partai Revolusioner Rakyat Laos (LPRP). Kepala negara adalah seorang presiden yang ditentukan oleh parlemen untuk masa jabatan 5 tahun. Kepala pemerintahan adalah seorang perdana menteri yang ditunjuk oleh presiden dengan persetujuan dari parlemen. Kebijakan pemerintahan ditentukan oleh partai melalui 9 anggota yang sangat berkuasa Politburo dan 49 anggota Komite Pusat. Keputusan pemerintah yang penting ditentukan Dewan Menteri. Jenis kekuasaan negara Laos adalah republik sosialis dan berbentuk kesatuan. Sistem pemerintahan adalah presidensil dan parlemennya merupakan unikameral. 4. Thailand Thailand adalah satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah pada masa kolonialisasi. Bentuk pemerintahan Thailand adalah monarki konstitusional berbentuk legislatif bikameral demokratis. Dalam perjalanan negara Thailand, pemerintahan dikendalikan oleh kekuatan militer negara, serta pernah mengalami sitem politik multipartai. Namun saat ini, bentuk pemerintahan negara Thailand mengarah kepada partai tunggal yang dipilih melalui pemilihan umum. Pemerintahan Thailand dikepalai oleh oleh Perdana Menteri dengan raja sebagai kepala negara turun-temurun, serta konstitusi mengakui raja sebagai Budha, raja juga sebagai penegak agama. Badan eksekutif terdiri dari Dewan Menteri kabinet yang dipimpin oleh kepala pemerintahan. Thailand memiliki legislatif bikameral yang disebut Majelis Nasional (Rathasapha) terdiri dari dua Senat yaitu Wuthisapha yang dipilih secara populer dari konstituen satu kursi secara non partisan untuk jangka enam tahun dan Sapha Phuthaen Ratsadon (DPR) dipilih melalui pemilu untuk masa jabatan empat tahun. Pemimpin DPR merangkap sebagai Ketua Majelis Nasional dan pemimpin dari Senat berfungsi sebagai wakil ketua Majelis Nasional. 6 Untuk memilih kepala negara dan pemerintahan digunakan dengan sistem monarki yang kekuasaannya diwariskan secar turun temurun berdasarkan Undang- Undang Palace Suksesi diberlakukan pada tahun 1924, yang memungkinkan raja 6 Dari Komunis Hingga Monarki: Sistem Politik dan Pemerintahan Negara-negara ASEAN dalam diakses tanggal 11 Maret 2015 pukul WIB 5

6 menunjuk ahli warisnya, jika gagal melakukannya maka Privy Council mencalonkan ahli waris untuk dipertimbangkan oleh Majelis Nasional. Perdana Menteri dan Senat dipilih melalui pemilihan umum dengan suara terbanyak atau partai mayoritas di DPR. 5. Myanmar Myanmar merupakan salah satu Negara yang terletak di Asia Tenggara, dan merupakan salah satu anggota dari ASEAN yang berbentuk negara kesatuan. Bentuk pemerintahan Myanmar adalah Juntai Militer yang di kenal dengan nama The State Peace and Development Council (SPDC). Kepala Negara Myanmar di pegang oleh Juntai (Jendral), sedangkan kepala pemerintahan dikepalai oleh perdana menteri. Sejak Juntai Militer menguasai Myanmar, banyak terjadi demonstrasi yang di lakukan oleh rakyat Myanmar. Para pendemonstrasi ini terdiri dari rakyat Myanmar yaitu para aktivis mahasiswa dan para tokoh agama yaitu para biksu. Myanmar pemerintahannya berbentuk Oligarki Militer. Oligarki adalah negara yang kekuasaan politiknya dipegang oleh kelompok elit kecil dari masyarakat, baik dibedakan menurut kekayaan, keluarga atau militer. Parlemen: Menurut konstitusi seharusnya Bikameral (Pyithu Hluttaw/setara House of Representatives + Amyotha Hluttaw/setara Senate), namun saat ini dijalankan oligarki militer. Insular 1. Indonesia Negara Indonesia adalah negara kesatuan (desentralis) yang berbentuk republic, sedangkan bentuk pemerintahannya adalah republik. Negara kesatuan adalah negara berdaulat yang diselenggarakan sebagai satu kesatuan tunggal di mana pemerintah pusat adalah yang tertinggi dan satuan-satuan subnasionalnya hanya menjalankan kekuasaankekuasaan yang dipilih oleh pemerintah pusat untuk didelegasikan. Indonesia menganut bentuk pemerintahan Republik Konstitusional, merupakan bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh seorang presiden. Kekuasaan presiden dibatasi oleh UUD atau konstitusi. Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan sebagai kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan. Dengan demikian, sistem pemerintahan di Indonesia menganut sistem pemerintahan presidensial. 6

7 Sistem parlemen di Indonesia menganut bikameral yang tidak sempurna, yaitu MPR yang terdiri dari DPR dan DPD. DPR merupakan wakil partai dan DPD merupakan wakil pemerintah daerah. Ketidak sempurnaan itu ditunjukan antara lain : MPR sebagai lembaga masih berdiri dan mempunyai fungsi tersendiri terlepas dari lembaga DPR dan DPD. Fungsi DPD hanya lembaga pelengkap dari DPR karena tidak punya fungsi legislatif secara penuh. Dari kedua alasan di atas, parlemen Indonesia dapat dikatakan menganut Trikameral (Tiga Kamar) Brunei Darussalam Brunei Darussalam terkenal sebagai negara yang bernuansa islami, hal ini terlihat dari dijadikannya Istana Nurul Iman sebagai ikon negara Brunei. Mayoritas penduduk Brunei menganut agama Islam dan beretnis melayu. Sistem pemerintahan Brunei menggunakan sistem kesultanan konstitusional atau Monarki Islam Melayu. Terdapat tiga komponen utama dalam pemerintahan Brunei, yaitu budaya Melayu, agama Islam, dan kerangka politik Monarki. Ketiga komponen tersebut tergabung dalam konsep Melayu Islam Beraja. 8 Sultan Brunei yang berkuasa saat ini adalah Sultan Hassanal Bolkiah yang memerintah sejak 5 Oktober 1967 dan merepresentasikan kepala negara (Yang Di-Pertuan Agong), kepala pemerintahan, pemimpin keagamaan, sekaligus Menteri Pertahanan dan Menteri Keuangan. Sebagai negara eks-kolonial Inggris, sistem partai politik juga tidak memberikan pengaruh yang berarti dalam sistem politik di Brunei karena hanya ada satu partai politik Brunei yang diakui secara legal, yaitu Brunei Solidarity National Party (PPKB). Pada tahun 2013, Sultan Brunei memperkenalkan undang-undang berdasarkan syariat Islam, yang direncanakan akan mulai diberlakukan pada tahun Pemerintahan Kesultanan Brunei sangat royal kepada warganya yakni dengan memberikan berbagai jaminan yang disediakan pemerintah telah memberikan keuntungan dan kemudahan dalam kehidupan penduduk Brunei. Meskipun cukup stabil, Brunei sempat mengalami pergeseran sistem pemerintahan dari monarki absolut menjadi demokrasi parlementer. 7 Federasi Australia Otonomi Indonesia, Indonesia s Political System, dalam diakses pada tanggal 12 Maret 2015 pukul WIB 8 Country Profile : The Local Government System in Brunei Darusaalam, dalam diakses pada tanggal 12 maret 2015 pukul WIB 7

8 3. Malaysia Malaysia adalah sebuah federasi dari 13 negara bagian dan 3 wilayah federal. Sistem pemerintahan yang dianut oleh Malaysia adalah sistem parlementer. Sistem pemerintahan di Malaysia erat model sistem Westminster parlementer, warisan dari pemerintahan kolonial Inggris. Dalam sistem pemerintahan Malaysia yang menjadi kepala pemerintahan adalah seorang perdana menteri. Kekuasaan eksekutif dilaksanakan oleh kabinet yang dipimpin oleh perdana menteri; konstitusi Malaysia menetapkan bahwa perdana menteri haruslah anggota dewan rendah (Dewan Rakyat), yang direstui Yang di-pertuan Agong dan mendapat dukungan majoritas di dalam parlemen. 9 Dalam kekuasaan legislative Malaysia memiliki sistem bikameral yang terdiri dari Senat (Dewan Negara) dan House of Representatives (Dewan Rakyat). Senat menguasai 70 kursi di parlemen sementara HoR menguasai 219 kursi. 44 anggota Senat ditunjuk oleh pemimpin tertinggi sementara 26 lainnya ditunjuk oleh badan pembuat UU di negara bagian. 4. Filipina Filipina merupakan negara kepulauan yang sistem pemerintahannya berbentuk republik. Presiden berfungsi sebagai kepala negara, kepala pemerintahan, dan Panglima Tertinggi angkatan bersenjata. Presiden dipilih dalam pemilu untuk masa jabatan 6 tahun, dan memilih dan mengepalai kabinet. Bentuk negara kesatuan dan sistem pemerintahan presidensil. Dewan Legislatif Filipina mempunyai dua kamar: Kongres terdiri dari Senat dan Dewan Perwakilan; anggota keduanya dipilih oleh pemilu. 10 Cabang yudikatif pemerintah dikepalai oleh Mahkamah Agung, yang memiliki seorang Ketua Mahkamah Agung sebagai kepalanya dan 14 Hakim Agung, semuanya ditunjuk oleh Presiden. 9 Malaysia Comparative National Systems, 2009, dalam content/uploads/2012/07/malaysia.pdf, diakses pada tanggal 12 Maret 2015 pukul WIB 10 GIGA Research Programme, Political Party and Party System Institutionalisation in Southeast Asia: A Comparison of Indonesia, the Philippines, and Thailand, dalam diakses tanggal 12 Maret 2015 pukul WIB 8

9 5. Singapura Singapura adalah sebuah republik parlementer dengan sistem pemerintahan parlementer unicameral atau Westminster yang mewakili berbagai konstituensi. Konstitusi Singapura menetapkan demokrasi perwakilan sebagai sistem politik negara ini. Partai Aksi Rakyat (PAR) mendominasi proses politik dan telah memenangkan kekuasaan atas Parlemen di setiap pemilihan. Singapura merupakan negara republik dengan bentuk pemerintahan parlementer. Kepala negara presiden, kepala pemerintahan perdana mentri. Singapura menganut sistem multipartai dengan 20 partai politik yang terbesar diantaranya partai aksi rakyat. 11 Lembaga-lembaga yang memegang kekuasaan eksekutif, legislatif dan yudikatif tercantum dalam konstitusi negara Singapura. Kepala Negara Singapura adalah seorang Presiden. Administrasi pemerintahan dilaksanakan oleh kabinet yang dipimpin oleh seorang Perdana Menteri. Perdana Menteri dan anggota kabinetnya diangkat oleh Presiden diantara para anggota parlemen. Seluruh anggota kabinet bertanggung jawab kepada parlemen. Kepala Negaranya seorang Presiden yang dipilih berdasarkan Undang-undang Presiden, dalam Undang-undang Presiden, dinyatakan bahwa pemilihan Presiden dilakukan sekali dalam enam tahun melalui pemilihan umum. Perdana Menteri sebagai pemimpin kabinet yang menjalani pemerintahan sehari-hari dipilih dari pimpinan partai yang memegang mayoritas di Parlemen. 2.2 Komunisme dan Perkembangannya di Asia Tenggara Komunisme berakar dari paham Owenisme di Inggris pada tahun 1820an sebagai sebuah gerakan ekspresi ketidakpuasan terhadap sistem ekonomi dan politik yang ada. Gerakan owenisme ini kemudian terpecah menjadi dua gerakan yang berbeda yakni sosialisme dan komunisme di tahun 1840 an, dimana sosialisme dikawal oleh J.S Mill sementara komunisme dibawah pengaruh Thompson. 12 Perbedaan diantara keduanya dalam sistem ekonomi salah satunya terkait dengan pengakuan terhadap hak milik pribadi atas faktor produksi. 13 Sosialisme masih mengakui adanya hak milik 11 Country Profile: Singapore, The Local Government System in Singapore, dalam diakses pada tanggal 12 Maret 2015 pukul WIB 12 What is communism? What s in a word? hlm 1 13 Communism vs Socialism, Diffen, Tersedia pada diakses pada 17 Maret

10 faktor produksi oleh perusahaan/koperasi dan perseorangan dengan diimbangi kontribusi terhadap stabilitas perekonomian. Sementara komunisme sangat menolak hak milik faktor produksi, dimana semua faktor produksi dikuasai negara dan digunakan untuk kebutuhan masyarakat secara langsung tanpa bertujuan menghasilkan keuntungan material bagi pihak-pihak tertentu. Lihat tabel 1.1 Tabel 1.1 Perbedaan ide komunisme sosialisme sumber : Komunisme sendiri kemudian berkembang menjadi berbagai varian, diantaranya co-operative communism, Marxism, dan Marxism-Leninism. Co-operative communism merupakan gagasan William Thompson yang agak mirip dengan sosialisme dan merupakan varian komunisme tertua yang memisahkan diri dari sosialisme J.S Mill. Awalnya, Thompson meneliti dan membahas eksploitasi pemilik faktor produksi terhadap pekerja dalam bukunya berjudul Labour in Irish History dimana para petani dipaksa menanam komoditas yang diinginkan tuan tanah serta petani tidak memiliki hak kepemilikan tanah. Peristiwa ini lalu melahirkan gagasan co-operative communism untuk memperjuangkan kesejahteraan komunitas pekerja. Berbeda dengan Owenisme atau sosialisme yang mempercayakan pendistribusian kesejahteraan pada negara. Thompson sangat skeptis memandang negara sehingga ia mendukung pendistribusian kesejahteraan dilakukan dengan membentuk komunitas di luar kendali negara.prinsip untuk keluar dari negara ini pula yang membuatnya memisahkan diri dari owenisme dan sosialisme. 14 Upaya Thompson membentuk komunitas di luar kontrol negara diawali dengan kepemilikannya atas beberapa bidang tanah pertanian yang diperuntukkan sebagai lahan kerja petani. Thompson juga memberikan pengarahan dalam pertanian untuk membuat 14 William Thompson, Communist Party of Ireland, Socialist Voice, April 2013 Tersedia pada diakses pada 17 Maret

11 petani lebih mandiri, sejahtera dan tidak dianiaya oleh kelas tuan tanah yang eksploitatif. Komunitas ini sempat sukses mendapat empati hingga beranggotakan ratusan orang, namun seiring berjalannya waktu komunitas ini tak berjalan dengan baik dan menyudahi episodenya. Varian lain yakni Marxisme dalam komunis diperkenalkan oleh Karl Marx melalui gagasannya yang terkenal yakni perjuangan kelas pekerja. Meskipun dalam analisisnya Marx juga menjelaskan terjadinya eksploitasi sebagaimana penjelasan Thompson, tujuan utama Marx bukan pada isu tersebut. Justru, Marx menyatakan bahwa sejarah eksploitasi kelas pekerjalah yang memicu perjuangan kelas pekerja untuk mengurangi bahkan meniadakan eksploitasi terhadap diri mereka, misalnya melalui tuntutan kebijakan pengurangan jam kerja. 15 Terhadap reformasi sistem ekonomi, sayangnya Marx masih cacat dalam memberikan gambaran masyarakat paska kapitalisme. Berikutnya, varian Marxisme-Leninisme merupakan adaptasi varian Marxisme oleh Vladimir Lenin tahun 1917 yang melahirkan Uni Sovyet serta kebanyakan negara komunisme di dunia. Pemikiran ini meyakini bahwa revolusi kelas proletar tidak dapat terjadi secara alamiah begitu saja. Revolusi kelas pekerja harus berjalan bertahap. Pertama harus ada partai yang memimpin kelas pekerja untuk menggulingkan kapitalisme dan mengangkat pemerintah diktator dari kelas pekerja. Kedua, perjuangan kelas ini harus disebarkan pada negara lainnya, khususnya negara berkembang untuk meruntuhkan sistem global yang kapitalis. Berkaitan dengan tahap kedua ini, Lenin menyatakan bahwa negara maju tidak akan melakukan revolusi pekerja sebab kapitalisme telah berpindah pada tahap berikutnya dimana ekspor modal semakin luas dan para pekerja dibujuk dengan upah yang lebih tinggi. 16 Kiranya gagasan perjuangan kelas oleh Vladimir Lenin ini cukup manjur untuk menggulingkan rezim kapitalis sehingga banyak sekali negara-negara yang menganut paham komunis saat ini adalah penganut varian Marxisme-Leninisme, termasuk Laos. 15 What is communism, op cit hlm 4 16 Marxism-Leninism, New World Encyclopedia. Tersedia pada diakses pada 17 Maret

12 Perbedaan Komunisme Vietnam dan Laos Laos Vietnam Posisi presiden Kepala Negara Kepala Pemerintahan dan Kepala Tertinggi Militer Partisipasi partai Hanya ada 1 partai Partai hanya boleh mengikuti penguasa pemilu apabila bekerjasama dan disetujui oleh Vietnam Communist Party Pengambilan Keputusan Ditentukan oleh partai Ditentukan oleh Majelis melalui 9 anggota yang Nasional Vietnam yang sangat berkuasa Politburo dan 49 anggota Komite Pusat. kedudukannya lebih tinggi dari lembaga eksekutif dan yudikatif Kelebihan dan Kekurangan Sistem Komunisme Komunisme adalah sebuah teori atau sistem sosial berdasarkan persamaan yang sama antara kepemilikan masyarakat dan negara, dengan semua kegiatan ekonomi dan sosial dikendalikan oleh negara yang didominasi oleh partai politik tunggal. Sudah terjadi stigma di masyarakat bahwa komunis itu buruk, bahkan dalam bidang akademik kita diajarkan tentang buruknya sistem ini. Walaupun saat ini masih banyak negara yang menerapkan sistem komunisme seperti : Laos, Vietnam, Korea utara, Kuba dan China. Akan tetapi di masing-masing negara tersebut telah dimodifikasi dalam sosial-politik mereka. Apakah komunisme selalu otoriter? Apakah hanya ide praktis? Akan ada saatnya dimana komunisme ini akan berjaya seperti kapitalisme dan dapat membangun suatu negara. Untuk itu, ideologi ini menawarkan beberapa kelebihan diantaranya: 1. Semua Orang Sama Dalam rezim komunis, pemerintah memandang semua orang diperlakukan sama tanpa memandang pendidikan, stabilitas keuangan, dan sebagainya. Batas ekonomi tidak memisahkan atau mengelompokkan orang, hanya saja situasi yang akan mengontrol bagaimana pembagian pekerjaan yang akan menghilangkan kejahatan dan kekerasan. 12

13 2. Setiap Orang Berhak Mendapat Pekerjaan Semua orang berhak mendapatkan pekerjaan apapun. Hal ini dikarenakan pemerintah memiliki semua alat-alat produksi. Pemerintah dapat menyediakan pekerjaan untuk setidaknya mayoritas rakyatnya. Setiap orang di negara komunis diberikan kesempatan kerja yang cukup bagi mereka untuk hidup dan bertahan hidup. Setiap warga negara, bagaimanapun, harus mendapatkan apa yang sudah menjadi bagiannya dalam perekonomian yaitu untuk menerima gaji dan insentif. 3. Sistem Ekonomi Internal Stabil Pemerintah memegang kendali dalam menjaga stabilitas perekonomian. Setiap warga negara bekerja sesuai dengan bidangnya dan setiap pekerjaan itu berguna dan saling ada keterikatan satu sama lain. Hal ini akan menciptakan insentif untuk berpartisipasi dan membantu dalam pertumbuhan ekonomi. Artinya bahwa apapun pekerjaannya itu sangat dibutuhkan oleh negara khususnya masyarakat. Dokter dan petani sama-sama penting untuk membangun perekonomian negara. 4. Pembentukan Komunitas yang Solid Dengan adanya pembagian kelompok ini menimbulkan semangat kebersamaan dalam komunitarian tersebut. Dalam komunisme, ada hukum-hukum tertentu, aturan dan tujuan dalam mengalokasikan sumber daya dan tanggung jawab. Jika warga negara mematuhi undang-undang tersebut, ini mengarah ke semangat harmonisasi dengan satu tujuan bersama. Ini akibatnya membangun komunitas sosial yang lebih kuat, dan ekonomi yang lebih kuat. 5. Tidak Ada Kompetisi Dalam masyarakat komunis, semua orang dianggap sama dalam menerima haknya dari negara. Ini berarti bahwa setiap orang dapat bekerja keras sama dan harmonis tanpa menginjak-injak kepentingan masing-masing. Semua pekerjaan, tanggung jawab, dan semua manfaat menuai dibagi secara merata di antara masyarakat. Jika orang tidak memiliki rasa iri, cemburu atau ambisi yang melawan tujuan negara, maka pembangunan ekonomi yang harmonis dapat dipertahankan. 6. Efisiensi Distribusi Sumber Daya Dalam masyarakat komunis, rasa kerjasama memungkinkan untuk sistem komunis yang sehat. Ini berarti bahwa masyarakat komunis sangat efisien dalam 13

14 distribusi sumber daya bahkan di daerah lokal. Hal ini sangat penting terutama pada saat dibutuhkan dan dalam situasi darurat. 17 Komunisme adalah pemikiran politik berdasarkan pembagian usaha dan berbagi sumber daya. Meskipun saat ini, tidak ada negara mandiri telah menggunakan kebijakan komunis yang ideal, bentuk modifikasi masih bisa dianggap praktis. Namun, selama keuntungan kapitalisme tetap menjadi sistem ekonomi yang dominan di dunia, warga negara dan negara-negara akan jelas memilih atas komunisme. Tampaknya ada tidak ada ruang untuk ideologi politik ini di usia ini konsumerisme dan kewirausahaan swasta, tetapi komunisme memiliki aspek praktis, terutama dalam mengontrol sumber daya alam. Memang benar bahwa komunisme ini selalu digambarkan sebagai sistem perampasan hak kebebasan individu. Sistem ini menekan kreatifitas dan kolektivitas dari warga negara untuk menentukan nasibnya sendiri. Sistem ekonomi dan politik komunisme secara efektif menentukan apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan dalam dunia bisnis. Ada keterbatasan untuk jumlah bisnis yang dapat memproduksi dan keuntungan dari bisnis tersebut. Selain langsung mengendalikan alat-alat produksi, Komunisme menempatkan aturan ketat tentang bagaimana bisnis beroperasi. Tidak peduli apa bidang spesialisasi usaha, pemberian bantuan dana akan dialokasikan sama untuk masing-masing dan setiap pekerja akan menerima jumlah uang yang sama. Hal ini dapat menyebabkan kerusuhan emosional antara pekerja yang ingin secara khusus diakui untuk pekerjaan mereka. Hal ini dapat berfungsi untuk menciptakan kondisi nyaman bagi pekerja di masyarakat tanpa pangkat atau bervariasi khusus. Akhirnya, dapat menyesakkan semangat kewirausahaan, yang merupakan kunci untuk pertumbuhan ekonomi suatu negara dan pembangunan. AS, negara kapitalis, telah sangat diuntungkan dari itu usaha kecil dan suasana kewirausahaan, latar belakang untuk impian Amerika. Ada beberapa kerugaian dalam menerapkan komunisme, diantaranya: 17 Boundless. The Benefits of Communism dalam 2/businesses-under-communist-systems-31/the-benefits-of-communism /, diakses pada tanggal 16 Maret 2015 pukul WIB 14

15 1. Pemerintah menguasai semua bisnis dan properti (alat-alat produksi). 2. Tidak ada kebebasan berbicara. 3. Dengan jumlah populasi dan kondisi geografis yang luas akan sulit untuk mengakomodasi kepentingan yang beragam dan lebih sulit untuk mengontrol aturanpembagian sumber daya bersama. 4. Perencanaan terpusat sulit dicapai. 5. Kebutuhan konsumen tidak dipertimbangkan. 6. Produktivitas dan efisiensi yang sulit dicapai tanpa keuntungan motif para pekerja. 7. Sulit untuk mencapai keseimbangan internal antara penawaran dan permintaan tanpa mekanisme harga. 18 Para penentang komunisme selalu menggambarkan komunisme sebagai proses berbagi hal-hal yang sama. Mereka menyatakan bahwa komunis ingin menyita segala sesuatu dan untuk membagi semuanya, untuk membagi negeri itu, untuk membagi sarana produksi lainnya, dan untuk berbagi keluar juga semua permasalahan konsumsi. Ini akan menciptakan sejumlah kepemilikan dengan modal kecil. Tapi kita telah melihat bahwa dari kepemilikan kecil dan persaingan antar pemilik kecil ada isu skala besar kepemilikan. Bahkan jika hal itu mungkin untuk mewujudkan seperti pembagian yang sama, siklus lama yang sama akan direproduksi. 2.3 Sejarah Politik dan Pemerintahan Laos Struktur politik tradisional Laos awalnya mengikuti struktur politik orang-orang Tai (Thailand, Lao, Shan, dan sebagainya) yakni meuang, semacam distrik. Distrikdistrik ini kemudian bersatu pada distrik yang lebih besar dan membentuk Meuang Lao, sebuah mandala (kerajaan berbasis Hindu/Buddha). 19 Kerajaan ini kemudian dikenal sebagai kerajaan tertua di Laos yang berdiri pada tahun 1353 Masehi dengan nama kerajaan Lan Xang dan berpusat di Luang Prabang. 20 Setiap distrik dari kerajaan 18 Boundless Business, Disadvantages of Communism dalam 2/businesses-under-communist-systems-31/the-disadvantages-of-communism /, diakses pada tanggal 16 Maret 2015 Pukul WIB 19 Martin Stuart, Politics and Reform in the Lao People s Democratic Republic, 2005, Queensland : Murdoch University (Asia Research Centre), hlm 3 20 Nick J. Freeman, Government and Politics in Southeast Asia, hlm

16 dipimpin oleh seorang chao meuang yang berasal dari keluarga aristokrat. Adapula penasihat chao meuang yang juga berasal dari kerabat keluarga aristokrat. Kondisi ini memang mencerminkan adanya hirarki status sosial, sebagaimana sistem monarki tentu menciptakan adanya kelas sosial. Meskipun demikian, di Lan Xang tidak tampak kesenjangan sosial yang signifikan sebab hubungan masyarakat biasa dan aristokrat sangat baik dimana masyarakat mendapatkan perlakuan yang adil dalam hukum, dapat mengajukan tuntutan keadilan, dan pemerintah kerajaan sangat terbuka terhadap rakyatnya. Kehidupan politik monarki ini juga berjalan damai sebab adanya rasa persatuan yang didasari prinsip kesetiaan dan kepatuhan terhadap negara. Masyarakat awam dan para chao meuang meyakini bahwa pemerintah adalah sosok pelindung yang bertugas melindungi diri mereka dari ancaman luar serta bertanggungjawab terhadap kesejahteraan kehidupan mereka. Dalam praktiknya, terdapat hubungan timbal balik, saling memberi antara sipil dan pemerintah. Pemerintah menjamin kesejahteraan dan keamanan rakyat, sebagai timbal baliknya rakyat bersedia memberikan tenaganya (baik untuk militer atau non-militer) kapanpun dibutuhkan oleh pemerintah. Prinsip lainnya yang menjadi budaya politik tradisional Laos, sekaligus menjadi faktor stabilitas politik, adalah kepercayaan masyarakat Laos khususnya Budha terhadap karma. Prinsip ini mengajarkan bahwa seseorang terlahir berdasarkan amal perbuatannya pada kelahiran sebelumnya. Apabila sebelumnya ia banyak melakukan perbuatan baik sesuai ajaran Budha, maka dalam kelahiran berikutnya (reinkarnasi) ia akan ditakdirkan menjadi orang yang lebih baik. Demikian pula takdir seseorang terlahir dalam keluarga miskin atau aristokrat ditentukan amal perbuatannya pada kelahiran sebelumnya. Oleh sebab itu, manusia harus menerima dengan lapang dada terhadap kedudukannya, lebih tepatnya takdir dirinya. Ini pula yang menjadi sebab masyarakat menerima siapapun yang menjadi pemimpinnya. 16

17 Gambar 1.1 Terpecahnya Lan Xang menjadi 3 bagian sumber : The Origin of Modern Ideology in Laos, Ch 1 Hubungan pemerintah pusat kerajaan Lan Xang dengan distrik yang lebih kecil tidak terlalu otoriter, bahkan sangat terkesan otonom. Ini disebabkan sejarah Lan Xang yang berakar dari distrik kecil yang ingin bersatu dan membentuk pemerintahan pusat untuk melindungi mereka secara keseluruhan. Pemerintahan pusat dibentuk secara sukarela, dan hanya bertugas melindungi keseluruhan distrik dari ancaman luar dan memastikan semua distrik dalam keadaan baik-baik saja. Sebagai imbalannya, pemimpin distrik yang lebih kecil memberikan upeti atau personil militer. Namun ini bukanlah kewajiban dan pemerintah tidak mewajibkannya. Kembali lagi, mekanisme ini terjadi karena prinsip bahwa pemerintah menyadari tugasnya melindungi rakyat, tidak mengorientasikan diri pada imbalan yang didapat, dan pemerintah yang lebih kecil, masyarakat menyadari perannya untuk memberikan imbalan sebagai rasa terima kasih atas jasa yang diberikan pemerintah. Prinsip-prinsip yang menumbuhkan loyalitas tersebut sebenarnya tidak hanya dapat menciptakan stabilitas mandala, melainkan juga berpotensi menimbulkan ketidakstabilan politik ketika terjadi konflik kepentingan dan perbedaan prinsip dalam tubuh pemerintahan, terlebih pemerintah pusat. Sebuah contoh sederhana terjadi ketika tahun 1694 raja Surinyavongsa wafat dan terjadi kekosongan kekuasaan, muncul konflik kepentingan anak keturunannya yang berebut ingin menjadi raja 21. Masingmasing tidak ingin mengalah, bahkan meminta bantuan kerajaan luar untuk mengalahkan saudaranya sendiri. Akibatnya, mandala terbagi menjadi 3 bagian yakni Luang Prabang, Viang Chan dan Champasak. 22 Berikutnya, hal ini pula yang sempat membuat adanya pertentangan kubu politik di Laos. 21 The Chronologies History of Laos : Part I [ ] Tersedia pada diakses pada 11 Maret Martin Stuart, op.cit, hlm 6. 17

18 2.4 Sistem Pemerintahan Laos Secara umum struktur LAO PEOPLE S DEMOCRATIC REPUBLIC Bentuk Pemerintahan Republik Sistem Pemerintahan Parlementer Sistem Partai Satu Partai Otoriter (LPRP) Kepala Negara Presiden Kepala Pemerintahan Perdana Menteri Sistem Legislatif Unikameral pemerintahan Laos bersifat parlementer dimana legisatif memilih presiden sebagai kepala negara 23, kepala yudikatif dan anggota komisi tetap dalam parlemen. Berikutnya, presiden berhak menunjuk Perdana Menteri sebagai kepala pemerintahan dan membentuk kabinet dengan persetujuan parlemen yang mana semua ini untuk masa jabatan lima tahun. Kolonialisme dan Lahirnya Lao People s Democratic Republic Kolonialisme di Laos pertama kali dipelopori oleh Prancis sejak tahun melalui ultimatum terhadap Siam untuk menyerahkan sebagian daerah kekuasaannya di bawah pemerintah Prancis yang mana saat itu wilayah Laos sebagian besar diduduki oleh Siam. Berawal dari titik ini pula Laos dipandang sebagai bagian dari kesatuan Siam padahal Laos merupakan wilayah kekuasaan tersendiri yang saat itu kebetulan dan kurang beruntungnya- terpecah menjadi 3 bagian dan sebagian dikuasai Siam bahkan China. Perjanjian Prancis dengan Siam awalnya tidak menyebabkan seluruh wilayah Laos langsung jatuh pada pihak Prancis sebab penentuan batas pada perjanjian tersebut hanya berdasarkan garis sungai Mekong dan kurang sesuai dengan batas nyata distrik meuang yang telah lama terbentuk. Berbagai perjanjian kemudian dilanjutkan Prancis untuk memperluas wilayah kolonialisasinya dengan mencari legitimasi dari Inggris. Setelah cukup berhasil membangun awal kolonialisme, Prancis mengadakan resident superiur. Sebuah jabatan yang berfungsi mengatur seluruh teritori Laos sejak tahun 23 Pasal 40 ayat 5 Konstitusi Laos. To elect or remove the President of state and the Vice- President of state on the recommendation of the National Assembly Standing Committee 24 Laos : Laos to Tersedia pada Siam,Laos,Cambodia html#a7 diakses pada 12 Maret

19 dimana saat itu Prancis menetapkan batas teritori Laos persis sebagaimana yang sekarang digunakan (meliputi 3 meuang yang dulu terpecah). Sebagai sebuah contoh badan eksekutif sederhana, resident superiur memiliki badan penasihat yakni Indigenous Consultative Assembly yang anggotanya ditunjuk oleh resident superiur dan umumnya merupakan penerus keluarga-keluarga ningrat dahulu. Berkat dimulainya hubungan sosial antara orang-orang Prancis dan bangsawan Laos ini maka keturunan darah biru Laos mulai mengenal dunia pendidikan ala Barat dan disekolahkan di luar negeri, salah satunya adalah Kaysone Phomvihane yang berkuliah di Universitas Hanoi, Vietnam. Saat itu di Vietnam sedang berkembang pesat Partai Komunis Indochina yang diketuai oleh Ho Chi Minh tahun Partai ini berusaha mengusung pemikiran Marxist dan Leninist yang ingin memperjuangkan kelas proletar dan menumbangkan rezim borjuis melalui sebuah revolusi. Semangat ini kemudian diaplikasikan Partai Komunis Indochina untuk menghapus pengaruh Prancis di Indochina (Laos, Kamboja, Vietnam). Salah satu langkah yang dilakukan oleh partai ini adalah merekrut anggota dari Indochina dan mengembangkan sayap melalui section, termasuk Lao section di Laos. Perekrutan kelas elit atau keturunan raja dalam partai ini lambat laun berhasil membuat luasnya dukungan masyarakat Laos terhadap partai ICP dan diterimanya ideologi Marxisme-Leninisme dengan isu perjuangan kelas. Meskipun demikian sempat terjadi pertentangan di pihak Laos sendiri paska 1945 (keluarnya Jepang dari Laos). Keluarga kerajaan Laos sebagian menerima kembalinya Prancis ke Laos sedangkan keturunan raja lainnya yakni pangeran Phetsarath, Souvanna Phouma dan Souphanouvong menolak keras kembalinya berbagai intervensi pihak luar terhadap Laos. 26 Pangeran Souphanouvong kemudian menjadi pelopor berdirinya Pathet Lao yang bertransformasi menjadi Phak Pasason Lao / Partai Revolusioner Rakyat Laos/ Lao People's Revolutionary Party (LPRP). Kedua kubu ini meskipun bertentangan masih sama-sama mendapat dukungan dari masyarakat dan memang mudah bagi mereka melakukannya sebab prinsip budaya politik tradisional Laos yang masih melekat khususnya karma sehingga masyarakat mudah percaya terhadap nilai-nilai yang diserukan oleh keturunan raja. 25 Sanderson Beck, Siam Cambodia and Laos Tersedia pada Siam,Laos,Cambodia html#a7 diakses pada 14 Maret Lao Issara, Encyclopaedia Brittanica Tersedia pada diakses pada 12 Maret

20 Pada titik ini pula terjadi intervensi luar yang bersamaan dengan momen Perang Dingin, perebutan pengaruh ideologi liberalisme dan komunisme. Ketika itu kebetulan pula kondisi Laos sedang terpecah menjadi kubu komunis (LPRP) dan pemerintah kerajaan (Royal Lao Government /RLG). Kubu LPRP mendapat dukungan dari Vietnam sedangan kubu RLG mendapat dukungan dari Amerika Serikat. Konflik dua kubu ini semakin memanas dan akhirnya menjadi bagian sekaligus dampak dari perang Vietnam yang menjadi salah satu faktor keberhasilan LPRP mengambil alih kekuasaan RLG dan mendirikan rezim baru di Laos tahun 1975 melalui sebuah negara bernama Lao People s Democratic Republic (Lao PDR) Sistem Partai Laos Laos merupakan negara yang menganut sistem one authoritarian party sehingga hanya ada 1 partai yang menduduki kekuasaan di negara ini yaitu Lao People's Revolutionary Party (LPRP). Dalam konstitusi Laos yang diadopsi pada Agustus 1991 tepatnya pada Artikel 3, dikatakan bahwa LPRP merupakan inti pimpinan (leading nucleus) dalam sistem politik di Laos. Undang-undang LPRP yang kemudian direvisi pada Kongres Partai ke-5 di tahun 1991 semakin menunjukkan peran dominan dari partai ini seperti yang ditunjukkan dalam paragraf berikut. The party is...the leading core of the entire political system, hub of intelligence, and representative of the interest of the people of all strata. The party formulates and revises the major lines and policies on national development in all spheres; finds solutions to major problems; determines the policies regarding personnel management, training of cadres, and supplying key cadres for different levels; controls and supervises activities of party cadres and members, state agencies and mass organizations. Melalui pernyataan tersebut, dapat diketahui bahwa LPRP merupakan pemimpin inti dari keseluruhan sistem politik Laos. Partai ini juga dapat merumuskan kebijakan dalam hal pembangunan nasional di berbagai lapisan, memberikan solusi bagi permasalahan-permasalahan utama serta mampu mengendalikan dan mengawasi aktivitas kader dan anggota partai, perwakilan negara, dan organisasi massa Nick J Freeman, Government and Politics in Southeast Asia hlm Lao People's Revolutionary Party LPRP diakses dari pada 12 Maret 2015 pukul 19:49 20

21 Sejarah Lao People's Revolutionary Party (LPRP) Keberadaan Lao People's Revolutionary Party (LPRP) tidak dapat dilepaskan dari peran Indochinese Communist Party (ICP) yang didirikan oleh Ho Chi Minh pada tahun ICP memiliki anggota yang berasal dari Vietnam pada awal pendiriannya, yang kemudian membentuk Committee for Laos atau "Lao section" di tahun1936. Baru kemudian pada pertengahan tahun 1940-an, kaum revolusioner komunis Vietnam membuka peluang aktif bagi anggota partai yang berasal dari Laos. Pada Februari 1951, Kongres Kedua ICP memutuskan untuk membubarkan partai dan membentuk 3 partai terpisah yang dapat mewakili 3 negara Indochina. Hingga akhirnya pada pelaksanaan Kongres Pertama Partai pada tanggal 22 Maret 1955, pembentukan Phak Pasason Lao (Lao People's Party-LPP) secara resmi diumumkan. (Nama LPRP diadopsi pada Kongres LPP Kedua pada tahun 1972). Kemudian pada tahun 1956, LPP mendirikan The Neo Lao Hak Xat (Lao Patriotic Front-LPF) yaitu partai politik bangsa Laos (Pathet Lao) yang bertindak sebagai organisasi politik massa. Sementara LPP terlihat tersembunyi dalam mengarahkan aktivitas LPF, masyarakat Vietnam memberikan panduan kritis dan mendukung pertumbuhan partai pada masa revolusi. Mereka membantu untuk memperoleh kepemimpinan bagi pergerakan komunis Laos. Dalam permulaannya, LPRP Political Bureau (Politburo) terdiri atas banyak individu yang sangat dekat dengan orang Vietnam. Penasehat partai maupun tenaga militer diberikan oleh masyarakat Vietnam kepada LPF. Dalam tuntunan yang berasal dari Vietnam Utara, para pimpinan LPRP membentuk partai Marxist-Leninist, organisasi massa dan politik, serta tentara dan birokrasi yang semuanya berdasarkan pada gaya Vietnam Utara. Kaum komunis Laos tidak berkompromi dalam hal legitimasi sebagai gerakan nasionalis oleh ketergantungannya terhadap Hanoi. Pada saat periode revolusi sebelum tahun 1975, para pimpinan LPRP dan Vietnam Utara menemukan banyak kesamaan yakni kedua partai menghadapi musuh yang sama yaitu Prancis dan Amerika Serikat. Mereka memiliki pandangan yang sama tentang dunia dan solusi terhadap masalahmasalah yang ada. Dalam beberapa kasus, kesamaan ini diperkuat dengan hubungan keluarga yang ditunjukkan melalui ikatan pernikahan Lao People's Revolutionary Party LPRP:Origins of The Party diakses dari pada 12 Maret 2015 pukul 19:49 21

22 Struktur Partai LPP telah mengalami perkembangan secera stabil dalam hal anggota yang awalnya berjumlah 300 menjadi 400 orang. Pada tahun 1965, anggotanya mencapai orang kemudian mencapai angka orang ketika akan memasuki koalisi final dengan RLG (Royal Lao Government) di tahun Pada 1975, ketika LPP mencapai kekuasaannya secara penuh keanggotaan telah berhasil mencapai orang dan pada Kongres Partai Kelima di tahun 1991 LPRP telah menyatakan bahwa anggotanya telah meningkat hingga pada jumlah orang. LPRP memiliki cara kerja yang sama dengan partai komunis khususnya dengan Vietnamese Communist Party. Dalam struktur partai ini, kekuasaan tertinggi terletak pada kongres partai yakni pertemuan yang dihadiri oleh seluruh kader partai yang datang dari seluruh wilayah di Laos selama beberapa hari untuk melaksanakan agendaagenda diantaranya mempelajari perencanaan strategi partai di masa depan dan mengesahkan keputusan yang telah diambil oleh pimpinan partai. Kemudian struktur di bawahnya ditempati oleh Central Committee (sejak dihapuskannya Secretariat pada tahun 1991) yaitu para elit partai yang akan mengisi posisi politik di negara ini. Selain diisi oleh anggota Politburo dan mantan anggota Secretariat, komite ini juga terdiri atas menteri pemerintahan, pimpinan tentara, sekretaris komite partai provinsi, dan ketua organisasi massa. Central Committee terdiri atas 21 anggota dan 6 wakil kemudian pada kongres partai keempat, jumlahnya semakin meluas menjadi 51 orang dan 9 wakil. Jumlah perempuan di Central Committee meningkat dari tiga hingga lima, termasuk Thongvin Phomvihan, kemudian istri Sekretaris Jenderal Kaysone yang merupakan ketua LPRP's People's Revolutionary Youth Union dan pada tahun 1982 menjadi wanita pertama yang ditunjuk oleh Central Committee. Meskipun LPRP menyatakan persamaan etnis dalam partainya, Komite Sentral didominasi oleh golongan Lao lowland. Kelompok minoritas upland tetap jarang diwakili pada tingkat tertinggi kepemimpinan partai, hanya terdapat empat anggota kelompok etnis minoritas yang duduk di Komite Sentral dan terpilih pada Kongres Partai Kelima. Komite Sentral dijalankan oleh sejumlah komite bawahan (subordinate). Komite ini meliputi Kantor Komite Sentral dan lima kantor lainnya yaitu Komite Organisasi, Komite Propaganda dan Pelatihan, Komite Pengendali Partai dan Negara, Komite 22

23 Administratif Partai dan Sekolah Negara untuk Teori Politik, dan Komite Penyebaran Kebijakan Partai. Meskipun belum diketahui secara pasti bagaimana proses pengambilan keputusan dalam Politburo, kolegialitas telah menjadi cara yang paling lama digunakan dan telah berkembang. Masing-masing 16 provinsi yang terdapat di Laos diarahkan oleh komite partai yang diketuai oleh sekretaris partai yang merupakan tokoh politik yang dominan di provinsi ini. Pada tingkat yang lebih rendah terdapat 112 kabupaten (muang), dibagi lagi menjadi kecamatan (tasseng), masing-masing dengan komite partai mereka sendiri. Secara administratif, kecamatan telah dihapuskan pada prinsipnya sejak sekitar tahun 1993, namun pelaksanaannya tidak merata di seluruh provinsi Ideologi Lao People's Revolutionary Party (LPRP) Pada saat para pimpinan LPRP memperoleh kekuasaan di tahun 1975 dengan pahamnya yaitu Marxisme-Leninisme, mereka tetap bersemangat dalam menciptakan suatu masyarakat sosialis yang baru. Mereka mendeklarasikan tujuan ekonomi kembar sebagai pencapaian transformasi sosialis dengan konstruksi sosialis. Mereka menegaskan kemunculan LPRP telah melengkapi revolusi demokrasi nasional. Tujuan nasionalnya adalah untuk mengusir penjajah imperialis Perancis dan Amerika Serikat sedangkan tujuan demokrasi adalah untuk menggulingkan pengkhianat reaksioner, kaum borjuis, birokrat, reaksioner, feodal dan militeris. LPRP menyatakan telah memenangkan revolusi demokrasi nasional dengan memenangkan perang rakyat (people's war) dengan aliansi buruh-tani (worker-peasant) di bawah kepemimpinan rahasia dari LPRP yang bekerja melalui barisan nasional. Meskipun ideologi komunis mulai mengikis, mempertahankan kekuasaan politik eksklusif tetap menjadi tujuan utama partai. Dalam pidato pada tahun 1990, Sekretaris Jenderal Kaysone menegaskan dasar legitimasi partai: partai ini merupakan pusat kebijaksanaan. Di dalamnya telah ditetapkan kebenaran, pola dan langkah-langkah konstruktif yang sesuai dengan realitas di negara kami sehingga membuat orang-orang Laos mampu dalam mengatasi kesulitan dan berbagai ujian untuk memenangkan kemenangan hingga memperoleh kemenangan akhir. Sejarah telah menunjukkan bahwa 30 Lao People's Revolutionary Party LPRP: Party Structure diakses dari pada 12 Maret 2015 pukul 19:49 23

24 partai kami adalah satu-satunya partai yang telah memenangkan kredibilitas dan kepercayaan dari masyarakat. Kepemimpinan partai kami dalam revolusi negara merupakan syarat obyektif dan tugas bersejarah yang dipercayakan oleh masyarakat multietnis Laos. Partai politik lainnya yang telah ada di negara kami telah mengalami kemunduran dalam proses transformasi sejarah. Mereka gagal untuk memenangkan kontrol dan dukungan dari masyarakat karena tidak membela kepentingan nasional atau memperjuangkan kepentingan dan aspirasi rakyat Pengaruh Lao s People Revolutionary Party terhadap Pemerintahan Laos Sejak LPRP mengambil alih kekuasaan RLG tahun 1975, semua kegiatan politik menjadi kontrol partai sepenuhnya atau mengalami monopoli. Segala aktivitas politik ditekan sehingga tidak ada pilihan bagi orang yang berminat di bidang politik kecuali masuk ke dalam partai LPRP. Bentuk monopoli LPRP ini dapat dilihat pula dari merasuknya unsur partai di pemerintahan, birokrasi, organisasi massa, dan militer. Setiap orang yang menduduki jabatan penting dalam empat institusi ini hanyalah mereka yang merupakan anggota partai LPRP. 32 Sistem satu partai yang terjadi di Laos ini kemudian menyebabkan adanya tumpang tindih pula dalam pemerintahannya. Berbagai aktivitas pemerintahan tidak mungkin terjadi melainkan ada inisiatif dari Partai Revolusioner Rakyat Laos. Buktinya, pertemuan-pertemuan menteri ditentukan oleh partai dan disahkan melalui parlemen. Pejabat pemerintahan pun tidak sepenuhnya murni merupakan suara parlemen, justru lebih sering merupakan pilihan partai yang disuarakan melalui pihak terkait. Bahkan kebijakan-kebijakan yang ada merupakan inisiatif partai. Oleh sebab itu pemerintah hanyalah perpanjangan tangan partai. 33 Dalam sistem birokrasi, para birokrat menjalankan tugasnya dipengaruhi oleh partai politik, hubungan personal, dan harapan akan biaya kompensasi. LPRP sangat mudah mempengaruhi birokrat dalam mengambil keputusan salah satunya disebabkan rendahnya kompetensi dan pengetahuan para birokrat dalam mengelola pemerintahan. Umumnya kader LPRP memiliki pengetahuan dan kompetensi yang lebih baik, dimana 31 Lao People's Revolutionary Party LPRP: Ideology of the Lao People's Revolutionary Party diakses dari pada 12 Maret 2015 pukul 19:49 32 Martin Stuart, op.cit, hlm Ibid 24

Perbandingan Institusi Politik Vietnam Laos

Perbandingan Institusi Politik Vietnam Laos Muhammad Hatta 1112112000025 Ilmu Politik VI A Perbandingan Institusi Politik Vietnam Laos Vietnam dan Laos, kedua negara yang bertetanggaan ini memiliki sistem pemerintahan yang relatif sama. Sebagai

Lebih terperinci

RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN.

RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN. Modul ke: MATA KULIAH : KEWARGANEGARAAN MODUL 2 NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN SUMBER : BUKU ETIKA BERWARGANEGARA, PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI PERGURUAN TINGGI. ( DITERBITKAN OLEH UMB GRAHA ILMU ) Fakultas

Lebih terperinci

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar.

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar. Tiga Gelombang Demokrasi Demokrasi modern ditandai dengan adanya perubahan pada bidang politik (perubahan dalam hubungan kekuasaan) dan bidang ekonomi (perubahan hubungan dalam perdagangan). Ciriciri utama

Lebih terperinci

MENGANALISIS SISTEM PEMERINTAHAN DI BERBAGAI NEGARA

MENGANALISIS SISTEM PEMERINTAHAN DI BERBAGAI NEGARA MENGANALISIS SISTEM PEMERINTAHAN DI BERBAGAI NEGARA A. SISTEM PEMERINTAHAN PARLEMENTER Sistem pemerintahan di mana kepala pemerintahan dipegang oleh presiden dan pemerintah tidak bertanggung jawab kepada

Lebih terperinci

Sistem Politik Singapura

Sistem Politik Singapura Sistem Politik Singapura Sistem pemerintahan Singapura adalah sistem demokrasi parlementer dengan model westminder. Bentuk negara Singapura adalah parlementer demokratis perwakilan republik. Kepala negara

Lebih terperinci

MAKALAH PERBANDINGAN SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA

MAKALAH PERBANDINGAN SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA Makalah Perbandingan Sistem Pemerintahan Negara MAKALAH PERBANDINGAN SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA RUSDIANTO KARIM SMA NEGERI 1 BONTOMARANNU TAHUN AJARAN 2011-2012 BAB I PENDAHULUAN Sistem pemerintahan suatu

Lebih terperinci

SEJARAH PEMILU DUNIA

SEJARAH PEMILU DUNIA SEJARAH PEMILU DUNIA PENGERTIAN PAKAR Secara etimologis kata Demokrasi terdiri dari dua kata Yunani yaitu damos yang berarti rakyat atau penduduk suatu tempat dan cratein atau cratos yang berarti kedaulatan

Lebih terperinci

KLASIFIKASI SISTEM KETATANEGARAAN. Novia Kencana, MPA Universitas Indo Global Mandiri

KLASIFIKASI SISTEM KETATANEGARAAN. Novia Kencana, MPA Universitas Indo Global Mandiri KLASIFIKASI SISTEM KETATANEGARAAN Novia Kencana, MPA Universitas Indo Global Mandiri PEMBAGIAN SISTEM KETATANEGARAAN Bentuk Negara Bentuk Pemerintahan Sistem Pemerintahan Sistem Politik 1. Negara Kesatuan

Lebih terperinci

HUBUNGAN INTERNASIONAL DI ASIA TENGGARA PADA ERA PERANG DINGIN. Dewi Triwahyuni

HUBUNGAN INTERNASIONAL DI ASIA TENGGARA PADA ERA PERANG DINGIN. Dewi Triwahyuni HUBUNGAN INTERNASIONAL DI ASIA TENGGARA PADA ERA PERANG DINGIN Dewi Triwahyuni International Relation Department, UNIKOM 2013 Backgroud History 1950an 1980an Hubungan internasional di Asia Tenggara pada

Lebih terperinci

Kelebihan dan Kelemahan Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia

Kelebihan dan Kelemahan Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia Kelebihan dan Kelemahan Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia Sistem pemerintahan negara Indonesia telah mengalami beberapa perubahan. Semuanya itu tidak terlepas dari sifat dan watak

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 105 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan dan saran dari skripsi dengan judul GEJOLAK PATANI DALAM PEMERINTAHAN THAILAND (Kajian Historis Proses Integrasi Rakyat Patani

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Modul ke: PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Negara dan Sistem Pemerintahan Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. Program Studi Manajemen Bagian Isi Pengertian Negara Menurut Para Ahli

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

Bab I. Pendahuluan. I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Keberadaan partai politik merupakan salah satu faktor pendukung utama berjalan lancarnya pemerintahan suatu negara. Sistem partai politik yang diadopsi oleh negara-negara

Lebih terperinci

KEWARGANEGARAAN NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHA. Syahlan A. Sume. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi MANAJEMEN.

KEWARGANEGARAAN NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHA. Syahlan A. Sume. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi MANAJEMEN. KEWARGANEGARAAN Modul ke: NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHA by Fakultas FEB Syahlan A. Sume Program Studi MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id 1. Latar Belakang Perlunya Negara Setiap manusia mempunyai negara, Mengapa?

Lebih terperinci

Undang-undang Dasar Jepang UUD Jepang saat ini merupakan hasil amandemen dari Undang-undang Kekaisaran

Undang-undang Dasar Jepang UUD Jepang saat ini merupakan hasil amandemen dari Undang-undang Kekaisaran Pemerintahan Jepang Gedung Diet Undang-undang Dasar Jepang UUD Jepang saat ini merupakan hasil amandemen dari Undang-undang Kekaisaran Jepang yang berlaku hingga tahun 1946. UUD yang sekarang diumumkan

Lebih terperinci

sebagai seratus persen aman, tetapi dalam beberapa dekade ini Asia Tenggara merupakan salah satu kawasan yang cenderung bebas perang.

sebagai seratus persen aman, tetapi dalam beberapa dekade ini Asia Tenggara merupakan salah satu kawasan yang cenderung bebas perang. BAB V KESIMPULAN Asia Tenggara merupakan kawasan yang memiliki potensi konflik di masa kini maupun akan datang. Konflik perbatasan seringkali mewarnai dinamika hubungan antarnegara di kawasan ini. Konflik

Lebih terperinci

EKSEKUTIF, LEGISLATIF, DAN YUDIKATIF

EKSEKUTIF, LEGISLATIF, DAN YUDIKATIF EKSEKUTIF, LEGISLATIF, DAN YUDIKATIF HUKUM KELEMBAGAAN NEGARA - B Adriana Grahani Firdausy, S.H., M.H. BADAN EKSEKUTIF PENGERTIAN Badan pelaksana UU yang dibuat oleh badan legislatif bersama dengan Pemerintah

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Modul ke: DEMOKRASI ANTARA TEORI DAN PELAKSANAANNYA Fakultas TEKNIK Martolis, MT Program Studi Teknik Mesin TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS 1. MENYEBUTKAN PENGERTIAN, MAKNA DAN MANFAAT

Lebih terperinci

A. Beberapa pemimpin yang bertindak diktator terhadap rakyatnya : 1. Adolf Hilter

A. Beberapa pemimpin yang bertindak diktator terhadap rakyatnya : 1. Adolf Hilter A. Beberapa pemimpin yang bertindak diktator terhadap rakyatnya : 1. Adolf Hilter 2. Napoleon Bonaparte 3. Benito Mussolini 4. Jendral TNI Soeharto 5. Saddam Husein B.Alasan pemimpin atau pemerintah diktator

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PEMERINTAHAN INDONESIA

BAB III PROFIL PEMERINTAHAN INDONESIA 23 BAB III PROFIL PEMERINTAHAN INDONESIA A. Masa Tahun 1945-1949 Masa Tahun 1945-1949 sebagai masa berlakunya UUD 1945 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945. UUD 1945 menghendaki sistem pemerintahan

Lebih terperinci

Presiden dan Wakil Presiden dalam Sistem Hukum Ketatanegaraan Indonesia. Herlambang P. Wiratraman 2017

Presiden dan Wakil Presiden dalam Sistem Hukum Ketatanegaraan Indonesia. Herlambang P. Wiratraman 2017 Presiden dan Wakil Presiden dalam Sistem Hukum Ketatanegaraan Indonesia Herlambang P. Wiratraman 2017 Pokok Bahasan Pengisian Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Wewenang Presiden dan Wakil Presiden Kedudukan

Lebih terperinci

PENGUATAN SISTEM DEMOKRASI PANCASILA MELALUI INSTITUSIONALISASI PARTAI POLITIK Oleh: Muchamad Ali Safa at (Dosen Fakultas Hukum Universitas Brawijaya)

PENGUATAN SISTEM DEMOKRASI PANCASILA MELALUI INSTITUSIONALISASI PARTAI POLITIK Oleh: Muchamad Ali Safa at (Dosen Fakultas Hukum Universitas Brawijaya) PENGUATAN SISTEM DEMOKRASI PANCASILA MELALUI INSTITUSIONALISASI PARTAI POLITIK Oleh: Muchamad Ali Safa at (Dosen Fakultas Hukum Universitas Brawijaya) Apakah Sistem Demokrasi Pancasila Itu? Tatkala konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewan keamanan PBB bertugas untuk menjaga perdamaian dan keamanan antar negara dan dalam melaksanakan tugasnya bertindak atas nama negaranegara anggota PBB.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. pemikiran dua tokoh tersebut, tidak bisa kita lepaskan dari kehidupan masa lalunya yang

BAB V KESIMPULAN. pemikiran dua tokoh tersebut, tidak bisa kita lepaskan dari kehidupan masa lalunya yang BAB V KESIMPULAN Sutan Sjahrir dan Tan Malaka merupakan dua contoh tokoh nasional yang memberikan segenap tenaga dan pikirannya pada masa kemerdekaan. Kajian terhadap pemikiran dua tokoh tersebut, tidak

Lebih terperinci

A. Pengertian Orde Lama

A. Pengertian Orde Lama A. Pengertian Orde Lama Orde lama adalah sebuah sebutan yang ditujukan bagi Indonesia di bawah kepemimpinan presiden Soekarno. Soekarno memerintah Indonesia dimulai sejak tahun 1945-1968. Pada periode

Lebih terperinci

1. Jelaskan pengertian pemerintahan : Jawab: a. Dalam arti luas b. Dalam arti sempit 2. Jelaskan pengertian pemerintahan menurut Utrecht : Jawab:

1. Jelaskan pengertian pemerintahan : Jawab: a. Dalam arti luas b. Dalam arti sempit 2. Jelaskan pengertian pemerintahan menurut Utrecht : Jawab: 1. Jelaskan pengertian pemerintahan : a. Dalam arti luas : Pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang dilakukan oleh badab legislatif, eksekutif, dan yudikatif di suaru negara dalam mencapai tujuan

Lebih terperinci

Bentuk Negara dan Sistem Pemerintahan. Pamungkas Satya Putra

Bentuk Negara dan Sistem Pemerintahan. Pamungkas Satya Putra 1 Bentuk Negara dan Sistem Pemerintahan 2 Bentuk negara staatsvormen. Dalam pendekatan historis dapat ditemui bahwa terdapat beberapa bentuk negara yaitu kerajaan (monarki), republik, kehalifahan (Osmani)

Lebih terperinci

POLITIK & SISTEM POLITIK

POLITIK & SISTEM POLITIK POLITIK & SISTEM POLITIK Departemen Administrasi & Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Prof. Drh. Wiku Adisasmito, M.Sc., Ph.D. Kesehatan merupakan hak semua warga negara

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. mengacu pada bab I serta hasil analisis pada bab IV. Sesuai dengan rumusan

BAB V KESIMPULAN. mengacu pada bab I serta hasil analisis pada bab IV. Sesuai dengan rumusan BAB V KESIMPULAN Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan mengacu pada bab I serta hasil analisis pada bab IV. Sesuai dengan rumusan masalah pada bab I, terdapat empat hal

Lebih terperinci

Oleh : Saddam Febrian

Oleh : Saddam Febrian Oleh : Saddam Febrian 1410831006 Bentuk Negara Menurut teori-teori modern sekarang ini, bentuk negara yang terpenting ialah: negara kesatuan(unitarianisme) dan negara serikat (Federasi) 1. Negara Kesatuan

Lebih terperinci

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Republik Rakyat Cina (RRC) adalah salah satu negara maju di Asia yang beribukota di Beijing (Peking) dan secara geografis terletak di 39,917 o LU dan 116,383

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan perppu (peraturan pemerintah pengganti undang-undang). 1 Karena

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan perppu (peraturan pemerintah pengganti undang-undang). 1 Karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diberitakan kemungkinan bakal menjadi calon tunggal dalam pemilihan presiden tahun 2009. Kemungkinan calon tunggal dalam pilpres

Lebih terperinci

KEKUASAAN PEMERINTAH NEGARA MENURUT UUD NRI 1945 PERKEMBANGAN DAN DINAMIKANYA

KEKUASAAN PEMERINTAH NEGARA MENURUT UUD NRI 1945 PERKEMBANGAN DAN DINAMIKANYA KEKUASAAN PEMERINTAH NEGARA MENURUT UUD NRI 1945 PERKEMBANGAN DAN DINAMIKANYA HERLAMBANG P. WIRATRAMAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS AIRLANGGA SISTEM KETATANEGARAAN 2017 POIN DISKUSI Memahami teori kekuasaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk rakyat (Abraham Lincoln). Demokrasi disebut juga pemerintahan rakyat

BAB I PENDAHULUAN. untuk rakyat (Abraham Lincoln). Demokrasi disebut juga pemerintahan rakyat BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Demokrasi adalah suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat (Abraham Lincoln). Demokrasi disebut juga pemerintahan rakyat sebagai bentuk pemerintahan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan dan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian mengenai permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini,

Lebih terperinci

NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN

NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN Modul ke: 02 Fakultas EKONOMI DAN BISNIS A. Latar Belakang Perlunya Negara B. Pengertian dan Definisi Negara C. Unsur-Unsur Negara D. Klasifikasi Negara E. Sifat Organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan adalah dimensi penting dari usaha United Nations Development Programme (UNDP) untuk mengurangi separuh kemiskinan dunia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perhatian yang khusus. Perjuangan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia

I. PENDAHULUAN. perhatian yang khusus. Perjuangan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Abad ke 20 bukan hanya menjadi saksi perjuangan bangsa Indonesia, akan tetapi dalam hal gerakan-gerakan anti penjajahan yang bermunculan di masa ini menarik perhatian

Lebih terperinci

Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949

Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949 Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949 http://forum.viva.co.id/showthread.php?t=1896354 Jika kita telisik lebih mendalam, sebenarnya kebijakan strategis AS untuk menguasai dan menanam pengaruh

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Simpulan BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini merupakan kesimpulan dari penelitian skripsi berjudul Perbandingan pemikiran sosialisme Joseph Stalin dengan Leon Trotsky di Uni Soviet 1924-1929. Kesimpulan

Lebih terperinci

Burma mempunyai catatan tersendiri dalam sejarah Burma karena AFPFL BAB V. Kesimpulan

Burma mempunyai catatan tersendiri dalam sejarah Burma karena AFPFL BAB V. Kesimpulan sistem satu partai atau partai tunggal dalam bidang pemerintahan. Oleh karena itu, semua partai politik termasuk AFPFL dihilangkan. Ne Win menganggap bahwa banyaknya partai politik akan mengacaukan pemerintahan

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Konstitusi dan Rule of Law

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Konstitusi dan Rule of Law Modul ke: 07 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Konstitusi dan Rule of Law Fakultas PSIKOLOGI Program Studi PSIKOLOGI Rizky Dwi Pradana, M.Si Sub Bahasan 1. Pengertian dan Definisi Konstitusi 2. Hakikat dan Fungsi

Lebih terperinci

Lembaga Kepresidenan dalam Sistem Presidensial

Lembaga Kepresidenan dalam Sistem Presidensial Lembaga Kepresidenan dalam Sistem Presidensial R. Herlambang Perdana Wiratraman Departemen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya, 11 Juni 2008 Sub Pokok Bahasan Wewenang Presiden

Lebih terperinci

DEMOKRASI. Demokrasi berasal dari kata Yunani demos dan kratos. Demos artinya rakyat, Kratos berarti pemerintahan.

DEMOKRASI. Demokrasi berasal dari kata Yunani demos dan kratos. Demos artinya rakyat, Kratos berarti pemerintahan. PERTEMUAN KE 4 DEMOKRASI Demokrasi berasal dari kata Yunani demos dan kratos. Demos artinya rakyat, Kratos berarti pemerintahan. Jadi, demokrasi, artinya pemerintahan rakyat, yaitu pemerintahan yang rakyatnya

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN. Faktor-faktor kemenangan..., Nilam Nirmala Anggraini, FISIP UI, Universitas 2010 Indonesia

BAB 5 KESIMPULAN. Faktor-faktor kemenangan..., Nilam Nirmala Anggraini, FISIP UI, Universitas 2010 Indonesia 101 BAB 5 KESIMPULAN Bab ini merupakan kesimpulan dari bab-bab sebelumnya. Fokus utama dari bab ini adalah menjawab pertanyaan penelitian. Bab ini berisi jawaban yang dapat ditarik dari pembahasan dan

Lebih terperinci

Materi Bahasan. n Relasi Trias Politica dan Legislatif. n Sejarah Parlemen. n Struktur Parlemen. n Fungsi Lembaga Legislatif.

Materi Bahasan. n Relasi Trias Politica dan Legislatif. n Sejarah Parlemen. n Struktur Parlemen. n Fungsi Lembaga Legislatif. Lembaga Legislatif Cecep Hidayat cecep.hidayat@ui.ac.id - www.cecep.hidayat.com Departemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Materi Bahasan Relasi Trias Politica

Lebih terperinci

BADAN YUDIKATIF, BADAN LEGISLATIF DAN BADAN EKSEKUTIF

BADAN YUDIKATIF, BADAN LEGISLATIF DAN BADAN EKSEKUTIF BADAN YUDIKATIF, BADAN LEGISLATIF DAN BADAN EKSEKUTIF Oleh Kelompok 3 : Tondy Nugroho 153112350750001 Umayah Arindah 153112350750002 Mario Risdantino M. 153112350750005 Ketua Kelompok Tri Nadyagatari 153112350750006

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Politik Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin Tahun , penulis

BAB V PENUTUP. Politik Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin Tahun , penulis BAB V PENUTUP 1.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian Dampak Nasakom Terhadap Keadaan Politik Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin Tahun 1959-1966, penulis menarik kesimpulan bahwa Sukarno sebagi

Lebih terperinci

Sosialisme Indonesia

Sosialisme Indonesia Sosialisme Indonesia http://sinarharapan.co/news/read/140819049/sosialisme-indonesia 19 Agustus 2014 12:50 Ivan Hadar* OPINI Sosialisme-kerakyatan bisa diterapkan di Indonesia. Terpilihnya Jokowi sebagai

Lebih terperinci

BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN

BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN TEORI DEPENDENSI Dr. Azwar, M.Si & Drs. Alfitri, MS JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ANDALAS Latar Belakang Sejarah Teori Modernisasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. praktik ketatanegaraan Indonesia. Setiap gagasan akan perubahan tersebut

I. PENDAHULUAN. praktik ketatanegaraan Indonesia. Setiap gagasan akan perubahan tersebut I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bergulirnya reformasi yang terjadi di Indonesia pada tahun 1998 membawa dampak banyak perubahan di negeri ini, tidak terkecuali terhadap sistem dan praktik ketatanegaraan

Lebih terperinci

Kewarganegaraan. Negara dan Sistem Pemerintahan. Yuvinus Elyus, Amd. IP., SH., MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Manajemen

Kewarganegaraan. Negara dan Sistem Pemerintahan. Yuvinus Elyus, Amd. IP., SH., MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Manajemen Modul ke: Kewarganegaraan Negara dan Sistem Pemerintahan Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Yuvinus Elyus, Amd. IP., SH., MH. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Pengertian Bentuk Negara (staats-vorm)

Lebih terperinci

KEHIDUPAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN

KEHIDUPAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN KEHIDUPAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN Nama : DIMAS DWI PUTRA Kelas : XII MIPA 3 SMAN 1 SUKATANI 2017/3018 Gagalnya usaha untuk kembali ke UUD 1945 dengan melalui Konstituante dan rentetan peristiwa-peristiwa

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KUNJUNGAN KERJA PANITIA KHUSUS RUU TENTANG TENTANG PROTOKOL KE NEGARA CANADA ( 11 Juli 17 Juli 2010 )

KERANGKA ACUAN KUNJUNGAN KERJA PANITIA KHUSUS RUU TENTANG TENTANG PROTOKOL KE NEGARA CANADA ( 11 Juli 17 Juli 2010 ) KERANGKA ACUAN KUNJUNGAN KERJA PANITIA KHUSUS RUU TENTANG TENTANG PROTOKOL KE NEGARA CANADA ( 11 Juli 17 Juli 2010 ) A. PENDAHULUAN Masalah keprotokoleran semula diawali dengan adanya pengaturan atas pembukaan

Lebih terperinci

Sistem Pemerintahan Presidensial vs Parlementer. Teguh Kurniawan

Sistem Pemerintahan Presidensial vs Parlementer. Teguh Kurniawan Sistem Pemerintahan Presidensial vs Parlementer Teguh Kurniawan http://staff.blog.ui.edu/teguh1 Sistem Pemerintahan Sistem pemerintahan presidensial model Amerika Sistem pemerintahan parlementer/ sistem

Lebih terperinci

GBHN = Demokrasi Mayoritas Muchamad Ali Safa at 1

GBHN = Demokrasi Mayoritas Muchamad Ali Safa at 1 GBHN = Demokrasi Mayoritas Muchamad Ali Safa at 1 Dengan menggunakan teori Arend Lijphart (1999) tentang pola negara demokrasi, Tulisan Yudi Latif berjudul Basis Sosial GBHN (Kompas,12/2/2016) memberikan

Lebih terperinci

Komunisme dan Pan-Islamisme

Komunisme dan Pan-Islamisme Komunisme dan Pan-Islamisme Tan Malaka (1922) Penerjemah: Ted Sprague, Agustus 2009 Ini adalah sebuah pidato yang disampaikan oleh tokoh Marxis Indonesia Tan Malaka pada Kongres Komunis Internasional ke-empat

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan 11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan pustaka Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan topik penelitian. Dimana dalam tinjauan pustaka akan dicari teori atau konsep-konsep

Lebih terperinci

MUNDURNYA YUKIO HATOYAMA SEBAGAI PERDANA MENTERI JEPANG

MUNDURNYA YUKIO HATOYAMA SEBAGAI PERDANA MENTERI JEPANG MUNDURNYA YUKIO HATOYAMA SEBAGAI PERDANA MENTERI JEPANG Resume Fransiskus Carles Malek 151050084 JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Modul ke: 03Fakultas Gunawan PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Negara dan Sistem Pemerintahan Wibisono SH MSi Program Studi Negara dan Sistem Pemerintahan TUJUAN PERKULIAHAN: 1. Menjelaskan pengertian dan alasan

Lebih terperinci

PARTAI POLITIK DAN IDEOLOGI KEPARTAIAN. By FEBRIANI M.I.P

PARTAI POLITIK DAN IDEOLOGI KEPARTAIAN. By FEBRIANI M.I.P PARTAI POLITIK DAN IDEOLOGI KEPARTAIAN By FEBRIANI M.I.P PEMBAHASAN DISINI MENCAKUP: Pengertian partai politik Sejarah kemunculan partai politik Klasifikasi ideologi partai PENGERTIAN PARTAI POLITIK Partai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 50 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Legislasi Dewan Perwakilan Daerah Definisi tentang peran bisa diperoleh dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:1051) yang mengartikannya sebagai perangkat tingkah

Lebih terperinci

BADAN EKSEKUTIF OLEH: ADIYANA SLAMET. Disampaikan Pada Kuliah Pengantar Ilmu Politik Pertemuan Ke-6 (IK-1,3,4,5)

BADAN EKSEKUTIF OLEH: ADIYANA SLAMET. Disampaikan Pada Kuliah Pengantar Ilmu Politik Pertemuan Ke-6 (IK-1,3,4,5) BADAN EKSEKUTIF OLEH: ADIYANA SLAMET Disampaikan Pada Kuliah Pengantar Ilmu Politik Pertemuan Ke-6 (IK-1,3,4,5) Pemerintah Dan Pemerintahan Pemerintah (Government) secara etimologis berasal dari bahasa

Lebih terperinci

Modul ke: Pancasila. Pancasila sebagai Ideologi Negara. Fakultas MKCU. Finy F. Basarah, M.Si. Program Studi MKCU

Modul ke: Pancasila. Pancasila sebagai Ideologi Negara. Fakultas MKCU. Finy F. Basarah, M.Si. Program Studi MKCU Modul ke: Pancasila Pancasila sebagai Ideologi Negara Fakultas MKCU Finy F. Basarah, M.Si Program Studi MKCU Pancasila sebagai Ideologi Negara Pancasila Abstract: Pancasila sebagai Ideologi, dan ideologi

Lebih terperinci

Negara Demokrasi Modern dan Negara Autokrasi Modern

Negara Demokrasi Modern dan Negara Autokrasi Modern 1 Negara Demokrasi Modern dan Negara Autokrasi Modern Disusun oleh: Pamungkas Satya Putra Pamungkas Satya Putra Fakultas Hukum Universitas Singaperbangsa Karawang Karawang 2014 2 Perkuliahan Tema Pamungkas

Lebih terperinci

4. Salah satu contoh negara yang menganut idiologi terbuka adalah... A. RRC B. Cuba C. Korea Utara D. Indonesia E. Vietnam

4. Salah satu contoh negara yang menganut idiologi terbuka adalah... A. RRC B. Cuba C. Korea Utara D. Indonesia E. Vietnam 1. Pengertian idiologi secara harfiah adalah... A. Ilmu berpikir B. Tata nilai manusia C. Tata susila manusia D. Ilmu pengertian dasar E. Tata perilaku manusia 2. Sistem pemikiran yang dapat dibedakan

Lebih terperinci

Demokrasi di Indonesia

Demokrasi di Indonesia Demokrasi Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi suatu negara saat ini tidak terlepas dari peran pemerintah dalam mengatur perekonomian untuk mencapai kesejahteraan sosial (Social Walfare) bagi

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA (Kuliah ke 13) suranto@uny.ac.id 1 A. UUD adalah Hukum Dasar Tertulis Hukum dasar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu (a) Hukum dasar tertulis yaitu UUD, dan

Lebih terperinci

Sistem Pemerintahan Negara Menurut UUD 1945 Hasil Amandemen

Sistem Pemerintahan Negara Menurut UUD 1945 Hasil Amandemen Sistem Pemerintahan Negara Menurut UUD 1945 Hasil Amandemen Undang-Undang Dasar 1945 Dalam perkembangan dunia dan ilmu pengetahuan dan teknologi memasuki abad 21, hukum di Indonesia mengalami perubahan

Lebih terperinci

SISTEM EKONOMI INDONESIA BY DIANA MA RIFAH

SISTEM EKONOMI INDONESIA BY DIANA MA RIFAH SISTEM EKONOMI INDONESIA BY DIANA MA RIFAH DEFINISI Sistem ekonomi adalah suatu cara untuk mengatur dan mengorganisasi segala aktivitas ekonomi dalam masyarakat baik yang dilakukan oleh pemerintah atau

Lebih terperinci

Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF Demokrasi: Antara Teori dan Pelaksanaannya Di Indonesia Modul ini akan mempelajari pengertian, manfaat dan jenis-jenis demokrasi. selanjutnya diharapkan diperoleh

Lebih terperinci

PERAN POLITIK MILITER DI INDONESIA

PERAN POLITIK MILITER DI INDONESIA PERAN POLITIK MILITER DI INDONESIA Materi Kuliah Sistem Politik Indonesia [Sri Budi Eko Wardani] Alasan Intervensi Militer dalam Politik FAKTOR INTERNAL FAKTOR EKSTERNAL 1. Nilai dan orientasi perwira

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. : SMP NEGERI 1 Prambanan, Sleman. Alokasi Waktu : 6 X 40 Menit ( 3 x pertemuan )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. : SMP NEGERI 1 Prambanan, Sleman. Alokasi Waktu : 6 X 40 Menit ( 3 x pertemuan ) lampiran Lampiran 1.1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Pertemuan : SMP NEGERI 1 Prambanan, Sleman : Pendidikan Kewarganegaraan : VIII/2 : V Alokasi Waktu : 6

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul Peranan

BAB V KESIMPULAN. Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul Peranan 138 BAB V KESIMPULAN Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul Peranan Ideologi Posmarxisme Dalam Perkembangan Gerakan Anti Perang Masyarakat Global. Kesimpulan tersebut merujuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. The Constitution is made for men, and not men for the Constitution. (Soekarno, dalam pidato tanggal 17 Agustus 1959)

BAB I PENDAHULUAN. The Constitution is made for men, and not men for the Constitution. (Soekarno, dalam pidato tanggal 17 Agustus 1959) BAB I PENDAHULUAN The Constitution is made for men, and not men for the Constitution. (Soekarno, dalam pidato tanggal 17 Agustus 1959) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 selanjutnya

Lebih terperinci

PERADABAN EROPA MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

PERADABAN EROPA MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI FISIP HI UNJANI CIMAHI 2011 PERADABAN EROPA MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI Revolusi Industri / Inggris Revolusi Perancis Revolusi Bolshevik / Rusia 2 INDUSTRI TERJADI PADA ABAD 18 DAN 19 TEPATNYA

Lebih terperinci

Pidato Bapak M. Jusuf Kalla Wakil Presiden Republik Indonesia Pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa- Bangsa Ke-71 New York, 23 September 2016

Pidato Bapak M. Jusuf Kalla Wakil Presiden Republik Indonesia Pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa- Bangsa Ke-71 New York, 23 September 2016 Pidato Bapak M. Jusuf Kalla Wakil Presiden Republik Indonesia Pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa- Bangsa Ke-71 New York, 23 September 2016 Bapak Presiden SMU PBB, Saya ingin menyampaikan ucapan

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Kebijakan pemerintahan Francisco..., Fadhil Patra Dwi Gumala, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB IV KESIMPULAN. Kebijakan pemerintahan Francisco..., Fadhil Patra Dwi Gumala, FISIP UI, Universitas Indonesia 68 BAB IV KESIMPULAN Pasca berakhirnya perang saudara di Spanyol pada tahun 1939, Francisco Franco langsung menyatakan dirinya sebagai El Claudilo atau pemimpin yang menggunakan kekuasaannya dengan menerapkan

Lebih terperinci

Macam-macam Sistem Pemerintahan. 1. Monarki dan Tirani

Macam-macam Sistem Pemerintahan. 1. Monarki dan Tirani Macam-macam Sistem Pemerintahan 1. Monarki dan Tirani Monarki berasal dari kata monarch yang berarti raja, yaitu jenis kekuasaan politik di mana raja atau ratu sebagai pemegang kekuasaan dominan negara

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gagalnya Konstituante dalam menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) dan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gagalnya Konstituante dalam menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) dan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gagalnya Konstituante dalam menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) dan diikuti keadaan politik yang semakin rawan dengan munculnya rasa tidak puas dari daerah terhadap

Lebih terperinci

Resensi buku: Barrington Jr Moore.1967 SOCIAL ORIGINS OF DICTATORSHIP AND DEMOCRACY: LORD AND PEASENT IN THE MAKING OF THE MODERN WORLD

Resensi buku: Barrington Jr Moore.1967 SOCIAL ORIGINS OF DICTATORSHIP AND DEMOCRACY: LORD AND PEASENT IN THE MAKING OF THE MODERN WORLD Resensi buku: Barrington Jr Moore.1967 SOCIAL ORIGINS OF DICTATORSHIP AND DEMOCRACY: LORD AND PEASENT IN THE MAKING OF THE MODERN WORLD 11 Oleh: Sulthan Zainuddin ABSTRAK Dalam bukunya Social Origins of

Lebih terperinci

RESUME. bagian selatan yang juga merupakan benua terkecil di dunia. Di sebelah. barat Australia berbatasan dengan Indonesia dan Papua New Guinea,

RESUME. bagian selatan yang juga merupakan benua terkecil di dunia. Di sebelah. barat Australia berbatasan dengan Indonesia dan Papua New Guinea, RESUME Australia adalah sebuah negara yang terdapat di belahan bumi bagian selatan yang juga merupakan benua terkecil di dunia. Di sebelah barat Australia berbatasan dengan Indonesia dan Papua New Guinea,

Lebih terperinci

Indonesia Malaysia Singapura Vietnam Filipina. Thailand Brunei Darussalam Kamboja Laos Myanmar

Indonesia Malaysia Singapura Vietnam Filipina. Thailand Brunei Darussalam Kamboja Laos Myanmar Indonesia Malaysia Singapura Vietnam Filipina Ibukota Bentuk Pemerintahan Mata uang Bahasa resmi Lagu kebangsaan Agama Thailand Brunei Darussalam Kamboja Laos Myanmar Ibukota Bentuk Pemerintahan Mata uang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam masa diadakan perluasan untuk menemukan daerah daerah baru, dan

I. PENDAHULUAN. Dalam masa diadakan perluasan untuk menemukan daerah daerah baru, dan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam masa diadakan perluasan untuk menemukan daerah daerah baru, dan masalah timbul pada masa ini masalah yang cukup rumit misalnya; timbulnya gerakan gerakan

Lebih terperinci

Materi Bahasan. n Konsep Demokrasi. n Cakupan Demokrasi. n Prasyarat Demokrasi.

Materi Bahasan. n Konsep Demokrasi. n Cakupan Demokrasi. n Prasyarat Demokrasi. Demokrasi Cecep Hidayat cecep.hidayat@ui.ac.id - www.cecep.hidayat.com Departemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Materi Bahasan Konsep Demokrasi. Cakupan Demokrasi.

Lebih terperinci

Definisi dan Pengertian Sistem Pemerintahan pengertian sistem pemerintahan 1. Meritokrasi (Meritocracy) 2. Geniokrasi (Geniocracy)

Definisi dan Pengertian Sistem Pemerintahan pengertian sistem pemerintahan 1. Meritokrasi (Meritocracy) 2. Geniokrasi (Geniocracy) Definisi dan Pengertian Sistem Pemerintahan Istilah sistem pemerintahan pada dasarnya berasal dari dua kata berbahasa Indonesia yaitu kata sistem yang artinya kesatuan pengaturan, dan kata pemerintah yang

Lebih terperinci

Demokrasi: PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Antara Teori dan Pelaksanaanya di Indonesia. Rizky Dwi Pradana, M.Si. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI

Demokrasi: PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Antara Teori dan Pelaksanaanya di Indonesia. Rizky Dwi Pradana, M.Si. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI Modul ke: 05 Fakultas PSIKOLOGI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Demokrasi: Antara Teori dan Pelaksanaanya di Indonesia Program Studi PSIKOLOGI Rizky Dwi Pradana, M.Si Sub Bahasan 1. Pengantar: Arti, Makna,

Lebih terperinci

RENCANA AKSI GLOBAL MENANG DENGAN PEREMPUAN: MEMPERKUAT PARTAI PARTAI POLITIK

RENCANA AKSI GLOBAL MENANG DENGAN PEREMPUAN: MEMPERKUAT PARTAI PARTAI POLITIK RENCANA AKSI GLOBAL MENANG DENGAN PEREMPUAN: MEMPERKUAT PARTAI PARTAI POLITIK Sebagai para pemimpin partai politik, kami memiliki komitmen atas perkembangan demokratik yang bersemangat dan atas partai

Lebih terperinci

CONTOH SOAL DAN JAWABAN UKG PKN SMP Berikut ini contoh soal beserta jawaban Uji Kompetensi Guru PKn SMP

CONTOH SOAL DAN JAWABAN UKG PKN SMP Berikut ini contoh soal beserta jawaban Uji Kompetensi Guru PKn SMP CONTOH SOAL DAN JAWABAN UKG PKN SMP 2013 Berikut ini contoh soal beserta jawaban Uji Kompetensi Guru PKn SMP Perhatian : Jawaban tertera pada kalimat yang ditulis tebal. 1. Di bawah ini merupakan harapan-harapan

Lebih terperinci

HAKIKAT DEMOKRASI CONDRA ANTONI

HAKIKAT DEMOKRASI CONDRA ANTONI HAKIKAT DEMOKRASI CONDRA ANTONI Makna dan Hakikat Demokrasi Macam-macam pengertian demokrasi: 1. Secara etimologis, demokrasi terdiri dari dua kata yang berasal dari Yunani yaitu demos yang berarti rakyat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. BAB V merupakan bab yang berisi kesimpulan-kesimpulan dari setiap

BAB V KESIMPULAN. BAB V merupakan bab yang berisi kesimpulan-kesimpulan dari setiap BAB V KESIMPULAN BAB V merupakan bab yang berisi kesimpulan-kesimpulan dari setiap pembahasan yang ada di dalam karya tulis (skripsi) ini. Kesimpulan tersebut merupakan ringkasan dari isi perbab yang kemudian

Lebih terperinci

Kelompok 10. Nama :- Maria Yuni Artha (197) - Neni Lastanti (209) - Sutarni (185) Kelas : A5-14

Kelompok 10. Nama :- Maria Yuni Artha (197) - Neni Lastanti (209) - Sutarni (185) Kelas : A5-14 Kelompok 10 Nama :- Maria Yuni Artha (197) - Neni Lastanti (209) - Sutarni (185) Kelas : A5-14 SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIIL 1959-1966 1. Pengertian Sistem Pemerintahan Presidensial Sistem presidensial

Lebih terperinci

SUSUNAN PEMERINTAHAN VERTIKAL DAN HORIZONTAL MATERI PERKULIAHAN HUKUM TATA NEGARA

SUSUNAN PEMERINTAHAN VERTIKAL DAN HORIZONTAL MATERI PERKULIAHAN HUKUM TATA NEGARA SUSUNAN PEMERINTAHAN VERTIKAL DAN HORIZONTAL MATERI PERKULIAHAN HUKUM TATA NEGARA SISTEM PEMERINTAHAN SISTEM PEMERINTAHAN Sistem Pemerintahan di seluruh dunia terbagi dalam empat kelompok besar: Sistem

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1959 TENTANG FRONT NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1959 TENTANG FRONT NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1959 TENTANG FRONT NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa perlu diadakan suatu gerakan rakyat, yang bersendikan demokrasi terpimpin,

Lebih terperinci

DINAMIKA POLITIK LOKAL SUKSESI PEMILU KEPALA DAERAH

DINAMIKA POLITIK LOKAL SUKSESI PEMILU KEPALA DAERAH DINAMIKA POLITIK LOKAL SUKSESI PEMILU KEPALA DAERAH Heri Wahyudi UPBJJ-UT Denpasar heriw@ut.ac.id Abstrak Pasca Putusan Makamah Konstitusi (MK) tentang calon perseorangan, telah memberikan kesempatan kepada

Lebih terperinci

Partisipasi Politik dan Pemilihan Umum

Partisipasi Politik dan Pemilihan Umum Partisipasi Politik dan Pemilihan Umum Cecep Hidayat cecep.hidayat@ui.ac.id - www.cecep.hidayat.com Departemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Materi Bahasan Definisi

Lebih terperinci

e. Senat diharuskan ada, sedangkan DPR akan terdiri dari gabungan DPR RIS dan Badan Pekerja KNIP;

e. Senat diharuskan ada, sedangkan DPR akan terdiri dari gabungan DPR RIS dan Badan Pekerja KNIP; UUDS 1950 A. Sejarah Lahirnya Undang-Undang Sementara 1950 (UUDS) Negara Republik Indonesia Serikat yang berdiri pada 27 Desember 1949 dengan adanya Konferensi Meja Bundar, tidak dapat bertahan lama di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak Orde Baru memegang kekuasaan politik di Indonesia sudah banyak terjadi perombakan-perombakan baik dalam tatanan politik dalam negeri maupun politik luar negeri.

Lebih terperinci

sherila putri melinda

sherila putri melinda sherila putri melinda Beranda Profil Rabu, 13 Maret 2013 DEMOKRASI YANG PERNAH BERLAKU DI INDONESIA DEMOKRASI YANG PERNAH BERLAKU DI INDONESIA Demokrasi berasal dari kata DEMOS yang artinya RAKYAT dan

Lebih terperinci