Nama : RIKKI JUNIARDO LUMBAN TOBING. No ID : IDENTIFIKASI SINGAPURA
|
|
- Hadian Muljana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Nama : RIKKI JUNIARDO LUMBAN TOBING No ID : IDENTIFIKASI SINGAPURA Tempat nama "Singapore" berasal dari Singa-pura ( "Kota Singa"), sebuah istilah yang biasa digunakan sejak abad keempat belas. Tradisi budaya utama adalah Melayu, India, Cina, dan sampai batas tertentu Barat (Inggris). Masyarakat yang berbeda tidak menganggap diri mereka sebagai berbagi budaya; sebaliknya, mereka menganggap mereka bagian dari keseluruhan. Hal ini dijelaskan dengan mengacu hidangan lokal yang populer, Rojak, salad di mana berbagai bahan ditutupi oleh saus kacang yang sama, membentuk keseluruhan yang berbeda dengan masing-masing bahan terlihat jelas. Saus kacang adalah Singaporeanness; bahan-bahan lain adalah tradisi budaya yang berbeda. Lokasi dan Geografi. Singapura terletak di ujung Semenanjung Malaya. Berbatasan Malaysia, Indonesia, dan Brunei. Luas wilayahnya 248 mil persegi (642 kilometer persegi), termasuk pulau utama dan beberapa enam puluh pulau. Pulau utama datar dengan daerah perbukitan di tengah. Titik tertinggi adalah Bukit Timah, kaki (206 meter) di atas permukaan laut. Iklim yang tropis dengan kelembaban tinggi dan curah hujan yang berlimpah, terutama selama musim hujan timur laut pada bulan Desember sampai Maret. Periode monsoon barat daya (Juni sampai September) biasanya paling kering. Pulau utama sepenuhnya urbanisasi dengan pusat kota komersial padat ke selatan. Di sekitar pusat kota adalah kota-kota baru yang menampung sekitar 86 persen dari populasi. Kota-kota yang mandiri dan memiliki blok bertingkat tinggi apartemen, toko, bangunan pelayanan medis dan sosial, bangunan keagamaan, dan sekolah; mereka juga terhubung dengan Mass Rapid Transport System (MRT), yang mengelilingi pulau. Demografi. Singapura memiliki populasi sekitar tiga juta, 2,7 juta di antaranya adalah warga negara dan penduduk tetap. Tiga lainnya ratus ribu terutama pekerja asing. Cina merupakan sekitar 78 persen, Melayu 14 persen, India 7 persen, dan lain-lain 1 persen dari populasi. Komposisi etnis penduduk relatif stabil. Linguistik Afiliasi. Singapura adalah negara multibahasa. Bahasa nasional adalah bahasa Melayu, dan empat bahasa resmi Melayu, Inggris, India (Tamil), dan Cina (Mandarin). Bahasa Inggris adalah bahasa administrasi dan media instruksi di sekolah-sekolah. Murid juga memilih salah satu dari "bahasa ibu": Melayu, Tamil, dan Cina. Ada berbagai subdialects dari bahasa yang berbeda.
2 Simbolisme. Kemakmuran ekonomi dan stabilitas politik yang terkait dengan budaya nasional, seperti Singapura konsep kiasu. Kiasu berarti "takut kehilangan" dan mengacu pada keinginan untuk datang pertama dalam garis, kompetisi, negosiasi, dan sebagainya. Beberapa mengatakan kiasu membuat standar yang tinggi, tetapi yang lain mengklaim itu mengarah ke masyarakat anggun. Bendera ini dibagi menjadi sama bagian horizontal merah dan putih melambangkan persatuan dan kemurnian. Sebuah sabit putih dan lima bintang dalam lingkaran melambangkan bangsa tumbuh dan cita-cita demokrasi, perdamaian, kemajuan, keadilan, dan kesetaraan. Lagu kebangsaan dan motto nasional dalam bahasa Melayu. simbol lain menarik pada tradisi etnis yang berbeda. Cina, Melayu, dan India menarik pada bahan simbolik dan praktik ritual dari tradisi mereka sendiri dan untuk tujuan mereka sendiri. Budaya Singapura Singapura adalah masyarakat kosmopolitan di mana orang hidup harmonis dan interaksi antara berbagai ras yang biasa terlihat. Pola Singapura berasal dari keragaman budaya yang melekat pulau. Para imigran dari masa lalu telah memberikan tempat campuran Melayu, Cina, India, dan pengaruh Eropa, yang semuanya telah bercampur. Di balik topeng sebuah kota modern, rute ras etnis masih terlihat. Daerah untuk ras yang berbeda, yang ditunjuk untuk mereka oleh Sir Stamford Raffles, masih tetap meskipun sebagian orang Singapura yang menganggap diri mereka sebagai orang Singapura, terlepas dari ras atau budaya. Masing-masing masih dikenakan karakter sendiri yang unik. Jalan-jalan tua dari Chinatown masih dapat dilihat; karakteristik Muslim masih mencolok di Arab Street; dan Little India di sepanjang Serangoon Road masih memiliki suasana yang khas. Selain itu, ada tanda dari pengaruh kolonial Inggris di gedung-gedung Neo-Classical seluruh kota. Setiap kelompok ras memiliki agama tersendiri dan ada festival penuh warna makna khusus sepanjang tahun. Meskipun festival yang khusus untuk ras tertentu, itu tetap dinikmati oleh semua. Di Singapura, makanan juga mudah dan banyak tersedia. Ada banyak masakan yang ditawarkan. Kami memiliki, Cina, India, Melayu, Indonesia dan Barat, Italia, Peranakan, Spanyol, Perancis, Thailand dan bahkan Fusion. Hal ini sangat umum untuk menikmati makanan budaya lain dan beberapa makanan bisa sangat menarik. makanan India relatif spicier, sedangkan makanan Cina kurang spicier dan Cina menikmati makanan laut. memasak malay menggunakan santan sebagai bahan utama mereka, yang membuat makanan mereka sangat lezat.
3 Anda dapat merujuk ke kami Eating di Singapura untuk daftar outlet makanan yang direkomendasikan di Singapura. Agama di Singapura Kebanyakan warga Singapura merayakan festival utama yang terkait dengan agama masingmasing. Berbagai agama adalah refleksi langsung dari keanekaragaman ras yang tinggal di sana. Cina sebagian besar adalah pengikut Buddha, Taoisme, Shenism, Kristen, Katolik dan beberapa dianggap sebagai 'pemikir bebas' (Mereka yang tidak memiliki agama). Melayu memiliki Muslim dan India beragama Hindu. Ada jumlah yang cukup besar Muslim dan Sikh di penduduk India. toleransi beragama sangat penting di Singapura. Bahkan, agama sering melintasi batas ras dan beberapa bahkan bergabung dalam cara yang tidak biasa di negara modern. Singapura lebih muda cenderung untuk menggabungkan sedikit misteri dari generasi tua dengan dunia yang realistis bahwa mereka tahu hari ini. Agama masih merupakan bagian integral dari Singapura yang kosmopolitan. Banyak bangunan yang paling menarik adalah agama, baik itu kuil tua, gereja modern, atau masjid eksotis. Pemahaman tentang bangunan ini melakukan berperan dalam memberikan kontribusi terhadap apresiasi seni mereka. Kuil Cina Taoisme, Konfusianisme, Buddhisme, dan ibadah leluhur digabungkan menjadi campuran serbaguna di kuil-kuil Cina. Pengikut Tao (The Way) mematuhi ajaran legenda Cina kuno, Lao Tzu. Mereka prihatin dengan keseimbangan Yin dan Yang, yang kekuatan berlawanan dari langit dan bumi, pria dan wanita. Feng Shui, secara harfiah diterjemahkan sebagai angin dan air, juga berasal dari Yin dan Yang. ibadah leluhur umum dan roh-roh orang mati, seperti dewa sendiri, yang diredakan dengan persembahan. Sebagian besar umat Buddha dari sekolah Mahayana meskipun ada beberapa dari sekolah Theravada. Di Singapura, agama Buddha terkait dengan Taoisme dan ajaran praktis Konfusianisme. Islam Melayu di Singapura adalah Muslim. Beberapa orang Indian juga Muslim, tetapi bahkan lebih jarang adalah Muslim Cina. Islam memiliki pengaruh mendasar dalam kehidupan orang-orang yang mengikuti Nabi Allah, Muhammad. agama melibatkan sholat lima kali sehari, makan hanya "halal" makanan, puasa
4 selama bulan Ramadhan, dan pergi ke Mekah pada haji (haji). makanan halal berarti makanan yang telah dipersiapkan secara khusus sesuai dengan kebutuhan diet agama ini. Hinduisme Sebagai imigran India bermigrasi ke Singapura, mereka membawa bersama mereka Hindu. Candi-candi awal masih titik-titik pusat ritual dan festival, yang diselenggarakan sepanjang tahun. Kekristenan Satu akan dapat menemukan gereja-gereja Kristen dari semua denominasi di Singapura. Mereka benar-benar didirikan dengan kedatangan berbagai misionaris setelah kedatangan Sir Stamford Raffles. Bersama-sama dengan Buddhisme, Islam, dan Hindu, Kristen dianggap sebagai salah satu dari empat agama utama hari ini. Ada cukup banyak orang Kristen di pulau. Lainnya Agama-agama minoritas tidak dilupakan. Setidaknya ada dua sinagog untuk orang-orang Yahudi dan Sikh. Zoroastrian dan Jain juga diwakili di Singapura. Bahasa di Singapura Empat bahasa resmi Singapura Mandarin, Melayu, Tamil dan Inggris. Bahasa Inggris adalah bahasa yang paling umum digunakan dan merupakan bahasa yang menyatukan kelompokkelompok etnis yang berbeda. Anak-anak diajarkan dalam bahasa Inggris di sekolah tetapi juga belajar bahasa ibu mereka untuk memastikan mereka tidak kehilangan kontak dengan tradisi mereka. Ekspatriat dan orang asing mungkin mengalami masalah bahasa di awal mereka tinggal di Singapura karena banyak orang Singapura menggunakan Singlish untuk berkomunikasi. Singlish adalah campuran dari bahasa Inggris dengan bahasa lain dicampur ke dalam bahasa Inggris, kadang-kadang frase dapat berakhir dengan istilah lucu seperti 'lah', 'leh', mah '. Cina umumnya menggunakan dialek mereka sendiri untuk berkomunikasi, dan kadang-kadang, kelompok antar-dialek tidak mengerti satu bahasa lain, seperti bahasa yang sangat berbeda. Kecuali untuk Hokkien dan Teochew, yang memiliki link lebih dekat. Orang Melayu menggunakan bahasa antara sesama ras mereka dan orang-orang Indian berbicara Tamil. Tapi apa pun ras atau agama, masyarakat negara itu bersatu sebagai satu bangsa, di mana sebagian besar kesenjangan agama atau ras sedang dijembatani.
5 Singapore English memiliki asal-usul di sekolah-sekolah kolonial Singapura. Pada abad kesembilan belas sangat sedikit anak-anak pergi ke sekolah sama sekali, dan bahkan lebih sedikit dididik dalam bahasa Inggris. Orang-orang yang berbicara bahasa Inggris dan dikirim anak-anak mereka ke sekolah-sekolah menengah Inggris terutama Eropa, Indo (orang keturunan ras campuran), beberapa minoritas kecil, seperti orang-orang Yahudi, beberapa orang India dan Ceylon, dan juga kelompok dari orang-orang Cina biasanya disebut Selat Cina, yang memiliki nenek moyang tinggal lama di wilayah tersebut, dan yang berbicara berbagai bahasa Melayu biasanya disebut Baba Melayu yang dipengaruhi oleh Hokkien Cina dan oleh Bazaar Melayu. Fakta bahwa semua anak-anak ini akan tahu Malay mungkin menjelaskan mengapa sebagian besar kata-kata pinjaman di Singapura Colloquial bahasa Inggris berasal dari bahasa Melayu. Kelompok terbesar dari guru Indo, dan ada juga banyak guru dari Ceylon dan India. guru Eropa tidak pernah lebih dari seperempat dari total staf pengajar di sekolah, dan mereka biasanya diajarkan kelas senior. Eropa ini mungkin dari Inggris (yang pada waktu itu termasuk Irlandia) tetapi juga dari Amerika Serikat, Belgia dan Perancis. Anak-anak di sekolah tersebut akan terkena banyak jenis bahasa Inggris. Dalam dua puluh tahun pertama abad kedua puluh, pendidikan menengah Inggris menjadi populer untuk semua kelompok. Gadis mulai pergi ke sekolah di nomor yang lebih besar juga. Pada tahun 1950 hampir semua anak-anak pergi ke sekolah, dan mayoritas dididik dalam bahasa Inggris. Pada 1980-an. semua pendidikan adalah dalam medium bahasa Inggris (dengan anak-anak belajar bahasa lain di samping bahasa Inggris). Singapore English tumbuh dari bahasa Inggris dari taman bermain anak-anak ini dari berbagai latar belakang linguistik yang sedang belajar bahasa Inggris di sekolah. Karena semakin banyak orang yang mengalami belajar bahasa Inggris di sekolah, bahasa Inggris menjadi banyak digunakan, di samping banyak bahasa lainnya di Singapura. Sejak Singapura menjadi Republik independen pada tahun 1965, penggunaan bahasa Inggris telah meningkat lebih jauh. Bagi banyak orang Singapura, bahasa Inggris adalah bahasa utama. Banyak keluarga berbahasa Inggris di rumah dan itu adalah salah satu bahasa pertama dipelajari oleh sekitar setengah dari anak-anak pra-sekolah saat ini. Hampir semua orang di Singapura berbicara lebih dari satu bahasa, dengan banyak orang berbicara tiga atau empat. Sebagian besar anak-anak tumbuh bilingual dari bayi dan belajar lebih banyak bahasa saat mereka tumbuh dewasa. Tentu kehadiran bahasa lain (terutama berbagai jenis Melayu dan Cina) telah mempengaruhi bahasa Inggris Singapura. Pengaruh ini terutama tampak dalam jenis bahasa Inggris yang digunakan secara informal, yang populer disebut Singlish. Singlish adalah lambang identitas bagi banyak orang Singapura.
6 Stratifikasi sosial Kelas dan Kasta. Ada pendapatan dan kekayaan lebar perbedaan, namun negara ini lebih dibedakan oleh etnis daripada kelas. Semua kelompok etnis telah mengalami mobilitas pekerjaan ke atas. Ada fokus yang intens pada pendidikan. tanda yang baik adalah jalan pasti untuk posisi yang baik dengan upah yang baik. Dalam hal ini, Singapura adalah meritokrasi. Jendela terbuka ke tali jemuran di pusat kota bergaya kolonial perumahan di Singapura.. Simbol Sosial Stratifikasi Singapura bercanda merujuk pada keinginan mereka untuk "lima C": mobil, kondominium, kartu kredit, keanggotaan klub, dan karier. Ini adalah simbol penting dari kekayaan dan status tanpa memandang etnis. Tidak ada kostum nasional, namun anggrek digunakan sebagai simbol nasional, dan tekstil dengan pola anggrek dapat digunakan sebagai simbol nasional pada acara-acara resmi.
7 Kapal dan bangunan di Inner Harbor. Meningkat tinggi adalah fitur mencolok dari lanskap Singapura. Kehidupan politik Pemerintah. Singapura adalah republik dengan sistem parlementer. Kepala negara adalah presiden, yang dipilih untuk jangka waktu tetap enam tahun. parlemen terpilih dalam pemilihan wajib umum setiap lima tahun. Ada juga enam anggota dinominasikan parlemen. kabinet adalah organ eksekutif negara, dan pelaksanaan kebijakan pemerintah dilakukan oleh kementerian dan papan hukum. Kepemimpinan dan Politik Pejabat. Partai Aksi Rakyat (PAP) telah mempertahankan mayoritas di parlemen sejak tahun 1965, dengan hanya beberapa kursi yang diduduki politisi dari partaipartai oposisi. Jalan menuju posisi politik melalui sistem kader PAP terletak pada pendidikan dan profesional jasa serta loyalitas. Pihak-pihak lain yang dipimpin oleh politisi dengan kepribadian yang kuat. Masalah sosial dan Kontrol. Tingkat kejahatan yang rendah. Sistem peradilan didasarkan pada sistem hukum Inggris. Hukuman mati dikenakan untuk penyelundupan narkoba, dan cambuk masih digunakan sebagai hukuman. Selain itu, ada denda atau hukuman lain untuk berbagai pelanggaran, seperti membuang sampah di lantai, buang air kecil di dalam lift, dan terlibat dalam politik luar terdaftar partai politik. Kegiatan militer. Kedua militer dan pertahanan sipil berkembang dengan baik, dan angkatan bersenjata dilengkapi. Dua setengah tahun wajib militer yang diperlukan untuk laki-laki.
8 Kesejahteraan Sosial dan Perubahan Program kesejahteraan sosial dibiayai melalui Provident Fund Central (CPF), skema tabungan masyarakat. Karyawan di bawah usia 55 dan majikan mereka berkontribusi jumlah yang tetap dari gaji pekerja ke rekening individu dikelola oleh CPF. Akun ini memberikan keamanan finansial untuk hari tua dan dapat ditarik di untuk perumahan dan biaya medis dan pendidikan. Charity merupakan aspek penting dari pembiayaan kesejahteraan sosial. Perawatan yang lama, sakit, dan penyandang cacat di tangan keluarga dan kerabat. Tiga lembaga yang berbeda memberikan beberapa layanan sosial bagi anggota dari tiga kelompok etnis. unit kerja sosial independen juga melakukan beberapa pekerjaan sosial. Festival Artikel utama: Hari libur di Singapura Lihat juga: Daftar topik Singapura terkait dan Singapore Arts Festival Hari libur besar mencerminkan keanekaragaman ras yang disebutkan, termasuk Tahun Baru Cina, Budha Hari Waisak, Muslim Idul Fitri (dikenal secara lokal oleh perusahaan Melayu nama Hari Raya Puasa ), dan Hindu Diwali (dikenal secara lokal oleh perusahaan Tamil nama Deepavali ). Kristen merupakan minoritas besar dan berkembang pesat, dan Hari Natal, Jumat Agung, dan Hari Tahun Baru juga hari libur. Pada tanggal 9 Agustus, Singapura merayakan ulang tahun kemerdekaannya dengan serangkaian acara, termasuk Parade Hari Nasional yang merupakan upacara utama. The National Day Parade 2005 diadakan di Padang di pusat kota. Pada tahun 2003, Esplanade - "Theatres on the Bay", pusat seni pertunjukan, dibuka. Esplanade juga dikenal sebagai "The Durian ", karena kemiripannya dengan buah. The Arts House di Old Parliament Lane juga telah mendukung seni pertunjukan lokal dalam beberapa tahun terakhir. Nanyang Academy of Fine Arts (NAFA) dan LASALLE College of the Arts adalah dua lembaga seni utama yang menawarkan program full-time untuk seni pertunjukan di Singapura.
D. Dinamika Kependudukan Indonesia
D. Dinamika Kependudukan Indonesia Indonesia adalah negara kepulauan dengan potensi sumber daya manusia yang sangat besar. Jumlah penduduk yang tinggal di Indonesia mencapai 256 juta jiwa (Worl Population
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebut dirinya dengan istilah Hokkian, Tiochiu, dan Hakka. Kedatangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suku bangsa Tionghoa merupakan salah satu etnik di Indonesia. Mereka menyebut dirinya dengan istilah Hokkian, Tiochiu, dan Hakka. Kedatangan leluhur orang Tionghoa
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Bab ini merupakan uraian simpulan dari skripsi yang berjudul Perkembangan Islam Di Korea Selatan (1950-2006). Simpulan tersebut merujuk pada jawaban permasalahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kenyataan yang tak terbantahkan. Penduduk Indonesia terdiri atas berbagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia sebagai suatu negara multikultural merupakan sebuah kenyataan yang tak terbantahkan. Penduduk Indonesia terdiri atas berbagai etnik yang menganut
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM NEGARA JEPANG. Kepulauan Jepang yang terletak lepas pantai timur benua Asia,
BAB II GAMBARAN UMUM NEGARA JEPANG 2.1. Letak Geografis Kepulauan Jepang yang terletak lepas pantai timur benua Asia, membentang seperti busur yang ramping sepanjang 3.800 KM. Luas totalnya adalah 377.815
Lebih terperinciBAB VII RAGAM SIMPUL
BAB VII RAGAM SIMPUL Komunitas India merupakan bagian dari masyarakat Indonesia sejak awal abad Masehi. Mereka datang ke Indonesia melalui rute perdagangan India-Cina dengan tujuan untuk mencari kekayaan,
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. masjid yang didirikan di Indonesia. Masjid telah menjadi salah satu bangunan. atau RW, instansi pendidikan, dan instansi pemerintahan.
53 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Masjid merupakan salah satu bangunan yang penting dalam agama Islam. Selain fungsi utamanya sebagai tempat ibadah, masjid juga digunakan sebagai tempat kegiatan umat Islam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang multi kultural dan multi etnis. Keberadaan etnis Cina di Indonesia diperkirakan sudah ada sejak abad ke-5. Secara umum etnis Cina
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pradopo (1988:45-58) memberi batasan, bahwa karya sastra yang bermutu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembicaraan karya sastra tidak lepas dari penilaian-penilaian. Pradopo (1988:45-58) memberi batasan, bahwa karya sastra yang bermutu seni adalah yang imajinatif,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang lebih dikenal dengan multikultural yang terdiri dari keragaman ataupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang dicirikan oleh adanya keragaman budaya. Keragaman tersebut antara lain terlihat dari perbedaan bahasa, etnis dan agama.
Lebih terperinciKOVENAN INTERNASIONAL HAK-HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA
1 KOVENAN INTERNASIONAL HAK-HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA Mukadimah Negara-negara Pihak Kovenan ini, Menimbang, bahwa sesuai dengan prinsip-prinsip yang diumumkan dalam Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan keanekaragaman etnis, budaya, adat-istiadat serta agama. Diantara banyaknya agama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Dengan populasi penduduk
BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Dengan populasi penduduk melebihi 200 juta penduduk, bangsa Indonesia terdiri dari multi ras, etnis, kultur, dan agama.
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG LAMBANG PALANG MERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG LAMBANG PALANG MERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia
Lebih terperinciKandy City Sri Lanka. dataran tinggi Kandy. Saat ini kota Kandy menjadi ibu kota administratif dan kota suci Central Province, Sri Lanka.
Kandy City Sri Lanka Kota Kandy adalah sebuah kota terbesar kedua setelah Colombo di Sri Lanka. Letaknya di Central Province, Sri Lanka. Kota yang dulunya merupakan ibukota terakhir dari era raja-raja
Lebih terperinciKandy City Sri Lanka. di Indonesia.
Kandy City Sri Lanka Kota Kandy adalah sebuah kota terbesar kedua setelah Colombo di Sri Lanka. Letaknya di Central Province, Sri Lanka. Kota yang dulunya merupakan ibukota terakhir dari era raja-raja
Lebih terperinciPENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Modul ke: PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Negara dan Sistem Pemerintahan Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. Program Studi Manajemen Bagian Isi Pengertian Negara Menurut Para Ahli
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Budaya merupakan sistem nilai suatu masyarakat, meliputi cara-cara berlaku,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Budaya merupakan sistem nilai suatu masyarakat, meliputi cara-cara berlaku, kepercayaan-kepercayaan dan sikap-sikap, dan juga hasil dari kegiatan manusia yang
Lebih terperinciJURNAL TUGAS AKHIR JUDUL PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL PERAHU WARAG SEMARANG
JURNAL TUGAS AKHIR JUDUL PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL PERAHU WARAG SEMARANG LATAR BELAKANG Semarang adalah kota raya dan merupakan Ibu kota dari Jawa Tengah dan sebagai kota metropolitan kelima di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adanya wilayah, adanya penduduk, dan adanya pengakuan dari negara lain,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penduduk merupakan unsur penting dari berdirinya suatu negara. Dimana dalam suatu negara ada yang dinamakan dengan pemerintahan yang berkuasa, adanya wilayah, adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah ibu kota Negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah ibu kota Negara Republik Indonesia. Wilayah Jakarta terbagi menjadi 6 wilayah yang termasuk 5 wilayah kota administratif
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. berasal dari nama tumbuhan perdu Gulinging Betawi, Cassia glace, kerabat
Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Dari beribu-ribu pulau tersebut Indonesia memiliki berbagai suku, ras, agama,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kekompleksitasan Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah membuat Indonesia menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. keanekaragaman kulinernya yang sangat khas. Setiap suku bangsa di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Surakarta selain dikenal sebagai kota batik, juga populer dengan keanekaragaman kulinernya yang sangat khas. Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki kekhasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Tidak hanya menyebarkan di daerah-daerah yang menjadi
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan penyebaran agama-agama di Indonesia selalu meningkat, baik itu agama Kristen Katholik, Protestan, Islam, dan sebagainya. Tidak hanya menyebarkan
Lebih terperinciBAB VIII SEJARAH FILSAFAT CINA
BAB VIII SEJARAH FILSAFAT CINA A. PENGANTAR Filsafat Cina bermula pada masa awal seribu tahun pertama sebelum Masehi. Pada awal abad ke-8 sampai dengan abad ke-5 sebelum Masehi filsafat Cina mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap suatu olahraga. Dapat dibuktikan jika kita membaca komik dan juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Di Jepang terdapat bermacam-macam budaya, salah satunya adalah olahraga. Jepang merupakan salah satu negara yang memiliki ketertarikan tinggi terhadap suatu olahraga.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu ciri yang sekaligus menjadi hakikat setiap bahasa adalah bersifat dinamis (Chaer, 2003: 53). Dinamis dalam hal ini tidak dapat dilepaskan dari berbagai aspek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia penuh dengan keberagaman atau kemajemukan. Majemuk memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia penuh dengan keberagaman atau kemajemukan. Majemuk memiliki makna sesuatu yang beragam, sesuatu yang memilik banyak perbedaan begitupun dengan masyarakat
Lebih terperinciK168. Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168)
K168 Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168) K168 - Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168) 2 K168 Konvensi
Lebih terperinciUKDW BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang permasalahan. 1) Gambaran umum tentang orang Tionghoa yang ada di Indonesia.
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar belakang permasalahan 1) Gambaran umum tentang orang Tionghoa yang ada di Indonesia. Orang-orang Tionghoa asli sudah datang ke pulau Jawa jauh sebelum kedatangan orang Barat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keberagaman suku, agama, ras, budaya dan bahasa daerah. Indonesia memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Budaya merupakan simbol peradaban. Apabila sebuah budaya luntur dan tidak lagi dipedulikan oleh sebuah bangsa, peradaban bangsa tersebut tinggal menunggu waktu
Lebih terperinciBAB II PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA YANG DITUANGKAN DALAM UNJUK RASA (DEMONSTRASI) SEBAGAI HAK DALAM MENGEMUKAKAN PENDAPAT
37 BAB II PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA YANG DITUANGKAN DALAM UNJUK RASA (DEMONSTRASI) SEBAGAI HAK DALAM MENGEMUKAKAN PENDAPAT A. Sejarah Perkembangan Demokrasi di Indonesia Demokrasi adalah bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Utara yang berjarak ± 160 Km dari Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Medan). Kota
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Kisaran adalah Ibu Kota dari Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara yang berjarak ± 160 Km dari Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Medan). Kota Kisaran
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. Desa Pagaran Dolok merupakan salah satu desa dari Kecamatan Hutaraja
13 BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Geografis Desa Pagaran Dolok merupakan salah satu desa dari Kecamatan Hutaraja Tinggi Kabupaten Padang Lawas di Propinsi Sumatera Utara dengan
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, bangunan bersejarah mulai dilupakan oleh
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, bangunan bersejarah mulai dilupakan oleh masyarakat khusunya generasi muda. Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi membuat bangunan-bangunan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memiliki banyak pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Oleh karena itu,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk Republik, dan memiliki banyak pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Oleh karena itu, negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ras, suku, agama dan yang lainnya. Keberagaman ini merupakan sesuatu yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakannegara multikultural yang memiliki keberagaman ras, suku, agama dan yang lainnya. Keberagaman ini merupakan sesuatu yang dapat dikatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Musik dipergunakan untuk memuja dewa-dewi yang mereka percaya sebagai. acara-acara besar dan hiburan untuk kerajaan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbicara tentang musik tidak akan pernah ada habisnya, karena musik begitu melekat, begitu dekat dengan kehidupan manusia. Musik telah ada sejak sebelum Masehi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Islam di Thailand adalah Thailand Selatan. Kawasan ini memiliki panjang
BAB I PENDAHULUAN A. DESKRIPSI WILAYAH 1. Geografis Thailand memiliki 2 Kawasan wilayah yakni Thailand Utara dan Thailand Selatan. Salah satu Kawasan yang menjadi pusat peradaban Islam di Thailand adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memiliki keunikan dan ciri khas yang berbeda-beda. Hal tersebut disebabkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia memiliki beraneka ragam seni dan kebudayaan. Masing-masing memiliki keunikan dan ciri khas yang berbeda-beda. Hal tersebut disebabkan karena masyarakat Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pedoman hidup sehari-hari. Keberagaman tersebut memiliki ciri khas yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap negara memiliki beragam norma, 1 moral, 2 dan etika 3 yang menjadi pedoman hidup sehari-hari. Keberagaman tersebut memiliki ciri khas yang berbeda-beda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Istilah atau nama museum sudah sangat dikenal oleh rakyat Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Istilah atau nama museum sudah sangat dikenal oleh rakyat Indonesia termasuk oleh rakyat yang ada di Sumatera Utara. Secara umum mereka sudah mengetahui bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang memiliki berbagai kebudayaan yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya, kebudayaan ini tersebar
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM DESA TELUK BATIL KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK. Sungai Apit Kabupaten Siak yang memiliki luas daerah 300 Ha.
BAB II GAMBARAN UMUM DESA TELUK BATIL KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK A. Letak Geografis dan Demografis 1. Geografis Desa Teluk Batil merupakan salah satu Desa yang terletak di Kecamatan Sungai Apit
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN EMPANG
24 BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN EMPANG 4.1 Letak dan Keadaan Fisik Kelurahan Empang merupakan kelurahan yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Secara administratif, batas-batas
Lebih terperinciBahasa Indonesia Sebagai Bahasa Internasional
Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Internasional Oleh : Andy Wijaya NIM :125110200111066 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya Malang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa memiliki peranan penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara maritim yang besar dan memiliki berbagai macam kebudayaan, mulai dari tarian, pakaian adat, makanan, lagu daerah, kain, alat musik, lagu,
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SINGKAWANG
Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik
Lebih terperinciARTIKEL TENTANG SENI TARI
NAMA : MAHDALENA KELAS : VII - 4 MAPEL : SBK ARTIKEL TENTANG SENI TARI A. PENGERTIAN SENI TARI Secara harfiah, istilah seni tari diartikan sebagai proses penciptaan gerak tubuh yang berirama dan diiringi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rempah-rempah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan dan kebutuhan manusia di dunia. Kehidupan masyarakat Indonesia pun sangat dekat dengan beragam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keyakinan dan kepercayaannya. Hal tersebut ditegaskan dalam UUD 1945
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk Republik dan memiliki wilayah kepulauan yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Oleh karena itu, Indonesia
Lebih terperinciKatalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA
Katalog BPS : 1101002.6271012 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2014 ISSN : 2089-1725 No. Publikasi : 62710.1415 Katalog BPS : 1101002.6271012 Ukuran Buku
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan. 1.1 Multimedia Interaktif Flash Flip Book Pakaian Adat Betawi
1 BAB I Pendahuluan 1.1 Multimedia Interaktif Flash Flip Book Pakaian Adat Betawi Republik Indonesia disingkat RI atau Indonesia adalah negara di Asia Tenggara, yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian konsep dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003:588) adalah
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pengertian konsep dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003:588) adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada diluar
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 1994 TENTANG PEMBAYARAN PAJAK PENGHASILAN BAGI ORANG PRIBADI YANG BERTOLAK KE LUAR NEGERI
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 1994 TENTANG PEMBAYARAN PAJAK PENGHASILAN BAGI ORANG PRIBADI YANG BERTOLAK KE LUAR NEGERI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa berdasarkan
Lebih terperinciKedudukan Dan Fungsi Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional,Negara,Dan Daerah
1 Kedudukan Dan Fungsi Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional,Negara,Dan Daerah 1. KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA SEBAGAI BAHASA NASIONAL Kedudukan pertama bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. formal dalam bentuk sebuah negara. Sub-sub etnik mempunyai persamaanpersamaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangsa Indonesia memiliki berbagai macam agama, suku bangsa dan keturunan, baik dari keturunan Cina, India, Arab dan lain-lain. Setiap golongan memiliki karakteristik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Wilayah Indonesia yang terbentang dari Sabang s2ampai Merauke dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wilayah Indonesia yang terbentang dari Sabang s2ampai Merauke dengan luas 5.193.250 kilometer persegi 1 sudah pasti menyebabkan munculnya keanekaragaman dan kemajemukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang mempunyai keanekaragaman budaya dan komunitas masyarakat yang unik seperti ras, suku, agama, dan etnis. Kebudayaan di Indonesia
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Tenggara, yakni Association South East Asian Nations atau yang dikenal
BAB V KESIMPULAN Malaysia merupakan negara yang berada di kawasan Asia Tenggara, sebagai negara yang berada di kawasan Asia Tenggara, Malaysia merupakan salah satu pendiri organisasi di kawasan Asia Tenggara,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
102 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Peran Cheng Ho dalam proses perkembangan agama Islam di Nusantara pada tahun 1405-1433 bisa dikatakan sebagai simbol dari arus baru teori masuknya agama Islam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Cina merupakan salah satu negara yang kaya akan kebudayaan dan ilmu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Cina merupakan salah satu negara yang kaya akan kebudayaan dan ilmu filsafatnya. Cina dikenal sebagai bangsa dengan peradaban yang begitu tinggi. Cina juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Sebagian besar siswa yang telah menyelesaikan pendidikan dari Sekolah
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sebagian besar siswa yang telah menyelesaikan pendidikan dari Sekolah Menengah Atas (SMA) memutuskan untuk melanjutkan pendidikan kejenjang Perguruan Tinggi (PT). Fenomena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai upacara ritual yang bersifat magis, adat istiadat maupun hiburan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan salah satu sarana bagi manusia untuk berkreasi dan berkarya. Manusia berkarya melalui cara dan media yang berbeda-beda sesuai dengan bakat dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang majemuk secara etnik, agama, ras dan golongan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara yang majemuk secara etnik, agama, ras dan golongan. Hidup berdampingan secara damai antara warga negara yang beragam tersebut penting bagi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. 5.1 Alasan Kehadiran Rejang Sangat Dibutuhkan dalam Ritual. Pertunjukan rejang Kuningan di Kecamatan Abang bukanlah
BAB V KESIMPULAN 5.1 Alasan Kehadiran Rejang Sangat Dibutuhkan dalam Ritual Kuningan Pertunjukan rejang Kuningan di Kecamatan Abang bukanlah merupakan seni pertunjukan yang biasa tetapi merupakan pertunjukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi antarbudaya dengan baik. kemampuan komunikasi antarbudaya (Samovar dan Porter, 2010: 360).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan dunia bisnis yang ada membuat banyak perusahaan asing hadir di Indonesia. Berbagai perusahaan yang bergerak di bidang seperti telekomunikasi, transportasi,
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN KELURAHAN TERKUL KECAMATAN RUPAT KABUPATEN BENGKALIS
13 BAB II GAMBARAN KELURAHAN TERKUL KECAMATAN RUPAT KABUPATEN BENGKALIS A. Geografi Kelurahan Terkul adalah kelurahan yang terletak di samping kota Batupanjang kecamatan Rupat, dengan status adalah sebagai
Lebih terperinci5. Materi sejarah berguna untuk menanamkan dan mengembangkan sikap bertanggung jawab dalam memelihara keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup.
13. Mata Pelajaran Sejarah Untuk Paket C Program IPS A. Latar Belakang Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang menelaah tentang asal-usul dan perkembangan serta peranan masyarakat di masa lampau
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. SIMPULAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai simpulan dan rekomendasi terhadap penelitian yang berjudul Dampak Sinhala Only Act Solomon Bandaranaike Terhadap Etnis
Lebih terperinciISLAMIC CENTRE DI KABUPATEN DEMAK
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ISLAMIC CENTRE DI KABUPATEN DEMAK Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan oleh : UTTY RAKASIWI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk hidup dalam melangsungkan kehidupannya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk hidup dalam melangsungkan kehidupannya tidak lepas dari lingkungan hidup sekitarnya. Lingkungan hidup manusia tersebut menyediakan berbagai
Lebih terperinciRANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN.
Modul ke: MATA KULIAH : KEWARGANEGARAAN MODUL 2 NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN SUMBER : BUKU ETIKA BERWARGANEGARA, PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI PERGURUAN TINGGI. ( DITERBITKAN OLEH UMB GRAHA ILMU ) Fakultas
Lebih terperinciA. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebudayaan adalah produk atau hasil yang dilakukan atau diciptakan oleh sekelompok masyarakat dalam berbagai aktifitas kegiatan yang mempunyai tujuan sesuai
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. masyarakat Jepang yang pada perayaan shougatsu terdapat berbagai macam jenis
Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Oshougatsu atau lebih dikenal dengan shougatsu adalah perayaan tahun baru masyarakat Jepang yang pada perayaan shougatsu terdapat berbagai macam jenis dekorasi-dekorasi
Lebih terperinciBAB III KONSEP PERANCANGAN
BAB III KONSEP PERANCANGAN Dalam perancangan pusat Informasi dan kegiatan Muslim Tionghoa Lau Tze ini, banyak hal hal yang telah di jelaskan pada bab bab sebelumnya yang akan diterapkan pada perancangan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Semua bangsa memiliki kebudayaan masing-masing. Dan kebudayaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semua bangsa memiliki kebudayaan masing-masing. Dan kebudayaan suatu bangsa mencerminkan kepribadian dan nilai-nilai budaya bangsa tersebut. Salah satu dari hasil kebudayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepentingan metabolisme tubuh, atau hanya sekadar untuk menyenangkan perut.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Makan merupakan kebutuhan paling dasar dan utama bagi setiap makhluk hidup yang sifatnya naluriah, tetapi jenis makanan apa yang layak dan tidak layak dimakan,
Lebih terperinciSHOPPING GUIDE: Yulisia, Shianvie, Maria, dan Feliana
SHOPPING GUIDE: Yulisia, Shianvie, Maria, dan Feliana SHOPPING GUIDE: Yulisia, Shianvie, Maria, dan Feliana Penerbit PT Elex Media Komputindo Shopping Guide: Asia Ditulis oleh Yulisia, Shianvie, Maria,
Lebih terperinciSTATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013
Katalog BPS : 1101002.6271012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013 STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,
SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : a. bahwa Pemerintah Kabupaten Jembrana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut. Fenomena ini misalnya terlihat pada kasus penganut ajaran Sikh yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengakuan terhadap 6 agama resmi di Indonesia membawa dampak tersendiri bagi penganut agama yang tidak termasuk dalam kategori agama yang diakui tersebut.
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI ACEH. NOMOR: 364 Tahun 2014 TENTANG
KEMENTERIAN AGAMA RI KANTOR WILAYAH PROVINSI ACEH Jln. Tgk. Abu Lam U No. 9 Telp. (0651) 22442, 22510, 25103 Fax. (0651) 25103, 22510 Banda Aceh KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI. penelitian pada penulisan skripsi ini yaitu sebagai berikut:
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya, Penulis menarik kesimpulan untuk menjawab permasalahan yang diangkat dalam penelitian
Lebih terperinciINTRODUCTION: INTERNATIONAL RELATIONS IN SOUTHEAST ASIA
INTRODUCTION: INTERNATIONAL RELATIONS IN SOUTHEAST ASIA by: Dewi Triwahyuni INTERNATIONAL RELATIONS DEPARTMENT COMPUTER UNIVERSITY OF INDONESIA (UNIKOM) BANDUNG 2013 1 SOUTHEAST ASIA (SEA) 2 POSISI GEOGRAFIS
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. menjadi pemimpin bagi negara-negara lain di sekitarnya dalam berbagai bidang
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Negara Jepang merupakan salah satu negara maju dan modern di kawasan Asia yang menjadi pemimpin bagi negara-negara lain di sekitarnya dalam berbagai bidang kehidupan.
Lebih terperinciANALISA KOMUNITAS. Kelompok sasaran: Alat dan bahan: Rencana fasilitasi. Modul I1: MemMerencanakan Kegiatan Waktu: 90 menit.
Modul I1: MemMerencanakan Kegiatan Waktu: 90 menit Pengantar: ANALISA KOMUNITAS Aktivitas belajar ini tepat diberikan kepada kelompok yang mau menyusun rencana kegiatan atau yang mau memfasilitasi perencanaan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU
PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN KOTABARU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jubelando O Tambunan, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai ciri keanekaragaman budaya yang berbeda tetapi tetap satu. Indonesia juga memiliki keanekaragaman agama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Keunikan yang dimiliki Indonesia tak hanya merupakan negara yang terdiri dari ribuan pulau, namun juga
Lebih terperinci1. Persiapan. A. Sumber. B. Apa yang dikatakan tentang Toleransi. C. Kemanakah Toleransi ini tertuju
Pelajaran 13 HIDUP DI SINI DAN SEKARANG: TOLERANSI Kebebasan untuk semua? 28 Maret 2015 1. Persiapan A. Sumber Kisah 17:16-34 Yohanes 10:16 Yesaya 56:6, 7 "Di dunia itu disebut Toleransi, tapi di neraka
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. masyarakat yang berada di kawasan non-perbatasan di Indonesia. Masyarakat
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Masyarakat perbatasan di Pulau Penawar Rindu, Kecamatan Belakang Padang, Kota Batam membayangkan nasionalisme itu secara khas dan berbeda dengan masyarakat yang
Lebih terperinciKOVENAN INTERNASIONAL TENTANG HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA 1
KOVENAN INTERNASIONAL TENTANG HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA 1 MUKADIMAH Negara-Negara Pihak pada Kovenan ini, Menimbang bahwa, sesuai dengan prinsip-prinsip yang diproklamasikan dalam Piagam Perserikatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia saat ini telah dijumpai beberapa warga etnis seperti Arab, India, Melayu apalagi warga etnis Tionghoa, mereka sebagian besar telah menjadi warga Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Maamun Al-Rasyid Perkasa Alamsjah IX yang menjadi Sultan ketika itu. Menurut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masjid Raya Al-Mashun didirikan pada tahun 1906, dan selesai pada tahun 1909.Secara keseluruhan biaya pembangunan masjid ditanggung sendiri oleh Sultan Maamun Al-Rasyid
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung, dengan julukan Paris Van Java mempunyai pesona yang begitu luar biasa mulai dari kuliner, budaya sundanya, peninggalan bersejarah dan tujuan wisata. Salah
Lebih terperinci66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)
66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang menelaah tentang asal-usul dan perkembangan serta peranan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki jenis varian makanan paling banyak di dunia. Hal ini disebabkan negara Indonesia memiliki 6.000 dari 18.000 pulau berpenghuni
Lebih terperinciBAB 1 START FROM HERE. A river runs through it yang artinya sebuah sungai mengalir melewati,
BAB 1 START FROM HERE A river runs through it yang artinya sebuah sungai mengalir melewati, merupakan sebuah tema besar yang akan menjadi arahan dalam proses desain. Jadi peranan sungai sebenarnya sangat
Lebih terperinci