METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Belanja Fisik Konstruksi Gedung Kantor Kecamatan Andir Kota Bandung

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Belanja Fisik Konstruksi Gedung Kantor Kecamatan Andir Kota Bandung"

Transkripsi

1 METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Belanja Fisik Konstruksi Gedung Kantor Kecamatan Andir Kota Bandung CV. JAVA WORKERS INDONESIA

2 BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Tahap pelaksanaan merupakan tahapan untuk mewujudkan setiap rencana yang dibuat oleh pihak perencana. Pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang sangat penting dan membutuhkan pengaturan serta pengawasan pekerjaan yang baik sehingga diperoleh hasil yang baik, tepat pada waktunya, dan sesuai dengan apa yang sudah direncanakan sebelumnya. Tahap pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang menentukan berhasil tidaknya suatu proyek, oleh karena itu perlu dipersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis pekerjaan, rencana kerja, serta tenaga pelaksana khususnya tenaga ahli yang profesional yang dapat mengatur pekerjaan dengan baik serta dapat mengambil keputusan keputusan mengenai masalah masalah yang ditemui di lapangan. Dalam pelaksanaan fisik suatu proyek bisa saja timbul masalah masalah yang tidak terduga dan tidak dapat diatasi oleh satu pihak saja. Untuk itulah diperlukan adanya rapat koordinasi untuk memecahkan dan menyelesaikan masalah bersama sama. Dalam rapat koordinasi dihadiri oleh : Konsultan Proyek Koordinator dan Pelaksana Pihak Pemilik ( Owner ) Konsultan Perencana Bantuan Teknis ( Dinas terkait ) Dalam tahap pelaksanaan, semua pelaksanaan pekerjaan di lapangan mengikuti rencana yang telah dibuat oleh pihak perencana. Antara lain gambar rencana dan segala detailnya, jenis material, dan dokumen lainnya. Tahap selanjutnya kontraktor mengerjakan shop drawing sebagai gambar pelaksanaan dengan ruang lingkup serta detail yang lebih sempit kemudian untuk tahap akhir kontraktor membuat as built drawing sebagai gambar akhir sesuai dengan yang ada di lapangan yang digunakan sebagai laporan akhir. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud : Memberikan gambaran tentang manajemen dan tata cara pelaksanaan pekerjaan di lapangan Tujuan : Mendapat hasil pekerjaan yang tepat : Kualitas, Kuantitas dan Waktu LOKASI PEKERJAAN Lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan berada di Jalan Srigunting Raya No.1 Kota Bandung 1

3 LINGKUP PEKERJAAN Ruang Lingkup pekerjaan Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor pada Kecamatan Andir Kota Bandung ini adalah sebagai berikut : A. PEKERJAAN PERSIAPAN B. PEKERJAAN STRUKTUR, meliputi : 1. Galian dan Urugan 2. Pekerjaan Pondasi 3. Pekerjaan Struktur Beton Lantai 1 4. Pekerjaan Struktur Beton Lantai 2 5. Pekerjaan Struktur Beton Atap Dak C. PEKERJAAN ARSITEKTUR I. PEKERJAAN LANTAI I 1. Pekerjaan Dinding dan Railling Tangga 2. Pekerjaan Keramik Lantai dan Dinding 3. Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela 4. Pekerjaan Plafond 5. Pekerjaan Pengecatan 6. Pekerjaan Sanitair II. PEKERJAAN LANTAI 2 7. Pekerjaan Dinding dan Railling Tangga 8. Pekerjaan Keramik Lantai dan Dinding 9. Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela 10. Pekerjaan Plafond 11. Pekerjaan Pengecatan 12. Pekerjaan Sanitair III. PEKERJAAN ATAP D. PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL I. PEKERJAAN LANTAI I 1. Pekerjaan Instalasi Listrik 2. Pekerjaan Air Bersih dan Air Kotor II. PEKERJAAN LANTAI 2 3. Pekerjaan Instalasi Listrik 4. Pekerjaan Air Bersih dan Air Kotor E. PEKERJAAN INFRASTRUKTUR 1. Pekerjaan Perkerasan Jalan ( dalam tapak ) 2. Pekerjaan Pagar Pembatas 3. Pekerjaan Lain lain 2

4 BAB II METODE PENYELESAIAN PEKERJAAN SITE MANAJEMEN Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan pekerjaan Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor pada Kecamatan Andir Kota Bandung perlu dilakukan Site Manajemen yang meliputi : 1. Kecukupan ruang kerja dan sirkulasi kegiatan 2. Tata letak lokasi pekerjaan 3. Meminimalisir gangguan yang ada selama pekerjaan. 4. Efektif dan Efisiensi dalam pekerjaan KELENGKAPAN FASILITAS PROYEK Untuk kelengkapan fasilitas lapangan di area proyek secara umum terdiri dari : 1. Kantor Direksi 2. Kantar manajemen lapangan yang didalamnya terdapat ruang rapat proyek, ruang kerja team proyek. 3. Gudang material yang ditempatkan di tempat yang strategis sehingga tidak menggangu jalannya pekerjaan. 4. Los Kerja pekerjaan kayu, besi beton serta pekerjaan lain yang memerlukan fabrikasi dilapangan. 5. Pembuatan pagar pengaman proyek Disamping itu pula untuk persiapan kerja juga akan dibuat panel dan instalasi listrik sementara baik untuk penerangan maupun untuk peralatan yang memerlukan tenaga listrik untuk menggerakannya seperti Bor, mesin serut kayu dan lain lain. Penempatan personil keamanan atau security merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari proses relokasi area lapangan guna menghindari adanya kendala kendala yang tidak di inginkan selama pelaksanaan pekerjaan. PENGENDALIAN LALU-LINTAS PERALATAN (MOBILITAS) DAN BAHAN KOMPONEN. Dalam hal ini kontraktor pelaksana melakukan mobilisasi awal terhadap peralatan awal yang di butuhkan baik secara temporary maupun yang tetap. Dalam melaksanakan pekerjaan awal atau pendahuluan terkait pelaksanaan proyek ini kami akan selalu memperhatikan : 1. Keteraturan dan sistematis sirkulasi mobilisasi peralatan 2. Menanggulangi tingkat hambatan secara maksimal terhadap aktifitas yang berjalan 3. Melakukan proteksi baik untuk sementara atau tetap terhadap semua akses yang dilalui area umum / lingkungan sekitar. 1

5 RENCANA SCHEDULE PEKERJAAN Schedule yang di rencanakan untuk pekerjaan ini 150 hari kalender masa pelaksanaan yang mencakup pendatangan atau mobilisasi material, Tenaga Kerja. Untuk melihat secara detail tahapan pelaksanaan pekerjaan dapat di lihat pada lembar kerja schedule pelaksanaan di lembar tersendiri. STRUKTUR ORGANISASI Untuk dapat mencapai hasil yang baik, di perlukan pengaturan dan manajemen lapangan yang baik. Untuk itu pada proyek ini di bentuk Struktur Organisasi Proyek yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan. Struktur Organisasi untuk pelaksanaan proyek ini sebagaimana yang disampaikan kepada panitia pengadaan dalam dokumen administrasi dan usulan teknis dalam lembar tersendiri. WORKFLOW PEKERJAAN SPK PEKERJAAN PERSIAPAN PEKERJAAN STRUKTUR PEKERJAAN ARSITEKTUR PEKERJAAN MEKANIKAL & ELEKTRIKAL PEKERJAAN INFRASTRUKTUR BAST 2

6 BAB III URAIAN PEKERJAAN UTAMA A. Penjelasan Umum Pelaksanaan pekerjaan dilakukan setelah di keluarkan Surat Penunjukan Pemenang serta kontrak disetujui serta Surat Perintah Mulai Kerja Berikut Surat Penyerahan Lapangan telah di terima oleh Pihak Kami. Pelaksanaan pekerjaan dilakukan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dalam dokumen kontrak yaitu selama 150 hari kalender. Dalam pelaksanaan proyek, kami selaku kontraktor pelaksana akan tetap mengacu pada RKS baik untuk bahan bangunan dan mutu bangunan. Dalam pelaksanaan suatu pekerjaan konstruksi, penentuan methode kerja sangatlah penting. Hal ini dikarenakan methode kerja yang tepat sesuai dengan pekerjaan dan kondisi proyek akan menentukan hasil penyelesian proyek tersebut, sehingga methode kerja ini harus di rencanakan dan dievaluasi secara cermat sebelum pekerjaan berlangsung. Pemilihan alat kerja yang sesuai, teknis pelaksanaan yang tepat serta pengelolaan sumber daya manusia yang baik akan menunjang performa dan progress pekerjaan dilapangan dengan baik. Pembahasan pada bab ini meliputi beberapa bagian dari pelaksanaan pekerjaan, mulai dari material, peralatan, dan pekerjaan struktur, Arsitektur, Pekerjaan ME dan Pekerjaan Infrastruktur. B. Material Material adalah semua jenis bahan yang digunakan dalam pelaksanaan pembangunan suatu proyek. Material material yang digunakan harus memenuhi syarat yang telah ditentukan dalam Rencana Kerja dan Syarat syarat (RKS) yang telah ditentukan oleh konsultan perencana dan pemilik proyek. Adapun material yang digunakan pada proyek ini adalah sebagai berikut : 1. Air Air merupakan bahan yang penting pada beton yang menyebabkan terjadinya reaksi kimia dengan semen. Air digunakan untuk berbagai keperluan antara lain sebagai bahan adukan beton, adukan semen, untuk perawatan beton (curing), pekerjaan pembersihan sebelum dilakukan pengecoran. Air yang digunakan harus bersih dari bahan bahan yang dapat mengurangi kekuatan beton seperti minyak, garam, bahan bahan organik, serta sampah atau kotoran. Air yang digunakan pada proyek ini merupakan air sumur yang diperoleh dari lokasi proyek dengan cara pembuatan sumur pantek atau dengan penyambungan pada saluran air (sumber air) yang sudah ada. 2. Semen Semen merupakan bahan pengikat hidrolik yang apabila dicampur dengan air dan setelah mengeras tidak mengalami perubahan kimia jika dikenai air (Surya Sebayang, Diktat Bahan Bangunan Volume I Teknologi Beton). Semen yang digunakan adalah semen yang sesuai dengan spesifikasi teknis dari konsultan yaitu semen portland type I. Pada proyek ini jenis semen yang digunakan adalah semen Holcim dan semen Tiga Roda. Semen disimpan pada tempat yang baik agar terlindung dari cuaca (air, hujan dan kelembaban tinggi) yang dapat menyebabkan semen mengeras dan rusak. 1

7 Semen 3. Agregat Halus ( Pasir ) Agregat halus yang digunakan untuk pembuatan adukan pasangan batu, plesteran dan pasangan bata adalah agregat berupa pasir alam sebagai hasil disintegrasi alami dari batubatuan atau. Pasir yang digunakan harus berbutir tajam, keras, dan tidak mengandung lumpur lebih dari 5 %. Agregat Halus 4. Agregat Kasar ( Split ) Agregat kasar yang digunakan sebagai bahan pembuatan beton adalah agregat berupa kerikil yang berasal dari disintegrasi alami dari batu batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu dan mempunyai ukuran 5 40 mm. (Surya Sebayang, Diktat Bahan Bangunan Volume I Teknologi Beton). Agregat kasar yang digunakan untuk adukan beton pada proyek ini berupa batu pecah. Agregat kasar ini harus memiliki gradasi yang baik, keras, padat dan tidak terbungkus oleh material lainnya. Agregat kasar yang digunakan yaitu split 2 cm 3 cm. Agregat kasar yang digunakan sebagai campuran beton tidak dilakukan pengujian. Sehingga secara ilmiah tidak diketahui tingkat kekerasan dari agregat tersebut. Tingkat keausan yang disyaratkan yaitu sekitar %. Berdasarkan pengalaman, agregat kasar yang diperoleh dari kecamatan lagadar cukup baik untuk campuran beton 2

8 Split 5. Baja Tulangan Merupakan material yang sangat penting dalam beton bertulang, sehingga perlu dijaga mutu dan kualitasnya. Untuk mengetahui mutu besi baik maka harus memenuhi syarat syarat sebagi berikut : a. Bebas dari kotoran kotoran, lapisan minya, karat dan tidak retak atau mengelupas. b. Mempunyai penampang yang sama rata c. Ukuran disesuaikan dengan Shop Drawing Untuk tempat penyimpan sebaiknya diberi bantalan kayu dan tempat yang kering unruk menghindari karat. Baja tulangan 6. Kayu Kayu digunakan untuk bekisting Kolom beton, Balok Beton dan plat lantai, dan pekerjaan beton lainnya. Kayu yang digunakan terdiri dari balok kayu, papan, multipleks 9 mm yang mempunyai ukuran bermacam macam sesuai kebutuhan. Adapun ukuran kayu yang digunakan adalah : a. Kayu Papan ukuran 3/20 cm untuk pembuatan bekisting sloof dan kolom b. Kayu kaso ukuran 5/7 untuk perancah bekisting c. Kayu perancah dipakai untuk penyangga bekisting plat lantai d. Multipleks tebal 9 mm 3

9 7. Batu Bata Ringan ( Hebel ) Bata ringan Hebel yang berfungsi untuk dinding adalah bahan konstruksi batu bata tradisional. Selain kuat dan ringan dengan bata ringan Hebel proses pemasangan lebih cepat serta memberikan keakuratan karena ukuran, tekstur bahan yang rata dan seragam yang dapat menghasilkan dinding konstruksi yang rapih. Dengan hasil dinding konstruksi yang rapi dan rata dapat mengurangi pemborosan bahan pada saat proses plesteran dinding. Bata Ringan Hebel 8. Batu Bata Merah Batu bata yang dipakai harus bebas dari cacat, retak, cat atau adukan, mempunyai sudut siku dan ukuran seragam dan langsung didatangkan dari Kabupaten Bandung dan sekitar kota Bandung dipakai sebagai sekat pada dinding pagar dengan ukuran batu bata 18 x 10 x 4 cm. Bata Merah 4

10 9. Lantai Granit dan Dinding Keramik Untuk penutup lantai utama dan penutup lantai tangga menggunakan granit ukuran 60 cm x 60 cm type Polished dan Unpolished dengan kualitas KW I ex China sedangkan untuk penutup lantai Kamar Mandi dan tempat wudhu menggunakan keramik 25 cm x 25 cm sedangkan untuk dinding menggunakan ukuran 20 cm x 45 cm kualiatas KW I ex ROMAN. Granit 60 x 60 ex China Keramik Dinding 10. Profil Aluminium uk. 3, Kaca dan Aksesories Profil Aluminium : Bahan : Aluminium warna ukuran 3 untuk kusen Daun Pintu, Jendela dan BV Produk : setara EDICO, ALEXINDO Jenis : Aluminium Extrusion Powder Coating Ketebalan : Minimun 1,3 mm Jendela Ukuran : 1,5 x 3 Kaca Tebal Warna Pemakaian Type/Produk : 10 mm, 12 mm : Polos, tempered : sesuai dengan gambar rencana : Lokal/mutu baik 5

11 11. Penutup Atap Plafond Plafond Type : Gypsum dan GRC Ukuran : 1,2 m x 2,44 m Tebal : Gypsum 9 mm dan GRC 6 mm Rangka Plafond Bahan Ukuran Tebal : Rangka Metal Furing : 40 mm x 40 mm : 0,8 mm C. Peralatan Peralatan yang dipergunakan pada pekerjaan Rehabiitasi Sedang/Berat Gedung Kantor pada Kecamatan Andir Kota Bandung adalah : Generator Pompa Air Stamper 59 Kg Pompa beton Concrete Vibrator Mesin Las Theodolite Beton Molen 0.3 m3 Scafolding Bor tangan Gerinda Tangan Mobil Pick Up Generator Generator digunakan sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan energi listrik, digunakan untuk alatalat yang menggunakan listrik di lokasi pekerjaan ini. Generator Pompa Air Sebagai penunjang kebutuhan air selama pekerjaan berlangsung, pompa air sangat diperlukan untuk mendukung kelancaran proses pekerjaan dari awal sampai selesainya pekerjaan. 6

12 Stamper Stamper atau istilah umum lainnya disebut Stamper Rammer adalah alat mesin yang dipergunakan untuk pemadatan tanah. Alat ini merupakan alat yang sangat membantu untuk mempercepat proses pemadatan tanah timbun maupun pemadatan tanah asli kohesif. Disamping sebagai alat untuk pemadatan untuk bangunan gedung alat ini juga sering dipergunakan dalam pekerjaan pemadatan jalan, halaman dan juga untuk pekerjaan pemadatan timbunan lainnya. Stamper Pompa Beton Pompa Beton/Concrete Pump adalah alat untuk menaikkan Beton ke lokasi pengecoran. Baik untuk Plate rumah,gedung,dsb. Sehingga pekerjaan pengecoran lebih mudah,cepat dan efisien. Pompa Beton 7

13 Concrete Vibrator Pada pengecoran beton dibutuhkan kepadatan yang utuh sehingga tidak terdapat rongga dalam adukan beton, karena rongga tersebut dapat mengurangi mutu dan kekuatan beton. Dalam pelaksanaan pengecoran dibutuhkan vibrator yang fungsinya untuk memadatkan adukan beton pada saat setelah pengecoran. Vibrator merupakan alat penggetar mekanik yang digunakan untuk menggetarkan adukan beton yang belum mengeras agar menghilangkan rongga rongga udara, sehingga beton menjadi lebih padat. Cara operasionalnya dengan cara memasukkan selang penggetar ke dalam adukan beton yang telah dituang ke dalam bekisting. Concrete Vibrator Mesin Las Pengelasan (welding) adalah salah salah satu teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan sambungan yang kontinyu. Lingkup penggunaan teknik pengelasan dalam pekerjaan ini meliputi pembuatan railling pagar, dan pekerjaan yang membutuhkan pengelasan lainnya. Mesin Las 8

14 Theodolite Theodolith merupakan alat bantu dalam proyek untuk menentukan as bangunan dan titik titik as kolom pada tiap tiap lantai agar bangunan yang dibuat tidak miring. Alat ini dipergunakan juga untuk menentukan elevasi tanah dan elevasi tanah galian timbunan. Cara operasionalnya adalah dengan mengatur nuvo dan unting unting di bawah theodolith. Kemudian menetapkan salah satu titik sebagai acuan. Setelah itu, menembak titik titik yang lain dengan patokan titik awal yang ditetapkan tadi. Theodolite Beton Molen Molen digunakan untuk pembuatan adukan beton pada pekerjaan pondasi menerus, sloof, dan kolom. Molen ini digerakkan dengan menggunakan tenaga mesin disel (Sumo Diesel Engine SX 175), kapasitas molen yang digunakan adalah 0,35 m3 merk Tiger tahun Kecepatan putar alat harus benar benar stabil, karena berpengaruh pada mutu beton yang dihasilkan. Beton Molen 9

15 Scafolding Scafolding berfungsi untuk : Sebagai struktur sementara untuk menahan beton yang belum mampu memikul beratnya sendiri (pada pelaksanaan pengecoran). Sebagai struktur sementara untuk membantu pelaksanaan pemasangan bata, plesteran dan pengecatan. Scafolding Bor Tangan Mesin bor yang digunakan yaitu bor tangan (Hand Drilling). Alat ini digunakan untuk pengeboran kayu pada pekerjaan kusen pintu dan jendela. Selain untuk pekerjaan diatas alat ini juga digunakan untuk pekerjaan plafond. Yaitu untuk pemasangan paku gypsum serta pada pekerjaan rangka atap baja ringan. Bor Tangan 10

16 Gerinda Tangan Gerinda tangan adalah salah satu alat yang paling sering digunakan dalam proses produksi metalworking. Mesin gerinda tangan merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda benda kerja.. Menggerinda dapat bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan, merapikan hasil las, membentuk lengkungan pada benda kerja yang bersudut, menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas, dan lain lain. Gerinda tangan Mobil Pick Up Untuk angkutan material dari dan menuju proyek menggunakan ordinary truck. Serta untuk pembuangan material sisa sisa bongkaran keluar site. Mobil Pick Up Peralatan Lainnya : Palu, linggis Cangkul Sekop Waterpass Meteran Alat Ukur / Mistar Dll 11

17 A.I. PEKERJAAN PERSIAPAN Ruang lingkup pada pekerjaan persiapan ini adalah : Pembuatan Direksikkeet, Gudang Alat dan Bedeng Pekerja Biaya Perijinan (di luar IMB) Papan nama Proyek Pagar Sementara Dari Seng Gelombang Tinggi 2 Meter Pembersihan Lapangan dan Perataan Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank Biaya Penambahan Daya Listrik Pengadaan Air dan Listrik Kerja Mobilisasi dan demobilisasi Biaya Dokumentasi dan Pelaporan Biaya Asbuild Drawing Pembuatan Direksi Keet, Gudang Alat dan Bedeng Pekerja Direksi Keet Kantor peroyek di bangun sebagai tempat bekerja bagi para staf baik staf dari kontraktor, pengawas, maupun pemilik proyek di lapangan. Pembuatan direksi keet Pembangunan tidak di bangun secara permanen karena hanya bersifat sementara, namun tetap mengutamakan kenyaman yang mengacu pada spesifikasi teknis dokumen pelelangan yakni Direksi keet dilengkapi dengan ketentuan dalam dokumen kontrak. Gudang Material Pembuatan Gudang Material dan peralatan bertujuan untuk melindung material maupun alat dari pengaruh cuaca. Pembuatan Papan Nama Proyek Papan Nama Proyek merupakan informasi mengenai pekerjaan yang sedang dilaksanakan, ditempatkan pada posisi yang dapat terlihat secara jelas oleh umum. Papan nama ini dibuat menggunakan bahan kayu meranti dilapis seng plat serta di cat kayu. Pagar Sementara dari Seng setinggi 2 meter Kosnstruksi Pagar peroyek di buat dengan menggunakan dinding seng dan diperkuat dengan menggunakan tiang taing besi atau kayu dan di ikat dengan paku/baut pengikat pada jarak tertentu, sehingga kosnstruksinya kuat dan sesuai dengan fungsi yakni untuk menjamin keamanan pekerja dalam lingkunngan proyek. Pengukuran dan Pemasangan Bowplank Pengukuran Pengukuran ulang perlu dilaksanakan untuk cross chek kembali antara ukuran yang ada pada gambar rencana dengan keadaan lahan yang akan dibangun tersebut. Untuk memulai pelaksanaan pekerjaan pembangunan yang pertama kali harus dilaksanakan adalah Pekerjaan Pengukuran dengan cara membuat suatu titik tolak / titik duga yang disebut BM ( Bench Mark ) berupa patok beban ukuran 15 / 15 cm yang diberi warna dengan ketentuan (biasanya warna merah). Pengukuran ulang dilaksanakan pada setiap akan melaksanakan setiap masing masing bangunan Gedung. Bench Mark merupakan titik tetap sebagai referensi untuk posisi horisontal dan posisi vertikal semua detail didalam site dan sekitarnya. Selanjutnya dapat dilakukan pengukuran untuk penentuan titik ketinggian dan sudut sudut dengan menggunakan waterpass dan theodolite. Pengukuran sudut siku siku dengan prisma atau benang secara azaz Segi Tiga Phytagoras sesuai dengan persetujuan Konsultan Pengawas. 12

18 Permukaan peil ± 0,00 bangunan diambil ± 60,00 cm dari permukaan tanah existing. Semua ukuran ketinggian galian,pondasi, sloof, kusen, dak beton dan lain lain akan mengambil patokan dari peil ± 0,00 tersebut. Bowplank Yang dimaksud dengan bouwplank/papan bangunan adalah papan yang dipasang pada patok patok pengukuran ukuran bangunan atau patok (duga peil) yang dipasang mendatar dari sebelah atasnya diketam secara rata dan rapi. Fungsi papan bangunan adalah: Untuk memudahkan titik titik ukuran bangunan Untuk menarik atau membuat sumbu dinding bangunan Untuk menentukan garis garis pondasi Sebagai pedoman dalam menggali tanah pondasi Didalam pekerjaan pengukuran bentuk dan ukuran ruangan dalam suatu bouwplank, yang diperlukan pertama tama adalah: Gambar rencana Pembersihan tanah dan pemasangan patok patok sesuai dengan gambar rencana Memotong bowplank Memberi tanda pada bowplank dengan paku, cat/meni Bahan dan Alat : Kayu Balok 5/7 Paku 2 3 Kayu Papan 3/20 Palu Benang Meteran Prosedur pemasangan Bowplank a. Kedudukan harus kuat dan tidak mudah goyah b. Berjarak cukup dari rencana galian, diusahakan bowplank tidak goyah akibat pelaksanaan galian. c. Terdapat titik atau dibuat tanda d. Sisi atas bowplank harus terleat sebidang (horizontal) dengan papan bowplank lainnya e. Letak kedudukan bowplank harus seragam menghadap kedalam bangunan f. Garis benang bowplank merupakan as (garis tengah) daripada pondasi dan dinding batu bata Pemasangan Bowplank 13

19 B. PEKERJAAN STRUKTUR Ruang lingkup pada pekerjaan Struktur ini adalah : A. PEKERJAAN GALIAN DAN URUGAN B. PEKERJAAN PONDASI C. PEKERJAAN STRUKTUR BETON LANTAI 1 D. PEKERJAAN STRUKTUR BETON LANTAI 2 E. PEKERJAAN STRUKTUR BETON ATAP DAK B.1 PEKERJAAN GALIAN DAN URUGAN DAN PONDASI Denah Rencana Pekerjaan Galian Tanah untuk Pondasi, Straus dan Sloof Pekerjaan Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor pada Kecamatan Andir Kota Bandung Sesuai dengan gambar rencana dan perhitungan rencana anggaran biaya, yang termasuk dalam pekerjaan galian tanah dan pondasi adalah : a. Galian tanah pondasi 86,86 m3 b. Galian Strauss Pile dia. 25 cm h : 3 m 60,00 m c. Urugan Tanah Kembali 50,49 m3 d. Pasir Urug Bawah Pondasi 2,62 m3 e. Lantai Kerja Bawah Pondasi Poer Plat 0,79 m3 f. Urugan tanah bawah lantai 80,26 m3 g. Pemadatan tanah bawah lantai dasar 80,26 m2 h. Pasir Urug bawah lantai t = 10 cm 16,04 m3 i. Pekerjaan Aanstamping 7,38 m3 j. Pekerjaan Pondasi Batu Belah 20,46 m3 k. Pekerjaan Strauss Pile dia. 25 cm 2, 95 m3 l. Pekerjaan Pondasi Telapak type P1 5,12 m3 m. Pekerjaan Pondasi Telapak type P2 0,77 m3 14

20 Pekerjaan galian tanah segera dilaksanakan setelah pemasangan bouwplank telah selesai dan sudah mendapat persetujuan dari pengawas lapangan/mk. Pekerjaan Galian Tanah untuk Pondasi dan Sloof Pekerjaan galian tanah dilaksanakan sedalam elevasi rencana, dipadatkan dengan mesin pemadat sehingga mendapatkan elevasi yang betul betul waterpass, toleransi kemiringan tidak lebih dari 0.5 cm. Sebelum melalukan galian tanah pondasi, yang diperhatikan adalah letak titik titik bangunan yang tertera pada papan bowplank, berupa paku atau cat yang diberi cat merah. Tanda tersebut menunjukan ukuranukuran ruangan maupun lebar tanah yang akan digali untuk pasangan pondasi. Tahapan pekerjaan galian tanah adalah sebagai berikut : Persiapkan alat alat yang diperlukan. Menggali tanah dengan ukuran lebar sama dengan lebar pondasi bagian bawah dengan kedalaman sesuai rencana. Menggali sisi sisi miringnya, sehingga diperoleh sudut kemiringan yang tepat. Tanah bekas galian dibuang disisi tebing galian atau ditempat yang telah ditentukan. Tahap akhir adalah cek posisi lebar, kedalaman, dan kerapian galian disesuaikan dengan gambar rencana. Galian tanah untuk pondasi harus sesuai dengan ukuran dalam gambar rencana atau sampai tanah keras. Apabila diperlukan untuk mencapai daya dukung yang baik, dasar galian harus dipadatkan/ditumbuk. Jika galian melampui batas kedalaman, maka harus ditimbun kembali dan dipadatkan sampai kepadatan maksimum, hasil galian yang dapat dipakai untuk penimbunan harus diangkut langsung ke tempat yang sudah direncanakan. Pekerjaan galian tanah pondasi ini meliputi beberapa tahap antara lain : Menetukan as pondasi dengan menggunakan benang, dari hasil persilangan benang ditetapkan sebagai as pondasi. Pekerjaan galian tanah untuk tempat pondasi sesuai dengan kebutuhan dimensi pondasi dan kedalaman galian sesuai dengan yang telah direncanakan. Penghamparan lantai kerja sebagai base pondasi beton setebal 10 cm, mortar yang dihampar menggunakan perbandingan adukan 1 : 3 : 5. Pekerjaan pemasangan batu kali mengunakan adukan 1 : 5 Pelurusan pondasi menyesuaikan dengan benang yang telah terpasang. Untuk mendapatkan hasil yang baik didalam pelaksanaan pekerjaan galian tanah pondasi dan untuk memudahkan pekerjaan pasangan pondasi, maka galian tanah harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : Pekerjaan galian tanah pada tanah dasar harus dilakukan secara hati hati dan tanah dasar harus selalu diukur dari permukaan papan bangunan yang telah dibuat mendatar (waterpass). Semua tanah galian harus ditempatkan di luar papan bangunan agar bowplank dan semua pekerjaan tidak terganggu. Tebing dinding galian pondasi dibuat tidak mudah longsor. Untuk tanah yang kurang keras dibuat 5 : 1, untuk tanah keras tanah tebing dibuat 10 : 1, pada tanah pasir dibuat Peralatan yang dipergunakan pada pekerjaan galian ini adalah : 1. Cangkul 2. Pengki 3. Garpu ( bila diperlukan ) 4. Meteran 15

21 Pekerjaan Galian Tanah untuk Pondasi dan Sloof Pekerjaan ini dilaksanakan setelah galian tanah pondasi plat setempat, pondasi batukali, sloof, dan pondasi tangga selesai dilaksanakan. Pasir urug dipadatkan. Pengurugan dilakukan lapis demi lapis hingga mendapatkan ketebalan dan kepadatan setebal 5 cm. Pasir urug tidak boleh terlalu basah dan jika pasir kering maka disiram menggunakan air dan jangan terlalu jenuh. Untuk pekerjaan di bawah pondasi batu kali dilaksanakan secara pararel dengan pekerjaan pondasi batu kali. Pekerjaan Pondasi Batu Kali dan Aanstamping Pekerjaan pondasi batu kali dikerjakan mengikuti panjang bangunan sesuai dengan bentuk dan denah. Hal ini dilakukan agar beban dinding dapat dipikulnya. Setelah itu dipersiapkan pekerjaan beton. Salah satunya adalah sloof. Detail Gambar Rencana Pondasi Batu Kali dan Aanstamping Aanstamping : 1. Aanstamping batu kali adalah batu yang disusun sedemikian rupa. Setebal 20 cm. disiram dengan pasir dan air sampai padat dan celah celah batu terisi seluruhnya. 2. Aanstamping batu kali gunanya untuk menerima beban dari pondasi dan memindahkannya ke dasar tanah. 3. Lebar aanstamping tergantung lebar pondasi, ditambah 20 cm kiri kanan pondasi. Pondasi Batu Belah 1. Pondasi batu kali harus diperhitungkan sedemikian rupa hingga dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap berat sendiri, beban beban berguna dan gaya gaya dari luar seperti tekanan angin, gempa bumi dan lain lain. Pondasi tidak boleh turun setempat setempat. 2. Pondasi langsung atau pondasi dangkal digunakan bila lapisan tanah dapat dengan daya dukung yang sangat besar, letaknya tidak dalam. 3. Pasangan batu kali disusun sedemikian rupa dengan spesi 1 pc : 3 ps dengan memperhatikan grading/susunan butir pasir yang memenuhi syarat. Kadar lumpur pasir dibenarkan lebih dari 5%. 16

22 Tahap pelaksanaannya adalah sebagai berikut : Pasang patok batu untuk memasang 2 profil ( 2 patok untuk tiap profil ). Profil dipasang pada setiap ujung lajur pondasi. Pasang bilah batu datar pada kedua patol, setinggi profil. Pasang profil benar benar tegak lurus dan bidang atas profil datar. Usahakan titik tengah profil tepat pada tengah tengah galian yang direncanakan dan bidang atas profil sesuai peil pondasi. Pasanga profil tersebut pada bilah bidang datar yang dipasang antara 2 patok dan juga dipaku agar lebih kuat. Pasang patok sokong, miring pada tebing galian pondasi dan ikatkan dengan profil sehingga kuat dan kokoh. Setelah semua profil sesuai dengan yang direncanakan dan tidak ada kesalahan maka selanjutnya mempersiakan alat dan bahan. Pasang benang pada sisi luar profil untuk setiap ketinggian 25 cm dari permukaan urugan pasir. Siapkan adukan untuk melekatkan batu kali/belah. Susun batu diatas lapisan pasir yang sudah dipadatkan tanpa adukan. Naikkan benang pada 25 cm berikutnya dan pasang batu kali dengan adukan, sesuai dengan ketinggian benang. Usahakan bidang luar pasangan batu tersebut rata. Sediakan tempat lubang lubang stek kolom dan keperluan lainnya. Cor stek kolom tersebut dan rapikan pondasinya. Setelah pasangan mengeras, bagian pinggir diurug kembali. Pekerjaan Straus Pile Detail Rencana Pondasi Strauss Pile Pondasi strauss pile ini termasuk kategori pondasi dangkal. Pondasi jenis ini biasanya digunakan pada bangunan yang bebannya tidak terlalu berat seperti pada pekerjaan ini dikarenakan tidak memiliki bentang antar kolom yang panjang Galian tanah untuk pondasi strauss harus sesuai dengan ukuran dalam gambar rencana yaitu diameter 25 cm dengan kedalaman 3 meter. Apabila diperlukan untuk mencapai daya dukung yang baik, dasar galian tanah harus dipadatkan/ditumbuk. 17

23 Cara kerja pemasangan pondasi strauss pile ini adalah dengan mengebor tanah berdiameter sesuai dengan perhitungan struktur diameter pondasi. Setelah itu digunakan casing dari pipa PVC yang dicor sambil diangkat cassing nya. Cassing digunakan pada tanah lembeh atau berair. Jika tanah keras dan tidak berair, pondasi dapat langsung dicor tanpa cassing. Pada pekerjaan ini tidak menggunakan cassing karena tanah di lokasi keras dan tidak berair. Kedalaman pondasi ini dapat mencapai 3 meter dengan menggunakan besi tulangan sepanjang pondasi. Biasanya ukuran pondasi yang sering digunakan adalah diameter 25 cm, 30 cm dan 40 cm. Pada pekerjaan ini digunakan ukuran pondasi diameter 25 cm. Seperti layaknya pondasi tiang, maka pondasi ini ditumpu pada dudukan beton (pile cap). Fungsi dudukan beton adalah mengikatkan tulangan pondasi pada kolom dan sloof. Selain itu fungsinya adalah untuk mentransfer tekanan beban di atasnya. Persiapan Kerja Persiapan kerja pondasi ini sangat sederhana hanya memerlukan waktu beberapa menit saja untuk mensetting alat berupa mata bor, pipa, setang dan alat pendukung lainnya. Pengeboran Tanah dibor dengan besar diameter 25 cm, mata bor diputar dan diberi beban tekanan sampai dirasa sudah dipenuhi tanah lalu diangkat dan dibuang tanahnya, ini dilakukan terus menerus sampai kedalaman yang diinginkan. Pengeboran tanah dikerjakan 2 orang untuk 1 alat. Pengeboran Strauss 18

24 Pembesian Pengerjaan pembesian dengan pembuatan besi spiral dan pemotongan besi pokok untuk jari jari, dilanjutkan dengan perangkaian keduanya hingga menjadi kerangka tulangan seperti gambar dibawah ini. Pembesian Strauss dan Detail Penulangan Pengecoran Ini adalah tahap terakhir dalam pekerjaan pondasi strauss pile, yang jadi catatan apabila lobang bor dipenuhi air maka pengecoran bisa menggunakan pipa paralon sebagai penghantar cor supaya tidak bercampur dengan air lumpur dan hasil beton yang lebih baik, tapi apabila tanah kering adukan cor bisa langsung dituangkan. Pada pekerjaan strauss ini menggunakan mutu beton K

25 Pekerjaan Pondasi Telapak dan Sloof Pondasi Telapak Denah Rencana Pondasi Telapak P1, P1A, P2 Kantor Kecamatan Andir Kota Bandung Pondasi P1, P2, P1A Type Pondasi Telapak Panjang Lebar Tinggi Jumlah P1 dan P1A 80 cm 80 cm 40 cm 15 Titik P2 80 cm 80 cm 40 cm 3 Titik Volume pondasi telapak yang akan dikerjakan : P1 dan P1A 15 * 0,256 = 5,120 m3 P2 3 * 0,256 = 0,768 m3 20

26 Metode konstruksi untuk pelaksanaan pondasi setempat adalah : 1. Galian tanah Pondasi 2. Penulangan pondasi 3. Pekerjaan bekisting 4. Pengecoran Galian tanah Pondasi Tahapt tahap pekerjaan galian tanah pondasi setempat yaitu : Penggalian tanah untuk pondasi setempat dilakukan secara hati hati serta diukur secara benar panjang, lebar dan kedalaman pondasi; Tebing dinding galian tanah pondasi dibuat dengan perbandingan 5:1 untuk jenis tanah yang kurang baik dan untuk jenis tanah yang stabil dapat dibuat dengan perbandingan 1:10 atau dapat juga dibuat tegak lurus permukaan tanah tempat meletakkan pondasi setempat. Dalamnya suatu galian tanah ditentukan oleh kedalaman tanah padat/tanah keras dengan daya dukung yang cukup kuat minimal 0.5 kg/cm2; Bila dasar tanah masih jelek, dengan daya dukung kurang dari 0.5 kg/cm2, maka galian tanah harus diteruskan, sampai mencapai kedalaman yang kuat. Lebar dasar galian tanah pondasi hendaknya dibuat lebih lebar dari ukuran pondasi agar tukang leluasa dalam pekerjaannya; Semua galian tanah harus ditempatkan diluar dan agak jauh dari pekerjaan penggalian agar tidak mengganggu pekerjaan. Penulangan Pondasi a. Perakitan Tulangan Untuk pondasi setempat ini perakitan tulangan dilakukan di luar tempat pengecoran di lokasi proyek agar setelah dirakit dapat langsung dipasang dan proses pembuatan pondasi dapat berjalan lebih cepat. Cara perakitan tulangan : Mengukur panjang masing masing type tulangan yang diketahui dari ukuran pondasi setempat. Mendesign bentuk atau dimensi dari tulangan pondasi setempat, dengan memperhitungkan bentuk bentuk type tulangan yang ada pada pondasi setempat tersebut; Merakit satu persatu bentuk dan type tulangan pondasi dengan kawat pengikat agar kokoh dan tulangan tidak terlepas; b. Pemasangan Tulangan Setelah merakit tulangan pondasi setempat maka untuk pemasangan tulangan dilakukan dengan cara manual karena tulangan untuk pondasi setempat ini tidak terlalu berat dan kedalaman pondasi ini juga tidak terlalu dalam. Hal hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan tulangan: Hasil rakitan tulangan dimasukan kedalam tanah galian dan diletakkan tegak turus permukaan tanah dengan bantuan waterpass. Rakitan tulangan ditempatkan tidak langsung bersentuhan dengan dasar tanah, jarak antara tulangan dengan dasar tanah 40 mm, yaitu dengan menggunakan pengganjal yang di buat dari batu kali disetiap ujung sisi/tepi tulangan bawah agar ada jarak antara tulangan dan permukaan dasar tanah untuk melindungi/melapisi tulangan dengan beton (selimut beton) dan tulangan tidak menjadi karat. Setelah dipastikan rakitan tulangan benar benar stabil, maka dapat langsung melakukan pengecoran. 21

27 Pekerjaan Bekisting Bekisting adalah suatu konstruksi bantu yang bersifat sementara yang digunakan untuk mencetak beton yang akan di cor, di dalamnya atau diatasnya. Tahap tahap pekerjaan bekisting : Diasumsikan yang akan dibuat bekisting adalah bagian tiangnya untuk penyambungan kolom sedangkan untuk pondasinya hanya diratakan dengan cetok (sendok spesi). Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi persaratan tertentu. Papan cetakan disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor. Papan cetakan dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan tiang agar tegak lurus tidak miring dengan bantuan alat waterpass. Papan cetakan tidak boleh bocor. Papan papan disambung dengan klem / penguat / penjepit. Paku diantara papan secara berselang seling dan tidak segaris agar tidak terjadi retak. Pekerjaan Pengecoran Bahan bahan pokok dalam pembuatan beton adalah: semen, pasir, kerikil/split serta air. Kualitas/mutu beton untuk pondasi ini menggunakan mutu beton K 250. Bahan bahan harus diperiksa dulu sebelum dipakai membuat beton dengan maksud menguji apakah syarat syarat mutu dipenuhi. Semen merupakan bahan pokok terpenting dalam pembuatan beton karena mempersatukan butir butir pasir dan kerikil/split menjadi satu kesatuan berarti semen merupakan bahan pengikat dan apabila diberi air akan mengeras. Agregat adalah butiran butiran batuan yang dibagi menjadi bagian pokok ditinjau dari ukurannya yaitu agregat halus yang disebut pasir dan agregat kasar yang disebut kerikil/split dan batu pecah. Tahap tahap pekerjan pengecoran pondasi setempat yaitu: Membuat kotak takaran untuk perbandingan material yaitu dari kayu dan juga dapat mempergunakan ember sebagai ukuran perbandingan. Membuat wadah/tempat (kotak spesi) hasil pengecoran yang dibuat dari kayu atau seng/pelat dengan ukuran tinggi x lebar x panjang adalah 22 cm x 100 cm x 160 cm dapat juga dibuat dari pelat baja dengan ukuran tebal 3 mm x 60 cm x 100 cm. Mempersiapkan bahan bahan yang digunakan untuk pengecoran seperti: semen, pasir, split, serta air dan juga peralatan yang akan digunakan untuk pengecoran. Membuat adukan/pasta dengan bantuan mollen (mixer) dengan perbandingan volume 1:2:3 yaitu 1 volume semen berbanding 2 volume pasir berbanding 3 volune split serta air secukupnya. Bahan bahan adukan dimasukan kedalam tabung dengan urutan: pertama masukan pasir, kedua semen portand, ke tiga split dan biarkan tercampur kering dahulu dan baru kemudian ditambahkan air secukupnya. Setelah adukan benar benar tercampur sempurna kurang lebih selama 4 10 menit tabung mollen (mixer) dibalikan dan tungkan kedalam kotak spesi. Hasil dari pengecoran dimasukkan/dituangkan kedalam lubang galian tanah yang sudah diletakan tulangan dengan bantuan alat sendok spesi centong/ dan dilakukan/dikerjakan bertahap sedikit demi sedikit agar tidak ada ruangan yang kosong dan kerikil/split yang berukuran kecil sampai yang besar dapat masuk kecelah celah tulangan. Setelah melakukan pengecoran, maka pondasi setempat tersebut dibiarkan mengering dan setelah mengering pondasi diurug dengan tanah urugan serta disisakan beberapa cm untuk sambungan kolom. 22

28 Pondasi Plat Setempat Sloof Denah Rencana Pekerjaan Sloof Kantor Kecamatan Andir Kota Bandung 23

29 Type Sloof Dimensi Panjang dan Lebar Volume S1 25 cm x 40 cm 4,20 m3 S2 20 cm x 35 cm 7,43 m3 S3 15 cm x 25 cm 0,25 m3 Tahap tahap pembesian sloof : Penyediaan tulangan besi yang akan digunakan sesuai dengan yang tertera didalam gambar rencana, yaitu besi D16 mm dan sengkang besi Ø8 dengan jarak sengkang 100 mm dan 200 mm pada tumpuan dan 150 mm pada lapangan Tulangan dipasang dilokasi didahului dengan tulangan pokok untuk mempermudah pekerjaan Sengkang dipasang dengan jarak 100 mm, 200 mm pada tumpuan dan 150 mm pada lapangan sama untuk keseluruhan tulangan. Tulangan pokok diikatkan pada sengkang dengan kawat bendrat agar jaraknya tidak berubah. Sambungan tulangan sebesar 40 kali diameter tulangan pokok harus dilakukan selangseling dan penempatan sambungan di tempat tempat dengan tegangan maksimum sedapat mungkin dihindari. Sambungan lewatan harus ada overlapping / tidak sejajar antara tulangan atas dengan tulangan bawah. Dipasang beton decking pada tulangan sloof tersebut yang berfungsi untuk membuat selimut pada beton sehingga tidak ada tulangan yang tampak karena dapat menyebabkan tulangan berkarat. Tebal beton decking yang dipasang harus disesuaikan dengan tebal selimut beton yang direncanakan. Tahap tahap pembuatan bekisting untul sloof : Mengadakan marking posisi bekisting yang akan dipasang. Pemotongan papan kayu dan perakitan bagian bagian bekisting yang akan dibuat disesuaikan dengan ukuran tie beam tersebut. Sebelum bekisting dipasang, terlebih dahulu bekisting dibagian dalam diolesi dengan menggunakan mud oil, hal ini berfungsi agar pada waktu pembongkaran bekisting tidak mengalami kesulitan Pemasangan bekisting tegak lurus pada lokasi sloof yang telah ditentukan kemudian dikunci dengan menggunakan kayu 8 / 12 dan paku secukupnya sebagai penahan goyangan. Tahap tahap pengecoran sloof : Membersihkan lokasi pengecoran dari segala kotoran dan air yang menggenang dengan menggunakan pompa air. Membuat tanda / marking pada bekisting yang menunjukan batas berhentinya pengecoran baik pada bekisting pile cap maupun bekisting tie beam. Mengatur dan mengarahkan penuangan beton sesuai dengan metode pelaksanaan. 24

30 Agar semua adonan beton dapat masuk kedalam tulangan pile cap dan tie beam maka digunakan alat vibrator untuk meratakanya serta ditekan dengan tekanan tinggi agar beton tersebut dapat memadat. Mengontrol elevasi atau ketinggian beton pada saat pelaksanaan pengecoran. Menghentikan pengecoran dan meratakan serta menghaluskan permukaan beton dengan menggunakan alat pertukangan manual / plester. Pembongkaran Bekisting Pembongkaran bekisting pada proyek ini dilakukan 2 3 hari setelah pengecoran, dengan syarat poorplate dan sloof tidak menerima beban di atasnya. Alasan lain dilakukannya pembongkaran itu agar bekisting dapat digunakan untuk bagian yang lain. Setelah pekerjaan pondasi dan sloof selesai kemudian dilanjutkan dengan urugan tanah dibawah lantai yang dipadatkan dengan menggunakan alat pemadat. Pekerjaan Struktur Beton Kolom Lantai 1 dan 2, Balok, Plat Lantai Kolom lantai 1 & 2 Kolom merupakan konstruksi beton yang berfungsi sebagai tiang dari suatu bangunan dan juga merupakan konstruksi yang menyalurkan beban dari struktur yang berada di atasnya seperti balok, pelat dan konstruksi atap yang kemudian didistribusikan ke pondasi. Mutu beton K 250. Denah Rencana Kolom Struktur Lantai 1 25

31 Denah Rencana Kolom StrukturLantai 2 Lingkup pekerjaan ini adalah : Lantai 1 : Kolom Beton K1 K 250 Kolom Beton K2 K 250 Sloof Beton S1 K 250 Sloof Beton S2 K 250 Sloof Beton S3 K 250 Tangga Beton K 250 Lantai 2 Balok Beton B1 K 250 Balok Beton B2 K 250 Balok Beton B3 K 250 Balok Beton B4 K 250 Kolom Beton K1 K 250 Kolom Beton K2 K 250 Penentuan As Kolom Titik titik dari as kolom diperoleh dari hasil pengukuran dan pematokan. Hal ini disesuaikan dengan gambar yang telah direncanakan. Cara menentukan as kolom membutuhkan alat alat seperti: theodolit, meteran, tinta, sipatan dll. 26

32 Proses Pelaksanaan : Penentuan as kolom dengan Theodolit dan waterpass berdasarkan shop drawing dengan menggunakan acuan yang telah ditentukan bersama. Buat as kolom dari garis pinjaman. Pemasangan patok as bangunan/kolom (tanda berupa garis dari sipatan). Pembesian Kolom Pembesian Kolom Proses pembesian dalam pekerjaan ini adalah : Pembesian atau perakitan tulangan kolom adalah precast atau dikerjakan di tempat lain yang lebih aman Perakitan tulangan kolom harus sesuai dengan gambar kerja. Selanjutnya adalah pemasangan tulangan utama. Sebelum pemasangan sengkang, terlebih dahulu dibuat tanda pada tulangan utama dengan kapur. Selanjutnya adalah pemasangan sengkang, setiap pertemuan antara tulangan utama dan sengkang diikat oleh kawat dengan sistem silang Setelah tulangan selesai dirakit, untuk besi tulangan diangkut dengan menggunakan alat bantu ke lokasi yang akan dipasang. Setelah besi terpasang pada posisinya dan cukup kaku, lalu dipasang beton deking sesuai ketentuan. Beton deking ini berfungsi sebagai selimut beton. Pemasangan Bekisting Kolom Pemasangan bekisting kolom dilaksanakan apabila pelaksanaan pembesian tulangan telah selesai dilaksanakan. Berikut ini adalah uraian singkat mengenai proses pembuatan bekisting kolom. Bersihkan area kolom dan marking posisi bekisting kolom Membuat garis pinjaman dengan menggunakan sipatan dari as kolom sebelumnya sampai dengan kolom berikutnya dengan berjarak 100 cm dari masing masing as kolom. Setelah mendapat garis pinjaman, lalu buat tanda kolom pada lantai sesuai dengan dimensi kolom yang akan dibuat, tanda ini berfungsi sebagai acuan dalam penempatan bekisting kolom. Marking sepatu kolom sebagai tempat bekisting. Pasang sepatu kolom pada tulangan utama atau tulangan sengkang. Pasang sepatu kolom dengan marking yang ada. Atur kelurusan bekisting kolom dengan memutar push pull. Setelah tahapan diatas telah dikerjakan, maka kolom tersebut siap dicor. Pengecoran Kolom Langkah kerja pekerjaan pengecoran kolom adalah sebagai berikut: Persiapan Pengecoran Sebelum dilaksanakan pengecoran, kolom yang akan dicor harus benar benar bersih dari kotoran agar tidak membahayakan konstruksi dan menghindari kerusakan beton. Pelaksanaan Pencoran Pengecoran dilakukan dengan menggunakan bucket cor yang dihubungkan dengan pipa tremi dengan kapasitas bucket sampai 0,9m3. Bucket tersebut diangkut dengan menggunakan alat bantu untuk memudahkan pengerjaan. Penuangan beton dilakukan secara bertahap, hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya segregasi yaitu pemisahan agregat yang dapat mengurangi mutu beton. Selama proses pengecoran berlangsung, pemadatan beotn menggunakan vibrator. Hal tersebut dilakukan untuk menghilangkan rongga rongga udara serta untuk mencapai pemadatan yang maksimal. Pembongkaran Bekisting Kolom Setelah pengecoran selesai, maka dapat dilakukan pembongkaran bekisting. Proses pembongkarannya adalah sebagai berikut: 27

33 Plat Lantai dan Balok Setelah beton berumur 8 jam, maka bekisting kolom sudah dapat dibongkar. Pertama tama, plywood dipukul pukul dengan menggunakan palu agar lekatan beton pada plywood dapat terlepas. Kendorkan push pull (penyangga bekisting), lalu lepas push pull. Kendorkan baut baut yang ada pada bekisting kolom, sehingga rangkaian/panel bekisting terlepas. Panel bekisting yang telah terlepas, atau setelah dibongkar segera diangkat dengan alat bantu ke lokasi pabrikasi awal. Denah Rencana Balok Struktur 28

34 Denah Rencana Plat Lantai Pekerjaan balok dilaksanakan setelah pekerjaan kolom telah selesai dikerjakan. Pada rehabilitasi sedang/berat Gedung Kantor pada Kecamatan Andir Kota Bandung sistem balok yang dipakai adalah konvensional. Balok yang digunakan memiliki tipe yang berbeda beda. Semua perkerjaan balok dan pelat dilakukan langsung di lokasi yang direncanakan, mulai dari pembesian, pemasangan bekisting, pengecoran sampai perawatan. Tahap Persiapan Pekerjaan Pengkuran Pengukuran ini bertujuan untuk mengatur/ memastikan kerataan ketinggian balok dan pelat. Pada pekerjaan ini digunakan pesawat ukur theodolithe. Pembuatan bekisting Pekerjaan bekisting balok dan pelat merupakan satu kesatuan pekerjaan, kerena dilaksanakan secara bersamaan. Pembuatan panel bekisting balok harus sesuai dengan gambar kerja. Dalam pemotongan plywood harus cermat dan teliti sehingga hasil akhirnya sesuai dengan luasan pelat atau balok yang akan dibuat. Pekerjaan balok dilakukan langsung di lokasi dengan mempersiapkan material utama antara lain: kaso 5/7, balok kayu 6/12, papan multipleks 9 mm. Pabrikasi besi Untuk balok, pemotongan dan pembengkokan besi dilakukan sesuai kebutuhan dengan bar cutter dan bar bending. Pembesian balok ada dilakukan dengan sistem pabrikasi di los besi dan ada yang dirakit diatas bekisting yang sudah jadi. Sedangkan pembesian plat dilakukan dilakukan di atas bekisting yang sudah jadi. 29

35 Tahap pekerjaan Balok dan Plat Lantai Pengerjaan balok dan pelat dilakukan secara bersamaan pada dasar. Pemasangan Bekisting Balok Tahap pemasangan bekiting balok adalah sebagai berikut : Scaffolding dengan masing masing jarak 100 cm disusun berjajar sesuai dengan kebutuhan di lapangan, baik untuk bekisting balok maupun pelat. Memperhitungkan ketinggian scaffolding balok dengan mengatur base jack atau U head jack nya. Pada U head dipasang balok kayu ( girder ) 6/12 sejajar dengan arah cross brace dan diatas girder dipasang balok suri tiap jarak 50 cm (kayu 5/7) dengan arah melintangnya, kemudian dipasang pasangan plywood sebagai alas balok. Setelah itu, dipasang dinding bekisting balok dan dikunci dengan siku yang dipasang di atas suri suri. Pemasangan Bekisting Plat Tahap pembekistingan pelat adalah sebagai berikut : Scaffolding disusun berjajar bersamaan dengan scaffolding untuk balok. Karena posisi pelat lebih tinggi daripada balok maka Scaffolding untuk pelat lebih tinggi daripada balok dan diperlukan main frame tambahan dengan menggunakan Joint pin. Perhitungkan ketinggian scaffolding pelat dengan mengatur base jack dan U head jack nya Pada U head dipasang balok kayu ( girder ) 6/12 sejajar dengan arah cross brace dan diatas girder dipasang suri suri dengan arah melintangnya. Kemudian dipasang multipleks 9 mm sebagai alas pelat. Pasang juga dinding untuk tepi pada pelat dan dijepit menggunakan siku. multiplek dipasang serapat mungkin, sehingga tidak terdapat rongga yang dapat menyebabkan kebocoran pada saat pengecoran. Semua bekisting rapat terpasang, sebaiknya diolesi dengan solar sebagai pelumas agar beton tidak menempel pada bekisting, sehingga dapat mempermudah dalam pekerjaan pembongkaran dan bekisting masih dalam kondisi layak pakai untuk pekerjaan berikutnya. Pengecekan Setelah pemasangan bekisting balok dan pelat dianggap selesai selanjutnya pengecekan tinggi level pada bekisting balok dan pelat dengan waterpass, jika sudah selesai maka bekisting untuk balok dan pelat sudah siap. Pembesian Balok Tahap pembesian balok adalah sebagai berikut : Untuk Pembesian balok pada awalnya dilakukan pabrikasi di los besi kemudian diangkat menggunakan alat bantu ke lokasi yang akan dipasang. Besi tulangan balok yang sudah diangkat lalu diletakkan diatas bekisting balok dan ujung besi balok dimasukkan ke kolom. Pasang beton decking umtuk jarak selimut beton pada alas dan samping balok lalu diikat. Untuk pembesian balok dilakukan 3 kali perubahan dalam metode pemasangannya. Perubahan yang pertama yaitu semua besi tulangan dipabrikasi seluruh bagian sampai balok jadi utuh, namun ada kendala pada saat pertemuan pembesian kolom sehingga dilakukan perubahan yang kedua yaitu dengan pembesian pabrikasi sebagian, tulangan memanjang dan sengkang dipisah namun ada kendala pada saat pembersihannya dan perubahan yang terakhir semua bagian pembesian dilakukan ditempat yang akan dicor tidak dipabrikasikan lagi dan sampai kini metode ini yang paling baik untuk digunakan. Pembesian Plat Lantai Setelah tulangan balok terpasang. Selanjutnya adalah tahap pembesian pelat, antara lain : Pembesian pelat dilakukan langsung di atas bekisting pelat yang sudah siap. Besi tulangan diangkat menggunakan alat bantu dan dipasang diatas bekisting pelat. Rakit pembesian dengan tulangan bawah terlebih dahulu. Kemudian pasang tulangan ukuran tulangan D

36 selanjutnya secara menyilang dan diikat menggunakan kawat ikat. Letakkan beton deking antara tulangan bawah pelat dan bekisting alas pelat. Pasang juga tulangan kaki ayam antara untuk tulangan atas dan bawah pelat. Pengecekan Setelah pembesian balok dan pelat dianggap selesai, lalu diadakan checklist/ pemeriksaan untuk tulangan. Adapun yang diperiksa untuk pembesian balok adalah diameter dan jumlah tulangan utama, diameter, jarak, dan jumlah sengkang, ikatan kawat, dan beton decking. Untuk pembesian pelat lantai yang diperiksa adalah, penyaluran pembesian pelat terhadap balok, jumlah dan jarak tulangan ekstra, perkuatan (sparing) pada lubang lubang di pelat lantai, beton decking, kaki ayam, dan kebersihannya. Pengecoran Balok dan Plat ( Lantai dan Dak ) Sebelum proses pengecoran dilaksanakan, maka perlu dilakukan pemeriksaan bekisting meliputi: Posisi bekisting harus dicek lagi apakah sudah sesuai dengan yang direncanakan. Bekisting harus lurus, tegak, tidak bocor, dan kuat. Selain mengenai hal tersebut, sebelum dilaksanakan pengecoran, bekisting dibersihkan dulu dengan menggunakan compressor Pelaksanaan pengecoran balok dan pelat adalah sebagai berikut: Untuk pelaksanaan pengecoran balok dan pelat lantai, digunakan concrete pump yang menyalurkan beton dari beton molen ke lokasi pengecoran, dengan menggunakan pipa pengecoran yang di sambung sambung. Alirkan beton K 250 sampai ke lokasi pengecoran, lalu padatkan dengan menggunakan vibrator. Setelah beton dipadatkan, maka dilakukan petrataan permukaan coran dengan menggunakan alat alat manual. Setelah proses pengecoran selesai ampai batas pengecoran, maka dilakukan finishing. Pembongkaran Beton Untuk pelat pembongkaran besting dilakukan setelah 4 hari pengecoran sedangkan untuk balok pembongkaran bekisting dilakukan 7 hari setelah pengecoran. Sebagai penunjang sampai pelat benar benar mengeras. Perawatan Beton Setelah dilaksanakan pengecoran, maka untuk menjaga agar mutu beton tetap terjaga dilakukan perawatan beton. Perawatan beton yang dilakukan adalah dengan menyiram/membasahi beton 2 kali sehari selama 1 minggu 31

37 Pekerjaan Tangga Beton Pemasangan tangga Pekerjaan pemasangan tangga beton bersamaan dengan pekerjaan balok dan plat Pekerjaan Persiapan Sebelum memulai pekerjaan tangga, maka yang perlu dilakukan setelah mempersiapkan bahan & alat tersebut diatas adalah langkah langkah sebagai berikut untuk mendapatkan hasil yang memuaskan. Pelat Badan Tangga Tidak diperlukan pabrikasi secara khusus, karena bisa dipabrikasi pada saat penyetelan langsung. Yang perlu dipersiapkan adalah posisi kemiringan badan tangga serta pipa galvanis (panjang disesuaikan bentang badan tangga) yang disusun sesuai kemiringan badan tangga. Anak Tangga Multipleks 9 mm dipotong sesuai dengan tinggi trape (optrade) dan lebar tangga, kemudian diberi rangka. Penyetelan Bordes Tangga Sebelum memulai pekerjaan bordes tangga, perlu diperhatikan elevasi/ ketinggian dari lantai dibawahnya sehingga diketahui kombinasi alat yang diperlukan, apakah menggunakan pipe support. Pekerjaan bordes tangga dimulai dari pekerjaan Balok bordes, yang cara penyetelannya sama seperti balok biasa. Kemudian antar dinding balok dipasang kayu 5/7 (jarak maksimum 25 cm). Kayu ini berfungsi sebagai pengganti pipa (karena bentang pendek). Setelah selesai pemasangan kayu 50/10, lalu diikuti pemasangan plywood yang ukurannya disesuaikan dengan panjang dan lebar bordes. 32

38 Pembongkaran Bekisting Pembongkaran dinding badan tangga dan trape dapat dilakukan setelah beton berumur 12 jam, sedangkan untuk badan tangga dan bordes dilakukan setelah tujuh hari atau setelah mendapat ijin dari pihak direksi. Untuk pembongkaran balok bordes cara dan urutannya seperti pada pembongkaran balok biasa. Untuk pembongkaran badan tangga dan bordes, dimulai dari pengendoran jack base dan U head, kemudian diikuti pembongkaran lader/pipe sipport dan kayu 6/12. Setelah itu dibongkar kayu 5/7 dan terakhir adalah pembongkaran plywood. Setelah semua dibongkar kemudian dirapikan dan ditumpuk pada tempat yang mudah dijangkau oleh alat angkut. 33

39 C. PEKERJAAN ARSITEKTUR Ruang lingkup pada pekerjaan arsitektur ini adalah : Lantai 1 dan 2 1. PEKERJAAN DINDING DAN RELLING TANGGA 2. PEKERJAAN KERAMIK LANTAI & DINDING 3. PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA 4. PEKERJAAN PLAFOND 5. PEKERJAAN PENGECATAN 6. PEKERJAAN SANITAIR 7. PEKERJAAN ATAP Pekerjaan arsitektur pada paket pekerjaan ini dikerjakan setelah pekerjaan persiapan, struktur selesai dikerjakan. 1. PEKERJAAN PASANGAN DINDING BATA RINGAN, PLESTERAN, KOLOM DAN BALOK PRAKTIS Metode Pemasangan Dinding Bata Ringan Hebel untuk Lantai 1 dan 2 Tahap tahap pemasangan dinding bata ringan : Siapkan sloof dan posisi dinding Tarik benang antara sudut dinding dengan menggunakan waterpass Memulai lapisan dasar menggunakan adukan PM 110 Tebarkan adukan secara merata 34

40 Letakkan blok atau bata ringan hebel pada adukan PM 110 Tekan hingga permukaan bata ringan rata dengan benang Periksa kerataan bata ringan dengan waterpass Rekatkan bagian vertikal bata ringan dengan PM

41 Letakkan bata ringan pada masing masing ujung dinding, periksa kerataan waterpass Bersihkan permukaan bata ringan setiap akan memasang lapisan baru Campur PM 110 dengan air dalam ember aduk dengan mixer hingga rata Tarik benang untuk kelurusan dinding Gunakan towel sesuai lebar bata ringan Letakkan adukan PM 110 pada arah vertikal kemudian pada arah horizontal Tebarkan adukan untuk 1 bata ringan saja 36

42 Plesteran Dinding dan Acian Dinding untuk Lantai 1 dan 2 Tahap tahap plesteran dinding : Mempersiapkan peralatan yang diperlukan seperti : meteran, jidar aluminium, roskam kayu, kertas semen dan benang Selanjutnya mempersiapkan bahan yaitu adukan PM 210 Pasang benang untuk menentukan ketegakan horizontal dan vertikal untuk keperluan penggunaan kepalan plesteran dan cek kembali ketegakkan dan kerataannya, ketebalan plesteran adalah 1 cm. Memastikan tata letak mekanikal elektrikal yang menempel tertanam dalam plesteran untuk efisiensi pekerjaan agar tidak terjadi pengulangan plesteran. Plesteran dapat dilaksanakan setelah mengecek kerataan dengan menggunakan alat jidar. Setelah pekerjaan plesteran selesai lakukan penyiraman selama 7 hari agar tidak terjadi keretakan dinding. Setelah plesteran benar benar kering dapat dilanjutkan dengan pekerjaan acian menggunakan adukan PM 310 dengan ketebalan maksimal 3 mm Pekerjaan Kolom dan Balok Praktis Lantai 1 dan 2 Tata cara pelaksanaan pekerjaan kolom praktis dan balok latei : Persiapan Persiapan material kerja, antara lain : semen PC, pasir, split, kaso, multiplek, besi beton, kawat beton, paku, air, dll. Persiapan alat bantu kerja, antara lain : theodolith, waterpass, meteran, bor listrik, gunting besi, pembengkok besi, gergaji, unting unting, benang, selang air, dll. Fabrikasi besi tulangan Fabrikasi besi beton untuk tulangan dengan mutu, ukuran dan panjang dibuat sesuai gambar kerja yang telah disetujui. Fabrikasi besi beton untuk tulangan kolom praktis dan balok latei. Besi beton yang telah difabrikasi diberi tanda sesuai dengan penempatannya, supaya tidak membingungkan pada saat akan dipasang. Posisi besi beton untuk tulangan pada kolom praktis dan balok latei yang belum ada besi stek existing, terlebih dahulu dibuatkan besi stek dengan menggunakan alat bantu bor listrik. Fabrikasi bekesting Fabrikasi bekesting untuk kolom beton praktis praktis menggunakan bahan dari multiplek dan perkuatan dengan menggunakan kaso. Potong multiplek untuk bekesting kolom praktis dan balok lintel. Pasang bekesting pada lokasi besi beton tulangan kolom praktis dan balok lintel dengan dimensi dibuat sesuai ukuran gambar kerja. Pasang perkuatan/support pada bekesting. Bekesting dipasang harus rapih, siku dan lurus sehingga hasil pengecoran beton dapat menghasilkan bidang yang flat/maksimal. Gunakan waterpass/unting unting untuk pengecekan. Beton decking dipasang secara merata dan sesuai dengan kebutuhan. Pengecoran beton Sebelum pengecoran terlebih dahulu harus diperiksa kekuatan acuan yang sudah dipasang / difabrikasi, semua ukuran sudah sesuai rencana. Pengecoran beton dilakukan menggunakan beton readymix K 175. Setelah area siap, lakukan pengecoran beton. Tuang adukan beton ke area pengecoran, adukan beton diratakan dan dipadatkan sehingga beton tidak ada sarang tawon/keropos 37

43 2. PEKERJAAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN Pemasangan Kuda kuda Baja Ringan diatas struktur pendukungnya ( kolom dan ringbalk ) harus dilaksanakan secara benar dan cermat. Agar rangka atap baja ringan terpasang sesuai dengan persyaratannya. Persyaratan teknis rangka atap baja ringan diantaranya adalah: Kuda kuda terpasang kuat dan stabil, dilengkapi dengan angkur (dynabolt) pada kedua tumpuannya. Semua kuda kuda tegak lurus terhadap ringbalk. Ketinggian apex untuk pemasangan nok diatas setiap kuda kuda rata. Sisi miring atap rata ( tidak bergelombang ). Tidak ada kerusakan lapisan pelindung. Tidak terjadi deformasi (perubahan bentuk) akibat kesalahan pelaksanaan pekerjaan. Pemasangan kuda kuda baja ringan diatas kedua tumpuannya dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu : 1. Dipasang langsung diatas ringbalk. 2. Dipasang diatas ringbalk dengan perantara wall plate. Penggunaan sistem tumpuan dengan perantara wall plate sedapat mungkin harus dihindari, karena tumpuan dengna wall plate hanya ditujukan untuk meratakan (leveling) ringbalk, jika ringbalk tidak rata. Penggunaan wall plate akan berakibat kedalaman dyna bolt yang tertanam dalam ringbalk menjadi berkurang. Selain itu juga terdapa ruang kosong didalam wall plate yang dapat mengakibatkan perletakan kuda kuda menjadi kurang stabil. Tumpuan dengan Wall Plate dan Langsung Ringbalk 38

44 Contoh Penggunaan Wall Plate Pemasangan kuda kuda harus mengikuti beberapa langkah kerja sebagai berikut : Langkah 1 : Persiapan Kerja Menyiapkan gambar rencana atap dan perletakan kuda kuda, dan tidak diperkenanakan menggunakan gambar draft sebagai panduan. Menyiapkan semua peralatan perlengkapan keselematan dan kesehatan kerja, dan memperhatikan petunjuk tentang persyaratan melakukan pekerjaan diatas ketinggian. Menyiapkan semua perlengkapan untu pemasangan kuda kuda, antara lain : Bor dan Hexagonal Socket, Meteran, Waterpass, Alat Penyiku, mesin pemotong, gergaji besi, palu dan sebagainya. Langkah 2 : Leveling dan Marking Memastikan seluruh permukaan atas ringbalk dalam keadaan rata dan siku, dengan menggunakan selang air (waterpass) dan penyiku sebagai alat bantu. Memastikan bahwa rangkaian ringbalk telah mengikat semua bagian bangunan dan tersambung dengan benar. Memberi tanda posisi perletakan kuda kuda ( truss ) sesuai dengan gambar rencana. Mengukur jarak antar kuda kuda. 39

45 Langkah 3 : Pengangkatan dan Pemasangan Kuda kuda Mengangkat kuda kuda secara hati hati, agar tidak mengakibatkan kerusakan pada rangkaian kuda kuda yang telah dirakit. Memasang kuda kuda sesuai dengan nomornya diatas ringbalk atau wall plate, berdasarkan gambar kerja. Memastikan posisi kiri dan kanan kuda kuda tidak terbalik. Sisi kanan dan kiri kudakuda dapat ditentukan dengan acuan posisi saat pekerja melihat kuda kuda, dengan mulut web dapat dilihat oleh pekerja. Bagian sebelah kiri pekerja disebut kiri, sedangkan disebelah kanannya adalah sisi kanan. Mengontrol posisi berdirinya kuda kuda agar tegak lurus dengan ringbalk menggunakan benang dan lot ( unting unting ). Mengencangkan kuda kuda dengan plat L ( L Bracket ) dengan menggunkan 4 buah screw x 20 HEX. Mengencangkan plat L dengan ringbalk menggunakan dyna bolt dan menambahkan balok penopang sementara, agar posisi kuda kuda tidak berubah. Mengulangi langkah 1 s.d 6 untuk mendirikan semua kuda kuda, sesuai dengan posisinya dalam gambar kerja. Memeriksa ulang jarak antar kuda kuda dari as ke as ( maksimum 1.2 meter ) Memeriksa kedataran (leveling) semua puncak kuda kuda, dan memastikan garis nok memiliki ketinggian yang sama ( datar ). Memasang nok balok. Memasang bracing ( pengikat ) sebagai perkuatan, jika bekerja beban angin. Bracing dipasang di atas top chord dan dibawah reng. Memasang reng ( roof battens ) dengan jarak menyesuaikan jenis penutup atap yang digunakan. Setiap pertemuan reng dengan kuda kuda diikat memakai screw ukuran 10 16x16 sebanyak 2 (dua) buah. Memasang outrigger (gording tambahan setelah kuda kuda terakhir yang menumpu ringbalk). Pada atap jenis pelana, outrigger dapat dipasang sebagai overhang dengan panjang maksimal 120 cm dari kuda kuda terluar, dan jarak antar outrigger 120 cm. Outrigger harus diletakkan dan di screw dengan dua buah kudakuda yang terdekat. Memasang ceilling battens dengan jarak antar masing masing ceilling battens adalah 120 cm. Komponen ini dipasang pada permukaan bagian atas bottom chord kuda kuda dan di screw. Ceilling battens selanjutnya dapat difungsikan untuk menahan plafond dan penggantungya. 40

46 Pemasangan Atap Genteng Metal Pemasangan genteng metal yang harus diperhatikan adalah bagian atas dan bawah genteng tidak bisa terbalik dalam pemasangannya sebab ada SOK nya. Sehingga pemasangan lembaran pada sayap kanan dengan pemasangan lembaran pada sayap kiri atap. Bahan dan alat : Aluminium foil Sealant gun Tang Skrup Gunting metal Nok Gergaji metal Bor listri Langkah pekerjaan : Setelah rangka atap rampung, lakukan pemasangan jala kawat untuk insulasi (aluminium foil dan glasswool). Insulasi ditempatkan cara double sided (dua sisi bolak balik). Ini untuk meredam panas matahari, juga suara bising air hujan. Pasang dudukan pengunci tipe KL 65 pada gording rangka atap yang sudah terpasang insulasi. Sekrupkan dudukan pengunci. Gunakan bor listrik sebagai alat bantu penyekrupan. Pasang lembaran atap bergelombang baja ringan di atas dudukan pengunci tadi. Luruskan posisi dan cantelkan. Jika sudah pas, tekan dengan kaki hingga terkunci. Cara yang sama dilakukan untuk lembaran penutup atap berikutnya. Lakukan pemasangan penutup bagian tepi dengan gambar dan bentuk yang sudah ditentukan. Pemasangan dilakukan dengan bantuan pengunci dan bor listrik khusus. Sebelum melakukan pemasangan nok, ujung atap ditekuk ke arah luar dengan alat penekuk khusus. Sudut tekukan 80º. Tekukan ini berfungsi sebagai penahan limpahan air yang masuk karena tertiup angin. Pasang nok setelah ujung atap ditekuk rapi. Nok yang terpasang dicoak dengan gunting metal pada tiap gelombang puncak atap. Setelah coakan selesai, lakukan penguncian dengan sekrup khusus yang dipasang selang seling per satu gelombang. Penyekrupan menggunakan alat bor listrik dengan posisi tegak lurus, sehingga posisi sekrup tidak miring. Sisa panjang nok dapat dipotong dengan gunting metal. Gunakan sealant gun untuk sambungan nok. Pengeleman dilakukan pada nok bagian bawah dan atas. Tempel keduanya dengan cara ditekan. Setelah kering, sekrup dengan alat bor listrik pada sambungan sehingga terkunci. 41

47 Pemasangan Nok Genteng Metal Sudut Kemiringan atap genteng metal yang ideal adalah : Derajat, pengikatnya adalah dengan paku Ulit tepat diatas sayap nok bagian samping. Pemasangan Talang Jurai Seng BJLS Ikatlah benang dari ujung lispank ke ujung lispank yang lain, gunakan water pass untuk melevel (meratakan) kedudukan talang. Pasanglah Penggantung Talang dengan Sekrup setiap 1 meter dengan kemiringan 1mm 3mm. Bila panjang talang melebihi 10 meter, maka kemiringan harus diukur pada bagian tengah tengah lisplank (dianggap titik tertinggi, seperti segitiga) sampai pada kedua ujung lispank, ada dua lubang pembuangan. Pemasangan Listplank GRC Listplank GRC ini dipasang memanjang sesuai dengan kebutuhan atap dan sesuai dengan gambar kerja. Hal yang perlu diperhatikan adalah jarak antara sekrup yang dipasang dengan listplank sebaiknya tidak terlalu jauh. Jarak ini bisa bervariasi dibuat antara 20 cm s/d 30 cm (sepanjang profil memanjang listplk GRC tersebut), agar terkunci dengan baik dan kuat. Setelah pemasangan listplank GRC selesai dilakukan pendempulan pada sekrup dan sambungan antar papan listplank, agar tampak rapih. 42

48 3. PEKERJAAN PLAFOND Pekerjaan plafond dilaksanakan pada lantai satu dan Lantai dua. Untuk pelaksanaan pada lantai satu yaitu apabila dinding sudah selesai di plester. Pada waktu pemasangan rangka plafond di ikuti pemasangan/instalasi kabel kabel horizontal instalasi penerangan dan stop kontak. Elevasi pasangan plafond di sesuaikan dengan gambar rencana.untuk setiap ruangan pada bangunan ini menggunakan gypsum 9 mm dan GRC dengan rangka hollow 40x40 mm. Langkah Kerja Pemasangan Rangka dan Plafond Tentukan /marking elevasi plafond dan buat garis sipatan pada dinding & as sumbu Ruangan serta titik titik paku kait pada langit langit dengan jarak sesuai gambar shop drawing Pasang rangka tepi tepat pada sipatan marking elevasi plafond Tentukan jarak penempatan kait penggantung Pasang tarikan benang sebagai pedoman penentu kelurusan dan ketinggian rangka plafond Pasang rangka utama dengan jarak spasi 120 cm Memasang rangka pembagi dengan jarak 60 cm Cek elevasi dan jarak rangka plafond Cek sparing dan perlengkapan mekanikal dan elektrikal Pasang panel gypsum pada rangka dengan skrup / paku dengan jarak 60 cm dan setiap sambungan harus tepat pada rangka. Mengecek kerapihan dan kerataan dengan menggunakan waterpass Peralatan sambungan plafond dengan menggunakan ceiling net lakban Kemudian ditutup menggunakan paper tape dan coumpound ceilling Setelah itu diamplas Finishing permukaan plafond gypsum tersebut dengan cat Ratakan permukaan plafond gypsum tersebut dengan menggunakan plamur sampai terlihat rata dan lurus Haluskan dengan amplas sampai rata dan benar benar halus Cat seluruh permukaan plafond secara merata dengan kuas untuk bagian tepi dan sudut, serta rol cat untuk bidang yang luas 43

49 4. PEKERJAAN KERAMIK LANTAI DAN DINDING LANTAI 1 DAN 2 Pekerjaan Pemasangan Lantai Granit uk. 60 cm x 60 cm Lantai 1 dan 2 Sebelum memasang ubin Granit diatas dasar lantai beton, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan dilakukan, yaitu menghitung secara akurat ubin Granit yang dibutuhkan. Buatlah gambar desain pola lantai dan lajur pemasangan (arah horizontal, vertikal atau diagonal luas ruang) untuk membantu menghitung secara detail kebutuhan Granit (lebihkan sekitar 5 % untuk persediaan, bila waktu pemasangan pasang ada yang rusak, dan cadangan apabila ada kerusakan dikemudian hari, disebabkan stok terbatas dan selang bebrapa waktu kemungkinan tidak diproduksi lagi). Dan pastikan ubin Granit yang datang dan akan dipasang sesuai kode, ukuran warna yang dipesan. Cara pemasangan lantai granit : 1. Dimulai dengan menemukan titik pusat dari area lantai. Titik pusat dapat ditentukan dengan mengukur persilangan sudut ruangan yang satu ke sudut lainnya. Kemudian tandai pertengahan garis yang terukur. Menemukan titik pusat merupakan hal yang penting karena ini akan menentukan di mana harus memasang keramik yang pertama dan berikutnya. 2. Mulailah pemasangan keramik yang pertama dari titik pusat ini ke salah satu dinding 3. Aplikasikan mortar perekat granit dengan cetok (bergerigi lebih baik) secara merata pada dasar lantai. Rentangan aplikasi perekat sebaiknya jangan terlalu luas, cukup 3 4 ubin Granit, karena dikuatirkan perekat akan cepat mengering dan rekatannya pada Granit tidak bagus. 4. Tempatkan Granit di atasnya. Tekan Granit ke bawah dengan pelan dan ketok dengan palu karet sampai posisi ubin stabil. Pada saat mengetok Granit, pastikan mengecek suara yang timbul. Bila terdapat suara dengung berarti ada perekat yang tidak merekat pada Granit. Segera angkat Granit tersebut dan lakukan perbaikan pengadukan perekat hingga merata dan tempelkan kembali Granit tersebut. 5. Gunakan tile spacer (pemisah ubin) dan teruskan pemasangan ubin berikutnya 44

50 6. Gunakan waterpas alumunium (bubble level) untuk mengepaskan ketinggian Granit. Bila terlihat tidak merata permukaannya, Anda bisa menambah atau mengurangi mortar perekat Granit sampai rata. 7. Pada saat pemasangan hingga ujung baris, lakukanlah pengukuran Granit yang hendak dipotong dengan cara menempatkannya di atas Granit terakhir dan dengan memberi ruang untuk nat, tandai Granit dengan spidol untuk dipotong. 8. Ulangi langkah nomor 2 hingga 7 untuk baris Granit berikutnya dan dinding berikutnya. 9. Biarkan selama satu hari agar mortar perekat Granit mengering. 10. Lakukan pengisian nat dengan grout. Grout merupakan mortar(semen) yang dipergunakan untuk mengisi kekosongan atau celah Granit. 11. Bersihkan kelebihan grout dengan menggunakan spons basah. Pemasangan Dinding Keramik Cara Pemasangan Dinding Keramik Kamar Mandi dan Tempat Wudhu : 1. Setelah pasangan bata dan instalasi air & listrik selesai, dimulai marking untuk batas pemasangan keramik. 2. Pasangan bata dipasang diplester tanpa acian 3. Sortir keramik pada kedua sisinya dan sesuaikan dengan ukurannya untuk mendapatkan keseragaman 4. Rendam keramik pada bak/drum air marmer yang akan dipasang selama 1 jam 5. Keramik dianginkan dengan cara diletakan pada tempat dudukan/tatakan keramik setelah proses perendaman 6. Basahi pasangan dinding yang akan dipasang keramik dengan air hingga jenuh. 7. Pasang benang untuk kepalaan, dan benang tersebut harus dicek secara periodik baik kekencangan maupun elevasinya 8. Cek lebar nad dan hindari las lasan 9. Pasang perekat semen pada permukaan dinding 10. Beri acian pada seluruh permukaan sisi belakang keramik 11. Tempelkan keramik pada posisinya 12. Setelah itu ketuk keramik yang ditempel tersebut menggunakan palu karet agar merata 13. Atur jarak nad agar lebar sesuai gambar kerja, supaya ukuran nad dapat seragam dan rapi diharuskan menggunakan plastic cross sebagai pengatur jarak nad 14. Cek kerataan pasangan keramik dengan waterpass 15. Bersihkan permukaan keramik yang telah terpasang dengan kain/lap basah 16. Lakukan pengecekan nad dari menggunakan material Grouting nad dengan alat busa spon 17. Setelah kering bersihan sekitar pasangan keramik dan permukaan keramik 45

51 5. PEKERJAAN KUSEN PINTU, JENDELA DAN BV Pabrikasi rangka kusen dan daun pintu dilaksanakan di whork shop atau di tempat konstruksi apabila mendapat persetujuan dari konsultan pengawas dan direksi pekerjaan. Jenis dan type kusen di sesuaikan dengan gambar rencana. Pemasangan kusen pintu dan jendela dapat dilakukan setiap areal lubang yang akan dipasang kusen dan kaca benar benar siku siku. Pengukuran siku siku dapat dilakukan dengan cara pengukuran yang kedua diagonalnya harus sama. Pemasangan akan dilakukan jika pekerjaan plesteran /acian disekitar kusen seluruhnya telah selesai dikerjakan. Hal ini untuk menghindari ternodanya kusen aluminium tersebut oleh cairan semen, yang pada akhirnya akan menyebabkan cacatnya permukaan dari kusen tersebut. Perkuatan kusen terhadap dinding dengan cara penyekrupan. Khusus untuk kusen yang merupakan dudukan dari daun jendela dan daun pintu maka pada letak engsel dari daun jendela maupun engsel dari daun pintu pada bagian dalam kusennya diberi perkuatan. Untuk memperkuat dudukan kaca ke kusen maka harus dijepit oleh karet atau sealant pada kedua sisinya. Semuan kusen pintu dan jendela dipasang pada lantai satu dan lantai dua di seuaikan dengan jenis dan type yang ada dalam gambar. Untuk pemasangan kusen pintu akan dilaksanakan apabila pasangan lantai keramik tlah selesai dilaksanakan. Sedangkan untuk pabrikasi akan dilakukan secara bersamaan denga kusen pintu jendela yang lain. Bahan bahan Profil Aluminium 3 Kaca Polos Karet Sealant Aksesories lainnya Peralatan : Bor Baji Karet / Kayu Obeng Alat Pemotong Profil Fischer Gergaji Pasekon Meteran Langkah Pekerjaan : Fabrikasi Di Workshop/di lokasi proyek telah selesai dilaksanakan sesuai gambar dan Type yang ada dalam gambar rencana dan telah disesuaikan dengan shop drawing yang telah disetujui oleh konsultan pengawas dan direksi pekerjaan. Pasang kusen pintu/jendela pada lokasi yang telah ditentukan ( sesuai Type yang ada ). Sesuaikan lubang kusen dengan ukuran kusen ( selisih lubang 1 cm ). Masukan Kusen yang siap di pasang ke lubang tembok dengan bantuan baji karet/kayu Atur kedudukan kusen dengan Baji Karet/Kayu Stel kelurusan / kedudukan kusen terhadap tembok / dinding Lubangi tembok/dinding melalui lubang kusen dengan bor untuk tempat sekrup Masukan Fischer ke dalam lubang bor. Fischer di kencangkan dengan obeng. Pasang Daun Pintu/Jendela ( Setelah di Pasang kaca kedalam kusen ). Finish tembok / dinding dengan Sealent 46

52 6. PEKERJAAN PEMASANGAN DINDING PARTISI GYPSUM Bahan bahan : Papan Gypsum tebal 9 mm Metal furing Emulsi Acrylic Aksesories Angkur Skrup Plat Baut Tahap pelaksanaan : Sebelum pemasangan, penimbunan bahan/material yang lain ditempat pekerjaan harus diletakkan pada ruang/tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban. Harus diperhatikan semua sambungan dalam pemasangan klos klos, baut, angker angker dan penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga kerapihan terutama untuk bidang bidang tampak tidak boleh ada lubang lubang atau cacat bekas penyetelan. Pemasangan partisi tidak boleh menyimpang dari ketentuan gambar rencana untuk itu. Semua rangka harus terpasang siku, tegak, rata sesuai peil dalam gambar dan lurus tidak melebihi batas toleransi kemiringan yang diizinkan dari masing masing bahan yang digunakan. Perhatikan semua sambungan dengan material lain, sudut sudut pertemuan dengan bidang lain. Semua ukuran modul yang dianut berkaitan dengan modul lantai dan langit langit. Semua partisi yang terpasang sesuai dengan dalam hal ini type dan lay out. 7. PEKERJAAN PENGECATAN Pengecatan Dinding Yang harus di lakukan untuk memulai proses pengecetan adalah menyiapkan permukaan yang akan dicat. Pastikan permukaan dinding bersih dan kering untuk mencegah terjadinya pengelupasan. Kerjakan pengecatan pada siang hari. Mulai dari dekat jendela. menuju ke ruang dalam. Bila mengecat seluruh ruangan, kerjakanlah mulai dari langitlangit yang diteruskan ke dinding dekat kusen jendela, pintu pintu, dan kemudian ke bagian bawah. Lakukanlah pembuangan sisa saat melakukan pengecatan karena kita harus bertanggung jawab terhadap lingkungan dengan menghindarkan membuang limbah/sisa cat ke dalam saluran pembuangan. Terakhir adalah membiarkan sisa cat mengering diwadahnya sebelum dibuang ketempat sampah. Pemberian Cat Dasar Cat dasar untuk tembok dibagi dua, yaitu cat dasar yang berupa varnish dasar air yaitu cat tanpa pigmen dengan dasar emulsi acrylic 100%. Cat dasar ini biasanya disebut Wall Sealer Water Base. Wall Sealer sangat baik untuk tembok baru yang banyak retak rambut untuk mengisi celahcelahnya dan untuk menguatkan lapisan cat lama yang mulai mengapur. Kedua adalah cat dasar yang berupa cat tembok warna putih dengan dasar emulsi acrylic 100% dan mempunyai daya tahan alkali yang tinggi, daya rekat serta daya isi yang baik serta kadar bahan anti jamur cukup tinggi. Cat dasar ini disebut Alkali Resisting Primer atau Undercoat Tembok. 47

53 Langkah Pengecatan Reaksi pengerasan (curing) semen pada plesteran harus sudah sempurna, minimal harus ditunggu selama 28 hari. Periksa kelembaban tembok. Gunakan alat protimeter, yaitu alat pengukur kadar air. Kadar air harus sudah di bawah 18 %. Periksa kadar alkali tembok.gunakan kertas lakmus untuk mengukur ph (derjat keasaman/alkali). Kadar alkali harus menunjukkan kurang lebih ph 8.Kalau lebih dari ph 8, berarti reaksi semen belum sempurna dan tembok belum layak dicat. Kalau kadar air sudah rendah, tetapi kadar alkali masih tinggi, berarti masih ada semen bebas yang belum beraksi karena kekurangan air. Basahkan permukaan tembok dengan air bersih. Bila semua persyaratan diatas sudah terpenuhi, bersihkan permukaan dari bekas percikan semen, Efflorescene (pengkristalan garam), pengapuran, debu, kotoran, dan minyak. Gosok permukaan tembok dengan kertas amplas kasar atau sikat sambil permukaan tembok dibasahi air bersih. Kemudian keringkan dengan kain lap yang bersih. Cuci permukaan tembok dengan larutan asam chlorida (HCl) 10 15% untuk menetralkan alkali yang masih ada dan juga mengetching permukaan tembok agak lebih kasar sehingga daya lekat lebih baik. g. Bila permukaan tembok berlumut atau berjamur cuci dengan larutan kaporit10 15% Pemberian Cat Akhir Persiapan permukaan harus telah sempurna. Bagian bagian tembok yang tidak akan dicat, alat alat rumah tangga seperti kursi, meja, lantai sudah ditutup plastik atau kertas koran. Siapkan alat alat pengecatan yang dibutuhkan, seperti kuas, roller, ember, pengaduk, tangga, dan lain lain. Periksa kaleng cat, apakah sesuai dengan ketentuan pabrik. Catat nomor batch (lot)nya. Aduk cat sampai rata dan pengenceran sesuai dengan kebutuhan pabrik. Selang waktu antara setiap lapis harus cukup lama. Secara teoritis adalah 2 4 jam, tetap sebaiknya minimal 8 jam atau semalam. Ventilasi ruangan harus sebaik mungkin dan kalau dapat Pengecatan dilakukan waktu cuaca terang dan kering.engenceran cat jangan langsung didalam kalengnya, kecuali kalau dapat habis pada hari itu juga. Tutup rapat rapat kaleng yang yang masih ada sisa catnya untuk menghindari pembusukan. Pengecatan Ulang Bila daya lekat cat lama masih baik, cuci permukaan dengan air bersih sambil digosok dengan kertas amplas/sikat. Bila perlu cuci dengan larutan ditergent, kemudia bilas dengan air bersih. Bila permukaan cat lama masih baik daya lekatnya, tetapi berlumut/berjamur, cuci dengan larutan kaporit sambil disikat. Bilas dengan air bersih. Bila terjadi pengapuran, amplas atau bersihkan debu debu pengapuran dengan lap yang dibasahi air sampai kelapisan cat yang tidak mengapur. Bila lapisan cat lama sudah tebal atau terkelupas, kerok seluruhnya sampai kedasar tembok. Bila lapisan lama berasal dari cat kualitas rendah dimana mudah larut dengan air, sebaiknya dikerok seluruhnya sampai kedasar tembok. Bila permukaan tembok berlumut atau berjamur cuci dengan larutan kaporit 10 15% Pengecatan Plafond Langkah pekerjaan pengecatan pada plafon sama dengan pengecatan pada tembok. Bahan cat yang digunakan juga adalah cat untuk tembok/dinding. Perbedaan mendasar yang ada adalah bahwa plafon terletak di bagian atas dalam posisi mendatar, sehingga diperlukan cara khusus dalam menyapukan cat pada plafon. 48

54 D. PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL Ruang lingkup pada pekerjaan ini adalah : Pekerjaan instalasi listrik Pekerjaan air bersih dan kotor Pekerjaan pemasangan sanitair Instalasi Air Bersih Hal yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah denah Plumbing serta Diagram Isometri dimana dapat diketahui jalur jalur instalasi pipa itu diletakkan. Pemasangan pipa dilaksanakan setelah pasangan bata dan sebelum pekerjaan plesteran dan acian, fungsi untuk menghindari bobokan yang menyebabkan keretakan dinding. (Untuk instalasi dalam bangunan). Untuk pemasangan di luar bangunan seperti pipa saluran air hujan dikerjakan setelah pekerjaan plesteran diselesaikan. Pipa yang melewati plat dak atau balok atau kolom beton harus dipasang sparing atau pemipaan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan pengecoran. Pipa yang posisi/letaknya sudah betul segera ditutup dengan plug/dop yang tidak mudah lepas (menghindari kotoran/adukan masuk sehingga terjadi penyumbatan). Hindari belokan pipa/ knik pipa dengan pembakaran. Posisi pipa pada kamar mandi harus disesuaikan dengan saniter Rencana instalasi air bersih diletakkan pada perempatan nat keramik / as keramik, simetris dengan luas keramik. Setelah instalasi terpasang segera diadakan test tekanan pipa : Untuk pipa Gip maximum 10 Bar Untuk pipa PVC maximum 6 Bar Instalasi Air Kotor Hal yang perlu diketahui :Denah instalasi dan diagram isometris pipa air kotor serta jalur pembuangan. Hindari /jangan terlalu banyak percabangan. Sambungan harus betul betul rapat. Untuk air bekas (mandi/cuci) harus dibuat Manhole untuk kontrol pembersihan (bak kontrol) pada tempat tempat tertentu. Untuk lubang saluran pembuang harus diberi saringan. Sparing harus melebihi rencana peil lantai beton & tebal beton. ( diatas plat = 25 cm, dibawah plat = 15 cm ), bagian atas supaya ditekuk atau digepengkan / ditutup dengan cara dipanaskan. Posisi sparing harus sesuai dengan type saniter (jika saniter telah ditentukan). Jika saniter belum ditentukan, dipakai sistem Block Out. Sparing Clean out harus dipasang bersamaan dengan sparing closet (bila ada), dimana letak sparing clean out berada di samping atau dekat dengan sparing closet, fungsinya adalah untuk pembersihan apabila closet terjadi penyumbatan. Fan out dipasang bila dalam instalasi saluran kotor banyak percabangan dengan saluran pembuangannya lewat shaft. Fungsinya untuk mengurangi tekanan udara pada pipa pada saat closet di gelontor dengan air. Floor drain supaya diletakkan jauh dari pintu dan dekat dengan kurasan bak Saluran Air Hujan Pipa diletakkan persis dibawah lobang talang yang telah diberi torong talang. Pipa saluran air hujan dapat dipasang menempel di dinding luar dengan menggunakan lem atau dapat ditanam di dinding bila berukuran < 2. Bila saluran pembuang air hujan berupa saluran tertutup harus dibuat bak kontrol pada pertemuan pipa air hujan dengan saluran pembuang. 49

55 Bila terdapat sambungan, arah shock harus sebelah atas, dan penyambungannya harus benarbenar kuat. Saluran Pipa WC ke Septictank Pipa saluran dari closet menuju ke septictank harus diperhatikan kemiringannya, karena kemiringan pipa dapat memperlancar penyaluran kotoran apabila digelontor dengan air, kemiringan minimal 2 %. Pipa sebaiknya dipergunakan kwalitas yang baik atau minimal type D. Jangan ada percabangan untuk pipa yang ditanam di tanah (bangunan 1 lantai), karena bila ada penyumbatan susah untuk perbaikannya. Untuk bangunan bertingkat (ada shaft) harus dibuat clean out dan fan out. Penyambungan Pipa Alat : Gergaji, Amplas, Lem PVC, Shell tape, Kunci Pipa Untuk pipa PVC, dipotong sesuai dengan ukuran ujungnya diamplas terlebih dahulu dan dibersihkan oleskan lem pada ujung dan dalam shock (penyambung) segera masukkan gerakan arah lurus jangan diputar, tunggu sampai kering. Apabila belum kering betul posisi sambungan jangan digerakkan, karena akan menyebabkan lem yang telah dioles menjadi tidak rekat. Pada sambungan pipa yang mempunyai drat terlebih dulu dibungkus sheeltape secukupnya pada drat sisi luar baru dimasukkan drat dalam dan diputar sampai kencang dan rapat. Pada penyambungan pipa besi lebih banyak dipakai sistem drat dan las. Untuk penyenaian pipa minimum 4 baris/alur/drat. Pekerjaan Instalasi Listrik Peralatan dan Bahan : Panel dan kotak pembagi Saklar dan zekering zekering Alat alat ukur (voltmeter & Ampre meter) MCB Stop kontak / stop kontak daya Lampu penerangan Grounding atau pentanahan Tahap Pelaksanaan : Semua hantaran (kabel) yang ditarik dalam pipa / cabelduct harus diusahakan tidak tampak dari luar (tertanam). Pemasangan pipa harus dilaksanakan sebelum pengecoran. Pemasangan sparing sparing listrik yang melintas di plat, balok, kolom beton harus dipasang terlebih dahulu sebelum pengecoran, kabel diusahakan dimasuk kan bersamaan dengan pemasangan sparing. Pipa yang dipasang pada dinding dilaksanakan sebelum pekerjaan plesteran dan acian dikerjakan. Penempatan sambungan/percabangan harus ditempatkan di daerah yang mudah dicapai untuk perbaikan (perawatan) Sambungan harus menggunakan klem / isolasi kabel supaya terlindung dengan baik sehingga tidak tersentuh atau menggunakan lasdop dan ditempatkan pada Te Dos Lekukan/belokan pipa harus beradius > 3 kali diameter pipa dan harus rata (untuk memudahkan penarikan kabel). Jaringan arde harus dipasang tersendiri / terpisah dengan arde penangkal petir. a. tidak boleh ada sambungan b. dihubungkan dengan elektroda pentanahan c. ditanam sampai minimal mencapai air tanah Pada hantaran di atas langit langit, harus diklem pada bagian bawah plat / balok atau pada balok kayu rangka langit langit. 50

56 Stop kontak dan saklar. Pemasangan stop kontak setinggi > 40 cm dari lantai, saklar dipasang setinggi 150 cm dari lantai (bila tidak ditentukan spesifikasinya). Pemasangan stop kontak dan saklar harus rata dengan dinding. Box / kotak Panel bodynya harus diarde, untuk menghindari adanya arus. Pemasangan Sanitair Setelah seluruh instalasi pemipaan selesai maka selanjutnya dilaksanakan pemasangan alat alat sanitair seperti Closet Duduk, Closet Jongkok, Kran Air, wastafel, Urinoir dan Floor Drain Pemasangan Closet Duduk Pembuatan shopdrawing (gambar setting) Persiapan titik air bersih dan air kotor Pemasangan seal gasket Pemasangan tank trim Pemasangan handle lever Pemasangan body closet Pemsangan tanki closet Pemasangan seat cover Pemasangan stop valve Pemeriksaan kebocoran Pemasangan Wastafel Pembuatan shopdrawing (gambar setting) Persiapan titik air bersih dan air kotor Pemasangan spout Pemasangan set pipa Pemasangan handle Pemasangan siphon/waste body Pemasangan hanger Pemasangan screw Pemasangan kick box Pemasangan lift rod Pemasangan supply Pemasangan siphone/valve pipe Pengecekan kebocoran 51

57 E. PEKERJAAN INFRASTRUKTUR Pekerjaan Perkerasan Jalan Sebelum Paving block dipasang pastikan struktur dari lahan yang hendak di Paving dalam keadaan benar benar padat. Apabila belum padat dapat dipadatkan dengan menggunakan mesin Roller (Wales) atau Stamper kuda. Hal ini agar lahan yang telah dipasang paving block tidak amblas. Sebelum pekerjaan pemasangan paving kita mulai, kita harus memperhatikan syarat syarat yang harus dipenuhi sebagai berikut: 1. Lapisan Subgrade Subgrade atau lapisan tanah paling dasar harus diratakan terlebih dahulu, sehingga mempunyai profil dengan kemiringan sama dengan yang kita perlukan untuk kemiringan Drainage (Water run off) yaitu minimal 1,5 %. Subgrade atau lapisan tanah dasar tersebut harus kita padatkan dengan kepadatan minimal 90 % MDD (Modified Max Dry Density) sebelum pekerjaan subbase dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi teknis yang kita butuhkan. Ini sangat penting untuk kekuatan landasan area paving nantinya. 2. Lapisan Subbase Pekerjaan lapisan subbase harus disesuaikan dengan gambar dan spesifikasi teknis yang kita butuhkan. Profil lapisan permukaan dario subbase juga harus mempunyai minimal kemiringan 2 %, dua arah melintang kekiri dan kekanan. Kemiringan ini sangat penting untuk jangka panjang kestabilan paving kita. 3. Kanstin/Penguat Tepi Kanstin atau Penguat tepi atau Kerb harus sudah kita pasang sebelum pemasangan paving dilakukan. Hal ini harus dilakukan untuk menahan paving pada tiap sisi agar paving tidak bergeser sehingga paving akan lebih rapi pada hasil akhirnya. 4. Drainage/Saluran Air Seperti halnya kanstin, Drainage atau Saluran air ini juga harus sudah kita pasang sebelum pemasangan paving dilakukan. Hal ini sangat wajib dilakukan untuk effisiensi waktu/kecepatan pekerjaan. Drainage yang dikerjaan setelah paving terpasang akan sangat mengganggu pekerjaan pemasangan paving itu sendiri karena harus membongkar paving yang sudah terpasang. Sesuaikan spesifikasi beban yang akan melewati lahan yang akan dipasang paving dengan material pendukung untuk landasan area paving. Material tersebut dapat berupa : Limestone, Base Course, Sirdam, Makadam dsb. Pastikan permukaan lahan yang akan di paving dalam kondisi rata/ sudah level. Pasang Kanstin beton sebagai pengunci paving block, agar paving block yang sudah terpasang tidak bergeser. Gelar abu batu mengikuti kemiringan yang telah ditentukan kemudian diratakan dengan menggunakan jidar kayu. Lakukan pemasangan paving block dengan cara maju kedepan, sementara pekerja pemasang paving berada diatas paving yang telah terpasang. Untuk tepian lahan/ sudut sudut yang belum terpasang paving block (las lasan), potong paving block dengan menggunakan alat pemotong paving block / paving block cutter. 52

58 Setelah lahan 100% sudah terpasang paving block, selanjutnya kita lakukan pengisian antar naat paving block tersebut (pengisian joint filler) dengan menggunakan abu batu. Padatkan paving block yang telah terpasang dengan menggunakan baby roller atau stamper kodok 1 sampai 2 kali putaran agar timbul gaya saling mengunci antar paving block satu sama lainnya. Bersihkan area lahan yang telah terpasang paving block dari sisa sisa abu batu. Pemasangan Paving Blok Pemasangan Grass Block Pekerjaan Pagar Pembatas Tahap tahap pelaksanaan pagar pembatas adalah sebagai berikut : Galian tanah untuk pondasi Membuat lantai kerja setelah urugan tanah dan urugan pasir selesai dikerjakan Membuat pondasi telapak dengan ukuran 60 cm x 60 cm x 25 cm Memgerjakan pekerjaan aanstamping dan pondasi batu belah Kemudian dilanjutkan dengan mengerjakan sloof beton dimensi 15 cm x 25 cm dengan mutu beton K 175 Setelah sloof beton cukup umur dilanjutkan dengan pembuatan kolom struktur 20 cm x 20 cm, ringbalk dan kolom praktis Selanjutnya dilaksanakan pekerjaan pemasangan dinding bata merah, plesteran dan acian dinding setelah dinding dan struktur kering selanjutnya finishing pengecatan Pekerjaan Lain lain Dalam pekerjaan ini meliputi pekerjaan penanaman pohon dan tanaman termasuk dengan pengelohan tanah suburnya dan Logo Kota Bandung serta papan nama Kecamatan Andir Kota Bandung. 53

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. hasil yang baik, tepat waktu dan sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. hasil yang baik, tepat waktu dan sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya. BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1. Tinjauan Umum Perencanaan yang telah dibuat oleh perencana diwujudkan melalui pelaksanaan pekerjaan di lapangan oleh kontraktor. Pelaksana pekerjaan merupakan tahap yang

Lebih terperinci

BAB V PONDASI TELAPAK

BAB V PONDASI TELAPAK BAB V PONDASI TELAPAK I. METODA KONSTRUKSI PONDASI SETEMPAT A. Urutan Kegiatan Pekerjaan Pondasi Setempat Metoda konstruksi untuk pekerjaan pondasi setempat yaitu: 1. Penggalian tanah pondasi 2. Penulangan

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Metoda pelaksanaan dalam sebuah proyek konstruksi adalah suatu bagian yang sangat penting dalam proyek konstruksi untuk mencapai hasil dan tujuan yang

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Sebelum pelaksanaan pekerjaan di proyek Apartemen Jatake Solmarina, maka di adakan persiapan lapangan seperti :

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Sebelum pelaksanaan pekerjaan di proyek Apartemen Jatake Solmarina, maka di adakan persiapan lapangan seperti : BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Persiapan/Pendahuluan Sebelum pelaksanaan pekerjaan di proyek Apartemen Jatake Solmarina, maka di adakan persiapan lapangan seperti : - Pagar Sementara Pagar sementara

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Sebelum pelaksanaan pekerjaan di Rumah susun KS Tubun, maka di

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Sebelum pelaksanaan pekerjaan di Rumah susun KS Tubun, maka di BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Persiapan/Pendahuluan Sebelum pelaksanaan pekerjaan di Rumah susun KS Tubun, maka di adakan persiapan lapangan seperti : - Papan Nama Proyek (Multy Plek) Gambar

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi, diperlukan adanya suatu

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi, diperlukan adanya suatu BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi, diperlukan adanya suatu sistem manajemen yang baik. Berbagai metode dilakukan oleh pihak pelaksana dengan

Lebih terperinci

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN 7-1 BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN 7.1 Pekerjaan Persiapan Pada pelaksanaan pekerjaan pembangunan suatu proyek biasanya diawali dengan pekerjaan persiapan. Adapun pekerjaan persiapan tersebut itu meliputi

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1. Pengamatan Pekerjaan Konstruksi Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari beberapa pekerjaan dasar. Yaitu pekerjaan pengukuran, pembesian,

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS 5.1. Uraian Umum Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang berkaitan didalamnya. Karena semakin banyaknya pihak yang berkaitan, maka makin

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Persiapan Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu proyek pembangunan, karena kumpulan berbagai macam material itulah yang

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25

BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25 BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25 4.1 SYARAT PELAKSANAAN Syarat pelaksanaan diantaranya sebagai berikut: a. Pekerjaan

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK 7.1 Pelaksanaan Pekerjaan Balok Balok adalah batang dengan empat persegi panjang yang dipasang secara horizontal. Hal hal yang perlu diketahui

Lebih terperinci

: Rika Arba Febriyani NPM : : Lia Rosmala Schiffer, ST., MT

: Rika Arba Febriyani NPM : : Lia Rosmala Schiffer, ST., MT PEKERJAAN STRUKTUR KOLOM, BALOK, PELAT LANTAI DI LANTAI P1, P2, P3, P4, P5 PADA GEDUNG SATRIO TOWER DI JAKARTA SELATAN Nama : Rika Arba Febriyani NPM : 26312369 Pembimbing : Lia Rosmala Schiffer, ST.,

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN. Metode pelaksanaan kontruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan kontruksi

BAB V METODE PELAKSANAAN. Metode pelaksanaan kontruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan kontruksi BAB V METODE PELAKSANAAN 5.1 Uraian Umum Metode pelaksanaan kontruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan kontruksi yang harus direncanakan sebelumnya. Untuk mengetahui metode pelaksanaan di lapangan

Lebih terperinci

BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN. perencana. Dengan kerjasama yang baik dapat menghasilkan suatu kerja yang efektif

BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN. perencana. Dengan kerjasama yang baik dapat menghasilkan suatu kerja yang efektif BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Tinjauan Umum Dalam pelaksanaan pekerjaan diperlukan kerjasama yang baik dari semua pihak yang terkait, baik itu perencana, pemberi tugas, pengawas maupun pelaksana karena

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN BAB V METODE PELAKSANAAN 5.1 Uraian Umum Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak - pihak yang berkaitan didalamnya. Karena semakin banyaknya pihak yang berkaitan didalmnya, maka makin banyak

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. terhitung mulai dari tanggal 07 Oktober 2013 sampai dengan 07 Desember 2013

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. terhitung mulai dari tanggal 07 Oktober 2013 sampai dengan 07 Desember 2013 BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pengamatan Pekerjaan Konstruksi Dalam kegiatan Kerja Praktik (KP) yang kami jalankan selama 2 bulan terhitung mulai dari tanggal 07 Oktober 2013 sampai dengan 07 Desember

Lebih terperinci

BAB V METODE DAN PELAKSANAAN

BAB V METODE DAN PELAKSANAAN METODE DAN PELAKSANAAN BAB V METODE DAN PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS (KOLOM, BALOK, LANTAI & SHEAR WALL) 5.1 KOLOM 5.1.1 Defenisi kolom Kolom adalah batang vertikal dari rangka struktur yang memikul beban

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. pengamatan struktur plat lantai, pengamatan struktur core lift.

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. pengamatan struktur plat lantai, pengamatan struktur core lift. BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pengamatan Pekerjaan Konstruksi Selama 2 bulan pelaksanaan kerja praktik (KP) yang terhitung mulai dari tanggal 16 Oktober 2013 sampai dengan 16 Desember 2013, kami melakukan

Lebih terperinci

BAB V METODE UMUM PELAKSAAN KONSTRUKSI. Untuk mengetahui metode pelaksanaan di lapangan, dibuatkan gambar shop

BAB V METODE UMUM PELAKSAAN KONSTRUKSI. Untuk mengetahui metode pelaksanaan di lapangan, dibuatkan gambar shop BAB V METODE UMUM PELAKSAAN KONSTRUKSI 5.1 Uraian Umum Pada Setiap proyek, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya. Untuk mengetahui

Lebih terperinci

1 Membangun Rumah 2 Lantai. Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii\ Tugas Struktur Utilitas II PSDIII-Desain Arsitektur Undip

1 Membangun Rumah 2 Lantai. Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii\ Tugas Struktur Utilitas II PSDIII-Desain Arsitektur Undip Daftar Isi Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii\ Kata Pengantar Pedoman Teknis Rumah berlantai 2 dilengkapi dengan Metode dan Cara Perbaikan Kerusakan ini dipersiapkan oleh Panitia D-III Arsitektur yang

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Kolom Kolom merupakan bagian dari suatu struktur suatu bangunan. Fungsi Kolom itu sendiri sebagai penyangga stuktur pelat dan balok atau juga meneruskan beban

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK. perencanaan dalam bentuk gambar shop drawing. Gambar shop

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK. perencanaan dalam bentuk gambar shop drawing. Gambar shop BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK 5.1 Uraian Umum Pada setiap proyek, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya.

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI 5.1 Pekerjaan Kolom Kolom merupakan bagian dari struktur suatu bangunan. Fungsi kolom itu sendiri sebagai penyangga stuktur pelat dan balok atau juga meneruskan beban

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS 5.1. Uraian Umum Metode pelaksanaan proyek konstruksi adalah bagian yang sangat penting dalam mencapai sasaran pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KOLOM, BALOK DAN PELAT. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KOLOM, BALOK DAN PELAT. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KOLOM, BALOK DAN PELAT 5.1 Umum Metode pelaksanaan proyek konstruksi adalah bagian yang sangat penting dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN RAMP. proses pelaksanaan dari suatu item pekerjaan yang harus direncanakan terlebih

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN RAMP. proses pelaksanaan dari suatu item pekerjaan yang harus direncanakan terlebih BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN RAMP 7.1. Uraian Umum Dalam setiap proyek konstruksi, metode pelaksanaan merupakan salah satu proses pelaksanaan dari suatu item pekerjaan yang

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR 5.1 URAIAN UMUM Tahap pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang sangat menentukan berhasil tidaknya suatu proyek. Hal ini membutuhkan pengaturan serta pengawasan pekerjaan

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKAN CITTA GRAHA KEDOYA SELATAN

BAB IV TINJAUAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKAN CITTA GRAHA KEDOYA SELATAN BAB IV TINJAUAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKAN CITTA GRAHA KEDOYA SELATAN Pada Bab ini kami akan menjelaskan proyek pelaksanaan pekerjaan Rukan Citta Graha, Kedoya selatan. Namun dengan keterbatasan

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN PADA STRUKTUR ATAS. Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN PADA STRUKTUR ATAS. Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN PADA STRUKTUR ATAS 5.1 Tahapan Pekerjaan Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang berkaitan didalamnya. Karena semakin banyaknya pihak yang berkaitan

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu diharapkan hasil dengan kualitas yang baik dan memuaskan, yaitu : 1. Memenuhi spesifikasi

Lebih terperinci

BAB IV. PERALATAN dan MATERIAL

BAB IV. PERALATAN dan MATERIAL BAB IV PERALATAN dan MATERIAL 4.1 Peralatan 4.1.1. Alat Ukur (waterpass) Waterpass adalah suatu alat ukur tanah yang dipergunakan untuk mengukur beda tinggi antara titik-titik saling berdekatan. Beda tinggi

Lebih terperinci

BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG

BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG Dalam bahasan laporan mingguan proses pengamatan pelaksanaan proyek ini, praktikan akan memaparkan dan menjelaskan

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Vittoria Residences Apartement terdiri dari 3 tower dengan : c. Podium 5 lantai, dengan 1 lantai semi basement

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Vittoria Residences Apartement terdiri dari 3 tower dengan : c. Podium 5 lantai, dengan 1 lantai semi basement BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1. Uraian umum Vittoria Residences Apartement terdiri dari 3 tower dengan : a. Tower A 18 lantai - Atap 1 lantai b. Tower B & C 24 lantai - Atap 1 lantai c. Podium 5 lantai,

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN Apartemen Casa de Parco BSD BabV Pelaksanaan Pekerjaan BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak pihak yang berkaitan didalamnya. Karena semakin

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Manajemen pelaksanaan dilakukan dalam rangka menjamin kelancaran

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Manajemen pelaksanaan dilakukan dalam rangka menjamin kelancaran BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Uraian Umum Manajemen pelaksanaan dilakukan dalam rangka menjamin kelancaran pelaksanaan pekerjaan proyek yang akan berlangsung. Manajemen pelaksanaan bukan

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS 5.1 Uraian Umum Metode konstruksi proyek adalah bagian yang sangat penting dalam proyek konstruksi untuk mendapatkan tujuan dari proyek, yaitu biaya, kualitas dan

Lebih terperinci

II. PEKERJAAN PENDAHULUAN

II. PEKERJAAN PENDAHULUAN METODE PELAKSANAAN I. PRA PEMBANGUNAN 1. Pemeriksaan gambar-gambar untuk pelaksanaan : Semua gambar-gambar yang disiapkan adalah gambar-gambar yang telah ditandatangani oleh Direksi dan apabila ada perubahan

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS. Proyek pembangunan Aeropolis Lucent Tower dibangun dengan

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS. Proyek pembangunan Aeropolis Lucent Tower dibangun dengan Proyek Aeropolis Lucent Tower BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS 5.1 Tinjauan Umum Proyek pembangunan Aeropolis Lucent Tower dibangun dengan ketinggian 8 lantai pada lahan seluas 3500 m 2. Struktur

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS 5.1 Uraian Umum Bangunan merupakan suatu bentuk lingkungan yang di buat oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari yang memilioki fungsi sebagai tempat

Lebih terperinci

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA >

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA > Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA > GSF-Aceh. Didalam Pelaksanaan Proyek, metode pelaksanaan sangat penting dilaksanakan, hal ini untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI BALOK BETON PRATEGANG DI PROYEK WISMA KARTIKA GROGOL

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI BALOK BETON PRATEGANG DI PROYEK WISMA KARTIKA GROGOL BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI BALOK BETON PRATEGANG DI PROYEK WISMA KARTIKA GROGOL 7.1 Uraian Umum Seperti yang telah diketahui bahwa beton adalah suatu material yang

Lebih terperinci

BAB VI BAHAN DAN PERALATAN

BAB VI BAHAN DAN PERALATAN BAB VI BAHAN DAN PERALATAN 6.1 Jenis-jenis dan Mutu Bahan Yang Digunakan Mutu dari setiap bahan yang akan digunakan tidak boleh berkurang dan diharapkan dapat memenuhi target yang telah direncanakan. Adapun

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN 5.1 Pekerjaan Bekisting 5.1.1 Umum Perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan bekisting harus memenuhi syarat PBI 1971 N 1-2 dan Recomended Practice

Lebih terperinci

A. METODE PELAKSANAAN GEDUNG 2 TINGKAT PONDASI TIANG PANCANG. Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah sebagai berikut:

A. METODE PELAKSANAAN GEDUNG 2 TINGKAT PONDASI TIANG PANCANG. Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah sebagai berikut: A. METODE PELAKSANAAN GEDUNG 2 TINGKAT PONDASI TIANG PANCANG Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Pekerjaan Pendahuluan Pekerjaan pendahuluan merupakan pekerjaan persiapan

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Kolom Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan Plat untuk di teruskan ke Pondasi. Tujuan penggunaan kolom yaitu : Gambar 5.1 : Pekerjaan

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT. Proyek Menara Sentraya dilakukan oleh PT. Pionir Beton Industri

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT. Proyek Menara Sentraya dilakukan oleh PT. Pionir Beton Industri BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT 4.1 Bahan Bahan Yang Digunakan meliputi : Bahan-bahan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi a. Beton Ready mix. Beton Ready mix adalah beton

Lebih terperinci

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan BAB III TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Tinjauan Umum Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran pengerjaannya. Pengadaan

Lebih terperinci

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN. tinggi dapat menghasilkan struktur yang memenuhi syarat kekuatan, ketahanan,

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN. tinggi dapat menghasilkan struktur yang memenuhi syarat kekuatan, ketahanan, BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG 4.1. Tinjauan Bahan dan Material Bahan dan material bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu proyek pembangunan, karena dari berbagai macam bahan dan

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. alat - alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut.

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. alat - alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut. BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Peralatan Dalam melaksanakan proyek pembangunan maka pastilah digunakan alat - alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut. Alat

Lebih terperinci

BAB VI TINJAUAN KHUSUS PERBANDINGAN SISTEM PLAT LANTAI (SISTEM PLAT DAN BALOK (KONVENSIONAL) DAN SISTEM FLAT SLAB)

BAB VI TINJAUAN KHUSUS PERBANDINGAN SISTEM PLAT LANTAI (SISTEM PLAT DAN BALOK (KONVENSIONAL) DAN SISTEM FLAT SLAB) BAB VI TINJAUAN KHUSUS PERBANDINGAN SISTEM PLAT LANTAI (SISTEM PLAT DAN BALOK (KONVENSIONAL) DAN SISTEM FLAT SLAB) 6.1 Uraian Umum Pelat lantai atau slab merupakan elemen bidang tipis yang memikul beban

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. kebutuhan sarana akomodasi tempat tinggal. Bangunan ini didesain untuk

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. kebutuhan sarana akomodasi tempat tinggal. Bangunan ini didesain untuk BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Konsep Perencanaan Pembangunan proyek Apartement Wang Residence ini berdasarkan dari pertimbangan beberapa aspek, salah satunya pertimbangan karena meningkatnya kebutuhan

Lebih terperinci

DINDING DINDING BATU BUATAN

DINDING DINDING BATU BUATAN DINDING Dinding merupakan salah satu elemen bangunan yang berfungsi memisahkan/ membentuk ruang. Ditinjau dari segi struktur dan konstruksi, dinding ada yang berupa dinding partisi/ pengisi (tidak menahan

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Persiapan Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu proyek pembangunan, karena kumpulan berbagai macam material itulah yang

Lebih terperinci

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN 4.1 Material Perlu kita ketahui bahwa bahan bangunan atau material bangunan memegang peranan penting dalam suatu konstruksi bangunan ini menentukan kekuatan, keamanan, dan

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 5. 1 Uraian Umum Metoda konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan pelaksanaan konstruksi yang mengikuti prosedur serta telah dirancang sesuai dengan pengetahuan atau

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. bangunan yang bermutu agar tahap konstruksi dapat berjalan dengan lancar dan

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. bangunan yang bermutu agar tahap konstruksi dapat berjalan dengan lancar dan BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Bahan Bangunan Untuk dapat melaksanakan pekerjaan konstruksi tentu saja diperlukan bahan bangunan yang bermutu agar tahap konstruksi dapat berjalan dengan

Lebih terperinci

BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN SIPIL LAPANGAN

BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN SIPIL LAPANGAN BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN PELAKSANAAN LAPANGAN 4.1 Pekerjaan pondasi 1. papan bekisting 2. beton ready mix 3. pasir urug 4. Besi poer D16, D10, Ø8 2. Langkah Kerja a. Setelah Tiang pancang ditanam, b.

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN STADION BAROMBONG TAHUN 2013

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN STADION BAROMBONG TAHUN 2013 PRELIMINARIES Pekerjaan ini meliputi : 1. Pekerjaan pembersihan Sebelum pekerjaan ini dimulai dengan kontraktor terlebih dahulu membersihkan lokasi pekerjaan, dari kotoran sampah, pohon dan semak belukar

Lebih terperinci

BAB IV PERALATAN dan MATERIAL

BAB IV PERALATAN dan MATERIAL BAB IV PERALATAN dan MATERIAL Suatu proyek agar lancar dan memenuhi target mutu dan waktu harus didukung oleh peralatan yang memadai. Supaya dalam penyediaan alat dapat berfungsi secara optimal perlu adanya

Lebih terperinci

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. 1. Staff teknik dengan staff logistik dan peralatan, memberikan data-data

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. 1. Staff teknik dengan staff logistik dan peralatan, memberikan data-data BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL 4.1 Pengadaan Alat dan Bahan Prosedur dalam pengadaan bahan dan alat adalah : 1. Staff teknik dengan staff logistik dan peralatan, memberikan data-data bahan/alat yang di

Lebih terperinci

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL Proyek Kanins, Kanca, Kanwil BRI PERALATAN DAN MATERIAL Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai peralatan dan material yang digunakan dalam pelaksanaan pembangunan Proyek Kanins, Kanca, Kanwil BRI ini meliputi

Lebih terperinci

BAB IV PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI TIANG BOR DENGAN METODE ENLARGED BASE BORED PILE. Contoh pelaksanaan pekerjaan lubang bor No.

BAB IV PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI TIANG BOR DENGAN METODE ENLARGED BASE BORED PILE. Contoh pelaksanaan pekerjaan lubang bor No. BAB IV PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI TIANG BOR DENGAN METODE ENLARGED BASE BORED PILE Contoh pelaksanaan pekerjaan lubang bor No.476A (Zone C) 4.1. Pekerjaan Pembuatan Lubang Bor Pekerjaan pembuatan lubang

Lebih terperinci

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Bangunan

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Bangunan Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Bangunan METODE & TAHAPAN PELAKSANAAN Untuk mencapai keberhasilan dalam hal mutu, efisiensi waktu dan optimalisasi biaya pelaksanaan, dimana Kontraktor harus dapat

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

BAB IV TINJAUAN KHUSUS BAB IV TINJAUAN KHUSUS 4.1 Lingkup Tinjauan Khusus Tinjauan khusus pada laporan kerja praktek ini adalah metode pelaksanaan pekerjaan pondasi. Pada tinjauan ini, penulis memaparkan metode pelaksanaan pekerjaan

Lebih terperinci

BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN

BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN 4.1. Pekerjaan Struktur Pekerjaan struktur adalah satu pekerjaan tetapi dalam kenyataannya merupakan satuan kegiatan yang terdiri dari beberapa pekerjaan lain yang berbeda.

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN BENDUNGAN

METODE PELAKSANAAN BENDUNGAN METODE PELAKSANAAN BENDUNGAN 1. Saluran Bangunan Pelimpah (Spillway) dan peredam energi Gambar 1. Layout Spillway Pekerjaan pembangunan bangunan pelimpah (spillway) adalah sebagai berikut : Pekerjaan Tanah

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN ALAT YANG DIGUNAKAN DAN BAHAN BANGUNAN. organisasi yang bagus tetapi juga harus didukung dengan adanya alat, material,

BAB IV TINJAUAN ALAT YANG DIGUNAKAN DAN BAHAN BANGUNAN. organisasi yang bagus tetapi juga harus didukung dengan adanya alat, material, BAB IV TINJAUAN ALAT YANG DIGUNAKAN DAN BAHAN BANGUNAN 4.1. Umum Kelancaran pada proyek tidak hanya dengan adanya manajemen struktur organisasi yang bagus tetapi juga harus didukung dengan adanya alat,

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH BAB VII PEMBAHASAN MASALAH 7.1. Tinjauan Umum Metode pelaksanaan yang dilakukan pada setiap proyek konstruksi memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dengan proyek lainnya. Metode pelaksanaan yang dilakukan

Lebih terperinci

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PELAKSANAAN PEKERJAAN BETON F.45...... 04 BUKU KERJA 2011 K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M B A D

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek

METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR 5.1. Uraian Umum Metode pelaksanaan proyek konstruksi adalah bagian yang sangat penting dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek yaitu

Lebih terperinci

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI 5.1 Uraian Umum Pada setiap proyek, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya. Metode

Lebih terperinci

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI 5.1 Uraian Umum Pada setiap proyek, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya. Metode

Lebih terperinci

- Setelah kontraktor menyiapkan barak kerja dan kantor lapangan lalu dimulai memobilisasi material, peralatan, tenaga kerja dan tenaga tehnis.

- Setelah kontraktor menyiapkan barak kerja dan kantor lapangan lalu dimulai memobilisasi material, peralatan, tenaga kerja dan tenaga tehnis. Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Turap Penahan Tanah Koto Pangean Jika Perusahaan kami ditunjuk sebagai pemenang pada pekerjaan Pembangunan Turap Penahan Tanah Koto Pangean, terlebih dahulu kami

Lebih terperinci

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN 4.1 Peralatan Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi dibutuhkannya peralatan-peralatan yang dapat memudahkan para pekerja dalam melaksanakan tanggung jawabnya, peralatan-peralatan

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PILE CAP DAN RETAINING WALL. Dalam setiap proyek konstruksi, metode pelaksanaan konstruksi

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PILE CAP DAN RETAINING WALL. Dalam setiap proyek konstruksi, metode pelaksanaan konstruksi BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PILE CAP DAN RETAINING WALL 7.1 Uraian Umum Dalam setiap proyek konstruksi, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan yang harus direncanakan

Lebih terperinci

HARGA SATUAN POKOK KEGIATAN (HSPK)

HARGA SATUAN POKOK KEGIATAN (HSPK) NOMOR : TANGGAL : NOMOR URAIAN KEGIATAN Koef. A BANGUNAN GEDUNG 24.01 Pekerjaan Persiapan & Tanah 24.01.01.01 Pembuatan Bouwplank /Titik Titik 23.02.04.01.01.F Mandor 0.0045 Orang Hari 158,000.00 711.00

Lebih terperinci

METODA PELAKSANAAN. CV. SABATA UTAMA Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Tangan-Tangan

METODA PELAKSANAAN. CV. SABATA UTAMA Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Tangan-Tangan METODA PELAKSANAAN Nama Perusahaan : Nama Paket Pekerjaan : No. Paket : CV. SABATA UTAMA Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Tangan-Tangan 481625 Jangka waktu pelaksanaan : Metode pelaksanaan merupakan hal

Lebih terperinci

Pengenalan Kolom. Struktur Beton II

Pengenalan Kolom. Struktur Beton II Bahan Kuliah Ke-I Pengenalan Kolom Struktur Beton II Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh September 2008 Materi Kuliah Definisi Pembuatan Kolom Apa yang dimaksud dengan Kolom?

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. sebuah lahan sementara di sebuah proyek bangunan lalu dipasang pada proyek

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. sebuah lahan sementara di sebuah proyek bangunan lalu dipasang pada proyek BAB VII PEMBAHASAN MASALAH 7.1 Beton Precast Beton precast adalah suatu produk beton yang dicor pada sebuah pabrik atau sebuah lahan sementara di sebuah proyek bangunan lalu dipasang pada proyek bangunan

Lebih terperinci

BAB VIl TINJAUAN KHUSUS (KOLOM UTAMA) pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan

BAB VIl TINJAUAN KHUSUS (KOLOM UTAMA) pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan BAB VIl TINJAUAN KHUSUS (KOLOM UTAMA) 7.1 Uraian umum Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan

Lebih terperinci

BAB IV ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN. Pada proyek Lexington Residences hampir semua item pekerjaan menggunakan

BAB IV ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN. Pada proyek Lexington Residences hampir semua item pekerjaan menggunakan BAB IV ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN 4.1 ALAT Pada proyek Lexington Residences hampir semua item pekerjaan menggunakan alat bantu untuk mempermudah pelaksanaan pekerjaan. Pada sub bab ini penulis akan membahas

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PEKERJAAN PELAT LANTAI UNTUK TOWER D DI PROYEK PURI MANSION APARTMENT. beton bertulang sebagai bahan utamanya.

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PEKERJAAN PELAT LANTAI UNTUK TOWER D DI PROYEK PURI MANSION APARTMENT. beton bertulang sebagai bahan utamanya. BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PEKERJAAN PELAT LANTAI UNTUK TOWER D DI PROYEK PURI MANSION APARTMENT 7.1 Uraian Umum Dalam konstruksi bangunan bertingkat seperti halnya pada Proyek Puri Mansion Apartment

Lebih terperinci

PONDASI. 1. Agar kedudukan bangunan tetap mantab atau stabil 2. Turunnya bangunan pada tiap-tiap tempat sama besar,hingga tidak terjadi pecah-pecah.

PONDASI. 1. Agar kedudukan bangunan tetap mantab atau stabil 2. Turunnya bangunan pada tiap-tiap tempat sama besar,hingga tidak terjadi pecah-pecah. PONDASI Pondasi bangunan merupakan bagian yang penting dari konstruksi bangunan. Pondasi adalah bagian dari suatu konstruksi bangunan yang mempunyai kontak langsung dengan dasar tanah keras dibawahnya.

Lebih terperinci

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN 7.1 Pekerjaan Persiapan Pada pelaksanaan pekerjaan pembangunan suatu proyek biasanya diawali dengan pekerjaan persiapan. Adapun pekerjaan persiapan tersebut itu meliputi :

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN KERAMIK

METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN KERAMIK METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN KERAMIK Pemasangan keramik pada suatu gedung terdiri dari pemasangan keramik didinding dan dilantai. Pemasangan keramik lantai dan dinding sebaiknya pada tahap akhir, untuk

Lebih terperinci

Lantai Jemuran Gabah KATA PENGANTAR

Lantai Jemuran Gabah KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Guna menunjang program pemerintah dalam penyediaan infrastruktur perdesaan, Puslitbang Perumahan dan Permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Lebih terperinci

ANALISA HARGA SATUAN KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016

ANALISA HARGA SATUAN KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016 - 1 - LAMPIRAN II : KEPUTUSAN ALIKOTA MADIUN NOMOR : 050-401.012/ /2015 TANGGAL : ANALISA KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016 KODE BARANG URAIAN KEGIATAN KOEF 2.01 HSPK FISIK

Lebih terperinci

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN 7.1 Pekerjaan Persiapan Pada pelaksanaan pekerjaan pembangunan suatu proyek biasanya diawali dengan pekerjaan persiapan. Adapun pekerjaan persiapan tersebut itu meliputi :

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT KONSTRUKSI SARANG LABA LABA seri 3 RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT PELAKSANAAN KONSTRUKSI BANGUNAN BAWAH dengan sistim KONSTRUKSI SARANG LABA LABA seri 3 Proyek : Gedung

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN DAN ALAT-ALAT

BAB IV TINJAUAN BAHAN DAN ALAT-ALAT BAB IV TINJAUAN BAHAN DAN ALAT-ALAT 4.1.1 Material Yang Digunakan Dalam menangani dan menyiapkan material maka perlu metode konstruksi, jadwal pekerjaan, pengetahuan tentang sifat-sifat material dan tata

Lebih terperinci

Panduan Praktis Perbaikan Kerusakan Rumah Pasca Gempa Bumi

Panduan Praktis Perbaikan Kerusakan Rumah Pasca Gempa Bumi Panduan Praktis Kerusakan Rumah Pasca Gempa Bumi Jl. Panyaungan, Cileunyi Wetan, Kabupaten Bandung 0393 Telp:(022) 7798393 ( lines), Fax: (022) 7798392, E-mail: info@puskim.pu.go.id, Website: http://puskim.pu.go.id

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN Pekerjaan Bekisting Raka Pratama

METODE PELAKSANAAN Pekerjaan Bekisting Raka Pratama METODE PELAKSANAAN Pekerjaan Bekisting Raka Pratama 1. Pekerjaan Bekisting Kolom 1.1. Bahan: Kayu Suri 6/12 Plywood FF 4 x 8 x 15 mm Balok ganjal Minyak Bekisting Paku 5, 7, 10 cm 1.2. Alat-alat: Gergaji/

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi BAB VII PEMBAHASAN MASALAH 7.1 Tinjauan umum Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pondasi dalam sendiri dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan teknik

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN. 5.1 Pekerjaan Pondasi Tiang Bor (Bored Pile) ke dalam tanah dengan cara mengebor tanah terlebihdahulu, lalu kemudian diisi

BAB V METODE PELAKSANAAN. 5.1 Pekerjaan Pondasi Tiang Bor (Bored Pile) ke dalam tanah dengan cara mengebor tanah terlebihdahulu, lalu kemudian diisi BAB V METODE PELAKSANAAN 5.1 Pekerjaan Pondasi Tiang Bor (Bored Pile) Pondasi tiang bor (bored pile) adalah pondasi tiang yang pemasangannya dilakukan dengan mengebor tanah pada awal pengerjaannya. Bored

Lebih terperinci

UCAPAN TERIMA KASIH...

UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... ii PERNYATAAN... iii ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR... v UCAPAN TERIMA KASIH... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR BAGAN... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Buku ini juga di dedikasikan bagi tugas semester 5 kami yaitu struktur dan utilitas 2. Semoga buku ini bermanfaat.

KATA PENGANTAR. Buku ini juga di dedikasikan bagi tugas semester 5 kami yaitu struktur dan utilitas 2. Semoga buku ini bermanfaat. KATA PENGANTAR Buku ini ditulis berdasarkan hasil pengetahuan selama kami menempuh study sampai ke jenjang semester 5 ini. Dasar teori dan metode perancangan bangunan dan strukturnya sebagian disarikan

Lebih terperinci

SPESIFIKASI TEKNIS. Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN

SPESIFIKASI TEKNIS. Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN SPESIFIKASI TEKNIS Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN 1. Nama Kegiatan : Penataan Listrik Perkotaan 2. Nama pekerjaan : Penambahan Lampu Taman (65 Batang) 3. Lokasi : Pasir Pengaraian Pasal 2 PEKERJAAN

Lebih terperinci

BAB VI BAHAN DAN PERALATAN

BAB VI BAHAN DAN PERALATAN 6-1 BAB VI BAHAN DAN PERALATAN 6.1 Jenis-jenis dan Mutu Bahan Yang Digunakan Mutu dari setiap bahan tidak boleh berkurang dan diharapkan dapat memenuhi target yang telah direncanakan. Adapun jenis dan

Lebih terperinci

Analisa & Pembahasan Proyek Pekerjaan Pelat Lantai

Analisa & Pembahasan Proyek Pekerjaan Pelat Lantai Analisa & Pembahasan Proyek Pekerjaan Pelat Lantai Soft cor ini dipasang sepanjang keliling area yang akan dicor, dengan kata lain pembatas area yang sudah siap di cor dengan area yang belum siap. 46 Pekerjaan

Lebih terperinci