3. KLASIFIKASI BAHAN BERBAHAYA
|
|
- Handoko Atmadja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 In House Training Bontang, 30 Oktober- 2 Nopember KLASIFIKASI BAHAN BERBAHAYA KERJASAMA PROGRAM MAGISTER ILMU LINGKUNGAN (MIL) UNDIP PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR, Tbk mil-undip 1
2 1. Macam-Macam Klasifikasi Klasifikasi bahan-bahan kimia berbahaya didasarkan pada : - karakteristik bahan, - bahaya bahan, - efek bagi kesehatan dan lingkungan - kompatibilitas bahan - transportasi bahan 2
3 2. Klasifikasi Bahan Berbahaya KLASIFIKASI B3 : 1. Hazard Communication Standard / HMIS OSHA 2. Workplace HMIS Canada 3. United Nations RTDG - DoT Transportation 4. NFPA (National Fire Protection Association) 5. NPCA (National Painting and C. Association) 6. PP 74 Tahun GHS 3
4 3. Klasifikasi HCS Hazard Communication Standard merupakan klasifikasi bahanbahan berbahaya dari OSHA berdasar 29 CFR Klasifikasi berdasar HCS : Physical Hazards Health Hazards - Fire Hazards - Acute Hazards - Explosion Hazards - Chronic Hazards - Reactive Hazards 4
5 3.1. Bahaya Fisik (Physical Hazards) Bahaya Kebakaran (Fire Hazards) Cairan mudah terbakar Aerosol mudah menyala Gas mudah menyala Cairan mudah menyala Padatan mudah menyala Oksidator Bahan-bahan pyroporic Bahaya Peledakan (Explosion Hazards) Gas-gas bertekanan Bahan-bahan peledak Bahaya Reaktif (Reactive Hazards) Peroksida organik Bahan-bahan reaktif yang tidak stabil Bahan-bahan yang reaktif dengan air 5
6 3.2.Bahaya Kesehatan (Health Hazards) Bahaya Akut (Acute Hazards) Bahan-bahan korosif Bahan-bahan penyebab iritasi Sensitizer Bahan-bahan beracun Bahan-bahan sangat beracun Bahan-bahan berpengaruh pada organ target Darah Kulit Mata Sistem saraf pusat (CNS) Bahaya Kronik (Chronic Hazards) Bahan-bahan penyebab kanker Bahan-bahan yang berpengaruh pada organ target Sistem hematopoietic Paru-paru Liver Ginjal Sistem saraf pusat (CNS) Sistem reproduksi 6
7 4. Klasifikasi WHMIS WORK HAZARD MATERIAL INFORMATION SYSTEM (CANADA) Class A - Compressed Gas Class B Flammable and Combustible Material Division 1: Flammable Gas Division 2: Flammable Liquid Division 3: Combustible Liquid Division 4: Flammable Solid Division 5: Flammable Aerosol Division 6: Reactive Flammable Material Class C - Oxidizing Material Class D - Poisonous and Infectious Material Division 1: Materials causing immediate and serious toxic effects Subdivision A: Very toxic material Subdivision: Toxic material Division 2: Materials causing other toxic effects Subdivision A: Very toxic material Subdivision B: Toxic material Division 3: Biohazardous Infection Material Class E - Corrosive material Class F - Dangerously reactive material 7
8 5. Klasifikasi UN-DoT Klasifikasi yang dimaksudkan untuk keperluan transportasi bahan. Identifikasi bahan-bahan berdasarkan rekomendasi dari United Nations Committee of Experts on the Transport of Dangerous Goods menggunakan UN Number, sebagai contoh ackrilamida mempunyai UN2074. Identifikasi bahan-bahan ini juga sama dengan Department of Transportation USA yang menggunakan kode NA (North America) 8
9 5.1. Klasifikasi Bahaya UN Klas 1 : Explosive (bahan yang dapat meledak) Klas 2 : Gases (gas-gas) Klas 3 : Flammable liquids (cairan mudah menyala) Klas 4 : Flammable solids (padatan mudah menyala) Klas 5 : Oxidizing substances and organic peroxides (Senyawa pengoksidasi dan peroksida organik) Klas 6 : Toxic and infectious substances (Senyawa beracun dan penyebab infeksi) Klas 7 : Radioactive materials (Bahan radioaktif) Klas 8 : Corrosive substances (Senyawa korosif) Klas 9 : Miscellaneous dangerous substances and articles (Senyawa dan barang-barang berbahaya lain) 9
10 5.2. Klas dan Divisi UN Class 1: Explosives Division 1.1: Substances and articles which have a mass explosion hazard Division 1.2: Substances and articles which have a projection hazard but not a mass explosion hazard Division 1.3: Substances and articles which have a fire hazard and either a minor blast hazard or a minor projection hazard or both, but not a mass explosion hazard Division 1.4: Substances and articles which present no significant hazard Division 1.5: Very insensitive substances which have a mass explosion hazard Division 1.6: Extremely insensitive articles which do not have a mass explosion hazard Class 2: Gases Division 2.1: Flammable gases Division 2.2: Non-flammable, non-toxic gases Division 2.3: Toxic gases Class 3: Flammable liquids Class 4: Flammable solids; substances liable to spontaneous combustion; substances which, on contact with water, emit flammable gases Division 4.1: Flammable solids, self-reactive substances and solid desensitised explosives Division 4.2: Substances liable to spontaneous combustion Division 4.3: Substances which in contact with water emit flammable gases Class 5: Oxidizing substances and organic peroxides Division 5.1: Oxidizing substances Division 5.2: Organic peroxides Class 6: Toxic and infectious substances Division 6.1: Toxic substances Division 6.2: Infectious substances Class 7: Radioactive material Class 8: Corrosive substances Class 9: Miscellaneous dangerous substances and articles 10
11 5.2. Klas dan Divisi DoT HMTA 49 CFR Class 1: Explosives Division 1.1 Explosives with a mass explosion hazard Division 1.2 Explosives with a projection hazard Division 1.3 Explosives with predominantly a fire hazard Division 1.4 Explosives with no significant blast hazard Division 1.5 Very insensitive explosives Division 1.6 Extremely insensitive explosive articles Class 2: Gases Division 2.1 Flammable gases Division 2.2 Nonflammable gases Division 2.3 Poison gas Division 2.4 Corrosive gases Class 3: Flammable liquids. Division 3.1 Flashpoint below -18oC (0oF) Division 3.2 Flashpoint -18oC and above, but less than 23oC (73oF) Division 3.3 Flashpoint 23oC and up to 61oC (141oF) Class 4: Flammable solids; spontaneously combustible materials; and materials that are dangerous when wet Division 4.1 Flammable solids Division 4.2 Spontaneously combustible materials Division 4.3 Materials that are dangerous when wet Class 5: Oxidizers and organic peroxides Division 5.1 Oxidizers Division 5.2 Organic peroxides Class 6: Poisons and etiologic materials Division 6.1 Poisonous materials Division 6.2 Etiologic (infectious) materials Class 7: Radioactive materials Any material, or combination of materials, that spontaneously gives off ionizing radiation. It has a specific activity greater than microcuries per gram. Class 8: Corrosives A material, liquid or solid, that causes visible destruction or irreversible alteration to human skin or a liquid that has a severe corrosion rate on steel or aluminum. Class 9: Miscellaneous A material which presents a hazard during transport, but which is not included in any other hazard class (such as a hazardous substance or a hazardous waste). ORM-D: Other regulated material A material which, although otherwise subjected to regulations, presents a limited hazard during transportation due to its form, quantity and packaging. 11
12 6. Klasifikasi NFPA National Fire Protection Association (NFPA) Diamond Identifikasi Bahaya: - RED: Fire Hazard (Bahaya Kebakaran) - BLUE: Health Hazard (Bahaya Kesehatan) - YELLOW: Reactivity (Reaktivitas) - WHITE: Specific Information (Informasi Spesifik) 12
13 6.1. Klasifikasi Bahaya NFPA Fire Hazard 1 Health Hazard 2 2 Reactivity W 0 - Minimal 1 - Slight 2 - Moderate 3 - Serious 4 - Severe Specific Hazard OXY - Oxidizer ACID - Acid ALK - Alkali COR - Corrosive W - Use No Water 13
14 7. Klasifikasi Bahaya NPCA 2 1 Health Flammable Kesehatan Mudah Menyala 2 A Reactivity Protective Equipment Reaktivitas Putih = Pelindung Diri A = Safety Glasses B = Safety Glasses & Gloves C = Faceshield, Gloves, Apron D - Z = etc. Note: Reactivity numbers refer to the danger of reactivity with air or water. 14
15 8. Klasifikasi PP 74 Tahun 2001 Mudah meledak (Explosive) Pengoksidasi (Oxidizing) Sangat mudah sekali menyala (Extremely Flammable) Sangat mudah menyala (Highly flammable) Mudah menyala (Flammable) Amat sangat beracun (Extremely toxic) Sangat beracun (Highly toxic) Beracun (Moderately toxic) Berbahaya (Harmful) Korosif (Corrosive) Bersifat Iritasi (Irritant) Berbahaya bagi Lingkungan (Dangereous to Environment) Karsinogenik (Carsinogenic) Teratogenik (Teratogenic) Mutagenik (Mutagenic) 15
16 8.1.Bahan Mudah Meledak (Explosive) Bahan yang pada suhu dan tekanan standar (25 C, 760 mmhg) dapat meledak atau melalui reaksi kimia dan atau fisika dapat ftmenghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan di sekitarnya. Pengujiannya dapat dilakukan dengan menggunakan Diferenial Scanning Calorymetry (DSC) atau Differential Thermal Analysis (DTA), 2,4-dinitrotoluena atau Dibenzoil-peroksida sebagai senyawa acuan. Dari hasil pengujian tersebut akan diperoleh nilai temperatur pemanasan. Apabila nilai temperatur pemanasan suatu bahan lebih besar dari senyawa acuan, maka bahan tersebut diklasifikasikan mudah meledak. 16
17 8.2.Pengoksidasi (Oxidizing) Pengujian bahan padat yang termasuk dalam kriteria B3 pengoksidasi dapat dilakukan dengan metoda uji pembakaran menggunakan ammonium persulfat sebagai senyawa standar. Sedangkan untuk bahan berupa cairan, senyawa standar yang digunakan adalah larutan asam nitrat. Dengan pengujian tersebut, suatu bahan dinyatakan sebagai B3 pengoksidasi apabila waktu pembakaran bahan tersebut sama atau lebih pendek dari waktu pembakaran senyawa standar. 17
18 8.3.Sangat Sekali Mudah Menyala (Extremely flammable) berupa padatan maupun cairan yang memiliki titik nyala di bawah 0 o C dan titik didih lebih rendah atau sama dengan 35 o C 18
19 8.4. Sangat Mudah Menyala (Highly flammable) berupa padatan maupun cairan yang memiliki titik nyala 0 21 o C 19
20 8.5. Bahan Mudah Menyala (Flammable) mempunyai salah satu sifat : 1. Berupa cairan Bahan berupa cairan yang mengandung alkohol kurang dari 24% volume dan atau pada titik nyala (flash point) tidak lebih dari 60C (140 F) akan menyala apabila terjadi kontak dengan api, percikan api atau sumber nyala lain pada tekanan udara 760 mmhg. Pengujiannya dapat dilakukan dengan metode Closed-Up Test. 2. Berupa padatan B3 yang bukan berupa cairan, pada temperatur dan tekanan standar (25 C, 760 mmhg) dengan mudah menyebabkan terjadinya kebakaran melalui gesekan, penyerapan uap air atau perubahan kimia secara spontan dan apabila terbakar dapat menyebabkan kebakaran yang terus menerus dalam 10 detik. Selain itu, suatu bahan padatan diklasifikasikan B3 mudah terbakar apabila dalam pengujian dengan metode Seta Closed-Cup Flash Point Test diperoleh titik nyala kurang dari 40 C. 20
21 8.6. Bahan Beracun Tingkatan racun (toxic) ditentukan oleh LD 50 (Lethal Dose 50) Tingkat LD 50(mg/kg bb) Amat sangat beracun <=1 Sangat beracun 1-50 Beracun Agak beracun Praktis Tak beracun Relatif Tak berbahaya >
22 8.7. Berbahaya (Harmful) adalah bahan baik padatan maupun cairan ataupun gas yang jika terjadi kontak atau melalui inhalasi ataupun oral dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan sampai tingkat tertentu. 22
23 8.8. Bahan Korosif Bahan korosif mempunyai sifat: Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit; Menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja SAE 1020 dengan laju korosi lebih besar dari 6,35 mm/tahun dengan temperatur pengujian 55 C; Mempunyai ph sama atau kurang dari 2 untuk B3 bersifat asam dan sama atau lebih besar dari 12,5 untuk yang bersifat basa. 23
24 8.9. Bersifat Iritasi (Irritant) Bahan baik padatan maupun cairan yang jika terjadi kontak secara langsung, dan apabila kontak tersebut terus menerus dengan kulit atau selaput lendir dapat menyebabkan peradangan. 24
25 8.10. Berbahaya Bagi Lingkungan (Dangerous to the environment) Bahaya yang ditimbulkan oleh suatu bahan seperti : merusak lapisan ozon (misalnya CFC), persisten di lingkungan (misalnya PCBs), atau bahan tersebut dapat merusak lingkungan. 25
26 8.11. Karsinogenik, Teratogenik, Mutagenik Karsinogenik (carcinogenic) : sifat bahan penyebab sel kanker, yakni sel liar yang dapat merusak jaringan tubuh. Teratogenik (teratogenic) : sifat bahan yang dapat mempengaruhi pembentukan dan pertumbuhan embrio. Mutagenik (mutagenic) : sifat bahan yang menyebabkan perubahan kromosom yang berarti dapat merubah genetika. 26
27 9. Klasifikasi European Union (EU) 1. Sangat mudah terbakar (F) [highly flammable] 2. Amat sangat mudah terbakar (F+) [extremely flammable] 3. Pengoksidasi (O) [Oxidizing] 4. Mudah meledak (E) [Explosive] 5. Beracun (T) [Toxic] 6. Sangat beracun (T+) [Very Toxic] 7. Korosif (C) [Corrosive] 8. Berbahaya (Xn) lebih rendah dari T [harmful] 9. Menyebabkan iritasi (Xi) lebih rendah dari C [irritant] 10. Berbahaya bagi lingkungan (N) 27
28 10. Klasifikasi GHS Berbagai negara mempunyai sistem klasifikasi dan pelabelan yang berbeda Berbagai negara sepakat untuk mengatur klasifikasi bahan kimia, menggunakan sistem global GHS (Globally Harmonized System of Classification and Labelling of Chemicals ) Klasifikasi Bahaya GHS : 1. Bahaya Fisik 2. Bahaya Kesehatan 3. Bahaya Lingkungan 28
29 10.1. Bahaya Fisik -GHS EXPLOSIVES FLAMMABLE GASES FLAMMABLE AEROSOLS OXIDIZING GASES GASES UNDER PRESSURE FLAMMABLE LIQUIDS FLAMMABLE SOLIDS SELF-REACTIVES SUBSTANCE PYROPHORIC LIQUIDS PYROPHORIC SOLIDS SELF-HEATING SUBSTANCE SUBSTANCE wich, in contact with water emmit flammable gases OXIDIZING LIQUIDS OXIDIZING SOLIDS ORGANIC PEROXIDES CORROSIVE TO METALS MUDAH MELEDAK GAS MUDAH MENYALA AEROSOL MUDAH MENYALA GAS PENGOKSIDASI GAS BERTEKANAN CAIRAN MUDAH MENYALA PADATAN MUDAH MENYALA SENYAWA REAKTIF SENDIRI CAIRAN PIROFORIK PADATAN PIROFORIK PEMANASAN SENDIRI SENYAWA yang kontak dengan air menimbulkan gas mudah menyala CAIRAN PENGOKSIDASI PADATAN PENGOKSIDASI PEROKSIDA ORGANIK KOROSIF TERHADAP LOGAM 29
30 10.2. Bahaya Kesehatan - GHS acute toxicity skin corrosion/irritation serious eye damage/eye irritation sensitization germ cell mutagenicity reproductive toxicity carcinogenicity specific target organ systemic toxicity (TOST) toksisitas akut iritasi/korosi kulit kerusakan mata serius /iritasi mata sensitisasi mutagenisitas sel toksisitas reproduktif karsinogenisitas toksisitas sistemik organ target secara khusus (TOST) 30
31 10.3. Bahaya bagi Lingkungan - GHS Bahaya bagi lingkungan sedang dikembangkan, saat ini telah ada kriteria mengenai bahaya bagi lingkungan perairan 31
PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN UMUM Meningkatnya kegiatan pembangunan di Indonesia dapat mendorong peningkatan
Lebih terperinciTATA CARA PEMBERIAN SIMBOL DAN LABEL BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
Lampiran Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 03 Tahun 2008 Tanggal : 5 Maret 2008 TATA CARA PEMBERIAN SIMBOL DAN LABEL BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN I. PENDAHULUAN Pengelolaan B3 yang mencakup
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN UMUM Meningkatnya kegiatan pembangunan di Indonesia dapat mendorong peningkatan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN SIMBOL DAN LABEL BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN SIMBOL DAN LABEL BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dengan meningkatnya kegiatan pembangunan di
Lebih terperinciCLASSIFICATION OF DANGEROUS GOODS
CLASSIFICATION OF DANGEROUS GOODS CLASS 1 : EXPLOSIVES (6 divisi) Divisi 1.1 (REX), Barang berbahaya yang memiliki bahaya ledakan tinggi (articles and substances having a mass explosion hazard) Contoh
Lebih terperinciTEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA & BERACUN (B3)
TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA & BERACUN (B3) Definisi Limbah B3 (PP no.18/1999) Limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya da/atau beracun yang karena
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dengan meningkatnya kegiatan pembangunan di
Lebih terperinci- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dengan meningkatnya kegiatan pembangunan
Lebih terperinciSIMBOL/LABEL/MSDS. Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
SIMBOL/LABEL/MSDS Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Laboratory of Solid and Hazardous Waste Faculty of Civil and Environmental Engineering ITB Labtek IXC 4 th Floor, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132 Ph/Fax:
Lebih terperinciLIMBAH. Pengertian Baku Mutu Lingkungan Contoh Baku Mutu Pengelompokkan Limbah Berdasarkan: 1. Jenis Senyawa 2. Wujud 3. Sumber 4.
LIMBAH Pengertian Baku Mutu Lingkungan Contoh Baku Mutu Pengelompokkan Limbah Berdasarkan: 1. Jenis Senyawa 2. Wujud 3. Sumber 4.B3 PENGERTIAN Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 18/1999 Jo.PP 85/1999
Lebih terperinciPERATURAN DALAM PENGELOLAAN B3
PERATURAN DALAM PENGELOLAAN B3 Pada dasarnya pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3) di Indonesia mengacu pada prinsip-prinsip dan pedoman pembangunan berkelanjutan yang telah dituangkan dalam Undang-undang
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 1999 TENTANG
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 18 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 1999 TENTANG
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 18 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciPemantauan Limbah Cair, Gas dan Padat
Pemantauan Limbah Cair, Gas dan Padat Paryanto, Ir.,MS Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Sebelas Maret Bimbingan Teknis Pengendalian B3 Pusat Pelatihan
Lebih terperinciNama : Irritant. Lambang : Xi. Contoh : NaOH, C 6 H 5 OH, Cl 2. Nama : Harmful. Lambang : Xn
Seperti yang telah kita ketahui, bahan-bahan kimia yang biasa terdapat di laboratorium kimia banyak yang bersifat berbahaya bagi manusia maupun bagi lingkungan sekitar. Ada yang bersifat mudah terbakar,
Lebih terperinciKPS DIR Instruksi Kerja Lab Teknik Elektro: Kesehatan dan Keselamatan Kerja di TFME
1/7 1. Tujuan a. Agar tercapai keadaan yang aman dan nyaman bagi karyawan/mahasiswa, serta tidak berbahaya bagi lingkungan. b. Karyawan / mahasiswa dapat memahami tentang tindakan pencegahan & penanggulangan
Lebih terperinciMENGAWAL LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DI KAWASAN SEKARAN UNTUK MASA DEPAN YANG LEBIH BAIK
Konservasi Nilai dan warisan Budaya - Maman Rachman MENGAWAL LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DI KAWASAN SEKARAN UNTUK MASA DEPAN YANG LEBIH BAIK Suhadi Fakultas Hukum, Universitas Negeri Semarang Email:
Lebih terperinciKPS DIR Instruksi Kerja Lab Teknik Elektro: Penanganan Bahan Kimia di TFME
1/8 1. Tujuan Untuk memberi petunjuk tatacara penyimpanan, pemakaian dan penyediaan bahan kimia. 2. Ruang Lingkup Bahan kimia yang ada di TFME Politeknik Negeri Batam. 3. Istilah/Singkatan/Definisi TFME
Lebih terperinciAryadita Minanda Budi Wiratmaka Eppy Nurul C Handini Citraswari Harini Merdekawati Neo Husien N Rahmawati Tri Rohani
Aryadita Minanda Budi Wiratmaka Eppy Nurul C Handini Citraswari Harini Merdekawati Neo Husien N Rahmawati Tri Rohani Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah bahan yang karena sifat dan/atau konsentrasinya
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN UMUM TERHADAP PENCEMARAN LINGKUNGAN OLEH LIMBAH B3
45 BAB III TINJAUAN UMUM TERHADAP PENCEMARAN LINGKUNGAN OLEH LIMBAH B3 A. Pengertian Limbah Di dalam pasal 1 butir 20 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lebih terperinciSIMBOL BAHAYA DAN KLASIFIKASI BAHAN- BAHAN KIMIA MENURUT EROPA (EUROPEAN ECONOMIC COMMUNITY-EEC)
SIMBOL BAHAYA DAN KLASIFIKASI BAHAN- BAHAN KIMIA MENURUT EROPA (EUROPEAN ECONOMIC COMMUNITY-EEC) KESELAMATAN KESEHATAN KERJA DAN HUKUM KETENAGAKERJAAN OLEH : Kelompok 2 (I KC) 1. Julian Irawan (NIM 061430401226)
Lebih terperinciSimbol bahaya digunakan untuk pelabelan bahan-bahan berbahaya menurut Peraturan tentang Bahan Berbahaya (Ordinance on Hazardeous Substances)
SIMBOL BAHAYA Simbol bahaya digunakan untuk pelabelan bahan-bahan berbahaya menurut Peraturan tentang Bahan Berbahaya (Ordinance on Hazardeous Substances) Peraturan tentang Bahan Berbahaya (Ordinance on
Lebih terperinciPENGENALAN BAHAN-BAHAN Kimia
2012 PENGENALAN BAHAN-BAHAN Kimia NUR RATNA SARI DIII ANALIS KIMIA 9/29/2012 I. Tujuan : PENGENALAN BAHAN KIMIA Untuk dapat menjelaskan tentang jenis, sifat serta simbol-simbol bahaya bahan kimia. II.
Lebih terperinciPERAN LABORATORIUM DALAM PENGELOLAAN LIMBAH B3
PERAN LABORATORIUM DALAM PENGELOLAAN LIMBAH B3 Disampaikan oleh: Sayid MUHADHAR Direktur Verifikasi Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah nonb3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 1 ISI PRESENTASI Pendahuluan
Lebih terperinciPengertian Bahan Kimia Berbahaya dan Beracun Bahan kimia berbahaya adalah bahan kimia yang memiliki sifat reaktif dan atau sensitif terhadap
Pengertian Bahan Kimia Berbahaya dan Beracun Bahan kimia berbahaya adalah bahan kimia yang memiliki sifat reaktif dan atau sensitif terhadap perubahan/kondisi lingkungan yang dengan sifatnya tersebut dapat
Lebih terperinciP E N J E L A S A N ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG ANGKUTAN MULTIMODA
P E N J E L A S A N ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG I. UMUM ANGKUTAN MULTIMODA Angkutan multimoda (Multimodal Transport) adalah angkutan barang dengan menggunakan
Lebih terperinciDAFTAR LAMPIRAN SISTEM HARMONISASI GLOBAL KLASIFIKASI DAN LABEL PADA BAHAN KIMIA
10 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23/M-IND/PER/4/2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 87/M-IND/PER/9/2009 TENTANG SISTEM HARMONISASI GLOBAL
Lebih terperinciMaterial Safety Data Sheet
0 1 0 Health 1 Fire 0 Reactivity 0 Nama: Calcium sulfate Rumus Kimia: BaSO4 Material Safety Data Sheet Calcium Sulfate MSDS Bagian 1: Identifikasi Produk Personal Protection E Bagian 2: Identifikasi Bahaya
Lebih terperinciLembaran Data Keselamatan Bahan
Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/8 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Synative ES 2964 Penggunaan: Bahan untuk synlubs dan cairan pengerjaan metal Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank
Lebih terperinciKeselamatan Kerja di Laboratorium
Keselamatan Kerja di Laboratorium Perhatikan PetunjuKeselamatan kerja Berkaitan dengan keamanan, kenyamanan kerja, dan kepentingan kesehatan, Keselamatan kerja sangat penting di perhatikan dalam bekerja
Lebih terperinciMaterial Safety Data Sheet (MSDS)
Material Safety Data Sheet (MSDS) Bagian 1 IDENTITAS BAHAN DAN PERUSAHAAN (Chemical Product and Company Identification) NAMA PRODUK / NAMA DAGANG PEST SOLUT-ION (Bahan Adjuvant) SINONIM PEST SOLUT-ION
Lebih terperinciLembaran Data Keselamatan Bahan
Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/8 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Synative ES 2902 Penggunaan: Bahan untuk synlubs dan cairan pengerjaan metal Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank
Lebih terperinciPenerapan Pengendalian Visual di Tempat Kerja. Rambu K3 : Kumpulan Rambu Bahaya K3 (Safety Sign)
Penerapan Pengendalian Visual di Tempat Kerja Rambu K3 : Kumpulan Rambu Bahaya K3 (Safety Sign) Penerapan Pengendalian Visual di Tempat Kerja Contoh Penerapan Pengendalian Visual 5R di Tempat Kerja Label
Lebih terperinciPENGELOLAAN DAN KARAKTERISASI LIMBAH B3 DI PAIR BERDASARKAN POTENSI BAHAYA ABSTRAK
PENGELOLAAN DAN KARAKTERISASI LIMBAH B3 DI PAIR BERDASARKAN POTENSI BAHAYA Niken Hayudanti Anggarini, Megi Stefanus, dan Prihatiningsih Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi ABSTRAK PENGELOLAAN DAN KARAKTERISASI
Lebih terperinciMaterial Safety Data Sheet Alpha-Pinene
Material Safety Data Sheet Alpha-Pinene Bagian 1: Produk Kimia dan Identifikasi Perusahaan Nama Produk : Alpha-Pinene Formula Kimia Alamat : C10H16 : Tradeasia International PTE LTD 133 Cecil Street #
Lebih terperinciPROSEDUR PENANGANAN LIMBAH
Halaman : 2 dari 6 1. TUJUAN 1.1 Memberikan panduan dalam hal penanganan Limbah yang dihasilkan dari kegiatan PT Cipta Kridatama. 1.2 Memastikan bahwa semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan PT Cipta
Lebih terperinciLembaran Data Keselamatan Bahan
Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/8 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Emgard CL 4068 Penggunaan: pelumas Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower, 27th Floor, Ciputra World 1 Jakarta,
Lebih terperinciKeselamatan Penanganan Bahan Kimia. Kuliah 9
Keselamatan Penanganan Bahan Kimia Kuliah 9 Bahan Kimia & Kesehatan Mengetahui apakah suatu gangguan kesehatan berkaitan dengan pekerjaan tidaklah selalu mudah. Jangan mengabaikan pusing-pusing, flu dan
Lebih terperinciKOP SURAT PERUSAHAAN
KOP SURAT PERUSAHAAN Nomor : Kepada Yth, Lampiran : - Asisten Deputi Pengelolaan Bahan Perihal : Permohonan registrasi Elektronik Berbahaya dan Beracun (Asdep 1/IV) di Jakarta Dengan ini kami mengajukan
Lebih terperinciLembaran Data Keselamatan Bahan
Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/8 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Oracet Red 380 Penggunaan: komponen pewarna Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower, 27th Floor, Ciputra World
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN. Harmonisasi. Klasifikasi. Label.
No.309, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN. Harmonisasi. Klasifikasi. Label. PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87/MIND/PER/9/2009 TENTANG SISTEM HARMONISASI
Lebih terperinciLEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN Menurut peraturan ( UE ) no.1907/2006
Bagian 1 Identitas Bahan dan Perusahaan 1.1 Mengidentifikasi Produk Nama Produk : Sinonim : Dihidrogen Oksida, Deionized water, Aqua, Aquadestilata No. CAS : 7732-18-5 Kode HS : 2853 90 10 Kode Produk
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.565, 2013 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN. Klasifikasi. Label. Bahan Kimia. Harmonisasi Global. Sistem. Perubahan. PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciLembaran Data Keselamatan Bahan
Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/8 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Ultramid C33 LN 01 Penggunaan: Polimer Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower, 27th Floor, Ciputra World 1 Jakarta,
Lebih terperinciBAHAN KIMIA BERBAHAYA ALDI KURNIA TAMA
BAHAN KIMIA BERBAHAYA ALDI KURNIA TAMA 1417031006 Tabel Bahan Kimia Berbahaya No Nama Bahan Kimia Simbol Keterangan 1 Natrium Peroxide Oksidasi Korosif 2 Acrylamide 3 Sodium Hidroxide Korosif 4 Napthalene
Lebih terperinciBUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
Menimbang Mengingat BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciLembaran Data Keselamatan Bahan
Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/8 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Oracet Yellow 144 FE Penggunaan: komponen pewarna Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower, 27th Floor, Ciputra
Lebih terperinciLembaran Data Keselamatan Bahan
Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/8 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan ProEco HE 801-46 Biodegradable Hydraulic Oil (HEES) Penggunaan: Cairan hidrolik Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank
Lebih terperinciMaterial Safety Data Sheet (MSDS)
Material Safety Data Sheet (MSDS) NAMA PRODUK / NAMA DAGANG Weed SOLUT-ION (Bahan Adjuvant) SOLUT-ION ini merupakan bahan SINONIM adjuvant atau trigger atau pembawa bahan aktif herbisida yang dibuat dari
Lebih terperinciPEDOMAN PENANGGULANGAN KEDARURATAN AKIBAT KECELAKAAN B3 DAN LIMBAH B3
PEDOMAN PENANGGULANGAN KEDARURATAN AKIBAT KECELAKAAN B3 DAN LIMBAH B3 Disampaikan pada tanggal 23 November 2017 DIREKTORAT PEMULIHAN KONTAMINASI DAN TANGGAP DARURAT LIMBAH B3 DIRJEN PENGELOLAAN SAMPAH,
Lebih terperinciMATERIAL SAFETY DATA SHEET ANILINE 99%
MATERIAL SAFETY DATA SHEET ANILINE 99% Bagian 1: Identifikasi Zat Nama Produk : aniline Sinonim : aminobenzena; Benzenamine; Aminophen Nama Kimia : aniline Formula kimia : C 6 H 5 NH 2 Bagian 2: Identifikasi
Lebih terperinciLembaran Data Keselamatan Bahan
Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/8 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Cromophtal Red D 4035 Penggunaan: komponen pewarna Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower, 27th Floor, Ciputra
Lebih terperinci2016, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbaha
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 287, 2016 KEMEN-LHK. Limbah. Bahan Berbahaya dan Beracun. Uji Karateristik. Tata Cara. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.55/Menlhk-Setjen/2015
Lebih terperinciLembaran Data Keselamatan Bahan
Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/8 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Irganox B 225 Penggunaan: stabilisator Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower, 27th Floor, Ciputra World 1 Jakarta,
Lebih terperinciLembaran Data Keselamatan Bahan
Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/8 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Luviset One Penggunaan: bahan kosmetik Perusahaan: PT BASF Indonesia Plaza GRI, 10th & 11th Floor Jl. H.R. Rasuna Said
Lebih terperinciLembaran Data Keselamatan Bahan
Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/8 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Basacid Red 495 liquid Penggunaan: Pewarna untuk penggunaan industri Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower, 27th
Lebih terperinciLEMBAR DATA KESELAMATAN
LEMBAR DATA KESELAMATAN BAGIAN 1 IDENTIFIKASI PRODUK KIMIA DAN PERUSAHAAN Nama Produk Pengidentifikasi Produk / Nama Dagang Nama Kimia : Lambda-cyhalothrin 25 g/l : Taekwando 25 EC : (S)-α-cyano-3-phenoxybenzyl
Lebih terperinciLembaran Data Keselamatan Bahan
Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/8 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Irgalite Yellow B3BO Penggunaan: colouring component Perusahaan: PT BASF Indonesia Plaza GRI, 10th & 11th Floor Jl.
Lebih terperinciLembaran Data Keselamatan Bahan
Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/7 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Irgazin Orange K 2890 Penggunaan: komponen pewarna Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower, 27th Floor, Ciputra
Lebih terperinciMaterial Safety Data Sheet. : Asam Laurat
Material Safety Data Sheet Asam Laurat Bagian 1: Produk Kimia dan Identifikasi Perusahaan Nama Produk : Asam Laurat Sinonim : asam dodecanoit Formula Kimia Identifikasi Perusahaan : C12H24O2 : Tradeasia
Lebih terperinciADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga DAFTAR ISI
DAFR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERSETUJUAN... iii SURAT PERNYAAN TENNG ORISINALIS... iv KA PENGANR... v ABSTRACT... vi ABSTRAK... vii DAFR ISI... ix DAFR BEL... xii
Lebih terperinciLembaran Data Keselamatan Bahan
Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/8 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Oracet Yellow 180 Penggunaan: komponen pewarna Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower, 27th Floor, Ciputra World
Lebih terperinciLembaran Data Keselamatan Bahan
Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/8 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Joncryl U 4180 Penggunaan: Binder, industrial chemicals Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower, 27th Floor, Ciputra
Lebih terperinciPEMBELAJARAN VI BAHAN BERACUN BERBAHAYA
PEMBELAJARAN VI BAHAN BERACUN BERBAHAYA A) KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR: 1. Menguasai berbagai jenis bahan beracun dan berbahaya dan cara pengendaliannya 2. Menguasai jenis-jenis limbah dan cara pengolahannya
Lebih terperinciLembaran Data Keselamatan Bahan
Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/8 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Irganox 245 DW ED Penggunaan: stabilisator Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower, 27th Floor, Ciputra World 1
Lebih terperinciLembaran Data Keselamatan Bahan
Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/8 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Gluadin WLM Benz Penggunaan: Produk protein Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower, 27th Floor, Ciputra World
Lebih terperinciLEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN
M S D S No. 001 MI 2008 (SDS Sulphuric Acid) Page 1 of 9 DATE PREPARED : April 25 th, 2008 LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN 1. PRODUK DAN IDENTIFIKASI PERUSAHAAN PRODUK : Asam Sulfat PERUSAHAAN : PT. MAHKOTA
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : c. d. bahwa dengan meningkatnya kegiatan pembangunan
Lebih terperinciBAB X SAFETY, HEALTH, AND ENVIRONMENT
BAB X SAFETY, HEALTH, AND ENVIRONMENT A. DESKRIPSI SHE PABRIK Dalam perancangan sebuah industri kimia, seorang chemical engineer dituntut untuk memperhatikan aspek safety, health, and environment (SHE),
Lebih terperinciLEMBAR DATA KESELAMATAN
LEMBAR DATA KESELAMATAN BAGIAN 1: Identifikasi zat/campuran dan perusahaan/usaha Identifikasi zat atau campuran Kode Produk Nama Produk C4221 10X DreamTaq Buffer Identifikasi perusahaan/usaha Manufacturer/Supplier
Lebih terperinciMaterial Safety Data Sheet. : Metil Asetat
Material Safety Data Sheet Metil Asetat Bagian 1: Produk Kimia dan Identifikasi Perusahaan Nama MSDS : Metil Asetat Sinonim : Asam Asetik Metil Ester Identifikasi Perusahaan : Tradeasia International PTE
Lebih terperinciLembaran Data Keselamatan Bahan
Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/7 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Paliogen Red K 3911 Penggunaan: pewarna untuk industri plastik Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower, 27th Floor,
Lebih terperinciLEMBAR DATA KESELAMATAN
LEMBAR DATA KESELAMATAN BAGIAN 1 IDENTIFIKASI PRODUK KIMIA DAN PERUSAHAAN Nama Produk : Glufosinate ammonium 150 g/l Pengidentifikasi Produk / Nama Dagang : Kenbast 150 SL Nama Kimia : ammonium 4-(hydroxyl(methyl)
Lebih terperinciPENGELOLAAN BAHAN DAN LIMBAH KIMIA Oleh: Regina Tutik Padmaningrum Staff Jurdik Kimia, FMIPA, UNY
PENGELOLAAN BAHAN DAN LIMBAH KIMIA Oleh: Regina Tutik Padmaningrum Staff Jurdik Kimia, FMIPA, UNY regina_tutikp@uny.ac.id Pengelolaan bahan kimia di laboratorium berarti bagaimana cara mengambil, menggunakan,
Lebih terperinciLEMBAR DATA KESELAMATAN
LEMBAR DATA KESELAMATAN BAGIAN 1 IDENTIFIKASI PRODUK KIMIA DAN PERUSAHAAN Nama Produk Pengidentifikasi Produk / Nama Dagang Nama Kimia : Glyphosate Isopropylammonium 490 g/l : Kenfosat 490 SL : N-(fosfonometil)
Lebih terperinciLembaran Data Keselamatan Bahan
Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/8 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Lipofructyl Argan LS 9779 Penggunaan: bahan kosmetik Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower, 27th Floor, Ciputra
Lebih terperinciLEMBAR DATA KESELAMATAN
LEMBAR DATA KESELAMATAN BAGIAN 1 IDENTIFIKASI PRODUK KIMIA DAN PERUSAHAAN Nama Produk : Imidacloprid 10% Pengidentifikasi Produk / Nama Dagang : Kimida 10 WP Nama Kimia : (E)-1-(6-chloro-3-pyridylmethyl)-N-nitroimidazolidin-2-
Lebih terperinciISOOKTANA ISOOCTANE. 2. PENGGUNAAN Digunakan dalam menentukan bilangan oktan bahan bakar, sebagai pelarut. (2)
ISOOKTANA ISOOCTANE 1. IDENTIFIKASI BAHAN KIMIA 1.1. Golongan Hidrokarbon 1.2. Sinonim/Nama Dagang (6) Isooctane; isobutyltrimethylpentane; 2,2,4-trimethylpentane. 1.3. Nomor Identifikasi 1.3.1. Nomor
Lebih terperinciMaterial Safety Data Sheet. : Stearin Sawit RBD Terhidrogenasi
Material Safety Data Sheet Stearin Sawit RBD Terhidrogenasi Bagian 1: Produk Kimia dan Identifikasi Perusahaan Nama Produk : Stearin Sawit RBD Terhidrogenasi Identifikasi Perusahaan : Tradeasia International
Lebih terperinciLembaran Data Keselamatan Bahan
Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/8 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Sicocer F Blue 2502 Penggunaan: pewarna untuk industri keramik, Produk untuk industri percetakan Perusahaan: PT BASF
Lebih terperinciLembaran Data Keselamatan Bahan
Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/8 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Rheovis AS 1956 Penggunaan: Raw material, hanya untuk penggunaan industri Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower,
Lebih terperinciLembaran Data Keselamatan Bahan
Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/7 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan EMACO 157D PRIMER Penggunaan: Produk untuk bahan kimia konstruksi Perusahaan: PT BASF Indonesia Plaza GRI, 10th & 11th
Lebih terperinciLembaran Data Keselamatan Bahan
Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/8 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Pluracare E 600 Penggunaan: Polimer, bahan kosmetik Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower, 27th Floor, Ciputra
Lebih terperinciLembaran Data Keselamatan Bahan
Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/9 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Irganox PS 800 FL Penggunaan: stabilisator Perusahaan: PT BASF Indonesia Plaza GRI, 10th & 11th Floor Jl. H.R. Rasuna
Lebih terperinciLEMBAR DATA KESELAMATAN
LEMBAR DATA KESELAMATAN BAGIAN 1 IDENTIFIKASI PRODUK KIMIA DAN PERUSAHAAN Nama Produk Pengidentifikasi Produk / Nama Dagang Nama Kimia : Fipronil 50 g/l : Ken-Pronil 50 SC : 5-amino-1-(2, 6-dichloro-4-(trifluoromethyl)phenyl)-4-
Lebih terperinciLembaran Data Keselamatan Bahan
Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/9 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Oracet Blue 640 Penggunaan: pewarna untuk industri plastik Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower, 27th Floor,
Lebih terperinciLembaran Data Keselamatan Bahan
Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/8 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan FoamStar SI 2201 Penggunaan: 'defoamer' Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower, 27th Floor, Ciputra World 1 Jakarta,
Lebih terperinciLembaran Data Keselamatan Bahan
Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/8 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Oracet Yellow 130 Penggunaan: komponen pewarna Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower, 27th Floor, Ciputra World
Lebih terperinciLembaran Data Keselamatan Bahan
Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/8 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan ULTRADUR B4520 UNCOLOURED POLYBUTYLENE TEREPHTHALATE Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower, 27th Floor, Ciputra
Lebih terperinciBERKENALAN DENGAN ILMU KIMIA
BERKENALAN DENGAN ILMU KIMIA A Definisi : Ruang Lingkup Ilmu Kimia 2. 3. 4. 5. Secara singkat, Ilmu Kimia adalah ilmu rekayasa materi yaitu mengubah suatu materi menjadi materi yang lain. Secara lengkap,
Lebih terperinciLembaran Data Keselamatan Bahan
Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/9 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Eupolen PE Red 47-9001 Penggunaan: pewarna untuk industri plastik Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower, 27th
Lebih terperinciMaterial Safety Data Sheet. : Minyak Turpentin
Material Safety Data Sheet Minyak Turpentin Bagian 1: Produk Kimia dan Identifikasi Perusahaan Nama Produk : Minyak Turpentin Sinonim : Campuran Isomer Pinene Formula Kimia Identifikasi Perusahaan Alamat
Lebih terperinciLembaran Data Keselamatan Bahan
Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/8 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Efka FL 3730 Penggunaan: Agen Levelling, Zat pelicin, pelumas Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower, 27th Floor,
Lebih terperinciLembaran Data Keselamatan Bahan
Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/8 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Sveltine ST BC10032 Penggunaan: bahan kosmetik Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower, 27th Floor, Ciputra World
Lebih terperinciLembaran Data Keselamatan Bahan
Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/9 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Efka FA 4673 Penggunaan: bahan bantu formulasi untuk industri kimia Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower, 27th
Lebih terperinciLembaran Data Keselamatan Bahan
Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/8 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Magnapearl 5000 Penggunaan: Pewarna untuk penggunaan industri Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower, 27th Floor,
Lebih terperinciLembaran Data Keselamatan Bahan
Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/9 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Efka SL 3236 Penggunaan: bahan kimia untuk industri Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower, 27th Floor, Ciputra
Lebih terperinciLembaran Data Keselamatan Bahan
Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/10 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Efka SL 3239 Penggunaan: bahan kimia untuk industri Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower, 27th Floor, Ciputra
Lebih terperinciSumber Bahaya di lab. 1. Bahaya fisik (bakar, gores, dll) 2. Bahaya bahan kimia (korosif, karsinogenik) 3. Bahaya bahan biologi (bakteri, virus dll)
DOKUMEN KESELAMATAN& KEAMANAN KERJA DI LABORATORIUM IPA SMA/SMK Oleh: Dr. Suyanta, M.Si Sumber Bahaya di lab 1. Bahaya fisik (bakar, gores, dll) 2. Bahaya bahan kimia (korosif, karsinogenik) 3. Bahaya
Lebih terperinci