Tekanan udara : tekanan yang ditimbulkan oleh udara karena beratnya kepada setiap 1 cm² bidang datar permukaan bumi sampai batas atmosfer.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Tekanan udara : tekanan yang ditimbulkan oleh udara karena beratnya kepada setiap 1 cm² bidang datar permukaan bumi sampai batas atmosfer."

Transkripsi

1

2

3 Tekanan udara : tekanan yang ditimbulkan oleh udara karena beratnya kepada setiap 1 cm² bidang datar permukaan bumi sampai batas atmosfer. Dilukiskan dengan keseimbangan antara massa udara panas dan massa udara dingin atau ketinggian kolom air raksa yang akan naik dalam barometer akibat adanya perubahan tekanan udara di sekitarnya. Pengaruh tekanan udara : - terhadap mahluk hidup kecil sekali - sangat berpengaruh thd pergerakan angin. Tekanan udara berubah dan arah angin perubahan kecepatan perubahan suhu dan CH.

4 a. Berat suatu kolom udara dengan luas penampang 1 inci persegi dan terletak tegak lurus pada permukaan laut sampai puncak atm adalah 14,7 lb yang setara dengan berat kolom air raksa setinggi 29,92 inci atau 760 mm Hg dengan luas penampang yang sama. b. Milibar (mb) yang setara dengan gaya sebesar 1000 dyne/cm². 760 mmhg = 1013,2 mb

5 a. Tekanan rendah atau siklon (depresi/low) - Daerah ini mempunyai tekanan udara yang lebih rendah dari tekanan udara sekelilingnya. - Pusat tekanan rendah yang memanjang disebut palung. b. Tekanan tinggi atau anti siklon (high) Pusat tekanan tinggi yang memanjang disebut ridge/wedge.

6 Tekanan udara pada permukaan bumi ditentukan oleh kerapatan massa udara makin rapat udara tekanan makin kerapatan berhubungan erat dengan T, radiasi matahari, RH dan gaya berat drt p = m p = tekanan udara d = kerapatan udara R = konstanta gas T = suhu mutlak (ºK) m = berat molekul (atm terdiri dari bbg campuran gas BM berbeda-beda

7 Gas-gas yang ada di atm tidak tersebar merata di berbagai ketinggian sehingga terjadi stratifikasi perbedaan udara yang ada di permukaan bumi (vertikal dan horisontal)

8 a. Distribusi Vertikal Berhubungan erat dengan ketinggian, sebab : - gas-gas yang menyelubungi permukaan bumi mempunyai sebaran yang tidak merata - bagian atm yang paling dekat dengan permukaan bumi mempunyai kerapatan yang lebih tinggi dibandingkan lapisan udara yang lebih tinggi adanya perbedaan massa dari berbagai macam - gas serta gaya gravitasinya menyebabkan gaya berat terjadi penekanan dari lapisan yang lebih atas pada lapisan di bawahnya

9 Distribusi vertikal : perbedaan tekanan udara yang terjadi pada daerah yang sama tapi berbeda ketinggiannya. Nilai rata-rata pengurangan tekanan udara pada bbrp ribu kaki pertama di atas permukaan laut adalah sekitar 1 inci atau 34 mb pada setiap kenaikan 900 sampai 1000 feet atau 11 mb pada setiap kenaikan 100 m

10 Tabel 1. Situasi tekanan udara pada beberapa ketinggian tempat Ketinggian tempat (m) Permukaan laut mm Hg Tekanan Milibar (mb)

11 b. Distribusi horisontal Perbedaan tekanan udara pada daerah yang berlainan tapi sama ketinggiannya Akibat adanya perbedaan tek udara di daerah satu dengan daerah lain, akibat perbedaan pemanasan permuk bumi yang terjadi pada beberapa daerah

12 Suatu daerah menerima energi radiasi matahari lebih tinggi Massa udara lebih panas Kerapatan udara lebih ranggang Tekanan udara lebih rendah

13 Suhu udara rendah suhu Suhu udara tinggi Tekanan tinggi tekanan Tekanan rendah Permukaan

14 Distribusi tekanan atm dinyatakan dalam isobar- isobar Isobar : garis yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai tekanan atm sama pada suatu ketinggian tertentu Kerapatan dan arah perubahan tekanan disebut: gradient tekanan /barometric slope Bila isobar-isobar rapat, perubahan tekanan dalam arah tegak lurus isobar adalah cepat Gradien tekanan horisontal : penurunan tekanan per satuan jarak dalam arah di mana tekanan berkurang dengan cepat

15

16 Angin (wind) : udara yang bergerak di mana arahnya paralel dengan permukaan bumi, dari daerah tekanan udara tinggi ke tekanan rendah. Gerakan udara secara vertikal lebih tepat disebut arus (currents).

17 Dalam klimatologi, angin mempunyai 2 fungsi mendasar : a. Pemindahan panas : dari latitude/lintang yang lebih rendah ke yang lebih tinggi dan akan membuat seimbang neraca radiasi matahari antara lintang rendah dan tingggi. b. Pemindahan uap air : yang dievaporasikan dari laut ke daratan di mana sebagian besar dikondensasaikan untuk menyediakan kebutuhan air yang turun kembali sebagai hujan, kabut atau embun.

18 a. Gaya gradien tekanan (gaya primer) : - karena adanya perbedaan tekanan akibat perbedaan suhu. b. Gaya sekunder (gaya-gaya yang beraksi pada udara hanya setelah udara mulai bergerak, yaitu

19 b.1. Gaya Coriolis : - gaya timbul karena rotasi bumi yang kadang-kadang disebut gaya semu. - rotasi bumi mengakibatkan perbedaan penerimaan rad matahari di bbg tempat di permuk bum - besarnya gaya coriolis tgt kecepatan angin dan letak geografis suatu tempat. - makin cepat gerakan angin dan makin ke utara/selatan dari equator maka makin besar gaya coriolis. - di equator gaya coriolis = 0 dan maksimum di kedua kutub tad - Hukum Buys Ballot : pergerakan angin di belahan bumi (hemisfer) utara menyimpang/membelok ke kiri dan di hemisfer selatan menyim pang ke arah kanan. Hal ini akibat rotasi bumi.

20 - Gaya Coriolis (Fc) per satuan massa udara : Fc = - 2 Ω V sin Φ = - f V Ω = kecepatan sudut bumi (2π per 24 jam) V = kecepatan angin (ms¹) Φ = letak lintang f = merupakan parameter coriolis (2Ω sin Φ) b.2. Gaya sentrifugal : - merupakan salah satu sebab terjadinya sirkulasi udara yang berbeda pada daerah bertekanan rendah dan tinggi. Gaya sentripetal Gaya sentrifugal

21 b.3. Gaya gesekan : - gesekan cenderung memperlambat gesekan udara, sebab gesekan ini bekerja dengan arah yang berlawanan dengan arah gerak udara - akibat gaya gesekan ini, kecepatan angin lebih besar pada lapisan atmosfer yang lebih tinggi daripada dekat permukaan bumi.

22 Anemometer Otomatis

23

24

25 Siang hari Angin laut Malam hari Angin darat

26 mulai pada jarak 30 km dpl menyusup sampai sejauh 48 km mulai jam pagi tek udara di laut lebih tinggi drpd darat jarak tempuh < angin laut menyusup sampai 8-10 km ke laut (krn P antara daratan dan lautan lbh kecil pd mlm hari drpd siang hari tek udara di daratan > drpd lautan

27 Terjadi karena keadaan topografi. Kedua angin ini merupakan hasil dari perbedaan suhu antara lembah dan puncak gunung.

28 Siang hari Malam hari Angin lembah Angin gunung Gunung Gunung Lembah Lembah

29

30 Siang hari Malam hari Puncak gunung menerima E surya > lembah Udara di permukaan mengembang, tekanan udara rendah Proses pemanasan berhenti & udara di puncak gunung mengalami pendinginan lebih cepat Udara di lembah naik ke puncak gunung udara yang dingin ini turun ke dasar lembah, menumpuk dan mendorong udara di lembah keluar menuju ke sisi yang terbuka Angin lembah Udara dari sisi gunung yg terbuka masuk ke lembah menggantikan udara yg ke atas Angin gunung

31 Terjadi akibat perbedaan pemanasan antara daratan dan lautan dalam skala yang lebih besar, terjadi antara benua dan samudra. Arah angin berubah-ubah setiap musim tgt letak matahari. Di Jawa dikenal, angin musim barat pada waktu musim hujan dan angin musim timur pada waktu musim kemarau.

32 Musim dingin : Benua dingin > cepat Musim panas : Daratan panas > cepat P daratan lbh tinggi P lautan lbh tinggi Terjadi aliran udara yg konstan dari daratan ke lautan Angin dari daratan cukup kering, sedikit menimbulkan awan dan hujan Terjadi aliran udara dari lautan ke daratan Angin membawa udara lemabab. Kelembaban udara meningkat Keawanan dan CH meningkat pd daerah yg dilalui

33 Adalah angin yang berhembus dengan kecepatan konstan dan terus-menerus dengan arah yang sama, melalui lintasan yang sama pula. Pergerakan angin daerah sub-tropis dari kedua belahan bumi menuju ke equator dan pergerakan itu bersifat kekal sepanjang tahun. Andaikan bumi tidak berputar, maka angin pasat akan bertiup langsung dari utara ke selatan. Perputaran bumi membelokkan pergerakan udara di kedua belahan bumi, sehingga di hemisfer utara angin pasat timur laut dan di hemisfer selatan angin pasat tenggara.

34 Terjadi karena pengaruh keadaan regional dan karena efek lokal. Contoh : - angin di laut Tengah : Siroco - di daerah peg. Alpen Utara : angin Fohn - di Sumut : angin bahorok - di Jawa Timur : angin gending - di Sulsel : angin brubu - di Argentina : Zondo - di Amerika Serikat : Chinook - di lembah sungai Santa Ana, California : Santa Ana/angin setan

35 1. Puting Beliung angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5 menit.

36 1. Puting Beliung Proses terjadinya biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak.

37 1. Puting Beliung Proses terjadinya Pancaroba baik dari hujan ke kemarau maupun sebaliknya, Musim penghujan dengan kriteria sbb : * 1 2 atau lebih kondisi cuacanya clear atau panas, biasanya hujan pada hari berikutnya akan lebat disertai petir dan angin kencang. * Biasanya pada Pagi hari cerah dan berawan, maka sore harinya berpeluang terjadi angin kencang/puting beliung

38 1. Puting Beliung Sifat angin puting beliung Tidak bisa diprediksi secara spesifik, hanya peluang dalam batasan wilayah, setelah melihat atau merasakan tandatandanya baru bisa diprediksi 0.5 1jam sebelumnya dengan tingkat kekuatan kurang dari 50 % (berdasarkan pengalaman) Angin puting beliung hanya berasal dari awan Cumulusnimbus (CB), bukan dari pergerakan angin monsun maupun pergerakan angin pada umumnya, sehingga dapat berpindah/bergeser seusai dengan tekanan tinggi ke tekanan rendah dalam skala luas

39 1. Puting Beliung Sifat angin putting beliung Tidak semua jenis awan CB menimbulkan puting beliung Suatu daerah atau tempat terlanda puting beliung maka kecil kemungkinan terjadi yang kedua kalinya, atau tidak ada puting beliung susulan karena berasal dari awan CB yang sifat tumbuhnya tergantung dari intensitas konvektif yang juga sulit diperkirakan.

40 1. Puting Beliung Sifat angin putting beliung Sangat lokal bergerak secara garis lurus waktunya singkat sekitar 3 menit dan tiba-tiba terjadi pada siang atau sore hari, malam jarang terjadi Puting Beliung sangat sulit diprediksi, namun tanda-tandanya dapat diketahui di luar rumah Terjadi pada tanah lapang yang vegetasinya kurang Jarang terjadi pada daerah perbukitan atau hutan yang lebat

41 1. Tornado Suatu kolom udara yang berputar dengan kencang yang timbul dari dasar awan comulunimbus atau cumulus (dalam beberapa kejadian) dan sering (tidak selalu) tampak seperti corong awan. Sebuah pusaran angin dapat dianggap sebagai tornado jika pusaran angin tersebut menyentuh tanah dari dasar awan comulunimbus.

42 1. Tornado Tornado muncul dalam banyak bentuk, tetapi umumnya berbentuk corong kondensasi dengan ujung tornado yang menyempit yang menyentuh tanah. Seringkali terdapat gumpalan-gumpalan awan yang mengelilingi bagian tornado yang menyentuh atau hampir menyentuh tanah.

43 1. Tornado Sebagian besar angin tornado memiliki kecepatan angin mencapai 110 mph (175 km/jam) atau lebih, dengan ketinggian kurang lebih 250 kaki (75 m) dan menempuh jarak bermil-mil sebelum menghilang. Akan tetapi sebagaian besar angin tornado dapat mencapai kecepatan lebih dari 300 mph (480 km/jam), yang jangkauan anginnya lebih dari 1 mil (1,6 km) dan dapat melaju di permukaan tanah hingga 100 km.

44 1. Puting Beliung Antisipasi Mengadakan penghijauan Membuat tempat perlindungan di bawah Membuat rumah yang permanen dan kuat.

45 Puting beliung di jogya Puting beliung di Oklahoma.

46

47

48 Tornado dekat Seymour, Texas.

49

50 Sebuah tornado multivortex di bagian luar Dallas, Texas pada 2 April Angin Puting Beliung di dekat Florida Keys.

51

52 Tornado oklahoma

53 Tornado di Florida

54

55

56

57

58

59

60 Skala beaufort Kecepatan (km/jam) Ciri-ciri Nama 0 < 1 calm, asap naik secara vertikal Calm Arah angin dpt dilihat dr condongnya asap, tp tdk terlihat dr wind vane Light air Angin terasa pd kulit kita, daun bergoyang & wind vane bergerak Light breeze Daun & ranting bergerak, bendera dpt berkibar Gentle breeze Debu & kertas beterbangan & cabangcabang kecil bergerak Moderate breeze Pohon-pohon kecil berayun-ayun & terjadi gelombang di air Fresh breeze

61 Skala beaufort Kecepatan (km/jam) Ciri-ciri Nama Cabang-cabang besar bergerak-gerak, terdengar desingan pd kawat-kawat tlp, payung sukit dipakai Strong breeze Seluruh bagian pohon bergerak Moderate gale Cabang-cabang pohon patah Terjadi kerusakan strukturil, dpt menerbangkan atap Fresh gale Strong gale Pohon-pohon tumbang & merusak bangunan Whole gale Kerusakan terjadi secara meluas, jarang sekali terjadi Storm 12 > 117 Kerusakan scr menyeluruh yang sangat hebat Hurricane

62 angin musim (monsoon) : Juni-Juli-Agustus - di Asia panas pd bulan-bulan tsb. - angin berhembus ke utara (Asia) dari benua Australia januari : matahari berada di hemisfer selatan, tekanan minimum di benua Australia, angin bertiup ke arah Tenggara menuju benua Australia

63 Dua hukum prinsip mengenai hubungan antara gradien tekanan udara dengan angin a. Arah angin datang dari daerah yang densitasnya besar ke daerah yang densitasnya kecil, yaitu dari tekanan tinggi ke tekanan rendah atau barometrik slope yang menurun, dinyatakan oleh sebuah garis yang ditarik tegak lurus dengan isobar. b. Kecepatan angin ditunjukkan oleh kecuraman gradien tekanan atau kecepatan perubahan tekanan. Jika gradien tekanan curam, maka angin cepat dan jika gradien tekanan lemah maka angin juga lemah.

64 Windbreak Shelter pematah/penaham angin yaitu suatu struktur yang dapat mengurangi kecepatan angin barisan tanaman yang ditanam untuk melindungi tanaman dari angin

65 Pengaruh shelter terhadap tanaman 1. Mengubah mikroklimat 2. Mengurangi evapotranspirasi potensial 3. Mengurangi evapotranspirasi aktual 4. Memperbaiki hubungan air internal (sbg contoh potensial air internal lebih besar, resistensi stomata lebih rendah) 5. Memberikan peluang perbaikan fotosintesis 6. Secara umum meningkatkan hasil

66 Pengaruh shelter terhadap fotosintesis 1. Konsentrasi CO 2 di udara meningkat 2. Lebih besarnya kecepatan flux CO2 dari atas dan bawah kanopi 3. Lebih panjangnya durasi harian dari fotosintesis 4. Lebih rendahnya respirasi dan atau fotorespirasi malam hari

67 Contoh : hasil penelitian Radke dan Hagstrom (1974) Pertanaman kedelai Setiap 12 baris tananaman kedelai diberi windbreaks : - 2 baris jagung - 2 baris snow - 2 baris bunga matahari - 1 pagar papan padat Penghalang yang porous : memecahkan pusaran angin yang besar menjadi lebih kecil menurunkan kecepatan angin mengurangi jumlah energi turbulensi pada frekuensi yang lebih rendah Penghalang pagar ( snow* dan tanaman): sama responnya terhadap pengurangan kecepatan angin tetapi energi turbulensi, frekuensi dan skala turbulensi berbeda. Kecepatan angin dan energi turbulensi di antara penghalang padat : tingginya sedang.

SIRKULASI UMUM ATMOSFER

SIRKULASI UMUM ATMOSFER SIRKULASI UMUM ATMOSFER www.pelatihan-osn.com SIRKULASI UMUM ATMOSFER By : Asri Oktaviani Tekanan Udara Tekanan Udara (TU): tekanan yg diberikan udara krn beratnya pada tiap 1 cm2 bidang mendatar dari

Lebih terperinci

SIRKULASI UMUM ATMOSFER

SIRKULASI UMUM ATMOSFER www.pelatihan-osn.com SIRKULASI UMUM ATMOSFER By : Asri Oktaviani Tekanan Udara Tekanan Udara (TU): tekanan yg diberikan udara krn beratnya pada tiap 1 cm 2 bidang mendatar dari permukaan bumi. Diukur

Lebih terperinci

METEOROLOGI LAUT. Sirkulasi Umum Atmosfer dan Angin. M. Arif Zainul Fuad

METEOROLOGI LAUT. Sirkulasi Umum Atmosfer dan Angin. M. Arif Zainul Fuad METEOROLOGI LAUT Sirkulasi Umum Atmosfer dan Angin M. Arif Zainul Fuad Cuaca berubah oleh gerak udara, gerak udara disebabkan oleh berbagai gaya yang bekerja pada partikel udarayg berasal dari energi matahari

Lebih terperinci

MAKALAH KLIMATOLOGI ANGIN PUTING BELIUNG Dosen : Prof.Dr.Ir.Ariffin, MS

MAKALAH KLIMATOLOGI ANGIN PUTING BELIUNG Dosen : Prof.Dr.Ir.Ariffin, MS MAKALAH KLIMATOLOGI ANGIN PUTING BELIUNG Dosen : Prof.Dr.Ir.Ariffin, MS OLEH : 1. FAHMA SARIAHTA B. (125040201111125) 2. YANTI FITRIA N. (125040201111127) 3. ALIF EKA YUNIAN (125040201111129) 4. AMUL HEKSA

Lebih terperinci

5/27/2013 TEKANAN UDARA. Pengertian :

5/27/2013 TEKANAN UDARA. Pengertian : V. Tekanan Udara dan Angin - Pengertian angin dan Tekanan Udara - Faktor-faktor yang mempengaruhi angin dan tekanan udara - Penyebaran tekanan udara - Sirkulasi, Global, Regional dan Lokal - Angin Bahorok

Lebih terperinci

POKOK BAHASAN : ANGIN

POKOK BAHASAN : ANGIN POKOK BAHASAN : ANGIN ANGIN ANGIN Angin adalah udara yang bergerak dari daerah bertekanan udara tinggi ke daerah bertekanan udara rendah. Ada beberapa hal penting yang perlu diketahui tentang angin, yaitu

Lebih terperinci

Departemen Geofisika dan Meteotologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor. Meteorology for better life KLIMATOLOGI

Departemen Geofisika dan Meteotologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor. Meteorology for better life KLIMATOLOGI Departemen Geofisika dan Meteotologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor KLIMATOLOGI 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Pengertian Persamaan Hidrostatika Hukum-hukum Gas Variasi Tekanan

Lebih terperinci

MAKALAH KLIMATOLOGI ANGIN

MAKALAH KLIMATOLOGI ANGIN MAKALAH KLIMATOLOGI ANGIN DISUSUN OLEH: 1. A 2. S 3. S 4. S 5. S 6. S 7. S 8. S PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI

METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI TEKANAN UDARA DAN ANGIN Dosen Mata Kuliah: Drs. Julismin, M.Pd Disusun Oleh: Oswald Reynhard Sitanggang NIM: 3113331025 JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS

Lebih terperinci

GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ATMOSFER

GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ATMOSFER GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ATMOSFER GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ATMOSFER GEJALA OPTIK GEJALA KLIMATIK Gejala-gejala Optik Pelangi, yaitu spektrum matahari yang dibiaskan oleh air hujan. Oleh karena

Lebih terperinci

Geografi. Kelas X ATMOSFER IV KTSP & K-13. I. Angin 1. Proses Terjadinya Angin

Geografi. Kelas X ATMOSFER IV KTSP & K-13. I. Angin 1. Proses Terjadinya Angin KTSP & K-13 Kelas X Geografi ATMOSFER IV Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini kamu diharapkan memiliki kemampuan untuk memahami proses terjadinya angin dan memahami jenis-jenis angin tetap

Lebih terperinci

Minggu 1 : Daur Hidrologi Minggu 2 : Pengukuran parameter Hidrologi Minggu 3 : Pencatatan dan pengolahan data Hidroklimatologi

Minggu 1 : Daur Hidrologi Minggu 2 : Pengukuran parameter Hidrologi Minggu 3 : Pencatatan dan pengolahan data Hidroklimatologi Minggu 1 : Daur Hidrologi Minggu 2 : Pengukuran parameter Hidrologi Minggu 3 : Pencatatan dan pengolahan data Hidroklimatologi Minggu 4 ruang : Analisis statistik data terhadap Minggu 5 waktu : Analisis

Lebih terperinci

RADIASI MATAHARI DAN TEMPERATUR

RADIASI MATAHARI DAN TEMPERATUR RADIASI MATAHARI DAN TEMPERATUR Gerakan Bumi Rotasi, perputaran bumi pada porosnya Menghasilkan perubahan waktu, siang dan malam Revolusi, gerakan bumi mengelilingi matahari Kecepatan 18,5 mil/dt Waktu:

Lebih terperinci

PENGARUH ANGIN PADA BANGUNAN. 1. Perbedaan suhu yang horisontal akan menimbulkan tekanan.

PENGARUH ANGIN PADA BANGUNAN. 1. Perbedaan suhu yang horisontal akan menimbulkan tekanan. PENGARUH ANGIN PADA BANGUNAN DEFINISI Angin adalah udara yang bergerak karena bagian-bagian udara didorong dari daerah bertekanan tinggi (suhu dingin) ke daerah yang bertekanan rendah (suhu panas). Perbedaan

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.2

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.2 SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.2 1. Awan yang mempunyai ketinggian dasar awan antara 26 km termasuk ke dalam awan. Rendah Vertikal Menengah Sangat Tinggi Tinggi

Lebih terperinci

Oleh : Irman Sonjaya, Ah.MG

Oleh : Irman Sonjaya, Ah.MG Oleh : Irman Sonjaya, Ah.MG KONSEP DASAR Cuaca adalah kondisi dinamis atmosfer dalam skala ruang, waktu yang sempit. Iklim merupakan rata-rata kumpulan kondisi cuaca pada skala ruang/ tempat yang lebih

Lebih terperinci

STRUKTUR BUMI. Bumi, Tata Surya dan Angkasa Luar

STRUKTUR BUMI. Bumi, Tata Surya dan Angkasa Luar STRUKTUR BUMI 1. Skalu 1978 Jika bumi tidak mempunyai atmosfir, maka warna langit adalah A. hitam C. kuning E. putih B. biru D. merah Jawab : A Warna biru langit terjadi karena sinar matahari yang menuju

Lebih terperinci

HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ketiga (ATMOSFER)

HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ketiga (ATMOSFER) Dosen : DR. ERY SUHARTANTO, ST. MT. JADFAN SIDQI FIDARI, ST., MT HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ketiga (ATMOSFER) 1. Pengertian Atmosfer Planet bumi dapat dibagi menjadi 4 bagian : (lithosfer) Bagian padat

Lebih terperinci

PEMANASAN BUMI BAB. Suhu dan Perpindahan Panas. Skala Suhu

PEMANASAN BUMI BAB. Suhu dan Perpindahan Panas. Skala Suhu BAB 2 PEMANASAN BUMI S alah satu kemampuan bahasa pemrograman adalah untuk melakukan kontrol struktur perulangan. Hal ini disebabkan di dalam komputasi numerik, proses perulangan sering digunakan terutama

Lebih terperinci

1. Tekanan Udara 2. Radiasi Surya 3. Lama Penyinaran 4. Suhu Udara 5. Kelembaban Udara 6. Curah Hujan 7. Angin 8. Evapotranspirasi Potensial

1. Tekanan Udara 2. Radiasi Surya 3. Lama Penyinaran 4. Suhu Udara 5. Kelembaban Udara 6. Curah Hujan 7. Angin 8. Evapotranspirasi Potensial Unsur-unsur Iklim 1. Tekanan Udara 2. Radiasi Surya 3. Lama Penyinaran - 4. Suhu Udara 5. Kelembaban Udara 6. Curah Hujan 7. Angin 8. Evapotranspirasi Potensial Puncak Atmosfer ( 100 km ) Tekanan Udara

Lebih terperinci

Cuaca Ekstrim ( Extreme Weather ) Badai Tornado di Amerika Serikat Oleh : Bhian Rangga JR NIM K P. Geografi FKIP UNS

Cuaca Ekstrim ( Extreme Weather ) Badai Tornado di Amerika Serikat Oleh : Bhian Rangga JR NIM K P. Geografi FKIP UNS Cuaca Ekstrim ( Extreme Weather ) Badai Tornado di Amerika Serikat Oleh : Bhian Rangga JR NIM K 5410012 P. Geografi FKIP UNS A. PENDAHULUAN Pada tahun 2000 sampai saat ini, sejumlah bencana di suatu daerah

Lebih terperinci

Hidrometeorologi. Pertemuan ke I

Hidrometeorologi. Pertemuan ke I Hidrometeorologi Pertemuan ke I Pengertian Pengertian HIDROMETEOROLOGI Adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara unsur unsur meteorologi dengan siklus hidrologi, tekanannya pada hubungan timbal balik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 2000 sampai saat ini, sejumlah bencana di suatu daerah terjadi disebabkan oleh cuaca ekstrim. Cuaca ekstrim di sejumlah daerah terjadi karena suhu permukaan

Lebih terperinci

Pelatihan-osn.com C. Siklus Wilson D. Palung samudera C. Campuran B. Salinitas air laut C. Rendah C. Menerima banyak cahaya matahari A.

Pelatihan-osn.com C. Siklus Wilson D. Palung samudera C. Campuran B. Salinitas air laut C. Rendah C. Menerima banyak cahaya matahari A. Bidang Studi Kode Berkas : GEOGRAFI : GEO-L01 (solusi) 1. B. Terjadinya efek Ekman menyebabkan massa air umumnya bergerak menjauhi daratan ke arah barat sehingga menyebabkan terjadinya upwelling di Cape

Lebih terperinci

HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Keenam (SUHU UDARA II)

HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Keenam (SUHU UDARA II) HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Keenam (SUHU UDARA II) Dosen : DR. ERY SUHARTANTO, ST. MT. JADFAN SIDQI FIDARI, ST. MT 5. Penyebaran Suhu Menurut Ruang dan Waktu A. Penyebaran Suhu Vertikal Pada lapisan troposfer,

Lebih terperinci

Suhu Udara dan Kehidupan. Meteorologi

Suhu Udara dan Kehidupan. Meteorologi Suhu Udara dan Kehidupan Meteorologi Suhu Udara dan Kehidupan Variasi Suhu Udara Harian Bagaimana Suhu Lingkungan Diatur? Data Suhu Udara Suhu Udara dan Rasa Nyaman Pengukuran Suhu Udara Variasi Suhu Udara

Lebih terperinci

Badai guntur disebut juga badai listrik. Badai guntur adalah salah. satu bentuk cuaca yang ditandai dengan adanya kilat dan petir yang

Badai guntur disebut juga badai listrik. Badai guntur adalah salah. satu bentuk cuaca yang ditandai dengan adanya kilat dan petir yang Badai Badai guntur disebut juga badai listrik. Badai guntur adalah salah satu bentuk cuaca yang ditandai dengan adanya kilat dan petir yang dihasilkan oleh awan cumulonimbus. Badai guntur biasa muncul

Lebih terperinci

Unsur gas yang dominan di atmosfer: Nitrogen : 78,08% Oksigen : 20,95% Argon : 0,95% Karbon dioksida : 0,034%

Unsur gas yang dominan di atmosfer: Nitrogen : 78,08% Oksigen : 20,95% Argon : 0,95% Karbon dioksida : 0,034% Unsur gas yang dominan di atmosfer: Nitrogen : 78,08% Oksigen : 20,95% Argon : 0,95% Karbon dioksida : 0,034% Ozon (O 3 ) mempunyai fungsi melindungi bumi dari radiasi sinar Ultraviolet Ozon sekarang ini

Lebih terperinci

SUHU UDARA DAN KEHIDUPAN

SUHU UDARA DAN KEHIDUPAN BAB 3 14 Variasi Suhu Udara Harian Pemanasan Siang Hari Pemanasan permukaan bumi pada pagi hari secara konduksi juga memanaskan udara di atasnya. Semakin siang, terjadi perbedaan suhu yang besar antara

Lebih terperinci

Geografi. Kelas X ATMOSFER II KTSP & K-13. E. Suhu Udara. 1. Kondisi Suhu Udara di Indonesia

Geografi. Kelas X ATMOSFER II KTSP & K-13. E. Suhu Udara. 1. Kondisi Suhu Udara di Indonesia KTSP & K-13 Kelas X Gegrafi ATMOSFER II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami suhu udara dan perbedaan suhu udara.. Memahami pengaruh

Lebih terperinci

ATMOSFER. Oleh : Jo Asaf S. Spd

ATMOSFER. Oleh : Jo Asaf S. Spd ATMOSFER Oleh : Jo Asaf S. Spd Sifat Fisis Atmosfer Lapisan Atmosfer 1. Troposfer 2. Mempunyai ketebalan 0-16 km. ketebalan berbeda beda, 16 km di Khatulistiwa, kutub berkisar 8 km, lintang sedang 12

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Angin adalah massa udara yang bergerak. Angin dapat bergerak secara horizontal

II. TINJAUAN PUSTAKA. Angin adalah massa udara yang bergerak. Angin dapat bergerak secara horizontal II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Angin Angin adalah massa udara yang bergerak. Angin dapat bergerak secara horizontal maupun secara vertikal dengan kecepatan bervariasi dan berfluktuasi secara dinamis. Faktor

Lebih terperinci

SUHU, TEKANAN, & KELEMBABAN UDARA

SUHU, TEKANAN, & KELEMBABAN UDARA SUHU, TEKANAN, & KELEMBABAN UDARA HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2016 PSD131-BA-TM11-PGSD_UEU-2016 23/07/2017 1 Tujuan Pembelajaran Mampu mendeskripsikan

Lebih terperinci

ATMOSFER GEO 1 A. PENDAHULUAN B. LAPISAN ATMOSFER C. CUACA D. SUHU. Tx = T0 0,6 x h

ATMOSFER GEO 1 A. PENDAHULUAN B. LAPISAN ATMOSFER C. CUACA D. SUHU. Tx = T0 0,6 x h A. PENDAHULUAN Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelubungi bumi yang terdiri dari berbagai macam gas sebagai penyusunnya. Penyusun utama atmosfer antara lain adalah nitrogen (78%), oksigen (21%), argon

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK IKLIM INDONESIA. PERAIRAN LAUT INDONESIA TOPOGRAFI LETAK ASTRONOMIS LETAK GEOGRAFIS

FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK IKLIM INDONESIA. PERAIRAN LAUT INDONESIA TOPOGRAFI LETAK ASTRONOMIS LETAK GEOGRAFIS FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK IKLIM INDONESIA. PERAIRAN LAUT INDONESIA TOPOGRAFI LETAK ASTRONOMIS LETAK GEOGRAFIS IKLIM INDONESIA Pengertian Iklim Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun

Lebih terperinci

KARAKTER CURAH HUJAN DI INDONESIA. Tukidi Jurusan Geografi FIS UNNES. Abstrak PENDAHULUAN

KARAKTER CURAH HUJAN DI INDONESIA. Tukidi Jurusan Geografi FIS UNNES. Abstrak PENDAHULUAN KARAKTER CURAH HUJAN DI INDONESIA Tukidi Jurusan Geografi FIS UNNES Abstrak Kondisi fisiografis wilayah Indonesia dan sekitarnya, seperti posisi lintang, ketinggian, pola angin (angin pasat dan monsun),

Lebih terperinci

Daur Siklus Dan Tahapan Proses Siklus Hidrologi

Daur Siklus Dan Tahapan Proses Siklus Hidrologi Daur Siklus Dan Tahapan Proses Siklus Hidrologi Daur Siklus Hidrologi Siklus hidrologi adalah perputaran air dengan perubahan berbagai bentuk dan kembali pada bentuk awal. Hal ini menunjukkan bahwa volume

Lebih terperinci

BAB 4: GEOGRAFI ATMOSFER

BAB 4: GEOGRAFI ATMOSFER www.bimbinganalumniui.com 1. Di atmosfer unsur gas permanen terbanyak adalah a. Oksigen (O 2 ) b. Nitrogen (N 2 ) c. Argon (Ar) d. Karbondioksida (Co 2 ) e. Ozon (o 3 ) 2. Lapisan atmosfer yang merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS KONDISI CUACA SAAT TERJADI HUJAN LEBAT DAN ANGIN KENCANG DI ALUN-ALUN KOTA BANJARNEGARA (Studi Kasus Tanggal 08 Nopember 2017)

ANALISIS KONDISI CUACA SAAT TERJADI HUJAN LEBAT DAN ANGIN KENCANG DI ALUN-ALUN KOTA BANJARNEGARA (Studi Kasus Tanggal 08 Nopember 2017) ANALISIS KONDISI CUACA SAAT TERJADI HUJAN LEBAT DAN ANGIN KENCANG DI ALUN-ALUN KOTA BANJARNEGARA (Studi Kasus Tanggal 08 Nopember 2017) Adi Saputra 1, Fahrizal 2 Stasiun Meteorologi Klas I Radin Inten

Lebih terperinci

Air dalam atmosfer hanya merupakan sebagian kecil air yang ada di bumi (0.001%) dari seluruh air.

Air dalam atmosfer hanya merupakan sebagian kecil air yang ada di bumi (0.001%) dari seluruh air. KELEMBABAN UDARA 1 Menyatakan Kandungan uap air di udara. Kelembapan adalah konsentrasi uap air di udara. Angka konsentasi ini dapat diekspresikan dalam kelembapan absolut, kelembapan spesifik atau kelembapan

Lebih terperinci

Udara adalah suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan yang mengelilingi

Udara adalah suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan yang mengelilingi AERODINAMIKA TUGAS 1 Membuat makalah atau Menjawab pertanyaan yang isinya: 1. Berkaitan dengan udara (apa itu udara, karakteristik udara, warna udara). Lalu apa bedangan dengan angin (apa itu angin, warna

Lebih terperinci

Pemanasan Bumi. Suhu dan Perpindahan Panas

Pemanasan Bumi. Suhu dan Perpindahan Panas Pemanasan Bumi Meteorologi Suhu dan Perpindahan Panas Suhu merupakan besaran rata- rata energi kine4k yang dimiliki seluruh molekul dan atom- atom di udara. Udara yang dipanaskan akan memiliki energi kine4k

Lebih terperinci

HIDROMETEOROLOGI TATAP MUKA KEEMPAT (RADIASI SURYA)

HIDROMETEOROLOGI TATAP MUKA KEEMPAT (RADIASI SURYA) HIDROMETEOROLOGI TATAP MUKA KEEMPAT (RADIASI SURYA) Dosen : DR. ERY SUHARTANTO, ST. MT. JADFAN SIDQI FIDARI, ST., MT 1.PANCARAN RADIASI SURYA Meskipun hanya sebagian kecil dari radiasi yang dipancarkan

Lebih terperinci

Skema proses penerimaan radiasi matahari oleh bumi

Skema proses penerimaan radiasi matahari oleh bumi Besarnya radiasi yang diserap atau dipantulkan, baik oleh permukaan bumi atau awan berubah-ubah tergantung pada ketebalan awan, kandungan uap air, atau jumlah partikel debu Radiasi datang (100%) Radiasi

Lebih terperinci

Faktor-faktor Pembentuk Iklim Indonesia. Perairan laut Indonesia Topografi Letak astronomis Letak geografis

Faktor-faktor Pembentuk Iklim Indonesia. Perairan laut Indonesia Topografi Letak astronomis Letak geografis IKLIM INDONESIA Pengertian Iklim Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun dan meliputi wilayah yang luas. Secara garis besar Iklim dapat terbentuk karena adanya: a. Rotasi dan revolusi

Lebih terperinci

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA BMKG Jl. Sisingamangaraja BADAN METEOROLOGI No. 1 Nabire Telp. (0984) DAN GEOFISIKA 22559,26169 Fax (0984) 22559 ANALISA CUACA STASIUN TERKAIT METEOROLOGI ANGIN

Lebih terperinci

MODEL PUSARAN BADAI SKRIPSI

MODEL PUSARAN BADAI SKRIPSI MODEL PUSARAN BADAI SKRIPSI Oleh: SELVI APRILIA NIM.011810101123 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS JEMBER 2007 RINGKASAN Model Pusaran Badai, Selvi Aprilia, 011810101123,

Lebih terperinci

Jurusan Geofisika dan Meteorologi, FMlPA IPB

Jurusan Geofisika dan Meteorologi, FMlPA IPB IKLlM INDONESIA HANDOKO Jurusan Geofisika dan Meteorologi, FMlPA IPB Secara umum, daerah tropika terletak di antara lintang 23,5O LU (tropika Cancer) sampai 23,5O LS (tropika Capricorn). Batasan ini berdasarkan

Lebih terperinci

HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ke 6 (KELEMBABAN UDARA)

HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ke 6 (KELEMBABAN UDARA) HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ke 6 (KELEMBABAN UDARA) Dosen : DR. ERY SUHARTANTO, ST. MT. JADFAN SIDQI FIDARI, ST. MT. js1 1. Kelembaban Mutlak dan Relatif Kelembaban udara menggambarkan kandungan uap air

Lebih terperinci

BADAI DAN PENGARUHNYA TERHADAP CUACA BURUK DI INDONESIA. Drs. Achmad Zakir, AhMG Mia Khusnul Khotimah, AhMG

BADAI DAN PENGARUHNYA TERHADAP CUACA BURUK DI INDONESIA. Drs. Achmad Zakir, AhMG Mia Khusnul Khotimah, AhMG BADAI DAN PENGARUHNYA TERHADAP CUACA BURUK DI INDONESIA Drs. Achmad Zakir, AhMG Mia Khusnul Khotimah, AhMG Badai Tropis (disebut juga dengan Typhoon atau Tropical Cyclone) adalah pusaran angin kencang

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA. Suhu menyatakan banyaknya bahang (heat) yang terkandung dalam suatu

2. TINJAUAN PUSTAKA. Suhu menyatakan banyaknya bahang (heat) yang terkandung dalam suatu 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Suhu Permukaan Laut (SPL) Suhu menyatakan banyaknya bahang (heat) yang terkandung dalam suatu benda. Secara alamiah sumber utama bahang dalam air laut adalah matahari. Daerah yang

Lebih terperinci

SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT PROVINSI Waktu: 180 menit Soal terdiri dari 30 nomor pilihan ganda, 10 nomor isian dan 2 soal essay

SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT PROVINSI Waktu: 180 menit Soal terdiri dari 30 nomor pilihan ganda, 10 nomor isian dan 2 soal essay SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT PROVINSI Waktu: 180 menit Soal terdiri dari 30 nomor pilihan ganda, 10 nomor isian dan 2 soal essay A. PILIHAN GANDA Petunjuk: Pilih satu jawaban yang paling benar. 1. Grafik

Lebih terperinci

Komposisi gas pembentuk atmosfer

Komposisi gas pembentuk atmosfer ATMOSFER Komposisi gas pembentuk atmosfer Nitrogen Oksigen Argon Gas Simbol Volume (%) Karbondioksida Neon Methan Helium Hidrogen Xenon Ozon N 2 O 2 Ar CO 2 Ne CH 4 He H 2 Xe O 3 78,08 20,95 0,93 0,035

Lebih terperinci

SD kelas 4 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 14. PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK Latihan Soal 14.2

SD kelas 4 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 14. PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK Latihan Soal 14.2 SD kelas 4 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 14. PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK Latihan Soal 14.2 1. Di bawah ini pernyataan yang tidak tepat mengenai angin adalah... Angin merupakan udara yang bergerak Angin bertiup

Lebih terperinci

DEPRESI DAN SIKLON PENGARUHI CUACA INDONESIA

DEPRESI DAN SIKLON PENGARUHI CUACA INDONESIA AKTUALITA DEPRESI DAN SIKLON INDERAJA TROPIS PENGARUHI CUACA INDONESIA DEPRESI DAN SIKLON TROPIS PENGARUHI CUACA INDONESIA Davit Putra, M.Rokhis Khomarudin (Pusbangja ) Cuaca di Indonesia dipengaruhi oleh

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sinar matahari yang sampai di bumi merupakan sumber utama energi yang menimbulkan segala macam kegiatan atmosfer seperti hujan, angin, siklon tropis, musim panas, musim

Lebih terperinci

Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad. Bumi, Berlian biru alam semesta

Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad. Bumi, Berlian biru alam semesta Bumi, Berlian biru alam semesta Planet Bumi merupakan tempat yang menarik. Jika dilihat dari angkasa luar, Bumi seperti sebuah kelereng berwarna biru. Dengan bentuk awan yang selalu berubah, Bumi menjadi

Lebih terperinci

Radiasi elektromagnetik yang dipancarkan dari matahari pada zona panjang gelombang dari 0, mm. Radiasi elektromagnetik terdiri : - Sinar Gamma

Radiasi elektromagnetik yang dipancarkan dari matahari pada zona panjang gelombang dari 0, mm. Radiasi elektromagnetik terdiri : - Sinar Gamma RADIASI MATAHARI 1 Radiasi elektromagnetik yang dipancarkan dari matahari pada zona panjang gelombang dari 0,01 100 mm. Radiasi elektromagnetik terdiri : - Sinar Gamma - Sinar X - Ultra Violet - Cahaya

Lebih terperinci

Luas Luas. Luas (Ha) (Ha) Luas. (Ha) (Ha) Kalimantan Barat

Luas Luas. Luas (Ha) (Ha) Luas. (Ha) (Ha) Kalimantan Barat II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hutan Hujan Tropis Hujan hujan tropis adalah daerah yang ditandai oleh tumbuh-tumbuhan subur dan rimbun serta curah hujan dan suhu yang tinggi sepanjang tahun. Hutan hujan tropis

Lebih terperinci

1. Fenomena Alam Akibat Perubahan Kedudukan Bumi, Bulan, terhadap Matahari. Gerhana Matahari

1. Fenomena Alam Akibat Perubahan Kedudukan Bumi, Bulan, terhadap Matahari. Gerhana Matahari 1. Fenomena Alam Akibat Perubahan Kedudukan Bumi, Bulan, terhadap Matahari Gerhana Matahari Peristiwa gerhana matahari cincin (GMC) terlihat jelas di wilayah Bandar Lampung, Lampung, pada letak 05.21 derajat

Lebih terperinci

ATMOSFER I. A. Pengertian, Kandungan Gas, Fungsi, dan Manfaat Penyelidikan Atmosfer 1. Pengertian Atmosfer. Tabel Kandungan Gas dalam Atmosfer

ATMOSFER I. A. Pengertian, Kandungan Gas, Fungsi, dan Manfaat Penyelidikan Atmosfer 1. Pengertian Atmosfer. Tabel Kandungan Gas dalam Atmosfer KTSP & K-13 Kelas X Geografi ATMOSFER I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami pengertian dan kandungan gas atmosfer. 2. Memahami fungsi

Lebih terperinci

global warming, periode iklim dapat dihitung berdasarakan perubahan setiap 30 tahun sekali.

global warming, periode iklim dapat dihitung berdasarakan perubahan setiap 30 tahun sekali. 4.5. Iklim 4.5.1. Tipe Iklim Indonesia merupakan wilayah yang memiliki iklim tropis karena dilewati garis khatulistiwa. Iklim tropis tersebut bersifat panas dan menyebabkan munculnya dua musim, yaitu musim

Lebih terperinci

ANALISIS KEJADIAN HUJAN LEBAT DI KOTA BALIKPAPAN TANGGAL 29 NOVEMBER

ANALISIS KEJADIAN HUJAN LEBAT DI KOTA BALIKPAPAN TANGGAL 29 NOVEMBER ANALISIS KEJADIAN HUJAN LEBAT DI KOTA BALIKPAPAN TANGGAL 29 NOVEMBER 2017 Nur Fitriyani (Stasiun Meteorologi Klas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan) Iwan Munandar (Stasiun Meteorologi

Lebih terperinci

Unsur Cuaca = unsur iklim. Keadaan fisik atmosfir bumi yang dapat diukur.

Unsur Cuaca = unsur iklim. Keadaan fisik atmosfir bumi yang dapat diukur. Unsur Cuaca = unsur iklim. Keadaan fisik atmosfir bumi yang dapat diukur. Biasanya keadaan atmosfer yang dipengaruhi oleh radiasi matahari (sumber utama energi pada sistem iklim) adalah (1) radiasi mthr

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Puting beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5 menit. Orang awam menyebut

Lebih terperinci

DINAMIKA ATMOSFER A.LAPISAN ATMOSFER

DINAMIKA ATMOSFER A.LAPISAN ATMOSFER DINAMIKA ATMOSFER A.LAPISAN ATMOSFER Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti Bumi secara menyeluruh. Berdasarkan perbedaan suhu arahnya vertikal atmosfer menjadi 5 lapisan yaitu: 1.TROPOSFER Troposfer

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA WRPLOT View (Wind Rose Plots for Meteorological Data) WRPLOT View adalah program yang memiliki kemampuan untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA WRPLOT View (Wind Rose Plots for Meteorological Data) WRPLOT View adalah program yang memiliki kemampuan untuk II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. WRPLOT View (Wind Rose Plots for Meteorological Data) WRPLOT View adalah program yang memiliki kemampuan untuk mempresentasikan data kecepatan angin dalam bentuk mawar angin sebagai

Lebih terperinci

ANALISIS ANGIN KENCANG DI ABDYA, ACEH BARAT DAN ACEH SELATAN 05 AGUSTUS 2015

ANALISIS ANGIN KENCANG DI ABDYA, ACEH BARAT DAN ACEH SELATAN 05 AGUSTUS 2015 ANALISIS ANGIN KENCANG DI ABDYA, ACEH BARAT DAN ACEH SELATAN 05 AGUSTUS 2015 Oleh : Suyitno Tejo Arianto,A.Md PMG Pelaksana Lanjutan Stamet kelas 1 Blang bintang Banda Aceh 1. INFORMASI KEJADIAN ANGIN

Lebih terperinci

DATA METEOROLOGI. 1. Umum 2. Temperatur 3. Kelembaban 4. Angin 5. Tekanan Udara 6. Penyinaran matahari 7. Radiasi Matahari

DATA METEOROLOGI. 1. Umum 2. Temperatur 3. Kelembaban 4. Angin 5. Tekanan Udara 6. Penyinaran matahari 7. Radiasi Matahari DATA METEOROLOGI 1. Umum 2. Temperatur 3. Kelembaban 4. Angin 5. Tekanan Udara 6. Penyinaran matahari 7. Radiasi Matahari Umum Data meteorology sangat penting didalam analisa hidrologi pada suatu daerah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA STUDI KASUS

BAB IV ANALISA STUDI KASUS BAB IV ANALISA STUDI KASUS IV.1 GOR Bulungan IV.1.1 Analisa Aliran Udara GOR Bulungan terletak pada daerah perkotaan sehingga memiliki variasi dalam batas-batas lingkungannya. Angin yang menerpa GOR Bulungan

Lebih terperinci

Dinamika Atmosfer Bawah (Tekanan, Konsentrasi, dan Temperatur)

Dinamika Atmosfer Bawah (Tekanan, Konsentrasi, dan Temperatur) Dinamika Atmosfer Bawah (Tekanan, Konsentrasi, dan Temperatur) Abdu Fadli Assomadi Laboratorium Pengelolaan Pencemaran Udara dan Perubahan Iklim Dinamika Atmosfer Bawah Atmosfer bawah adalah atmosfer yang

Lebih terperinci

METEOROLOGI-KLIMATOLOGI

METEOROLOGI-KLIMATOLOGI METEOROLOGI-KLIMATOLOGI TEMPERATUR Suhu atau temperatur udara adalah derajat panas dari aktivitas molekul dalam atmosfer. Alat untuk mengukur suhu atau temperatur udara atau derajat panas disebut Thermometer.

Lebih terperinci

Benda B menumbuk benda A yang sedang diam seperti gambar. Jika setelah tumbukan A dan B menyatu, maka kecepatan benda A dan B

Benda B menumbuk benda A yang sedang diam seperti gambar. Jika setelah tumbukan A dan B menyatu, maka kecepatan benda A dan B 1. Gaya Gravitasi antara dua benda bermassa 4 kg dan 10 kg yang terpisah sejauh 4 meter A. 2,072 x N B. 1,668 x N C. 1,675 x N D. 1,679 x N E. 2,072 x N 2. Kuat medan gravitasi pada permukaan bumi setara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Perubahan Rasio Hutan Sebelum membahas hasil simulasi model REMO, dilakukan analisis perubahan rasio hutan pada masing-masing simulasi yang dibuat. Dalam model

Lebih terperinci

Pembentukan Hujan 1 KLIMATOLOGI

Pembentukan Hujan 1 KLIMATOLOGI Pembentukan Hujan 1 1. Pengukuran dan analisis data hujan 2. Sebaran curah hujan menurut ruang dan waktu 3. Distribusi curah hujan dan penyebaran awan 4. Fenomena iklim (ENSO dan siklon tropis) KLIMATOLOGI

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.1 Data Siklon Tropis Data kejadian siklon tropis pada penelitian ini termasuk depresi tropis, badai tropis dan siklon tropis. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data

Lebih terperinci

BAB VI ANGIN Angin adalah gerakan udara secara horizontal, angin mempunyai ARAH dan KECEPATAN. Arah angin dinyatakan dengan arah dari mana angin

BAB VI ANGIN Angin adalah gerakan udara secara horizontal, angin mempunyai ARAH dan KECEPATAN. Arah angin dinyatakan dengan arah dari mana angin BAB VI ANGIN Angin adalah gerakan udara secara horizontal, angin mempunyai ARAH dan KECEPATAN. Arah angin dinyatakan dengan arah dari mana angin datang, misalnya Angin barat = angin yang datang dari jurusan

Lebih terperinci

Atmosphere Biosphere Hydrosphere Lithosphere

Atmosphere Biosphere Hydrosphere Lithosphere Atmosphere Biosphere Hydrosphere Lithosphere Atmosfer Troposfer Lapisan ini berada pada level yang paling rendah, campuran gasgasnya adalah yang paling ideal untuk menopang kehidupan di bumi. Di lapisan

Lebih terperinci

STASIUN METEOROLOGI KLAS III NABIRE

STASIUN METEOROLOGI KLAS III NABIRE STASIUN METEOROLOGI KLAS III NABIRE KARAKTERISTIK RATA-RATA SUHU MAKSIMUM DAN SUHU MINIMUM STASIUN METEOROLOGI NABIRE TAHUN 2006 2015 OLEH : 1. EUSEBIO ANDRONIKOS SAMPE, S.Tr 2. RIFKI ADIGUNA SUTOWO, S.Tr

Lebih terperinci

Dapatkan soal-soal lainnya di SOAL TES TERTULIS TEORI

Dapatkan soal-soal lainnya di  SOAL TES TERTULIS TEORI Dapatkan soal-soal lainnya di http://forum.pelatihan-osn.com SOAL TES TERTULIS TEORI SOAL PILIHAN GANDA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2009 ILMU KEBUMIAN X Y 4. Gambar di atas merupakan urutan pembentukan mineral-mineral

Lebih terperinci

SISTEM ANGIN. oleh : Bayong Tjasyono HK. Kelompok Keahlian Sains Atmosfer Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung

SISTEM ANGIN. oleh : Bayong Tjasyono HK. Kelompok Keahlian Sains Atmosfer Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung SISTEM ANGIN oleh : Bayong Tjasyono HK. Kelompok Keahlian Sains Atmosfer Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung Disampaikan pada Workshop Turbin Angin Kecepatan Rendah dan Peta

Lebih terperinci

ANALISIS UNSUR CUACA BULAN JANUARI 2018 DI STASIUN METEOROLOGI KLAS I SULTAN AJI MUHAMMAD SULAIMAN SEPINGGAN BALIKPAPAN

ANALISIS UNSUR CUACA BULAN JANUARI 2018 DI STASIUN METEOROLOGI KLAS I SULTAN AJI MUHAMMAD SULAIMAN SEPINGGAN BALIKPAPAN ANALISIS UNSUR CUACA BULAN JANUARI 2018 DI STASIUN METEOROLOGI KLAS I SULTAN AJI MUHAMMAD SULAIMAN SEPINGGAN BALIKPAPAN Oleh Nur Fitriyani, S.Tr Iwan Munandar S.Tr Stasiun Meteorologi Klas I Sultan Aji

Lebih terperinci

ANALISIS KONDISI CUACA SAAT TERJADI PUTING BELIUNG DI DESA BRAJAASRI KEC.WAY JEPARA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR (Studi Kasus Tanggal 14 Nopember 2017)

ANALISIS KONDISI CUACA SAAT TERJADI PUTING BELIUNG DI DESA BRAJAASRI KEC.WAY JEPARA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR (Studi Kasus Tanggal 14 Nopember 2017) ANALISIS KONDISI CUACA SAAT TERJADI PUTING BELIUNG DI DESA BRAJAASRI KEC.WAY JEPARA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR (Studi Kasus Tanggal 14 Nopember 2017) Adi Saputra Stasiun Meteorologi Klas I Radin Inten II

Lebih terperinci

Geografi. Kelas X ATMOSFER III KTSP & K-13. G. Kelembapan Udara. 1. Asal Uap Air. 2. Macam-Macam Kelembapan Udara

Geografi. Kelas X ATMOSFER III KTSP & K-13. G. Kelembapan Udara. 1. Asal Uap Air. 2. Macam-Macam Kelembapan Udara KTSP & K-13 Kelas Geografi ATMOSFER III Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami kelembapan udara. 2. Memahami curah hujan dan kondisi

Lebih terperinci

HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Kelima (SUHU UDARA)

HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Kelima (SUHU UDARA) HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Kelima (SUHU UDARA) Dosen : DR. ERY SUHARTANTO, ST. MT. JADFAN SIDQI FIDARI, ST., MT 1. Perbedaan Suhu dan Panas Panas umumnya diukur dalam satuan joule (J) atau dalam satuan

Lebih terperinci

A. Definisi (pengertian)

A. Definisi (pengertian) II. CUACA DAN IKLIM A. Definisi (pengertian) Cuaca adalah keadaan fisis atmosfer pada suatu saat di suatu tempat. Keadaan fisik atmosfer ini dinyatakan dengan hasil pengukuran berbagai unsur-unsurnya,

Lebih terperinci

d. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Boyolali (Jateng)

d. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Boyolali (Jateng) BAB II DISKRIPSI DAERAH 2.1 Letak Geografi Kabupaten Klaten termasuk daerah di Propinsi Jawa Tengah dan merupakan daerah perbatasan antara Propinsi Jawa Tengah dengan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Lebih terperinci

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS

Lebih terperinci

Kegiatan Pembelajaran 6 : Prinsip dan prosedur kerja Peralatan Klimatologi

Kegiatan Pembelajaran 6 : Prinsip dan prosedur kerja Peralatan Klimatologi Kegiatan Pembelajaran 6 : Prinsip dan prosedur kerja Peralatan Klimatologi A. Deskripsi Ruang lingkup materi ini meliputi : pengenalan prinsip dan prosedur peralatan Klimatologi, untuk menunjang keterampilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Verifikasi Model Visualisasi Klimatologi Suhu Permukaan Laut (SPL) model SODA versi 2.1.6 diambil dari lapisan permukaan (Z=1) dengan kedalaman 0,5 meter (Lampiran 1). Begitu

Lebih terperinci

I. INFORMASI METEOROLOGI

I. INFORMASI METEOROLOGI I. INFORMASI METEOROLOGI I.1 ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER I.1.1 MONITORING DAN PRAKIRAAN FENOMENA GLOBAL a. ENSO ( La Nina dan El Nino ) Berdasarkan pantauan suhu muka laut di Samudra Pasifik selama bulan

Lebih terperinci

Horizontal. Kedalaman. Laut. Lintang. Permukaan. Suhu. Temperatur. Vertikal

Horizontal. Kedalaman. Laut. Lintang. Permukaan. Suhu. Temperatur. Vertikal Temperatur Air Laut Dalam oseanografi dikenal dua istilah untuk menentukan temperatur air laut yaitu temperatur insitu (selanjutnya disebut sebagai temperatur saja) dan temperatur potensial. Temperatur

Lebih terperinci

ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN APRIL, MEI DAN JUNI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN APRIL, MEI DAN JUNI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN APRIL, MEI DAN JUNI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA Sumber : BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

Lebih terperinci

SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI I LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMP/MTS SEDERAJAT PAKET 1

SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI I LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMP/MTS SEDERAJAT PAKET 1 SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI I LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMP/MTS SEDERAJAT PAKET 1 1. Diameter sebuah lingkaran yang diukur oleh siswa adalah 8,50 cm. Keliling lingkaran tersebut berdasarkan aturan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 9 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Karakteristik Lokasi Penelitian Luas areal tanam padi adalah seluas 6 m 2 yang terletak di Desa Langgeng. Secara administrasi pemerintahan Desa Langgeng Sari termasuk dalam

Lebih terperinci

HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ke-8 (TEKANAN UDARA)

HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ke-8 (TEKANAN UDARA) HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ke-8 (TEKANAN UDARA) DOSEN : DR. ERY SUHARTANTO, ST. MT. JADFAN SIDQI FIDARI, ST. MT. 1. Persamaan Hidrostatika Tekanan udara adalah gaya berat kolom udara dari permukaan tanah

Lebih terperinci

I. INFORMASI METEOROLOGI

I. INFORMASI METEOROLOGI I. INFORMASI METEOROLOGI I.1 ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER I.1.1 MONITORING DAN PRAKIRAAN FENOMENA GLOBAL a. ENSO ( La Nina dan El Nino ) Berdasarkan pantauan suhu muka laut di Samudra Pasifik selama bulan

Lebih terperinci

1. Kebakaran. 2. Kekeringan

1. Kebakaran. 2. Kekeringan 1. Kebakaran Salah satunya kebakaran hutan adalah bentuk kebakaran yang tidak dapat terkendali dan seringkali terjadi di daerah hutan belantara. Penyebab umum hal ini seperti petir, kecerobohan manusia,

Lebih terperinci

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA BMKG Jl. Sisingamangaraja BADAN METEOROLOGI No. 1 Nabire Telp. (0984) DAN GEOFISIKA 22559,26169 Fax (0984) 22559 ANALISA CUACA STASIUN TERKAIT METEOROLOGI ANGIN

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.5

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.5 1. Perhatikan peristiwa alam berikut ini! SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.5 1. Pergantian musim. 2. Perubahan lama waktu siang dan malam.kutub bumi 3. Terjadinya pembelokan

Lebih terperinci