PENGARUH ROKOK BAGI KALANGAN REMAJA KUDUS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH ROKOK BAGI KALANGAN REMAJA KUDUS"

Transkripsi

1 PENGARUH ROKOK BAGI KALANGAN REMAJA KUDUS Karya Tulis Ilmiah Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Ujian Nasional MAN 2 Kudus Tahun Pelajaran 2015/2016 Disusun Oleh: Nama : Muhammad Ainun Najib NIS : 8518 Kelas : XII Ilmu Pengetahuan Sosial 2 KEMENTRIAN AGAMA MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 KUDUS Prambatan Kidul Kaliwungu Telp (0291) Kudus i

2 ABTRAKSI Remaja merupakan fase yang sangat sulit, karena remaja pada masa ini sedang mencari jati dirinya. Pada masa ini remaja sangan mudah dipengaruhi terhadap lingkungan sekitar. Apabila remaja tersebut hidup dalam lingkungan yang buruk maka remaja tersebut akan terpengaruh lingkungan yang buruk juga. Penulis ingin membahas dalam karya tulis ini tentang apa saja faktor penyebab remaja merokok, bahaya rokok bagi kesehatan, dan pengambilan angket dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti. Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ini yaitu: untuk mengetahui faktor penyebab pelajar merokok, bahaya rokok bagi kesehatan, serta untuk mengetahui hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti. Dan peneliti dalam penelitian dan penulisan karya tulis ini menggunakan metode-metode sebagai berikut, yaitu: 1) Kuesioner atau angket yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. 2) Metode Observasi yaitu mengamati atau meninjau langsung ke lapangan serta melakukan pencatatan secara sistematis. 3) Metode Pustaka (literature) yaitu teknik pengumpulan data dengan membaca sebagian sumber yang telah penulis peroleh, seperti: internet, buku yang menunjang penulisan karya tulis ini. 4) Metode Wawancara (Interview) yaitu cara memperoleh informasi yang dibutuhkan dengan Tanya jawab dengan narasumber atau dengan informan. Dan kesimpulan dari penelitian dan penulisan karya tulis ini adalah: Rokok merupakan psikotropika yang mengandung zat kimia berbahaya yang mengakibatkan timbulnya penyakit kronis. Asap rokok sangat membahayakan bagi yang menghirup, menghisap, atau terhisap, karena setiap asap rokok mengandung 4000 unsur zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan. Untuk mengatasi kecanduan merokok, dapat dilakukan sedini mungkin mulai dari diri sendiri, niat, pergaulan, pendidikan yang tidak kalah penting adalah peran orang tua dalam mendidik anak ii

3 PENGESAHAN Karya tulis ini dengan judul PENGARUH ROKOK BAGI KALANGAN REMAJA KUDUS telah disetujui dan disahkan oleh pembimbing dan Kepala Madrasah Aliyah Negeri 2 Kudus pada: Hari : Tanggal : Mengesahkan Kepala MAN 2 KUDUS Pembimbing Drs. H. AH. RIF AN, M.Ag Sri Mulyani, S.Pd NIP NIP iii

4 LEMBAR ORISINALITAS Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Muhammad Ainun Najib NIS : 8518 Kelas : XII Ilmu Pengetahuan Sosial 2 Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab penulis nyatakan bahwa karya tulis ilmiah yang berjudul PENGARUH ROKOK BAGI KALANGAN REMAJA KUDUS ini tidak berisikan materi yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh pihak lain dan tidak pula berisikan perkiraan-perkiraan orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan sebagai bahan acuan. Sebaliknya karya tulis ilmiah ini disusun melalui suatu penelitian dengan menggunakan beberapa metode dan telah melalui berbagai prosedur yang telah ditentukan. Demikian pernyataan orisinalitas ini dibuat dengan sesunguh-sunguhnya, apabila penulis melanggar hal tersebut maka penulis bersedia menangung akibatnya. Kudus, Maret 2016 Muhammad Ainun Najib iv

5 MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO 1. Keberanian sejati adalah Keberaniarn mengoreksi kekurangan diri 2. Keputusasaan adalah jurang kehancuran 3. Ilmu tidak akan mungkin diperoleh ketika tubuh seseorang istirahat 4. Orang yang optimis selalu melihat peluang dalam setiap kesulitan 5. Keyakinan sendiri adalah jalan terbaik untuk maju PERSEMBAHAN Karya tulis ini penulis persembahkan untuk 1. Ayah dan ibu tercinta 2. Kakak dan Adikku tersayang 3. Adik-adik kelas X dan kelas XI, serta teman-teman kelas XII IPS 2 4. Sahabatku yang selalu mendukung. 5. Para pembaca yang berbahagia v

6 KATA PENGANTAR Syukur alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat, dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan karya tulis ini dengan judul PENGARUH ROKOK BAGI KALANGAN REMAJA KUDUS Penulisan karya tulis ini secara khusus untuk memenuhi persyaratan kenaikan kelas Madrasah Aliyah Negeri 2 Kudus tahun pelajaran 2014/2015. Tidak terlepas dari kesulitan yang di hadapi penulis saat penyusunan karya tulis ini, maka penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Drs.H.AH.Rif an, M.Ag selaku kepala Madrasah Aliyah Negeri 2 Kudus; 2. Ibu Tri Mulyani, S.Pd.I selaku wali kelas XI IPS 2 3. Ibu Sri Mulyani,S.Pd selaku guru pembimbing; 4. Bapak/ibu guru Madrasah Aliyah Negeri 2 Kudus yang telah memberi pengajaran kepada penulis; 5. Ayah dan ibu tercinta yang selalu memberikan motivasi kepada penulis; 6. Teman-teman yang telah membantu memberikan saran terhadap karya tulis ini; Semua pihak yang telah membantu dan memberi dukungan dalam menyelesaikan karya tulis ini penulis menyadari tiada gading yang retak. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan, demi kesempurnaan dan perkembangan selanjutnya, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aaminn Kudus, Maret 2016 Penulis vi

7 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i ABTRAKSI... ii LEMBAR ORISINALITAS... iii LEMBAR PENGESAHAN... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... vii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penilitian Manfaat Penilitian Sistematika Penulisan... 2 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Rokok Kandungan Rokok... 4 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kuesioner atau angket Metode Observasi Metode Pustaka (literature) Metode Wawancara (Interview)... 8 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Dampak rokok bagi kesehatan Hasil Penelitian Faktor penyebab remaja merokok Ciri-ciri fisik remaja merokok vii

8 BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN viii

9 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Remaja merupakan fase yang sangat sulit, karena remaja pada masa ini sedang mencari jati dirinya. Pada masa ini remaja sangan mudah dipengaruhi terhadap lingkungan sekitar. Apabila remaja tersebut hidup dalam lingkungan yang buruk maka remaja tersebut akan terpengaruh lingkungan yang buruk juga. Seiring dengan perkembangan zaman, pergaulan remaja makin meluas. Banyak remaja saat ini menjadikan rokok sebagai obat ketika ada masalah, karena rokok dianggap obat penenang fikiran bagi remaja. Selain itu, rokok dijadikan sebagai kebutuhan primer bagi mereka. Karena rokok dianggap sebagai tindakan dan penegasan remaja diawal masa pubertas. Rokok mempunyai kandungan zat-zat yang berbahaya bagi tubuh. Zat-zat yang ada didalam rokok itulah yang bisa menyebabkan remaja menjadi ketergantungan terhadap barang tersebut. Selain itu, rokok juga akan berdampak negatif bagi manusia. Maka perlu dilakukan pencegahan sedini mungkin untuk mengatasinya. Sekolah adalah lembaga yang sangat penting dalam upaya pencegahan bagi pengguna rokok, mengingat pemakaiannya sebagian adalah remaja usia sekolah. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka permasalahan yang dibahas dalam karya tulis yang berjudul Pengaruh Rokok di Kalangan Remaja Kudus adalah sebagai berikut : 1. Apa saja faktor penyebab pelajar merokok? 2. Bagaimana bahaya rokok bagi kesehatan? 3. Bagaimana hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti? 1

10 2 1.3 Tujuan Penilitian Karya tulis yang berjudul Dapak Rokok Bagi Remaja disusun dengan tujuan : 1. Untuk mengetahui faktor penyebab pelajar merokok 2. Untuk mengetahui bahaya rokok bagi kesehatan? 3. Untuk mengetahui hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti. 1.4 Manfaat Penilitian 1. Dapat menambah wawasan dan pengalaman penulis. 2. Meningkatkan pengetahuan tentang faktor penyebab banyaknya pelajar yang merokok dan dampak buruknya bagi kesehatan. 3. Memberi motivasi untuk menghindari rokok. 1.5 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penilitian 1.4 Manfaat Penilitian 1.5 Sistematika Penulisan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Rokok 2.2 Kandungan Rokok BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kuesioner atau angket 3.2 Metode Observasi 3.3 Metode Pustaka (literature) 3.4 Metode Wawancara (Interview) BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Faktor Penyebab Pelajar Merokok 4.2 Bahaya Rokok

11 3 4.3 Hasil Penelitian BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan 5.2 Saran

12 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Rokok Rokok menurut Wikepedia bahasa Indonesia adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara yang membuatnya) dengan diameter 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain. Merokok adalah kegiatan membakar rokok untuk dihisap asapnya. Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika untuk keperluan memuja dewa atau roh. Pada abad 16, ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam. Secara garis besar, macam-macam perokok dibedakan menjadi 2 yaitu: a) Perokok Aktif Yaitu orang yang memang merokok. b) Perokok Pasif Yaitu orang yang tidak merokok tetapi terkena dampak akibat paparan asap yang ditimbulkan oleh perokok aktif. 2.2 Kandungan Rokok Menurut Ilmu Kedokteran, rokok mengandung kurang lebih 4000 zat adiktif berbahaya. Beberapa diantaranya yaitu: 4

13 5 a) Nikotin Nikotin merupakan alkaloid beracun, hanya ditemukan di alam pada tembakau. Nikotin mempunyai efek menyebabkan meningkatnya tekanan darah dan meningkatkan denyut jantung sapai 33 kali per menit dan memberikan reaksi pada otak dalam detik setelah terjadinya penghisapan. Selain itu juga dapat meracuni saraf tubuh, menimbulkan penyempitan pembuluh darah tepi, dan menyebabkan ketagihan dan ketergantungan pada pemakainya. Kadar nikotin 4-6 mg yang diisap oleh orang dewasa setiap hari sudah bisa membuat seseorang ketagihan. Di Amerika Serikat, rokok putih yang beredar di pasaran memiliki kadar 8-10 mg nikotin per batang, sementar di Indonesia berkadar nikotin 17 mg per batang. b) Timah hitam (Pb) Timah hitam yang dihasilkan oleh sebatang rokok sebanyak 0,5 ug. Sebungkus rokok (isi 20 batang) yang habis diisap dalam satu hari akan menghasilkan 10 ug. Sementara ambang batas bahaya timah hitam yang masuk ke dalam tubuh adalah 20 ug per hari. c) Gas Karbonmonoksida (CO) Asap tembakau mengandung gas karbonmonoksida yaitu gas yang tidak berwarna, tidak berbau, dan sangat mematikan. Gas CO memiliki kecenderungan yang kuat untuk berikatan dengan hemoglobin dala sel-sel darah merah. Seharusnya, hemoglobin ini berikatan dengan oksigen yang sangat penting untuk pernapasan sel-sel tubuh, tapi karena gas CO lebih kuat daripada oksigen, maka gas CO merebut tempatnya disisi hemoglobin. Jadilah hemoglobin bergandengan dengan gas CO. Sehingga menyebabkan sel darah akan kekurangan oksigen, yang akhirnya sel tubuh akan kekurangan oksigen. Karbonmonoksida juga menghambat asupan oksigen ke fetus (janin pada ibu hamil) dan banyak bayi yang lahir dengan berat badan kurang pada wanita yang merokok (bayi prematur). Bayi dalam rahim tidak dapat tumbuh secara normal jika kekurangan oksigen. Kadar gas CO dalam

14 6 darah bukan perokok adalah kurang dari 1 persen, sementara dalam darah perokok kadar gas CO dalam darahnya mencapai 4-15 persen. d) Tar Tar terbentuk selama pemanasan tembakau. Tar merupakan kumpulan dari beribu-ribu bahan kimia dalam komponen padat asap rokok. Tar tergolong dalam zat karsinogenik (zat yang dapat menumbuhkan sel kanker). Kadar Tar yang terkandung dalam asap rokok inilah yang berhubungan dengan resiko timbulnya kanker. Pada saat rokok dihisap, Tar masuk ke dalam rongga mulut sebagai uap padat. Setelah dingin, akan menjadi padat dan akan membentuk endapan berwarna cokelat pada permukaan gigi, saluran pernapasan, dan paru-paru. Pengendapan ini bervariasi antara 3-40 mg per batang rokok, sementara kadar Tar dalam rokok berkisar mg.

15 7 BAB III METODE PENELITIAN Sebelum seorang pengamat atau peneliti terjun langsung ke lapangan hendaknya seorang pengamat atau peneliti mengetahui dan mempelajari metode metode penelitian yang tepat. Diantara sekian banyak metode penelitian, metode penelitian yang paling sering digunakan adalah sebagai berikut: Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu 3.1 Kuesioner atau angket Pengertian metode angket menurut Arikunto (2006:151) Angket adalah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadi atau hal-hal yang ia ketahui. Sedangkan menurut Sugiyono (2008:199) Angket atau kuesioner merupakan tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner atau angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis kuesioner atau angket langsung yang tertutup karena responden hanya tinggal memberikan tanda pada salah satu jawaban yang dianggap benar. 3.2 Metode Observasi yaitu mengamati atau meninjau langsung ke lapangan serta melakukan pencatatan secara sistematis. Secara umum metode Observasi dibagi menjadi 4 yaitu: a) Observasi biasa: pengamatan yang dilakukan pengamatan tanpa kontak langsung dengan pelaku (informan) yang menjadi objek pengamatan. Contoh: pengamatan terhadap kemacetan lalu lintas. b) Observasi terkendali: pengamatan yang dilakukan pegamat tanpa kontak langsung dengan pelaku (informan) yang menjadi objek pengamatan namun peneliti terlebih dahulu memilih secara khusus calon-calon informannya. 7

16 8 Contoh: pada kemacetan lalu lintas, pengamat atau peneliti hanya membatasi pada kondisi para informan yang berada pada kendaraan umum saja. c) Observasi terlibat: Pengamatan ikut berpartisipasi mengadakan hubungan emosional dan social dengan informan yang sedang diamati. d) Observasi penuh atau lengkap: Suatu pengamatan di katan lengakap jika pengamat mengidentifikasi dirinya sebagai bagian dari masyarakat yang sedang diteliti. 3.3 Metode Pustaka (literature) yaitu teknik pengumpulan data dengan membaca sebagian sumber yang telah penulis peroleh, seperti: internet, buku yang menunjang penulisan karya tulis ini. 3.4 Metode Wawancara (Interview) yaitu cara memperoleh informasi yang dibutuhkan dengan Tanya jawab dengan narasumber atau dengan informan. Metode wawancara dilaksanakan melalui 2 cara yaitu: a) Wawancara berencana: wawancara yang dilakukan melalui teknik menyusun sejumlah pertanyaan sedemikian rupa dalam bentuk questioner atau angket. b) Wawancara tanpa rencana: wawancara yang dilakukan untuk mempeloleh tanggapan yang cukup luas menyangkut aspek-aspek kejiwaan yang sangat mendalam. Misalnya, wawancara untuk memperoleh pandangan hidup atau system keyakinan dan keagamaan Dipandang dari sudut bentuk pertanyaan, dibagi menjadi 2: a) Wawancara tertutup: wawancara yang terdiri dengan pertanyaan yang jawabannya terbatas. b) Wawancara terbuka: wawancara yang terdiri dengan pertanyaan yang jawabannya dapat berupa keterangan-keterangan ataupun cerita-cerita yang luas Metode yang digunakan penulis dalam karya tulis yang berjudul ROKOK sebagai berikut:

17 9 a) Observasi biasa yaitu mengamati objek di Sekolah Man 2 Kudus melalui siswa/siwi tanpa kontak langsung dengan informan. b) Studi pustaka yaitu mmperoleh informasi tentang objek yang dibutuhkan melalui buku buku dan internet. c) Wawancara Terbuka: Tanya jawab dengan beberapa siswa/i Man 2 Kudus

18 10 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Faktor Penyebab Pelajar Merokok Diantar faktor penyebab banyaknya pelajar yang merokok antara lain: a. Pengaruh orang tua Keluarga merupakan lingkungan sosial pertama dalam interaksi, membentuk pola perilaku dan sikap seseorang yang dipengaruhi norma dan nilai yang terdapat dilingkungan keluarga, kemungkinan seseorang menjadi perokok lebih tinggi pada keluarga yang orang tuanya perokok. b. Pengaruh teman Teman merupakan lingkungan sosial kedua yang mempengaruhi perilaku merokok. Meskipun lingkungan sosial kedua tetapi dalam mempengaruhinya lebih kuat daripada lingkungan keluarga. Faktor yang mempermudah seseorang untuk menjadi perokok adalah sahabat yang merokok. c. Faktor kepribadian Orang mencoba untuk merokok awalnya karena ingin tahu atau ingin melepaskan diri dari rasa sakit fisik atau jiwa, membebaskan diri dari kebosanan. Namun satu sifat kepribadian yang bersifat prediktif pada pengguna obat-obatan (termasuk rokok) ialah konformitas sosial. Orang yang memilki skor tinggi pada berbagai tes konformitas sosial lebih mudah menjadi pengguna dibandingkan dengan mereka yang memiliki skor yang rendah. Faktor kepribadian merupakan faktor penyabab dari dalam diri individu (intrinsik). Ada beberapa tipe-tipe kepribadian pada diri seseorang yang dapat memicu untuk merokok, misalnya konformitas sosial dan kepribadian lemah. Faktor penyebab ini keberadaannya tidak dapat dirubah. Hal ini sama dengan faktor intrinsik lainnya seperti umur dan genetik. 10

19 11 d. Pengaruh iklan Iklan memiliki banyak fungsi diantaranya berfungsi mengkomunikasikan produk-produk baru, membujuk para konsumen untuk membeli produk tertentu atau mengubah sikap mereka terhadap produk-produk atau perusahaan tertentu dan sebagai pengingat tentang sebuah produk. Selain itu, iklan menyebabkan seseorang membeli produk atau jasa yang tidak mereka butuhkan. Sebab terakhir yang dapat disebutkan mengapa seseorang merokok ialah rayuan suara nikmatnya rokok melalui siaran radio sangat membujuk untuk merokok. e. Stres Merokok mempunyai pengaruh menenangkan, membius dan banyak menggunakannya sebagai cara menghadapi stres (Alexander, 2002). Keadaan stres tidak secara langsung menimbulkan seseorang untuk merokok akan tetapi stres memicu untuk memperoleh atau menggunakan sesuatu yang dapat menenangkan misalnya menghilangkan stres dengan merokok. Didalam rokok terdapat zat berupa nikotin. Nikotin bereaksi dibagian otak yang mengatur bagian perasaan nyaman dan dihargai. Hal tersebut baru diketahui oleh para ahli belakangan ini setelah dilakukan berbagai penelitian lebih lanjut. Mereka menemukan bahwa perjalanan nikotin dibagian otak ternyata dapat mencapai tingkatan dopemin. Dopemin ini adalah sebuah transmisi saraf yang mempunyai fungsi menciptakan perasaan nyaman dan dihargai manusia. Perilaku merokok karena stres termasuk perilaku yang dipengaruhi oleh perasaan negatif. Dimana merokok digunakan untuk mengurangi perasaan negatif, misalnya bila marah, cemas, gelisah sehingga bila merokok perasaan negatif akan terkurangi. f. Budaya Seseorang akan menjadi perokok melalui dorongan psikologis dan dorongan fisiologis. Dorongan psikologis seperti ritual-ritual dimasyaralat yang menggunakan tembakau akan menyebabkan seseorang untuk mencoba rokok walaupun mekanisme tidak secara langsung, selain itu

20 12 budaya maskulinitas yang masih mengakar kuat di masyarakat dapat juga menjadi peluang bagi seseorang untuk merokok. g. Kemudahan memperoleh rokok Faktor pemungkin perilaku merokok adalah tersedianya rokok dijual di sekitar rumah, selain itu penjualan eceran atau batangan meningkatkan akses anak dan remaja terhadap rokok. Penjualan rokok batangan merupakan hal yang biasa, walaupun harga per bungkus sudah rendah. Hal ini mempermudah akses terutama bagi penjualan rokok batangan yang merupakan 30% dari total penjualan perusahaan rokok. 4.2 Bahaya Rokok Banyak penyakit yang telah ditimbulkan akibat kebiasaan buruk merokok. Asap rokok jelas merupakan polutan bagi manusia dan lingkungan sekitarnya. Penyakit yang disebabkan akibat merokok antara lain: a) Penyakit saluran pernafasan Kebiasaan merokok menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran nafas dan jaringan paru-paru. Pada saluran nafas besar, sel mukosa membesar (hipertrofi) dan kelenjar mucus bertambah banyak (hiperplasi). Pada saluran nafas kecil, terjadi radang ringan hingga penyempitan akibat bertambahnya sel dan penumpukan lendir. Pada jaringan paru-paru terjadi peningkatan jumlah sel radang dan kerusakan alveoli. b) Kanker Paru Bahan yang bertanggung jawab terhadap pemicu kanker adalah tar, karena tar mengandung bahan karsinogenik yang dapat menumbuhkan sel kanker. Resiko kanker paru 7,8 kali lebih besar pada perokok aktif dibandingkan dengan bukan perokok. Jika kanker tersebut tumbuh pada saluran udara maka penderita akan mengalami kesulitan bernafas. Hal ini dapat menimbulkan akumulasi sekresi dibawah penyumbatan tersebut sehingga menyebabkan pneumonia. Selain itu, permukaan kanker paru yang sangat rapuh dan mudah rusak dapat menyebabkan darah dari sel

21 13 kanker tersebut masuk ke dalam saluran pernafasan. Itulah sebabnya penderita kanker paru sering batuk dengan mengeluarkan darah. c) Penyakit sistem Kardiovaskuler Efek dari merokok pada sistem Kardiovaskuler adalah akan menurunkan kadar HDL (Kolesterol baik dalam darah), tidak terkecuali remaja. Rokok juga akan menurunkan elastisitas aorta (pembuluh darah terbesar pada tubuh) yang otomatis akan meningkatkan resiko terjadinya penggumpalan darah. Atherosclerosis adalah proses yang berkembang setelah bertahuntahun menjadi perokok. Yakni ketika kolesterol dan jenis lemak yang lain menumpuk hingga akhirnya memblokir aliran darah. Rokok mempercepat terjadinya penyempitan arteri sehingga terbentuk penggumpalan darah. Selain itu orang merokok akan mengalami pemblokiran aliran darah 2-3 kali lebih cepat dari orang yang tidak merokok. Penyakit jantung koroner berhubungan dengan penyempitan atau tersumbatnya pembuluh darah koroner,yaitu pembuluh darah bagi jaringan jantung. d) Merokok terhadap kehamilan Pada wanita hamil yang perokok, anak yang dikandungnya akan mengalami penurunan berat badan, kadang-kadang bayi lahir dibawah berat badan normal (bayi lahir prematur). Merokok pada wanita hamil memberikan resiko tinggi terhadap keguguran, kematian janin, kematian bayi sesudah lahir, dan kematian mendadak pada bayi. Wanita hamil perokok juga mengganggu perkembangan kesehatan fisik maupun intelektual anak-anak yang akan tumbuh. e) Merokok terhadap sistem reproduksi Merokok akan mengurangi terjadinya konsepsi (memiiki anak), fertilitas pada pria ataupun wanita perokok akan mengalami penurunan, nafsu seksual juga mengalami penurunan dibandingkan dengan bukan perokok. Wanita perokok akan mengalami masa menopause lebih cepat dengan wanita bukan perokok.

22 14 f) Rokok akan mempercepat usia DNA Merokok selain membawa sejumlah penyakit, juga akan mempertua usia seseorang hingga 4,6 tahun. Keseimbangan ini berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap pasangan kembar yang ada dalam data R.S St. Thomas di London, Inggris. Sampel-sampel tersebut semua perempuan berusia antara 18 sampai 76 tahun, 119 diantaranya memiliki berat badan gemuk, 203 orang perempuan saat ini merupakan seorang perokok, dan 369 perempuan yang sebelumnya merokok, tetapi tidak saat ini. Pemeriksaan dilakukan terhadap sampel darah untuk melihat DNA sampel-sampel. Ditemukan bahwa panjang telomer dari kromosom berkurang dengan tetap sejalan pertambahan usia. Akan tetapi, telomer dari perempuan yang memiliki berat badan gemuk dan perokok akan jauh lebih pendek dibandingkan dengan usia yang sama dan mempunyai berat badan normal serta bukan perokok. Setiap bungkus rokok dalam setahun (jumlah bungkus rokok yang diisap setiap hari dikalikan dengan jumlah tahun merokok) sebanding dengan tambahan memendeknya telomer sebesar 18% dari rata-rata pemendekan normal dalam setahun. Itu berarti, jika seseorang perempuan merokok sebanyak 1 bungkus perhari selama 40 tahun akan membuat usianya terlihat lebih tua 7,4 tahun. Disamping itu beberapa penyakit akibat merokok menurut Badan POM RI antara lain: 1. Penyakit jantung dan stroke Satu dari kematian di dunia berhubungan dengan penyakit jantung dan stroke. Kedua penyakit tersebut dapat menyebabkan sudden death (kematian mendadak). 2. Kanker Paru Satu dari sepuluh perokok berat akan menderita penyakit kanker paru. Pada beberapa kasus dapat berakibat fatal dan menyebabkan kematian, karena sulit dideteksi secara dini. Penyebaran dapat terjadi dengan cepat ke hepar, tulang dan otak.

23 15 3. Kanker mulut Merokok dapat menyebabkan kanker mulut, kerusakan gigi dan penyakit gusi. 4. Osteoporosis Karbonmonoksida dalam asap rokok dapat mengurangi daya angkut oksigen darah perokok sebesar 15%, mengakibatkan kerapuhan tulangsehingga lebih mudah patah dan membutuhkan waktu 80% lebih lama untuk penyembuhan. Perokok juga lebih mudah menderita sakit tulang belakang. 5. Katarak Merokok dapat menyebabkan gangguan pada mata. Perokok mempunyai resiko 50% lebih tinggi terkena katarak, bahkan bisa menyebabkan kebutaan. 6. Psoriasis Perokok 2-3 kali lebih sering terkena psoriasis yaitu proses inflamasi kulit tidak menular yang terasa gatal, dan meninggalkan guratan merah pada seluruh tubuh. 7. Kerontokan rambut Merokok menurunkan sistem kekebalan, tubuh lebih mudah terserang penyakit seperti lupus erimatosus yang menyebabkan kerontokan rambut, ulserasi pada mulut, kemerahan pada wajah, kulit kepala dan tangan. 8. Dampak merokok pada kehamilan Merokok selama kehamilan menyebabkan pertumbuhan janin lambat dan dapat meningkatkan resiko Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Resiko keguguran pada wanita perokok 2-3 kali lebih sering karena Karbonmonoksida dalam asap rokok dapat menurunkan kadar oksigen. 9. Impotensi Merokok dapat menyebabkan penurunan seksual karena aliran darah ke penis berkurang sehingga tidak terjadi ereksi.

24 Hasil Penelitian Adapun hubungan antara rokok dengan kesehatan siswa berdasarkan hasil penyebaran angket penulis menemukan ada 4 dari 6 orang siswa mengaku bahwa dirinya seorang pecandu rokok dan mereka mengaku sering mengalami gangguan gangguan kesehatan akibat dari rokok tersebut. Dan 2 diantaranya tidak merokok karena mereka sudah mengetahui dampak buruk rokok bagi kesehatan. a) Tabel 1 (pertanyaan 1) Hasil Penelitian Frekwensi Persentase Ya 4 66,7 Tidak 2 33,3% Pembahasan: Dari tabel diatas diketahui bahwa 66,7%, atau 4 dari 6 orang siswa menyatakan bahwa mereka menjadi pecandu rokok dan 2 lainnya atau 33,3% memilih untuk tidak merokok. Dari pernyataan tersebut sangat menyayangkan bahwa kebiasaan buruk ini telah merajalela khususnya di kalangan pelajar. b) Tabel 2 (Pertanyaan 2) Jika jawaban Ya Hasil Penelitian Frekwensi Persentase A % B % C 0 0% D % E 0 0% Jika jawaban tidak Hasil Penelitian Frekwensi Persentase A 0 0% B 0 0%

25 17 C % D % Pembahasan: Dari tabel diatas diketahui bahwa para siswa memilih beberapa alasan yang sesuai mengapa mereka memilih tidak merokok atau justru alasan yang membuat mereka terjerumus pada perilaku tidak baik ini. Diantaranya dari 6 orang siswa, 2 orang siswa atau 33,3% menjawab mereka merokok karena ikut-ikutan teman. Pertanyaan ini sangat menunjukkan bahwa pergaulan teman sangat berpengaruh terhadap pola hidup yang buruk. Khususnya pola hidup merokok yang sangat tidak baik untuk kesehatan. Pergauan yang salah tidak akan membuat tubuh kita semakin sehat justru akan membuat tubuh kita menjadi sarang penyakit. Dan alasan lain mengapa mereka merokok adalah, 1 orang menjawab agar terlihat macho. Dilandasi karena sifat gengsi antara sesama teman yang mana sifat ini tidak memperdulikan lagi kesehatan dan dampak buruk dari merokok yang sangat buruk bagi kesehatan. Satu siswa lain menjawab iseng berawal dari keisengan atau ingin coba-coba akhirnya menjadi sebuah kebiasaan yang harus dilakukan tiap saat atau tiap hari. Dari hasil angket yang telah diberkan sangat sedikit siswa yang dapat mengetahui bahwaya merokok untuk sekarang dan yang akan datang bagi kesehatan tubuh. 2 orang siswa menjawab dia sudah mengerti dampak roko bagi kesehatan. Ini berarti sudah terdapat kesadaran dari masyarakat khususnya pelajar tanpa perlu dihimbau lagi tentang efek buruk yang akan diterima jika mengkonsumsi bahan bernikotin ini. Ini menandakan bahwa pengetahuan sudah cukup mumpuni untuk menjaga kesehatan tubuh mereka dari bahaya penyakit yang selalu mengintai. c) Tabel 3 (Pertanyaan 3) Hasil Penelitian Frekwensi Persentase A %

26 18 B % C % Pembahasan: Dari tabel diatas diketahui bahwa siswa mulai merokok 33.3% di masa SMA dan 16.67% di masa SD dan 16.67% di masa SMP. Memang benar pergaulan di masa SMA adalah pergaulan yang sangat rawan terhadap masuknya perbuatan-perbuatan yang berakibat negatif salah satunya adalah merokok. Namun, tidak ada alasan untuk orang tua tidak memperhatikan anak-anaknya di masa SD atau SMP, yang tentunya sangat tidak baik untuk kesehatan semakin muda usia seorang perokok maka tingkat resiko kerusakan terhadap paru-parunya juga semakin besar. Karena, di usia yang muda paru-paru manusia sedang mengalami pertumbuhna. Dan seharusnya hal ini memerlukan nutrisi dan hal-hal yang mendukung pertumbuhkembangan itu, bukan justru di serang oleh nikotin yang berbahaya, yang semakin menggerogoti paru-paru. d) Tabel 4 (Pertanyaan 4) Hasil Penelitian Frekwensi Persentase A % B % C % D 0 0% Pembahasan: Dari tabel diatas diketahui bahwa efek yang diterima tiap pecandu rokok berbeda-beda. Sebagai pecandu rokok belia mereka lebih cepat juga untuk merasakan berbagai gejala-gejala yang seharusnya tidak perlu dirasakan di usia yang masih belia ini. Kebanyakan dari merasakan gangguan pada pernafasan. Pecandu rokok mempunyai kemungkinan yang sangat besar kerusakan pada paru-paru. Efek paling ringan mereka merasakan adalah

27 19 nafas mereka tidak terlalu kuat jika melakukan aktifitas yang berat, seperti lari maraton, sepak bola dan lain-lain. e) Tabel 5 (Pertanyaan 5) Hasil Penelitian Frekwensi Persentase A 3 50% B 0 0% Pembahasan: Dari tabel diatas diketahui bahwa 50% siswa yang menjadi pecandu rokok ingin menghentikan kebiasaan ini. Karena mereka sebenarnya sudah mengerti dan merasakan efek buruk dari merokok bagi kesehatan yang sudah mereka rasakan di usia yang masih dini. Dari angket yang sudah disebarkan diketahui satu orang tidak mau menghentikan kebiasaan ii. Hal ini mugkin karena pengaruh pergaulan yang menjadikan sebuah tuntutan untuk merokok, atau memang sudah sangat sulit untuk menghentikan kebiasaan ini. f) Tabel 6 (Pertanyaan 6) Hasil Penelitian Frekwensi Persentase A % B 0 0% C 0 0% D % Pembahasan: Dari tabel diatas diketahui bahwa upaya para siswa untuk menghentikan kebiasaan merokok ini sudah dilakukan dari hal yang terkecil seperti hanya menahan saat ingin merokok sampai mereka mencoba mengalihkan perhatian mereka terhadap rokok dengan mengisi waktu luang yang biasanya digunakan untuk merokok dengan kegiatankegiatan yang positif.

28 20 Sebenarnya cara-cara seperti itu tidak begitu menjamin seorang pecandu rokok mau menghentikan kebiasaannya tersebut. Kemungkinan besar dengan melakukan terapi seorang pecandu rokok akan menghentikan kebiasaannya itu. g) Tabel 7 (Pertanyaan 7) Hasil Penelitian Frekwensi Persentase A % B 0 0% C 0 0% Pembahasan: Dari tabel diatas diketahui bahwa 1 dari 4 pecandu rokok menyatakan tidak mau berhenti merokok. Dia tidak pernah memikirkan efek buruk yang akan terjadi pada dirinya atau tubuhnya sekarang atau yang akan datang bila ia melanjutkan kebiasaan ini. Yang dia tahu hanyalah merasa tidak gaul dikala bersama temantemannya. Karena kemungkinan besr dia dibesarkan dan tumbuh di lingkungan yang kebanyakan pecandu rokok. Seharusnya sebagai seorang remaja terpelajar dia lebih mengerti tentang dampak yang sangat kuat yang akan menyerang paru-parunya yang disebut dengan penyakit kanker. Dalam asap rokok yang membara karena diisap, tembakau terbakar kurang sempurna sehingga menghasilkan CO (karbondioksida), yang disamping asapnya sendiri, tar dan nikotine (yang terjadi juga dari pembakaran dari tembakau tersebut) dihirup masuk kedalam jalan nafas. CO, tar, dan nikotin tersebut berpengaruh terhadap syaraf yang menyebabkan gelisah, tangan gemetar (tremor) citarasa/ selera makan berkurnag. Ibu-ibu hamil yang suka merokok dpaat kemungkinan keguguran kandungannya.

29 21 h) Tabel 8 (pertanyaan 8) Hasil Penelitian Frekwensi Persentase A % B % C 0 0% Pembahasan: Dari angket yang telah disebarkan didapat dia seperti tabel diatas diketahui ahwa siswa yang menjadi pecandu rokok ketika dia mencoba berhenti merokok tentunya mereka mencoba untuk tidak merokok. Itu artinya ada sistem-sistem tubuh yang mulai berkontraksi karena tidak lagi melakukan kebiasaan yang biasa dilakukan. Misalnya: saat tidak lagi merokok 3 dari 4 pecandu rokok merasakan galau (gelisah antara lanjut atau udahan), artinya mereka merasa bimbang karena kebiasaan merokok yang biasa mereka lakukan tidak lagi mereka lakukan dan menyebabkan beberapa sistem organ mulai berkontraksi seperti lidah terasa asam saat tidak merokok, sering merasa pusing karena tidak merokok i) Tabel 9 (pertanyaan 9) Hasil Penelitian Frekwensi Persentase A % B % C 0 0% Pembahasan: Dari angket yang telah disebarkan didapat seperti tabel diatas, diketahui bahwa yang dirasakan oleh siswa yang sudah menjadi pecandu rokok ketika sehari tidak merokok kebanyakan mereka menjawab tentunya mereka merasa ada hal yang berbeda. Dari kegiatannya seharihari yang biasanya mereka mengisi waktu luang atau mengisi kebosanan dengan merokok, merokok dan merokok ketika tidak merokok mereka seperti orang yang linglung. Hal ini disebabkan karena salah satu dampak dari merokok adalah menurunkan IQ atau daya ingat. Yang tentunya juga

30 22 berhubungan dengan kesegaran otak. Pemikiran dari orang yang menjadi pecandu rokok dengan orang yang tidak merokokpun tentunya berbeda. 1 orang menjawab ketika tidak merokok mulutnya terasa asam hal ini dikarenakan lidah si pecandu rokok sudah akrab dengan bahan-bahan yang terkandung di dalam rokok. Sehingga ketika dia tidak merokok lidahnya merasa ada suatu yang tidak biasanya. Kebiasaan ini apabila diteruskan akan semakin membahayakan bagi kesehatan tubuh. Bukan hanya lidah saja yang mulai terserang penyakit tapi juga paru-paru dan otak.

31 23 BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan diatas dapat disimpulkan bahwa : 1. Rokok merupakan psikotropika yang mengandung zat kimia berbahaya yang mengakibatkan timbulnya penyakit kronis. 2. Asap rokok sangat membahayakan bagi yang menghirup, menghisap, atau terhisap, karena setiap asap rokok mengandung 4000 unsur zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan. 3. Untuk mengatasi kecanduan merokok, dapat dilakukan sedini mungkin mulai dari diri sendiri, niat, pergaulan, pendidikan yang tidak kalah penting adalah peran orang tua dalam mendidik anak. 5.2 Saran 1. Membiasakan hidup sehat harus dimulai dari sekarang dan tinggalkan rokok sebelum rokok meninggalkan kita dengan berbagai macam penyakit. 2. Ingat bahaya apa yang nantinya akan ditimbulkan rokok bagi kesehatan. 3. Usahakan sejak dini untuk bergaul dengan teman-teman yang tidak suka merokok, agar tidak terpengaruh dengan lingkungan sekitar. 4. Orang yang cinta terhadap keluarga dan teman-temannya pasti akan segera berhenti merokok karena kesehatan kita dan orang yang kita cintai adalah segalanya. 5. Orang tua harus berperan aktif dalam pertumbuhan dan perkembangan anak agar tidak terjerumus pada hal yang negatif. 23

32 24 DAFTAR PUSTAKA Ali, Muhammad dan Muhammad Asrori.2006.Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta Didik. Jakarta Bumi Aksara

33 LAMPIRAN BIODATA 1 Nama : M. Humam Azka Tempat tanggal lahir : Kudus, 17 Agustus 1999 Alamat : Dawe Kudus Agama : Islam Status : Pelajar Biodata 2 Nama : M. Alam Aditian Tempat tanggal lahir : Kudus, 4 Maret 1994 Alamat : Salam Bae Kudus Agama : Islam Status : Pegawai

34 LAMPIRAN II HASIL WAWANCARA I Penulis : Sejak kapan anda mulai merokok? Narasumber : Sejak 3 tahun yang lalu Penulis : Siapa yang mempengaruhi anda mulai merokok Narasumber : Saya sendiri Penulis : Apa yang anda rasakan ketika pertama kali merokok? Narasumber : Biasa saja Penulis : Biasanya menghabiskan erapa batang atau berapa bungkus dalam sehari? Narasumber : Biasanya 3-4 batang Penulis : Anda mempunyai keinginan untuk berhenti merokok Narasumber : Ada, tapi belum bisa

35 HASIL WAWANCARA 2 Penulis : Sejak kapan anda mulai merokok? Narasumber : Sejak kelas 3 SMA Penulis : Siapa yang mempengaruhi anda mulai merokok Narasumber : Teman Penulis : Apa yang anda rasakan ketika pertama kali merokok? Narasumber : Batuk-batuk Penulis : Biasanya menghabiskan erapa batang atau berapa bungkus dalam sehari? Narasumber : Biasanya bisa sampai 1 bungkus dalam sehari Penulis : Lalu kenapa anda masih merokok? Narasumber : Ya, karena sudah terbiasa Penulis : Apakah anda tahu bahwa asap rokkok menyebabkan seorang menjadi perokok pasif? Narasumber : Ya, saya tahu, tapi saya biasa merokok di smooking area

Pengertian Rokok dan Bahaya Merokok bagi Kesehatan Manusia

Pengertian Rokok dan Bahaya Merokok bagi Kesehatan Manusia Pengertian Rokok dan Bahaya Merokok bagi Kesehatan Manusia Posted by Kukuh Ibnu Prakoso. Category: Informasi, Kesehatan Setelah sebelumnya kita mengetahui betapa banyaknyamanfaat merokok yang tidak kita

Lebih terperinci

BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN

BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN Disusun Oleh : MOHD ABI RAFDI 21040111130028 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2012 BAB 1 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Rokok adalah silinder dari kertas berukuran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyakit tidak menular (PTM), yang merupakan penyakit akibat gaya hidup serta

BAB I PENDAHULUAN. penyakit tidak menular (PTM), yang merupakan penyakit akibat gaya hidup serta BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada beban ganda, di satu pihak penyakit menular masih merupakan masalah kesehatan masyarakat karena

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok adalah gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas. a. Perokok aktif adalah orang yang memang sudah merokok.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok adalah gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas. a. Perokok aktif adalah orang yang memang sudah merokok. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rokok 1. Pengertian Rokok dan Merokok Rokok adalah gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas. Merokok adalah menghisap gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas. (Kamus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan akibat buruk merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan akibat buruk merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Merokok mengganggu kesehatan barangkali merupakan istilah yang tepat, namun tidak populer dan tidak menarik bagi perokok. Banyak orang sakit akibat merokok, tetapi orang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rokok Pengetahuan tentang merokok yang perlu diketahui antara lain meliputi definisi merokok, racun yang terkandung dalam rokok dan penyakit yang dapat ditimbulkan oleh rokok.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan

BAB I PENDAHULUAN. dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad 16,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengandung CO (Carbon monoksida) yang mengurai kadar oksigen dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengandung CO (Carbon monoksida) yang mengurai kadar oksigen dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. MEROKOK 1. Pengertian Merokok adalah suatu bahaya untuk jantung kita. Asap rokok mengandung CO (Carbon monoksida) yang mengurai kadar oksigen dalam sel darah merah. Merokok dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. baru kemudian individu menyadari tentang sesuatu yang dinamakan. ada dalam diri individu yang bersangkutan ( Sunaryo, 2004 ).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. baru kemudian individu menyadari tentang sesuatu yang dinamakan. ada dalam diri individu yang bersangkutan ( Sunaryo, 2004 ). BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persepsi 1. Pengertian Persepsi Persepsi merupakan proses akhir dari pengamatan yang diawali oleh proses penginderaan, yaitu proses diterimanya stimulus oleh alat indra, kemudian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG Penyakit tidak menular terus berkembang dengan semakin meningkatnya jumlah penderitanya, dan semakin mengancam kehidupan manusia, salah satu penyakit tidak menular

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bentuk-bentuk sediaan tembakau sangat bervariasi dan penggunaannya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bentuk-bentuk sediaan tembakau sangat bervariasi dan penggunaannya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tembakau merupakan jenis tanaman yang sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia. Bentuk-bentuk sediaan tembakau sangat bervariasi dan penggunaannya juga sangat bervariasi.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diperkirakan 45% wanita yang merokok, dan 27% wanita hamil yang merokok,

BAB 1 PENDAHULUAN. diperkirakan 45% wanita yang merokok, dan 27% wanita hamil yang merokok, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Merokok selama kehamilan dapat berbahaya terhadap tumbuh kembang janin dalam kandungan. Menurut data World Health Organitation (WHO) pada tahun 2008 diperkirakan 45%

Lebih terperinci

PENGARUH KEBIASAAN MEROKOK TERHADAP DAYA TAHAN JANTUNG PARU

PENGARUH KEBIASAAN MEROKOK TERHADAP DAYA TAHAN JANTUNG PARU PENGARUH KEBIASAAN MEROKOK TERHADAP DAYA TAHAN JANTUNG PARU SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Mendapatkan Gelar Sarjana Sains Terapan Fisioterapi Disusun Oleh : DIMAS SONDANG IRAWAN J 110050028

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pungkiri. Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk dari merokok,

BAB I PENDAHULUAN. pungkiri. Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk dari merokok, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Merokok mengganggu kesehatan, kenyataan ini tidak dapat kita pungkiri. Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk dari merokok, baik secara langsung maupun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengetahuan 2.1.1.1 Definisi Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil tahu yang terjadi setelah orang mengadakan penginderaan terhadap

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Merokok 2.1.1. Kandungan rokok Merokok adalah membakar tembakau yang kemudian diisap asapnya, baik menggunakan rokok maupun menggunakan pipa. Temperatur pada sebatang rokok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebiasaan merokok di masyarakat kini seolah telah menjadi budaya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Kebiasaan merokok di masyarakat kini seolah telah menjadi budaya. Hal ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebiasaan merokok di masyarakat kini seolah telah menjadi budaya. Hal ini ditambah dengan gencarnya iklan-iklan rokok yang mengidentikkan dengan kejantanan, kesegaran,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH

BAB III ANALISIS MASALAH BAB III ANALISIS MASALAH 3.1 Analisis Terhadap Permasalahan Wanita yang merokok akan menghadapi berbagai masalah dan penyakit. Beberapa dampak buruk yang umum dialami wanita perokok antara lain sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. walaupun sering ditulis di surat-surat kabar, majalah dan media masa lain yang

BAB 1 PENDAHULUAN. walaupun sering ditulis di surat-surat kabar, majalah dan media masa lain yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Merokok merupakan kegiatan yang masih banyak dilakukan oleh banyak orang, walaupun sering ditulis di surat-surat kabar, majalah dan media masa lain yang menyatakan

Lebih terperinci

KUISIONER PENELITIAN GAMBARAN KARAKTERISTIK DAN SOSIAL BUDAYA KELUARGA DALAM HAL PERILAKU MEROKOK SISWA SMK SATRIA NUSANTARA BINJAI PADA TAHUN 2012

KUISIONER PENELITIAN GAMBARAN KARAKTERISTIK DAN SOSIAL BUDAYA KELUARGA DALAM HAL PERILAKU MEROKOK SISWA SMK SATRIA NUSANTARA BINJAI PADA TAHUN 2012 KUISIONER PENELITIAN GAMBARAN KARAKTERISTIK DAN SOSIAL BUDAYA KELUARGA DALAM HAL PERILAKU MEROKOK SISWA SMK SATRIA NUSANTARA BINJAI PADA TAHUN 2012 A. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : 2. Umur : 3. Anak Ke

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indian di Amerika untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad

BAB 1 PENDAHULUAN. Indian di Amerika untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebiasaan merokok merupakan masalah penting dewasa ini. Rokok oleh sebagian orang sudah menjadi kebutuhan hidup yang tidak bisa ditinggalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Lebih terperinci

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SLTP DI KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2008

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SLTP DI KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2008 BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SLTP DI KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2008 Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijasah S1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. inaktivitas fisik, dan stress psikososial. Hampir di setiap negara, hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. inaktivitas fisik, dan stress psikososial. Hampir di setiap negara, hipertensi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hipertensi kini menjadi masalah global karena prevalensi yang terus meningkat sejalan dengan perubahan gaya hidup seperti merokok, obesitas, inaktivitas fisik, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di negara-negara berkembang. Direktorat Pengawasan Narkotika,

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di negara-negara berkembang. Direktorat Pengawasan Narkotika, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini jumlah perokok terus bertambah, khususnya di negaranegara berkembang. Keadaan ini merupakan tantangan berat bagi upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dewasa normal bervariasi antara 4-10 jam sehari dan rata-rata berkisar antara

BAB I PENDAHULUAN. dewasa normal bervariasi antara 4-10 jam sehari dan rata-rata berkisar antara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Waktu tidur yang dibutuhkan manusia di setiap tahapan umur berbedabeda. Pada mulanya, bayi yang baru lahir akan menghabiskan waktunya untuk tidur dan hanya akan terbangun

Lebih terperinci

PENYULUHAN KESEHATAN BAHAYA DAMPAK ROKOK BAGI KESEHATAN ANAK-ANAK TANJUNG DALAM KECAMATAN LEMBAH MASURAI KABUPATEN MERANGIN

PENYULUHAN KESEHATAN BAHAYA DAMPAK ROKOK BAGI KESEHATAN ANAK-ANAK TANJUNG DALAM KECAMATAN LEMBAH MASURAI KABUPATEN MERANGIN PENYULUHAN KESEHATAN BAHAYA DAMPAK ROKOK BAGI KESEHATAN ANAK-ANAK TANJUNG DALAM KECAMATAN LEMBAH MASURAI KABUPATEN MERANGIN Subagiono, Azdy Elfistoni, Armensyah, Nurlina, Suharsyah, Bahyu azri, Dendi,

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian

Kuesioner Penelitian Kuesioner Penelitian Hubungan Karakteristik Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Penerima Bantuan Iuran (PBI) Dengan Perilaku Merokok Di Wilayah Kerja Puskesmas Belawan Tahun 2015 A. KARAKTERISTIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Merokok merupakan sebuah kebiasaan yang telah membudaya bagi masyarakat di sekitar kita. Di berbagai wilayah perkotaan sampai pedesaan, dari anak anak sampai orang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalam masyarakat. Ada banyak penyebab dari terganggunya kesehatan

I. PENDAHULUAN. dalam masyarakat. Ada banyak penyebab dari terganggunya kesehatan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan setiap umat manusia. Setiap manusia menghendaki kehidupan yang sehat jiwa dan raga, tetapi dewasa ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Generasi muda adalah tulang punggung bangsa jika dulu para pahlawan dengan susah payah membela bangsa dengan bambu runcing, maka kita mengemban tugas dengan mengangkat

Lebih terperinci

BAB II ROKOK DI KALANGAN REMAJA

BAB II ROKOK DI KALANGAN REMAJA BAB II ROKOK DI KALANGAN REMAJA 2.1 Rokok Rokok adalah suatu produk yang dihasilkan dengan memotong daun daun tembakau dan bahan-bahan tambahan lainnya secara sempurna yang digulung atau diisi ke dalam

Lebih terperinci

Efek rokok: Bgmn rokok mempengaruhi penampilan dan kehidupan anda

Efek rokok: Bgmn rokok mempengaruhi penampilan dan kehidupan anda Efek rokok: Bgmn rokok mempengaruhi penampilan dan kehidupan anda Kembaran mana yang merupakan perokok? Mungkin tidak ada air mancur yang membuat awet muda, tapi ada cara yang pasti untuk membuat diri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebelah ibu yang sedang menggendong bayi sekalipun, orang tersebut tetap. sekelilingnya sering kali tidak peduli.

BAB I PENDAHULUAN. disebelah ibu yang sedang menggendong bayi sekalipun, orang tersebut tetap. sekelilingnya sering kali tidak peduli. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebiasaan merokok adalah aktivitas individu yang berhubungan dengan merokok yang diukur melalui intensitas merokok, waktu merokok dan fungsinya pada kehidupan sehari-hari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Volume maksimum oksigen (VO 2

BAB 1 PENDAHULUAN. Volume maksimum oksigen (VO 2 BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Volume maksimum oksigen (VO 2 maks) adalah kemampuan pengambilan oksigen dengan kapasitas maksimal untuk digunakan oleh tubuh, jika pengambilan oksigen terganggu

Lebih terperinci

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DAFTAR RIWAYAT HIDUP Lampiran 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Vina Wiliana Tempat / Tanggal Lahir : Medan, 19-11-1988 Agama : Buddha Alamat : Jl. Sibayak no.32 Medan Riwayat Pendidikan : 1. Tahun 1992-1995 : TK Methodist-3 Medan

Lebih terperinci

KEBIASAAN MEROKOK PADA REMAJA DALAM PERSPEKTIF NORMA KESOPANAN. (Studi Kasus di Desa Klego, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali) NASKAH PUBLIKASI

KEBIASAAN MEROKOK PADA REMAJA DALAM PERSPEKTIF NORMA KESOPANAN. (Studi Kasus di Desa Klego, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali) NASKAH PUBLIKASI KEBIASAAN MEROKOK PADA REMAJA DALAM PERSPEKTIF NORMA KESOPANAN (Studi Kasus di Desa Klego, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi (UU

BAB 1 PENDAHULUAN. memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi (UU BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sejahtera badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi (UU Kesehatan No.23/1992). Kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia hidup di dunia dengan segala aktivitas yang dijalankannya seharihari

BAB I PENDAHULUAN. Manusia hidup di dunia dengan segala aktivitas yang dijalankannya seharihari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia hidup di dunia dengan segala aktivitas yang dijalankannya seharihari mulai dari usia balita, anak-anak, remaja, dewasa, orang tua sampai lansia. Ketika

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Rokok merupakan salah satu produk yang cukup unik (terutama cara

I. PENDAHULUAN. Rokok merupakan salah satu produk yang cukup unik (terutama cara I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rokok merupakan salah satu produk yang cukup unik (terutama cara mengkonsumsinya), karena produk ini memberikan kepuasan kepada konsumen melalui asap (hasil pembakaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan berbagai penyakit atau gangguan kesehatan salah satunya

BAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan berbagai penyakit atau gangguan kesehatan salah satunya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Merokok merupakan suatu kebiasaan buruk yang sudah di kenal sejak lama oleh hampir seluruh masyarakat di dunia dan cenderung meningkat, terutama di kalangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman moderen ini, rokok bukanlah suatu benda asing lagi. Bagi mereka yang hidup di kota maupun di desa, umumnya mereka sudah mengenal rokok. Bahkan bagi sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokratis dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokratis dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokratis dan menghargai hak-hak setiap individu tanpa meninggalkan kewajibannya sebagai warga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dari setiap negara. Salah satu indikatornya adalah meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dari setiap negara. Salah satu indikatornya adalah meningkatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan yang layak dan kesejahteraan penduduk merupakan tujuan pembangunan dari setiap negara. Salah satu indikatornya adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahaya merokok terhadap remaja yang utama adalah terhadap fisiknya.

BAB I PENDAHULUAN. Bahaya merokok terhadap remaja yang utama adalah terhadap fisiknya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perilaku adalah aktifitas nyata dan bisa dilihat dari setiap orang. Bahaya merokok terhadap remaja yang utama adalah terhadap fisiknya. Rokok pada dasarnya merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Merokok merupakan kegiatan membakar tembakau kemudian asapnya dihisap. Kecanduan rokok banyak terjadi pada usia remaja. Remaja adalah masa transisi antara masa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Faktor-faktor yang Menyebabkan Merokok dan Kondisi Adiksi Perokok

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Faktor-faktor yang Menyebabkan Merokok dan Kondisi Adiksi Perokok BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Faktor-faktor yang Menyebabkan Merokok dan Kondisi Adiksi Perokok Merokok adalah kebiasaan yang sering ditemui dalam kehidupan seharihari. Konsumsi rokok dapat kita temui pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Merokok sudah menjadi masalah kompleks yang menyangkut aspek

BAB I PENDAHULUAN. Merokok sudah menjadi masalah kompleks yang menyangkut aspek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Merokok sudah menjadi masalah kompleks yang menyangkut aspek psikologis dan gejala sosial, baik dalam lingkungan berpendidikan tinggi maupun pada orang-orang yang berpendidikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku merokok nampaknya telah menjadi pemandangan sehari-hari, hampir di setiap tempat dapat kita jumpai di berbagai aktivitas, kantor, pusat perbelanjaan, jalan-jalan,

Lebih terperinci

BENDA KECIL YANG BERBAHAYA. Penyusun: Nani Herawati Illustrasi : Abu Hurairoh

BENDA KECIL YANG BERBAHAYA. Penyusun: Nani Herawati Illustrasi : Abu Hurairoh BENDA KECIL YANG BERBAHAYA Penyusun: Nani Herawati Illustrasi : Abu Hurairoh 1 Lima sahabat tampak sedang berkumpul. Mereka memang selalu tampak akrab dan kompak. Sejak SD mereka sudah bersahabat. Ada

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN ( Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 81 Tahun 1999 tanggal 5 Oktober 1999 ) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah i

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah i BAB PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah i Rokok merupakan kata yang tidak asing lagi bagi masyarakat Bahkan, dewasa ini sejumlah remaja, sudah mulai menghisap lintingan tembakau yang disebut rokok

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH IKLAN MEDIA LUAR RUANG TERHADAP PERILAKU MEROKOK SISWA DI SMA NEGERI 2 MEDAN TAHUN 2012

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH IKLAN MEDIA LUAR RUANG TERHADAP PERILAKU MEROKOK SISWA DI SMA NEGERI 2 MEDAN TAHUN 2012 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH IKLAN MEDIA LUAR RUANG TERHADAP PERILAKU MEROKOK SISWA DI SMA NEGERI 2 MEDAN I. Karakteristik Responden No responden : TAHUN 2012 Nama : Kelas : Umur : Uang saku : Tanggal

Lebih terperinci

[PP NO.19/2003 (PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN)] December 22, 2013

[PP NO.19/2003 (PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN)] December 22, 2013 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN Pertimbangan disusunnya PP No.19 tahun 2003 : a. Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan

Lebih terperinci

Yang Terhormat (orang tua / pengasuh)

Yang Terhormat (orang tua / pengasuh) Efek rokok bagi tubuh Yang Terhormat (orang tua / pengasuh) Aktivitas di bawah ini dapat digunakan untuk membantu Anda berdiskusi tentang masalah yang berkaitan dengan merokok dengan putra putri Anda.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak diberlakukannya Perda No.3 2005 pasal 23 tentang pelarangan merokok di tempat umum, saran kesehatan, tempat kerja, tempat ibadah dan angkutan umum, sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Merokok merupakan salah satu masalah yang sulit dipecahkan bahkan sudah menjadi masalah nasional dan internasional. Hal ini menjadi sulit, karena berkaitan dengan

Lebih terperinci

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG KAWASAN TANPA ASAP ROKOK

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG KAWASAN TANPA ASAP ROKOK BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG KAWASAN TANPA ASAP ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, Menimbang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. merokok namun kurangnya kesadaran masyarakat untuk berhenti merokok masih

BAB 1 PENDAHULUAN. merokok namun kurangnya kesadaran masyarakat untuk berhenti merokok masih BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Jumlah perokok dari tahun ketahun mengalami peningkatan, baik laki-laki, perempuan. Usia perokok juga bervariasi dari yang dewasa sampai remaja bahkan anak dibawah umur.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. bernama rokok ini. Bahkan oleh sebagian orang, rokok sudah menjadi. tempat kerja, sekolah maupun ditempat-tempat umum.

I. PENDAHULUAN. bernama rokok ini. Bahkan oleh sebagian orang, rokok sudah menjadi. tempat kerja, sekolah maupun ditempat-tempat umum. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Pada zaman modern ini, rokok bukanlah ha lasing lagi. Bagi mereka yang hidup di kota maupun di desa umumnya mereka sudah mengenal benda

Lebih terperinci

Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya

Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya Diabetes type 2: apa artinya? Diabetes tipe 2 menyerang orang dari segala usia, dan dengan gejala-gejala awal tidak diketahui. Bahkan, sekitar satu dari tiga orang dengan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN BAHAYA MEROKOK

SATUAN ACARA PENYULUHAN BAHAYA MEROKOK SATUAN ACARA PENYULUHAN BAHAYA MEROKOK SATUAN ACARA PENYULUHAN I. Pokok Bahasan : Bahaya Merokok II. Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian rokok 2. Kandungan rokok 3. Bahaya merokok 4. Penyakit akibat merokok

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok merupakan gulungan tembakau yang dirajang dan diberi cengkeh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok merupakan gulungan tembakau yang dirajang dan diberi cengkeh BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rokok 1. Pengertian Rokok Rokok merupakan gulungan tembakau yang dirajang dan diberi cengkeh kemudian dibungkus dengan kertas rokok berukuran panjang 70 120 mm dengan diameter

Lebih terperinci

RISIKO PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA PADA IBU HAMIL BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH

RISIKO PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA PADA IBU HAMIL BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH PROVINSI JAWA TENGAH RISIKO PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA PADA IBU HAMIL BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH Latar Belakang Kehamilan merupakan st proses luar biasa, dimana ibu bertanggung jawab untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Tembakau diperkirakan sudah digunakan sejak 100 tahun sebelum masehi oleh suku Aborigin di Amerika (Geiss 2007). Kemudian ketika, Columbus mendarat di benua Amerika,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi mulai dari usia remaja hingga orang tua baik laki-laki maupun

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi mulai dari usia remaja hingga orang tua baik laki-laki maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Merokok merupakan salah satu bentuk perilaku yang umum terjadi di masyarakat Indonesia dan dilakukan setiap hari. Sekarang rokok dikonsumsi mulai dari usia remaja

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA GAYA HIDUP SEHAT DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA KARYAWAN DI YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA GAYA HIDUP SEHAT DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA KARYAWAN DI YOGYAKARTA HUBUNGAN ANTARA GAYA HIDUP SEHAT DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA KARYAWAN DI YOGYAKARTA SKRIPSI Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat sarjana S-1 Oleh : MEICA AINUN CHASANAH F

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di masa modern ini, merokok merupakan suatu pemandangan yang sangat tidak asing. Kebiasaan merokok dianggap dapat memberikan kenikmatan bagi si perokok, dan rasa percaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. secara sadar untuk melukai dirinya sendiri, karena dengan merokok, berarti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. secara sadar untuk melukai dirinya sendiri, karena dengan merokok, berarti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ditinjau dari beberapa sudut pandang perilaku merokok sangatlah negatif karena perilaku tersebut merugikan, baik untuk diri individu itu sendiri maupun bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut WHO, jumlah perokok di dunia pada tahun 2009 mencapai 1,1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut WHO, jumlah perokok di dunia pada tahun 2009 mencapai 1,1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut WHO, jumlah perokok di dunia pada tahun 2009 mencapai 1,1 miliar yang terdiri dari 47% pria, 12% wanita dan 41% anak-anak (Wahyono, 2010). Pada tahun 2030, jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebiasaan merokok sudah meluas di semua kelompok masyarakat di Indonesia. Jumlah perokok cenderung meningkat terutama di kalangan anak dan remaja, yang mungkin

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MEROKOK PADA PELAJAR SMP NEGERI 3 MAJENANG CILACAP TAHUN AJARAN 2014/2015

KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MEROKOK PADA PELAJAR SMP NEGERI 3 MAJENANG CILACAP TAHUN AJARAN 2014/2015 KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MEROKOK PADA PELAJAR SMP NEGERI 3 MAJENANG CILACAP TAHUN AJARAN 2014/2015 A. Kuisioner Data Demografi Hari/tanggal : No. Respoden : Umur :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia memiliki berbagai macam kebiasaan. Mulai dari berolahraga, membaca, menulis, mengarang,dan sebagainya.di antara sekian banyak kebiasaan manusia, ada salah satu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Resiko terjadinya penyakit jantung koroner meningkat 2-4 kali pada perokok

I. PENDAHULUAN. Resiko terjadinya penyakit jantung koroner meningkat 2-4 kali pada perokok I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Merokok terbukti merupakan faktor risiko terbesar untuk mati mendadak. Resiko terjadinya penyakit jantung koroner meningkat 2-4 kali pada perokok dibandingkan dengan bukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Merokok merupakan kebiasaan yang dapat merusak kesehatan dan sudah dibuktikan oleh berbagai penelitian mengenai hubungannya dengan berbagai macam penyakit seperti kanker

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. faktor eksternal maupun faktor internal. Beberapa alasan yang diberikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN UKDW. faktor eksternal maupun faktor internal. Beberapa alasan yang diberikan sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rokok adalah hasil produksi terbanyak dari manufaktur tembakau. Rokok merupakan silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm atau bervariasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian pekerja berdasarkan ketentuan pasal 1 angka 3. UU No 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian pekerja berdasarkan ketentuan pasal 1 angka 3. UU No 13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian buruh Buruh adalah salah satu profesi pekerjaan yang diperintah dan dipekerjakan yang berfungsi sebagai salah satu komponen dalam proses produksi (ml.scribd.com).

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kandungan Rokok Rokok dan asap rokok mengandung berbagai racun yang sangat berbahaya bagi kesehatan perokok maupun orang-orang disekitarnya. Setiap kali seseorang menghirup

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. Perilaku merokok merupakan suatu hal yang fenomenal. Hal ini ditandai dengan

BAB 1 : PENDAHULUAN. Perilaku merokok merupakan suatu hal yang fenomenal. Hal ini ditandai dengan BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perilaku merokok merupakan suatu hal yang fenomenal. Hal ini ditandai dengan jumlah perokok yang terus mengalami peningkatan dari tahun ketahun. WHO mencatat jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku merokok tampaknya telah menjadi kebiasaan banyak. seperti Indonesia bermunculan rokok-rokok terbaru yang setiap produk

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku merokok tampaknya telah menjadi kebiasaan banyak. seperti Indonesia bermunculan rokok-rokok terbaru yang setiap produk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rokok adalah salah satu zat adiktif yang bila digunakan mengakibatkan bahaya bagi kesehatan individu dan masyarakat. Kemudian ada juga yang menyebutkan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rokok sudah menjadi suatu barang konsumsi yang sudah familiar kita

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rokok sudah menjadi suatu barang konsumsi yang sudah familiar kita BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rokok sudah menjadi suatu barang konsumsi yang sudah familiar kita temui di kehidupan sekitar kita. Merokok sudah menjadi salah satu budaya dan trend di Indonesia,

Lebih terperinci

berbahaya yang terkandung di dalam rokok, yaitu :

berbahaya yang terkandung di dalam rokok, yaitu : A. Tinjauan Pustaka BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Rokok a. Pengertian Rokok Rokok adalah gulungan tembakau yang dibungkus daun nipah atau kertas (KBBI, 2016). Rokok adalah tembakau yang cara penggunaannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Merokok dapat mengganggu kesehatan bagi tubuh, karena banyak. sudah tercantum dalam bungkus rokok. Merokok juga yang menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Merokok dapat mengganggu kesehatan bagi tubuh, karena banyak. sudah tercantum dalam bungkus rokok. Merokok juga yang menyebabkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Merokok dapat mengganggu kesehatan bagi tubuh, karena banyak kandungan zat berbahaya di dalam rokok. Bahaya penyakit akibat rokok juga sudah tercantum dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Merokok adalah suatu kegiatan atau aktivitas membakar rokok lalu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Merokok adalah suatu kegiatan atau aktivitas membakar rokok lalu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Merokok adalah suatu kegiatan atau aktivitas membakar rokok lalu menghisapnya dan menghembuskannya keluar sehingga dapat menimbulkan asap yang dapat terhisap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. merasakan hal yang demikian terutama pada saat menginjak masa remaja yaitu. usia tahun (Pathmanathan V dan Surya H, 2013).

BAB 1 PENDAHULUAN. merasakan hal yang demikian terutama pada saat menginjak masa remaja yaitu. usia tahun (Pathmanathan V dan Surya H, 2013). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai akibat dari perkembangan dunia pada masa ini, masalah yang dihadapi masyarakat semakin beragam. Diantaranya adalah masalah lingkungan sosial dan tuntutan lingkungan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan merokok sudah dimulai sejak jaman nenek moyang dan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan merokok sudah dimulai sejak jaman nenek moyang dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan merokok sudah dimulai sejak jaman nenek moyang dan merupakan kebudayaan suku bangsa Indian di belahan benua Amerika, untuk keperluan ritual seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gerak adalah aktivitas fisik dan merupakan ciri kehidupan. Sesuai dengan pepatah yang mengatakan Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat, maka aktivitas fisik

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 1999 TENTANG PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 1999 TENTANG PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 1999 TENTANG PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan

Lebih terperinci

Gambaran Perilaku Merokok pada masyarakat di Kabupaten Purwakarta: Suatu Kajian Literatur

Gambaran Perilaku Merokok pada masyarakat di Kabupaten Purwakarta: Suatu Kajian Literatur Gambaran Perilaku Merokok pada masyarakat di Kabupaten Purwakarta: Suatu Kajian Literatur Dewi Susanti 1,2, Deni K Sunjaya 1,3, Insi Farisa Desy Arya 1,3 1 Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambaran pengetahuan..., Rowella Octaviani, FKM UI, 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambaran pengetahuan..., Rowella Octaviani, FKM UI, 2009 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebiasaan merokok telah lama dikenal oleh masyakarat Indonesia dan dunia dan jumlah perokok semakin terus bertambah dari waktu ke waktu. The Tobacco Atlas 2009 mencatat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1

BAB I PENDAHULUAN. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jumlah perokok di dunia mencapai 1,3 milyar orang pada tahun 2008, bila jumlah penduduk dunia pada tahun yang sama mencapai 6,7 milyar jiwa, maka berarti prevalensi

Lebih terperinci

ROKOK DAN IKLAN ROKOK

ROKOK DAN IKLAN ROKOK BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sikap dan pengetahuan siswa SLTP Dharma Pancasila Medan tentang rokok dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku merokok merupakan suatu kebiasaan yang dapat merugikan kesehatan baik bagi para pelakunya sendiri maupun orang lain yang di sekelilingnya. Berbagai penelitian

Lebih terperinci

Mengenal Penyakit Kelainan Darah

Mengenal Penyakit Kelainan Darah Mengenal Penyakit Kelainan Darah Ilustrasi penyakit kelainan darah Anemia sel sabit merupakan penyakit kelainan darah yang serius. Disebut sel sabit karena bentuk sel darah merah menyerupai bulan sabit.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan menghadapi hal-hal darurat tak terduga (McGowan, 2001). Lutan. tahan dan fleksibilitas, berbagai unsur kebugaran jasmani saling

I. PENDAHULUAN. dan menghadapi hal-hal darurat tak terduga (McGowan, 2001). Lutan. tahan dan fleksibilitas, berbagai unsur kebugaran jasmani saling I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebugaran jasmani adalah kemampuan untuk melaksanakan tugas seharihari dengan giat dan penuh kewaspadaan tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan dengan energi yang cukup

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku merokok dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku merokok dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, sangat BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perilaku merokok dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, sangat merugikan baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Perilaku merokok saat ini merupakan kebiasaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Kanker paru merupakan penyebab utama mortalitas yang diakibatkan oleh kanker, baik pada pria maupun wanita yang ada di dunia. Prevalensi kanker paru menempati urutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Merokok merupakan suatu hal yang tabu untuk ditinggalkan meski menimbulkan dampak serius bagi kesehatan. Peneliti sering menjumpai orang merokok di rumah, tempat umum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perokok mengalami peningkatan dari tahun ketahunnya (Sari, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. perokok mengalami peningkatan dari tahun ketahunnya (Sari, 2006). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan aspek yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Saat ini banyak penyakit yang diderita tidak disebabkan oleh kuman atau bakteri, tetapi lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang baru dan asing lagi di masyarakat, baik itu laki-laki maupun perempuan, tua

BAB I PENDAHULUAN. yang baru dan asing lagi di masyarakat, baik itu laki-laki maupun perempuan, tua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu kebiasaan masyarakat saat ini yang dapat ditemui hampir di setiap kalangan masyarakat adalah perilaku merokok.rokok tidaklah suatu hal yang baru dan asing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semua orang tahu akan bahaya yang ditimbulkan akibat merokok. Rokok mengandung

BAB I PENDAHULUAN. semua orang tahu akan bahaya yang ditimbulkan akibat merokok. Rokok mengandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Merokok merupakan salah satu dari sekian banyaknya masalah kesehatan masyarakat karena dapat menimbulkan berbagai penyakit bahkan kematian. Hampir semua orang tahu

Lebih terperinci