keterulangan pemasukan cuplikan ke dalam peking kolom. Masalahnya, kebanyakan memasukan cuplikan ke dalam kolom dapat menyebabkan band broadening. Ole

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "keterulangan pemasukan cuplikan ke dalam peking kolom. Masalahnya, kebanyakan memasukan cuplikan ke dalam kolom dapat menyebabkan band broadening. Ole"

Transkripsi

1 A. Prinsip Dasar HPLC Prinsip kerja HPLC adalah sebagai berikut dengan bantuan pompa fasa gerak cair dialirkan melalui kolom ke detector. Cuplikan dimasukkan ke dalam aliran fasa gerak dengan cara penyuntikan. Di dalam kolom terjadi pemisahan komponenkomponen campuran. Karena perbedaan kekuatan interaksi antara solutesolut terhadap fasa diam. Solutsolut yang kurang kuat interaksinya dengan fasa diam akan keluar dari kolom lebih dulu. Sebaliknya, solutsolut yang kuat berinteraksi dengan fasa diam maka solutesolut tersebut akan keluar kolom dideteksi oleh detector kemudian direkam dalam bentuk kromatogram kromatografi gas. Seperti pada kromatografi gas, jumlah peak menyatakan konsentrasi komponen dalam campuran. Computer dapat digunakan untuk mengontrol kerja sistem HPLC dan mengumpulkan serta mengolah data hasil pengukuran HPLC. B. Instrumentasi Kromatografi Cairan Kinerja Tinggi Instrumentasi Kromatografi Cairan Kinerja Tinggi, yaitu. Fasa Gerak Fasa gerak dalam HPLC adalah berupa zat cair dan disebut juga eluen atau pelariut. Berbeda dengan kromatografi gas, HPLC mempunyai lebih banyak pilihan fasa gerak, dibandingkan dengan fasa gerak untuk kromatografi gas. Dalam kromatografi gas, fasa gerak hanya sebagai pembawa solute melewati kolom menuju detector. Sebaliknya dalam HPLC, fasa gerak selain berfungsi membawa komponenkomponen campuran menuju detector, fasa gerak dapat berinteraksi dengan solutesolut. Oleh karena itu, fasa gerak dalam HPLC merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan proses pemisahan. Persyaratan fasa gerak HPLC Zat cair yang akan digunakan sebagai fasa gerak HPLC harus memenuhi beberapa persyaratan berikut. zat cair harus bertindak sebagai pelarut yang baik untuk cuplikan yang akan di analisis.. zat cair harus murni sekali untuk menghindarkan masuknya kotoran yang dapat menganggu interpretasi kromatogram.. zat cair harus jernih sekali untuk menghindarkan penyumbatan pada kolom.. zat cair harus mudah diperoleh, murah, tidak mudah terbakar, dan tidak beracun.. zat cair tidak kental.. sesuai dengan detektor. Jenis fasa gerak Fasa gerak untuk kromatografi partisi, adsorpsi, dan penukar ion bersifat interaktif dalam arti fasa gerak berinteraksi dengan komponenkomponen cuplikan. Akibatnya, waktu retensi sangat dipengaruhi oleh jenis pelarut. Sebaliknya fasa gerak untuk kromatografi eksklusi bersifat non interaktif. Oleh karena itu, waktu retensi dengan kromatografi ini tidak bergantung pada komposisi fasa gerak.. Pompa Pompa dalam HPLC dapat dianalogikan dengan jantung pada manusia yang berfungsi untuk mengalirkan fasa gerak cair melalui kolom yang berisi serbuk halus. Pompa yang dapat digunakan dalam HPLC harus memenuhi persyaratan. Menghasilkan tekanan sampai psi pons/in. Keluaran bebas pulsa. Kecepatan alir berkisar antara, ml/menit. Bahan tahan korosi Dikenal tiga jenis pompa yang masingmasing memiliki kenutungan dan kekurangannya yaitu pompa reciprocating, displacement dan pneumatic. Pompa reciprocating Jenis pompa ini sekarang banyak dipakai. Pompa ini terdiri dari ruangan kecil tempat pelarut yang dipompa dengan cara gerakan piston mundurmaju yang dijalankan oleh motor. Piston berupa batang gelas dan berkontak langsung dengan pelarut. Pompa displacement Pompa ini menyerupai syringe alat suntik terdiri dari tabung yang dilengkapi pendorong yang digerakan oleh motor. Pompa ini juga menghasilkan aliran yang cenderung tidak bergantung tekanan baik kolom dan viskositas pelarut. Selain itu, keluaran pompa ini bebas pulsa. Akan tetapi pompa ini keterbatasan kapasitas pelarut ml dan tidak mudah untuk melakukan pergantian pelarut. Pompa pneumatic Dalam pompa ini pelarut di dorong oleh gas bertekanan tinggi. Pompa jenis ini murah dan bebas pulsa. Akan tetapi mempunyai keterbatasan kapasitas dan tekanan yang dihasilkan lt psi serta kecepatan alir bergantung pada viskositas pelarut dan tekanan balik kolom.. Unit Sistem Penyuntikan atau Penginjeksian Sampel Kadang kala, faktor ketidaktepatan pengukuran HPLC terletak pada

2 keterulangan pemasukan cuplikan ke dalam peking kolom. Masalahnya, kebanyakan memasukan cuplikan ke dalam kolom dapat menyebabkan band broadening. Oleh karena itu, cuplikan yang dimasukkan harus sekecil mungkin, beberapa puluh mikroliter. Selain itu, perlu diusahakan tekanan tidak menurun ketika memasukkan cuplikan ke dalam aliran fasa gerak. Berikut beberapa teknik pemasukan cuplikan ke dalam sistem HPLC. Injeksi Syringe Alat yang paling dulu dan paling mudah untuk memasukkan cuplikan adalah syringe. Syringe disuntikkan melalui septum seal karet dan untuk ini dirancang syringe yang tahan tekanan sampai psi. akan tetapi keterulangan injeksi syringe ini sedikit lebih baik dari dan sering lebih jelek.. Injeksi stopflow Injeksi stopfloe adalah jenis injeksi syringe kedua tapi di sini aliran pelarut dihentikan sementara, sambungan pada ujung kolom dibuka dan cuplikan disuntikan langsung ke dalam ujung kolom. Setelah menyambungkan kembali kolom maka pelarut dialirkan kembali.. Kran Cuplikan Jenis pemasukan cuplikan ini disebut juga loop dan paling banyak digunakan. Untuk memasukkan cuplikan ke dalam aliran fasa gerak perlu dua langkah a sejumlah volume cuplikan disuntikkan ke dalam loop dalam posisi load, cuplikan masih berada dalam loop, b kran diputar untuk mengubah posisi load menjadi posisi injeksi dan fasa gerak membawa cuplikan ke dalam kolom. Loop dapat digantiganti dan tersedia berbagai ukuran volume dari hingga L. Dengan sistem pemasukan cuplikan ini memungkinkan memasukkan cuplikan pada tekanan psi dengan ketelitian tinggi. Juga loop mikro tersedia dengan volume, hingga L. waktu respon pendek sehinggatidak bergantung kecepatan alir. Detector berdasarkan absorpsi UV merupakan detector HPLC yang paling banyak di pake. C. detector sepesifik memberi respon terhadap beberapa sifat solute yang tidak dimiliki oleh fasa gerak. sampel air dapat di absorpsi oleh suatu adsorben padat C atau C yang terikat pada silica gel. dapat dilaksanakan pada suhu kamar. Detector HPLC dikelompokan ke dalam tiga jenis. D. Hasil pemisahan dideteksi oleh detector.. yang penampakannya ditunjukan oleh perekam pencatat recorder. cepat dan mudah melaksanakannya... yakni beberapa milliliter per menit.. tempat terjadinya pemisahan campuran menjadi komponenkomponennya. detektor HPLC dapat divariasi dan unik. tidak merusak cuplikan. Cara Kerja HPLC Mulamula solven diambil melalui pompa. Beberapa kelebihan KCKT diantaranya ialah. Hal ini terutama sering dilakukan untuk analisis senyawasenyawa hidrokarbon aromatic polisiklik PAH atau residu pestisida dalam makanan. Terakhir. Sebaliknya. HPLC juga dapat menganalisis senyawa yang tidak mudah menguap dan termolabil. detectoe yang bersifat umum terhadap solute setelah fasa gerak dihilangkan dengan penguapan.. Rekorder menghasilkan kromatogram zatzat yang dipisahkan dari suatu sampel.. sampel dimasukan ke dalam sampel loop yang kemudian bersamasama dengan solven masuk ke dalam kolom. walaupun demikian detector harus memenuhi persyaratan berikut cukup sensitive. stabilitas dan keterulangan tinggi. Solven ini dikemudian masuk ke dalam katup injeksi berbutar. Detector Berbagai detector untuk HPLC telah tersedia.realibilitas tinggi dan mudah digunakan. mudah memperoleh cuplikan. ideal untuk molekul besar dan ion. pelarut pengembang bisa dipakai berulang kali demikian juga dengan kolomnya. Kolom utama berisi fas diam. yang dipasang tepat pada sampel loop. kromatografi cair kinerja tinggi KCKT atau HPLC High Performance Liquid Chromatography mempunyai beberapa kelebihan. Suatu solven dengan polaritas rendah.. daya pisahnya baik. yaitu detector umum memberi respon terhadap fasa gerak yang dimodulasi dengan adanaya solute. Tahap pemekatan dengan ekstraksi solven dan penguapan untuk memperkecil volum sering kali diperlukan sebelum pengerjaan sampel dengan HPLC. Dengan pertolongan mikrosiring. respon linear terhadap solute. misalnya CH berair yang secara bertingkat mengalami perubahan menjadi CHOH murni. dapat dihindari terjadinya dekomposisi/kerusakan bahan yang di analisis. Kolom Kolom HPLC biasanya terbuat dari stainless steel walaupun ada juga yang terbuat dari gelas berdinding tebal. Sebagai alternative lain. menjamin pemisahan yang baik pada C yang terikat pada silica gel.

3 .. Kelebihan HPLC Dibandingkan dengan kromatografi gas.. Pompa pemasuk solven pada tekanan konstan hingga tekanan kurang lebih psi dengan laju alir rendah. Tekanan solven di atur dengan pengatur dan pengukur tekanan.. diikuti dengan desorpsi dalam suatu solven yang kemudian langsung dimasukan kedalam kolom. peka. Detector elektrokimia paling banyak dipakai terutama dalam HPLC penukar ion.. HPLC digunakan untuk memisahkan golongan minyak. Bandung ITB. untuk kolom cm. alkaloid.. Kolom yang tersedia mempunyai banyak sekali pelat teori lebih dari. alkaloid. HPLC digunakan untuk memisahkan golongan minyak. dengan fase diam berupa kolom dan larutan tertentu sebagai fase geraknya Instrumentasi HPLC yaitu. Fasa Gerak. IV. kromatografi cair kinerja tinggi KCKT atau HPLC High Performance Liquid Chromatography mempunyai beberapa kelebihan. HPLC baik digunakan untuk senyawa yang dapat dideteksi di daerah spekrum UV atau spectrum sinar tampak. segala senyawa jenis fenol. Cuplikan dapat dipisahkan secara preparative.. DAFTAR KEPUSTAKAAN Drs. Kolom. Malang JICA FMIPA UNM Sumar Hendrayana. KIMIA ANALITIK II. lipid dan gula. Aplikasi HPLC Dalam Kehidupan HPLC juga cocok digunakan untuk memisahkan minyak atsiri. lipid dan gula. Soebagio dkk. Unit Sistem Penyuntikan atau Penginjeksian Sampel. segala senyawa jenis fenol.e. misalnya terpenoid tinggi. KIMIA PEMISAHAN. dan kromatografi dilakukan dalam kondisi mendekati kondisi ideal demikian rupa sehingga dapat diperoleh dalam beberapa menit dan ditafsirkan secara kuantitatif dengan ketepatan yang lumayan. K dkk. Pompa. Minyak atsiri terdiri atas campuran yang sangat rumit dan oleh karena itu HPLC berguna untuk memisahkan campuran rumit menjadi golongangolongan senyawa atau memisahkan golongan senyawa menjadi komponenkomponennya. Cara Kromatografi Preparatif. misalnya terpenoid tinggi. Detector Dibandingkan dengan kromatografi gas. Bandung Rosdakarya Hostettmann. KESIMPULAN Prinsip dasar HPLC adalah pemisahan analit berdasarkan kepolarannya.. Kromatografi cair kinerja tinggi pada dasarnya adalah bentuk peningkatan dari kromatografi kolom. Oleh karena sampel yang digunakan sangat kecil lt g maka diperlukan detector yang sangat peka. Pada KG yg dianalisis harus menguap. dll Bekerja pada HPLC membutuhkan proses berat sebelum estimasi seperti filtrasi.hplc/kckt HPLC / KCKT Kromatografi cair tingkat tinggi metoda kimia amp fisikokimia. Teknologi kolom partikel kecil m ini memerlukan sistem pompa bertekanan tinggi yang mampu mengalirkan fase gerak dengan tekanan tinggi agar tercapai laju aliran ml/menit.. Data yang diperoleh HPLC adalah nonhomogen dan tidak pernah tanpa kebisingan fluktuasi dan kesalahan selama estimasi...degassing. kolom dan juga menggunakan kemurnian nilai tertinggi dari pelarut. Sistem dan Instrumen KCKT Sistem KCKT terdiri dari dua sub sistem yaitu sub sistem pemisahan dan sub sistem pendeteksian detektor. berbeda dg KCKT analit dalam cairan fase gerak HPLC teori Prinsip HPLC terlibat dalam pengujian adalah pemisahan senyawa dalam campuran yang lebih efisien dan juga cepat dari pada kromatografi kolomtradisional.... Alihalih pelarut diizinkan menetes melalui kolom di bawahgravitasi. Pada KCKT diperkenalkan penggunaan fase diam yang berdiameter kecil dalam kolom yang efisien. itu adalah dipaksa melalui tekanan tinggi gt atmosfer yang membuat jauh lebih cepat. Kelebihan memisahkan molekul dr suatu campuran mudah melaksanakannya kecepatan analisis n kepekaan tinggi menghindari dekomposisi resolusi yg baik mnggunakan berbagai macam detector dapat dgnakan kmbali mudah mlkukan sample recovery Kekurangan Ini adalah teknik yang mahal karena memerlukan instrumentasi mahal HPLC.. dll derivatisasi Sistem operasi membutuhkan pelatihan sebelum HPLC dan efektif HPLCpemecahan masalah keterampilan. buffer..

4 . Arah pengaliran fase gerak harus selalu sama. Laju aliran pelarut ml/menit. Jenis detektor untuk deteksi adalah detektor indeks bias. Sistem injektor sampel sampel diinjeksikan langsung kedalam aliran pelarut dalam kolom dengan semprit mikro melalui septum injektor menggunakan diafragma atau tanpa diafragma.. elektrokimia dan spektrometri massa. fluoresensi. mm. dua jenis kolom kolom preparatif dan kolom analitik.. ultraviolet sinar tampak. Jenis pompa yang dipakai pompa pneumatik. System KCKT Pemisahan n Pemasok pelarut sampel detektor pendeteksia Skema PompapelarutkolomdetektorkoleksiKCKT preparatif Suntikan sample integrator limbah. pompa endesakan tetap dan pompa torak. Detektor Detektor dihubungkan dengan pipa baja tahan karat atau pipa jenis lainnya dengan ujung keluaran kolom. yang banyak dipakai adalah sistem suntik katup kitar loop valve... Kolom dapat dipanaskan sampai oc agar dihasilkan pemisahan yang lebih efisien. Pompa Sistem pompa bertekanan tinggi mengalirkan pelarut / fase gerak dari bejana pelarut ke kolom melalui pipa tekanan tinggi.. Panjang kolom antara cm. sampel yang diinjeksikan melalui injektor kedalam kolom. Volume suntik biasanya L dengan keterulangan. Sistem pemisahan sistem pemasok pelarut dengan bagian utamanya a. Ujungujung kolom dihubungkan dengan pipa baja tahan karat melalui fiting dan terminator dari pompa/injektor di ujung yang satu dan pada ujung yang lain dihubungkan dengan detektor. diameter dalam. memantau aliran pelarut yang keluar dari kolom dalam waktu yang sebenarnya. Kolom untuk pemisahan analitik diameter dalam yang kecil mm... tekanan psi. Sistem pendeteksian terdiri dari detektor yang dihubungkan pada ujung akhir kolom. pompa yang mengalirkan pelarut b. Kolom Kolom KCKT terbuat dari pipa baja tahan karat.. Adsorbsi. asam. menetukan kadar senyawasenyawa aktif obat.. dan proteinprotein dalam cairan fisiologis. Pemisahan secara fisiko. pemisahan akan mengalami peningkatan dengan kesetimbangan interaksi. produk hasil samping proses sintesis. dengan. yaitu perbedaan stereochemistry melihat kelarutan melihat BM perbedaan muatan TINGGI KCKT Kromatografi Cair Tenaga Tinggi KCKT atau biasa juga disebut dengan High Performance Liquid Chromatography HPLC merupakan metode yang tidak destruktif dan dapat digunakan baik untuk analisis kualitatif dan kuantitatif.kromatografi CAIR KINERJA TINGGI KCKT MAKALAH KROMATOGRAFI PENDAHULUAN Kromatografi merupakan pemisahan fisiko kimiawi. dan sampel. banyaknya lempeng dinyatakan dengan N. Makin banyak N terjadi pelebaran puncak. High pressure tekanan tinggi bar biasanya memakai satuan kpa/kilo paskal. Pemisahan ini dapat terjadi kalau interaksinya berulang. Low pressure tekanan rendah..kimiawi yang melibatkan interaksi antar fase gerak. Afinitas. Persamaan Van Deemter H Dasar yang digunakan dalam pemisahan adalah... karena Senyawa tersebut berjalan ke bawah mengalami difusi kalau dibawa fase gerak. atau produkproduk degradasi dalam sediaan farmasi. KCKT paling sering digunakan untuk menetapkan kadar senyawasenyawa tertentu seperti asamasam amino. Partisi.asam nukleat. KROMATOGRAFI CAIR kromatografi. fase diam. Pada HPLC terdapat kolom terbuka yaitu. Kita dapat mengetahuinya dengan kuantitas ulangan yang dinyatakan dengan teori plate terjadi pada setiap lempeng. Solute CAIR KINERJA TINGGI KROMATOGRAFI KCKT fase Kalau Solute fase gerak geraknya fase gas diam fase gerak pada melihat dengan dengan berdasrkan KINERJA fase diam Interaksi yang terjadi. Ion Exchange. Fase diam dan fase gerak yang digunakan. N Makin banyak N. jika ditarik cairan masuk. hal ini akan teramati pada spektrum yang puncakpuncaknya terpisah. antara fase diam dan fase gerak terjadi gesekan sehingga temperatur meningkat maka harus diturunkan dengan pendingin liebig/ ion exchange karena ikatannya bisa lepas

5 dan bisa juga terjadi bleeding. Pompa semprit menghasilkan aliran yang tak berdenyut.pada HPLC terdapat oven untuk pemanas karena pada partikel kecil. Kolom dapat dibagi menjadi kolom analitik dan kolom preparatif. Detektor Detektor diperlukan untuk mengindera adanya komponen cuplikan di dalam eluen kolom dan mengukur jumlahnya. c. rentang tanggapan liniernya lebar dan menanggapi semua jenis senyawa. cairan ditekan terjadi gesekan maka digunakan pendingin dan tekanan tinggi cairan ditekan menggunakan pompa kemudian didorong. Pompa Pompa pendesakan tetap dapat dibedakan menjadi pompa torak dan pompa semprit.. injeksi dilakukan padakinerja atmosfir. bila valve difungsikan. stop flow aliran dihentikan. Pada posisi load. Instrumentasi. dan kecepatannya untuk sampai ke detektor waktu retensinya akan berbeda. Partikel kecil dari septum yang terkoyak akibat jarum injector dapat menyebabkan penyumbatan. Septum septum yang digunakan pada kckt sama dengan yang digunakan pada kromatografi gas. A. Temperatur pada HPLC digunakan untuk menjaga temperatur dalam kolom konstan sehingga KD tetap. tidak banyak berderau. Loop valve tipe injector ini umumnya digunakan unutk menginjeksi volume lebih besar dari dan dilakukan dengan cara automatis dengan menggunkan adaptor yang sesuai. sampel diisi ke dalam loop pada kinerja atmosfir. yaitu a. Tapi septum ini tidak tahan dengan semua pelarutpelarut kromatografi cair. Teknik ini bisa digunakan karena difusi di dalam cairan kecil dan resolusi tidak diperngaruhi.. b. Ada macam system injector. Tekanan harus bar. volume yang lebih kecil dapat diinjeksikan secara manual. maka sampel akan masuk dalam kolom. diusahakan agar sesedikit mungkin terjadi gangguan pada kemasan kolom. Campuran analit akan terpisah berdasarkan kepolarannya. B. alatnya terdiri dari kolom sebagai fasa diam dan larutan tertentu sebagai fasa geraknya. Keberhasilan atau kegagalan analisis bergantung pada pilihan kolom dan kondisi kerja yang tepat. dan aliran dilanjutkan lagi.. Injector ini dapat digunakan pada kinerja sampai atmosfir.. Detektor yang baik sangat peka. system tertutup. Injektor Cuplikan harus dimasukkan ke dalam pangkal kolom kepala kolom. Kolom Kolom merupakan jantung kromatograf. Prinsip kerja Kerja HPLC pada prinsipnya adalah pemisahan analitanalit berdasarkan kepolarannya. Ada dua ragam utama aliran henti dan pelarut mengalir. Urutan skala polaritas golongan fluorocarbon lt golongan hidrokarbon lt senyawa terhalogenasi lt golongan eter lt golongan ester lt golongan keton lt golongan alkohol lt golongan asam. Pompa torak menghasilkan aliran yang berdenyut jadi memerlukan peredam denyut atau peredam elektronik untuk menghasilkan garis alas detektor yang stabil jika detektor peka terhadap aliran. tetapi tandonnya terbatas. Yang paling membedakan HPLC dengan kromatografi lainnya adalah pada HPLC digunakan tekanan tinggi untuk mendorong fasa gerak. Cara meminimalkan HETP. u kecepatan alir fase gerak o temperatur kolom diturunkan untuk mengatasi difusi laminer. tr / W N dapat diperoleh dari hasil kromatogram dengan menginjeksikan suatu senyawa sehingga mendapatkan puncak. non equilibrium mass transfer C terjadi karena fase gerak ditambah terus sebelum terjadi keseimbangan o partikel diperkecil. Efisiensi kolom dapat dilakukan dengan Van Deemter equation N L / HETP N. Macam Macam Optimasi. difusi longitudinal B o memperkecil diameter partikel. N akan maximal bila H minimal. difusi eddy A o supaya cairan tidak kemanamana perlu memperkecil partikel o kerapatannya diperbesar. Rs yang bagus. Efisiensi kolom dapat diukur N. luas area makin besar o ketebalan fase diam cair makin tipis o kerapatan diperbesar. tidak bereaksi sesuai dapat mempunyai memungkinkan memperoleh dengan harganya Gambar syaratsyarat tanpa dengan dengan melarutkan viskositas mudah cuplikan jika Instrumentasi C. Jenisjenis UV Retraktif indeks konduktifitas Elektrokimia detektor / RI MS Vis Detector detector Detector PDA ELSD Detector gerak cemaran kemasan detektor cuplikan rendah diperlukan wajar. kerapatan diperkecil o u dipercepat.tujuan Optimasi Memisahkan sampai baseline dengan waktu seminimal mungkin. Optimasi Selektivitas.. yaitu kemampuan memberikan small bath. Fase Fase gerak memiliki murni. Optimasi Efisiensi Kolom Adalah

6 jumlah keterulangan interaksi. u diperlambat supaya terjadi kesetimbangan o temperatur dinaikkan. adsorpsi perbedaan pada stereokimia orto lebih cepat dilepaskan ke fase gerak sedangkan para paling lama dilepaskan tangan terikat partisi perbedaan pada kelarutan senyawasenyawa yang akan dipisahkan ion exchange pada muatan senyawasenyawa. Pada KG.macam zat. Jenisjenis KCKT Dilihat dari jenis fase diam dan fase gerak. K ns nm dengan mengubah tersebut Optimasi ns / molekul dalam fase molekul dalam fase fase gerak kelarutan dalam fase gerak akan Kapasitas nm diam gerak senyawa berbeda.. Tergantung dari sifatsifat senyawa dan memilih berbagai interaksi yang ada dalam kolom. misalnya Silika gel direaksikan dengan klorosilan Fase gerak bersifat polar Keuntungan kromatografi fase terbalik Senyawa yang polar akan lebih baik pemisahannya Senyawa ionic dapat dipisahkan Air dapat digunakan sebagi pelarut E. gas yang mengalir sedikit berinteraksi dengan zat padat. Detektordetektor Fluoresensi dan Elektrokimia dapat mendeteksi jumlah sampai picogram gram. Untuk analisis yang tidak rumit uncomplicated. KCKT kolomnya dibedakan menjadi a. waktu analisi kurang dari menit bisa dicapai Selektif Berbeda dengan KG. pemisahan terutama dicapai hanya dengan rasa diam. Radiometri. a. Kromatografi Cair mempunyai dua rasa dimana interaksi selektif dapat terjadi. Kemampuan zat padat berinteraksi secara selektif dengan rasa diam dan rasa gerak pada KCKT memberikan parameter tambahan untuk mencapai pemisahan yang diinginkan.untuk menentukan kemampuan kolom memisahkan. jumlah jumlah komposisi D. misalnya Silika gel Fase gerak bersifat non polar b. Indeks Refraksi. Keuntungan dan Kerugian Keuntungan Cepat Waktu analisis umumnya kurang dari jam. dll dapat juga digunakan dalam KCKT. Banyak analisis yang dapat diselesaikari sekitar menit. Peka Detektor absorbsi UV yang biasa digunakan dalam KCKT dapat mendeteksi kadar dalam jumlah nanogram gram dari bermacam. Detektordetektor seperti Spektrofotometer Massa. Kromatografi fase terbalik Fase diam sifatnya non polar. Kromatografi fase normal Kromatografi dengan kolom konvensional dimana Fase diam normal bersifat polar. Yogyakarta Skoog.and West DM. Analisis Kimia Kuantitatif.New York Mulja. Kolom dapat dipakai lagi Berbeda dengan kolom kromatografi klasik. Mudah memperoleh kembali sampel Umumnya setektor yang digunakan dalam KCKT tidak menyebabkan destruktif kerusakan pada komponen sampel yang diperiksa. b. Sixth.Holler. Surabaya Sastrohamidjojo. biasanya diderivatisasi untuk menganalisis psesies ionik.da.florida Underwood.D. Ideal untuk molekul besar dan ion zat zat yang tidak bisa dianalisis dengan KG karena volatilitas rendah.a.pharmaceutical Analysis. Penerbit Erlangga... Suharman.. John Wiley amp Sons Inc. Christian G.J Pharm.. Churchill Livingstone.G. Analisis Instrumental. Kromatografi.Harjono. D. Sampel Perlu yang tenaga digunakan ahli Kerugian Mahal jumlahnya sedikit untuk mengoperasikan Daftar Pustaka A. KCKT dengan tipe eksklusi dan penukar ion ideal sekali untuk mengalissis zat zat tersebut. Anal. Analytical Chemistry... Banyak analisis yang bisa dilakukan dengan kolom yang sama sebelum dari jenis sampel yang diinjeksi. Solvennya dapat dihilangkan dengan menguapkan ksecuali untuk kromatografi penukar ion memerlukan prosedur khusus.l. Jakarta Watson.Edinburg..J.Clark.. Hardcourt Grace College.Analytical Chemistry.FJ. oleh karena itu komponen sampel tersebut dapat dengan mudah sikumpulkan setelah melewati detector. Six Edition.. Biomed. Shafaati and B.. kebersihan dari solven dan jenis solven yang digunakan. Airlangga University Press. Universitas Gadjah Mada.Muhammad. kolom KCKT dapat digunakan kembali reusable.

7 didukung melalui tekanan tinggi sampai dengan atm. Bagian ini menjelaskan bagaimana pelaksanaan dan penggunaan serta prinsip HPLC yang sama dengan kromatografi lapis tipis dan kromatografi kolom. Hal ini memungkinkan pemisahan yang lebih baik dari komponenkomponen dalam campuran. Pada proses ini meliputi tekanan dan flow eluent. Diagram alir HPLC Pada umumnya windows program HPLC menampilkan urutan dari proses kerja HPLC.HPLC adalah alat yang sangat bermanfaat dalam analisis. Perkembangan yang lebih luas melalui kromatografi kolom mempertimbangkan metode pendeteksian yang dapat digunakan. Gambar di atas sebagai contohnya. Mari bro kita pelajari tiap bagiannya Injeksi sampel port injection Bagian ini ada yang manual dan otomatis. Tapi disini saya tunjukkan port injection manual. Dimana besarnya volume sampel yang diinjeksi hanya sekitar l. untuk itu mari kita mempelajari secara bertahap. HPLC secara mendasar merupakan perkembangan tingkat tinggi dari kromatografi kolom.. Kolom dan pelarut Membingungkan ya benar. Selain dari pelarut yang menetes melalui kolom dibawah grafitasi. itu kesan pertama kali saat kita mempelajari fase dalam kromatografi. terlihat pada gambar warna hijau dimulai dari injeksi sampelpompaflow eluentkolom terdapat dalam termostatdetectorproses perhitungan hasil kromatogram. Ini membuatnya lebih cepat. dengan alat penginjeksi yang disebutsyringe. Metodemetode ini sangat otomatis dan sangat peka. HPLC memperbolehkan penggunaan partikel yang berukuran sangat kecil untuk material terpadatkan dalam kolom yang mana akan memberi luas permukaan yang lebih besar berinteraksi antara fase diam dan molekulmolekul yang melintasinya. Ex perbandingan water acetonitril dan setiap analisa. senyawa yang non polar kemudian akan lebih cepat melewati kolom. ingat bukan air. Senyawasenyawa polar dalam campuran melalui kolom akan melekat lebih lama pada silika yang polar dibanding degan senyawasenyawa non polar. akan terdapat atraksi yang kuat antara pelarut polar dan molekul polar dalam campuran yang melalui kolom. yang mana tergantung pada polaritas relatif dari pelarut dan fase diam. Fase balik HPLC Dalam kasus ini. molekulmolekul polar dalam campuran akan menghabiskan waktunya untuk bergerak bersama dengan pelarut. methanol dan acetonitril biasa. ukuran kolom sama. Oleh karena itu. tiap senyawa menggunakan perbandingan yang berbeda. Sebagai contoh. di dalamnya terdapat kolom. Ini berarti bahwa molekulmolekul polar akan bergerak lebih cepat melalui kolom. pelarut polar digunakan berupa campuran air. Fase normal HPLC Ini secara esensial sama dengan apa yang sudah kita baca tentang kromatografi lapis tipis KLT atau kromatografi kolom. tapi ini bukan merupakan bentuk yang biasa dari HPLC. Atraksi yang terjadi tidak akan sekuat atraksi antara rantairantai hidrokarbon yang berlekatan pada silika fase diam dan molekulmolekul polar dalam larutan. tetapi silika dimodifikasi menjadi non polar melalui pelekatan rantairantai hidrokarbon panjang pada permukaannya secara sederhana baik berupa atom karbon atau.pada gambar diterangkan bahwa pada analisa kali ini menggunakan perlarut polar. Flow dan preasure dikerjakan oleh pompa. methanol dan acetonitril. Ini adalah dasar HPLC like disolve liketolong dipahami lebih dalam Termostat Thermostat dikenal sebagai alat pengatur suhu kolom. Oleh karena itu.. Sebuah kolom sederhana memiliki diameter internal. Fase balik HPLC adalah bentuk yang biasa digunakan dalam HPLC. Dalam kasus ini. Dari bagian inilah suatu zat dapat terdeteksi. Senyawasenyawa non polar dalam campuran akan cenderung membentuk atraksi dengan gugus hidrokarbon karena adanya dispersi gaya van der Waals. Senyawasenyawa ini juga akan kurang larut dalam pelarut karena membutuhkan pemutusan ikatan hydrogen sebagaimana halnya senyawasenyawa tersebut berada dalam molekulmolekul air atau metanol misalnya. dari mengambil pelarut dalam botol hingga menyalurkan pelarut ke dalam kolom. mm dan mungkin kurang/lebih dari nilai ini dengan panjang sampai mm. tapi ini khusus untuk HPLC solvent. Oleh karenanya. Kolom diisi dengan partikel silika yang sangat kecil dan pelarut non polar misalnya heksan. Ada dua perbedaan dalam HPLC.

8 senyawasenyawa ini akan menghabiskan waktu dalam larutan dan akan bergerak lambat dalam kolom. Dimana tiap pelarut dapat diatur perbandingannya secara otomatis. Walaupun disebut normal. Banyak senyawasenyawa organik menyerap sinar UV dari beberapa panjang gelombang. Untuk beberapa senyawa. jika kita menggunakan waktu retensi sebagai sarana untuk mengidentifikasi senyawasenyawa. Waktu retensi diukur berdasarkan waktu dimana sampel diinjeksikan sampai sampel menunjukkan ketinggian puncak yang maksimum dari senyawa itu. waktu retensi akan sangat bervariasi dan bergantung pada tekanan yang digunakan karena itu akan berpengaruh pada laju alir dari pelarut flow pelarut berpengaruh pada banyaknya pelarut yang melewati kolom kondisi dari fase diam tidak hanya terbuat dari material apa. Jika kita menyinarkan sinar UV pada larutan yang keluar melalui kolom dan sebuah detektor pada sisi yang berlawanan. tetapi juga pada ukuran partikel komposisi yang tepat dari pelarut temperatur pada kolom Itu berarti bahwa kondisi harus dikontrol secara hatihati. kita akan mendapatkan pembacaan langsung berapa besar sinar yang diserap. Detektor Ada beberapa cara untuk mendeteksi substansi yang telah melewati kolom.. Metode umum yang mudah dipakai untuk menjelaskan yaitu penggunaan serapan ultraviolet.waktu retensi Mengapa pembahasan waktu retensi saya letakkan di bagian kolom Karena dari kolom inilah senyawa terpisah pada waktu tertentu waktu retensi. Senyawasenyawa yang berbeda memiliki waktu retensi yang berbeda. Waktu retensi didefinisikan sebagai waktu yang dibutuhkan oleh senyawa untuk bergerak melalui kolom menuju detektor. Pelarut menyerapnya Tetapi berbeda. tetapi kita juga dapat menghubungkan jumlah dari senyawa X dengan puncak dari senyawa yang dihasilkan. Jika kita menggunakan campuran metanolair sebagai pelarut. tentunya. Area dihitung sebagai bagian yang berwarna hijau dalam gambar sangat sederhana. senyawasenyawa akan menyerap dengan sangat kuat bagianbagian yang berbeda dari specktrum UV. Misalnya. Area yang berada dibawah puncak sebanding dengan jumlah X yang melalui detektor. kita dapat menggunakan waktu retensi untuk membantu mengidentifikasi senyawa yang diperoleh. Jika kita menginjeksi suatu larutan yang mengandung senyawa murni X yang telah diketahui jumlahnya pada instrumen. dan area ini dapat dihitung secara otomatis melalui layar komputer. Kita juga dapat menggunakan puncak sebagai jalan untuk mengukur kuantitas dari senyawa yang dihasilkan. Sepanjang kita mengontrol kondisi kolom. Kita akan heran mengapa pelarut yang digunakan tidak mengabsorbsi sinar UV. kita atau orang lain sudah mengukur senyawasenyawa murninya dari berbagai senyawa pada kondisi yang sama.. X. dimana masingmasing puncak mewakili satu senyawa dalam campuran yang melalui detektor dan menerap sinar UV. kita sebaiknya menggunakan panjang gelombang yang lebih besar dari nm untuk mencegah pembacaan yang salah dari pelarut. kita tidak hanya dapat merekam waktu retensi dari senyawa tersebut. Interpretasi output dari detektor Output akan direkam sebagai rangkaian puncakpuncak. menyerap pada panjang gelombang dibawah nm dan air pada gelombang dibawah nm.jumlah cahaya yang diserap akan bergantung pada jumlah senyawa tertentu yang melewati melalui berkas pada waktu itu. metanol. Mari beranggapan bahwa tertarik dalam senyawa tertentu. nhanang HPLC High Performance Liquid Chromatography LANSIDA comments HPLC High Performance Liquid Chromatography atau biasa juga disebut dengan Kromatografi cair kinerja tinggi KCKT dikembangkan pada akhir tahun an dan awal tahun an. area dibawah puncak akan berkurang meskipun waktu retensi akan sama. Jika kita mempunyai dua

9 substansi yang berbeda dalam sebuah campuran X dan Y. harus berhatihati. Meskipun demikian. Saat ini. area di bawah puncak Y lebih kecil dibanding dengan area dibawah puncak X. Ini berarti bahwa identifikasi senyawa dalam jumlah besar dapat ditemukan tanpa harus mengetahui waktu retensinya. Rangkaian HPLC pada spektrometer massa Ini menunjukkan hal yang sangat menakjubkan Pada saat detektor menunjukkan puncak. Pengalihan ini akan memberikan pola fragmentasi yang dapat dibandingkan pada data komputer dari senyawa yang polanya telah diketahui. Dalam gambar. HPLC merupakan teknik pemisahan yang diterima secara luas untuk analisis bahan obat. Ini mungkin disebabkan oleh karena Y lebih sedikit dari X. ini akan hanya memberikan puncak yang kecil. tetapi dapat sama karena Y mengabsorbsi sinar UV pada panjang gelombang lebih sedikit dibanding dengan X. dapatkah kita mengatakan jumlah relatifnya Kita tidak dapat mengatakannya jika kita menggunakan serapan UV sebagai metode pendeteksinya. Ini mungkin ada jumlah besar Y yang tampak. Misalnya. beberapa senyawa sementara melewati detektor dan pada waktu yang sama dapat dialihkan pada spektrometer massa.jika larutan X kurang pekat. SISTEM PERALATAN HPLC. tetapi jika diserap lemah. Ini berarti dimungkinkan mengkalibrasi instrumen sehingga dapat digunakan untuk mengetahu berapa jumlah substansi yang dihasilkan meskipun dalam jumlah kecil. baik dalam bulk atau dalam sediaan farmasetik. kolom. detektor. dan sifat komponenkomponen sampel. fase gerak yang paling sering digunakan adalah campuran pelarutpelarut hidrokarbon dengan pelarut yang terklorisasi atau menggunakan pelarutpelarut jenis alkohol. Selain itu.instrumentasi HPLC pada dasarnya terdiri atas wadah fase gerak. Untuk pemisahan dengan fase normal. Sementara untuk fase terbalik fase diam kurang polar daripada fase gerak. pompa. Pompa. kemampuan elusi meningkat dengan meningkatnya polaritas pelarut. polaritas fase diam. Untuk fase normal fase diam lebih polar daripada fase gerak. Wadah pelarut kosong ataupun labu laboratorium dapat digunakan sebagai wadah fase gerak. adanya gas dalam fase gerak juga harus dihilangkan. Fase gerak sebelum digunakan harus disaring terlebih dahulu untuk menghindari partikelpartikel kecil ini. Diagram skematik sistem kromatografi cair seperti ini. kemampuan elusi menurun dengan meningkatnya polaritas pelarut. Pemisahan dengan fase normal ini kurang umum dibanding dengan fase terbalik.. Elusi dapat dilakukan dengan cara isokratik komposisi fase gerak tetap selama elusi atau dengan cara bergradien komposisi fase gerak berubahubah selama elusi yang analog dengan pemrograman suhu pada kromatografi gas. Wadah Fase gerak dan Fase gerak Wadah fase gerak harus bersih dan lembam inert. Fase gerak yang paling sering digunakan untuk pemisahan dengan fase terbalik adalah campuran larutan bufer dengan metanol atau campuran air dengan asetonitril. dan suatu komputer atau integrator atau perekam. Fase gerak atau eluen biasanya terdiri atas campuran pelarut yang dapat bercampur yang secara keseluruhan berperan dalam daya elusi dan resolusi. Wadah ini biasanya dapat menampung fase gerak antara sampai liter pelarut. Daya elusi dan resolusi ini ditentukan oleh polaritas keseluruhan pelarut. alat untuk memasukkan sampel tempat injeksi. wadah penampung buangan fase gerak. Elusi bergradien digunakan untuk meningkatkan resolusi campuran yang kompleks terutama jika sampel mempunyai kisaran polaritas yang luas. sebab adanya gas akan berkumpul dengan komponen lain terutama di pompa dan detektor sehingga akan mengacaukan analisis. atau polimerpolimer stiren dan divinil benzen. karenanya jenis kolom ini sangat bermanfaat jika jumlah sampel terbatas misal sampel klinis. Silika dapat dimodifikasi secara kimiawi dengan menggunakan reagenreagen seperti klorosilan. Kebanyakan fase diam pada HPLC berupa silika yang dimodifikasi secara kimiawi. baja tahan karat. Reagenreagen ini akan

10 bereaksi dengan gugus silanol dan menggantinya dengan gugusgugus fungsional yang lain. kolom mikrobor ini tidak setahan kolom konvensional dan kurang bermanfaat untuk analisis rutin. pompa yang digunakan harus mampu mengalirkan fase gerak dengan kecepatan ml/menit. Kolom mikrobor mempunyai keuntungan yang utama dibanding dengan kolom konvensional. yakni Konsumsi fase gerak kolom mikrobor hanya atau lebih kecil dibanding dengan kolom konvensional karena pada kolom mikrobor kecepatan alir fase gerak lebih lambat l/menit. Kolom merupakan bagian HPLC yang mana terdapat fase diam untuk berlangsungnya proses pemisahan solut/analit.pompa yang cocok digunakan untuk HPLC adalah pompa yang mempunyai syarat sebagaimana syarat wadah pelarut yakni pompa harus inert terhadap fase gerak. reprodusibel. silika yang tidak dimodifikasi. dan pompa dengan aliran fase gerak yang konstan.. dan bebas dari gangguan. Ada jenis pompa dalam HPLC yaitu pompa dengan tekanan konstan. Teflon. Pompa yang digunakan sebaiknya mampu memberikan tekanan sampai psi dan mampu mengalirkan fase gerak dengan kecepatan alir ml/menit.. Permukaan silika adalah polar dan sedikit asam karena adanya residu gugus silanol SiOH. Kolom dan Fase diam Posisi pada saat menyuntik sampel Ada jenis kolom pada HPLC yaitu kolom konvensional dan kolom mikrobor. konstan. Posisi pada saat memuat sampel. Untuk tujuan preparatif. Tujuan penggunaan pompa atau sistem penghantaran fase gerak adalah untuk menjamin proses penghantaran fase gerak berlangsung secara tepat. Tempat penyuntikan sampel Sampelsampel cair dan larutan disuntikkan secara langsung ke dalam fase gerak yang mengalir di bawah tekanan menuju kolom menggunakan alat penyuntik yang terbuat dari tembaga tahan karat dan katup teflon yang dilengkapi dengan keluk sampel sample loop internal atau eksternal. dan batu nilam. Adanya aliran fase gerak yang lebih lambat membuat kolom mikrobor lebih ideal jika digabung dengan spektrometer massa. Tipe pompa dengan aliran fase gerak yang konstan sejauh ini lebih umum dibandingkan dengan tipe pompa dengan tekanan konstan. Meskipun demikian. dalam prakteknya. Sensitivitas kolom mikrobor ditingkatkan karena solut lebih pekat. Bahan yang umum dipakai untuk pompa adalah gelas. dan elektrokimia. Indeks bias x Hampir bersifat universal akan tetapi sensitivitasnya sedang. Detektor HPLC Detektor pada HPLC dikelompokkan menjadi golongan yaitu detektor universal yang mampu mendeteksi zat secara umum. Sangat sensitif terhadap suhu. tidak bersifat spesifik. selektif tetapi timbul masalah dengan adanya kontaminasi elektroda. dan golongan detektor yang spesifik yang hanya akan mendeteksi analit secara spesifik dan selektif.. Stabil dalam pengopersiannya. Mempunyai sel volume yang kecil sehingga mampu meminimalkan pelebaran pita. Fluoresensi Sensitifitas sangat bagus. yakni mampu mendeteksi solut pada kadar yang sangat kecil. selektif. tidak dapat digunakan pada elusi bergradien. Berdasarkan pada kedua pemisahan ini. paling sering Spektrofotometer x digunakan. sedang.. Sensitifitas sangat bagus. Mempunyai respon terhadap solut yang cepat dan reprodusibel. JENIS HPLC Pemisahan dengan HPLC dapat dilakukan dengan fase normal jika fase diamnya lebih polar dibanding dengan fase geraknya atau fase terbalik jika fase diamnya kurang non polar dibanding dengan fase geraknya.oktadesil silika ODS atau C merupakan fase diam yang paling banyak digunakan karena mampu memisahkan senyawasenyawa dengan kepolaran yang rendah. dan tidak dapat digunakan pada elusi bergradien Elektrokimia Konduktimetri Peka terhadap perubahan suhu Amperometri dan kecepatan alir fase gerak.. sering kali HPLC dikelompokkan menjadi HPLC fase normal dan HPLC. Beberapa detektor yang paling sering digunakan pada HPLC dengan karakteristik detektor seperti berikut Detektor Sensitifitas Kisaran Karakteristik g/ml linier Absorbansi Uvvis Fotometer filter x Sensitivitas bagus.. Mempunyai sensitifitas yang tinggi. dan tidak bersifat selektif seperti detektor indeks bias dan detektor spektrometri massa. maupun tinggi.. Hanya mendeteksi solutsolut ionik. Signal yang dihasilkan berbanding lurus dengan konsentrasi solut pada kisaran yang luas kisaran dinamis linier. suatu detektor harus

11 mempunyai karakteristik sebagai berikut. Tidak peka terhadap perubahan suhu dan kecepatan alir fase gerak. Tidak peka terhadap perubahan suhu dan kecepatan alir fase gerak. Oktil atau rantai alkil yang lebih pendek lagi lebih sesuai untuk solut yang polar. Silika yang tidak dimodifikasi akan memberikan waktu retensi yang bervariasi disebabkan karena adanya kandungan air yang digunakan. Silikasilika aminopropil dan sianopropil nitril lebih cocok sebagai pengganti silika yang tidak dimodifikasi.. selektif terhadap spektrometerphotogt x gugusgugus dan strukturstruktur diode array yang tidak jenuh. Idealnya. detektor fluoresensi. seperti detektor UVVis. dalam pemisahan dengan eksklusi ukuran ini tidak terjadi interaksi kimia antara solut dan fase diam seperti tipe kromatografi yang lain. Dengan demikian. Sebagai fase gerak adalah campuran metanol atau asetonitril dengan air atau dengan larutan bufer. dan terakhir adalah molekul yang jauh lebih kecil. atau berdifusi lewat fase diam. akan tetapi lewat diantara partikel fase diam. retensi puncak dipengaruhi oleh kadar garam total atau kekuatan ionik serta oleh ph fase gerak. dengan jenisjenis HPLC sebagai berikut. peranan ph sangat krusial karena kalau ph fase gerak tidak diatur maka solut akan mengalami ionisasi atau protonasi. atau dengan fenil. Kromatografi Eksklusi Ukuran Kromatografi ini disebut juga dengan kromatografi permiasi gel dan dapat digunakan untuk memisahkan atau menganalisis senyawa dengan berat molekul gt dalton. oktasilana. karenanya solut dapat terikat secara kuat sehingga dapat menyebabkan puncak yang berekor. Kromatografi Adsorbsi Prinsip kromatografi adsorpsi telah diketahui sebagaimana dalam kromatografi kolom dan kromatografi lapis tipis. Sejauh ini yang digunakan untuk memodifikasi silika adalah hidrokarbonhidrokarbon nonpolar seperti dengan oktadesilsilana. Terbentuknya spesies yang terionisasi ini menyebabkan ikatannya dengan fase diam menjadi lebih lemah dibanding jika solut dalam bentuk spesies yang tidak terionisasi karenanya spesies yang mengalami ionisasi akan terelusi lebih cepat. Kromatografi penukar ion KCKT penukar ion menggunakan fase diam yang dapat menukar kation atau anion dengan suatu fase gerak. Molekul solut yang mempunyai BM yang jauh lebih besar. Pada silika dan alumina terdapat gugus hidroksi yang akan berinteraksi dengan solut. Hal ini disebabkan solut dengan BM yang besar tidak melewati porus. Fase diam yang paling populer digunakan adalah oktadesilsilan ODS atau C dan kebanyakan pemisahannya adalah fase terbalik. Untuk solut yang bersifat asam lemah atau basa lemah.fase terbalik. kemudian molekulmolekul yang ukuran medium. Hal ini disebabkan oleh penurunan kemampuan ion sampel bersaing dengan ion fase gerak untuk gugus penukar ion pada resin. Kenaikan kadar garam dalam fase gerak menurunkan retensi solut. Sampel ionik ditutup dengan ion yang mempunyai muatan yang berlawanan. Kebanyakan pemisahan kromatografi ion dilakukan dengan menggunakan media air karena sifat ionisasinya. akan terelusi terlebih dahulu. Kromatografi fase terikat Kebanyakan fase diam kromatografi ini adalah silika yang dimodifikasi secara kimiawi atau fase terikat. Gugus silanol pada silika mempunyai reaktifitas yang berbeda.. Dalam beberapa hal digunakan pelarut campuran misalnya airalkohol dan juga pelarut organik. HPLC juga dapat dikelompokkan berdasarkan pada sifat fase diam dan atau berdasarkan pada mekanisme sorpsi solut.... meskipun demikian sekitar kromatografi ini memakai silika sebagai fase diamnya. Pemisahan kromatografi adsorbsi biasanya menggunakan fase normal dengan menggunakan fase diam silika gel dan alumina.. Kromatografi Pasangan ion Kromatografi pasangan ion juga dapat digunakan untuk pemisahan sampelsampel ionik dan mengatasi masalahmasalah yang melekat pada metode penukaran ion. Fase diam yang digunakan dapat berupa silika atau polimer yang bersifat porus sehingga solut dapat melewati porus lewat diantara partikel. Kromatografi penukar ion dengan fase gerak air. meskipun demikian yang paling luas penggunaannya adalah polistiren resin. Ada banyak penukar ion yang beredar di pasaran. Selain klasifikasi di atas.

12 Nbromometilasam fosfat diisopropilisourea DNBDI.nitrobenzooksa.dinitrobenziloksiamin hidroklorida DNBA. Fase diam mengandung gugusgugus molekul yang hanya dapat menyerap sampel jika ada kondisikondisi yang terkait dengan muatan dan sterik tertentu pada sampel yang sesuai sebagaimana dalam interaksi antara antigen dan antibodi.. Kromatografi jenis ini dapat digunakan untuk mengisolasi protein enzim dari campuran yang sangat kompleks...asetoksikumarin. fluorosnpa. Tujuan utama penggunaan derivatisasi pada HPLC adalah untuk.nkloronitrobenzooksao sekunder suksinimidilpnitrofenilasetat. Dansil klorida dimetilaminiazobenzensulfinil DabsylCl. produk hasil derivatisasi harus stabil selama proses derivatisasi dan deteksi. bromofenasil bromida PBPB Alkohol. Detektor yang paling banyak digunakan dalam HPLC adalah detektor UVVis sehingga banyak metode yang dikembangkan untuk memasang atau menambahkan gugus kromofor yang akan menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu. Berbagai macam bahan penderivat telah tersedia antara lain Gugus fungsional Reagen untuk dapat dideteksi Reagen untuk dapat dengan UVVis dideteksi dengan Fluoresen Asamasam pnitrobenziln.nbromometilkaboksilat. Di samping itu.dinitrobenzil klorida DNBC.. asam lemak. pmetoksikumarin. naftilisosianat NIC. Asamasam amino dimetilaminiazobenzensulfinil Fluoresamin. diazol NBDF. keton pnitrobenziloksiamin hidroklorida Dansil hidrazin PNBA.. Aldehid. Amin primer Fluoresamin oftalaldehid OPA o Amin primer dan.. Suatu reaksi derivatisasi harus mempunyai syaratsyarat sebagai berikut. DERIVATISASI PADA HPLC Derivatisasi melibatkan suatu reaksi kimia antara suatu analit dengan suatu reagen untuk mengubah sifat fisikakimia suatu analit.dinitrobenzil klorida DNBC.asamdinitrobenzilN.dinitrofenilasetat SDNPA. proses derivatisasi harus cepat dan menghasilkan produk yang sebesar mungkin. pemisahan terjadi karena interaksiinteraksi biokimiawi yang sangat spesifik. yakni produk yang dihasilkan harus mampu menyerap baik sinar ultraviolet atau sinar tampak atau dapat membentuk senyawa berfluoresen sehingga dapat dideteksi dengan spektrofluorometri. asamdiisopropilisourea PNBDI. dimetilaminiazobenzensulfinil DabsylCl. serta sisa pereaksi untuk derivatisasi harus tidakmenganggu pemisahan kromatografi. juga dikembangkan suatu metode untuk menghasilkan fluorofor senyawa yang mamapu berfluoresensi sehingga dapat dideteksi dengan fluorometri. Kromatografi Afinitas Dalam kasus ini.nsuksinimidil.diazol NBDCl. naftilisosianat NIC. Meningkatkan deteksi Merubah struktur molekul atau polaritas analit sehingga akan menghasilkan puncak kromatografi yang lebih baik Merubah matriks sehingga diperoleh pemisahan yang lebih baik Menstabilkan analit yang sensitif. fluoronitrobenzooksa.peptida DabsilCl oftalaldehid OPA kloronitrobenzooksa..diazol NBDF.diazol NBDCl. Derivatisasi ini dapat dilakukan sebelum analit memasuki kolom precolumn derivatization atau setelah analit keluar dari kolom postcolumn derivatization.

LAPORAN PRAKTIKUM HPLC : ANALISA TABLET VITAMIN C

LAPORAN PRAKTIKUM HPLC : ANALISA TABLET VITAMIN C LAPORAN PRAKTIKUM HPLC : ANALISA TABLET VITAMIN C Nama : Juwita (127008003) Rika Nailuvar Sinaga (127008004) Hari / Tanggal Praktikum : Kamis / 19 Desember 2012 Waktu Praktikum : 12.00 15.00 WIB Tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertentu seperti asam-asam amino, asam-asam nukleat, dan proteinprotein

BAB I PENDAHULUAN. tertentu seperti asam-asam amino, asam-asam nukleat, dan proteinprotein BAB I PENDAHULUAN Kromatografi Cair Tenaga Tinggi (KCKT) atau biasa juga disebut dengan High Performance Liquid Chromatography (HPLC) merupakan metode yang tidak destruktif dan dapat digunakan baik untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Obat Generik (Unbranded Drug) adalah obat dengan nama generik, nama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Obat Generik (Unbranded Drug) adalah obat dengan nama generik, nama BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Obat Nama Generik 2.1.1. Pengertian Obat Generik Obat Generik (Unbranded Drug) adalah obat dengan nama generik, nama resmi yang telah ditetapkan dalam Farmakope Indonesia dan

Lebih terperinci

High Performance Liquid Chromatography (HPLC) Indah Solihah

High Performance Liquid Chromatography (HPLC) Indah Solihah High Performance Liquid Chromatography (HPLC) Indah Solihah HPLC Merupakan teknik pemisahan senyawa dengan cara melewatkan senyawa melalui fase diam (stationary phase) Senyawa dalam kolom tersebut akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN ZAT PADAT

BAB I PENDAHULUAN ZAT PADAT BAB I PENDAHULUAN FASE DIAM A. LATAR BELAKANG a. Sejarah Kromatografi adalah istilah umum untuk berbagai cara pemisahan berdasarkan partisi cuplikan antara fasa yang bergerak, dapat berupa gas atau zat

Lebih terperinci

High Performance Liquid Chromatography (HPLC) Indah Solihah

High Performance Liquid Chromatography (HPLC) Indah Solihah High Performance Liquid Chromatography (HPLC) Indah Solihah HPLC Merupakan teknik pemisahan senyawa dengan cara melewatkan senyawa melalui fase diam (stationary phase) Senyawa dalam kolom tersebut akan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ibuprofen 2.1.1 Sifat Fisikokimia Menurut Ditjen POM (1995), sifat fisikokimia dari Ibuprofen adalah sebagai berikut : Rumus Struktur : Gambar 1. Struktur Ibuprofen Nama Kimia

Lebih terperinci

High Performance Liquid Chromatography (HPLC) Indah Solihah

High Performance Liquid Chromatography (HPLC) Indah Solihah High Performance Liquid Chromatography (HPLC) Indah Solihah HPLC Merupakan teknik pemisahan senyawa dengan cara melewatkan senyawa melalui fase diam (stationary phase) Senyawa dalam kolom tersebut akan

Lebih terperinci

Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Atau Hplc (High Performance Liquid Chromatography) Disusun oleh: Kelompok 4 (empat)

Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Atau Hplc (High Performance Liquid Chromatography) Disusun oleh: Kelompok 4 (empat) Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Atau Hplc (High Performance Liquid Chromatography) MAKALAH Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kimia Analisis Instrument Dosen Pengampu : Ibu Sri Haryani Ibu Sri Wardani

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut USP (2007), sifat fisikokimia cefadroxil adalah sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut USP (2007), sifat fisikokimia cefadroxil adalah sebagai berikut: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Cefadroxil 2.1.1 Sifat fisikokimia Menurut USP (2007), sifat fisikokimia cefadroxil adalah sebagai berikut: Rumus struktur : Gambar 1 Struktur cefadroxil Nama Kimia : 5-thia-1-azabicyclo[4.2.0]oct-2-ene-1-carbocylic

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengkompromikan daya pisah kromatografi, beban cuplikan, dan waktu analisis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengkompromikan daya pisah kromatografi, beban cuplikan, dan waktu analisis BAB II TINJAUAN PUSTAKA Analisis secara kromatografi yang berhasil baik berkaitan dengan mengkompromikan daya pisah kromatografi, beban cuplikan, dan waktu analisis atau kecepatan seperti digambarkan dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ditjen. BKAK (2014), sifat fisikokimia pirasetam adalah : Gambar 2.1 Struktur Pirasetam. : 2-Oxopirolidin 1-Asetamida

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ditjen. BKAK (2014), sifat fisikokimia pirasetam adalah : Gambar 2.1 Struktur Pirasetam. : 2-Oxopirolidin 1-Asetamida BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pirasetam 2.1.1 Uraian Bahan Menurut Ditjen. BKAK (2014), sifat fisikokimia pirasetam adalah : Gambar 2.1 Struktur Pirasetam Nama Kimia : 2-Oxopirolidin 1-Asetamida Rumus Molekul

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kloramfenikol 2.1.1 Sifat Fisikokimia Rumus struktur : OH H O 2 N C C CH 2 OH H NHCOCHCl 2 Nama Kimia : D-treo-(-)-2,2-Dikloro-N-[β-hidroksi-α-(hidroksimetil)-p- nitrofenetil]asetamida

Lebih terperinci

KROMATOGRAFI. Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc.

KROMATOGRAFI. Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc. KROMATOGRAFI Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc. Tujuan Pembelajaran 1. Mahasiswa memahami pengertian dari kromatografi dan prinsip kerjanya 2. Mahasiswa mengetahui jenis-jenis kromatografi dan pemanfaatannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kuat dilaboratorium kimia. Metode kromatografi, karena pemanfaatannya

BAB I PENDAHULUAN. kuat dilaboratorium kimia. Metode kromatografi, karena pemanfaatannya BAB I PENDAHULUAN Berbagai metode kromatografi memberikan cara pemisahan paling kuat dilaboratorium kimia. Metode kromatografi, karena pemanfaatannya yang leluasa, dipakai secara luas untuk pemisahan analitik

Lebih terperinci

Analisis Fisiko Kimia

Analisis Fisiko Kimia Analisis Fisiko Kimia KROMATOGRAFI Oleh : Dr. Harmita DEFINISI Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran didasarkan atas perbedaan distribusi dari komponen-komponen campuran tersebut diantara dua fase,

Lebih terperinci

Beberapa keuntungan dari kromatografi planar ini :

Beberapa keuntungan dari kromatografi planar ini : Kompetensi Dasar: Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan metode pemisahan dengan KLT dan dapat mengaplikasikannya untuk analisis suatu sampel Gambaran Umum KLT Kromatografi lapis tipis (KLT) dikembangkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Alprazolam 2.1.1 Sifat fisikokimia Rumus struktur : Gambar 1 Struktur Alprazolam Nama Kimia Rumus Molekul :8-Kloro-1-metil-6-fenil-4H-s-triazolo[4,3-α] [1,4] benzodiazepina

Lebih terperinci

Kelompok 2: Kromatografi Kolom

Kelompok 2: Kromatografi Kolom Kelompok 2: Kromatografi Kolom Arti Kata Kromatografi PENDAHULUAN chroma berarti warna dan graphien berarti menulis Sejarah Kromatografi Sejarah kromatografi dimulai sejak pertengahan abad ke 19 ketika

Lebih terperinci

BAB VII Kromatografi Cairan Kinerja Tinggi (KCKT) (High Performance Liquid Chromatography)HPLC

BAB VII Kromatografi Cairan Kinerja Tinggi (KCKT) (High Performance Liquid Chromatography)HPLC BAB VII Kromatografi Cairan Kinerja Tinggi (KCKT) (High Performance Liquid Chromatography)HPLC HPLC adalah produk mutakhir kromatografi yang banyak diminati untuk keperluan analisis ataupun preparatif.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terbuat dari pati atau bahan lain yang sesuai (Ditjen POM RI, 1995).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terbuat dari pati atau bahan lain yang sesuai (Ditjen POM RI, 1995). BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapsul Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin tetapi dapat juga terbuat dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bentuk tabung pipih atau siskuler, kedua permukaannya rata atau cembung,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bentuk tabung pipih atau siskuler, kedua permukaannya rata atau cembung, BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam bentuk tabung pipih atau siskuler, kedua permukaannya rata atau cembung, mengandung satu jenis obat atau lebih

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Meka et al (2014) dalam penelitiannya melakukan validasi metode KCKT untuk estimasi metformin HCl dan propranolol HCl dalam plasma dengan detektor PDA (Photo

Lebih terperinci

EFISIENSI KOLOM. Bentuk-bentuk kromatogram

EFISIENSI KOLOM. Bentuk-bentuk kromatogram EFISIENSI KOLOM Pertemuan 3 Bentuk-bentuk kromatogram - Linier (simetris, bentuk gaus), ideal (puncak sempit) - Tidak linier dan tidak ideal C S C S C S K = C S /C m K > C K < CS /C S /C m m C m C m C

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM Praktikum HPLC, Analisa Tablet Vitamin C

LAPORAN PRAKTIKUM Praktikum HPLC, Analisa Tablet Vitamin C LAPORAN PRAKTIKUM Praktikum HPLC, Analisa Tablet Vitamin C Nama : Ayu Elvana dan Herviani Sari Tanggal : 19 Desember 2012 Jam : 12.00-15.00 WIB Tujuan : 1. Praktikan dapat menentukan kadar vitamin C menggunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Simvastatin 2.1.1 Uraian Bahan Menurut Moffat, et al., (2004), sifat fisiko kimia simvastatin adalah sebagai berikut: Rumus struktur: Gambar 1. Struktur Simvastatin Rumus Molekul

Lebih terperinci

ANALISIS KADAR METANOL DAN ETANOL DALAM MINUMAN BERALKOHOL MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI GAS. Abstrak

ANALISIS KADAR METANOL DAN ETANOL DALAM MINUMAN BERALKOHOL MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI GAS. Abstrak ANALISIS KADAR METANOL DAN ETANOL DALAM MINUMAN BERALKOHOL MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI GAS Amalia Choirni, Atik Setiani, Erlangga Fitra, Ikhsan Fadhilah, Sri Lestari, Tri Budi Kelompok 12 Jurusan Kimia Fakultas

Lebih terperinci

KROMATOGRAFI FLUIDA SUPERKRITIS

KROMATOGRAFI FLUIDA SUPERKRITIS KROMATOGRAFI FLUIDA SUPERKRITIS Oleh: Drs. Hokcu Suhanda, M.Si JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA 2006 1 Prinsip Dasar Perbedaan distribusi komponen-komponen diantara dua fasa dengan menggunakan fluida superkritis

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Semua orang selalu menginginkan kehidupan yang dijalani adalah kehidupan

PENDAHULUAN. Semua orang selalu menginginkan kehidupan yang dijalani adalah kehidupan PENDAHULUAN Semua orang selalu menginginkan kehidupan yang dijalani adalah kehidupan yang sehat, yang dicerminkan oleh lingkungan yang sehat. Oleh karenanya menjaga lingkungan sehat sudah menjadi kewajiban

Lebih terperinci

I. METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Januari 2012 di Balai Besar Pengembangan

I. METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Januari 2012 di Balai Besar Pengembangan I. METODE PENELITIAN 1.1 Waktu dan Tempat Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Januari 2012 di Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL) Hanura, Lampung. Sebelum dilakukan penelitian, telah dilaksanakan

Lebih terperinci

SISTEM INJEKTOR DAN FASE MOBIL/DIAM. Tuti Suprianti / P Kasmawaty Iswar / P

SISTEM INJEKTOR DAN FASE MOBIL/DIAM. Tuti Suprianti / P Kasmawaty Iswar / P SISTEM INJEKTOR DAN FASE MOBIL/DIAM Tuti Suprianti / P1100212007 Kasmawaty Iswar / P1100212008 P E N D A H U L U A N HPLC merupakan perkembangan tingkat tinggi dari kromatografi kolom. Ciri teknik ini

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kadar air = Ekstraksi

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kadar air = Ekstraksi 2 dikeringkan pada suhu 105 C. Setelah 6 jam, sampel diambil dan didinginkan dalam eksikator, lalu ditimbang. Hal ini dilakukan beberapa kali sampai diperoleh bobot yang konstan (b). Kadar air sampel ditentukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Pada penelitian yang dilakukan oleh Meka et al. (2014) mengenai perkembangan validasi metode KCKT dalam plasma untuk mengestimasikan metformin HCl dan propranolol

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Fase gerak : dapar fosfat ph 3,5 : asetonitril (80:20) : panjang gelombang 195 nm

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Fase gerak : dapar fosfat ph 3,5 : asetonitril (80:20) : panjang gelombang 195 nm BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Optimasi Sistem KCKT Sistem KCKT yang digunakan untuk analisis senyawa siklamat adalah sebagai berikut: Fase diam : C 18 Fase gerak : dapar fosfat ph

Lebih terperinci

Kromatografi Gas-Cair (Gas-Liquid Chromatography)

Kromatografi Gas-Cair (Gas-Liquid Chromatography) Kromatografi Gas-Cair (Gas-Liquid Chromatography) Kromatografi DEFINISI Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran didasarkan atas perbedaan distribusi dari komponen-komponen campuran tersebut diantara

Lebih terperinci

KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI (KCKT) atau High Performance Liquid Chromatography (HPLC)

KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI (KCKT) atau High Performance Liquid Chromatography (HPLC) KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI (KCKT) atau High Performance Liquid Chromatography (HPLC) Oleh: Susila Kristianingrum susila.k@uny.ac.id Kompetensi Dasar: Mahasiswa dapat mendeskripsikan pemisahan secara

Lebih terperinci

KROMATOGRAFI. Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran didasarkan atas perbedaan

KROMATOGRAFI. Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran didasarkan atas perbedaan KROMATOGRAFI Defenisi Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran didasarkan atas perbedaan distribusi dari komponen-komponen campuran tersebut diantara dua fase, yaitu fase diam (padat atau cair) dan

Lebih terperinci

SEJARAH. Pertama kali digunakan untuk memisahkan zat warna (chroma) tanaman

SEJARAH. Pertama kali digunakan untuk memisahkan zat warna (chroma) tanaman KROMATOGRAFI PENDAHULUAN Analisis komponen penyusun bahan pangan penting, tidak hanya mencakup makronutrien Analisis konvensional: lama, tenaga beasar, sering tidak akurat, tidak dapat mendeteksi pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut British Pharmacopeia (2009), sifat fisikokimia domperidone

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut British Pharmacopeia (2009), sifat fisikokimia domperidone BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Domperidone 2.1.1 Sifat fisikokimia Menurut British Pharmacopeia (2009), sifat fisikokimia domperidone adalah sebagai berikut: Rumus struktur : Gambar 1 Struktur domperidone

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4:1, MEJ 5:1, MEJ 9:1, MEJ 10:1, MEJ 12:1, dan MEJ 20:1 berturut-turut

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4:1, MEJ 5:1, MEJ 9:1, MEJ 10:1, MEJ 12:1, dan MEJ 20:1 berturut-turut BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 5. Reaksi Transesterifikasi Minyak Jelantah Persentase konversi metil ester dari minyak jelantah pada sampel MEJ 4:1, MEJ 5:1, MEJ 9:1, MEJ 10:1, MEJ 12:1, dan MEJ

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sediaan pemutih wajah. Hal ini dikarenakan efektivitas kerja dari hidrokuinon

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sediaan pemutih wajah. Hal ini dikarenakan efektivitas kerja dari hidrokuinon 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hidrokuinon merupakan zat aktif yang paling banyak digunakan dalam sediaan pemutih wajah. Hal ini dikarenakan efektivitas kerja dari hidrokuinon yaitu dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Apotek Apabila kita lihat pengertian aslinya, sebenarnya apotek berasal dari bahasa Yunani apotheca, yang secara harfiah berarti penyimpanan. Dalam bahasa Belanda, apotek disebut

Lebih terperinci

PEMISAHAN ZAT WARNA SECARA KROMATORAFI. A. Tujuan Memisahkan zat-zat warna yang terdapat pada suatu tumbuhan.

PEMISAHAN ZAT WARNA SECARA KROMATORAFI. A. Tujuan Memisahkan zat-zat warna yang terdapat pada suatu tumbuhan. PEMISAHAN ZAT WARNA SECARA KROMATORAFI A. Tujuan Memisahkan zat-zat warna yang terdapat pada suatu tumbuhan. B. Pelaksanaan Kegiatan Praktikum Hari : Senin, 13 April 2009 Waktu : 10.20 12.00 Tempat : Laboratorium

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISA VITAMIN C METODE HPLC HIGH PERFORMANCE LIQUID CROMATOGRAPHY

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISA VITAMIN C METODE HPLC HIGH PERFORMANCE LIQUID CROMATOGRAPHY LAPORAN PRAKTIKUM ANALISA VITAMIN C METODE HPLC HIGH PERFORMANCE LIQUID CROMATOGRAPHY Hari/Tanggal Praktikum : Kamis/ 30 Juni 2016 Nama Mahasiswa : 1. Irma Yanti 2. Rahmiwita 3. Yuliandriani Wannur Azah

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKAA Sifat. Fisikokimia. berikut: Rumus struktur : Nama Kimia. Rumus Molekul. : C 6 H 12 NNaO. Berat Molekul.

TINJAUAN PUSTAKAA Sifat. Fisikokimia. berikut: Rumus struktur : Nama Kimia. Rumus Molekul. : C 6 H 12 NNaO. Berat Molekul. BABB II TINJAUAN PUSTAKAA 2.1 Natrium Siklamat 2.1.1 Sifat Fisikokimia Menurut Windholz, dkk. (1983), sifat fisikokimia natrium siklamat sebagai berikut: Rumus struktur : Nama Kimia Rumus Molekul Berat

Lebih terperinci

KROMATOGRAFI PERMIASI GEL. Gel permeation chromatography

KROMATOGRAFI PERMIASI GEL. Gel permeation chromatography KROMATOGRAFI PERMIASI GEL Gel permeation chromatography Kromatografi Permiasi Gel (KPG) adalah satu tipe kromatografi ekslusi. KPG digunakan dalam salah satu hal berikut: 1. spesies dengan BM tinggi(bm>2000)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hasil Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini akan memaparkan penelitian terdahulu yang relevan dengan permasalahan yang akan diteliti. Penelitian terdahulu tentang analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. A (retinol) atau disebut juga tretinoin. Bahan ini sering dipakai pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. A (retinol) atau disebut juga tretinoin. Bahan ini sering dipakai pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Asam retinoat adalah bentuk asam dan bentuk aktif dari vitamin A (retinol) atau disebut juga tretinoin. Bahan ini sering dipakai pada preparat kulit terutama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Pemilihan komposisi fase gerak untuk analisis levofloksasin secara KCKT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Pemilihan komposisi fase gerak untuk analisis levofloksasin secara KCKT BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Pencarian kondisi analisis optimum levofloksasin a. Pemilihan komposisi fase gerak untuk analisis levofloksasin secara KCKT Pada penelitian ini digunakan

Lebih terperinci

KLASIFIKASI KROMATOGRAFI

KLASIFIKASI KROMATOGRAFI KROMATOGRAFI KOLOM Oleh: Susila Kristianingrum susila.k@uny.ac.id Kompetensi Dasar Mahasiswa dapat mendeskripsikan pemisahan secara Krom.kolom, menginterpretasi dan mengaplikasikan metode pemisahan ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Siklamat 1. Karakteristik Fisika Kimia Rumus struktur : Rumus molekul : C 6 H 12 NNaO 3 S Nama kimia : Sodium N-Cyclohexylsulfamate Berat molekul : 201,2 g/mol Pemerian Kelarutan

Lebih terperinci

KCKT/HPLC JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA U P I BANDUNG 2001 KIMIA INSTRUMEN 1

KCKT/HPLC JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA U P I BANDUNG 2001 KIMIA INSTRUMEN 1 KCKT/HPLC JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA U P I BANDUNG 2001 KIMIA INSTRUMEN 1 Skema Alat HPLC KIMIA INSTRUMEN 2 Keunggulan KCKT : - Untuk zat yg labil & tidak mudah menguap - dilakukan pada suhu kamar - dapat

Lebih terperinci

ALAT ANALISA. Pendahuluan. Alat Analisa di Bidang Kimia

ALAT ANALISA. Pendahuluan. Alat Analisa di Bidang Kimia Pendahuluan ALAT ANALISA Instrumentasi adalah alat-alat dan piranti (device) yang dipakai untuk pengukuran dan pengendalian dalam suatu sistem yang lebih besar dan lebih kompleks Secara umum instrumentasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bahan Tambahan Makanan (BTM) atau food additives adalah senyawa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bahan Tambahan Makanan (BTM) atau food additives adalah senyawa BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bahan Tambahan Makanan Bahan Tambahan Makanan (BTM) atau food additives adalah senyawa atau campuran berbagai senyawa yang sengaja ditambahkan ke dalam makanan dan terlibat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. metilselulosa atau bahan lain yang cocok (Anief, 1994).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. metilselulosa atau bahan lain yang cocok (Anief, 1994). 2.1 Kapsul BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kapsul adalah bentuk sediaan obat terbungkus cangkang keras atau lunak yang dibuat dari gelatin dengan atau tanpa zat tambahan lain. Cangkang dapat pula dibuat dari metilselulosa

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KANDUNGAN TUMBUHAN OBAT. ANALISIS Etil p-metoksi sinamat DARI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga L.)

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KANDUNGAN TUMBUHAN OBAT. ANALISIS Etil p-metoksi sinamat DARI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga L.) LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KANDUNGAN TUMBUHAN OBAT ANALISIS Etil p-metoksi sinamat DARI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga L.) Disusun oleh: Nama : Eky Sulistyawati FA/08708 Putri Kharisma FA/08715 Gol./Kel.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kofein 2.1.1 Sifat Fisikokimia Rumus struktur Rumus Molekul : C 8 H 10 N 4 O 2 Berat Molekul : 194,19 Pemerian : Serbuk putih atau bentuk jarum mengkilat putih, biasanya menggumpal,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Parasetamol 2.1.1 Sifat Fisikokimia Rumus struktur : Nama Kimia Rumus Molekul : 4- Hidroksiasetanilida : C 8 H 9 NO2 Berat Molekul : 151,16 Pemerian : serbuk, putih, tidak berbau,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. dengan penambahan bahan tambahan yang sesuai. Tablet dapat berbeda-beda

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. dengan penambahan bahan tambahan yang sesuai. Tablet dapat berbeda-beda 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tablet Tablet merupakan bahan obat dalam bentuk sediaan padat yang biasanya dibuat dengan penambahan bahan tambahan yang sesuai. Tablet dapat berbeda-beda dalam ukuran, bentuk,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. gigitan serangga dan eksim scabies (Anonim, 2008). Fluosinolon asetonid

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. gigitan serangga dan eksim scabies (Anonim, 2008). Fluosinolon asetonid BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kortikosteroid topikal digunakan untuk mengobati radang kulit yang bukan disebabkan oleh infeksi, khususnya penyakit eksim, dermatitis kontak, gigitan serangga dan eksim

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Preparasi sampel Daging bebek yang direbus dengan parasetamol dihaluskan menggunakan blender dan ditimbang sebanyak 10 g kemudian dipreparasi dengan menambahkan asam trikloroasetat

Lebih terperinci

LAPORAN TETAP KIMIA ANALITIK INSTRUMEN

LAPORAN TETAP KIMIA ANALITIK INSTRUMEN LAPORAN TETAP KIMIA ANALITIK INSTRUMEN KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS I Oleh : Kelompok III 1. Bella Anggraini (061330400291) 2. Deka Pitaloka (061330400293) 3. Eka Anggraini (061330400298) 4. Elvania Novianti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Monggupo Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Monggupo Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo, BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyiapan Sampel Sampel daging buah sirsak (Anonna Muricata Linn) yang diambil didesa Monggupo Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo, terlebih

Lebih terperinci

Hukum Kesetimbangan Distribusi

Hukum Kesetimbangan Distribusi Hukum Kesetimbangan Distribusi Gambar penampang lintang dari kolom kromatografi cair-cair sebelum fasa gerak dialirkan dan pada saat fasa gerak dialirkan. 1 Di dalam kolom, aliran fasa gerak akan membawa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Obat Spesialite Obat didefinisikan sebagai senyawa yang digunakan untuk mencegah, mengobati, mendiagnosis penyakit atau gangguan, atau menimbulkan suatu kondisi tertentu (Anonim,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berbagai infeksi virus pada manusia disebabkan oleh virus herpes. Infeksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berbagai infeksi virus pada manusia disebabkan oleh virus herpes. Infeksi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbagai infeksi virus pada manusia disebabkan oleh virus herpes. Infeksi dari virus herpes dapat disembuhkan oleh salep asiklovir. Salep asiklovir merupakan derivat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Merck, kemudian larutan DHA (oil) yang termetilasi dengan kadar akhir

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Merck, kemudian larutan DHA (oil) yang termetilasi dengan kadar akhir BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Optimasi esterifikasi DHA Dilakukan dua metode esterifikasi DHA yakni prosedur Lepage dan Merck, kemudian larutan DHA (oil) yang termetilasi dengan kadar akhir DHA

Lebih terperinci

HIGH PERFORMANCE LIQUIDCHROMATOGRAPHY

HIGH PERFORMANCE LIQUIDCHROMATOGRAPHY HIGH PERFORMANCE LIQUIDCHROMATOGRAPHY (HPLC) ; ANALISA TABLET VITAMIN C Oleh: Jenny Novina Sitepu Liza Mutia Waktu Praktikum: Kamis, 20 Desember 2012 Jam 08.00 17.00 WIB I. Tujuan Praktikum : Untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2013 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material serta di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN Sistem kromatografi yang digunakan merupakan kromatografi fasa balik, yaitu polaritas fasa gerak lebih polar daripada fasa diam, dengan kolom C-18 (n-oktadesil silan)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan metode purposive sampling, dimana pengambilan sampel dilakukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan metode purposive sampling, dimana pengambilan sampel dilakukan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Preparasi Sampel Sampel telur ayam yang digunakan berasal dari swalayan di daerah Surakarta diambil sebanyak 6 jenis sampel. Metode pengambilan sampel yaitu dengan metode

Lebih terperinci

BAB I Pengantar kromatografi Sejarah dan perkembangan kromatografi Teknik pemisahan yang sebenarnya dapat dikatagorikan teknik kromatografi adalah

BAB I Pengantar kromatografi Sejarah dan perkembangan kromatografi Teknik pemisahan yang sebenarnya dapat dikatagorikan teknik kromatografi adalah BAB I Pengantar kromatografi Sejarah dan perkembangan kromatografi Teknik pemisahan yang sebenarnya dapat dikatagorikan teknik kromatografi adalah pada waktu Runge, F.F. (1834-1843) melakukan spot test

Lebih terperinci

Nama Mata Kuliah : Kromatografi

Nama Mata Kuliah : Kromatografi Nama Mata Kuliah : Kromatografi Kode/SKS : 2602/2SKS Prasarat : Kimia Analitik II Dan Kimia Organik II Status Mata Kuliah : Wajib Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah kromatografi merupakan mata kuliah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akrilamida 2.1.1 Sifat Fisikokimia Akrilamida (sinonim: 2-propenamida, etilen karboksiamida, akrilikamida, asam propeonik amida, vinilamida) merupakan suatu senyawa kimia kristalin

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Pengumpulan Sampel Pengumpulan sampel ini dilakukan berdasarkan ketidaklengkapannya informasi atau keterangan yang seharusnya dicantumkan pada etiket wadah dan atau pembungkus.

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel Akar tumbuhan akar wangi sebanyak 3 kg yang dibeli dari pasar

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel Akar tumbuhan akar wangi sebanyak 3 kg yang dibeli dari pasar IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Sampel Sampel Akar tumbuhan akar wangi sebanyak 3 kg yang dibeli dari pasar Bringharjo Yogyakarta, dibersihkan dan dikeringkan untuk menghilangkan kandungan air yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Ekstraksi Zat Warna Rhodamin B dalam Sampel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Ekstraksi Zat Warna Rhodamin B dalam Sampel BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Ekstraksi Zat Warna Rhodamin B dalam Sampel Zat warna sebagai bahan tambahan dalam kosmetika dekoratif berada dalam jumlah yang tidak terlalu besar. Paye dkk (2006) menyebutkan,

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini, pengambilan lima sampel yang dilakukan dengan cara memilih madu impor berasal Jerman, Austria, China, Australia, dan Swiss yang dijual

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Penentuan panjang gelombang maksimum ini digunakan untuk mengetahui pada serapan berapa zat yang dibaca oleh spektrofotometer UV secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHUUAN PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHUUAN PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHUUAN PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi merupakan penyakit utama di Indonesia karena prevalensinya cukup tinggi, yaitu 25,8% untuk usia 18 tahun (Riset Kesehatan Dasar, 2013), meskipun

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Januari 2012 sampai bulan Juni 2012 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Januari 2012 sampai bulan Juni 2012 di III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Januari 2012 sampai bulan Juni 2012 di Laboratorium Biomasa Terpadu Universitas Lampung. 3.2. Alat dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pembuatan larutan induk standar fenobarbital dan diazepam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pembuatan larutan induk standar fenobarbital dan diazepam BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PERCOBAAN 1. Pembuatan larutan induk standar fenobarbital dan diazepam Ditimbang 10,90 mg fenobarbital dan 10,90 mg diazepam, kemudian masing-masing dimasukkan ke dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan dari bulan Nopember 2012 sampai Januari 2013. Lokasi penelitian di Laboratorium Riset dan Laboratorium Kimia Analitik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Krim Krim didefinisikan sebagai cairan kental atau emulsi setengah padat baik bertipe air dalam minyak atau minyak dalam air. Krim biasanya digunakan sebagai emolien atau pemakaian

Lebih terperinci

2. Menentukan kadar berbagai tablet Vitamin C menggunakan metoda HPLC. HPLC(HighPerfomance Liquid Cromatografi)

2. Menentukan kadar berbagai tablet Vitamin C menggunakan metoda HPLC. HPLC(HighPerfomance Liquid Cromatografi) LAPORAN PRAKTIKUM 8 HPLC: ANALISA TABLET VITAMIN C Oleh : Maria Lestari dan Henny E. S. Ompusunggu Hari/Tanggal/Jam Praktikum : Rabu/ 19 Desember 2012/ 12.00 s/d selesai Tujuan : 1. Mengetahui prinsip

Lebih terperinci

Kata Kunci : kromatografi gas, nilai oktan, p-xilena, pertamax, pertamax plus.

Kata Kunci : kromatografi gas, nilai oktan, p-xilena, pertamax, pertamax plus. Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN: 2541-0849 e-issn: 2548-1398 Vol. 2, No 8 Agustus 2017 ANALISIS KANDUNGAN p-xilena PADA PERTAMAX DAN PERTAMAX PLUS DENGAN TEKNIK KROMATOGRAFI GAS (GC-PU 4600)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Acyclocir Asiklovir (Acycloguanosine), juga dikenal sebagai asiklovir, merupakan obat antivirus. Hal ini terutama digunakan untuk pengobatan infeksi herpes simplex virus, cacar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Absorpsi dan stripper adalah alat yang digunakan untuk memisahkan satu komponen atau lebih dari campurannya menggunakan prinsip perbedaan kelarutan. Solut adalah komponen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Schraiber pada tahun KLT merupakan bentuk kromatografi planar,

BAB I PENDAHULUAN. Schraiber pada tahun KLT merupakan bentuk kromatografi planar, BAB I PENDAHULUAN Kromatografi lapis tipis (KLT) dikembangkan oleh Izmailoff dan Schraiber pada tahun 1938. KLT merupakan bentuk kromatografi planar, selain kromatografi kertas dan elektroforesis. Berbeda

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Analisis Kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Analisis Kuantitatif BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Analisis Kuantitatif Departemen Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, Depok, pada

Lebih terperinci

EKSTRAKSI CAIR-CAIR. Bahan yang digunkan NaOH Asam Asetat Indikator PP Air Etil Asetat

EKSTRAKSI CAIR-CAIR. Bahan yang digunkan NaOH Asam Asetat Indikator PP Air Etil Asetat EKSTRAKSI CAIR-CAIR I. TUJUAN PERCOBAAN Mahasiswa mampu mengoperasikan alat Liqiud Extraction dengan baik Mahasiswa mapu mengetahui cara kerja alat ekstraksi cair-cair dengan aliran counter current Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Nistatin sebagai obat antijamur poliena secara alami berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Nistatin sebagai obat antijamur poliena secara alami berasal dari 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nistatin sebagai obat antijamur poliena secara alami berasal dari Streptomyces noursei yang digunakan untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh candida,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN Pemeriksaan karakteristik dilakukan untuk mengetahui kebenaran identitas zat yang digunakan. Dari hasil pengujian, diperoleh karakteristik zat seperti yang tercantum

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Bahan 2.1.1 Teofilin Rumus struktur : O CH 3 N NH O CH 3 N N Gambar 1. Struktur Teofilin Nama Kimia Rumus Molekul : 1,3-dimethyl-3,7-dihydro-1H-purine-2,6-dione : C 7

Lebih terperinci

PRAKTIKUM ANALISIS KUALITATIF MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI GAS (GLC)

PRAKTIKUM ANALISIS KUALITATIF MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI GAS (GLC) PRAKTIKUM ANALISIS KUALITATIF MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI GAS (GLC) LAPORAN disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Instrumentasi Analitik Dosen Pembimbing : Dra. Dewi Widyabudiningsih, MT Tanggal

Lebih terperinci

AFLATOKSIN dan BAHAN PENGAWET

AFLATOKSIN dan BAHAN PENGAWET AFLATOKSIN dan BAHAN PENGAWET AFLATOKSIN Senyawa metabolik sekunder yang bersifat toksik dan karsinogenik Dihasilkan: Aspergilus flavus & Aspergilus parasiticus Keduanya tumbuh pada biji-bijian, kacang-kacangan,

Lebih terperinci

4006 Sintesis etil 2-(3-oksobutil)siklopentanon-2-karboksilat

4006 Sintesis etil 2-(3-oksobutil)siklopentanon-2-karboksilat NP 4006 Sintesis etil 2-(3-oksobutil)siklopentanon-2-karboksilat CEt + FeCl 3 x 6 H 2 CEt C 8 H 12 3 C 4 H 6 C 12 H 18 4 (156.2) (70.2) (270.3) (226.3) Klasifikasi Tipe reaksi dan penggolongan bahan Adisi

Lebih terperinci

DESTILASI SECARA UMUM

DESTILASI SECARA UMUM DESTILASI SECARA UMUM Disusun oleh : NANDA RISKI JANESTIA (1011101020034) FARHAN RAMADHANI (1011101010035) PADLI SYAH PUTRA (1111101010020) JAMNUR SAHPUTRA FAHMI SUHANDA (1211101010050) IBRAHIM (1111101010017)

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian 19 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bagian Kimia Hasil Hutan Departemen Hasil Hutan Fakultas Kehutanan, Laboratorium Kimia Organik Departemen Kimia Fakultas MIPA

Lebih terperinci

4 Hasil dan Pembahasan

4 Hasil dan Pembahasan 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Pembentukan Senyawa Indotimol Biru Reaksi pembentukan senyawa indotimol biru ini, pertama kali dijelaskan oleh Berthelot pada 1859, sudah sangat lazim digunakan untuk penentuan

Lebih terperinci