Nama Mata Kuliah : Kromatografi
|
|
- Herman Setiawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Nama Mata Kuliah : Kromatografi Kode/SKS : 2602/2SKS Prasarat : Kimia Analitik II Dan Kimia Organik II Status Mata Kuliah : Wajib Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah kromatografi merupakan mata kuliah wajib pada Fakultas farmasi yang diberikan pada semester III. Mata kuliah ini berisi tentang cara-cara pemisahan campuran senyawa menggunakan sistem kromatografi, yaitu suatu metode yang terdiri dari dua sistem yang tidak saling bercampur yang disebut fase diam dan fase gerak. Adanya perbedaan kelarutan dalam fase gerak dari tiap senyawa penyusun campuran, menyebabkan kecepatan migrasi senyawa tersebut melewati fase diam akan berlainan sehingga diakhir proses akan terjadi pemisahan. Metode pemisahan dengan kromatografi ini dapat dipergunakan untuk analisis kualitatif amaupun kuantitatif. Ada banyak sistem kromatografi yang dapat dipakai untuk memisahkan campuran. Masing-masing memiliki kelebihan, kekurangan dan spesifitas sendiri-sendiri. Dalam kuliah ini akan disampaikan mengenai kromatografi planar, kromatografi cair, kromatografi gas dan elektroforesis. Bagian terpenting adalah bagaimana seorang analis (mahasiswa farmasi) dapat memilih sistem kromatografi disesuaikan dengan sifat fisika kimiawi campuran senyawa yang hendak dianalisis, mampu mengoperasikan dan mengoptimasi sistem kromatografi sehingga diperoleh pemisahan yang optimal, serta dapat mengatasi problem atau kendala yang mungkin timbul selama proses pemisahan. Tujuan Pembelajaran: Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan memahami teori yang mendasari proses pemisahan secara kromatografi dan mampu menerapkannya dalam pemisahan campuran senyawa di bidang farmasi dengan profesional. Materi Pembelajaran : A. Introduksi Pemisahan Kromatografi B. Prinsip Dasar Pemisahan secara kromatografi 1. Mekanisme dan Kinetika Pemisahan dalam Kromatografi 2. Optimasi kinetika pemisahan dan kontrol kualitas pemisahan 3. Termodinamika dalam pemisahan secara kromatografik
2 4. Optimasi kinerja kolom 5. Identifikasi dan Kuantitasi Solut serta Kontrol Kualitas Data 6. Interaksi dan mekanisme retensi dalam berbagai sistem kromatografi gas dan cair C. Kromatografi Gas 1. Mekanisme retensi, elusi analit dan instrumentasi dalam kromatografi gas 2. Pemilihan sistem kromatografi gas 3. Evaluasi dan optimasi resolusi pemisahan 4. Aplikasi Kromatografi Gas dalam Analisis Farmasi D. Kromatografi Cair 1. Aspek umum, interaksi solut-fasa gerak-fasa diam dan pemilihan tipe kromatografi cair 2. Instrumentasi dan Deteksi Solut dalam Kromatografi Kolom 3. Aplikasi Kromatografi cair kolom terbuka dalam analisis farmasi 4. Pemilihan sistem solid phase chromatography (SPE) dan instrumentasi untuk pemisahan dalam bidang farmasi E. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) 1. Pemilihan sistem kromatografi cair kinerja tinggi 2. Instrumentasi dalam KCKT 3. Evaluasi dan optimasi resolusi pemisahan dalam KCKT 4. Aplikasi KCKT dalam bidang farmasi F. Kromatografi Planar 1. Pemilihan sistem kromatografi lapis tipis (KIT) 2. Interaksi solut-fasa gerak-fasa diam 3. Instrumentasi dan Deteksi Solut dalam Kromatografi Planar 4. Aplikasi Kromatografi Planar dalam Analisis Farmasi 5. Sistem kromatografi dan aplikasi kromatografi lapis tipis kinerja tinggi (KLTKT) dalam bidang farmasi G. Elektroforesis 1. Proses pemisahan dan pemilihan kondisi elektroforesis 2. Instrumentasi dalam elektroforesis 3. Aplikasi Elektroforesis dalam analisis Farmasi
3 Outcome Pembelajaran: 1. Mahasiswa mampu menjelaskan dasar dan mekanisme pemisahan dalam kromatografi 2. Mahasiswa mampu mengevaluasi dan menafsirkan kualitas pemisahan kromatogram 3. Mahasiswa mampu memilih sistem kromatografi yang harus digunakan berdasarkan pada sifat fisika kimia senyawa yang akan dianalisis, dan dapat mengoptimasikan sistem kromatografi tersebut agar didapatkan pemisahan yang baik. 4. Mahasiswa dapat mengaplikasikan pemisahan secara kromatografik untuk analisis sediaan farmasi, makanan, kosmetika, sampel biologik, dan melanjutkan hasil pemisahan tersebut untuk analisis kualitatif maupun kuantitatif Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan : Pertemuan : Minggu ke 1 Pendahuluan Pokok Bahasan : Pendahuluan Sub Pokok bahasan : 1. Definisi kromatografi 2. Klasifikasi kromatografi 3. Keunggula dan kegunaan pemisahan secara kromatografi di bidang farmasi Pokok Bahasan : Prinsip dasar pemisahan secara Kromatografi Sub Pokok bahasan : 1. Kesetimbangan fasa dan kesetimbangan dalam pemisahan 2. Mekanisme pemisahan secara kromatografi : proses elusi dalam komatografi, interaksi solut-fase diam- fase gerak 3. Kinetika dalam pemisahan secara kromatografi : teori lempeng {Plate theorft dan kuantitasi efisiensi kolom, teori laju (Rate theory?) dan pelebaran pita
4 Media : papan tulis, OHP Pertemuan : Minggu ke 2 Pokok Bahasan : Optimasi Kinetika Pemisahan Dan Kontrol Kualitas Pemisahan Sub Pokok bahasan : 1. Kuantifikasi efisiensi kolom 2. Variabel termodinamika yang mempengaruhi pemisahan 3. Optimasi variabel kinetika kolom Media : White board dan OHP Pertemuan : Minggu ke 3 Pokok Bahasan : Evaluasi kromatogram Sub Pokok bahasan : 1. Identifikasi dan kuantifikasi analit 2. Kontrol kualitas kromatogram 3. Kontrol kualitas data analisis kuantitatif Pokok Bahasan : Interaksi dan mekanisme retensi dalam berbagai system kromatografi gas dan cair Sub Pokok Bahasan : 1. Adsorbsi dalam kromatografi gas-padat dan kromatografi cair-cair 2. Reaksi kimia dalam kromatografi penukar ion dan pasangan ion, kromatografi eksklusi 3. Pemilihan tipe kromatografi Media : White board dan OHP Pertemuan : Minggu ke 4
5 Pokok Bahasan : Mekanisme retensi, elusi analit dan instrumentasi dalam kromatografi gas Sub Pokok bahasan : 1. Fasa diam dan fasa gerak yang tersedia 2. Interaksi analit-fasa diam-fasa gerak 3. Difusi analit dalam system 4. Bagan alat kromatografi gas (reservoir, pemasukkan sampel, detektor, pencatat sinyal) Media : White board dan OHP Pertemuan : Minggu ke 5 Pokok Bahasan : Pemilihan Sistem Kromatografi Gas Sub Pokok bahasan : 1. Selektifitas tertinggi berdasarkan klasifikasi Me Reynold dan Rohrshneider, index retensi kovat 2. Pola elusi 3. Volume dan pemasukan sampel 4. Kapasitas kolom analitik 5. Modus deteksi Media : White board dan OHP Pertemuan : Minggu ke 6 Pokok Bahasan : Evaluasi Dan Optimasi Resolusi Pemisahan Sub Pokok bahasan : 1. Evaluasi kromatogram 2. Optimasi Pemisahan dan waktu analisis 3. Evaluasi sinyal detektor Pokok Bahasan : Aplikasi Kromatografi Gas Dalam Bidang Farmasi Sub Pokok bahasan : 1. Analisis kuantitatif senyawa termostabil dalam sampel, contoh : analisis lemak dalam bentuk metil ester dalam sampel makanan dan kosmetika serta sampel biologic
6 2. Analisis senyawa volatil dalam obat, makanan dan kosmetika 3. Kekeliruan yang mungkin terjadi Media : White board dan OHP Pertemuan : Minggu ke 7 Pokok Bahasan : Midterm Metode : Mengerjakan soal midterm dengan materi pembelajaran minggu ke 1-6 Media : Alat tulis, kalkulator Pertemuan : Minggu ke 8 Pokok Bahasan : Aspek Umum Kromatografi Cair Sub Pokok bahasan : 1. Klasifikasi kromatografi cair berdasarkan fasa diam dan instrumentasi 2. Interaksi analit-fasa diam-fasa gerak 3. Dasar pemilihan tipe kromatografi cair Pertemuan : Minggu ke 9 Pokok Bahasan : Pemilihan Sistem Kromatografi Cair Kolom Terbuka Sub Pokok Bahasan : 1. Fungsi kromatografi cair kolom terbuka, kelebihan dan kekurangannya 2. Dasar pemilihan 3. Teknik pembuatan kolom dan kriteria kolom yang baik 4. Kontrol pemisahan
7 Pokok Bahasan : Aplikasi Kromatografi Cair Kolom Terbuka Dalam Bidang Farmasi Sub Pokok Bahasan : 1. Minimalisasi klorofil dalam ekstrak tanaman berklorofil 2. Minimalisasi lemak dalam ekstrak makanan dan kosmetika Pokok Bahasan : Pemilihan Sistem SPE Dan Instrumentasi Untuk Pemisahan Dalam Bidang Farmasi Sub pokok Bahasan : 1. Fungsi SPE 2. Fasa diam yang tersedia 3. Dasar pemilihan 4. Teknik pembuatan kolom dan kriteria kolom yang baik 5. Kontrol pemisahan 6. Kelebihan dari kromatografi kolom Pertemuan : Minggu ke 10 Pokok Bahasan : Pemilihan Sistem Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Sub Pokok Bahasan : 1. FungsiKOCT 2. Fasa diam yang tersedia 3. Dasar pemilihan fasa diam dan fasa gerak 4. Pola elusi Pokok Bahasan : Instrumental dalam KCKT Sub Pokok Bahasan : 1. Injektor dan volume sampel 2. Kapasitas kolom analitik, kolomlom penjaga 3. Modus deteksi dan detektor
8 Pertemuan : Minggu ke 11 Pokok Bahasan : Evaluasi Dan Optimasi Resolusi Pemisahan Dalam KCKT Sub Pokok Bahasan : 1. Evaluasi kromatogram 2. Optimasi pemisahan dan waktu anaiisis 3. Evaluasi sinyal detector 4. Kontrol kualitas pemisahan sistem kromatografi 5. Kekeliruan yang mungkin terjadi Pokok Bahasan : Aplikasi KCKT Dalam Bidang Farmasi Sub Pokok Bahasan : 1. Asam amino pada kolom fasa terbalik C 18 dengan deteksi sebagai derivatopa yang berfluoresensi 2. Vitamin dengan teknik pasangan ion Pertemuan : Minggu ke 12 Pokok Bahasan : Kromatografi Planar Sub Pokok Bahasan : 1. Pemilihan sistem KLT 2. Instrumentasi dalam dalam kromatografi planar 3. Aplikasi KLT dalam bidang farmasi 4. Sistem kromatografi dan aplikasi KLTKT dalam bidang farmasi Pertemuan : Minggu ke 13 Pokok Bahasan : Elektroforesis Sub Pokok Bahasan : 1. Mekanisme pemisahan dan pemilihan kondisi elektroforesis 2. Instrumentasi dalam elektroforesis
9 3. Aplikasi dalam bidang farmasi Pertemuan : Minggu ke 14 Pokok Bahasan : Ujian Akhir Metode : Mengerjakan soal midterm dengan materi pembelajaran minggu ke 1-13 Media : Alat tulis, kalkulator EVALUASI 1. Ujian Midterm bobot 40 % 2. Ujian Akhir Semester bobot 60 % 3. Untuk melihat keberhasilan motorik, dapat dilakukan dengan pengamatan kinerja mahasiswa dalam praktikum kromatografi (FAD 2612). Hasil pengamatan merupakan feedback bagi perbaikan metode pembelajaran dalam mata kuliah ini DAFTAR PUSTAKA 1. Adamovics, J.A (ed), 1997, Chromatographic Analysis of Pharmaceuticals, Marcel Dekker Inc., New York 2. Camilleri, P (ed), 1999, Capillary Electrophoresis Theory and Practice, Second Edition, Essex, United Kingdom 3. Fried, B. and Sherma, 1, 1996, Thin Layer Chromatography, Techniques and Aplication, Marcel Dekker Inc., New York 4. Grab, R.L., 1995, Modern practice of Gas Chromatography, Third Edition, John Wiley and Sons Inc., New York 5. Harold, M., Me Nair, D., James and Miller, D., 1997, Basic Gas Chromatography (Techniques in Analytical Chemistry) 6. Neue U.D. and El Fallah, M.Z., 1997, HPLC Columns, Theory, Technology and Practice, Wiley-VCH Toronto 7. Skoog, D.A., 1985, Principle of Instrumental Analysis, 3 th Ed., Saunders College Publishing, New York
10 8. Snyder, L.R., Kirkland, J.J., Glajch, J.L., 1997, Practical HPLC Method Development, Second Edition, John Wiley and Sons Inc, New York
Analisis Fisiko Kimia
Analisis Fisiko Kimia KROMATOGRAFI Oleh : Dr. Harmita DEFINISI Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran didasarkan atas perbedaan distribusi dari komponen-komponen campuran tersebut diantara dua fase,
Lebih terperinciDiperiksa Oleh : Dr. H. Wahyu Sopandi, M.A. (Ketua Program Studi Pend. Kimia)
KIMIA ANALITIK II (KI332) Halaman : 1 dari 8 Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh : Drs. Hokcu Suhanda, M.Si (Koordinator Mata Kuliah) Dr. H. Wahyu Sopandi, M.A. (Ketua Program Studi Pend. Kimia)
Lebih terperinciKROMATOGRAFI. Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc.
KROMATOGRAFI Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc. Tujuan Pembelajaran 1. Mahasiswa memahami pengertian dari kromatografi dan prinsip kerjanya 2. Mahasiswa mengetahui jenis-jenis kromatografi dan pemanfaatannya
Lebih terperinciRPKPS (RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER) KIMIA ANALISIS (TKK- 2248) 3 sks
RPKPS (RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER) KIMIA ANALISIS (TKK- 2248) 3 sks PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA M A L A N G 2014 1 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN
Lebih terperinciHukum Kesetimbangan Distribusi
Hukum Kesetimbangan Distribusi Gambar penampang lintang dari kolom kromatografi cair-cair sebelum fasa gerak dialirkan dan pada saat fasa gerak dialirkan. 1 Di dalam kolom, aliran fasa gerak akan membawa
Lebih terperinciVolume retensi dan volume mati berhubungan dengan kecepatan alir fase
BAB II. TEORI KROMATOGRAFI A. PRINSIP DASAR PEMISAHAN SECARA KROMATOGRAFI Sistem kromatografi tersusun atas fase diam dan fase gerak. Terj'adinya pemisahan campuran senyawa menjadi penyusunnya dikarenakan
Lebih terperinciBAB VII Kromatografi Cairan Kinerja Tinggi (KCKT) (High Performance Liquid Chromatography)HPLC
BAB VII Kromatografi Cairan Kinerja Tinggi (KCKT) (High Performance Liquid Chromatography)HPLC HPLC adalah produk mutakhir kromatografi yang banyak diminati untuk keperluan analisis ataupun preparatif.
Lebih terperinciBeberapa keuntungan dari kromatografi planar ini :
Kompetensi Dasar: Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan metode pemisahan dengan KLT dan dapat mengaplikasikannya untuk analisis suatu sampel Gambaran Umum KLT Kromatografi lapis tipis (KLT) dikembangkan
Lebih terperinciKelompok 2: Kromatografi Kolom
Kelompok 2: Kromatografi Kolom Arti Kata Kromatografi PENDAHULUAN chroma berarti warna dan graphien berarti menulis Sejarah Kromatografi Sejarah kromatografi dimulai sejak pertengahan abad ke 19 ketika
Lebih terperinciKROMATOGRAFI. Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran didasarkan atas perbedaan
KROMATOGRAFI Defenisi Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran didasarkan atas perbedaan distribusi dari komponen-komponen campuran tersebut diantara dua fase, yaitu fase diam (padat atau cair) dan
Lebih terperinci1. Identitas Mata Kuliah Nama mata kuliah : Kimia Analitik III: Kimia Analitik Instrumen Nomor Kode : KI512
Halaman : 1 dari 7 Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh : Prof. Dr. Anna Permanasari, M.Si (Koordinator Mata Kuliah) Dr. Ahmad Mudzakir, M.Si. (Ketua Program Studi Kimia) Dr. Ijang Rohman, M.Si.
Lebih terperinciOPTIMASI DAN VALIDASI METODE ANALISIS SUKROSA UNTUK MENENTUKAN KEASLIAN MADU PERDAGANGAN MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI
OPTIMASI DAN VALIDASI METODE ANALISIS SUKROSA UNTUK MENENTUKAN KEASLIAN MADU PERDAGANGAN MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI Aqnes Budiarti 1*, Ibrahim Arifin 1 1 Fakultas Farmasi Universitas
Lebih terperinciKIMIA ANALITIK II (Pemisahan & Elektrokimia) HERNANI JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA FPMIPA UPI
KIMIA ANALITIK II (Pemisahan & Elektrokimia) HERNANI JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA FPMIPA UPI TUJUAN Setelah mengikuti Mata Kuliah ini mahasiswa memiliki pemahaman tentang teknik dan dasar-dasar pemisahan noninstrumental
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ditjen. BKAK (2014), sifat fisikokimia pirasetam adalah : Gambar 2.1 Struktur Pirasetam. : 2-Oxopirolidin 1-Asetamida
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pirasetam 2.1.1 Uraian Bahan Menurut Ditjen. BKAK (2014), sifat fisikokimia pirasetam adalah : Gambar 2.1 Struktur Pirasetam Nama Kimia : 2-Oxopirolidin 1-Asetamida Rumus Molekul
Lebih terperinciKromatografi Gas-Cair (Gas-Liquid Chromatography)
Kromatografi Gas-Cair (Gas-Liquid Chromatography) Kromatografi DEFINISI Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran didasarkan atas perbedaan distribusi dari komponen-komponen campuran tersebut diantara
Lebih terperinciSIMULTANEOUS DETERMINATION OF PARACETAMOL AND IBUPROFENE MIXTURES BY HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY
9 SIMULTANEOUS DETERMINATION OF PARACETAMOL AND IBUPROFENE MIXTURES BY HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY Penetapan secara Simultan Campuran Parasetamol dan Ibuprofen dengan Kromatografi Cair Kinerja
Lebih terperinciLAPORAN TETAP KIMIA ANALITIK INSTRUMEN
LAPORAN TETAP KIMIA ANALITIK INSTRUMEN KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS I Oleh : Kelompok III 1. Bella Anggraini (061330400291) 2. Deka Pitaloka (061330400293) 3. Eka Anggraini (061330400298) 4. Elvania Novianti
Lebih terperinciUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA SILABUS SIL/KIM313 / 01 5 September 2008 1. Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) 2. Program Studi : Pendidikan Kimia 3. Mata kuliah & Kode
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM Praktikum HPLC, Analisa Tablet Vitamin C
LAPORAN PRAKTIKUM Praktikum HPLC, Analisa Tablet Vitamin C Nama : Ayu Elvana dan Herviani Sari Tanggal : 19 Desember 2012 Jam : 12.00-15.00 WIB Tujuan : 1. Praktikan dapat menentukan kadar vitamin C menggunakan
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) METODA PEMISAHAN Kode/SKS : PAF 333/2
RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) METODA PEMISAHAN Kode/SKS : PAF 333/2 Prof. Dr. Adek Zambrud Adnan, MS. Apt. Prof. Dr. Dedi Primaputra, DEA, Apt Dra. Fithriani Armyn, MSi. Apt. Fakultas Farmasi
Lebih terperinciSEJARAH. Pertama kali digunakan untuk memisahkan zat warna (chroma) tanaman
KROMATOGRAFI PENDAHULUAN Analisis komponen penyusun bahan pangan penting, tidak hanya mencakup makronutrien Analisis konvensional: lama, tenaga beasar, sering tidak akurat, tidak dapat mendeteksi pada
Lebih terperinciKimia Analisis II. Annisa Fillaeli
Kimia Analisis II Annisa Fillaeli Kimia Analisis II? Pendahuluan Aspek Termodinamika dalam Pemisahan Pemisahan dengan Cara Pengendapan Destilasi Ekstraksi Kromatografi HPLC Pendahuluan Bahan alam Identifikasi
Lebih terperinciBAB I TINJAUAN PUSTAKA
BAB I TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Obat Tradisional Menurut peraturan menteri kesehatan nomor 007 tahun 2012 obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Fase gerak : dapar fosfat ph 3,5 : asetonitril (80:20) : panjang gelombang 195 nm
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Optimasi Sistem KCKT Sistem KCKT yang digunakan untuk analisis senyawa siklamat adalah sebagai berikut: Fase diam : C 18 Fase gerak : dapar fosfat ph
Lebih terperinciPHARMACY, Vol.06 No. 02 Agustus 2009 ISSN Febriyanti Diah Puspita Sari*, Pri Iswati Utami*
PENETAPAN KADAR KLORAMFENIKOL DALAM TETES MATA PADA SEDIAAN GENERIK DAN MERK DENGAN METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI Febriyanti Diah Puspita Sari*, Pri Iswati Utami* Fakultas Farmasi Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kuat dilaboratorium kimia. Metode kromatografi, karena pemanfaatannya
BAB I PENDAHULUAN Berbagai metode kromatografi memberikan cara pemisahan paling kuat dilaboratorium kimia. Metode kromatografi, karena pemanfaatannya yang leluasa, dipakai secara luas untuk pemisahan analitik
Lebih terperinciBAB 6 RINGKASAN PENELITIAN
32 BAB 6 RINGKASAN PENELITIAN Validasi metode analisis merupakan suatu proses untuk menentukan keabsahan dan pertanggungjawaban suatu hasil percobaan di laboratorium, tetapi dalam proses dan perhitungannya
Lebih terperinciBAB V. TEORI KROMATOGRAFI PLANAR. Meliputi: kromatografi kertas dan kromatografi lapis tipis.
BAB V. TEORI KROMATOGRAFI PLANAR A. PENDAHULUAN Meliputi: kromatografi kertas dan kromatografi lapis tipis. Kromatografi kertas mulai dikenal sejak tahun 1800-an. Di Belanda, sejak tahun 1905 kromatografi
Lebih terperinciLAPORAN KIMIA ORGANIK
LAPORAN KIMIA ORGANIK KROMATOGRAFI KOLOM & KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS Isolasi Kurkumin dari Kunyit (Curcuma Longa L) Oleh : Dias Mandala Nurhutama 10609056 Asisten: Nila Tania Berghuis 20509041 Tanggal Percobaan:
Lebih terperinciCara Pengklasifikasian Kromatografi :
Cara Pengklasifikasian Kromatografi : 1. Berdasarkan macam fasa gerak. 2. Berdasarkan pasangan fasa gerak dan fasa diam. 3. Berdasarkan mekanisme pemisahan. 1 Berdasakan Macam fasa gerak 1. Kromatografi
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Pengumpulan Sampel Pengumpulan sampel ini dilakukan berdasarkan ketidaklengkapannya informasi atau keterangan yang seharusnya dicantumkan pada etiket wadah dan atau pembungkus.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ibuprofen 2.1.1 Sifat Fisikokimia Menurut Ditjen POM (1995), sifat fisikokimia dari Ibuprofen adalah sebagai berikut : Rumus Struktur : Gambar 1. Struktur Ibuprofen Nama Kimia
Lebih terperinciKromatografi gas-spektrometer Massa (GC-MS)
Kromatografi gas-spektrometer Massa (GC-MS) Kromatografi gas-spektrometer massa (GC-MS) adalah metode yang mengkombinasikan kromatografi gas dan spektrometri massa untuk mengidentifikasi senyawa yang berbeda
Lebih terperinciKROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI (KCKT) atau High Performance Liquid Chromatography (HPLC)
KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI (KCKT) atau High Performance Liquid Chromatography (HPLC) Oleh: Susila Kristianingrum susila.k@uny.ac.id Kompetensi Dasar: Mahasiswa dapat mendeskripsikan pemisahan secara
Lebih terperinciLAPORAN KIMIA ANALITIK KI-2221
LAPORAN KIMIA ANALITIK KI-2221 Percobaan 5 EKSTRAKSI PELARUT Nama : Nisrina Rizkia NIM : 10510002 Kelompok : 1 Tanggal Percobaan : 20 Maret 2012 Tanggal Laporan : 27 Maret 2012 Asisten Praktikum : Ka Elsi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengkompromikan daya pisah kromatografi, beban cuplikan, dan waktu analisis
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Analisis secara kromatografi yang berhasil baik berkaitan dengan mengkompromikan daya pisah kromatografi, beban cuplikan, dan waktu analisis atau kecepatan seperti digambarkan dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Sifat Fisikokimia Sifat fisikokimia menurut Ditjen POM (1995) adalah sebagai berikut :
BAB II TIJAUA PUSTAKA 2.1 Uraian Umum 2.1.1 Simetidin 2.1.1.1 Sifat Fisikokimia Sifat fisikokimia menurut Ditjen POM (1995) adalah sebagai berikut : Rumus struktur H 3 C H CH 2 S H 2 C C H 2 H C C H CH
Lebih terperinciVALIDASI METODE ANALISIS PENENTUAN KADAR HIDROKINON DALAM SAMPEL KRIM PEMUTIH WAJAH MELALUI KLT-DENSITOMETRI
VALIDASI METODE ANALISIS PENENTUAN KADAR HIDROKINON DALAM SAMPEL KRIM PEMUTIH WAJAH MELALUI KLT-DENSITOMETRI SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi syarat-syarat untuk menyelesaikan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM ANALISA VITAMIN C METODE HPLC HIGH PERFORMANCE LIQUID CROMATOGRAPHY
LAPORAN PRAKTIKUM ANALISA VITAMIN C METODE HPLC HIGH PERFORMANCE LIQUID CROMATOGRAPHY Hari/Tanggal Praktikum : Kamis/ 30 Juni 2016 Nama Mahasiswa : 1. Irma Yanti 2. Rahmiwita 3. Yuliandriani Wannur Azah
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Preparasi sampel Daging bebek yang direbus dengan parasetamol dihaluskan menggunakan blender dan ditimbang sebanyak 10 g kemudian dipreparasi dengan menambahkan asam trikloroasetat
Lebih terperinciKROMATOGRAFI FLUIDA SUPERKRITIS
KROMATOGRAFI FLUIDA SUPERKRITIS Oleh: Drs. Hokcu Suhanda, M.Si JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA 2006 1 Prinsip Dasar Perbedaan distribusi komponen-komponen diantara dua fasa dengan menggunakan fluida superkritis
Lebih terperinciBAB VI. ELEKTROFORESIS
BAB VI. ELEKTROFORESIS A. PENDAHULUAN Elektroforesis adalah teknik pemisahan yang didasarkan pada kemampuan analit bergerak melalui media konduktif sebagai akibat diaplikasikannya arus listrik. Media yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pemilihan Kondisi Optimum Kromatografi Gas untuk Analisis
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Pemilihan Kondisi Optimum Kromatografi Gas untuk Analisis DHA Kondisi analisis optimum kromatografi gas terpilih adalah dengan pemrograman suhu dengan suhu awal
Lebih terperinciANALISIS KADAR METANOL DAN ETANOL DALAM MINUMAN BERALKOHOL MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI GAS. Abstrak
ANALISIS KADAR METANOL DAN ETANOL DALAM MINUMAN BERALKOHOL MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI GAS Amalia Choirni, Atik Setiani, Erlangga Fitra, Ikhsan Fadhilah, Sri Lestari, Tri Budi Kelompok 12 Jurusan Kimia Fakultas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kofein 2.1.1 Sifat Fisikokimia Rumus struktur Rumus Molekul : C 8 H 10 N 4 O 2 Berat Molekul : 194,19 Pemerian : Serbuk putih atau bentuk jarum mengkilat putih, biasanya menggumpal,
Lebih terperinciSEMINAR TUGAS AKHIR ANALISA PENGUKURAN KADAR LARUTAN TEMULAWAK MENGGUNAKAN METODE TLC (THIN LAYER CHROMATOGRAPHY)
SEMINAR TUGAS AKHIR ANALISA PENGUKURAN KADAR LARUTAN TEMULAWAK MENGGUNAKAN METODE TLC (THIN LAYER CHROMATOGRAPHY) oleh : Zainal Abidin NRP : 2407 100 609 Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Sekartedjo, MSc NIP.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian yang terdahulu (Kevin, 2011), peneliti telah berhasil mendapatkan perolehan kembali (recovery) aspirin sebanyak 60-100% pada kedua
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4:1, MEJ 5:1, MEJ 9:1, MEJ 10:1, MEJ 12:1, dan MEJ 20:1 berturut-turut
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 5. Reaksi Transesterifikasi Minyak Jelantah Persentase konversi metil ester dari minyak jelantah pada sampel MEJ 4:1, MEJ 5:1, MEJ 9:1, MEJ 10:1, MEJ 12:1, dan MEJ
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut British Pharmacopeia (2009), sifat fisikokimia domperidone
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Domperidone 2.1.1 Sifat fisikokimia Menurut British Pharmacopeia (2009), sifat fisikokimia domperidone adalah sebagai berikut: Rumus struktur : Gambar 1 Struktur domperidone
Lebih terperinciBAB I Pengantar kromatografi Sejarah dan perkembangan kromatografi Teknik pemisahan yang sebenarnya dapat dikatagorikan teknik kromatografi adalah
BAB I Pengantar kromatografi Sejarah dan perkembangan kromatografi Teknik pemisahan yang sebenarnya dapat dikatagorikan teknik kromatografi adalah pada waktu Runge, F.F. (1834-1843) melakukan spot test
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut USP (2007), sifat fisikokimia cefadroxil adalah sebagai berikut:
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Cefadroxil 2.1.1 Sifat fisikokimia Menurut USP (2007), sifat fisikokimia cefadroxil adalah sebagai berikut: Rumus struktur : Gambar 1 Struktur cefadroxil Nama Kimia : 5-thia-1-azabicyclo[4.2.0]oct-2-ene-1-carbocylic
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM HPLC : ANALISA TABLET VITAMIN C
LAPORAN PRAKTIKUM HPLC : ANALISA TABLET VITAMIN C Nama : Juwita (127008003) Rika Nailuvar Sinaga (127008004) Hari / Tanggal Praktikum : Kamis / 19 Desember 2012 Waktu Praktikum : 12.00 15.00 WIB Tujuan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Merck, kemudian larutan DHA (oil) yang termetilasi dengan kadar akhir
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Optimasi esterifikasi DHA Dilakukan dua metode esterifikasi DHA yakni prosedur Lepage dan Merck, kemudian larutan DHA (oil) yang termetilasi dengan kadar akhir DHA
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini telah dilakukan pengembangan dan validasi metode analisis untuk penetapan kadar vitamin A dalam minyak goreng sawit secara KCKT menggunakan kolom C 18 dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Alprazolam 2.1.1 Sifat fisikokimia Rumus struktur : Gambar 1 Struktur Alprazolam Nama Kimia Rumus Molekul :8-Kloro-1-metil-6-fenil-4H-s-triazolo[4,3-α] [1,4] benzodiazepina
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN Penetapan kadar metoflutrin dengan menggunakan kromatografi gas, terlebih dahulu ditentukan kondisi optimum sistem kromatografi gas untuk analisis metoflutrin. Kondisi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Analisis Kuantitatif
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Analisis Kuantitatif Departemen Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, Depok, pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Schraiber pada tahun KLT merupakan bentuk kromatografi planar,
BAB I PENDAHULUAN Kromatografi lapis tipis (KLT) dikembangkan oleh Izmailoff dan Schraiber pada tahun 1938. KLT merupakan bentuk kromatografi planar, selain kromatografi kertas dan elektroforesis. Berbeda
Lebih terperinciPEMISAHAN ZAT WARNA SECARA KROMATORAFI. A. Tujuan Memisahkan zat-zat warna yang terdapat pada suatu tumbuhan.
PEMISAHAN ZAT WARNA SECARA KROMATORAFI A. Tujuan Memisahkan zat-zat warna yang terdapat pada suatu tumbuhan. B. Pelaksanaan Kegiatan Praktikum Hari : Senin, 13 April 2009 Waktu : 10.20 12.00 Tempat : Laboratorium
Lebih terperinciKROMATOGRAFI PERMIASI GEL. Gel permeation chromatography
KROMATOGRAFI PERMIASI GEL Gel permeation chromatography Kromatografi Permiasi Gel (KPG) adalah satu tipe kromatografi ekslusi. KPG digunakan dalam salah satu hal berikut: 1. spesies dengan BM tinggi(bm>2000)
Lebih terperinciEKSTRAKSI FASA PADAT;
EKSTRAKSI FASA PADAT; Aplikasi pada Persiapan Analisis, oleh Muchtaridi, Ph.D., Apt; Aliya Nur Hasanah, M.Si., Apt.; Ida Musfiroh, M.Si., Apt. Hak Cipta 2015 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta
Lebih terperinciPENETAPAN KADAR KOTRIMOKSAZOL DENGAN METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI (KCKT) TUGAS AKHIR OLEH: ARAHMAN AKBAR NIM
PENETAPAN KADAR KOTRIMOKSAZOL DENGAN METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI (KCKT) TUGAS AKHIR OLEH: ARAHMAN AKBAR NIM 102410034 PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS FARMASI DAN MAKANAN FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gates dan George Soros, sehingga terbentuk GF ATM (global fund against
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis hingga kini masih jadi masalah kesehatan utama di dunia. Berbagai pihak mencoba bekerja bersama untuk memeranginya. Bahkan penyakit ini akhirnya mampu
Lebih terperinciValidasi metode analisa penetapan kadar.(nining Sugihartini, dkk) 111
Validasi metode analisa penetapan kadar.(nining Sugihartini, dkk) 111 VALIDASI METODE ANALISA PENETAPAN KADAR EPIGALOKATEKIN GALAT DENGAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI VALIDATION METHOD OF QUANTITATIVE
Lebih terperinciPENGARUH PERENDAMAN TERHADAP KADAR AKRILAMIDA DALAM KENTANG GORENG SECARA KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI SKRIPSI OLEH: ZULHAMIDAH NIM
PENGARUH PERENDAMAN TERHADAP KADAR AKRILAMIDA DALAM KENTANG GORENG SECARA KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI SKRIPSI OLEH: ZULHAMIDAH NIM 060804037 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011
Lebih terperinciKata kunci : deksametason, jamu pegal linu, KCKT
ANALISIS BAHAN KIMIA OBAT DEKSAMETASON DALAM JAMU PEGAL LINU MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI Aqnes Budiarti 1 *, Muhamad Barik Ulfa Faza 1 1 Jurusan S1 Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas
Lebih terperinciPRAKTIKUM ANALISIS KUALITATIF MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI GAS (GLC)
PRAKTIKUM ANALISIS KUALITATIF MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI GAS (GLC) LAPORAN disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Instrumentasi Analitik Dosen Pembimbing : Dra. Dewi Widyabudiningsih, MT Tanggal
Lebih terperinciMATA KULIAH TEKNOLOGI DAN FORMULASI SEDIAAN CAIR-SEMIPADAT (FAS 3411)
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH TEKNOLOGI DAN FORMULASI SEDIAAN CAIR-SEMIPADAT (FAS 3411) Oleh : Prof. Dr. Marchaban, DESS., Apt. T. N. Saifullah S., M.Si., Apt FAKULTAS FARMASI
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini, pengambilan lima sampel yang dilakukan dengan cara memilih madu impor berasal Jerman, Austria, China, Australia, dan Swiss yang dijual
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Pemilihan komposisi fase gerak untuk analisis levofloksasin secara KCKT
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Pencarian kondisi analisis optimum levofloksasin a. Pemilihan komposisi fase gerak untuk analisis levofloksasin secara KCKT Pada penelitian ini digunakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Flukonazol 2.1.1 Sifat fisikokimia Menurut USP Convention Inc. (2006), sifat fisikokimia flukonazol adalah: Gambar 1 Struktur Flukonazol Nama Kimia Rumus Molekul : 2,4-Difluoro-1,1
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Simvastatin 2.1.1 Uraian Bahan Menurut Moffat, et al., (2004), sifat fisiko kimia simvastatin adalah sebagai berikut: Rumus struktur: Gambar 1. Struktur Simvastatin Rumus Molekul
Lebih terperinciKata Kunci : kromatografi gas, nilai oktan, p-xilena, pertamax, pertamax plus.
Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN: 2541-0849 e-issn: 2548-1398 Vol. 2, No 8 Agustus 2017 ANALISIS KANDUNGAN p-xilena PADA PERTAMAX DAN PERTAMAX PLUS DENGAN TEKNIK KROMATOGRAFI GAS (GC-PU 4600)
Lebih terperinciABSTRAK. POTENSI BIJI ASAM JAWA (Tamarindus indica) SEBAGAI BAHAN BAKU ALTERNATIF BIODIESEL
ABSTRAK POTENSI BIJI ASAM JAWA (Tamarindus indica) SEBAGAI BAHAN BAKU ALTERNATIF BIODIESEL Produksi minyak bumi mengalami penurunan berbanding terbalik dengan penggunaannya yang semakin meningkat setiap
Lebih terperinciKLASIFIKASI KROMATOGRAFI
KROMATOGRAFI KOLOM Oleh: Susila Kristianingrum susila.k@uny.ac.id Kompetensi Dasar Mahasiswa dapat mendeskripsikan pemisahan secara Krom.kolom, menginterpretasi dan mengaplikasikan metode pemisahan ini
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Siklamat 1. Karakteristik Fisika Kimia Rumus struktur : Rumus molekul : C 6 H 12 NNaO 3 S Nama kimia : Sodium N-Cyclohexylsulfamate Berat molekul : 201,2 g/mol Pemerian Kelarutan
Lebih terperinciBAB 1 TINJAUAN PUSTAKA
PENDAHULUAN Nyamuk merupakan serangga yang dapat mengancam kesehatan manusia, karena dapat menjadi vektor berbagai penyakit, antara lain malaria dan demam berdarah. Saat ini, wilayah penyebaran nyamuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sediaan pemutih wajah. Hal ini dikarenakan efektivitas kerja dari hidrokuinon
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hidrokuinon merupakan zat aktif yang paling banyak digunakan dalam sediaan pemutih wajah. Hal ini dikarenakan efektivitas kerja dari hidrokuinon yaitu dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tertentu seperti asam-asam amino, asam-asam nukleat, dan proteinprotein
BAB I PENDAHULUAN Kromatografi Cair Tenaga Tinggi (KCKT) atau biasa juga disebut dengan High Performance Liquid Chromatography (HPLC) merupakan metode yang tidak destruktif dan dapat digunakan baik untuk
Lebih terperinciPENGARUH LAMA WAKTU PENDINGINAN TERHADAP RENDEMEN DAN KEMURNIAN ALFA MANGOSTIN DARI KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana Linn.
PENGARUH LAMA WAKTU PENDINGINAN TERHADAP RENDEMEN DAN KEMURNIAN ALFA MANGOSTIN DARI KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana Linn.) SKRIPSI Oleh : NOERMALINDA PERMATA SARI K 100 060 086 FAKULTAS FARMASI
Lebih terperinciTINJAUAN MATA KULIAH MODUL 1. TITRASI VOLUMETRI
iii Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH MODUL 1. TITRASI VOLUMETRI Kegiatan Praktikum 1: Titrasi Penetralan (Asam-Basa)... Judul Percobaan : Standarisasi Larutan Standar Sekunder NaOH... Kegiatan Praktikum
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan interpretasi penemuan, dapat simpulkan bahwa metode validasi penetapan kadar dengan menggunakan fase diam Silika gel GF 254
Lebih terperinciBAB IV. KROMATOGRAFI CAIR
BAB IV. KROMATOGRAFI CAIR A. INTERAKSI SOLUT-FASE GERAK-FASE DIAM Sistem paling sedrhana dari kromatografi cair adalah kromatografi kolom terbuka. Sistem ini tergolong non-instrumental method. Hampir semua
Lebih terperinciSILABUS. : Metode Pemisahan dan Analisis Kimia
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Lebih terperinciRANCANGAN PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
RANCANGAN PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) KIMIA TANAH (PNT322) OLEH: Dr. Ir. Syafrimen Yasin, MS Dr. Ir. Teguh Budi Prasetyo, MS PROGRAM STUDI: ILMU TANAH PROGRAMS TUDI: AGROEKOTEKNOLOGI
Lebih terperinciPHARMACY, Vol.06 No. 02 Agustus 2009 ISSN ANALISIS KUALITATIF PARASETAMOL PADA SEDIAAN JAMU SERBUK PEGAL LINU YANG BEREDAR DI PURWOKERTO
ANALISIS KUALITATIF PARASETAMOL PADA SEDIAAN JAMU SERBUK PEGAL LINU YANG BEREDAR DI PURWOKERTO Muhammad Irfan Firdaus*, Pri Iswati Utami * Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jl. Raya
Lebih terperinci2. Menentukan kadar berbagai tablet Vitamin C menggunakan metoda HPLC. HPLC(HighPerfomance Liquid Cromatografi)
LAPORAN PRAKTIKUM 8 HPLC: ANALISA TABLET VITAMIN C Oleh : Maria Lestari dan Henny E. S. Ompusunggu Hari/Tanggal/Jam Praktikum : Rabu/ 19 Desember 2012/ 12.00 s/d selesai Tujuan : 1. Mengetahui prinsip
Lebih terperinciHigh Performance Liquid Chromatography (HPLC) Indah Solihah
High Performance Liquid Chromatography (HPLC) Indah Solihah HPLC Merupakan teknik pemisahan senyawa dengan cara melewatkan senyawa melalui fase diam (stationary phase) Senyawa dalam kolom tersebut akan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Apotek Apabila kita lihat pengertian aslinya, sebenarnya apotek berasal dari bahasa Yunani apotheca, yang secara harfiah berarti penyimpanan. Dalam bahasa Belanda, apotek disebut
Lebih terperinciMATA KULIAH TEKNOLOGI DAN FORMULASI SEDIAAN CAIR-SEMIPADAT (FAA 3421)
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH TEKNOLOGI DAN FORMULASI SEDIAAN CAIR-SEMIPADAT (FAA 3421) Oleh : Prof. Dr. Marchaban, DESS., Apt. Drs. Mufrod, M.Sc., Apt FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS
Lebih terperinciUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SILABUS
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SILABUS I. Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Program Studi : Kimia Mata Kuliah : Kimia Umum Semester : 1 Dosen
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN Sistem kromatografi yang digunakan merupakan kromatografi fasa balik, yaitu polaritas fasa gerak lebih polar daripada fasa diam, dengan kolom C-18 (n-oktadesil silan)
Lebih terperinciPusat Pengujian c.q Bagian Pengolahan Hasil Ujian Universitas Terbuka Jalan Cabe Raya Ciputat Tangerang Po Box 6666 Jakarta
ix M Tinjauan Mata Kuliah ata kuliah Praktikum Kimia 1 dengan kode PEKI 4311 berbobot 3 SKS dan terdiri dari 9 modul. Mata kuliah ini gabungan dari beberapa mata kuliah seperti mata kuliah Kimia Analitik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN ZAT PADAT
BAB I PENDAHULUAN FASE DIAM A. LATAR BELAKANG a. Sejarah Kromatografi adalah istilah umum untuk berbagai cara pemisahan berdasarkan partisi cuplikan antara fasa yang bergerak, dapat berupa gas atau zat
Lebih terperinciEFISIENSI KOLOM. Bentuk-bentuk kromatogram
EFISIENSI KOLOM Pertemuan 3 Bentuk-bentuk kromatogram - Linier (simetris, bentuk gaus), ideal (puncak sempit) - Tidak linier dan tidak ideal C S C S C S K = C S /C m K > C K < CS /C S /C m m C m C m C
Lebih terperinciBAB V KROMATOGRAFI. Pada bab ini akan dijelaskan konsep dasar kromatografi, penggolongan kromatografi,
BAB V KROMATOGRAFI A. PENDAHULUAN 1. Deskripsi singkat Pada bab ini akan dijelaskan konsep dasar kromatografi, penggolongan kromatografi, kromatografi kolom, kromatografi kertas dan Lapis tipis, kromatografi
Lebih terperinciLAPORAN KIMIA PEMISAHAN BAB CAMPURAN
1.1 Judul Percobaan Kromatografi kertas 1.2 Tujuan Percobaan LAPORAN KIMIA PEMISAHAN BAB CAMPURAN I TUJUAN DAN PRINSIP PERCOBAAN Memisahkan Zat Warna Tinta Melalui Kromatografi Kertas 1.3 Prinsip Percobaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Obat Generik (Unbranded Drug) adalah obat dengan nama generik, nama
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Obat Nama Generik 2.1.1. Pengertian Obat Generik Obat Generik (Unbranded Drug) adalah obat dengan nama generik, nama resmi yang telah ditetapkan dalam Farmakope Indonesia dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3. Bahan baku dengan mutu pro analisis yang berasal dari Merck (kloroform,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. BAHAN 1. Standar DHA murni (Sigma-Aldrich) 2. Standar DHA oil (Tama Biochemical Co., Ltd.) 3. Bahan baku dengan mutu pro analisis yang berasal dari Merck (kloroform, metanol,
Lebih terperinciPERENCANAAN PENGAWASAN MUTU II
PERENCANAAN PENGAWASAN MUTU II Dr. Slamet Ibrahim KK FARMAKOKIMIA SEKOLAH FARMASI ITB PENGAWASAN MUTU 1. Bahan baku : meliputi pemeriksaan Identifikasi Kemurnian Penetapan tetapan fisika Penetapan kadar
Lebih terperinci