ABSTRAKSI. Karlina Dewi
|
|
- Iwan Oesman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Pengaruh Laba, Arus Kas, Likuiditas, Leverage, Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Institusional dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Financial Distress (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode ) ABSTRAKSI Karlina Dewi Penelitian ini dilakukan atas dasar terjadinya fenomena kebangkrutan dari perusahaanperusahaan besar di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya financial distress pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010 sampai dengan Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan kuantitatif. Variabel terikat dari penelitian adalah financial distress sementara variabel bebas penelitian terdiri dari return on assets, arus kas, current ratio, debt to equity ratio, ukuran perusahaan, kepemilikan institusional dan kepemilikan manajerial. Teknik analisis yang dipergunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil dari analisis penelitian membuktikan bahwa secara simultan seluruh variabel bebas terbukti berpengaruh terhadap financial distress. Sementara hasil uji parsial membuktikan bahwa hanya variabel ROA yang berpengaruh terhadap financial distress. Sementara itu variabel arus kas, CR, DER, kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional tidak berpengaruh secara signifikan terhadap financial distress. Besaran kontribusi seluruh variabel bebas penelitian hanya sebesar 30,1% sehingga disarankan untuk penelitian mendatang agar menentukan variabel bebas lain yang dapat mempengaruhi financial distress. Kata kunci : financial distress, return on assets, arus kas, current ratio, debt to equity ratio, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional PENDAHULUAN Financial distress adalah suatu konsep luas yang terdiri dari beberapa situasi dimana suatu perusahaan menghadapi masalah kesulitan keuangan. Istilah umum untuk menggambarkan situasi tersebut adalah kebangkrutan, kegagalan melunasi hutang, dan default. Ketidakmampuan melunasi utang menunjukkan kinerja negatif dan menunjukkan adanya masalah likuiditas. Default berarti suatu perusahaan melanggar perjanjian dengan kreditur dan dapat menyebabkan tindakan hukum (Sari dan Wuryan, 2005). Van Horne (2008) menyatakan bahwa kondisi financial distress dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor, namun faktor utamanya adalah kinerja keuangan dari perusahaan itu sendiri. Lebih jauh lagi dinyatakan bahwa rasio-rasio keuangan yang memperlihatkan kinerja keuangan secara riil antara lain adalah profitabilitas, likuiditas, dan leverage sementara terdapat juga faktor selain kinerja keuangan namun berhubungan dengan kondisi perusahaan tersebut yaitu faktor ukuran perusahaan. Profitabilitas yaitu kemampuan perusahaan memperoleh laba, pada saat berada pada kondisi positif maka akan membuat
2 perusahaan terbebas dari masalah financial distress, namun pada saat mengalami kerugian maka akan berdampak pada terjadinya financial distress. Sedangkan likuiditas terkait dengan seberapa likuid aliran modal perusahaan untuk dapat mendanai seluruh operasi jangka pendek perusahaan. Semakin likuid sebuah perusahaan maka akan semakin besar aktivitas operasional dan laba operasional yang diperoleh dan karenanya akan membuat perusahaan bebas dari masalah financial distress. Sementara leverage merupakan indikator untuk melihat seberapa besar ketersediaan dana perusahaan untuk menutup seluruh kewajiban jangka panjang yang berpotensi pada kebangkrutan. Semakin besar leverage sebuah perusahaan maka akan semakin kecil ketersediaan modal yang dimiliki, artinya pada kondisi tersebut jumlah hutang jauh lebih besar daripada jumlah modal, dan karenanya perusahaan terpaksa harus menutup seluruh hutangnya dan kemudian berpotensi mengalami kerugian yang besar yang berujung pada terjadinya financial distress. Sependapat dengan pendapat tersebut, Fachruddin (2008) mengemukakan bahwa financial distress sebuah perusahaan selain disebabkan oleh faktor kinerja keuangan perusahaan juga ditentukan oleh struktur kepemilikan dari perusahaan itu sendiri. Penelitian ini dilakukan dengan objek penelitian pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Tahun 2011 sampai dengan Tahun Fokus kajian pada perusahaan manufaktur didasarkan pada kenyataan bahwa pada awal Tahun 2016 tercatat terdapat 7 perusahaan besar industri manufaktur yang telah dan sedang mengalami krisis kebangkrutan, diantaranya adalah Ford Motor Indonesia, Toshiba Indonesia, Panasonic, Sharp Indonesia, Sony Indonesia, Nokia, General Motor Indonesia ( diakses pada 10 Oktober 2016). Ketujuh perusahaan manufaktur dengan produk ternama tersebut dinyatakan telah mengalami defisit pendapatan selama lebih dari 3 tahun secara berturut-turut dan karenanya telah melakukan berbagai langkah seperti pemutusan hubungan kerja sebagian besar karyawannya hingga penutupan pabrik. Berdasarkan latar belakang tersebut dan juga atas dasar fenomena yang telah diungkapkan, maka penelitian ini dilakukan untuk mengkaji tentang faktorfaktor yang mempengaruhi kondisi financial distress perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode Tahun Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini antara lain: 1. Untuk mengetahui pengaruh Profitabilitas terhadap Financial Distress 2. Untuk mengetahui pengaruh Arus Kas terhadap Financial Distress 3. Untuk mengetahui pengaruh Likuiditas terhadap Financial Distress 4. Untuk mengetahui pengaruh Leverage terhadap Financial Distress 5. Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap Financial Distress 6. Untuk mengetahui pengaruh kepemilikan institusional terhadap Financial Distress 7. Untuk mengetahui pengaruh kepemilikan manajerial terhadap Financial Distress LANDASAN TEORITIS Teori Keagenan Jogiyanto (2010) menyatakan bahwa prinsip utama teori ini adanya hubungan kerja antara pihak yang memberi wewenang yaitu investor dengan pihak yang menerima wewenang (agensi) yaitu manajer. Pemisahan pemilik dan manajemen di dalam literatur akuntansi disebut dengan Agency Theory (teori keagenan). Menurut Sunarto (2009) teori ini merupakan salah satu teori yang muncul dalam perkembangan riset akuntansi yang merupakan modifikasi dari
3 perkembangan model akuntansi keuangan dengan menambahkan aspek perilaku manusia dalam model ekonomi. Teori agensi mendasarkan hubungan kontrak antara pemegang saham/pemilik dan manajemen/manajer. Menurut teori ini hubungan antara pemilik dan manajer pada hakekatnya sukar tercipta karena adanya kepentingan yang saling bertentangan. Dalam teori keagenan pihak manajemen sebagai agent bertanggung jawab secara moral dan profesional menjalankan perusahaan sebaik mungkin untuk mengoptimalkan operasi dan laba perusahaan (Sunarto, 2009). Dengan demikian di dalam satu perusahaan terdapat dua kepentingan yang beda, yaitu kepentingan untuk mengoptimalkan keuntungan bagi perusahaan milik principal dan kepentingan pribadi agent yang akan memegang tanggung jawab besar untuk mandapatkan imbalan yang besar pula. Dengan kata lain kepentingan pribadi bagi agent sendiri (Bukhori dan Raharja 2012). Pemilik saham hanya bertugas mengawasi dan memonitor jalanya perusahaan yang dikelola oleh menajemen serta mengembangkan sistem insentif bagi pengelola manajemen untuk memastikan bahwa mereka bekerja demi kepentinagan perusahaan. Penelitian Terdahulu Banyak penelitian telah dilakukan untuk menginvestigasi pengaruh dari kinerja keuangan dan struktur kepemilikan terhadap financial distress yang dialami oleh berbagai macam perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Orina Andre (2011) meneliti pengaruh dari profitabilitas, likuiditas, dan leverage dalam mempredikisi financial distress dengan hasil bahwa profitabilitas dan leverage memiliki pengaruh yang signifikan terhadap financial distress sementara likuiditas tidak berpengaruh. Penelitian yang dilakukan oleh Novi S. Budiaro (2013) meneliti pengaruh struktur kepemilikan, likuiditas dan leverage terhadap financial distress dengan hasil bahwa kepemilikan institusional dan likuiditas berpengaruh signifikan terhadap financial distress, sementara leverage tidak berpengaruh. Penelitian yang dilakukan oleh Hastuti, dkk (2014) meneliti pengaruh dari struktur kepemilikan dan karakteristik perusahaan terhadap kemungkinan kesulitan keuangan (financial distress) yang dialami perusahaan dengan hasil bahwa kepemilikan manajerial, likuiditas dan rasio aktivitas berpengaruh signifikan terhadap financial distress sementara kepemilikan institusional dan leverage tidak berpengaruh. Penelitian Putri dan Merkusiwati (2014) meneliti tentang pengaruh dari mekanisme corporate governance, likuuiditas, leverage dan ukuran perusahaan terhadap financial distress dengan hasil bahwa hanya ukuran perusahaan yang secara parsial terbukti berpengaruh negatif dan signifikan terhadap financial distress sementara variabel lainnya tidak berpengaruh. Penelitian Sinaga (2015) meneliti tentang pengaruh karakteristik komite audit dan struktur kepemilikan terhadap financial distress pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode dengan hasil bahwa hanya kepemilikan manajerial yang terbukti berpengaruh secaa negatif dan signifikan terhadap financial distress sementara variabel-variabel lain dalam penelitiannya tidak terbukti mempengaruhi financial distress. Penelitian Imam Mas ud dan Reva Maymi Srengga (2012) meneliti tentang pengaruh rasio-rasio keuangan (Likuiditas, profitabilitas, financial leverage dan arus kas operasi) terhadap kemungkinan terjadinya financial distress pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode Hasil dari penelitiannya membuktikan bahwa hanya profitabilitas dan arus kas yang berpengaruh terhadap financial distress sementara likuiditas dan leverage tidak berpengaruh.
4 KERANGKA PIKIR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Gambar 1. Kerangka Pemikiran Hipotesis yang dikembangkan dalam penelitian ini antara lain : H : Profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap financial distress H2 : Arus Kas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap financial distress H3 : Likuiditas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap financial distress H4 : Leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap financial distress H5 : Ukuran Perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap financial distress H6 : Kepemilikan Institusional berpengaruh negatif dan signifikan terhadap financial distress H7 : Kepemilikan Manajerial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap financial distress METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel terikat, yang masuk dalam kategori variabel terikat dalam penelitian ini adalah financial distress. Financial distress adalah kondisi dimana sebuah perusahaan mengalami kondisi yang memperlihatkan penurunan kinerja dan kondisi kesehatan dari perusahaan tersebut (Sutedi, 2011). Financial Distress pada penelitian ini merupakan variabel dummy dengan data kategorik, dimana perusahaan yang dikategorikan financial distress adalah perusahaan yang mengalami kerugian selama minimal 2 tahun berturut-turut dan mendapat kode 1, sedangkan yang tidak mengalami financial distress mendapatkan kode Variabel bebas, variabel bebas dari penelitian ini terdiri dari: a. Profitabilitas, dengan pendekatan Return on Assets yaitu rasio kemampulabaan sebuah perusahaan diukur atas laba bersih perusahaan tersebut dibandingkan dengan total aset yang dimiliki (Kasmir, 2015). Rumus pengukuran yang dipergunakan : b. Arus kas, yaitu total dari seluruh kas yang masuk dan keluar dari sebuah perusahaan pada satu periode laporan keuangan (Kasmir, 2015). Rumus pengukuran yang dipergunakan :
5 c. Likuiditas, dengan pendekatan current ratio, yaitu rasio yang memperlihatkan kemampuan perusahaan dalam menutup biaya operasional jangka pendeknya (Kasmir, 2015). Rumus pengukuran yang dipergunakan : d. Leverage, dengan pendekatan Debt to Equity Ratio, yaitu rasio yang memperlihatkan proporsi atas penggunaan utang untuk membiayai investasinya, rasio ini memperlihatkan efektivitas perusahaan dalam menunjang dan mengoperasionalkan aktivitasnya (Kasmir, 2015). Rumus pengukuran yang dipergunakan : e. Ukuran perusahaan, seberapa besar aset dan modal yang dimiliki sebuah perusahaan untuk digunakan dalam membiayai aktivitas operasionalnya (Kasmir, 2015). Rumus pengukuran yang dipergunakan : f. Kepemilikan institusional, yaitu jumlah saham perusahaan yang dimiliki oleh institusi bukan bank (Jogiyanto, 2010). g. Kepemilikan manajerial, yaitu jumlah saham perusahaan yang dimiliki oleh manajer ataupun direksi dari perusahaan tersebut (Jogiyanto, 2010). Teknik Analisis 1. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif dipergunakan untuk dapat melakukan penggambaran kondisi variabel yang diteliti berdasarkan sebaran distribusi data yang diperoleh dari pengumpulan data. 2. Analisis Regresi Logistik Regresi logistik merupakan analisis yang dipergunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat seperti halnya regresi linier sederhana dan berganda, namun penggunaannya khusus untuk model dengan variabel terikat berupa data kategorik berpasangan (data dummy) (Ghozali, 2011) Tahapan dalam analisis regresi logistik terdiri atas : a. Uji Kelayakan Model Uji kelayakan model dalam analisis regresi logistik didasarkan atas 2 uji, yaitu: Uji Hosmer dan Lameshow. Sebuah model dinyatakan layak (fit) apabila memenuhi syarat besaran nilai signifikansi Hosmer dan Lameshow > 0,05. Uji -2Likelihood Ratio, sebuah model dinyatakan layak apabila besaran nilai iterasi pada blok 0 regresi logistik lebih besar dari besaran nilai iterasi pada blok 1 regresi logistik yang dikembangkan. b. Uji Pengaruh Parsial (Uji Hipotesis) Uji hipotesis pada analisis regresi logistik didasarkan pada uji Wald, dimana sebuah variabel bebas dinyatakan berpengaruh terhadap variabel terikat apabila memenuhi syarat besaran nilai signifikansi Wald < 0,05.
6 HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini mengkaji tentang financial distress yang dialami oleh perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia selama periode Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2015, serta faktorfaktor yang mempengaruhinya. Metode penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan ketentuanketentuan syarat sampel yang sudah ditentukan sebelumnya sehingga dari seluruh anggota populasi yang ada, ditentukan sejumlah 12 sampel perusahaan sebagai objek dari penelitian ini. Tabel 1. Daftar Nama Perusahaan Sampel Penelitian No. Kode Nama Perusahaan Keterangan 1 ARGO Argo Pantes Tbk 2011 dan ESTI Ever Shine Textile Industry Tbk 2012, 2013 dan FPNI Titan Kimia Nusantara Tbk 2010 sampai dengan HDTX Pan Asia Indosyntec Tbk 2013 dan INCI Intan Wijaya International Tbk 2010 dan MLIA Mulia Industrindo Tbk 2011 sampai NIKL Pelat Timah Nusantara Tbk 2011 dan PTSN Sat Nusa Persada Tbk 2009 sampai RMBA Bentoel International Investama Tbk 2012 sampai SSTM Sunson Textile Manufacturer Tbk 2011 sampai SULI Sumalindo Lestari Jaya Tbk 2011 sampai UNTX Unitex Tbk 2009 sampai 2011
7 Deskripsi Variabel Penelitian Variabel-variabel dalam penelitian ini meliputi nilai-nilai kondisi financial distress perusahaan, profitabilitas (ROA), arus kas, likuiditas (CR), leverage (DER), ukuran perusahaan, kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional. Berikut ini adalah penjelasan dari statistik data penelitian : Tabel 2. Statistik Financial Distress Tabel 3. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Berdasarkan tabel 2 dan 3 diatas menunjukkan hasil analisis statistik deskriptif pada variable penelitian, dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Variabel financial distress merupakan variabel dummy dimana nilai terkecil adalah 0 menyatakan tidak terjadi financial distress dan 1 menyatakan terjadi finncial distress. Jumlah data 0 yang muncul adalah sebanyak 37 data (61,7%) sementara data 1 sebanyak 23 data (38,3%). 2. Variabel ROA, memiliki nilai rata-rata -0,0325, dengan nilai ROA terendah yaitu -0,35 pada PT. Sumalindo Lestari Jaya Tbk di Tahun 2013 sementara ROA tertinggi adalah sebesar 0,35 pada PT. Mulia Industrindo Tbk di Tahun Nilai standar deviasi yang diperoleh sebesar 0,0934 terbukti lebih besar dari nilai mean sehingga distribusi data dari ROA tidak statis, atau data yang dimiliki tidak bersifat homogen (heterogen). 3. Variabel arus kas memiliki nilai rata-rata -402,6517 dengan nilai terendah yaitu ,08 pada PT. Argo Pantes Tbk di Tahun 2014 dan nilai tertinggi yaitu pada PT. Pan Asia Indosyntec Tbk di Tahun Nilai standar deviasi yang diperoleh sebesar 10040,12 terbukti lebih besar dari nilai mean sehingga distribusi data dari arus kas tidak statis, atau data yang dimiliki tidak bersifat homogen (heterogen). 4. Variabel CR memiliki nilai rata-rata 1,3521 dengan nilai CR terendah yaitu 0,01 pada PT. Intan Wijaya International Tbk tahun 2010, dan dengan nilai tertinggi yaitu 4,71 pada PT. Unitex Tbk tahun Nilai standar deviasi yang diperoleh sebesar 1,139 terbukti lebih besar dari nilai mean sehingga distribusi data dari CR tidak statis, atau data yang dimiliki tidak bersifat homogen (heterogen). 5. Variabel DER memiliki nilai rata-rata 1,4034 dengan nilai terendah yaitu -31,78 pada PT. Sumalindo Lestari Jaya Tbk tahun 2012 dan nilai tertinggi yaitu 40,37 pada PT. Sumalindo Lestari Jaya Tbk tahun Nilai standar deviasi yang diperoleh sebesar 7,61376 terbukti
8 lebih besar dari nilai mean sehingga distribusi data dari DER tidak statis, atau data yang dimiliki tidak bersifat homogen (heterogen). 6. Variabel ukuran perusahaan memiliki rata-rata sebesar 13,996 dengan nilai terendah sebesar 11,74 yaitu pada PT. Intan Wijaya International Tbk di Tahun 2011 dan nilai terbesar yaitu 16,14 yaitu pada PT. Bentoel International Investama Tbk di Tahun Nilai standar deviasi yang diperoleh sebesar 21,18381 terbukti lebih besar dari nilai mean sehingga distribusi data dari ukuran perusahaan tidak statis, atau data yang dimiliki tidak bersifat homogen (heterogen). 7. Variabel kepemilikan manajerial memiliki nilai rata-rata 12,0035 dengan nilai kepemilikan terendah adalah 0 yang berarti tidak adanya kepemilikan saham manajer di perusahaan penelitian dimana hal ini ditemukan dibanyak sampel, sementara kepemilikan manajerial tertinggi adalah sebesar 0,70 yaitu pada PT. Sat Nusa Persada Tbk di Tahun Nilai standar deviasi yang diperoleh sebesar 21,80767 terbukti lebih besar dari nilai mean sehingga distribusi data dari kepemilikan manajerial tidak statis, atau data yang dimiliki tidak bersifat homogen (heterogen). 8. Variabel kepemilikan institusional memiliki nilai rata-rata 21,5932 dengan nilai kepemilikan terendah adalah 0 yang berarti tidak adanya kepemilikan saham institusi non perbankan di perusahaan penelitian dimana hal ini ditemukan dibanyak sampel, sementara kepemilikan institusional tertinggi adalah sebesar 65,52 yaitu pada PT. Pan Asia Indosyntec Tbk di tahun Nilai standar deviasi yang diperoleh sebesar 28,68429 terbukti lebih besar dari nilai mean sehingga distribusi data dari kepemilikan manajerial tidak statis, atau data yang dimiliki tidak bersifat homogen (heterogen). Hasil Uji Regresi Logistik Tabel 4. Hasil Analisis Regresi Logistik Berdasarkan pada tabel 4diatas, dapat dirumuskan persamaan regresi sebagai berikut : Financial distress = -4,048 10,969 ROA + 0,000 Arus Kas - 0,132 CR - 0,038 DER + 0,293 Size - 0,016 Kep.Man - 0,027 Kep.Ins Interpretasi dari persamaan tersebut diatas adalah 1. Konstanta 4,048 yang bertanda negatif berarti apabila semua variabel independen dianggap konstan maka besaran financial distress dari perusahaan yang diteliti adalah sebesar - 4, Koefisien regresi ROA sebesar 10,969 bertanda negatif menunjukkan bahwa variabel ROA memiliki pengaruh negatif sebesar 1096,9% terhadap financial distress. Hal ini berarti semakin tinggi ROA dari sebuah perusahaan maka akan semakin rendah tingkat financial distress dari perusahaan tersebut.
9 3. Koefisien regresi Arus Kas sebesar 0,000 yang menunjukkan bahwa variabel Arus Kas memiliki pengaruh sebesar 0% terhadap financial distress. 4. Koefisien regresi CR sebesar - 0,132 yang bertanda negatif menunjukkan bahwa variabel CR memiliki pengaruh negatif sebesar 13,2% terhadap financial distress. Hal ini berarti bahwa semakin besar CR sebuah perusahaan maka akan semakin rendah tingkat financial distress dari perusahaan tersebut. 5. Koefisien regresi DER sebesar - 0,038 yang menunjukkan bahwa variabel DER memiliki pengaruh negatif sebesar 3,8 % terhadap financial distress. Hal ini berarti bahwa semakin besar DER sebuah perusahaan maka akan semakin rendah tingkat financial distress dari perusahaan tersebut. 6. Koefisien regresi ukuran perusahaan (SIZE) sebesar 0,293 yang menunjukkan bahwa variabel SIZE memiliki pengaruh positif sebesar 29,3% terhadap financial distress. Hal ini berarti bahwa semakin besar SIZE sebuah perusahaan maka akan semakin tinggi tingkat financial distress dari perusahaan tersebut. 7. Koefisien regresi Kepemilikan Manajerial sebesar - 0,016 yang bertanda negatif menunjukkan bahwa variabel kepemilikan manajerial memiliki pengaruh negatif sebesar 1,6% terhadap financial distress. Hal ini berarti bahwa semakin besar kepemilikan manajerial sebuah perusahaan maka akan semakin rendah tingkat financial distress dari perusahaan tersebut. 8. Koefisien regresi Kepemilikan Institusional sebesar - 0,027 yang bertanda negatif menunjukkan bahwa variabel Kepemilikan Institusional memiliki pengaruh sebesar 2,7% terhadap financial distress. Hal ini berarti bahwa semakin besar jumlah kepemilikan institusional sebuah perusahaan maka akan semakin rendah tingkat financial distress dari perusahaan tersebut. Uji Model Fit Tabel 5. Uji Hosmer dan Lameshow Mengacu pada tabel tersebut, diketahui signifikansi yang didapat adalah sebesar 0,113 yang lebih besar dari 0,05 sehingga dinyatakan bahwa model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan bahwa model dapat diterima karena sesuai dengan data observasinya. Uji -2Likelihood Ratio Tabel 6. Nilai 2Likelihood Blok 0
10 Tabel 7. Nilai 2Likelihood Blok 1 Mengacu pada kedua tabel diatas, maka dapat dilihat bahwasannya pada blok 0 nilai iterasi -2 LogL yang didapatkan adalah sebesar 79,881 sementara nilai iterasi -2 LogL yang didapat pada blok 1 sebesar 64,872. Nilai iterasi -2 Log L menunjukan terjadinya penurunan nilai iterasi dan karenanya disimpulkan bahwa model pada penelitian ini fit dan layak dengan datanya. Uji Koefisien Nagelkerke-Rsquare Tabel 8. Uji Koefisien Determinasi Berdasarkan hasil analisis diatas, diketahui besaran Nagelkerke R Square yang didapat adalah 0,301 yang berarti besaran koefisien determinasi dari model penelitian adalah sebesar 30,1 %. Hal ini berarti seluruh variabel bebas penelitian memiliki kontribusi terhadap perubahan financial distress perusahaan yang diteliti dengan besaran kontribusi 30,1% sedangkan 69,9 % sisanya berasal dari kontribusi variabel-variabel lain di luar penelitian. Uji Hipotesis Tabel 9. Uji Hipotesis Penelitian
11 Mengacu pada tabel hasil analisis diatas, dapat diketahui beberapa hal berikut, antara lain : 1. Variabel ROA dengan signifikansi 0,021 lebih kecil dari 0,05 sehingga disimpulkan ROA berpengaruh signifikan terhadap financial distress; 2. Variabel Arus Kas dengan signifikansi 0,482 lebih besar dari 0,05 sehingga disimpulkan pengaruh Arus Kas tidak signifikan terhadap financial distress; 3. Variabel CR dengan signifikansi 0,686 lebih besar dari 0,05 sehingga disimpulkan pengaruh CR tidak signifikan terhadap financial distress; 4. Variabel DER dengan signifikansi 0,368 lebih besar dari 0,05 sehingga disimpulkan pengaruh DER tidak signifikan terhadap financial distress; 5. Variabel Ukuran perusahaan (SIZE) dengan signifikansi 0,350 lebih besar dari 0,05 sehingga disimpulkan pengaruh Ukuran perusahaan (SIZE) tidak signifikan terhadap financial distress; 6. Variabel kepemilikan manajerial dengan signifikansi 0,414 lebih besar dari 0,05 sehingga disimpulkan pengaruh kepemilikan manajerial tidak signifikan terhadap financial distress; 7. Variabel kepemilikan institusional dengan signifikansi 0,161 lebih besar dari 0,05 sehingga disimpulkan pengaruh kepemilikan institusional tidak signifikan terhadap financial distress; PEMBAHASAN 1. Hipotesis pertama (H1) penelitian ini menyatakan bahwa ROA berpengaruh terhadap financial distress. Berdasarkan ringkasan hasil pengujian hipotesis, untuk variabel ROA diperoleh tingkat signifikansi 0,002 yang lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian disimpulkan bahwa ROA berpengaruh terhadap financial distress, sehingga H a diterima. Keterkaitan antara ROA dengan Financial Distress memperlihatkan kemungkinan terjadinya Financial Distress yang disebabkan oleh pengalokasian sumber daya yang dilakukan oleh manajemen perusahaan. Manajemen perusahaan yang bertindak sebagai agent dari perusahaan menentukan arah pengalokasian aset-aset perusahaan untuk modal operasional dari perusahaan yang pada akhirnya berujung pada diperolehnya pendapatan dari aktivitas operasional tersebut. Semakin baik manajemen melakukan alokasi sumber daya maka akan semakin besar tingkat pendapatan dari perusahaan tersebut, dimana dengan tingkat pendapatan yang semakin baik maka kondisi keuangan perusahaan akan menjadi lebih bagus sehingga menyebabkan perusahaan terhindar dari kondisi financial distress. 2. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Arus Kas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap financial distress karena nilai signifikannya lebih besar dari 0,05. Tidak adanya pengaruh dari Arus Kas terhadap financial distress ini mendukung hasil penelitian dari Mas ud (2012) yang menyatakan bahwa Arus Kas tidak berpengaruh signifikan terhadap financial distress. Tidak adanya pengaruh dari arus kas terhadap financial distress ini dapat disebabkan kondisi dimana perusahaan memiliki arus kas yang sangat fluktuatif sementara kondisi financial distress dari perusahaan cenderung stabil. Fluktuasi arus kas terkadang terjadi secara ekstrim, dimana pada sebuah periode perusahaan memiliki arus kas yang sangat rendah
12 namun pada periode berikutnya arus kas yang dimiliki sangat tinggi. Apabila perubahan tersebut terjadi dalam selang waktu satu periode maka terjadi kondisi dimana perusahaan mengalami kerugian pada satu periode namun periode berikutnya mengalami keuntungan, atau sebaliknya. Dikarenakan selang waktu hanya satu tahun terjadinya fluktuasi tersebut, maka perusahaan cenderung tidak dianggap mengalami financial distress. Hal ini menyebabkan perubahan pada arus kas tidak berdampak pada terjadinya perubahan status financial distress. 3. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa CR tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap financial distress karena nilai signifikannya lebih kecil dari 0,05. Tidak adanya pengaruh dari CR terhadap financial distress ini sebelumnya telah dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan oleh Andre (2012), Putri dan Merkusiwati (2014), dan penelitian Mas ud (2012) yang menyatakan bahwa CR yang adalah rasio likuiditas ternyata tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap financial distress. Current Ratio merupakan rasio likuiditas yang berarti memperlihatkan seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menutup seluruh kewajiban jangka pendeknya. Pada dasarnya likuiditas yang baik dari sebuah perusahaan akan membuat perusahaan tersebut terlepas dari masalah financial distress. Namun demikian model perhitungan dari CR didasarkan atas besaran aktiva lancar yang salah satunya adalah aset perusahaan, sementara aset sendiri merupakan gambaran dari modal yang dimiliki para pemilik saham perusahaan sehingga para agen tidak memiliki kekuasaan untuk mengelolanya. Pada teori agensi, peran manajemen selaku agen sangat besar sehingga likuiditas perusahaan dianggap sebagai hasil kerja dari manajer yang kemudian mempengaruhi kondisi financial distress dari perusahaan tersebut. Namun dikarenakan model perhitungan likuiditas pada penelitian ini yaitu CR bukan merupakan hasil dari pekerjaan para manajer, maka dapat dikatakan bahwa perilaku manajemen tidak mempengaruhi kondisi financial distress dari perusahaan tersebut. 4. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa DER tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap financial distress karena nilai signifikannya lebih besar dari 0,05. Tidak adanya pengaruh dari DER terhadap financial distress ini mendukung hasil penelitian dari Budiarso (2014) serta penelitian Hastuti, dkk (2013) yang menyatakan bahwa DER tidak berpengaruh terhadap financial distress. DER, seperti halnya CR merupakan gambaran likuiditas yang didasarkan atas besaran modal sendiri dari perusahaan tersebut, yaitu modal yang dimiliki oleh para pemilik saham. Besar kecilnya modal perusahaan bukan merupakan capaian kinerja dari para agen, karenanya perilaku dari para agen tidak memiliki pengaruh pada kinerja DER. Tidak adanya pengaruh dari DER terhadap financial distress dapat disebabkan oleh perubahan nilai modal sendiri dari saham perusahaan yang bukan merupakan hasil kerja para agen, hal ini memperlihatkan bahwa berdasarkan teori agensi DER bukan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi financial distress perusahaan. 5. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Ukuran Perusahaan tidak mempunyai pengaruh terhadap financial distress karena nilai signifikannya lebih besar dari 0,05. Tidak adanya pengaruh dari Ukuran Perusahaan terhadap financial distress ini mendukung hasil penelitian dari Widyasaputri (2012) yang menyatakan bahwa Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap financial distress. Ukuran perusahaan pada penelitian ini diukur berdasarkan besaran nilai aset perusahaan, yang mana merupakan gambaran seberapa besar total investasi yang telah dikeluarkan oleh para pemilik perusahaan untuk mengembangkan perusahaan tersebut. Dapat dikatakan
13 bahwa aset perusahaan merupakan domain dari para pemilik modal, sehingga tidak ada dampak dari kinerja para manajer selaku agen terhadap perubahan nilai aset dari perusahaan tersebut. Berdasarkan teori agensi, maka dapat dikatakan perilaku para manajer selaku agen tidak memiliki dampak terhadap perubahan aset sehingga tidak menyebabkan terjadinya perubahan ukuran perusahaan. Kondisi tersebut memperlihatkan bahwa financial distress yang merupakan gambaran tingkat kemampuan bertahan hidup sebagai hasil kerja para manajer tidak dipengaruhi oleh ukuran perusahaan yang memang bukan merupakan capaian dari para manajer selaku agen. 6. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Kepemilikan Manajerial tidak mempunyai pengaruh terhadap financial distress karena nilai signifikannya lebih besar dari 0,05. Tidak adanya pengaruh dari Kepemilikan Manajerial terhadap financial distress ini mendukung hasil penelitian dari Widyasaputri (2012) yang menyatakan bahwa Kepemilikan Manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap financial distress. Kepemilikan manajerial merupakan gambaran dari seberapa besar para manajer perusahaan yang juga merupakan agen memiliki modal saham, atau dalam arti kata lain para manajer selain berperan sebagai agen juga berperan sebagai pemilik (principal). Apabila perubahan tingkat kepemilikan saham dari para manajer meningkat maka akan menyebabkan para agen tersebut berusaha agar bagi hasil yang diperolehnya juga semakin besar, demikian juga sebaliknya. Sehingga sebagai agen sekaligus pemilik, pada saat sebuah perusahaan mengalami kondisi financial distress yang berubah maka tingkat kepemilikannya juga akan mengalami perubahan yang searah. Namun, pada suatu kondisi dapat terjadi dimana tingkat kepemilikan saham dari para agen tidak mengalami perubahan namun kondisi financial distress dari perusahaan tersebut terus berubah. Hal ini dapat terjadi manakala para agen tersebut mengalami kesulitan untuk melakukan penjualan atau pembelian saham untuk dapat meningkatkan atau menurunkan tingkat kepemilikannya secara signifikan. Pada kondisi demikian, meskipun agen tersebut memiliki kepentingan untuk menghindari kerugian namun kepemilikan saham yang dimilikinya tidak mempengaruhi kondisi financial distress dari perusahaan tersebut. 7. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Kepemilikan Institusional tidak mempunyai pengaruh terhadap financial distress karena nilai signifikannya lebih besar dari 0,05. Tidak adanya pengaruh dari Kepemilikan Institusional terhadap financial distress ini mendukung hasil penelitian dari Sinaga (2015), Widyasaputri (2012), dan penelitian Hastuti (2013) yang menyatakan bahwa Kepemilikan Institusional tidak berpengaruh signifikan terhadap financial distress. Besaran kepemilikan institusional pada sebuah perusahaan pada akhirnya akan berdampak pada besaran nilai modal yang dapat digunakan untuk melakukan aktivitas operasional dari sebuah perusahaan. Pada teori agensi, hal ini bukan merupakan hal yang disebabkan oleh perilaku dari para manajer melainkan karena adanya minat investasi dari badan usaha lain terhadap perusahaan tersebut. Karenanya dapat dikatakan bahwa bagaimanapun hasil kerja dari para manajer untuk meningkatkan kinerja perusahaannya sama sekali tidak terkait dengan besaran kepemilikan institusional dari perusahaan. Sementara, kepemilikan institusional sendiri merupakan minat dari badan usaha lain yang didasarkan atas kebijakan dari badan usaha tersebut dengan berbagai kepentingan yang ada didalamnya. Sebuah perusahaan dengan peningkatan kinerja dapat menarik investasi namun dapat juga tidak menarik. Sementara perusahaan dengan kondisi keuangan yang memburuk belum tentu tidak menarik investasi. Karena besarnya kepentingan dari badan usaha lain dalam menentukan
14 besaran kepemilikan institusional dari sebuah perusahaan, maka kondisi financial distress yang merupakan capaian kerja dari para manajer melalui kebijakan manajemen perusahaan tidak dipengaruhi oleh kepentingan badan usaha lain tersebut. Karenanya dapat disimpulkan bahwa pada sutau kondisi kepemilikan institusional tidak mempengaruhi terjadinya financial distress pada sebuah perusahaan. PENUTUP Kesimpulan 1. ROA berpengaruh signifikan terhadap financial distress, dibuktikan dengan signifikansi sebesar 0,002 lebih kecil dari α = 0,05, dengan hasil ini maka hipotesis 1 yang menyatakan ROA berpengaruh signifikan terhadap financial distress diterima. 2. Arus Kas tidak berpengaruh signifikan terhadap financial distress, dibuktikan dengan signifikansi sebesar 0,098 lebih besar dari α = 0,05, dengan hasil ini maka hipotesis 2 yang menyatakan Arus Kas berpengaruh signifikan terhadap financial distress ditolak. 3. CR tidak berpengaruh signifikan terhadap financial distress, dibuktikan dengan signifikansi sebesar 0,624 lebih besar dari α = 0,05, dengan hasil ini maka hipotesis 3 yang menyatakan CR berpengaruh signifikan terhadap financial distress ditolak. 4. DER tidak berpengaruh signifikan terhadap financial distress, dibuktikan dengan signifikansi sebesar 0,241 lebih besar dari α = 0,05, dengan hasil ini maka hipotesis 4 yang menyatakan DER berpengaruh signifikan terhadap financial distress ditolak. 5. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap financial distress, dibuktikan dengan signifikansi sebesar 0,350 lebih besar dari α = 0,05, dengan hasil ini maka hipotesis 5 yang menyatakan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap financial distress ditolak. 6. Kepemilikan Manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap financial distress, dibuktikan dengan signifikansi sebesar 0,700 lebih besar dari α = 0,05, dengan hasil ini maka hipotesis 6 yang menyatakan Kepemilikan Manajerial berpengaruh signifikan terhadap financial distress ditolak. 7. Kepemilikan Institusional berpengaruh signifikan terhadap financial distress, dibuktikan dengan signifikansi sebesar 0,168 lebih besar dari α = 0,05, dengan hasil ini maka hipotesis 7 yang menyatakan Kepemilikan Institusional berpengaruh signifikan terhadap financial distress ditolak. Saran Berdasarkan hasil atas kesimpulan diatas, maka hal yang dapat disarankan: 1. Hasil dari uji kelayakan model menyatakan bahwa pengujian pengaruh dengan variabel bebas Kepemilikan Institusional, ROA, Arus Kas, CR, DER, ukuran perusahaan, Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan institusional adalah fit, hal ini berarti ketujuh variabel dapat menjadi variabel yang mempengaruhi financial distress. Implikasi dari hasil tersebut adalah bahwa hasil ini dapat dijadikan acuan bagi penelitian selanjutnya untuk mempergunakan keenam variabel bebas sebagai variabel pengaruh dari financial distress. Secara parsial terbukti bahwa hanya variabel ROA yang berpengaruh terhadap financial distress, hal ini menjadi pertanyaan karena berbeda dengan teori yang dikemukakan para ahli. Untuk itu disarankan untuk mencari variabel bebas lain yang dapat mempengaruhi financial distress.
15 2. Beberapa penelitian terdahulu telah membuktikan adanya variabel bebas lain yang dapat mempengaruhi financial distress dan dapat dijadikan rujukan. Antara lain penelitian rasio aktivitas yang dibuktikan dalam penelitian Indra Hastuti, Triyono, dan Fatchan Achyani (2014). Serta variabel leverage yang dibuktikan berpengaruh pada penelitian Orina Andre (2011). 3. Besaran pengaruh secara parsial dari setiap variabel bebas dapat dijadikan sebagai acuan prioritas untuk dapat menekan kejadian financial distress di masa depan. Prioritas tersebut secara berurutan adalah : ROA (2116,8%), CR (20%); DER (5,6%); ukuran perusahaan (3,6%), Kepemilikan Institusional (2,8%); Kepemilikan Manajerial (0,7%) dan terakhir arus kas dengan pengaruh sebesar 0%. DAFTAR PUSTAKA Andre, Orina Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas Dan Leverage Dalam Memprediksi Financial Distress (Studi Empiris Pada Perusahaan Aneka Industri yang Terdaftar di BEI). Naskah Publikasi Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang. Brigham Eugene F., Philip R. Gapenski Intermediate Financial Management. USA. South-Western Cengange Learning. Budiarso, Novi. S Pengaruh Struktur Kepemilikan, Likuiditas dan Leverage Terhadap Financial Distress. Surakarta: Jurnal Publikasi Ilmiah Universitas Sebelas Maret, Bukhori, Iqbal dan Raharja Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Kinerja Perusahaan. Diponegoro Journal Of Accounting Christiawan, Yulius Jogi Dan Josua Tarigan Kepemilikan Manajeral: Kebijakan Hutang, Kinerja Dan Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 1, No. 1, Mei Dendawijaya, Lukman Manajemen Perbankan. Jakarta : Ghalia. Fachrudin, Khaira Amalia Kesulitan Keuangan Perusahaan dan Personal. (diakses pada 24 Agustus 2016). Ghozali, Imam Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM. SPSS 19 (edisi kelima). Semarang: Penerbit Universitas Diponegoro. Hanafi, Mamduh M Analisis Laporan Keuangan. Edisi. 4. Yogyakarta : UPP STIM YKPN. Harahap, Sofyan Syafri Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Cetakan Kesebelas, Jakarta: Penerbit Rajawali Pers. Hartono, Jogiyanto, 2010, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Yogyakarta: BPFE. Hastuti, Indra, Triyono, dan Fatchan Achyani Analisis Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Karakteristik Perusahaan terhadap Kemungkinan Kesulitan Keuangan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun ). Artikel Publikasi Ilmiah, Magister Manajemen, Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta. Husnan, Suad Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Ikatan Akuntan Indonesia Standar Akutansi Keuangan, per 1 Juli Jakarta: Salemba Empat.
16 Junaidi dan Hartono, Jogiyanto Faktor non Keuangan pada Opini Going Concern.Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto. Kasmir Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : RajaGrafindo Persada. Mas ud, Imam dan Reva Maymi Srengga Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi Universitas Jember Muyassaroh, Siti Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Sukarela Laporan Keuangan pada Perusahaan yang Go Public di BEI. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro. Semarang Nasser, Etty M. & Titik Aryati, 2000, Model Analisis CAMEL untuk memprediksi financial distress pada sector perbankan yang go public, JAAI Volume 4 No.2 Surakarta. Platt, H., dan M. B. Platt Predicting Financial Distress. Journal of Financial Service Professionals, 56, pp: Putri, Ni Wayan Krisnayanti Arwinda dan Ni Kt. Lely A. Merkusiwati Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Likuiditas, Leverage, Dan Ukuran Perusahaan Pada Financial Distress. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol. 7, No. 1, 2015, hlm: Rachmawati, Andri dan Hanung Triatmoko Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi X Makassar, Juli Sari, Kartika dan Andayani Wuryan Audit Internal. Edisi 1. Yogyakarta : BPFE. Sawir, Agnes Manajemen Laporan Keuangan. Jakarta : Remaja Rosdakarya. Sartono, Agus Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE. Sinaga, Lidya Natalia Pengaruh Karakteristik Komite Audit Dan Struktur Kepemilikan Terhadap Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Periode Jurnal Penelitian Ilmiah Universitas Bina Nusantara, Sunarto Teori Keagenan dan Manajemen Laba. Kajian Akuntansi, Vol. 1, No. 2, Sutedi, Adrian Good Corporate Governance. Jakarta: Sinar Grafika. Suwito dan Herawaty Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Tindakan Perataan Laba yang dilakukan oleh Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi VIII Solo. September Utami, Yuni, Setyowati Wibowo dan Yohannes Djoni Himawan Saputra Pengaruh Financial Indicators dalam Memprediksi Financial Distress Perusahaan Manufaktur di Indonesia dengan Model Altman Z Score dan Multinomial Logistic. Prosiding SnaP 2015 Sosial, Ekonomi dan Humaniora. Van Horne, James C., dan John M. Wachowics Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan. Jakarta : Salemba Empat.
17 Widyasaputri, Erlinda Analisis Mekanisme Corporate Governance Pada Perusahaan Yang Mengalami Kondisi Financial Distress. Accounting Analysis Journal, Vol. 1, No. 2, 2012, hlm 1 8.
(Pada Perusahaan Manufakture Yang Terdapat di BEI Periode Tahun )
PENGARUH LABA, ARUS KAS, LIKUIDITAS PERUSAHAAN, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN KEPEMILIKAN MANA JERIAL UNTUK MEMPREDIKASI KONDISI FINANCIAL DISTRESS (Pada Perusahaan Manufakture
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masalah keuangan yang dihadapi suatu perusahaan apabila dibiarkan berlarut-larut dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Masalah keuangan yang dihadapi suatu perusahaan apabila dibiarkan berlarut-larut dapat mengakibatkan terjadinya kebangkrutan. Beberapa perusahaan yang mengalami
Lebih terperinci1 BAB V KESIMPULAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh likuiditas,
1 BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh likuiditas, profitabilitas, dan leverage terhadap kondisi financial distress. Berdasarkan hasil analisis 116 sampel
Lebih terperinciPENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
PENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012)
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Pada sampel penelitian yang digunakan yaitu seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat diperoleh simpulan sebagai berikut: 1. Rasio keuangan yang diwakili rasio likuiditas,
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. efektifitas dan efisiensi suatu organisasi / perusahaan dalam rangka mencapai visi
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Kinerja keuangan dapat digambarkan sebagai kondisi perusahaan yang memiliki posisi keuangan serta hasil yang telah dicapai perusahaan dalam laporan keuangan. Kinerja keuangan
Lebih terperinciPENGARUH ROA, EPS, PER DAN DER TERHADAP PENETAPAN HARGA SAHAM SETELAH IPO (Studi Empiris Di Bursa Efek Indonesia)
PENGARUH ROA, EPS, PER DAN DER TERHADAP PENETAPAN HARGA SAHAM SETELAH IPO (Studi Empiris Di Bursa Efek Indonesia) Dewi Anjarwani Mugiasih anjar_zoe@yahoo.co.id Universitas Muhammadiyah Purworejo ABSTRAK
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH GROWTH, SALES GROWTH, CURRENT RATIO
ANALISIS PENGARUH GROWTH, SALES GROWTH, CURRENT RATIO DAN RETURN ON ASSET TERHADAP KEBIJAKAN UTANG PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI LQ45 TAHUN 2012-2014 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. on Asset, Return On Equity, Earning Per Share, Price Earning Ratio, dan Net
BAB V PENUTUP Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah Return on Asset, Return On Equity, Earning Per Share, Price Earning Ratio, dan Net Profit Margin berpengaruh terhadap Return Saham.
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, FINANCIAL LEVERAGE, DAN LIKUIDITAS TERHADAP PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI
ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, FINANCIAL LEVERAGE, DAN LIKUIDITAS TERHADAP PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian yang diteliti adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015. B. Jenis Data Jenis data pada penelitian
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah debt to equity ratio, arus
BAB V PENUTUP Penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah debt to equity ratio, arus kas operasi, return on assets, dan earnings berpengaruh terhadap return saham. Perusahaan yang dijadikan sampel dalam
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh likuiditas, leverage dan
BAB V KESIMPULAN 5.1. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh likuiditas, leverage dan pertumbuhan perusahaan terhadap financial distress. Adapun dalam penelitian ini sampel yang digunakan
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI
ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011-2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan pada variabel Profitabilitas,
39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang lebih menekankan pada pengujian teori-teori melalui variabel-variabel penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Variabel dependen merupakan variabel dengan ketertarikan utama dari
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Dependen Variabel dependen merupakan variabel dengan ketertarikan utama dari peneliti, dimana faktor keberadaannya dipengaruhi
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. likuiditas, leverage, sales growth dan operating capacity terhadap financial
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan, likuiditas, leverage, sales growth dan operating capacity terhadap financial distress pada perusahaan manufaktur
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Penelitian ini menggunakan uji analisis linier berganda untuk menguji
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini menggunakan uji analisis linier berganda untuk menguji apakah variabel current ratio, debt to equity, return on asset, price to book value secara simultan berpengaruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan manufaktur merupakan suatu cabang industri yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan manufaktur merupakan suatu cabang industri yang menggabungkan pemakaian mesin, peralatan dan tenaga kerja dalam suatu proses untuk mengubah bahan
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, DAN RASIO PASAR TERHADAP RETURN SAHAM
ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, DAN RASIO PASAR TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Empiris pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013) NASKAH
Lebih terperinciArtikel. oleh. Pembimbing ll. Pembimbing I. Persetujuan Pembimbing
Persetujuan Pembimbing Artikel ANALISIS PROFITABILITAS DAN DEBT TO EQUITY RAT'O TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA oleh IRHAM K. ABDURRAHMAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015 yang per 10 Agustus 2016 berjumlah 143 perusahaan.
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji pengaruh yang ditimbulkan oleh set peluang investasi, pertumbuhan perusahaan, struktur aset, laba ditahan, dan kepemilikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya maupun kinerja industri secara keseluruhan. Semua perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan manufaktur merupakan penopang utama perkembangan industri di sebuah negara. Perkembangan industri manufaktur di sebuah negara juga dapat digunakan
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO 2016 ISSN:
PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, AKTIVITAS DAN FIRM SIZE TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN SUB SEKTOR OTOMOTIF DAN KOMPONEN DI BURSA EFEK INDONESIA Dian Pramesti 1*, Anita Wijayanti 2, Siti Nurlaela
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berharga seperti saham, sertifikat saham, dan obligasi. 1 Bursa Efek Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal adalah suatu bidang usaha perdagangan surat-surat berharga seperti saham, sertifikat saham, dan obligasi. 1 Bursa Efek Indonesia memiliki peran
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. mengetahui apakah rasio profitabilitas (return on asset), rasio likuiditas (current
BAB V KESIMPULAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pengujian analisis yang telah dilakukan dalam penelitian ini dan disertai dengan penjelasan serta pembahasan mengenai analisis dalam penelitian ini, maka dapat
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2012
ANALISIS PENGARUH PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : YULIANA PRASMAWATI
Lebih terperinciSITI ROHMAWATI Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS, STRUKTUR MODAL DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index Periode 2010-2013) SITI ROHMAWATI 11510051 Jurusan
Lebih terperinciPENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE
PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2013 ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA, LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PROFITABILITAS
ANALISIS PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA, LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015) Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi ekonomi indonesia yang tidak stabil, menyebabkan perusahaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi ekonomi indonesia yang tidak stabil, menyebabkan perusahaan kesulitan untuk tetap eksis dalam mempertahankan persaingan yang sangat ketat. Seiring dengan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. perbankan di indonesia yang terdaftar di BEI periode penelitian
BAB V PENUTUP Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris pengaruh ukuran perusahaan dan kinerja keuangan terhadap harga saham perusahaan perbankan di indonesia yang terdaftar di BEI periode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian Tujuan utama perusahaan yang telah go public adalah meningkatkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tujuan utama perusahaan yang telah go public adalah meningkatkan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham melalui peningkatan nilai perusahaan. Nilai
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. a. Profitabilitas berpengaruh terhadap kondisi financial distress perusahaan
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pengujian analisis yang telah dilakukan dalam penelitian ini dan disertai dengan penjelasan serta pembahasan mengenai analisis dalam penelitian ini, maka dapat
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. 1. Hasil uji F menunjukkan bahwa variabel likuiditas (X 1 ), leverage (X 2 ),
BAB V KESIMPULAN 5.1. Kesimpulan Setelah melakukan pengolahan data, analisis hasil penelitian dan dari pengujian hipotesis serta pembahasan yang terkait dengan permasalahan dapat diambil kesimpulan sebagai
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan sektor konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini membahas tentang Pengaruh financial indicators, ukuran
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu 1. Alfi Rista Nora (2016) Penelitian ini membahas tentang Pengaruh financial indicators, ukuran perusahaan dan kepemilikan institusional terhadap financial
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, financial leverage, dan harga saham
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui secara empiris pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, financial leverage, dan harga saham terhadap perataan laba pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. secara tidak langsung atau melalui media perantara, Sumber-sumber data dapat
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sumber Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder karena data diperoleh secara tidak langsung atau melalui media perantara, Sumber-sumber data dapat diperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun Menurut Platt dan Platt (2002) menyebutkan financial distress
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Financial Distress merupakan suatu keadaan dimana perusahaan mengalami masalah kesulitan keuangan, banyak perusahaan di Indonesia yang mengalami Financial Distress
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA
ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Lebih terperinciPENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO,
ANALISIS PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN SIZE TERHADAP RETURN ON ASSET PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan mengenai pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap nilai perusahaan, dapat disimpulkan bahwa
Lebih terperinciTERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO
PENGARUH ROA DAN DER TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO (DPR) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI DASAR DAN KIMIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Zuhafni ST Perpatih Dosen Sekolah Tinggi Ilmu
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. empat variabel yang diduga memengaruhi return saham, yaitu arus kas operasi,
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari beberapa variabel yang memengaruhi terjadinya return saham perusahaan saat akan melakukan investasi pada perusahaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2012. Pemilihan sampel dalam
Lebih terperinciDI BEI. Tugas dan. Diajukan Untuk. Memenuhi. Oleh:
ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGANN TERHADAP LABAA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel ukuran dewan
BAB V PENUTUP Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel ukuran dewan komisaris, jumlah komite audit, kepemilikan manajerial dan financial leverage terhadap nilai perusahaan dengan ukuran
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. manufaktur yang terdaftar di BEI periode Alat uji yang digunakan
BAB V PENUTUP 1.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis lebih lanjut mengenai kemampuan rasio keuangan dalam memprediksi pertumbuhan laba yang akan datang. Sampel yang digunakan dalam
Lebih terperinciProsiding Akuntansi ISSN:
Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan Leverage Terhadap Financial Distress Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) (Studi Empiris Pada
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Pada Jurusan Akuntansi OLEH :
PENGARUH TOTAL ASSETS TURNOVER, GROSS PROFIT MARGIN, TOTAL CURRENT RATIO DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP RETURN ON EQUITY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan penelitian tersebut, disimpulkan bahwa aktivitas yang diukur dengan inventory turnover tidak berpengaruh terhadap kemungkinan terjadinya
Lebih terperinciSKRIPSI. Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Nusantara PGRI Kediri OLEH: SEPTYA ROSE LANINGTYAS
ANALISIS PENGARUH CUREENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, RETURN ON ASSET DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
Lebih terperinciPENGARUH TOTAL ASSETS TURNOVER
PENGARUH TOTAL ASSETS TURNOVER, DEBT TO EQUITY RATIO, NET PROFIT MARGIN, CURRENT RATIO TERHADAP RETURN ON EQUITY Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH CASH POSITION
ANALISIS PENGARUH CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA PERIODE 2009 2011 NASKAH PUBLIKASI Diajukan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. saja yang mempengaruhi divedend payout ratio. Divedend payout ratio
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi divedend payout ratio. Divedend payout ratio melihat bagian earning (pendapatan) yang
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh Current Ratio, Return on
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh Current Ratio, Return on Asset, Return on Equity, Earning per Share, dan Debt to Equity Ratio terhadap return saham pada perusahaan
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH STRUKTUR ASSET, TINGKAT PERTUMBUHAN, PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL
NASKAH PUBLIKASI ANALISIS PENGARUH STRUKTUR ASSET, TINGKAT PERTUMBUHAN, PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL (Studi Empiris pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS, AKTIVITAS DAN LEVERAGE
ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS, AKTIVITAS DAN LEVERAGE TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES (Studi pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
Lebih terperinciPENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun ) SKRIPSI
PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun 2009-2012) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. likuiditas, leverage, dan aktivitas pada return saham. sampel yang digunkan
1 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji antara pengaruh profitabilitas, likuiditas, leverage, dan aktivitas pada return saham. sampel yang digunkan dalam penelitian ini adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang mengalami kesulitan keuangan atau financial distress. Menurut Plat dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1998 memiliki dampak yang besar bagi kehidupan masyarakat di Indonesia. Pada tahun itu, terjadi inflasi secara besar-besaran.
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Indonesia selama periode Variabel dependen yang digunakan yaitu
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh perputaran modal kerja, likuiditas, dan leverage terhadap profitabilitas dengan ukuran perusahaan sebagai variabel moderating
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH LEVERAGE DAN MARKET TO BOOK RATIO TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BEI TAHUN NASKAH PUBLIKASI
ANALISIS PENGARUH LEVERAGE DAN MARKET TO BOOK RATIO TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BEI TAHUN 2009-2011 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana untuk melakukan ekspansi, memperbaiki struktur modal, meluncurkan produk baru atau untuk
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN
ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2009-2011 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang digunakan sesuai dengan tujuan hipotesis yang dilakukan dengan analisis regresi linier berganda maka dapat ditarik kesimpulan
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Anthony, Robert N. Govindarajan Management Control System, 11
DAFTAR PUSTAKA Anthony, Robert N. Govindarajan. 2005. Management Control System, 11 Brigham, Eugene F. dan Houston, Joel F. 2009. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan (Essentials Of Financial Management). Edisi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring bertumbuhnya perekonomian di Indonesia selama beberapa tahun terakhir ini, secara tidak langsung kegiatan investasi di pasar modal Indonesia pun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh sumber dana dan bagaimana mengalokasikan dana tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada perkembangan bisnis saat ini, perusahaan memiliki tujuan untuk meningkatkan kemakmuran para pemilik modal atau para pemegang saham dengan mempercayakan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. data sampel perusahaan manufaktur periode tahun Teknik
BAB V KESIMPULAN Penelitian ini merupakan penelitian sekunder dengan menggunakan data sampel perusahaan manufaktur periode tahun 2007-2011. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adala purposive
Lebih terperinciFITRI MARFUNGATUN. Kata Kunci: Financial Distress, Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage
PENGARUH RASIO PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA FITRI MARFUNGATUN 13133100050 Abstrak: Financial
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. PT Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id), IDX Statistics Book, Indonesian
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik dokumentasi dari data-data yang dipublikasikan oleh perusahaan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Struktur Modal Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri (Riyanto,
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Pada Program Studi Akuntansi
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2011-2014 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. equity ratio terhadap return saham. Berdasarkan hasil penelitian food and
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini menggunakan uji analisis linier berganda untuk menguji apakah variabel current ratio, return on equity, earning per share, dan debt to equity ratio terhadap
Lebih terperinciANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFATUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA DIAN MARWATI
ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFATUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA DIAN MARWATI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG ABSTRAK Tujuan penelitian
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory) Menurut Jensen dan Mekling (1976) dalam Hanifah (2013) menggambarkan hubungan keagenan (agency
Lebih terperinciANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Kasus Pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk Yang Terdaftar Di BEI) NASKAH
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. konservatisme akuntasi pada perusahaan pertambangan di Bursa Efek Indonesia
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti secara empiris mengenai pengaruh leverage dan financial distress terhadap tingkat konservatisme akuntasi pada perusahaan
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Objek dari penelitian dalam skripsi ini adalah seluruh perusahaan go public yang
BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitian Objek dari penelitian dalam skripsi ini adalah seluruh perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2010 yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggunakan debt to equity ratio. Rasio ini merupakan rasio hutang yang digunakan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal atau bursa efek merupakan suatu obyek penelitian yang menarik untuk diteliti. Hal ini dikarenakan bahwa pasar modal memiliki daya tarik. Pertama,
Lebih terperinciFaizatur Rosyadah Suhadak Darminto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang
PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Pada Perusahaan Real Estate and Property Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2009 2011) Faizatur Rosyadah Suhadak Darminto Fakultas
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh Return On Assets (ROA),
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh Return On Assets (ROA), ukuarn perusahaan, jenis industri dan likuiditas terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Sampel
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Likuiditas, Leverage, Profitabilitas Sales Growth dan Sensitivitas Suku Bunga
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah kinerja Likuiditas, Leverage, Profitabilitas Sales Growth dan Sensitivitas Suku Bunga dapat dijadikan sebagai prediktor
Lebih terperinciPENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO
PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, LOAN TO DEPOSIT RATIO, NET INTEREST MARGIN, DAN NON PERFORMING LOAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK UMUM YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011 2013 SKRIPSI
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH CR, DER DAN ROA TERHADAP HARGA SAHAM
ANALISIS PENGARUH CR, DER DAN ROA TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada Industri Real Estate and Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. diukur dengan Debt Aktiva Ratio (DAR), likuiditas yang diukur dengan Current
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh solvabilitas yang diukur dengan Debt Aktiva Ratio (DAR), likuiditas yang diukur dengan Current Ratio (CR), produktivitas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. jumlah cabang, dan sebagainya. Profitabilitas adalah hasil bersih dari
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Profitabilitas Profitabilitas menurut Sofyan (2007) merupakan gambaran kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba melalui semua kemampuan sumber yang ada
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Bursa Efek Indonesia. 18 Oktober 2016 (15.56).
67 DAFTAR PUSTAKA Agustina, L. 2016. Pengaruh Kinerja Keuangan, Ukuran Perusahaan, dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen. Skripsi. Program Studi S1 Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menerbitkan Annual Report dan Sustainability Report yang terdaftar di Bursa
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek / Subyek Penelitian Obyek penelitian adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015. Sampel dalam penelitian adalah perusahaan yang menerbitkan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. nilai perusahaan dipengaruhi oleh Good Corporate Governance,Struktur
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah nilai perusahaan dipengaruhi oleh Good Corporate Governance,Struktur Modal,Return On Equity,dan Ukuran Perusahaan.
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DALAM PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN
ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DALAM PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN 2010 2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: BIMBI KUMALANINGRUM B 200 110 109
Lebih terperinciPENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, NET PROFIT MARGIN DAN WORKING CAPITAL TO TOTAL ASSET
PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, NET PROFIT MARGIN DAN WORKING CAPITAL TO TOTAL ASSET TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR ANEKA INDUSTRI DAN INDUSTRI BARANG KOMSUMSI
Lebih terperinciMANFAAT RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI
MANFAAT RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Penelitian ini berusaha menjawab hipotesis apakah profitabilitas, pertumbuhan, investment opportunity set dan leverage mampu menjadi faktor penentu kebijakan dividen
Lebih terperinciPENGARUH KEPUTUSAN KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE
PENGARUH KEPUTUSAN KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008-2010 Semuel Edwin Allein Mandagi Business School UPH Surabaya Surabaya, Indonesia Sea_mandagi@yahoo.com
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh financial leverage, net
BAB 5 PENUTUP 5.1 KESIMPULAN Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh financial leverage, net profit margin dan kualitas auditor terhadap manajemen laba. Alat uji yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinci