BAB IV GAMBARAN UMUM A. GAMBARAN UMUM KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDRAL PAJAK RIAU-KEPULAUAN RIAU

Transkripsi

1 BAB IV GAMBARAN UMUM A. GAMBARAN UMUM KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDRAL PAJAK RIAU-KEPULAUAN RIAU Direktorat Jenderal Pajak adalah sebuah Direktorat Jenderal di bawah Kementerian Keuangan Indonesia yang mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang perpajakan. Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat Jenderal Pajak menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: Penyiapan perumusan kebijakan Departemen Keuangan di bidang perpajakan. 2. Pelaksanaan kebijakan di bidang perpajakan. 3. Perumusan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang perpajakan. 4. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perpajakan. 5. Pelaksanaan administrasi direktorat jenderal. Organisasi Direktorat Jenderal Pajak pada mulanya merupakan perpaduan dari beberapa unit organisasi yaitu : Jawatan Pajak yang bertugas melaksanakan pemungutan pajak berdasarkan perundang-undangan dan melakukan tugas pemeriksaan kas Bendaharawan Pemerintah; Jawatan Lelang yang bertugas melakukan pelelangan terhadap barang-barang sitaan guna pelunasan piutang pajak Negara. Jawatan Akuntan Pajak yang bertugas membantu Jawatan Pajak untuk melaksanakan pemeriksaan pajak terhadap pembukuan Wajib Pajak Badan; dan Jawatan Pajak Hasil Bumi (Direktorat Iuran Pembangunan Daerah pada Ditjen Moneter) yang bertugas melakukan pungutan pajak hasil bumi dan pajak atas 73 Www. wikipedia. Com, diunduh tanggal 25 Maret

2 40 tanah yang pada tahun 1963 diubah menjadi Direktorat Pajak Hasil Bumi dan kemudian pada tahun 1965 berubah lagi menjadi Direktorat Iuran Pembangunan Daerah (IPEDA). Dengan keputusan Presiden RI No. 12 tahun 1976 tanggal 27 Maret 1976, Direktorat Ipeda diserahkan dari Direktorat Jenderal Moneter kepada Direktorat Jenderal Pajak. Pada tanggal 27 Desember 1985 melalui Undang-undang RI No. 12 tahun 1985 Direktorat IPEDA berganti nama menjadi Direktorat Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Demikian juga unit kantor di daerah yang semula bernama Inspeksi Ipeda diganti menjadi Inspeksi Pajak Bumi dan Bangunan, dan Kantor Dinas Luar Ipeda diganti menjadi Kantor Dinas Luar PBB.Untuk mengkoordinasikan pelaksanaan tugas di daerah, dibentuk beberapa kantor Inspektorat Daerah Pajak (ItDa) yaitu di Jakarta dan beberapa daerah seperti di Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Indonesia Timur. Inspektorat Daerah ini kemudian menjadi Kanwil Ditjen Pajak (Kantor Wilayah) seperti yang ada sekarang ini Djawatan Padjak dibawah Departemen Van Financien berdasar Staatsblad 1924 No. 576 Artikel Djawatan Padjak dibawah Zaimubu (Djawatan Padjak, Bea Cukai dan Padjak Hasil Bumi) 1945 berdasarkan Penetapan Pemerintah No.2/SD Urusan Bea ditangani Departemen Keuangan Bahagian Padjak 1950 Djawatan Padjak dibawah Direktur Iuran Negara 1958 Djawatan Padjak dibawah vertikal langsung Departemen Keuangan 1964 Djawatan Padjak berubah menjadi Direktorat Pajak dibawah pimpinan Menteri Urusan Pendapatan Negara 1965 Direktorat IPEDA di bawah Ditjen Moneter 1966 Direktorat Padjak diubah menjadi Direktorat Jenderal Pajak 1976 Direktorat IPEDA dialihkan Ke Direktorat Jenderal Pajak

3 Tax Reform I berlakunya Self Assesment 1985 IPEDA berganti nama menjadi Direktorat PBB 2000 Tax Reform II 2002 Modernisasi Birokrasi Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang merupakan institusi penting di negara ini dimana saat ini dipercaya mengumpulkan sekitar 80% dari dana APBN, ternyata mempunyai sejarah panjang sejak sebelum proklamasi kemerdekaan RI. Sejarah singkat DJP terbagi dalam beberapa periode sebagai berikut: 1. Pra Proklamasi Kemerdekaan RI Pada zaman penjajahan Belanda, tugas pemerintahan dalam bidang moneter dilaksanakan oleh Departemen Van Financien dengan dasar hukumnya yaitu Staatsblad 1924 Number 576, Artikel 3. Pada masa penguasaan Jepang, Departemen Van Financien diubah namanya menjadi Zaimubu. Djawatan-djawatan yang mengurus penghasilan negara seperti Djawatan Bea Cukai, Djawatan Padjak, serta Djawatan Padjak Hasil Bumi. Ketiganya digabungkan dan berada di bawah seorang pimpinan dengan nama Syusekatjo. 2. Periode Maklumat Menteri Keuangan Nomor 1 Tanggal 5 Oktober 1945 yang menyatakan bahwa seluruh Undang-undang atau peraturan tentang perbendaharaan Keuangan Negara, pajak, lelang, bea dan cukai, pengadaan candu dan garam tetap menggunakan Undang-Undang atau peraturan yang ada sebelumnya sampai dengan dikeluarkannya peraturan yang baru dari pemerintah Indonesia. Sedangkan Penetapan Pemerintah tanggal 7 Nopember 1945 No. 2/S.D. memutuskan bahwa urusan bea ditangani Departemen Keuangan Bahagian Padjak mulai tanggal 1 Nopember 1945 sesuai dengan Putusan Menteri Keuangan tanggal 31 Oktober 1945 No. B.01/1.

4 42 Akhir tahun 1951 Kementerian Keuangan mengadakan perubahan dimana Djawatan Padjak, Djawatan Bea dan Cukai dan Djawatan Padjak Bumi berada dibawah koordinasi Direktur Iuran Negara. 3. Periode Tahun 1964 Djawatan Padjak diubah menjadi Direktorat Pajak yang berada dibawah pimpinan Pembantu Menteri Urusan Pendapatan Negara. Kemudian pada tahun 1966 berdasarkan Keputusan Presidium Kabinet No. 75/U/KEP/11/1966 tentang Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas Departemen-Departemen, Direktorat Padjak diubah menjadi Direktorat Djenderal Padjak yang membawahi Sekretariat Direktorat Djenderal, D irektorat Padjak Langsung, Direktorat Padjak Tidak Langsung, Direktorat Perentjanaan dan Pengusutan,dan Direktorat Pembinaan Wilayah. Tugas DJP sesuai amanat Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/ PMK.01/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan adalah merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang perpajakan. Dalam mengemban tugas tersebut, DJP menyelenggarakan fungsi sebagai berikut : 1. perumusan kebijakan di bidang perpajakan; 2. pelaksanaan kebijakan di bidang perpajakan; 3. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang perpajakan; 4. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perpajakan; 5. pelaksanaan administrasi DJP. 4. Visi Direktorat Jenderal Pajak Menjadi Institusi Penghimpun Penerimaan Negara yang Terbaik demi Menjamin Kedaulatan dan Kemandirian Negara

5 43 5. Misi Direktorat Jenderal Pajak Menjamin penyelenggaraan negara yang berdaulat dan mandiri dengan: 1. mengumpulkan penerimaan berdasarkan kepatuhan pajak sukarela yang tinggi dan penegakan hukum yang adil; 2. pelayanan berbasis teknologi modern untuk kemudahan pemenuhan kewajiban perpajakan; 3. aparatur pajak yang berintegritas, kompeten dan profesional; dan 4. kompensasi yang kompetitif berbasis sistem manajemen kinerja. 6. Sejarah Terbentuknya Kanwil DJP Riau-Kepri Sejalan dan searah dengan reformasi di Direktorat Jenderal Pajak, demikian juga yang terjadi di Kanwil DJP Riau dan Kepulauan Riau. Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Keuangan dan PMK Nomor 132/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak, maka terbitlah Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-1 /PJ/2007 tentang Petunjuk Pelaksanaan Dalam Rangka Reorganisasi Kantor Pusat dan Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak. Semula Kanwil DJP Riau dan Kepulauan Riau bernama Kanwil DJP Sumatera Bagian Tengah yang akhirnya dipecah bersamaan dengan terbentuknya Kanwil DJP Sumatera Barat dan Jambi. Unit operasional meliputi 2 Kantor Pelayanan Pajak Madya dan 12 Kantor Pelayanan Pajak Pratama Wilayah Kerja Wilayah kerja Kantor Wilayah DJP Riau dan Kepulauan Riau ( Kanwil DJP Riau dan Kepri ) meliputi seluruh wilayah administratif Provinsi Riau dan Kepulauan Riau 74 Www. wikipedia.com, diunduh tanggal 23 Januari 2017.

6 44 8. Daftar Kantor Pelayanan Pajak Dibawah Kerja Kanwil DJP Riau-Kepri Kanwil DJP Riau dan Kepulauan Riau membawai 13 Kantor Pelayanan Pajak yaitu ; 1. Kantor Pelayanan Pajak Madya Pekanbaru 2. Kantor Pelayanan Pajak Madya Batam 3. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekanbaru Tampan 4. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekanbaru Senapelan 5. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Batam utara 6. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bintan 7. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tanjung Pinang 8. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tanjung Balai Karimun 9. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Dumai 10. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pangkalan Kerinci 11. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Rengat 12. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bangkinang 13. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bengkalis 14. Kantor Pelayanan Pratama Batam Selatan 9. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Riau-Kepulauan Riau terdiri atas sebagai berikut: 75 A. Bagian Umum; B. Bidang Data dan Pengawasan Potensi Perpajakan; C. Bidang Pemeriksaan, Penagihan, Intelijen, dan Penyidikan; D. Bidang Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat; 75 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 206.2/Pmk.01/2014 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak.

7 45 E. Bidang Keberatan dan Banding; dan F. Kelompok Jabatan Fungsional. 1. Bagian Umum terdiri atas: a). Subbagian Kepegawaian; b). Subbagian Keuangan; c). Subbagian Bantuan Hukum, Pelaporan, dan Kepatuhan Internal; d). Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga. 2. Bidang Data dan Pengawasan Potensi Perpajakan terdiri atas: a). Data dan Potensi; b). Bimbingan Pengawasan; dan c). Dukungan Teknis Komputer. 3. Bidang Pemeriksaan, Penagihan, Intelijen, dan Penyidikan terdiri atas: a). Administrasi dan Bimbingan Pemeriksaan; b). Bimbingan Penagihan; c). Intelijen; dan d). Administrasi Bukti Permulaan dan Penyidikan. 4. Bidang Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat terdiri atas: a). Bimbingan Penyuluhan dan Pengelolaan Dokumen; b). Bimbingan Pelayanan dan Konsultasi; dan c). Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat. 5. Bidang Keberatan dan Banding terdiri atas: a). Keberatan dan Banding I; b). Keberatan dan Banding II; c). Keberatan dan Banding III; dan

8 46 d). Evaluasi Keberatan dan Banding. 6. Bidang Pendaftaran, Ekstensifikasi, dan Penilaian terdiri atas: a). Bimbingan Pendaftaran; b). Bimbingan Ekstensifikasi; dan c). Bimbingan Pendataan, Penilaian, dan Pengenaan P2Humas merupakan salah satu bidang yang terdapat di Kanwil DJP Riau- Kepri yang dikenal sebagai Bidang Penyuluhan, Pelayanan Dan Hubungan Masyarkat. Bidang P2Humas mempunyai tugas melaksanakan bimbingan dan pemantauan penyuluhan dan pelayanan perpajakan, serta melaksanakan urusan hubungan pelayanan masyarakat serta melaksanakan penyuluhan dan pelayanan perpajakan yang menjadi tanggung jawab Kantor Wilayah DJP Riau-Kepri untuk dapat meningkatkan pelayanan kualitas pelayanan kepada masyarakat dan citra DJP berdasarkan ketentuan yang berlaku dengan profesional, efektif, dan efisien. Dalam melaksanakan tugas, Bidang Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat mempunyai fungsi sebagai berikut: 76 1) Bimbingan dan Pemantauan pelayanan perpajakan. 2) Bimbingan dan pemantauan penyuluhan perpajakan. 3) Pelaksanaan hubungan pelayanan masyarakat. 4) Pelaksanaan pelayanan dan penyuluhan perpajakan. 5) Pelaksanaan penyeragaman penafsiran ketentuan perpajakan. 6) Pemiliharaan dan pemuktahiran Website. 7) Pengelolaan pengaduan Wajib Pajak mengenai pelayanan dan teknis perpajakan. 8) Pemuktahiran panduan informasi perpajakan. 76 Majalah, Sinergi Menggapai Prestasi. Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pajak Riau- Kepulauan Riau, 2014, Hal.14

9 47 9) Pelaksanaan kerjasama perpajakan. A. Bidang Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat terdiri sebagai berikut : 77 1) Bimbingan Penyuluhan dan Pengolaan Dokumen Melaksanakan bimbingan dan bantuan penyuluhan, pemiliraan dan pemuktahiran Website serta pemuktahiran panduan informasi perpajakan berdasarkan ketentuan yang berlaku dengan profesional, efektif dan efisien. 2) Bimbingan Pelayanan dan Konsultasi Melakukan pemberian bimbingan pelayanan perpajakan, evaluasi atas pelayanan perpajakan yang diberikan kepada wajib pajak, urusan penyeragaman penafsiran ketentuan perpajakan, pengelolaan pengaduan WP mengenai pelayanan dan teknis perpajakan. 3) Hubungan Kerjasama dan Hubungan Masyarakat Melakukan urusan hubungan masyarakat menyampaian informasi, peningkatan citra, pengoperasian dan pemiliharaan layanan interaktif (call center), serta urusan kerjasama perpajakan. 10. Demografi Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pajak Riau-Kepri 1. Komposisi Umur yang bekerja di Kantor Wilayah DJP Riau-Kepri Gambar 4.1 Nusa Tenggara 77 Majalah, Jujur. Kompak. Cerdas, Semangat. Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pajak

10 48 Seluruh pegawai Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pajak Riau- Kepulauan Riau memiliki komposisi umur yang berbeda-beda. Dari perolehan data arsip kepagawaian Kanwil DJP Riau-kepri bisa dilihat bagaimana komposisi umur dari seluruh pegawai. Jumlah pegawai diantara tahun sangat mendominasi dari keseluruhan jumlah pegawai Kanwil DJP Raiu-Kepri. Selanjutnya jumlah pegawai yang umurnya 26 sampai pegawai yang diatas usia 55 tahun pendistribusian sesuai dengan jumlah pegawai yang dijelaskan oleh grafik diatas Sumber : Arsip Bidang kepegawaian, Data kepegawaian Kanwil DJP Riau-Kepuluan Riau. 2. Jenis Kelamin Pegawai Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pajak Riau- Kepri Gambar 4.2 Sebuah Instansi memiliki Perbedaan jenis kelamin dari keseluruhan pegawainya yang ditempatkan sesui bidangnya. Kantor Wilayah DJP Riu- Kepri memiliki perbedaan jenis kelamin, hal tersebut sangat terlihat dari pernjelasan grafik diatas. Pendistribusian pegawai dilihat dari jenis kelamin untuk jenis kelamin laki-laki sangat mendominasi dari jumlah

11 49 keseluruhan pegawai yang ada yaitu sebanyak 904 orang sedangkan pendistribusian pegawai untuk jenis perempuan sebanyak 298 orang. Sumber : Arsip Bidang kepegawaian, Data kepegawaian Kanwil DJP Riau-Kepuluan Riau. 3. Tingkat Pendidikan pegawai Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pajak Riau-Kepri Gambar 4.3 Pendidikan merupakan salah satu faktor untuk memperoleh ilmu dan mendapatkan tempat kerja yang sesui dengan diharapkan. Selain itu pendidikan akan menentukan dimana seorang pekerja akan ditempatkan. Dilihat dari keberagaman latar pendidikan pegawai Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pajak Riau-Kepri terlihat dari penjelasan grafik diatas. Latar belakang pendidikan strata 1 mmerupakan tingkat pendidikan yang mendominasi dari keseluruhan pegawai, selanjutnya tingkat pendidikan dimploma 3, kemudian tingkat pendidikan S2 dan SMU serta tingkat pendidikan lainya berimbang. Sumber : Arsip Bidang kepegawaian, Data kepegawaian Kanwil DJP Riau-Kepuluan Riau

12 50 4. Masa Kerja Kepegawaian Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pajak Riau- Kepri Gambar 4.4 Masa kerja merupakan seberapa lama seorang pegawai telah berkontribusi dalam memberikan hasil kerja kepada tempat dimana seorang pegawai bekerja. Masa kerja pegawai Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pajak Riau-Kepulauan Riau yaitu dimulai masa kerja paling sedikit ya dan masa kerja yang paling dominan, kemudian dilanjutkan tahun tahun berikutnya. Sumber : Data kepegawaian Kanwil DJP Riau-Kepuluan Riau. Arsip Bidang kepegawaian

13 Gambar 4.5 : Struktur organisasi di Kantor Wilayah DJP Riau dan Kepri terdiri dari beberapa bagian KPDJP Kanwil DJP Riau dan Kepri JATNIKA Bagian Umum EGA FITRINAWATI Bidang Penyuluhan Pelayanan dan Hub.Masyarakat RINA LISNAWATI Bidang Data dan Pengawasan Potensi a Perpajakan ATMO Bidang Pemeriksaan,Pen agihan,intelijen dan Penyidikan YUSHAR CP Bidang Keberatan Banding dan Pengurangan DEWI SULAKSMINIJA Bidang Pendaftaran, Ekstensifikasi & Penilaian BANGGAS SITORUS Sub Bagian Tata Usaha & Rumah Tangga WIDIHASTUTI SubBagian Keuangan ENDI FARAH LENA Sub Bagian Kepegawaian JULIARTI JAYANI Sub Bagian Bantuan Hukum Pelaporan & Kepatuhan Internal ANDRI Bimbingan Penyuluhan & Pengelolaan Dokumen NENENG ROSIDAH Bimbingan Pelayanan & Konsultasi RAMODH ALI PUTRA Kerja Sama & Humas MARIYALDI data & Potensi ADRIYANTI NOPITA SINAGA Bimbingan Pengawasan HARLI TJANDRA Dukungan Teknis Komputer SRI MARGIVATI Sumber : Struktur Organisasi, Arsip Data kepegawaian Kanwil DJP Riau-Kepuluan Riau. Administrasi & Bimbingan Pemeriksaan DIAN KENANGA SARI Bimbingan Penagihan DONY KURNIAWAN BUDI SUSILO Intelijen WARYO Administrasi Bukti Permulaan & Penyidikan PAMUJI YUNIANTO Keberatan Banding & Pengurangan I YUNI RISWANTI Keberatan Banding & Pengurangan II IRA LESTARI Keberatan Banding & Pengurangan III GUSMER ADIKHEN Evaluasi Keberatan Banding & Pengurangan POEJOWATI PROBO Bimbingan Pendaftaran MUHAMMA D ROSYADI Bimbingan Ekstensifikasi EKO HARY SETIANTO Bimbingan Pendataan,P enilaian& Pengenaan ISNA NURLAILA ROMADHON