BAB I PENDAHULUAN. rakyat banyak saat ini terus dilakukan. Berbagai upaya ke arah itu khususnya di

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak saat ini terus dilakukan. Berbagai upaya ke arah itu khususnya di bidang ekonomi mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Salah satunya dengan memberdayakan perekonomian di pedesaan. Pemerintah Daerah Tingkat I Bali mewujudkan pemberdayaan ekonomi pedesaan melalui Surat Keputusan Gubernur Tingkat I Bali No. 972 tanggal 1 November 1984 dan Perda Dati I Bali No. 2 tahun 1988 yang kemudian diperbaharui menjadi Perda Provinsi Bali No. 8 tahun 2002 dan terakhir kembali diperbaharui dengan Perda Provinsi Bali No. 3 tahun 2007 tentang Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Provinsi Bali. Kehadiran LPD merupakan salah satu alat kebijakan strategis untuk menjangkau kelompok masyarakat pedesaan yang diharapkan mampu menjadi salah satu motor penggerak pembangunan di pedesaan, sekaligus sebagai bagian dari upaya pelestarian adat dan budaya Bali dengan kontribusi sektor perekonomian. LPD yang diawasi oleh desa pakraman dan dikelola oleh pengurus dengan meminjamkan sumber daya potensial dari masyarakat untuk kegiatan yang bersifat produktif seperti: pertanian, perdagangan, industri, dan jasa. Dengan semakin banyaknya lembaga-lembaga keuangan yang didirikan di provinsi Bali, membuat semakin ketatnya persaingan dalam bidang perbankan. Dalam hal ini LPD harus mampu berkompetisi dalam rangka memenuhi tuntutan

2 masyarakat sebagai penyimpan dana maupun sebagai tempat mencari dana pinjaman. Oleh karena itu, pihak pengurus LPD hendaknya terus meningkatkan kinerja LPD, baik dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia agar lebih produktif dan professional ataupun dengan memberikan pelayanan yang baik, cepat, dan aman. Walaupun demikian ada beberapa kasus yang menimpa LPD di Bali seperti yang dimuat dalam media massa sebagai berikut (Made Mertha, dkk (2009). 1) Bali Post 16 Maret 2005, mengungkapkan LPD Desa Adat Perangsada Desa Pering, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, mobil Ketua LPD dititipkan di Koramil. Warga sita isi rumah ketua LPD. Warga kecewa ketua tidak bisa mempertanggungjawabkan selisih kekayaan LPD Rp 37 Juta 2) Bali Post 23 April 2005, mengungkapkan Bawasda siap beberkan hasil audit LPD Melinggih, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar, dana macet mencapai Rp 600 juta 3) Bali Post 22 Desember 2005, pengurus LPD Tihingan Banjarangkan, Klungkung diduga gelapkan dana Rp 690 Juta 4) Bali Post 13 September 2006, mengungkapkan Mental pengurus rapuh, puluhan koperasi dan LPD kolaps 5) Bali Post 2 Mei 2007 mengungkapkan Puluhan nasabah LPD Karangasem lapor ke polisi. Tabungan tak dapat ditarik 6) Bali Post 30 Mei 2008 mengungkapkan Ketua LPD Kelating Tabanan korupsi 2,2 M

3 7) Bendahara LPD Desa Adat Abiansemal menggelapkan uang LPD. Untuk menghilangkan jejak, brandcash LPD Abiansemal seolah-olah dicuri, ternyata brandcash yang hilang tersebut sudah tidak ada uangnya. 8) Beberapa kasus LPD lainnya baik yang berskala besar maupun kecil dipastikan pernah terjadi, tetapi tidak terungkap di media massa. Beberapa kasus tentang LPD yang sempat mencuat di media massa tersebut semakin menegaskan pentingnya upaya-upaya peningkatan kinerja LPD dalam upaya menghadapi persaingan dan untuk memenangkan persaingan tersebut, sistem pengukuran yang hanya mempertimbangkan aspek keuangan belum dapat mencerminkan kinerja manajemen sesungguhnya, sehingga diperlukan sistem pengukuran yang tidak hanya mempertimbangkan ukuran-ukuran keuangan tetapi juga ukuran-ukuran non keuangan. Sistem pengukuran kinerja manajemen yang menggabungkan ukuran-ukuran keuangan dan non keuangan menurut Kaplan dan Norton disebut dengan Balanced Scorecard (Abdul Halim, 2001:20) Selama ini sebagian besar sistem penilaian kinerja hanya diukur dari perspektif keuangan saja. Sebagai akibatnya, fokus perhatian lebih dicurahkan untuk mewujudkan kinerja keuangan. Perspektif keuangan mempunyai keterbatasan yaitu hanya menjelaskan berbagai peristiwa masa lalu dan mengandalkan informasi yang dihasilkan dari sistem akuntansi yang berjangka pendek. Dalam upaya mencapai tujuan yaitu menjaga kelangsungan usaha dan kemajuan lembaga, maka diperlukan informasi tentang kinerja perusahaan pada periode-periode sebelumnya sebagai dasar penyusunan strategi perusahaan.

4 LPD Desa Pakraman Guwang sebagai lembaga keuangan yang berlokasi di Desa Pakraman Guwang, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar melayani barbagai aktivitas operasional yang meliputi kegiatan perkreditan, tabungan, deposito, dan berbagai jasa lainnya. Selama ini penilaian kinerja yang diterapkan di LPD Desa Pakraman Guwang hanya terfokus pada perspektif keuangan, yaitu membandingkan dan menghitung selisih antara anggaran yang telah ditetapkan dengan realisasinya, serta melakukan pengukuran dengan berbagai rasio keuangan yang telah ditentukan. Adapun perkembangan hasil usaha LPD Desa Pakraman Guwang dapat dilihat pada Tabel 1.1 dan Tabel 1.2 berikut: Tabel 1.1 Perkembangan LPD Desa Pakraman Guwang Tahun No Keterangan 2007 (Rp) 2008 (Rp) 2009 (Rp) Ket. 1 Dana: - Kas Fluktuasi - Bank Naik 2 Kredit Naik 3 Assets Naik 4 Pendapatan Naik 5 Biaya Naik 6 Laba-Rugi Naik Sumber: LPD Desa Pakraman Guwang, 2009 Berdasarkan Tabel 1.1 di atas, dapat dilihat bahwa kinerja keuangan LPD Desa Pakraman Guwang terus mengalami peningkatan. Jumlah dana di BPD Bali, kredit yang diberikan, dan aset LPD mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Jumlah kas yang berfluktuasi lebih disebabkan untuk memenuhi kecukupan jumlah kas yang akan digunakan untuk operasional. Sedangkan

5 kemampuan dalam menghasilkan pendapatan yang terus meningkat tiap tahun turut serta mengangkat jumlah laba dari Rp pada 2007 menjadi Rp di 2008 dan meningkat kembali menjadi Rp pada Tabel 1.2 Jumlah Nasabah LPD Desa Pakraman Guwang Tahun Jenis Transaksi Jumlah Nasabah (Orang) Ket. Kredit Naik Tabungan Naik Deposito Naik Total Naik Sumber: LPD Desa Pakraman Guwang, 2009 Berdasarkan Tabel 1.2 di atas dapat dilihat bahwa dari tahun 2007 sampai 2009 jumlah nasabah terus mengalami peningkatan. Jumlah nasabah tabungan mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari tahun 2007 sampai Jumlah nasabah tabungan yang pada tahun 2007 berjumlah orang meningkat menjadi orang pada tahun 2008 dan meningkat lagi menjadi orang pada Sedangkan jumlah nasabah kredit dan deposito tetap mengalami peningkatan walaupun tidak terlalu besar jumlahnya. Informasi yang dihasilkan dari penilaian kinerja non keuangan seperti Tabel 1.2 di atas akan sangat bermanfaat bagi LPD Desa Pakraman Guwang karena akan mampu menunjukkan posisi kompetitif LPD Desa Pakraman Guwang untuk saat ini dan dimasa yang akan datang. Ukuran keuangan tidak dapat menunjukkan penyebab apa yang menjadikan perubahan kekayaan yang diciptakan oleh

6 perusahaan. Hal ini kurang mendukung kebutuhan informasi mengenai investasi perusahaan dalam jangka panjang. Selain itu informasi yang dihasilkan dari penilaian kinerja non keuangan sangat bermanfaat sebagai masukan dakam menyusun program dan strategi yang lebih baik untuk periode berikutnya dalam upaya bersaing dengan lembaga keuangan lain serta dalam upaya untuk meningkatkan kinerja keuangan pada akhirnya. Oleh karena itu konsep Balanced Scorecard yang menggunakan perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, dan perspektif proses bisnis internal dapat dijadikan acuan dalam penilaian kinerja LPD Desa Pakraman Guwang, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. Empat perspektif Balanced Scorecard dipandang cukup lengkap oleh berbagai perusahaan dan industri, tetapi keempat perspektif tersebut harus dipandang sebagai suatu model (template), bukan seperti sebuah baju yang ketat (Kaplan, dkk, diterjemahkan oleh Yosi Pasla, 2000:31). Tidak ada teorema matematis yang menyatakan bahwa keempat perspektif itu perlu dan memadai, tetapi tergantung kepada keadaan industri dan strategi perusahaan. Satu atau lebih perspektif tambahan mungkin diperlukan. Ditambahkan satu perspektif yang kelima yaitu pemberdayaan pekerja, untuk menekankan peran penting yang harus dijalankan para pekerja (karyawan) di dalam pendekatan baru perusahaan yang lebih berfokus pelanggan (Kaplan, dkk, diterjemahkan oleh Yosi Pasla, 2000:160) Berdasarkan uraian diatas, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana kinerja LPD Desa Pakraman Guwang,

7 Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar dengan pendekatan Balanced Scorecard? 1.2 Tujuan Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja LPD Desa Pakraman Guwang, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar dengan pendekatan Balanced Scorecard. 1.3 Kegunaan Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian di atas, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut: 1) Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran, pemahaman, dan wawasan yang lebih luas di bidang akuntansi manajemen khususnya mengenai penilaian kinerja organisasi dengan pendekatan Balanced Scorecard. 2) Kegunaan Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan masukkan bagi pihak LPD Desa Pakraman Guwang dalam pengambilan alternatif kebijakan untuk peningkatan kinerja LPD di masa yang akan datang.

8 1.4 Sistematika Penulisan Penulisan penelitian ini terdiri dari beberapa bab yang disusun berurutan secara sistematis, sehingga antara satu bab dengan bab yang lainnya mempunyai hubungan yang sistematis. Sistematika penulisan dalam penelitian ini akan diuraikan secara ringkas meliputi 5 (lima) bab, sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan pengantar bagi pembaca untuk dapat mengetahui permasalahan yang ada dalam penelitian ini, meliputi uraian mengenai latar belakang dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penyajian. BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS Bab ini memuat uraian sistematis tentang teori-teori dan hal-hal yang berhubungan dengan penelitian serta hasil-hasil penelitian sebelumnya yang akan digunakan untuk membangun rumusan hipotesis sebagai acuan dalam memecahkan permasalahan penelitian ini. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan tentang lokasi penelitian, obyek penelitian, identifikasi dan definisi operasional variabel, jenis, sumber dan metode pengumpulan data serta teknik analisis yang digunakan dalam memecahkan masalah penelitian. BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Bab ini menyajikan hasil pengujian atas hipotesis penelitian ini dan deskripsi hasil penelitian (pembahasan) mengacu pada pokok

9 permasalahan serta tujuan penelitian, yang disesuaikan dengan teknik analisis data yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini menyajikan simpulan dari hasil pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya dan saran-saran yang ditujukan kepada peneliti selanjutnya yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian yang telah dilakukan.