Tema Cita-citaku Pada penelitian ini mengambil tema 7 cita-citaku subtema 3 giat berusaha meraih cita-cita pembelajaran 3. Penelitian ini men

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Tema Cita-citaku Pada penelitian ini mengambil tema 7 cita-citaku subtema 3 giat berusaha meraih cita-cita pembelajaran 3. Penelitian ini men"

Transkripsi

1 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pembelajaran Tematik Terpadu Pengertian Pembelajaran Tematik Pembelajaran tematik merupakan suatu strategi pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada peserta didik (Majid, 2014:86). Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema sebagai pemersatu materi dari beberapa mata pelajaran. Pada pembelajaran tematik peserta didik akan dapat memahami ami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep yang peserta didik pahami sehari-hari. Menurut ut Hajar (2013:22) pembelajaran tematik dapat memberikan ruang penuh kepada peserta didik untuk mengeksplorasi gagasannya serta memunculkan dinamika dalam pendidikan. Berdasarkan pengertian di atas, dapatlah disimpulkan pembelajaran tematik ialah suatu model pembelajaran yang menyatukan beberapa mata pelajaran dalam satu tema. Pembelajaran tematik memberikan pelajaran secara kontekstual yang bertujuan agar peserta didik dapat menerima materi pembelajaran dengan baik. 9

2 Tema Cita-citaku Pada penelitian ini mengambil tema 7 cita-citaku subtema 3 giat berusaha meraih cita-cita pembelajaran 3. Penelitian ini menyesuaikan materi dengan buku guru dan berbagai sumber yang mendukung. Tema cita-citaku berisi pembahasan tentang berbagai macam cita-cita. Materi yang dijabarkan tesebut terdapat pada Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada subtema giat berusaha meraih citacita, KI dan KD pada tabel 2.1 berikut. Tabel 2.1 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Dasar (KD) 1. Menerima dan menjalankan ajaran Matematika agama yang dianutnya 3.12 Mengenal sudut siku-siku melalui 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, pengamatan dan membandingkannya dengan tanggung jawab, santun, peduli, dan sudut yang berbeda. percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru Membandingkan jumlah sudut suatu segitiga dengan jumlah sudut suatu segiempat. 3. Memahami pengetahuan faktual Bahasa Indonesia dengan cara mengamati (mendengar, 3.4 Menggali informasi dari teks cerita melihat, membaca) dan bertanya petualangan tentang lingkungan dan sumber berdasarkan rasa ingin tahu tentang daya alam dengan bantuan guru dan teman dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah. dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku. 4.4 Menyajikan teks cerita petualangan 4. Menyajikan pengetahuan faktual tentang lingkugan dan sumber daya alam dalam bahasa yang jelas dan logis, secara mandiri dalam teks bahasa Indonesia dalam karya yang estetis, dalam lisan dan tulis dengan melilih dan memilah gerakan yang mencerminkan anak kosakata baku. sehat, dan dalam tindakan yang PPKn mencerminkan perilaku anak beriman 3.3 Memahami manfaat keberagaman dan berakhlak mulia. karateristik individu di rumah, sekolah, dan masyarakat. 4.3 Bekerja sama dengan teman dalam keberagaman di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat. (Sumber : Buku Pegangan Guru SD Kelas IV Tema 7 Cita-citaku) Berdasarkan KI dan KD pada tabel di atas, pada kompetensi dasar matematika penyampaian materi sulit dijelaskan jika hanya melalui kalimat/katakata. Pada mata pelajaran bahasa Indonesia dan PPKn perlu memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik, maka dari itu penggunaan media

3 11 adalah salah satu cara untuk mempermudah guru dalam menyampaikan materi pembelajaran serta untuk tercapainya KI dan KD Subtema Giat Berusaha Meraih Cita-Cita Pada subtema giat berusaha meraih cita-cita pada pembelajaran 3, berisi beberapa indikator pada tabel 2.2 sebagai berikut. Tabel 2.2 Indikator Subtema Giat Berusaha Meraih Cita-Cita Pembelajaran 3 Mata Pelajaran Indikator Matematikatika Mengidentifikasi sudut siku-siku diantara sudut-sudut lainnya melalui pengamatan. Membuat kesimpulan dari eksplorasi tentang sudut segitiga. Bahasa Indonesia Meringkas teks bacaan dengan menggunakan kosakata baku. Menceritakan kembali teks bacaan secara lisan dengan menggunakan kosakata baku. PPKn Menemukan manfaat a keberagaman sifat individu di sekolah Menunjukkan kerja sama dengan teman dalam kegiatan pembelajaran Indikator pada tabel di atas dikembangkan untuk kegiatan pembelajaran peserta didik. Pada pembelajaran ini peserta didik melakukannya secara berkelompok. Pada mata pelajaran matematika, indikator mengidentifikasi sudut siku-siku peserta didik dapat mengamati berbagai jenis bangun datar dari potangan-potangan gambar cita-cita yang terdapat pada media piramida cerdas dengan menggunakan potongan-potangan bangunan ini peserta didik dapat mengidentifikasi bangunan-bangunan apa saja yang memiliki sudut siku-siku. Setelah peserta didik mengidentifikasi berbagai jenis bangunan, peserta didik dapat menuliskan hasil penemuannya pada bangunan segitiga.

4 12 Indikator bahasa Indonesia meringkas teks bacaan peserta didik dapat menuliskan secara individu ringkasan teks cerita tentang cita-cita yang terdapat pada media piramida cerdas dan untuk indikator menceritakan kembali peserta didik dapat mempresentasikan hasil tulisannya di depan kelas dengan menggunakan kosakata baku. Indikator PPKn yang pertama menemukan manfaat keberagaman sifat individu di sekolah peserta didik dapat menemukan manfaat keberagaman sifat ini pada saat kegiatan berdiskusi. Kegiatan berdiskusi ini peserta didik mencocokkan kata-kata dari beragam sifat individu yang dapat dilepas pasang kemudian mencocokkan cokkan dengan manfaat dari beragam sifat individu tersebut dan memasangkannya angkannya dengan tepat pada media piramida cerdas. Sedangkan untuk indikator kedua menunjukkan dengan teman pada kegiatan pembelajaran, pada indikator ini kerja peserta didik dapat terlihat. Pada akhir kegiatan, peserta didik dapat menyebutkan manfaat apa saja yang mereka temukan dari kegiatan berdiskusi. 2.2 Media Pembelajaran Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang berarti tengah, perantara, atau pengantar. Sadiman (2005:6) mengatakan media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Media pembelajaran merupakan alat bantu yang berfungsi untuk menjelaskan sebagian dari keseluruhan program pembelajaran yang sulit dijelaskan secara verbal. Materi pembelajaran akan lebih mudah dan jelas jika dalam pembelajaran menggunakan media pembelajaran (Musfiqon, 2012:28).

5 13 Media pembelajaran identik dengan alat peraga langsung dan tidak langsung, yang digunakan dalam proses komunikasi intruksional sebagai alat yang efektif dalam proses pembelajaran. secara lebih utuh, Musfiqon (2012:28) mengatakan media pembelajaran dapat didefinisikan sebagai alat bantu berupa fisik maupun nonfisik yang sengaja digunakan sebagai perantara antara guru dan siswa dalam memahami materi pembelajaran agar lebih efektif dan efisien. Berdasarkan uraian di atas, dapatlah disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah sebuah alat atau sarana yang digunakan oleh pendidik untuk menyampaikan mpaikan atau menjelaskan suatu materi pembelajaran yang sulit dijelaskan secara verbal yang bertujuan untuk memudahkan peserta didik untuk memahami materi yang disampaikan Manfaat dan Fungsi Media Media memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran untuk mempermudah menjelaskan materi yang abstrak kepada peserta didik. Angkowo dan Kokasih dalam (Musfiqon, 2007:27) berpendapat media pembelajaran berfungsi sebagai alat bantu pembelajaran, yang ikut mempengaruhi situasi, kondisi, dan lingkungan belajar dalam rangkai mencapai tujuan pembelajaran yang telah diciptakan dan didesain oleh guru. Sedangkan menurut Musqofin (2012:35) menyatakan media pembelajaran berfungsi untuk (1) meningkatkan efektifitas dan efesiensi pembelajaran, (2) meningkatkan minat dan motivasi belajar, (3) komunikasi dalam proses pembelajaran menjadi efektif, (4) menjadikan peserta didik berinteraksi langsung dengan kenyataan, (5) meningkatkan gairah belajar peserta didik, (6) mengatasi

6 14 modalitas belajar peserta didik yang beragam, (7) meningkatkan kualitas pembelajaran. Selain fungsi di atas, Asyhar (2012:41) memaparkan manfaat penggunan media pembelajaran, yaitu (1) peserta didik mendapatkan pengalaman beragam selama proses pembelajaran, (2) memberikan pengalaman belajar yang konkret dan langsung kepada peserta didik, (3) memberikan informasi yang akurat dan terbaru, (4) merangsang peserta didik untuk berpikir kritis, menggunakan kemampuan imajinasinya untuk dapat berkembang lebih lanjut, sehingga melahirkan kreativitas dan karya-karya yang inovatif, (5) media pembelajaran dapat meningkatkan efisiensi proses pembelajaran, (6) materi pembelajaran terlihat menarik sehingga meningkatkan motivasi dan minat serta mengambil perhatian an peserta didik untuk fokus mengikuti materi yang diberikan, (7) menyajikan sesuatu yang sulit diadakan, dikunjungi maupun dilihat peserta didik, baik dari segi ukuran atau rentang waktu prosesnya terlalu lama. Misalnya: sistem tata surya, virus, metamorfosa atau pelapukan bebatuan, (8) memperluas cakrawala ala sajian materi pembelajaran yang diberikan. Berdasarkan uraian di atas, dapatlah disimpulkan bahwa media pembelajaran memiliki fungsi dan manfaat yaitu: (1) sebagai alat bantu belajar yang konkret, (2) dapat membangkitkan motivasi peserta didik, (3) sebagai alat bantu untuk mengkomunikasikan kalimat-kalimat yang tidak dapat disampaikan pendidik dengan kata-kata, (4) dengan adanya media akan membantu keefektifan proses pembelajaran sera memberikan pengalaman nyata kepada peserta didik.

7 Jenis dan Klasifikasi Media Pembelajaran Asyhar (2012:44) menjelaskan seiring berkembangnya teknologi, media yang digunakan dalam dunia pendidikan sudah beragam jenis dan formatnya. Pada dasarnya semua media tersebut dapat dikelompokkan menjadi 4 jenis, yaitu media visual, media audio, media audio-visual, dan multimedia. Media visual adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan indera penglihatan semata dari peserta didik. Media audio adalah media yang melibatkan pendengaran peserta didik. Media audio-visual adalah media yang menggunakan indera penglihatan dan pendengaran sekaligus dalam satu proses pembelajaran. selanjutnya multimedia adalah media yang melibatkan jenis media dan peralatan secara terintegrasi dalam satu proses pembelajaran. Media jenis ini melibatkan indera penglihatan dan pendengaran melalui media teks, visual diam, visual gerak dan audio serta media interaktif berbasis computer dan teknologi komunikasi dan informasi. Asyhar (2012:46) juga menjelaskan media pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam empat macam, yaitu: 1. Media pembelajaran dua dimensi (2D), yaitu media yang hanya dapat diamati dari satu sudut pandangan saja yang dilihat dari dimensi panjang dan lebar, seperti foto, grafik, peta, gambar, papa tulis, bagan, dan semua media yang dilihat dari sisi datar saja. 2. Media pembelajaran tiga dimensi (3D), yaitu media yang dapat diamati dari sudut pandangan mana saja dan memiliki dimesi panjang, lebar, dan tiggi/tebal, seperti meja, kursi, kotak, bola, dan alam sekitar.

8 16 3. Media pandang diam (still picture), yaitu menggunakan media proyeksi yang menampilkan gambar diam (tidak bergerak) pada layar, seperti tulisan, foto, gambar binatang atau pemandangan. 4. Media pandang gerak (motion picture), yaitu menggunakan media proyeksi yang dapat menampilkan gambar bergerak dilayar, seperti televisi, film atau video. Berdasarkan uraian di atas, dapatlah disimpulkan bahwa pada dasarnya semua jenis media pembelajaran dapat dimanfaatkan untuk membantu penyampaian materi pembelajaran, namun tidak semua jenis media sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Pendidik dapat memilih media yang tepat untuk digunakan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan peserta didik Pemilihan Media Pembelajaran Memilih media yang tepat untuk digunakan dalam pembelajaran tidaklah mudah. Seorang pendidik perlu memperhatikan aspek efektivitas dan efisiensi dalam memilih media pembelajaran yang digunakan. Menurut Musfiqon (2012:118) 118) ada beberapa kriteria pemilihan media yang perlu diperhatikan, yakni: 1. Kesesuaian dengan tujuan Pemilihan media sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan agar proses pembelajaran lebih efektif dan efisien. 2. Ketepatgunaan Dalam konteks media pembelajaran tepat guna dapat diartikan sebagai pemilihan media yang didasarkan pada kegunaan.

9 17 3. Keadaan peserta didik Pemilihan media disesuaikan dengan karakteristik peserta didik, dari segi psikologis, filosofis, maupun sosiologi anak. 4. Ketersediaan Media dinilai tepat dan sesuai dengan tujuan pembelajaran, tetapi media tersebut tidak dapat digunakan jika tidak tersedia. 5. Biaya kecil Biaya menjadi salah satu faktor pertimbangan dalam memilih media. Biaya yang dikeluarkan hendaknya sesuai dengan hasil yang akan dicapai. 6. Keterampilan guru Media yang canggih dan modern dapat menghasilkan pembelajaran yang optimal. Nilai dan manfaat media ditentukan oleh guru dalam mengoperasikannya. 7. Mutu teknis Media yang dipilih hendaknya memiliki mutu teknis yang bagus. Agar media yang digunakan tepat sasaran dan sesuai dengan keperluan ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam proses pemilihan media, diantaranya: anya: (1) jelas dan rapi, (2) bersih dan menarik, (3) tepat sasaran, (4) sesuai dengan materi, (5) sesuai dengan tujuan pembelajaran, (6) praktis, luwes, dan tahan, (7) berkualitas baik, (8) ukurannya sesuai dengan lingkungan belajar (Asyhar, 2012:81). Berdasarkan paparan para ahli di atas, dapatlah disimpulkan bahwa dalam memilih media pembelajaran yang baik pendidik perlu memperhatikan beberapa kriteria agar media yang digunakan efektif dan efisien dalam proses pembelajaran.

10 18 Kriteria pemilihan media, yaitu: (1) sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran, (2) sesuai dengan karateristik peserta didik, (3) media yang digunakan mudah untuk dibuat, (4) pengunaan media memiliki jangka waktu yang panjang. 2.3 Media Piramida Cerdas Piramida cerdas merupakan salah satu media tiga dimensi, media visual yang efektif dalam memberikan pemahaman materi pada proses pembelajaran. Media piramida cerdas digunakan pada pembelajaran tematik untuk kelas IV SD. Media ini mencakup mata pelajaran, Matematika, Bahasa Indonesia, dan PPKn. Media piramida cerdas didesain secara menarik dan terkonsep sehingga meningkatkan motivasi dan minat belajar peserta didik. Media piramida cerdas dapat digunakan secara berkelompok maupun individu. Media piramida cerdas dan meningkatkan keaktifan sehingga peserta didik dapat menerima penyampaian materi dengan baik. Media piramida cerdas memiliki 4 sisi berbentuk segitiga sama sisi dan 5 tingkatan an pada setiap sisinya. Sisi pertama media piramida cerdas digunakan untuk membantu peserta didik mengidentifikasi dan membedakan mana yang termasuk sudut siku-siku dan mana yang bukan termasuk sudut siku-siku dari berbagai jenis bagun datar pada potongan-potongan gambar cita-cita yang dapat dilepas pasang. Sisi pertama ini mengadopsi tata cara permainan puzzle, tetapi media piramida cerdas dibuat dengan desain, bentuk, dan fungsi yang berbeda. Pada media ini secara keseluruhan gambar berbetuk segitiga sama sisi, yang kemudian di potong-potong menjadi berbagai jenis bangun datar. Media ini tidak

11 19 hanya untuk mengasah daya ingat seperti puzzle pada umumnya namun peserta didik dapat mengidentifikasi dan membedakan bangunan-bangunan datar yang memiliki sudut siku-siku dan tidak memiliki sudut siku-siku. Media piramida cerdas dikembangkan untuk membantu peserta didik menemukan manfaat dari keberagaman sifat individu dengan menggunakan sisi kedua dan ketiga. Sisi kedua terdapat sifat-sifat individu dan pada sisi ketiga terdapat t manfaat dari sifat-sifat individu yang disusun secara bertingkat, kemudian peserta didik mencocokkan sifat-sifat tersebut beserta manfaatnya secara tepat dengan menyusunnya secara sejajar pada sisi kedua dan ketiga. Pada sisi keempat media piramida cerdas terdapat teks bacaan cerita tentang cita-cita yang dapat membantu peserta didik untuk membuat suatu kesimpulan cerita yang secara tidak langsung isi cerita mengajarkan kepada peserta didik tentang usaha yang harus dilakukan untuk meraih sebuah cita-cita. Setiap bagian sisi piramida cerdas juga dapat dimanfaatkan untuk mengenal nal berbagai macam cita-cita serta dapat memberikan pengalaman kepada peserta didik tentang proses-proses yang harus dilakukan untuk meraih cita-cita dengan menyusun kata-kata dari cara untuk meraih cita-cita. Peserta didik dapat menyusun kata-kata tersebut dengan memulainya dari tingkatan terbawah atau pertama hingga tingkatan keempat dan untuk tingkatan teratas sudah tersedia satu jenis gambar cita-cita Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media Piramida Cerdas Tujuan pengembangan media piramida cerdas adalah dapat membangkitkan motivasi belajar peserta didik, karena penggunaan media

12 20 pembelajaran menjadi lebih menarik dan memusatkan perhatian peserta didik (Asyhar, 2012:39). Sedangkan berdasarkan pemikiran peneliti dan hasil observasi media piramida cerdas memiliki beberapa manfaat, yakni: (1) mengasah daya ingat peserta didik, (2) melatih kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor peserta didik, (3) peserta didik menjadi aktif dan tidak mudah bosan, (4) memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik, (5) dan media ini dapat digunakan sebagai motivasi peserta didik dalam pembelajaran tematik, khususnya tema giat berusaha meraih cita-cita. Media piramida cerdas juga memiliki manfaat untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peserta didik dalam menentukan bangun datar yang memiliki sudut siku-siku, manfaat dari keberagaman sifat individu serta terampil dalam menyusun puzzle bangun datar segitiga sama sisi yang terintegrasi dalam tema cita-citaku. Media piramida cerdas juga dapat meningkatkan kemampuan dan rasa percaya diri peserta didik dalam mempresentasikan kesimpulan cerita tentang usaha meraih cita-cita Desain Media Pembelajaran Piramida Cerdas Bahan yang digunakan untuk pembuatan media piramida cerdas ini berasal dari bahan-bahan yang mudah didapatkan yaitu kayu yang dirakit manjadi piramida dan bahan papan triplek sebagai papan dari materi yang dapat dilepas pasang. Media piramida cerdas ini dapat dibuka tutup untuk mempermudah pengguna membawanya. Media piraida cerdas juga menggunakan stiker berupa gambar bertema cita-citaku yang berkaitan dengan pembelajaran digunakan untuk melapisi piramida dan papan triplek agar menarik perhatian peserta didik. Media

13 21 piramida cerdas memiliki 4 sisi dimana setiap sisinya berbentuk segitiga sama sisi dan memiliki 5 tingkatan setiap sisinya. Pada salah satu sisi piramida terdapat puzzle berbentuk segitiga sama sisi yang akan dipotong-potong dengan berbagai macam bangun datar. Selain itu, media ini berukuran 30cm x 25cm dengan bentuk segitiga sama sisi pada setiap sisi piramida. Media piramida cerdas termasuk media tiga dimensi (3D) dan visual yang berfungsi untuk menyalurkan pesan dan informasi melalui gambar, karikatur dan simbol-simbol visual. Media tiga dimensi adalah media yang tampilannya dapat diamati dari berbagai ai arah pandang mana saja dan mempunyai panjang, lebar, dan tinggi. Media ini juga tidak menggunakan proyeksi yang tampilannya secara visual. Kebanyakan media tiga dimensi merupakan objek sesungguhnya atau miniatur suatu objek (Asyhar, 2012:47). Asyhar (2012:57) juga mengatakan media visual juga berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas sajian materi, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan apabila hanya dilakukan kan penjelasan verbal. Berikut adalah desain media piramida cerdas. Gambar 2.1 Desain Rancangan Media Piramida Cerdas

14 Gambar 2.2 Desain Gambar Setiap Sisi Piramida Cerdas Penjelasan gambar 2.2, sebagai berikut: a. Gambar 1, konsep tentang proses untuk yang harus dilewati untuk meraih cita-cita yang nantinya terdapat cerita tentang usaha meraih cita- cita. b. Gambar 2, konsep puzzle dengan tema gambar bekerja sama dalam sebuah cita-cita yang setiap potongan puzzle berbetuk macam-macam bangun datar dengan berbagai macam bentuk sudut. c. Gambar 3 dan 4, konsep tentang manfaat keberagaman individu yang dapat dilepas pasang untuk mempermudah peserta didik untuk mencocokkan macam-macam perbedaan individu dengan manfaatnya.

15 Kelebihan dan Kelemahan Media Piramida Cerdas Media piramida cerdas dapat digunakan sebagai alternatif dalam pembelajaran tematik untuk kelas IV Sekolah Dasar pada pembelajaran tema citacitaku. Peserta didik tidak hanya belajar di kelas dengan mendengarkan penjelasan guru saja, tetapi melalui media ini peserta didik belajar menemukan dan memahami perbedaan sudut pada macam-macam bangun datar secara kontekstual dengan menyebutkan bangun datar yang memiliki sudut siku-siku pada potongan puzzle segitiga sama sisi. Peserta didik juga dapat memahami sifat-sifat yang bermanfaat bagi kehidupan. Media piramida cerdas juga dapat memberikan pengetahuan kepada peserta didik tentang usaha yang perlu dilakukan untuk meraih sebuah cita-cita. Melalui penggunaan media piramida cerdas dalam pembelajaran tematik tema cita-citaku dapat disampaikan dengan menarik, menyenangkan, nangkan, dan inovatif karena peserta didik ikut serta dalam penggunan media ini. Kelebihan media piramida cerdas, diantaranya: 1. Peserta didik menjadi aktif dan kreatif pada saat pembelajaran 2. Peserta didik lebih mudah menerima materi pembelajaran. 3. Memotivasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. 4. Kegiatan pembelajaran menjadi menyenangkan dan tidak mudah bosan. 5. Pendidik lebih mudah dalam menyampaikan materi tentang sudut sikusiku, dan manfaat keberagaman sifat. 6. Dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor. 7. Media piramida cerdas dapat dengan mudah untuk dibawa. 8. Media piramida cerdas aman untuk digunakan peserta didik.

16 24 Disamping itu media piramida cerdas juga memiliki beberapa kelemahan, yaitu: 1. Pembuatan media piramida cerdas cukup rumit dan bahan-bahan yang digunakan membutuhkan biaya yang cukup banyak. 2. Media piramida cerdas tidak mendukung jika digunakan secara klasikal karena media ini hanya berukuran 30cm x 25cm. 3. Media piramida cerdas ini tidak efektif jika digunakan oleh kelompok besar, karena pendidik akan sulit mengetahui peserta didik yang aktif dan pasif dalam menggunakan media ini Langkah-langkah Penggunaan Media Piramida Cerdas Cara kerja penggunaan media piramida cerdas, pertama yaitu pendidik memberikan intruksi serta menjelaskan tata cara penggunaan media sebelum peserta didik belajar secara mandiri. Langkah-langkah penggunaan media piramida cerdas dalam pembelajaran tematik tema cita-citaku adalah: 1. Pertama, peserta didik dibagi menjadi lima kelompok (secara heterogen) dengan memberikan nama kelompok dari macam-macam cita-cita. 2. Kedua, pendidik membagikan media piramida cerdas pada setiap kelompok serta memberikan petunjuk penggunaan dan perintah kerja media piramida cerdas. 3. Ketiga, pendidik mengingatkan kembali dengan memberikan penjelasan dan intruksi tertulis penggunaan media kepada peserta didik. 4. Keempat, peserta didik mengamati dan mengidentifikasi gambar bangun datar yang memiliki sudut siku-siku pada puzzle melalui media piramida cerdas.

17 25 5. Kelima, peserta didik berdiskusi untuk mencocokkan kata sifat dengan manfaatnya dan menyusunnya melalui media piramida cerdas. 6. Keenam, secara berkelompok peserta didik menuliskan hasil diskusinya tentang bangun yang memiliki sudut siku-siku, hasil pengamatan dari bangun segitiga sama sisi, dan manfaat dari keberagaman sifat. 7. Ketujuh, peserta didik menuliskan kesimpulan dari teks cerita tentang usaha meraih cita-cita dan peserta didik menuliskan cita-citanya beserta usaha yang akan dilakukan untuk meraih cita-cita tersebut. 2.4 Kajian Penelitian yang Relevan Untuk menghindari duplikasi, peneliti melakukan penelusuran skripsi terdahulu yang memiliki persamaan diantaranya sebagai berikut. 1. Pengembangan Media Segitiga Pintar Pada Pembelajaran Tematik Tema Makananku Sehat dan Bergizi Kelas IV Sekolah Dasar. Penelitian ini dilakukan oleh Penny Rahmasari (2014) Mahasiswa jurusan pendidikan guru sekolah dasar fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang. Persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah peneliti sama melakukan penelitian pengembangan media tematik di sekolah dasar. Penny Rahmsari mengembangkan media segitiga pintar berbentuk puzzle. Hasil dari penelitian ini termasuk dalam katagori baik/sangat layak, dengan memperoleh presentase nilai yang mencapai 88% oleh ahli media, 98,1% untuk ahli materi, dan 84,45% oleh ahli pembelajaran tematik. Sedangkan untuk respon peserta didik memperoleh prosentase 80% pada uji coba kelompok kecil dan 91,1% pada uji coba kelompok besar.

18 26 2. Pengembangan Media TAKCI (kotak cita-cita) Tema 7 Cita-citaku Kelas IV SDN Mojolangu 5 Malang. Peneliti ini dilakukan oleh Anggie Riska Marla Sari (2016) Mahasiswa jurusan pendidikan guru sekolah dasar fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang. Persamaan dengan penelitian ini ialah sama-sama mengembangkan media tematik pada tema cita-citaku kelas IV Sekolah Dasar. Perbedaannya terletak pada subtema dan media yang akan dikembangkan. Anggie Riska Marla Sari mengembangkan media TAKCI (kotak cita-cita) berbentuk seperti rubik pada tema cita-citaku, subtema aku dan cita-citaku, pembelajaran satu. Media ini terdapat gambar cita- cita/profesi pekerjaan berserta deskripsinya. Hasil dari penelitian ini termasuk dalam katagori baik atau layak, dengan memperoleh presentase nilai yang mencapai 76,9% oleh ahli media, 88,4% untuk ahli materi, dan 95,81% oleh ahli pembelajaran tematik. Sedangkan untuk respon peserta didik memperoleh prosentase 88,8% pada uji coba kelompok kecil dan 92,1% pada uji coba kelompok besar. Bedasarkan hasil keseluruhan dapat disimpulkan media dapat dijadikan sebagai media pembelajaran tematik.

19 Kerangka Pikir Konsep pengembangan media pembelajaran tematik piramida cerdas untuk kelas IV Sekolah Dasar pada tema cita-citaku ditunjukkan pada kerangka pikir sebagai berikut: Peserta didik membutuhkan media yang dapat memudahkan peserta didik dalam menerima serta dapat menciptakan lingkungan belajar yang efesien dan efektif, karena media yang digunakan saat ini dirasa kurang relevan untuk digunakan dalam pembelajaran tematik. Pengembangan Media Piramida Cerdas Media bersifat sekali penggunaan yaitu berupa mozaik Desain Produk Validasi Media Uji Coba Produk Ahli Media, Ahli Materi, Ahli Pembelajaran Respon Peserta Didik Evaluasi Kelayakan Media dan Respon Peserta Didik Gambar 2.3 Karangka Pikir Pengembangan Media Piramida Cerdas Pada Pembelajaran Tematik Kelas IV Sekolah Dasar

2 Kemampuan belajar peserta didik dapat berkembang dari aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Mengembangkan kemampuan peserta didik dapat dilakukan

2 Kemampuan belajar peserta didik dapat berkembang dari aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Mengembangkan kemampuan peserta didik dapat dilakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses belajar tidak sekedar menghafal materi-materi pembelajaran, tetapi merupakan proses pembelajaran yang menghubungkan konsep-konsep pembelajaran elajaran menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. siswa sesuai dengan tujuan. Tujuan pembelajaran menurut Undang-Undang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. siswa sesuai dengan tujuan. Tujuan pembelajaran menurut Undang-Undang Sistem BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses yang kompleks (rumit), namun dengan maksud yang sama yaitu, memberi pengalaman belajar pada siswa sesuai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 99 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Tematik Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang secara optimal. Dalam era globalisasi yang ditandai dengan. masyarakat, dan berdaya saing tinggi dalam kehidupan global.

BAB I PENDAHULUAN. berkembang secara optimal. Dalam era globalisasi yang ditandai dengan. masyarakat, dan berdaya saing tinggi dalam kehidupan global. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang bersifat umum bagi setiap manusia dimuka bumi ini. Pendidikan merupakan modal suatu bangsa untuk dapat berkembang secara optimal.

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 2 : Tugasku Sehari-Hari di Sekolah Pembelajaran Ke : 2 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (Undang-Undang RI No. 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (Undang-Undang RI No. 20 Tahun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 4 : Tugasku Dalam Kehidupan Sosial Pembelajaran Ke : 1 : 1 x Pertemuan (6 x 35

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 2 : Tugasku Sehari-Hari di Sekolah Pembelajaran Ke : 6 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 1 : Bermain di Lingkungan Rumah Pembelajaran Ke : 5 : 1 x Pertemuan (6 x 35 menit)

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 4 : Tugasku Dalam Kehidupan Sosial Pembelajaran Ke : 2 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan dipahami selain sebagai proses juga merupakan sebuah hasil.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan dipahami selain sebagai proses juga merupakan sebuah hasil. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan dipahami selain sebagai proses juga merupakan sebuah hasil. Pada tataran proses, pendidikan merupakan serangkaian interaksi manusia dengan lingkungan yang

Lebih terperinci

KURIKULUM Perangkat Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 6 : ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN. Kelas / Semester : V / 2

KURIKULUM Perangkat Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 6 : ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN. Kelas / Semester : V / 2 KURIKULUM 2013 Perangkat Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 6 : ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN Nama Sekolah : SDN MANUKAN KULON Kelas / Semester : V / 2 Nama Guru NIP / NIK : EKO BUDIYONO

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 4 : Tugasku Dalam Kehidupan Sosial Pembelajaran Ke : 6 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SatuanPendidikan : SDN Percobaan 2 Kelas / Semester : 4 /1 Tema 1 : Indahnya Kebersamaan Sub Tema 1 : Keberagaman Budaya Bangsaku Pembelajaran ke : 4 Alokasi waktu

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 1 : Bermain di Lingkungan Rumah Pembelajaran Ke : 6 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 4 : Tugasku Dalam Kehidupan Sosial Pembelajaran Ke : 3 : 1 x Pertemuan (6 x 35

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 2 : Tugasku Sehari-Hari di Sekolah Pembelajaran Ke : 1 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 2 : Tugasku Sehari-Hari di Sekolah Pembelajaran Ke : 4 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan kehidupan masyarakat dan cenderung pada pendidikan afektif. Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. dengan kehidupan masyarakat dan cenderung pada pendidikan afektif. Sedangkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelajaran PKn merupakan salah satu pelajaran yang berkaitan langsung dengan kehidupan masyarakat dan cenderung pada pendidikan afektif. Sedangkan sikap seseorang

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 3 : Tugasku Sebagai Umat Beragama Pembelajaran Ke : 1 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 4 : Tugasku Dalam Kehidupan Sosial Pembelajaran Ke : 5 : 1 x Pertemuan (6 x 35

Lebih terperinci

Kelompok Materi: MATERI POKOK

Kelompok Materi: MATERI POKOK Modul 2.1 a. Kelompok Materi: MATERI POKOK 1 Materi Pelatihan Belajar Tematik AlokasiWaktu : 2.1. Analisis Kompetensi, Materi, Pembelajaran, dan Penilaian 2.1. a. Analisis Dokumen : SKL,KI-KD, Silabus,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 2 : Tugasku Sehari-Hari di Sekolah Pembelajaran Ke : 3 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kemajuan suatu bangsa. Negara dapat dikatakan maju jika kualitas dan mutu pendidikan sangat baik dan dapat diterapkan

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) A. Kompetensi Inti Satuan Pendidikan : SDN... Kelas/Semester : I/1 Tema : 1 / Diriku Sub Tema : 1/ Aku dan Teman Baru Pembelajaran ke : 2 Waktu : 5 JP 1. Menerima,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS 1 SEMESTER 1 TEMATIK TEMA 2 KEGEMARANKU SUB TEMA1 PEMBELAJARAN 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS 1 SEMESTER 1 TEMATIK TEMA 2 KEGEMARANKU SUB TEMA1 PEMBELAJARAN 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS 1 SEMESTER 1 TEMATIK TEMA 2 KEGEMARANKU SUB TEMA1 PEMBELAJARAN 3 Oleh: ROSMAYASARI, M.Pd. NIP. 198212062010012010 PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Kartu Bergambar 2.1.1 Pengertian Media Kartu Bergambar Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti perantara. Dengan demikian media dapat

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 3 : Tugasku Sebagai Umat Beragama Pembelajaran Ke : 2 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN KELAS 1 SEMESTER 1 TEMATIK TEMA 2 KEGEMARANKU SUB TEMA1 PEMBELAJARAN 3

SILABUS PEMBELAJARAN KELAS 1 SEMESTER 1 TEMATIK TEMA 2 KEGEMARANKU SUB TEMA1 PEMBELAJARAN 3 SILABUS PEMBELAJARAN KELAS 1 SEMESTER 1 TEMATIK TEMA 2 KEGEMARANKU SUB TEMA1 PEMBELAJARAN 3 Oleh: ROSMAYASARI, M.Pd. NIP. 198212062010012010 PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR NEGERI

Lebih terperinci

: Sehat Itu Penting : Pentingnya Kesehatan Diri dan Lingkungan. Nama Guru :... NIP/NIK :... Sekolah :... KURIKULUM 2013

: Sehat Itu Penting : Pentingnya Kesehatan Diri dan Lingkungan. Nama Guru :... NIP/NIK :... Sekolah :... KURIKULUM 2013 PERANGKAT PEMBELAJARAN RPP KURIKULUM 2013 Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/Semester Tema Subtema :TEMATIK : SD/MI : V / 1 (SATU) : Sehat Itu Penting : Pentingnya Kesehatan Diri dan Lingkungan Nama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karakter dan kreativitas siswa. Pendidikan memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. karakter dan kreativitas siswa. Pendidikan memegang peranan penting dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan pada dasarnya merupakan faktor penting dalam membentuk karakter dan kreativitas siswa. Pendidikan memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas sumber

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 3 : Tugasku Sebagai Umat Beragama Pembelajaran Ke : 5 : 1 x Pertemuan (6 x 35

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Kelas/Semester Tema/Sub tema Waktu : SD Anak Bangsa : I/ I (ganjil) : 4.Keluargaku / 1.Anggota Keluargaku : 2 x pertemuan (8 x 35menit) A. Kompetensi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SDLB Fatmawati Kelas/ Semester : I/I Tema/ Subtema/ PB : Diriku (1)/ Aku dan Teman Baruku (1)/ 1 Alokasi Waktu : 2 x Pertemuan (9 x 30 Menit) A. Kompetensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan proses interaksi yang baik didasari oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan proses interaksi yang baik didasari oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses interaksi yang baik didasari oleh kemampuan guru dalam berkomunikasi dengan siswa untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pendidikan

Lebih terperinci

KURIKULUM 2013 Perangkat Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KURIKULUM 2013 Perangkat Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KURIKULUM 2013 Perangkat Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 6 : ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN Nama Sekolah : MI IMAMI Kelas / Semester : V / 2 Nama Guru : Alinatul Khusna, S.Pd.I

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KURIKULUM 2013 Perangkat Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 3 : TUGASKU SEHARI-HARI Nama Sekolah : Kelas / Semester : II / 1 Nama Guru NIP / NIK : : RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KURIKULUM 2013 Perangkat Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 4 : BERBAGAI PEKERJAAN Nama Sekolah : Kelas / Semester : IV (Empat) / 1 Nama Guru NIP / NIK : : RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 3 : Tugasku Sebagai Umat Beragama Pembelajaran Ke : 6 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur 10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media pembelajaran Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK

SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK Kelas/Semesrter Tema Subtema Alokasi Waktuq : IV / 1 (Satu) : Indahnya Kebersamaan : Budaya Bangsaku : 1 X Pertemuan (6 JP) Kompetensi Inti : 3. Memahami pengetahuan faktual

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 1 : Bermain di Lingkungan Rumah Pembelajaran Ke : 4 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 98 RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS I Nama Sekolah : SD Negeri 4 Bumi Jawa Kelas / semester : 4 / Genap Tema : Tempat Tinggalku Sub Tema : Lingkungan Tempat Tinggalku Pertemuan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 3 : Tugasku Sebagai Umat Beragama Pembelajaran Ke : 3 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 1 : Bermain di Lingkungan Rumah Pembelajaran Ke : 3 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman. Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 (Sudrajat, 2010),

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman. Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 (Sudrajat, 2010), BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan kebutuhan bagi setiap manusia untuk menghadapi perkembangan zaman. Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 (Sudrajat, 2010), Pendidikan adalah usaha sadar

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Pembelajaran 2.1.1 Pengertian media pembelajaran Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari "Medium" yang secara harfiah berarti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur

BAB I PENDAHULUAN. serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menjadi salah satu sarana untuk membantu manusia menjadi insan yang lebih baik. Adapun tujuan pendidikan nasional menurut UUD Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran, teknik pembelajaran, taktik pembelajaran, dan model pembelajaran.

I. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran, teknik pembelajaran, taktik pembelajaran, dan model pembelajaran. I. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Picture and Picture Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna. Istilah-istilah tersebut adalah pendekatan pembelajaran,

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KURIKULUM 2013 Perangkat Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 3 : PEDULI TERHADAP MAKHLUK HIDUP Nama Sekolah : Kelas / Semester : IV (Empat) / 1 Nama Guru NIP / NIK : : RENCANA PELAKSANAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 menyebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 3 : Tugasku Sebagai Umat Beragama Pembelajaran Ke : 4 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu penentu kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu penentu kemajuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu penentu kemajuan suatu bangsa. Terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas adalah berawal dari generasi

Lebih terperinci

BAB II. Tinjauan Pustaka

BAB II. Tinjauan Pustaka 6 BAB II Tinjauan Pustaka A. Media Pembelajaran Interaktif Media pembelajaran dapat diartikan sebagai perantara atau penghubung antara dua pihak yaitu antara sumber pesan dan penerima pesan ( Anitah, 2008

Lebih terperinci

H. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SMPLB TUNARUNGU

H. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SMPLB TUNARUNGU - 585 - H. KOMPETENSI INTI DAN BAHASA INDONESIA SMPLB TUNARUNGU KELAS: VII Tujuan Kurikulum mencakup empat Kompetensi, yaitu (1) sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SDN. PETEMON Kelas / Semester : IV / I Tema : (3) Peduli Terhadap Makhluk Hidup Sub Tema :

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SDN. PETEMON Kelas / Semester : IV / I Tema : (3) Peduli Terhadap Makhluk Hidup Sub Tema : RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SDN. PETEMON Kelas / Semester : IV / I Tema : (3) Peduli Terhadap Makhluk Hidup Sub Tema : (1) Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku Semester

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan pendidikan : SDN Percobaan 2. Tema : 1 (Selalu Berhemat Energi )/ Sub 1 Pembelajaran : 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan pendidikan : SDN Percobaan 2. Tema : 1 (Selalu Berhemat Energi )/ Sub 1 Pembelajaran : 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan pendidikan : SDN Percobaan 2 Kelas / semester : IV / 1 (satu) Tema : 1 (Selalu Berhemat Energi )/ Sub 1 Pembelajaran : 3 Alokasi waktu : 2 x 35 menit A. KOMPETENSI

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 4 : Tugasku Dalam Kehidupan Sosial Pembelajaran Ke : 4 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan

Lebih terperinci

MEDIA 2 DIMENSI. Disusun oleh: SAIFUL AMIEN

MEDIA 2 DIMENSI. Disusun oleh: SAIFUL AMIEN MEDIA 2 DIMENSI Disusun oleh: SAIFUL AMIEN sebutan umum untuk alat peraga yang hanya memiliki ukuran panjang dan lebar yang berada pada satu bidang datar 1. Media Grafis 2. Media bentuk papan 3. Media

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah IPA merupakan mata pelajaran yang memberikan pengetahuan tentang alam sekitar beserta isinya. Hal ini berarti IPA mempelajari semua benda yang ada di alam, peristiwa,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Disusun oleh: YUSUF SANGAJI 13108241022 PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016 RENCANA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami kemajuan, sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara berpikir manusia. Dilain sisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan dihampir semua aspek kehidupan manusia, termasuk dalam pendidikan formal. Pendidikan merupakan

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK

SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK Satuan Pendidikan : SD/MI Kelas / Semester : I (Satu)/ 1 Tema 3 : ku Kompetensi Inti KI 1 : Menerima menjalankan ajaran agama dianutnya. KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SD Kelas/ Semester : IV/ 2 (Dua) Tema ke : 6 Indahnya Negeriku Sub Tema ke : 1 Keanekaragaman Hewan dan Tumbuhan Pembelajaran ke : 1 Alokasi Waktu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pembelajaran di Sekolah Dasar dibagi menjadi dua tingkatan yaitu tingkatan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pembelajaran di Sekolah Dasar dibagi menjadi dua tingkatan yaitu tingkatan BAB II KAJIAN PUSTAKA A. PEMBELAJARAN TEMATIK 1. Pengertian Pembelajaran Tematik Pembelajaran di Sekolah Dasar dibagi menjadi dua tingkatan yaitu tingkatan kelas tinggi dan tingkatan kelas rendah. Kelas

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : MI Muhammadiyah Karanganyar Tema : Benda, Hewan,Dan Tanaman Disekitarku Subtema : Bentuk, Warna, Ukuran, dan Permukaan Benda. Alokasi Waktu :

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN A. Penyajian Data Hasil Penelitian 1. Penelitian dan Pengumpulan Data Tahap awal dalam pengembangan media pembelajaran yaitu penelitian dan pengumpulan data. Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu perantara untuk memperoleh ilmu sehingga menjadi manusia berguna. Ilmu yang berguna tidak hanya bersifat teoritis atau hanya mengutamakan

Lebih terperinci

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH PENGERTIAN MEDIA Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar Media

Lebih terperinci

KURIKULUM 2013 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 8 : BUMI DAN ALAM SEMESTA. Nama Sekolah Kelas / Semester : III (Tiga) / 2

KURIKULUM 2013 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 8 : BUMI DAN ALAM SEMESTA. Nama Sekolah Kelas / Semester : III (Tiga) / 2 KURIKULUM 2013 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 8 : BUMI DAN ALAM SEMESTA Nama Sekolah Kelas / Semester : III (Tiga) / 2 : Nama Guru NIP / NIK : : 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KURIKULUM 2013

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KURIKULUM 2013 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KURIKULUM 2013 Satuan Pendidikan : SD/MI Kelas / Semester : 5 /1 Tema : Udara Bersih Bagi Kesehatan( (Tema 2) Sub Tema : Pentingnya Udara Bersih Bagi Pernapasan(Sub

Lebih terperinci

G. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SDLB TUNADAKSA

G. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SDLB TUNADAKSA - 1290 - G. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SDLB TUNADAKSA KELAS: I Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SDN 1 Kaliploso Kelas / Semester : IV / 1 (satu) Tema : 4. Berbagai Pekerjaan Subtema : 2 Pembelajaran : 4 Alokasi waktu : 1 hari (6 x 35 menit)

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Disusun untuk memenuhi tugas Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Dosen Pengampu: Dra. Murtiningsih, M.Pd. Oleh: Tabah Asmarani 13108244026 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. merencanakan pembelajaran di kelas. Sejalan dengan pendapat Hosnan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. merencanakan pembelajaran di kelas. Sejalan dengan pendapat Hosnan 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Problem Posing 1. Pengertian Model Pembelajaran Model adalah suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas. Sejalan dengan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning)

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning) 6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning) Salah satunya menurut Duch (1995) dalam http://www.uii.ac.id pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based Learning)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Lingkungan belajar yang dimaksud adalah sekolah dimana

Lebih terperinci

BAB II. Tinjauan Pustaka. perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan (Arsyad,

BAB II. Tinjauan Pustaka. perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan (Arsyad, BAB II Tinjauan Pustaka A. Media Pembelajaran Interaktif Media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Dalam bahas Arab, media adalah perantara

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media pembelajaran didefinisikan oleh Heinich (dalam Daryanto, 2010: 4) kata

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media pembelajaran didefinisikan oleh Heinich (dalam Daryanto, 2010: 4) kata 11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Maket Media pembelajaran didefinisikan oleh Heinich (dalam Daryanto, 2010: 4) kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pada bagian pendahuluan ini mencakup beberapa hal pokok yamg terdiri dari latar

I. PENDAHULUAN. Pada bagian pendahuluan ini mencakup beberapa hal pokok yamg terdiri dari latar 1 I. PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan ini mencakup beberapa hal pokok yamg terdiri dari latar belakang belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan pengembangan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hanya berlaku di dalam masyarakat saja, namun dalam suatu negara juga akan

BAB I PENDAHULUAN. hanya berlaku di dalam masyarakat saja, namun dalam suatu negara juga akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam kalangan masyarakat berlaku pendapat bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang, maka semakin baik status sosialnya dan penghormatan masyarakat juga

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : Kelas/Semester : I/1 Tema/Subtema : Diriku/Aku dan Teman Baru Pertemuan ke- : 3 Alokasi Waktu : 1 hari (5 x 35 ) A. KOMPETENSI INTI Menerima dan menjalankan

Lebih terperinci

G. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SDLB TUNANETRA

G. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SDLB TUNANETRA - 79 - G. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SDLB TUNANETRA KELAS: I Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan

Lebih terperinci

L. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INGGRIS SMPLB TUNADAKSA

L. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INGGRIS SMPLB TUNADAKSA - 1431 - L. KOMPETENSI INTI DAN BAHASA INGGRIS SMPLB TUNADAKSA KELAS: VII Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia itu sendiri (Dwi Siswoyo,dkk, 2007: 16). Oleh karena itu pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia itu sendiri (Dwi Siswoyo,dkk, 2007: 16). Oleh karena itu pendidikan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam arti luas telah mulai dilaksanakan sejak manusia berada dimuka bumi ini. Adanya pendidikan adalah setua dengan adanya kehidupan manusia itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Melalui pendidikan siswa diharapkan memiliki kecakapan baik intelektual,

Lebih terperinci

L. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INGGRIS SMPLB TUNANETRA

L. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INGGRIS SMPLB TUNANETRA - 223 - L. KOMPETENSI INTI DAN BAHASA INGGRIS SMPLB TUNANETRA KELAS: VII Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media merupakan wadah dari pesan yang oleh sumber atau penyalurnya ingin

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media merupakan wadah dari pesan yang oleh sumber atau penyalurnya ingin 11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Media merupakan wadah dari pesan yang oleh sumber atau penyalurnya ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut, bahwa materi yang ingin disampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dasar merupakan fondasi dari semua jenjang pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dasar merupakan fondasi dari semua jenjang pendidikan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan dasar merupakan fondasi dari semua jenjang pendidikan yang ditempuh selanjutnya. Diungkapkan Ali (dalam Prastowo, 2013:13) bahwa tujuan penyelenggaraan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Picture and Picture Belajar merupakan proses perkembangan yang dialami oleh siswa menuju ke arah yang lebih baik. Menurut Hamalik (2004:37) belajar merupakan

Lebih terperinci

SILABUS KELAS: I (satu)

SILABUS KELAS: I (satu) Format Silabus Edisi 04-03-2013 SILABUS KELAS: I (satu) Format Silabus Edisi 04-03-2013 Satuan Pendidikan : SD Kompetensi Inti* KI 1: Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Memiliki

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2009:6). Menurut Gagne (dalam Sadiman, 2006:6) menyatakan bahwa media

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2009:6). Menurut Gagne (dalam Sadiman, 2006:6) menyatakan bahwa media 10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Audio-Visual Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar (Sadiman, 2009:6). Menurut

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SD Bintang Madani Kelas/Semester : IV/1 Tema : Selalu Berhemat Energi Subtema : Macam-macam Sumber Energi Pembelajaran : ke- 1 Alokasi Waktu :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita setiap bangsa di dunia. Salah satu faktor pendukung utama bagi kemajuan suatu negara adalah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori Pada penelitian ini variabel penelitiannya adalah penggunaan media gambar seri. 2.1.1. Pengertian Media Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk

Lebih terperinci

I. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SMPLB AUTIS

I. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SMPLB AUTIS - 1859 - I. KOMPETENSI INTI DAN MATEMATIKA SMPLB AUTIS KELAS: VII Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi

Lebih terperinci

H. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SMPLB TUNADAKSA

H. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SMPLB TUNADAKSA - 1407 - H. KOMPETENSI INTI DAN BAHASA INDONESIA SMPLB TUNADAKSA KELAS: VII Tujuan Kurikulum mencakup empat Kompetensi, yaitu (1) sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KURIKULUM 2013 Perangkat Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 1 : INDAHNYA KEBERSAMAAN Nama Sekolah : Kelas / Semester : IV (Empat) / 1 Nama Guru NIP / NIK : : 1 RENCANA PELAKSANAAN

Lebih terperinci