ANALISIS PENGGUNAAN KNALPOT MODEL FREE FLOW DAN BUSI RACING TERHADAP TORSI, DAYA DAN TINGKAT KEBISINGAN SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH
|
|
- Yuliana Lesmono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS PENGGUNAAN KNALPOT MODEL FREE FLOW DAN BUSI RACING TERHADAP TORSI, DAYA DAN TINGKAT KEBISINGAN SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH Ridho Akhya., Husin Bugis., Basori Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Kampus V UNS : Jl. Ahmad Yani 200 Pabelan, Kartasura. Telp./Fax (0271) / ridhoakhya@gmail.com ABSTRACT This study aims to determine the effect of the use of model variation free flow exhaust and spark plug racing against torque, power and the noise level generated. This research is descriptive quantitative experimental method. The sample used is the Supra X motorcycle 125d which uses exhaust components and the plugs are standard. Data obtained from the measurement of torque, power and noise levels using a tool Sportdyno V3.3 and Sound Level Meter to perform replacement treatment models as well as the free flow exhaust racing spark plugs compared to standard conditions. From this research it can be concluded that there are significant variations in the use of exhaust and spark plugs were tested. Of all the test results obtained torque decreases from all experimental treatments. Lowering the lowest torque obtained on the use variations of free flow exhaust and spark plug racing. At the same usage also generated the increase in power and the noise level of the most significant. Keywords : muffler, sparkplug, torque, power, noise level, Supra X 125D 125cc. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan variasi model knalpot free flow dan busi racing terhadap torsi, daya dan tingkat kebisingan yang ditimbulkan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode eksperimen. Sampel yang digunakan adalah sepeda motor Supra X 125D yang menggunakan komponen knalpot serta busi yang standar. Data diperoleh dari pengukuran torsi, daya dan tingkat kebisingan yang menggunakan alat Sportdyno V3.3 serta Sound Level Meter dengan melakukan perlakuan penggantian model knalpot free flow serta busi racing yang dibandingkan dengan kondisi standar. commit to Dari user penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pada penggunaan variasi knalpot dan busi yang diuji. 1
2 Dari semua pengujian didapat hasil torsi yang menurun dari semua perlakuan eksperimen. Penurun torsi terendah didapat pada penggunaan variasi knalpot free flow dan busi racing. Pada penggunaan yang sama juga dihasilkan kenaikan daya dan tingkat kebisingan yang paling signifikan. Kata Kunci : knalpot, busi, torsi, daya, tingkat kebisingan, Supra X 125D 125cc. PENDAHULUAN merubah setingan mesin. Contohnya Berdasarkan data distribusi adalah penggunaan knalpot racing sepeda motor yang dirilis Asosiasi atau knalpot free flow dan Industri Sepeda Motor Indonesia penggunaan busi racing yang (AISI) di bulan Maret 2016 menjadi trend akhir-akhir ini. menunjukan adanya pertumbuhan Harapannya adalah menambah penjualan. Pasar secara keseluruhan kinerja mesin supaya lebih baik dari naik 7,3 % di banding bulan penggunaan suku cadang standar sebelumnya dengan total penjualan tanpa merubah setingan mesin yang mencapai unit. Hadirnya mereka punya. berbagai event kejuaraan balap Seperti yang diketahui bahwa sepeda motor yang meliputi drag exhaust system atau biasa disebut bike 201m dan road race juga turut knalpot, merupakan bagian vital dari andil menaikan grafik penjualan sebuah kendaraan bermotor. Karena sepeda motor di Indonesia. hal itulah di bidang otomotif produk Dalam dunia balap motor ini mengalami perkembangan pesat seperti drag bike 201m dan road dan mempunyai pelanggan yang race ada beberapa faktor-faktor yang semakin meningkat. Fungsi knalpot mempengaruhi kinerja sepeda motor adalah menambah kecepatan, yang digunakan, antara lain yaitu memperindah bentuk dan mesin, pembalap, dan seluruh elemen mendapatkan suara yang enak lainnya seperti penggunaan suku didengar. cadang racing. Banyak dari kalangan Hadirnya knalpot free flow anak muda yang hanya ikut-ikutan yang biasa disebut dengan knalpot menggunakan suku cadang racing blombong dikalangan masyarakat untuk keperluan harian saja tanpa menjadi pilihan banyak konsumen 2
3 pengguna sepeda motor standar. ruang bakar sepeda motor. Hasil Desain knalpot yang berbeda dengan pembakaran yang berkualitas inilah knalpot keluaran pabrik atau knalpot yang diduga dapat mempengaruhi standar yang bernilai estetika ini performa kendaraan. menjadi salah satu alasan. Free flow Semakin majunya bidang yang berarti knalpot yang didesain otomotif membuat banyak pabrikan dengan laju aliran udara yang dibuat busi berlomba-lomba untuk tidak ada hambatan sama sekali. menghasilkan busi dengan kualitas Konstruksi muffler yang memiliki percikan bunga apinya lebih baik. lubang moncong lebih besar daripada Bermacam-macam busi tersebut knalpot standar itu sendiri yang antara lain adalah busi iridium, busi menjadikan suara yang dihasilkan racing, busi platinum, dan busi dari knalpot frreflow itu sendiri lebih resistor. Dari keempat jenis busi bising dari pada knalpot standar. Laju tersebut peneliti menggunakan busi aliran gas buang yang didesain tidak racing karena busi ini didesain dan berkelok-kelok seperti knalpot dipersiapkan dengan bahan yang standar inilah yang diduga dapat tahan terhadap kompresi tinggi serta mempengaruhi kinerja mesin dalam temperatur mesin yang tinggi dan penggunaannya tanpa merubah dipersiapkan untuk mampu setingan mesin. mengimbangi pemakaian full throttle Sama halnya dengan knalpot, dan deceleration. busi mempunyai peranan penting Berdasarkan uraian diatas dalam sistem pengapian sepeda ternyata belum diketahui secara pasti motor. Fungsi busi itu sendiri adalah torsi dan daya dan tingkat kebisingan untuk membakar bahan bakar yang dari penggunaan knalpot free flow telah di kompres atau telah di tekan dan busi racing pada sepeda motor. oleh piston. Busi akan memercikan Tujuan penelitian ini adalah listrik yang akan membakar bahan menyelidiki pengaruh penggunaan bakar. Penggunaan busi yang tepat variasi model knalpot free flow dan akan mempengaruhi kualitas busi racing terhadap torsi dan daya pembakaran yang baik di dalam sepeda motor Supra X 125D tahun 3
4 2005. Menyelidiki pengaruh torsi dan daya adalah Sportdyno penggunaan variasi model knalpot V3.3 dan Sound Level Meter. free flow dan busi racing terhadap Tahapan eksperimen dalam tingkat kebisingan sepeda motor penelitian ini dapat digambarkan Supra X 125D tahun dengan bagan aliran proses METODE PENELITIAN eksperimen sebagai berikut : Penelitian ini dilakukan di bengkel Mototech Motorcourse Technology Jl. Ring Road Selatan, Bantul, Yogyakarta untuk torsi serta daya dan untuk tingkat kebisingan dilakukan dibengkel Java Racing Sport (JVS) yang beralamatkan di Jalan A.W Sumarno 55, Kembaran Kulon, Purbalingga, Telp Dalam penelitian ini menggunakan desain eksperimen. Populasi dalam penelitian ini menggunakan sepeda motor Supra X 125D tahun 2005 Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah sepeda motor Honda Supra X 125 D HASIL DAN PEMBAHASAN tahun 2005 bernomor mesin Berdasarkan hasil pengujian JB51E dengan pemakaian pengaruh penggunaan variasi knalpot variasi knalpot serta variasi busi. dan busi terhadap torsi, daya dan Metode pengumpulan data tingkat kebisingan pada sepeda yang digunakan dalam melaksanakan motor Supra X 125D tahun 2005 penelitian ini mengunakan metode diperoleh data sebagai berikut : eksperimen dan Instrumen penelitian yang dipakai untuk memperoleh data 4
5 Hasil Pengujian Torsi Tabel 1. Hasil Pengukuran Torsi Maksimum (Nm). Pemakaian Knalpot Knalpot Knalpot Standar Free flow 11,16 11,11 Busi 11,13 11,03 Standar 11,12 11,07 Rata-rata ,07 10,93 11,03 Busi 10,79 11,13 Racing 10,84 11,19 Rata-rata 10,85 11,12 Data-data yang telah diperoleh dari pengujian torsi sepeda motor Supra X 125D dengan penggunaan variasi knalpot dan busi yang dibandingakan dengan kondisi standar, maka dapat digambarkan dengan grafik sebagai berikut: Hasil Pengujian Daya Tabel 2. Hasil Pengukuran Daya Maksimum (Hp) Pemakaian Knalpot Knalpot Knalpot Standar 9,10 9,60 Busi 9,10 9,60 Standar 9,10 9,70 Rata-rata 9,10 9,63 Free flow 9,10 9,70 Busi 9,10 9,70 Racing 9,10 9,70 Rata-rata 9,10 9,70 Data-data yang telah diperoleh dari pengujian daya sepeda motor Supra X 125D dengan penggunaan variasi knalpot dan busi yang dibandingakan dengan kondisi standar, maka dapat digambarkan dengan grafik sebagai berikut: Gambar 1 Diagram Hasil Pengukuran Torsi Maksimum (Nm) Gambar 2. Diagram Hasil Pengukuran Daya Maksimum (Hp) 5
6 Hasil Pengujian Tingkat Kebisingan Tabel 3. Hasil Pengukuran Tingkat Kebisingan (db). Nilai Tingkat Kebisingan (db) Putaran Mesin (RPM) Knalpot Standar dan Busi Knalpot Standar dan Busi Knalpot Free flow dan Busi Knalpot Free flow dan Busi Racing Standar Racing Standar Data-data yang telah diperoleh dari pengujian daya sepeda motor Supra X 125D dengan penggunaan variasi knalpot dan busi yang dibandingakan dengan kondisi standar, maka dapat digambarkan dengan grafik sebagai berikut: Gambar 3. Hasil Pengukuran Tingkat Kebisingan (db). Berdasarkan data dari hasil Supra X 125D sebagai berikut: pengujian torsi dan daya diatas, dapat ditemukan fakta-fakta torsi, daya dan tingkat kebisingan sepeda motor 6
7 1. Pengaruh Penggunaan Knalpot sedemikian rupa untuk mengatasi Standar dan Busi Racing tidak cepat panasnya suhu kerja Terhadap Torsi Sepeda Motor mesin ini diduga juga menghalangi Supra X 125D Tahun 2005 kerja maksimal dari busi racing yang Dari gambar 4.1 dapat dilihat memang percikan apinya bisa diagram pengaruh penggunaan sempurna apabila suhu mesin sudah knalpot standar dan busi racing yang panas dan putaran mesin tinggi. dibandingkan dengan dengan 2. Pengaruh Penggunaan Knalpot penggunaan knalpot standar dan busi Free Flow dan Busi Standar standar diperoleh nilai torsi yang Terhadap Torsi Sepeda Motor menurun secara signifikan. Supra X 125D Tahun 2005 Penurunan torsi ini diduga karena Dari gambar 4.1 dapat dilihat pengaruh penggunaan busi racing diagram pengaruh penggunaan seperti yang telah dijelaskan pada knalpot free flow dan busi standar kajian teori di BAB II, busi racing yang dibandingkan dengan dengan dipersiapkan dengan bahan yang penggunaan knalpot standar dan busi tahan terhadap kompresi tinggi serta standar diperoleh nilai torsi yang temperatur mesin yang tinggi dan menurun secara signifikan. dipersiapkan untuk mampu Penurunan torsi ini diduga mengimbangi pemakaian full throttle karena pengaruh penggunaan knalpot atau saat gas dibuka dari posisi free flow yang dipakai ini memiliki stasioner sampai bukaan penuh dan ukuran header yang terlalu kecil deceleration atau proses perlambatan dibandingkan dengan ukuran header dari kecepatan tinggi hingga sepeda pada knalpot standar. Hal ini sejalan motor berhenti. Namun busi racing dengan penelitian yang telah hanya mau bekerja secara maksimal dilakukan oleh Aji Pranoto (2012) pada suhu kerja mesin yang tinggi yaitu ukuran diameter header yang atau panas dan putaran mesin yang salah akan berakibat menurunnya tinggi. tenaga mesin, torsi, akselerasi dan Penggunaan knalpot standar boros konsumsi bahan bakar. Bila yang memang sudah didesain ukuran pipa header terlalu kecil 7
8 maka akan membuat aliran gas knalpot free flow berpengaruh pada buang sulit keluar sehingga akan suhu kerja mesin, mesin akan terjadi back pressure (tekanan balik), mengalami peningkatan suhu secara yang pada akhirnya akan signifikan akibat penggunaan knalpot menyebabkan gas buang yang free flow itu sendiri. harusnya terbuang malah akan masuk 4. Pengaruh Penggunaan Knalpot lagi kedalam silinder. Standar dan Busi Racing 3. Pengaruh Penggunaan Knalpot Terhadap Daya Sepeda Motor Free Flow dan Busi Racing Supra X 125D Tahun 2005 Terhadap Torsi Sepeda Motor Dari gambar 4.2 dapat dilihat Supra X 125D Tahun 2005 diagram pengaruh penggunaan Dari gambar 4.1 dapat dilihat knalpot standar dan busi racing yang diagram pengaruh penggunaan dibandingkan dengan dengan knalpot free flow dan busi standar penggunaan knalpot standar dan busi yang dibandingkan dengan dengan standar diperoleh nilai daya yang penggunaan knalpot standar dan busi hasilnya sama atau tidak terjadi standar diperoleh nilai torsi yang penurunan maupun kenaikan. menurun namun tidak signifikan. Tidak adanya penurunan Penurunan torsi namun tidak maupun kenaikan daya tersebut terlalu signifikan ini diduga karena diduga karena busi racing tidak knalpot free flow yang memiliki bekerja secara maksimal. Hal ini ukuran header lebih kecil dari disebabkan karena pada penggunaan standar. Ukuran header berpengaruh knalpot standar suhu mesin yang dalam proses aliran gas buang dari dihasilkan tidak setinggi penggunaan mesin, sedangkan yang membuat knalpot free flow walaupun sudah penurunan torsi tidak terlalu berada pada putaran yang tinggi. signifikan ini juga diduga disebabkan Percikan api yang diharapkan bisa karena kerja busi racing yang sudah lebih sempurna jika dibandingkan maksimal. Kerja maksimal pada busi busi standar ternyata tidak maksimal, racing ini diakibatkan penggunaan karena percikan api busi racing knalpot free flow. Penggunaan dipengaruhi oleh suhu dan putaran 8
9 mesin tinggi. Selain itu menurut free flow akan melaju tanpa adanya penelitian yang dilakukan oleh hambatan. Gas buang yang lancar Erdiata dan Yop Fatra (2010) Studi tentu juga melancarkan gas baru Eksperimen Perbandingan Unjuk yang akan masuk ke ruang bakar Kerja Engine 4 Langkah pada putaran tinggi yaitu daya yang Menggunakan Busi Standar Dan dihasilkan mencapai maksimal. Efek Racing Pada Perbedaan Rasio backpreasure yang bisa Kompresi (Cr) Dan Air-Fuel Ratio diminimalisir dengan konstruksi (AFR) juga menyebutkan bahwa muffler knalpot free flow tersebut penggunaan busi racing pada kondisi juga turut serta meningkatkan daya pengujian beban motor yang ringan secara maksimal, hal ini sejalan menghasilkan peningkatan unjuk dengan hasil penelitian Andi Sanata kerja yang tidak signifikan (2011) yang berjudul Pengaruh dibandingkan dengan busi Diameter Pipa Saluran Gas Buang standarnya. Tipe Straight Throw Muffler 5. Pengaruh Penggunaan Knalpot Terhadap Unjuk Kerja Motor Bensin Free Flow dan Busi Standar Empat Langkah yaitu peningkatan Terhadap Daya Sepeda Motor daya sebesar 25% dengan Supra X 125D Tahun 2005 menggunakan muffler ukuran 1,25 Dari gambar 4.2 dapat dilihat dan 1,5 dibandingkan dengan diagram pengaruh penggunaan knalpot standar, hal ini knalpot free flow dan busi standar dimungkinkan tekanan balik yang dibandingkan dengan dengan (backpressure) dapat diminimalisir penggunaan knalpot standar dan busi sehingga gas buang dapat keluar standar diperoleh kenaikan nilai daya dengan mudah secara keseluruhan yang signifikan. dalam waktu yang bersamaan. Kenaikan nilai daya ini 6. Pengaruh Penggunaan Knalpot diduga karena penggunaan knalpot Free Flow dan Busi Racing free flow yang memiliki aliran gas Terhadap Daya Sepeda Motor buang yang lebih bebas. Aliran udara Supra X 125D Tahun 2005 gas buang yang melewati knalpot 9
10 Dari gambar 4.2 dapat dilihat 7. Pengaruh Penggunaan Knalpot diagram pengaruh penggunaan Standar dan Busi Racing knalpot free flow dan busi racing Terhadap Tingkat Kebisingan yang dibandingkan dengan dengan Sepeda Motor Supra X 125D penggunaan knalpot standar dan busi Tahun 2005 standar diperoleh kenaikan nilai daya Berdasarkan data hasil yang signifikan. pengujian tingkat kebisingan pada Seperti yang sudah dijelaskan sistem exhaust yang telah disajikan pada pembahasan sebelumnya, pada gambar 4.3 dengan diagram kenaikan daya yang signifikan pada putaran maksimal 6000 rpm tersebut diduga dipengaruhi oleh dan tabel 4.3 dengan data dari semua kostruksi knalpot free flow yang putaran saat pengujian diperoleh data tidak mempunyai sekat-sekat seperti penggunaan knalpot standar dan busi knalpot standar yang mempengaruhi racing mengalami penurunan tingkat laju aliran gas buang lebih bebas. kebisingan dibandingkan dengan Gas buang yang lancar tentu juga penggunaan standar. melancarkan gas baru yang akan Hasilnya menunjukan pada masuk ke ruang bakar pada putaran putaran rendah yaitu 1500 RPM tinggi yaitu daya yang dihasilkan penggunaan knalpot standar dan busi mencapai maksimal. Penggunaan standar justru lebih tinggi knalpot free flow juga turut menaikan dibandingkan dengan penggunaan suhu kerja mesin lebih cepat panas. knalpot standar dan busi racing yaitu Hal ini dimanfaatkan oleh busi sekitar 67 db dibandingkan 62,8 db. racing untuk menghasilkan percikan Semakin naiknya putaran mesin dari api yang lebih sempurna 1500 RPM sampai 5500 RPM dibandingkan dengan busi standar penggunaan knalpot standar dan busi karena percikan api busi racing standar selalu lebih tinggi bekerja secara maksimal apabila dibandingkan penggunaan knalpot suhu dan putaran mesin tinggi. Hal standar dan busi racing. Memasuki ini lah yang diduga mempengaruhi putaran mesin tinggi yaitu 5500 kenaikan daya RPM grafik menunjukan 10
11 kenaikan pada penggunaan knalpot Hal ini diduga karena standar dan busi racing mencapai penggunaan knalpot free flow yang 87,3 db hampir sama dengan dengan membuat aliran gas buang tidak ada penggunaan knalpot standar dan busi hambatan karena konstruksinya jika standar yaitu 87,8 db. Hal ini dibandingkan dengan penggunaan disebakan karena penggunaan variasi knalpot standar, jadi suara yang busi racing menghasilkan suara lebih dihasilkan akan lebih bising. Dilihat halus pada putaran rendah dan ketika dari tabel 4.3 setiap kenaikan putaran busi racing benar-benar bekerja mesin berbanding lurus dengan maksimal yaitu pada putaran tinggi kenaikan tingkat kebisingan, hal ini suara yang dihasilkan hampir sama sejalan dengan penelitian yang dengan penggunaan busi standar dilakukan oleh Eka Sunitra, karena suhu mesin tidak terlalu panas Supriyadi, Mulyadi (2009) yang dibanding pada knalpot free flow. berjudul Analisis Karakteristik 8. Pengaruh Penggunaan Knalpot Kebisingan Knalpot Komposit Pada Free Flow dan Busi Standar Mobil Toyota Kijang Tipe 7K Terhadap Tingkat Kebisingan menyatakan bahwa Nilai tingkat Sepeda Motor Supra X 125D tekanan bunyi rata-rata (kebisingan) Tahun 2005 pada knalpot komposit meningkat Berdasarkan data hasil seiring dengan kenaikan putaran pengujian tingkat kebisingan pada mesin. Nilai karakteristik kebisingan sistem exhaust yang telah disajikan untuk setiap kenaikan variasi putaran pada gambar 4.3 dengan diagram yang sama tidak sama. Semakin pada putaran maksimal 6000 rpm tinggi putaran maka perbedaan dan tabel 4.3 dengan data dari semua perubahan kebisingan semakin putaran saat pengujian penggunaan besar. knalpot free flow dan busi standar 9. Pengaruh Penggunaan Knalpot diperoleh kenaikan tingkat Free Flow dan Busi Racing kebisingan yang signifikan Terhadap Tingkat Kebisingan dibandingkan dengan penggunaan Sepeda Motor Supra X 125D standar. Tahun
12 Dari gambar 4.3 dan tabel 4.3 KESIMPULAN DAN SARAN diperoleh data tingkat kebisingan Berdasarkan hasil penelitian yang meningkat signifikan pada yang sudah dilaksanakan dan telah penggunaan knalpot free flow dan diuraikan, maka dapat disimpulkan busi racing dibandingkan dengan sebagai berikut: penggunaan standar. 1. Ada pengaruh penggunaan Hal ini diduga karena suhu knalpot standar dan busi racing mesin yang meningkat pada terhadap torsi sepeda motor Supra penggunaan knalpot free flow X 125D tahun 2005 yaitu mempengaruhi kinerja busi racing diperoleh hasil torsi 10,85 Nm dalam memercikan api pada proses yang artinya terjadi penurunan pengapian. Percikan api yang sebesar 2,6%. dihasilkan lebih sempurna dari pada 2. Ada pengaruh penggunaan busi standar, karena suhu mesin knalpot free flow dan busi standar tinggi. Sempurnanya percikan yang terhadap torsi sepeda motor Supra dihasilkan ini meningkatkan tingkat X 125D tahun 2005 yaitu kebisingan yang signifikan dengan diperoleh hasil torsi 11,07 Nm tambahan pemakaian knalpot free yang artinya terjadi penurunan flow. Seperti yang sudah dijelaskan sebesar 0,62%. pada pembahasan sebelumnya, 3. Ada pengaruh penggunaan konstruksi tanpa sekat yang knalpot free flow dan busi racing melancarkan aliran gas buang pada terhadap torsi sepeda motor Supra knalpot free flow menghasilkan X 125D tahun 2005 yaitu tingkat kebisingan yang sangat tinggi diperoleh hasil torsi 11,12 Nm dibandingkan knalpot standar. yang artinya terjadi penurunan Semakin naiknya putaran mesin dan sebesar 0,17% suhu mesin tingkat kebisingan yang 4. Tidak ada pengaruh penggunaan dihasilkan semakin tinggi sampai knalpot standar dan busi racing melewati batas ambang kebisingan terhadap daya sepeda motor Supra yang ditetapkan. X 125D tahun 2005 yaitu diperoleh hasil daya 9,10 Hp yang 12
13 artinya tidak terjadi penurunan yang artinya terjadi kenaikan dan kenaikan daya. sebesar 14,79%. 5. Ada pengaruh penggunaan 9. Ada pengaruh penggunaan knalpot free flow dan busi standar knalpot free flow dan busi racing terhadap daya sepeda motor Supra terhadap tingkat kebisingan X 125D tahun 2005 yaitu sepeda motor Supra X 125D tahun diperoleh hasil daya 9,63 Hp yang 2005 yaitu diperoleh hasil tingkat artinya terjadi kenaikan sebesar kebisingan tertinggi db 5,82%. yang artinya terjadi kenaikan 6. Ada pengaruh penggunaan sebesar 15,63%. knalpot free flow dan busi racing Berdasarkan hasil penelitian terhadap daya sepeda motor Supra yang diperoleh dan X 125D tahun 2005 yaitu implikasi/dampak yang ditimbulkan, diperoleh hasil daya 9,70 Hp yang maka dapat disampaikan saran-saran artinya terjadi kenaikan sebesar sebagai berikut: 6,59%. 1. Bagi pengguna sepeda motor 7. Ada pengaruh penggunaan dapat menggunakan knalpot free knalpot standar dan busi racing flow untuk menaikan daya terhadap tingkat kebisingan walaupun torsi yang dihasilkan sepeda motor Supra X 125D tahun sedikit menurun, namun untuk 2005 yaitu diperoleh hasil tingkat penggunaan busi racing dalam kebisingan tertinggi 87.3 db yang pemakaian harian dapat diimbangi artinya terjadi penurunan sebesar dengan penggunaan sparepart 0,63%. pendukungnya. Sistem 8. Ada pengaruh penggunaan pengapiannya busi tidak bekerja knalpot free flow dan busi standar sendiri, ada komponen lain yang terhadap tingkat kebisingan menunjang kinerjanya mulai dari sepeda motor Supra X 125D tahun pulser/sensor, CDI dan juga koil 2005 yaitu diperoleh hasil tingkat agar torsi dan daya juga kebisingan tertinggi db meningkat. 13
14 2. Bagi pengguna sepeda motor disarankan untuk tetap menjaga tingkat kebisingan kendaraannya di jalan raya. Penggunaan knalpot freeflow tidak disarankan karena pada putaran tinggi menghasilkan tingkat kebisingan yang tidak diijinkan untuk pendengaran manusia yaitu lebih dari 90 db. DAFTAR PUSTAKA Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia. Statistic Motorcycle Production Wholesales Domestic and Exports. Diperoleh 20 Mei 2016, dari http//: Erdiatra., Fatra, Yop.(2010). Studi Eksperimen Perbandingan Unjuk Kerja Engine 4 Langkah Menggunakan Busi Standar Dan Racing Pada Perbedaan Rasio Kompresi (Cr) Dan Air-Fuel Ratio (AFR).Diperoleh pada 22 Juli 2016, dari Sanata, Andi.(2011). Pengaruh Diameter Pipa Saluran Gas Buang Tipe Straight Throw Muffler Terhadap Unjuk Kerja Motor Bensin Empat Langkah. Jurnal ROTOR, Volume 4 Nomor1, Januari 2011.Fakultas Teknik Mesin Universitas Jember. 14
PENGARUH PENGGUNAAN KOIL DAN BUSI RACING DENGAN JENIS BAHAN BAKAR BENSIN TERHADAP UNJUK KERJA MOBIL SUZUKI VITARA TIPE JLX 1994
PENGARUH PENGGUNAAN KOIL DAN BUSI RACING DENGAN JENIS BAHAN BAKAR BENSIN TERHADAP UNJUK KERJA MOBIL SUZUKI VITARA TIPE JLX 1994 Aria Sidiq Laksana Adi, Husin Bugis., Basori Prodi Pendidikan Teknik Mesin,
Lebih terperinciANALISIS PENGGUNAAN KNALPOT MODEL FREE FLOW DAN BUSI RACING TERHADAP TORSI, DAYA DAN TINGKAT KEBISINGAN SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH
ANALISIS PENGGUNAAN KNALPOT MODEL FREE FLOW DAN BUSI RACING TERHADAP TORSI, DAYA DAN TINGKAT KEBISINGAN SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH SKRIPSI Oleh : RIDHO AKHYA FADILAH K2512060 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN STABILISER TEGANGAN ELEKTRONIK DAN VARIASI BUSI TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA YAMAHA MIO SOUL TAHUN 2010
PENGARUH PENGGUNAAN STABILISER TEGANGAN ELEKTRONIK DAN VARIASI BUSI TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA YAMAHA MIO SOUL TAHUN 2010 Agung Murdianto, Karno MW, & Ngatou Rohman Prodi. Pendidikan Teknik Mesin,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian 3.1.1. Sepeda Motor Untuk penelitian ini sepeda motor yang digunakan YAMAHA mio sporty 113 cc tahun 2007 berikut spesifikasinya : 1. Spesifikasi Mesin
Lebih terperinciANALISIS PENGGUNAAN TURBO ELEKTRIK DAN SARINGAN UDARA MODIFIKASI TERHADAP TORSI DAN DAYA PADA SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125 TAHUN 2009
ANALISIS PENGGUNAAN TURBO ELEKTRIK DAN SARINGAN UDARA MODIFIKASI TERHADAP TORSI DAN DAYA PADA SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125 TAHUN 2009 SKRIPSI Oleh : HERMAN SUWITO K 2509030 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Penelitian Tempat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berada di Motocourse Technology (Mototech) Jl. Ringroad Selatan, Kemasan, Singosaren, Banguntapan,
Lebih terperinciJurnal Teknik Mesin UMY
PENGARUH PENGGUNAAN VARIASI 2 JENIS KOIL DAN VARIASI 3 JENIS BUSI TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH HONDA BLADE 110 CC BERBAHAN BAKAR PREMIUM Yosa Wahyu Saputra
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dan pembahasan ini menjelaskan tentang hasil yang didapatkan dari percobaan dan berisi tentang perhitungan dari hasil tersebut. Hasil data yang dikumpulkan meliputi data
Lebih terperinciPerformansi Sepeda Motor Empat Langkah Menggunakan Bahan Bakar dengan Angka Oktan Lebih Rendah dari Yang Direkomendasikan
Performansi Sepeda Motor Empat Langkah Menggunakan Bahan Bakar dengan Angka Oktan Lebih Rendah dari Yang Direkomendasikan Ainul Ghurri 1)*, Ketut Astawa 1), Ketut Budiarta 2) 1) Jurusan Teknik Mesin, Universitas
Lebih terperinciJurnal Teknik Mesin UMY
PENGARUH PENGGUNAAN VARIASI 3 JENIS BUSI TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR HONDA BLADE 110 CC BERBAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX 95 Erlangga Bagus Fiandry 1 Jurusan Teknik Mesin,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman dan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), maka di butuhkan kendaraan yang memiliki unjuk kerja yang baik
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
50 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dan pembahasan ini menjelaskan tentang hasil dan perhitungan dari proses pengambilan data, pengambilan data ini meliputi data spesifik obyek penelitian dan hasil dari
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang masuk melalui lubang intake dengan 7 variabel bukaan klep in saat
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Hasil pengujian flowbench 1.1.1. Pengambilan data awal airflow (cfm) pada lubang intake standar Pengujian dilakukan untuk mencari data banyaknya campuran bahan bakar yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di tempat di bawah ini: 1. Mototech Yogyakarta, Jl. Ringroad Selatan, Kemasan, Singosaren, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. 2.
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN HYDROCARBON CRACK SYSTEM (HCS) DENGAN VARIASI BAHAN BAKAR BENSIN TERHADAP TORSI DAN DAYA SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA FU150 SKRIPSI
PENGARUH PENGGUNAAN HYDROCARBON CRACK SYSTEM (HCS) DENGAN VARIASI BAHAN BAKAR BENSIN TERHADAP TORSI DAN DAYA SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA FU150 SKRIPSI Oleh: WAHYU KURNIALY K2513069 FAKULTAS KEGURUAN DAN
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN VARIASI BUSI TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR HONDA BLADE 110 CC
PENGARUH PENGGUNAAN VARIASI BUSI TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR HONDA BLADE 110 CC Abdul Rohman studi Strata-1 Pada Prodi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciJTM. Volume 03 Nomor 02 Tahun 2014, PENGARUH PEMANFAATAN GAS BUANG SEBAGAI PEMANAS INTAKE MANIFOLD TERHADAP PERFORMA MESIN SUPRA X TAHUN 2002
JTM. Volume 03 Nomor 02 Tahun 2014, 158-165 PENGARUH PEMANFAATAN GAS BUANG SEBAGAI PEMANAS INTAKE MANIFOLD TERHADAP PERFORMA MESIN SUPRA X TAHUN 2002 Ahmad Choirul Huda S1 Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu dan teknologi di dunia terus berjalan seiring dengan timbulnya masalah yang semakin komplek diberbagai bidang kehidupan, tidak terkecuali dalam
Lebih terperinciPENGGUNAAN IGNITION BOOSTER
PENGGUNAAN IGNITION BOOSTER DAN VARIASI JENIS BUSI TERHADAP TORSI DAN DAYA MESIN PADA YAMAHA MIO SOUL TAHUN 2010 Ilham Fahrudin, Husin Bugis, dan Ngatou Rohman Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN KOIL DAN BUSI RACING DENGAN JENIS BAHAN BAKAR BENSIN TERHADAP UNJUK KERJA MOBIL SUZUKI VITARA TIPE JLX 1994
PENGARUH PENGGUNAAN KOIL DAN BUSI RACING DENGAN JENIS BAHAN BAKAR BENSIN TERHADAP UNJUK KERJA MOBIL SUZUKI VITARA TIPE JLX 1994 SKRIPSI Oleh : ARIA SIDIQ LAKSANA ADI K2512020 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN CDI RACING TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 110 CC TRANSMISI AUTOMATIC TAHUN 2009
PENGARUH PENGGUNAAN CDI RACING TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 110 CC TRANSMISI AUTOMATIC TAHUN 2009 Danni Priansah 1,a, Teddy Nurcahyadi, 1,b, Tito Hadji Agung Santoso,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian Pada penelitian ini, terdapat beberapa bahan yang digunakan dalam proses penelitian diantaranya adalah : 3.1.1. Sepeda Motor Sepeda motor yang digunakan
Lebih terperinciEdi Sarwono, Toni Dwi Putra, Agus Suyatno (2013), PROTON, Vol. 5 No. 1/Hal
STUDY EXPERIMENTAL PENGARUH SPARK PLUG CLEARANCE TERHADAP DAYA DAN EFISIENSI PADA MOTOR MATIC Edi Sarwono 1, Toni Dwi Putra 2, Agus Suyatno 3 ABSTRAK Pada internal combustion engine dipengaruhi oleh proses
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN Perbedaan Sebelum di Development. dan tenaga yang di hasilkan kurang sempurna. menurunkan performa mesin.
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Data Awal 4.1.1 Perbedaan Sebelum di Development Pada saat menggunakan Konfigurasi 4-3, setelah di lakukan dyno test hasilnya hanya 22,6 HP (Horse Power) pada RPM 5000 dan tenaga
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. DisusunOleh: MHD YAHYA NIM
TUGAS AKHIR KAJIAN EKSPERIMENTAL TENTANG PENGARUH KOMPONEN DAN SETTING PENGAPIAN TERHADAP KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 113 CC BERBAHAN BAKAR CAMPURAN PREMIUM ETHANOL DENGAN KANDUNGAN ETHANOL 30% Diajukan Guna
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Modifikasi kendaraan bermotor di Indonesia sering dilakukan, baik kendaraan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Modifikasi kendaraan bermotor di Indonesia sering dilakukan, baik kendaraan mobil maupun sepeda motor. Khusus pada modifikasi sepeda motor banyak dilakukan pada kalangan
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN BUSI GANDA DAN CDI GANDA TERHADAP DAYA SEPEDA MOTOR YAMAHA JUPITER Z TAHUN 2009
1 PENGARUH PENGGUNAAN BUSI GANDA DAN CDI GANDA TERHADAP DAYA SEPEDA MOTOR YAMAHA JUPITER Z TAHUN 2009 Kurniawan Mukti Cahyadi, Husin Bugis, dan C. Sudibyo Prodi. Pendidikan Teknik Mesin, Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin cepat mendorong manusia untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin cepat mendorong manusia untuk selalu mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi (Daryanto, 1999: 1). Sepeda motor, seperti juga
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Perhitungan dan pembahasan dari proses pengambilan data dan pengumpulan data yang dikumpulkan meliputi data spesifikasi obyek penelitian dan hasil pengujian. Data data tersebut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
3.1. Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Tempat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Mototech. Jl. Ringroad Selatan, Kemasan, Singosaren, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta.
Lebih terperinciJurnal Teknik Mesin. menggunakan alat uji percikan bunga api, dynotest, dan uji jalan.proses pengujian dapat dilihat dibawah ini.
KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGARUH VARIASI KOIL TIPE STANDAR DAN RACING TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR HONDA BLADE 110 CC BERBAHAN BAKAR PERTAMAX 95 DAN PERTALITE Ricky Eko Julyanto
Lebih terperinciJURNAL ANALISA PENGARUH BUSI IRIDIUM DAN PERTALITE TERHADAP DAYA YANG DIHASILKAN SEPEDA MOTOR HONDA VARIO 125
JURNAL ANALISA PENGARUH BUSI IRIDIUM DAN PERTALITE TERHADAP DAYA YANG DIHASILKAN SEPEDA MOTOR HONDA VARIO 125 ANALYZES THE EFFECT OF IRIDIUM SPARK PLUGS AND PERTALITE THE GENERATED POWER HONDA VARIO 125
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin bertambahnya waktu maka ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada semakin berkembang. Untuk itu manusia harus mampu mengimbanginya dengan menciptakan penemuan-penemuan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Motor bakar adalah suatu mekanisme atau konstruksi mesin yang merubah energi panas menjadi energi mekanis. Terjadinya energi panas karena adanya proses pembakaran,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dipaparkan data hasil dari percobaan yang telah dilakukan dalam penelitian ini. Data yang diperoleh tersebut meliputi data spesifikasi objek penelitian dan
Lebih terperinciGambar 4.1 Grafik perbandingan Daya dengan Variasi ECU Standar, ECU BRT (Efisiensi), ECU BRT (Performa), ECU BRT (Standar).
Daya (HP) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Perhitungan dan pembahasan dimulai dari proses pengambilan dan pengumpulan data. Data yang dikumpulkan meliputi data spesifik objek penelitian dan hasil pengujian.
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN RESIRKULATOR GAS BUANG PADA KNALPOT STANDAR, TERHADAP PERFORMA MESIN SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO J
JURNAL LOGIC. VOL. 17. NO. 1. MARET 2017 44 PENGARUH PENGGUNAAN RESIRKULATOR GAS BUANG PADA KNALPOT STANDAR, TERHADAP PERFORMA MESIN SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO J I Ketut Adi dan I Nyoman Budiarthana Jurusan
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN CDI PREDATOR DUAL MAP TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 110 CC TRANSMISI AUTOMATIC
PENGARUH PENGGUNAAN CDI PREDATOR DUAL MAP TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 110 CC TRANSMISI AUTOMATIC TAHUN 2009 DENGAN KONSUMSI BAHAN BAKAR PERTAMAX Ricky Septianda
Lebih terperinci: exhaust gas emissions of CO and HC, electric turbo, modified of air filter
PENGARUH PENGGUNAAN TURBO ELEKTRIK DAN SARINGAN UDARA MODIFIKASITERHADAP KADAR EMISI GAS BUANG CO DAN HC SEPEDA MOTORHONDA SUPRA X 125 TAHUN 2009 Surya Catur Sudrajat, Ranto, dan C. Sudibyo Program Studi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini tabel hasil pemeriksaan dan pengukuran komponen cylinder. Tabel 4.1. Hasil Identifikasi Mekanisme Katup
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Identifikasi Engine Honda Beat PGM-FI Berikut ini tabel hasil pemeriksaan dan pengukuran komponen cylinder head (mekanisme katup) : Tabel 4.1. Hasil Identifikasi Mekanisme
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dan pembahasan ini menjelaskan perhitungan dari proses pengambilan data pengumpulan data yang dikumpulkan meliputi data spesifikasi obyek penelitian dan hasil pengujian.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian Pada penelitian ini, terdapat beberapa bahan yang digunakan dalam proses penelitian diantaranya adalah : 3.1.1. Sepeda Motor Sepeda motor yang digunakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kebutuhan akan alat transportasi seperti kendaraan bermotor kian hari kian
1 I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan akan alat transportasi seperti kendaraan bermotor kian hari kian meningkat. Berbanding lurus dengan hal tersebut, penggunaan minyak bumi sebagai bahan bakar
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Untuk mengetahui Perbandingan Pemakaian 9 Power Dengan Kondisi Standar Pada Motor 4 langkah Honda Supra X 125 cc perlu melakukan suatu percobaan. Akan tetapi penguji menggunakan
Lebih terperinciGambar 3.1. Diagram alir percikan bunga api pada busi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Pengujian Proses pengambilan data yang dilakukan pada penelitian ini meliputi 3 bagian yang dapat ditunjukkan pada gambar-gambar di bawah ini : 1.1.1. Diagram
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berada di Motocourse Technology (Mototech) Jl. Ringroad Selatan, Kemasan, Singosaren,
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN KOIL DAN BUSI RACING DENGAN JENIS BAHAN BAKAR BENSIN TERHADAP UNJUK KERJA MOBIL SUZUKI VITARA TIPE JLX 1994
PENGARUH PENGGUNAAN KOIL DAN BUSI RACING DENGAN JENIS BAHAN BAKAR BENSIN TERHADAP UNJUK KERJA MOBIL SUZUKI VITARA TIPE JLX 1994 SKRIPSI Oleh : ARIA SIDIQ LAKSANA ADI K2512020 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN JENIS BUSI
PENGARUH PENGGUNAAN JENIS BUSI DAN VARIASI PENAMBAHAN CAMPHOR DALAM PREMIUM TERHADAP KADAR EMISI GAS CO DAN HC PADA SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125 PGM-FI TAHUN 2006 Oleh : RIWAD GALANG CANTYAJI K2509054
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan transportasi mulai dirasakan setelah revolusi industri dan bangsa asing berdatangan ke Indonesia. Di Indonesia sepeda motor adalah salah satu alat transportasi
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI TINGKAT PANAS BUSI TERHADAP PERFORMA MESIN DAN EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR 4 TAK
PENGARUH VARIASI TINGKAT PANAS BUSI TERHADAP PERFORMA MESIN DAN EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR 4 TAK Indrawan Nurdianto S1 Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya e-mail: indrawan.nurdianto@gmail.com
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH VARIASI CDI TERHADAP PERFORMA DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR HONDA VARIO 110cc
Jurnal Teknik Mesin (JTM): Vol., No., Oktober ANALISIS PENGARUH VARIASI CDI TERHADAP PERFORMA DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR HONDA VARIO cc Sachrul Ramdani Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Perhitungan dan pembahasan dimulai dari proses pengambilan dan pengumpulan data. Data yang dikumpulkan meliputi data spesifik objek penelitian dan hasil pengujian. Data-data
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ditunjukkan pada gambar berikut :
BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Bahan dan Alat 3.1.1. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ditunjukkan pada gambar berikut : a. Yamaha Jupiter MX 135 1) Sepesifikasi Gambar 3.1 Yamaha Jupiter MX 135
Lebih terperinciAndik Irawan, Karakteristik Unjuk Kerja Motor Bensin 4 Langkah Dengan Variasi Volume Silinder Dan Perbandingan Kompresi
KARAKTERISTIK UNJUK KERJA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH DENGAN VARIASI VOLUME SILINDER DAN PERBANDINGAN KOMPRESI Oleh : ANDIK IRAWAN dan ADITYO *) ABSTRAK Perbedaan variasi volume silinder sangat mempengaruhi
Lebih terperinciStudi Eksperimental Kinerja Mesin Kompresi Udara Satu Langkah Dengan Variasi Sudut Pembukaan Selenoid
Studi Eksperimental Kinerja Mesin Kompresi Udara Satu Langkah Dengan Variasi Sudut Pembukaan Selenoid Darwin Rio Budi Syaka, Furqon Bastian dan Ahmad Kholil Universitas Negeri Jakarta, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciPENGARUH PORTING SALURAN INTAKE DAN EXHAUST TERHADAP KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 200 cc BERBAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX
PENGARUH PORTING SALURAN INTAKE DAN EXHAUST TERHADAP KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 200 cc BERBAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX THE INFLUENCE OF INDUCT PORTING INTAKE AND EXHAUST FOR THE 4 STROKES 200 cc PERFORMANCE
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Perhitungan dan pembahasan dari proses pengambilan data dan pengumpulan data yang dikumpulkan meliputi data spesifikasi obyek penelitian dan hasil pengujian. Data data tersebut
Lebih terperinciPengujian Kinerja Mesin Dan Konsumsi Bahan Bakar Pada Sepeda Motor Dengan Rasio Kompresi Dan Bahan Bakar Yang Berbeda
Pengujian Kinerja Mesin Dan Konsumsi Bahan Bakar Pada Sepeda Motor Dengan Rasio Kompresi Dan Bahan Bakar Yang Berbeda Oleh Dosen Pembimbing : Tegar Putra Kirana : Ainul Ghurri, ST,MT,Ph.D Dr. Ir. I Ketut
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISA DATA
BAB IV HASIL DAN ANALISA DATA 4. Hasil Pengujian Pada Honda Vario 110 cc Adapun data yang diperoleh dari setiap pengujian dapat dilihat pada tabel berikut : 4.1. Hasil Pengujian Terhadap Torsi dan Daya
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL UJI DAN PERHITUNGAN MENGETAHUI KINERJA MESIN MOTOR PADA KENDARAAN GOKART
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL UJI DAN PERHITUNGAN MENGETAHUI KINERJA MESIN MOTOR PADA KENDARAAN GOKART 4.1. Analisa Performa Perhitungan ulang untuk mengetahui kinerja dari suatu mesin, apakah kemampuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
3.1 Diagram Alir Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Mulai Studi Literatur, Persiapan alat dan bahan modifikasi Cylinder Head 2 lubang busi Pengujian performa Engine 2 busi Pengujian dengan peng. std
Lebih terperinciPENGUJIAN STANDARD CAMSHAFT DAN AFTER MARKET CAMSHAFT TERHADAP UNJUK KERJA SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH 110 CC
PENGUJIAN STANDARD CAMSHAFT DAN AFTER MARKET CAMSHAFT TERHADAP UNJUK KERJA SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH 11 CC Okti Tri Utomo Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Email
Lebih terperinciPENGARUH JENIS BAHAN BAKAR BENSIN DAN VARIASI RASIO KOMPRESI TERHADAP TORSI DAN DAYA PADA SEPEDA MOTOR SUZUKI SHOGUN FL 125 SP TAHUN 2007
PENGARUH JENIS BAHAN BAKAR BENSIN DAN VARIASI RASIO KOMPRESI TERHADAP TORSI DAN DAYA PADA SEPEDA MOTOR SUZUKI SHOGUN FL 125 SP TAHUN 2007 SKRIPSI Oleh: NURLIANSYAH PUTRA K2509047 FAKULTAS KEGURUAN DAN
Lebih terperinciThe effect Of The Use Of Spark Plug Variation On Motorcycle Engine Performance 4 Steps
PENGARUH PENGGUNAAN VARIASI BUSI TERHADAP KINERJA MESIN SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH Agung Pratama Universitas Sriwijaya ap2415881@gmail.com Harlin, Imam Syofii Pendidikan Teknik Mesin, FKIP, UNSRI Abstrak Penelitian
Lebih terperinciABSTRAK Oleh: Aji Pranoto 1. Yogyakarta
EFEK PERUBAHAN UKURAN DIAMETER HEADER KNALPOT TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN AKSELERASI PADA SEPEDA MOTOR 4 TAK ABSTRAK Oleh: Aji Pranoto 1 1 Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin IST AKPRIND Yogyakarta
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Perhitungan dan pembahasan dimulai dari proses pengambilan dan pengumpulan data. Data yang dikumpulkan meliputi data dan spesifikasi obyek penelitian dan hasil pengujian. Data-data
Lebih terperincicommit to user BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin pesat, manusia senantiasa mengembangkan ilmu pengetahuan dan menciptakan penemuan-penemuan baru di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
Lebih terperinciAnalisis Variasi Intake Manifold Standard dan Porting Pada Piston Standard dan Racing Terhadap Kinerja Sepeda Motor Honda GL100
TUGAS AKHIR Analisis Variasi Intake Manifold Standard dan Porting Pada Piston Standard dan Racing Terhadap Kinerja Sepeda Motor Honda GL100 Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar
Lebih terperinciJurnal Teknik Mesin UMY 2017
Jurnal Teknik Mesin UMY 2017 PENGARUH PENGGUNAAN CDI DAN KOIL RACING PADA BUSI STANDAR TERHADAP KARAKTERISTIKAN PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR MEGAPRO 160CC BERBAHAN BAKAR PERTALITE Frengki S Jurusan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berada di Motocourse Technology (Mototech) Jl. Ringroad Selatan, Kemasan, Singosaren,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Nurdianto dan Ansori, (2015), meneliti pengaruh variasi tingkat panas busi terhadap performa mesin dan emisi gas buang sepeda motor 4 tak.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dan pembahasan dimulai dari proses pengambilan dan pengumpulan data meliputi durasi standard camshaft dan after market camshaft, lift standard camshaft dan after market
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 125 pada tahun 2005 untuk menggantikan Honda Karisma. Honda Supra X
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1. HONDA SUPRA X 125 PGM-FI Honda Supra X adalah salah satu merk dagang sepeda motor bebek yang di produksi oleh Astra Honda Motor. Sepeda motor ini diluncurkan
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN BIOETANOL DALAM PREMIUM DAN PENGGUNAAN BUSI IRIDIUM TERHADAP DAYA DAN EMISI GAS BUANG MESIN INJEKSI YAMAHA MIO J TAHUN 2012
1 PENGARUH PENAMBAHAN BIOETANOL DALAM PREMIUM DAN PENGGUNAAN BUSI IRIDIUM TERHADAP DAYA DAN EMISI GAS BUANG MESIN INJEKSI YAMAHA MIO J TAHUN 2012 Bagus Fitri Utomo, Ranto Hadi Saputro, & Ngatou Rohman
Lebih terperinciPEGARUH SISTEM PEMBAKARAN TERHADAP JENIS DAN KONSENTRASI GAS BUANG PADA SEPEDA MOTOR
PEGARUH SISTEM PEMBAKARAN TERHADAP JENIS DAN KONSENTRASI GAS BUANG PADA SEPEDA MOTOR 150cc DENGAN SISTEM PENGAPIAN CDI (Capasitor Discharge Ignition) DC (Direct Current) Pratiwi Setiawati 1, Sri Suryani
Lebih terperinciJurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin Makassar 2
PENGARUH SISTEM PEMBAKARAN TERHADAP JENIS DAN KONSENTRASI GAS BUANG PADA SEPEDA MOTOR BERDASARKAN TAHUN PEMBUATAN DENGAN SISTEM PENGAPIAN AC DAN DC Satriyani 1,Bualkar Abdullah 1, Sri Suryani 1, Abdul
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dengan peningkatan permintaan akan kebutuhan transportasi. Hal tersebut
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan jumlah penduduk yang disertai dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi menyebabkan peningkatan pergerakan yang ditandai dengan peningkatan permintaan akan
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN INJECTOR VIXION DAN ECU RACING PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO J TERHADAP DAYA MOTOR
JURNAL TEKNIK MESIN, TAHUN 24, NO. 2, OKTOBER 2016 1 PENGARUH PENGGUNAAN INJECTOR VIXION DAN ECU RACING PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO J TERHADAP DAYA MOTOR Oleh: Virjiawan Tristianto, Paryono, Sumarli Jurusan
Lebih terperinciPENGARUH PEMASANGAN SIRIP PENGARAH PADA BUFFER TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BENSIN. Muh Nurkoyim Kustanto 1 ABSTRACT
Muh Nurkoyim Kustanto, Jurnal ROTOR, Volume 4 Nomor1, Januari 2011 9 PENGARUH PEMASANGAN SIRIP PENGARAH PADA BUFFER TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BENSIN Muh Nurkoyim Kustanto 1 ABSTRACT Perfect combustion
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (khususnya sepeda motor) berkembang. semakin pesat dewasa ini, yang juga diikuti oleh perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia otomotif (khususnya sepeda motor) berkembang semakin pesat dewasa ini, yang juga diikuti oleh perkembangan berbagai komponen pendukungnya. Selain sebagai alat
Lebih terperinciUJI PERFORMA PENGARUH IGNITION TIMING TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN BERBAHAN BAKAR LPG
UJI PERFORMA PENGARUH IGNITION TIMING TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN BERBAHAN BAKAR LPG Nana Supriyana Program Studi Teknik Mesin Sekolah Tinggi Teknik Wiworotomo Purwokerto Email: Nana.sttw@gmail.com Taufiq
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN ALAT PENGHEMAT BAHAN BAKAR BERBASIS ELEKTROMAGNETIK TERHADAP UNJUK KERJA MESIN DIESEL ABSTRAK
PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PENGHEMAT BAHAN BAKAR BERBASIS ELEKTROMAGNETIK TERHADAP UNJUK KERJA MESIN DIESEL Didi Eryadi 1), Toni Dwi Putra 2), Indah Dwi Endayani 3) ABSTRAK Seiring dengan pertumbuhan dunia
Lebih terperinciPenambahan Pemanas Campuran Udara dan Bahan Bakar
Penambahan Pemanas Campuran Udara dan Bahan Bakar PENAMBAHAN PEMANAS CAMPURAN UDARA DAN BAHAN BAKAR TERHADAP PERFORMA DAN EMISI MESIN 1 SILINDER Alfian Syahri Romadlon S1 Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas
Lebih terperinciPENGARUH JUMLAH IGNITION BOOSTER
PENGARUH JUMLAH IGNITION BOOSTER PADA KABEL BUSI DAN PENAMBAHAN METANOL DALAM PREMIUM TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA YAMAHA MIO SPORTY TAHUN 2007 Angga Aditya Abdullah Ir. Husin Bugis, M.Si & Drs.
Lebih terperinciPENGARUH FILTER UDARA PADA KARBURATOR TERHADAP UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR
PENGARUH FILTER UDARA PADA KARBURATOR TERHADAP UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR Naif Fuhaid 1) ABSTRAK Sepeda motor merupakan produk otomotif yang banyak diminati saat ini. Salah satu komponennya adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Penelitian Tempat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berada di Motocourse Technology (Mototech) Jl. Ringroad Selatan, Kemasan, Singosaren, Banguntapan,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Bahan dan Alat 3.1.1. Bahan Penelitian a. Bahan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah sepeda motor 4 langkah 110 cc seperti dalam gambar 3.1 : Gambar 3.1. Sepeda
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN PERFORMA MESIN YAMAHA VEGA R DENGAN MELAKUKAN BORE UP DAN STROKE UP
UPAYA MENINGKATKAN PERFORMA MESIN YAMAHA VEGA R DENGAN MELAKUKAN BORE UP DAN STROKE UP Dwi Supriyanto Lestari Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sriwijaya Dwisupriyanto558@gmail.com Imam Syofii, Darlius
Lebih terperinciGambar 4.1 Grafik percobaan perbandingan Daya dengan Variasi ECU Standar, ECU BRT (Efisiensi), ECU BRT (Performa), ECU BRT (Standar).
Daya (HP) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Perhitungan dan pembahasan dimulai dari proses pengambilan dan pengumpulan data. Data yang dikumpulkan meliputi data spesifik objek penelitian dan hasil pengujian.
Lebih terperinciTUGAS AKHIR CONVERTER KITS SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN MENJADI GAS PADA MOTOR SUPRA X 125 CC
TUGAS AKHIR CONVERTER KITS SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN MENJADI GAS PADA MOTOR SUPRA X 125 CC Disusun Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Jurusan Program Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciKata kunci : ECU BRT, Remot Juken, STD, Performa, Efesiensi.
PENGARUH TIMING INJECTION DAN TIMING PENGAPIAN PADA MOTOR 4 LANGKAH 100 CC BAHAN BAKAR PERTAMAX Solikin 20120130168 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Fakultas Teknik,Jurusan Teknik Mesin,Yogyakarta,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Mulai
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Pengujian Proses penelitian ini dilakukan sesuai dengan prosedur yang ditunjukkan pada gambar 3.1. : 3.1.1. Diagram alir pengujian percikan bunga api pada busi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Perhitungan dan pembahasan dimulai dari proses pengambilan data dan pengumpulan data. Data yang dikumpulkan meliputi data spesifikasi obyek penelitian dan hasil pengujian. Data-data
Lebih terperinciPENGARUH PEMASANGAN GROUNDSTRAP
PENGARUH PEMASANGAN GROUNDSTRAP DENGAN VARIASI DIAMETER KAWAT KUMPARAN PADA KABEL BUSI DAN VARIASI IGNITION TIMING TERHADAP TORSI DAN DAYA PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA JUPITER Z TAHUN 2007 Rahmat Isnadi, Husin
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pengembangan teknologi di Indonesia untuk lebih mengoptimalkan sumber daya potensial yang ada di lingkungan sekitar masih terus digalakkan, tak terkecuali di dunia
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Motor Bensin Motor bensin adalah suatu motor yang menggunakan bahan bakar bensin. Sebelum bahan bakar ini masuk ke dalam ruang silinder terlebih dahulu terjadi percampuran bahan
Lebih terperinciPENGARUH PERUBAHAN SAAT PENYALAAN (IGNITION TIMING) TERHADAP PRESTASI MESIN PADA SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH DENGAN BAHAN BAKAR LPG
PENGARUH PERUBAHAN SAAT PENYALAAN (IGNITION TIMING) TERHADAP PRESTASI MESIN PADA SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH DENGAN BAHAN BAKAR LPG Bambang Yunianto Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Lebih terperinciMesin Kompresi Udara Untuk Aplikasi Alat Transportasi Ramah Lingkungan Bebas Polusi
Mesin Kompresi Udara Untuk Aplikasi Alat Transportasi Ramah Lingkungan Bebas Polusi Darwin Rio Budi Syaka a *, Umeir Fata Amaly b dan Ahmad Kholil c Jurusan Teknik Mesin. Fakultas Teknik, Universitas Negeri
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Sebelum bahan bakar ini terbakar didalam silinder terlebih dahulu dijadikan gas
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bensin Motor bensin adalah suatu motor yang mengunakan bahan bakar bensin. Sebelum bahan bakar ini terbakar didalam silinder terlebih dahulu dijadikan gas yang kemudian
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Perhitungan dan pembahasan dari proses pengambilan data dan pengumpulan data yang dikumpulkan meliputi data spesifikasi obyek penelitian dan hasil pengujian. Data-data tersebut
Lebih terperinci