PENGARUH FAKTOR-FAKTOR STORE ATMOSPHERE TERHADAP CITRA CAFÉ MILK ME DI SURABAYA

Transkripsi

1 24 PENGARUH FAKTOR-FAKTOR STORE ATMOSPHERE TERHADAP CITRA CAFÉ MILK ME DI SURABAYA Bambang Adi Saputro, Muslichah Erma Widiana, Bramastyo Kusumo Negoro Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya ABSTRAK Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan menggunakan uji hipotesis uji F dan uji t dengan taraf signifikansi 5%. Hasil pengujian terbukti bahwa variabel exterior, general interior, store layout dan display berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap citra café Milk Me di Surabaya, dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Fhitung menunjukkan angka 125,095 yang artinya Fhitung>Ftabel 2,52 dan nilai signifikansi dari F hitung sebesar 0,000 yang artinya nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 dan Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai thitung untuk variabel Exterior (X1) adalah sebesar 2,386, variabel General Interior (X2) adalah sebesar 3,710, dan variabel Store Layout (X3) adalah sebesar 6,687 dan Display (X4) adalah sebesar 5,008 yang artinya thitung> ttabel Sehingga dapat dikatakan bahwa H0 ditolak, yang berarti variabel-variabel bebas secara sendiri-sendiri berpengaruh terhadap variabel terikat. Sedangkan yang berpengaruh dominan pada citra café yaitu variabel bebas tiga (X3) yaitu Store Layout dengan nilai koefisien beta terbesar yaitu sebesar 0,424 Kata kunci: Exterior, General Interior, Store Layout, Display, Citra Cafe ABSTRACT The analysis technique used is multiple linear regression analysis using a hypothesis test F test and t test with significance level of 5%. The test results proved that the variable exterior, general interior, store layout and display effect simultasn and partially to Milk Me image café in Surabaya, the results showed that the value of F indicates the number , which means Fhitung> Ftabel 2.52 and the significance of F count of 0,000, which means a significance value less than 0.05 and results showed that the value for the variable Thitung Exterior (X1) is approximately 2,386, Interior General variable (X2) is approximately 3.710, and variable Store Layout (X3) is approximately and Display (X4) amounted to 5,008, which means thitung> ttabel So it can be said that H0 is rejected, which means that the independent variables individually affect the dependent variable. While the dominant influence on the image of the café that three independent variables (X3) is Store Layout with the largest beta coefficient is equal to Keyword : Exterior, General Interior, Store Layout, Display, Citra Cafe PENDAHULUAN Dimasa Era globalisasi yang menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Pemasaran global adalah pemasaran berskala seluas dunia. Proses pemasaran global itu menfokuskan pada sumber daya (manusia, uang, aset fisik) dan tujuan-tujuan dari

2 25 suatu organisasi untuk memperoleh kesempatan dan menanggapi ancaman pasar global. Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) adalah integrasi kawasan Asean dalam bidang perekonomian. Pembentukan MEA dilandaskan pada empat pilar yaitu menjadikan Asean sebagai pasar tunggal dan pusat produksi, menjadi kawasan ekonomi yang kompetitif, menciptakan pertumbuhan ekonomi yang seimbang, dan yang terakhir adalah integrasi ke ekonomi global. Berdasarkan empat pilar yang dijadikan landasan pembentukan MEA tersebut maka persaingan dunia bisnis pada MEA membuat para pemilik bisnis harus makin bekerja keras. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dalam segala hal seperti juga dalam kegiatan perekonomiannya. Pemasaran di Indonesia sangat banyak pesaingnya. Persaingan di dunia bisnis terutama dalam bidang pemasaran di Indonesia sangatlah buruk karena persaingan di Indonesia ini saling menjatuhkan antar satu sama lain. Hal ini terjadi baik dari usaha kecil-kecilan hingga perusahaan besar. Sekarang banyak iklan-iklan ataupun selogan dari suatu produk, toko atau pun kafe dan rumah makan yang isinya menjatuhkan dari usaha lain yang dianggap sebagai pesaing terbesar usahanya. Di indonesia saat ini banyak orang yang membuka usaha cafe maka dari itu Pengusaha cafe harus memperhatikan store atmosphere (suasana toko) di tempat usahanya. Karena meperhatikan store atmosphere merupakan salah satu bagian dari stategi pemasaran. Store Atmosphere Berman, Berry dan Evans Joel R (2010: ). Store Atmosphere (suasana toko) adalah desain lingkungan melalui komunikasi visual, pencahayaan, warna, musik, dan wangi-wangian untuk merancang respon emosional dan persepsi pelanggan dan untuk memengaruhi pelanggan dalam membeli barang. Adapun faktor-faktor dari store atmosphere yaitu meliputi exterior, general interior, store layout, dan display. Exterior Berman, Berry dan Evans Joel R (2010: ). Exterior ( bagian luar toko) adalah desain bagian paling luar dari toko. Pada bagian ini seharusnya didesain semenarik mungkin agar membuat para konsumen menjadi terkesan ketika berkunjung.

3 26 General Interior Berman, Berry dan Evans Joel R (2010: ). General interior (bagian dalam toko), bagian dalam toko harus di desain dengan baik agar membuat nyaman para konsumen. Store Layout Berman, Berry dan Evans Joel R (2010: ). Store Layout (tata letak toko) adalah pengelolaan dalam hal penentuan lokasi dan fasilitas kafe. Display Berman, Berry dan Evans Joel R (2010: ). Display (dekorasi pemikat dalam toko) adalah suatu dekorasi yang dapat menjadi ciri khas dan dapat memikat konsumen.suasana kafe yang unik dan nyaman akan menarik perhatian konsumen yang dapat membuat Citra (image) kafe tersebut semakin baik. Citra ( Image) Aaker dalam Roslina, (2010:334) citra merek adalah tersusun dari asosiasi merek menyatakan bahwa asosiasi merek adalah apa saja yang terkait dengan memori terhadap suatu merek. Asosiasi merek memiliki tingkat kekuatan tertentu dan akan semakin kuat seiring dengan bertambahnya pengalaman konsumsi atau penggalian informasi dan akan bertambah kuat jika didukung oleh jaringan lainnya. Citra merek dapat berdampak positif atau negatif, bergantung kepada bagaimana konsumen menafsirkan asosiasi tersebut. METODE PENELITIAN Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi Arikunto, 2010: 173), Pelaksanaan penelitian selalu tidak lepas dari objek, dan subjek penelitian yang diteliti mempunyai kualitas dan ciri yang telah ditetapkan baik berupa manusia, benda maupun gejala yang ada yang lazimnya disebut populasi. Populasi adalah seluruh penduduk yang diteliti. Dalam penelitian ini terdapat dua jenis populasi yaitu populasi informan dan populasi responden. Populasi informan yaitu populasi yang digunakan untuk mendapatkan data-data sekunder yang berupa informasi sedangkan populasi responden yaitu populasi yang digunakan untuk mendapatkan data-data primer. Populasi dalam peneliti ini adalah konsumen pada cafe Milk Me di Surabaya dengan jumlah populasi sebanyak 196 konsumen.

4 27 Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang di teliti (Suharsimi Arikunto, 2010: 174), Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti dan dianggap bisa mewakili keseluruan populasi. Menurut Sugiyono (2008: 107), sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Penentuan jumlah sampel merupakan estinasi. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk mengeneralisasikan hasil penelitian sampel. Dan apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitian tersebut merupakan penelitian populasi atau sensus. Jadi dalam penelitian ini yang di jadikan sebagai sampel yaitu pegawai di kafe Milk Me di Surabaya sebagai sampel informan dan konsumen pada kafe Milk Me di Surabaya sebagai sampel responden. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam pembahasan penelitian ini, penulis menentukan sampel yang akan diteliti lebih lanjut, mengenai jumlah sampel yang diambil. Dr. Suharsimi Arikonto dapat dijadikan sebagai dasar. Apabila subyeknya kurang dari 100, maka semua subyek diambil sehingga merupakan penelitian populasi.apabila jumlah subyek lebih dari 100, maka dapat diambil 10 15% atau 20 25% atau lebih. (Suharsimi arikunto, 2010 : 134). Adapun dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah seluruh pengunjung atau konsumen di kafe Milk Me Surabaya pada sampel berikut ditetapkan sebesar 10% dari populasi sebanyak 196 konsumen. Kerangka Konseptual Kerangka konseptual penelitian merupakan gambaran dari pola hubungan antara variabel-variabel yang hendak di uji secara parsial dan simultan. Exterior atau bagian luar toko (X1) General interior atau bagian dalam toko (X2)

5 28 Store layout atau tata letak ruangan (X3) Citra kafe (Y) Displays atau pajangan (X4) Sumber : Peneliti (2016) Gambar 1 Kerangka Konseptual Dengan gambaran kerangka konseptual yang ada, akan diketahui kajian teori dasar yang dibutuhkan, metode pemecahan masalah, serta prediksi atas hasil pengujian yang dilakukan. Hipotesis Penelitian Hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara dari masalah penelitian yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris. Adapun hipotesis dari dalam penelitian ini yaitu : 1. Bahwa variabel Exterior, General Interior, Store Layout, dan Display berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap Citra Cafe Milk Me di Surabaya. 2. Bahwa variabel Exterior, General Interior, Store Layout, dan Display berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap Citra Cafe Milk Me di Surabaya. 3. Bahwa variabel Store Layout berpengaruh dominan terhadap Citra Cafe Milk Me di Surabaya. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di cafe Milk ME yang terletak di Jalan Ir. Soekarno MERR 2c, Pandugo, Surabaya yaitu sebuah cafe tempat kumpulnya anak muda yang menyediakan minuman yang berbahan dasar susu sapi. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan April hingga bulan Juni tahun Teknik Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data dibutuhkan suatu cara dan teknik pengumpulan data yang didapat mempunyai kualitas yang valid dan reliabel yang cukup tinggi sehingga dapat diharapkan membantu keberhasilan penelitian. Faktor penting

6 29 dalam penelitian yang berhubungan dengan data adalah metode pengumpulan data. Data yang diperoleh nantinya dianalisis untuk disimpulkan. Dalam penelitian ini menggunakan jenis data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung atau data yang diperoleh dari pihak lain diluar perusahaan. Adapun data yang diperoleh berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data Kuantitatif, yaitu data yang dinyatakan dalam suatu angka, sedangkan data kualitatif yaitu data yang memberikan uraian informasi sesuai dengan kenyataan dan kondisi perusahaan yang meliputi sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan dan informasi lain yang menyangkut tentang perusahaan. Dalam penelitian ini, untuk memperoleh data-data yang sesuai, peneliti menggunakan metode sebagai berikut : a. Library Research (Studi Kepustakaan) Yaitu data skripsi dengan cara membaca literature-literatur yang ada hubungannya dengan masalah yang ada hubungannya dengan masalah yang akan diteliti. b. Field Research (studi lapangan) Yaitu pengumpulan data penelitian dengan mengadakan penelitian secara langsung di lapangan atau objek penelitian. Adapun teknik yang digunakan untuk pengumpulan data antara lain: 1. Angket Angket yaitu kumpulan pertanyaan yang diajukan secara tertulis kepada seseorang (responden), dan cara menjawab juga dilakukan dengan tertulis (Trianto, 2010: 57), Metode angket ini digunakan untuk menggali data yang primer (pokok) tentang store atmosphere terhadap Citra Kafe Milk Me di Surabaya. 2. Observasi Observasi yaitu memperhatikan sesuatu dengan mata. Observasi disebut pula dengan pengamatan meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan sebuah alat indra dan mencatat hasil penelitian secara sistematis sesuai keperluan penelitian. Mengamati merupakan kejadian atau pengalaman lewat mata (Suharsimi Arikunto, 2010: 275). Dengan metode observasi peneliti dapat melakukan pengamatan secara langsung terhadap obyek yang diteliti. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai keadaan yang terjadi pada obyek penelitian,

7 30 misalnya data tentang keadaan store atmosphere atau suasana toko di Kafe Milk Me, keadaan sarana dan prasarana yang dimiliki dan sebagainya. 3. Interview (Wawancara) Wawancara yaitu Tanya jawab dengan seeorang yang dimintai keterangan atau pendapat. Ketika melakukan interview (wawancara) yaitu akan ada beberapa pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu persatu diperdalam untuk memperoleh keterangan lebih lanjut (Suharsimi Arikunto, 2010: 270), Jadi wawancara yaitu kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh interviewer (pewawancara) dengan narasumber yang berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang meliputi semua variabel dengan keterangan yang lengkap dan mendalam. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 1. Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuisioner. Tabel 1 hasil pengujian validitas dengan perhitungan koefisien korelasi Product Moment. 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah pertanyaan yang diajukan terhadap responden akan memberikan jawaban yang cenderung konsisten. Hasil uji reliabilitas terhadap kedua variabel tersebut dapat dilihat pada Tabel 2 berikut:

8 31 Tabel 1 Uji Validitas Variabel Pernyataan Koefisien Korelasi Sig rtabel Kesimpulan Exterior (X1) General interior (X2) Store layout (X3) Display (X4) X Valid X Valid X Valid X Valid X Valid X Valid X Valid X Valid X Valid X Valid X Valid X Valid X Valid X Valid X Valid X Valid X Valid X Valid X Valid X Valid X Valid X Valid Y Valid Y Valid Citra Kafe (Y) Y Valid Y Valid Y Valid Sumber: Peneliti (2016) Tabel 2 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbach Alpha Kesimpulan Exterior (X1) Reliabel General interior (X2) Reliabel Store layout (X3) Reliabel Display (X4) Reliabel Citra Kafe(Y) Reliabel Sumber: Peneliti (2016) 3. Analisis Regresi Linear Berganda Berdasarkan melalui berbagai tahapan uji penelitian terhadap masingmasing variabel bebas maupun terikat, maka tahapan pada analisis selanjutnya adalah uji hipotesa yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Kwantitatif. Analisis Kwantitatif adalah cara menganalisis data yang berbentuk angka yang dibandingkan antara yang satu dengan yang lain. Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan uji statistik Regresi Linear Berganda. Dengan begitu akan diketahui pengaruh dari masing-masing

9 32 variabel X terhadap variabel Y, dengan melihat hasil dari tabel penelitian regresi dihitung melalui SPSS 20. Berdasarkan Tabel 3, maka pemasaran regresi yang berbentukpada uji regresi ini bertujuan untuk mengetahui Exterior (X1), General Interior (X2), Store Layout (X3), Dan Display(X4) berpengaruh terhadap Citra Cafe (Y) yang akan dijelaskan sebagai berikut: Y = a + b 1 X1 + b2x2 + b3x3+b4x4+e Y = X X X X4 + e Tabel 3 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Model Unstandardized Coefficients B Std. Error Constant Exterior (X1) General interior (X2) Store layout (X3) Display (X4) Sumber: Peneliti (2016) Pengujian Hipotesis 1. Uji F (Uji Simultan) Uji Simultan (uji F) menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas yaitu variabel bebas yang terdiri dari Exterior (X1), General interior (X2), Store layout (X3) dan Display (X4), pengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel terikat (Citra Kafe). Tabel 4 Hasil Perhitungan Uji F Model Sum of Anova Squares Df Mean Square Fhit Fsig Regression Residual Total Sumber: Peneliti (2016) 2. Uji t (Uji Parsial) Untuk menguji hipotesis digunakan uji t yang menunjukkan pengaruh secara parsial dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat (tak bebas). Pada tahapan ini dilakukan pengujian terhadap pengaruh variabel bebas yang terdapat pada model yang terbentuk untuk mengetahui apakah variabel bebas (X) yang ada dalam model secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Y).

10 Tabel 5 Hasil Perhitungan Uji t Model Anova thitung tsig ttabel Exterior (X1) General Interior (X2) Store Layout (X3) Display (X4) Sumber: Peneliti (2016) 3. Uji Dominan Uji hipotesis ketiga dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dominan antara variabel bebas yang meliputi variabel Exterior (X1), General interior (X2), Store layout (X3), Display (X4) dengan variabel terikat Citra Kafe (Y). Tabel 6 Uji Dominan Variable Standardized Coefficients Beta Exterior (X1) General Interior (X2) Store Layout (X3) Display (X4) Sumber: Peneliti (2016) Berdasarkan data yang didapat dilihat pada Tabel 6, terlihat bahwa nilai koefisien beta terbesar adalah untuk variabel Store Layout (X3) sebesar artinya secara parsial variabel Store Layout (X3) memberikan pengaruh yang paling dominan terhadap Citra Kafe. Sedangkan yang memberikan pengaruh yang terkecil terhadap Citra Kafe adalah variabel Exterior (X1), dengan memiliki nilai koefisien beta terkecil sebesar SIMPULAN Simpulan yang dapat ditarik hasil analisis dan pembahasan adalah sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh yang signifikasi dari Exterior, General Interior, Store Layout dan Display secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Citra Cafe di Cafe Milk Me di Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Fhitung menunjukkan angka 125,095 yang artinya Fhitung>Ftabel 2,52 dan nilai signifikansi dari F hitung sebesar 0,000 yang artinya nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat dikatakan bahwa H0 ditolak, yang berarti variabel-variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel

11 34 terikat,variabel bebas Exterior,General Interior, store layout dan Display mempunyai pengaruh signifikan terhadap Citra Cafe Milk Me. 2. Terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Exterior, General Interior, Store Layout dan Display secara parsial berpengaruh terhadap Citra Cafe di Cafe Milk Me di Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Thitung untuk variabel Exterior (X1) adalah sebesar 2,386, variabel General Interior (X2) adalah sebesar 3,710, dan variabel Store Layout (X3) adalah sebesar 6,687 dan Display (X4) adalah sebesar 5,008 yang artinya thitung> ttabel Sehingga dapat dikatakan bahwa H0 ditolak, yang berarti variabel-variabel bebas secara sendiri-sendiri berpengaruh terhadap variabel terikat. 3. Store Layout sebagai variabel bebas tiga (X3) mempunyai pengaruh dominan terhadap Citra Cafe. Hasil penelitian menunjukkan nilai koefisien beta terbesar adalah dari variabel Store Layout yaitu sebesar 0,424. Jadi dapat dikatakan variabel yang dominan dalam mempengaruhi Citra Cafe adalah Store Layout. SARAN Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan dan kesimpulan yang diperoleh, dapat dikembangkan beberapa saran bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam penelitian ini. Adapun saran-saran yang dikemukakan adalah sebagai berikut: 1. Diharapkan agar Milk Me dapat meningkatkan Exterior dengan memperhatikan bangunan agar terlihat jelas dari luar. 2. Diharapkan agar Milk Me dapat meningkatkan General Interior dengan memperhatikan bau ruangan yang dapat dilakukan dengan memberikan pengharum ruangan yang selalu dikontrol serta memperhatikan suhu ruangan yang disesuaikan dengan cuaca, apabila cuaca panas maka pendingin ruangan diturunkan suhunya, begitu juga sebaliknya. 3. Diharapkan agar penelitian selanjutnya dapat menambah variabel lainnya yang dapat mempengaruhi Citra Cafe selain store atmosphere. Selain itu juga dapat menggunakan alat analisis berbeda maupun metode penelitian berbeda seperti kualitatif agar didapatkan hasil lebih mendalam dengan menggali jawaban responden melalui wawancara.

12 35 DAFTAR PUSTAKA Alma, Buchari 2011, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Alfabeta, Bandung.. Anggoro, Linggar 2010, Teori dan Profesi Kehumasan serta Aplikasinya di Indonesia, Bumi Aksara, Jakarta. Arikunto, Suharsimi 2010, Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik, Edisi revisi IV, Rineka Cipta, Jakarta. Arikunto, Suharsimi 2002, Metodologi Penelitian. Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta. Berman, Barry dan Evans Joel R 2010, Retail Management, 11 th ed, prentice hall, new jersey. Berman, Berry dan Evans, Joel R. 2001, Retail Management, a Strategic Approach. 8 th Edition, Pretice Hall International, Inc, Upper Saddle River. Dessyana, Cindy J 2013, Store Atmosphere Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen, Jurnal EMBA Vol.1 No.3 Foster, Bob 2008, Manajemen Ritel, Alfabeta, Bandung. Fuat, Muhammad 2013, Store Atmosphere dan perilaku pembelian konsumen di toko buku gramedia Malang. Ghozali, Imam 2005, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Kasmir 2010, Pengantar Manajemen Keuangan, Kencana, Prenada Media Group, Jakarta. Kasmir 2011, Kewirausahaan, Edisi Revisi, Rajagrafindo Persada, Jakarta. Kotler, Keller 2009, Manajemen Pemasaran 1, Edisi ketigabelas, Erlangga, Jakarta. Kotler, Philip 2007, Manajemen Pemasaran, Edisi 12, Jilid 1, Terjemahan oleh Benyamin Molan, PT.indeks, Jakarta. Levy dan Weitz 2001, Retailing Management, Mc. Graw Hill, Irwin, Boston. Mardhikasari, Theresia Esti 2014, Pengaruh Store Atmosphere, Lokasi Toko dan Keragaman Produk terhadap keputusan pembelian konsumen Mirota kampus ( Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta ). Nova, Firsan 2009, Crisis Public Relatons Bagaimana PR Menangani Krisis, Perusahaan, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

13 Nurmawati, Endang 2012, Pengaruh Store Atmosphere terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Studi pada Mulia Toserba dan Swalayan Godean Sleman Yogyakarta). Rosalina 2010, Citra Merek, Dimensi, Proses Pengembangan serta Pengukurannya, Jurnal Bisnis dan Manajemen Volume 6 No. 3. Santoso, S 2000, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, PT. Elex Media Komputindo, Kelompok Gramedia, Jakarta. Soetadi, I 2010, Kewirausahaan, USU Press, Medan. Sopiah, dan Syihabudin 2008, Manajemen Bisnis Ritel, Penerbit Andi, Yogyakarta. Sugiyono. 2008, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Afabeta, Bandung. Sugiyono 2010, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, Alfabeta, Bandung. Trianto 2010, Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam Tingkat Satuan Pendidikan KTSP, Bumi Aksara, Jakarta. Umar, Husein 2011, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Edisi Kedua, Rajawali Pers, Jakarta. 36