BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Secara etimologi, kata sistem berasal dari bahasa Latin yaitu systēma yang berarti kumpulan atau kesatuan dari komponen atau elemen. Ini juga bisa berarti sebagai komposisi dari beberapa elemen yang bekerja secara bersama untuk mencapai suatu tujuan. Istilah sistem seringkali dipergunakan untuk memberikan gambaran suatu set entitas yang saling berinteraksi dalam bekerja untuk menuju suatu objektivitas yang telah ditetapkan. Menurut Satzinger, Jackson dan Burd. (2012:5).Sistem merupakan suatu kumpulan kegiatan yang memungkinkan seseorang untuk memahami dan mendeskripsikan secara jelas mengenai suatu masalah atas kebutuhan sistem tersebut. Menurut O'Brien, James A. dan Marakas, George M. (2011:26). Management Information System. sistem memiliki 3 fungsi dasar yaitu: 1. Masukan (Input) Terlibat didalamnya fungsi untuk menangkap dan perakitan elemen yang memasuki sistem untuk diproses. 2. Pengolahan (Processing) Terlibat didalamnya proses transformasi yang mengubah input menjadi output. 3. Keluaran (Output) Terlibat didalamnya suatu fungsi untuk mentransfer elemen yang telah diproduksi oleh proses transformasi ke tujuan akhir mereka. Fungsi-fungsi dasar sistem tersebut harus saling berinteraksi karena apabila salah satu dari fungsi dasar tersebut tidak saling berinteraksi maka akan terjadi kegagalan dalam suatu sistem. Selain itu menurut Jogiyanto H.M. (2010:14), sebuah sistem memiliki paling sedikit sepuluh karakteristik berikut : 1. Komponen (components). Bagian-bagian atau elemen-elemen, yang dapat berupa benda atau manusia, berbentuk nyata atau abstrak, dan disebut subsistem. 2. Penghubung antarbagian (interface). Sesuatu yang bertugas menjembatani satu bagian dengan bagian lain, dan memungkinkan terjadinya interaksi/komunikasi antarbagian. 3. Batas (boundary). Sesuatu yang membedakan antara sistem dengan sistem atau sistem-sistem lain. 7

2 8 4. Lingkungan (environment). Segala sesuatu yang berada di luar sistem dan dapat bersifat menguntungkan atau merugikan sistem yang bersangkutan. 5. Masukan (input). Sesuatu yang merupakan bahan untuk diolah atau diproses oleh sistem. 6. Mekanisme pengolahan (processing). Perangkat dan prosedur untuk mengubah masukan menjadi keluaran dan menampilkannya. 7. Keluaran (output). Berbagai macam bentuk hasil atau produk yang dikeluarkan dari pengolahan. 8. Tujuan (goal/objective). Sesuatu atau keadaan yang ingin dicapai oleh sistem, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. 9. Sensor dan kendali (sensor & control). Sesuatu yang bertugas memantau dan menginformasikan perubahan-perubahan di dalam lingkungan dan dalam diri sistem kepada sistem. 10. Umpan-balik (feedback). Informasi tentang perubahan-perubahan lingkungan dan perubahan-perubahan (penyimpangan) dalam diri sistem. Berdasarkan pandangan beberapa ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kumpulan komponen yang memberikan masukkan atau input yang melakukan proses secara bersama-sama dan saling berinteraksi yang menghasilkan suatu output untuk tujuan yang telah ditetapkan guna memenuhi suatu kebutuhan. 2.2 Informasi Informasi disuatu organisasi mempunyai mamfaat dan peran yang sangat penting, tanpa tersedianya informasi didalam suatu organisasi para manajer/karyawan tidak dapat bekerja dengan efisien dan efektif. Oleh sebab itu informasi merupakan suatu kebutuhan yang sangat berguna bagi para pengambil keputusan dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang sudah ditetapkan. Informasi adalah data yang sudah diolah dibentuk atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu. Data adalah fakta yang sudah ditulis dalam bentuk catatan atau direkam kedalam berbagai bentuk. Dalam perkembangannya, informasi dengan jumlah dan mutu yang memadai tidak dapat tercipta dengan sendiri. Kontribusi informasi pada efektivitas organisasi terletak pada suatu kenyataan bahwa dari informasi yang tersedia dapat memperlancar kegiatan organisasi baik pada tingkat operasional maupun pada tingkat pengambilan keputusan.

3 9 Pengertian infromasi sendiri menurut Rainer (2014:14).Introduction to Information System. Informasi mengacu pada data yang telahterorganisir sehingga memiliki makna dan nilai kepada penerima. Menurut Laudon dan Laudon (2010:1346), Informasi adalah data yang telah dibuat ke dalam bentuk yang memiliki arti dan berguna bagi manusia. Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah suatu data yang disajikan secara terorganisir sehingga kedalam bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya. Dalam suatu organisasi, informasi merupakan data yang diolah sehingga memberikan nilai untuk pengambilan keputusan. 2.3 Data Di era globalisasi seperti sekarang, orang dengan mudahnya untuk mendapatkan suatu informasi, tanpa disadari informasi ialah hasil dari sebuah proses pengolahan data, Data bisa berwujud suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka dan lain sebagainya. Menurut Laudon dan Laudon (2010:1346), Data adalah aliran fakta-fakta mentah yang merupakan peristiwa yang terjadi dalam organisasi atau lingkungan fisik sebelum mereka terorganisir dan disusun menjadi bentuk yang orang-orang dapat memahami dan menggunakannya. Menurut Sutarman (2012:14), Data adalah fakta dari suatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, dimana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa angka angka,huruf huruf, simbol simbol khusus, atau gabungan darinya. Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa data adalah fakta yang di dapat dilapangan yang belum mempunyai arti serta jika diolah akan menjadi informasi yang mempunyai arti dan bisa menjadi salah satu acuan dalam pengambilan keputusan. 2.4 Sistem Informasi Sistem Informasi merupakan perpaduan teratur antara manusia,data dan juga dengan dukungan teknologi informasi yang bertujuan untuk memberikan informasi pada perusahaan untuk pengembangan perusahaan. Dengan adanya sistem informasi,

4 10 jika diterapkan dengan tepat perusahaan mendapat keuntungan yang membantu dalam persaingan bisnis. Menurut Rainer. (2014:30) sistem Informasi memiliki fungsi untuk mengumpulkan (collects), mengolah (processes), menyimpan (stores), menganalisis (analyzes) dan menyebarkan (disseminates) suatu informasi untuk suatu tujuan yang spesifik. Menurut Laudon dan Laudon (2010:1346), Sistem Informasi merupakan komponen yang saling bekerja sama untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, pengendalian, analisis masalah dan visualisasi dalam sebuah organisasi. Berdasarkan pengertian para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa suatu sistem informasi merupakan suatu kombinasi yang dibentuk dari komponenkomponen yang bekerja secara bersama-sama dalam mengumpulkan (collects), mengolah (processes), menyimpan (stores), menganalisis (analyzes) dan menyebarkan (disseminates) suatu informasi untuk menghasilkan suatu hasil untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan Komponen Sistem Infromasi Komponen sangat umum digunakan dalam berbagai bidang termasuk dalam dunia teknologi informasi. Menurut Shelly dan Rosenblatt. (2012:8) sebuah sistem informasi memiliki lima komponen kunci utama yaitu terdiri dari hardware, Software, data, process dan people. berikut penjelasan komponen sistem informasi: 1. Manusia (People) Orang yang memiliki ketertarikan pada sistem informasi disebut stakeholders.stakeholders termasuk kelompok manajemen yang bertanggung jawab atas sistem, user(kadang disebut pengguna akhir) di dalamnya dan di luar perusahaan yang akan berinteraksi dengan sistem, dan anggota staf IT, seperti analis sistem, programer, dan administrator jaringan yang mengembangkan dan mendukung sistem. Setiap kelompok stackholder memiliki peran vital dalam sistem informasi, namun sebagian besar profesional IT yang berpengalaman setuju bahwa keberhasilan atau kegagalan suatu sistem biasanya tergantung pada terpenuhi atau tidaknya kebutuhan user. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami kebutuhan dan harapan user selama proses pengembangan.

5 11 2. Perangkat keras (Hardware) Hardware terdiri dari segala sesuatu pada lapisan fisik sistem Informasi. Misalnya, perangkat keras yang termasuk didalamnya bisa berupa server, workstation, jaringan, peralatan telekomunikasi, kabel serat optik, perangkat mobile, scanner, perangkat pemindai digital, dan infrastruktur berbasis teknologi lainnya. Seiring munculnya teknologi baru, produsen berlomba-lomba ke pasar inovasi dan menuai hasilnya. Pembeli perangkat keras saat ini menghadapi beragam pilihan teknologi dan keputusan. Perangkat keras secara umum dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu : a. Sistem komputer yang keberadaan nya terdapat didalam Central Processing Unit (CPU) seperti mikroprosesor dan berbagai macam perlengkapan/terminal untuk interkoneksi. b. Periferal komputer, yaitu peralatan yang dipergunakan untuk melakukan input data atau perintah (keyboard dan mouse), menampilkan output informasi (video screen dan printer), serta untuk penyimpanan data (storage) seperti magnetic atau optical disk. 3. Piranti lunak (Software) Perangkat lunak mengacu pada program yang mengendalikan Perangkat keras dan menghasilkan informasi atau hasil yang diinginkan. Perangkat lunak dapat diartikan sebagai segala hal yang diperlukan dalam instruksi pemrosesan informasi. Perangkat lunak yang dimaksud bukan hanya berupa program yang secara langsung dapat dioperasikan dan mengendalikan komputer, akan tetapi juga berupa prosedur yang diperlukan dalam sistem informasi. Perangkat lunak secara umum dapat dibagi menjadi tiga jenis utama, yaitu: a. Perangkat lunak sistem; seperti sistem operasi (misalnya Ms. Windows dan Linux) yang mengendalikan dan mendukung bekerjanya komputer. Selain sistem operasi, yang juga termasuk software sistem adalah sistem utilitas (antivirus, Norton utilities, dll.) dan sistem komunikasi (misalnya Novel Netware). b. Perangkat lunak aplikasi; yaitu program yang secara langsung dapat melakukan proses-proses yang digunakan dalam komputer oleh pengguna. Perangkat lunak aplikasi umum seperti spreadsheet, word processing, dan lain-lain; dan perangkat lunak aplikasi khusus yaitu program-program yang secara spesifik diciptakan untuk aplikasi tertentu.

6 12 c. Perangkat lunak bahasa pemrograman, yaitu perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan program misalnya Visual Basic, Cobolt, Fortran, Visual Fox Pro, C ++, Borland Delphi, ASP (Active Server Pages), PHP, Perl, Java, JSP, dan lain-lain. d. Prosedur, yaitu berupa instruksi/petunjuk operasi bagi pengguna untuk menjalankan sistem operasi atau langkah-langkah penggunaan sistem atau dokumentasi prosedur/proses sistem, buku penuntun operasional (aplikasi) dan teknis. 4. Data Data merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses lebih lanjut untuk menghasilkan informasi. Data yang dimaksud di sini biasanya telah diorganisasi, disimpan, dan diakses dengan berbagai teknologi manajemen data dalam bentuk database, yaitu data yang telah diorganisasi dan diproses, serta dalam bentuk knowledge base, yaitu data yang berisi mengenai fakta-fakta yang ada dan aturan-aturan (rules) yang memungkinkan untuk penarikan kesimpulan. Knowlegde base dalam SIM-SDM dapat berupa aturan-aturan mengenai kepegawaian seperti aturan kenaikan pangkat, promosi jabatan, pemberhentian, dan lain-lain. 5. Proses (Process) Proses menggambarkan tugas dan fungsi bisnis dari user, manajer, dan anggota staf IT untuk mencapai hasil yang spesifik. Proses adalah blok bangunan dari sebuah Sistem informasi, karena mereka mewakili operasional bisnis sehari-hari. Untuk Membangun sistem informasi yang sukses, analis harus memahami proses bisnis dan mendokumentasikannya dengan baik. 2.5 Peran dan Fungsi Sistem informasi Dalam Organisasi Sistem informasi dalam suatu organisasi memegang peranan penting dalam fungsionalitas bisnis yang digunakan oleh semua unit dalam organisasi. Definisi sistem informasi dijelaskan oleh Hutahaean (2014) yaitu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan.

7 13 Tujuan utama sistem informasi dalam suatu perusahaan adalah untuk mendukung operasi bisnis, mendukung pengambilan keputusan manajerial, dan mendukung keunggulan strategis. Sistem informasi dalam mendukung operasi bisnis dapat ditemukan dalam kegiatan harian yang berjalan dalam suatu organisasi/perusahaan. Perusahaan dengan tingkat kegiatan harian yang tinggi, seperti perusahaan retail, sangat terbantu dengan peran sistem informasi dalam perusahaannya dalam mengolah data yang bersifat transaksi harian. Sedangkan dalam mendukung pengambilan keputusan manajerial dan keunggulan strategis, sistem informasi membantu menyajikan data yang ada dalam perusahaan secara akurat dan presisi untuk top level management dalam mengambil keputusan. 2.6 Penilaian Kinerja Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan. Untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan seseorang sepatutnya memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Kesediaan dan keterampilan seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Menurut Sedarmayanti (2011:260) mengungkapkan bahwa kinerja merupakan terjemahan dari performance yang berarti Hasil kerja seorang pekerja, sebuah proses manajemen atau suatu organisasi secara keseluruhan, dimana hasil kerja tersebut harus dapat ditunjukkan buktinya secara konkrit dan dapat diukur (dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan). Menurut M. Budiharjo (2014 : 13), penilaian kinerja karyawan dapat diartikan sebagai upaya mengadakan pengukuran atas kinerja dari setiap karyawan perusahaan hal ini dikaitkan dengan produktivitas dan efektivitas kerja dari karyawan tersebut yang menghasilkan karya tertentu, sesuai dengan Job Description (deskripsi tugas) yang diberikan perusahaan kepada karyawan yang bersangkutan. Berdasarkan pengertian para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa suatu penilaian kinerja merupakan performance yang dilihat dari hasil yang dicapai dari kerja seorang pekerja sesuai dengan tugas yang telah diberikan.

8 Tujuan penilaian Kinerja Suatu perusahaan melakukan penilaian kinerja didasarkan pada dua alasan pokok, yaitu : a. Manajemen memerlukan evaluasi yang objektif terhadap kinerja karyawan pada masa lalu yang digunakan untuk membuat keputusan di bidang SDM di masa yang akan datang. b. Manajemen memerlukan alat yang memungkinkan untuk membantu karyawannya memperbaiki kinerja, merencanakan pekerjaan,mengembangkan kemampuan dan keterampilan untuk perkembangan karier dan memperkuat kualitas hubungan antara manajemen dengan karyawannya. 2.8 Analisis dan Perancangan Berorientasi Objek Pada bagian ini akan membahas mengenai analisis dan perancangan berorientasi objek yang terdiri dari konsep pengembangan sistem, konsep object oriented, system requirements, business modeling, requirement discipline, design discipline serta kerangka pikiran Konsep Pengembangan Sistem Saat ini sistem harus terus berkembang mengikuti perkembangan zaman yang ada, oleh karena itu dibutuhkan suatu pedoman dengan metode-metode tertentu untuk mendukung dalam pengembangan sistem tersebut. Metode pengembangan sistem menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012 : 6) adalah suatu pedoman yang digunakan untuk menyelesaikan aktivitas-aktivitas yang mendukung proses bisnis perusahaan di dalam pengembangan sistem, dimana di antaranya termasuk models, tools, dan teknik-teknik lainnya. Pengertian models disini adalah perumpamaan dari aspek-aspek yang ada di dalam dunia nyata. Sedangkan pengertian tools disini merupakan alat-alat seperti perangkat lunak yang membantuk dalam pembuatan model atau komponen lainnya di dalam suatu perusahaan Unified Modeling Language (UML) Satzinger, Jackson dan Burd (2012 : 46) menyatakan bahwa Unified Modeling Language (UML) adalah sekumpulan set standar konstruksi model dan notasi yang dikembangkan untuk pengembangan berorientasi obyek. Berbagai diagram khusus dapat dipahami dan digambarkan oleh analis dan pengguna akhir yang digunakan

9 15 dalam proyek pengembangan sistem dengan menggunakan Unified Modeling Language. Berikut merupakan model-model komponen sistem yang menggunakan Unified Modeling Language antara lain: 1. Use Case Diagram Menurut Satzinger, Jackson dan Burd. (2012:69) use case diagram adalah diagram yang digunakan untuk menunjukkan berbagai peran pengguna dan bagaimana peran mereka menggunakan sistem. Tujuan dari use case diagram adalah untuk mengidentifikasi "kegunaan" atau menggunakan kasus pada sistem baru. Dengan kata lain, untuk mengidentifikasi bagaimana sistem akan digunakan. 2. Class Diagram Menurut Harizi (2012: 31), class diagram adalah adalah kumpulan object yang menggambarkan struktur statis dari sistem dan fakta yang bisa digunakan dalam menghitung ukuran dari perangkat lunak. Jadi kesimpulan dari pengertian Class Daiagram adalah adalah kumpulan object yang menggambarkan sruktur statis dari sebuah sistem yang menunjukan object class dan hubunganya. Formatiert: Einzug: Links: 0,5 cm 3. Activity Diagram Activity Diagram Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2012 : 57), activity diagram merupakan diagram yang menunjukkan alur kerja atau aktivitas user secara berurutan. Formatiert: Einzug: Links: 0,5 cm, Erste Zeile: 0 cm 4. Sequence Diagram Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012 : 316), Sequence Diagram merupakan sebuah Diagram yang menunjukkan eksekusi operation disebuah objek yang melibatkan pemanggilan operations di objek lain. Formatiert: Einzug: Links: 0,5 cm, Erste Zeile: 0 cm 5. Package Diagram Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2012 : 353), package diagram merupakan diagram yang mengasosiasikan class-class dari suatu kelompok yang terkait. Didalam diagram tersebut terbagi menjadi tiga layer, yaitu view layer, domain layer, dan data access layer.

10 17 Unified Process Development Disciplines memiliki enam tahap utama yaitu: 1. Business Modeling Tahap dimana model Bisnis dibuat dengan tujuan untuk memahami dan Formatiert: Einzug: Erste Zeile: 0 cm mengkomunikasikan lingkungan bisnis dimana sistem dapat dikembangkan. Analisa masalah yang terjadi dan penyelesaian masalah tersebut dengan sistem yang baru. Ada 3 Kegiatan utama dalam Bisnis Modeling yaitu: Memahami lingkungan bisnis, Membuat Visi Sistem, Membuat bisnis model. Memahami lingkungan bisnis sangat penting untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan dalam memahami masalah yang terjadi dan akan mempengaruhi terhadap pembuatan sistem baru. Visi Sistem adalah sistem yang akan jadi ke depannya seperti apa dan cara penggunaannya apakah berguna dan dapat menyelesaikan masalah yang terjadi atau tidak. Bisnis Modeling merupakan suatu gambar perencanaan dari kegiatan bisnis-bisnis baik dari lingkungannya dan masalah-masalah yang terjadi digambarkan dan menjadi suatu perencanaan yang baik untuk melihat kedepannya dengan sistem baru. 2. Requirements Tahap dimana suatu objective yang bertujuan untuk memahami dan mendokumentasikan kebutuhan yang diperlukan di dalam bisnis dan proses Formatiert: Einzug: Erste Zeile: 0 cm pemenuhannya untuk sistem baru. Kegiatannya adalah: Mendapatkan Informasi secara Detail, Mendefinisikan Kebutuhan Fungsional, Mendefinisikan Kebutuhan nonfungsional, Mengutamakan kebutuhan yang utama, Mengembangkan dialog user interface, Mengevaluasi kebutuhan tersebut dengan User. 3. Design Tahap dimana perancangan akan sistem tersebut dirancang dan digambarkan Formatiert: Einzug: Erste Zeile: 0 cm sebagai suatu solusi dari masalah yang dihadapin berdasarkan kebutuhankebutuhan yang didapat dari User. enam kegiatan utama desain adalah: Desain layanan dukungan arsitektur dan pengembangan lingkungannya, Desain Software Arsitektur, Desain hubungan antar Case, Desain Database, Desain Sistem dan user interface, Desain Sistem keamanan dan pengendalian. 4. Implementation Tahap dimana komponen-komponen sistem tersebut dibuat, dibangun dan Formatiert: Einzug: Erste Zeile: 0 cm diperoleh. Kegiatan utamanya adalah Membangun komponen memperoleh komponen software, Mengintegrasi komponen software. software, 5. Testing

11 18 Tahap dimana Pengakuan dan pengujian akan pengembangan sistem tersebut. Formatiert: Einzug: Erste Zeile: 0 cm Apakah layak dan sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Kegiatan utamanya adalah mendefinisikan dan melakukan unit testing, integrasi testing, kegunaan testing, penerimaan pengguna testing. 6. Deployment Tahap dimana pengembangan akan kegiatan yang diperlukan untuk membuat sistem operasi. Kegiatan utamanya adalah memperoleh hardware dan sistem Formatiert: Einzug: Erste Zeile: 0 cm software, Package dan instal komponen, Melatih pengguna, Mengkonversi dan menginisialisasi data. Unified Process juga memiliki tiga tahap tambahan dukungan sebagai perencanaan dan pengendalian project yaitu: Formatiert: Einzug: Links: 0 cm, Erste Zeile: 0 cm 1. Configuration and Change Management Tahap dimana kemajuan dari project tersebut telah dibuat dan banyak perubahan Formatiert: Einzug: Erste Zeile: 0 cm yang terjadi di kebutuhan, desain, sumber code, dan executables. Kegiatan utamanya adalah mengembangakn peubahan prosedur control dan mengatur model dan komponen software. 2. Project Management Tahap dimana enam tahap utama disiplin dihubungkan secara langsung ke Formatiert: Einzug: Erste Zeile: 0 cm perkembangan proses. Kegiatan utamanya adalah: menyelesaikan sistem dan lingkup jadwal, Mengidentifikasi resiko project dan kemungkinan tentang penegasan project project, mengembangkan project dan perulangan tersebut, Mengawasi dan mengendalikan rencana project, jadwal, internal dan eksternal komunikasi dan resiko juga pemahaman masalah. 3. Environment Tahap dimana melibatkan pengaturan lingkungan pengembangan yang digunakan oleh project team. Kegiatan utamanya adalah memilih dan melakukan konfigurasi tools pengembangan, menyesuaikan proses pengembangan UP, serta memberikan dukungan layanan teknis. Formatiert: Einzug: Erste Zeile: 0 cm

12 19 Formatiert: Zentriert, Nicht vom nächsten Absatz trennen Gambar 2.2 Unified Process Disciplines ( Sumber : Satzinger, Jackson dan Burd (2012 : 449) ) Formatiert: Schriftart: 12 Pt., Nicht Fett, Schriftartfarbe: Automatisch Formatiert: Beschriftung, Zentriert, Einzug: Links: 0 cm, Erste Zeile: 0 cm Formatiert: Schriftartfarbe: Automatisch Entitas Relational Diagram (ERD)KonsepObject Oriented Entitas Relational Diagram (ERD) merupakan gabungan konsep attribute, entity, dan relationship antar entity ini menggambarkan hubungan antar entity. Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2012: 98) Entity Relational Diagram (ERD) Formatiert: Schriftartfarbe: Automatisch Formatiert: Einzug: Hängend: 2,02 cm merupakan diagram yang terdiri dari entitas data beserta hubungannya. Pada Entity Relational Diagram, persegi panjang mewakili entitas data, dan garis yang menghubungkan segi empat menunjukkan hubungan antar entitas data. Gambar Simbol kardinalitas pada ERD ( Sumber : Satzinger, Jackson dan Burd (2012 : 100) )

13 20 Formatiert: Nicht vom nächsten Absatz trennen Gambar Entity Relational Diagram Formatiert: Schriftart: 12 Pt., Nicht Fett, Schriftartfarbe: Automatisch ( Sumber : Satzinger, Jackson dan Burd (2012 : 100) ) Formatiert: Schriftart: 12 Pt., Nicht Fett Formatiert: Beschriftung, Abstand Nach: 0 Pt., Zeilenabstand: einfach, Absatzkontrolle, Abstand zwischen asiatischem und westlichem Text anpassen, Abstand zwischen asiatischem Text und Zahlen anpassen Konsep Object Oriented Sekarang ini konsep pengembangan sistem juga didukung dengan konsep berorientasi obyek (object oriented), hal ini mendukung sistem informasi di dalam Formatiert: Schriftart: Nicht Kursiv Formatiert: Standard perusahaan agar dapat memudahkan menganalisis, merancang dan memprogram suatu aplikasi di dalam perusahaan. Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2012:60) pendekatan berorientasi obyek ini memperhatikan sistem informasi sebagai suatu kumpulan dari obyek-obyek yang berinteraksi satu sama lain. Pendekatan berorientasi obyek ini terdapat tiga bagian, yaitu : 1. Object-Oriented Analysis (OOA) menjelaskan bahwa semua tipe obyek melaksanakan tugas pada suatu sistem dan menunjukkan interaksi apa saja yang dibutuhkan oleh pengguna untuk menuntaskan tugas-tugas tersebut. 2. Object-Oriented Design (OOD) memiliki tugas menyampaikan antara orangorang dengan tipe obyek yang diperlukan dan perangkat di dalam sistem untuk menunjukkan interkasi antar obyek dalam menyelesaikan tugas-tugasnya dan memperbaiki definisi pada masing-masing obyek, sehingga dapat diimplementasikan pada lingkungan atau bahasa yang spesifik. 3. Object-Oriented Programming (OOP) merupakan bahasa pemograman yang digunakan untuk mendefinisikan masing-masing obyek yang ada di dalam sistem, Formatiert: Einzug: Links: 0 cm, Erste Zeile: 0 cm Formatiert Formatiert: Standard

14 21 termasuk setiap pesan yang dikirim antar obyek System Requirements Tentunya dalam merancang suatu sistem pastinya ada hal-hal yang dibutuhkan oleh sistem tersebut. Satzinger, Jackson dan Burd (2012 : 130), mengemukakan bahwa system requirements adalah syarat-syarat yang dibutuhkan pengguna dan fungsi-fungsi yang harus terdapat di dalam sistem. Pada umumnya system requirements dibagi menjadi dua kategori yaitu : 1. Functional Requirement Merupakan segala macam aktivitas yang ditangani oleh sistem atau fungsi-fungsi yang harus ada di dalam sistem. 2. Nonfunctional Requirement Merupakan karakteristik sistem selain aktivitas yang ada di dalam sistem. Nonfunctional requirement dibagi menjadi lima bagian : Formatiert: Einzug: Links: 0 cm, Erste Zeile: 0 cm a. Technical requirement Mencakup karakteristik operasional terkait dengan lingkungan organisasi, hardware, dan software. b. Performance requirement Mencakup karakteristik operasional terkait dengan pengukuran beban kerja, seperti waktu respon. c. Usability requirement Mencakup karakteristik operasional terkait dengan users, seperti user interface, prosedur kerja, bantuan online, dan dokumentasi. d. Reliability requirement Mencakup karakteristik operasional terkait dengan ketergantungan suatu sistem, pencatatan semua event, pemrosesan kesalahan, serta deteksi dan perbaikan kesalahan. e. Security requirement Mencakup pembagian akses setiap user pada fungsi-fungsi yang ada di dalam sistem.

15 Business Modeling Pada bagian ini akan membahas mengenai bussiness modeling yang terdiri dari use case, use case description, domain model class diagram, activity diagram serta system sequence diagram Use Case Satzinger, Jackson dan Burd (2012:69) mengemukakan bahwa use case merupakan suatu aktivitas yang dilakukan oleh sistem dengan respon kepada permintaan pengguna. Use case menyajikan pendekatan secara visual yang dapat digunakan untuk pemodelan pada pengembangan sistem. Gambar Notasi use case diagram ( Sumber : Satzinger, Jackson dan Burd (2012 : 81 )

16 23 Gambar Use Case Diagram ( Sumber : Satzinger, Jackson dan Burd (2012 : 81) ) Penggambaran use case diagram menggunakan beberapa simbol atau lambang untuk melambangkan setiap pengguna dan hal-hal yang dilakukan sistem untuk merespon permintaan pengguna atas sistem Use Case Description Dari gambar use case diagram kita mendapat gambaran apa yang dapat dilakukan sistem untuk merespon permintaan pengguna secara umum. Pada use case desription akan dijelaskan secara lebih detil mengenai proses-proses dari use case tersebut. Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012 : 220) Use Case Description merupakan penjelasan secara terperinci yang berkaitan mengenai proses-proses pada use case. Use case description ini memiliki tiga bagian yang terdiri dari : 1. Brief Description Biasanya digunakan untuk sistem yang dikembangkan dengan skala kecil dan use caseyang sederhana.

17 24 Gambar Brief Description ( Sumber : Satzinger, Jackson dan Burd (2012 : 221) ) 2. Intermediate Description Pengembangan dari brief description yang digunakan untuk menggambarkan aliran aktivitas atau kegiatan internal dari suatu use case. Gambar Intermediate Desciption ( Sumber : Satzinger, Jackson dan Burd (2012 : 222) ) 3. Fully Developed Desciption Suatu metode formal yang dapat digunakan untuk mendokumentasikan suatu use case.

18 25 Gambar Fully Developed Description ( Sumber : Satzinger, Jackson dan Burd (2012 : 223) ) Domain Model Class Diagram Satzinger, Jackson, dan Burd (2012: 101) domain model class diagram merupakan diagram UML yang menunjukkan hal-hal penting pada pekerjaan pengguna seperi problem domain classes, associations, dan atributnya. Pada suatu class diagram digambarkan dengan model kotak dimana pada bagian atas diberi nama kelas tersebut, lalu bagian tengahnya diberikan atributatribut apa saja yang dibutuhkan dari kelas tersebut dan pada bagian bawahnya diberi method. Hubungan atau asosiasi antar class tersebut digambarkan dengan garis penghubung antar class. Gambar Class

19 26 (Sumber : Satzinger, Jackson dan Burd (2012 : 101) ) Gambar Hubungan antar class (Sumber : Satzinger, Jackson dan Burd (2012 : 102) ) Pada gambar 2.10 diatas dapat dilihat hubungan antar class dengan garis penghubung antar class yang disebut dengan multiplicity of association, dimana garis penghubung ini dapat dibedakan menjadi enam jenis pada gambar berikut : Gambar Hubungan relasional antar class ( Sumber : Satzinger, Jackson dan Burd (2012 : 102) ) Pada class diagram, Satzinger, Jackson, dan Burd (2012 : 104) mengungkapkan apabila terdapat karakteristik class yang sama digunakan hierarki yang berguna untuk menyusun class dimulai dari karakteristik umum sampai dengan khusus. Class yang memiliki karakteristik umum dikenal sebagai superclass, sedangkan class yang memiliki karakteristik khusus dikenal sebagai subclass. Adapun penurunan karakteristik atau inheritance dapat karakteristik suatu superclass dimiliki oleh suatu subclass. diterapkan apabila

20 27 Gambar Generalization pada class diagram ( Sumber : Satzinger, Jackson dan Burd (2012 : 105) ) Pada hierarki menyusun class class-class diagram, terdapat whole-part sesuai dengan komponen-komponen hierarchies yang yang terhubung. Hierarki tersebut dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu : 1. Aggregation Hubungan antara seluruh atau sebagian obyek yang dapat dipisah-pisah bagiannya. Gambar Aggregation pada classdiagram ( Sumber : Satzinger, Jackson dan Burd (2012 : 107) ) 2. Composition Hubungan antara seluruh atau sebagian obyek yang tidak dapat dipisahkan bagian-bagiannya.

21 Unified Process Unified process ini adalah salah satu metode yang digunakan di dalam pengembangan sistem. Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012 : 50) mendefinisikan Unified process(up) sebuah metode pengembangan sistem berorientasi objek yang awalnya ditawarkan oleh Rational Software, yang sekarang merupakan bagian dari IBM. dikembangkan oleh Grady Booch, James Rumbaugh, dan Ivar Jacobson, UP merupakan upaya yang mereka lakukan dalam menetapkan sebuah metodologi yang lengkap, dengan menyediakan beberapa fitur unik, menggunakan UML sebagai pemodelan sistem dan pengembangan siklus hidup sistem UP Gambar 2.1 Unified process life cycle model (Sumber: Satzinger, Jackson dan Burd (2012)) Unified process memiliki empat tahapan sebagai berikut : 1. Inception Merupakan tahapan awal dimana aktivitas-aktivitas penilaian terhadap sebuah proyek perangkat lunak dilaksanakan. 2. Elaboration Untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh mengenai kebutuhan, persyaratan, dan fungsi utama perangkat lunak. 3. Construction Untuk membangun perangkat lunak sampai pada saat perangkat lunak tersebut dapat digunakan. 4. Transition Tahapan ini berfokus pada penyampaian perangkat lunak yang telah selesai dan dapat digunakan untuk diberikan kepada pengguna.

22 28 Gambar Composition pada class diagram ( Sumber : Satzinger, Jackson dan Burd (2012 : 107) ) Activity Diagram Diagram ini menjelaskan mengenai pemodelan logical dari proses bisnis dan workflow pekerjaan di dalam bisnis. Activity diagram dapat digunakan untuk menjelaskan bermacam-macam pemodelan aktivitas yang berlangsung pada sistem informasi yang berjalan pada perusahaan. Satzinger, Jackson dan Burd (2012 : 57) menjelaskan bahwa activity diagram merupakan diagram yang menggambarkan aliran aktivitas pengguna secara berurutan. Menurut Fedaghi,S,A., Alloughani,R dan Sanousi,M,A.(2012)Penggunaan sistem berbasis alur kerja biasanya mengarah pada penggunaan staff yang lebih baik serta kerja yang lebih baik, manajemen, dan produktivitas. Beberapa simbol yang digunakan dalam merancang activity diagram, yaitu : 1. Swimlane Meliputi suatu bentuk persegi yang mempresentasikan aktivitas-aktivitas yang diselesaikan pada setiap agen. 2. Synchronization bar Meliputi notasi yang berfungsi memisahkan atau menyatukan urutan jalur aktivitas. 3. Starting activity (Pseudo) Meliputi notasi yang menunjukkan untuk mulainya suatu aktivitas. 4. Transition arrow Meliputi notasi berupa anak panah yang menggambarkan arah perpindahan suatu aktivitas ke aktivitas lainnya. 5. Activity Meliputi notasi yang menggambarkan aktivitas-aktivitas. 6. Ending activity (Pseudo) Meliputi notasi yang menunjukkan untuk berakhirnya suatu aktivitas. 7. Decision activity

23 29 Meliputi notasi yang menggambarkan kondisi dari suatu aktivitas. Gambar Activity Diagram Symbols ( Sumber : Satzinger, Jackson dan Burd (2012 : 58) ) System Sequence Diagram Diagram ini biasanya untuk mendokumentasikan input dan output dari sistem bagi pengguna akhir. Satzinger, Jackson dan Burd (2012 : 126) menjelaskan bahwa system sequence diagram ini merupakan diagram yang mendeskripsikan interaksi antara aktor dengan sistem, dimana aliran informasi yang telah masuk dan keluar secara terotomatisasi dideskripsikan dengan jelas. Berikut notasi-notasi dalam sequence diagram yaitu : 1. Lifeline Meliputi garis vertikal yang dibentuk untuk menunjukkan waktu hidup dari suatu obyek. 2. Object Meliputi simbol yang mempresentasikan pengguna sistem atau sistem yang terkomputerisasi atau terotomatisasi. 3. Input message Meliputi garis horizontal yang mendeskripsikan pesan masuk dari pengguna. 4. Output message Meliputi garis putus-putus horizontal yang mendeskripsikan hasil dari pesan yang dimasukkan oleh pengguna.

24 30 Gambar Sample System Sequence Diagram ( Sumber : Satzinger, Jackson dan Burd (2012 : 127) ) 2.10 Design Discipline Pada bagian ini akan membahas mengenai design discipline yang terdiri dari update design class diagram, completed three-layer design sequence diagram, package diagram, user interface serta deployment environment Updated Design Class Diagram Satzinger, Jackson dan Burd (2012 : 337) mengemukakan bahwa design class diagram dapat dikembangkan untuk setiap layernya, dimana pada view dan data access layer dapat dilakukan penentuan beberapa class baru. Pada domain layer, setiap class baru ditambahkan sebagai use case controllers. Adanya tambahan method pada setiap class dalam updated class diagram dapat dilakukan, dimana method tersebut memiliki tiga jenis yaitu : 1. Constructor methods Merupakan metode yang membentuk instance dari sebuah obyek 2. Data get and set methods Merupakan metode yang mengambil dan mengubah nilai sebuah atribut. 3. Use case specific methods Merupakan metode yang mewakili use case yang ada.

25 31 Gambar Updated Design Class Diagram ( Sumber : Satzinger, Jackson dan Burd (2012 : 339) ) Completed Three-Layer Design Sequence Diagram Satzinger, Jackson dan Burd (2012 : 346) menyatakan bahwa completed threelayer design sequence diagram adalah pengembangan dari first-cut sequence diagram dengan tambahan data access layer. Gambar Completed Three-Layer Design Sequence Diagram ( Sumber : Satzinger, Jackson dan Burd (2012 : 346) )

26 Package Diagram Package diagram ini terdiri dari tiga bagian yaitu view layer, domain layer dan data access layer. Diagram ini digambarkan dengan persegi panjang, sedangkan untuk hubungan antar package digambarkan dengan anak panah bergaris putusputus. Satzinger, Jackson dan Burd (2012 : 339) menjelaskan bahwa package diagram adalah diagram yang mengelompokkan elemen-elemen dalam tingkatan unit yang lebih tinggi. Kegunaan package diagram ini adalah untuk mengelompokkan kelas-kelas dari suatu kelompok yang terkait. Gambar Package Diagram ( Sumber : Satzinger, Jackson dan Burd (2012 : 341) ) User Interface User Interface menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2012 : 442), memiliki input dan ouput serta melibatkan interaksi dari pengguna sistem secara langsung untuk menghasilkan input maupun output tersebut. Saat pengguna menggunakan sistem tersebut terdapat aspek-aspek yang berkaitan dengan user interface tersebut. Berikut adalah penjelasan aspek-aspek tersebut :

27 33 1. Aspek fisik Merupakan perangkat yang dapat dilihat dan disentuh secara langsung, sebagai contoh perangkat keras (hardware), seperti keyboard, mouse, printer dan lainlain. 2. Aspek persepsi Merupakan hal yang dapat dicakup oleh indera manusia seperti penglihatan (garis, angka, kata-kata, bentuk), pendengaran (suara notifikasi dari sistem), atau penyentuhan oleh pengguna (menggunakan mouse untuk mengakses tomboltombol di layar). 3. Aspek konseptual Merupakan hal-hal yang diketahui pengguna mengenai penggunaan sistem, operasi yang dapat dilaksanakan, serta prosedur yang diikuti agar operasi yang dilakukan berjalan dengan baik Deployment Environment Deployment environment menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012 : 270), terdiri dari hardware, system software, serta network environment yang memiliki hubungan bagaimana sistem akan beroperasi.zhao,j and Wang,X. (2011) mengatakan Diagram deployment tidak hanya menunjukkan perangkat keras sistem, namun juga perangkat lunak sistem yang relevan dan middleware untuk menghubungkan sistem heterogen. Single Computer and Multitier Architecture Single computer bekerja pada sebuah single computer system dan secara langsung dipasang pada device di mana bisa berdiri sendiri dalam sebuah PC application. Keuntungan utama dari single computer architecture adalah simple dan sistem informasi yang digunakan secara relatif mudah dirancang, dibangun, dioperasikan, dan dipertahankan. Multitier Architecture bekerja pada multiple computer system dalam sebuah upaya yang korporatif dan sesuai dengan kebutuhan proses informasi. Multitier Architecture dapat dibagi dua yakni Clustered architecture dan Multicomputer architecture.

28 34 Clustured architecture adalah kumpulan komputer dengan tipe yang sama di mana dapat saling bertukar informasi dan bertindak sebagai suatu sistem komputer dalam skala yang besar. Sedangkan multicomputer architecture adalah kumpulan dari berbagai macam komputer yang berbeda di mana dapat saling bertukar informasi melalui fungsi yang spesifik. Centralized and Distributed Architecture Centralized architecture merupakan arsitektur yang melokasikan seluruh computing resources dalam sebuah lokasi yang sentral atau single location. Centralized architecture biasanya digunakan pada proses aplikasi dalam skala yang besar dan real time application. Distributed architecture adalah arsitektur yang mengembangkan computing resources pada beberapa lokasi di mana terhubung oleh sebuah computer network. Internet, Intranet and Extranet Internet adalah sebuah kumpulan jaringan global yang menggunakan protocol-tcp/ip dari jaringan yang sama. World Wide Web (WWW), juga biasa disebut dengan Web merupakan sebuah kumpulan sumber-sumber seperti dokumen-dokumen dan program-program yang dapat diakses dengan internet menggunakan protokol standar. Sedangkan Intranet adalah jaringan pribadi yang menggunakan protokol Internet tapi dapat diakses hanya dengan kumpulan pengguna internal yang terbatas. Intranet juga menggambarkan kumpulan sumber-sumber yang dapat diakses secara pribadi yang dikelola dan dikirimkan lewat satu protokol Web atau lebih dengan jaringan yang mendukung TCP/IP. Extranet merupakan intranet yang telah diperluas diluar organisasi, untuk secara langsung dihubungkan dengan organisasi, untuk memfasilitasi arus informasi Software Architecture Software Architecture menurut Bass, Clements, dan Kazman (Bass, 2003 via Pressman, 2010) mendefinisikan: Arsitektur software menjelaskan susunan sistem yang terdiri dari komponen software, atribut dari komponen dan hubungan antar komponennya. Komponen dapat berupa modul, database, middleware, atau class. Formatiert: Einzug: Links: 0 cm, Hängend: 0,5 cm

29 35 Atribut adalah ciri dan fungsi modul. Hubungan antar komponen adalah cara antar komponen tersebut berkomunikasi, seperti modul satu memanggil modul lain. Beberapa arsitektur dapat dikategorikan menjadi data-centered architectures, dataflow architectures, call and return architectures, object-oriented architectures dan layered architectures. Data-centered architectures Pada data-centered architectures suatu data store menjadi pusat di antara komponen lain yang mengaksesnya dalam rangka untuk melakukan update, tambah, hapus atau ubah data. Data store tersebut adalah repository pusat. Tiap komponen yang mengakses data berdiri sendiri sehingga memungkinkan adanya tambahan komponen tanpa mengganggu komponen lain. Gambar data-centered architectures ( Sumber : Pressman, Roger S.(2010 : 251)) Data-flow architectures Data-flow architectures menggambarkan input data yang diubah melalui serangkaian penghitungan dan manipulasi untuk menjadi output. Seperti pada Gambar 2.20 pipa dan filter menggambarkan aliran data dan komponen yang mengubah aliran data sehingga input menjadi output.

30 36 Gambar data-flow architectures ( Sumber : Pressman, Roger S.(2010 : 252)) Call and return architectures Call and return achitechtures menggambarkan struktur program yang disusun secara hirarki. Program dibagi menjadi beberapa sub program yang terdiri dari program utama dan beberapa sub program. Komponen mewakili sub program atau program utama. Gambar 2.21 menjelaskan hirarki dari program utama dan sub program lain Gambar call and return achitechtures ( Sumber : Pressman, Roger S.(2010 : 252))

31 37 Object-oriented architectures Pada object-oriented architecture kompnen suatu sistem melakukan enkapsulasi data dan operasi ini harus diterapkan untuk memanupulasi data. komunikasi dan kordinasi antara komponen dilakukan melalui message passing(suatu proses mengirimkan message yang mewakili suatu request, Message disampaikan ke penerima yang kemudian memproses request tersebut dan mengirim pesan balasan). Layered architectures Pada layered architectures setiap lapisan menjalankan operasinya dan makin ke dalam komponennya makin mendekati perintah mesin. Yang terluar adalah lapisan yang paling dekat dengan pengguna. Gambar layered architectures ( Sumber : Pressman, Roger S.(2010 : 253)) 2.12 kerangka Pikir Untuk menentukan langkah-langkah dalam penelitian, maka dibuat kerangka pikir ini untuk membantu penelitian lebih teroganisir dan tersusun dengan rapi. Kerangka pikir ini dapat digambarkan sebagai berikut : Formatiert: Einzug: Erste Zeile: 1,27 cm

32 38 Fase Perencanaan - Identifikasi kegiatan operasional karyawan Menentukan ruang lingkup, tujuan, dan manfaat Melakukan Survey awal, interview, dan orbeservasi Fase Perancangan Pada tahap ini, digunakan metode analisis dan perancangan sistem berorientasi objek (Object Oriented Analysis and Design) dengan Unified Process Life Cycle Model, yaitu : 1. Fase Inception a. Business Modeling: Memahami lingkungan bisnis perusahaan beserta visi dari perancangan sistem. b. Requirements: Mendefinisikan kebutuhan perusahaan dengan bagian terkait dan pengguna yang akan menggunakan sistem. 2. Fase Elaboration Merencanakan desain database, desain sistem dan user interface. 3. Fase Construction Melakukan pengembangan perancangan sistem dikarenakan perubahan pada Kesimpulan dan Saran Menemukan kesimpulan dan saran atas penelitian yang sudah berjalan Gambar Kerangka Pikir

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut :

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : 2.1.1 Sistem Pengertian sistem menurut Williams dan Sawyer (2005, p457) adalah sekumpulan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Dapat dikatakan bahwa pada zaman sekarang sistem dibutuhkan untuk mengatur segala macam aktivitas yang ada di perusahaan agar tidak sewenangwenang atau keluar jalur dari

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Sistem Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Sistem Informasi BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Sistem Informasi 1.1.1 Pengertian Sistem Menurut Satzinger, et al (2012), sistem adalah kumpulan beberapa komponen yang saling terkait yang bekerja secara bersama-sama untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Sistem

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Sistem BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Pencapaian sebuah perusahaan dalam meningkatkan produktivitas memiliki tantangan dalam dunia bisnis, tidak hanya kemampuan untuk membuat bisnis semakin besar namun

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut (Connolly & Begg, 2005: 312), Sistem informasi adalah sumber daya yang memungkinkan pengumpulan, manajemen, kontrol,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Setiap perusahaan memiliki sistem untuk setiap fungsi yang ada dalam perusahaan. Sistem-sistem yang ada di setiap fungsi berbeda. Perbedaan ini disebabkan karena perbedaan

Lebih terperinci

DAFTAR ISTILAH. Activity Diagram

DAFTAR ISTILAH. Activity Diagram DAFTAR ISTILAH Activity Diagram Actor Admin Adobe Dreamweaver AIX Analysis Apache Aplikasi ASP diagram yang digunakan untuk memodelkan aktivitas bisnis pada suatu sesuatu untuk mewakili peran yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem dapat beroperasi dalam suatu lingkungan, jika terdapat unsur unsur yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan utama

Lebih terperinci

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2 PENGANTAR RUP & UML Pertemuan 2 PENGANTAR RUP Rational Unified Process (RUP) atau dikenal juga dengan proses iteratif dan incremental merupakan sebuah pengembangan perangkat lunak yang dilakukan secara

Lebih terperinci

MEMAHAMI PENGGUNAAN UML

MEMAHAMI PENGGUNAAN UML MEMAHAMI PENGGUNAAN UML Reza Kurniawan Reza.kurniawan@raharja.info Abstrak Saat ini sebagian besar para perancang sistem informasi dalam menggambarkan informasi dengan memanfaatkan UML diagram dengan tujuan

Lebih terperinci

Review Rekayasa Perangkat Lunak. Nisa ul Hafidhoh

Review Rekayasa Perangkat Lunak. Nisa ul Hafidhoh Review Rekayasa Perangkat Lunak Nisa ul Hafidhoh nisa@dsn.dinus.ac.id Software Process Sekumpulan aktivitas, aksi dan tugas yang dilakukan untuk mengembangkan PL Aktivitas untuk mencapai tujuan umum (komunikasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Kendaraan Bermotor Secara umum pengertian tentang kendaraan bermotor adalah semua jenis kendaraan dimana sistem geraknya menggunakan peralatan teknik atau mesin. Fungsi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2012, p5), sistem adalah sekumpulan kegiatan kegiatan yang memungkinkan pengguna untuk mendefiniskan dan mendeskripsikan secara jelas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Proyek 2.1.1. Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner (2006) Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karyawan merupakan sumber daya yang memiliki peranan sangat penting pada suatu perusahaan. Hal tersebut dikarenakan karyawan itulah yang nantinya akan memberdayakan

Lebih terperinci

MODUL 4 Unified Software Development Process (USDP)

MODUL 4 Unified Software Development Process (USDP) MODUL 4 Unified Software Development Process (USDP) Daftar Isi 4.1 Pengantar USDP... 2 4.2 Fase USDP... 2 4.2.1 Fase, Workflow dan Iterasi... 3 4.2.2 Perbedaan USDP dan Siklus Hidup Waterfall... 3 4.2.3

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. uang, dan informasi. Sumber daya tersebut bekerjasama menuju

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. uang, dan informasi. Sumber daya tersebut bekerjasama menuju BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama. Organisasi terdiri dari sejumlah sumber daya manusia, material, mesin, uang, dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam pembuatan tugas akhir Sistem Informasi Administrasi Salon SN berbasis desktop ini dilakukan beberapa tinjauan sumber pustaka, dan berikut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini sistem informasi dan ilmu pengetahuan di bidang komputerisasi berkembang semakin pesat, karena pesatnya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini sistem informasi dan ilmu pengetahuan di bidang komputerisasi berkembang semakin pesat, karena pesatnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini sistem informasi dan ilmu pengetahuan di bidang komputerisasi berkembang semakin pesat, karena pesatnya teknologi tersebut maka semakin pesat pula kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Rancang Bangun Menurut Jogiyanto (2005), Rancang Bangun (desain) adalah tahap dari setelah analisis dari siklus pengembangan sistem yang merupakan pendefinisian dari kebutuhankebutuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Sistem merupakan salah satu yang terpenting dalam sebuah perusahaan yang dapat membentuk kegiatan usaha untuk mencapai kemajuan dan target yang dibutuhkan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan tahapan atau gambaran yang akan dilakukan dalam melakukan penelitian. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Sistem Informasi Sistem informasi adalah sekumpulan elemen yang saling bekerja sama baik secara manual atau berbasis komputer yang didalamnya ada pengumpulan, pengolahan, pemprosesan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Android versi 2.2 (Froyo :Frozen Yoghurt) Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan. Perubahanperubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan

Lebih terperinci

Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM

Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM UML UML (Unified Modeling Language) merupakan pengganti dari metode analisis berorientasi object dan design berorientasi object (OOA&D) yang dimunculkan sekitar akhir

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR TABEL... xvii. DAFTAR SIMBOL... xx BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR TABEL... xvii. DAFTAR SIMBOL... xx BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xvii DAFTAR SIMBOL... xx BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Maksud dan Tujuan...

Lebih terperinci

Tujuan 04/07/ :01

Tujuan 04/07/ :01 Sistem Basis Data : Perancangan Perangkat Lunak Tujuan Mahasiswa mampu memahami analisis dan desain model database Mahasiswa paham dan mengerti konsep desain database Mahasiswa mengerti desain arsitektur

Lebih terperinci

2. BAB II LANDASAN TEORI. lanjut sehingga terbentuk suatu aplikasi yang sesuai dengan tujuan awal.

2. BAB II LANDASAN TEORI. lanjut sehingga terbentuk suatu aplikasi yang sesuai dengan tujuan awal. 2. BAB II LANDASAN TEORI Dalam merancang dan membangun aplikasi, sangatlah penting untuk mengetahui terlebih dahulu dasar-dasar teori yang digunakan. Dasar-dasar teori tersebut digunakan sebagai landasan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan unsur atau komponen yang saling berinteraksi, terkait serta saling bergantung satu dengan yang lain. Kumpulan unsur tersebut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi sistem menurut [Jog05] adalah sebagai berikut:

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi sistem menurut [Jog05] adalah sebagai berikut: 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Definisi sistem menurut [Jog05] adalah sebagai berikut: Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jasa Jasa (service) merupakan suatu atau serangkaian aktivitas yang tidak berwujud dan yang biasanya, tidak selalu, berhubungan dengan interaksi antara customer (pelanggan) dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Sistem merupakan kumpulan dari unsur atau elemen-elemen yang saling berkaitan/berinteraksi dan saling memengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

Unified Modelling Language UML

Unified Modelling Language UML Unified Modelling Language UML Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak.

Lebih terperinci

OOAD (Object Oriented Analysis and Design) UML part 2 (Activity diagram, Class diagram, Sequence diagram)

OOAD (Object Oriented Analysis and Design) UML part 2 (Activity diagram, Class diagram, Sequence diagram) OOAD (Object Oriented Analysis and Design) UML part 2 (Activity diagram, Class diagram, Sequence diagram) Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom ADSI-2015 Activity Diagram Activity diagram digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

BAB III LANDASAN TEORI. adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Soendoro dan Haryanto (2005), definisi dari sistem dapat

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Soendoro dan Haryanto (2005), definisi dari sistem dapat BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Menurut Soendoro dan Haryanto (2005), definisi dari sistem dapat dilakukan dengan 2 pendekatan, yaitu pendekatan prosedur dan pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam memperkenalkan identitas suatu bangsa. Provinsi Jawa Barat adalah salah

BAB I PENDAHULUAN. dalam memperkenalkan identitas suatu bangsa. Provinsi Jawa Barat adalah salah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seni dan kebudayaan adalah suatu media yang memiliki peran cukup besar dalam memperkenalkan identitas suatu bangsa. Provinsi Jawa Barat adalah salah satu wilayah yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelabuhan merupakan sebuah fasilitas di ujung samudera, sungai, atau danau untuk menerima kapal dan memindahkan barang kargo maupun penumpang ke dalamnya. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori umum Pembahasan tentang teori-teori umum yang berkaitan dengan topik skripsi.teori-teori yang dijabarkan berasal dari berbagai sumber yang merupakan dari hasil tinjauan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. bab ini akan membahas landasan teori yang meliputi hal-hal terkait dengan

BAB III LANDASAN TEORI. bab ini akan membahas landasan teori yang meliputi hal-hal terkait dengan BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori digunakan untuk menyelesaikan masalah secara sistematis, bab ini akan membahas landasan teori yang meliputi hal-hal terkait dengan permasalahan yang ada dan landasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Sutabri (2004), sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Universitas Padjadjaran yang beralamat di Jl. Ir H. Djuanda No 4 Bandung.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Universitas Padjadjaran yang beralamat di Jl. Ir H. Djuanda No 4 Bandung. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian akan di lakukan di kampus D3 FMIPA dan ilmu komputer Universitas Padjadjaran yang beralamat di Jl. Ir H. Djuanda No 4 Bandung. 3.1.1

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS PENGEMBANGAN SISTEM BERORIENTASI OBJEK

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS PENGEMBANGAN SISTEM BERORIENTASI OBJEK No. SIL/EKA/PTI 241/01 Revisi : 00 Tgl : 1 Mar 2009 Hal 1 dari 5 MATA KULIAH : PENGEMBANGAN SISTEM BERORIENTASI OBJEK KODE MATA KULIAH : PTI 241 SEMESTER : 6 PROGRAM STUDI : PTI DOSEN PENGAMPU : RATNA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perancangan, penerapan dan pengoperasian Sistem Informasi adalah mahal dan sulit. Upaya dan biaya yang diperlukan harus ditimbang-timbang. Ada beberapa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan ilmu teknologi dan informasi pada era globalisasi ini, membuat persaingan bisnis semakin kompetitif terutama perusahaan yang bergerak pada sektor

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang BAB II LANDASAN TEORI Pada landasan teori ini diuraikan sejumlah teori untuk membantu dan memecahkan permasalahan yang ada. Beberapa landasan teori tersebut meliputi konsep dasar dan definisi-definisi

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010 STMIK GI MDP Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010 APLIKASI PEMESANAN MENU MENGGUNAKAN PERANGKAT WI-FI PADA RIVER SIDE RESTAURANT PALEMBANG Fauzie 2006250091

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Herlambang dan Tanuwijaya (2005: 116) definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur dan pendekatan secara komponen. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. karyawan, jumlah jam kerja dalam seminggu, nomor bagian persediaan, atau

BAB II LANDASAN TEORI. karyawan, jumlah jam kerja dalam seminggu, nomor bagian persediaan, atau BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data, Informasi, dan Pengetahuan Menurut Stair (2010:5), data adalah fakta atau kenyataan, contoh: nomor karyawan, jumlah jam kerja dalam seminggu, nomor bagian persediaan, atau

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengembangan Sistem Informasi 2.1.1 SDLC (System Development Life Cycle) Menurut Dennis, Barbara, dan Roberta (2012:6) System Development Life Cycle (SDLC) merupakan proses menentukan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pemodelan Objek Pemodelan objek merupakan suatu metode untuk menggambarkan struktur sistem yang memperlihatkan semua objek yang ada pada sistem. (Nugroho, 2005, hal:37).

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada Bab ini menjelaskan mengenai dasar-dasar teori yang digunakan untuk menunjang pembuatan tugas akhir membangun sistem pengolahan data absensi karyawan pada PT.Solusi Coporindo

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Teori sistem secara umum yang pertama kali diuraikan adalah istilah sistem yang sekarang ini banyak dipakai. Banyak orang berbicara mengenai karakteristik

Lebih terperinci

Citra Noviyasari, S.Si, MT SI - UNIKOM

Citra Noviyasari, S.Si, MT SI - UNIKOM Citra Noviyasari, S.Si, MT SI - UNIKOM Diagram class sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Radite Purwahana dalam tugas akhirnya telah membuat tugas akhir yang berjudul RAPOR ONLINE SMA N 8 SURAKARTA BERBASIS PHP, MYSQL, DAN SMS

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI III.1 Sistem Informasi Sistem informasi (IS) merupakan kombinasi yang terorganisir antara manusia, hardware, software, jaringan komunikasi, sumber daya data, kebijakan dan prosedur.

Lebih terperinci

BAB III 3 LANDASAN TEORI

BAB III 3 LANDASAN TEORI BAB III 3 LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Informasi Menurut Jogiyanto HM (2003), sistem Informasi merupakan suatu sistem yang tujuannya menghasilkan informasi sebagai suatu sistem, untuk dapat memahami sistem

Lebih terperinci

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com REKAYASA PERANGKAT LUNAK 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com Referensi Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi, Roger S. Pressman, Ph.D, Andi Jogyakarta, 2012 Buku 1 Rekayasa

Lebih terperinci

MATERI PEMODELAN PERANGKAT LUNAK KELAS XI RPL

MATERI PEMODELAN PERANGKAT LUNAK KELAS XI RPL MATERI PEMODELAN PERANGKAT LUNAK KELAS XI RPL Oleh : Samsul Arifin, S.Kom Email : samsul.skom@gmail.com Konsep Pemodelan Perangkat Lunak (PL) Konsep rekayasa PL. Suatu disiplin ilmu yang membahas semua

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah cara yang digunakan dalam memperoleh berbagai data untuk diproses menjadi informasi yang lebih akurat sesuai permasalahan yang akan diteliti.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. aktifitas-aktifitas proyek untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan proyek.

BAB III LANDASAN TEORI. aktifitas-aktifitas proyek untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan proyek. 13 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Manajemen Proyek Menurut PMBOK (Project Management Body of Knowledge) dalam buku Budi Santoso (2009:3) manajemen proyek adalah aplikasi pengetahuan (knowledges), keterampilan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Analisis Darminto dan Julianty (2002: 52) mengatakan bahwa Analisis adalah penguraian suatu pokok atas sebagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Sistem Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan menekankan pada komponen atau elemennya (Jogiyanto

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Utama 2.1.1 UMKM Beberapa lembaga atau instansi bahkan UU memberikan definisi Usaha Kecil Menengah (UKM), diantaranya adalah Kementrian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Ruang Lingkup

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Ruang Lingkup BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran customer dalam perkembangan bisnis sebuah perusahaan sangatlah vital, terkadang banyaknya customer pada sebuah perusahaan dapat menjadi indikator keberhasilan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. domain & Web Hosting. Untuk lebih jelas mengenai gambaran umum perusahaan,

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. domain & Web Hosting. Untuk lebih jelas mengenai gambaran umum perusahaan, BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penulis melakukan objek penelitian pada Qwords.com perusahaan penyedia jasa layanan Web Hosting (Web Hosting Provider) yang melayani registrasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Pada bab ini dijelaskan mengenai prosedur yang berjalan dan yang diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Lebih terperinci

SEJARAH UML DAN JENISNYA

SEJARAH UML DAN JENISNYA SEJARAH UML DAN JENISNYA Elya Hestika Asiyah e.hestika@yahoo.com :: http://penulis.com Abstrak UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa untuk menetukan, visualisasi, kontruksi, dan mendokumentasikan

Lebih terperinci

PertemuanI. Object Oriented

PertemuanI. Object Oriented PertemuanI Object Oriented Pendahuluan Pemodelan Sistem Berbasis Objek Sejarah Object Oriented Konsep awal programming (Basic) dengan kekuatan GOTO statement, ini merupakan Non Procedural Language Procedural

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DATA NIKAH CERAI DI KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN LEUWIGOONG GARUT

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DATA NIKAH CERAI DI KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN LEUWIGOONG GARUT PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DATA NIKAH CERAI DI KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN LEUWIGOONG GARUT Teguh Taufiq Hidayat 1, Asep Deddy Supriatna 2 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat telah menjangkau aktivitas manusia baik secara individual maupun organisasional. Teknologi informasi telah bertransformasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1 Pengertian Data Pengertian data adalah : Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh langsung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini kecepatan dan ketepatan memegang peranan penting di dalam pengambilan keputusan perusahaan, hal ini membuat banyak perusahaan mulai memanfaatkan teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, teknologi informasi serta persaingan yang kompetitif menjadi pilihan bagi perusahaan untuk mampu bertahan dan konsisten dalam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum Pengertian Sistem Pengertian Informasi Pengertian Sistem Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum Pengertian Sistem Pengertian Informasi Pengertian Sistem Informasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum Teori-teori umum yang menjadi dasar penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: 2.1.1 Pengertian Sistem Sistem adalah kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Sistem adalah sekumpulan prosedur yang saling terintegrasi yang memiliki maksud yang sama yaitu untuk menyelesaikan suatu tujuan (Satzinger,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Menurut Prof. Dr. Ir. Marimin, M.Sc; 2011:1. Sistem adalah suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Bin Packing Problem Menurut Wu, Li, Goh, & Souza (2009, p. 2), memasukkan kemasan barang ke dalam suatu tempat merupakan

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Bin Packing Problem Menurut Wu, Li, Goh, & Souza (2009, p. 2), memasukkan kemasan barang ke dalam suatu tempat merupakan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Bin Packing Problem Menurut Wu, Li, Goh, & Souza (2009, p. 2), memasukkan kemasan barang ke dalam suatu tempat merupakan suatu material handling yang penting dalam manufaktur

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Teori teori yang digunakan sebagai landasan dalam desain dan. implementasi dari sistem ini adalah sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORI. Teori teori yang digunakan sebagai landasan dalam desain dan. implementasi dari sistem ini adalah sebagai berikut : BAB II LANDASAN TEORI Teori teori yang digunakan sebagai landasan dalam desain dan implementasi dari sistem ini adalah sebagai berikut : 2.1. Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi Manajemen adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dewasa ini, persaingan antar perusahaan semakin sengit. Konsumen juga semakin cerdas dalam memilih produk atau jasa yang mereka inginkan. Oleh karena itu, setiap

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Dalam membangun sebuah system informasi diperlukan suatu pemahaman mengenai system itu sendiri sehingga tujuan dari pembangunan system informasi dapat tercapai.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini, masyarakat tumbuh dan berkembang di era dimana masyarakat tidak pernah terlepas dari informasi serta memiliki ketergantungan akan teknologi.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Distribusi Distribusi dari barang mengacu pada hubungan yang ada diantara titik produksi dan pelanggan akhir, yang sering terdiri dari beberapa jenis inventory yang harus dikelola.

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN APLIKASI PENCATATAN PENANGANAN GANGGUAN PT. TELKOM REGIONAL BANDUNG

PEMBANGUNAN APLIKASI PENCATATAN PENANGANAN GANGGUAN PT. TELKOM REGIONAL BANDUNG PEMBANGUNAN APLIKASI PENCATATAN PENANGANAN GANGGUAN PT. TELKOM REGIONAL BANDUNG TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, di Program Studi Teknik Informatika, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan menguji

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. hasil analisis ini digambarkan dan didokumentasiakan dengan metodologi

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. hasil analisis ini digambarkan dan didokumentasiakan dengan metodologi BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Kegiatan analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan analisis yang berorientasi pada objek-objek yang diperlukan oleh

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Pengertian Sistem Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Pengertian Sistem Informasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi adalah sebuah proses mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan informasi untuk

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Rancung bangun sistem permainan game puzzle pada handphone berbasis java

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Rancung bangun sistem permainan game puzzle pada handphone berbasis java IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengembangan Perangkat Lunak Berdasarkan RUP Rancung bangun sistem permainan game puzzle pada handphone berbasis java menggunakan metode orientasi objek dan dibantu dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Penggunaan internet di Indonesia Sumber: InternetLiveStats (2015)

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Penggunaan internet di Indonesia Sumber: InternetLiveStats (2015) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini teknologi berkembang dengan pesat. Setiap saat dikembangkan perangkat-perangkat baru untuk mendukung kemudahan hidup manusia. Infrastruktur teknologi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini sistem informasi telah berkembang dengan sangat pesat. Hal ini ditandai dengan semakin luas dan beragamnya penggunaan sistem informasi dalam berbagai

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu 6 Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Proses analisis dengan perhitungan untuk suatu proyek kontraktor secara manual terasa kurang efektif, oleh sebab itu diperlukan alternatif penyelesaiannya

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. suatu sistem informasi yang memanfaatkan teknologi informasi.

BAB III LANDASAN TEORI. suatu sistem informasi yang memanfaatkan teknologi informasi. BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori merupakan dasar-dasar yang digunakan dalam pembuatan kerja praktek ini. Sebagai langkah awal dalam menyusun Laporan Kerja Praktek perlu dipahami terlebih dahulu mengenai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. permintaan pengguna dengan tujuan tertentu. Jenis program ini mempunyai sifat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. permintaan pengguna dengan tujuan tertentu. Jenis program ini mempunyai sifat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Aplikasi Menurut Supriyanto (2005: 117) aplikasi adalah software program yang memiliki aktifitas pemrosesan perintah yang diperlukan untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu digunakan untuk memberi suatu perbandingan referensi proyek yang telah dikerjakan, terdapat 4 contoh referensi dari penelitian terdahulu,

Lebih terperinci

II.3.5 Statechart Diagram... II-14 II.3.6 Activity Diagram... II-15 II.3.7 Component Diagram... II-16 II.3.8 Deployment Diagram... II-16 II.3.

II.3.5 Statechart Diagram... II-14 II.3.6 Activity Diagram... II-15 II.3.7 Component Diagram... II-16 II.3.8 Deployment Diagram... II-16 II.3. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... ii SURAT PERNYATAAN... iii ABSTRAK... iv ABSTRACT... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Penelitian Terdahulu Selama ini masih banyak sekolah yang belum secara maksimal memanfaatkan teknologi informasi. Sistem penyimpanan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem.

BAB II LANDASAN TEORI. Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem. BAB II LANDASAN TEORI Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem. 2.1 Pengertian Sistem Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi yang pesat terjadi saat ini secara global telah menuntut perusahaan, baik dari perusahaan berskala kecil, menengah maupun atas, publik maupun privat

Lebih terperinci

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI DENGAN ANALISIS DAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI DENGAN ANALISIS DAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK PEMBUATAN SISTEM INFORMASI DENGAN ANALISIS DAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK Dewan Pelawi Information Systems Department, School of Information Systems, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah,

Lebih terperinci