BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dasar dan pendidikan menengah. serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Standar Nasional Pendidikan merupakan suatu pedoman dalam menyelenggarakan pendidikan di Sekolah Dasar. Salah satu standar pendidikan yang digunakan adalah Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Sebagaimana disebutkan dalam Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan menjelaskan bahwa Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Pelaksanaan penilaian hasil belajar peserta didik, tidak dapat terlepas dari kurikulum. Kurikulum sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 1 ayat (19) Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dalam pendidikan, kurikulum pada hakikatnya merupakan inti dari pendidikan, selain berisi rumusan tentang tujuan, juga berisi tentang isi dan kegiatan belajar peserta didik yang akan membekali peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap. 1

2 2 Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia yaitu pemerintah melakukan penyempurnaan aspek dalam bidang pendidikan salah satunya yaitu pembaharuan kurikulum. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Standar Nasional Pendidikan menyatakan bahwa kurikulum di sekolah yang berlaku sekarang ini adalah kurikulum Dalam pelaksanaannya, pemberlakukan Kurikulum 2013 oleh pemerintah dilakukan secara bertahap di setiap jenjang pendidikan formal yang telah ditunjuk pemerintah sebagai sekolah sasaran yang wajib menerapkan Kurikulum Mulai tahun pelajaran 2013/2014 pemerintah telah memberlakukan kurikulum baru yang disebut dengan Kurikulum Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi yang menekankan pembelajaran berbasis aktivitas (Kemendikbud, 2016). Kurikulum 2013 bertujuan untuk mendorong peserta didik agar terlatih dalam melakukan observasi, bertanya, menalar, dan mempresentasikan ketika proses pembelajaran berlangsung. Perubahan kurikulum mengakibatkan perubahan dalam proses pembelajaran, dimana setiap aktivitas belajar dapat membentuk sikap dan perilaku mulia dalam diri siswa. Perubahan paradigma pendidikan dalam Kurikulum 2013 tidak menuntut adanya perubahan proses pembelajaran, namun juga menuntut adanya perubahan dalam sistem penilaian. Penilaian merupakan serangkaian kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk memperoleh data dan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik (Kemendikbud, 2016). Penilaian juga digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi tentang kekuatan dan

3 3 kelemahan dalam proses pembelajaran, sehingga dapat dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan dan perbaikan proses pembelajaran. Penilaian yang dilakukan guru terkait dengan kegiatan belajar merupakan proses penghimpunan fakta dan dokumen belajar siswa untuk melakukan perbaikan program pembelajaran. Berdasarkan Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan menjelaskan bahwa: Penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar meliputi aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan.penilaian sikap merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk memperoleh informasi deskriptif mengenai perilaku peserta didik. Penilaian pengetahuan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengukur penguasaan pengetahuan peserta didik. Sedangkan, penilaian keterampilan merupakan kegiatan yang dilakukan untukmengukur kemampuan peserta didik menerapkan pengetahuan dalam melakukan tugas tertentu. Menurut Daryanto (2014:20) bahwa mengingat kompleksnya proses penilaian, maka guru perlu memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang memadai. Guru harus memahami teknik evaluasi, baik tes maupun non tes yang meliputi jenis masing-masing teknik, karakteristik, prosedur pengembangan, serta cara menentukan baik atau tidaknya ditinjau dari berbagai segi. Belakangan ini pelaksanaan Kurikulum 2013 di semua jenjang pendidikan formal terdapat beberapa kendala, yaitu guru masih kesulitan membuat siswa aktif dan masalah terbesar adalah banyak guru yang masih belum paham dalam memberikan penilaian dalam Kurikulum Dalam menghadapi hal ini, pemerintah melakukan revisi Kurikulum 2013 secara serentak diseluruh jenjang pendidikan formal, salah satu revisi isi Kurikulum 2013 adalah dalam hal penilaian. Perubahan-perubahan yang terjadi pada kurikulum 2013 ini akan lebih memudahkan kerja guru, terutama dalam penilaian terhadap siswanya.

4 4 Penilaiannya lebih sederhana, terjangkau untuk dilakukan, dan tetap mengutamakan prinsip kaidah penilaian. Penilaian dalam Kurikulum 2013 revisi ini pada penilaian sikap Kompetensi Inti (KI 1 dan KI 2) sudah ditiadakan di setiap mata pelajaran kecuali agama dan PPKn, terdapat perubahan Ulangan Harian menjadi Penilaian Harian, UAS menjadi Penilaian Akhir Semester. Sedangkan, untuk UTS sudah tidak ada lagi rapor untuk UTS dan langsung Penilaian Akhir Semester, skala penilaian menjadi 0-100, dan penilaian sikap diberikan dalam bentuk deskripsi. SDN Gadingmangu II Perak Jombang merupakan salah satu sekolah yang menjadi sasaran untuk melaksanakan Kurikulum 2013 yang diselenggarakan mulai tahun pelajaran 2016/2017. Alasan peneliti melakukan penelitian di sekolah tersebut dikarenakan, sekolah tersebut menjadi sasaran dalam menerapkan Kurikulum 2013 revisi dan penerapannya dilakukan di kelas I dan kelas IV. Hasil studi pendahuluan melalui wawancara yang dilaksanakan pada tanggal 8 Desember 2016 kepada Bapak Muslimin, S.Pd.M.M.Pd. selaku kepala sekolah SDN Gadingmangu II Perak Jombang bahwa pelaksanaan penilaian dalam Kurikulum 2013 ini memang rumit. Hal ini dikarenakan guru masih belum terbiasa menggunakan acuan penilaian Kurikulum Namun, dalam mengatasi permasalahan ini guru kelas I dan Kelas IV diminta untuk mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan yaitu melalui LPMP (Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan) selain itu juga melalui kegiatan KKG yang dilaksanakan ketika terdapat permasalahan. Pelatihan tersebut berdampak pada peningkatan pemahaman guru dalam merancang penilaian dan pelaksanaan penilaian dalam Kurikulum 2013 revisi.

5 5 Selain itu, berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV yaitu Ibu Pusfita Citra Dewi, S.Pd.SD., bahwa kendala dalam penilaian Kurikulum 2013 adalah terjadi pada proses penilaian akhir atau penilaian ranah pengetahuan karena soal-soal yang ada dalam Kurikulum 2013 dibuat petak-petak berdasarkan KD (Kompetensi Dasar) sehingga penilaian menjadi terlalu banyak dan rumit. Hal ini disebabkan karena setiap soal memiliki skor yang berbeda-beda yang berakibat memerlukan waktu yang cukup lama. Kendala yang kedua yaitu dalam memasukkan skor penilaian memerlukan ketelitian yang tinggi, karena skor yang dimasukkan sangat banyak berdasarkan Kompetensi Dasar. Upaya dalam meminimalisasi kendala tersebut, guru kelas IV diharuskan mengikuti pelatihan sosialisasi Kurikulum 2013 dengan membahas tata cara pelaksanaan penilaian Kurikulum 2013 revisi yang diadakan oleh dinas pendidikan. Hasil wawancara dengan guru kelas I yaitu Ibu Didik Endang M,S.Pd.M.M.Pd. bahwa terdapat kendala pelaksanaan penilaian Kurikulum 2013 ini yaitu guru belum menguasai teknologi yang maksimal dalam mengoperasikan aplikasi penilaian, hal ini yang menjadi kendala ketika hendak melakukan pengolahan nilai ke dalam rapor. Kondisi tersebut dikarenakan sosialisasi yang mereka dapatkan belum dapat sepenuhnya mereka pelajari dalam waktu yang singkat. Oleh karena itu, guru sangat mengharapkan adanya pelatihan ataupun pembekalan yang berkelanjutan ke seluruh guru-guru SD tentang bagaimana pelaksanann penilaian dalam Kurikulum 2013 revisi dan bagaimana penggunaan aplikasi penilaian dalam Kurikulum Sehingga, guru diharuskan mengikuti pelatihan penggunaan aplikasi penilaian Kurikulum 2013 secara berkala.

6 6 Penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penilaian dalam Kurikulum 2013 dilakukan Sulistyani (2015) yang berjudul Analisis Pelaksanaan Penilaian dalam Implementasi Kurikulum 2013 di SDN Kauman 01 Malang. Pembahasan dalam penelitian tersebut yaitu menganalisis secara global tentang pelaksanaan penilaian, kendala dalam melaksanaan penilaian, dan upaya dalam melaksanakan penilaian dalam implementasi kurikulum 2013 pada kelas I, II, IV, dan V di SDN Kauman 01 Malang. Sedangkan penelitian yang dilakukan, memiliki fokus penelitian yaitu melakukan analisis mengenai perencanaan penilaian, pelaksanaan penilaian, dan kendala dalam pelaksanaan penilaian serta upaya untuk mengatasi kendala pelaksanaan penilaian dalam Kurikulum 2013 revisi pada siswa kelas I dan kelas IV di SDN Gadingmangu II Perak Jombang. Fokus peneliti melakukan analisis mengenai penilaian dalam Kurikulum 2013 revisi yaitu karena hal ini merupakan permasalahan yang terjadi pada saat ini dan masih berlaku pada kelas I dan kelas IV di SDN Gadingmangu II Perak Jombang. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti bermaksud melakukan penelitian dengan judul Analisis Pelaksanaan Penilaian Kurikulum 2013 Revisi pada Siswa Kelas I dan IV di SDN Gadingmangu II Perak Jombang. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, masalah dalam penelitian ini dapat dikemukakan beberapa rumusan masalah, sebagai berikut: 1. Bagaimanakah perencanaan penilaian Kurikulum 2013 revisi pada siswa kelas I dan IV di SDN Gadingmangu II Perak Jombang? 2. Bagaimanakah pelaksanaan penilaian Kurikulum 2013 revisi pada siswa kelas I dan IV di SDN Gadingmangu II Perak Jombang?

7 7 3. Bagaimanakah kendala yang dialami guru dalam pelaksanaan penilaian Kurikulum 2013 revisi pada siswa kelas I dan IV di SDN Gadingmangu II Perak Jombang? 4. Bagaimanakah upaya yang dilakukan dalam mengatasi kendala yang dialami guru dalam pelaksanaan penilaian Kurikulum 2013 revisi pada siswa kelas I dan IV di SDN Gadingmangu II Perak Jombang? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, dapat dikemukakan beberapa tujuan penelitian, yaitu: 1. Mendeskripsikan perencanaan penilaian Kurikulum 2013 revisi pada siswa Kelas I dan IV di SDN Gadingmangu II Perak Jombang 2. Mendeskripsikan pelaksanaan penilaian Kurikulum 2013 revisi pada siswa kelas I dan IV di SDN Gadingmangu II Perak Jombang 3. Mendeskripsikan kendala yang dialami guru dalam pelaksanaan penilaian Kurikulum 2013 revisi pada siswa kelas I dan IV di SDN Gadingmangu II Perak Jombang 4. Mendeskripsikan upaya yang dilakukan dalam mengatasi kendala yang dialami guru dalam pelaksanaan penilaian Kurikulum 2013 revisi pada siswa kelas I dan IV di SDN Gadingmangu II Perak Jombang

8 8 D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu manfaat secara teoretis dan manfaat secara praktis. Adapun manfaat secara teoretis sebagai berikut: 1. Penelitian diharapkan mampu memberikan wawasan mengenai pelaksanaan penilaian dalam Kurikulum 2013 revisi pada siswa kelas I dan kelas IV di SDN Gadingmangu II Perak Jombang. Adapun manfaat secara praktis sebagai berikut: 1. Bagi guru, penelitian ini dapat mengetahui gambaran proses penilaian dalam Kurikulum 2013 revisi yang dilaksanakan pada siswa kelas I dam kelas IV 2. Bagi sekolah, penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang kondisi pelaksanaan penilaian dalam Kurikulum 2013 revisi di kelas I dan kelas IV 3. Bagi peneliti, penelitian ini dapat menunjukkan tingkat ketercapaian pelaksanaan penilaian Kurikulum 2013 revisi pada sekolah yang diteliti. E. Batasan Masalah Berdasarkan penelitian yang berjudul Analisis Pelaksanaan Penilaian Kurikulum 2013 Revisi pada Siswa Kelas I dan IV di SDN Gadingmangu II Perak Jombang, maka peneliti akan membatasi ruang lingkup penelitian ini. Penelitian dilakukan pada kelas I dan IV dikarenakan dalam implementasi Kurikulum 2013 revisi masih berlaku pada kelas tersebut. Pelaksanaan penilaian yang dinalisis adalah mengenai perencanaan penilaian, pelaksanaan penilaian (kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan) yang dilakukan guru dalam kegiatan pembelajaran di kelas, bentuk pelaporan penilaian dalam Kurikulum 2013 revisi dan kendala yang dialami guru ketika melaksanakan penilaian dalam Kurikulum 2013 revisi

9 9 dan upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi kendala dalam melaksanakan penilaian Kurikulum 2013 revisi di kelas I dan kelas IV SDN Gadingmangu II Perak Jombang. F. Definisi Operasional 1. Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis tema dalam setiap pembelajaran yang bertujuan untuk mendorong peserta didik mampu lebh biak dalam melakukan observasi, bertanya, menalar dan mengkomunikasikan dan diharapkan peserta didik memiliki kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 2. Penilaian Hasil Belajar Penilaian hasil belajar merupakan proses yang dilakukan unuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik.