PENYEIMBANGAN BEBAN TRAFO GARDU DISTRIBUSI DENGAN METODE ALL RECONNECTING. Nomor : 180 /120/PR/ April 2009 Surat Sdr. No.
|
|
- Inge Widjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PT.PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA & SULBAR CABANG PAREPARE Certificate No. QEC24931 Alamat : Jl. Veteran No.32 Parepare Telp : Facsimile : Nomor : 180 /120/PR/ April 2009 Surat Sdr. No. : 180/120/GM/2009 Sifat : Segera Lampiran : 1 (satu) set Perihal : Penyampaian Topik - Kepada, Knowledge Sharing Tim Knowledge Manajement Kantor Wilayah (Bidang Perencanaan) Di- MAKASSAR Menindaklanjuti surat General Manager PT PLN (Persero) Wilayah Sultra dan Sulbar No. 180/120/GM/2009 perihal Penyiapan Materi untuk Knowledge Sharing I tanggal 08 April 2009, maka dengan ini Tim Knowledge Manajement PT PLN (Persero) Cabang Parepare menyampaikan 1 (satu) Topik untuk diikutkan dalam Knowledge Sharing tahap I tanggal 30 April 2009 dengan judul : PENYEIMBANGAN BEBAN TRAFO GARDU DISTRIBUSI DENGAN METODE ALL RECONNECTING Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih. Manajer ANDIK NOVIJANTO
2 PENYEIMBANGAN BEBAN GARDU DISTRIBUSI DENGAN METODE ALL RECONNECTING TIM CoP DISTRIBUSI PT. PLN (PERSERO) CABANG PAREPARE 2009
3 ABSTRAK Susut tertinggi pada Jaringan ada pada sisi Distribusi. Untuk itu perlu dilakukan program-program kerja yang langsung dapat menekan susut penyaluran energi dengan biaya yang sekecil-kecilnya. Salah satu bagian yang menjadi sebab terjadinya susut jaringan pada sisi Distribusi adalah pada Gardu Distribusi 3 Phasa. Pada tarfo Distribusi 3 Phasa, disamping losses akibat rugi tembaga dan rugi inti juga akan timbul losses akibat katidak seimbangan beban trafo. Pada sisi sekunder trafo distribusi terdiri dari R-S-T dan N sehingga apabila terdapat selisih yang cukup besar antara beban Phasa R-S-T maka akan mengakibatkan bergesernya titik Netral (N). Ketidakseimbangan ini (Unbalance) sangat dipengaruhi oleh penentuan phasa pada penyambungan pelanggan di Jaringan Tegangan Rendah (JTR) hal ini khusus untuk pelanggan 1 Phasa 2 kawat (biasanya Rumah Tangga). Selain ketidakseimbangan memberikan kontribusi susut yaitu dengan mengalirnya arus I n melalui penghantar N dan Pentanahan. Ketidakseimbangan juga menyebabkan kerusakan pada Trafo Distribusi. Sehingga selain InEffisiensi juga mengakibatkan penambahan biaya perbaikan dan pemadaman. Untuk itu upaya penyeimbangan beban trafo distribusi mutlak dilakukan. Dalam pelaksanaannya diperlukan metode yang tepat sesuai kebutuhannya agar dapat dilakukan secara lebih intensif dengan biaya serendah mungkin. Salah satu metode yang dapat ditawarkan adalah All Reconnecting. Pada metode ini dilakukan rencana penyeimbangan secara menyeluruh pada seluruh pelanggan asuhan gardu distribusi yang bersangkutan. Parameter yang digunakan untuk menentukan kontribusi tiap pelanggan pada besarnya beban adalah nilai kwh rata-rata tiap bulannya. Kemudian pelanggan sesuai kontribusinya ditempatkan pada fasa penyambungan yang diupayakan merata pada setiap fasanya. Selanjutnya dilaksanakan reconnecting sesuai dengan penetapan fasa untuk masingmasing pelanggan tersebut. Metode ini dapat digunakan pada Gardu Distribusi dengan segmen pelanggan yang tidak terlalu variatif misalnya pelanggan rumah tangga yang banyak terdapat di pedesaan. Sifat beban dari segmen pelanggan seperti ini cenderung sama sehingga nilai kwh rata-rata per bulan dapat merefleksikan kontribusi bebannya sepanjang hari.
4 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Losses merupakan merupakan fenomena teknis dan non teknis yang sampai saat ini masih merupakan masalah utama dan penyumbang kerugian mulai dari dari sisi pembangkitan sampai dengan APP pelanggan. Sebahagian besar susut ini terjadi di sisi Distribusi mulai dari sekunder trafo di Gardu Induk sampai dengan APP pelanggan. Salah satu bagian tersebut adalah pada trafo distribusi. Pada bagian ini beberapa kemungkinan susut dapat terjadi akibat rugi tembaga dan rugi inti besi pada trafo. Kemunkinan lain adalah adanya arus yang mengalir pada penghantar netral. Tetapi kemungkinan terakhir ini masih kontrofersi sehingga memerlukan pengujian dengan menggunakan alat pengukur energi. Jika hal tersebut dapat dibuktikan secara ril maka progaram penyeimbangan beban trafo dapat lebih fokus dan diikutkan pada program-program penurunan susut, misalnya rekonekting SR, pemeliharaan gardu distribusi terpadu dan lain lain Maksud Dan Tujuan Maksud Metoda Penyeimbangan BebanTrafo Distribusi All Reconnecting ini adalah : a. Menekan susut teknis akibat ketidak seimbangan beban trafo distribusi. b. Menemukan metode yang tepat untuk penyeimbangan beban pada segmen pelanggan tertentu. c. Pemeliharaan sambungan/titik sadapan pelanggan. d. Memperoleh data yang akurat mengenai Fasa Penyambungan tiap Pelanggan.
5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem 3 Phasa Sistem 3 phasa adalah metode umum yang dipakai untuk menyalurkan tenaga listrik yang merupakan salah satu tipe dari sistem poliphasa (phasa Banyak). Pada sistem 3 phasa bisa menggunakan kawat netral maupun tanpa kawat netral atau lebih dikenal dengan istilah 3 phasa 4 kawat untuk yang menggunakan kawat netral dan 3 phasa 3 kawat yang tanpa kawat netral. A=R C=T B=S (a) [1] (b) [2] Gambar 1. sistem 3 phasa umum dengan urutan ABC Pada gambar diatas tampak bahwa terdapat perbedaan sudut sebesar 2/3 radians atau sebesar 120 o antar phasanya. Secara mendasar persamaan sudut untuk gelombang seperti yang tampak pada gambar 1-(b) adalah sebagai berikut : Misal : besar sudut adalah = x... (1) [2] Maka x = 2 ft... (2) [2] Dimana f adalah frekuensi dan t adalah waktu Apabila kita memasukkan persamaan (2) ke dalam persamaan tegangan maka akan dihasilkan rumus dasar untuk tegangan perphasa adalah sebagai berikut :... (3) [2]... (4) [2].. (5) [2] Dimana nilai A adalah amplitudo atau tegangan tertinggi pada Phasa 1, 2 dan 3.
6 2.2. Sistem 3 Phasa beban seimbang Pada beban yang seimbang hubungan bintang empat kawat seperti pada jaringan distribusi tegangan rendah arus yang mengalir pada setiap beban sama besarnya, baik baik besar maupun sudutnya. Seperti terlihat pada gambar di bawah. Arus yang mengalir pada impedansi-impedansi adalah juga arus yang mengalir pada saluran. Misalnya jika diketahui impedansi tiap beban sama ( ZR = ZS = ZT ) sebesar Ω, tegangan fasa-fasa saluran sebesar V dan tegangan fasa netral sebesar 169.7/ 3 = 98 V maka besarnya arus yang mengalir pada tiap tiap saluran dapat dihitung. Jika tegangan VRN diambil sebagai referensi maka VRN = V, maka VSN = V, dan VTN = V I R 0 VRN Amp 0 Zr I I S T VSN Amp Z S VTN Amp Z T Maka besarnya IN dapat dihitung : I N IN IN IN IN I R I 0 J 0 0Amp S I (9.5 J5.5) (0 J11) T J5.5 Gambar fasor dari tegangan dan arus dari system tiga fasa yang dihubungkan dengan beban seimbang seperti pada gambar berikut :
7 Dalam pelaksanaannya pengambilan data pengukuran dilakukan dengan mengukur besarnya arus dan cos Ф beban pada tiap jurusan, sedang besarnya sudut cos Ф beban merupakan lawan/konjugat dari sudut arus. Misalnya cos Ф beban = 0.8, maka Ф=36.86 sehingga sudut arus = Misalnya pada contoh di atas arus lagging berarti factor beban positif ( beban induktif ) seperti gambar berikut : Q S=ExI* Ф E Ф P I Gambar beban induktif Gambar arus lagging terhadap tegangan
8 2.3. Sistem 3 Phasa beban tidak seimbang Jika terjadi beban tidak seimbang pada jaringan distribusi tegangan rendah maka pada penghantar netral akan mengalir arus listrik. Hal ini akan mempertahankan magnitudo tegangan ke titik netral yang melintasi setiap pasa ke beban. Arusarus saluran tidak sama dan arus pada diagram fasor tidak memiliki simetri. Misalnya: Data Beban PTTA 3 fasa 160 kva Rtg. Tanrutedong Pada fasa R terukur arus sebesar 146 Amp dengan cos Ф 0.85 ; fasa S dengan arus sebesar 93 Amp cosф 0.90; fasa T dengan arus sebesar 126 Amp dengan cosф 0.87 Dengan menjadikan fasa R sebagai referensi maka kita dapat menetukan besarnya arus dan sudut untuk tiap fasa sbb: Untuk fasa R : Ф = acos 0.80 = 18,19, maka IR , 19 Amp Untuk fasa S : Ф = acos 0,90 = 26, maka IS Amp Untuk fasa T : Ф = acos 0,87 = 29,54, maka IT , Amp Pada kondisi tidak seimbang tersebut ada arus yang mengalir pada penghantar netral dengan persamaan simpul arus sebagai berikut : IN + IR + IS + IT = 0 -IN = IR + IS + IT IN , ,46 IN (139 j46) ( 77 j52) ( 1 j126) IN 61 j28 IN 66,9 29 Amp IN 66,9 29 Amp 0 IN 66,9 151 Amp 0
9 Gambar fasor dari tegangan dan arus dari system tiga fasa yang dihubungkan dengan beban tidak seimbang seperti pada gambar berikut : Gambar 2. Diagram Phasor Sistem 3 Phasa beban tidak seimbang Karena pada beban tidak seimbang akan muncul arus netral maka persamaan untuk vector diatas adalah : I N = I R + I S + I T Losses (susut) Energi pada sistem 3 Phasa tidak seimbang Dengan munculnya arus pada kawat netral maka akan mengakibatkan susut energi yang terbuang di sepanjang penghantar pembumian ( earthing road ) dan tahanan antara penghantar pembumian dan bumi. Besarnya energi yang terbuang merupakan perkalian antara besarnya arus yang mengalir dengan tegangan antara penghantar pembumian dan tanah referensi serta faktor beban ;
10 P = E x I x t x Cos Ф (wh) Dimana : E = Beda potensial antara penghantar pembumian dengan tanah referensi (Volt) I = Besarnya Arus yang mengalir (Amp) t = waktu (jam) CosФ = faktor beban pada penghantar pembumian Jika diasumsikan besarnya tahanan pembumian adalah 5 ohm, kemudian faktor beban sebesar 70 % maka kita dapat menghitung besarnya energi yang terbuang tersebut. P=I²RtCosФ (wh) P = -66,9² x 5 x Cos 29 x 0.70 x 24 = wh P = 376 kwh Jika harga produksi per kwh diasumsikan Rp. 700,-/kWh maka selama 30 hari nilai kwh yang terbuang adalah : 376 kwh x 30 hr x Rp. 700/kwh = Rp ,-
11 BAB III PEMBAHASAN 1. Kondisi Sistem Pembebanan. Kondisi pembebanan pada sebagian daerah khususnya di pedesaan mempunyai grafik yang relatif seragam. Hal tersebut disebabkan karena pelanggan didominasi oleh rumah tangga yang pemakaiannya relatif konstan setiap harinya. 420,0 400,0 380,0 360,0 340,0 320,0 300,0 280,0 260,0 240,0 220,0 200,0 180,0 160,0 140,0 120,0 100,0 80,0 60,0 40,0 20,0 0, , , , , PUKUL Contoh gambar grafik pembebanan Dengan kondisi beban seperti itu memungkinkan untuk menentukan kontrusi beban dari tiap pelanggan pada suatu asuhan gardu distribusi melalui parameter tertentu. Salah satu paramater yang paling mendekati adalah pemakaian energi (kwh) perbulannya. Parameter kontrusi beban ini selanjutnya digunakan untuk merencanakan dan menetapkan fasa titik sadapan setiap pelanggan. 2. Penyeimbangan Beban dengan metode All Reconnecting. a. Umum Masih banyaknya trafo distribusi yang tingkat ketidakseimbangan bebannya cukup tinggi memerlukan metode penyeimbangan yang sederhana namun cukup efektif digunakan pada segmen pelanggan tertentu. Dengan demikian
12 penyeimbangan beban trafo dapat dilakukan secara intensif. Salah satunya sdalah dengan All Reconnecting All Reconnecting dilakukan dengan merencanakan dan menetapkan ulang titik sadapan dari seluruh pelanggan pada suatu asuhan gardu distribusi. Parameter/nilai yang digunakan untuk penetapan tersebut adalah pemakaian kwh pelanggan per bulannya. b. Langkah Pelaksanaan 1. Membuat gambar Rayon Card Gambar Rayon card mutlak dibuat untuk menentukan pelanggan-pelanggan yang menjadi asuhan dari GD yang akan diseimbangkan. Gambar ini harus dibuat dengan penomoran yang jelas pada tiang maupun pelanggan-pelanggannya. Seperti contoh berikut : Gambar Rayon Card Pelanggan pada sebuah Gardu Distribusi
13 2. Membuat Tabel Data Pelanggan Tabel data ini diperlukan untuk merencanakan dan menetapkan fasa titik sadapan pada pelanggan. Data terdiri atas : a. No. Tiang b. No. Idpel Pelanggan c. No. Rayon card pelanggan d. Pemakaian kwh Pelanggan per bulan No. Tiang No. Rayon Card Plg No. Idpel kwh per bulan Fasa Sadapan R S T B 1 01a PR b B 2 03a b a b B a b C 1 07a b C a b c d e f C a b DST.. JUMLAH KONTRIBUSI BEBAN (kwh) Contoh data pelanggan dan pembagian kontribusi kwh tiap fasa
14 3. Pelaksanaan Penyeimbangan Beban Trafo Pelaksanaan penyeimbangan beban dilakukan dengan mengikuti penetapan fasa titik sadapan seperti pada tabel diatas. Misalnya untuk pelanggan dengan nomor rayon card : 01a, 01b, 02 disambung pada fasa R, demikian seterusnya. 4. Pengukuran Kembali dan Evaluasi Untuk mengevaluasi hasil penyeimbangan beban dilakukan pengukuran beban pada gardu distribusi yang bersangkutan. BAB IV KESIMPULAN Metoda penyeimbangan dengan sistem All reconnecting ini cukup efektif dilakukan pada GD dengan segmen pelanggan yang hampir seragam seperti pelanggan rumah tangga. Selain beban yang seimbang juga diperoleh manfaat lain diantaranya data base pelanggan yang akurat terutama fasa titik sadapan, pemeliharaan sambungan pelayanan, dan lain-lain.
BAB I PENDAHULUAN. dan papan. Hampir seluruh peralatan-peralatan yang digunakan untuk membantu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman modern ini kehidupan manusia tidak pernah terlepas dari energi listrik, energi listrik sudah menjadi kebutuhan pokok disamping sandang, pangan, dan
Lebih terperinciBAB III KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN
39 BAB III KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN 3.1 Sistem Distribusi Awalnya tenaga listrik dihasilkan di pusat-pusat pembangkit seperti PLTA, PLTU, PLTG, PLTGU, PLTP, dan PLTP dan yang lainnya, dengan tegangan yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisa ketidakseimbangan beban pada jaringan distribusi sekunder dan
50 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam proses penelitian ini penulis melakukan penelitian kuantitatif yang menganalisa ketidakseimbangan beban pada jaringan distribusi sekunder dan
Lebih terperinciBAB III. Transformator
BAB III Transformator Transformator merupakan suatu alat listrik yang mengubah tegangan arus bolak-balik dari satu tingkat ke tingkat yang lain melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsipprinsip
Lebih terperinciKERJA DAERAH PROGRAM MEDAN. Menyelesaikan. oleh
ANALISAA PENGARUH BEBAN TIDAK SEIMBANG TERHADAP ARUS NETRAL DAN RUGI-RUGI PADA JARIGAN DISTRIBUSI DAERAH KERJA PT. PLN (PERSERO) RAYON MEDAN BARU LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun sebagai syarat untuk Menyelesaikan
Lebih terperinciUSAHA MENGATASI RUGI RUGI DAYA PADA SISTEM DISTRIBUSI 20 KV. Oleh : Togar Timoteus Gultom, S.T, MT Sekolah Tinggi Teknologi Immanuel Medan ABSTRAK
USAHA MENGATASI RUGI RUGI DAYA PADA SISTEM DISTRIBUSI 20 KV Oleh : Togar Timoteus Gultom, S.T, MT Sekolah Tinggi Teknologi Immanuel Medan ABSTRAK Beban tidak seimbang pada jaringan distribusi tenaga listrik
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. melalui gandengan magnet dan prinsip induksi elektromagnetik [1].
BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Transformator merupakan suatu alat listrik statis yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu rangkaian listrik ke rangkaian listrik lainnya melalui gandengan
Lebih terperinciSINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 3/ Juni 2014
ANALISIS PERBANDINGAN PENGARUH BEBAN SEIMBANG DAN TIDAK SEIMBANG TERHADAP REGULASI TEGANGAN DAN EFISIENSI PADA BERBAGAI HUBUNGAN BELITAN TRANSFORMATOR TIGA FASA Yuliana Tanjung [1], A. Rachman Hasibuan
Lebih terperinciANALISIS BEBAN TIDAK SEIMBANG TERHADAP LOSSES JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR) PADA GARDU DISTRIBUSI DT-1 DAERAH KERJA PT.PLN (Persero) RAYON DELITUA
ANALISIS BEBAN TIDAK SEIMBANG TERHADAP LOSSES JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR) PADA GARDU DISTRIBUSI DT-1 DAERAH KERJA PT.PLN (Persero) RAYON DELITUA LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Guna Memenuhi Persyaratan
Lebih terperinciatau pengaman pada pelanggan.
16 b. Jaringan Distribusi Sekunder Jaringan distribusi sekunder terletak pada sisi sekunder trafo distribusi, yaitu antara titik sekunder dengan titik cabang menuju beban (Lihat Gambar 2.1). Sistem distribusi
Lebih terperinciOPTIMALISASI KUALITAS TEGANGAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI UNTUK PELANGGAN PLN BERDASAR PADA WINDING RATIO
OPTIMALISASI KUALITAS TEGANGAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI UNTUK PELANGGAN PLN BERDASAR PADA WINDING RATIO Muhammad Ade Nugroho, 1410017211121 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Universitas
Lebih terperinciJurnal Elektum Vol. 14 No. 1 ISSN : DOI: https://doi.org/ /elektum e-issn :
DOI: https://doi.org/10.2485/elektum.14.1.1-8 e-issn : 2550-0678 STUDI VERIFIKASI SISTEM KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN ADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN ALAT HB SR (ERALATAN HUBUNG BAGI SAMBUNGAN RUMAH)
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN I... ii. HALAMAN PENGESAHAN II... iii. HALAMAN PERNYATAAN... iv. DAFTAR ISI...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN I... ii HALAMAN PENGESAHAN II... iii HALAMAN PERNYATAAN... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xii DAFTAR SINGKATAN... xv HALAMAN PERSEMBAHAN...
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
15 BAB III LANDASAN TEORI Tenaga listrik dibangkitkan dalam Pusat-pusat Listrik seperti PLTA, PLTU, PLTG, PLTP dan PLTD kemudian disalurkan melalui saluran transmisi yang sebelumnya terlebih dahulu dinaikkan
Lebih terperinciAKIBAT KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TERHADAP ARUS NETRAL DAN LOSSES PADA TRANSFORMATOR DISTRIBUSI
AKIBAT KETIDAKEIMBANGAN BEBAN TERHADAP ARU NETRAL DAN LOE PADA TRANFORMATOR DITRIBUI Moh. Dahlan 1 email : dahlan_kds@yahoo.com surat_dahlan@yahoo.com IN : 1979-6870 ABTRAK Ketidakseimbangan beban pada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Transformator distribusi Transformator distribusi yang sering digunakan adalah jenis transformator step up down 20/0,4 kv dengan tegangan fasa sistem JTR adalah 380 Volt karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengembangan sumber energi untuk memperoleh kerja yang berguna adalah kunci dari kemajuan industri yang penting untuk peningkatan taraf hidup yang berkesinambungan bagi
Lebih terperinciPemerataan atau penyeimbangan beban merupakan salah satu cara untuk menekan losses teknik. Penekanan losses terjadi dengan prinsip mengurangi arus yan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu sistem energi listrik, permasalahan rugi-rugi atau losses, merupakan hal yang tidak bisa dihindarkan dan pasti terjadi karena daya yang dibangkitkan selalu
Lebih terperinciANALISA PERHITUNGAN SUSUT TEKNIS DENGAN PENDEKATAN KURVA BEBAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI PT. PLN (PERSERO) RAYON MEDAN KOTA
SINGUDA ENSIKOM VOL. 6 NO.2 /February ANALISA PERHITUNGAN SUSUT TEKNIS DENGAN PENDEKATAN KURVA BEBAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI PT. PLN (PERSERO) RAYON MEDAN KOTA Bayu Pradana Putra Purba, Eddy Warman Konsentrasi
Lebih terperinciPEMERATAAN BEBAN UNTUK MENGURANGI RUGI RUGI DAYA PADA TRANSFORMATOR DISTRIBUSI MT 232 DI PT PLN (PERSERO) RAYON MEDAN TIMUR
PEMERATAAN BEBAN UNTUK MENGURANGI RUGI RUGI DAYA PADA TRANSFORMATOR DISTRIBUSI MT 232 DI PT PLN (PERSERO) RAYON MEDAN TIMUR LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program
Lebih terperinciPENGARUH ARUS NETRAL TERHADAP RUGI-RUGI BEBAN PADA TRANSFORMATOR DISTRIBUSI PLN RAYON JOHOR MEDAN
PENGARUH ARUS NETRAL TERHADAP RUGI-RUGI BEBAN PADA TRANSFORMATOR DISTRIBUSI PLN RAYON JOHOR MEDAN Rendy F Sibarani, Ir. Syamsul Amien, MS Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro Fakultas
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Dalam menyalurkan daya listrik dari pusat pembangkit kepada konsumen
TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Distribusi Sistem distribusi merupakan keseluruhan komponen dari sistem tenaga listrik yang menghubungkan secara langsung antara sumber daya yang besar (seperti gardu transmisi)
Lebih terperinciANALISA JATUH TEGANGAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 kv DI FEEDER PENYU DI PT. PLN (PERSERO) RAYON BINJAI TIMUR AREA BINJAI LAPORAN TUGAS AKHIR
ANALISA JATUH TEGANGAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 kv DI FEEDER PENYU DI PT. PLN (PERSERO) RAYON BINJAI TIMUR AREA BINJAI LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Menyelesaikan Program
Lebih terperinciBAB III PERAN SISTEM AMR DALAM MENURUNKAN SUSUT / LOSSES DISTRIBUSI
BAB III PERAN SISTEM AMR DALAM MENURUNKAN SUSUT / LOSSES DISTRIBUSI Pada bab ini akan dibahas peran sistem AMR dalam upaya penurunan susut / losses distribusi. Perlu kita ketahui manfaat yang dapat diperoleh
Lebih terperinciDAFTAR ISI JUDUL... LEMBAR PRASYARAT GELAR... LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... LEMBAR PENGESAHAN... UCAPAN TERIMAKASIH... ABSTRAK...
DAFTAR ISI JUDUL... LEMBAR PRASYARAT GELAR... LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... LEMBAR PENGESAHAN... UCAPAN TERIMAKASIH... ABSTRAK... ABSRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...
Lebih terperinciSTUDI PENGARUH KETIDAKSEIMBANGAN PEMBEBANAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 20 KV PT PLN (PERSERO) CABANG PONTIANAK
STUDI PENGARUH KETIDAKSEIMBANGAN PEMBEBANAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 20 KV PT PLN (PERSERO) CABANG PONTIANAK Edy Julianto D0110707 Fakultas teknik, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Tanjungpura Email
Lebih terperinciPENGARUH KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TRANSFORMATOR KERING BHT02 RSG GA SIWABESSY TERHADAP ARUS NETRAL DAN RUGI-RUGI
PENGARUH KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TRANSFORMATOR KERING BHT02 RSG GA SIWABESSY TERHADAP ARUS NETRAL DAN RUGI-RUGI Koes Indrakoesoema, Yayan Andryanto, M Taufiq Pusat Reaktor Serba Guna GA Siwabessy, Puspiptek,
Lebih terperinciOPTIMALISASI PEMBEBANAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI DENGAN PENYEIMBANGAN BEBAN
PROSIDING 0 13 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK OPTIMALISASI PEMBEBANAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI DENGAN PENYEIMBANGAN BEBAN Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Jl. Perintis Kemerdekaan
Lebih terperinciJurnal Teknik Elektro ISSN
STUDI ANALISIS PERBANDINGAN RUGI DAYA PADA TITIK SAMBUNG PIERCHING CONNECTOR DENGAN LINE TAP CONNECTOR PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH 220 V DI PT. PLN (PERSERO) RAYON LAMONGAN Ulul Ilmi *), Arief Budi Laksono
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Distribusi Tenaga Listrik Sistem tenaga listrik adalah kumpulan atau gabungan dari komponenkomponen atau alat-alat listrik seperti generator, transformator, saluran transmisi,
Lebih terperinciNo Fasa/Line Tegangan(Volt) 1 Vrs Vst Vtr Vrn Vsn Vtn
BAB IV ANALISIS DAN KESIMPULAN 4.1. Hasil Pengukuran Tegangan Transformator Tiga Fasa Tanpa Beban konfigurasi hubungan kumparan Y-Y diperlihatkan pada tabel 4.1. berikut ini : Tabel.4.1. Tegangan transformator
Lebih terperinciANALISIS PERHITUNGAN LOSSES PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH DENGAN PERBAIKAN PEMASANGAN KAPASITOR. Ratih Novalina Putri, Hari Putranto
Novalina Putri, Putranto; Analisis Perhitungan Losses Pada Jaringan Tegangan Rendah Dengan Perbaikan Pemasangan Kapasitor ANALISIS PERHITUNGAN LOSSES PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH DENGAN PERBAIKAN PEMASANGAN
Lebih terperinciPERENCANAAN PEMASANGAN GARDU SISIP P117
Jurnal Desiminasi Teknologi, Volume 1, Nomor 1, Januari 2013, Hal 17-26 PERENCANAAN PEMASANGAN GARDU SISIP P117 Di PT PLN (PERSERO) AREA BANGKA Lisma [1], Yusro Hakimah [2] Jurusan Teknik Elektro, Fakultas
Lebih terperinciGambar 2.1 Skema Sistem Tenaga Listrik
Generator Transformator Pemutus Tenaga Distribusi sekunder Distribusi Primer 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Distribusi Tenaga Listrik Secara garis besar, suatu sistem tenaga listrik yang lengkap
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dibawah Kementrian Keuangan yang bertugas memberikan pelayanan masyarakat
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum Gedung Keuangan Negara Yogyakarta merupakan lembaga keuangan dibawah Kementrian Keuangan yang bertugas memberikan pelayanan masyarakat serta penyelenggaraan
Lebih terperinciANALISA RUGI-RUGI PADA GARDU 20/0.4 KV
ANALISA RUGI-RUGI PADA GARDU 20/0.4 KV Oleh Endi Sopyandi Dasar Teori Dalam penyaluran daya listrik banyak digunakan transformator berkapasitas besar dan juga bertegangantinggi. Dengan transformator tegangan
Lebih terperinciANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN KERJA SISTEM PROTEKSI PADA GARDU AB
ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN KERJA SISTEM PROTEKSI PADA GARDU AB 252 Oleh Vigor Zius Muarayadi (41413110039) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana Sistem proteksi jaringan tenaga
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Tiga Bagian Utama Sistem Tenaga Listrik untuk Menuju Konsumen
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Distribusi Pada dasarnya, definisi dari sebuah sistem tenaga listrik mencakup tiga bagian penting, yaitu pembangkitan, transmisi, dan distribusi, seperti dapat terlihat
Lebih terperinciANALISIS KINERJA TRANSFORMATOR BANK PADA JARINGAN DISTRIBUSI GUNA MENGURANGI SUSUT TEKNIS ENERGI LISTRIK
ANALISIS KINERJA TRANSFORMATOR BANK PADA JARINGAN DISTRIBUSI GUNA MENGURANGI SUSUT TEKNIS ENERGI LISTRIK Iman Setiono, 1 Galuh Prastyani 2 Jurusan Teknik Elektro Program Diploma III Sekolah Vokasi, Universitas
Lebih terperinciPENGUJIAN TAPPING TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 20
Laporan Penelitian PENGUJIAN TAPPING TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 20 Oleh : Ir. Leonardus Siregar, MT Dosen Tetap Fakultas Teknik LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS HKABP NOMMENSEN MEDAN 2013 Kata Pengantar Puji
Lebih terperinciDiajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1)
TUGAS AKHIR ANALISA PERHITUNGAN DAN PENEMPATAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI BERDASARKAN JATUH TEGANGAN PADA SISI 20 kv (Studi Kasus Pada PT. PLN (PERSERO) Area Cikokol) Diajukan guna melengkapi sebagian syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Laporan Akhir BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam beberapa tahun kedepan, penambahan kapasitas listrik secara nasional akan menjadi prioritas pemerintah. Akan tetapi, selain permasalahan pada distribusi
Lebih terperinciOPTIMASI PENGARUH KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TERHADAP ARUS NETRAL DAN RUGI-RUGI PADA TRANSFORMATOR DISTRIBUSI PT.PLN (PERSERO) RAYON BELAWAN
TUGAS AKHIR OPTIMASI PENGARUH KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TERHADAP ARUS NETRAL DAN RUGI-RUGI PADA TRANSFORMATOR DISTRIBUSI PT.PLN (PERSERO) RAYON BELAWAN Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
Lebih terperinciA. Latar Belakang. di Indonesia. Permasalahan utama yang dihadapi PT. PLN (Persero) adalah mulai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang PT. PLN (Persero) merupakan perusahaan penyedia listrik untuk umum di Indonesia. Permasalahan utama yang dihadapi PT. PLN (Persero) adalah mulai terjadinya krisis energi
Lebih terperinciSINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 1/April 2014
STUDI TATA ULANG LETAK TRANSFORMATOR PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV APLIKASI PT.PLN (PERSERO) RAYON BINJAI TIMUR Raja Putra Sitepu,Eddy Warman Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Arus Netral pada Sistem Tiga Fasa Empat Kawat Jaringan distribusi tegangan rendah adalah jaringan tiga fasa empat kawat, dengan ketentuan, terdiri dari kawat tiga fasa (R, S,
Lebih terperinciMakalah Seminar Tugas Akhir. Judul
1 Judul ANALISA PENGGUNAAN ECLOSE 3 PHASA 20 KV UNTUK PENGAMAN AUS LEBIH PADA SUTM 20 KV SISTEM 3 PHASA 4 KAWAT DI PT. PLN (PESEO) APJ SEMAANG Disusun oleh : Kunto Herwin Bono NIM : L2F 303513 Jurusan
Lebih terperinciBAB IV OPTIMALISASI BEBAN PADA GARDU TRAFO DISTRIBUSI
BAB IV OPTIMALISASI BEBAN PADA GARDU TRAFO DISTRIBUSI 4.1 UMUM Proses distribusi adalah kegiatan penyaluran dan membagi energi listrik dari pembangkit ke tingkat konsumen. Jika proses distribusi buruk
Lebih terperinciANALISIS RUGI RUGI ENERGI LISTRIK PADA JARINGAN DISTRIBUSI
TUGAS AKHIR ANALISIS RUGI RUGI ENERGI LISTRIK PADA JARINGAN DISTRIBUSI Oleh Senando Rangga Pitoy NIM : 12 023 030 Dosen Pembimbing Deitje Pongoh, ST. M.pd NIP. 19641216 199103 2 001 KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Listrik merupakan salah satu komoditi strategis dalam perekonomian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Listrik merupakan salah satu komoditi strategis dalam perekonomian Indonesia, karena selain digunakan secara luas oleh masyarakat terutama untuk keperluan penerangan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain melalui
Lebih terperinciKata Kunci : Transformator Distribusi, Ketidakseimbangan Beban, Arus Netral, Rugi-rugi, Efisiensi
Rizky Syahputra Srg., Raja Harahap, Perhitungan Arus... SSN : 59 1099 (Online) SSN : 50 3 (Cetak) Perhitungan Arus Netral, Rugi-Rugi, dan Efisiensi Transformator Distribusi 3 Fasa 0 KV/00V Di PT. PLN (Persero)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Tenaga Listrik Suatu sistem tenaga listrik pada dasarnya dapat dikelompokan atas tiga bagian utama, yaitu: sistem pembangkitan, sistem transmisi dan sistem distribusi
Lebih terperinciBAB II TRANSFORMATOR. magnet dan berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik.
BAB II TRANSFORMATOR II.1 Umum Transformator atau trafo adalah suatu peralatan listrik yang dapat memindahkan energi listrik atau memindahkan dan mengubah energi listrik bolakbalik dari satu level ke level
Lebih terperinci2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Saluran Transmisi Saluran transmisi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik yang berperan menyalurkan daya listrik dari pusat-pusat pembangkit listrik ke gardu induk.
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana ( S-1 ) pada Departemen Teknik Elektro.
TUGAS AKHIR PENGARUH PEMERATAAN BEBAN TERHADAP RUGI-RUGI JARINGAN TEGANGAN RENDAH TRANSFORMATOR DISTRIBUSI (Aplikasi Pada PT. PLN (Persero) Rayon Medan Kota) Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN SUSUT BEBAN. Data teknis dari transformator pada gardu induk tangerang yang ada pada
BAB IV PERHITUNGAN SUSUT BEBAN 4.1 GAMBARAN UMUM 4.1.1 Data Teknis Data teknis dari transformator pada gardu induk tangerang yang ada pada Area Jaringan Tangerang dalam bentuk data trafo dan spesifikasi
Lebih terperinciBAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
2.1 Umum BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK Kehidupan moderen salah satu cirinya adalah pemakaian energi listrik yang besar. Besarnya pemakaian energi listrik itu disebabkan karena banyak dan beraneka
Lebih terperinciSTUDI PERKIRAAN SUSUT TEKNIS DAN ALTERNATIF PERBAIKAN PADA PENYULANG KAYOMAN GARDU INDUK SUKOREJO
STUDI PERKIRAAN SUSUT TEKNIS DAN ALTERNATIF PERBAIKAN PADA PENYULANG KAYOMAN GARDU INDUK SUKOREJO Primanda Arief Yuntyansyah 1, Ir. Unggul Wibawa, M.Sc., Ir. Teguh Utomo, MT. 3 1 Mahasiswa Teknik Elektro,
Lebih terperinciMENGENAL ALAT UKUR. Amper meter adalah alat untuk mengukur besarnya arus listrik yang mengalir dalam penghantar ( kawat )
MENGENAL ALAT UKUR AMPER METER Amper meter adalah alat untuk mengukur besarnya arus listrik yang mengalir dalam penghantar ( kawat ) Arus = I satuannya Amper ( A ) Cara menggunakannya yaitu dengan disambung
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Analisa teknis pencurian energi listrik pada kwh Meter 1 Phasa dilakukan dalam rangka penertiban pemakaian tenaga listrik oleh PT.PLN (Persero) terhadap konsumen. Pemakaian
Lebih terperinciP2TL (PENERTIBAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK)
P2TL (PENERTIBAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK) Anggota Kelompok : Hasbulah Hendra Alam Ariwibowo M. Mandala Putra Wily Silviyanty Kelas : 5 ELC PT. PLN RAYON KENTEN Sampai Oktober 2013: - Memiliki 110.630
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERENCANAAN INSTALASI DISTRIBUSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH 20 KV
BAB IV ANALISA PERENCANAAN INSTALASI DISTRIBUSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH 20 KV Pada bab ini akan dibahas analisa perhitungan biaya instalasi saluran udara pada jaringan distribusi berdasarkan besarnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sistem distribusi tenaga listrik merupakan suatu sistem penyalur energi listrik pada tingkat tegangan yang diperlukan, yang terdiri dari beberapa bagian yaitu:
Lebih terperinciANALISIS KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI UNTUK IDENTIFIKASI BEBAN LEBIH DAN ESTIMASI RUGI-RUGI PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH
SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 3/ Juni ANALISIS KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI UNTUK IDENTIFIKASI BEBAN LEBIH DAN ESTIMASI RUGI-RUGI PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH Yoakim Simamora, Panusur
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEOR. Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik Gangguan dapat mengakibatkan kerusakan yang cukup besar pada sistem tenaga listrik. Banyak sekali studi, pengembangan alat dan desain sistem perlindungan
Lebih terperinciPenyeimbang Beban Pada Gardu Distribusi Dengan Metode Seimbang Beban Seharian Di PT. PLN Area Bukittinggi
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1 Penyeimbang Beban Pada Gardu Distribusi Dengan Metode Seimbang Beban Seharian Di PT. PLN Area Bukittinggi Fazari Abdillah, Margo Pujiantara, Soedibjo Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Transmisi, dan Distribusi. Tenaga listrik disalurkan ke masyarakat melalui jaringan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tenaga Listrik disalurkan ke konsumen melalui Sistem Tenaga Listrik. Sistem Tenaga Listrik terdiri dari beberapa subsistem, yaitu Pembangkitan, Transmisi, dan Distribusi.
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. a. Pusat pusat pembangkit tenaga listrik, merupakan tempat dimana. ke gardu induk yang lain dengan jarak yang jauh.
BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Jaringan Distribusi Pada dasarnya dalam sistem tenaga listrik, dikenal 3 (tiga) bagian utama seperti pada gambar 2.1 yaitu : a. Pusat pusat pembangkit tenaga listrik, merupakan
Lebih terperinciBAB III SISTEM KELISTRIKAN MOTOR INDUKSI 3 PHASA. 3.1 Rangkaian Ekivalen Motor Induksi Tiga Fasa
BAB III SISTEM KELISTRIKAN MOTOR INDUKSI 3 PHASA 3.1 Rangkaian Ekivalen Motor Induksi Tiga Fasa Telah disebutkan sebelumnya bahwa motor induksi identik dengan sebuah transformator, tentu saja dengan demikian
Lebih terperinciBAB II TRANSFORMATOR. elektromagnet. Pada umumnya transformator terdiri atas sebuah inti yang terbuat
BAB II TRANSFORMATOR 2.1 UMUM Transformator merupakan suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkain listrik ke rangkaian listrik lainnya melalui suatu
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PEMBAHASAN. Pada Pelanggan Penyalahgunaan Energi Listrik. Berikut hasil pemeriksaan instalasi sambungan tenaga listrik PLN oleh tim
BAB IV ANALISA PEMBAHASAN 4.1 Data Pelanggan Penyalahgunaan Dan Perhitungan Biaya Iuran Listrik Pada Pelanggan Penyalahgunaan Energi Listrik Berikut hasil pemeriksaan instalasi sambungan tenaga listrik
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Berdasarkan latar belakang tugas akhir yang diambil, terlebih dahulu
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Berdasarkan latar belakang tugas akhir yang diambil, terlebih dahulu peneliti melakukan studi pustaka untuk pada penelitian-penelitian yang telah dilakukan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (Bulk Power
Lebih terperinciSTUDI PENANGGULANGAN TRANSFORMATOR BERBEBAN LEBIH PADA JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH DAERAH KERJA PT PLN (PERSERO) AREA MEDAN RAYON MEDAN TIMUR
STUDI PENANGGULANGAN TRANSFORMATOR BERBEBAN LEBIH PADA JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH DAERAH KERJA PT PLN (PERSERO) AREA MEDAN RAYON MEDAN TIMUR LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan
Lebih terperinciPERHITUNGAN JATUH TEGANGAN SUTM 20 KV PADA PENYULANG SOKA DI PT. PLN ( PERSERO ) CABANG JAYAPURA. Parlindungan Doloksaribu.
PERHITUNGAN JATUH TEGANGAN SUTM 20 KV PADA PENYULANG SOKA DI PT. PLN ( PERSERO ) CABANG JAYAPURA Parlindungan Doloksaribu Dosen Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Cenderawasih Abstrak Jatuh
Lebih terperinciPoliteknik Negeri Sriwijaya BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Energi listrik merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan modern dewasa ini. Dimana energi listrik mempunyai suatu fungsi yang dapat memberikan suatu kebutuhan
Lebih terperinciBab V JARINGAN DISTRIBUSI
Bab V JARINGAN DISTRIBUSI JARINGAN DISTRIBUSI Pengertian: bagian dari sistem tenaga listrik yang berupa jaringan penghantar yang menghubungkan antara gardu induk pusat beban dengan pelanggan. Fungsi: mendistribusikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Studi aliran daya merupakan tulang punggung dari perencanaan operasi sistem
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Studi aliran daya merupakan tulang punggung dari perencanaan operasi sistem tenaga listrik. Studi aliran daya terus mengalami perkembangan baik di jaringan distribusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan ditemukannya Generator Sinkron atau Alternator, telah memberikan. digunakan yaitu listrik dalam rumah tangga dan industri.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Generator Sinkron merupakan mesin listrik yang mengubah energi mekanis berupa putaran menjadi energi listrik. Energi mekanis diberikan oleh penggerak mulanya. Sedangkan
Lebih terperinciANALISA PENGARUH BEBAN TIDAK SEIMBANG TERHADAP RUGI DAYA LISTRIK PADA JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER HASBULAH
ANALISA PENGARUH BEBAN TIDAK SEIMBANG TERHADAP RUGI DAYA LISTRIK PADA JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER HASBULAH Jurusan Teknik Elektro, Program Studi Teknik Listrik Politeknik Negeri Sriwijaya Email: hasbulahhasan@gmail.com
Lebih terperinciJurnal Media Elektro, Vol. 1, No. 3, April 2013 ISSN
Analisis Jatuh Pada Penyulang 20 kv Berdasarkan pada Perubahan Beban (Studi Kasus Penyulang Penfui dan Penyulang Oebobo PT. PLN Persero Rayon Kupang) Agusthinus S. Sampeallo, Wellem F. Galla, Rendi A.
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN RUGI TEGANGAN DAN SUSUT (LOSSES) SETELAH PENGGANTIAN KONEKTOR PRES (CCO)
BAB IV PERHITUNGAN RUGI TEGANGAN DAN SUSUT (LOSSES) SETELAH PENGGANTIAN KONEKTOR PRES (CCO) 4.1 Perhitungan Untuk Mengetahui Nilai Losses Pada Jaringan a) Untuk Jurusan 1 pada tiang(kpr101 dan KPR102)
Lebih terperinciBAB III GANGGUAN SIMPATETIK TRIP PADA GARDU INDUK PUNCAK ARDI MULIA. Simpatetik Trip adalah sebuah kejadian yang sering terjadi pada sebuah gardu
BAB III GANGGUAN SIMPATETIK TRIP PADA GARDU INDUK PUNCAK ARDI MULIA 3.1. Pengertian Simpatetik Trip adalah sebuah kejadian yang sering terjadi pada sebuah gardu induk, dimana pemutus tenaga dari penyulang-penyulang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia dalam menjalankan berbagai aktivitas kehidupannya, mulai dari aktivitas rumah tangga,
Lebih terperinciBAB III METODELOGI DAN DATA PENELITIAN. 3.1 Metode Perhitungan Losses Pada Sambungan
BAB III METODELOGI DAN DATA PENELITIAN 3.1 Metode Perhitungan Losses Pada Sambungan Losses ini terjadi pada sambungan konektor pada sepanjang JTR dan SR pada wilayah Kampung Pasir Luhur terdapat beberapa
Lebih terperinciBAB II PRINSIP DASAR TRANSFORMATOR
BAB II PRINSIP DASAR TRANSFORMATOR 2.1 UMUM Transformator (trafo ) merupakan piranti yang mengubah energi listrik dari suatu level tegangan AC lain melalui gandengan magnet berdasarkan prinsip induksi
Lebih terperinciDEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008
TUGAS AKHIR STUDI TENTANG KUALITAS KINERJA TRANSFORMATOR DISTRIBUSI DALAM MELAYANI BEBAN DENGAN REGULASI TEGANGAN DAN EFISIENSI SEBAGAI PARAMETER (Aplikasi Pada PT. PLN (Persero) Rayon Medan Kota) Diajukan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR STUDI PENGARUH ARUS INRUSH DAN ARUS HUBUNG SINGKAT TERHADAP PENGAMAN TRANSFORMATOR. (Studi Kasus pada PT.PLN (Persero) Cabang Medan)
TUGAS AKHIR STUDI PENGARUH ARUS INRUSH DAN ARUS HUBUNG SINGKAT TERHADAP PENGAMAN TRANSFORMATOR (Studi Kasus pada PT.PLN (Persero) Cabang Medan) Tugas Akhir ini Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Tenaga listrik dihasilkan di pusat-pusat pembangkit listrik seperti PLTA,
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Kelistrikan di Indonesia Tenaga listrik dihasilkan di pusat-pusat pembangkit listrik seperti PLTA, PLTU, PLTG, PLTGU, PLTP dan PLTD. Pada umumnya pusat pembangkit tenaga
Lebih terperinciPerencanaan Kebutuhan Distribusi Sekunder Perumahan RSS Manulai II
10 Jurnal Rekayasa Elektrika Vol. 10,. 1, April 2012 Perencanaan Kebutuhan Distribusi Sekunder Perumahan RSS Manulai II Evtaleny R. Mauboy dan Wellem F. Galla Jurusan Teknik Elektro, Universitas Nusa Cendana
Lebih terperinciDAFTAR ISI SAMPUL DALAM...
DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... i PRASYARAT GELAR... ii LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... iii LEMBAR PENGESAHAN... iv UCAPAN TERIMAKASIH... v ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR...
Lebih terperinciPengaruh Ketidakseimbangan Beban Tiga Fasa terhadap Hasil Pengukuran
Pengaruh Ketidakseimbangan Beban Tiga Fasa terhadap Hasil Pengukuran Franky Departemen Elektro FTUI Depok Dr. Ir. Rudy Setiabudy Departemen Elektro FTUI Depok Abstrak-Terdapat ketidaksamaan hasil pengukuran
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI ANALISA HUBUNG SINGKAT DAN MOTOR STARTING
BAB II LANDASAN TEORI ANALISA HUBUNG SINGKAT DAN MOTOR STARTING 2.1 Jenis Gangguan Hubung Singkat Ada beberapa jenis gangguan hubung singkat dalam sistem tenaga listrik antara lain hubung singkat 3 phasa,
Lebih terperinciANALISIS PENANGGULANGAN TEGANGAN JATUH PADA JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH GARDU DISTRIBUSI HP 41 DI PT PLN (PERSERO) RAYON BINJAI KOTA
ANALISIS PENANGGULANGAN TEGANGAN JATUH PADA JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH GARDU DISTRIBUSI HP 41 DI PT PLN (PERSERO) RAYON BINJAI KOTA LAPORAN TUGAS AKHIR DisusunGuna Memenuhi Persyaratan Untuk Menyelesaikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Daya Listrik Peningkatan terhadap kebutuhan dan konsumsi energi listrik yang baik dari segi kualitas dan kuantitas menjadi salah satu alasan mengapa perusahaan utilitas
Lebih terperinciAnalisa Pengaruh Pemasangan Directional Ground Relay (DGR) sebagai Pengaman Gangguan Fasa Tanah Penyulang 20 kv
JURNAL LOGIC. VOL.15. NO.1 MARET 2015 6 Analisa Pengaruh Pemasangan Directional Ground Relay (DGR) sebagai Pengaman Gangguan Fasa Tanah Penyulang 20 kv I Gusti Putu Arka, I Gde Nyoman Sangka, I Made Purbhawa
Lebih terperinciSTUDI PERHITUNGAN DAN ANALISA RUGI RUGI JARINGAN DISTRIBUSI (STUDI KASUS: DAERAH KAMPUNG DOBI PADANG)
PPM-POTEKNK BENGKAS STUD PERHTUNGAN DAN ANASA RUG RUG JARNGAN DSTRBUS (STUD KASUS: DAERAH KAMPUNG DOB PADANG) Adri Senen Dosen Program Studi Teknik Elektro Politeknik Bengkalis Jl. Bathin Alam, Sei. Alam
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN JARINGAN TERHADAP DROP TEGANGAN PADA SUTM 20 KV FEEDER KERSIK TUO RAYON KERSIK TUO KABUPATEN KERINCI
PENGARUH PENAMBAHAN JARINGAN TERHADAP DROP TEGANGAN PADA SUTM 0 KV FEEDER KERSIK TUO RAYON KERSIK TUO KABUPATEN KERINCI Erhaneli (1), Aldi Riski () (1) Dosen Jurusan Teknik Elektro () Mahasiswa Jurusan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : Arus Transien, Ketahanan Transformator, Jenis Beban. ABSTRACT. Keywords : Transient Current, Transformer withstand, load type.
Jurnal Reka Elkomika 2337-439X Januari 2013 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Teknik Elektro Itenas Vol.1 No.1 Analisis Arus Transien Transformator Setelah Penyambungan Beban Gedung Serbaguna PT
Lebih terperinci