BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian kuantitatif artinya semua informasi atau data yang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian kuantitatif artinya semua informasi atau data yang"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN I. Jenis Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian kuantitatif artinya semua informasi atau data yang diwujudkan dalam bentuk angka, diolah dengan metode statistika (Azwar, 1998). Penelitian ini menggambarkan hardiness pada karyawan perusahaan e-commerce dengan bantuan Statistical Package for Solution Sciences (selanjutnya disebut SPSS) 17.0 for windows, Spreadsheet by Google dan Microsoft Office Excel II. Identifikasi Variabel penelitian Variabel adalah suatu konsep tentang atribut ataupun sifat yang terdapat pada subjek penelitian yang beraneka ragam secara kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 1998). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan variabel tunggal yaitu Hardiness yang diungkapkan oleh Maddi (2013) dalam beberapa aspek. III. Definisi Operasional Definisi operasional variabel adalah suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat diamati (Azwar, 1998). Definisi operasional yang pada penelitian ini: 26

2 a. Hardiness Hardiness merupakan kemampuan seseorang untuk bertahan, mengatasi dan mengubah kondisi yang tidak diharapkan untuk mencapai hal yang diharapkan. Kobasa (1982; Maddi, 2013) menjelaskan bahwa terdapat aspek dalam Hardiness, yaitu tantangan, kontrol dan komitmen.hardiness dapat diukur dengan Skala Hardiness, skor hardiness yang tinggi mengindikasikan kekuatan kontrol, komitmen dan keberanian menerima tantangan. Sedangkan hardinessyang rendah diindikasikan dengan kurangnya kontrol, komitmen dan keberanian dalam menerima tantangan. b. Perusahaan E-commerce Perusahaan e-commerce merupakan perusahaan dagang barang, jasa dan informasi berbasis teknologi informasi yang bertugas untuk mengirimkan, memberikan dan menyediakan barang, jasa dan informasi kepada pelanggan. Andam (2003) mengelompokkan lima tipe perusahaan e-commerce, yaitu Businness to Businnesss e-commerce (B2B e- commerce), Business to Consumer e-commerce (B2C e-commerce), Business to Government e-commerce(b2g e-commerce), Consumer to Consumer e-commerce (C2C e-commerce) dan Mobile e-commerce. 27

3 IV. Populasi dan Pengambilan Sampel a. Populasi Populasi adalah seluruh individu atau penduduk yang menjadi sasaran untuk diteliti. Populasi dibatasi sebagai jumlah penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama (Hadi, 2002). Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan perusahaan e-commerceyang bekerja di Kota Medan. b. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang langsung dikenai penelitian (Sugiyono, 2012). 1. Metode Pengambilan sampel Peneliti menentukan jenis pengambilan sampel dengan menggunakan nonprobability sampling dalam bentuk accidental sampling. Sugiyono (2012) menyatakan bahwa Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan kesempatan atau peluang yang sama pada masing-masing anggota populasi, untuk dipilih menjadi responden. Salah satu bentuk nonprobability sampling adalah accidental sampling, yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan bertemu dengan karakteristik sampel yang memungkinkan.pengambilan sampel accidental sampling dilakukan dengan membagikan kuisioner kepada karyawan perusahaan e- commerce yang bekerja di Kota Medan. 28

4 2. Metode Menentukan Jumlah Sampel Menyadari banyaknya jumlah populasi, peneliti kemudian menentukan jumlah sampel dengan teknik kuota sampling. Sampling kuota adalah teknik menentukan sampel dari populasi yang memiliki karakteristik tertentu sampai jumlah yang dibutuhkan (Sugiyono, 2012). Maka, jumlah sampel yang dibutuhkan adalah 109 orang karyawan yang bekerja pada perusahaan e-commerce di Kota Medan. 3. Karakteristik Sampel Karakteristik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja pada sebuah organisasi atau perusahaan e- commerce di Kota Medan. V. Metode Alat Ukur Perencanaan alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari sebuah skala yang akan disusun oleh peneliti, yaitu Skala Hardiness. Azwar (2012) menyatakan bahwa skala merupakan metode yang digunakan untuk mengukur konsep psikologis yang dapat diungkap melalui indikator-indikator perilaku yang diterjemahkan dalam bentuk aitem-aitem pernyataan. Pernyataan direspon dengan menggunakan empat kategori jawaban, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Netral (N), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS) atau yang biasa disebut dengan skala likert. Skala sikap likert adalah alat ukur yang disusun untuk mengungkapkan sikap pro dan kontra, positif dan negatif, setuju dan tidak setuju terhadap suatu variabel (Azwar, 1998). 29

5 Hadi (2002) juga menyatakan bahwa skala psikologis memiliki kelebihan sebagai berikut: 1. Subjek dapat mengungkapkan hal yang benar dan dapat dipercaya. 2. Subjek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya. 3. Subjek dapat menginterpretasi pernyataan-pernyataan sesuai dengan apa yang di maksud peneliti. Demikian peneliti mempertimbangkan menggunakan skala sebagai metode alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini. a. Skala Hardiness Skala hardiness dalam penelitian ini disusun berdasarkan aspek-aspek hardiness yang dikemukakan oleh Maddi (2013). Aitem-aitem yang disusun dalam skala hardiness mengacu pada tiga aspek, yaitu Kontrol, Komitmen dan Tantangan. Masing-masing aspek melahirkan dua indikator perilaku yang kemudian di representasikan ke dalam bentuk-bentuk pernyataan favorable dan unvaforable.azwar (2012) menyatakan bahwa favorable adalah pernyataan yang mendukung indikator perilaku, sedangkan unfavorable adalah pernyataan yang tidak mendukung indikator perilaku. Berikut merupakan tabel blue print yang menjelaskan penyusunan alat ukur pada penelitian ini: 30

6 Tabel 1. Blue print skala Hardiness No. Aspek Indikator Prilaku Aitem F UF Menerima dan (1), melihat keadaan (12), (6), stres sebagai (23), (24), kesempatan untuk (35) (36) 1. Tantangan berkembang 2. Komitmen 3. Kontrol Belajar dari kegagalan untuk menjadi sukses Tetap bertahan apapun yang terjadi, daripada meninggalkannnya Kemauan untuk berusaha dan belajar bersama orang-orang terdekat dan lingkungan kerjanya Percaya bahwa dirinya dapat mengendalikan masalah. Keyakinan dalam mengerjakan tugas Total 3 6 Keterangan : (2), (13), (25), (37) (3), (15), (27) (4), (17), (29) (19), (31) (5), (33, (21) 18 (7), (14), (26) (8), (16), (28) (9), (18), (30), (38) (10), (20), (32) (11), (22), (34) Jumlah F UF : Favorable : Unfavorable 31

7 Model skala ini menggunakan skala likert dengan 5 (lima) pilihan jawaban, yaitu Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Netral (N), Setuju (S), dan Sangat Setuju (SS). Masing-masing pilihan jawaban memiliki bobot yang berbeda-beda, disesuaikan dengan jenis aitemnya baik itu favorable dan unfavorable. Berikut merupakan bobot penilaian aitem favorable, STS = 1, TS = 2, N = 3, S = 4, SS = 5 dan berikut merupakan bobot penilaian aitem unfavorable, STS = 5, TS = 4, N = 3, S = 2, SS = 1. VI. Pengujian Alat Ukur a. Uji Validitas Validitas adalah uji akurasi data untuk instrumen pengumpulan data faktual seperti kuisioner dan wawancara, hal ini tergantung pada sejauh mana isi angket tersebut mencakup data yang komprehensif dan relevan dengan tujuan penelitian (Azwar, 2012). Tes dengan validitas tinggi adalah tes yang menghasilkan data yang relevan dengan tujuan pengukuran sedangkan tes yang memiliki validitas yang rendah merupakan tes yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan hasil pengukuran (Azwar, 2012). Penelitian ini menggunakan uji validitas konstruk dan validitas isi. Validitas konstruk digunakan untuk melihat representasi tingkat kesesuaian item terhadap konstruk yang diukur (Fields, 2009). Sedangkan validitas isi merupakan validitas yang digunakan lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional dengan dosen pembimbing sebagai professional judgement. 32

8 b. Uji Reliabilitas Reliabilitas merupakan konsep yang digunakan untuk menyatakan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Reliabilitas mempunyai nama lain yaitu keterpercayaan, keandalan, keajegan, kestabilan dan konsistensi. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa pengukuran terhadap kelompok subjek diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek tidak berubah (Azwar, 1998). Pengujian reabilitas penelitian ini menggunakan pendekatan alpha cronbach melalui software SPSS version for Windows. c. Uji Daya Beda Aitem Uji daya beda aitem atau diskriminasi aitem dilakukan untuk melihat kemampuan aitem dalam membedakan antara individu atau kelompok yang tidak memiliki atribut dengan yang memiliki atribut yang akan diukur (Azwar, 2012). Pengujian daya diskriminasi aitem menggunakan perhitungan statistika yang diolah dalam software SPSS version for Windows. Azwar (2012) menyatakan, aitem yang baik memiliki kriteriar ix 0.30, namun apabila aitem tidak memenuhi jumlah yang diinginkan dan kurang merepresentasikan indikator, maka peneliti dapatmenurunkan kriteria pemilihan aitem menjadi r ix d. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk melakukan pengujian terhadap kenormalan data. Data dikatakan normal apabila nilai signifikansi atau probabilitas (p) > 0.05, sebaliknya data dikatakan tidak normal apabila nilai 33

9 signifikansi atau probabilitas (p) < peneliti kemudian menguji normalitas data dengan menggunakan software SPSS kemudian menggunakan teknik One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test. VII. Hasil Analisa Uji Alat Ukur Pengujian alat ukur menghasilkan 14 aitem, dari 38 aitem yang dilakukan uji coba. Hasil uji coba terhadap 14 aitem ini menyatakan bahwa skala hardiness menurut Maddi (2013) yang dikembangkan oleh peneliti adalah valid dan reliabel. Setelah dilakukan pengujian melalui software SPSS version for Windows maka nilai reliabilitas dengan pendekatan Cronbach s Alpha adalah Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas Alat Ukur Cronbach s Jumlah Alpha aitem Peneliti juga menguji daya beda aitem dengan menggunakan software SPSS version for Windows, dan menghasilkan corrected item-total correlation yang bergerak dari Peneliti meggunakan kriteria pemilihan aitem r ix 0.25, dikarenakan aitem tidak memenuhi jumlah yang diinginkan dan kurang merepresentasikan indikator apabila menggunakan kriteria r ix Tabel 3 memaparkan 14 aitem yang dianggap lolos uji coba alat ukur. Aitem disusun dari aspek yang kemukakan oleh Maddi (2013). Pada aspek 34

10 tantangan terdapat 3 (tiga) aitem, pada aspek komitmen terdapat 6 (enam) aitem dan pada aspek control terdapat 5 (lima) aitem. Tabel 3. Hasil Analisa Alat Ukur No Aspek Indikator Prilaku 1. Tantangan 2. Komitmen 3. Kontrol Menerima dan melihat keadaan stres sebagai kesempatan untuk berkembang Belajar dari kegagalan untuk menjadi sukses Tetap bertahan apapun yang terjadi, dari pada meninggalkannnya Kemauan untuk berusaha dan belajar bersama orangorang terdekat dan lingkungan kerjanya Percaya bahwa dirinya dapat mengendalikan masalah. Aitem Corrected F UF item- total correlation (1) (23) Jumlah (37) (15) (27) (16) (17) (18) (31) (30) (10) (32) Keyakinan dalam mengerjakan tugas (21) (22) Total Keterangan : F UF : Favorable : Unfavorable 35

11 VIII. Pelaksanaan Penelitian a. Persiapan Penelitian 1. Pembuatan Alat Ukur Peneliti membuat alat ukur dengan menggunakan aspek-aspek dari Maddi (2013) mengenai variabel Hardiness. Pembuatan alat ukur dibantu oleh professional judgement, yaitu dosen pembimbing. Peneliti membuatblueprint terlebih dahulu dalam membantu mengelompokan indikator dan aitem yang akan diuji. 2. Uji Coba Alat Ukur Tahapan selanjutnya adalah melakukan uji coba alat ukur. Uji coba alat ukur dilakukan dengan menyebarkan skala hardiness kepada karyawan perusahaan e-commerce, baik di Kota Medan maupun luar Kota Medan.. b. Pelaksanaan Penelitian Pengambilan data Penelitian dimulai pada tanggal 18 Oktober Desember Prosedur pelaksanaan penelitian dimulai dengan menyampaikan izin baik formal maupun informal kepada perusahaanperusahaan e-commerce di Kota Medan. Izin secara formal disampaikan dengan memberikan surat izin yang diperoleh dari Civitas Fakultas Psikologi. Sedangkan izin secara informal disampaikan peneliti kepada pihak-pihak terdekat yang memiliki relasi dengan peneliti pada perusahaan tersebut. 36

12 Setelah izin tersampaikan, peneliti membagikan kuisioner baik di hari yang sama penyampaian izin ataupun tidak, hal ini disesuaikan dengan kesepakatan dengan pihak perusahaan. Pembagian kuisioner dilakukan dengan membagikan skala secara langsung dalam bentuk paper dan dalam bentuk link menggunakan aplikasi google.docs. Peneliti kemudian menyampaikan terimakasih kepada pihak-pihak yang ikut serta dengan membagikan reward. IX. Metode Analisis Data Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis statistik. Analisis ini digunakan dengan alasan bahwa analisis statistik dapat mewujudkan kesimpulan penelitian dengan memperhitungkan faktor kesalihan. Alasan ini digunakan bahwa statistik bekerja dengan angka-angka yang bersifat objektif dan universal, artinya dapat digunakan hampir pada semua bidang penelitian. Data dalam penelitian ini akan dianalisa dengan analisa statistik, yang dapat bekerja dengan angka-angka, bersifat objektif dan universal (Hadi, 2002). X. Deskripsi Hasil Penelitian Deskripsi hasil penelitian terdiri dari penyebaran data demografis subjek, hasil pengolahan data penelitian dan skor rata-rata berdasarkan data demografis subjek. Hasil penelitian akan digambarkan dalam bentuk tabel dengan menggunakan software Microsoft OfficeExcel 2007 dan deskirpsi statistika menggunakan software SPSS version for Windows. 37

13 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menjelaskan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Gambaran Hardiness pada Perusahaan E-commerce di Kota Medan. Pembahasan akan dijelaskan setelah hasil penelitian dipaparkan dengan menggunakanbantuan Statistical Package for Solution Sciences (selanjutnya disebut SPSS) 17.0 for windows. Sebelumnya, peneliti akan menjelaskan gambaran penelitian terlebih dahulu kemudian hasil penelitian dan pembahasan. I. Gambaran Umum Subjek Penelitian Sampel penelitian adalah seluruh karyawan e-commerce yang bekerja di Kota Medan. Berikut merupakan gambaran umum dari 109 orang karyawan perusahaan e-commerce di Kota Medan. a. Gambaran berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan gambaran umumnya, Tabel 4 memaparkan presentase dan jumlah karyawan Laki-laki dan Perempuan keseluruhan subjek. Tabel 4. Gambaran Subjek berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi (N) Persentasi Perempuan % Laki-Laki % Total % 38

14 Berdasarkan data pada tabel diatas, dikatakan bahwa jumlah karyawan perempuan pada perusahaan e-commerce di Kota Medan adalah 56 orang dengan presentase, 57.8%. Sedangkan jumlah karyawan laki-laki adalah 53 orang dengan presentase 42.2%. b. Gambaran berdasarkan Suku Suku adalah sekelompok orang yang terikat secara biologis, menganut nilai-nilai dan norma yang sama (Matsumoto, 2008). Berdasarkan gambaran umum ditinjau dari masing-masing suku, berikut merupakan presentase dan jumlah karyawan yang digambarkan melalui Tabel 5. Tabel 5. Gambaran Subjek berdasarkan Suku Suku Frekuensi (N) Persentasi Batak % Tinghoa % Jawa % Padang % Aceh % Melayu % Total % Berdasarkan Tabel diatas, dapat dikatakan bahwa jumlah karyawan e-commerce di Kota Medan yang bersuku Batak sebanyak 57 orang dengan presentase 52.3%, Tionghoa sebanyak 22 orang dengan presentase 20.2%, menyusul Jawa dengan jumlah 21 orang dan presentase 19.3%, selanjutnya adalah Padang dengan jumlah 4 (empat) orang karyawan, Aceh dengan jumlah 3 (tiga) orang karyawan dan Melayu dengan jumlah 2 (dua) orang karyawan. 39

15 c. Gambaran berdasarkan Status Pernikahan Hajebi, Emami, Hosseinzadeh, dan Khajeian (2016) dalam penelitiannya menyatakan bahwa status pernikahan memiliki hubungan dengan hardiness karyawan. Berdasarkan gambaran umum, berikut merupakan data demografis status pernikahan karyawan e-commerce yang bekerja di Kota Medan. Tabel 6 menjelaskan jumlah karyawan yang sudah menikah dan belum menikah. Tabel 6. Gambaran Subjek berdasarkan Status Pernikahan Status Pernikahan Frekuensi Persentasi (N) Belum Menikah % Menikah 7 6.4% Total % Dari Tabel 6, dapat diketahui bahwa jumlah karyawan yang belum menikah sebanyak 102 orang dengan presentase 93.6%, dan karyawan yang sudah menikah sebanyak 7 (tujuh) orang dengan presentase 6.4%. d. Gambaran Berdasarkan Usia Gambaran umum berdasarkan usia pada karyawan perusahaan e- commerce yang berada di Kota Medan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu tahun, tahun, dan diatas 30 tahun (>30 tahun). Berikut merupakan gambarannya pada subjek penelitian. 40

16 Tabel 7. Gambaran Subjek berdasarkan Usia Usia Frekuensi Persentasi (N) Tahun % Tahun % >30 Tahun % Total % Tabel 7 menunjukan terdapat 66 karyawan berusia tahun dengan presentase 60.6%, 40 karyawan berusia tahun dengan presentase 36.7%, dan tiga karyawan berusia diatas 30 tahun (>30 tahun). e. Gambaran Berdasarkan Lama Bekerja Gambaran umum karyawan dilihat dari lamanya bekerja dapat bervariasi. Peneliti mengelompokan gambaran tersebut menjadi 6 (enam) kelompok, yaitu lama bekerja 1-3 bulan, 4-6 bulan, 7-9 bulan, bulan, 1 (satu) tahun dan 2 (dua) tahun. Hasil penelitian menemukan, karyawan e-commerce dengan lama masa bekerja 1 (satu) tahun memiliki jumlah subjek terbanyak, dengan presentase 20.2% yaitu sebanyak 22 orang karyawan. Berikut gambaran kelompok lainnya pada Tabel 8. Tabel 8. Gambaran Subjek berdasarkan Lama Bekerja Lama Berkerja Frekuensi Persentasi (N) 1-3 Bulan % 4 6 Bulan % 7 9 Bulan % Bulan % 1 (satu) Tahun % 2 (dua) Tahun Total % 41

17 Data diatas juga menunjukan, kelompok karyawan dengan lama masa bekerja 1-3 bulan berjumlah 21 orang dengan presentase 19.3%. Selanjutnya karyawan dengan lama masa kerja 4-6 bulan dan bulan dengan jumlah yang sama yaitu 18 orang dan presentase 16.5%. Dua posisi terakhir terdapat karyawan dengan lama masa bekerja 7 9 bulan dengan jumlah 16 orang karyawan dan presentase 14.7 %. Terakhir adalah karyawan dengan lama masa bekerja 2 tahun dengan presentase 12.8% berjumlah 14 orang. f. Gambaran Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan merupakan salah satu penentu keberhasilan seseorang. Berikut merupakan gambaran umum subjek dilihat dari tingkat pendidikannya. Tabel 9. Gambaran Subjek berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentasi (N) SMK 1 0.9% SMA % Diploma III % Strata I % Total % Tabel 9 menunjukan bahwa terdapat71.6 %yaitu sebanyak 78 orang subjek dengan tingkat pendidikan akhir sebagai Sarjana (Strata-I). Selanjutnya disusul oleh subjek dengan tingkat pendidikan akhir sebagai Diploma III (D-III) dengan presentase 14.7% yang berjumlah 17 orang karyawan. Sisanya disusul oleh karyawan dengan tingkat pendidikan 42

18 akhirsekolah Menengah Atas(SMA) dengan jumlah 13 orang karyawan dan Sekolah Menengah Kejuruan(SMK) dengan jumlah 1 (satu) orang karyawan. g. Gambaran Berdasarkan Posisi di Tempat Kerja Judkins (2005) menyatakan bahwa, posisi manager dalam studi yang dilakukannya memiliki hubungan dengan variabel psikologi yaitu hardiness.berikut merupakan gambaran subjek apabila digolongkan dengan posisinya di tempat kerja. Tabel 10. Gambaran Subjek berdasarkan Posisi di Tempat Kerja Posisi di Tempat Kerja Frekuensi (N) Persentasi Staff % Manager % CEO 6 5.5% Total % Berdasarkan Tabel 10, seubjek dibedakan menjadi 3 posisi yang berbeda, yaitu Staff, Manager dan Chief Executive Officer(CEO). Terdapat 89 orang subjek yang bekerja sebagai staff, 14 orang subjek yang bekerja sebagai manager dan 6 orang subjek sebagai Chief Executive Officer CEO. h. Gambaran Berdasarkan Tipe Perusahaan E-commerce Perusahaan e-commerce dapat digolongkan menjadi 4 (empat) yaitu Businness to Businnesss e-commerce (B2B e-commerce), Business to Consumer e-commerce (B2C e-commerce), Business to Government e- commerce (B2G e-commerce), Consumer to Consumer e-commerce (C2C 43

19 e-commerce) dan Mobile e-commerce (Andam, 2003). Masing-masing tipe perusahaan e-commerce memiliki detail yang berbeda-beda dalam hal sumber daya, tujuan dan hal-hal yang mempengaruhinya. Berikut merupakan gambaran subjek ditinjau dari tipe perusahaan e-commerce pada tempat mereka bekerja. Tabel 11. Gambaran Subjek berdasarkan Tipe Perusahaan E-commerce Tipe Perusahaan Frekuensi Persentasi (N) Business to Consumer (B2C) 97 89% Business to Business (B2B) 6 5.5% Business to Government (B2G) 2 1.8% Consumer to Consumer (C2C) 2 1.8% E-mobile 2 1.8% Total % Tabel 11. diatas menunjukan bahwa 89% sampel bekerja pada perusahaan Business to Consumers e-commerce (B2C), yaitu berjumlah 97 orang. Subjek lainnya bekerja pada perusahaan Business to Business e- commerce (B2B) dengan jumlah 6 (enam) orang karyawan. Urutan tiga terakhir diisi oleh karyawan yang bekerja pada perusahaan e-commerce tipe e-mobile, Business to Government e-commerce (B2G) dan Consumers to Consumers e-commerce (C2C) masing-masing dengan jumlah 2 (dua) orang karyawan. 44

20 II. Hasil Penelitian a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk melakukan pengujian terhadap kenormalan data (Azwar, 2012). Berikut merupakan hasil uji normalitas data pada Tabel 12. Tabel 12. Hasil Uji Normalitas Data One-Sample Kolmogorov- N Smirnov Test Data dikatakan normal apabila nilai signifikansi atau probabilitas (P) > 0.05, sebaliknya data dikatakan tidak normal apabila nilai signifikansi atau probabilitas (P) < Peneliti kemudian menguji normalitas data dengan menggunakan software SPSS kemudian menggunakan teknik One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Ditemukan hasil uji normalitas data 0.738, oleh sebab itu data dapat dikatakan normal karena (p) > b. Hasil Penelitian Utama Berdasarkan gambaran data demografis subjek, peneliti mengolah jumlah skor dari masing-masing subjek.hasil yang akan dipaparkan pada penelitian ini adalah rentang nilai, nilai empirik dan nilai hipotetik dari variabel hardiness dan aspek-aspeknya. Rentang nilai dan nilai empirik diperoleh dengan bantuan Statistical Package for Solution Sciences

21 for windows, sementara nilai hipotetik diperoleh dengan menggunakan rumus pada Tabel 13. Tabel 13. Rumus Nilai Hipotetik µ = 1 2 (ii mmmmmm + ii mmmmmm )ΣK σ = 1 6 (ii mmmmmm - ii mmmmmm ) Berikutnya, rumus nilai hipotetik diterapkan pada masing-masing aspek hardiness dan menghasilkan data pada Tabel 14. Tabel 14. Gambaran Skor Hardiness Karyawan Variabel Jumlah Rentang Nilai Nilai Empirik Nilai Hipotetik Subjek Min. Maks. Mean SD Mean SD Tantangan Kontrol Komitmen Total Tabel diatas menunjukan rentang nilai variabel hardiness adalah 27, bergerak dari rata-rata skor Selanjutnya rata-rata skor variabel hardiness yang diperoleh dari 109 subjek adalah dengan standar deviasi Peneliti juga menemukan rata-rata nilai hipotetikyaitu 42, sedangkan nilai standar deviasinya adalah 4.5. Hal ini menunjukan bahwa rata-rata skor hardiness pada subjek penelitian (karyawan perusahaan e- commercedi Kota Medan) lebih tinggi dari rata-rata skor hardiness pada umumnya. Hal yang sama ditemukan pada ketiga aspek hardiness, yaitu tantangan, kontrol dan komitmen. Ditemukan bahwa rata-rata skor aspek 46

22 hardiness pada karyawan e-commerce yang bekerja di Kota Medan lebih tinggi dibandingkan rata-rata skor aspek hardiness pada umumnya. c. Kategorisasi Hardiness Karyawan Pengelompokan rata-rata skor karyawan dilakukan dengan terlebih dulu menentukan kategori skornya. Peneliti mengelompokan karyawan ke dalam tiga kategorisasi, yaitu Tinggi, Sedang dan Rendah. Tabel 15 merupakan rumus yang digunakan dalam mengkategorisasikan skor, yaitu dengan menggunakan rumus standard errorfluktuasi skor (Azwar, 2012) sebagai berikut: Tabel 15. Rumus Standar Eror Fluktuasi Skor Skala X ±zzαα (ss 2 ee ) Keterangan : X zzαα 2 ss ee = Mean pada skala = Taraf kepercayaan = Standar Eror Peneliti menggunakan taraf kepercayaan sebesar 95% yang berarti sama dengan taraf signifikansi sebesar 5%. Hasil perhitungan standard error dilakukan dengan menggunakan software SPSS 17.0 for windows, yang kemudian dipaparkan pada Tabel 16. Selanjutnya, peneliti mengkalkulasikan rumus pengkategorian dengan menggunakan skor yang telah diperoleh, maka dihasilkan data sebagai berikut. 47

23 Tabel 16. Pengelompokan Hardiness dan aspeknya pada Karyawan yang Bekerja pada Perusahaan E-commercedi Kota Medan Variabel Standard Kategorisasi Rentang Nilai Frekuensi Persentase Error (N) Tantangan Tinggi X> % Sedang X % Rendah X< % Kontrol Tinggi X > % Sedang X % Rendah X < % Komitmen Tinggi X > % Sedang X % Rendah X < % Total Tinggi X > % Sedang X % Rendah X< % Tabel diatas menunjukan pengelompokan kategorisasi dari masingmasing aspek menunjukan sampel yang dikategorikasikan memiliki skor tinggi lebih banyak terdapat pada aspek tantangan. Sedangkan aspek kontrol dan komitmen menunjukan lebih banyak jumlah sampel yang dikategorisasikan memilikiskor rendah. Secara keseluruhan, total skor rata-rata hardiness karyawan bergerak dari X >51.77 dengan kategorisasi tinggi, X dengan kategorisasi sedang, dan X <49.77 dengan kategorisasi rendah. Da III. Hasil Penelitian Tambahan berdasarkan Gambaran Subjek Peneliti melakukan analisa dan pembahasan berdasarkan data demografi subjek. Gambaran juga dijelaskan berdasarkan skor pada masing-masing aspekhardiness oleh Maddi (2012). Berikut merupakan gambaran hardiness dan aspek-aspeknya pada karyawan e-commerce yang bekerja di Kota Medan. 48

24 a. Gambaran Hardiness berdasarkan Jenis Kelamin Berikut merupakan data yang diperoleh dari 53 orang karyawan laki-laki dan 56 karyawan perempuan yang bekerja pada perusahaan e- commerce di Kota Medan. Tabel 17. Gambaran Hardiness berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Tantangan Kontrol Komitmen Total Laki-laki (N=53) Perempuan (N=56) Mean SD Mean SD Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa total rata-rata skor hardiness pada karyawan laki-laki lebih tinggi dibandingkan dengan karyawan perempuan. Apabila dilihat dari aspek tantangan, karyawan lakilaki memiliki rata-rata skor 12.30, sedangkan perempuan Pada aspek kontrol, laki-laki memiliki skor rata-rata 16.42, dan perempuan Pada aspek komitmen, laki-laki memiliki skor rata-rata dan perempuan Keseluruhan skor ini kemudian dijumlahkan dan memperoleh skor total hardiness untuk laki-laki dan untuk perempuan. b. Gambaran Hardiness berdasarkan Suku Peneliti menemukan 6 (enam) jenis suku pada, yaitu suku Aceh, suku Batak, suku Jawa, suku Melayu, suku Padang dan suku Tionghoa. Berikut merupakan gambaran skor hardiness karyawan e-commerce di Kota Medan berdasarkan sukunya. 49

25 Aceh (N=3) Batak (N=57) Jawa (N=21) Melayu (N=2) Padang (N=4) Tionghoa (N=22) Tabel 18. Gambaran Hardiness berdasarkan Suku Suku Tantangan Kontrol Komitmen Total Mean SD Mean SD Mean SD Mean SD Mean SD Mean SD Data diatas menunjukan skor rata-rata dan standard deviationhardiness karyawan e-commerce di Kota Medan berdasarkan masing-masing suku. Sebagai subjek dengan jumlah terbanyak, suku Batak memiliki rata-rata skor pada aspek tantangan yakni 12.14, aspek kontrol 16.05, komitmen dengan total Menyusul Tionghoa dengan jumlah subjek 22 orang, yang memiliki skor rata-rata aspek tantangan 12.14, kontrol 16.59, komitmen dengan total Apabila dilihat dari skor rata-rata tertinggi pada masing-masing aspek dan variabel, maka rata-rata skor tantangan tertinggi diperoleh suku Padang dengan skor 13.25, skor rata-rata aspek kontrol tertinggi diperoleh suku Aceh dengan skor 17.00, dan skor rata-rata aspek komitmen tertinggi diperoleh suku Melayu dengan skor Terakhir, total skor rata-rata Hardiness tertinggi diperoleh suku Melayu dengan skor

26 c. Gambaran Hardiness berdasarkan Usia Berikut merupakan gambaran skorhardiness karyawan yang dibagi ke dalam 3 (tiga) kelompok berdasarkan usianya. >30 Tahun (N=3) Tahun (N=66) Tahun (N=40) Tabel 19. Gambaran Hardiness berdasarkan Usia Usia Tantangan Kontrol Komitmen Total Mean SD Mean SD Mean SD Hasil penelitian diatas menemukan skor rata-rata aspek tantangan subjek berusia Tahun memiliki skor 12.41, disusul oleh subjek berusia >30 Tahun memiliki skor 12.33, dan subjek berusia Tahun memiliki skor Pada aspek kontrol, skor paling banyak diperoleh sampel berusia Tahun dengan skor 16.20, selanjutnya sampel berusia Tahun dengan skor dan sampel >30 Tahun dengan skor Aspek Komitmen dengan skor rata-rata tertinggi diperoleh sampel berusia Tahun dengan skor 22.85, sampel berusia >30 Tahun dengan skor dan terakhir sampel berusia Tahun dengan skor Secara keseluruhan total skor rata-rata hardiness paling tinggi diperoleh sampel berusia Tahun dengan skor 51.45, kemudian sampel berusia Tahun dengan skor dan sampel berusia > 30 Tahun dengan skor

27 d. Gambaran Hardiness berdasarkan Status Pernikahan Kelompok kategori ini terdiri dari karyawan yang belum menikah dan sudah menikah. Berikut merupakan gambaran hardiness sampel, dilihat dari status pernikahannya. Tabel 20. Gambaran Hardiness berdasarkan Status Pernikahan Belum Menikah (N=102) Menikah (N=7) Status Tantangan Kontrol Komitmen Total Mean SD Mean SD Berdasarkan data diatas, skor rata-rata aspek tantangan pada karyawan yang belum menikah yaitu dan pada karyawan yang sudah menikah. Pada aspek kontrol, karyawan yang sudah menikah memiliki skor rata-rata yang lebih tinggi yaitu 16.57, sedangkan karyawan yang belum menikah Pada aspek komitmen, rata-rata skor karyawan yang belum menikah lebih tinggi, yaitu 22.51, sedangkan karyawan yang sudah menikah memiliki skor rata-rata Secara keseluruhan, dilihat dari variabel hardiness, skor rata-rata karyawan yang belum menikah, yaitu dan karyawan yang sudah menikah maka, dapat dikatakan bahwa karyawan yang belum menikah memiliki rata-rata skor hardiness lebih tinggi dibandingkan dengan karyawan yang sudah menikah. 52

28 e. Gambaran Hardiness berdasarkan Lama Bekerja Masa lama bekerja karyawan dibagi menjadi 6 (enam) kelompok. Berikut merupakan gambaran hardiness karyawan berdasarkan masa kerjanya. Tabel 21. Gambaran Hardiness berdasarkan Lama Bekerja 1-3 Bulan (N=21) 4-6 Bulan (N=18) 7-9 Bulan (N=16) Lama Kerja Tantangan Kontrol Komitmen Total Bulan (N=18) 1 Tahun (N=22) 2 Tahun (N=14) Mean SD Mean SD Mean SD Mean SD Mean SD Mean SD Berdasarkan Tabel 21, dapat dilihat rata-rata skor tantangan tertinggi diperoleh kelompok dengan masa kerja 4-6 bulan, yaitu dengan rata-rata skor dan skor terendah pada kelompok dengan masa kerja bulan, yaitu dengan rata-rata skor Kedua,pada aspekkontrol, rata-rata skor tertinggi diperoleh karyawan dengan masa kerja 4-6 bulan yaitu dan rata-rata skor terendah terdapat pada karyawan dengan lamanya masa kerja 7-9 bulan dengan skor rata-rata Pada aspek komitmen, skor rata-rata tertinggi diperoleh karyawan dengan lamanya masa kerja 1-3 bulan dengan rata-rata skor dan rata-rata skor terendah pada kelompok dengan lama bekerja 7-9 bulan. Secara 53

29 keseluruhan pada aspek hardiness, rata-rata skor tertinggi diperoleh kelompok dengan lama bekerja 4-6 bulan dengan rata-rata skor Rata-rata skor terendah variabel hardiness terdapat pada kelompok dengan lama masa kerja 7-9 bulan dengan skor f. Gambaran Hardiness berdasarkan Tingkat Pendidikan Berikut merupakan gambaran hardiness berdasarkan tingkat pendidikannya. Peneliti memperoleh 4 (empat) kelompok yang berasal dari tingkat pendidikan yang berbeda, yaitu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Sekolah Menengah Atas (SMA), Diploma III (D-III), dan Sarjana (Strata-I). Berikut merupakan hasilnya pada Tabel 22. Tabel 22. Gambaran Hardiness berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Tantangan Kontrol Komitmen Total D3 (N=17) S1 (N=78) SMA (N=13) SMK (N=1) Mean SD Mean SD Mean SD Mean SD Berdasarkan data diatas, dapat dilihat bahwa karyawan dengan tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas(SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memiliki skor tantangan tertinggi, yaitu Selanjutnya pada aspek kontrol, kelompok yang memiliki skor rata-rata tertinggi adalah Sarjana (S1) dengan rata-rata Pada aspek 54

30 komitmen, kelompok yang memiliki skor rata-rata tertinggi adalah SMK dengan nilai Skor tertinggi secara keseluruhan diperoleh kelompok SMK dengan nilai 55.00, selanjutnya disusul oleh kelompok S1 dengan rata-rata g. Gambaran Hardiness berdasarkan Posisi di Tempat Kerja Berikut merupakan gambaran skor rata-rata hardiness karyawan pada perusahaan e-commerce di Kota Medan, dilihat dari posisinya di tempat kerja. Tabel 23. Gambaran Hardiness berdasarkan Posisi di Tempat Kerja Staff (N=89) Manager (N=14) CEO (N=6) Posisi Tantangan Kontrol Komitmen Total Mean SD Mean SD Mean SD Tabel 23 menunjukan rentang skor rata-rata aspek tantangan, kontrol dan komitmen pada hardiness dilihat dari 3 (tiga) posisi di tempat kerja. Aspek tantangan, kontrol dan komitmen memiliki skor tertinggi pada posisi kerja sebagai manager. Demikian dilihat dari keseluruhan total skor masing-masing aspek, dapat dilihat bahwa total skor rata-rata variabel hardinesstertinggi terdapat pada sampel dengan posisi sebagai manager, disusul oleh sampel dengan posisi sebagai CEO (Chief Executive Officer) dan staff. 55

31 h. Gambaran Hardiness berdasarkan Tipe Perusahaan E-commerce Andam (2003) mengelompokan perusahaan e-commerce menjadi 5 (lima) tipe perusahaan, yaitu Businness to Businnesss e-commerce (B2B e- commerce), Business to Consumer e-commerce (B2C e-commerce), Business to Government e-commerce (B2G e-commerce), Consumer to Consumer e-commerce (C2C e-commerce) dan Mobile e-commerce. Berikut merupakan hasil penelitian pada Tabel 24. B2B (N=6) B2C (N=97) B2G (N=2) C2C (N=2) E-Mobile (N=2) Tabel 24. Gambaran Hardiness berdasarkan Tipe Perusahaan E- commerce Tipe Tantangan Kontrol Komitmen Total Mean SD Mean SD Mean SD Mean SD Mean SD Beradasarkan data yang telah diperoleh, dapat dilihat skor yang berbeda-beda dari masing-masing aspek dan skor hardiness. Pada aspek tantangan, nilai rata-rata tertinggi terdapat pada karyawan yang bekerja di perusahaan e-commerce tipe Business to Government (B2G) dan Consumer to Consumer (C2C) dengan skor rata-rata Pada aspek kontrol, skor rata-rata tertinggi diperoleh subjek yang bekerja pada perusahaan e-commerce Consumer to Consumer (C2C), yakni

32 Selanjutnya, skor rata-rata tertinggi pada aspek komitmen terdapat pada tipe perusahaan Consumer to Consumer (C2C) e-commerce dengan skor Secara keseluruhan pada aspek Hardiness, skor tertinggi dimiliki oleh subjek dengan tipe perusahaan Consumer to Consumer (C2C) e- commerce, yaitu Dikarenakan jumlah sampel terbanyak berasal dari perusahaan Business to Consumer, maka berikut skor rata-ratanya pada variabel hardiness dan masing-masing aspek. Pada aspek tantagan, tipe perusahaan Business to Consumer (B2C) memiliki skor rata-rata 12.07, pada aspek control skor rata-ratanya adalah Selanjutnya, pada aspek komitmen skor Business to Consumer mencapai dan pada variabel hardiness skor rata-ratanya adalah IV. Pembahasan Penelitian terhadap 109 karyawan yang bekerja pada perusahaan e- commerce di Kota Medan menemukan bahwa hasil pengolahan data telah memenuhi syarat uji normalitas dengan (p) > 0.05 (Azwar, 2012). Peneliti juga melakukan perbandingan rata-rata nilai empirik dan hipotetik pada masing-masing aspek variabel hardiness. Ditemukan bahwa rata-rata nilai empirik karyawan yang bekerja pada perusahaan e-commerce lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata aspek-aspek dan variabel hardiness pada umumnya. Sejalan dengan hal ini, Maddi (2013) menyatakan adanya sikap dan perilaku hardiness pada karyawan yang bekerja di perusahaan bidang teknologi, yakni Apple dan Microsoft. Berdasarkan 57

33 karakteriknya, kedua perusahaan ini memiliki spesifikasi dalam menggunakan teknologi informasi dan perangkat komputer untuk meningkatkan dan mengintegrasikan kualitas peranti lunak maupun peranti keras. Selanjutnya, peneliti mengelompokan rata-rata skor karyawan ke dalam tiga kategorisasi, yaitu Tinggi, Sedang dan Rendah. Hasil penelitian pada variabel hardiness dan masing-masing aspeknya menunjukan bahwa terdapat 36.7% hingga 44.9% subjek yang dikategorikan memiliki skor Tinggi. Terdapat juga 18.3% hingga 24.8% subjek dikategorikan memiliki skor Sedang pada masingmasing variabel. Pada kategorisasi skor rendah, terdapat 30.3% hingga 41.3% presentase jumlah karyawan pada maisng-masing variabel. Hal ini menunjukan bahwa karyawan e-commerce yang memiliki skor tinggi lebih banyak dibandingkan dengan karyawan yang memiliki skor rendah. Maddi (2013) menyatakan bahwa hardiness dalam setting organisasi dapat dipengaruhi oleh iklim organisasi. Hasil data statistik diatas menunjukan rata-rata skor yang diperoleh dari 109 subjek adalah dari rentang skor 39 hingga 66. Apabila dilihat dari data demografis, peneliti menemukan bahwa Hardiness pada karyawan laki-laki lebih tinggi dibandingkan dengan karyawan perempuan. Bartone (2001) pada setting yang berbeda, melakukan penelitian pada laki-laki dan perempuan di Akademi Militer. Beliau menemukan bahwa Hardiness lebih tinggi ditemukan pada laki-laki. Hal ini dilihat dari keinginan mereka untuk bekerja dengan baik dan mencapai tingkatan militer yang lebih tinggi. Selanjutnya, dilihat berdasarkan masing-masing suku. Suku adalah sekelompok orang yang terikat secara biologis, menganut nilai-nilai dan norma yang sama 58

34 (Matsumoto, 2008). Apabila dilihat dari tingkatan skor rata-rata tertinggi, maka rata-rata skor Tantangan tertinggi diperoleh suku Padang dengan skor 13.25, Kontrol tertinggi diperoleh suku Aceh dengan skor 17.00, Komitmen tertinggi diperoleh suku Melayu dengan skor Data demografis lainnya yang mempengaruhi hardiness adalah usia.sandhu, Sharma dan Singh (2009) menemukan bahwa usia memiliki hubungan dengan hardiness pada pelatih atlet di India. Hasil penelitian diatas menemukan skor rata-rata Hardiness paling tinggi diperoleh sampel berusia Tahun dengan skor Selanjutnya adalah Status Pernikahan, kelompok kategori ini terdiri dari karyawan yang Belum Menikah dan sudah Menikah, dilihat dari variabel Hardiness, skor rata-rata karyawan yang belum menikah, yaitu dan karyawan yang sudah menikah Howard (1996: Qaddumi, 2011) menyatakan bahwa terdapat hubungan antara kepribadian hardiness dengan status pernikahan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hajebi, Emami, Hosseinzadeh, dan Khajeian (2016) yang bahwa status pernikahan memiliki hubungan dengan hardiness karyawan. Lamanya masa bekerja merupakan karakteristik individu yang merujuk pada unsur demografik pada suatu pekerjaan (Yanuardi, 2015).Berdasarkan data diatas rata-rata skor tertinggi variabel hardiness diperoleh kelompok dengan lama bekerja 4-6 bulan dengan rata-rata skor Berkaitan dengan lamanya masa kerja dengan hardiness, Sandhu, Sharma dan Singh (2009) melakukan penelitian pada pelatih atlet olahraga. Mereka menemukan bahwa, semakin lama masa kerja atau pengalaman pelatih, maka semakin tinggi pula hardiness mereka. 59

35 Berdasarkan tingkat pendidikannya,peneliti memperoleh 4 (empat) kelompok yang berasal dari tingkat pendidikan yang berbeda. Dapat dilihat bahwa karyawan dengan tingkat pendidikan Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) memiliki skor tertinggi dengan nilai 55.00, selanjutnya disusul oleh kelompok dengan pendidikan Sarjana(Strata-I) dengan rata-rata Tingkat pendidikan dalam setting kerja memiliki pengaruh pada insentif atau gaji (Qaddumi, 2011) dan Intelligence Quotient (IQ) yang secara tidak langsung memiliki hubungan dengan hardiness (Goleman, 2002: Olivia, 2014). Selanjutnya, peneliti mengelompokan sampel ke dalam tiga posisi di tempat kerja, yaitu staff, manager dan CEO (Chief Executive Officer). Penelitian menemukan bahwa skor hardiness tertinggi dilihat dari masing-masing aspek terdapat pada sampel yang bekerja sebagai manager. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Judkins (2005) bahwa, posisi manager memiliki hubungan dengan variabel psikologi yaitu hardiness. Maddi (2013) juga menyatakan bahwa karyawan yang bekerja di bidang Informasi dan Teknologi memiliki variabel psikologis hardiness. Hal ini sejalan dengan karakteristik karyawan e-commerceitu sendiri, yang bekerja dibidang Informasi dan Teknologi. 60

36 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian diatas, bab ini akan menjelaskan beberapa kesimpulan dan saran. Saran dibagi menjadi dua, yaitu saran metodologis dan praktis. Berikut merupakan pemaparannya. I. Kesimpulan a. Rata-rata skor hardiness karyawan yang bekerja pada perusahaan e- commerce di Kota Medan lebih tinggi dari rata-rata skor hardiness pada umumnya. b. Karyawan yang bekerja pada perusahaan e-commerce di Kota Medan yang memiliki kategori skor Tinggi lebih banyak dibandingkan dengan karyawan yang memiliki skor Rendah. c. Rata-rata skor hardiness lebih tinggi ditemukan pada karyawan dengan jenis kelamin Laki-laki, Suku Melayu, rentang usia tahun, berstatus Belum Menikah, lama bekerja 4-6 bulan, tingkat pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), bekerja sebagai programmer dan business consultant, dan bekerja pada perusahaan consumer to consumer e- commerce (C2C e-commerce). 61

37 II. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dipaparkan, maka peneliti mengajukan beberapa saran metodologis dan saran praktis sebagai berikut: a. Saran Metodologis i. Bagi penelitian selanjutnya yang hendak meneliti variabel hardiness, diharapkan untuk memperbanyak jumlah aitem. ii. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat menemukan variabelvariabel lain yang berkaitan dengan hardiness pada perusahaan e- commerce. b. Saran Praktis i. Hasil penelitian diatas menemukan adanya faktor-faktor penting variabel hardiness pada setting perusahaan. Gambaran hardiness pada karyawan e-commerce di Kota Medan diharapkan dapat berguna sebagai sumber informasi dan hal-hal yang berkaitan dengan variabel demografisnya. 62

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat korelasional, yaitu penelitian yang digunakan untuk melihat hubungan antara variabel yang diprediksi memiliki hubungan. A. IDENTIFIKASI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang digunakan Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif adalah metode yang menekankan analisisnya pada datadata numerical (angka)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan antara kualitas

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan antara kualitas BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi, karena penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan antara kualitas kehidupan bekerja dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka-angka,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Yakni penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada pola-pola numerikal (angka)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisikan pernyataan penelitian, hipotesis penelitian, variabel penelitian, responden penelitian, alat ukur penelitian, prosedur penelitian, dan metode analisis data.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identivikasi Variabel Penelitian Dalam penelitian ini rancangan penelitian yang akan digunakan adalah jenis penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. RANCANGAN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan Kuantitatif. Metode yang digunakan adalah multikorelasional yakni menghubungkan dua variabel konsep diri dan kinerja,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional 1. Variabel penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya kepemimpinan partisipatif dan Work

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerik dan. signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerik dan. signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 2004). 53 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan Survei (metode survei). Kasiram (2008) dalam bukunya Metodologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Pendekatan pendekatan kuantitatif menekankan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 37 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan di dua lokasi yaitu di kampus program studi Teknik Sipil Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Dan Definisi Operasional 1. Variabel Menurut Sugiyono (2011), variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. secara objektif (Notoatmodjo, 2005). mahasiswa semester akhir Fakultas Psikologi dan Kesehatan.

BAB III METODE PENELITIAN. secara objektif (Notoatmodjo, 2005). mahasiswa semester akhir Fakultas Psikologi dan Kesehatan. BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif yang merupakan suatu metode penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian dalam suatu penelitian ilmiah digunakan sebagai pedoman bagi peneliti untuk melakukan penelitian. Jenis penelitian pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu: 1. Variabel bebas : locus of control, terbagi dua yaitu locus of control internal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini pada dasarnya adalah penelitian kuantitatif, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini pada dasarnya adalah penelitian kuantitatif, penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini pada dasarnya adalah penelitian kuantitatif, penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan angkaangka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untuk menguji hipotesis penelitian, sebelumnya akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif. Penelitian ini menggunakan analisis komparatif atau analisis perbedaan yang artinya bentuk analisis variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan teknik komparatif. Penelitian dengan teknik komparatif yakni jenis penelitian yang bertujuan membandingkannya dengan melihat persamaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan di uraikan tentang tipe penelitian, identifikasi variabel penelitian, defenisi operasional variabel penelitian, populasi dan teknik pengambilan sampel, metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metodologi dalam penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ditandai dengan serangan sakit kepala, mual, susah tidur, kurang nafsu

BAB III METODE PENELITIAN. ditandai dengan serangan sakit kepala, mual, susah tidur, kurang nafsu BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Burnout Burnout mempunyai lima dimensi utama, yaitu: (1) Kelelahan fisik, ditandai dengan serangan sakit kepala, mual, susah tidur, kurang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa. BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian yang bersifat kuantitatif, karena menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian kuantitatif, seperti yang dijelaskan oleh Arikunto (006. 1) bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menurut Usman (1996:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian Penelitian ini dilakukan di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang asuransi jiwa, yaitu PT. Prudential Life Assurance (Prudential

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yang mana kuantitif sendiri diartikan sebagai sebuah metode yang digunakan untuk menguji teori tertentudengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berdasarkan angka-angka yang diperoleh dari hasil analitik statistik

BAB III METODE PENELITIAN. berdasarkan angka-angka yang diperoleh dari hasil analitik statistik BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk dalam pendekatan kuantitatif yang mempunyai tata cara dengan pengambilan keputusan interpretasi data dan kesimpulan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y) BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Korelasi (hubungan) dalam penelitian ini, digunakan untuk melihat hubungan antar variabel yang digunakan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara memecahkan persoalan dalam penelitian ilmiah tidaknya suatu penelitian sangat tergantung pada metodologi yang digunakan (Sumadi Suryabrata, 000:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2006:12). hubungan Academic Self Concept dan Konformitas Terhadap Teman Sebaya

BAB III METODE PENELITIAN. penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2006:12). hubungan Academic Self Concept dan Konformitas Terhadap Teman Sebaya BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian pada pendekatan ini adalah kuantitatif yaitu penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dalam prosesnya banyak mengunakan angka-angka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian komparatif untuk mengetahui perbedaan hardiness mahasiswa lakilaki dan mahasiswa perempuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Pendidikan Indonesia, yang beralamat di Jalan Setiabudhi No. 229 Bandung, Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1996). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1996). Dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Metode penelitian korelasional digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi dan metode

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi dan metode BAB III METODE PEELITIA Metode penelitian merupakan usaha untuk menjawab permasalahan, memahami peraturan, dan memprediksikan keadaan dimasa yang akan dating (ursalam, 2001). Pada bab ini akan diuraikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan deskriptif korelasional. Penelitian dengan pendekatan kuatitatif menekankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan pada data- data numerical atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian dibagi atas dua macam, yaitu:

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. responden disetiap rangkap kuesioner yang terdiri dari :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. responden disetiap rangkap kuesioner yang terdiri dari : BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Subyek Penelitian Sebelum melakukan pengujian statistik terlebih dahulu penelitit melihat profil remaja sebagai responden. Peneliti menyertakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Fakultas Psikologi dan Kesehatan dan Fakultas Ekonomi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Fakultas Psikologi dan Kesehatan dan Fakultas Ekonomi 68 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Subjek Subyek penelitian atau populasi ini adalah Mahasiswa Semester 8 yang berada di Fakultas Psikologi dan Kesehatan dan Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan menampilkan hasil berupa angka-angka. Sedangkan metode dalam

BAB III METODE PENELITIAN. dan menampilkan hasil berupa angka-angka. Sedangkan metode dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Karena dalam pengolahan data peneliti menggunakan perhitungan statistik yang telah baku dan menampilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau angka

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau angka BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau angka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah 20 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah atau prosedur kerja sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yaitu variabel independent (bebas) dan variabel dependet (terikat).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Variabel penelitian memiliki beberapa jenis, pada peneltian ini jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah atau prosedur kerja sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, yang suatu penelitian dituntut menggunakan angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kebermaknaan Hidup sebagai variabel tunggal. hidup, dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

BAB III METODE PENELITIAN. Kebermaknaan Hidup sebagai variabel tunggal. hidup, dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya. BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan 36 BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABEL DAN DEFENISI OPERASIONAL 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel independen (bebas) adalah Brand Image sedangkan variabel dependen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. angka yang diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. angka yang diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau angka yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini adalah cara-cara berfikir dan berbuat yang dipersiapkan dengan baik untuk mengadakan penelitian dan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan. B. Identifikasi Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan. B. Identifikasi Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan komparatif, yang membandingkan peluang pengembangan karir laki-laki dan perempuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional yaitu suatu cara untuk menemukan hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Untuk dapat meneliti konsep empirik, konsep tersebut harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Menurut Arikunto (2006), variabel adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dua nilai atau lebih. Motivasi, IQ, dan semua atribut dari manusia bisa

BAB III METODE PENELITIAN. dua nilai atau lebih. Motivasi, IQ, dan semua atribut dari manusia bisa BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL Menurut Nisfiannoor (2009), variabel adalah suatu atribut atau sifat yang mempunyai variasi atau macam-macam nilai. Variabel dapat memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan 22 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang berisikan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam mengumpulkan data dengan tujuan dapat menjawab masalah dalam penelitian. Melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, 33 BAB III METODE PENELITIAN Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena melalui proses tersebut dapat ditemukan apakah hasil dari suatu penelitian dapat dipertanggungjawabkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diolah dengan metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. diolah dengan metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, identifikasi variabel penelitian, definisi operasional, subjek penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, identifikasi variabel penelitian, definisi operasional, subjek penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan unsur penting dalam penelitian ilmiah, karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat menemukan apakah penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan hasilnya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah : BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel tergantung : Kepuasan Kerja (Job Satisfaction) 2. Variabel bebas : Kebermaknaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, karena BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, karena menggunakan data berupa angka-angka, kemudian dianalisa. Karena angka-angka tersebut sesudah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Rancangan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka-angka, mulai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 57 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Variabel adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah 23 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah atau prosedur kerja sehingga

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian dimulai dengan pembuatan Skala Intensitas Penggunaan Gadgets dan Skala Perilaku Prososial yang telah disusun sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu 1. Variabel terikat: Kebermaknaan Hidup (Y) 2. Variable bebas : Motivasi Kerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel terikat : Learned Helplessness Variabel bebas : Status kelas: - Kelas Reguler - Kelas Unggulan B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperan dalam 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan satu bentuk penelitian deskriptif dengan menggunakan teknik korelasi. Penelitian dengan teknik korelasi merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Di bagian lain Kerlinger menyatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Setelah menelaah dan didasari teori yang telah ada dipaparkan pada bab B. DEFENISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Setelah menelaah dan didasari teori yang telah ada dipaparkan pada bab B. DEFENISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. IDENTIFIKASI VARIABEL Setelah menelaah dan didasari teori yang telah ada dipaparkan pada bab sebelumnya dan dipertegas oleh hipotesis maka yang akan menjadi Variabel yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain komparasional menurut Arikunto (2010:310) menyebutkan bahwa penelitian membandingkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dan mengkorelasikan variabel tanpa melakukan treatmen selama

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dan mengkorelasikan variabel tanpa melakukan treatmen selama BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif korelasional, di sini penulis hanya bermaksud untuk mengumpulkan data dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian sebab metode penelitian menyangkut cara yang benar dalam

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian sebab metode penelitian menyangkut cara yang benar dalam BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan salah satu elemen penting dalam suatu penelitian sebab metode penelitian menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisis data, dan pengambilan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan locus of control dengan stres kerja karyawan CV. Duta Malang. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan locus of control dengan stres kerja karyawan CV. Duta Malang. Metode 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai hubungan locus of control dengan stres kerja karyawan CV. Duta Malang. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode korelasional, yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian adalah proses yang sistematik, terencana, dan dan terkontrol

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian adalah proses yang sistematik, terencana, dan dan terkontrol BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian adalah proses yang sistematik, terencana, dan dan terkontrol dari beberapa tahapan yang logis. Sedangkan rancangan penelitian merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat. 0 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat.. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan suatu bentuk penelitian deskriptif dengan menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Subyek Penelitian Gambaran umum subjek penelitian ini diperoleh dari data yang diisi responden, yaitu inisial, usia, jenis kelamin responden,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Defenisi Operasional Variabel Penelitian, (C) Populasi, Sampel, Teknik

BAB III METODE PENELITIAN. Defenisi Operasional Variabel Penelitian, (C) Populasi, Sampel, Teknik BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini peneliti akan menjelaskan tentang metode yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi: (A) Identifikasi Variabel Penelitian, (B) Defenisi Operasional Variabel

Lebih terperinci

membeli aksesoris yang sedang menjadi trend dengan kepercayaan diri pada siswi kelas XI jurusan sekretaris SMK Kristen 1 Salatiga.

membeli aksesoris yang sedang menjadi trend dengan kepercayaan diri pada siswi kelas XI jurusan sekretaris SMK Kristen 1 Salatiga. 2 Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional dimana penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan, meringkas berbagai kondisi, berbagai situasi atau berbagai variabel yang timbul dimasyarakat yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini. BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untuk menguji hipotesis penelitian, sebelumnya akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kejadian dengan melihat penyebab-penyebabnya. Teknik analisis komparasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kejadian dengan melihat penyebab-penyebabnya. Teknik analisis komparasional BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain dalam penelitian ini bersifat komparasional. Desain komparasional menurut Arikunto (2010 ) menyebutkan bahwa penelitian membandingkan dua kejadian

Lebih terperinci