Modul Bimbingan Belajar untuk Mereduksi Perilaku Prokrastinasi Akademik Peserta Didik SMP

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Modul Bimbingan Belajar untuk Mereduksi Perilaku Prokrastinasi Akademik Peserta Didik SMP"

Transkripsi

1 CONSILIUM : Jurnal Program Studi Bimbingan dan Konseling First Published Vol 4 (2) December 2016 CONSILIUM Modul Bimbingan Belajar untuk Mereduksi Perilaku Prokrastinasi Akademik Peserta Didik SMP Woro Kinanta Legi, Asrowi, Wardatul Djannah Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP, Universitas Sebelas Maret kinantananta@gmail.com Abstract: The purpose of this research was to produce a module of learning guidance that was proper and effective as the media development of learning guidance services to reduce students academic procrastination behavior SMP. This research was a Research and development. The result of the analysis showed that the index test results of the expert validation test was therefore it can be concluded that the valuation module of learning guidance by experts have excellent validity with the level of reliability almost perfect agreement. Test on a small group of practitioners was0.777 therefore it can be concluded that the learning guidance module has a good validity with the level of reliability substantial agreement. The value of small group test at learners was 173 therefore it can be concluded that learning guidance module assessment from the students was included in the very appropriate category. The results of the validation test supported by effectiveness test to several student that was effective for reducing students academic procrastination behavior. Keywords: development, Learning guidance module, Academic procrastination Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan modul bimbingan belajar yang layak dan efektif sebagai pengembangan media layanan bimbingan belajar untuk mereduksi perilaku prokrastinasi akademik peserta didik SMP. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Hasil analisis menunjukkan bahwa indeks hasil uji validasi ahli sebesar 0,866 maka dapat disimpulkan bahwa penilaian modul bimbingan belajar menurut ahli memiliki validitas sangat baik dengan tingkat kehandalan almost perfect agreement. Uji kelompok kecil pada praktisi sebesar 0,777 maka dapat disimpulkan bahwa modul bimbingan belajar memiliki validitas yang baik dengan tingkat kehandalan substantial agreement. Nilai uji kelompok kecil pada peserta didik sebesar 173 maka dapat disimpulkan bahwa penilaian modul bimbingan belajar menurut peserta didik termasuk kategori sangat sesuai. Hasil dari uji validasi tersebut didukung dengan hasil uji keefektifan produk terhadap sekelompok siswa yang menunjukkan bahwa modul bimbingan belajar yang dikembangkan efektif untuk mereduksi perilaku prokrastinasi akademik peserta didik SMP. Kata kunci: pengembangan, modul, bimbingan belajar, Prokrastinasi akademik. PENDAHULUAN Secara psikologi peserta didik Sekolah Menengah Pertama (SMP) tengah memasuki masa pubertas, yakni suatu masa ketika individu mengalami transisi dari masa kanak-kanak menuju masa remaja (adolescence). Sebagian Ahli memandang bahwa peserta didik Sekolah Menengah Pertama (SMP) tengah memasuki masa remaja awal. Masa remaja awal ditandai dengan adanya berbagai perubahan, baik secara fisik maupun psikis, yang dapat menimbulkan problema atau masalah tertentu bagi si remaja. Salah satunya adalah masalah dalam hal belajar. Belajar merupakan tugas utama seorang peserta didik, namun tidak semua peserta didik memiliki pengelolaan belajar yang baik, khususnya dalam pengelolaan waktu. Pengelolaan waktu belajar yang kurang baik mengakibatkan peserta didik sering melakukan penundaan dalam mengerjakan tugas-tugas akademik. Fenomena umum di jaman yang semakin modern ini, pelajar banyak menghabiskan waktu hanya untuk urusan hiburan semata dibandingkan dengan urusan akademik. Hal ini terlihat dari kebiasaaan suka begadang. jalan-jalan di mall This is an open access article distributed under the terms of the Creative Commons Attribution 4.0 International License (

2 atau plaza, menonton televisi hingga berjam-jam, kecanduan game online dan suka menunda waktu pekerjaan. (Savira F dan Suharsono Y, 2013:66) Ketika peserta didik tidak dapat memanfaatkan waktu belajar dengan baik, sering mengulur waktu dengan melakukan kegiatan yang tidak bermanfaat sehingga waktu terbuang dengan sia-sia. Tugas akademik terbengkalai dan penyelesaian tugas tidak maksimal pada akhinya menjadikan kegagalan atau terhambatnya seorang peserta didik meraih kesuksesan. Kegagalan atau kesuksesan individu sebenarnya bukan karena faktor intelegensi semata namun salah satunya adalah kebiasaan melakukan penundaan terutama dalam penyelesaian tugas akademik yang disebut dengan prokrastinasi akademik. (Savira F dan Suharsono Y, 2013:66) Solomon & Rothblum (1984: 503) mengatakan Procrastination, the act of needlessly delaying tasks to the point of experiencing subjective discomfort, is an all- too-familiar problem. Pernyataan ini menjelaskan bahwa suatu penundaan dikatakan sebagai prokrastinasi apabila penundaan itu dilakukan pada tugas yang penting, dilakukan berulang-ulang secara sengaja, menimbulkan perasaan tidak nyaman, serta secara subyektif dirasakan oleh seorang prokrastinator. Dalam kaitannya dengan lingkup akademik, prokrastinasi dijelaskan sebagai perilaku menunda tugas-tugas akademis (seperti: mengerjakan pekerjaan rumah (PR), mempersiapkan diri untuk ujian, atau mengerjakan tugas makalah) sampai batas akhir waktu yang tersedia. Berdasarkan observasi yang dilakukan saat melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) oleh peneliti dengan mengamati kegiatan belajar peserta didik di sekolah, ada beberapa peserta didik diantara mereka yang masih belum dapat mengelola waktu belajar dengan baik, bahkan sebagian besar peserta didik di SMP Negeri 2 Kartasura masih belum memiliki kemampuan dalam mengelola waktu, di antaranya yaitu jadwal belajar yang tidak menentu, menggunakan Sistem Kebut Semalam (SKS) dalam menghadapi ujian semester, serta terlambat dalam mengumpulkan tugas. Perilaku tersebut tentunya bukan termasuk perilaku yang baik dan dapat melekat dalam pribadi peserta didik serta menjadi kebiasaan buruk apabila dilakukan secara terus menerus. Berdasarkan wawancara peneliti dengan guru Bimbingan dan Konseling (BK), prokrastinasi tersebut sudah sering ditemui di kalangan peserta didik SMP Negeri 2 Kartasura. Hampir pada setiap mata pelajaran peserta didik banyak yang melakukan prokrastinasi. Boleh dikatakan hanya ada beberapa peserta didik saja yang memiliki kedisiplinan dalam membagi waktu belajar. Selain itu juga peserta didik cenderung melakukan prokrastinasi karena mereka ingin menghindari tugas yang mereka anggap sulit pada mata pelajaran tertentu. Hal senada juga diungkapkan oleh beberapa guru mata pelajaran di SMP Negeri 2 Kartasura bahwa hampir disetiap mata pelajaran selalu ada peserta didik yang menjadi pelaku prokrastinasi. Bukti lain ditunjukkan dengan angket studi pendahuluan tentang prokrastinasi akademik yang dibagikan kepada 91 peserta didik SMP Negeri 2 Kartasura. Dari pengisian angket tersebut diperoleh data yang menunjukkan 31 peserta didik atau 34,07% prokrastinasi akademik kategori tinggi, 42 peserta didik atau 46,15% prokrastinasi akademik kategori sedang, dan 18 peserta didik atau 19,78% prokrastinasi akademik kategori rendah. Jika dilihat dari hasil angket menunjukkan bahwa sebagian besar peserta didik melakukan prokrastinasi akademik. Prokrastinasi akademik merupakan tindakan yang tidak baik jika terus dibiarkan. Prokrastinasi adalah menunda dengan sengaja kegiatan yang diinginkan walaupun individu mengetahui bahwa perilaku penundaanya tersebut dapat menghasilkan dampak buruk. Sirois (2004: ) mengatakan bahwa A variety of negative outcomes have been linked to procrastination including poor academic performance, higher stress, increased illness, and higher anxiety when recalling procrastinating behavior. Konsekuensi negatif yang timbul dari perilaku menunda, yaitu: performa akademik yang rendah, stres yang tinggi, 86

3 menyebabkan penyakit, dan kecemasan yang tinggi. Dampak negatif dari prokrastinasi jelas tidak menguntungkan bagi siapapun, jika performa akademik rendah bisa jadi seseorang tidak naik kelas. Jika memiliki stress tinggi, bagaimana seseorang dapat menjalani kehidupan sehari- hari dengan wajar. Mengakibatkan penyakit, jelas sekali merupakan hal buruk. Dan memiliki kecemasan yang tinggi, kehidupan tidak akan benar-benar dijalani dengan kebahagiaan. Guru BK SMP Negeri 2 Kartasura mengalami berbagai hambatan dalam menangani prokrastinasi yang ada di sekolah tersebut. Karena kerterbatasan jam masuk kelas yaitu satu jam pelajaran (40 menit) per kelas dalam seminggu. Waktu 40 menit tersebut juga tidak efektif karena partisipasi dari peserta didik sendiri rendah. Salah satu faktanya adalah tidak adanya bahan ajar yang menarik dan mendukung akan permasalahan tersebut juga mempersulit guru untuk menangani masalah tersebut. Modul merupakan bahan belajar terprogram yang disusun sedemikian rupa dan disajikan secara terpadu, sistematis, serta terperinci. Dengan mempelajari materi modul, peserta didik diarahkan pada pencarian suatu tujuan melalui langkah-langkah belajar tertentu, karena modul merupakan paket program untuk keperluan belajar. Satu paket program modul, terdiri dari komponen-komponen yang berisi tujuan belajar, bahan belajar, metode belajar, alat dan sumber belajar, dan sistem evaluasi Modul merupakan salah satu media atau alat bantu belajar yang memungkinkan peserta didik mempelajarinya sendiri dirumah. Selain itu dengan adanya modul dapat mengatasi keterbatasan jam masuk kelas bagi guru pembimbing. Peneliti menggunakan pengembangan modul karena modul merupakan salah satu cara yang dianggap efektif untuk mengatasi prokrastinasi akademik. Selain itu tampilan gambar dalam sebuah modul dapat menarik perhatian peserta didik dan mempermudah peserta didik dalam memahami isi materi dalam modul. Peserta didik juga dapat belajar mandiri meskipun tidak disampaikan secara langsung oleh narasumber. Modul dapat membuat peserta didik belajar secara mandiri, namun guru BK tetap harus membimbing peserta didik dalam memahami isi materi yang ada di dalam modul supaya peserta didik tidak menyalahgunakan isi materi yang ada didalam modul tersebut. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian dan Pengembangan (Research dan Development/ R&D). Secara sederhana R&D bisa didefinisikan sebagai metode penelitian yang secara sengaja, sistematis, bertujuan/diarahkan untuk mencaritemukan, merumuskan, memperbaiki, mengembangkan, menghasilkan, menguji keefektifan produk, model, metode/strategi/cara, jasa, prosedur tertentu yang lebih unggul, baru, efektif, efesien, produktif, dan bermakna. (Putra N, 2012:67). Pengumpulan data merupakan langkah yang dilakukan untuk menghimpun semua data yang diperlukan dalam penelitian dengan menggunakan suatu alat tertentu yang disebut instrument pengumpulan data. Instrument pengumpulan data diawali dengan proses pembuatan kisi-kisi agar aspek-aspek dan indikator-indikator yang akan diukur tidak menyimpang dari tujuan yang ingin dicapai serta tepat pada sasaran penelitian ini. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari empat jenis, yakni instrumen angket prokrastinasi akademik, instrument wawancara, dan instrument penilaian produk. Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Bimbingan belajar, sedangkan variabel terikatnya adalah Prokrastinasi Akademik. Bimbingan belajar adalah layanan yang dilakukan untuk membantu peserta didik agar dapat memahami diri dan cara belajar yang tepat sehingga dapat mengatasi kesulitan-kesulitan belajar yang dihadapi. Sedangkan prokrastinasi akademik merupakan tindakan menunda menyelesaikan tugas-tugas yang dapat di ukur dan diamati dengan ciri-ciri seperti penundaan, kelambanan, kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual serta aktivas lain yang lebih menyenangkan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Kappa dan uji t. Uji Kappa digunakan untuk menentukan indeks hasil uji ahli dan uji kelompok kecil pada 87

4 praktisi. Uji t digunakan untuk membandingkan keadaan sebelum dan sesudah diberikan perlakuan atau treatment. HASIL Dalam penelitian pengembangan ini dilakukan uji validasi terhadap produk. Dari Hasil analisis menunjukkan bahwa indeks hasil uji validasi ahli sebesar 0,866 maka dapat disimpulkan bahwa penilaian modul bimbingan belajar menurut ahli memiliki validitas sangat baik dengan tingkat kehandalan almost perfect agreement. Uji kelompok kecil pada praktisi sebesar 0,777 maka dapat disimpulkan bahwa modul bimbingan belajar memiliki validitas yang baik dengan tingkat kehandalan substantial agreement. Nilai uji kelompok kecil pada peserta didik sebesar 173 maka dapat disimpulkan bahwa penilaian modul bimbingan belajar menurut peserta didik termasuk kategori sangat sesuai. Diperoleh t hitung 10,508 dan t tabel 2,045 dengan signifikansi 0,05. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa t hitung > t tabel yaitu 10,508> 2,045, berarti hipotesis terbukti. Adapun perbedaan skor pretest dan posttest dapat dilihat pada Gambar Nilai Pretest Post-test Subjek Gambar 1. Perbandingan Skor Pretest dan Posttest PEMBAHASAN Dalam penelitian dan pengembangan ini, perilaku prokrastinasi akademik peserta didik dapat tereduksi dengan bantuan produk yang telah dirancang dan divalidasi. Hasil penelitian menunjukkan produk telah teruji secara konsep maupun empirik. Hasil uji ahli dan praktisi memiliki nilai menunjukkan bahwa buku panduan memiliki nilai yang sangat baik dan layak untuk digunakan. Selain itu, dari 30 subjek penelitian dan pengembangan yang telah dianalisis, menunjukkan adanya peningkatan perolehan skor setelah dilakukan posttest. Skor yang meningkat tersebut menandakan bahwa perilaku prokrastinasi akademik peserta didik tereduksi atau mengalami penurunan. Skor terendah peserta didik saat pretest adalah 90, setelah diberi perlakuan skor posttest terendah menjadi 119. Skor tertinggi pretest adalah 141, setelah diberi perlakuan skor posttest tertinggi adalah 152 dengan rata-rata tingkat kenaikan adalah 10,13%. Berdasarkan data hasil penelitian dapat diketahui bahwa skor peserta didik mengalami peningkatan. Artinya, perilaku prokrastinasi akademik peserta didik mengalami penurunan atau tereduksi. Data peningkatan skor angket pretest dan posttest dapat dilihat pada Gambar 1. Pada pengujian hipotesis 88

5 menggunakan uji-t juga dapat dilihat bahwa nilai t hitung lebih besar dari t tabel yaitu 10,508>2,045. Artinya ada perbedaan yang signifikan penerapan model bimbingan belajar untuk mereduksi perilaku prokrastinasi akademik sebelum dan sesudah diberikan treatment diterima kebenarannya. Dalam penelitian ini prokrastinasi akademik tereduksi karena adanya media pembelajaran yang sesuai untuk mengatasi permasalahan tersebut, yaitu menggunakan model bimbingan belajar dengan modul. Modul tersebut dapat digunakan untuk mereduksi prokrastinasi akademik peserta didik SMP karena berisi cara mengatasi prokrastinasi akademik. Adapun cara mengatasi prokrastinasi menurut Cher, T.A (2012:7) yaitu bersikap praktis, mengubah pola pikir, mengatasi rintangan, berusaha dan bergerak maju, belajar untuk menghormati, mengakui kekhawatiran, berpikir insentif untuk mendorong diri sendiri, berlatih kebiasaan sekarang. Karena jika prokrastinasi akademik dibiarkan begitu saja akan memberikan dampak buruk bagi peserta didik. Menurut Knaus (dalam Pertiwi, 2014:19) perilaku menunda dapat mempengaruhi keberhasilan akademik dan pribadi individu. Sirois (2004: ) juga mengatakan bahwa A variety of negative outcomes have been linked to procrastination including poor academic performance, higher stress, increased illness, and higher anxiety when recalling procrastinating behavior. Konsekuensi negatif yang timbul dari perilaku menunda, yaitu performa akademik yang rendah, stres yang tinggi, menyebabkan penyakit, dan kecemasan yang tinggi. Dampak negatif dari prokrastinasi jelas tidak menguntungkan bagi siapapun, jika performa akademik rendah bisa jadi seseorang tidak naik kelas. Jika memiliki stress tinggi, bagaimana seseorang dapat menjalani kehidupan sehari-hari dengan wajar. Mengakibatkan penyakit, jelas sekali merupakan hal buruk. Dan memiliki kecemasan yang tinggi, kehidupan tidak akan benar-benar dijalani dengan kebahagiaan. Jadi apabila prokrastinasi akademik dibiarkan begitu saja dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain, maka dari itu perlunya diberikan layanan model bimbingan belajar untuk mereduksi perilaku prokrastinasi akademik. SIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, telah dirumuskan kesimpulannya sebagai berikut. Penelitian modul bimbingan belajar untuk mereduksi perilaku prokrastinasi akademik telah menghasilkan produk berupa modul yang telah teruji secara konsep maupun empirik. Dari penilaian ahli, praktisi dan peserta didik, produk tersebut memiliki nilai baik, sehingga layak untuk digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul bimbingan belajar dapat mereduksi prokrastinasi akademik. Dibuktikan dengan perubahan skor pretest dan posttest. Skor terendah peserta didik saat pretest adalah 90, setelah diberi perlakuan skor posttest terendah menjadi 119. Skor tertinggi pretest adalah 141, setelah diberi perlakuan skor posttest tertinggi adalah 152 dengan rata-rata tingkat kenaikan adalah 10,13%. Berdasarkan data hasil penelitian dapat diketahui bahwa skor peserta didik mengalami peningkatan. Artinya, perilaku prokrastinasi akademik peserta didik mengalami penurunan atau tereduksi. Pada pengujian hipotesis menggunakan uji-t juga dapat dilihat bahwa nilai t hitung lebih besar dari t tabel yaitu 10,508>2,045. Artinya ada perbedaan yang signifikan penerapan modul bimbingan belajar untuk mereduksi perilaku prokrastinasi akademik sebelum dan sesudah diberikan treatment diterima kebenarannya. DAFTAR PUSTAKA Cher, T.A. (2012). Mengapa Menunda? Panduan Bagi Kaum Remaja untuk Mengatasi Penundaan. Jakarta: PT.Indeks. Pertiwi, D.S. (2014). Hubungan Antara Gaya Pengasuhan Orang Tua Otoriter dengan Kecenderungan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Angkatan

6 Fakultas Psikologi Universitas Hang Tuah Surabaya. Diperoleh pada 15 Mei 2015, dari Putra, N. (2011). Research Development Penelitian dan Pengembangan: Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Savira, F. & Suharsono, Y. (2013). Self-Regulated Learning (SLR) dengan Prokrastinasi Akademik pada Siswa Akselerasi. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 01(01), Sirois, F. M. (2004). Procrastination and counterfactual thinking: Avoiding what might have been, British Journal of Social Psychology, 43, Solomon, L.J. & Rothblum, E.D. (1984). Academic Procrastination: Frequency and Cognitive Behavioral Correlates. Journal of Counseling Psychology, 31 (04),

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara psikologi peserta didik Sekolah Menengah Pertama (SMP) tengah memasuki masa pubertas, yakni suatu masa ketika individu mengalami transisi dari masa kanak-kanak

Lebih terperinci

MODUL BIMBINGAN BELAJAR UNTUK MEREDUKSI PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 2 KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

MODUL BIMBINGAN BELAJAR UNTUK MEREDUKSI PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 2 KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 MODUL BIMBINGAN BELAJAR UNTUK MEREDUKSI PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 2 KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh : WORO KINANTA LEGI K3111068 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian dan Pengembangan (Research dan Development/ R&D). Secara sederhana R&D bisa didefinisikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kata, mahasiswa adalah seorang agen pembawa perubahan, menjadi seorang

BAB I PENDAHULUAN. kata, mahasiswa adalah seorang agen pembawa perubahan, menjadi seorang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menyandang gelar mahasiswa merupakan suatu kebanggaan sekaligus tantangan. Betapa tidak, ekspektasi dan tanggung jawab yang diemban oleh mahasiswa begitu besar. Pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekolah tertentu. Siswa SMP dalam tahap perkembangannya digolongkan

BAB I PENDAHULUAN. sekolah tertentu. Siswa SMP dalam tahap perkembangannya digolongkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Siswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di suatu lembaga sekolah tertentu. Siswa SMP dalam tahap perkembangannya digolongkan sebagai masa remaja.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada tahap perkembangan, siswa SMP dapat dikategorikan sebagai remaja awal. Pada usia remaja, pendidikan menjadi suatu kewajiban yang mutlak harus dijalani. Namun

Lebih terperinci

Efektifitas Media Gambar untuk Meningkatkan Wawasan Karir Peserta Didik Sekolah Dasar

Efektifitas Media Gambar untuk Meningkatkan Wawasan Karir Peserta Didik Sekolah Dasar CONSILIUM : Jurnal Program Studi Bimbingan dan Konseling First Published Vol 2 (2) December 2014 CONSILIUM Efektifitas Media Gambar untuk Meningkatkan Wawasan Karir Peserta Didik Sekolah Dasar Dani Wijanarko,

Lebih terperinci

SITI NURDIYANINGSIH K

SITI NURDIYANINGSIH K PENDEKATAN KONSELING KELOMPOK ANALISIS TRANSAKSIONAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1 JUMAPOLO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh SITI NURDIYANINGSIH K3111061

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FIP UNJ

HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FIP UNJ Hubungan Antara Self Efficacy Dengan Prokrastinasi Akademik Mahasiswa Jurusan Bimbingan dan... HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FIP

Lebih terperinci

Bimbingan Sosial Tentang Kecerdasan Moral untuk Meningkatkan Budi Pekerti Siswa Sekolah Dasar

Bimbingan Sosial Tentang Kecerdasan Moral untuk Meningkatkan Budi Pekerti Siswa Sekolah Dasar CONSILIUM : Jurnal Program Studi Bimbingan dan Konseling First Published Vol 3 (1) June 2015 CONSILIUM Bimbingan Sosial Tentang Kecerdasan Moral untuk Meningkatkan Budi Pekerti Siswa Sekolah Dasar Dionisia

Lebih terperinci

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application IJGC 3 (2) (2014) Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jbk PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN TERHADAP KEBIASAAN BELAJAR SISWA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang akademik, dimana hasil akhir pendidikan dapat mempengaruhi masa depan seseorang

BAB I PENDAHULUAN. bidang akademik, dimana hasil akhir pendidikan dapat mempengaruhi masa depan seseorang BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Salah satu aspek yang penting dalam kehidupan adalah kesuksesan atau kegagalan di bidang akademik, dimana hasil akhir pendidikan dapat mempengaruhi masa

Lebih terperinci

Diskusi untuk Meningkatkan Kemandirian Pengambilan Keputusan Karier Peserta Didik SMK

Diskusi untuk Meningkatkan Kemandirian Pengambilan Keputusan Karier Peserta Didik SMK CONSILIUM : Jurnal Program Studi Bimbingan dan Konseling First Published Vol 3 (1) December 2015 CONSILIUM Diskusi untuk Meningkatkan Kemandirian Pengambilan Keputusan Karier Peserta Didik SMK Rani Indri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena pada dasarnya belajar merupakan bagian dari pendidikan. Selain itu

BAB I PENDAHULUAN. karena pada dasarnya belajar merupakan bagian dari pendidikan. Selain itu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aktivitas yang berlangsung sepanjang hidup manusia. Pendidikan itu sendiri tidak dapat dipisahkan dari istilah belajar karena pada dasarnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, setiap orang dituntut untuk memiliki keahlian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, setiap orang dituntut untuk memiliki keahlian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, setiap orang dituntut untuk memiliki keahlian dalam bidang tertentu. Semakin tinggi penguasaan seseorang terhadap suatu bidang, semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu syarat tercapainya Sumber Daya

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu syarat tercapainya Sumber Daya BAB I PENDAHULUAN 1. 1. LATAR BELAKANG MASALAH Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh setiap negara. Maju tidaknya suatu negara dipengaruhi oleh faktor pendidikan. Pendidikan

Lebih terperinci

Volume 1 Nomor 1, Oktober ISSN

Volume 1 Nomor 1, Oktober ISSN PENGARUH LANYANAN KONSELING KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN BEHAVIORAL TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK SISWA KELAS XI SMK PERINTIS 29 UNGARAN TAHUN AJARAN /2015 Rahayu Praptiana Muhamad Rozikan Abstrak

Lebih terperinci

HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK

HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK JURNAL HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KARANGREJO TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 THE RELATION INTENSITY OF FACEBOOK

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN TEKNIK BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 JATISRONO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGEMBANGAN TEKNIK BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 JATISRONO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENGEMBANGAN TEKNIK BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 JATISRONO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI OLEH: WINDI ADMINI K3109080 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Prokrastinasi Akademik.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Prokrastinasi Akademik. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prokrastinasi Akademik 1. Pengertian Prokrastinasi Akademik. Secara etimologis atau menurut asal katanya, istilah prokrastinasi berasal dari bahasa latin yaitu pro atau forward

Lebih terperinci

Keefektifan Teknik Diskusi Model Jigsaw untuk Meningkatkan Rasa Percaya Diri Peserta Didik SMP

Keefektifan Teknik Diskusi Model Jigsaw untuk Meningkatkan Rasa Percaya Diri Peserta Didik SMP CONSILIUM : Jurnal Program Studi Bimbingan dan Konseling First Published Vol 2 (2) December 2014 CONSILIUM Keefektifan Teknik Diskusi Model Jigsaw untuk Meningkatkan Rasa Percaya Diri Peserta Didik SMP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan siswa sering melakukan prokrastinasi tugas-tugas akademik. Burka dan Yuen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan siswa sering melakukan prokrastinasi tugas-tugas akademik. Burka dan Yuen BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prokrastinasi merupakan salah satu masalah dalam lingkungan akademis dan siswa sering melakukan prokrastinasi tugas-tugas akademik. Burka dan Yuen (dalam Dahlan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dari pendidikan adalah membantu anak. mengembangkan potensinya semaksimal mungkin, dan karena itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dari pendidikan adalah membantu anak. mengembangkan potensinya semaksimal mungkin, dan karena itu pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan dari pendidikan adalah membantu anak mengembangkan potensinya semaksimal mungkin, dan karena itu pendidikan sangat dibutuhkan baik bagi anak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan dengan makhluk lainnya. Kelebihan yang dimiliki manusia

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan dengan makhluk lainnya. Kelebihan yang dimiliki manusia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk Tuhan yang diberi berbagai kelebihan yang membedakan dengan makhluk lainnya. Kelebihan yang dimiliki manusia adalah akal pikiran

Lebih terperinci

MEREDUKSI PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA MELALUI TEKNIK TOKEN ECONOMY

MEREDUKSI PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA MELALUI TEKNIK TOKEN ECONOMY MEREDUKSI PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA MELALUI TEKNIK TOKEN ECONOMY Mujiyati Bimbingan dan Konseling, STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung email: muji_sof1@yahoo.com Abstract The research is motivated

Lebih terperinci

NEVER BE AFRAID HUBUNGAN ANTARA FEAR OF FAILURE

NEVER BE AFRAID HUBUNGAN ANTARA FEAR OF FAILURE NEVER BE AFRAID HUBUNGAN ANTARA FEAR OF FAILURE DAN PROKRASTINASI AKADEMIK Ivan Sebastian Fakultas Psikologi, Universitas Surabaya Sebastian.ivan28@gmail.com ABSTRAK Prokrastinasi merupakan kecenderungan

Lebih terperinci

ABSTRAK Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK Program Magister Psikologi  Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Judul penelitian ini adalah Perancangan dan Uji Coba Teknik Konseling Individual dalam Menurunkan Derajat Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Magister Psikologi Yang Sedang Mengerjakan Usulan

Lebih terperinci

Konseling Kelompok dengan Teknik Self-Management untuk Meningkatkan Disiplin terhadap Tata Tertib Sekolah

Konseling Kelompok dengan Teknik Self-Management untuk Meningkatkan Disiplin terhadap Tata Tertib Sekolah CONSILIUM : Jurnal Program Studi Bimbingan dan Konseling First Published Vol 4 (1) June 2016 CONSILIUM Konseling Kelompok dengan Teknik Self-Management untuk Meningkatkan Disiplin terhadap Tata Tertib

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutlah ilmu setinggi bintang di langit, merupakan semboyan yang

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutlah ilmu setinggi bintang di langit, merupakan semboyan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Tuntutlah ilmu setinggi bintang di langit, merupakan semboyan yang sering didengungkan oleh para pendidik. Hal ini menekankan pentingnya pendidikan bagi setiap

Lebih terperinci

JURNAL OLEH: FAJAR KUSUMAJATI K

JURNAL OLEH: FAJAR KUSUMAJATI K PEMBERIAN INFORMASI TENTANG KONSEP DIRI POSITIF MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENUMBUHKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS VII SMP N 7 KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014 JURNAL OLEH: FAJAR KUSUMAJATI K3109031

Lebih terperinci

PERMAINAN KREATIF MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI POSITIF

PERMAINAN KREATIF MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI POSITIF PERMAINAN KREATIF MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI POSITIF (Penelitian Pada Peserta Didik Kelas V SD Negeri 4 Baturetno Kab. Wonogiri Tahun Ajaran 2015 / 2016) SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

Teknik Sosiodrama untuk Meningkatkan Perilaku Asertif

Teknik Sosiodrama untuk Meningkatkan Perilaku Asertif CONSILIUM : Jurnal Program Studi Bimbingan dan Konseling First Published Vol 1 (2) December 2013 CONSILIUM Teknik Sosiodrama untuk Meningkatkan Perilaku Asertif Lina Arliani, Sri Wiyanti Hidayat, Chadidjah

Lebih terperinci

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application IJGC 3 (1) (2014) Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jbk UPAYA MENGURANGI PROKRASTINASI AKADEMIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN Karya Sinulingga dan Amelia Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan amels_heart@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Dalam suatu pendidikan formal, seperti SMA/SMK terdapat dua kegiatan yang tidak dapat terpisahkan yaitu belajar dan pembelajaran. Kedua kegiatan tersebut melibatkan

Lebih terperinci

Hubungan Prokrastinasi dan Prestasi Akademik Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Ubaya. Ricky Pangestu Fakultas Psikologi

Hubungan Prokrastinasi dan Prestasi Akademik Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Ubaya. Ricky Pangestu Fakultas Psikologi Hubungan Prokrastinasi dan Prestasi Akademik Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Ubaya Ricky Pangestu Fakultas Psikologi Pangestu_ricky@yahoo.com Abstrak Penelitian ini merupakan yang bertujuan untuk memperjelas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang dan karenanya kita dituntut untuk terus memanjukan diri agar bisa

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang dan karenanya kita dituntut untuk terus memanjukan diri agar bisa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam pembangunan dan merupakan kunci utama untuk mencapai kemajuan suatu bangsa. Pendidikan dapat memotivasi terciptanya

Lebih terperinci

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application IJGC 3 (3) (2014) Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jbk KEEFEKTIFAN LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK MODELLING TERHADAP

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGGUNAAN STRATEGI SELF- REGULATED LEARNING DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK SISWA KELAS VIII SMP N 1 TAMBUN SELATAN

HUBUNGAN PENGGUNAAN STRATEGI SELF- REGULATED LEARNING DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK SISWA KELAS VIII SMP N 1 TAMBUN SELATAN Hubungan Penggunaan Strategi Self-regulated Learning Dengan Prokrastinasi Akademik Siswa Kelas VIII... 71 HUBUNGAN PENGGUNAAN STRATEGI SELF- REGULATED LEARNING DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK SISWA KELAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensinya semaksimal mungkin. Oleh. berharap agar sekolah dapat mempersiapkan anak-anak untuk menjadi warga

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensinya semaksimal mungkin. Oleh. berharap agar sekolah dapat mempersiapkan anak-anak untuk menjadi warga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan dari pendidikan adalah membantu anak mengembangkan potensinya semaksimal mungkin. Oleh karena itu pendidikan sangat dibutuhkan baik bagi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA.

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA. PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA Mita Soviana 1), Syifa ul Gummah 2), L. Habiburahman 3) 1) Pemerhati Program Studi Pendidikan Fisika, FPMIPA IKIP

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Proktastinasi Akademik a. Pengertian Prokrastinasi Akademik Prokrastinasi berasal dari bahasa Latin yaitu procrastination, yang merupakan kombinasi dari kata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semester (SKS). Dalam Sistem Kredit Semester terdapat satuan kredit yang

BAB I PENDAHULUAN. Semester (SKS). Dalam Sistem Kredit Semester terdapat satuan kredit yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pendidikan Perguruan Tinggi di Indonesia menggunakan Sistem Kredit Semester (SKS). Dalam Sistem Kredit Semester terdapat satuan kredit yang menyatakan

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN PELATIHAN KESADARAN DIRI

KEEFEKTIFAN PELATIHAN KESADARAN DIRI KEEFEKTIFAN PELATIHAN KESADARAN DIRI (SELF-AWARENESS TRAINING) SEBAGAI BIMBINGAN UNTUK MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 2 NGADIROJO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN AJARAN 2015/2016

Lebih terperinci

Windha Silviana Program Studi Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya

Windha Silviana Program Studi Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Pengembangan Modul Powerpoint Pada Program Pendidikan D1 (Prodistik)... PENGEMBANGAN MODUL POWERPOINT PADA PROGRAM PENDIDIKAN D1 (PRODISTIK) UNTUK SEMESTER II DI MAN MOJOSARI Windha Silviana Program Studi

Lebih terperinci

[ISSN VOLUME 3 NOMOR 2, OKTOBER] 2016

[ISSN VOLUME 3 NOMOR 2, OKTOBER] 2016 EFEKTIVITAS KONSELING KELOMPOK RASIONAL EMOSI KEPERILAKUAN UNTUK MENGURANGI PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA KELAS XII MIPA SMA N 2 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Desi haryanti, Tri Hartini

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PROKRASTINASI DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MURIA KUDUS

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PROKRASTINASI DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MURIA KUDUS HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PROKRASTINASI DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MURIA KUDUS Aliya Noor Aini Iranita Hervi Mahardayani 1 2 Abstract This study aims to examine the

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dyah Kusuma Ayu Pradini, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dyah Kusuma Ayu Pradini, 2014 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perilaku belajar seorang siswa sangat berpengaruh terhadap kelangsungan pembelajarannya. Sesuai dengan pendapat Roestiah (2001), belajar yang efisien dapat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Bab ini akan dibahas beberapa landasan teori sebagai dasar untuk melihat

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Bab ini akan dibahas beberapa landasan teori sebagai dasar untuk melihat BAB II LANDASAN TEORI Pada Bab ini akan dibahas beberapa landasan teori sebagai dasar untuk melihat gambaran prokrastinasi pada mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Bina Nusantara. Landasan teori ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Siti Solihah, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Siti Solihah, 2015 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu fenomena yang kerap terjadi di kalangan mahasiswa adalah prokrastinasi akademik. Menurut Lay (LaForge, 2005) prokrastinasi berarti menunda dalam

Lebih terperinci

Kata Kunci: mobile learning berbasis android, hasil belajar ranah kognitif, minat belajar

Kata Kunci: mobile learning berbasis android, hasil belajar ranah kognitif, minat belajar Pengembangan Mobile Learning Berbasis. (Tutut Sari Handayani) 384 PENGEMBANGAN MOBILE LEARNING BERBASIS ANDROID SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATERI FLUIDA STATIS UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR

Lebih terperinci

PENINGKATAN DISIPLIN SISWA MENGGUNAKAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN BEHAVIOR SISWA SMP KELAS VIII

PENINGKATAN DISIPLIN SISWA MENGGUNAKAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN BEHAVIOR SISWA SMP KELAS VIII PENINGKATAN DISIPLIN SISWA MENGGUNAKAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN BEHAVIOR SISWA SMP KELAS VIII F. Ivana Yudiastri (Fransiskai777@gmail.com)¹ Yusmansyah² Ranni Rahmayanthi³ ABSTRACT The purpose of this

Lebih terperinci

Jurnal Bimbingan Konseling

Jurnal Bimbingan Konseling Jurnal Bimbingan Konseling 5 (1) (2016) Jurnal Bimbingan Konseling http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jubk MODEL KONSELING KELOMPOK TEKNIK SELF REGULATED LEARNING UNTUK MENGURANGI PROKRASTINASI AKADEMIK

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN PERILAKU MENYONTEK SISWA KELAS VIII SMP N 1 SENTOLO TAHUN PELAJARAN 2016/2017 ARTIKEL

HUBUNGAN ANTARA PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN PERILAKU MENYONTEK SISWA KELAS VIII SMP N 1 SENTOLO TAHUN PELAJARAN 2016/2017 ARTIKEL HUBUNGAN ANTARA PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN PERILAKU MENYONTEK SISWA KELAS VIII SMP N 1 SENTOLO TAHUN PELAJARAN 2016/2017 ARTIKEL Disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Oleh

Lebih terperinci

Teknik Role Playing untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Antar Pribadi Siswa

Teknik Role Playing untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Antar Pribadi Siswa CONSILIUM : Jurnal Program Studi Bimbingan dan Konseling First Published Vol 1 (2) December 2013 CONSILIUM Teknik Role Playing untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Antar Pribadi Siswa Giri Isna Putra,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh dinamika-dinamika untuk mengakarkan diri dalam menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. oleh dinamika-dinamika untuk mengakarkan diri dalam menghadapi BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masa remaja merupakan masa yang penuh gejolak, masa yang dikuasai oleh dinamika-dinamika untuk mengakarkan diri dalam menghadapi kehidupan, dimana masa untuk menentukan

Lebih terperinci

TEKNIK PERMAINAN EDUKATIF ULAR TANGGA

TEKNIK PERMAINAN EDUKATIF ULAR TANGGA BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK PERMAINAN EDUKATIF ULAR TANGGA UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA DALAM BELAJAR PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP N 23 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh : NEVI LUVITA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Periode remaja adalah masa transisi dari periode anak-anak ke periode dewasa. Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja manusia tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya dalam mewujudkan sumber daya manusia berkualitas dan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya dalam mewujudkan sumber daya manusia berkualitas dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu upaya dalam mewujudkan sumber daya manusia berkualitas dan mampu menghadapi tantangan zaman, yang dapat dilaksanakan salah satunya ialah melalui jalur

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ditentukan namun kualitas dari tugas masing-masing mahasiswa cenderung

BAB 1 PENDAHULUAN. ditentukan namun kualitas dari tugas masing-masing mahasiswa cenderung 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mahasiswa merupakan seorang peserta didik yang memiliki status tinggi di hadapan masyarakat, mereka sedang menuntut ilmu di perguruan tinggi untuk belajar ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT Yusnidar Polem SMP Negeri 5 Gunungsitoli, kota Gunungsitoli Abstract: This research was conducted in SMP Negeri 5 Gunungsitoli.

Lebih terperinci

: RARAS PUTRI PRAMESWARI K

: RARAS PUTRI PRAMESWARI K PENGEMBANGAN BAHAN INFORMASI BIMBINGAN TENTANG STUDI LANJUT KE PERGURUAN TINGGI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIR BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS JURNAL Oleh : RARAS PUTRI PRAMESWARI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kemampuan untuk membagi waktunya dengan baik dalam menyelesaikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kemampuan untuk membagi waktunya dengan baik dalam menyelesaikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa sebagai subyek menuntut ilmu di perguruan tinggi tidakakan terlepas dari keaktivan belajar dan mengerjakan tugas. Salah satu kriteria yang menunjukkan

Lebih terperinci

Pengaruh Pembiasaan Belajar terhadap Tingkat Pencapaian Tugas-Tugas Perkembangan Siswa SMA

Pengaruh Pembiasaan Belajar terhadap Tingkat Pencapaian Tugas-Tugas Perkembangan Siswa SMA CONSILIUM : Jurnal Program Studi Bimbingan dan Konseling First Published Vol 5 (2) June 2017 CONSILIUM Pengaruh Pembiasaan Belajar terhadap Tingkat Pencapaian Tugas-Tugas Perkembangan Siswa SMA Rizka Nurhidayah,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. maju dan akhiran crastinus yang berarti keputusan hari esok. Jadi prokrastinasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. maju dan akhiran crastinus yang berarti keputusan hari esok. Jadi prokrastinasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Prokrastinasi 1. Pengertian Prokrastinasi Secara bahasa, istilah prokrastinasi berasal dari bahasa Latin procrastination dengan awalan pro yang berarti mendukung maju atau bergerak

Lebih terperinci

PENGGUNAAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM BELAJAR GROUP COUNSELING FOR IMPROVING CONFIDENCE IN STUDENT LEARNING

PENGGUNAAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM BELAJAR GROUP COUNSELING FOR IMPROVING CONFIDENCE IN STUDENT LEARNING 1 PENGGUNAAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM BELAJAR GROUP COUNSELING FOR IMPROVING CONFIDENCE IN STUDENT LEARNING Shella Rahmi Putri (shellarahmi@yahoo.co.id) Dibawah

Lebih terperinci

SELF-REGULATED LEARNING

SELF-REGULATED LEARNING SELF-REGULATED LEARNING DENGAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 MANYARAN WONOGIRI TAHUN AJARAN 2015/2016 Skripsi Oleh: Reni Istikasari K3111048 FAKULTAS

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 PRAMBANAN ARTIKEL E-JOURNAL

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 PRAMBANAN ARTIKEL E-JOURNAL Hubungan antara Persepsi... (Pratiwi Marisa Latief) 1 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 PRAMBANAN ARTIKEL E-JOURNAL Oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang semakin mengedepankan pendidikan sebagai salah satu tolak ukur dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang semakin mengedepankan pendidikan sebagai salah satu tolak ukur dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah menjadi kebutuhan mendasar bagi semua orang, apalagi di zaman yang semakin mengedepankan pendidikan sebagai salah satu tolak ukur dan penilaiannya, keberadaan

Lebih terperinci

Program Studi Pendidikan IPA Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

Program Studi Pendidikan IPA Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh PENGEMBANGAN MODUL PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 1 BUKIT BENER MERIAH Hafizul Furqan 1, Yusrizal 2 dan Saminan 2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan periode transisi dari anak-anak menuju. dengan tata cara hidup orang dewasa (Ali dan Ansori, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan periode transisi dari anak-anak menuju. dengan tata cara hidup orang dewasa (Ali dan Ansori, 2010). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan periode transisi dari anak-anak menuju dewasa, dimana terjadi kematangan fungsi fisik, kognitif, sosial, dan emosional yang cepat pada laki-laki

Lebih terperinci

Pengembangan Panduan Mind Mapping untuk Meningkatkan Keterampilan Belajar

Pengembangan Panduan Mind Mapping untuk Meningkatkan Keterampilan Belajar CONSILIUM : Jurnal Program Studi Bimbingan dan Konseling First Published Vol 5 (2) June 2017 CONSILIUM Pengembangan Panduan Mind Mapping untuk Meningkatkan Keterampilan Belajar Varieta Padma Santi, Chadidjah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. Pada awal abad ke-21 ini, telah memasuki suatu rentangan waktu yang

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. Pada awal abad ke-21 ini, telah memasuki suatu rentangan waktu yang BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Masalah Pada awal abad ke-21 ini, telah memasuki suatu rentangan waktu yang sangat menentukan, dengan ditandai perubahan-perubahan besar yang belum pernah terjadi sepanjang

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI METODE DEMONSTRASI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI METODE DEMONSTRASI PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI METODE DEMONSTRASI 1 Ota Mulyono, 2 Yakobus Bustami, dan 3 Hendrikus Julung 123 Program studi Pendidikan Biologi, STKIP

Lebih terperinci

Teknik Self Monitoring untuk Meningkatkan Disiplin Tata Tertib Peserta Didik di Sekolah

Teknik Self Monitoring untuk Meningkatkan Disiplin Tata Tertib Peserta Didik di Sekolah CONSILIUM : Jurnal Program Studi Bimbingan dan Konseling First Published Vol 4 (2) December 2016 CONSILIUM Teknik Self Monitoring untuk Meningkatkan Disiplin Tata Tertib Peserta Didik di Sekolah Debby

Lebih terperinci

E-journal Prodi Edisi 1

E-journal Prodi Edisi 1 E-journal Prodi Edisi 1 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA SMP BERBASIS SCIENCE EDUTAINMENT UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PESERTA DIDIK THE DEVELOPMENT OF SCIENCE

Lebih terperinci

PROKRASTINASI AKADEMIK DITINJAU DARI EFIKASI DIRI AKADEMIK DAN LAMA STUDI PADA MAHASISWA JURUSAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

PROKRASTINASI AKADEMIK DITINJAU DARI EFIKASI DIRI AKADEMIK DAN LAMA STUDI PADA MAHASISWA JURUSAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO PROKRASTINASI AKADEMIK DITINJAU DARI EFIKASI DIRI AKADEMIK DAN LAMA STUDI PADA MAHASISWA JURUSAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Adelia Dyah Pratiwi, Dian Ratna Sawitri Fakultas Psikologi,

Lebih terperinci

Jurnal Bimbingan Konseling. Konseling Kelompok Teknik Self Instruction dan Cognitive Restructuring untuk Mengurangi Prokrastinasi Akademik

Jurnal Bimbingan Konseling. Konseling Kelompok Teknik Self Instruction dan Cognitive Restructuring untuk Mengurangi Prokrastinasi Akademik JUBK 6 (1) (2017) Jurnal Bimbingan Konseling http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jubk Konseling Kelompok Teknik Self Instruction dan Cognitive Restructuring untuk Mengurangi Prokrastinasi Akademik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada setiap individu tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau statusnya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pada setiap individu tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau statusnya sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era globalisasi sekarang ini, manusia dituntut untuk dapat menggunakan waktu dengan efektif sehingga efisiensi waktu menjadi sangat penting, namun sampai sekarang

Lebih terperinci

ACHIEVEMENT MOTIVATION TRAINING (AMT) SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA

ACHIEVEMENT MOTIVATION TRAINING (AMT) SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA ACHIEVEMENT MOTIVATION TRAINING (AMT) SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA Ela Minchah L.A, Tabah Subekti, VianaTety Anggraeni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Lebih terperinci

Efektivitas Teknik Latihan Asertif Untuk Meningkatkan Internal Locus Of Control Siswa dalam Belajar

Efektivitas Teknik Latihan Asertif Untuk Meningkatkan Internal Locus Of Control Siswa dalam Belajar Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling Volume 3 Number 2 December 2017. Page 8-14 p-issn: 2443-2202 e-issn: 2477-2518 Homepage: http://ojs.unm.ac.id/index.php/jppk Efektivitas Teknik Latihan Asertif Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui interaksi dengan lingkungan (Hamalik, 2000). Disini proses interaksi

BAB I PENDAHULUAN. melalui interaksi dengan lingkungan (Hamalik, 2000). Disini proses interaksi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan (Hamalik, 2000). Disini proses interaksi dengan lingkungan hidup

Lebih terperinci

Kontribusi Dukungan Sosial Teman Sebaya terhadap Adekuasi Penyesuaian Diri di Sekolah pada Siswa SMP

Kontribusi Dukungan Sosial Teman Sebaya terhadap Adekuasi Penyesuaian Diri di Sekolah pada Siswa SMP CONSILIUM : Jurnal Program Studi Bimbingan dan Konseling First Published Vol 2 (2) December 2014 CONSILIUM Kontribusi Dukungan Sosial Teman Sebaya terhadap Adekuasi Penyesuaian Diri di Sekolah pada Siswa

Lebih terperinci

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama NIM Program Studi : Gyan Ayu Pratiwi : K3109036 : Bimbingan dan Konseling Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul KEEFEKTIFAN LAYANAN

Lebih terperinci

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application IJGC 5 (1) (2016) Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jbk PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN SELF-CONTROL

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SELF MONITORING DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 PURWOKERTO. Al Khaleda Noor Praseipida

HUBUNGAN ANTARA SELF MONITORING DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 PURWOKERTO. Al Khaleda Noor Praseipida HUBUNGAN ANTARA SELF MONITORING DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 PURWOKERTO Al Khaleda Noor Praseipida 15010113140128 Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro alkhaseipida@gmail.com

Lebih terperinci

Keefektifan Permainan Scrabble untuk Meningkatkan Kreativitas Peserta Didik SMP

Keefektifan Permainan Scrabble untuk Meningkatkan Kreativitas Peserta Didik SMP CONSILIUM : Jurnal Program Studi Bimbingan dan Konseling First Published Vol 4 (1) June 2016 CONSILIUM Keefektifan Permainan Scrabble untuk Meningkatkan Kreativitas Peserta Didik SMP Ria Karunia Arumningtyas,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal di Indonesia setelah lulus Sekolah Dasar (SD). Di

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal di Indonesia setelah lulus Sekolah Dasar (SD). Di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Pertama (SMP) adalah jenjang pendidikan pada pendidikan formal di Indonesia setelah lulus Sekolah Dasar (SD). Di Indonesia, SMP berlaku sebagai

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Putria Maharani 1 Yusmansyah 2 Shinta Mayasari 3

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Putria Maharani 1 Yusmansyah 2 Shinta Mayasari 3 PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK Putria Maharani (Putriamaharani81@yahoo.co.id) 1 Yusmansyah 2 Shinta Mayasari 3 ABSTRACT The purpose of this research was to know the

Lebih terperinci

PERMAINAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KEPEMIMPINAN PENGURUS OSIS SMP NEGERI 10 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015

PERMAINAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KEPEMIMPINAN PENGURUS OSIS SMP NEGERI 10 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 PERMAINAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KEPEMIMPINAN PENGURUS OSIS SMP NEGERI 10 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh ANIEQ DIYANAH NIM K3109013 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

TEKNIK SELF REGULATED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 14 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/ 2016

TEKNIK SELF REGULATED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 14 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/ 2016 TEKNIK SELF REGULATED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 14 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/ 2016 SKRIPSI Oleh YULIYA WIJAYANTI NIM K3111069 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

Development of Basic Competency Learning Module on Poultry Meat and Seafood Processing at SMKN 3 Wonosari

Development of Basic Competency Learning Module on Poultry Meat and Seafood Processing at SMKN 3 Wonosari PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KOMPETENSI DASAR PENGOLAHAN UNGGAS DAGING DAN SEAFOOD DI SMKN 3 WONOSARI Penulis 1 : Sofia Imtikhana (11511247016) Penulis 2 : Marwanti, M.Pd Kampus : Universitas Negeri

Lebih terperinci

PRESTASI AKADEMIK SISWA DITINJAU DARI PROKRASTINASI DAN PERSEPSI ANAK PADA POLA ASUH ORANG TUA DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

PRESTASI AKADEMIK SISWA DITINJAU DARI PROKRASTINASI DAN PERSEPSI ANAK PADA POLA ASUH ORANG TUA DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA PRESTASI AKADEMIK SISWA DITINJAU DARI PROKRASTINASI DAN PERSEPSI ANAK PADA POLA ASUH ORANG TUA DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA Latiffah Yunia Anggraini Titik Muti'ah Fakultas Psikologi Universitas Sarjanawiyata

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : ELSA NUGRAHENI K

SKRIPSI. Oleh : ELSA NUGRAHENI K EFEKTIVITAS LAYANAN INFORMASI TENTANG MANAJEMEN WAKTU UNTUK MENGURANGI KECANDUAN JEJARING SOSIAL FACEBOOK PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 MOJOLABAN SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2015/ 2016 SKRIPSI

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 16 KERINCI

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 16 KERINCI Biodik Vol 3 No.1 Juni 2017 Hal 8-15 1 PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 16 KERINCI DEVELOPMENT OF BIOLOGY

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA SMA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA SMA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA SMA NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana ( S1 ) Psikologi Disusun

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 PEMANGKAT

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 PEMANGKAT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 PEMANGKAT Muryati, Program S-1, Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Tanjungpura,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Pada masa ini remaja memiliki kecenderungan untuk tumbuh berkembang guna mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nasional: Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha

BAB I PENDAHULUAN. Nasional: Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan kunci bagi suatu bangsa untuk bisa menyiapkan masa depan dan sanggup bersaing dengan bangsa lain. Dunia pendidikan dituntut memberikan respon

Lebih terperinci