BIDANG KEGIATAN : PKM PENELITIAN. Diusulkan oleh :

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BIDANG KEGIATAN : PKM PENELITIAN. Diusulkan oleh :"

Transkripsi

1 LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM TUTUR ENGGHI BUNTEN SEBAGAI KARAKTER SOPAN SANTUN (Studi Deskriptif Etika Berbahasa Pelajar Terhadap Orang Tua dan Guru di Kab. Sumenep) BIDANG KEGIATAN : PKM PENELITIAN Diusulkan oleh : 1. Moh. Rahmat ( A225119) Tahun Angkatan Adi Putra ( A224809) Tahun Angkatan Yusup ( A001032) Tahun Angkatan 2012 SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA SUMENEP-MADURA 2014 i

2 PENGESAHAN LAPORAN KEMAJUAN PKM-PENELITIAN 1. Judul Kegiatan : TUTUR ENGGHI BUNTEN SEBAGAI KARAKTER SOPAN SANTUN (Studi Deskriptif Etika Berbahasa Pelajar Terhadap Orang Tua dan Guru di Kab. Sumenep) 2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM P 3. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap : Moh. Rahmat b. NIM : A c. Jurusan : PBSI d. Universitas/Institut/Politeknik : STKIP PGRI Sumenep e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Batu Putih / f. Alamat wafarama536@gmail.com 4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 orang 5. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar : Salamet, S. Fil, M.Ag b. NIP : c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jalan Raya Gapura No 11 RT 04/ RW 02 Dusun Padaringan Barat Desa Paberasan Kec. Kota Sumenep Kab. Sumenep/ Biaya Kegiatan Total a. Dikti : Rp ,- b. Sumber lain (sebutkan...) : Rp Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 bulan Sumenep, 30 Mei 2015 Ketua Pelaksana Kegiatan (Moh. Rahmat) A Dosen Pendamping (Salamet, S.Fil, M.Ag) NIDN ii

3 RINGKASAN Guru adalah orang tua kedua bagi para pelajar. Dalam peribahasa orang Madura disebutkan Bapa Babu Guru Rato yang mencerminkan bagaimana seharusnya orang Madura menempatkan posisi seseorang. Dalam peribahasa itu, kedua orang tua ( bapa babu ) harus ditempatkan di tingkatan teratas bagi seseorang dalam konteks memuliakanya. Kemudian di tingkatan selanjutnya adalah guru, setelah itu raja (rato). Dalam konteks kebahasaan, Madura memiliki beberapa tingkatan dalam kesopanan berbahasa. Tingkatan-tingkatan bahasa ini disebut bahasa halus yang penggunaannya dalam komunikasi juga berbeda-beda. Ada penggunaan bahasa halus yang digunakan kepada teman sebaya, ada penggunaan bahasa halus kepada yang lebih muda, juga penggunaan bahasa halus kepada yang lebih tua. Saat seseorang bertutur kata dengan kedua orang tua ataupun guru, maka seseorang harus menggunakan bahasa halus yang digunakan untuk orang yang lebih tua (Bahasa Engghi Bunten). Realita yang terjadi belakangan ini adalah para pelajar di Sumenep lebih mengutamakan memakai Bahasa Engghi Bunten ketika bertutur kata dengan gurunya, namun tidak menggunakan Bahasa Engghi Bunten ketika bertutur kata dengan kedua orang tua. Ketika dikaitkan dengan posisi seseorang dalam peribahasa di atas, maka seharusnya kedua orang tua berada di tingkatan teratas, artinya jika seseorang berkomunikasi dengan guru menggunakan Bahasa Engghi Bunten, maka sepantasnya juga mereka menggunakan Bahasa Engghi Bunten terhadap kedua orang tua karena posisi orang tua lebih mulia dari pada seorang guru. Tujuan : (1) Menganalisa penyebab pelajar lebih mengutamakan Berbahasa Engghi Bunten kepada Guru dibandingkan kedua orang tua. (2) Menumbuhkan kesadaran pentingnya membudayakan Bahasa Engghi Bunten. Target : Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu mencari penyebab para pelajar lebih mengutamakan Berbahasa Engghi Bunten kepada Guru dibandingkan kedua orang tua dan membudayakan Bahasa Engghi Bunten. Metode : (1) Melakukan survey langsung untuk m engetahui realita penggunaan Bahasa Engghi Bunten di kalangan pelajar Sumenep (2) Menganalisa faktor-faktor yang menyebabkan mereka lebih mengutamakan Berbahasa Engghi Bunten kepada Guru dibandingkan kedua orang tua. Kata Kunci : Bahasa Engghi Bunten, Sopan Santun iii

4 HALAMAN SAMPUL HALAMAN PENGESAHAN RINGKASAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI BAB 1. PENDAHULUAN Judul Program Latar Belakang Masalah Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Luaran Yang Diharapkan Manfaat Penelitian... 2 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA... 3 BAB 3. METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Teknik Pengumpulan Data... 3 BAB 4. HASIL YANG DICAPAI... 5 BAB 5. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA... 6 DAFTAR PUSTAKA... 6 LAMPIRAN-LAMPIRAN - Penggunaan Dana - Bukti-bukti Pendukung Kegiatan i ii iii iv iv

5 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Judul Program TUTUR ENGGHI BUNTEN SEBAGAI KARAKTER SOPAN SANTUN (Studi Deskriptif Etika Berbahasa Pelajar Terhadap Orang Tua dan Guru di Kab. Sumenep) 1.2 Latar Belakang Masalah Bahasa Madura memiliki tingkatan bahasa halus yang digunakan untuk membedakan bagaimana cara berbicara dengan santun kepada orang yang lebih tua, kepada orang yang lebih muda, bahkan juga dengan teman sebaya. Dari empat kabupaten yang ada di Madura, Sumenep memiliki sistem tata bahasa yang paling halus. Bahasa halus ini di Madura dikenal dengan Bahasa Engghi Bunten. Kehalusan bertutur kata di Sumenep dikarenakan Sumenep dulunya adalah keraton (kerajaan), sehingga kesantunan berbahasa dalam berbicara sangat diperhatikan. Tidak heran jika kemudian Sumenep dijuluki sebagai Kota Solo Madura. Orang yang menggunakan Bahasa Engghi Bunten ketika berbicara dengan orang lain akan dinilai mempunyai perilaku yang sopan. Karakter kesopanan yang terlihat ketika bertutur dengan bahasa halus ini memang sangat berbeda kedengarannya debandingkan dengan bertutur kata menggunakan kata-kata yang sering digunakan oleh orang saat ini. Mayoritas pemuda Sumenep menggunakan Bahasa Enja Iya (tingkatan bahasa yang paling kasar dalam Bahasa Madura), sehingga kedengarannya akan lebih kasar. Akhir-akhir ini jarang sekali ditemui orang Sumenep yang masih memakai Bahasa Engghi Bunten, kecuali di kalangan pesantren karena bahasa ini memang sudah menjadi budaya. Jika anak pesantren tidak menggunakan Bahasa Engghi Bunten, maka ia akan merasa malu terhadap lingkungannya karena akan merasa terasingkan dengan sendirinya. Beberapa periode terakhir ini, ada perbedaan yang sangat mencolok ketika pelajar di Sumenep bertutur kata dengan orang tua dan guru. Sebagian kalangan pelajar akan menggunakan Bahasa Enja Iya ketika berkomunikasi dengan orang tua, sementara mereka menggunakan Bahasa Engghi Bunten ketika berkomunikasi dengan guru. Tentu seperti ada ketimpangan dengan cara berkomunikasi seperti ini, seolah-olah mereka lebih memuliakan guru dan menempatkan orang tua di tingkatan di bawahnya. Dalam peribahasa orang Madura dikenal Bapa Babu Guru Rato untuk menjelaskan bagaimana seharusnya orang Madura menempatkan tingkatantingkatan posisi seseorang. Orang yang berada di tingkatan teratas adalah orang tua ( bapa babu ). Setelah orang tua, selanjutnya tingkatan di bawahnya adalah guru, kemudian raja (rato).

6 2 Oleh karena itu, jika memang para pelajar menggunakan Bahasa Engghi Bunten kepada guru, sudah sepatutnya juga menggunakan Bahasa Engghi Bunten terhadap orang tua ketika mengacu pada tingkatan-tingkatan posisi seseorang dalam tradisi orang Madura. 1.2 Perumusan Masalah Berkaitan dengan gambaran di atas, dapat disusun beberapa rumusan konsep, antara lain : 1. Bagaimana kondisi keberadaan Bahasa Engghi Bunten di Sumenep? 2. Apa saja yang menyebabkan budaya berbahasa Engghi Bunten semakin luntur? 3. Bagaimana peran orang tua dalam mendidik anaknya berbahasa Engghi Bunten? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan tentang terkikisnya bahasa Engghi Bunten antara lain : 1. Menganalisa kondisi keberadaan Bahasa Engghi Bunten di Sumenep. 2. Menganalisa faktor-faktor yang menyebabkan Bahasa Engghi Bunten semakin luntur. 3. Menganalisa peran orang tua dalam mendidik anaknya berbahasa Engghi Bunten. 1.4 Luaran yang Diharapkan Penelitian ini diharapkan agar para pemuda tidak salah dalam menggunakan Bahasa Engghi Bunten mengacu pada tingkatan-tingkatan posisi seseorang di Sumenep. 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini tentu saja memiliki beberapa kegunaan (manfaat) yang substansial, baik secara teoritis maupun secara praktis. 1. Kegunaan Teoritis - Untuk memberikan sumbangan pemikiran terhadap pemberdayaan Bahasa Engghi Bunten di Sumenep dan bagaimana semua kalangan masyarakat Sumenep bisa melestarikan Bahasa Engghi Bunten. - Untuk memberikan sumbangan wacana dan kajian keilmuan berkaitan dengan keterlibatan peran keluarga untuk menjaga aset kebudayaan Sumenep. 2. Kegunaan Praktis - Untuk menyadarkan warga Sumenep bagaimana pentingnya menjaga budaya berbahasa Engghi Bunten.

7 3 - Untuk menyumbangkan pemikiran agar para orang tua mendidik anak-anaknya menggunakan Bahasa Engghi Bunten sebagai pemebentukan karakter sopan santun. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Setiap daerah mempunyai bahasa tersendiri yang menggambarkan identitas masing-masing. Madura mempunyai empat Kabupaten yaitu Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep. Semuanya mempunyai ciri tersendiri dalam penggunaan Bahasa Madura. Suatu bahasa telah terikat oleh konteks dan nilai masyarakat penggunanya, sehingga tidak mungkin kita menerjemahkannya secara linguistik dengan semena-mena. (A Latief Wiyata, 2013 : XVI) Maka peran keluarga sangat penting untuk mulai mendidik anak-anaknya menggunakan Bahasa Engghi Bunten sebagai pola pembentukan karakter sopan santun terhadap anak di Sumenep. Tentu, hal ini akan lebih efektif jika diimbangi dengan peran sekolah dalam mendidik pemuda Sumenep berbahasa Engghi Bunten. Lambert dkk.(1963) menemukan hubungan yang positif antara keberhasilan dalam belajar bahasa kedua (B2) di sek aholah di satu pihak dan sikap senang pemelajar terhadap B2 itu dan penuturnya di lain pihak. (hal 198) Dengan semakin derasnya arus globalisasi yang bisa mengancam kebudayaan berbahasa Engghi Bunten diharapkan para generasi muda mempunyai pemahaman yang baik untuk tetap melestarikan budaya ini dengan mengajarkan dan mempraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian field research (penelitian lapangan), sedangkan pendekatan yang akan dipakai dalam penelitian ini ialah pendekatan dengan metode kualitatif, yaitu prosedur penelitian yang dapat menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari invidu atau kelompok serta perilaku yang dapat diamati Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh gambaran data, penelitian ini akan memakai beberapa metode yang tidak terpisahkan, antara lain : 1. Wawancara mendalam ( indepth interview). Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi mendalam dengan terlebih dahulu menyusun pedoman wawancara terstruktur untuk menghasilkan data yang valid dan 1 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif ( Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 1998), hlm. 3

8 4 mendalam. Kemudian, untuk menetapkan informan (responden) dilakukan wawancara terhadap responden ke responden lain dan seterusnya, sampai peneliti tidak menemukan informasi baru yang dibutuhkan. 2. Dokumentasi. Untuk melengkapi data hasil wawancara, penelitian ini juga ditopang dengan kajian-kajian pustaka dan dokumen tertulis serta dokumen gambar yang berkaitan dengan objek penelitian, seperti teks-teks kebudayaan Bahasa Madura, kliping koran, arsip dan catatan-catatan yang lain. Sementara untuk menarik kesimpulan dari penelitian ini, perlu dilakukan analisis komprehensif atas data-data yang telah berhasil dikumpulkan, baik datadata yang diperoleh melalui wawancara dan studi dokumentasi. Penelitian ini akan menggunakan teknik analisis isi ( content analisys) sekaligus bersifat deskripstif dimana data dideskripsikan sekaligus dianalisis dengan cara berfikir reflektif. 2 Analisis digunakan untuk menggambarkan tentang katagori-katagori yang ditemukan dan muncul dari data 3, sehingga dapat melahirkan analisis yang obyektif dalam memberikan gambaran utuh tentang masalah terkikisnya Bahasa Engghi Bunten dalam kebudayaan masyarakat Madura. Kemudian seluruh data yang berhasil dikumpulkan, setelah diedit dan ditabulasi, diuraikan dalam bentuk deskriptif. Dari analisis ini, diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas dan obyektif mengenai masalah yang menjadi titik tekan dalam penelitian ini secara detail, sehingga bisa ditarik kesimpulan sesuai dengan masalah yang diteliti. Adapun kriteria informan yang akan menjadi subyek dalam penelitian ini ; Pertama, adalah budayawan yang menguasai terhadap masalah kebudayaan Madura, baik yang memang asli Madura atau non Madura. Kedua, adalah pengamat atau peneliti masalah kebudayaan Madura yang kompeten, baik asli Madura ataupun non Madura. Ketiga, tokoh Madura (seperti kiai dan akademisi) yang memahami Madura secara utuh. BAB 4 HASIL YANG DICAPAI Data Budaya Berbahasa Engghi Bunten Siswa di Sekolah Dasar Negeri Sumenep Budaya Berbahasa Engghi Bunten Guru Orang Tua No Sekolah Iya Tidak Iya Tidak 1 SDN Pajagalan SDN Pangarangan V SDN Parsanga SDN Paberasan I SDN Baban II Ahmad Zahro, Tradisi Intelektual NU (Yogjakarta : LKiS, 2004), hlm Lexy J. Moleong, hlm. 198

9 5 6 SDN Aeng Merah II SDN Batu Putih Kenek SDN Batu Putih Laok II SDN Manding Laok I Berdasarkan data penelitian tentang budaya berbahasa engghi bunten siswa di sekolah dasar negeri Sumenep diketahui bahwa rata-rata para pelajar masih menjaga budaya berbahasa engghi bunten terhadap para guru masing-masing. Namun, para siswa sudah banyak meninggalkan budaya berbahasa halus terhadap orang tua sendiri. Jika dilihat dari sudut pandang geografis, ada beberapa pelajar yang berada di jantung kota ternyata sudah tidak menggunakan Bahasa Engghi Bunten terhadap gurunya. Mereka lebih senang menggunakan Bahasa Indonesia. Hal ini dikarenakan mereka telah dibiasakan menggunakan Bahasa Indonesia sejak kecil di rumahnya. Di daerah desa, budaya Bahasa Engghi Bunten, baik terhadap guru ataupun orang tua masih cukup terjaga. Hal ini disebabkan kebiasaan di rumah yang telah terbiasa dari kecil mengunakan Bahasa Engghi Bunten kepada seseorang yang lebih tua dari mereka. Jadi, faktor lingkungan sangat berpengaruh terhadap perilaku siswa dalam mempertahankan budaya yang ada di daerah masing-masing. BAB 5 RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA Penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi budaya menggunakan Bahasa Engghi Bunten semakin luntur di Sumenep. DAFTAR PUSTAKA Purwo, Bambang Kaswanti Kajian Serba Linguistik untuk Anton Moeliono Pereksa Bahasa. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia Wiyata, A Latief Mencari Madura. Jakarta: Bidik-Phroniesis Publishing LAMPIRAN PENGGUNAAN DANA No. Keperluan Jumlah Dana 1 Printer 1 unit Rp ,- 2 Beli Flashdisk 1 buah Rp ,- 3 Kertas 2 rim Rp ,- 4 Sewa laptop 4 bulan Rp ,- 5 Buku Literatur 4 buah Rp ,- 6 Tinta Hitam 1 buah Rp ,- 7 Tinta Merah 1 buah Rp ,- 8 Tinta Kuning 1 buah Rp ,- 9 Tinta Biru 1 buah Rp ,- 10 Transport perjalanan 13 kali Rp ,-

10 6 11 Makan saat penelitian 9 kali Rp ,- 12 Konsumsi saat rapat 14 kali Rp ,- Total Rp ,- (1) (2) (3) BUKTI PEMBAYARAN (4) (5)

11 7 (6) (7) (8) (9) (10)

12 (11) 8

13 (12) 9

14 10 Rapat DOKUMENTASI KEGIATAN Penelitian

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA i USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PEMBERIAN BIMBINGAN BELAJAR BAHASA INGGRIS BAGI ANAK-ANAK USIA SD DI KAMPUNG TARUPOLO SEMARANG DENGAN METODE FUN BOOK GUNA MENINGKATKAN KETRAMPILAN BERBAHASA INGGRIS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kepustakaan (buku) atau jenis penelitian kualitatif, yaitu suatu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. kepustakaan (buku) atau jenis penelitian kualitatif, yaitu suatu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian yang mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan bermacam - macam materi yang terdapat dalam kepustakaan

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM RANSEL CONSERVATION (RANCO) dengan Berbagai Warna dan Desain Menarik Sebagai Inovasi Pembuatan Tas Ransel Ramah Lingkungan Di Kampus Konservasi UNNES

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada dasarnya setiap manusia mempunya i sifat ingin tahu, untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Pada dasarnya setiap manusia mempunya i sifat ingin tahu, untuk 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pada dasarnya setiap manusia mempunya i sifat ingin tahu, untuk merealisasikan keinginan tersebut, berbagai macam cara mereka gunakan, diantaranya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata atau tulisan dari perilaku orangorang

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata atau tulisan dari perilaku orangorang BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

BAB III METODE PENELITIAN. yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Bogdan dan Taylor mendefinisikan, metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. itu wajib bagi generasi muda untuk melestarikan dan menjaganya agar tidak. hilang terkena arus globalisasi dan modernisasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. itu wajib bagi generasi muda untuk melestarikan dan menjaganya agar tidak. hilang terkena arus globalisasi dan modernisasi. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang terkenal dengan keanekaragaman kebudayaannya dari sabang sampai merauke dan setiap kebudayaannya memiliki ciri khas dan karakter yang

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA i PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENERAPAN PENGGUNAAN KERANJANG TAKAKURA SEBAGAI WUJUD KEPEDULIAN TERHADAP PENGELOLAAN LIMBAH RUMAH SUSUN MAHASISWA PGSD NGALIYAN BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PEMBERDAYAAN KARANG TARUNA MELALUI PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN MINAT BACA PADA ANAK USIA SEKOLAH DI DESA RAHTAWU KABUPATEN KUDUS BIDANG KEGIATAN: PKM-M

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BIDANG KEGIATAN:

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BIDANG KEGIATAN: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA MAGIC LINE SEBAGAI JASA DISTRIBUTOR KNALPOT TERCEPAT DAN TERLUAS DENGAN SISTEM CLOUD SERVICE BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh : Nur Faizah 5302412015

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam penulisan skripsi ini digunakan beberapa macam metode untuk mengumpulkan informasi maupun data berkaitan erat dengan masalah peringatan maulid Nabi Muhammad Saw, kemudian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif, yaitu pengujian insentif. Data yang dikumpulkan lebih

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif, yaitu pengujian insentif. Data yang dikumpulkan lebih 30 BAB III ETODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, jenis yang digunakan adalah jenis deskriptif kualitatif, yaitu pengujian insentif. Data yang dikumpulkan lebih mengambil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pada hakekatnya penelitian merupakan wadah untuk mencari kebenaran atau untuk memberi kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini digunakan beberapa metode sebagai rangkaian kegiatan yang dilakukan guna mempermudah memahami objek pada penulisan skripsi, diantaranya adalah: A. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. daninformasi dengan bantuan bermacam - macam materi yang terdapat dalam

BAB III METODE PENELITIAN. daninformasi dengan bantuan bermacam - macam materi yang terdapat dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian yang mengumpulkan data daninformasi dengan bantuan bermacam - macam materi yang terdapat dalam kepustakaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi penggunanya, sehingga dapat memahami objek sasaran yang dikehendaki dalam

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGABDIAN MASYARAKAT

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGABDIAN MASYARAKAT PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGABDIAN MASYARAKAT KAMPUNG KLASIK, KONSEP KAMPUNG BUDAYA SEBAGAI PUSAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PELESTARIAN BUDAYA JAWA BIDANG KEGIATAN PKM-M Diusulkan Oleh: 1. Emil

Lebih terperinci

SECOND STUFF BARIS TERDEPAN FASHION STORE

SECOND STUFF BARIS TERDEPAN FASHION STORE PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM SECOND STUFF BARIS TERDEPAN FASHION STORE BIDANG KEGIATAN: KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh: Retno Ayu Wardani (4111414003) Angkatan 2014 Fitra Sukma Amorizki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti, yang sesuai dengan masalah, tujuan dan kegunaan dari

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti, yang sesuai dengan masalah, tujuan dan kegunaan dari BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam melakukan sebuah penelitian banyak macam metode yang digunakan oleh peneliti, yang sesuai dengan masalah, tujuan dan kegunaan dari peneliti

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA MODIFIKASI LIMBAH KERTAS SEBAGAI BAHAN BAKU MEMBRAN: ALTERNATIF DALAM MENGATASI DAMPAK KRISIS EKONOMI GLOBAL

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA MODIFIKASI LIMBAH KERTAS SEBAGAI BAHAN BAKU MEMBRAN: ALTERNATIF DALAM MENGATASI DAMPAK KRISIS EKONOMI GLOBAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA MODIFIKASI LIMBAH KERTAS SEBAGAI BAHAN BAKU MEMBRAN: ALTERNATIF DALAM MENGATASI DAMPAK KRISIS EKONOMI GLOBAL BIDANG KEGIATAN: PKM GAGASAN TERTULIS (PKM-GT) Diusulkan oleh:

Lebih terperinci

USULAN PROGAM KREATIVITAS MAHASISWA Judul Program

USULAN PROGAM KREATIVITAS MAHASISWA Judul Program USULAN PROGAM KREATIVITAS MAHASISWA Judul Program Basar Buku Murah ah... BABUMUah Acara Inovatif yang dapat Meningkatkan Minat Baca Masyarakat Indonesia Secara Umum dan Mayarakat Solo Secara Khusus BIDANG

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SIM-RSG (SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT GLOBAL) BIDANG KEGIATAN: PKM-KARSA CIPTA.

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SIM-RSG (SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT GLOBAL) BIDANG KEGIATAN: PKM-KARSA CIPTA. USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SIM-RSG (SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT GLOBAL) BIDANG KEGIATAN: PKM-KARSA CIPTA Diusulkan oleh: Deni Nugroho (4111412056 / 2012) Ahmad Julul Zamzami (4111412063

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWAA PELATIHAN KEPEMIMPINAN DAN ORGANISASI BAGI KARANG EKSISTENSI KEPEMUDAAN DI LINGKUNGAN MASYARAKAT

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWAA PELATIHAN KEPEMIMPINAN DAN ORGANISASI BAGI KARANG EKSISTENSI KEPEMUDAAN DI LINGKUNGAN MASYARAKAT USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWAA PELATIHAN KEPEMIMPINAN DAN ORGANISASI BAGI KARANG TARUNA DEMI EKSISTENSI KEPEMUDAAN DI LINGKUNGAN MASYARAKAT BIDANG KEGIATAN : PKM PENGABDIAN MASYARAKAT Diusulkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting karena salah satu upaya yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi objek, sasaran suatu ilmu yang sedang diselidiki.

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM (SARUNG TANGAN TERBUAT DARI KAIN PERCA) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN.

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM (SARUNG TANGAN TERBUAT DARI KAIN PERCA) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN. PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM (SARUNG TANGAN TERBUAT DARI KAIN PERCA) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan Oleh: Nendra Apriliyani 6101414016/2014 Fetri Yuliana 6101414030/2014

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan berbagai jenis metodologi penelitian. Dalam penelitian ini,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan berbagai jenis metodologi penelitian. Dalam penelitian ini, 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Untuk mengungkapkan realitas yang ada, maka seseorang dapat menggunakan berbagai jenis metodologi penelitian. Dalam penelitian ini, penulis

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA Ko TEPOS (Komunitas The Powerfull of ASI) sebagai sebuah Wadah Untuk Para Ibu Menyusui Agar Lebih Banyak Lagi Ibu yang Menyusui Kelurahan Krobokan, Kecamatan Semarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki keragaman budaya. Salah satu contoh kekayaan budaya tersebut adalah beragamnya bahasa daerah yang tersebar di

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KRATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM SAPU TAMAN. (Sadar Pestisida Untuk Tanah Masa Depan) Di Kecamatan Ketanggungan BIDANG KEGIATAN

PROPOSAL PROGRAM KRATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM SAPU TAMAN. (Sadar Pestisida Untuk Tanah Masa Depan) Di Kecamatan Ketanggungan BIDANG KEGIATAN PROPOSAL PROGRAM KRATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM SAPU TAMAN (Sadar Pestisida Untuk Tanah Masa Depan) Di Kecamatan Ketanggungan BIDANG KEGIATAN PKM Pengabdian Kepada Masyarakat Disusun Oleh : Wawan Hendriawan

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PROGRAM PENGEMBANGAN PAUD TERBUKA DI DESA PRAWIRODIREJAN BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PROGRAM PENGEMBANGAN PAUD TERBUKA DI DESA PRAWIRODIREJAN BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PROGRAM PENGEMBANGAN PAUD TERBUKA DI DESA PRAWIRODIREJAN BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT Diusulkan oleh: WAHYU PUSPITA SARI (12013176 ANGKATAN 2012)

Lebih terperinci

LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM BIDANG KEGIATAN: PKM-...

LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM BIDANG KEGIATAN: PKM-... 1. Format Laporan Kemajuan PKM-(..) a. Sampul Muka LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM BIDANG KEGIATAN: PKM-... Diusulkan oleh: (Nama Ketua Kelompok) (Nama Anggota1) (Nama Anggota2)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 73 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Kemudian dalam penelitian ini digunakan beberapa teknik

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMIK UNGGAH-UNGGUH DI DIY BERJUDUL ORA ILOK!

PERANCANGAN KOMIK UNGGAH-UNGGUH DI DIY BERJUDUL ORA ILOK! PERANCANGAN KOMIK UNGGAH-UNGGUH DI DIY BERJUDUL ORA ILOK! PENCIPTAAN KARYA DESAIN Oleh : Yusup Amy Purwadi NIM 0911932024 PROGRAM STUDI S-1 DISAIN KOMUNIKASI VISUAL JURUSAN DISAIN FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. Usaha Jasa Video Shooting & Editing - Komunitas Multimedia PPTI UKSW Salatiga BIDANG KEGIATAN: PKMK

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. Usaha Jasa Video Shooting & Editing - Komunitas Multimedia PPTI UKSW Salatiga BIDANG KEGIATAN: PKMK PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM Usaha Jasa Video Shooting & Editing - Komunitas Multimedia PPTI UKSW Salatiga BIDANG KEGIATAN: PKMK Diusulkan oleh: Puspita Cahya Wijayanti - 562005011-2005

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang heterogen atau majemuk, terdiri dari

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang heterogen atau majemuk, terdiri dari 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang heterogen atau majemuk, terdiri dari berbagai etnik dan berada dalam keberagaman budaya. Belajar dari sejarah bahwa kemajemukan

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PIZZA JAWA CEMILAN KAYA VITAMIN DAN BERKARBOHIDRAT TINGGI BIDANG KEGIATAN: (PKM -K) Diusulkan Oleh:

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PIZZA JAWA CEMILAN KAYA VITAMIN DAN BERKARBOHIDRAT TINGGI BIDANG KEGIATAN: (PKM -K) Diusulkan Oleh: PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PIZZA JAWA CEMILAN KAYA VITAMIN DAN BERKARBOHIDRAT TINGGI BIDANG KEGIATAN: (PKM -K) Diusulkan Oleh: Dwi Rahayu 8111413070 Susanti 5302413042 Uni Ratnasari 8111413152 UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PROPOSAL PMW 2016 FORM 1. KUESIONER

PROPOSAL PMW 2016 FORM 1. KUESIONER Sistematika penulisan Proposal PMW a. HALAMAN SAMPUL (lampiran 1) b. HALAMAN PENGESAHAN (lampiran 2) c. DAFTAR ISI PROPOSAL PMW 2016 FORM 1. KUESIONER Identitas Diri Responden Kuesioner: Nama:... NIM:...

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif berupa ucapan, tulisan, dan perilaku yang dapat diamati dari orangorang

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif berupa ucapan, tulisan, dan perilaku yang dapat diamati dari orangorang BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah kualitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang menghasilkan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tidaknya suatu penelitian, yang merupakan cara-cara dalam melaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. tidaknya suatu penelitian, yang merupakan cara-cara dalam melaksanakan 56 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian berperan penting untuk menentukan berhasil tidaknya suatu penelitian, yang merupakan cara-cara dalam melaksanakan penelitian (meliputi kegiatan-kegiatan mencari,

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PROGRAM INTENSIF MENGENAL BENTUK DAN WARNA BAGI SISWA SLB BIDANG KEGIATAN : PKM - M

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PROGRAM INTENSIF MENGENAL BENTUK DAN WARNA BAGI SISWA SLB BIDANG KEGIATAN : PKM - M USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PROGRAM INTENSIF MENGENAL BENTUK DAN WARNA BAGI SISWA SLB BIDANG KEGIATAN : PKM - M Diusulkan oleh: 10.41010.0250 DINDA AYU DWI AGUSTINA Tahun Angkatan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. ketuntasan belajar siswa. Moral merupakan nilai yang berlaku dalam suatu

I. PENDAHULUAN. ketuntasan belajar siswa. Moral merupakan nilai yang berlaku dalam suatu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Terbentuknya moral yang baik merupakan salah satu keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan, hal ini didukung dengan adanya kurikulum 2013 yang menjadikan aspek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melainkan berupa gambaran dan kata-kata. 1

BAB III METODE PENELITIAN. melainkan berupa gambaran dan kata-kata. 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yakni data yang digunakan merupakan data kualitatif (data yang tidak terdiri dari angkaangka)

Lebih terperinci

Program Kreativitas Mahasiswa

Program Kreativitas Mahasiswa Program Kreativitas Mahasiswa MODIFIKASI PERMAINAN RUBIK 3x3 SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN KOSAKATA TIGA HURUF BAHASA INGGRIS UNTUK SISWA SD KELAS RENDAH PKM-P Diusulkan oleh : Wiwit Widyarini (1401410118/2010)

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM TIME TO PLAY STREAMING. BIDANG KEGIATAN: PKM-M Diusulkan oleh:

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM TIME TO PLAY STREAMING. BIDANG KEGIATAN: PKM-M Diusulkan oleh: 1 USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM TIME TO PLAY STREAMING BIDANG KEGIATAN: PKM-M Diusulkan oleh: ZAHRINA NABILA ABIDIN SYELLA DAMAYANTI EKA PEBRIANI A24.2011.00345 A24.2011.00329 A24.2011.00337

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA PENYULUHAN CINTA PRODUK LOKAL UNTUK PENGUATAN EKONOMI NASIONAL DALAM MENGHADAPI MEA BIDANG KEGIATAN :

PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA PENYULUHAN CINTA PRODUK LOKAL UNTUK PENGUATAN EKONOMI NASIONAL DALAM MENGHADAPI MEA BIDANG KEGIATAN : PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA PENYULUHAN CINTA PRODUK LOKAL UNTUK PENGUATAN EKONOMI NASIONAL DALAM MENGHADAPI MEA BIDANG KEGIATAN : PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DIUSULKAN OLEH : 1. PRAPLIYATI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan pendidikan diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan pendidikan diharapkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan suatu proses pemuliaan diri yang di dalamnya terdapat tujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Etika ramah adalah salah satu budaya yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia, yang identik dengan bertegur sapa dan murah senyum. Sikap ramah yang selama ini ditunjukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Linguistik merupakan suatu ilmu yang mempelajari bahasa. Bahasa memiliki peranan sangat besar karena mampu mengungkapkan keinginan, gagasan, kehendak, kemauan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (Field Research). Field Research adalah penelitian yang dilakukan di lapangan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Jawa Barat merupakan salah satu propinsi yang memiliki agama-agama suku dan kebudayaan-kebudayaan lokal serta masih dipelihara. Salah satu agama suku yang ada di Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan ( field reseach) dengan metode kualitatif, yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk mendeskripsikan perilaku orang, peristiwa lapangan, serta

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk mendeskripsikan perilaku orang, peristiwa lapangan, serta ١ BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Mengacu pada rumusan masalah maka penelitian ini, maka penulis mengguanakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penggunaan pendekatan ini bertujuan

Lebih terperinci

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR LAPORAN AKHIR PKM-M ALTERNATIF MATA PENCAHARIAN BARU UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN BULANAN MELALUI PEMBINAAN PRAKTEK USAHA BUDIDAYA JAMUR PANGAN DI KAMPUNG PARUNG LEUNGSIR BOGOR Disusun oleh: Ketua : Mamun

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM BIDANG KEGIATAN: PKM -...

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM BIDANG KEGIATAN: PKM -... Lampiran 6. Format Laporan Akhir PKM-... a. Sampul Muka. LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM BIDANG KEGIATAN: PKM -... Diusulkan oleh: (Nama Ketua Kelompok) (Nama Anggota1) (Nama

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. penelitian yang meliputi jenis penelitian, pendekatan, penentuan

BAB III. Metode Penelitian. penelitian yang meliputi jenis penelitian, pendekatan, penentuan BAB III Metode Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa metode penelitian yang meliputi jenis penelitian, pendekatan, penentuan informan penelitian, jenis dan sumber data, teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif memiliki karakteristik natural dan merupakan kerja lapangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Jenis Penelitian Metode adalah cara cepat untuk melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama dalam mencapai suatu tujuan. Sedangkan penelitian

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN CALISTUNG (Baca, Tulis, dan Berhitung) BERBASIS WISATA PUSTAKA ALAM DI TAMAN BALEKAMBANG SURAKARTA BAGI KAUM DHUAFA DI KOTA SURAKARTA BIDANG

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskripftif dengan jenis studi kasus yang digali adalah identitas tunggal atau

BAB III METODE PENELITIAN. deskripftif dengan jenis studi kasus yang digali adalah identitas tunggal atau BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskripftif dengan jenis studi kasus yang digali adalah identitas tunggal atau fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis penelitian 1. Pendekatan Penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yakni memahami tentang apa yang dialami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan penelitian 1. Jenis penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yaitu data-data yang digunakan dalam penelitian diperoleh

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah dikenal sebagai salah satu cabang ilmu yang mempelajari peristiwa pada masa lampau untuk kemudian diaplikasikan pada masa kini bahkan diproyeksikan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai patriotisme. Lunturnya nilai-nilai patriotisme pada sebagian masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai patriotisme. Lunturnya nilai-nilai patriotisme pada sebagian masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemuda-pemudi khususnya siswa di Indonesia sekarang memang sangat banyak terlibat dalam perkembangan gaya hidup arus global yang terkait dengan gengsi semata. Hal ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Definisi dari pendekatan penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pada poin ini akan membahas mengenai jenis penelitian serta tempat dan waktu penelitian, berikut adalah penjelasannya: 1. Jenis Penelitian Penulisan

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA Analisis dan Usulan Game Edukasi Berbasis Praktik Materi Pelajaran untuk Anak Sekolah Usia Dini Baik Secara Online maupun Offline Guna Meningkatkan Kembali Minat Anak Untuk

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM RUMAH BACA SEBAGAI SARANA UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA MASYARAKAT TERUTAMA ANAK-ANAK DAN REMAJA DI DESA SIRAU KABUPATEN PEMALANG BIDANG KEGIATAN: PKM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode tertentu. Adapun metode yang penyusun gunakan adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. metode tertentu. Adapun metode yang penyusun gunakan adalah sebagai berikut: BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara atau prosedur untuk memperoleh pemecahan terhadap permasalahan yang sedang dihadapi. Metode penelitian mencakup alat dan prosedur penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mengacu pada rumusan masalah maka penelitian ini, maka penulis. tanpa mempersoalkan hubungan antar variabel.

BAB III METODE PENELITIAN. Mengacu pada rumusan masalah maka penelitian ini, maka penulis. tanpa mempersoalkan hubungan antar variabel. 67 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Mengacu pada rumusan masalah maka penelitian ini, maka penulis mengguanakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penggunaan pendekatan ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Atik Rahmaniyar, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Atik Rahmaniyar, 2015 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pendidikan karakter secara eksplisit maupun implisit telah terbentuk dalam berbagai mata pelajaran yang diajarkan. Melalui pendidikan karakter diharapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bugis, Makassar, Toraja, dan Mandar. Setiap kelompok etnik tersebut memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Bugis, Makassar, Toraja, dan Mandar. Setiap kelompok etnik tersebut memiliki 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Sulawesi Selatan dan Barat terdapat empat etnik dominan dan utama, yakni Bugis, Makassar, Toraja, dan Mandar. Setiap kelompok etnik tersebut memiliki ragam

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA OPTIMALISASI PROGRAM PADA DESA WISATA SENTRA INDUSTRI GAMELAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT KALURAHAN WIRUN, MOJOLABAN, SUKOHARJO. PKM-M Disusun Oleh

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN MEREKONSTRUKSI BAHASA INDONESIA SEBAGAI PENGUAT KARAKTER BANGSA Citra Maya Pusvitasari Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, STKIP PGRI NGAWI cietmay_puu@rocketmail.com ABSTRAK Bahasa Indonesia saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan sangat berperan penting bagi kemajuan suatu bangsa, tidak hanya bagi individu yang menempuh pendidikan tersebut, tetapi juga berpengaruh terhadap

Lebih terperinci

BAB III MEDOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian merupakan ilmu yang mempelajari metodologimetodologi

BAB III MEDOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian merupakan ilmu yang mempelajari metodologimetodologi 36 BAB MEDOLOG PENELTAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metodologi penelitian merupakan ilmu yang mempelajari metodologimetodologi penelitian.dalam hal tersebut, penelitian yang dilakukan secara intensif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan riset, peneliti mengenal berbagai jenis pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan riset, peneliti mengenal berbagai jenis pendekatan 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam melakukan riset, peneliti mengenal berbagai jenis pendekatan penelitian seperti pendekatan kualitatif dan kuantitatif. 17 Pendekatan

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA TEKNOLOGI UNTUK SEMUA BIDANG KEGIATAN : PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA TEKNOLOGI UNTUK SEMUA BIDANG KEGIATAN : PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA TEKNOLOGI UNTUK SEMUA BIDANG KEGIATAN : PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Diusulkan oleh : Putri Ika Prastikowati 18122128 Ade Suryadi 18121047 Mustofa 13121684 AKADEMI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena, tentang apa yang dialami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. logika, dikenali sebagai ilmu tentang alat untuk mencari kebenaran. 1

BAB III METODE PENELITIAN. logika, dikenali sebagai ilmu tentang alat untuk mencari kebenaran. 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian merupakan ilmu yang mempelajari metodemetode penelitian, ilmu tentang alat penelitian. Di lingkungan filsafat, logika, dikenali

Lebih terperinci

DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN program kreativitas mahasiswa 2012 28 2.6 Tahap Seleksi Peserta PIMNAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terarah sesuai dengan tujuan yang dicapai. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian. Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember.

BAB III METODE PENELITIAN. terarah sesuai dengan tujuan yang dicapai. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian. Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember. BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan alat yang sangat mendukung dan mempunyai fungsi vital dalam penelitian. Dengan menggunakan metode yang tepat, maka penelitian bisa dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Penentuan jenis penelitian merupakan model dasar bagi seorang peneliti.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Penentuan jenis penelitian merupakan model dasar bagi seorang peneliti. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penentuan jenis penelitian merupakan model dasar bagi seorang peneliti. Dilihat dari jenis tempatnya 1, maka penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tradisi merupakan kebiasaan yang diturunkan oleh leluhur secara turuntemurun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tradisi merupakan kebiasaan yang diturunkan oleh leluhur secara turuntemurun 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tradisi merupakan kebiasaan yang diturunkan oleh leluhur secara turuntemurun dan masih dijalankan oleh masyarakat dari generasi ke generasi baik tertulis maupun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. jenis penelitian ini adalah penelitian empiris atau penelitian lapangan (field

BAB III METODE PENELITIAN. jenis penelitian ini adalah penelitian empiris atau penelitian lapangan (field BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara-cara berfikir dan berbuat yang dipersiapkan dengan baik untuk mencapai suatu tujuan. 1 Oleh karena itu, metode penelitian sangat penting keberadaannya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa katakata tertulis

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... DAFTAR ISI... iii. RINGKASAN... iii BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... DAFTAR ISI... iii. RINGKASAN... iii BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... i ii DAFTAR ISI... iii RINGKASAN... iii BAB 1 PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 1 1.3 Tujuan... 1 1.4 Luaran yang Diharapkan...

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini hanya menggambarkan, meringkas, berbagai kondisi, situasi atau berbagai

BAB III METODE PENELITIAN. ini hanya menggambarkan, meringkas, berbagai kondisi, situasi atau berbagai 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini berbentuk deskriptif kualitatif yang mana jenis penelitian ini hanya menggambarkan, meringkas, berbagai kondisi, situasi atau berbagai

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM DESAIN GAMBAR BRAILLE SEBAGAI UPAYA MENGENALKAN OBJEK BINATANG SECARA VISUAL PADA ANAK PENDERITA TUNA NETRA BIDANG KEGIATAN: PKM - KC Diusulkan oleh:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN diamati. 1 Dalam hal ini penulis menafsirkan dan menjelaskan data-data yang 53 BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian dan Sifat Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field

Lebih terperinci

OUTLINE PKM-P. Syarat lainnya yang harus dipenuhi:

OUTLINE PKM-P. Syarat lainnya yang harus dipenuhi: OUTLINE PKM-P Proposal PKM ditulis menggunakan huruf Times New Roman ukuran 12 dengan jarak baris 1,15 spasi dan ukuran kertas A-4 margin kiri 4 cm, margin kanan, atas, dan bawah masing-masing 3 cm. Halaman

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU SOPAN SANTUN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA

UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU SOPAN SANTUN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 1, No. 1, Januari 2015 ISSN 2442-9775 UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU SOPAN SANTUN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA Ita Roshita

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PELATIHAN SABLON PAKAIAN (KAOS) SEBAGAI PROGRAM USAHA BAGI KARANG TARUNA DI DESA PRIGI UNTUK MEMINIMALKAN JUMLAH PENGANGGURAN BIDANG KEGIATAN : PKM PENGABDIAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan apa saja yang ada di lokasi penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan apa saja yang ada di lokasi penelitian. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian skripsi ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu peneliti dalam hal ini berusaha untuk menggambarkan dan

Lebih terperinci

BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PEMBERDAYAAN POTENSI EKONOMI LIMBAH BULU AYAM: PENYULUHAN PENGELOLAAN LIMBAH BULU AYAM DI LINGKUNGAN DUSUN PATUK KIDUL BATURETNO BIDANG KEGIATAN: PKM

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ABATA (ABON JANTUNG PISANG TANPA PENNGAWET BUATAN) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN.

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ABATA (ABON JANTUNG PISANG TANPA PENNGAWET BUATAN) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN. PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ABATA (ABON JANTUNG PISANG TANPA PENNGAWET BUATAN) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN Oleh: Fathimatuz Zahroh NIM 4301413043 /2013 Riza Rianti NIM 4301413013 /2013

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM GETAR GAWAT (Gerakan Pelestarian Gamelan Jawa Tengah) Sebagai Upaya Pembentukan Karakter Kreatif dan Cinta Budaya Indonesia Bagi Anak dan Pemuda Dusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang utama untuk membentuk karakter siswa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang utama untuk membentuk karakter siswa yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang utama untuk membentuk karakter siswa yang mempunyai sikap dan pribadi yang kuat. Pendidikan mempunyai peran yang penting karena

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian III. METODE PENELITIAN A. Metode yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian deskriptif berusaha menggambarkan suatu gejala sosial. Dengan kata lain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian a. Jenis Penelitian Dari segi tempat, penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan yaitu suatu penelitian yang dilakukan di lapangan atau lokasi

Lebih terperinci