TINJAUAN PUSTAKA. perlahan-lahan. Persaingan antara tanaman dan gulma terjadi baik di atas
|
|
- Hartono Kurnia
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Gulma Gulma merupakan tumbuhan pengganggu tanaman pokok perkebunan sehingga perlu dilakukan tindakan pengendalian. Keberadaan gulma disekitar tanaman dapat menimbulkan kerugian yang besar, walaupun berlangsung secara perlahan-lahan. Persaingan antara tanaman dan gulma terjadi baik di atas permukaan tanah yang berupa persaingan dalam mendapatkan cahaya matahari, CO2 dan ruang tumbuh. Didalam tanah pun terjadi persaingan, yakni persaingan mendapatkan air dan unsur hara. Faktor persaingan tersebut dapat menyebabkan perkembangan dan perutumbuhan tanaman pokok budidaya menjadi terhambat dan dapat mengurangi jumlah produksi tanaman budidaya. Oleh karena itu, perlu adanya tindakan pengendalian untuk menekan perkembangan gulma di areal pertanaman. Upaya pengendalian gulma telah dilaksanakan dengan menanami tanah di antara tanaman kelapa sawit (gawangan) dengan tanaman kacang penutup tanah. Selain itu, juga dapat dilakukan upaya preventif berupa pembuatan piringan (bokoran) disekeliling tiap individu tanaman. Bila pertumbuhan gulma tidak dikendalikan dengan baik, maka berbagai macam gulma dapat tumbuh dengan subur dan mengganggu (menyaingi) pertumbuhan tanaman pokok. Hal ini menyebabkan keadaan kebun menjadi kotor dan lembab (Adi, 2010). 5
2 B. Kerugian yang Ditimbulkan Akibat Gulma Kehadiran gulma pada lahan pertanian atau lahan perkebunan dapat menimbulkan masalah. Secara umum masalah-masalah yang ditimbulkan gulma pada lahan tanaman budidaya atau tanaman pokok adalah sebagai brikut: 1. Gulma akan menurunkan jumlah hasil (kuantitas). Antara gulma dan tanaman yang hidup bersama dalam suatu areal usaha tani akan berkompetisi dalam memperoleh sarana tumbuh. 2. Gulma akan menurunkan mutu hasil (kualitas). Penurunan mutu hasil misalnya dapat terjadi melalui percampuran hasil tanaman dengan biji atau bagian tumbuh gulma, percampuran benih dengan biji gulma, pertumbuhan tanaman yang kurang baik atau tidak seragam, dan sebagainya. 3. Gulma dapat meracuni tanaman (alelopati). Beberapa gulma mengeluarkan alelokimia yang dapat meracuni tanaman, misalnya mikania (Mikanian micrantha) pada perkebunan karet dan alang-alang (Imperata cylindrica) atau teki (Cyperus rotundus). 4. Gulma dapat menurunkan nilai tanah. Tanah bongkar atau kotor yang ditumbuhi semak belukar scara psikologis menurunkan daya tarik pembeli tanah tersebut. 5. Gulma dapat merusak atau mengahambat penggunaan alat mekanik. Kelancaran jalannya alat-alat mekanik, baik untuk mengolah tanah atau kegiatan pemeliharaan dan pemanenan, akan terhambat dengan 6
3 lebatnya gulma yang tumbuh diareal pertanian, terutama untuk jenis gulma berkayu atau menjalar. 6. Gulma dapat menjadi inang hama dan penyakit tumbuhan. Gulma dapat pula berperan sebagai tempat tinggal sementara atau sumber pakan alternatif bagi hama dan penyakit tumbuhan atau tanaman. 7. Keberadaan gulma akan menambah biaya produksi. Tentu biaya produksi usaha tani akan meningkat dengan adanya gulma. Penambahan biaya tersebut diperlukan untuk membayar tenaga kerja dan membeli herbisida atau alat-alat pengendali gulma (Sembodo, 2010). C. Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan Yang dimaksud pemeliharaan tanaman menghasilkan adalah mulai dari 3 tahun sampai umur 25 tahun (sampai diremajakan). Kegiatan pemeliharaan pada tanaman menghasilkan (TM) adalah sebagai berikut: 1) Garuk piringan pokok a. Piringan pokok digaruk bersih dengan pusingan 1 bulan sekali dengan radius 2 meter. b. Pada musim kemarau pusingan garuk dapat di perpanjang 1,5 bulan (Januari, Februari, Maret, April, Mei), terutama areal yang kanopinya sudah rapat. c. Pasar pikul dan teresan dibabat tandes selebar 1 meter. d. Pada areal rendahan yang becek, piringan pokok cukup dibabat mepet. 7
4 e. Rumput yang ada dipokok supaya dicabut bersih sampai setinggi jangkauan tangan f. Jika keadaan tenaga kerja sulit diperoleh dapat dilakukan dengan sistem khemis. 2) Babat gawangan a. Sistem babat bersifat efektif. b. Selain kacangan, rumput liar dibabat setinggi 30 cm dari permukaan tanah. c. Rotasi babat gawangan 4 bulan sekali. d. Babat gawangan tidak boleh bersamaan dengan dongkel kayukayuan tapi harus bergantian. e. Jika dongkelan efektif dilakukan maka babatan tidak perlukan lagi. 3) Dongkel anak kayu a. Semua tumbuhan yang berkayu, pakis gajah dan keladi-keladian harus di dongkel sampai akarnya keluar. b. Anak kayu dan tumbuhan keladi yang sudah didongkel supaya dijepit dengan cagak agar tidak terkena tanah. c. Rotasi 2 bulan sekali dan harus benar-benar efektif sehingga babatan tidak begitu diperlukan lagi atau hanya bersifat selektif. 4) Wiping lalang Serupa dengan pelaksaan di TBM jika tenaga setempat cukup dan murah dapat dilaksanakan sistem buru lalang dengan garpu (Risza, 1995). 8
5 D. Sifat-sifat Gulma Secara Umum Gulma merupakan tumbuhan yang mempunyai sifat dan ciri khas tertentu, yang umumnya berbeda dengan tanaman pokok atau tanaman budidaya. Sifat-sifat dari gulma tersebut antara lain: 1. Penguasaan areal yang baik. Produksi biji gulma yang banyak menjadikan gulma memiliki potensi untuk menguasai areal dengan populasi besar dan pertumbuhan populasi yang cepat. Di samping itu, gulma mampu berkembang biak dengan organ vegetatifnya, seperti stolon, rizom, atau umbi. 2. Biji yang dihasilkan memiliki masa dormansi. Sifat ini menguntungkan gulma karena biji baru berkecambah apabila lingkungan telah memungkinkan gulma tumbuh baik. Pada kondisi yang kurang menguntungkan biji gulma mampu bertahan hidup dalam jangka waktu yang lama. Sifat tersebut menjadi penyebab mangapa gulma selalu ada sepanjang masa (persisten). 3. Daya adaptasi sangat tinggi. Sebagian besar gulma fotosintesisnya. Gulma tertentu, seperti alang-alang, mampu mengubah lingkungannya (misalnya ph tanah) sehingga sesuai untuk pertumbuhannya. Alangalang juga bersimbiose dalam mikoriza yang dapat membantu dalam penyerapan unsur fosfor dari dalam tanah. Karena itu, alang-alang mampu hidup pada tanah-tanah yang masam maupun kritis. 4. Penyebaran yang luas. Gulma-gulma tertentu memiliki sarana bantu untuk menyebarluaskan biji nya, seperti duri pengait, rambut-rambut 9
6 (trikhoma), sabut, atau sayap. Organ tersebut akan membantu penyebaran gulma dengan bantuan angin (anemokori), air (hidrokori), atau mamalia (mamokori) (Sembodo, 2010). E. Klasifikasi Gulma Klasifikasi atau pergolongan gulma diperlukan untuk memudahkan dalam mengenali atau mengidentifikasi gulma. Dasar pengelompokon suatu jenis gulma ditentukan menurut kebutuhan tertentu. 1. Berdasarkan siklus hidupnya, gulma dikelompokan menjadi: 1) Gulma semusim (Annual weeds) Gulma semusim atau gulma setahun adalah gulma yang melengkapi satu siklus hidupnya dalam satu musim atau dalam waktu kurang dari 12 bulan. Gulma yang termasuk dalam kelompok ini memiliki ciri-ciri utama pertumbuhan yang cepat dan menghasilkan biji dalam jumlah banyak. Contoh gulmanya wedusan (Ageratum conyzoides), meniran (Spigelia anthelmia). 2) Gulma dua musim (Biannual weeds) Gulma dua musiman melengkapi satu siklus hidupnya selama dua musim atau tahun. Perkecambahan dan pembentukan roset pada musim atau tahun pertama. Selepas musim dingin, roset mengalami vernalisasi, berbunga, berbiji, dan mati pada musim atau tahun ke dua. Dengan demikian, dalam satu siklus hidupnya membutuhkan waktu antara 1-2 tahun. Contoh gulmanya kiurat (Plantago sp). 3) Gulma tahunan (Perennial weeds) 10
7 Gulma yang menghasil organ vegetatif secara terus menerus sehingga memungkinkannya hidup lebih dari dua musim atau dua tahun disebut gulma musiman atau gulma tahunan. Gulma yang memiliki organ perkembang biakan ganda, yaitu secara generatif dengan biji dan secara vegetatif dengan rimpang, umbi, daun, atau stolon. Umumnya termasuk dalam gulma musiman, contoh gulmanya alang-alang (Imperata cylindrica), dan teki (Cyperus rotundus) (Sembodo, 2010). 2. Berdasarkan sifat morfologinya gulma dibedakan menjadi lima sebagai berikut: 1) Gulma rumputan ( Grasses) Semua jenis gulma yang termasuk dalam famili Poaceae atau Gramineae adalah kelompok rumputan. Beberapa kalangan kadangkala menggunakan istilah gulma berdaun sempit untuk gulma golongan rumputan ini. Istilah ini akan membingungkan karena gulma golongan tekian juga berdaun sempit. Kelompok gulma ini ditandai dengan ciri utama, yaitu tulang daun sejajar dengan tulang daun utama, berbentuk pita, dan terletak berselang seling pada ruas batang. Batang berbentuk silindris, beruas, dan berongga. Akar gulma golongan ini tergolong dalam akar serabut. Contoh gulmanya adalah alang-alang (Imperata cylindrica) 2) Gulma teki-tekian (Sedges) 11
8 Semua jenis gulma yang termasuk dalam famili Cyperaceae adalah gulma golongan tekian. Gulma yang termasuk dalam golongan ini memiliki ciri utama letak daun berjejal pada pangkal batang, bentuk daun seperti pita, tangkai bunga tidak beruas dan berbentuk silindris, segi empat, atau segitiga. Gulma teki-tekian mirip dengan gulma berdaun sempit, bedanya gulma teki-tekian memiliki batang berbentuk segitiga. Contohnya gulma teki-tekian, antara lain teki (Cyperus rotundus). 3) Gulma berdaun lebar (Broad leaves) Anggota gulma golongan berdaun lebar paling banyak dijumpai dilapangan dan paling beragam jenisnya. Semua jenis gulma yang tidak termasuk dalam famili Poaceae atau rumputan dan Cyperaceae atau tekian adalah gulma golongan berdaun lebar. Ciri-ciri yang dimiliki gulma tersebut juga sangat beragam tergantung dari familinya. Sebagai gambaran umum, bentuk daun gulma golongan ini adalah lonjong, bulat, menjari, atau berbentuk hati. Akar yang dimiliki umumnya berupa akar tunjang. Contoh gulma yang termasuk golongan gulma berdaun lebar, yaitu: tahi ayam (Lantana camara), kucingan (Mimosa invisa). 4) Gulma pakis-pakisan (Ferns) Gulma pakis-pakisan (Ferns) umumnya berkembang biak dengan spora dan berbatang tagak atau menjalar. Contoh gulma pakis- 12
9 pakisan, antara lain pakis kresek (Stenochlena palustris) dan pakis kawat (Dicranopteris linearis) (Sembodo, 2010). 3. Berdasarkan habitatnya, gulma dikelompokkan menjadi: 1) Gulma air (Aquatic weeds) Gulma ini tumbuh di air, baik mengapung, tenggelam, ataupun setengah tenggelam. Gulma air dapat berupa gulma berdaun sempit, berdaun lebar, ataupun teki-tekian. Contoh gulma air, yaitu Cyperus iria dan Leptochloa chinensis. 2) Gulma darat (Terrestil weeds) Gulma ini tumbuh di darat. Jenis gulma daratan yang tumbuh di perkebunan sangat tergantung pada jenis tanaman utama, jenis tanah, iklim, dan pola tanam. Contoh gulma daratan antara lain lalang (Imperata cylindrica) dan mikania (Mikania micrantha) (Sembodo, 2010). 4. Berdasarkan pengaruh terhadap tanaman kelapa sawit, gulma dibedakan menjadi lima tingkatan sebagai berikut : 1) Gulma kelas A Gulma yang digolangkan kelas A yaitu jenis-jenis gulma yang pada umumnya bermanfaat. Contoh jenis gulma kelas A, yaitucalopogonium caeruleum, Pueraria phaseoloides (Nasution, 1986). 13
10 2) Gulma kelas B Gulma yang digolongkan kelas B yaitu jenis-jenis gulma pada umumnya kurang merugikan tapi perlu pengendalian. Contoh jenis gulma kelas B, antara lain Phyllanthus niruri(meniran), Ageratum conyzoides (Wedusan) (Nasution, 1986). 3) Gulma kelas C Gulma yang digolongkan kelas C yaitu jenis-jenis gulma yang merugikan, bergantung pada keadaan tapi perlu pengendalian. Contoh jenis gulma kelas C yaitu Axonopus compressus (Rumput pait), Cyperus rotundus(teki) (Nasution, 1986). 4) Gulma kelas D Gulma yang digolongkan kelas D yaitu jenis gulma yang merugikan perlu pengendalian atau pemberantasan. Contoh jenisjenis gulma kelas D, yaitucolocasia spp (Keladi), Lantana camara(temblekan) (Nasution, 1986). 5) Gulma kelas E Gulma yang digolongkan kelas E merupakan jenis-jenis gulma yang pada umumnya merugikan, perlu dilakukan pemberantasan. Contoh jenis jenis gulma kelas E, yaitu Imperata cylindrica (Lalang), Mimosa sp(kucingan) (Nasution, 1986). 14
11 5. Berdasarkan keberadannya di perkebunan, gulma dibedakan menjadi dua sebagai berikut: 1) Gulma lunak, yaitu gulma yang keberadaannya dalam budidaya tanaman kelapa sawit dapat toleransi. Hal ini karena jenis gulma ini dapat menahan erosi tanah. Walaupun demikian, pertumbuhan harus tetap dikendalikan. Contohnya babadotan, wedusan, dan paitan. 2) Gulma berbahaya yaitu gulma yang memiliki daya saing tinggi terhadap tanaman pokok. Berapa jenis gulma mengandung toxin atau zat alleopati yang mengganggu tanaman pokok antara lain: 1. Alang-alang (Imperata cilindrica) termasuk famili poaceae. Di antara jenis-jenis rumput, alang-alang (Imperata cylindrical) adalah gulma yang paling menyulitkan dan merugikan. Gulma ini perkembangan rimbangnya sangat luas, disamping itu mempunyai biji yang berbulu sehingga mampu menyebar dan meluaskan dengan cepat. Bila sempat merajalela di kebun, kelapa sawit akan terhambat pertumbuhannya dan sering menunjukan kekurangan nitrogen yang parah karena persaingan unsur hara, air dan persaingan perkembangan akar (Mangoensoekarjo dan Semangun, 2008). 15
12 Gambar 1. Imperata cylindrica Sumber : Rahmatariffin.com 2. Mikania (Micania cordata) termasuk pada famili Asteracea. Di perkebunan kelapa sawit gulma ini sering terlihat, merambat dengan cepat dan sering memanjat pada tanaman kelapa sawit yang relative muda. Mikania juga mengeluarkan (mengeksudasikan) racun melalui akarnya (alelopati), yang menghambat proses nitrifikasi oleh bakteri dalam rangka simbiosis dengan penutup tanah kacang (PTK), dan mungkin lagi pula menghambat kehidupan berbagai mikroba lainnya. Gulma menyebar dengan biji dan potongan batang, pada tanaman menghasilkan (TM) dan menurunkan produksi sebanyak 20-25% (Mangoensoekarjo dan Semangun, 2008). Gambar 2. Mikania micranta Sumber : www. Hear.org 16
13 F. Beberapa Cara Pengendalian Gulma 1. Pengendalian Gulma Secara Manual Pengendalian gulma secara manual adalah dengan menggunakan peralatan dan upaya pengendalian secara konvensional, misalnya dibabat, dibongkar dengan cangkul, digarpu dan sebagainya. Pemberantasan gulma dengan cara ini dapat dilakukan 5-6 kali pada tahun pertama atau bergantung keadaan perkebunan (Tim Bina Karya Tani, 2009). 2. Pengendalian Gulma Secara Kimia Pengendalian gulma secara kimia dilakukan menggunakan herbisida, baik yang bersifat kontak maupun sistemik. Keuntungan cara ini adalah penggunaan tenaga kerja yang relatif sedikit. Namun cara ini dapat mengganggu organisme lain dalam kelestarian alam (Tim Bina Karya Tani, 2009). 3. Pengendalian Gulma Secara Kultur Teknis Pengendalian gulma secara kultur teknis dilakukan dengan menggunakan tanaman penutup tanah jenis kacangan. Cara ini bertujuan untuk mengurangi pengaruh buruk dari gulma (Tim Bina Karya Tani, 2009). G. Pengendalian Gulma Gulma merupakan pesaing bagi tanaman kelapa sawit dalam penyerapan unsur hara, air, dan cahaya matahari. Areal yang didominasi oleh gulma yang berbahaya atau pesaing berat seperti sembung rambat (Mikania micrantha), alangalang (Imperata cylindrica), dan Asystasia coromandelina dapat menurunkan produksi sampai 20% (Sulistyo, 2010). 17
14 Pengertian dari pengendalian gulma (control) harus dibedakan dengan pemberantasan (Eradiction). Pengendalian gulma (Weed control) dapat didefenisikan sebagai proses membatasi investasi gulma sedemikian rupa sehingga tanaman dapat di budidayakan secara produktif dan efisien. Dalam pengendalian gulma tidak ada keharusan untuk membunuh seluruh gulma, melainkan cukup menekan pertumbuhan dan mengurangi populasinya sampai pada tingkat dimana penurunan produksi yang terjadi tidak berarti atau keuntungan yang diperoleh dari penekan gulma sedapat mungkin seimbang dengan usaha ataupun biaya yang dikeluarkan. Dengan kata lain pengendalian bertujuan hanya menekan populasi gulma sampai tingkat populasi yang tidak merugikan secara ekonomik atau tidak melampaui ambang ekonomi, sehingga sama sekali tidak bertujuan menekan populasi gulma sampai nol (Sukman dan Yakup, 2002). Sedangkan pemberantasan merupakan usaha mematikan seluruh gulma yang ada baik yang sedang tumbuh maupun alat-alat reproduksinya, sehingga populasi gulma sedapat mungkin ditekan sampai nol. Pemberantasan gulma mungkin baik bila dilakukan pada areal yang sempit dan tidak miring, sebab pada areal yang luas ini merupakan sesuatu yang mahal dan pada tanah miring kemungkinan besar menimbulkan erosi. Eridikasi pada umumnya hanya dilakukan terhadap gulma-gulma yang sangat merugikan dan pada tempat-tempat tertentu (Sukman dan Yakup, 2002). 18
II. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Gulma Gulma adalah tumbuh-tumbuhan (tidak termasuk jamur) yang tumbuh pada tempat yang tidak diinginkan sehingga menimbulkan kerugian bagi tujuan manusia. Suatu tumbuhan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Dan Produksi Kelapa Sawit Ada banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan produksi kelapa sawit mulai dari faktor kesesuaian lahan,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jenis - Jenis Gulma 2.1.1. Penggolongan Berdasarkan Habitat a. Gulma Air (Aquatic Weeds) Pada umumnya, gulma air tumbuh di air, baik mengapung, tenggelam, ataupun setengah tenggelam.
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. A. Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan produksi Kelapa Sawit
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan produksi Kelapa Sawit Faktor yang mempengaruhi produksi dan pertumbuhan kelapa sawit, antara lain adalah bahan tanam (bibit kelapa sawit),
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Gulma Pada permulaan kehidupan manusia dibumi tidak ada tumbuhan yang disebut gulma. Pada waktu usaha manusia berpindah dari usaha pengumpulan hasil Hutan ke usaha
Lebih terperinciLAPORAN PENELITIAN TUGAS AKHIR
LAPORAN PENELITIAN TUGAS AKHIR KAJIAN BIAYA PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN MENGHASILKAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI AFDELING IX KEBUN GUNUNG BAYU PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV TONI INDRAWANSYAH
Lebih terperinciTUGAS I. MANAJEMEN PEMELIHARAAN KELAPA SAWIT
TUGAS I. MANAJEMEN PEMELIHARAAN KELAPA SAWIT NAMA INSTANSI FASILITATOR : MU ADDIN, S.TP : SMK NEGERI 1 SIMPANG PEMATANG : Ir. SETIA PURNOMO, M.P. Perencanaan pemeliharaan merupakan tahapan awal yang sangat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Karet merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan manusia seharihari,
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Karet merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan manusia seharihari, hal ini terkait dengan mobilitas manusia dan barang yang memerlukan komponen
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. daun-daun kecil. Kacang tanah kaya dengan lemak, protein, zat besi, vitamin E
7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kacang Tanah Kacang tanah tumbuh secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm dan mengeluarkan daun-daun kecil. Kacang tanah kaya dengan lemak, protein, zat besi, vitamin E
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) adalah tanaman penghasil minyak
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) adalah tanaman penghasil minyak nabati yang dapat menjadi andalan di masa depan karena berbagai kegunaannya bagi kebutuhan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. : Spermatophyta. : Monocotyledonae. Species : Allium ascalonicum L.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA D. Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) 1. Klasifikasi Menurut Rahayu, Estu dan Berlian (2006) Tanaman bawang merah diklasifikasikan dalam golongan berikut : Divisi Subdivisi Class
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. sering kali tumbuh pada tempat dimana menimbulkan kerugian pada
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Gulma Para ahli Ekologi memberi batasan gulma sebagai tumbuhan yang mempunyai kemampuan khusus menimbulkan gangguan pada lokasi tertentu terhadap tujuan yang diinginkan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit
TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit Setyamidjaja (2006) menjelasakan taksonomi tanaman kelapa sawit (palm oil) sebagai berikut. Divisi : Spermatophyta Kelas : Angiospermae Ordo : Monocotyledonae Famili
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman karet (Hevea brasiliensis [Muell.] Arg.) berasal dari Brazil, Amerika
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tanaman karet (Hevea brasiliensis [Muell.] Arg.) berasal dari Brazil, Amerika Selatan, pertama kali ada di Indonesia sebagai tanaman koleksi yang ditanam
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM PENGENDALIAN GULMA Identifikasi Gulma
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENDALIAN GULMA Identifikasi Gulma Oleh : JANSEN TOCHIGI LINGGA 05111007130 PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA INDRALAYA 2014 I. PENDAHULUAN A.
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani dan Morfologi Tanaman Kelapa Sawit Kelapa sawit berbentuk pohon, tingginya dapat mencapai 24 meter. Bagian-bagian dari tanaman kelapa sawit seperti system perakaran,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman hias merupakan salah satu produk hortikultura yang saat ini mulai
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tanaman hias merupakan salah satu produk hortikultura yang saat ini mulai banyak diminati oleh masyarakat. Hal ini terlihat dari fungsi tanaman hias yang kini
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) diklasifikasikan ke dalam kelas
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Kelapa Sawit Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) diklasifikasikan ke dalam kelas Angiospermae, subkelas Monocotyledonae, ordo Palmales, famili Palmae, genus Elaeis,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman kelapa sawit mempunyai nilai ekonomi yang sangat penting bagi
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tanaman kelapa sawit mempunyai nilai ekonomi yang sangat penting bagi kehidupan manusia yang dapat memenuhi kebutuhan akan minyak nabati. Tanaman lain yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seorang ahli botani bernama Linnaeus adalah orang yang memberi nama latin Zea mays
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Taksonomi Tanaman Jagung Seorang ahli botani bernama Linnaeus adalah orang yang memberi nama latin Zea mays untuk spesies jagung (Anonim, 2007). Jagung merupakan tanaman semusim
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. di Indonesia karena merupakan bahan baku untuk industri pangan maupun
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Jagung Jagung sampai saat ini masih merupakan komoditi strategis kedua setelah padi karena di beberapa daerah, jagung masih merupakan bahan makanan pokok kedua setelah beras.
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. tumbuh di daerah iklim sub-tropis, tetapi mampu beradaptasi dengan baik pada
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Deskripsi Tanaman Pakchoy Pakchoy (Brassica chinensis L.) merupakan sejenis tanaman sayuran yang tumbuh di daerah iklim sub-tropis, tetapi mampu beradaptasi dengan baik pada iklim
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Surya, (2013). Metode deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dimaksud
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Ubikayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan tanaman pangan potensial masa
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Ubikayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan tanaman pangan potensial masa depan karena mengandung karbohidrat sehingga dapat dijadikan alternatif makanan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. lebih tahan terhadap hama dan penyakit (Sumarno dan Karsono 1996 dalam
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Sorgum merupakan salah satu jenis tanaman serealia yang mempunyai potensi besar untuk dikembangkan di Indonesia karena mempunyai daerah adaptasi yang luas.
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PENGGUNAAN HERBISIDA KONTAK TERHADAP GULMA CAMPURAN PADA TANAMAN KOPI
1 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN HERBISIDA KONTAK TERHADAP GULMA CAMPURAN PADA TANAMAN KOPI Oleh NUR AYSAH NIM. 080500129 PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Tebu adalah tanaman jenis rumput-rumputan yang ditanam untuk bahan baku gula.
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Tebu Tebu adalah tanaman jenis rumput-rumputan yang ditanam untuk bahan baku gula. Tanaman ini hanya dapat tumbuh di daerah beriklim tropis. Tanaman ini termasuk jenis
Lebih terperinciI. TINJAUAN PUSTAKA. Penggolongan berdasarkan bentuk daun ini berpatokan atas lebar
I. TINJAUAN PUSTAKA A. Penggolongan Gulma 1. Penggolongan Berdasarkan Bentuk Daun Penggolongan berdasarkan bentuk daun ini berpatokan atas lebar atau sempitnya daun. Gulma berdaun lebar yaitu apabila lebar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dunia. Jagung menjadi salah satu bahan pangan dunia yang terpenting karena
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jagung merupakan salah satu tanaman serealia yang tumbuh hampir di seluruh dunia. Jagung menjadi salah satu bahan pangan dunia yang terpenting karena mempunyai kandungan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan dan sumber protein
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan dan sumber protein nabati yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Biji kedelai digunakan sebagai
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Umur tanaman kacang tanah Hypoma 2 yaitu 90 hari, tipe Spanish (dua
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Tanaman Kacang Tanah Umur tanaman kacang tanah Hypoma 2 yaitu 90 hari, tipe Spanish (dua biji/polong), ukuran polong dan biji sedang. Keunggulannya potensi hasil mencapai
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia, kelapa sawit pertama kali didatangkan oleh pemerintah Hindia
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kelapa Sawit Di Indonesia, kelapa sawit pertama kali didatangkan oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1848. Penanaman dilakukan dengan menanam di Kebun Raya Bogor,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Genus Hevea terdiri dari berbagai spesies, yang keseluruhannya berasal dari lembah
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Karet Genus Hevea terdiri dari berbagai spesies, yang keseluruhannya berasal dari lembah sungai Amazon. Beberapa diantara spesies tersebut mempunyai morfologi yang
Lebih terperinciMengenal Gulma di Pertanaman Tebu
Mengenal Gulma di Pertanaman Tebu Gulma tumbuh di sela barisan tanaman tentu merupakan pemandangan yang seringkali terlihat di lahan tebu. Meskipun lumrah namun keberadaannya ternyata cukup mengganggu,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara agraris yang artinya pertanian memegang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Masalah Negara Indonesia merupakan negara agraris yang artinya pertanian memegang peranan penting pada perekonomian nasional. Sub sektor perkebunan mempunyai peranan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Penggolongan gulma didasarkan pada aspek yang berbeda-beda sesuai dengan
8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Gulma Penggolongan gulma didasarkan pada aspek yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhannya. Penggolongan gulma dapat dilakukan berdasarkan siklus hidup, habitat,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mencapai kurang lebih 1 tahun. Di Indonesia tebu banyak dibudidayakan di Pulau
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tebu adalah tanaman yang ditanam untuk bahan baku gula. Tanaman ini hanya dapat tumbuh di daerah iklim tropis. Umur tanaman sejak ditanam sampai bisa dipanen mencapai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) adalah tanaman industri penting penghasil
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) adalah tanaman industri penting penghasil minyak masak, bahan industri, maupun bahan bakar (biodiesel). Perkebunan kelapa
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Gulma merupakan tumbuhan yang mengganggu atau merugikan kepentingan manusia
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gulma merupakan tumbuhan yang mengganggu atau merugikan kepentingan manusia sehingga manusia berusaha untuk mengendalikannya. Kerugian yang disebabkan oleh kehadiran gulma
Lebih terperinciPada mulsa eceng gondok dan alang-alang setelah pelapukan (6 MST), bobot gulma naik dua kali lipat, sedangkan pada mulsa teki dan jerami terjadi
PEMBAHASAN Sebagian besar perubahan jenis gulma pada setiap perlakuan terjadi pada gulma golongan daun lebar, sedangkan golongan rumput relatif tetap pada 3 MST dan 6 MST. Hal ini diduga dipengaruhi oleh
Lebih terperinciGULMA DAN PENGENDALIANNYA PADA BUDIDAYA TANAMAN NILAM
GULMA DAN PENGENDALIANNYA PADA BUDIDAYA TANAMAN NILAM Agus Sudiman Tjokrowardojo dan Endjo Djauhariya Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik Jln. Tentara Pelajar No. 3 Bogor 16111 I. PENDAHULUAN Gulma
Lebih terperinciPengertian Gulma dan Penggolongan Gulma
Pengertian Gulma dan Penggolongan Gulma Definisi Gulma Gulma merupakan tumbuhan yang berasal dari spesies liar yang telah lama menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan, atau spesies baru yang telah
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. yang terkait erat dengan jarak tanam dan mutu benih. Untuk memenuhi populasi
TINJAUAN PUSTAKA Sistem Jarak Tanam Salah satu faktor penentu produktivitas jagung adalah populasi tanaman yang terkait erat dengan jarak tanam dan mutu benih. Untuk memenuhi populasi tanaman tersebut,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. melalui makanan pokok (Nazarudin, 2009). Selada (lactuca sativa L.) merupakan
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bertambahnya jumlah penduduk Indonesia serta meningkatnya kesadaran penduduk akan kebutuhan gizi menyebabkan bertambahnya permintaan sayuran. Kandungan gizi sayuran
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Trachebionta, subdivisio spermatophyta, kelas Liliopsida, Sub kelas
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tanaman E. indica di klasifikasikan dengan Kingdom Plantae, divisio Trachebionta, subdivisio spermatophyta, kelas Liliopsida, Sub kelas Commelinidae, Ordo Poales, Famili
Lebih terperinciEkologi Padang Alang-alang
Ekologi Padang Alang-alang Bab 2 Ekologi Padang Alang-alang Alang-alang adalah jenis rumput tahunan yang menyukai cahaya matahari, dengan bagian yang mudah terbakar di atas tanah dan akar rimpang (rhizome)
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Nama Botani dari Eucalyptus grandis adalah Eucalyptus grandis Hill ex
TINJAUAN PUSTAKA Taksonomi Eucalyptus spp. Nama Botani dari Eucalyptus grandis adalah Eucalyptus grandis Hill ex Maiden. Eucalyptus grandis adalah nama lain dari Eucalyptus saligna var. pallidivalvis Baker
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman kelapa sawit adalah salah satu sumber utama minyak nabati di
I. PENDAHULUAN I.I Latar Belakang dan Masalah Tanaman kelapa sawit adalah salah satu sumber utama minyak nabati di Indonesia. Peluang pengembangan tanaman kelapa sawit di Indonesia sangat besar dikarenakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr) merupakan salah satu komoditas pangan utama
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kedelai (Glycine max [L.] Merr) merupakan salah satu komoditas pangan utama setelah padi yang mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi, yaitu sebagai sumber
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Di Indonesia produksi nanas memiliki prospek yang baik. Hal ini dilihat dari
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Di Indonesia produksi nanas memiliki prospek yang baik. Hal ini dilihat dari permintaan pasar internasionalyang terus meningkat dari tahun ke tahun. Nanas
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman berumah satu (Monoecious) yaitu letak
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Budidaya Tanaman Jagung Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman berumah satu (Monoecious) yaitu letak bunga jantan terpisah dengan bunga betina pada satu tanaman. Jagung termasuk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan salah satu komoditas penting
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan salah satu komoditas penting sebagai bahan pembuatan gula yang sudah menjadi kebutuhan industri dan rumah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang dipakai untuk membudidayakan tanaman. Gangguan ini umumnya berkaitan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gulma adalah tumbuhan yang mudah tumbuh pada setiap tempat yang berbeda- beda, mulai dari tempat yang miskin nutrisi sampai tempat yang kaya nutrisi. Sifat inilah yang
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Jenis Gulma Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komunitas Gulma Lingkungan.
HASIL DAN PEMBAHASAN Jenis Gulma Jenis gulma yang tumbuh di suatu tempat berbeda-beda, tergantung faktor lingkungan yang mempengaruhinya. Menurut Sastroutomo (1990), komunitas tumbuhan memperlihatkan adanya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum) merupakan sayuran rempah yang tingkat
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bawang merah (Allium ascalonicum) merupakan sayuran rempah yang tingkat konsumsinya cukup tinggi di kalangan masyarakat. Hampir pada setiap masakan, sayuran ini selalu
Lebih terperinciEFEKTIFITAS PENGGUNAAN HERBISIDA KONTAK TERHADAP GULMA CAMPURAN PADA TANAMAN KOPI ( Coffea Sp ) Oleh ALI IMRON NIM :
1 EFEKTIFITAS PENGGUNAAN HERBISIDA KONTAK TERHADAP GULMA CAMPURAN PADA TANAMAN KOPI ( Coffea Sp ) Oleh ALI IMRON NIM : 080500107 PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK
Lebih terperinciGULMA PADA BUDIDAYA TANAMAN JAHE
GULMA PADA BUDIDAYA TANAMAN JAHE Agus Sudiman Tjokrowardojo dan Endjo Djauhariya Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik Jln. Tentara Pelajar No. 3 Bogor, 16111 I. PENDAHULUAN Gulma didefinisikan sebagai
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani dan Ekologi Tanaman Jagung (Zea mays L.)
TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Ekologi Tanaman Jagung (Zea mays L.) Tanaman jagung merupakan tanaman asli benua Amerika yang termasuk dalam keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea mays L. Taksonomi tanaman
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman kacang hijau menurut Hartono dan Purwono (2005)
6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Kacang Hijau Klasifikasi tanaman kacang hijau menurut Hartono dan Purwono (2005) adalah sebagai berikut Kingdom Divisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae :
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Metode Pengendalian Gulma Secara Kultur Teknis Sebagai Upaya Meningkatkan Produktivitas Tanaman Budidaya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap usaha budidaya tanaman selalu mengharapkan produktivitas semaksimal mungkin akan tetapi banyak kendala yang harus dihadapi oleh para petani dalam kegiatan budidaya
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Kelapa sawit merupakan sumber minyak nabati yang penting di samping kelapa,
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kegunaan Kelapa Sawit Kelapa sawit merupakan sumber minyak nabati yang penting di samping kelapa, kacang-kacangan, jagung, bunga matahari, zaitun, dan sebagainya. Dewasa ini, komoditas
Lebih terperinciPEMELIHARAAN TANAMAN JAGUNG
PEMELIHARAAN TANAMAN JAGUNG Oleh : Elly Sarnis Pukesmawati, SP.,MP. I. PENDAHULUAN Latar Belakang Jagung sebagai tanaman pangan di Indosesia, menduduki urutan kedua setelah padi. Namun Jagung mempunyai
Lebih terperinciHASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pegaruh Perlakuan terhadap Produksi Hijauan (Bahan Segar)
IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pegaruh Perlakuan terhadap Produksi Hijauan (Bahan Segar) Produksi hijauan segar merupakan banyaknya hasil hijauan yang diperoleh setelah pemanenan terdiri dari rumput
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. A. Botani dan Morfologi Tanaman Kelapa sawit. : Angiospermae. : Spadiciplorae (Arecales) : Palmae (Arecaceae)
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Botani dan Morfologi Tanaman Kelapa sawit Dalam dunia botani, semua tumbuhan diklasifikasikan untuk memudahkan dalam identifikasi secara ilmiah. Metode pemberian nama ilmiah (latin)
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis
16 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Ada 2 tipe akar ubi jalar yaitu akar penyerap hara di dalam tanah dan akar lumbung atau umbi. Menurut Sonhaji (2007) akar penyerap hara berfungsi untuk menyerap unsur-unsur
Lebih terperinciGULMA AULIA RAHMAN ( )
Laporan praktikum dasar-dasar perlindungan hari : kamis jam : 10.00-11.00 wib asisten : Elsya Ramadhani GULMA Disusun oleh : AULIA RAHMAN (1105102010031) LABORATORIUM HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN JURUSAN
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Ekologi Gulma
TINJAUAN PUSTAKA Ekologi Gulma Masalah gulma timbul pada suatu jenis tumbuhan atau sekelompok tumbuhan mulai mengganggu aktifitas manusia baik kesehatannya maupun kesenangannya. Istilah gulma bukanlah
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman nanas merupakan tanaman yang telah lama dikenal dikalangan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Informasi Umum Tanaman Nanas Tanaman nanas merupakan tanaman yang telah lama dikenal dikalangan masyarakat Indonesia walaupun tanaman ini bukan asli tanaman Indonesia, melainkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dibudidayakan. Padi termasuk dalam suku padi-padian (Poaceae) dan
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Padi Padi merupakan tanaman pertanian kuno yang sampai saat ini terus dibudidayakan. Padi termasuk dalam suku padi-padian (Poaceae) dan merupakan tanaman pangan yang dapat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Karet merupakan komoditi ekspor yang mampu memberikan kontribusi di dalam
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karet merupakan komoditi ekspor yang mampu memberikan kontribusi di dalam upaya peningkatan devisa Indonesia. Ekspor Karet Indonesia selama 20 tahun terakhir terus menunjukkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kacang hijau merupakan salah satu tanaman kacang-kacangan yang sangat
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kacang hijau merupakan salah satu tanaman kacang-kacangan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat karena kaya kandungan gizi. Putri dkk., (2014) menyatakan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan terna dikotil semusim dengan percabangan sedikit, sistem
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Morfologi dan Pertumbuhan Tanaman Kedelai Kedelai merupakan terna dikotil semusim dengan percabangan sedikit, sistem perakaran akar tunggang, dan batang berkambium. Kedelai dapat
Lebih terperinciKOMPOSISI DAN DOMINANSI GULMA KEBUN KELAPA SAWIT PADA TANAMAN BELUM MENGHASILKAN DAN TANAMAN MENGHASILKAN
AGROISTA Jurnal Agroteknologi, 2017. 01 (2): 171-180 171 KOMPOSISI DAN DOMINANSI GULMA KEBUN KELAPA SAWIT PADA TANAMAN BELUM MENGHASILKAN DAN TANAMAN MENGHASILKAN COMPOSITION AND DOMINANCE OF WEEDS AT
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang
17 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang terdiri dari akar tunggang, akar sekunder yang tumbuh dari akar tunggang, serta akar cabang yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1993). Yang dimaksud dengan hama ialah semua binatang yang mengganggu dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kerusakan tanaman akibat serangan hama menjadi bagian budidaya pertanian sejak manusia mengusahakan pertanian ribuan tahun yang lalu. Mula-mula manusia membunuh
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman pangan penting di dunia setelah
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman pangan penting di dunia setelah gandum dan padi. Di Indonesia sendiri, jagung dijadikan sebagai sumber karbohidrat kedua
Lebih terperinciPengendalian Gulma di Lahan Pasang Surut
Pengendalian Gulma di Lahan Pasang Surut Penyusun E. Sutisna Noor Penyunting Arif Musaddad Ilustrasi T. Nizam Proyek Penelitian Pengembangan Pertanian Rawa Terpadu-ISDP Badan Penelitian dan Pengembangan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Gulma
4 TINJAUAN PUSTAKA Gulma Pada dasarnya gulma didefinisikan sebagai tunbuhan yang telah beradaptasi dengan habitat buatan dan menimbulkan gangguan terhadap segala aktivitas manusia (Sastroutomo, 1990).
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Morfologi Tanaman Tanaman karet merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh sampai umur 30 tahun. Habitus tanaman ini merupakan pohon dengan tinggi tanaman dapat mencapai 15-20
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus:
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Kedelai Suprapto (1999) mennyatakan tanaman kedelai dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisi: Spermatophyta, Kelas: Dicotyledone, Ordo:
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelestarian fungsi danau. Mengingat ekosistem danau memiliki multi fungsi dan
6 2.1 Kawasan Timur Danau Limboto BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kawasan danau mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi danau. Mengingat ekosistem danau memiliki multi fungsi dan manfaat,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Hutan menurut Undang-undang RI No. 41 Tahun 1999 adalah suatu kesatuan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hutan Rakyat 1. Pengertian Hutan Rakyat Hutan menurut Undang-undang RI No. 41 Tahun 1999 adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dengan asal daerah dan negaranya seperti Weed (Inggris), Unkraut (Jerman), Onkruit (Belanda),
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Moenandir, (1993). Gulma adalah tumbuhan yang tumbuhnya salah tempat. Sebagai tumbuhan, gulma selalu berada di sekitar tanaman yang dibudidayakan dan berasosiasi
Lebih terperinciANALISIS VEGETASI GULMA PADA KEBUN SEMANGKA (Citrullus lanatus) DI DESA TIMBANGAN KECAMATAN INDERALAYA KABUPATEN OGAN ILIR PROVINSI SUMATERA SELATAN
ANALISIS VEGETASI GULMA PADA KEBUN SEMANGKA (Citrullus lanatus) DI DESA TIMBANGAN KECAMATAN INDERALAYA KABUPATEN OGAN ILIR PROVINSI SUMATERA SELATAN Restiana 1) dan Inka Dahlianah 2) Alumni Jurusan Biologi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Ordo : Liliales ; Famili : Liliaceae ; Genus : Allium dan Spesies : Allium
14 TINJAUAN PUSTAKA Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Dalam dunia tumbuhan, tanaman bawang merah diklasifikasikan dalam Divisi : Spermatophyta ; Sub Divisi : Angiospermae ; Class : Monocotylodenae ;
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tumbuhan Herba Herba adalah semua tumbuhan yang tingginya sampai dua meter, kecuali permudaan pohon atau seedling, sapling dan tumbuhan tingkat rendah biasanya banyak ditemukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Sinarno, (2007) Waduk Cirata merupakan salah satu waduk yang dibangun di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, ditujukan untuk Pembangkit Listrik Tenaga
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Padi Tanaman padi merupakan tanaman tropis, secara morfologi bentuk vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun berbentuk pita dan berbunga
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt L.) Sekelompok akar sekunder berkembang pada buku-buku pangkal batang dan
17 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt L.) Akar primer awal memulai pertumbuhan tanaman setelah perkecambahan. Sekelompok akar sekunder berkembang pada buku-buku pangkal
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bawang Merah Menurut Rahayu dan Berlian (1999) tanaman bawang merah dapat di klasifikasikan sebagai berikut: Kingdom Divisio : Plantae : Spermatophyta Subdivisio : Angiospermae
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang kecil, menunjukkan
14 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gladiol Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang kecil, menunjukkan pada bentuk daunnya yang sempit dan panjang seperti pedang. Genus gladiolus terdiri
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Karakteristik Karet
3 TINJAUAN PUSTAKA Karakteristik Karet Karet (Havea brasiliensis) merupakan tanaman asli dari Amerika Selatan. karet merupakan tanaman berkayu yang memiliki tinggi dan diameter mencapai 40 m dan 35 cm
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Kelapa Sawit Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) termasuk dalam komoditas prioritas utama untuk diunggulkan. Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman perkebunan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Jagung (Zea Mays L.) Jagung (Zea mays L) adalah tanaman semusim dan termasuk jenis rumputan/graminae yang mempunyai batang tunggal, meski terdapat kemungkinan
Lebih terperinciAGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BAB IX. PENGENDALIAN GULMA Rizka Novi Sesanti KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Padi merupakan tanaman pangan semusim yang termasuk golongan rerumputan
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Padi merupakan tanaman pangan semusim yang termasuk golongan rerumputan berumpun. Umur tanaman padi mulai dari benih sampai bisa dipanen kurang lebih 4 bulan.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Taksonomi Tanaman Terong ( Solanum mengolena L.)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Taksonomi Tanaman Terong ( Solanum mengolena L.) Menurut Prahasta (2009) klasifikasi tanaman terong (Solanum melongena L.) sebagai berikut: Divisio Kelas Ordo Famili Genus :
Lebih terperinciPRINSIP AGRONOMIK BUDIDAYA UNTUK PRODUKSI BENIH. 15/04/2013
PRINSIP AGRONOMIK BUDIDAYA UNTUK PRODUKSI BENIH 1 BUDIDAYA UNTUK PRODUKSI BENIH Budidaya untuk produksi benih sedikit berbeda dengan budidaya untuk produksi non benih, yakni pada prinsip genetisnya, dimana
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sumber kalori yang relatif murah. Kebutuhan akan gula meningkat seiring dengan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gula merupakan salah satu komoditas strategis dalam perekonomian Indonesia. Selain itu, gula juga merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat dan sumber kalori yang
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. di dunia. Dan merupakan makanan pokok ketiga di dunia setelah gandum dan
8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Jagung Tanaman jagung merupakan jenis tanaman semusim yang banyak dibudidayakan di dunia. Dan merupakan makanan pokok ketiga di dunia setelah gandum dan padi. Tanaman
Lebih terperinci