BAB I PENDAHULUAN. dengan hasil belajar untuk SD Kelas V. Dalam pendahuluan ini selain membahas

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. dengan hasil belajar untuk SD Kelas V. Dalam pendahuluan ini selain membahas"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan dalam bab I ini akan membahas latar belakang yang melatar belakangi semua isi skripsi dengan masalah hubungan kebiasaan belajar siswa dengan hasil belajar untuk SD Kelas V. Dalam pendahuluan ini selain membahas latar belakang, akan menjelaskan mengenai rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, asumsi penelitian dan penegasan istilah. A. Latar Belakang Belajar merupakan sebuah kewajiban atau keharusan bagi semua orang. Karena belajar merupakan kegiatan orang sehari-hari (Dimyati dan Mudjiono, 2009:34). Belajar bisa dimana saja dan kapan saja bukan pada saat di sekolah saja, sejak dilahirkan sampai tua akan mengalami proses belajar. Menurut Afida, (2007:34) keadaan manusia yang baru lahir dan tidak memiliki pengetahuan atau tidak memiliki potensi, akan tetapi ia memiliki potensi-potensi yang harus dikembangkan melalui proses belajar. Belajar itu membawa perubahan dalam arti aktual maupun potensial, perubahan itu didapatkannya kecakapan baru dan perubahan itu terjadi karena usaha yang sengaja (Suryabrata, 2011:232). Jadi kesimpulan di atas bahwa pada saat belajar seseorang tersebut akan terdapat perubahan perilaku pada dirinya, perubahan tersebut berasal dari pengalaman yaitu dari tidak tahu menjadi tahu. Proses belajar yang berlangsung dari dirinya sendiri akan mengakibatkan perubahan tingkah laku pada dirinya karena adanya interaksi dengan lingkungan, guru dan teman. 1

2 2 Menurut Suyono dan Hariyanto, (2012:11) belajar adalah suatu aktivitas atau sesuatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap dan mengkokohkan kepribadian. Keberhasilan seseorang dalam belajar merupakan keinginan setiap siswa melakukan berbagai cara untuk mendapatkan hal tersebut. Cara yang ditempuh oleh setiap siswa akan menentukan keberhasilan belajarnya, karena keberhasilan belajarnya berkaitan dengan kebiasaan belajar siswa. Menurut Nana Sudjana, (2013:165) ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam proses belajar yaitu cara mengikuti pelajaran, cara belajar mandiri di rumah, kebiasaan belajar kelompok, cara mempelajari buku teks dan cara menghadapi ujian. Cara belajar tersebut sering siswa lakukan secara berulang-ulang. Setiap siswa mempunyai kebiasaan belajar yang berbeda-beda. Menurut Djaali, (2011:128) kebiasaan adalah cara bertindak yang diperoleh melalui belajar secara berulang-ulang, yang pada akhirnya menjadi menetap dan bersifat otomatis. Sedangkan menurut Vidia, (2012:4) kebiasaan belajar merupakan aktifitas-aktifitas belajar siswa yang bersifat seragam yang dilakukannya secara otomatis dan relatif menetap seperti kebiasaan membuat tugas dan kebiasaan mengerjakan ujian Kebiasaan belajar berhubungan positif dengan hasil belajar siswa, karena semakin baik kebiasaan belajar siswa maka semakin baik pula hasil belajar siswa. Kebiasaan belajar terbagi menjadi dua yaitu kebiasaan belajar yang baik dan buruk. Kebisaan baik dalam belajar adalah perilaku atau perbuatan belajar siswa yang mempunyai dampak positif dan sesuai dengan yang seharusnya, seperti membaca dan membuat catatan, mengulangi bahan pelajaran, konsentari dan

3 3 mengerjakan tugas, sedangkan kebiasaan buruk dalam belajar adalah perilaku atau perbuatan belajar siswa berlawanan tidak sesuai dengan yang seharusnya, seperti belajar pada saat ujian saja, mengerjakan pekerjaaan rumah (PR) di sekolah. Mengenali kebiasaan belajar siswa sangat penting karena jika siswa mempunyai kebiasaan belajar yang buruk seorang guru atau orangtua dapat mengarahkan kebisaan belajar yang baik. Kebiasaan belajar yang baik menurut Slameto, (2010:82) membuat jadwal dan pelaksanaannya, membaca dan membuat catatan, mengulangi bahan pelajaran, konsentrasi dan mengerjakan tugas. Kebiasaan yang tepat akan membawa hasil yang memuaskan, sedangkan kebiasaan belajar yang tidak sesuai akan menyebabkan belajar itu kurang memuaskan. Kebiasaan berhubungan dengan kesenangan yang bersifat individual yang artinya apa yang disenangi belum tentu orang lain menyukai juga. Cara yang disenangi akan selalu diulangi lagi dan akhirnya siswa tersebut sering melakukannya dan akan menjadi satu pada dirinya. Jadi kebiasaan belajar adalah cara belajar siswa yang sengaja dilakukan berulang-ulang dalam waktu yang lama sehingga menjadi tetap untuk membantu dirinya dalam memperoleh ilmu dan pemahaman konsep dari kebiasaan tersebut dapat memberikan hasil. Kebiasaan belajar yang baik dapat dibentuk dan perlu dikembangkan karena dengan terbentuknya kebiasaan belajar yang baik dapat memperoleh hasil belajar yang ingin dicapai. Menurut The Liang Gie dalam Afida, (2007:47) kebiasan belajar bukan bakat alamiah atau bawaan, akan tetapi merupakan perilaku yang dipelajari secara sengaja, karena selalu diulang-ulang maka perilaku tersebut terbiasakan dan pada akhirnya terlaksana secara sepontan. Sama halnya yang

4 4 disampaikan oleh Arifin, (2012:03) kebiasaan belajar bukan merupakan bakat alamiah atau bawaan sejak lahir tetapi perilaku yang dipelajari secara sengaja maupun tidak sadar, yang kemudian kebiasaan belajar tersebut telah tertanam dalam diri siswa dan akhirnya akan timbul yang namanya siswa sukses dan siswa yang gagal dalam belajar. Pembiasaan untuk anak yang masih kecil sangat penting, karena dengan pembiasaan itulah akan menjadi milik anak dikemudian hari. Pembiasaan belajar baik akan membentuk sosok manusia berkepribadian yang baik pula dan sebaliknya yaitu pembiasaan belajar yang buruk akan membentuk sosok manusia kepribadian yang buruk pula (Djamarah dan Zain, 2010:62-63). Jadi kebiasaan yang baik bukan bawaan dari lahir, tetapi dapat dibentuk dan ditanamkan pada siswa sejak sedini mungkin. Peran orangtua sangat mendukung dalam pembentukan kebiasaan belajar yang baik, karena orangtua harus menekankan kebiasaan belajar yang baik. Akan tetapi tidak semua orangtua peduli terhadap kebiasaan belajar anaknya saat di rumah. Peran orangtua harus memantau perkembangan anaknya dan tidak menyerahkan semua kepada pihak sekolah. Orang tua dan pihak sekolah bisa bekerja sama dalam memantau dan mengajarkan hal hal yang baik pada anak untuk perkembangan dan hasil belajarnya. Siswa dibesarkan oleh keluarga yang mempunyai kebiasaan belajar yang baik cenderung akan memiliki kebiasaan belajar yang baik pula begitu pula dengan lingkungan sekolah yang kondusif akan berpengaruh terhadap kebiasaan belajar siswa. Belajar bersungguh-sungguh dan mempunyai kebiasaan belajar yang baik, maka menghasilkan hasil belajar yang memuaskan. Didalam proses belajar mengajar tugas seorang siswa hanya belajar, belajar dan belajar sedangkan tugas

5 5 seorang guru menurut Dimyati dan Mudjiono, (2009:17) sebagai fasilitator belajar atau mendampingi siswa pada saat belajar. Siswa tidak selalu bergantung kepada guru, siswa dapat mendapatkan hasil belajar yang tinggi yaitu berkat kemampuan diriya sendiri bukan dari orang tua atau guru. Seorang guru hanya bertugas mendampingi saja dan membantu siswa dengan cara memberi kemudahan dalam belajar. Jika siswa ingin mendapatkan hasil belajar yang tinggi maka perlu berusaha sendiri dengan keras dan tidak bergantung kepada orang lain. Tanpa usaha yang keras tidak akan mencapai sesuatu yang diharapkan, seperti yang disampaikan (Slameto, 2010:73) yaitu kesuksesan siswa dalam belajar merupakan berkat usaha keras, tanpa usaha tak akan tercapai sesuatu. Hasil belajar adalah suatu pencapaian yang diperoleh oleh siswa dalam proses pembelajaran yang dituangkan dengan angka maupun dalam pengaplikasian pada kehidupan sehari-hari atas ilmu yang didapat. Hasil belajar yang tinggi atau rendah menunjukkan keberhasilan guru dalam menyampaikan materi pelajaran dalam proses pembelajaran (lucy, 2012:9). Hasil Belajar merupakan pencapain tujuan dari proses belajar yang dilaksanakan yang pada puncaknya diakhiri dengan suatu evaluasi dan memberikan laporan tentang perkembangan siswa yang diperlukan orangtua dan lembaga pendidikan pada umumnya laporan tersebut menggunakan rapot setiap semesternya (Djamarah, 2010:50-51). Sedangkan menurut Menurut Sudjana, (2005:75), hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar di dalam penelitian ini yaitu hasil yang diperoleh siswa dari usaha belajar dalam bentuk raport tengah semester ganjil tahun ajaran 2014/2015. Dalam raport tengah semester ganjil siswa kelas V dapat diketahui

6 6 sejauh mana hasil belajar siswa, apakah siswa tersebut berhasil atau gagal dalam suatu mata pelajaran. Menurut Sudjana, (2013:39) hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor dari internal terutama kemampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan siswa sangat besar sekali kaitannya terhadap hasil belajar yang dicapai. Hal yang sama disampaikan oleh Sudjana, (2013:39) yaitu selain faktor kemampuan yang dimiliki siswa, ada juga faktor lain seperti, motivasi, kebiasaan belajar, minat dan perhatian, ketekunan dan faktor fisik. Jadi kebiasaan belajar adalah faktor yang mempunyai keterkaitan dengan hasil belajar siswa. Faktor-faktor yang berkaitan dengan hasil belajar siswa sangat penting sekali karena dapat membantu siswa untuk mencapai hasil belajar yang baik. Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik mengungkapkan masalah ini dengan alasan kebiasaan belajar yang siswa lakukan tidak efektif dan efisien sehingga berakibatkan hasil belajar siswa tidak maksimal atau menurunya hasil belajar yang diperoleh. Kebiasaan belajar berkaitan dengan hasil belajar siswa karena, kebiasaan belajar yang digunakan turut menentukan hasil belajar siswa dan kebiasaan belajar merupakan faktor yang berkaitan dengan hasil belajar siswa, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian di SD Negeri Patokan I Kraksaan Kabupaten Probolinggo yang bertujuan untuk mengetahui hubungan kebiasaan belajar dengan hasil belajar siswa Kelas V di SD Negeri Patokan I Kraksaan Kabupaten Probolinggo, yang akan dibahas dalam sebuah skripsi dengan judul: HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI PATOKAN I KRAKSAAN

7 7 KABUPATEN PROBOLINGGO. Untuk itu perlu diteliti bagaimana kebiasaan belajar siswa, bagaimana hasil belajar siswa dan bagaimana hubungan kebiasaan belajar dengan hasil belajar siswa kelas V. B. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kebiasaan belajar siswa kelas V SD Negeri Patokan I Kraksaan? 2. Bagaimana hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Patokan I Kraksaan? 3. Bagaimana hubungan kebiasaan belajar dengan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Patokan I Kraksaan? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan dari rumusan masalah yang diuraikan, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian sebagai berikut: 1. Mendiskripsikan kebiasaan belajar siswa kelas V SD Negeri Patokan I Kraksaan. 2. Mendiskripsikan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Patokan I Kraksaan. 3. Mendiskripsikan hubungan kebiasaan belajar dengan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Patokan I Kraksaan. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam penelitian selanjutnya. Manfaat dalam penelitian ini dibedakan menjadi 2 yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis.

8 8 1. Manfaat Teoritis Manfaat teoretis pada penelitian ini adalah hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran tentang kebiasaan belajar dan hasil belajar pada penelitian lanjutan yang terkait kebiasaan belajar dan hasil belajar. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini memberikan manfaat bagi beberapa pihak, antara lain: a. Bagi Guru Hubungan kebiasaan belajar dengan hasil belajar siswa kelas V dapat membantu guru untuk mengenali kebiasaan belajar siswa karena guru dapat mengarahkan kebiasaan yang baik pada siswa yang mempunyai kebiasaan buruk. b. Bagi siswa Melalui penelitian ini diharapkan akan terungkap sisi positif dalam kebiasan belajar belajar siswa sehingga dapat dimaksimalkan bagi upaya peningkatan hasil belajar siswa dan memberi motivasi kepada siswa dalam meningkatkan kebiasaan belajar dalam meraih hasil belajar yang tinggi. c. Bagi Sekolah Melalui penelitian ini diharapkan akan sebagai masukan kepada kepala sekolah untuk bahan pengembangan program pembelajaran pada tahap berikutnya. d. Bagi peneliti Bagi peneliti memberikan manfaat untuk menambah pengetahuan tentang kebiasaan belajar yang baik.

9 9 E. Asumsi Penelitian Asumsi-asumsi dalam penelitian ini di antaranya adalah: 1. Setiap siswa mempunyai kebiasan belajar yang berbeda-beda. 2. Hasil belajar siswa diambil dari nilai raport tengah semester ganjil dianggap cukup objektif sebagai gambaran dari hasil belajar siswa. F. Hipotesis Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul Arikunto, (2013:110). Teori yang melandasi ada tidaknya hubungan kebiasaan belajar dengan hasil belajar adalah menurut pendapat Vidia, (2012:4) kebiasaan belajar merupakan aktifitas-aktifitas belajar siswa yang bersifat seragam yang dilakukannya secara otomatis dan relatif menetap seperti kebiasaan membuat tugas dan kebiasaan mengerjakan ujian. Selanjutnya menurut Sudjana, (2013:39) kebiasaan belajaran merupakan faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Hasil belajar suatu pencapaian yang diperoleh oleh siswa dalam proses pembelajaran yang dituangkan dengan angka maupun dalam pengaplikasian pada kehidupan sehari-hari atas ilmu yang didapat. Hasil belajar yang tinggi atau rendah menunjukkan keberhasilan guru dalam menyampaikan materi pelajaran dalam proses pembelajaran (lucy, 2012:9). Berdasarkan teori-teori tersebut, maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua hipotesis yaitu hipotesis alternative (Ha), dan hipotesis nol (Ho). Hipotesis tersebut adalah: Ha: Terdapat hubungan yang signifikan antaran kebiasaan belajar dengan hasi belajar siswa kelas V SD Negeri Patokan I Kraksaan Kabupaten Probolinggo.

10 10 Ho: Tidak Terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan belajar dengan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Patokan I Kraksaan Kabupaten Probolinggo. G. Istilah atau Penegasan Istilah Guna menghindari kesalahpahaman antara yang dimaksud peneliti dengan persepsi yang ditangkap oleh pembaca, maka peneliti memberikan definisi katakata kunci sebagai berikut: 1. Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap dan mengkokohkan kepribadian (Suyono dan Hariyanto, 2012:11). 2. Kebiasaan adalah cara bertindak yang diperoleh melalui belajar secara berulang-ulang, yang pada akhirnya menjadi menetap dan bersifat otomatis (Djaali, 2011:128). 3. Kebiasaan belajar merupakan aktifitas-aktifitas belajar siswa yang bersifat seragam yang dilakukannya secara otomatis dan relatif menetap seperti kebiasaan membuat tugas dan kebiasaan mengerjakan ujian Kebiasaan baik dalam belajar yaitu perilaku atau perbuatan belajar siswa yang mempunyai dampak positif dan sesuai dengan yang seharusnya, seperti membaca dan membuat catatan, mengulangi bahan pelajaran, konsentari dan mengerjakan tugas (Vidia, 2012:4). 4. Kebiasaan buruk dalam belajar yaitu perilaku atau perbuatan belajar siswa berlawanan tidak sesuai dengan yang seharusnya, seperti belajar pada saat ujian saja, mengerjakan pekerjaaan rumah (PR) di sekolah.

11 11 5. Hasil belajar adalah suatu pencapaian yang diperoleh oleh siswa dalam proses pembelajaran yang dituangkan dengan angka maupun dalam pengaplikasian pada kehidupan sehari-hari atas ilmu yang didapat. Hasil belajar yang tinggi atau rendah menunjukkan keberhasilan guru dalam menyampaikan materi pelajaran dalam proses pembelajaran (lucy, 2012:9).

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia peserta didik (siswa-siswi) dengan cara mendorong dan menfasilitasi

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia peserta didik (siswa-siswi) dengan cara mendorong dan menfasilitasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik (siswa-siswi) dengan cara mendorong dan menfasilitasi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. menyuapi para murid dengan begitu melimpahnya informasi serta kesimpulan

II. TINJAUAN PUSTAKA. menyuapi para murid dengan begitu melimpahnya informasi serta kesimpulan 11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Belajar Sekarang ini sekolah merupakan wadah yang paling cocok untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang paling efisien. Guru atau sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada peserta didik, seperti kesulitan dalam belajar.

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada peserta didik, seperti kesulitan dalam belajar. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus menerus berkembang pesat akan membawa dampak kemajuan pada bidang kehidupan dan teknologi,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan pembelajaran merupakan

I. PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan pembelajaran merupakan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. kerangka pikir yang merupakan perpaduan antara variabel satu dengan variabel

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. kerangka pikir yang merupakan perpaduan antara variabel satu dengan variabel II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS Pembahasan pada bab II ini terdiri dari tinjauan pustaka yang berisi teori dan pendapat para ahli yang bisa mendukung penelitian, hasil penelitian yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi menghadapkan kita pada tuntutan akan pentingnya suatu kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi pendidikan yang dimiliki.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dalam berbagai disiplin ilmu serta memajukan daya pikir manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dalam berbagai disiplin ilmu serta memajukan daya pikir manusia. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang di ajarkan di sekolah. Matematika merupakan ilmu yang bersifat universal yang mendasari perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses pengembangan diri individu dari

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses pengembangan diri individu dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses pengembangan diri individu dari kepribadian seseorang yang dilakukan secara sadar dan penuh tanggung jawab untuk dapat meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada masa sekarang ini merupakan kebutuhan yang memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas dan berdaya saing. Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, serta orang tua. Menurut Dimyati dan Mujiono (2006: 7),

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, serta orang tua. Menurut Dimyati dan Mujiono (2006: 7), BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pemberdayaan peserta didik, membangun sumber daya manusia yang berkualitas, serta mengembangkan kreativitas peserta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik mengenai isi pembelajaran yang disampaikan disekolah.

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik mengenai isi pembelajaran yang disampaikan disekolah. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam dunia pendidikan banyak sekali kendala yang dihadapi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Salah satunya agar siswa dapat memahami dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar merupakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. individu yang belajar, maka tidak dapat dikatakan bahwa pada diri individu

I. PENDAHULUAN. individu yang belajar, maka tidak dapat dikatakan bahwa pada diri individu 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku di dalam diri manusia. Bila telah selesai suatu usaha belajar tetapi tidak terjadi perubahan pada diri individu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. Para ahli psikologi banyak mengemukakan tentang pengertian belajar,

BAB II LANDASAN TEORITIS. Para ahli psikologi banyak mengemukakan tentang pengertian belajar, BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1 Pengertian Pengalaman Belajar Para ahli psikologi banyak mengemukakan tentang pengertian belajar, pada hakekatnya belajar merupakan suatu masalah yang dihadapi sepanjang sejarah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pelajaran yang telah diberikan oleh guru dan didukung oleh nilai-nilai budipekerti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pelajaran yang telah diberikan oleh guru dan didukung oleh nilai-nilai budipekerti 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prestasi belajar peserta didik terfokus pada hasil yang dicapai peserta didik dalam proses belajar mengajar di sekolah. Prestasi tersebut diperoleh setelah

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG STRATEGI BELAJAR GROUP RESUME DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses yang sangat penting untuk meningkatkan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses yang sangat penting untuk meningkatkan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu proses yang sangat penting untuk meningkatkan kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, dan mempertebal

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEBIASAAN DISIPLIN DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SD SE-GUGUS 4 KECAMATAN BLIMBING KOTA MALANG

HUBUNGAN KEBIASAAN DISIPLIN DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SD SE-GUGUS 4 KECAMATAN BLIMBING KOTA MALANG HUBUNGAN KEBIASAAN DISIPLIN DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SD SE-GUGUS 4 KECAMATAN BLIMBING KOTA MALANG Indra Cahyani Universitas Negeri Malang E-mail: indracahyani377@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

PENGARUH MINAT DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS

PENGARUH MINAT DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS PENGARUH MINAT DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS Ade Rahmawati R. Gunawan Sudarmanto dan Nurdin Pendidikan Ekonomi P. IPS FKIP Unila Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses belajar disiplin belajar sangat penting dalam menunjang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses belajar disiplin belajar sangat penting dalam menunjang II. TINJAUAN PUSTAKA A. Disiplin Belajar 1. Pengertian Disiplin Dalam proses belajar disiplin belajar sangat penting dalam menunjang keberhasilan siswa di kelas maupun di sekolah. Ini bertujuan agar siswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang baik, yang sesuai dengan martabat manusia. Pendidikan akan

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang baik, yang sesuai dengan martabat manusia. Pendidikan akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan alat yang menentukan untuk mencapai kemajuan dalam segala bidang penghidupan, dalam memilih dan membina hidup yang baik, yang sesuai dengan martabat

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu alternatif pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu alternatif pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis 1. Pembelajaran Problem Posing Salah satu alternatif pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa adalah menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pembangunan nasional, karena manusia merupakan subjek sekaligus objek dalam

I. PENDAHULUAN. pembangunan nasional, karena manusia merupakan subjek sekaligus objek dalam I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar yang dengan sengaja dirancang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Melalui pendidikan yang baik akan menghasilkan manusia-manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di mana-mana baik dilingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. di mana-mana baik dilingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar merupakan kebutuhan setiap orang yang kegiatannya dapat terjadi di mana-mana baik dilingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat. Kegiatan

Lebih terperinci

BUDAYA BELAJAR SISWA STUDI SITUS SMP N 2 TEMANGGUNG

BUDAYA BELAJAR SISWA STUDI SITUS SMP N 2 TEMANGGUNG BUDAYA BELAJAR SISWA STUDI SITUS SMP N 2 TEMANGGUNG TESIS Diajukan Kepada Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. studi, kerja, hobi atau aktivitas apapun adalah minat. Dengan tumbuhnya minat dalam

BAB I PENDAHULUAN. studi, kerja, hobi atau aktivitas apapun adalah minat. Dengan tumbuhnya minat dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu faktor utama untuk mencapai sukses dalam segala bidang, baik berupa studi, kerja, hobi atau aktivitas apapun adalah minat. Dengan tumbuhnya minat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan seseorang untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan mengembangkan potensi yang dimilikinya agar dapat bermanfaat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah,

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah, I. PENDAHULUAN Bagian ini akan membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan ruang lingkup penelitian. Pembahasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk dua mata pelajaran dan minimal 4,25 untuk mata pelajaran lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. untuk dua mata pelajaran dan minimal 4,25 untuk mata pelajaran lainnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian penting dalam pembangunan. Proses pendidikan tak dapat dipisahkan dari proses pembangunan itu sendiri. Pembangunan diarahkan dan

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40 IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Data Hasil Penelitian Penelitian hubungan motivasi berprestasi dengan prestasi belajar siswa dilaksanakan di SMP Negeri 2 Tumijajar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan.

I. PENDAHULUAN. dan berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan suatu pembangunan ditentukan oleh suatu kualitas pendidikan warganya, karena dengan pendidikan dapat mencapai kesejahteraan hidup, mengembangkan potensi diri

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 13 MALANG PRIMA ARIFIN ABSTRAK

HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 13 MALANG PRIMA ARIFIN ABSTRAK HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 13 MALANG PRIMA ARIFIN ABSTRAK Arifin, Prima. 2012. Hubungan Kebiasaan Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VII B

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan

Lebih terperinci

PENGARUH IQ, KEBIASAAN BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU

PENGARUH IQ, KEBIASAAN BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU PENGARUH IQ, KEBIASAAN BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU Nuning Septianawati, I Komang Winatha, Yon Rizal Pendidikan Ekonomi PIPS FKIP Unila Jl. Sumantri Brojonegoro No.1Gedung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang pesat sekarang ini, akan membawa dampak kemajuan dibidang kehidupan baik dalam

Lebih terperinci

II. KERANGKA TEORETIS. Kreativitas sebagai alat individu untuk mengekspresikan kreativitas yang

II. KERANGKA TEORETIS. Kreativitas sebagai alat individu untuk mengekspresikan kreativitas yang 9 II. KERANGKA TEORETIS A. Tinjauan Pustaka 1. Berpikir Kreatif Kreativitas sebagai alat individu untuk mengekspresikan kreativitas yang dimiliki sebagai hasil dari kemampuan berpikir kreatif merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam. Indonesia. Di samping itu, pendidikan dapat mewujudkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam. Indonesia. Di samping itu, pendidikan dapat mewujudkan sumber daya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan bangsa Indonesia. Di samping itu, pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum, dana, sarana, prasarana, dan siswa sendiri. diketahui sumbangan faktor-faktor tersebut terhadap prestasi belajar.

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum, dana, sarana, prasarana, dan siswa sendiri. diketahui sumbangan faktor-faktor tersebut terhadap prestasi belajar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rendahnya mutu pendidikan di Indonesia sudah menjadi wacana umum di kalangan masyarakat. Banyak penelitian, seminar, lokakarya yang membahas tentang rendahnya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran di sekolah, agar memperoleh prestasi harus dilakukan

I. PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran di sekolah, agar memperoleh prestasi harus dilakukan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Dalam pembelajaran di sekolah, agar memperoleh prestasi harus dilakukan dengan sadar, bertahap, dan berkesinambungan. Namun demikian hambatan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Pembahasan pada Bab II ini terdiri dari tinjauan pustaka, hasil penelitian yang

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Pembahasan pada Bab II ini terdiri dari tinjauan pustaka, hasil penelitian yang II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS Pembahasan pada Bab II ini terdiri dari tinjauan pustaka, hasil penelitian yang relevan, kerangka pikir, dan hipotesis penelitian. Sebelum membuat analisis

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. 1. Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. 1. Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka 1. Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru Menurut Slameto (2003:102) pengertian persepsi adalah proses yang menyangkut

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam kehidupannya. Pendidikan

I. PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam kehidupannya. Pendidikan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan dan salah satu kebutuhan utama bagi setiap manusia untuk meningkatkan kualitas hidup serta untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi masa depannya. Sasaran pendidikan yaitu memajukan dan

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi masa depannya. Sasaran pendidikan yaitu memajukan dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan merupakan aspek yang penting bagi kehidupan manusia. Melalui pendidikan manusia akan tumbuh dan berkembang terutama untuk menghadapi masa depannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih mudah mengarahkan peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran, akhirnya akan berpengaruh pada hasil belajar.

BAB I PENDAHULUAN. lebih mudah mengarahkan peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran, akhirnya akan berpengaruh pada hasil belajar. BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup penelitian. 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI NILAI TUGAS KELOMPOK DAN INDIVIDU PADA MATA KULIAH TEORI BILANGAN YANG DIPEROLEH MAHASISWA

IDENTIFIKASI NILAI TUGAS KELOMPOK DAN INDIVIDU PADA MATA KULIAH TEORI BILANGAN YANG DIPEROLEH MAHASISWA Pedagogy Volume 3 Nomor 1 ISSN 252-382 IDENTIFIKASI NILAI TUGAS KELOMPOK DAN INDIVIDU PADA MATA KULIAH TEORI BILANGAN YANG DIPEROLEH MAHASISWA Sukmawati 1 Program Studi Pendidikan Matematika 1, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perhatian serius bagi orang tua yang tidak menginginkan anak-anaknya. tumbuh dan berkembang dengan pola asuh yang salah.

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perhatian serius bagi orang tua yang tidak menginginkan anak-anaknya. tumbuh dan berkembang dengan pola asuh yang salah. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan dilaksanakan dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Keluarga mempunyai peranan penting dalam pembentukan kepribadian anak dalam hal

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS. seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS. seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka 1. Motivasi Belajar Siswa Motivasi berasal dari kata motif yang artinya daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengetahuan dan teknologi serta mampu bersaing pada era global ini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengetahuan dan teknologi serta mampu bersaing pada era global ini. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyak pihak yang cukup memperhatikan berbagai kegiatan dan permasalahan yang ada di bidang pendidikan. Melalui kegiatan pendidikanakant erbentuk kualitas sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sepanjang hayatnya, baik sebagai individu, kelompok sosial, maupun sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sepanjang hayatnya, baik sebagai individu, kelompok sosial, maupun sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan persoalan hidup dan kehidupan manusia sepanjang hayatnya, baik sebagai individu, kelompok sosial, maupun sebagai bangsa. Pendidikan tidak

Lebih terperinci

BAB II HASIL BELAJAR DAN METODE DRILL. terpenting dalam pembelajaran. Menurut Nana Sudjana 1, definisi dari. dan psikomotorik. Dimyati dan Mudjiono, 2

BAB II HASIL BELAJAR DAN METODE DRILL. terpenting dalam pembelajaran. Menurut Nana Sudjana 1, definisi dari. dan psikomotorik. Dimyati dan Mudjiono, 2 BAB II HASIL BELAJAR DAN METODE DRILL A. Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil Belajar Di dalam proses pembelajaran hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Menurut Nana Sudjana 1, definisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak pernah dikenalkan pada aturan maka akan berperilaku tidak disiplin

BAB I PENDAHULUAN. tidak pernah dikenalkan pada aturan maka akan berperilaku tidak disiplin 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kedisiplinan sangat penting diterapkan dalam lembaga pendidikan dan dibutuhkan oleh setiap siswa. Keluarga merupakan salah satu panutan utama dalam penanaman

Lebih terperinci

II. KERANGKA TEORETIS. Sesuatu yang telah dimiliki berupa pengertian-pengertian dan dalam batasan

II. KERANGKA TEORETIS. Sesuatu yang telah dimiliki berupa pengertian-pengertian dan dalam batasan 6 II. KERANGKA TEORETIS A. Tinjauan Pustaka 1. Berpikir Kritis Sesuatu yang telah dimiliki berupa pengertian-pengertian dan dalam batasan tertentu dapat dikatakan berpikir dimana dapat dikatakan berpikir

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencerdaskan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencerdaskan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Keberhasilan pembangunan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembentukan sumber daya manusia yang baik sangatlah penting dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembentukan sumber daya manusia yang baik sangatlah penting dilakukan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembentukan sumber daya manusia yang baik sangatlah penting dilakukan sebagai modal dasar pembangunan nasional, terutama dalam menghadapi persaingan di era

Lebih terperinci

Hubungan Antara Pemberian Motivasi Belajar Dari Orangtua Dengan Prestasi Belajar IPS/ Sejarah Bagi Peserta Didik

Hubungan Antara Pemberian Motivasi Belajar Dari Orangtua Dengan Prestasi Belajar IPS/ Sejarah Bagi Peserta Didik Hubungan Antara Pemberian Motivasi Belajar Dari Orangtua Dengan Prestasi Belajar IPS/ Sejarah Bagi Peserta Didik Umiyatun (0614052) Mahasiswa Pendidikan Sejarah IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Latar belakang

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG MASALAH

A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Aktivitas kehidupan manusia sehari-hari hampir tidak pernah dapat terlepas dari kegiatan belajar, baik ketika seseorang melaksanakan aktivitas sendiri, maupun

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup dari penelitian.

I. PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup dari penelitian. I. PENDAHULUAN Secara umum pada bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. belajar mengajar yang melibatkan penggunaan kelompok-kelompok kecil yang

BAB II KAJIAN TEORI. belajar mengajar yang melibatkan penggunaan kelompok-kelompok kecil yang BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Tinjauan Tentang Teknik Luck of the Draw a. Pengertian Teknik Pembelajaran David W. Johnson menjelaskan bahwa teknik pembelajaran adalah proses belajar mengajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tinggi akan membawa kemajuan suatu negara dan pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tinggi akan membawa kemajuan suatu negara dan pembentukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang tidak dapat dielakan oleh manusia, suatu perbuatan yang tidak boleh tidak terjadi, karena pendidikan itu membimbing generasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan masyarakat. Bagi para pelajar atau mahasiswa kata belajar merupakan kata yang tidak asing.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting dalam menumbuhkan motivasi, minat, dan disiplin siswa dalam

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting dalam menumbuhkan motivasi, minat, dan disiplin siswa dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu permasalahan mutu pendidikan di Indonesia adalah rendahnya mutu proses pembelajaran seperti metode mengajar guru yang tidak tepat, kurikulum, manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan memiliki kaitan yang erat dengan prestasi belajar. Prestasi itu sendiri dapat dibagi menjadi dua yaitu prestasi yang ditinjau dari bidang akademik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia dalam memperoleh bekal dalam kehidupan. Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP N 28 PADANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018

HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP N 28 PADANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 1 HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP N 28 PADANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Yuni afrainti 1, Mulyati 2, Diana Susanti 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi

Lebih terperinci

Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007), hlm. 86.

Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007), hlm. 86. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap aktivitas manusia pada dasarnya dilandasi oleh dorongan untuk mencapai tujuan dan memenuhi kebutuhan. Timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai suatu tujuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dalam memajukan harkat dan martabat suatu bangsa yang

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dalam memajukan harkat dan martabat suatu bangsa yang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempunyai peranan sangat penting dalam memajukan harkat dan martabat suatu bangsa yang terwujud dalam sumber daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman selalu memunculkan tantangan-tantangan baru,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman selalu memunculkan tantangan-tantangan baru, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman selalu memunculkan tantangan-tantangan baru, yang harus mampu dihadapi oleh manusia. Sebagai konsekuensi logis, dibutuhkan sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar Matematika Prestasi belajar tidak dapat dipisahkan dari masalah belajar. Pada dasarnya, prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus dan dilakukan berulang-ulang, sehingga terbentuklah kebiasaan

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus dan dilakukan berulang-ulang, sehingga terbentuklah kebiasaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah belajar pada hakekatnya adalah proses kearah terbentuknya tingkah laku yang baru. Perbuatan belajar dilakukan manusia sepanjang hidupnya secara terus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sugihartono dkk, 2007:3-4), Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana

BAB I PENDAHULUAN. Sugihartono dkk, 2007:3-4), Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan juga untuk mendidik generasi penerus untuk dapat melanjutkan pembangunan bangsa

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Pendidikan, sebagaimana yang tercantum dalam undang-undang sisdiknas No.

1. PENDAHULUAN. Pendidikan, sebagaimana yang tercantum dalam undang-undang sisdiknas No. 1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Pendidikan, sebagaimana yang tercantum dalam undang-undang sisdiknas No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terstruktur, di samping penguasaan alat belajar. Dengan demikian, pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. terstruktur, di samping penguasaan alat belajar. Dengan demikian, pembelajaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, mempertebal semangat kebangsaan serta rasa kesetiakawanan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, mempertebal semangat kebangsaan serta rasa kesetiakawanan sosial. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah proses yang dapat mengubah obyeknya. Pendidikan nasional harus dapat mempertebal iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. antara lain dengan mengadakan perubahan serta perbaikan kurikulum guna

I. PENDAHULUAN. antara lain dengan mengadakan perubahan serta perbaikan kurikulum guna 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lembaga pendidikan merupakan salah satu tempat bagi peserta didik untuk menjadi manusia yang berkualitas. Lembaga pendidikan tersebut diharapkan dapat membantu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. muncul persaingan dalam berbagai bidang kehidupan, diantaranya bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. muncul persaingan dalam berbagai bidang kehidupan, diantaranya bidang 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dari waktu kewaktu perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi semakin pesat. Arus globalisasi juga semakin hebat. Akibat dari fanomena ini muncul persaingan

Lebih terperinci

II. KERANGKA TEORETIS. kebiasaan yang rutin dilakukan. Oleh karena itu diperlukan adanya sesuatu

II. KERANGKA TEORETIS. kebiasaan yang rutin dilakukan. Oleh karena itu diperlukan adanya sesuatu 6 II. KERANGKA TEORETIS A. Tinjauan Pustaka 1. Motivasi belajar Melakukan perbuatan belajar secara relatif tidak semudah melakukan kebiasaan yang rutin dilakukan. Oleh karena itu diperlukan adanya sesuatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. rata diberi tugas untuk membantu kesulitan temannya untuk membantu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. rata diberi tugas untuk membantu kesulitan temannya untuk membantu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.2 Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Tutor sebaya adalah siswa dikelas tertentu yang memiliki kemampuan diatas rata rata diberi tugas untuk membantu kesulitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu ilmu yang mendidik yang harus ada dan dimiliki setiap manusia, agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan hidup dan ikut berperan pada era globalisasi. dilakukan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan hidup dan ikut berperan pada era globalisasi. dilakukan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia (SDM) mempunyai peranan yang sangat penting untuk pembangunan nasional. Penguasaaan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan suatu cara

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan dapat mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan

Lebih terperinci

penting dalam pengertian belajar, yaitu sebagai berikut:

penting dalam pengertian belajar, yaitu sebagai berikut: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hasil Belajar Akuntansi a. Pengertian Hasil Belajar Akuntansi Belajar merupakan suatu kebutuhan mutlak setiap manusia. Tanpa belajar manusia tidak dapat bertahan

Lebih terperinci

OLEH : DELVIZA SURYANI

OLEH : DELVIZA SURYANI PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU, PERHATIAN ORANG TUA DAN KESIAPAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII MTsN LEMBAH GUMANTI JURNAL OLEH :

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. kehidupan. Pengertian pendidikan nasional yang tercantum dalam UU No.

I PENDAHULUAN. kehidupan. Pengertian pendidikan nasional yang tercantum dalam UU No. 1 I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan tidak bisa lepas dari kehidupan. Sebuah efek langsung pendidikan adalah mendapat pengetahuan. Pendidikan memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Sumber Daya Manusia yang memiliki standar mutu profesional tertentu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses belajar agar peserta didik secara aktif dapat. mengembangkan potensi pada dirinya untuk dapat memiliki kekuatan

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses belajar agar peserta didik secara aktif dapat. mengembangkan potensi pada dirinya untuk dapat memiliki kekuatan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses belajar agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi pada

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berikut: Terdapat Hubungan Positif dan Signifikan Kebiasaan Belajar

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berikut: Terdapat Hubungan Positif dan Signifikan Kebiasaan Belajar BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis yang dilakukan maka kesimpulan yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh mahasiswa. Prestasi adalah hasil dari usaha mengembangkan bakat secara

BAB I PENDAHULUAN. oleh mahasiswa. Prestasi adalah hasil dari usaha mengembangkan bakat secara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dan tidak bisa lepas dari kehidupan perkembangan suatu bangsa, selain itu pendidikan juga memegang peranan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. kegiatan yang paling pokok, ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. kegiatan yang paling pokok, ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan 10 II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Belajar Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok, ini

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Mata Pelajaran IPA Menurut Piaget dalam Dimyati dan Mudjiono (2006: 14-15), pembelajaran terdiri dari empat langkah yaitu : 1. Menentukan topik yang dapat dipelajari oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya batas dan puncak prose. kemampuan bidang lain, suatu transfer belajar.

BAB I PENDAHULUAN. sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya batas dan puncak prose. kemampuan bidang lain, suatu transfer belajar. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan pengajaran dapat dilihat dari pencapaian hasil belajar siswa. Dari sisi guru tindakan mengajar diakhiri dengan proses evaluasi belajar. Dari sisi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Metakognisi merupakan suatu istilah yang dimunculkan oleh beberapa ahli

TINJAUAN PUSTAKA. Metakognisi merupakan suatu istilah yang dimunculkan oleh beberapa ahli 7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teoretis 1. Keterampilan Metakognisi Metakognisi merupakan suatu istilah yang dimunculkan oleh beberapa ahli psikologi sebagai hasil dari perenungan mereka terhadap kondisi

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Kemampuan menggunakan bahasa merupakan hal yang sangat penting dalam

1. PENDAHULUAN. Kemampuan menggunakan bahasa merupakan hal yang sangat penting dalam 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemampuan menggunakan bahasa merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, baik sebagai alat komunikasi maupun sebagai alat untuk mengungkapkan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan keberhasilan pendidikan akan dicapai suatu bangsa apabila ada usaha untuk. meningkatkan mutu pendidikan bangsa itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. dan keberhasilan pendidikan akan dicapai suatu bangsa apabila ada usaha untuk. meningkatkan mutu pendidikan bangsa itu sendiri. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan bangsa. Kemajuan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Belajar merupakan hal yang selalu dilakukuan setiap individu dari lahir

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Belajar merupakan hal yang selalu dilakukuan setiap individu dari lahir BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kebiasaan Belajar 2.1.1. Definisi Belajar Belajar merupakan hal yang selalu dilakukuan setiap individu dari lahir hingga tua maka tidakmengherankan bila belajar merupakan istilah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan,

BAB I PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia. Melalui pendidikan akan tercipta perubahan tingkah laku dari seseorang yaitu dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam pembangunan, karena

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam pembangunan, karena 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam pembangunan, karena pendidikan merupakan sarana utama dalam pembentukan generasi penerus bangsa. Semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. 1. Ada pengaruh kedisiplinan belajar terhadap terhadap prestasi belajar siswa di

BAB VI PENUTUP. 1. Ada pengaruh kedisiplinan belajar terhadap terhadap prestasi belajar siswa di 167 BAB VI PENUTUP Pada bab ini diuraikan tentang: a) Kesimpulan Penelitian; b) Implikasi Penelitian; c) Saran. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat dikemukakan kesimpulan sebagai

Lebih terperinci

ECONOMICA. Journal of Economic and Economic Education Vol.5 No.2 ( )

ECONOMICA. Journal of Economic and Economic Education Vol.5 No.2 ( ) ECONOMICA ISSN : 2302-1590 E-ISSN: 2460 190X Journal of Economic and Economic Education Vol.5 No.2 (134-142) PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR, PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR

Lebih terperinci