BAB I PENDAHULUAN. menuntut perhatian serius bagi orang tua yang tidak menginginkan anak-anaknya. tumbuh dan berkembang dengan pola asuh yang salah.
|
|
- Vera Lesmono
- 1 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan dilaksanakan dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Keluarga mempunyai peranan penting dalam pembentukan kepribadian anak dalam hal praktek pengasuhan orang tua terhadap anaknya. Pentingnya orangtua dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak tentunya menuntut perhatian serius bagi orang tua yang tidak menginginkan anak-anaknya tumbuh dan berkembang dengan pola asuh yang salah. Syah ( 2012 : 154 ) menyatakan : Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar ialah orangtua dan keluarga siswa itu sendiri. Sifat sifat orangtua, praktik pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga, demografi keluarga ( letak rumah ), semuanya dapat memberikan dampak baik ataupun buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai oleh siswa. Orangtua sebagai pengasuh dan pembimbing dalam keluarga sangat berperan dalam memberikan keyakinan agama, nilai budaya yang mencakup nilai moral dan aturan-aturan pergaulan serta pandangan, keterampilan dan sikap hidup yang mendukung kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara kepada anggota keluarga yang bersangkutan. Dan meletakkan dasar-dasar perilaku bagi anak-anaknya. Sikap prilaku dan kebiasaan orang tua selalu dilihat, dinilai dan ditiru oleh anak yang kemudian menjadi kebiasaan pula bagi anak. Pada dasarnya manusia hidup memerlukan norma-norma yang berlaku, sehingga setiap manusia dapat mengontrol tindakan-tindakan yang dilakukan sesuai dengan batasan-batasan yang memberi petunjuk apakah itu benar atau 1
2 2 salah. Sikap seperti itulah yang harus ditanamkan sejak kecil agar menjadi kebiasaan dan tidak menimbulkan kekacauan. Tingkah laku seperti itu dapat dilakukan melalui kebiasaan-kebiasaan yang ditanamkan sejak dini yang disebut disiplin. Disiplin dapat diartikan sebagai proses untuk melatih diri dan mengajarkan bertingkah laku sesuai dengan tata cara yang ada. Disiplin sangat penting bagi perkembangan anak karena dengan disiplin anak akan hidup lebih berbahagia dan merasa dicintai. Disiplin mengajarkan setiap peserta didik untuk dapat secara teratur melakukan tindakan belajar secara baik dan tepat. Jika hal ini dapat dilakukan secara berkelanjutan maka bukan hal sulit prestasi yang diharapkan dapat tercapai atau paling tidak siswa dapat mengikuti pelajaran yang diberikan disekolah selama mereka menempuh jenjang pendidikan tersebut. Sehingga tidak tertinggal dari temen-teman lainnya yang memiliki tingkat intelegensi yang tinggi. Tujuan disiplin adalah untuk mengupayakan pengembangan minat anak dan mengembangkan anak menjadi manusia yang baik, yang akan menjadi sahabat, tetangga, dan warga negara yang baik. Dalam hal ini, bantuan orang tua dalam meletakkan dasar-dasar dan pengembangan disiplin adalah menciptakan situasi dan kondisi yang mendorong anak memiliki dasar-dasar disiplin. Dasar-dasar disiplin tidak hanya didapatkan dilembaga keluarga saja. Lembaga sekolah juga memliki peran penting dalam mendidik anak menjadi disiplin, terutama mengarah pada disiplin belajar. Hal ini diorong dengan adanya peraturan-peraturan sekolah yang diharapkan dapat menjadikan siswa yang taat
3 3 aturan dan bisa menjadi warga negara yang baik, yang lebih penting yaitu menjadikan siswa memiliki akhlak yang baik yang bisa mendorong anak memiliki prestasi yang baik dan pada akhirnya output pendidikan yang baik pula. Untuk memperoleh suatu output pendidikan yang baik dalam praktek penyelenggaraan pendidikan, sekolah merupakan tempat terjadinya kegiatan belajar mengajar. Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang berbeda yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Belajar mengacu kepada kegiata siswa, sedangkan mengajar mengacu kepada kegiatan guru. Belajar merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan ini karena belajar merupakan modal utama dalam menghasilkan SDM yang berkualitas. Sehingga semua manusia yang hidup akan selalu belajar baik melalui pendidikan formal, non formal, maupun melalui pengalaman hidup sehari-hari. Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar yaitu yang berasal dari dalam peserta didik yang belajar (faktor internal) dan ada pula yang berasal dari luar peserta didik yang belajar (faktor eksternal). Menurut Slameto, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar yaitu: 1. Faktor internal terdiri dari: a) Faktor jasmaniah b) Faktor fsikologis 2. Faktor eksternal terdiri dari: a) Faktor keluarga b) Faktor sekolah c) Faktor masyarakat
4 4 Dalam pendidikan formal, prestasi belajar merupakan indikator yang penting untuk mengukur keberhasilan proses belajar mengajar yang membuktikan kemampuan serta kualitas seorang siswa. Prestasi belajar merupakan hasil yang diperoleh setelah belajar mengajar, yang dapat membuktikan kualitas atau kemampuan seorang siswa. Prestasi belajar dapat diartikan hasil yang diperoleh karena adanya aktifitas yang telah dilakukan. Prestasi belajar tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses sedangkan prestasi belajar merupakan hasil dari proses belajar. Akan tetapi kenyataannya, prestasi belajar yang dicapai oleh siswa memiliki tingkatan yang berbeda beda. Ada siswa yang berhasil dan ada juga siswa yang memperoleh prestasi belajar kurang menggembirakan. Jika prestasi siswa tinggi menunjukkan keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar, sebaliknya jika prestasi belajar siswa rendah menunjukkan bahwa tujuan pembelajaran belum tercapai. Saat observasi ke sekolah SMA Negeri 19 Medan, penulis memperoleh data prestasi belajar ekonomi siswa yang kurang memuaskan. Dimana masih ada beberapa siswa yang memiliki nilai dibawah KKM. Nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) mata pelajaran ekonomi di sekolah ini adalah 75. Peneliti memperoleh data prestasi melalui Daftar Kumpulan Nilai (DKN) siswa kelas X IIS semester ganjil T.A 2016/2017. Adapun data hasil belajarnya adalah sebagai berikut:
5 5 Tabel 1.1 Jumlah Siswa yang Nilai Ekonominya Tergolong Rendah Nilai Jumlah Siswa Nilai < KKM Nilai > KKM X IIS 1 30 orang 0 orang / 0 % 30 orang / 100 % X IIS 2 22 orang 8 orang / 36,3% 14 orang / 63,6 % Jumlah 52 orang 8 orang / 15,3 % 44 orang / 84,6 % (Sumber : Daftar Kumpulan Nilai Semester Ganjil T.A 2016/2017) Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa prestasi belajar yang dicapai oleh siswa kelas X IIS SMA Negeri 19 Medan belum memuaskan dan sesuai dengan apa yang diharapkan. Nilai KKM yang telah ditetapkan untuk mata pelajaran ekonomi adalah 75, namun masih ada siswa yang mendapat nilai di bawah KKM yaitu sebanyak 8 orang atau sekitar 15,3% dari keseluruhan siswa kelas X IIS yang berjumlah 52 orang. Hal ini terlihat karena pola asuh orangtua yang belum bisa mengendalikan diri anak atau perhatian untuk lebih giat dalam belajar dapat dilihat pada perilaku anak disekolah, seperti membuat keributan saat belajar, menganggu teman-temannya, cabut dan hal lainnya seperti melamun pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Maka secara tidak langsung keadaan tersebut sudah mengganggu konsentrasi dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh guru. Dugaan tersebut berasal dari pengamatan peneliti saat dilakukan observasi di sekolah dimana peneliti melihat bahwa ada beberapa siswa yang lupa mengerjakan pekerjaan rumah (PR) dan siswa selalu datang terlambat ke sekolah.
6 6 Selain itu juga, ada beberapa siswa yang terlambat pulang kerumah karena bermain-main dulu dengan teman-temannya. Hal-hal tersebut semakin mendukung dugaan peneliti bahwa pola asuh orangtua dan disiplin belajar siswa di sekolah tersebut masih kurang. Orang tua memliki peran penting dalam mempengaruhi prestasi belajar seorang anak. Bagaimana pola asuh orang tua dalam mendidik anaknya dapat mempengaruhi keberhasilan anak dalam belajarnya. Sikap atau respon orangtua dan lingkungan akan menjadi bahan informasi bagi anak untuk mengetahui, pola asuh yang mengarah pada kesidiplinan dan kemandirian anak sehingga anak dapat melatih dirinya untuk melakukan suatu hal secara sendiri. Kesidiplinan sangat perlu diterapkan agar pada akhirnya anak dapat mandiri dalam melakukan sesuatu, dalam hal belajar pun berasal dari kemampuannya sendiri untuk sukses dan berprestasi. Pola asuh yang tepat adalah pola asuh yang sesuai dengan keburukan anak, dalam hal ini bukan berarti orangtua harus memenuhi semua keiinginan anak melainkan menerapkan pola pengasuhan yang mampu menunjang pretasi belajar anak, sebenarnya sangat diharapkan orangtua dapat menerapkan pola asuh yang mengarah pada kemandirian sehingga anak dapat melatih dirinya untuk melakukan suatu hal sendiri. Dalam hal ini orangtua mengarhkan dan membibing anak untuk membutuhkan disiplin belajar pada diri anak dan pada akhirnya anak akan berprestasi dalam pendidikannya.
7 7 Akan tetapi, pada faktanya yang sering kita temukan bahwa masih banyak pola asuh orangtua yang buruk contohnya, dengan tidak menanamkan nilai moral, tidak mengajarkan kemandirian terhadap anak, dan tidak mengajarkan anak untuk mendisiplinkan diri terutema dalam hal belajar. Sehingga sering kita temukan banyak terjadi pelanggaran nilai moral pada anak dan juga rendahnya displin belajar pada anak tersebut. Ada juga sebagian orangtua yang tidak begtu peduli dengan perilaku anakanaknya, hal ini disebabkan karena kesibukan orangtua (bekerja). Orangtua yang terlalu sibuk bekerja ada kalanya kurang memperhatikan anak-anaknya, kapan dia belajar, dan sedang apa anaknya tersebut. Hal ini akan mengakibatkan anak tidak termotivasi dengan sekolahnya, anak tidak mengerjakan tugas sekolahnya, tidak mau belajar dan bahkan anak akan bolos sekolah. Hal ini juga mempengaruhi prestasi belajarnya. Begitu juga halnya dengan orangtua yang terlalu memanjakan anaknya akan mengakibatkan anak berbuat sesuka hatinya. Banyak juga orangtua yang menjadi orangtua tanpa persiapan untuk menjadi orangtua. Sehingga banyak orangtua yang mengasuh anaknya berdasarkan naluri saja, tanpa mengetahui tentang cara mengasuh yang baik dan benar. Sehingga orang tua menggunakan cara mengasuh orangtuanya dengan mengkuti pola asuh yang dialaminya ketika masih kecil dan diterapkan di zaman sekarang ini sehingga kurang baik dan kurang cocok diterapkan bagi perkembangan anak.
8 8 Selain pola asuh orangtua, disiplin belajar juga sangat mempengaruhi prestasi belajar anak. Anak yang berdisiplin diri akan memiliki keteraturan diri berdasarkan nilai agama, nilai budaya, aturan-aturan pergaulan, pandangan hidup, dan sikap hidup yang bermakna pada dirinya sendiri, masyarakat, bangsa dan negara. Mengikat begitu pentingnya sebuah prestasi dalam pendidikan, maka dari itu sendiri selain dari siswa itu sendiri, pihak sekolah dan orangtua juga diharapkan mampu bekerja sama untuk menunjang prestasi anak. Karena tanpa disadari, keduanya memiliki kaitan erat untuk mampu menghasilkan suatu keberhasilan pendidikan. Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Pola Asuh Orangtua dan Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas X IIS SMA Negeri 19 Medan Tahun Ajaran 2016/ Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Pola asuh orangtua terhadap pendidikan anak dalam keluarga merupakan bagian penting dalam proses pendidikan, sehingga semakin baik pola asuh orangtua terhadap proses pendidikan semakin baik disiplin belajar siswa untuk mencapai cita-cita.
9 9 2. Adanya anggapan bahwa keberhasilan belalajar anak ditentukan oleh guru dan sekolah sehingga orangtua menyerahkan sepenuhnya kepada sekolah tanpa memperhatikan kebutuhan anaknya dirumah. 3. Kesibukan orangtua untuk memenuhi kebutuhan hidup sehingga pola asuh orangtua terhadap pendidikan dan adanya salah satu indikator yang menyebabkan disiplin belajar siswa/siswi menurun karena kurangnya perhatian orangtua. 4. Belum optimalnya kerja sama antara pola asuh orangtua dalam mengupayakan peningkatan kedisiplinan. 1.3 Pembatasan Masalah Mengingat luasnya permasalahan dan keterbatasan yang ada pada peneliti, maka penelitian ini akan dibatasi pula yaitu: 1. Pola asuh orangtua yang diteliti adalah pola asuh orangtua yang diterapkan orangtua terhadap siswa kelas X IIS SMA Negeri 19 Medan Tahun Ajaran 2016/ Disiplin belajar yang diteliti adalah disiplin belajar siswa kelas X IIS SMA Negeri 19 Medan Tahun Ajaran 2016/ Prestasi belajar siswa yang diteliti adalah adalah prestasi kelas X IIS pada mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 19 Medan Tahun Ajaran 2016/2017.
10 Rumusan Masalah Rumusan masalah adalah merupakan hal yang mendasar dalam melakukan penelitian. Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah ada pengaruh pola asuh orangtua terhadap prestasi belajar kelas X IIS pada mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 19 Medan Tahun Ajaran 2016/2017? 2. Apakah ada pengaruh disiplin belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa kelas X IIS pada mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 19 Medan Tahun Ajaran 2016/2017? 3. Apakah ada pengaruh pola asuh orangtua dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas X IIS pada mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 19 Medan Tahun Ajaran 2016/2017? 1.5 Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh pola asuh orangtua terhadap prestasi belajar siswa kelas X IIS pada mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 19 Medan Tahun Ajaran 2016/ Untuk mengetahui pengaruh disiplin belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa kelas X IIS pada mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 19 Medan Tahun Ajaran 2016/ Untuk mengetahui pengaruh pola asuh orangtua dan disiplin belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa kelas X IIS pada mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 19 Medan Tahun Ajaran 2016/2017
11 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang di harapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk menambah wawasan tentang pengaruh pola asuh orangtua dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar ekonomi siswa dalam kegiatan proses belajar mengajar 2. Sebagai bahan masukan bagi peneliti untuk menambah pengetahuan dan pemahaman tentang pengaruh pola asuh orangtua dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar. 3. Untuk menambah referensi di perpustakaan dalam penelitian lain yang ada hubungannya dengan penelitian ini.
I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.
I. PENDAHULUAN Pada bab 1 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembentukan sumber daya manusia yang baik sangatlah penting dilakukan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembentukan sumber daya manusia yang baik sangatlah penting dilakukan sebagai modal dasar pembangunan nasional, terutama dalam menghadapi persaingan di era
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena pendidikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena pendidikan merupakan proses yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan merupakan tongkat estafet majunya
BAB I PENDAHULUAN. Belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam menentukan keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan. Menurut Syah (2000:92) Belajar dapat
BAB I PENDAHULUAN. lebih sistematis, rasional, dan kritis terhadap permasalahan yang dihadapi.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam kelangsungan hidup suatu bangsa dan negara. Pendidikan yang berkualitas tinggi akan membawa kemajuan
BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan manusia melalui kegiatan pengajaran dan pelatihan. Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses untuk meningkatkan, memperbaiki, mengubah pengetahuan, keterampilan serta perilaku seseorang sebagai usaha mencerdaskan manusia
BAB 1 PENDAHULUAN. Nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena pendidikan merupakan suatu proses yang berlangsung seumur hidup, pendidikan mampu melakukan proses
BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tinggi akan membawa kemajuan suatu negara dan pembentukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang tidak dapat dielakan oleh manusia, suatu perbuatan yang tidak boleh tidak terjadi, karena pendidikan itu membimbing generasi
arti yang luas. Peranan guru bukan semata-mata memberikan informasi,
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Pendidikan merupakan usaha sadar bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam pelaksanaan berada dalam
BAB I PENDAHULUAN. dasar mengenai norma, aturan, dan kebiasaan. anak anaknya tumbuh dan berkembang dengan pola asuh yang salah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keluarga merupakan satuan unit terkecil didalam masyarakat, tempat pertama dimana anak menerima dan melakukan interaksi sosial sampai dia mampu bersosial dilingkungan
BAB I PENDAHULUAN. menengah. Seorang siswa mempunyai tugas utama yaitu belajar. Belajar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Siswa adalah peserta didik yang duduk di jenjang pendidikan dasar dan menengah. Seorang siswa mempunyai tugas utama yaitu belajar. Belajar merupakan proses
BAB I PENDAHULUAN. tidak pernah dikenalkan pada aturan maka akan berperilaku tidak disiplin
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kedisiplinan sangat penting diterapkan dalam lembaga pendidikan dan dibutuhkan oleh setiap siswa. Keluarga merupakan salah satu panutan utama dalam penanaman
I. PENDAHULUAN. nasional yaitu membangun kualitas manusia yang beriman dan bertaqwa
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan setiap individu yang terlibat di dalam pendidikan itu dituntut untuk mampu
BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Belajar merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan ini. Karena
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan ini. Karena belajar merupakan modal utama dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.
I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang
1 I. PENDAHULUAN Bagian ini akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam aspek kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam aspek kehidupan manusia. Sebagai bagian dari Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan Menengah Kejuruan adalah pendidikan
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang ditransfer dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui
BAB I PENDAHULUAN. sumber daya alam. Dalam (Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003) Selain faktor yang berada dalam diri peserta didik, untuk dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan dasar yang penting untuk kemajuan bangsa, karena dengan adanya pendidikan sebuah bangsa akan mencapai kemajuan, baik dalam pengembangan
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Sumber Daya Manusia yang memiliki standar mutu profesional tertentu
BAB I PENDAHULUAN. pemerintah bahkan sekolah dewasa ini di bangun oleh pemerintah agar anak-anak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai kunci peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah hal yang perlu diperhatikan lagi di negara ini. Pendidikan juga dibuat oleh pemerintah
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Belajar menjadi prioritas utama dalam lembaga pendidikan, baik lembaga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar menjadi prioritas utama dalam lembaga pendidikan, baik lembaga formal maupun lembaga non-formal, karena lembaga-lembaga tersebut memegang peranan yang
BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan. Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan formal
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang merupakan aset berharga dalam mengembangkan kemajuan bangsa.
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan memiliki peranan yang sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan memiliki peranan yang sangat penting untuk dapat menjamin kelangsungan dan perkembangan suatu bangsa yang bersangkutan.
kedalam bentuk nilai maupun sebuah pernyataan. Tabel 1.1 Tuntas Persentase (orang) % % % %
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap kita melakukan kegiatan tentunya menginginkan sebuah hasil yang diharapkan. Sama halnya dengan belajar, setiap siswa yang belajar dipastikan menginginkan
BAB I PENDAHULUAN. diartikan sebagai usaha atau keinginan yang dilakukan dengan sengaja dan teratur
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meningkatkan mutu pendidikan disetiap jenjang pendidikan yang ada merupakan salah satu sarana untuk mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan dapat diartikan sebagai
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai upaya dasar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai upaya dasar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan yang berlangsung
PERANAN PERHATIAN ORANGTUA TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN OTOMOTIF SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM
PERANAN PERHATIAN ORANGTUA TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN OTOMOTIF SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM Ananto Nurhasan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif FT UNY
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya pendidikan di sekolah merupakan suatu usaha untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pendidikan di sekolah merupakan suatu usaha untuk membantu siswa dalam perkembangannya sesuai dengan bakat dan kemampuan siswa tersebut. Tingkat
I PENDAHULUAN. kehidupan. Pengertian pendidikan nasional yang tercantum dalam UU No.
1 I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan tidak bisa lepas dari kehidupan. Sebuah efek langsung pendidikan adalah mendapat pengetahuan. Pendidikan memberikan
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar merupakan sebuah kewajiban bagi manusia. Dalam proses
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan sebuah kewajiban bagi manusia. Dalam proses belajar mengajar sangat diperlukan penerapan perilaku belajar yang dimiliki siswa agar proses pembelajaran
BAB I PENDAHULUAN. dipersiapkan melalui pendidikan (Remika, 2013).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan suatu bangsa sangat erat hubungannya dengan masalah pendidikan. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatan sumber daya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatan sumber daya manusia. Menurut UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Istilah pendidikan sudah tidak asing lagi bagi manusia, Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Istilah pendidikan sudah tidak asing lagi bagi manusia, Pendidikan memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan dapat diperoleh melalui belajar
BAB I PENDAHULUAN. kurikulum, dana, sarana, prasarana, dan siswa sendiri. diketahui sumbangan faktor-faktor tersebut terhadap prestasi belajar.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rendahnya mutu pendidikan di Indonesia sudah menjadi wacana umum di kalangan masyarakat. Banyak penelitian, seminar, lokakarya yang membahas tentang rendahnya
BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang semakin maju menuntut dunia pendidikan untuk melakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan pada saat ini merupakan hal yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
BAB I PENDAHULUAN. yang lebih tinggi dari pada yang tidak berpendidikan.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi, yang mempunyai tujuan lebih tinggi dari sekedar untuk tetap
BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan salah satu modal utama dalam pembangunan.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia, melalui proses yang panjang dan berlangsung sepanjang hayat. Pendidikan
I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan mutlak bagi kehidupan manusia sejalan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan mutlak bagi kehidupan manusia sejalan dengan tuntutan perkembangan zaman. Pendidikan yang dikelola dengan tertib, teratur, efektif
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yoga Sidik Permana, 2015
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia paling mendasar dan penting. Pendidikan merupakan pondasi dalam kehidupan manusia. Melalui pendidikan potensi yang
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan tidak dapat hidup sendiri tanpa pertolongan orang lain. Manusia membutuhkan kerjasama antara
I. PENDAHULUAN. dunia saat ini, potensi negara indonesia sebenaranya tergolong sangat baik,
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara yang tergolong sebagai negara berkembang di dunia saat ini, potensi negara indonesia sebenaranya tergolong sangat baik, tetapi
BAB. I PENDAHULUAN. manusia yang memiliki kemampuan, keterampilan, kedisiplinan, kemandirian
BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia saat ini dihadapkan pada berbagai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sejalan dengan itu maka dibutuhkan sumber daya manusia yang memiliki
BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan modal utama dalam pembangunan bangsa Indonesia untuk dapat bertahan di era globalisasi. Peningkatan kualitas sumber
I. PENDAHULUAN. Dunia pendidikan mempunyai tiga lingkungan, yakni lingkungan keluarga,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan mempunyai tiga lingkungan, yakni lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan masyarakat yang lazim disebut tri pusat pendidikan. Keluarga merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Segala sesuatu untuk meraih kesuksesan memerlukan proses dan proses yang terjadi disebut proses belajar (Slameto 2010: 1). Menurut Mahmud (2010: 61), belajar
BAB I PENDAHULUAN. kompleks yang perlu mendapatkan perhatian semua orang. Salah satu masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia pendidikan saat ini menghadapi berbagai masalah yang amat kompleks yang perlu mendapatkan perhatian semua orang. Salah satu masalah tersebut adalah menurunnya
BAB I PENDAHULUAN. diri sendiri dan tanpa tanggung jawab untuk keselamatan atau kebahagiaan dirinya
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Anak memulai kehidupannya dengan sedikit sumber daya untuk menjaga diri sendiri dan tanpa tanggung jawab untuk keselamatan atau kebahagiaan dirinya dan orang
BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
BAB I PENDAHULUAN. didik dapat mempertahankan hidupnya kearah yang lebih baik. Nasional pada Pasal 1 disebutkan bahwa :
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era zaman sekarang, pendidikan merupakan salah satu aspek utama yang memiliki peranan penting dalam mempersiapkan sekaligus membentuk generasi muda. Di
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sendi kehidupan. Melalui pendidikan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu sendi kehidupan. Melalui pendidikan, kecerdasan dan keterampilan manusia lebih terasah dan teruji dalam menghadapi dinamika kehidupan
I. PENDAHULUAN. antara lain dengan mengadakan perubahan serta perbaikan kurikulum guna
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lembaga pendidikan merupakan salah satu tempat bagi peserta didik untuk menjadi manusia yang berkualitas. Lembaga pendidikan tersebut diharapkan dapat membantu
BAB I PENDAHULUAN. pendidikan Nasional, anak usia dini adalah anak usia 0 (Sejak Lahir) sampai usia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional, anak usia dini adalah anak usia 0 (Sejak Lahir) sampai usia 6 tahun. Secara alamiah perkembangan
I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah. Pada
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah. Pada dasarnya Indonesia memiliki potensi yang besar untuk menjadi salah satu bangsa yang
BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dan pada akhirnya mempengaruhi prestasi anak didik. Sehingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Faktor guru diyakini memegang peran yang penting dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru yang mempunyai kompetensi
BAB I PENDAHULUAN. berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Dengan ilmu,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia. Ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Masalah. 1. Latar Belakang. Sekolah merupakan wadah bagi peserta didik dalam menempuh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Sekolah merupakan wadah bagi peserta didik dalam menempuh pendidikan guna mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan tolak ukur kemajuan suatu bangsa, dengan pendidikan maka bangsa Indonesia diharapkan mempunyai sumber daya manusia yang berkualitas secara intelektual,
BAB I PENDAHULUAN. maupun dari luar diri (eksternal) individu. Faktor internal sangat mempengaruhi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk menjadikan suasana belajar dan proses belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa banyak perubahan di seluruh aspek kehidupan manusia. Pada masa sekarang ini sangat dibutuhkan masyarakat
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena pendidikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena pendidikan merupakan suatu proses yang berlangsung seumur hidup, pendidikan mampu melakukan proses pengubahan
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi seperti sekarang ini mutlak menuntut seseorang untuk membekali
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi seperti sekarang ini mutlak menuntut seseorang untuk membekali diri dengan ilmu pengetahuan agar dapat bersaing dan mempertahankan diri
BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai kegiatan pembelajaran telah dilakukan manusia dalam pelaku pendidikan. Pendidikan merupakan suatu sistem yang harus dijalankan secara terpadu
PENDAHULUAN. Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha untuk mengembangkan
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan dalam lingkungan keluarga, sekolah
I. PENDAHULUAN. Secara keseluruhan pada bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan
I. PENDAHULUAN Secara keseluruhan pada bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian,
1. PENDAHULUAN. Pendidikan, sebagaimana yang tercantum dalam undang-undang sisdiknas No.
1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Pendidikan, sebagaimana yang tercantum dalam undang-undang sisdiknas No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, merupakan suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan suatu bangsa erat hubungannya dengan masalah pendidikan. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh
BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, sehingga menjadi seorang yang terdidik. Menurut Sagala (2009:1) Pendidikan berarti menghasilkan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi sebagian besar orang, berarti berusaha membimbing, membentuk dan membina anak agar menjadi manusia yang berkualitas. Pendidikan secara umum
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menyiapkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menyiapkan manusia agar mampu mandiri, menjadi anggota masyarakat yang berdaya guna untuk ikut serta
BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sosial budaya dimana individu tersebut hidup.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai pengaruh yang sangat besar dan dinamis dalam kehidupan manusia di masa depan. Pendidikan dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya
2016 IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEDISIPLINAN SISWA DALAM MEMATUHI NORMA TATA TERTIB SEKOLAH
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Penelitian Sekolah merupakan salah satu lembaga sosial yang memiliki peranan penting dalam mengembangkan pendidikan di dalam masyarakat. Sekolah sebagai organisasi
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Sumber Daya Manusia yang memiliki standar mutu profesional tertentu
BAB I PENDAHULUAN. proses belajar sejak manusia lahir hingga akhir hayatnya. Havighurst dalam Bimo
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia hidup dengan berbagai komponen kehidupannya. Belajar merupakan salah satu bagian dari kehidupan manusia. Manusia akan mengalami proses belajar sejak
BAB I PENDAHULUAN. dan pemerintah. Menurut Slameto (dalam Pradhana, 2012), Keluarga adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu sarana yang sangat penting bagi kemajuan suatu bangsa. Pendidikan berfungsi sebagai penunjang pembangunan dalam mewujudkan
BAB I PENDAHULUAN. Masalah pendidikan sangat erat hubungannya dengan perkembangan suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah pendidikan sangat erat hubungannya dengan perkembangan suatu bangsa. Pendidikan merupakan proses kontinu yang bermula sejak orang dilahirkan hingga
BAB 1 PENDAHULUAN. dinamis dalam diri (inner drive) yang mendorong seseorang. arti tidak memerlukan rangsangan (stimulus) dari luar dirinya,
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Motivasi berasal dari kata motif. Motif artinya keadaan dinamis dalam diri (inner drive) yang mendorong seseorang berbuat sesuatu untuk memenuhi kebutuhannya.
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memiliki peran strategis dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memiliki peran strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia
BAB I PENDAHULUAN. anak. Usia dini juga sering disebut sebagai masa keemasan (golden age), yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usia dini merupakan momen yang amat penting bagi tumbuh kembang anak. Usia dini juga sering disebut sebagai masa keemasan (golden age), yaitu masa dimana semua
BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang mau tidak mau harus dihadapi. Tuntutan masyarakat semakin. memperoleh ilmu pengetahuan yang mereka butuhkan.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi seperti sekarang ini mutlak menuntut seseorang untuk membekali diri dengan ilmu pengetahuan agar dapat bersaing dan mempertahankan diri
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan. sengaja agar peserta didik memiliki pengetahuan, sikap dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan sengaja agar peserta didik memiliki pengetahuan, sikap dan kepribadian yang baik sesuai Undang-Undang No. 20 tahun
I. PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam kehidupannya. Pendidikan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan dan salah satu kebutuhan utama bagi setiap manusia untuk meningkatkan kualitas hidup serta untuk mencapai
BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Untuk mencapai prestasi dan kualitas pembelajaran yang tinggi perlu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dan kemajuan suatu bangsa sangat erat hubungannya dengan pendidikan. Untuk mencapai prestasi dan kualitas pembelajaran yang tinggi perlu adanya kerja
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Siswa sekolah menengah kejuruan pada dasarnya di persiapkan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Siswa sekolah menengah kejuruan pada dasarnya di persiapkan dan dibekali dengan berbagai displin ilmu terapan yang sesuai dengan kebutuhan dunia usaha. Alasan
I. PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan pembelajaran merupakan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan
BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus berkembang. Agar dapat mengikuti dan meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,
I. PENDAHULUAN Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan ruang lingkup penelitian. Pembahasan
BAB I PENDAHULUAN. penting dan menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan pembelajaran. Prestasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia pendidikan, prestasi belajar merupakan hal yang sangat penting dan menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan pembelajaran. Prestasi belajar pada hakekatnya
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa depannya
BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin modern seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan kualitas sumber daya
BAB I PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Menurut Sardiman (2014:12) Pendidikan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses interaksi tenaga pendidik dan anak didik yang mendorong terjadinya belajar. Menurut Sardiman (2014:12) Pendidikan dan pengajaran
BAB I PENDAHULUAN. lebih mudah mengarahkan peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran, akhirnya akan berpengaruh pada hasil belajar.
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup penelitian. 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN. penelitian. Adapun pembahasan secara lebih rinci ditunjukkan pada bagian-bagian
I. PENDAHULUAN Bab I ini akan di bahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah. Hal lain yang perlu juga dibahas dalam bab ini yaitu rumusan masalah, tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada proses belajar mengajar di sekolah, peserta didik mempunyai karakteristik siswa yang beragam. Beberapa siswa dapat menempuh kegiatan belajar mengajarnya
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Isni Agustiawati,2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan keharusan bagi manusia serta mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, baik sebagai makhluk individu
BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan masyarakat Indonesia di era globalisasi ini,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan masyarakat Indonesia di era globalisasi ini, menuntut generasi muda agar semakin maju di dalam berpikir dan bertindak. Kemajuan generasi
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya dunia pendidikan di Indonesia secara tidak langsung menuntut guru atau dosen untuk selalu mengembangkan keterampilan dan pola pikir.
saaaaaaaa1 BAB I PENDAHULUAN
saaaaaaaa1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sebab melalui pendidikan diharapkan dapat menghasilkan
BAB IV. ANALISIS MOTIVASI BELAJAR SISWA MTs NURUL QOMAR KERGON PEKALONGAN DALAM KELUARGA BROKEN HOME
BAB IV ANALISIS MOTIVASI BELAJAR SISWA MTs NURUL QOMAR KERGON PEKALONGAN DALAM KELUARGA BROKEN HOME Dari hasil penelitian yang telah dilakukan melalui wawancara dan observasi, mengenai motivasi belajar
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Pendidikan adalah usaha yang dijalankan seseorang atau kelompok
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan adalah usaha yang dijalankan seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi
BAB I PENDAHULUAN. sekolah adalah hasil belajar matematika. Pada umumnya, hasil belajar matematika
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu peranan penting dalam proses pembelajaran matematika di sekolah adalah hasil belajar matematika. Pada umumnya, hasil belajar matematika merupakan