BAB I PENDAHULUAN. Perilaku seseorang dalam suatu organisasi bisnis baik bagi pihak internal
|
|
- Ari Tanuwidjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perilaku seseorang dalam suatu organisasi bisnis baik bagi pihak internal organisasi maupun pihak pemangku kepentingan secara individual dapat dipengaruhi oleh fungsi dan informasi akuntansi yang berlaku dalam suatu entitas bisnis (Lord 1989, ). Organisasi bisnis adalah suatu bentuk usaha yang menjual produk kepada konsumen atau bisnis lainnya guna mencapai tujuan dan memaksimalkan kinerja finansial. Berkenaan dengan upaya untuk mencapai tujuan, akuntansi memiliki peran penting sebagai subsistem yang dioperasikan dalam organisasi untuk mendukung pencapaian tujuan korporasi secara keseluruhan, dimana tujuan korporasi secara keseluruhan adalah untuk memaksimalkan kekayaan (Abdul- Baki dkk. 2013, 204). Salah satu cabang akuntansi yang berkontribusi dalam mendukung pencapaian tujuan korporasi secara keseluruhan (maksimalisasi profit) adalah akuntansi manajemen (Abdul-Baki dkk. 2013, 204). Menurut Anthony dan Govindarajan (2007) berdasarkan salah satu alat dalam akuntansi manajemen yaitu balance scorecard, suatu perusahaan memiliki tujuan akhir untuk mencapai kinerja finansial optimal dimana hal tersebut dapat dicapai apabila perusahaan mampu melaksanakan upaya-upaya pendukung yang bersifat nonfinansial seperti meningkatkan inovasi dan pembelajaran tenaga kerja, 1
2 2 meningkatkan efektivitas dan bisnis internal, dan meningkatkan kinerja dari perspektif konsumen. Apabila seluruh upaya dilakukan dengan baik maka kinerja finansial optimal akan tercapai dan berimplikasi pada terbentuknya keuntungan jangka panjang, keselarasan tujuan, dan bisnis berkelanjutan (Anthony dan Govindarajan 2007, 463). Tercapainya tujuan perusahaan secara keseluruhan salah satunya dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan dalam memeroleh dan mempertahankan konsumen dimana konsumen merupakan perspektif yang memiliki pengaruh langsung sekaligus pemicu (leading indicator) bagi pembentukan kinerja finansial perusahaan (Atkinson dkk. 2012, 27-28). Dikarenakan konsumen memiliki peran penting dalam menunjang kinerja finansial dan keberlangsungan usaha, maka setiap perusahaan harus dapat mengelola hubungan yang baik dengan konsumen melalui cara-cara yang dapat memuaskan dan menciptakan loyalitas konsumen (Cardoş, Pete, dan Cardoş 2014, ). Menurut Basnayake, Arunachalam, dan Hassan (2015) konsumen yang puas terhadap suatu produk akan memiliki kemungkinan yang besar untuk mengonsumsi produk secara berulang dan hal tersebut dapat berimplikasi pada pembentukan retensi konsumen dimana retensi konsumen merupakan unsur pembentuk loyalitas konsumen. Loyalitas konsumen merupakan hal fundamental dalam organisasi bisnis dikarenakan dapat berkontribusi pada peningkatan profit dan pertumbuhan perusahaan (Ganiyu, Uche, dan Elizabeth 2012, 14). Setiap perusahaan memiliki cara tersendiri dalam mengendalikan aktivitasnya guna mencapai tujuan, dimana tujuan akhir sebuah perusahaan adalah
3 3 untuk mencapai kinerja finansial optimal dan pertumbuhan berkelanjutan (Atkinson dkk. 2012, 20). Salah satu hal yang harus dipertimbangkan dalam upaya mencapai tujuan perusahaan adalah aspek keperilakuan, hal tersebut dikarenakan sebuah bisnis tidaklah cukup hanya mengutamakan upaya untuk memuaskan konsumen saja tetapi juga upaya untuk menciptakan kepercayaan konsumen sebagai syarat dalam membentuk loyalitas konsumen (Ganiyu, Uche, dan Elizabeth 2012, 18). Melalui penerapan perilaku etis diharapkan kepercayaan konsumen terhadap perusahaan akan senantiasa meningkat. Selain mengutamakan upaya-upaya yang bersifat nonfinansial dalam mendukung pembentukan kinerja finansial secara optimal, aspek keperilakuan juga mempertimbangkan penerapan kode etik dalam perusahaan yang mana menjadi dasar bagi pembuatan keputusan dan dasar berperilaku bagi individu (Atkinson dkk. 2012, ). Kode etik tersebut meliputi serangkaian perilaku etis standar yang diterapkan dalam perusahaan guna mengarahkan dan memengaruhi perilaku individu agar dapat bertindak profesional dalam mencapai tujuan perusahaan. Velasquez (2012) menyatakan bahwa etika bisnis harus diterapkan karena dapat mengendalikan aktivitas manusia dalam organisasi. Penerapan etika bisnis akan mendorong pelaku usaha untuk melandasi setiap aktivitas secara bermoral seperti mengutamakan kejujuran, keadilan, perilaku etis, dan profesionalitas dalam mengelola konsumen sehingga hal tersebut dapat berpengaruh bagi pembentukan hubungan jangka panjang, kepercayaan, dan loyalitas konsumen (Basnayake, Arunachalam, dan Hassan 2015, 3).
4 4 Penerapan etika bisnis dapat didukung dengan melibatkan prinsip-prinsip etika yang lebih mendalam guna memberikan nilai positif secara lebih kepada konsumen. Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan etika bisnis berdasarkan perspektif akuntansi Islam. Penerapan etika bisnis berdasarkan akuntansi Islam merupakan pendekatan yang dilaksanakan untuk mencapai kesejahteraan bersama dan berkah Allah melalui cara-cara yang halal dan menghindari tindakan haram yang dapat merugikan pihak lain dalam mencapai tujuan secara keseluruhan (Abdul-Baki dkk. 2013, ). Berkenaan dengan pendekatan tersebut, Al-Qur an sebagai sumber utama menjelaskan secara jelas bahwa dalam perniagaan setiap orang yang beriman tidak diperkenankan untuk memakan harta sesama dengan jalan yang batil (buruk) dan harus melandasi setiap aktivitas perniagaan melalui kesepakatan diantara pihak-pihak yang terlibat agar terhindar dari segala perbuatan yang melanggar hak (An-Nisaa, 4:29-30). Tidak hanya memaksimalkan keuntungan saja, melalui penerapan etika akuntansi Islam para pelaku usaha juga diharapkan mampu memiliki pandangan yang luas diantaranya dengan senantiasa mempertimbangkan aspek kemanusiaan dan keharmonisan dalam mencapai tujuannya. Melalui pendekatan tersebut, pelaksanaan bisnis juga harus mengutamakan iman kepada Allah dan Rasul-Nya agar terhindar dari segala azab yang pedih (Ash-Shaff, 61:10-11). Menurut Rafiki dan Wahab (2014) penerapan etika Islam dapat berkontribusi pada peningkatan kinerja perusahaan dan kesejahteraan sosial bagi setiap pihak yang terlibat. Terciptanya kesejahteraan bagi seluruh pihak tersebut diharapkan dapat berkontribusi bagi terbentuknya hubungan yang harmonis dalam jangka panjang
5 5 antara konsumen dan perusahaan sehingga pada akhirnya dapat berimplikasi pada terbentuknya loyalitas konsumen dan bisnis yang berkelanjutan. Dalam hal ini terdapat salah satu perusahaan di Yogyakarta yang melandasi bisnisnya dengan nilai-nilai Islami, perusahaan tersebut adalah Karita Muslim Square Yogyakarta. Karita Muslim Square merupakan salah satu toko busana muslim di Yogyakarta yang memiliki pendekatan tersendiri dalam menjalankan bisnisnya. Perusahaan yang berdiri sejak 16 November 2002 ini menjalankan usaha yang bertumpu pada nilai-nilai Islami. Konsep dan prioritasnya untuk menekuni industri aksesori Islami dan perlengkapan muslim bagi kaum muda ini menunjukkan bahwa dalam menjalankan bisnisnya Karita Muslim Square senantiasa menggunakan landasan yang sesuai dengan nilai-nilai Islami. Konsep bisnis yang diembannya tersebut juga memberikan manfaat yang besar bagi para konsumennya untuk dapat mendekatkan diri ke jalan yang benar dan sesuai dengan ajaran Islam. Karita Muslim Square memberikan akses yang memudahkan masyarakat untuk memeroleh produk dan perlengkapan yang dapat menunjang pelaksanaan ibadah umat muslim sekaligus mendukung agar para konsumen dapat berbusana sesuai dengan ajaran Islam. Hal tersebut merepresentasikan bahwa Karita Muslim Square memiliki komitmen yang kuat untuk mengembangkan syiar Islam dan menjunjung tinggi etika Islam dalam berbisnis. Selain menjunjung tinggi nilai-nilai Islami, Karita Muslim Square juga mengutamakan aspek kepuasan konsumen. Pihaknya senantiasa berusaha untuk menyediakan produkproduk eksklusif, unik, dan berkualitas, pelayanan terbaik, serta fasilitas-fasilitas pendukung demi memberi kenyamanan bagi konsumennya (Kotakmedia 2014).
6 6 Sebagai upaya untuk menjaga loyalitas konsumen, Karita Muslim Square juga menyediakan fasilitas member card yang dapat memberikan beragam manfaat bagi para konsumen yang diharapkan hal tersebut dapat mendukung Karita Muslim Square untuk senantiasa meningkatkan kepuasan dan mempertahankan loyalitas konsumennya. Mengingat kian banyaknya usaha di bidang sejenis, hal tersebut tak membuat Karita Muslim Square hengkang dari persaingan. Terbukti hingga saat ini Karita Muslim Square berkembang menjadi toko busana muslim terbesar di Yogyakarta dengan eksistensi yang tetap terjaga (Kotakmedia 2014). Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis sejauh mana etika bisnis berdasarkan perspektif akuntansi Islam dan kepuasan konsumen memengaruhi loyalitas konsumen, dimana loyalitas merupakan salah satu tolok ukur kinerja nonfinansial pemicu kinerja finansial organisasi. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian ini akan mengambil judul Pengaruh Penerapan Etika Bisnis berdasarkan Perspektif Akuntansi Islam dan Kepuasan terhadap Loyalitas Konsumen (Studi Kasus di Karita Muslim Square Yogyakarta). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, penerapan etika bisnis berdasarkan perspektif akuntansi Islam dan kepuasan konsumen dinilai memiliki pengaruh terhadap loyalitas konsumen, dimana loyalitas konsumen merupakan salah satu tolok ukur kinerja nonfinansial dan merupakan faktor kunci sukses pemicu kinerja finansial dan keberlangsungan perusahaan. Atas dasar tersebut, maka perlu diidentifikasi
7 7 kebenaran apakah kedua aspek tersebut berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen. 1.3 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan latar belakang, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Apakah penerapan etika bisnis berdasarkan akuntansi Islam berpengaruh positif terhadap loyalitas konsumen Karita Muslim Square Yogyakarta? 2. Apakah kepuasan konsumen berpengaruh positif terhadap loyalitas konsumen Karita Muslim Square Yogyakarta? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan yang telah diuraikan, penelitian ini bertujuan: 1. Menganalisis bagaimana pengaruh penerapan etika bisnis berdasarkan akuntansi Islam terhadap loyalitas konsumen Karita Muslim Square Yogyakarta. 2. Menganalisis bagaimana pengaruh kepuasan konsumen terhadap loyalitas konsumen Karita Muslim Square Yogyakarta. 1.5 Motivasi Penelitian Seiring dengan perkembangan dunia bisnis, menuntut pihak manajemen untuk tidak hanya membuat keputusan dalam menyediakan produk dan layanan yang berkualitas saja sebagai upaya untuk memuaskan konsumen, tetapi juga harus didukung dengan kemampuan yang baik dan beretika dalam mengelola hubungan
8 8 konsumen. Penerapan etika bisnis berdasarkan akuntansi Islam dalam perusahaan dinilai dapat mendukung terciptanya kesejahteraan dan hubungan jangka panjang antara konsumen dan perusahaan yang dapat berimplikasi bagi terbentuknya loyalitas konsumen. Apabila loyalitas konsumen telah terbentuk, bukan tidak mungkin bahwa keberlanjutan bisnis akan tetap terjaga. Penelitian ini penting untuk dilakukan karena dapat memberikan wawasan mengenai pengaruh dari penerapan etika bisnis berdasarkan perspektif akuntansi Islam dan kepuasan konsumen terhadap pembentukan loyalitas konsumen dimana loyalitas merupakan faktor kunci sukses pemicu kinerja finansial dan keberlanjutan suatu usaha. 1.6 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Manfaat penelitian yang diperoleh diantaranya sebagai berikut: 1. Memperkaya referensi bagi pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya pada bidang etika bisnis dan akuntansi manajemen. 2. Memberikan wawasan terkait aspek-aspek yang dapat memengaruhi pembentukan loyalitas konsumen yang mana merupakan salah satu tolok ukur kinerja nofinansial perusahaan. Topik ini dapat menambah wawasan bagi manajemen perusahaan dalam mengelola kinerja nonfinansial dari perspektif konsumen dan menambah wawasan dalam membuat keputusan. 3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi komparasi dan referensi bagi pengembangan penelitian berikutnya mengenai aspek sejenis.
9 9 1.7 Kontribusi Penelitian 1. Kontribusi Teoretis Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa penerapan etika bisnis berdasarkan perspektif akuntansi Islam dan kepuasan konsumen memengaruhi loyalitas konsumen memiliki kontribusi yaitu menerapkan teori-teori dalam bidang etika bisnis dan akuntansi manajemen untuk fenomena ini. Melalui penelitian ini dapat dikembangkan pengetahuan secara teoretis mengenai beberapa aspek yang dapat berpengaruh pada salah satu tolok ukur kinerja nonfinansial perusahaan yaitu loyalitas konsumen. 2. Kontribusi Praktis Hasil dari penelitian yang menunjukkan bahwa penerapan etika bisnis berbasis akuntansi Islam dan kepuasan konsumen memengaruhi loyalitas konsumen akan berkontribusi besar bagi praktik bisnis dan sistem pengendalian manajemen suatu organisasi. Hal tersebut dapat mendorong praktik bisnis secara lebih beretika, serta diharapkan dapat mendukung pembentukan loyalitas konsumen dan keberlanjutan suatu usaha. 3. Kontribusi Kebijakan Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa penerapan etika bisnis berbasis akuntansi Islam dan kepuasan konsumen memengaruhi loyalitas konsumen memiliki kontribusi kebijakan mendukung Undang-Undang
10 10 (UU) nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen (UUPK). Melalui hasil penelitian ini akan diperoleh informasi yang dapat menambah wawasan setiap pelaku usaha agar senantiasa menerapkan etika yang baik dalam mengelola perusahaan dan berupaya untuk mengutamakan kepuasan konsumen sebagai bentuk pengelolaan hubungan yang baik dengan konsumen. Hasil penelitian ini mendukung penerapan peraturan UU nomor 8 tahun 1999 pasal 4 poin g dan pasal 7 poin c. Pasal 4 poin g tentang hak konsumen menyatakan bahwa konsumen memiliki hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif (UU No.8 Tahun 1999, pasal 4, bab III) dan pasal 7 poin c tentang kewajiban pelaku usaha menyatakan bahwa kewajiban pelaku usaha adalah memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif. (UU No.8 Tahun 1999, pasal 7, bab III). 1.8 Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian 1. Objek yang diteliti adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan dan merupakan salah satu toko perlengkapan dan busana muslim terbesar di Yogyakarta bernama Karita Muslim Square yang berlokasi di Jalan C.Simanjuntak No 73 Yogyakarta. Karita Muslim Square adalah perusahaan sukses yang memiliki komitmen positif untuk memberikan manfaat bagi publik, mengembangkan syiar Islam, dan mengutamakan kepuasan konsumen. Oleh karena itu, maka dipilihlah Karita Muslim Square sebagai objek dalam penelitian ini.
11 11 2. Subjek penelitian ini adalah konsumen yang pernah bertransaksi di Karita Muslim Square Yogyakarta. Subjek tersebut dipilih karena secara langsung telah menggunakan dan merasakan bagaimana pelayanan dan produk Islami yang diberikan oleh Karita Muslim Square sehingga dirasa dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini. 3. Penelitian ini berfokus untuk menganalisis dua aspek utama, yaitu etika bisnis berbasis akuntansi Islam dan kepuasan konsuman, yang diperkirakan dapat memicu pembentukan kinerja nonfinansial dari perspektif konsumen suatu perusahaan, khususnya loyalitas konsumen. 1.9 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian ini terdiri dari lima bab sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Bab ini terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, motivasi penelitian, manfaat penelitian, kontribusi penelitian, ruang lingkup dan batasan penelitian, serta sistematika penulisan. Bab II Landasan Teori dan Tinjauan Pustaka Bab ini terdiri dari penjabaran teori-teori yang dianggap sesuai dan relevan untuk dijadikan acuan dalam mendukung penelitian ini. Bab III Metode Penelitian
12 12 Bab ini berisi penjelasan tentang desain penelitian, definisi operasional variabel, populasi dan sampel penelitian, instrumen penelitian, data dan teknik pengumpulan data, serta teknik analisis data. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini berisi penyajian hasil penelitian yang terdiri dari deskripsi data, analisis dan interpretasi data, dan pembahasan. Bab V Kesimpulan Bab ini berisi simpulan, keterbatasan penelitian, implikasi, dan rekomendasi, baik bagi perusahaan maupun bagi penelitian selanjutnya.
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini akuntan dituntut untuk profesional
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini akuntan dituntut untuk profesional dalam menjalankan perannya. Peran akuntan sebagai penyedia informasi keuangan sangat mempengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. termasuk manusia. Tanpa air, manusia akan mengalami kesulitan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk manusia. Tanpa air, manusia akan mengalami kesulitan untuk melangsungkan hidupnya, maka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang. Kondisi ini memicu perusahaan-perusahaan untuk terus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang begitu pesat menyebabkan persaingan antar perusahaan semakin ketat. Hal tersebut dikarenakan adanya kemajuan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. hambatan dikarenakan tidak adanya batasan antar negara. dasarnya memiliki tujuan yang sama yakni memperoleh laba (Profit oriented),
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan perekonomian dunia dalam era pasar bebas, menjadikan persaingan bisnis semakin ketat termasuk persaingan bisnis di indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bunga akan lebih mudah diterapkan secara integral (Heri, 2004: 3). Kehadiran Baitul Maal wat Tamwil (BMT) ditengah-tengah koperasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada prinsipnya, dalam sistem keuangan Islam lembaga-lembaga keuangan non bank yang diperlukan memiliki peran yang hampir sama. Perbedaannya terletak pada prinsip dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja perusahaan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan perusahaan tersebut telah tercapai. Pengetahuan mengenai kondisi yang terjadi
Lebih terperinciSUBSTANSI DAN KONTEN NILAI DASAR, KODE ETIK DAN KODE PERILAKU ASN
SUBSTANSI DAN KONTEN NILAI DASAR, KODE ETIK DAN KODE PERILAKU ASN Teguh Kurniawan Kepala UPMA & SPI, FIA Universitas Indonesia teguh.kurniawan@ui.ac.id; http://kurniawans.id OUTLINE Pengertian Nilai Dasar,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peningkatan produktivitas serta pencapaian visi dan misi perusahaan tersebut.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat persaingan perusahaan di abad ke-21 ini semakin ketat sejalan dengan diberlakukannya era perdagangan bebas. Hal ini tentu juga mempengaruhi persaingan di dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk manusia. Tanpa air, manusia akan mengalami kesulitan untuk melangsungkan hidupnya, sehingga
Lebih terperinciPrinsip-Prinsip Perilaku Korporasi
Ditetapkan September 2005 Direvisi April 2012 Direvisi Oktober 2017 Prinsip-Prinsip Perilaku Korporasi Epson akan memenuhi tanggung jawab sosialnya dengan melaksanakan prinsip prinsip sebagaimana di bawah
Lebih terperinciPERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI AKUNTAN DIPANDANG DARI SEGI GENDER
PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI AKUNTAN DIPANDANG DARI SEGI GENDER (Studi Kasus di Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Universitas Sebelas Maret Surakarta) SKRIPSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Akuntan adalah profesi yang memiliki tujuan fundamental sebagai penyedia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Akuntan adalah profesi yang memiliki tujuan fundamental sebagai penyedia informasi transaksi ekonomi yang dilakukan oleh individu atau organisasi, melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, profesi auditor mengalami perkembangan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Di Indonesia, profesi auditor mengalami perkembangan yang signifikan sejak awal tahun 1970-an dengan adanya perluasan kredit-kredit perbankan kepada
Lebih terperinciMenimbang : Mengingat :
PERATURAN MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA Nomor : 003 /Peraturan/MWA-UI/2005 TENTANG KEBIJAKAN RISET UNIVERSITAS INDONESIA Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi pasti mempunyai tujuan yang ingin
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan sebagai suatu organisasi pasti mempunyai tujuan yang ingin dicapai di masa yang akan datang. Apalagi didalam era revolusi informasi yang sedang berlangsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan konsumen atau disebut sebagai nasabah bank. nasabahnya melalui pemberian informasi yang benar dan jelas mengenai setiap
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi menyebabkan peningkatan jumlah dan bentuk transaksi keuangan. Sebagai bagian dari penyedia jasa keuangan, perbankan syariah memiliki peranan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Profesi sebagai akuntan publik memainkan peranan sosial yang sangat penting berhubungan dengan tugas dan tanggung jawab yang diemban oleh auditor. Tugas seorang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. independen sebagai pihak ketiga yaitu akuntan publik. eksistensinya dari waktu ke waktu semakin diakui oleh masyarakat bisnis
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Audit atas laporan keuangan perusahaan oleh pihak ketiga sangat diperlukan untuk meningkatkan kredibilitas perusahaan, sehingga memperoleh laporan keuangan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modal dan tenaga kerja sebagai aset yang harus dikembangkan, saat ini perusahaan lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, perusahaan menghadapi tantangan yang berat dan beragam. Persaingan yang ketat antara pelaku bisnis telah mendorong para produsen untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang terjadi. Salah satunya yang menandai. perubahan orientasi masyarakat muslim dari urusan ibadah yaitu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Semakin berkembangnya zaman di era modern ini banyak perubahan besar yang terjadi. Salah satunya yang menandai perkembangan masyarakat muslim, di antara perubahan itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu sama lain yang melaksanakan aktivitas-aktivitas untuk mencapai tujuanya.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam sebuah organisasi terdapat sekumpulan individu yang berinteraksi satu sama lain yang melaksanakan aktivitas-aktivitas untuk mencapai tujuanya. Aktivitas yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan perusahaan lain. Persaingan yang bersifat global dan tajam
BAB I PENDAHULUAN Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif menyebabkan perubahan besar dalam hal persaingan, produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, dan penanganan transaksi antara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syariah adalah salah satu representasi aplikasi dari ekonomi
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan syariah adalah salah satu representasi aplikasi dari ekonomi Islam yang melarang penggunaan sistem bunga dalam perekonomian khususnya perbankan, karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha antar bank syariah yang semakin tajam dewasa ini telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan usaha antar bank syariah yang semakin tajam dewasa ini telah mendorong munculnya berbagai jenis produk dan sistem usaha dalam berbagai keunggulan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Rumah sakit termasuk salah satu BLU (Badan Layanan Umum) yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah sakit termasuk salah satu BLU (Badan Layanan Umum) yang merupakan ujung tombak dalam pembangunan kesehatan masyarakat. Namun tak sedikit keluhan selama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen yang efektif. Untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam manajemen yang efektif memerlukan dukungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. didasarkan pada prinsip-prinsip independensi dan profesionalisme. Dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akuntan publik merupakan profesi yang dalam melaksanakan tugasnya didasarkan pada prinsip-prinsip independensi dan profesionalisme. Dalam menjalankan profesinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. termasuk manusia. Tanpa air, manusia akan mengalami kesulitan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk manusia. Tanpa air, manusia akan mengalami kesulitan untuk melangsungkan hidupnya, maka
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pemerintah dalam menyelenggarakan sistem pemerintahannya telah bergeser
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemerintah dalam menyelenggarakan sistem pemerintahannya telah bergeser dari sistem tradisional menjadi sistem yang berbasis kinerja yang dilakukan secara menyeluruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rangka mencapai tujuannya, organisasi perlu merumuskan dan. bahwa implementasi strategi organisasi memerlukan sebuah pengukuran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat pendiriannya, organisasi memiliki tujuan yang hendak dicapai. Tujuan itulah yang mendasari pendirian sebuah organisasi. Dalam rangka mencapai tujuannya, organisasi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PROPOSISI PENELITAN
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PROPOSISI PENELITAN 2.1 Konsep Dasar Audit Manajemen Menurut Bayangkara (2008:2), audit manajemen adalah pengevaluasian terhadap efisien dan efektivitas operasi perusahaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan masyarakat. Dalam pasal 1 ayat (2) Kode Etik Ikatan Akuntan. integritas dan obyektivitas dalam melaksanakan tugasnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menjalankan profesinya seorang akuntan diatur oleh kode etik akuntan. Kode Etik Akuntan yaitu norma perilaku yang mengatur hubungan antara akuntan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai kemudahan dan pelayanan yang diberikan. Mulai dari kemudahan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini banyak kita temukan lembaga finansial atau pembiayaan di masyarakat, diantaranya Bank, BPR, KJKS/ BMT, dan KSP. Semua mempunyai visi misi dan saling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam pemenuhan secara etika tidak hanya profit yang menjadi tujuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Keberadaan perusahaan dapat berperan dalam kemajuan masyarakat, daerah dan negara. Dalam menjalankan kegiatan usahanya perusahaan memiliki tanggungjawab tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Gambar 1.1 Persentase Penduduk Miskin di Kota Bandung Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persoalan kemiskinan merupakan salah satu persoalan krusial yang tengah dihadapi oleh berbagai daerah di Indonesia. Kota Bandung merupakan salah satu daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu sektor terpenting dalam perekonomian adalah lembaga
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu sektor terpenting dalam perekonomian adalah lembaga keuangan. Lembaga keuangan bertindak selaku lembaga yang menyediakan jasa keuangan bagi nasabahnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhannya. Agar tujuan tersebut dapat tercapai, maka semua kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum tujuan perusahaan adalah mendapatkan sejumlah laba untuk mempertahankan kelanjutan usahanya untuk pengembangan dan pertumbuhannya. Agar tujuan tersebut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. daya yang ada, sementara dalam jangka panjang tujuan utama perusahaan adalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. Ada tujuan jangka pendek dan ada tujuan jangka panjang. Dalam jangka pendek perusahaan bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mereka yang terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan mulai dari tingkat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia dalam perusahaan memiliki peranan dan fungsi yang sangat penting bagi tercapainya tujuan perusahaan. Sumber daya manusia dalam hal ini mencakup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menerapkan etika.etika mempunyai peranan yang sangat penting dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi saat ini persaingan semakin meningkat, baik dalam perusahaan maupun dunia bisnis. Agar bisa mengurangi persaingan tersebut maka dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat tak terkecuali busana muslim. Desain-desain baru
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dinamika pergantian mode dalam fashion yang ada di dunia selalu berkembang dengan cepat tak terkecuali busana muslim. Desain-desain baru bermunculan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tempat berlangsungnya proses pembentukan karakter seseorang melalui
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, karena dunia pendidikan merupakan lingkungan tempat berlangsungnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memadai saja yang dapat tumbuh dan bertahan. Setiap profesi dituntut untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, persaingan menjadi semakin ketat dan hanya mereka yang siap dan mempunyai bekal serta sikap profesionalisme yang memadai saja yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan keuangan menyediakan berbagai informasi yang diperlukan sebagai sarana pengambilan keputusan baik oleh pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan. Sudah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis. Persaingan bisnis semakin tajam dan beragam. Pada dunia era informasi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan, perubahan dan ketidakpastian akan semakin mewarnai kehidupan lingkungan bisnis. Persaingan bisnis semakin tajam dan beragam. Pada dunia era informasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. pengukuran kinerja yang hanya berdasar pada tolak ukur keuangan sudah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini masih banyak perusahaan yang mengukur kinerjanya hanya berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. Padahal dalam menghadapi lingkungan bisnis yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Melakukan investasi yang halal 1. Investasi yang halal dan haram. 2. Berdasarkan prinsip bagi hasil, 2. Memakai perangkat bunga
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan terbaru dalam dunia perbankan di Indonesia adalah mulai diberlakukannya penerapan prinsip-prinsip syariah dalam pengelolaan bank umum dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam masyarakat sekarang ini. Terjadinya krisis. Indonesia menyadarkan masyarakat untuk mengutamakan perilaku
2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Etika profesi menjadi topik pembicaraan yang sangat penting dalam masyarakat sekarang ini. Terjadinya krisis multidimensi di Indonesia menyadarkan masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usaha yang memiliki prospek yang cukup menjanjikan oleh para pelaku bisnis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, serta perekonomian yang semakin meningkat memberi imbas positif pada masyarakat, seperti peningkatan daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kinerja penyelenggaraan pemerintahan sehinggga tercipta suatu ruang lingkup. urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebijakan otonomi daerah dan dibukanya kesempatan bagi pembentukan daerah otonom baru melalui pemekaran daerah, ditujukan untuk optimalisasi kinerja penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesadaran umat muslim untuk kembali ke ajaran Qur an dan hadits,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesadaran umat muslim untuk kembali ke ajaran Qur an dan hadits, memunculkan pemikiran untuk menggunakan sistem ekonomi yang berdasarkan pada syariah Islam atau disebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sangat ketat. Meningkatnya persaingan dari pesaing
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era perdagangan bebas, banyak perusahaan menghadapi persaingan yang sangat ketat. Meningkatnya persaingan dari pesaing menuntut perusahaan untuk selalu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dasar bagi investor, kreditor, calon investor, calon kreditor dan pengguna
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan sarana atau media informasi bagi para stakeholders. Dengan diterbitkannya laporan keuangan dapat memberikan informasi tentang kinerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemajuan Ekonomi mendorong munculnya pelaku bisnis baru sehingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan Ekonomi mendorong munculnya pelaku bisnis baru sehingga menimbulkan persaingan bisnis yang cukup tajam. Semua usaha bisnis tersebut berusaha untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Financial Accounting Standard Board, terdapat dua karakteristik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi akuntansi yang disajikan dalam laporan keuangan menjadi hal yang sangat dibutuhkan oleh para pengelola perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnis pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepatuhan dan audit laporan keuangan (Arens dan Loebbecke, 2003). Akuntan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kantor akuntan publik merupakan sebuah organisasi yang bergerak dibidang jasa. Jasa yang diberikan berupa jasa audit operasional, audit kepatuhan dan audit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan berjalannya waktu, perkembangan dunia usaha dan industri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan berjalannya waktu, perkembangan dunia usaha dan industri bergerak dengan cepat dan bervariasi yang membuat persaingan antar pengusaha semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. profesional, pemegangnya harus memenuhi kualifikasi tertentu. Kriteria jabatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jabatan guru merupakan jabatan profesional, dan sebagai jabatan profesional, pemegangnya harus memenuhi kualifikasi tertentu. Kriteria jabatan profesional antara
Lebih terperinciETIK UMB ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI (MATERI TAMBAHAN) Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi AKUNTANSI MANAJEMEN
Modul ke: ETIK UMB ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI (MATERI TAMBAHAN) Fakultas FEB Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si Program Studi AKUNTANSI MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id INTRODUCTION Etika adalah refleksi
Lebih terperinciANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ATAS KUALITAS JASA PADA PERUSAHAAN DIGITAL PRINTING SMART TO PRINT DI SURAKARTA
ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ATAS KUALITAS JASA PADA PERUSAHAAN DIGITAL PRINTING SMART TO PRINT DI SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Lebih terperinciPEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN
P T Darma Henwa Tbk PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN PT Darma Henwa Tbk DAFTAR ISI Kata Pengantar 3 BAB I PENGANTAR. 4 1. Mengenal Good Corporate Governance (GCG) 4 2.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sistem perbankan ganda (sistem konvensional dan sistem syariah) yang
12 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem perbankan ganda (sistem konvensional dan sistem syariah) yang diterapkan di Indonesia menjadi semakin kokoh dan kepastian hukum bagi para nasabah menjadi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di jaman era globalisasi ini, para pelaku profesi harus menjalankan profesinya secara profesional. Para pelaku profesi harus bekerja secara profesional untuk
Lebih terperinciPERSEPSI AKUNTAN, MAHASISWA AKUNTANSI DAN KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI TERHADAP ETIKA PROFESI AKUNTAN
PERSEPSI AKUNTAN, MAHASISWA AKUNTANSI DAN KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI TERHADAP ETIKA PROFESI AKUNTAN ( Studi Empiris di Wilayah Kota Surakarta dan Yogyakarta) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat
Lebih terperinciKODE ETIK PROFESI MANAJEMEN SDM INDONESIA
KODE ETIK PROFESI MANAJEMEN SDM INDONESIA MUKADIMAH Profesional SDM Indonesia yang berada dibawah naungan Perhimpunan Manajemen Sumberdaya Manusia Indonesia (PMSM) menjunjung tinggi nilai-nilai yang diemban
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tidak perlu diragukan lagi bahwa hukum Islam benar-benar tepat dalam segala zaman, hal tersebut dapat dibuktikan dengan semakin banyaknya kebutuhan manusia dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepuasan hidup karena sebagian besar waktu manusia dihabiskan di tempat kerja
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi kepuasan hidup karena sebagian besar waktu manusia dihabiskan di tempat kerja (Riggio, 1990)
Lebih terperinciBAB III ANALISIS. 3.1 Kerangka Kerja
BAB III ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan analisis dari tugas akhir dengan mengacu pada metode balanced scorecard yang meliputi kerangka kerja, identifikasi lingkungan industri, pemahaman komprehensif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepatuhan kepada ajaran islam yang diturunkan Allah SWT melalui Nabi. 2. Adanya tujuan atau cita-cita yang hendak dicapai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem ekonomi islam merupakan salah satu aspek dalam sistem islam yang integral dan komprehensif. Aplikasi nilai islam dan sistem ekonomi islam bagi seorang
Lebih terperinciSekolah Tinggi Hukum Galunggung Tasikmalaya. Tim Penyusun
Laporan Rencana Strategis Sekolah Tinggi Hukum Galunggung Tasikmalaya Periode 2013 2017 Tim Penyusun Sekolah Tinggi Hukum Galunggung Tasikmalaya 2013 11 Daftar Isi Executive Summary Bab I. Pendahuluan...
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepentingan organisasi dibandingkan dengan tujuan-tujuan individu
13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Stewardship (Stewardship Theory) Teori stewardship merupakan situasi yang menggambarkan keadaan dimana manajemen lebih termotivasi pada tujuan sasaran
Lebih terperinciPengantar Bisnis. Etika Bisnis dan Faktor yang Mempengaruhi Tanggung Jawab Sosial. Amir Abdat, SE, MM. Modul ke: 03Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Modul ke: 03Fakultas Fatmah Ekonomi dan Bisnis Pengantar Bisnis Etika Bisnis dan Faktor yang Mempengaruhi Tanggung Jawab Sosial Amir Abdat, SE, MM Program Studi S1 Akuntansi www.mercubuana.ac.id Etika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Persaingan di industri telekomunikasi kian meningkat, khususnya di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan di industri telekomunikasi kian meningkat, khususnya di bidang provider telepon seluler. Perkembangan teknologi, perkembangan ekonomi dan mobilitas manusia
Lebih terperinciSUMBER-SUMBER DAN NILAI DALAM PERILAKU ETIKA. Week 6
SUMBER-SUMBER DAN NILAI DALAM PERILAKU ETIKA Week 6 Agama Islam menganggap etika sebagai cabang dari Iman, dan ini muncul dari pandangan dunia islam sebagai cara hidup manusia. Istilah etika yang paling
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. untuk menghasilkan laba (profit oriented) agar dapat going concern. Namun,
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu entitas ekonomi yang dibentuk dan didirikan untuk menghasilkan laba (profit oriented) agar dapat going concern. Namun, perkembangan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELTIAN. bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut agar saling menghormati dikenal
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELTIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Perilaku Etis 2.1.1.1 Pengertian Etika dan Perilaku Etis Manusia dalam pergaulan hidup bermasyarakat dan bernegara memerlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada pihak-pihak yang terkait, terutama informasi yang berkaitan dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang memiliki keterkaitan dengan pihak luar berkewajiban untuk memberikan informasi yang setransparan mungkin kepada pihak-pihak yang terkait,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi saat ini dunia bisnis sedang diramaikan dengan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini dunia bisnis sedang diramaikan dengan banyaknya perusahaan yang saling berkompetisi untuk merebut pasar untuk menarik minat para konsumen,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berjalannya suatu perusahaan. Karena setiap perusahaan didirikan untuk mencapai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan dunia perekonomian tidaklah semudah yang dibayangkan dan sesederhana seperti apa yang terlihat. Begitu pula dalam menjalankan suatu perusahaan. Tercapainya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Audit merupakan bagian yang sangat penting bagi pelaku bisnis, pasar modal,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Audit merupakan bagian yang sangat penting bagi pelaku bisnis, pasar modal, hingga perekonomian di Indonesia. Melakukan audit atas laporan keuangan adalah syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era globalisasi aktivitas bisnis saat ini, dengan semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era globalisasi aktivitas bisnis saat ini, dengan semakin meningkatnya perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi, telah menuntut berbagai perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia. Persaingan yang terjadi tidak hanya antar perusahan dalam suatu negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya zaman, turut berkembang pula dunia bisnis.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya zaman, turut berkembang pula dunia bisnis. Perusahaan-perusahaan baru bermunculan dan perusahaan-perusahaan lama yang dapat mengikuti perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendorong munculnya pelaku bisnis baru sehingga menimbulkan persaingan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Kemajuan ekonomi suatu negara memacu perkembangan bisnis dan mendorong munculnya pelaku bisnis baru sehingga menimbulkan persaingan yang cukup tajam di dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. timbul kesadaran akan kesehatan. Dengan tumbuhnya kesadaran masyarakat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk melakukan berbagai aktivitas sehari-hari seperti sekolah, bekerja, berolahraga dan kegiatan lainnya di butuhkan jasmani yang sehat. Apabila seseorang tidak sehat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus mulai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus mulai dari pengadaan bahan baku, produksi, pemasaran dan distribusi sampai pada konsumen dalam bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimulai dari perencanaan sampai kepada pengambilan keputusan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kondisi perekonomian di Indonesia yang semakin kompleks menuntut perusahaan untuk melakukan peningkatan laba, kualitas produk atau jasa, pangsa pasar, konsumen, teknologi,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bisnis era modern menuntut perusahaan untuk terus bersifat dinamis dan meningkatkan kemampuannya. Dengan munculnya tantangan bagi perusahaan untuk menjalankan
Lebih terperinciPROFESI. Pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.
PROFESI PROFESI Pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian. PROFESI Profesi adalah pekerjaan, namun tidak semua pekerjaan adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan pemakai laporan keuangan (Sarwini dkk, 2014). pengguna laporan audit mengharapkan bahwa laporan keuangan yang telah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis dan usaha sekarang ini sudah sangat pesat. Hal ini membuat profesi akuntan juga semakin berkembang karena para pelaku bisnis dituntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan bertambah meningkatnya perkembangan ekonomi maka semakin bertambah pula perusahaan yang bergerak di berbagai bidang. Dalam perusahaan yang kegiatannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. unggul secara berkelanjutan, tak terkecuali organisasi sektor publik yang bertugas
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di masa kini dan di masa depan, organisasi pasti mengalami lingkungan bisnis yang sangat komplek. Organisasi dituntut untuk saling berkompetisi, tidak hanya mempertahankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya. Untuk berhasil dan tumbuh dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan bisnis perbankan syariah kini dirasakan semakin kompetitif, untuk itu perusahaan perbankan syariah diharuskan untuk semakin efektif dan efisien dalam mengelola
Lebih terperinciStandar Audit SA 240. Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan dalam Suatu Audit atas Laporan Keuangan
SA 0 Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan dalam Suatu Audit atas Laporan Keuangan SA Paket 00.indb //0 0:0: AM STANDAR AUDIT 0 TANGGUNG JAWAB AUDITOR TERKAIT DENGAN KECURANGAN DALAM SUATU AUDIT
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pembahasan kinerja dengan konsep balanced scorecard telah banyak
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Pembahasan kinerja dengan konsep balanced scorecard telah banyak dibahas. Sebagaimana yang dikutip oleh Sony Yuwono dari penelitian Ovle, kata benda score merujuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat memperoleh kesuksesan hanya dengan mengadopsi teknologi baru dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam era teknologi yang telah berkembang saat ini, suatu perusahaan tidak dapat memperoleh kesuksesan hanya dengan mengadopsi teknologi baru dengan cepat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen perusahaan yang baik merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Perusahaan
Lebih terperinciPertemuan ke-2. MK. Etika dan Profesi. Dr. I Wayan S. Wicaksana 02. Profesi (MK. Etika Profesi) 1
PROFESI Pertemuan ke-2 MK. Etika dan Profesi Dr. I Wayan S. Wicaksana iwayan@staff.gunadarma.ac.id 02. Profesi (MK. Etika Profesi) 1 Topik Bahasan Definisi Ciri-ciri Prinsip Etika Profesi Syarat Profesi
Lebih terperinciKEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL ASOSIASI PERENCANA PEMERINTAH INDONESIA. Nomor 002/Munas-I/APPI/08/2006 Tentang
KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL ASOSIASI PERENCANA PEMERINTAH INDONESIA Nomor 002/Munas-I/APPI/08/2006 Tentang KODE ETIK PERENCANA PEMERINTAH INDONESIA Menimbang : a. bahwa profesi adalah pekerjaan yang
Lebih terperinci