IMPLEMENTASI ALGORITMA VIGENERE CIPHER DAN RIVEST SHAMMER ADLEMAN (RSA) DALAM KEAMANAN DATA TEKS

Transkripsi

1 Jurnal INFOTEK, Vol 1, No 2, Juni 2016 ISSN (Media Cetak) IMPLEMENTASI ALGORITMA VIGENERE CIPHER DAN RIVEST SHAMMER ADLEMAN (RSA) DALAM KEAMANAN DATA TEKS Ridho Ananda Harahap ( ) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan Jl.Sisingamangaraja No.338 Simpang Limun Medan http : // www. stmik-budidarma.ac.id // Ridhoanandaharahap@yahoo.com ABSTRAK Kemajuan pada penyampaian informasi berbasis komputer memiliki banyak keuntungan terlebih bisa mengurangi banyak hal yang tidak perlu atau bisa dikatakan berdampak efisiensi dalam banyak hal. Namun demikian seiring dengan aspek positif juga terjadi, seperti kejahatan, yang meliputi pencurian, penipuan dan pemerasan. Informasi rahasia perusahaan yang diketahui pihak lawan lawan bisnis misalnya dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan tersbut, seperti informasi tentang produk yang sedang dikembangkan, algoritma dan teknik yang digunakan menghasilkan produk, sehingga disini diperlukan keamanan sistem informasi yang harus menjamin hal tersebut memiliki batas tertentu, Perancangan aplikasi ini juga memudahkan proses pengamanan teks agar tidak mudah dibaca oleh orang lain sehingga terjaga keaslian data tersebut. Merupakan usaha untuk menjaga informasi dari yang tidak berhak mengakses atau dengan kata lain sebuah informasi rahasia yang tidak boleh diakses oleh orang lain dan hanya boleh diakses eleh yang diberikan akses saja. Hasil dari skripsi ini adalah Implementasi Algoritma Vegenere Cipher dan RSA Algoritma dan dapat disimpulkan bahwa dalam perancangan aplikasi ini memberikan keamaanan dalam proses Enkripsi dan dekripsi pada data teks. Kata Kunci : Vigenere Cipher, RSA, Enkripsi, Dekripsi 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Implementasi adalah bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan, atau adanya mekanisme suatu sistem. Implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan. Implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan proses interaksi antara tujuan dan tindakan untuk mencapainya serta memerlukan jaringan pelaksana, birokrasi yang efektif. Esensinya implementasi adalah suatu proses, suatu aktivitas yang digunakan untuk mentransfer ide/gagasan, program atau harapan-harapan yang dituangkan dalam bentuk kurikulum desain (tertulis) agar dilaksanakan sesuai dengan desain tersebut. Masing-masing pendekatan itu mencerminkan tingkat pelaksanaan yang berbeda. Keamanan data dan kerahasiaan data merupakan salah satu aspek penting yang harus lindungi. Dalam hal ini, sangat terkait dengan proses pertukaran informasi, baik pada saat dikirim maupun pada saat diterima. Pencegahan terhadap terjadinya perusakan, pembobolan dan penyalahgunaan data tersebut oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab menjadi alasan signifikan dalam permasalahan ini. Untuk mengantisipasi terjadinya hal tersebut dibutuhkan suatu pengamanan data yang dinamakan dengan kriptografi. Dalam hal ini kriptografi bertujuan untuk mengamankan data dalam bentuk penyandian. Penyandian yang dimaksud merupakan proses enkripsi dan dekripsi. Ada banyak algoritma dari kriptografi yang digunakan dalam proses pengamanan data, diantaranya adalah algoritma Vigenere Cipher dan algoritma RSA. Kedua algoritma ini digunakan untuk mengkodekan suatu data, sehingga hanya orang yang berhak menerimanya saja yang dapat mendeskripsikannya kembali. Dengan demikian dapat meyakinkan sipenerima, bahwa data yang telah dikirimkan benar - benar berasal dari sipengirim. Berbeda dengan teknik enkripsi yang lainnya, pada Algoritma metode Vigenere Cipher menggunakan teknik substitusi, dimana pada metode Vigenere Cipher sebuah karakter asli akan dilakukan penggantian pada setiap karakternya dengan karakter yang lain, sehingga setiap karakternya berubah dari yang sebelumnya. Sedangkan pada algoritma metode RSA mengekspresikan teks asli yang dienkripsi menjadi blok - blok yang mana setiap blok memiliki nilai bilangan biner. Berdasarkan identifikasi masalah yang telah lakukan, penulis juga mendapatkan beberapa referensi yang menjadi acuan kearah latar belakang masalah skripsi ini, jurnal pendukung yang melandasinya ialah Implementasi Enkripsi Data 156

2 Algoritma Vegenere Cipher Putu H Arjana, Tri Puji Rahayu, Yakup, Hariyanto, STMIK Dharma Putra Tanggerang, 10 Maret 2012, ISSN : Vigenere Cipher termasuk dalam cipher abjad-majemuk (polyalphabetic substitution cipher) yang dipublikasikan oleh diplomat (sekaligus seorang kriptologis) Perancis, Blaise de Vigenere pada abad 16 tahun Vigenere Cipher adalah metode penyandian teks alphabet dengan menggunakan deretan sandi Caesar berdasarkan huruf-huruf pada kata kunci. Teknik Subtitusi Vigenere Cipher bisa dilakukan dengan angka dan huruf. Penyembunyian Pesan Rahasia yang Terenkripsi Menggunakan Algoritma RSA dalam Media Kompresi Arya Reza Nugraha dan Ary Mazharuddin S, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS),Vol.2, No.1, 2013, ISSN: RSA merupakan algoritma enkripsi yang termasuk jenis asimetris. Proses enkrpsi dan dekripsi dari algoritma RSA menggunakan key yang berbeda. Proses enkripsi menggunakan sebuah public key sedangkan pada proses dekripsi membutuhkan sebuah private key. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang telah penulis lakukan, maka dihasilkan rumusan masalah 1. Bagaimana proses enkripsi dan deskripsi dalam penyandian data? 2. Bagaimana menerapkan Algoritma Vigenere Cipher dan RSA dalam peyandian data? 3. Bagaimana merancang sebuah aplikasi pengamanan data menggunakan algoritma Vigenere Cipher dan RSA? 1.3 Batasan Masalah Dalam Proses perancangan terhadap aplikasi ini, penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas, diantaranya adalah: 1. Aplikasi yang dibangun hanya melakukan enkripsi dan deskripsi data teks. 2. Menggunakan Algoritma Vegenere Cipher dan RSA dalam proses enkripsi dan dekripsi. 3. Menggunakan bahasa pemograman Visual Basic NET Inputan data yang akan dienkripsi adalah berupa kalimat dengan kunci yang diketikkan di menu textbox 4 8 karakter. 5. Output data yang dihasilkan berupa kalimat yang telah disandikan (enkripsi). 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan diantaranya adalah: 1. Mengetahui proses enkripsi dan deskripsi dalam penyandian data. 2. Menerapkan Algoritma Vegenere Cipher dan RSA dalam penyandian data. 3. Merancang aplikasi yang dapat melakukan pengamanan data dengan menggunakan Bahasa Pemograman Visual Basic NET Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan diantaranya adalah: 1. Lebih memahami konsep pengamanan data terutama dalam penerapan algoritma metode Vegenere Cipher dan RSA. 2. Menjamin identitas dan keabsahan suatu data. 3. Proses pertukaran data atau informasi menjadi lebih aman. 4. Menjamin integritas suatu data, sehingga data yang akan disampaikan terjamin keaslian dan keakuratannya. 2. LANDASAN TEORI 2.1 Algoritma kriptografi Algoritma kriptografi merupakan langkah - langkah logis bagaimana menyembunyikan pesan dari orang - orang yang tidak berhak atas pesan tersebut. Algoritma kriptografi terdiri dari tiga fungsi dasar, yaitu: 1. Enkripsi Merupakan hal yang sangat penting dalam kriptografi, merupakan pengamanan data yang dikirimkan agar terjaga kerahasiaannya. Pesan asli disebut plaintext, yang diubah menjadi kode - kode yang tidak dimengerti. Enkripsi bisa diartikan dengan cipher atau kode. Sama halnya dengan kita tidak mengerti akan sebuah kata maka kita akan melihatnya di dalam kamus atau daftar istilah. Beda halnya dengan enkripsi, untuk mengubah teks - asli ke bentuk teks - kode kita menggunakan algoritma yang dapat mengkodekan data yang kita ingini. 2. Dekripsi merupakan kebalikan dari enkripsi. Pesan yang telah dienkripsi dikembalikan ke bentuk asalnya (teks - asli), disebut dengan dekripsi pesan. Algoritma yang digunakan untuk dekripsi tentu berbeda dengan algoritma yang digunakan untuk enkripsi. 3. Kunci Yang dimaksud disini adalah kunci yang dipakai untuk melakukan enkripsi dan dekripsi. Kunci terbagi menjadi dua bagian, kunci rahasia (private key) dan kunci umum (public key). Keamanan dari algoritma kriptografi tergantung pada bagaimana algoritma itu bekerja. Oleh sebab itu algoritma semacam ini disebut dengan algoritma terbatas. Algoritma terbatas merupakan algoritma yang dipakai sekelompok orang untuk merahasiakan pesan yang mereka kirim. Jika salah satu dari anggota kelompok itu keluar dari kelompoknya maka algoritma yang dipakai diganti dengan yang baru. Jika tidak maka hal itu bisa menjadi masalah dikemudian hari. 157

3 Keamanan dari kriptografi modern didapat dengan merahasiakan kunci yang dimiliki dari orang lain, tanpa harus merahasiakan algoritma itu sendiri. Kunci memiliki fungsi yang sama dengan password. Jika keseluruhan dari keamanan algoritma tergantung pada kunci yang dipakai maka algoritma ini bisa dipublikasikan dan dianalisis oleh orang lain. Jika algoritma yang telah dipublikasikan bisa dipecahkan dalam waktu singkat oleh orang lain maka berarti algoritma tersebut tidaklah aman untuk digunakan. 2.2 Algoritma Vigenere Cipher Vegenere Cipher termasuk dalam cipher abjad majemuk (polyalphabetic substitution Chiper) yang dipublikasikan oleh diplomat (sekaligus seorang kriptologis) Perancis, Blaise de Vigenere pada abad 16 (tahun 1586). Vegenere cipher adalah metode menyandikan text alphabet dengan menggunakan huruf-huruf pada kata kunci. Teknik dan subtitusi Vigenere Cipher bisa dilakukan dengan huruf (tabula recta ) : Rumus dari Algoritma Vigenere Cipher : Enkripsi : Deskripsi : C = E (pi) = (Pi+Ki)mod 26 C = D (pi) = (Ci-Ki)mod Algoritma Rivest Shammer Adleman (RSA) Algoritma RSA pada dasarnya melakukan enkripsi dan dekripsi dengan menentukan public key dan private key terlebih dahulu. Kebutuhankebutuhan yang menjadi dasar dalam analisis algoritma RSA adalah : 1. Pembangkitan Bilangan Prima Menentukan 2 bilangan prima p dan q secara acak dimana p q. Dalam rancangan ini digunakan teorema Fermat untuk pengujian bilangan prima dan dipilih secara acak. 2. Perhitungan nilai n Nilai n didapat dari perkalian p dan q. 3. Perhitungan nilai totient Nilai totient (n)=(p-1)(q-1). Hasil φ (n) digunakan untuk menentukan nilai kunci enkripsi e yang digunakan untuk melakukan enkripsi. 4. Perhitungan nilai kunci enkripsi e Nilai kunci enkripsi e diambil berdasarkan GCD(φ (n),e)=1 ; 1<??< φ (n) 5. Perhitungan nilai kunci dekripsi d. Nilai kunci dekripsi d dihitung dengan rumus d=e -1 mod φ (n) 6. Enkripsi Enkripsi merupakan proses pengubahan plaintext menjadi ciphertext. 7. Dekripsi Dekripsi merupakan kebalikan dari enkripsi. Masukannya adalah ciphertext dan keluarannya adalah plaintext. Untuk melakukan enkripsi RSA, teks - asli disusun menjadi blok x1, x2,..., sedemikian sehingga setiap blok merepresentasikan nilai di dalam rentang 0 sampai r - 1. Setiap blok xi dienkripsi menjadi blok yi dengan rumus: C = M e mod n Untuk melakukan dekripsi terhadap teks - kode yang menggunakan algoritma RSA, setiap blok teks - kode yi didekripsi kembali menjadi blok xi dengan rumus: M = C d mod n = ( M e ) mod n = M ed mod n. 3. ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Penerapan Algoritma Vigenere Cipher 1. Proses Enkripsi Kunci = A Plainteks = S Sesuaikan jumlah karakter dengan jumlah plainteks, dengan mengulang karakter kunci. Jika dirumuskan hasilnya adalah sebagai berikut : S dan A Ci = E (pi) = (pi+ki) mod 26 = = 18 ( S ) 2. Proses Dekripsi Kunci = A Cipherteks = S Dilakukan hal yang sama dengan rumus berbeda. S dan A Ci = D (pi) = (pi-ki) mod 26 = 18 0 = 18 ( S ) 4. IMPLEMENTASI 4.1 Rancangan Tampilan Form Login 158

4 Gambar 1 Tampilan From Login 4.2 Rancangan Tampilan Form About Gambar 2 Form About 4.3 Rancangan Tampilan Form Generate Key Gambar 3 Form Generate Key 4.4 Rancangan Tampilan Form Enkripsi 4.5 Rancangan Tampilan Form Dekripsi 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan yang dapat penulis ambil dari hasil pengamatan yang telah dilakukan adalah 1. Mengetahui proses enkripsi dan deskripsi dalam proses penyandian data. 2. Menerapkan Algoritma Vegenere Cipher dan RSA dalam penyandian data, maka keamanan dan kerahasiaan dari suatu data akan menjadi lebih terjamin. 3. Merancang aplikasi yang dapat melakukan pengamanan data dengan menggunakan Bahasa Pemograman Visual Basic NET Saran Adapun saran yang dapat penulis ambil dari hasil pengamatan yang telah dilakukan adalah 1. Dengan adanya aplikasi ini, diharapkan dapat membantu kita khususnya didalam mengamankan suatu data. 2. Aplikasi yang telah dibuat menggunakan Visual Basic NET 2008 ini masih tergolong sederhana. Untuk itu, penulis berharap kepada seluruh khalayak pembaca, agar dapat mengembangkannya supaya menjadi lebih baik. 3. Pada aplikasi ini, jenis data yang dapat dienkripsi hanya berupa data teks saja. Untuk penulis berharap agar kedepannya aplikasi ini dapat dikembangkan lagi, sehingga mampu mengenkripsi data-data dalam bentuk yang lain, demi kemajuan dari aplikasi dimasa yang akan datang. 4. Ketika selesai melakukan proses enkripsi, kita diharapkan untuk bisa menjaga kunci yang nantinya akan digunakan dalam proses dekripsi dengan sebaik-baik mungkin, agar tidak ketahui oleh orang-orang maupun pihak-pihak lain yang tidak berkepentingan. Sehingga isi dari pesan ataupun informasi yang kita kirimkan menjadi lebih aman. 5. Pada aplikasi ini, proses enkripsi dan dekripsi hanya dapat dilakukan satu kali. Untuk melakukan proses enkripsi dan dekripsi berikutnya, kita harus menjalankan ulang kembali aplikasi. Untuk itu penulis mengharapkan kepada seluruh khalayak yang membaca, agar dapat mengembangkannya. 159

5 Sehingga aplikasi ini dapat melakukan enkripsi maupun dekripsi secara berulang-ulang tanpa harus menjalankan ulang kembali aplikasi, agar aplikasi ini dimasa yang akan datang dapat menjadi lebih baik. 6. Penulis berharap, mudah-mudahan dengan adanya skripsi ini, wawasan dan pengetahuan kita akan ilmu keamanan data atau kriptografi menjadi lebih bertambah. DAFTAR PUSTAKA 1. Ariyus, Dony Kriptografi Keamanan Data Dan Komunikasi. Cetakan Pertama. Yogyakarta: ANDI. 2. Nurdin dan Usman.2014.Pengertian Implementasi. 3. Priyanto, Rahmat Pengenalan Visual Basic NET Shaliq Pemodelan Sistem Informasi Berorientasi dengan UML. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu. 5. Sadikin, Rifki Kriptografi Untuk Keamanan Jaringan. Yogyakarta: ANDI 160