BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Eksperimen kuasi atau quasi eksperimental research dipilih oleh peneliti pada penelitian ini. Eksperimen kuasi dipilih karena peneliti tidak mengontrol hal-hal yang sifatnya di luar penelitian seperti keadaan psikologis, motivasi, dan fisik peserta didik. Penggunaan metode eksperimen kuasi ini digunakan untuk mengetahui keefektifan strategi inkuiri yurisprudensial dengan media tayangan berita dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi di kelas VII SMP Laboratorium Percontohan UPI. Untuk lebih mengetahui tingkat keefektifan strategi inkuiri yurisprudensial dengan media tayangan berita di kelas eksperimen, penelitian ini menggunakan kelas kontrol sebagai pembanding. Adapun hasil yang akan ditampilkan dalam penelitian ini berupa skor atau nilai peserta didik yang menunjukkan adanya penurunan, peningkatan atau stagnasi nilai peserta didik dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi menggunakan strategi inkuiri yurisprudensial dengan media tayangan berita. B. Desain Penelitian Desain penelitian yang dipilih oleh peneliti dalam penelitian ini adalah bentuk nonequivalent control group design. Peneliti membagi objek penelitian menjadi dua kelompok yaitu kelas eksperimen yang mendapatkan perlakuan (kelas yang menggunakan strategi inkuiri yurisprudensial dengan media tayangan berita ketika pembelajaran) dan kelas kontrol yang tidak mendapat perlakuan (kelas yang tidak menggunakan strategi inkuiri yurisprudensial dengan media tayangan berita ketika pembelajaran). Berikut gambaran desain nonequivalent control group design (Sugiyono, 2013, hlm. 116). 29

2 30 Gambar 3.1 Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design Eksperimen (E) O1 X O2 Kontrol (K) O3 Y O4 Keterangan : E = kelas eksperimen K = kelas kontrol atau pembanding O1 O2 O3 O4 X Y = tes awal (pretest kelas eksperimen) = tes akhir (posttest kelas eksperimen = tes awal (pretest kelas kontrol) = tes akhir (posttest kelas kontrol) = perlakuan dengan menerapkan strategi inkuiri yurisprudensial dengan media tayangan berita = metode yang biasa digunakan oleh guru Dalam desain ini kedua kelompok diberi tes awal (pre-test) dengan tes yang sama (O1,O3). Kemudian kelompok E sebagai kelas eksperimen diberi perlakuan berupa penerapan strategi inkuiri yurisprudensial dengan media tayangan berita (X1). Sementara itu, kelompok K sebagai kelas kontrol menggunakan metode terlangsung (X2) dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi. Kemudian, kedua kelompok diberi tes akhir (post-test) dengan tes yang sama (O2, O4). Hasil dari keduanya kemudian dibandingkan atau diuji perbedaannya. Perbedaan yang signifikan antara kedua hasil tes akhir pada kelompok eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan pengaruh yang diberikan. C. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian dalam penelitian ini dilakukan melalui empat tahap yakni sebagai berikut. 1. Tahap Persiapan Persiapan penelitian dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut.

3 31 a. penyususnan rancangan penelitian; b. pembuatan instrumen penelitian; c. pembuatan bahan ajar; d. mengurus perizinan; e. uji pakar terhadap instrumen penelitian; f. revisi instrumen penelitian. 2. Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. a. Pelaksanaan tes awal (pre-test) kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui kemampuan menulis teks eksplanasi sebelum mendapat perlakuan. b. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode yang berbeda antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pada kelas eksperimen, pembelajaran menggunakan strategi inkuiri yurisprudensial dengan media tayangan berita sedangkan pada kelas kontrol pembelajaran menggunakan metode terlangsung (metode yang biasa digunakan oleh guru) yakni metode ceramah. c. Pelaksanaan tes akhir kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui kemampuan menulis teks eksplanasi setelah mendapat perlakuan. 3. Tahap Analisis Data Analisis data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. a. mengumpulkan hasil data kuantitatif; b. membandingkan hasil tes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol; c. melakukan analisis data kuantitatif terhadap tes awal dan tes akhir. 4. Tahap Pembuatan Kesimpulan Pembuatan kesimpulan dilakukan berdasarkan data kuantitatif yang diperoleh yakni mengenai kemampuan menulis teks eksplanasi kelas eksperimen dan kelas kontrol.

4 32 D. Sumber Data Penelitian Sumber data penelitian diperoleh dari SMP Laboratorium Percontohan UPI. Hal ini dikarenakan peneliti sekaligus melaksanakan kegiatan Program Pelatihan Lapangan (PPL) di SMP Laboratorium Pecontohan UPI. 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VII SMP Laboratorium Percontohan UPI tahun ajaran 2014/2015 semester genap yaitu terdiri atas kelas VII-A, VII-B, VII-C, VII-D, VII-E, dan VII-F. 2. Sampel Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, yaitu pengambilan sampel dari anggota populasi dilakukan secara non acak. Teknik pengambilan sampel secara purposive sampling ini dipilih dengan mempertimbangkan kriteria tertentu, yakni kesamaan kemampuan antara kelas yang akan dijadikan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Selain itu, teknik ini diambil karena tidak memungkinkan untuk mengambil sampel secara acak dari populasi yang ada karena subjek (peserta didik) telah secara alami terbentuk dalam satu kelompok kelas. Peneliti meminta pertimbangan guru pamong bahasa Indonesia untuk memilih dua kelas yang homogen dalam hal kemampuan berbahasa Indonesia. Untuk sampel dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kelas VII-A sebagai kelas eksperimen yaitu sebanyak 28 siswa dan untuk kelas kontrol menggunakan kelas VII-D yaitu sebanyak 28 siswa sesuai dengan rekomendasi guru pamong. E. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini meliputi dua bentuk yaitu instrumen hasil dan instrumen proses. Instrumen hasil terdiri atas instrumen tes dan angket. Tes digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik

5 33 mengenai tugas yang diberikan dengan jalan memberikan tes awal dan tes akhir kepada kelas eksperimen dan kontrol. Sementara itu, angket digunakan untuk mengetahui respons peserta didik dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi sebelum dan sesudah diterapkannya strategi inkuiri yurisprudensial dengan media tayangan berita. Instrumen proses terdiri atas Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan pedoman observasi proses. RPP digunakan sebagai panduan untuk melaksanakan pembelajaran menggunakan strategi inkuiri yusrisprudensial dengan media tayangan berita dalam menulis teks eksplanasi, sedangkan pedoman observasi proses digunakan untuk melihat proses pembelajaran yang terjadi di kelas ketika melakukan pembelajaran teks eksplanasi menggunakan strategi inkuiri yurisprudensial dengan media tayangan berita. 1. Instrumen Hasil a. Tes/Tugas Proyek Siswa Di dalam penelitian ini, tes yang diberikan adalah tes praktik atau tes kinerja dengan bentuk instrumen tugas proyek siswa. Lembar soal yang diberikan terdiri atas sejumlah perintah yang mengarahkan peserta didik untuk membuat teks eksplanasi sesuai dengan parameter menulis teks eksplanasi. Selain itu, di dalam lembar soal memuat tema-tema apa saja yang harus peserta didik pilih. Adapun lembar soal untuk menulis teks eksplanasi adalah sebagai berikut.

6 34 Gambar 3.2 Lembar Soal LEMBAR TES/SOAL Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas : VII Hari, Tanggal :. Waktu : 70 Menit Petunjuk Umum 1. Tulislah nama dan kelas pada lembar jawaban yang disediakan! 2. Bacalah soal dengan teliti dan kerjakanlah soal pada lembar jawaban yang telah disediakan 3. Periksa kembali pekerjaan kalian sebelum diserahkan kepada guru! Soal 1. Berdasarkan tayangan berita dan diskusi kelompok terhadap isu yang dibahas oleh kelompokmu, tulis dan buatlah satu buah teks eksplanasi secara individu dengan tema: a. Hujan b.banjir c. Pelangi d.gunung Meletus e. Mudik f. Kepadatan Penduduk g. Macet h. Batu Akik 2. Untuk memudahkan kalian menyusun teks eksplanasi, carilah sumber yang relevan dengan isu/tema yang kalian pilih lalu kaitkan dengan pengetahuan yang sudah kalian miliki sebelumnya. Indikator Penilaian 1. Kelengkapan struktur teks eksplanasi (pernyataan umum, deretan penjelasan, dan interpretasi); 2. Isi teks eksplanasi (penguasaan topik, fakta, analisis sebab-akibat, pengaitan dengan nilai, hukum,atau kebijakan di masyarakat, serta

7 35 pendapat/argumentasi,); 3. Organisasi teks eksplanasi (penjelasan sistematis, jelas, rinci, logis, koheren, dan kohesif); 4. Ciri kebahasaan teks eksplanasi (konjungsi, kata penunjuk, kata ganti bukan persona); 5. Ketepatan tanda baca, ejaan, diksi, dan kalimat efektif. Teks eksplanasi yang dibuat oleh peserta didik harus memenuhi kriteria aspek penulisan teks eksplanasi yang telah ditetapkan kemudian ditabulasikan. Dalam melakukan penilaian, dibutuhkan sebuah parameter berupa kriteria aspek penilaian terhadap tugas proyek siswa dalam menulis teks eksplanasi. Hal tersebut dilakukan guna menyelaraskan antara hasil tugas proyek teks eksplanasi dengan parameter yang ditentukan sebelumnya. Penilaian tes awal dan tes akhir dalam menulis teks eksplanasi dinilai oleh 3 orang penilai. Ketiga penilai ini dibutuhkan dalam menilai tugas proyek siswa agar tidak terjadi unsur subjektivitas. Hasil dari ketiga penilaian tersebut kemudian dijumlahkan dan dirata-ratakan. Adapun parameter tersebut adalah sebagai berikut. Tabel 3.1 Kriteria Penilaian/Parameter Tugas Proyek Teks Eksplanasi Siswa PENILAIAN HASIL TUGAS PROYEK SISWA DALAM Nama : Judul : Aspek Skor Kriteria Indikator Ket. Indikator ISI TEKS Sangat Baik 1. Topik dan isu dikuasai serta relevan dengan apa yang dibahas; 2. pengembangan teks lengkap,

8 36 rinci, dan sistematis; 3. terdapat minimal 2 unsur sebab-akibat; 4. penyajian fakta-fakta lengkap dan tepat minimal 2 fakta diungkapkan; 5. menguasai konsep dasar dari topik/isu yang dipaparkan; 6. terdapat analisis terhadap isu/peristiwa. 7. terdapat minimal 2 pendapat dari siswa terhadap isu/topik yang disertai dengan bukti; 8. terdapat pengaitan antara isu yang dibahas dengan nilai-nilai masyarakat/kebijakan publik/hukum. Keterangan: Jika indikator tidak terpenuhi semuanya, maka penimbang diperkenankan memberikan skor antara 31 s.d Baik 1. Topik dan isu dikuasai serta relevan dengan apa yang dibahas; 2. pengembangan teks lengkap, rinci, dan sistematis; 3. terdapat minimal 2 unsur sebab-akibat; 4. hanya terdapat 1 penyajian fakta; 5. menguasai konsep dasar dari topik/isu yang dipaparkan; - pengungkapan fakta misalnya fakta tentang batu akik terlangka, gunung meletus paling dahsyat, dll. - Pengaitan dengan nilai,hukum, dan kebijakan publik misalnya pengaitan dengan UU SDA, Perda K3, dll.

9 37 6. tidak terdapat analisis terhadap isu/peristiwa. 7. terdapat minimal 2 pendapat dari siswa terhadap isu/topik yang disertai dengan bukti; 8. terdapat pengaitan antara isu yang dibahas dengan nilai-nilai masyarakat/kebijakan publik/hukum. Keterangan: Jika indikator tidak terpenuhi semuanya, maka penimbang diperkenankan memberikan skor antara 21 s.d Cukup 1. Topik dan isu dikuasai serta relevan dengan apa yang dibahas; 2. pengembangan teks lengkap, namun tidak rinci, dan tidak sistematis; 3. hanya terdapat minimal 1 unsur sebab-akibat; 4. hanya terdapat 1 penyajian fakta; 5. menguasai konsep dasar dari topik/isu yang dipaparkan; 6. tidak terdapat analisis terhadap isu/peristiwa. 7. hanya terdapat 1 pendapat dari siswa terhadap isu/topik, namun tidak disertai dengan bukti; 8. tidak terdapat pengaitan antara

10 38 isu yang dibahas dengan nilainilai masyarakat/kebijakan publik/hukum. Keterangan: Jika indikator tidak terpenuhi semuanya, maka penimbang diperkenankan memberikan skor antara 11 s.d Kurang 1. Topik dan isu dikuasai namun Baik tidak relevan dengan apa yang dibahas; 2. pengembangan teks tidak lengkap, tidak rinci, dan tidak sistematis; 3. tidak terdapat unsur sebabakibat; 4. tidak terdapat fakta yang diungkapkan; 5. tidak menguasai konsep dasar dari topik/isu yang dipaparkan; 6. tidak terdapat analisis terhadap isu/peristiwa. 7. hanya terdapat 1 pendapat dari siswa terhadap isu/topik yang disertai dengan bukti; 8. tidak terdapat pengaitan isu dengan nilai/kebijakan publik/hukum di masyarakat. Keterangan: Jika indikator tidak terpenuhi semuanya, maka penimbang diperkenankan memberikan skor antara 1 s.d. 9.

11 39 STRUK- TUR TEKS Sangat 1. Struktur teks lengkap yakni Baik terdapat pernyataan umum, deretan penjelas, dan interpretasi; 2. struktur teks memiliki urutan yang runtut dan sistematis, koheren dan kohesif; 3. gagasan/komentar/penilaian terungkap jelas dan padat, tertata dengan baik, urutan logis; Keterangan: Jika indikator tidak terpenuhi semuanya, maka penimbang diperkenankan memberikan skor antara 31 s.d Baik 1. Struktur teks lengkap yakni terdapat pernyataan umum, deretan penjelas, dan interpretasi; 2. struktur teks memiliki urutan yang runtut dan sistematis, namun kurang koheren dan kohesif; 3. gagasan/komentar/penilaian terungkap jelas dan padat; Keterangan: Jika indikator tidak terpenuhi semuanya, maka penimbang diperkenankan memberikan skor antara 21 s.d Cukup 1. Struktur teks tidak lengkap yakni hanya terdapat pernyataan umum dan deretan penjelasan saja;

12 40 KEBA - HASAAN 2. struktur teks memiliki urutan yang runtut dan sistematis namun kurang koheren dan kohesif; 3. tidak terdapat gagasan/komentar/penilaian terhadap isu yang dibahas; Keterangan: Jika indikator tidak terpenuhi semuanya, maka penimbang diperkenankan memberikan skor antara 11 s.d Kurang 1. Struktur teks hanya terdapat Baik pernyataan umum saja; 2. identifikasi fenomena dipaparkan secara jelas; 3. tidak terdapat gagasan/komentar/penilaian terhadap isu yang dibahas; Keterangan: Jika indikator tidak terpenuhi semuanya, maka penimbang diperkenankan memberikan skor antara 1 s.d Sangat 1. Pemilihan diksi dan Baik penggunaan register tepat; 2. hanya terdapat 1-3 kesalahan tanda baca; 3. hanya terdapat 1-2 kalimat yang kurang efektif; 4. terdapat minimal 5 kata penunjuk keterangan (waktu dan cara); 5. terdapat kata konjungsi bermakna kronologis dan

13 41 kausalitas; 6. terdapat kata ganti bukan persona (ini, itu, tersebut). Keterangan: Jika indikator tidak terpenuhi semuanya, maka penimbang diperkenankan memberikan skor antara 18 s.d Baik 1. Pemilihan diksi dan penggunaan register tepat; 2. terdapat 4-6 kesalahan tanda baca; 3. hanya terdapat 1-2 kalimat yang kurang efektif; 4. terdapat 3-4 kata penunjuk keterangan (waktu dan cara); 5. terdapat kata konjungsi bermakna kronologis dan kausalitas; 6. terdapat kata ganti bukan persona (ini, itu, tersebut). Keterangan: Jika indikator tidak terpenuhi semuanya, maka penimbang diperkenankan memberikan skor antara 14 s.d Cukup 1. Pemilihan diksi dan penggunaan register tepat namun sederhana; 2. terdapat 7-9 kesalahan tanda baca; 3. terdapat > 2 kalimat yang kurang efektif; 4. terdapat < 3 kata penunjuk keterangan (waktu dan cara);

14 42 5. terdapat kata konjungsi bermakna kronologis dan kausalitas; 6. terdapat kata ganti bukan persona (ini, itu, tersebut). Keterangan: Jika indikator tidak terpenuhi semuanya, maka penimbang diperkenankan memberikan skor antara 10 s.d Kurang Baik 1. Pemilihan diksi sederhana; 2. terdapat > 9 kesalahan tanda baca; 3. terdapat > 2 kalimat yang kurang efektif; 4. terdapat < 3 kata penunjuk keterangan (waktu dan cara); 5. terdapat kata konjungsi bermakna kronologis dan kausalitas; 6. terdapat kata ganti bukan persona (ini, itu, tersebut). Keterangan: Jika indikator tidak terpenuhi semuanya, maka penimbang diperkenankan memberikan skor antara 7 s.d. 8. Skor Total 100 Diadaptasi berdasarkan Model Penilaian Kurikulum 2013 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tabel 3.2 Kategori Penilaian Teks Eksplanasi Berdasarkan Skala Nilai Skala Nilai Predikat

15 Sangat Baik (A) Baik (B) Cukup (C) <70 Kurang Baik (D) (Kunandar, 2013, hlm. 305) b. Pedoman Observasi Aktivitas Siswa Lembar observasi aktivitas peserta didik merupakan alat pengamatan yang digunakan untuk melihat aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran menulis teks eksplanasi berlangsung menggunakan strategi inkuiri yurisprudensial dengan media tayangan berita. Pengisian lembar observasi aktivitas ini berdasarkan kondisi yang nyata dan faktual terjadi pada saat proses belajar mengajar. Gambar 3.3 Format Pedoman Observasi Aktivitas Siswa Pedoman Observasi Aktivitas Siswa Kelas : Nama Siswa : Petunjuk pengisian lembar observasi. Berilah tanda centang ( ) pada salah satu kolom, 4 (sangat baik), 3 (baik), 2 (cukup), dan 1 (kurang) untuk setiap pernyataan yang sesuai dengan pendapat anda. No. Aktivitas yang Diamati Penilaian Antusias dalam menyimak tayangan berita a. menyimak tayangan berita dengan saksama dan penuh konsentrasi

16 44 b. mengkaji fakta-fakta yang berhubungan dengan peristiwa alam dan peristiwa sosial yang telah ditayangkan c. mencatat hal-hal penting yang berhubungan dengan tayangan berita 2. Keaktifan siswa pada saat pembelajaran a. menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan tayangan berita dan teks eksplanasi b. aktif dan antusias dalam mengajukan pertanyaan dan memberikan jawaban yang diajukan oleh temannya c. aktif dan agresif dalam mengumpulkan fakta dan data berkaitan dengan isu/masalah 3. Berdiskusi dengan teman kelompok untuk mengidentifikasi isu/masalah dan mengumpulkan fakta a. saling berbagi pengetahuan dan bertukar pikiran dengan anggota kelompoknya atas isu yang diberikan b. saling menyintesiskan (memadukan berbagai pengetahuan) fakta-fakta yang ada ke dalam sebuah isu c. bekerja sama dalam menggali fakta dan data serta mengaitkannya dengan nilai-nilai yang berlaku (kebijakan publik)

17 45 4. Mengomunikasikan hasil pengidentifikasian isu/masalah (fakta, data, nilai yang berlaku/kebijakan publik) a. mengemukakan pendapat terhadap permasalahan dan mengemukakan alasan terhadap posisi pendapatnya b. menjelaskan permasalahan yang dibahas dengan menganalogikan permasalahan tersebut dengan permasalahan sejenis c. menguji validitas faktual terhadap masalah yang dibahas dengan menunjukan bukti otentik (artikel, surat kabar, tayangan berita lain, hasil wawancara) d. konsisten dalam cara berpendirian 5. Menulis teks ekslpanasi secara individu a. mandiri dalam mengerjakan tugas menulis teks eksplanasi b. ketekunan dan ketuntasan dalam menyelesaikan tugas menulis teks eksplanasi c. menggunakan hasil pengidentifikasian isu/masalah yang dihasilkan dari berdiskusi secara kelompok. Bandung, Mei 2015 Observer,

18 46 ( ) c. Angket Angket yang digunakan dalam penelitian ini merupakan angket respons terbuka. Angket diberikan sesudah perlakuan penerapan strategi inkuiri yurisprudensial dengan media tayangan berita dalam menulis teks eksplanasi dilaksanakan. Tujuannya untuk mengetahui respons peserta didik di kelas eksperimen sebelum dan sesudah penerapan strategi inkuiri yurisprudensial dengan media tayangan berita dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi. Tabel 3.3 Pertanyaan Angket Kelas Eksperimen Prates No Pertanyaan Jawaban 1 Apakah kamu menyukai mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia? Sebutkan alasannya! 2 Apakah kamu suka menulis teks/karangan/wacana? Jika ya, tulisan/karangan/wacana apa yang pernah kamu tulis? Jika tidak, mengapa kamu tidak suka menulis teks/karangan/wacana? 3 Apakah kamu pernah menulis teks eksplanasi? Jika ya, bertema apakah teks eksplanasi yang kamu tulis?

19 47 4 Bagaimana menurut kamu teks eksplanasi itu? Jelaskan jawabannya! 5 Apakah kamu pernah diajari menulis teks eksplanasi menggunakan metode pembelajaran tertentu oleh gurumu (selain ceramah)? Jika ya, metode apa yang digunakan? Bagaimana tanggapanmu terhadap metode tersebut? Pascates No Pertanyaan Jawaban 1 Apakah sekarang kamu menyukai kegiatan menulis teks eksplanasi dibandingkan sebelumnya? Jelaskan mengapa? 2 Apakah kamu menyukai strategi inkuiri yurisprudensial dengan media tayangan berita dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi? Jelaskan alasannya untuk jawaban ya atau tidak! 3 Apakah strategi inkuiri yurisprudensial dengan media tayangan berita membantu daya pikir kritis untuk memecahkan kesulitan yang dialami saat menulis teks eksplanasi? jelaskan secara jelas jawabanmu jika jawabannya ya atau tidak! 4 Apakah strategi inkuiri yurisprudensial dengan

20 48 media tayangan berita membuat kamu terbuka dan berpikir secara kritis dan sistematis dalam menuangkan gagasan melalui teks eksplanasi? Jelaskan alasanmu! 5 Apakah kamu jadi lebih menyukai pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia? Sebutkan alasannya! 2. Instrumen Proses a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Instrumen proses terdiri atas Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan pedoman observasi proses. Instrumen proses ini digunakan ketika proses perlakuan strategi inkuiri yurisprudensial dengan media tayangan berita sedang berlangsung dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan panduan yang dilakukan guru untuk melakukan pembelajaran menulis teks eksplanasi. RPP dalam penelitian ini terdiri atas dua jenis, yakni RPP untuk kelas eksperimen dan RPP untuk kelas kontrol. Di dalam RPP untuk kelas eksperimen, terdapat KI (dari KI 1 KI 4) dan KD (KD 3.1 dan 4.2) yang menjadi acuan pembuatan RPP. Alokasi waktu pembelajaran yakni selama 40 menit sesuai dengan alokasi waktu yang ditetapkan untuk jenjang SMP. Materi yang diberikan adalah materi yang berkenaan dengan teks eksplanasi, dari pengertian sampai dengan cara penulisannya. Pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah scientific dan inquiry dengan menggunakan strategi inkuiri yurisprudensial. Di dalam proses pembelajarannya, terdapat langkah-langkah yang menuntun peserta didik untuk membuat teks eksplanasi disesuaikan dengan langkah-langkah strategi inkuiri yurisprudensial dengan media tayangan berita. Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan strategi inkuiri yurisprudensial tersebut terdiri atas orientasi kasus/masalah, identifikasi kasus/masalah, penetapan posisi/pendapat,

21 49 penyelidikan cara berpendirian/pola berpendapat, pengklasifikasian cara berpendapat, dan pengujian dugaan terhadap pendapatnya. Selain itu, tayangan berita digunakan sebagai media pembelajaran untuk menstimulus peserta didik sebelum menerima pembelajaran dan menulis teks eksplanasi (lihat lampiran hal. 179). Sementara itu, RPP juga digunakan di kelas kontrol. Secara garis besar RPP yang digunakan di kelas kontrol hampir sama dengan kelas eksperimen, yang membedakannya adalah metode dan media pembelajarannya. Di kelas kontrol metode yang digunakan adalah metode ceramah tanpa menggunakan media pembelajaran apapun (lihat lampiran hal. 196). b. Pedoman Observasi Proses Instrumen proses yang dibuat oleh peneliti ini dimaksudkan untuk mengetahui hal-hal apa saja yang terjadi di kelas eksperimen selama pembelajaran menulis teks eksplanasi menggunakan strategi inkuiri yurisprudensial dengan media tayangan berita berlangsung. Adapaun instrumen proses yang digunakan adalah sebagai berikut. No. Tabel 3.4 Instrumen Proses Kegiatan Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi dengan Menggunakan Strategi Inkuiri Yurisprudensial Proses Pembelajaran Strategi Inkuiri Yurisprudensial dengan Media Tayangan Berita Keterangan Proses Pembelajaran Strategi Inkuiri Yurisprudensial Deskripsi Proses Pembelajaran yang Terjadi di Kelas 1 Orientasi Kasus/Masalah/Isu 2 Identifikasi Kasus/Masalah/Isu Penyajian kasus lalu mendiskusikannya dengan menganalisis kasus tersebut dengan pedoman 5W + 1H Memadukan beberapa fakta yang

22 50 mendukung kasus lalu menentukan hukum, nilai, atau kebijakan publik 3 Penetapan Posisi/Pendapat Pengambilan posisi/pendapat (pro atau kontra) terhadap kasus yang dibahas 4 Penyeledikan Cara Berpendirian, Pola Argumentasi/Berpendapat Pengajuan bukti-bukti terkait kasus sebagai konsekuensi pendapat yang diberikan 5 Perbaikan dan Pengklasifikasian Posisi/Cara Berpendirian Pengajuan alasan atas pendapat yang diajukan 6 Pengujian Asumsi- Asumsi/Dugaan terhadap Posisinya atau Pendapatnya Pengujian validitas terhadap fakta dan bukti serta menentukan konsekuensi terhadap kasus yang dibahas Bandung, Mei 2015 Observer, ( )

23 51 c. Sintak/Prinsip Pembelajaran Strategi Inkuiri Yurisprudensial dengan Media Tayangan Berita Dalam penerapannya di kelas, secara operasional, kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran menulis teks eksplanasi menggunakan strategi inkuiri yurisprudensial dengan media tayangan berita ini dapat dijabarkan sebagai berikut. No Tabel 3.5 Tahap Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi Menggunakan Strategi Inkuiri Yurisprudensial dengan Media Tayangan Berita di Kelas Sintak/Prinsip Pembelajaran Orientasi Kasus/ Permasalahan Identifikasi Isu/ Kasus/Permasalahan Kegiatan Guru Guru menyajikan bahan ajar/permasalahan/kasus yang sedang hangat terjadi dengan menayangkan sebuah berita televisi, yakni berita tentang fenomena alam dan fenomena sosial. Guru membimbing siswa untuk mengkaji ulang faktafakta yang berhubungan dengan permasalahan. Guru membimbing dan mendorong siswa untuk melakukan sintesis terhadap fakta-fakta yang ada. Guru mengarahkan siswa untuk memilih salah satu isu sebagai bahan diskusi. Guru membimbing siswa untuk melakukan identifikasi terhadap nilai-nilai dan konflik nilai. Kegiatan Siswa Siswa mencermati permasalahan yang akan dikaji. Siswa mengkaji faktafakta terkait dengan permasalahan/ kasus yang dibahas. Siswa melakukan sintesis terhadap fakta yang terkait dengan isuisu di masyarakat. Siswa melakukan pemilihan salah satu isu sebagai bahan diskusi. Siswa melakukan identifikasi terhadap nilai-nilai dan konflik nilai dalam kasus. Guru membimbing siswa untuk mengenali fakta-fakta Siswa berusaha untuk mengenali fakta-fakta

24 52 pada kasus yang dibahas. pada kasus yang dibahas. Guru membimbing siswa untuk mendefinisikan/mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Siswa melakukan pendefinisian/ menetapkan permasalahan dan berusaha mengajukan pertanyaan-pertanyaan (mengapa, siapa, apa, dan bagaimana). 3. Pengambilan Posisi/Pendapat Guru membimbing siswa untuk mengartikulasikan posisi (menentukan posisi/ pendapat terhadap permasalahan yang dikaji). Guru membimbing siswa untuk mengemukakan alasan dasar mengapa berada pada posisi/pendapat tersebut (kaitannya terhadap kasus/nilai sosial atau konsekuensi terhadap keputusannya). Siswa menentukan posisi/pendapat terhadap permasalahan yang dikaji. Siswa mengemukakan alasan dasar mengapa berada pada posisi/ pendapat tersebut (kaitannya terhadap kasus/nilai sosial atau konsekuensi terhadap keputusan-nya). 4. Menyelidiki Cara Berpendirian, Pola Argumentasi/ Berpendapat Guru membimbing siswa untuk menetapkan pendapat tentang nilai-nilai masyarakat mana yang dilanggar. Guru membimbing siswa membuktikan akibat yang diinginkan/ tidak diinginkan terhadap posisi/pendapat siswa tersebut. Siswa menetapkan pendapat tentang nilainilai masyarakat mana yang dilanggar. Siswa berusaha untuk menjelaskan hal-hal yang mungkin muncul, baik yang diinginkan/tidak diinginkan terhadap posisi/pendapatnya.

25 53 Guru membimbing siswa untuk menjelaskan/mengklarifikasi konflik nilai dengan contoh sejenis/analogi. Siswa menjelaskan/ mengklarifikasi konflik nilai dengan contoh sejenis/ analogi. Guru membimbing siswa untuk menetapkan prioritas. Siswa prioritas. menetapkan Guru membimbing siswa untuk menetapkan prioritas dari satu nilai (keputusan) di antara keputusan/nilai-nilai lainnya. Siswa menetapkan prioritas dari satu nilai (keputusan) di antara keputusan/ nilai-nilai lainnya. Guru membimbing siswa untuk menunjukkan kekurangan-kekurangan dari nilai/keputusan yang lainnya. Siswa menunjukkan kekurangan-kekurangan dari nilai/keputusan yang lainnya. Guru membimbing siswa untuk menyatakan posisi dan alasannya terhadap masalah. Siswa menyatakan posisi dan alasannya terhadap masalah. 5. Memperbaiki dan Mengkualifikasi/ Pembatasan Posisi Guru membimbing siswa untuk menguji sejumlah situasi/kondisi yang mirip terhadap permasalahannya. Siswa menguji sejumlah situasi/ kondisi yang mirip terhadap permasalahannya. Guru membimbing siswa untuk mengkualifikasi (terhadap standar) posisinya. Siswa mengkualifikasi (terhadap standar) posisinya. 6. Guru membimbing siswa untuk mengidentifkasi asumsi-asumsi faktual dan menentukan jika relevan. Melakukan Pengujian Asumsi- Asumsi/Duga- Siswa melakukan identifkasi asumsiasumsi faktual dan menentukan jika

26 54 an terhadap Posisi/ Pendapatnya Guru membimbing siswa untuk menentukan konsekuensi yang diperkirakan dan menguji validitas faktualnya. relevan. Siswa menentukan konsekuensi yang diperkirakan dan menguji validitas faktualnya. 3. Validasi Instrumen Seperti yang telah dipaparkan di atas, instrumen yang dibuat oleh peneliti telah diuji validitasnya sebelum diujikan kepada siswa ketika penelitian. Instrumen yang baik, (yang berupa test maupun nontest) harus valid dan reliabel (Sugiyono, 2013, hlm. 174). Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan pertimbangan dan penilaian dari tim penimbang (judgement experts) yaitu sebanyak tiga penimbang. Adapun hasil rekapitulasi dari tiga penimbang adalah sebagai berikut. Tabel 3.6 Rekapitulasi Hasil Uji Pakar terhadap Instrumen Penelitian No. Nama Penimbang Bidang Keahlian Rekomendasi 1. Dr. H. E. Kosasih, M. Pd. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia - Perintah tugas di instrumen tes harus sesuai dengan aspek penilaian di instrumen penilaian. - Perintah tes harus disederhanakan. - Jumlah kata dalam menulis teks eksplanasi tidak perlu dibatasi agar peserta didik bisa

27 55 berkembang. - Indikator yang akan menjadi penilaian harus dicantumkan di dalam lembar soal. Hal ini bertujuan agar peserta didik memiliki acuan dalam menulis teks eksplanasi. - Indikator yang diminta di lembar soal harus sama dengan indikator yang terdapat dalam instrumen penilaian menulis teks eksplanasi. - Aspek penilaian cukup hanya tiga saja, yakni isi, struktur teks, dan kebahasaan saja karena organisasi teks pada dasarnya sama dengan struktur teks. - Di dalam aspek kebahasaan, harus dimunculkan ciri kebahasaan dari teks eksplanasi seperti penggunaan kata penunjuk dan konjungsi. 2. Drs. H. Khaerudin Pendidikan Bahasa dan - Lembar jawaban siswa disesuaikan dengan

28 56 Kurniawan, M. Pd. Sastra Indonesia panjang teks yang diminta. - Perbaiki perintah tes, bukan buatlah tetapi tulislah. - Pada langkah pembelajarannya, tematema yang disajikan harus dideskripsikan terlebih dahulu. - Berikan alokasi waktu untuk peserta didik menulis teks eksplanasi. - Indikator penilaian yang terdapat dalam instrumen penilaian harus dibuat secara poin-poin Drs. H. Kholid A. Harras, M. Pd. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia - Indikator penilaian di instrumen penilaian harus disederhanakan. - Buat indikator penilaian yang memudahkan penimbang untuk meniliai hasil tulisan peserta didik. - Perintas tes harus jelas dan sederhana disesuaikan dengan pemahaman bahasa kelas VII SMP.

29 57 - Indikator penilaian harus dibuat sesederhana mungkin agar para penimbang yang akan menilai hasil karya peserta didik tidak kesulitan dan kebingungan. - Kriteria sangat, cukup,dan kurang yang terdapat dalam indikator sebaiknya dibuat rentang karena ukuran sangat, cukup,dan kurang itu relatif. F. Teknik Penelitian Teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini terdapat lima bentuk yaitu berupa data profil kemampuan menulis siswa, data aktivitas menulis siswa, data observasi proses pembelajaran menggunakan strategi inkuiri yurisprudensial dengan media tayangan berita, tugas proyek, dan angket respons siswa. 1) Data Profil Kemampuan Menulis Siswa Pengumpulan data dalam bentuk ini dilakukan dengan mengobservasi langsung kemampuan menulis peserta didik ketika sedang berada di dalam kelas. Data ini diperlukan sebagai langkah awal untuk mengetahui keadaan peserta didik sesungguhnya di lapangan. Pada akhirnya, hasil dari observasi profil kemampuan menulis siswa ini digunakan sebagai acuan sekunder efektif atau tidaknya strategi inkuiri yurisprudensial dengan media tayangan berita.

30 58 2) Data Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Menulis Pengumpulan data aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis ini dihasilkan dari observasi peneliti langsung di kelas. Data ini dibutuhkan untuk melihat segala aktivitas yang dilakukan oleh peserta didik selama pembelajaran menulis berlangsung, yakni melihat bagaimana keantusiasan peserta didik, keaktifan peserta didik, aktivitas diskusi peserta didik, sampai melihat sejauh mana kesungguhan peserta didik dalam menulis teks. Hasil dari data aktivitas peserta didik ini juga digunakan sebagai data sekunder mengapa strategi inkuiri yurisprudensial dengan media tayangan berita bisa efektif atau tidak efektif dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi. 3) Data Proses Pembelajaran Menggunakan Strategi Inkuiri Yurisprudensial dengan Media Tayangan Berita Data ini dihasilkan dari observer yang mengobservasi kegiatan pembelajaran menulis teks eksplanasi menggunakan strategi inkuiri yurisprudensial dengan media tayangan berita. Data diperoleh dari pengamatan mengenai bagaimana keadaan siswa selama pembelajaran berlangsung dan apa yang terjadi ketika langkah-langkah pembelajaran inkuiri yurisprudensial diterapkan dalam kegiatan pembelajaran. 4) Tes/Tugas Proyek Siswa Pengumupulan data dalam bentuk tugas proyek ini dilakukan dengan memberikan tugas menulis membuat teks eksplanasi sebelum dan sesudah diberikan perlakuan berupa pembelajaran yang menggunakan strategi inkuiri yurisprudensial dengan media tayangan berita. Pelaksanaan tes yang dilakukan oleh peneliti meliputi tes awal dan tes akhir. Tes awal dilakukan untuk melihat kemampuan peserta didik dalam menulis teks eksplanasi sebelum menggunakan strategi inkuiri yurisprudensial dengan media tayangan berita. Tes akhir dilakukan untuk melihat kemampuan peserta didik dalam menulis teks eksplanasi sesudah menggunakan strategi inkuiri yurisprudensial dengan media tayangan berita. Terhadap lembar soal dan parameter penulisan teks eksplanasi, peneliti telah melakukan uji pakar terhadap keduanya. Pertama, lembar soal dalam menulis teks

31 59 eksplanasi ini telah diuji oleh tiga orang ahli, yakni ahli pendidikan bahasa Indonesia (lembar soal sebelum uji pakar bisa dilihat di lampiran hal. 208). Simpulan dari ketiga ahli yang telah melakukan uji pakar terhadap instrumen tes tersebut adalah sebagai berikut. Perintah tugas harus jelas dan harus disesuaikan dengan pemahaman anak untuk usia kelas VII SMP. Jumlah kata dalam teks eksplanasi tidak perlu dibatasi. Hal ini akan menjadikan peserta didik sulit untuk mengeksplorasi lebih jauh terhadap tema/isu yang dipilihnya. Berikan alokasi waktu untuk peserta didik menulis teks eksplanasi. Indikator yang akan menjadi penilaian harus dicantumkan di dalam lembar soal. Hal ini bertujuan agar peserta didik memiliki acuan dalam menulis teks eksplanasi. Indikator yang diminta di lembar soal harus sama dengan indikator yang terdapat dalam instrumen penilaian menulis teks eksplanasi. Setelah melakukan uji pakar, peneliti melakukan penyempurnaan terhadap lembar soal berdasarkan hasil uji pakar tersebut (lihat lampiran hal. 209). Kedua, peneliti juga melakukan uji pakar kepada tiga orang ahli pendidikan bahasa Indonesia terhadap kriteria penilaian atau parameter penilaian menulis teks eksplanasi (parameter penilaian menulis teks eksplanasi sebelum uji pakar bisa dilihat di lampiran hal. 210). Adapun simpulan dari uji pakar dari ketiga ahli tersebut adalah sebagai berikut. Indikator penilaian yang terdapat dalam instrumen penilaian harus dibuat secara poin-poin. Indikator penilaian harus dibuat sesederhana mungkin agar para penimbang yang akan menilai hasil karya peserta didik tidak kesulitan dan kebingungan. Aspek penilaian termasuk di dalamnya indikator, harus sesuai dengan apa yang diminta kepada peserta didik di lembar soal.

32 60 Aspek penilaian cukup hanya tiga saja, yakni isi, struktur teks, dan kebahasaan saja karena organisasi teks pada dasarnya sama dengan struktur teks. Kriteria sangat, cukup,dan kurang yang terdapat dalam indikator sebaiknya dibuat rentang karena ukuran sangat, cukup,dan kurang itu relatif. Di dalam aspek kebahasaan, harus dimunculkan ciri kebahasaan dari teks eksplanasi seperti penggunaan kata penunjuk dan konjungsi. Setelah itu, peneliti merevisi dan menyempurnakan kembali parameter penilaian menulis teks eksplanasi tersebut (lihat lampiran hal. 214). 5) Angket Pengumpulan data dalam bentuk angket ini digunakan untuk mengetahui respons peserta didik terhadap penerapan strategi inkuiri yurisprudensial dengan media tayangan berita dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi. Angket yang digunakan dalam penelitian ini merupakan angket terbuka. 2. Teknik Pengolahan Data Pengolahan data dilaksanakan setelah kegiatan pengumpulan data selesai. Data yang terkumpul berupa hasil karya tulis, tes awal dan tes akhir kemampuan dan pengetahuan menulis teks eksplanasi di kelas eksperimen dan kontrol yang diolah dengan aspek penilaian yang telah tersedia. Setelah data terkumpul melalui tugas proyek, tes awal dan tes akhir, langkah selanjutnya adalah menganalisis data sesuai dengan format penilaian dan pengolahan data dengan rumus statistika. Dari hasil perhitungan tersebut akan terlihat bagaimana pengaruh strategi inkuiri yurisprudensial dengan media tayangan berita dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi. Adapun langkah-langkah pengolahan data tersebut sebagai berikut. 1) Menganalisis hasil tes awal dan tes akhir peserta didik. 2) Memberikan skor terhadap hasil kerja siswa untuk masing-masing komponen, kemudian skor dari setiap aspek dijumlahkan.

33 61 3) Menentukan skor tes awal dan tes akhir, kemudian diolah menjadi nilai dengan rumus : Nilai = Σ skor perolehan Σ skor total x 100 4) Hasil tes awal dan akhir tersebut akan dirata-ratakan dari tiga penilai Nilai akhir = p1+p2+p3 5) Uji reliabilitas antarpenimbang Uji reliabilitas antarpenimbang ini digunakan untuk mengetahui tingkat reliabilitas penilaian antarpenguji. Uji reliabilitas antarpenimbang menggunakan prinsip-prinsip ANAVA. Langkah-langkah untuk mengetahui reliabilitas antarpenimbang adalah sebagai berikut. a) menghitung jumlah kuadran siswa SSt dt 2 = ( x)2 K ( x)2 KN b) menghitung kuadrat penguji SSp d 2 p = ( p)2 K ( x)2 KN c) menghitung jumlah kuadrat total SStot x 2 t = x² ( x)2 KN d) menghitung jumlah kuadrat kekeliruan SSkk d 2 kk = SStot x²t SSt dt² Setelah diperoleh hasil dari perhitungan di atas, data-data penilaian tersebut dimasukkan ke dalam format ANAVA (Analysis of Varians) sebagai berikut. Tabel 3.7 Format ANAVA Sumber Variansi SS Dk Varians Siswa SSt dt 2 N-1 SSt dt 2 N-1 Penguji SSp d 2 p K-1 -

34 62 Kekeliruan SSk d 2 kk (N-1) (K-1) SSk d 2 kk (N-1) (K-1) Setelah langkah tersebut maka dilakukan perhitungan reliabilitas antarpenimbang dengan rumus berikut. Keterangan : R11= Vr Vs Vr R11 = reliabilitas yang dicari Vr = varian dari responden Vs = varian dari kekeliruan/sisa Setelah itu disesuaikan dengan Tabel Guilford. Tabel 3.8 Tabel Guilford Nilai (Arikunto, 2010, hlm ) Kualitas Korelasi < dari 0,20 Sangat Rendah 0,20-0,40 Rendah 0,40-0,60 Cukup 0,60-0,80 Tinggi 0,80-1,00 Sangat Tinggi (Subana, dkk, 2005, hlm. 104) 6) Menguji normalitas data dilakukan pada tes awal dan tes akhir dari kedua kelas. Berikut langkah yang digunakan untuk menghitung Chi-kuadrat. a) Menentukan skor terbesar dan terkecil b) Menentukan rentangan (R) dengan rumus: R = skor terbesar-skor terkecil

35 63 c) Menentukan banyaknya kelas (BK) dengan rumus: BK = 1 + 3,3 (log n) d) Menentukan panjang kelas (i) dengan rumus: i = R BK e) Menentukan Derajat Kebebasan (DK) dengan rumus: DK = BK 1 f) Mencari mean dengan rumus: x = fxi n (Riduwan, 2012, hlm. 121) (Riduwan, 2012, hlm. 121) (Riduwan, 2012, hlm. 121) (Riduwan, 2012, hlm. 121) g) Menghitung simpangan baku (standar deviasi) dengan rumus: S = fx2 ( fx)2 f f 1 h) Menentukan daftar frekuensi yang diharapkan dengan langkah-langkah sebagai berikut. (1) Menentukan batas kelas (2) Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus: Z = xi x S (3) Mencari luas 0 Z dari tabel kurva normal dari 0 Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas. (4) Mencari luas tiap kelas interval dengan jalan mengurangkan angkaangka 0 Z, yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga, dan begitu seterusnya kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya. (5) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden. (6) Mencari chi-kuadrat (X 2 hitung) dengan rumus:

36 64 keterangan: X 2 = Chi-kuadrat X 2 = Σ fo = frekuensi yang diobservasi fe = frekuensi yang diharapkan fo fe² fe (Riduwan, 2012, hlm. 124) (7) Membandingkan (X 2 hitung) dengan (X 2 tabel) menggunakan bantuan tabel X 2 dengan tingkat kepercayaan 95% (@ = 0,05). Kaidah keputusannya adalah: Jika X 2 hitung X 2 tabel, maka data tersebut berdistribusi normal Jika X 2 hitung X 2 tabel, maka data tersebut berdistribusi tidak normal 7) Menguji homogenitas data dilakukan pada tes awal dan tes akhir dari kedua kelas. Adapun rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut. 8) Uji Hipotesis F hitung = Keterangan: varians terbesar varians terkecil Varians = standar deviasi dikuadratkan / s 2 (Riduwan, 2012, hlm. 120) Setelah dilakukan uji homogenitas dan uji normalitas data prates dan pascates dari kelas kontrol dan kelas ekperimen tersebut, maka dilakukanlah uji-t atau ttest jika data berdistribusi normal dan homogen. Untuk mengetahui hipotesis diterima atau ditolak, maka dilakukanlah penghitungan dengan rumus uji-t. Adapun langkah-langkah dalam melakukan penghitungan uji-t adalah sebagai berikut. a) Menghitung perbedaan atau gain (d) nilai tes awal dan tes akhir untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa di kedua kelas. b) Menyusun tabel distribusi perbedaan data prates dan pascates c) Melakukan uji-t sehingga didapatkan nilai thitung yang akan dibandingkan dengan ttabel. Berikut rumus uji-t yang digunakan.

37 65 t = Mx My ( Σx²+Σy² Nx+Ny 2 )( 1 Nx + 1 Ny ) Keterangan : M = nilai rata-rata hasil per kelompok N = banyaknya subjek x = deviasi setiap nilai x2 dan y2 y = deviasi setiap nilai y2 dari mean y1 d) Menghitung derajat kebebasan (DK) dengan rumus berikut. Rumus DK: n1 + n2-2 e) Membandingkan hasil thitung dengan ttabel f) Pembahasan hasil penelitian Ho ditolak dan Ha diterima apabila t hitung t tabel Ho diterima dan Ha ditolak apabila t hitung t tabel (Arikunto, 2010, hlm. 354) Untuk menghitung ttabel, dengan menggunakan derajat kebebasan (DK) dan tingkat kepercayaan seperti mengambil DK = 5, dan tingkat kepercayaan 99% dengan melihat pada tabel yang telah ditentukan. Adapun kriteria penghitungan hipotesis yaitu jika thitung ttabel maka Ha ditolak atau Ho diterima. Hal tersebut menujukkan bahwa strategi inkuiri yurisprudensial dengan media tayangan berita tidak efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi siswa SMP, sedangkan jika thitung ttabel maka Ha diterima atau Ho ditolak. Hal tersebut menunjukkan bahwa strategi inkuiri yurisprudensial dengan media tayangan berita efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi siswa SMP.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi atau disebut juga quasi eksperimental research.

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Desain penelitian E 01 X 02 K 01 Y 02

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Desain penelitian E 01 X 02 K 01 Y 02 BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini, penulis menggunakan salah satu metode untuk penelitian, yaitu metode penelitian eksperimen kuasi. Penggunaan metode eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Eksperimen kuasi ini merupakan metode penelitian yang peneliti gunakan. Penelitian ini membutuhkan satu kelas kontrol dan satu kelas eksperimen. Kelas kontrol

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen semu (Quasi Eksperiment

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. sengaja membangkitkan timbulnya suatu kejadian atau keadaan, kemudian diteliti

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. sengaja membangkitkan timbulnya suatu kejadian atau keadaan, kemudian diteliti 67 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode ini digunakan untuk mengujicobakan suatu metode pembelajaran dengan sengaja

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan simpulan

Lebih terperinci

Tabel 3.1 Desain Penelitian Eksperimen Pretest-posttest Control Group Design Kelompok Tes Awal Perlakuan Tes Akhir Eksperimen O1 X O2 Kontrol O3 Y O4

Tabel 3.1 Desain Penelitian Eksperimen Pretest-posttest Control Group Design Kelompok Tes Awal Perlakuan Tes Akhir Eksperimen O1 X O2 Kontrol O3 Y O4 23 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi (Quasi Experimental Design). Adapun variabel-varibel dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental. Metode penelitian eksperimental dapat diartikan sebagai sebuah studi yang objektif,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Eksperimen adalah observasi dibawah kondisi buatan dimana kondisi

BAB 3 METODE PENELITIAN. Eksperimen adalah observasi dibawah kondisi buatan dimana kondisi 9 BAB METODE PENELITIAN. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu. Eksperimen adalah observasi dibawah kondisi buatan dimana kondisi tersebut dibuat dan diatur

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Peneliti menggunakan metode eksperimen semu atau kuasi eksperimen dalam penelitian ini. Alasan penggunaan metode eksperimen semu ini karena sulitnya mengontrol

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Dalam proses pengambilan data untuk mencapai suatu tujuan harus dilakukan secara ilmiah, yakni dengan menggunakan ciri-ciri keilmuan yang meliputi kerasionalan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kelompok Tes Awal Perlakuan Tes Akhir E O1 X1 O2 K O3 X2 04

BAB III METODE PENELITIAN. Kelompok Tes Awal Perlakuan Tes Akhir E O1 X1 O2 K O3 X2 04 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Peneliti menggunakan metode eksperimen semu atau quasi experimental design dalam penelitian ini. Alasan penggunaan metode eksperimen kuasi ini

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PEELITIA 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan simpulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif atau eksperimen adalah kegiatan yang direncanakan dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian eksperimen (Experimental Research) merupakan kegiatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian eksperimen (Experimental Research) merupakan kegiatan 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Penelitian eksperimen (Experimental Research) merupakan kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai pengaruh suatu perlakuan/tindakan/treatment

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Kemala Bhayangkari Bandung yang terletak di jalan Palasari No. 46 Bandung, Jawa Barat. Sekolah yang berdiri di bawah naungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja. Penelitian ini menggunakan metode penelitian

Lebih terperinci

(Sugiyono,2013hlm.76) Keterangan : E = kelas eksperimen yang dipilih secara acak K = kelas kontrol yang dipilih secara acak

(Sugiyono,2013hlm.76) Keterangan : E = kelas eksperimen yang dipilih secara acak K = kelas kontrol yang dipilih secara acak BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian yaitu quasi eksperimental (eksperimen semu) dengan desain pretest-postest control group design. Desain ini

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan masalah yang dirumuskan sebelumnya yaitu menggunakan metode penelitian kuasi eksperimen yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemungkinan hubungan sebab-akibat (cause and effect relationship) dengan cara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemungkinan hubungan sebab-akibat (cause and effect relationship) dengan cara BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Danim (Syamsuddin dan Damaianti, 2006: 157) berpendapat bahwa penelitian dengan pendekatan eksperimen dilakukan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pre-eksperimental design. Desain ini dikatakan belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh karena masih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data dari hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi atau quasi experimental. Metode ini dipilih karena sulitnya mengontrol variabelvariabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu. Metode ini digunakan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Adapun desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen untuk mengetahui hubungan kausalitas yang terjadi terhadap apa yang sedang diteliti. Syamsudin dan Vismaia (2011,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (Quasi Experimental Design). Bentuk desain

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester genap SMA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester genap SMA 19 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester genap SMA Negeri 1 Gadingrejo tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research).

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian eksperimental dibagi menjadi dua, yakni penelitian eksperimental

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode penelitian eksperimen kuasi. Metode penelitian eksperimen kuasi dipilih untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini diuraikan desain penelitian, subjek penelitian, teknik

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini diuraikan desain penelitian, subjek penelitian, teknik BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini diuraikan desain penelitian, subjek penelitian, teknik penelitian, instrumen penelitian, dan persiapan pembelajaran sebagai berikut. 3.1 Desain Penelitian Keberhasilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Kuasi Eksperimen atau eksperimen semu. Pada penelititian kuasi eksperimen (eksperimen semu) menggunakkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Eksperimen. Fungsi metode ini sama seperti metode True Eksperimen, yaitu digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Desain penelitian merupakan cara atau metode yang akan ditempuh dalam penelitian, sehingga rumusan masalah dan hipotesis yang akan diajukan dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang pertama yaitu kelompok eksperimen dan yang kedua yaitu kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. yang pertama yaitu kelompok eksperimen dan yang kedua yaitu kelompok BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiono (2007:1) metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam pelaksanaannya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok eksperimen adalah siswa yang diberikan perlakuan (treatment) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok eksperimen adalah siswa yang diberikan perlakuan (treatment) dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian Metode merupakan suatu cara ilmiah yang digunakan untuk mencapai maksud dan tujuan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan desain eksperimen kuasi dengan tipe nonequivalent control group design. Desain ini hampir sama dengan pretestpostest

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari salah penafsiran variabel yang digunakan dalam penelitian ini, berikut ini adalah penjelasan operasionalnya: 1. Model Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah eksprimen semu (Quasi Experimental

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah eksprimen semu (Quasi Experimental BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang penulis gunakan adalah eksprimen semu (Quasi Experimental Design). Pada dasarnya desain quasi eksperimen terbagi menjadi dua, yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Adapun metode kuantitatif yang digunakan adalah metode eksperimen kuasi

Lebih terperinci

Kelas Pratest Perlakuan Pascates

Kelas Pratest Perlakuan Pascates 26 BAB 3 METODE PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode eksperimen dapat diartikan sebagai metode yang mengujicobakan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia dan yang menjadi subjek penelitian adalah mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif yang mempunyai tujuan untuk menguji hipotesa dari data-data yang dikumpulkan sesuai teori

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimental Design (eksperimen semu) dimana metode penelitian eksperimen semu diartikan sebagai penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode eksperimental merupakan metode penelitian yang sistemis dan logis untuk menjawab permasalahan yang diajukan. Metode eksperimental ini

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. (Sugiyono, 2011 : 2) secara kuantitatif maupun kualitatif. (Arikunto, 2006: 10).

BAB 3 METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. (Sugiyono, 2011 : 2) secara kuantitatif maupun kualitatif. (Arikunto, 2006: 10). 29 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. (Sugiyono, 2011 : 2) Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Darham 42, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006: 130).

BAB III METODE PENELITIAN. Darham 42, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006: 130). 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di SMA 1 Cicalengka yang beralamat di Jl. H. Darham 42, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung. 2. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan di dalam suatu penelitian untuk mencapai suatu tujuan. Dalam melakukan penelitian, diperlukan metode

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode eksperimen semu

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode eksperimen semu BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode eksperimen semu (quasi eksperimental research) dengan tipe one group pretes-posttest design, dalam desain ini,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen kuasi dengan pretestposttest control group design. Penggunaan metode ini untuk membuktikan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini peneliti memilih metode eksperimen karena peneliti ingin menerapkan strategi critical incident dalam pembelajaran menulis teks

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. Bandung. Variabel bebas atau independent varabel dalam penelitian ini yaitu

BAB III DESAIN PENELITIAN. Bandung. Variabel bebas atau independent varabel dalam penelitian ini yaitu 50 BAB III DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengenai pengaruh model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (Berpikir Berpasangan Berbagi) terhadap hasil belajar siswa pada Kompeteni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas (SMA)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas (SMA) 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Rawalo Kabupaten Banyumas pada siswa kelas XI IPA semester genap tahun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian terhadap keefektifan media film pendek versi Eagle Awards memerlukan metode yang tepat untuk mencapai keberhasilan. Oleh sebab itu,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode penelitian eksperimen kuasi. Metode penelitian eksperimen kuasi dipilih untuk menguji efektivitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan model desain ekperimental semu atau istilah lainnya adalah Quasy Experimental Design, dengan desain penilitian ini peneliti

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan dalam mencapai

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan dalam mencapai BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan dalam mencapai suatu tujuan. Misalnya untuk menguji hipotesis dengan menggunakan metode serta alat tertentu.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. adalah metode eksperimen. Jenis penelitian eksperimen dalam penelitian ini

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. adalah metode eksperimen. Jenis penelitian eksperimen dalam penelitian ini 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan peneliti dalam melakukan penelitian ini adalah metode eksperimen. Jenis penelitian eksperimen dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen. Menurut Sugiyono (2010:107) Penelitian eksperimen diartikan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen. Menurut Sugiyono (2010:107) Penelitian eksperimen diartikan 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan metode penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010:107) Penelitian eksperimen diartikan sebagai metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) kuantitatif yang dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen, yaitu prosedur untuk menyelidiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah data yang dapat membantu untuk membahas masalah dalam suatu penelitian tersebut.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian eksperimen kuasi untuk mengkaji pengaruh model Cooperative Learning tipe Jigsaw terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Angkasa Lanud Hussein Sastranegara Bandung. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif karena analisis data bersifat statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di sekolah islam swasta yaitu Pesantren Persatuan Islam 31 Banjaran-Bandung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian diartikan sebagai suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk menentukan cara yang digunakan untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk menentukan cara yang digunakan untuk menjawab pertanyaan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan pedoman dalam proses penelitian yang akan berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam penelitian. Desain penelitian digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Sugiyono (2009, hlm.80) mengemukakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuasi. Penelitian eksperimen merupakan salah satu jenis penelitian kuantitatif yang sangat kuat mengukur hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, yakni metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, yakni metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, yakni metode yang sistematis dan logis untuk membuktikan suatu hipotesis. Hipotesis merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pada penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang menggunakan data yang dikualifikasikan/dikelompokkan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka suatu penelitian memerlukan suatu metode penelitian. Sugiyono (2008:5) mengemukakan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Karanganyar yang beralamat di Jl. R. W. Monginsidi Karanganyar. Alasan dipilihnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian bertujuan untuk mengetahui atau memperoleh gambaran atas suatu gejala setelah mendapatkan perlakuaan (Kosasih dan Wawan, 2012: 195). Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berbeda dengan metode eksperimen. Metode kuasi eksperimen ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. berbeda dengan metode eksperimen. Metode kuasi eksperimen ini merupakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen atau eksperimen semu (Arikunto, 003:7). Metode penelitian kuasi eksperimen berbeda dengan metode eksperimen.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek Populasi/ Sampel, dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Cimahi, yang beralamat di Jl. Kamarung No. 69 Km 1,5 Cimahi Utara,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam pelaksanaanya, penulis membuat dua kelompok yang pertama yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam pelaksanaanya, penulis membuat dua kelompok yang pertama yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2007:1) metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam pelaksanaanya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Kelompok kontrol diperlukan untuk melihat sejauh mana peningkatan berpikir kritis dengan pembelajaran menggunakan multimedia animasi, yang selanjutnya dibandingkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian survey verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa : Penelitian survey yaitu suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada metodologi penelitian ini akan dijelaskan tentang metode penelitian, teknik penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, instrumen penelitian, instrumen

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Persada Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Persada Bandar III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Persada Bandar Lampung, Tahun Ajaran 2012-2013 yang berjumlah 128 siswa dan tersebar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1 Ajibarang kabupaten Banyumas pada semester genap bulan April tahun ajaran 2011/2012.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai: Suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian, sedangkan penelitian itu sendiri diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan multimedia model tutorial lebih baik dibandingkan dengan pemakaian tools pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Eksperimental, merupakan metode untuk memperoleh data yang akurat dari data yang akan diteliti,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rangkaian sistematis dari penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan rancangan penelitian menjadi dua kelompok yaitu, pre experimental design (eksperimen yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian, yaitu suatu cara yang digunakan untuk memperoleh kelengkapan data-data yang diperlukan bagi usaha pemecahan masalah yang diteliti dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan berkomunikasi siswa dilihat dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode B A B I I I. M e t o d o l o g i P e n e l i t i a n 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (kuasi). Penelitian eksperimen merupakan salah satu jenis penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian yaitu metode eksperimen semu (Quasi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4

III. METODOLOGI PENELITIAN. siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4 23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200 siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen (kuasi eksperimen), karena penelitian ini membandingkan dua kelas yaitu kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini bentuk pendekatan penelitian yang digunakan oleh penulis adalah pendekatan penelitian kuantitatif, karena data yang digunakan bersifat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Bandarlampung tahun pelajaran

Lebih terperinci