BAB III GAMBARAN UMUM DAFTAR EFEK SYARIAH (DES) diterbitkannya Reksa Dana Syariah oleh PT. Danareksa Investment

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III GAMBARAN UMUM DAFTAR EFEK SYARIAH (DES) diterbitkannya Reksa Dana Syariah oleh PT. Danareksa Investment"

Transkripsi

1 BAB III GAMBARAN UMUM DAFTAR EFEK SYARIAH (DES) A. Sejarah Daftar Efek Syariah (DES) Sejarah Pasar Modal Syariah di Indonesia dimulai dengan diterbitkannya Reksa Dana Syariah oleh PT. Danareksa Investment Management pada 3 Juli Selanjutnya, Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta) berkerjasama dengan PT. Danareksa Investment Management meluncurkan Jakarta Islamic Index pada tanggal 3 Juli 2000 yang bertujuan untuk memandu investor yang ingin menginvestasikan dananya secara syariah. Dengan hadirnya indeks tersebut, maka para pemodal telah disediakan saham-saham yang dapat dijadikan sarana berinvestasi sesuai dengan prinsip syariah. Pada tanggal 18 April 2001, untuk pertama kali Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) mengeluarkan fatwa yang berkaitan langsung dengan pasar modal, yaitu Fatwa Nomor 20/DSN- MUI/IV/2001 tentang Pedoman Pelaksanan Investasi Untuk Reksa Dana Syariah. Selanjutnya, instrumen investasi syariah di pasar modal terus bertambah dengan kehadiran Obligasi Syariah PT. Indosat Tbk pada awal September Instrumen ini merupakan Obligasi Syariah pertama dan akad yang digunakan adalah akad mudharabah. Sejarah Pasar Modal Syariah juga dapat ditelusuri dari perkembangan institusional yang terlibat dalam pengaturan Pasar Modal Syariah tersebut. 55

2 56 Perkembangan tersebut dimulai dari MoU antara Bapepam dan DSN-MUI pada tanggal 14 Maret MoU menunjukkan adanya kesepahaman antara Bapepam dan DSN-MUI untuk mengembangkan pasar modal berbasis syariah di Indonesia. Dari sisi kelembagaan Bapepam-LK, perkembangan Pasar Modal Syariah ditandai dengan pembentukan Tim Pengembangan Pasar Modal Syariah pada tahun Selanjutnya, pada tahun 2004 pengembangan Pasar Modal Syariah masuk dalam struktur organisasi Bapepam dan LK, dan dilaksanakan oleh unit setingkat eselon IV yang secara khusus mempunyai tugas dan fungsi mengembangkan pasar modal syariah. Sejalan dengan perkembangan industri yang ada, pada tahun 2006 unit eselon IV yang ada sebelumnya ditingkatkan menjadi unit setingkat eselon III. Pada tanggal 23 Nopember 2006, Bapepam-LK menerbitkan paket Peraturan Bapepam dan LK terkait Pasar Modal Syariah. Paket peraturan tersebut yaitu Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.A13 tentang Penerbitan Efek Syariah dan Nomor IX.A.14 tentang Akad-Akad yang Digunakan dalam Penerbitan Efek Syariah di Pasar Modal. Selanjutnya, pada tanggal 31 Agustus 2007 Bapepam-LK menerbitkan Peraturan Bapepam dan LK Nomor II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah (DES) dan diikuti dengan peluncuran Daftar Efek Syariah (DES) pertama kali oleh Bapepam dan LK pada tanggal 12 September 2007.

3 57 Perkembangan Pasar Modal Syariah mencapai tonggak sejarah baru dengan disahkannya UU Nomor 19 tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada tanggal 7 Mei Undang-undang ini diperlukan sebagai landasan hukum untuk penerbitan surat berharga syariah negara atau sukuk negara. Pada tanggal 26 Agustus 2008 untuk pertama kalinya Pemerintah Indonesia menerbitkan SBSN seri IFR0001 dan IFR0002. Pada tanggal 30 Juni 2009, Bapepam-LK telah melakukan penyempurnaan terhadap Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah dan II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah (DES). 1 B. Kriteria Perusahaan dalam Daftar Efek Syariah (DES) Berdasarkan peraturan Bapepam-LK No. IX.A.13 kriteria perusahaan penerbit efek syariah adalah sebagai berikut: 1. Tidak mengandung perjudian 2. Tidak mengandung perdagangan yang dilarang menurut syariah, seperti perdagangan yang tidak disertai dengan penyerahan barang/jasa dan perdagangan dengan penawaran atau permintaan palsu. 3. Bukan merupakan perusahaan jasa keuangan ribawi, seperti bank berbasis bunga dan perusahaan pembiayaan berbasis bunga. 1 diakses pada 16 Maret 2015

4 58 4. Bukan perusahaan di bidang jual beli risiko yang mengandung unsur ketidakpastian (gharar) dan judi (maisir) sepertihalnya asuransi konvensional. 5. Tidak memproduksi, mendistribusikan, memperdagangkan atau menyediakan barag atau jasa yang haram zatnya, barang atau jasa haram bukan karena zatnya yang ditetapkan oleh DSN-MUI; atau melakukan transaksi yang mengandung unsur suap (risywah) Selain kegiatan usaha harus memenuhi kriteria di atas, perusahaan tersebut juga harus memenuhi rasio-rasio keuangan antara lain: 1. Total utang yang berbasis bunga dibandingkan dengan total ekuitas tidak lebih dari 82%. 2. Total pendapatan bunga dan pendapatan tidak halal lainnya dibandingkan dengan total pendapatan usaha (revenue) dan pendapatan lain-lain tidak lebih dari 10%. 2 C. Deskripsi Perusahaan Sampel Penelitian 1. PT AKR Corporindo Tbk PT AKR Corporindo Tbk, didirikan pada 28 November 1977 di Surabaya dengan nama PT Aneka Kimia Raya. Kemudian pada 23 September 2004 berubah nama menjadi PT AKR Corporindo Tbk. Saat ini PT AKR Corporindo Tbk dikenal sebagai perusahaan penyedia jasa logistik, supply chain, dan infrastruktur terkemuka di Indonesia. PT AKR 2 Taufik Hidayat, Buku Pintar Investasi Syariah, (Jakarta: Mediakita, 2011), h. 79.

5 59 Corporindo Tbk melakukan Penawaran Umum Perdana pada tanggal 3 Oktober Hingga akhir Desember 2014 kepemilikan saham PT AKR Corporindo Tbk masing-masing adalah 59,18% PT Arthakencana Rayatama, dewan komisaris dan direksi sebesar 0,52% dan publik sebesar 40,30% PT Astra International Tbk Sejarah PT Astra International Tbk berawal pada tahun 1957 di Jakarta. Astra memulai bisnisnya sebagai sebuah perusahaan perdagangan umum dengan nama PT Astra International Inc. Pada tahun 1990, dilakukan perubahan nama menjadi PT Astra International Tbk. Saat ini PT Astra International Tbk dikenal sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang otomotif, jasa keuangan serta alat berat dan pertambangan. 5 Hingga akhir Desember 2014 kepemilikan saham PT Astra International Tbk adalah 50,11 % Jardine Cycle & Carriage Ltd., Dewan Komisaris dan publik sebesar 49,89% PT Alam Sutera Realty Tbk Perusahaan didirikan pada tanggal 3 November 1993 dengan nama PT Adhihutama Manunggal, berubah menjadi PT Alam Sutera Realty pada tanggal 19 September PT Alam Sutera Realty Tbk bergerak dalam bidang pembangunan dan pengelolaan perumahan. Pada tanggal 18 Desember 2007, Perusahaan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek 3 Laporan Tahunan PT AKR Corporindo Tbk Tahun 2014, h Ibid., h Laporan Tahunan PT Astra International Tbk Tahun 2014, h Ibid., h. 11.

6 60 Indonesia. 7 Hingga akhir Desember 2014 kepemilikan saham PT Alam Sutera Realty Tbk masing-masing adalah 26,27% PT Manunggal Prime Development, 25,21% PT Tangerang Fajar Industrial Estate dan publik sebesar 48,52% PT Bumi Serpong Damai Tbk PT Bumi Serpong Damai Tbk berdiri pada tanggal 16 Januari Bidang usaha yang digeluti PT Bumi Serpong Damai Tbk adalah properti. Pada tahun 2008, perusahaan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan kode BSDE. 9 Hingga akhir Desember 2014 kepemilikan saham PT Bumi Serpong Damai Tbk masing-masing adalah 26,45% PT Paraga Artamida, 26,35% PT Ekacentra Usahamaju dan publik sebesar 47,42% PT Indospring Tbk PT Indospring Tbk adalah sebuah perusahaan industri yang memproduksi pegas untuk kendaraan. PT Indospring Tbk didirikan pada 5 Mei 1978 dan melakukan Penawaran Umum Perdana pada bulan Agustus Hingga akhir Desember 2014 kepemilikan saham PT Indospring Tbk masing-masing adalah 88,11% PT Indoprima Gemilang, 11,89% saham dimiliki oleh publik Laporan Tahunan PT Alam Sutera Realty Tbk Tahun 2014, h Ibid., h Laporan Tahunan PT Bumi Serpong Damai Tbk Tahun 2014, h Ibid., h Laporan Tahunan PT Indospring Tbk Tahun 2014, h Ibid., h. 5.

7 61 6. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk memproduksi semen dan saat ini memiliki beberapa anak perusahaan yang memroduksi beton siappakai (ready-mix concrete/rmc) serta mengelola tambang agregat dan trass. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk didirikan pada tanggal 16 Januari 1985, sebagai hasil penggabungan enam perusahaan semen yang pada saat itu memiliki delapan pabrik. Kemudian pada 5 Desember 1989 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk melakukan Penawaran Umum Perdana. 13 Hingga akhir Desember 2014 kepemilikan saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk masing-masing adalah 51,00% Birchwood Omnia Ltd, 13,03% PT Mekar Perkasa dan publik sebesar 35,97% PT Lippo Karawaci Tbk PT Lippo Karawaci Tbk adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang properti, healthcare, commercial dan asset management. PT Lippo Karawaci Tbk didirikan pada Oktober 1990 dengan nama PT Tunggal Reksakencana dan melakukan Penawaran Umum Perdana pada bulan Agustus Hingga akhir Desember 2014 kepemilikan saham PT Lippo Karawaci Tbk masing-masing adalah 15,93% Pacifc Asia Holding Ltd dan publik sebesar 84,07% Laporan Tahunan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Tahun 2014, h Ibid., h Laporan Tahunan PT Lippo Karawaci Tbk Tahun 2014, h Ibid, h. 30.

8 62 8. PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk Didirikan tahun 1962 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk adalah salah satu perusahaan publik produk konsumen berbasis kelapa sawit. Aktivitas utama Perseroan dimulai dari penanaman dan pemanenan pohon kelapa sawit, pengolahan tandan buah segar (TBS) menjadi minyak sawit (CPO) dan inti sawit (PK), serta pemrosesan CPO menjadi produk industri dan konsumen seperti minyak goreng, margarin dan shortening. 17 Hingga akhir Desember 2014 kepemilikan saham PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk masing-masing adalah 97,2% PT Purimas Sasmita dan publik sebesar 2,8% PT Semen Gresik (Persero) Tbk PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, sebelumnya bernama PT Semen Gresik (Persero) Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri semen. Diresmikan di Gresik pada tanggal 7 Agustus 1957 oleh Presiden RI pertama. Pada tanggal 8 Juli 1991 saham Semen Gresik tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (kini menjadi Bursa Efek Indonesia). 19 Hingga akhir Desember 2014 kepemilikan saham PT Semen Gresik (Persero) Tbk masing-masing adalah 51,01% Pemerintah RI dan publik sebesar 48,99%. 20 h Laporan Tahunan PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk Tahun 2014, 18 Ibid., h Laporan Tahunan PT Semen Gresik (Persero) Tbk Tahun 2014, h Ibid., h. 104.

9 PT Sona Topas Tourism Industry Tbk PT Sona Topas Tourism Industry Tbk didirikan pada tahun 1978 dengan nama PT Sona Tour. Perusahaan ini bergerak di bidang toko bebas bea dan biro perjalanan wisata. Perusahaan resmi tercatat sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 21 Juli Hingga akhir Desember 2014 kepemilikan saham PT Sona Topas Tourism Industry Tbk masing-masing adalah 45,00% DFS Group Limited, 34,67% PT Precise Pacific Realty, 10,79% Tahir, 0,01% dan publik sebesar 9,54% PT Unilever Indonesia Tbk Unilever didirikan dengan nama Lever s zeepfabrieken N.v. di daerah Angke, Jakarta pada tahun Kemudian nama perseroan diubah menjadi PT Unilever Indonesia pada tahun Bidang usaha PT Unilever Indonesia Tbk adalah produksi, pemasaran dan distribusi barangbarang konsumsi yang meliputi sabun, deterjen, margarin, makanan berinti susu, es krim, produk-produk kosmetik, minuman dengan bahan pokok teh dan minuman sari buah. 23 Hingga akhir Desember 2014 kepemilikan saham PT Unilever Indonesia Tbk masing-masing adalah 85,00% PT Unilever Indonesia Tbk dan publik sebesar 15,00% Laporan Tahunan PT Sona Topas Tourism Industry Tbk Tahun 2014, h Ibid., h Laporan Tahunan PT Unilever Indonesia Tbk Tahun 2014, h Ibid., h. 54.

10 64 D. Analisis Laporan Keuangan Perusahaan yang Terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) Tahun Berdasarkan data-data keuangan yang peneliti peroleh, hasil penggalian data yang berupa laba bersih, total aset, total hutang, total ekuitas, aktiva lancar dan hutang lancar yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan, maka hasil penghitungan laporan keuangan yang akan digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel-tabel berikut. 1. Perhitungan Profitabilitas Perusahaan yang Terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) Tahun Tabel 3.1 Perhitungan Profitabilitas Perusahaan yang Terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) Tahun No Kode Perusahaan Laba Bersih Total Aset ROA Laporan Keuangan Tahun AKRA ,49 2 ASII ,73 3 ASRI ,03 4 BSDE ,91 5 INDS ,57 6 INTP ,84 7 LPKR ,46 8 SMAR ,13 9 SMGR ,12 10 SONA ,72 11 UNVR ,73

11 65 Laporan Keuangan Tahun 2012 Laporan Keuangan Tahun 2013 Laporan Keuangan Tahun 2014 No Kode Perusahaan Laba Bersih Total Aset ROA 1 AKRA ,25 2 ASII ,48 3 ASRI ,11 4 BSDE ,83 5 INDS ,05 6 INTP ,93 7 LPKR ,32 8 SMAR ,25 9 SMGR ,54 10 SONA ,79 11 UNVR ,38 1 AKRA ,21 2 ASII ,42 3 ASRI ,17 4 BSDE ,87 5 INDS ,72 6 INTP ,84 7 LPKR ,09 8 SMAR ,86 9 SMGR ,39 10 SONA ,59 11 UNVR ,10 1 AKRA ,34 2 ASII ,37 3 ASRI ,95 4 BSDE ,20 5 INDS ,59 6 INTP ,26 7 LPKR ,30 8 SMAR ,93 9 SMGR ,24 10 SONA ,93 11 UNVR ,18

12 66 2. Perhitungan Leverage Perusahaan yang Terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) Tahun Laporan Keuangan Tahun 2011 No Tabel 3.2 Perhitungan Leverage Perusahaan yang Terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) Tahun Kode Perusahaan Total Hutang Ekuitas DER 1 AKRA ,32 2 ASII ,02 3 ASRI ,16 4 BSDE ,55 5 INDS ,80 6 INTP ,15 7 LPKR ,94 8 SMAR ,01 9 SMGR ,35 10 SONA ,56 11 UNVR ,85 1 AKRA ,80 Laporan Keuangan Tahun ASII ,03 3 ASRI ,31 4 BSDE ,59 5 INDS ,46 6 INTP ,17 7 LPKR ,17 8 SMAR ,82 9 SMGR ,46 10 SONA ,76 11 UNVR ,02

13 67 Laporan Keuangan Tahun 2013 No Kode Perusahaan Total Hutang Ekuitas DER 1 AKRA ,73 2 ASII ,02 3 ASRI ,71 4 BSDE ,68 5 INDS ,25 6 INTP ,16 7 LPKR ,21 8 SMAR ,83 9 SMGR ,41 10 SONA ,72 11 UNVR ,14 1 AKRA ,48 Laporan Keuangan Tahun ASII ,96 3 ASRI ,66 4 BSDE ,52 5 INDS ,25 6 INTP ,17 7 LPKR ,14 8 SMAR ,68 9 SMGR ,37 10 SONA ,66 11 UNVR ,11

14 68 3. Perhitungan Ukuran Perusahaan (Size) yang Terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) Tahun Tabel 3.3 Perhitungan Ukuran Perusahaan (Size) yang Terdaftar Laporan Keuangan Tahun 2011 di Daftar Efek Syariah (DES) Tahun No Kode Perusahaan Total Aset 1 AKRA ASII ASRI BSDE INDS INTP LPKR SMAR SMGR SONA UNVR AKRA Laporan Keuangan Tahun ASII ASRI BSDE INDS INTP LPKR SMAR SMGR SONA UNVR

15 69 Laporan Keuangan Tahun 2013 No Kode Perusahaan Total Aset 1 AKRA ASII ASRI BSDE INDS INTP LPKR SMAR SMGR SONA UNVR AKRA Laporan Keuangan Tahun ASII ASRI BSDE INDS INTP LPKR SMAR SMGR SONA UNVR

16 70 4. Perhitungan Likuiditas Perusahaan yang Terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) Tahun Laporan Keuangan Tahun 2011 No Tabel 3.4 Perhitungan Likuiditas Perusahaan yang Terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) Tahun Kode Perusahaan Aktiva Lancar Hutang Lancar CR 1 AKRA ,36 2 ASII ,36 3 ASRI ,98 4 BSDE ,96 5 INDS ,40 6 INTP ,99 7 LPKR ,04 8 SMAR ,86 9 SMGR ,65 10 SONA ,50 11 UNVR ,68 1 AKRA ,44 Laporan Keuangan Tahun ASII ,40 3 ASRI ,23 4 BSDE ,90 5 INDS ,33 6 INTP ,03 7 LPKR ,60 8 SMAR ,10 9 SMGR ,71 10 SONA ,32 11 UNVR ,67

17 71 No Kode Perusahaan Aktiva Lancar Hutang Lancar CR 1 AKRA ,17 Laporan Keuangan Tahun ASII ,24 3 ASRI ,75 4 BSDE ,67 5 INDS ,86 6 INTP ,15 7 LPKR ,96 8 SMAR ,05 9 SMGR ,88 10 SONA ,74 11 UNVR ,70 1 AKRA ,09 2 ASII ,32 Laporan Keuangan Tahun ASRI ,14 4 BSDE ,18 5 INDS ,91 6 INTP ,93 7 LPKR ,23 8 SMAR ,08 9 SMGR ,21 10 SONA ,20 11 UNVR ,71

18 72 E. Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan yang Terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) Tahun Berdasarkan surat pengantar penyampaian laporan keuangan perusahaan yang peneliti peroleh, hasil penggalian data yang berupa jumlah hari kalender penyampaian laporan keuangan perusahaan (Time), adalah sebagai berikut. Tabel 3.5 Perhitungan Jumlah Hari Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan Laporan Keuangan Tahun 2011 yang Terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) Tahun No Kode Perusahaan Tanggal Penyampaian Laporan Keuangan Time (Hari) 1 AKRA 26 Maret ASII 27 Februari ASRI 12 Maret BSDE 15 Maret INDS 29 Maret INTP 22 Maret LPKR 21 Maret SMAR 16 Maret SMGR 28 Maret SONA 29 Maret UNVR 30 Maret Laporan Keuangan Tahun AKRA 25 Maret ASII 28 Februari ASRI 13 Maret BSDE 21 Maret INDS 28 Maret INTP 11 Maret LPKR 27 Maret

19 73 8 SMAR 27 Maret SMGR 26 Maret SONA 27 Maret UNVR 26 Maret AKRA 26 Maret Laporan Keuangan Tahun ASII 28 Februari ASRI 28 Maret BSDE 19 Maret INDS 28 Maret INTP 17 Maret LPKR 20 Maret SMAR 27 Maret SMGR 21 Maret SONA 27 Maret UNVR 26 Maret AKRA 19 Maret ASII 26 Februari Laporan Keuangan Tahun ASRI 30 Maret BSDE 17 Maret INDS 31 Maret INTP 18 Maret LPKR 27 Maret SMAR 27 Maret SMGR 25 Maret SONA 30 Maret UNVR 27 Maret

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 1. Sejarah Pasar Modal Syariah di Indonesia. diterbitkannya Reksa Dana Syariah oleh PT. Danareksa Investment

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 1. Sejarah Pasar Modal Syariah di Indonesia. diterbitkannya Reksa Dana Syariah oleh PT. Danareksa Investment BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Pasar Modal Syariah 1. Sejarah Pasar Modal Syariah di Indonesia Sejarah Pasar Modal Syariah di Indonesia dimulai dengan diterbitkannya Reksa Dana Syariah oleh

Lebih terperinci

BAB II PASAR MODAL SYARIAH DAN PROSES SCREENING DES

BAB II PASAR MODAL SYARIAH DAN PROSES SCREENING DES 20 BAB II PASAR MODAL SYARIAH DAN PROSES SCREENING DES A. Pasar Modal Syariah 1. Pengertian Pasar Modal Syariah Definisi pasar modal sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UUPM)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini,

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini, BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini, diukur dengan menggunakan rasio Sharpe yaitu diukur dengan cara membandingkan antara premi risiko

Lebih terperinci

BAB III KEPUTUSAN KETUA BAPEPAM DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-314/BL/2007 TENTANG KRITERIA DAN PENERBITAN DAFTAR EFEK SYARIAH

BAB III KEPUTUSAN KETUA BAPEPAM DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-314/BL/2007 TENTANG KRITERIA DAN PENERBITAN DAFTAR EFEK SYARIAH BAB III KEPUTUSAN KETUA BAPEPAM DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-314/BL/2007 TENTANG KRITERIA DAN PENERBITAN DAFTAR EFEK SYARIAH A. Bapepam dan Lembaga Keuangan 1. Sejarah penggabungan Bapepam dan Lembaga

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-208/BL/2012 TENTANG KRITERIA DAN

Lebih terperinci

Sistem Keuangan di Indonesia setelah UU No. 21/ 2011, terdiri dari:

Sistem Keuangan di Indonesia setelah UU No. 21/ 2011, terdiri dari: SISTEM KEUANGAN Sistem keuangan pada prinsipnya adalah kumpulan pasar, institusi, peraturan, teknik dan carabagaimana surat berharga diperdagangkan, tingkat bunga ditentukan, jasa-jasa keuangan dihasilkan

Lebih terperinci

INVESTASI DI PASAR MODAL SYARIAH

INVESTASI DI PASAR MODAL SYARIAH INVESTASI DI PASAR MODAL SYARIAH Mengapa Perlu Berinvestasi? PASAR MODAL Pasar Modal adalah mekanisme transaksi jual beli efek antara penjual dan pembeli (individu, korporasi, pemerintah) Pasar perdana

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. yang menghitung indeks harga rata rata saham untuk jenis saham saham yang

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. yang menghitung indeks harga rata rata saham untuk jenis saham saham yang 12 BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Jakarta Islamic Indeks Jakarta Islamic Index adalah salah satu indeks saham yang ada di Indonesia yang menghitung indeks harga rata rata saham untuk

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 8 BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 2.1. Indeks Saham Indeks harga saham adalah indikator atau cerminan pergerakan harga saham. Indeks merupakan salah satu pedoman bagi investor untuk melakukan investasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal syariah. Masalah asymmetric information yang dihadapi oleh industri

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal syariah. Masalah asymmetric information yang dihadapi oleh industri BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk beragama Islam terbesar di dunia. Potensi ini seharusnya bisa menjadi pasar yang besar bagi industri perbankan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Pada penelitian ini yang dijadikan sebagai obyek adalah Jakarta Islamic Indeks yang listing di BEI. Jakarta Islamic Index (JII) adalah index

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Supriyadi, Pasar Modal Syariah di Indonesia (Menggagas Pasar Modal Syariah dari Aspek Praktik), Kudus, STAIN Kudus, 2009, hlm. 30.

BAB I PENDAHULUAN. Supriyadi, Pasar Modal Syariah di Indonesia (Menggagas Pasar Modal Syariah dari Aspek Praktik), Kudus, STAIN Kudus, 2009, hlm. 30. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal menurut Dewan Syariah Nasional adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Objek Penelitian 1. Pasar Modal Syariah Pasar modal syariah adalah pasar modal yang menerapkan prinsip prinsip syariah, yaitu larangan terhadap setiap transaksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan akhir yang ingin dicapai oleh perusahaan yaitu untuk memperoleh profit atau laba yang maksimal. Sehingga dalam laporan keuangan, profitabilitas merupakan ukuran

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. dengan yang digunakan untuk menghitung IHSG yaitu berdasarkan indeks yang

BAB IV PEMBAHASAN. dengan yang digunakan untuk menghitung IHSG yaitu berdasarkan indeks yang BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian JII (Jakarta Islamic Indeks) pertama kali diluncurkan oleh BEI (pada saat itu masih bernama Bursa Efek Jakarta) bekerjasama dengan PT Danareksa Investment

Lebih terperinci

FATWA DSN-MUI NOMOR 40/DSN-MUI/X/2003 TENTANG PASAR MODAL SYARIAH DAN PENERAPAN UMUM DIBIDANG PASAR MODAL

FATWA DSN-MUI NOMOR 40/DSN-MUI/X/2003 TENTANG PASAR MODAL SYARIAH DAN PENERAPAN UMUM DIBIDANG PASAR MODAL BAB III FATWA DSN-MUI NOMOR 40/DSN-MUI/X/2003 TENTANG PASAR MODAL SYARIAH DAN PENERAPAN UMUM DIBIDANG PASAR MODAL A. Peran dan Kewenangan Dewan Syari ah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) Pada

Lebih terperinci

SOSIALISASI. POJK Nomor 35/POJK.04/2017 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah. Jakarta, 2017

SOSIALISASI. POJK Nomor 35/POJK.04/2017 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah. Jakarta, 2017 SOSIALISASI POJK Nomor 35/POJK.04/2017 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah Jakarta, 2017 Direktorat Pasar Modal Syariah Otoritas Jasa Keuangan PRESS CONFERECE 1 AGENDA Latar Belakang, Tujuan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pasar modal merupakan wadah bagi pemilik modal (investor) untuk melakukan investasi dan salah satu alternatif untuk melakukan pembiayaan. Pasar modal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investasi pasar modal yang dikenal saat ini cukup beragam diantaranya saham,

BAB I PENDAHULUAN. investasi pasar modal yang dikenal saat ini cukup beragam diantaranya saham, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia pasar modal di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Hal ini didukung oleh infrastruktur yang memudahkan investor dalam bertransaksi seperti

Lebih terperinci

BAB IV SCREENING DES DI PT. BETONJAYA MANUNGGAL TBK. A. Analisis Implementasi Screening DES di PT. Betonjaya Manunggal Tbk

BAB IV SCREENING DES DI PT. BETONJAYA MANUNGGAL TBK. A. Analisis Implementasi Screening DES di PT. Betonjaya Manunggal Tbk 50 BAB IV SCREENING DES DI PT. BETONJAYA MANUNGGAL TBK A. Analisis Implementasi Screening DES di PT. Betonjaya Manunggal Tbk DES merupakan kumpulan efek yang tidak bertentangan dengan prinsipprinsip syariah

Lebih terperinci

-2- a. memperluas cakupan pihak yang wajib menggunakan Daftar Efek Syariah yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan; b. memperluas cakupan jenis Ef

-2- a. memperluas cakupan pihak yang wajib menggunakan Daftar Efek Syariah yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan; b. memperluas cakupan jenis Ef TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I KEUANGAN OJK. Efek. Syariah. Kriteria. Penerbitan. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 137) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dana dari masyarakat pemodal (investor). Kedua, pasar modal menjadi

BAB I PENDAHULUAN. dana dari masyarakat pemodal (investor). Kedua, pasar modal menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal pada hakekatnya adalah pasar yang tidak berbeda jauh dengan pasar tradisional yang selama ini kita kenal, dimana ada pedagang, pembeli, dan juga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) merupakan indeks saham yang mencerminkan keseluruhan saham syariah yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI),

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Jakarta Islamic Index (JII) pertama kali diluncurkan pada tanggal 3 Juli 2000 yang merupakan bentuk kerjasama antara

Lebih terperinci

BAB III PRAKTIK JUAL BELI SAHAM SYARIAH DI IDX (INDONESIA STOCK EXCHANGE) 1. Sejarah Singkat Bedirinya PT. Bursa Efek Surabaya.

BAB III PRAKTIK JUAL BELI SAHAM SYARIAH DI IDX (INDONESIA STOCK EXCHANGE) 1. Sejarah Singkat Bedirinya PT. Bursa Efek Surabaya. BAB III PRAKTIK JUAL BELI SAHAM SYARIAH DI IDX (INDONESIA STOCK EXCHANGE) A. Gambaran Umum PT Bursa Efek Surabaya. 1. Sejarah Singkat Bedirinya PT. Bursa Efek Surabaya. Pembentukan Bursa Efek Surabaya

Lebih terperinci

BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Industri Syariah Sejarah perkembangan industri keuangan syariah yang meliputi perbankan, asuransi dan pasar modal pada dasarnya merupakan suatu proses sejarah

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-181/BL/2009 TENTANG PENERBITAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Gajayana No. 50 Malang Penelitian ini meneliti indeks saham Jakarta

BAB III METODE PENELITIAN. Gajayana No. 50 Malang Penelitian ini meneliti indeks saham Jakarta BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang Jalan Gajayana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Umum Objek Penelitian 1. Sejarah singkat Pasar Modal Syariah Sejarah Pasar Modal Syari ah di Indonesia dimulai dengan diterbitkannya Reksa Dana Syari ah oleh PT Danareksa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat hutang (obligasi),

BAB I PENDAHULUAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat hutang (obligasi), BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis saat ini semakin memudahkan para pelaku usaha untuk mengembangkan usahanya terlebih bagi perusahaan yang telah go public. Dalam upaya

Lebih terperinci

1.2 Latar Belakang Penelitian

1.2 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan terhadap Obyek Studi Pada tanggal 3 Juli 2000, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja sama dengan PT Danareksa Investment Management (DIM) meluncurkan indeks saham yang dibuat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara

III. METODE PENELITIAN. yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara sistematis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan keuntungan di masa mendatang. Seorang investor harus mampu

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan keuntungan di masa mendatang. Seorang investor harus mampu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi merupakan salah satu alternatif untuk menanamkan modal demi mendapatkan keuntungan di masa mendatang. Seorang investor harus mampu menilai suatu investasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang berlandaskan prinsip syariah demi menarik perhatian masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang berlandaskan prinsip syariah demi menarik perhatian masyarakat, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai negara yang masyarakatnya mayoritas beragama Islam, menginspirasi berbagai Lembaga Keuangan untuk menerapkan dan menggunakan sistem ekonomi yang

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. goal programming dan lexicographic goal programming pada empat saham yang

BAB III PEMBAHASAN. goal programming dan lexicographic goal programming pada empat saham yang BAB III PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas pembentukan portofolio menggunakan metode goal programming dan lexicographic goal programming pada empat saham yang akan dipilih menjadi kandidat portofolio

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN 2.1. Deskripsi Berbagai Indeks Saham Indeks harga saham adalah suatu indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham. Indeks berfungsi sebagai indikator trend pasar,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penting sebagai media investasi dan wadah penyediaan modal bagi perusahaan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. penting sebagai media investasi dan wadah penyediaan modal bagi perusahaan untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Keberadaan pasar modal dalam aktifitas perekonomian sebuah negara sangat penting sebagai media investasi dan wadah penyediaan modal bagi perusahaan untuk membesarkan

Lebih terperinci

Nama Perusahaan : Nama Pemberi Tanggapan : No. Tlp/Ext. : OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR / POJK.04/2017 TENTANG KRITERIA DAFTAR EFEK SYARIAH

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dana, untuk memperjual belikan surat-surat berharga yang kegiatannya dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. dana, untuk memperjual belikan surat-surat berharga yang kegiatannya dilakukan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan suatu tempat bagi pihak yang memiliki kelebihan dana, untuk memperjual belikan surat-surat berharga yang kegiatannya dilakukan oleh bursa efek.

Lebih terperinci

PRODUK DAN REGULASI PASAR MODAL SYARIAH. Training of Trainer Modul

PRODUK DAN REGULASI PASAR MODAL SYARIAH. Training of Trainer Modul PRODUK DAN REGULASI PASAR MODAL SYARIAH Training of Trainer Modul Regulasi di Pasar Modal Syariah 2 Undang-Undang No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dana bagi investor serta menambah pilihan investasi, yang dapat juga diartikan

BAB I PENDAHULUAN. dana bagi investor serta menambah pilihan investasi, yang dapat juga diartikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perkonomian suatu Negara diukur dengan berbagai cara salah satunya mengetahui tingkat perkembangan dunia pasar modal. Pasar modal merupakan suatu

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2014 TENTANG PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG NOMOR /POJK.04/2017 TENTANG KRITERIA DAFTAR EFEK SYARIAH

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG NOMOR /POJK.04/2017 TENTANG KRITERIA DAFTAR EFEK SYARIAH OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2017 TENTANG KRITERIA DAFTAR EFEK SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari disiplin ilmu lainnya. Ilmu ekonomi memberikan pelajaran tentang

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari disiplin ilmu lainnya. Ilmu ekonomi memberikan pelajaran tentang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu ekonomi adalah ilmu tentang perilaku, etika, dan moral yang tidak bisa dipisahkan dari disiplin ilmu lainnya. Ilmu ekonomi memberikan pelajaran tentang nilai-nilai

Lebih terperinci

- 1 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 35 /POJK.04/2017 TENTANG KRITERIA DAN PENERBITAN DAFTAR EFEK SYARIAH

- 1 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 35 /POJK.04/2017 TENTANG KRITERIA DAN PENERBITAN DAFTAR EFEK SYARIAH - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 35 /POJK.04/2017 TENTANG KRITERIA DAN PENERBITAN DAFTAR EFEK SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang akan datang. Salah satu pilihan bagi para investor tersebut adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang akan datang. Salah satu pilihan bagi para investor tersebut adalah dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman modern seperti saat ini, banyak sekali pilihan bagi para investor untuk menginvestaikan uangnya dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa yang akan datang.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bursa Efek Indonesia (BEI), karena perusahaan yang akan diambil merupakan perusahaan yang telah go public

Lebih terperinci

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011 36 LAMPIRAN 1 Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011 No. Nama Emiten Frekuensi Jumlah Kode Nama Perusahaan November 10 Januari 11 Februari Juli 11 Agustus 11 Januari 12 1. AALI Astra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan Komite Audit Pada Audit delay, E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 12.3, 2015, hal. 482.

BAB I PENDAHULUAN. dan Komite Audit Pada Audit delay, E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 12.3, 2015, hal. 482. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan keuangan merupakan media informasi bagi pengguna untuk menilai kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia harus menyerahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan keahlian untuk mengelola investasinya. Menurut Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. dan keahlian untuk mengelola investasinya. Menurut Undang-Undang Republik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Reksa Dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara Umum reksa dana syariah dan reksa dana konvesional tidak jauh

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara Umum reksa dana syariah dan reksa dana konvesional tidak jauh BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Pengertian Reksa Dana Syariah Secara Umum reksa dana syariah dan reksa dana konvesional tidak jauh berbeda, namun secara fundamental terdapat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. ingin memperoleh dana tambahan untuk operasional perusahaan serta

I. PENDAHULUAN. ingin memperoleh dana tambahan untuk operasional perusahaan serta I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal menjadi alternatif bagi investor yang ingin menanamkan modalnya dengan harapan mendapatkan keuntungan dan menjadi fasilitas bagi emiten yang ingin memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hak atau batil. Rasul SAW selalu menganjurkan kepada umatnya agar

BAB I PENDAHULUAN. hak atau batil. Rasul SAW selalu menganjurkan kepada umatnya agar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal memiliki peranan yang cukup penting karena pasar modal dapat dijadikan indikator keadaan perekonomian suatu negara. M elalui pasar modal,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana berinvestasi bagi masyarakat dalam instrument keuangan seperti

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana berinvestasi bagi masyarakat dalam instrument keuangan seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal sebagai sumber alternatif lain karena mempunyai peran sebagai sarana berinvestasi bagi masyarakat dalam instrument keuangan seperti saham, reksadana, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal Indonesia memiliki peran besar bagi perekonomian negara. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki kelebihan dana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang terus berada pada indeks LQ45 periode

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang terus berada pada indeks LQ45 periode BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Indeks LQ45 adalah perhitungan dari 45 saham, yang diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan. Selain penilaian atas likuiditas, seleksi atas sahamsaham

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP- 130 /BL/2006 TENTANG PENERBITAN

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai

Lebih terperinci

RD - Saham. REKSA DANA AAA Blue Chip Value. Fund. RD - Mixed

RD - Saham. REKSA DANA AAA Blue Chip Value. Fund. RD - Mixed Peraturan : X.N.1 CIMB Principal Asset Management, mor & mor & 3 - DANA PENSIUN BANK CIM 0 (11-11-2010) --0-96,997,046,480.77 0.00 79,521,848,751.86 0.00 RD - Syariah - REKSADANA AAA - - 964,370.99 1,695.41

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Saat ini jika berbicara mengenai investasi tentu kita akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Saat ini jika berbicara mengenai investasi tentu kita akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini jika berbicara mengenai investasi tentu kita akan membicarakan tentang ketidakpastian, risiko, dan keuntungan. Ada beberapa bentuk investasi yang dapat

Lebih terperinci

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham. Presented By : Slamet Hidayatulloh

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham. Presented By : Slamet Hidayatulloh Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham Pada Jakarta Islamic Index (JII) Presented By : Slamet Hidayatulloh BAB I ( LATAR BELAKANG, RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH )

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Konsep Pasar Modal Syariah Pasar modal adalah suatu bidang usaha perdagangan suratsurat berharga seperti saham, sertifikat saham dan obligasi. Pasar modal memberikan

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. aktif diperdagangkan hingga penelitian ini dilakukan.

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. aktif diperdagangkan hingga penelitian ini dilakukan. BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Objek penelitian dalam skripsi ini adalah reksa dana saham berbasis syariah yang aktif diperdagangkan hingga penelitian ini dilakukan. III.1.1

Lebih terperinci

2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG KRITERIA DAN PENERBITAN DAFTAR EFEK SYARIAH. BAB I KETENTUAN UMUM Pa

2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG KRITERIA DAN PENERBITAN DAFTAR EFEK SYARIAH. BAB I KETENTUAN UMUM Pa No.137, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Efek. Syariah. Kriteria. Penerbitan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6083) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Lebih terperinci

Fuji Nurdiani

Fuji Nurdiani ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) PERIODE DESEMBER 2015 MEI 2016 Fuji Nurdiani 131212069 PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam

Lebih terperinci

BAB 2 INDEKS KOMPAS 100. cerminan pergerakan harga saham. Indeks-indeks tersebut adalah (Idx, 2014) : 1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

BAB 2 INDEKS KOMPAS 100. cerminan pergerakan harga saham. Indeks-indeks tersebut adalah (Idx, 2014) : 1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BAB 2 INDEKS KOMPAS 100 2.1 Sejarah Bursa Indeks Kompas 100 Saat ini BEI memiliki 11 jenis indeks harga saham, yang secara terus menerus disebarluaskan melalui media cetak maupun elektronik. Indeks merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan. Hadirnya lembaga keuangan tidak lain untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan. Hadirnya lembaga keuangan tidak lain untuk memberikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian saat ini menuntut terbentuknya berbagai lembaga keuangan. Hadirnya lembaga keuangan tidak lain untuk memberikan fasilitas kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan juga mendatangkan manfaat bagi orang lain. Allah berfirman dalam surat

BAB I PENDAHULUAN. dan juga mendatangkan manfaat bagi orang lain. Allah berfirman dalam surat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Islam, investasi merupakan kegiatan muamalah yang sangat dianjurkan, karena dengan berinvestasi, harta yang dimiliki menjadi produktif dan juga mendatangkan

Lebih terperinci

Bab 2 GAMBARAN UMUM OBYEK. Saham-saham yang tercatat di BEJ dikelompokan kedalam 9 sektor menurut

Bab 2 GAMBARAN UMUM OBYEK. Saham-saham yang tercatat di BEJ dikelompokan kedalam 9 sektor menurut 4 Bab 2 GAMBARAN UMUM OBYEK 2.1 Pengenalan Saham Saham-saham yang tercatat di BEJ dikelompokan kedalam 9 sektor menurut klasifikasi industri yang telah ditetapkan BEJ yaitu JASICA (Jakarta Stock Exchange

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peluang kepada masyarakat untuk menerima return saham, sesuai dengan. karakteristik investasi yang dipilih sebelumnya.

BAB I PENDAHULUAN. peluang kepada masyarakat untuk menerima return saham, sesuai dengan. karakteristik investasi yang dipilih sebelumnya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu indikator penentu kemajuan perekonomian suatu negara, di karenakan pasar modal memiliki dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sektor ekonomi dan keuangan mengalami banyak perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sektor ekonomi dan keuangan mengalami banyak perkembangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor ekonomi dan keuangan mengalami banyak perkembangan untuk mencari model ekonomi yang lebih komprehensif.salah satu alternatif pilihan adalah mengembangkan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. Pasar Modal (UUPM), Reksadana mulai dikenal di Indonesia sejak diterbitkannya

IV. GAMBARAN UMUM. Pasar Modal (UUPM), Reksadana mulai dikenal di Indonesia sejak diterbitkannya 72 IV. GAMBARAN UMUM Seiring dengan diberlakukannya Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UUPM), Reksadana mulai dikenal di Indonesia sejak diterbitkannya Reksadana berbentuk Perseroan, yaitu

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dengan investasi syariah. Jakarta Islamic Index (JII) merupak an subset dari

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dengan investasi syariah. Jakarta Islamic Index (JII) merupak an subset dari BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Jakarta Islamic Index Jakarta Islamic Index (JII) merupakan indeks terakhir yang dikembangkan oleh BEJ yang bekerja sama dengan Danareksa Investment Management

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Dan Sumber Data Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah studi peristiwa (event study), dimana event study merupakan salah satu metode penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Sedangkan bagi para investor, pasar modal (capital

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Sedangkan bagi para investor, pasar modal (capital BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal di suatu negara seringkali dijadikan tolak ukur kemajuan perekonomian suatu negara. Sedangkan bagi para investor, pasar modal (capital market) merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Reksadana Syariah oleh PT. Danareksa Investment management pada 3. berkerjasama dengan PT. Danareksa investment

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Reksadana Syariah oleh PT. Danareksa Investment management pada 3. berkerjasama dengan PT. Danareksa investment BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Pasar Modal syariah Pasar modal syariah di Indonesia dimulai dengan diterbitkannya Reksadana Syariah oleh PT. Danareksa Investment

Lebih terperinci

Daftar Perusahaan Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia Tahun

Daftar Perusahaan Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia Tahun Lampiran 1 Daftar Perusahaan Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2012 No Emiten Kode Emiten Sektor Industri Tanggal Listing 1 PT. Astra Agro Lestari Tbk AALI Pertanian 09 Desember 1997 2 PT.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan, perdagangan, pengangkutan

BAB I PENDAHULUAN. pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan, perdagangan, pengangkutan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang tonggak perekonomiannya berada di beberapa sektor, yaitu industri pengolahan, pertanian, peternakan, kehutanan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saham didefinisikan sebagai tanda pernyataan atau kepemilikan seseorang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saham didefinisikan sebagai tanda pernyataan atau kepemilikan seseorang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saham didefinisikan sebagai tanda pernyataan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham berwujud selembar kertas yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan munculnya lembaga-lembaga keuangan yang. berbasis syariah. Kondisi ini menurut para akademisi dan praktisi

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan munculnya lembaga-lembaga keuangan yang. berbasis syariah. Kondisi ini menurut para akademisi dan praktisi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini terjadi kebangkitan kembali Sistem Ekonomi Islam, yang ditandai dengan munculnya lembaga-lembaga keuangan yang berbasis syariah. Kondisi ini menurut para akademisi

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Ketepatan waktu dalam pelaporan keuangan diatur dalam Undang Undang No.8 Tahun 1995, dimana mewajibkan semua perusahaan yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan usaha, perusahaan membutuhkan dana untuk menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan usaha, perusahaan membutuhkan dana untuk menjalankan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam menjalankan usaha, perusahaan membutuhkan dana untuk menjalankan operasinya. Sumber pembiayaan yang sering digunakan oleh perusahaan ada tiga macam, yaitu saham,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama dalam proses alokasi dana masyarakat. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin ketat. Perusahaan harus memiliki strategi yang tepat agar perusahaan tersebut dapat terus

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-undang Pasar Modal nomor 8 Tahun 1995 pasal 1, ayat (27):

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-undang Pasar Modal nomor 8 Tahun 1995 pasal 1, ayat (27): II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Reksadana Menurut Undang-undang Pasar Modal nomor 8 Tahun 1995 pasal 1, ayat (27): Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Bursa efek didirikan oleh perseroan yang telah mendapat izin dari

BAB IV HASIL PENELITIAN. Bursa efek didirikan oleh perseroan yang telah mendapat izin dari 74 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Umum Objek Penelitian 1. Bursa Efek Indonesia Bursa efek didirikan oleh perseroan yang telah mendapat izin dari Bapepam. Bursa efek adalah tempat bertemunya penjual

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI JII PERIODE

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI JII PERIODE PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI JII PERIODE 2003-2006 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek pengukuran kinerja perusahaan adalah melakukan analisis atas

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek pengukuran kinerja perusahaan adalah melakukan analisis atas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu aspek pengukuran kinerja perusahaan adalah melakukan analisis atas laporan keuangan. Dengan menganalisis laporan keuangan dapat diketahui kinerja

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perhitungan Koefisien Laba Tahun

Lampiran 1. Perhitungan Koefisien Laba Tahun Lampiran 1 Perhitungan Koefisien Laba Tahun 2011-2015 Koefisien Laba Tahun 2011 No Kode 2009 2010 2011 PERUBAHAN PERUBAHAN 2011-2010 2010-2009 MEAN STDEV CV I 1 AALI 2610218000 2964040000 3332932000 368892000

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada masa ini pembangunan nasional yang semakin meningkat menuntut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada masa ini pembangunan nasional yang semakin meningkat menuntut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada masa ini pembangunan nasional yang semakin meningkat menuntut adanya suatu industri sektor perekonomian yang sehat, tangguh, dan berperan. Mengingat

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.266, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. OJK. Pasar Modal. Prinsip Syariah. Penerapan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5755). PERATURAN OTORITAS JASA

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v i DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 8 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nominal (mata uang) serta dapat diperjual-belikan. Sedangkan menurut Dyah

BAB I PENDAHULUAN. nominal (mata uang) serta dapat diperjual-belikan. Sedangkan menurut Dyah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu bentuk investasi modal yang paling banyak diminati oleh para investor saat ini adalah saham. Menurut Kusnadi,dkk (2002:92) saham merupakan suatu sertifikat

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran : Fatwa Dewan Syariah Nasional NO: 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk Reksa Dana Syariah.

LAMPIRAN. Lampiran : Fatwa Dewan Syariah Nasional NO: 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk Reksa Dana Syariah. LAMPIRAN Lampiran : Fatwa Dewan Syariah Nasional NO: 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk Reksa Dana Syariah. FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 20/DSN-MUI/IV/2001 Tentang PEDOMAN

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN Menimbang SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP- 314/BL/2007 TENTANG

Lebih terperinci

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis of Accounting http://repository.ekuitas.ac.id Banking Accounting 2015-12-11 Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai Arumsarri, Yoshe STIE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu suatu sistem ekonomi yang berlandaskan Al-Quran dan Al-Hadits beberapa

BAB I PENDAHULUAN. yaitu suatu sistem ekonomi yang berlandaskan Al-Quran dan Al-Hadits beberapa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dan perkembangan sistem ekonomi berbasis syariah (Islam) yaitu suatu sistem ekonomi yang berlandaskan Al-Quran dan Al-Hadits beberapa tahun terakhir

Lebih terperinci

Pokok Bahasan 10/1/2011. Pengertian Pasar Modal Pasar Perdana Pasar Sekunder. Lecture Note:

Pokok Bahasan 10/1/2011. Pengertian Pasar Modal Pasar Perdana Pasar Sekunder. Lecture Note: Pokok Bahasan Lecture Note: Pengertian Pasar Modal Pasar Perdana Pasar Sekunder Instrumen Pasar Modal Saham Obligasi Reksadana Sekuritas Derivatif: Right issue, waran, opsi 1 2 Definisi Pasar Modal Pasar

Lebih terperinci

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM DALAM RANGKA MEMENUHI PERATURAN BAPEPAM DAN LEMBAGA KEUANGAN (BAPEPAM-LK) NO. IX.E.2 TENTANG TRANSAKSI MATERIAL DAN PERUBAHAN KEGIATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi),

Lebih terperinci