PENGARUH EARLY WARNING SYSTEM TERHADAP HARGA SAHAM (STUDI PADA PERUSAHAAN ASURANSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN )

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH EARLY WARNING SYSTEM TERHADAP HARGA SAHAM (STUDI PADA PERUSAHAAN ASURANSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN )"

Transkripsi

1 PENGARUH EARLY WARNING SYSTEM TERHADAP HARGA SAHAM (STUDI PADA PERUSAHAAN ASURANSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN ) OLEH : MUHAMMAD WIJAYA SAPUTRA PEMBIMBING PROF. BUYUNG SARITA, SE., M.SI., PH.D DR. SUJONO, SE., M.SI Program Studi Ilmu Manajemen Program Pascasarjana Universitas Halu Oleo muhammadwijayasaputra@gmail.com ABSTRACT Based on Problems in this Research Is Liquidity Ratio have positive effect to stock price, Ratio of premium growth have positive effect to stock price, Ratio of Claim Expense Growth have negative effect to share price, Margin Solvency Ratio have positive effect to stock price, and ratio of surplus change have positive effect to price stock The object of this research is stock price at insurance listed on Indonesia Stock Exchange. The sample of the research is determined by purposive sampling as many as 10 insurances, where each is retrieved financial report data for the last five years ( ). The type of data in this study of quantitative data. While the data source is entirely secondary data. Data collection using documentation study. The analysis used is descriptive statistical analysis and multiple linear regression analysis. The results of this research conclude that: liquidity ratios have negative effect not significant to stock price, premium growth ratio has negative effect not significant to stock price, claim load ratio have positive significant effect to share price. the margin solvency ratio has a significant negative effect on stock price and the ratio of surplus change has negatively insignificant effect on the insurance company Keywords: Liqudity Ratio, Premium Growth Ratio, Claim Expense Ratio, Margin Solvency Ratio, Surplus Change Ratio and Stock Price

2 Latar Belakang PENDAHULUAN Asuransi adalah perjanjian yang dilakukan antara pihak penanggung dan pihak tertanggung dengan memberikan semacam pergantian dalam bentuk dana atau aset. Industri asuransi berkembang sejalan dengan perkembangan dunia usaha. Kehadiran industri asuransi merupakan hal yang rasional atau yang masuk akal dan tidak terelakkan dimasa sekarang, dan pada situasi yang dimana sebagian besar anggota masyarakat dan pengusaha memiliki perilaku kecenderungan untuk menghindari atau mengalihkan risiko kerugian (risk averse) atas segala yang dimilikinya. Salah satu indikator yang menunjukkan bahwa perusahaan asuransi dapat menarik investor dilihat pada harga saham perusahaan tersebut. Harga saham adalah nilai suatu saham yang mencerminkan kekayaan perusahaan yang memiliki saham tersebut atau harga yang terjadi dipasar bursa pada saat tertentu. Harga saham ditentukan oleh pelaku pasar, melalui proses permintaan dan penawaran saham yang terjadi dipasar modal (Jogiyanto, 2010). Harga saham juga dapat diartikan sebagai harga yang dibentuk dari interaksi penjual dan pembeli saham yang dilatar belakangi oleh adanya harapan atau keinginan mereka terhadap profit atau keuntungan perusahaan. Tabel 1. Daftar Harga Saham pada Perusahaan Asuransi di Bursa Efek Indonesia (BEI) No Tahun Nama Perusahaan Kode Saham Tahun (Rp) Pertumbuhan Harga Saham (%) Pertumbuhan Laba Bersih (%) 1 Asuransi Bina Dana Arta ABDA % 32% 2 Asuransi Harta Aman AHAP % -13% 3 Asuransi Mitra Maparya AMAG % 19% 4 Asuransi Bintang ASBI % 33% 5 Asuransi Dayin Mitra ASDM % 15% 6 Asuransi Jasa Tania ASJT % 7% 7 Asuransi Ramayana ASRM % 24% 8 Lippo General Insurance LPGI % 17% 9 Maskapai Reasuransi Indonesia MREI % 22% 10 Panin Investment PNIN % 5% Rata Rata % 16% Maksimal % 33% Minimal % -13% Sumber : Data Sekuder yang diolah, 2017 Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kinerja keuangan perusahaan, khususnya pada perusahaan asuransi dapat diukur dengan menggunakan rasio keuangan yang dibuat oleh The National Association of Insurance Commissioners (NAIC) yang dikenal dengan analisis rasio keuangan Early Warning System (EWS). Early Warning System adalah sesuatu yang bisa jadikan sebagai alat tolak ukur untuk perhitungan dalam mengukur kinerja keuangan dan menilai tingkat kesehatan perusahaan asuransi di Indonesia. 2

3 Perhitungan Early Warning System atau sistem peringatan dini digunakan banyak negara dalam mengawasi kinerja keuangan suatu perusahaan asuransi, hal ini dikarenakan hasil analisis sistem ini memberikan peringatan dini ( early warning) terhadap kondisi keuangan sehingga dapat digunakan dalam menganalisis kinerja keuangan perusahaan asuransi (Satria,2003:5). Early warning system juga banyak digunakan dalam sektor keuangan untuk mengetahui secara dini kondisi industri keuangan yang memiliki risiko membahayakan stabilitas perekonomian dimasa depan. Tabel 2. Daftar Penelitian Terdahulu Pengaruh Early Warning System Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Asuransi No Nama Peneliti Tahun Rasio Early Warning System RL RPP RBK RMS RPS 1 Kurniawan * -* -* 2 Dwisaksono * 3 Siregar * Detiana Hapsari * Suwiralim * +* + 7 Kuraesin * + +*. Peneliti 2017 V V V V V Keterangan RMS RL RPP RBK RPS = Rasio Margin Solvency = Rasio Likuiditas = Rasio Pendapatan Premi = Rasio Beban Klaim = Rasio Perubahan Suplus +* = Positif signifikan + = Positif tidak signifikan -* = Negativ signifikan - = Negativ tidak signifikan Berdasarkan pada Tabel 1.2. Dijelaskan bahwa rata rata penelitian terdahulu tentang pengaruh Early Warning System terhadap harga saham menggunakan indikator rasio likuiditas, rasio pertumbuhan premi, dan rasio beban klaim, sedangkan indikator rasio margin solvency dan rasio perubahan suplus, hanya sekali saja diteliti oleh Dwisaksono (2006), maka dari itu Hapsari dkk, (2014) dalam penelitiannya yang menyarankan perlunya ditambahkan variabel variabel independen yaitu Rasio Early Warning System yang dapat mempengaruhi harga saham pada perusahaan asuransi, sehingga dapat mengetahui secara jelas dan luas pengaruh antara Rasio Early Warning System terhadap harga saham Perusahaan Asuransi, guna dapat menganalisis laporan keuangan secara lebih menyeluruh dan dapat menjadi sebuah informasi yang sangat berguna buat investor untuk mengawasi kinerja keuangan perusahaan dalam menanamkan sahamnya pada perusahaan asuransi tersebut. 3

4 Rumusan Masalah 1. Apakah Rasio Likuditas berpengaruh positif terhadap harga saham? 2. Apakah Rasio Pertumbuhan Premi berpengaruh positif terhadap harga saham? 3. Apakah Rasio Beban Klaim berpengaruh negatif terhadap harga saham? 4. Apakah Rasio Margin Solvency berpengaruh positif terhadap harga saham? 5. Apakah Rasio Perubahan Surplus berpengaruh positif terhadap harga saham? TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Early Warning System Menurut Jenny dan Murtanto (2001), Early Warning System adalah rasio yang digunakan untuk menganalisis dan mengukur tingkat kesehatan dan kinerja perusahaan asuransi, dengan mendeteksi lebih awal keuangan dimasa depan yang akan datang untuk menentukan prioritas langkah langkah perbaikan bagi perusahaan, yang dibuat khusus untuk perusahaan asuransi. Menurut Munawir (2010:82) Early Warning System merupakan suatu sistem yang menghasilkan rasio-rasio keuangan dari perusahaan asuransi yang dibuat berdasarkan informasi dari laporan keuangan perusahaan dan bertujuan untuk memudahkan identifikasi terhadap hal-hal penting yang berkaitan dengan kinerja keuangan perusahaan. Menurut Gulsun dan Umit (2010), Early Warning System merupakan suatu sistem yang menghasilkan rasio rasio keuangan dari perusahaan asuransi yang dibuat berdasarkan informasi dari laporan keuangan perusahaan dan bertujuan untuk memudahkan melakukan identifikasi terhadap hal-hal penting yang berkaitan dengan kinerja keuangan perusahaan. Sedangkan menurut Koyuncugil (2012) Early Warning System adalah sistem yang digunakan untuk memprediksi tingkat keberhasilan, kemungkinan anomali/penyimpangan dalam perusahaan, dan mendeteksi fenomena terjadinya krisis risiko kerugian. Secara singkat Kegunaan Rasio Keuangan Early Warning System (EWS) menurut Fauzan dkk. (2012) adalah: 1. Sebagai alat analisis kinerja keuangan dan tingkat kesehatan perusahaan asuransi. 2. Membantu mengidentifikasi masalah dalam perusahaan asuransi kerugian secara dini sehingga tindakan perbaikan dapat segera dilakukan. 3. Membantu mengidentifikasi perusahaan yang memerlukan pemantauan Iebih jauh untuk menghindari kemungkinan terjadinya insolvency atau kondisi dimana perusahaan tidak mampu memenuhi kewajibannya di masa yang akan datang. 4. Sebagai alat penentu prioritas dalam pemilihan perusahaan asuransi kerugian yang akan diperiksa secara langsung. 4

5 5. Sebagai dasar untuk memberi tingkatan (grading) pada perusahaan asuransi kerugian. Rasio Rasio Keuangan Early Warning System (Ews) Menurut Satria (1994) dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 28 Tahun 1994 mengenai Asuransi Kerugian, rasio rasio keuangan early warning system dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Rasio Likuiditas (X1) Rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban jangka pendeknya. Adapun rumus untuk menghitung rasio likuiditas (Liabilities to Liquid Assets Ratio) yaitu: Rasio Likuiditas = Jumlah Kewajiban Total Kekayaan di perkenalkan Rasio ini yang tinggi mengindikasikan bahwa adanya meningkatnya kinerja perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya, sehingga menjadi bahan pertimbangan bagi investor untuk menilai kinerja perusahaan tersebut. 2. Rasio Pertumbuhan Premi (X2) Rasio pertumbuhan premi adalah rasio yang menggambarkan kenaikan / penurunan pada volume premi bersih (netto). Rasio ini memberikan indikasi kurangnya tingkat kestabilan dalam kegiatan usaha perusahaan. Untuk mengukur rasio ini digunakan rumus sebagai berikut: Rasio Perkembangan Premi = Kenaikan/Penurunan Premi Netto Premi Netto Tahun Sebelumnya Rasio ini sebaiknya diinterprestasikan bersama dengan sejarah dan operasi perusahaan. Dalam menganalisis rasio ini harus diperhatikan pula alas an yang dikemukakan perusahaan yang menyebabkan angka rasio ini berbeda/berfluktuasi. Disamping itu, perlu dipertimbangkan pula perubahan yang terjadi dalam industri asuransi dan perekonomian. 3. Rasio Beban Klaim (X3) Rasio beban klaim adalah rasio yang mencerminkan pengalaman klaim (loss ratio) yang terjadi pada perusahaan. Untuk mengukur rasio ini digunakan rumus sebagai berikut : Rasio Beban Klaim = Pendapatan Premi Bila rasio beban klaim tinggi maka perusahaan akan mengalami kerugian akiban banyaknya klaim yang diterima perusahaan sehingga dapat membuat kondisi keuangan perusahaan akan ikut menurun. 5

6 4. Rasio Margin Solvency (X4) Rasio Margin Solvency adalah Rasio yang menggambarkan kemampuan keuangan perusahaan dalam menanggung risiko yang ditutup menggunakan rumus sebagai berikut : Margin Solvency = dan rasio ini dapat dihitung dengan Modal Sendiri Premi Netto Rasio ini menggambarkan risiko yang akan dihadapi perusahaan atas risiko yang timbul, informasi tentang rasio ini akan mampu memberikan gambaran secara kasar tentang kemampuan perusahaan dalam menutup risiko yang merupakan pertimbangan penting bagi investor. 5. Rasio Perubahan Surplus (X5) Rasio Perubahan Surplus adalah rasio yang mengindikasikan atas perkembangan penurunan kondisi keuangan perusahaan dalam tahun berjalan. Jika rasio perubahan surplus naik semakin besar, semakin baik tingkat kesehatan perusahaan. Adapun cara menghitung Rasio ini adalah Rasio Perubahan Surplus = Kenaikan / Penurunan Modal Sendiri Modal Sendiri Tahun Lalu Pemilihan rasio perubahan surplus mewakili profitability ratios dan didasari atas pemikiran bahwa kemampuan perusahaan dalam menambah modal sendiri yang bersumber dari laba ditahan merupakan pertimbangan penting bagi investor. Perusahaan dengan kewajiban besar sekalipun, namun jika mampu mengelola kewajiban dengan baik untuk menciptakan laba bersih, maka akan dapat dikatakan sebagai perusahaan yang menarik dan objek investasi yang menguntungkan. Teori Pesinyalan (Signalling Theory) Teori Sinyal (Signalling Theory) pertama kali diperkenalkan oleh Spence dalam penelitiannya yang berjudul Job Market Signalling. Spence (1973) mengemukakan bahwa isyarat atau signal memberikan suatu sinyal, pihak pengirim (pemilik informasi) berusaha memberikan potongan informasi yang relevan yang dapat dimanfaatkan oleh pihak penerima. Pihak penerima akan menyesuaikan perilakunya sesuai dengan pemahaman terhadap sinyal tersebut. Teori Sinyal menurut Brigham dan Houston (1999) dalam Fenandar (2012) adalah tindakan perusahaan dalam memberi sinyal kepada investor tentang bagaimana manajemen memandang perusahaan. Suatu pengungkapan dikatakan mengandung informasi apabila dapat memicu reaksi pasar, yaitu dapat berupa kenaikan harga saham, maka pengungkapan tersebut merupakan sinyal positif. Namun apabila pengungkapan tersebut memberikan dampak negatif, 6

7 maka pengungkapan tersebut merupakan sinyal negatif. Berdasarkan teori ini maka suatu pengungkapan laporan tahunan perusahaan merupakan informasi yang merupakan sinyal positif yang dapat mempengaruhi opini investor dan kreditor atau pihak-pihak lain yang berkepentingan. Laporan keuangan seharusnya memberikan informasi yang berguna bagi investor dan kreditor untuk membuat keputusan investasi, kredit, dan keputusan sejenis. Pengertian Harga Saham Pengertian harga saham menurut Jogiyanto (2008:167) Harga saham adalah harga suatu saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar modal. Menurut Agus Sartono (2008 ) Harga pasar saham terbentuk melalui mekanisme permintaan dan penawaran di pasar modal. Dalam pasar modal yang efisien, semua sekuritas diperjualbelikan pada harga pasarnya. Sedangkan menurut Brigham dan Houston (2010 ) Harga saham menentukan kekayaan pemegang saham. Maksimalisasi kekayaan pemegang saham diterjemahkan menjadi memaksimalkan harga saham perusahaan. Harga saham ditentukan melalui proses penawaran dan permintaan pada pasar sekunder. Harga terbentuk sesuai dengan harga lelang, dengan proses tawar menawar didasarkan atas prioritas harga dan prioritas waktu. ( Husnan, 2001). Saham terbagi atas dua jenis, yaitu saham biasa dan saham preferen. Saham preferen dalam beberapa hal mirip dengan obligasi, karena deviden saham preferen dibayar mirip dengan pembayaran bunga obligasi dengan jumlah tetap dan umumnya harus dibayar lebih dahulu sebelum pembayaran deviden saham biasa (Weston & Brigham, 1990). Bila saham tersebut dinilai terlalu tinggi oleh pasar, maka jumlah permintaannya akan berkurang. Sebaliknya, bila pasar menilai bahwa harga saham tersebut terlalu rendah, jumlah permintaannya akan meningkat. Tingginya harga saham akan mengurangi kemampuan para investor untuk membeli saham tersebut. Hukum permintaan dan penawaran kembali akan berlaku dan sebagai konsekuensinya, harga saham yang tinggi tersebut akan menurun sampai terciptanya posisi keseimbangan yang baru. Pengaruh Early Warning System Terhadap Harga Saham Tujuan investor melakukan analisa terhadap saham yang diminati untuk menjadi alternatif investasi adalah supaya para investor tersebut mendapatkan gambaran yang lebih jelas terhadap kemampuan perusahaan tersebut untuk tumbuh dan berkembang di masa yang akan datang sehingga para investor tersebut dapat melakukan investasi pada perusahaan yang tepat. Salah satu teknik yang digunakan investor untuk mengetahui saham manakah yang akan memberikan keuntungan adalah analisis fundamental. 7

8 Seperti dijelaskan oleh Jogiyanto (2003:89) bahwa definisi analisis fundamental adalah sebagai berikut : Analisis fundamental atau analisis perusahaan adalah analisis untuk menghitung nilai intrinsic saham dengan menggunakan data keuangan perusahaan. ( 2003 : 89 ) Analisa laporan keuangan dan analisa rasio termasuk komponen yang digunakan pada analisis fundamental. Faktor fundamental dalam perusahaan asuransi tercermin dalam rasio Early Warning System. Untuk perusahaan asuransi kerugian analisis rasionya dapat menggunakan analisis rasio Early Warning System yang digunakan untuk menganalisis dan mengukur kinerja keuangan perusahaan asuransi kerugian. Salah satu rasio early warning system yaitu rasio likuiditas dimana rasio ini menunjukkan kemampuan pengelola perusahaan dalam memenuhi kewajiban atau membayar utang jangka pendeknya. Jika perusahaan mampu memenuhi kewajibannya, maka perusahaan dinilai sebagai perusahaan yang likuid. Peningkatan jumlah kewajiban perusahaan akan mendorong naiknya rasio likuiditas, yang berarti besarnya kewajiban yang ditanggung oleh perusahaan akan ikut mempengaruhi persepsi investor yang secara langsung akan berimbas terhadap harga saham perusahaan. Pendapat tersebut didukung oleh Siswandaru Kurniawan (2006) yang menyatakan bahwa seluruh variabel independen dalam rasio Early Warning System secara bersama-sama (simultan) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (harga saham). KERANGKA KONSEP Rasio Likuditas (X1) Rasio Pertumbuhan Premi (X2) Rasio Beban Klaim (X3) Harga Saham (Y) Rasio Margin Solvency (X4) Rasio Perubahan Surplus (X5) Gambar 1. Kerangka Konseptual Hipotesis Penelitian Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Hipotesis dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori (Sugiyono 2009). 8

9 1. Pengaruh Rasio Likuiditas berpengaruh positif terhadap harga saham. Rasio likuiditas adalah rasio yang mengambarkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajibannya yang jatuh tempo (Kasmir 2008). Jika semakin tinggi rasio likuiditas maka akan semakin baik pula kinerja perusahaan. Perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi biasanya mendapat berbagai macam dukungan pihak pihak luar seperti lembaga keuangan, dan kreditur sehingga membuat investor akan tertarik untuk menanamkan sahamnya pada perusahaan tersebut dan akan membuat harga saham akan naik. Berdasarkan dari penjelasan tersebut maka rumusan hipotesisnya adalah. H1 :Rasio Likuiditas berpengaruh positif terhadap harga saham 2. Rasio Pertumbuhan Premi berpengaruh positif terhadap harga saham. Rasio pertumbuhan premi adalah rasio yang mengukur tingkat pendapatan premi bersih yang diterima perusahaan. Premi adalah sejumlah uang yang diterima perusahaan dari pemegang polis (nasabah Asuransi) sebagai akibat perjanjian antara pihak perusahaan dengan para pemegang polis. Jika rasio pertumbuhan premi tinggi berarti perusahaan mengalami kenaikan dalam pendapatan dari untungnya yang diterima dari premi tersebut sehingga dapat membuat investor ikut tertarik untuk menanamkan sahamnya pada perusahaan tersebut dan membuat harga saham juga akan naik. Berdasarkan dari penjelasan tersebut maka rumusan hipotesisnya adalah. H2 : Rasio pertumbuhan premi berpengaruh positif terhadap harga saham 3. Rasio Beban Klaim berpengaruh negatif terhadap harga saham Rasio beban klaim adalah rasio yang menggambarkan seberapa besar klaim yang ditanggung oleh perusahaan sebagai akibat perjanjian antara para pemegang polis. Jika rasio beban klaim tinggi maka perusahaan akan terus mengeluarkan dananya untuk diberikan kepada nasabah sebagai akibat perjanjian antara perusahaan dengan pemegang polis. Sehingga neraca keuangan pada perusahaan asuransi tersebut mengalami loss / kerugian akibat banyaknya klaim yang diterima oleh perusahaan dan akan membuat investor khawatir akibat banyaknya klaim yang didapat pada perusahaan tersebut dan membuat harga saham ikut turun. Berdasarkan penjelasan tersebut maka rumusan hipotesisnya adalah, H3 :Rasio Beban Klaim berpengaruh negatif terhadap harga saham 4. Rasio Margin Solvency berpengaruh Positif terhadap harga saham Rasio margin solvency adalah Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk dalam menanggung risiko yang ditutup. Informasi tentang rasio ini mampu memberikan gambaran secara kasar kemampuan perusahaan dalam menutup risiko yang merupakan pertimbangan penting bagi investor (Dwisaksono, 2006). Rendahnya Solvency Margin 9

10 mencerminkan adanya risiko yang tinggi sebagai akibat terlalu tingginya penerimaan premi. Jika solvabilitasnya rendah maka peluang bangkrut perusahan akan semakin tinggi. Sehingga membuat harga saham akan turun. Berdasarkan dari penjelasan tersebut maka rumusan hipotesisnya adalah. H4 :Rasio Margin Solvency berpengaruh Positif terhadap harga saham 5. Rasio Perubahan Surplus berpengaruh positif terhadap harga saham Rasio perubahan surplus memberikan indikasi atas perkembangan atau penurunan kondisi keuangan perusahaan dalam tahun berjalan (Satria, 1994). Surplus diartikan kelebihan atau sisa dana yang keluar. jika rasio perubahan surplus meningkat berarti kondisi keuangan mengalami peningkatan yang dialami banyaknya jumlah penerimaan yang diterima perusahaan sehingga perusahaan mengalami keuntungan sehingga, harga saham juga akan meningkat Berdasarkan dari penjelasan tersebut maka rumusan hipotesisnya adalah. H5 :Rasio Perubahan Surplus berpengaruh positif terhadap harga saham METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Dalam penelitian ini yang berjudul pengaruh Early Warning System terhadap Harga Saham (Studi pada Perusahaan Asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun ). Peneliti menggunakan jenis penelitian Kuantitatif. Penelitian Kuantitatif adalah penelitian ilmiah secara sistematis, terencana dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga hasil akhir penelitian yang berdasarkan pengumpulan data informasi yang berupa simbol angka atau bilangan. Sedangkan menurut Silalahi (2006:36) penelitian kuantitatif adalah penelitian yang melibatkan tingkatan dari suatu ciri tertentu yang diperoleh melalui perhitungan dengan menggunakan analisis statistik. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi pada umumnya sering diartikan sebagai sekumpulan data atau objek yang ditentukan melalui kriteria tertentu. Pengertian populasi menurut Sugiyono (2009 ) yaitu Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan pengertian diatas, maka populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan asuransi yang terdaftar ( listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun

11 2. Teknik Penentuan Besarnya Sampel Penelitian Penentuan jumlah sampel yang akan diolah dari jumlah populasi yang banyak, maka harus dilakukan teknik pengambilan sampling yang tepat. Pengertian teknik sampling menurut Sugiyono (2009 : 81) adalah : Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Pengambilan sampel dilakukan berdasarkan metode purposive sampling. Menurut Sugiyono (2009 : 85) purposive sampling adalah : Teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria sampel yang dimaksud ialah, yaitu : 1. Perusahaan yang terus menerus mempublikasikan laporan keuangan secara berurutan selama periode penelitian. 2. Perusahaan tidak pernah delisting selama periode penelitian. 3. Perusahaan tidak pernah relisting selama periode penelitian. 4. Perusahaan tidak memiliki saldo negatif selama periode penelitian. Tabel 3. Proses Penentuan Pemilihan Sampel No Kriteria Sampel Tahun Jumlah Perusahaan yang listing di BEI Perusahaan yang delisting di BEI Perusahaan yang relisting di BEI Jumlah Perusahaan Sektor Keuangan yang Listing di BEI Jumlah Perusahaan Sub Sektor Keuangan Asuransi yang Listing di BEI Sumber : Data Sekuder yang diolah, Teknik Penarikan sampel Berdasarkan dengan penentuan berdasarkan sampel penelitian maka dapat ditentukan sampel berdasarkan pada tabel 4: No Tabel 4. Penentuan penarikan Sampel Penelitian Kriteria Jumlah Perusahaan Asuransi 1 yang Listing di BEI Jumlah Perusahaan Asuransi 2 yang delesting di BEI Jumlah Perusahaan Asuransi 3 yang relisting di BEI Jumlah Perusahaan Asuransi 4 yang tercatat di BEI Jumlah perusahaan Asuransi 5 yang saldo negatif di BEI Jumlah Perusahaan Asuransi 6 yang Saldo Positif di BEI Sumber : Data Sekuder yang diolah, 2017 Tahun Jumlah Sampel Minimal

12 Berdasarkan data Tabel 4. pada tahun yang listing di Bursa Efek Indonesia terjadi penambahan jumlah populasi baru perusahaan asuransi dari 10 perusahaan menjadi 12 perusahaan, namun hanya dapat bisa diambil 10 perusahaan asuransi dikarenakan 10 perusahaan asuransi tersebut memiliki data laporan keuangan untuk diteliti selama periode tersebut. Berdasarkan tabel diatas dijelaskan pula bahwa kriteria perusahaan asuransi tidak mengalami delisting atau penghapusan pencatatan serta relisting dan tidak memiliki saldo negatif selama periode penelitian dari tahun Berikut daftar Sampel pada Perusahaan Asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia beserta tanggal emitennya. Tabel 5. Daftar Sampel Industri Asuransi No Kode Emiten Nama Emiten Tanggal IPO 1 PNIN Panin Investment, Tbk. 28 September ABDA Asuransi Bina Dana Arta, Tbk. 6 Juli MREI Maskapai Reasuransi Indonesia, Tbk. 4 September ASBI Asuransi Bintang, Tbk. 29 November ASDM Asuransi Dayin Mitra,, Tbk. 15 Desember ASRM Asuransi Ramayana, Tbk. 19 Maret AHAP Asuransi Harta Aman, Tbk. 14 September ASJT Asuransi Jasa Tania, Tbk. 23 Desember LPGI Lippo General Insurance, Tbk. 6 September AMAG Asuransi Multi Artha Guna, Tbk. 23 Desember 2005 Sumber : Data Sekuder yang diolah, 2017 Jenis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Sekunder yaitu data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pengumpul data atau pihak lain (Umar, 1999) yang bersumber pada situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu yang sudah berisi teori atau informasi seperti Laporan Neraca, Laporan Rugi Laba dan data data lainnya yang dianggap perlu. Teknik Pengumpulan Data Dalam mendapatkan data yang dibutuhkan maka penulis menggunakan data dengan cara dokumentasi terhadap laporan keuangan yang berasal dari situs Bursa Efek Indonesia, bukubuku, majalah, dan tulisan lainnya yan berhubungan dengan masalah yang ada. Data yang diperoleh dari penelitian ini bermanfaat sebagai dasar teoritis untuk menganalisis permasalahan yang ada. 12

13 Instrumen/ Bahan dan Alat penelitian Instrumen Penelitian ini menggunakan dengan cara Observasi Laporan Keuangan. Observasi adalah Proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis mengenai gejala-gejala yang diteliti. Observasi ini menjadi salah satu dari teknik pengumpulan data apabila sesuai dengan tujuan penelitian, yang direncanakan dan dicatat secara sistematis dan kemudian rangkum serta diberi kesimpulan pada laporan keuangan tersebut. Bahan dan Alat penelitian pada penelitian ini adalah mengunduh atau menyimpan data sekunder pada laporan laporan keuangan yang tersedia di Bursa Efek Indonesia. Teknik Analisis Data Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi liner berganda, tujuan dari penggunaan analisis regresi ini adalah mengukur tingkat hubungan dari variable bebas (independent) dan Variabel terikat (dependent) (Widarjono, 2007: 100). Analisis Statistik Deskriptif Analisis Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiono, 201 2: 147). Analisis Regresi Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi linier berganda. Formula analisis regresi adalah : Dimana : Y : Harga Saham X1 : Rasio Likuiditas X2: Rasio Pertumbuhan Premi X3: Rasio Beban Klaim X4: Rasio Margin Solvency X5: Rasio Perubahan Surplus Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + b5x5 + e a : Konstanta. b1-b5: Koefisien regresi masing masing variable Independen e : Variabel residual Pengujian Kualitas Data (Data Screening) Data screening bertujuan untuk menghilangkan data-data yang dianggap tidak normal Data screening yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji normalitas dengan menggunakan uji Kolomogorov Smirnov dan uji outlier. Uji Asumsi Klasik Sebelum model regresi digunakan untuk menguji hipotesis, diperlukan uji asumsi klasik untuk memastikan bahwa model telah memenuhi kriteria Best Linear Unbiased Estimator 13

14 (BLUE). Pada dasarnya, penelitian yang menggunakan data panel tidak diharuskan melakukan pengujian asumsi klasik (Ajija et al, 2010: 52). Namun, sebagai suatu kelaziman dan untuk meyakinkan analisis, maka dalam penelitian ini dilakukan uji asumsi klasik. Adapun uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Multikolinearitas, Uji Heteroskedastisitas dan Uji Autokorelasi Uji Kebaikan Model Uji kebaikan model (goodness of fit) digunakan untuk mengukur ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual. Secara statistik uji kebaikan model dapat dilakukan melalui pengukuran nilai koefisien determinasi, nilai statistik F dan nilai statistik t. Menurut Ghozali (2011: 158), perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak). Sebaliknya, perhitungan statistik disebut tidak signifikan apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima Pengujian Hipotesis Menurut Jogiyanto (2007: 167), terdapat 6 prosedur pengujian hipotesis yaitu sebagai berikut: 1. Menyatakan hipotesisnya yang dapat dinyatakan dalam bentuk nol ( null hypothesis) atau alternaltf (alternatif hypothesis). Hipotesis nol menyatakan tidak berbeda, sedangkan hipotesis alternatif menyatakan berbeda. 2. Memilih pengujian statistikyang akan digunakan, perlu diketahui apakah menggunakan pengujian parametrik atau pengujian non-parametrik. Selanjutnya, perlu mengetahui apakah termasuk pengujian beda rata-rata atau pengujian asosiasi atau pengujian pengaruh. 3. Menentukan tingkat keyakinan. Confidence coefficient (koefisien keyakinan) menunjukkan besarnya interval keyakinan di kurva normal. Confidence coefficient menunjukkan probabilitas keyakinan bahwa suatu nilai yang diuji akan masuk di dalam interval keyakinan (confidence interval). Koefisien keyakinan yang banyak digunakan adalah 99% dan 95%. Koefisien keyakinan 90% dianggap marjinal. 4. Menghitung nilai statistik. 5. Mendapatkan nilai uji kritis. Nilai uji kritis tergantung dari dua hal, yaitu besarnya confidence coefficient dan arah dari hipotesisnya. Arah dari hipotesis menentukan pengujiannya apakah menggunakan satu-sisi atau satu-ekor (one-tail) atau dua-sisi atau duaekor ( two-tail). Hipotesis tidak berarah diuji dengan menggunakan pengujian dua-sisi. Hipotesis berarah diuji dengan menggunakan pengujian satu-sisi (one-tail). 6. Menginterpretasikan hasil. 14

15 HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Perkembangan Kondisi Keuangan Perusahaan 1. Perkembangan Aktiva Perusahaan No Perusahaan Perkembangan Total Aktiva (Aset) Perusahaan Tahun (Rp) (disajikan ke dalam Jutaan Rupiah) Asuransi Bina Dana Arta, Tbk % 2 Asuransi Harta Aman Pratama, Tbk % 3 Asuransi Multi Artha Guna, Tbk % 4 Asuransi Bintang, Tbk % 5 Asuransi Dayin Mitra, Tbk % 6 Asuransi Jasa Tania, Tbk , % 7 Asuransi Ramayana, Tbk % 8 Lippo General Insurance, Tbk % 9 Maskapai Reasuransi Indonesia, Tbk % 10 Panin Insurance, Tbk % Rata Rata % Maksimal % Minimal % Sumber : Data Sekuder yang diolah, 2017 No 2. Perkembangan Jumlah Liabilitas (Kewajiban) Perusahaan Perkembangan Jumlah Liabilities (Kewajiban) Perusahaan Perusahaan Tahun (Rp) (disajikan ke dalam Jutaan Rupiah) Asuransi Bina Dana Arta, Tbk % 2 Asuransi Harta Aman Pratama, Tbk % 3 Asuransi Multi Artha Guna, Tbk % 4 Asuransi Bintang, Tbk % 5 Asuransi Dayin Mitra, Tbk % 6 Asuransi Jasa Tania, Tbk % 7 Asuransi Ramayana, Tbk % 8 Lippo General Insurance, Tbk % 9 Maskapai Reasuransi Indonesia, Tbk % 10 Panin Insurance, Tbk % Rata - Rata % Maksimal % Minimal % Sumber : Data Sekuder yang diolah, 2017 Rata - Rata Rata - Rata Pert. (%) Pert. (%) 15

16 No 3. Perkembangan Jumlah Ekuitas (Modal) Perusahaan Asuransi Tabel 5.3.Perkembangan Jumlah Ekuitas (Modal Sendiri) Perusahaan Perusahaan Tahun (Rp) (disajikan ke dalam Jutaan Rupiah) Asuransi Bina Dana Arta, Tbk % 2 Asuransi Harta Aman Pratama, Tbk % 3 Asuransi Multi Artha Guna, Tbk % 4 Asuransi Bintang, Tbk % 5 Asuransi Dayin Mitra, Tbk % 6 Asuransi Jasa Tania, Tbk % 7 Asuransi Ramayana, Tbk % 8 Lippo General Insurance, Tbk % 9 Maskapai Reasuransi Indonesia, Tbk % 10 Panin Insurance, Tbk % Rata Rata % Maksimal % Minimal % Sumber : Data Sekuder yang diolah, Perkembangan Jumlah Laba Bersih Perusahaan Asuransi No Perusahaan Tabel 5.4.Perkembangan Laba Bersih Perusahaan Tahun (Rp) (disajikan ke dalam Jutaan Rupiah) Asuransi Bina Dana Arta, Tbk % 2 Asuransi Harta Aman Pratama, Tbk % 3 Asuransi Multi Artha Guna, Tbk % 4 Asuransi Bintang, Tbk % 5 Asuransi Dayin Mitra, Tbk % 6 Asuransi Jasa Tania, Tbk % 7 Asuransi Ramayana, Tbk % 8 Lippo General Insurance, Tbk % 9 Maskapai Reasuransi Indonesia, Tbk % 10 Panin Insurance, Tbk % Rata rata % Maksimal % Minimal % Sumber : Data Sekuder yang diolah Rata - rata Rata - rata Pert. (%) Pert. (%) 16

17 Deskripsi Variabel Penelitian 1. Deskripsi Rasio Likuiditas (X1) Rasio Likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajiban jangka pendek dan memberikan gambaran kondisi keuangan perusahaan apakah dalam kondisi likuid atau tidak. Tabel 5.8 : Rasio Likuiditas pada Industri Asuransi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia Tahun Tahun (%) Rata Pert. No Perusahaan rata (%) 1 Asuransi Bina Dana Arta, Tbk 0,93 0,81 0,66 0,77 0,71 0,77-6% 2 Asuransi Harta Aman Pratama, Tbk 1,25 1,17 0,79 0,76 0,77 0,95-11% 3 Asuransi Multi Artha Guna, Tbk 0,66 0,61 1,02 0,65 0,69 0,73 1% 4 Asuransi Bintang, Tbk 1,33 1,24 0,98 0,90 0,92 1,07-9% 5 Asuransi Dayin Mitra, Tbk 2,47 1,91 0,85 0,87 0,85 1,39-23% 6 Asuransi Jasa Tania, Tbk 1,38 0,85 0,76 0,75 0,75 0,90-14% 7 Asuransi Ramayana, Tbk 1,33 1,58 0,94 0,92 0,96 1,14-8% 8 Lippo General Insurance, Tbk 0,69 0,69 0,57 0,60 0,66 0,64-1% 9 Maskapai Reasuransi Indonesia, Tbk 0,80 0,67 0,72 0,76 0,71 0,73-3% 10 Panin Insurance, Tbk 3,30 3,24 3,58 3,43 3,11 3,33-1% Rata - rata 1,41 1,28 1,09 1,04 1,01 1,17-8% Maksimal 3,30 3,24 3,58 3,43 3,11 3,33-1% Minimal 0,66 0,61 0,57 0,60 0,66 0,62-23% Sumber : Data Sekuder yang diolah, Rasio Pertumbuhan Premi (X2) Rasio Pertumbuhan Premi adalah rasio yang menjelaskan tentang Kenaikan/penurunan pada volume premi netto untukmemberikan indikasi kurangnya tingkat kestabilan kegiatan usaha koperasi perusahaan. Tabel 5.9 : Rasio Pertumbuhan Premi pada Industri Asuransi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia Tahun Tahun(%) Rata - Pert. No Perusahaan rata (%) 1 Asuransi Bina Dana Arta, Tbk 1,26 1,21 1,20 1,31 1,09 1,21-4% 2 Asuransi Harta Aman Pratama, Tbk 1,26 1,24 1,22 1,16 0,95 1,17-7% 3 Asuransi Multi Artha Guna, Tbk 1,03 1,46 1,12 1,11 1,32 1,21 7% 4 Asuransi Bintang, Tbk 1,28 1,46 1,10 0,88 1,34 1,21 1% 5 Asuransi Dayin Mitra, Tbk 1,18 4,17 1,11 1,27 1,11 1,77-2% 6 Asuransi Jasa Tania, Tbk 1,04 1,53 1,33 0,87 1,04 1,16 0,1% 7 Asuransi Ramayana, Tbk 1,17 1,27 1,07 1,44 1,21 1,23 1% 8 Lippo General Insurance, Tbk 1,35 1,28 1,48 1,21 1,22 1,31-2% 9 Maskapai Reasuransi Indonesia, Tbk 1,13 1,05 1,13 1,17 1,22 1,14 2% 10 Panin Insurance, Tbk 1,72 0,93 1,44 1,11 1,16 1,27-10% Rata Rata 1,24 1,56 1,22 1,15 1,17 1,27-1% Maksimal 1,72 4,17 1,48 1,44 1,34 2,03 7% Minimal 1,03 0,93 1,07 0,87 0,95 0,97-10 % Sumber : Data Sekuder yang diolah,

18 Rasio Beban Klaim (X3) Rasio Beban Klaim adalah Rasio yang mencerminkan pengalaman klaim (loss ratio) yang terjadi pada perusahaan serta mengukur kualitas dari asuransi yang ditutup. Tabel 5.10 : Rasio Beban Klaim pada Industri Asuransi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia Tahun Tahun (%) Rata Pert. No Perusahaan rata (%) 1 Asuransi Bina Dana Arta, Tbk 0,70 0,66 0,68 0,63 0,63 0,66-2% 2 Asuransi Harta Aman Pratama, Tbk 0,31 0,30 0,33 0,38 0,44 0,35 9% 3 Asuransi Multi Artha Guna, Tbk 0,55 0,50 0,56 0,63 0,55 0,56 0,1% 4 Asuransi Bintang, Tbk 0,41 0,31 0,40 0,31 0,31 0,35-7% 5 Asuransi Dayin Mitra, Tbk 0,36 0,08 0,08 0,07 0,07 0,13-34% 6 Asuransi Jasa Tania, Tbk 0,26 0,41 0,56 0,46 0,43 0,43 13% 7 Asuransi Ramayana, Tbk 0,42 0,45 0,46 0,44 0,41 0,44-1% 8 Lippo General Insurance, Tbk 0,69 0,66 0,70 0,73 0,75 0,71 2% 9 Maskapai Reasuransi Indonesia, Tbk 0,64 0,66 0,63 0,64 0,64 0,64 0,1% 10 Panin Insurance, Tbk 0,80 0,91 0,93 0,99 0,78 0,88-1% Rata Rata 0,52 0,49 0,53 0,53 0,50 0,51-3% Maksimal 0,80 0,91 0,93 0,99 0,78 0,88 13% Minimal 0,26 0,08 0,08 0,07 0,07 0,11-34% Sumber : Data Sekuder yang diolah, Rasio Margin Solvency (X4) Rasio ini menggambarkan risiko yang mungkin akan dihadapi perusahaan atas risiko yang timbul, informasi tentang rasio ini akan mampu memberikan gambaran secara kasar tentang kemampuan perusahaan dalam menutup risiko yang merupakan pertimbangan penting bagi investor. Tabel 5.11: Rasio Margin Solvency pada Industri Asuransi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia Tahun No Perusahaan Tahun (%) Rata - Pert rata (%) 1 Asuransi Bina Dana Arta, Tbk 0,75 0,95 1,04 1,19 1,10 1,01 10% 2 Asuransi Harta Aman Pratama, Tbk 0,48 0,45 0,45 0,48 0,76 0,52 12% 3 Asuransi Multi Artha Guna, Tbk 2,54 2,09 2,88 2,98 2,52 2,60 0% 4 Asuransi Bintang, Tbk 1,01 0,87 0,85 1,04 0,91 0,94-3% 5 Asuransi Dayin Mitra, Tbk 1,35 0,36 0,37 0,32 0,33 0,55-30% 6 Asuransi Jasa Tania, Tbk 0,69 0,50 0,37 0,75 0,79 0,62 3% 7 Asuransi Ramayana, Tbk 0,49 0,46 0,49 0,42 4,18 1,21 71% 8 Lippo General Insurance, Tbk 2,17 2,57 1,90 1,91 1,50 2,01-9% 9 Maskapai Reasuransi Indonesia, Tbk 0,50 0,65 0,73 0,77 0,78 0,68 12% 10 Panin Insurance, Tbk 3,16 3,95 4,09 4,36 4,05 3,92 6% Rata Rata 1,31 1,28 1,32 1,42 1,69 1,41 7% Maksimal 3,16 3,95 4,09 4,36 4,18 3,95 71% Minimal 0,48 0,36 0,37 0,32 0,33 0,37-30% Sumber : Data Sekuder yang diolah,

19 Rasio Perubahan Surplus (X5) Rasio ini memberikan indikasi atas perkembangan atau penurunan kondisi keuangan perusahaan dalam tahun berjalan. Jika rasio perubahan surplus naik semakin besar, semakin baik tingkat kesehatan perusahaan. Tabel 5.12 : Rasio Perubahan Surplus pada Industri Asuransi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia Tahun Tahun (%) Rata Pert. No Perusahaan rata (%) 1 Asuransi Bina Dana Arta, Tbk 2,05 1,54 1,31 1,49 1,00 1,48-16% 2 Asuransi Harta Aman Pratama, Tbk 1,20 1,17 1,21 1,23 1,51 1,27 6% 3 Asuransi Multi Artha Guna, Tbk 1,82 1,20 1,54 1,15 1,12 1,36-12% 4 Asuransi Bintang, Tbk 1,03 1,26 1,08 1,07 1,17 1,12 3% 5 Asuransi Dayin Mitra, Tbk 1,21 1,12 1,13 1,09 1,15 1,14-1% 6 Asuransi Jasa Tania, Tbk 0,75 1,10 1,00 1,76 1,09 1,13 10% 7 Asuransi Ramayana, Tbk 1,13 1,17 1,14 1,25 1,20 1,18 2% 8 Lippo General Insurance, Tbk 0,95 1,52 1,09 1,22 0,96 1,15 0% 9 Maskapai Reasuransi Indonesia, Tbk 1,29 1,37 1,27 1,23 1,24 1,28-1% 10 Panin Insurance, Tbk 1,18 1,16 1,49 1,19 1,08 1,22-2% Rata Rata 1,26 1,26 1,23 1,27 1,15 1,23-1% Maksimal 2,05 1,54 1,54 1,76 1,51 1,68 10% Minimal 0,75 1,10 1,00 1,07 0,96 0,98-16% Sumber : Data Sekuder yang diolah, Harga Saham (Y) Harga saham ditentukan melalui proses penawaran dan permintaan pada pasar sekunder. Harga terbentuk sesuai dengan harga lelang, dengan proses tawar menawar didasarkan atas prioritas harga dan prioritas waktu. (Husnan, 2001). Harga saham yang digunakan pada penelitian ini adalah harga saham penutupan pada akhir tahun (Closing Price) pada laporan keuangan tahunan yang dikeluarkan oleh perusahaan sektor asuransi yang sudah terdaftar (listing). Tabel Daftar Harga Saham Industri Asuransi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun Tahun (Rp) Rata - Pert. No Perusahaan rata (%) 1 Asuransi Bina Dana Arta, Tbk % 2 Asuransi Harta Aman Pratama, Tbk % 3 Asuransi Multi Artha Guna, Tbk % 4 Asuransi Bintang, Tbk % 5 Asuransi Dayin Mitra, Tbk % 6 Asuransi Jasa Tania, Tbk % 7 Asuransi Ramayana, Tbk % 8 Lippo General Insurance, Tbk % 9 Maskapai Reasuransi Indonesia, Tbk % 10 Panin Insurance, Tbk % Rata Rata % Maksimal % Minimal % Sumber : Data Sekuder yang diolah,

20 Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linear berganda bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel eksogen terhadap variabel intervening. Serta menguji pengaruh variabel eksogen dan intervening terhadap variabel dependen Pengujian Kualitas Data (Data Screening) Data screening bertujuan untuk menghilangkan data-data yang dianggap tidak normal Data screening yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji normalitas dengan menggunakan uji Kolomogorov Smirnov, a. Uji Normalitas Tabel Uji Normalitas (Kolmogorov-Smirnov) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 45 Normal Parameters a Mean Std. Deviation E3 Most Extreme Differences Absolute.160 Positive.160 Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed).201 a. Test distribution is Normal. Berdasarkan pada tabel Pada hasil uji normalitas menunjukkan bahwa residual berdistribusi normal karena residualnya ( Asymp. Sig (2 -tailed)) > 0,05 yaitu sebesar 0,201. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. b. Uji Outlier Outlier adalah data yang mempunyai karakteristik unik, yang sangat berbeda dengan observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim baik untuk sebuah variabel tunggal atau variable kombinasi (Ghozali 2013). Untuk menentukan suatu data tersebut outlier atau tidak dapat dilakukan dengan menentukan nilai batas dengan cara mengkonversi nilai data ke dalam skor standardized atau yang biasa disebut z-score, yang memiliki nilai means sama dengan nol dan standar deviasi sama dengan satu (Ghozali, 20 13) dengan standar nilai > Untuk melihat data outlier dapat dilihat pada lampiran. Berdasarkan tabel pada lampiran tersebut, Penelitian ini terdapat 5 sampel data ekstrim yang harus dikeluarkan dan jumlah sampel penelitian ini awalnya terdapat 50 sampel data menjadi 45 sampel selama periode

21 Uji Asumsi Klasik Uji Multikolinearitas Tabel 5.15 : Uji Multikolinearitas Collinearity Statistics Model Tolerance VIF 1 (Constant) Likuiditas Pertumbuhan Premi Beban Klaim Margin Solvency Perubahan Surplus Hasil uji multikolinearitas menunjukkan bahwa tolerance value dari semua variabel independen lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF lebih kecil dari 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas dalam persamaan regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini. Uji Heteroskedastisitas Gambar 5.1 Diagram Scatterplot (Uji Heteroskedastisitas) Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi ini tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji Autokorelasi Tabel 5.16 : Uji Autokorelasi (Durbin Watson) Model Durbin-Watson a. Predictors: (Constant), Perubahan Surplus, Likuiditas, Pertumbuhan Premi, Beban Klaim, Margin Solvency b. Dependent Variable: Harga Saham 21

22 Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh nilai hitung Durbin Watson sebesar 1,129. Sedangkan nilai tabel untuk du = 1,7886. Nilai DW yang lebih kecil dibanding nilai du. Hasil uji Durbin Watson (DW -test) menunjukan terjadi autokorelasi. Namun, nilai DW sebesar 1,211 dibandingkan dengan ketentuan nilai Durbin Watson yang terdapat dalam Algifari (1997), yaitu jika nilai DW sebesar 1,10 hingga 1,54 berarti tanpa kesimpulan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi pada persamaan regresi dalam penelitian ini Uji Kebaikan Model Koefisien Determinasi (R 2 ) Tabel 5.17 : Koefisien Korelasi (R), Koefisien Determinasi (R 2 ) Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson a a. Predictors: (Constant), Perubahan Surplus, Likuiditas, Pertumbuhan Premi, Beban Klaim, Margin Solvency b. Dependent Variable: Harga Saham Berdasarkan pada Tabel Nilai koefisien determinasi sebesar 0,354. ini menunjukkan bahwa variabel Harga Saham (Y) dapat menjelaskan variabel Rasio Likuiditas (X1), Rasio Pertumbuhan Premi (X2), Rasio Beban Klaim (X3), Rasio Margin Solvency (X4) dan Rasio Perubahan Surplus (X5) sebesar 3,54%. Sedangkan nilai koefisien korelasi sebesar Hal ini menunjukkan bahwa keeratan hubungan antara variabel Rasio Likuiditas (X1), Rasio Pertumbuhan Premi (X2), Rasio Beban Klaim (X3) Rasio Margin Solvency (X4), dan Rasio Perubahan Surplus (X5) sebesar 5,95% Analisis Model Regresi Linier Berganda Tabel 5.18: Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) Likuiditas Pertumbuhan Premi Beban Klaim Margin Solvency Perubahan Surplus a. Dependent Variable: Harga Saham 22

23 5.2. Pengujian Hipotesis Pengujian Hipotesis pertama (H1) Berdasarkan hasil analisis data penelitian denggan menggunakan analisis regresi linier berganda pada Tabel 5.18 diperoleh hasil nilai t hitung = -1,708 < t tabel yaitu 1,6488 dengan nilai signifikasi = 0,095 > 0,05. Maka hasil hipotesis H1 disimpulkan bahwa rasio likuiditas berpengaruh negatif terhadap harga saham asuransi, dengan demikian hipotesis H1 tidak dapat diterima Pengujian Hipotesis kedua (H2) Berdasarkan dari hasil pengujian analisis regresi linier berganda pada Tabel Diketahui bahwa Rasio Pertumbuhan Premi berpengaruh secara negatif terhadap harga saham. Hal ini ditunjukkan t hitung = -0,403 < t tabel yaitu 1,6488 dengan nilai signifikasi = 0,689 > 0,05. Maka hasil hipotesis H2 yang menyatakan bahwa rasio pertumbuhan premi berpegaruh positif terhadap harga saham tidak dapat diterima Pengujian Hipotesis ketiga (H3) Berdasarkan dari hasil pengujian analisis regresi linier berganda pada Tabel Diketahui bahwa Rasio Beban Klaim berpengaruh secara positif terhadap harga saham. Hal ini ditunjukkan t hitung = 4,008 > t tabel yaitu 1,6488 dengan nilai signifikasi = 0,001 < 0,05. Maka hasil hipotesis H3 yang menyatakan bahwa rasio Beban Klaim berpegaruh negatif terhadap harga saham tidak dapat diterima Pengujian Hipotesis keempat (H4) Berdasarkan dari hasil pengujian analisis regresi linier berganda pada Tabel Diketahui bahwa Rasio Margin Solvency berpengaruh negatif terhadap harga saham. Hal ini ditunjukkan t hitung = -1,729 > t tabel yaitu 1,6488 dengan nilai signifikasi = 0,092 > 0,05. Maka hasil hipotesis H4 yang menyatakan bahwa rasio margin solvency berpegaruh positif terhadap harga saham tidak dapat diterima Pengujian Hipotesis kelima (H5) Berdasarkan dari hasil pengujian analisis regresi linier berganda, diketahui bahwa Rasio perubahan suplus berpengaruh secara negatif terhadap harga saham. Hal ini ditunjukkan t hitung = - 1,826 > t tabel yaitu 1,6488 dengan nilai signifikasi = 0,076 > 0,05. Maka hasil hipotesis H5 yang menyatakan bahwa rasio perubahan surplus berpegaruh negatif terhadap harga saham tidak dapat diterima. 23

BAB I PENDAHULUAN. Saham adalah sebuah surat berharga yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Saham adalah sebuah surat berharga yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saham adalah sebuah surat berharga yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas (emiten) yang menyatakan bahwa pemilik saham tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang sistematis untuk memperoleh data yang meliputi pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis data. 3.1 Variabel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti jumlah data, rata-rata, nilai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. asuransi melalui website Adapun periode

BAB III METODE PENELITIAN. asuransi melalui website  Adapun periode BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data perusahaanperusahaan asuransi melalui website www.idx.co.id. Adapun periode penelitian yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Unit observasi dalam skripsi ini adalah perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2008 2011 yang memiliki karakteristik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Hasil pemilihan sampel pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2012-2014 diperoleh

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Sampel Perusahaan

Lampiran 1. Data Sampel Perusahaan Lampiran 1. Data Sampel Perusahaan NO. KODE PERUSAHAAN 1 ABDA PT. Asuransi Bina Dana Arta Tbk. 2 AHAP PT. Asuransi Harta Aman Pratama Tbk. 3 AMAG PT. Asuransi Multi Artha Guna Tbk. 4 ASDM PT. Asuransi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Obyek Penelitian Deskripsi obyek penelitian meneliti profil perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini, yaitu perusahaan-perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 36 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pemilihan Sampel Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan perusahaan perbankan yang listing pada Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sampel Penelitian Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2015. Pengambilan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008-2012 SEMINAR PENULISAN ILMIAH Diajukan Guna Melengkapi Syarat Syarat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskriptif Obyek Penelitian Deskripsi obyek dalam penelitian ini menjelaskan mengenai hasil perolehan sampel dan data tentang likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN : Faishal Febrian NPM :

PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN : Faishal Febrian NPM : PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN 2008-2013 Nama : Faishal Febrian NPM : 23214823 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dini Tri Wardani, SE., MMSI LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN METODE EARLY WARNING SYSTEM

PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN METODE EARLY WARNING SYSTEM PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN METODE EARLY WARNING SYSTEM DAN RISK BASED CAPITAL TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN PREMI PERUSAHAAN PADA PT. LIPPO GENERAL INSURANCE, Tbk NAMA : Rani Eva Dewi NPM : 16212024

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur disektor 5 (consumer goods industry) periode 2008-2010. Berikut ini peneliti

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 61 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskripsi menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun independen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan tahunan/annual report perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. deviasi dari setiap variabel dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini : Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. deviasi dari setiap variabel dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini : Tabel 4.1 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau mengambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya dalam penelitian ini. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013. Peneliti mengambil sampel sesuai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR) BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisis Rasio Likuiditas BCA Syariah Rasio likuiditas ini mengukur kemampuan perusahaan atau bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data kuantitatif, yaitu data yang

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data kuantitatif, yaitu data yang III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data kuantitatif, yaitu data yang diukur dalam suatu skala numerik dan merupakan data sekunder, yaitu data penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki beberapa perusahaan, dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masingmasing

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data Pendapatan Bunga Tabel 4.1 PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Perkembangan Pendapatan Bunga Tahun 2007 2011 (dalam jutaan) Tahun Pendapatan Bunga

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PEMIKIRAN. dipublikasikan dan diambil dari database Bursa Efek Indonesia selama tahun

BAB III METODELOGI PEMIKIRAN. dipublikasikan dan diambil dari database Bursa Efek Indonesia selama tahun BAB III METODELOGI PEMIKIRAN 3.1 Jenis dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa laporan keuangan masing-masing perusahaan asuransi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis data yang dilakukan dalam bab ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian. Bagian pertama merupakan analisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisa Penelitian ini menggunakan data skunder berupa laporan keuangan audit yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tahun pengamatan dan harus memiliki laba bersih positif.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tahun pengamatan dan harus memiliki laba bersih positif. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel dan Penelitian Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan asuransi yang menurut BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal) berkembang selama periode 2005-2009.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana pengaruh tingkat kesehatan bank berdasarkan metode CAMEL yang diukur dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014 dengan jumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data pada variabel-variabel penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh struktur modal dan keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer Goods yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 58 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menerbitkan laporan keuangan dengan tidak ada laba negatif serta melakukan

Lebih terperinci

Cahaya Fajrin R Pembimbing : Dr.Syntha Noviyana, SE., MMSI

Cahaya Fajrin R Pembimbing : Dr.Syntha Noviyana, SE., MMSI ANALISIS PENGARUH PERIODE PERPUTARAN HUTANG DAGANG DAN RASIO LANCAR, TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi pada perusahaan manufaktur sektor Tekstil dan Garmen yang terdaftar di BEI tahun 2010-2012)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin 45 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan disajikan statistik deskriptif dari semua variabelvariabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif, data mentah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif, data mentah BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan cara untuk menggambarkan dan menyajikan informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik dekriptif menggambarkan tentang ringkasan datadata penelitian seperti nilai minimum, maksimum, rata rata dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan

Lebih terperinci

Disusun oleh : Nama : Lonella Dwita NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Widyatmini, SE., MM.

Disusun oleh : Nama : Lonella Dwita NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Widyatmini, SE., MM. PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, UMUR PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN SUKARELA PERUSAHAAN LQ-45 YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA Disusun oleh : Nama : Lonella

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. pengaruh model fundamental dan risiko sistematik terhadap harga saham, dengan

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. pengaruh model fundamental dan risiko sistematik terhadap harga saham, dengan BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Gambaran Subyek Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian mengenai pengaruh model fundamental dan risiko sistematik terhadap

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1. Analisis Perhitungan pada Variabel Independen 4.1.1. Analisis Price to Book Value (PBV) Price to Book Value berfokus pada nilai ekuitas perusahaan. Price to Book

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minumum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masing-masing

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan :

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan : BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Analisa deskripsi semua variabel, baik variabel bebas maupun variabel terikat adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics N Minimum

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2012. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh Size

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 25 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Populasi Populasi adalah kumpulan dari keseluruhan elemen yang menjadi pusat objek penelitian. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui gambaran nilai variabel - variabel yang menjadi sampel. Adapun hasil perhitungan statistik deskriptif

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari pendapatan premi, klaim, hasil investasi, dan laba. Statistik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu harus mengumpulkan data yang dibutuhkan. Ini untuk

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu harus mengumpulkan data yang dibutuhkan. Ini untuk 49 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Variabel Penelitian Sebelum analisis data dilakukan untuk membuktikan suatu hipotesis, terlebih dahulu harus mengumpulkan data yang dibutuhkan. Ini

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pendapatan margin pembiayaan murabahah dan pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah terhadap NPM

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum, 44 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif, maka pada Tabel 4.1 berikut ini akan ditampilkan karakteristik sample yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Garment dan Subsektor otomotif dan Komponen tahun Metode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Garment dan Subsektor otomotif dan Komponen tahun Metode BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A.Gambaran Umum Penelitian ini di lakukan dengan 30 perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Sektor aneka Industri, sub sektor Tekstil & Garment

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, free cash flow dan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, free cash flow dan BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1.Gambaran Umum Sampel Penelitian ini menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, free cash flow dan leverage terhadap risiko saham pada perusahaan manufakur yang terdaftar dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perdagangan, Jasa Dan Investasi Di Daftar Efek Syariah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai pengaruh variable independen (Current Ratio, Debt To Equity Ratio,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai pengaruh variable independen (Current Ratio, Debt To Equity Ratio, BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Analisis Hipotesis dalam penelitian ini dengan menggunakan model regresi berganda. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai pengaruh

Lebih terperinci

OLEH: PRAMONO PUTRO SUWIRALIM PEMBIMBING: DRA. HARYETTI, M.SI AHMAD FAUZAN FATHONI, SE., M.SC. Fakultas Ekonomi Universitas Riau

OLEH: PRAMONO PUTRO SUWIRALIM PEMBIMBING: DRA. HARYETTI, M.SI AHMAD FAUZAN FATHONI, SE., M.SC. Fakultas Ekonomi Universitas Riau Pengaruh Analisis Rasio Rasio Early Warning System (EWS) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Asuransi Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia (2009-2012) OLEH: PRAMONO PUTRO SUWIRALIM PEMBIMBING: DRA. HARYETTI,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil analisis deskriptif

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Obyek Penelitian Deskripsi obyek dalam penelitian ini menjelaskan hasil perolehan sampel dan data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti akan menjabarkan hasil perhitungan nilai minimum, nilai maksimum, ratarata

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masingmasing

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Analisis Statistik Deskriptif Tabel 4.1 Deskripsi Variabel Penelitian Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation CR 36.027 4.742

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan informasi karakteristik variabel-variabel dan data penelitian. Data yang digunakan pada tabel statistik deskriptif

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. corporate social responsibility. Size (ukuran) perusahaan, likuiditas, dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. corporate social responsibility. Size (ukuran) perusahaan, likuiditas, dan BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan informasi karakteristik variabelvariabel dan data penelitian. Data yang digunakan pada tabel statistik deskriptif

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan pengujian statistik secara umum yang bertujuan untuk melihat distribusi data dari variabel yang digunakan sebagai sampel

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Early Warning System

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Early Warning System 58 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Early Warning System pada perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang

Lebih terperinci

DEWI JUNIARTI HONDRO JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (UMRAH)

DEWI JUNIARTI HONDRO JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (UMRAH) PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, PERPUTARAN TOTAL ASET, DEBT TO EQUITY RATIO DAN DEBT TO ASSET RATIO TERHADAP RETURN ON INVESTMENT (ROI) (Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2012-2014)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik dekriptif menggambarkan tentang ringkasan datadata penelitian seperti nilai minimum, maksimum, rata rata dan standar

Lebih terperinci

DINA YULIANI ABSTRAK. Dibawah Bimbingan : H. Beben Bahren H. Nana Sahroni

DINA YULIANI ABSTRAK. Dibawah Bimbingan : H. Beben Bahren H. Nana Sahroni PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TATO) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) (Penelitian Pada PT. Unilever Indonesia Tbk Tahun 2015) DINA YULIANI 133402277 Program Studi Manajemen Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Subjek dan Objek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Subjek dan Objek Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek dan Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Dividen Per Share, Tingkat Inflasi, Return on Equity, Net Profit Margin

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, standard deviasi dari masing-masing

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics A. Statistik Deskriptif BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil analisis deskriptif

Lebih terperinci

BAB 1V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 1V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deksriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean). Standar deviasi, maksimum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai data variabel dalam penelitian ini maka digunakanlah tabel statistik deskriptif. Tabel statistik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. Pengolahan data dalam

Lebih terperinci

PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASI, ARUS KAS INVESTASI DAN ARUS KAS PENDANAAN TERHADAP DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN FARMASI DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASI, ARUS KAS INVESTASI DAN ARUS KAS PENDANAAN TERHADAP DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN FARMASI DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASI, ARUS KAS INVESTASI DAN ARUS KAS PENDANAAN TERHADAP DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN FARMASI DI BURSA EFEK INDONESIA SYIFA SEPRIANI 27212271 AKUNTANSI PEMBIMBING : Dr.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis akan menerangkan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan atas data sekunder yaitu berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan 28 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analisis deskriptif dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standar deviasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. barang konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun Tabel 4.1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. barang konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun Tabel 4.1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian Objek Penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktor pada sektor barang konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pengujian ini bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskriptif suatu data yang dilihat dari nilai minimum, maksimum, mean dan standar deviasi

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang

III.METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang III.METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur serta telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 yang laporan keuangannya telah

Lebih terperinci

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan 47 mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan mendekati normal. Tabel 4.2 Deskripsi Statistik PT. Indofood Sukses Makmur Periode Pengamatan 2003-2008 Mean Std. Deviation N RETURN.007258.1045229

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu perusahaan yang berada pada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu perusahaan yang berada pada BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu perusahaan yang berada pada Sektor keuangan. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 87 perusahaan, sesuai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Analisis Deskripsi Data 1. Analisis Dana Pihak Ketiga Bank BCA Syariah Dana Pihak Ketiga adalah komponen dana yang paling penting, besarnya keuntungan (profit) yang akan dihasilkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini.berikut hasil analisis

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini.berikut hasil analisis BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini.berikut hasil analisis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. mudah dipahami dan diinterprestasikan. Pengujian ini bertujuan untuk

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. mudah dipahami dan diinterprestasikan. Pengujian ini bertujuan untuk BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif Analisis dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel sehingga lebih mudah dipahami dan diinterprestasikan. Pengujian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Sampel dalam penelitian ini adalah semua bank yang termasuk dalam bank umum syariah yang mengeluarkan laporan keuangan tahun 2010-2015, yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang BAB 4 ANALISIS DATA 4.1 Statistika Deskriptif Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang digunakan untuk mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan, penyajian data, dan penarikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (closing price) yang tercatat di indeks LQ 45 periode yang dinyatakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (closing price) yang tercatat di indeks LQ 45 periode yang dinyatakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian 1. Variabel terikat (Dependent variable) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah harga saham, harga saham penutupan (closing price) yang tercatat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Hasil yang telah diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. BEI (Bursa Efek Indonesia) selama periode tahun 2010 sampai 2014.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. BEI (Bursa Efek Indonesia) selama periode tahun 2010 sampai 2014. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Objek pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang mengelola bahan mentah menjadi barang jadi yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Tingkat Inflasi, Kurs Rupiah dan Harga Emas Dunia terhadap Harga Saham Sektor Pertambangan di Bursa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang yang digunakan adalah jenis data sekunder, dimana data sekunder adalah data primer yang sudah diolah lebih lanjut dan dipublikasikan dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan adalah Laporan Laba-Rugi, Laporan Posisi Keuangan, dan Catatan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan adalah Laporan Laba-Rugi, Laporan Posisi Keuangan, dan Catatan 54 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Semua data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan yang digunakan adalah

Lebih terperinci