HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL PERAWAT DENGAN PERILAKU CARING PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD SENOPATI BANTUL SKRIPSI. Disusun oleh : RIDWAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL PERAWAT DENGAN PERILAKU CARING PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD SENOPATI BANTUL SKRIPSI. Disusun oleh : RIDWAN"

Transkripsi

1 HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL PERAWAT DENGAN PERILAKU CARING PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD SENOPATI BANTUL SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta Disusun oleh : RIDWAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDRAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA 2017

2 ii

3 iii

4 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan usulan penelitian yang berjudul Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Penambahan Senopati Bantul. Penyusunan usulan penelitian ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan, arahan, dan bantuan berbagai pihak untuk menyelesaikan usulan penelitian ini dan pada kesempatan ini penulis dengan rendah hati mengucapkan terima kasih kepada : 1. dr. Kuswanto Hardjo, M Kes selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta. 2. Tetra Saktika Adinugraha, M.Kep.,Ns.Sp.Kep.MB selaku Ketua Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta. 3. Ngatoiatu Rahmani, S.Kep.,Ns.,MNS selaku Pembimbing yang telah memberikan semangat, bimbingan dan arahan dalam penyusunan usulan penelitian ini. 4. Retno sumiyarini,m.med.ed selaku Penguji yang telah meluangkan waktu untuk menguji usulan penelitian ini. 5. Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat saya sebutkan satu persatu penulis menyadari masih banyak kekurangan cara penyusunan Skripsi ini.. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan kepada semuanya, sebagai imbalan atas segala amal kebaikan dan bantuannya. Akhirnya besar harapan penulis mendapatkan masukan guna perbaikan usulan penelitian ini. Penulis Ridwan iv

5 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERNYATAAN... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix INTISARI... x ABSTRACT... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 5 C. Tujuan Penelitian... 5 D. Manfaat Penelitian... 5 E. KEASLIAN PENELITIAN... 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kecerdasan Emosional B. Perilaku C. Caring D. Kerangka Teori E. Kerangka Konsep F. Hipotesis BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian B. Lokasi dan Waktu Penelitian C. Populasi dan Sampel Penelitian D. Variabel Penelitian E. Definisi Operasional F. Alat Dan Metode Pengumpulan Data G. Uji Validitas Dan Reliabilitas H. Metode Pengolahan dan Analisis Data I. Etika Penelitian J. Tahapan Penelitian v

6 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian B. Pembahasan C. Keterbatasan Penelitian BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA vi

7 DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Keaslian Penelitian... 7 Tabel 3.1 Definisi Operasional Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Kecerdasan Emosional Perawat Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Perilaku Caring Perawat Tabel 3.4 Coding Tabel 4. 1 Jumlah Perawat di Ruang Rawat Inap Tabel 4. 2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Perawat di Ruang Rawat Inap Tabel 4. 3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Pasien di Ruang Tabel 4. 4 Distribusi Frekuensi Kecerdasan Emosional Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Penambahan Senopati Bantul Tabel 4. 5 Distribusi Frekuensi Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Penambahan Senopati Bantul Tabel 4. 6 Tabulasi Silang dan Uji Statistik Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap vii

8 DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Kerangka Teori Gambar 2 Kerangka Konsep viii

9 DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1. PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN LAMPIRAN 2. INFORMED CONSENT LAMPIRAN 3. KUESIONER KECERDASAN EMOSIONAL PERAWAT LAMPIRAN 4. KUESIONER PERLIAKU CARING LAMPIRAN 5. RENCANA JADWAL PENELITIAN LAMPIRAN 6. SURAT IJIN PENELITIAN LAMPIRAN 7. SURAT ETIK PENELITIAN LAMPIRAN 8. LEMBAR BIMBINGAN SKRIPSI LAMPIRAN 9. HASIL ANALISA DATA ix

10 HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL PERAWAT DENGAN PERILAKU CARING PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL Ridwan 1, Ngatoiatu Rahmani 2 INTISARI Latar Belakang: Perilaku caring adalah esensi dari keperawatan yang membedakan perawat dengan profesi lain. Caring merupakan suatu cara pendekatan yang dinamis, dimana perawat bekerja untuk lebih meningkatkan kepeduliannya kepada klien. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perilaku caring adalah kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional merupakan suatu kemampuan mengenal makna emosi dan hubungan emosi-emosi, serta mampu memberikan alasan dan penyelesaian. Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan kecerdasan emosional dengan perilaku caring perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Penambahan Senopati Bantul. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah deskriptif kolerasi dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel diambil dengan stratified random sampling sebanyak 25 perawat dan sampel pasien sebanyak 25. Instrumen kecerdasan emosional menggunakan kuesioner Mulyani (2008), sedangkan instrumen perilaku caring perawat menggunakan kuesioner Yuliawati (2012).Teknik analisa data yang digunakan dengan uji Kendall Tau. Hasil Penelitian: Kecerdasan emosional perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Penambahan Senopati Bantul memiliki kategori sedang (68%). Perilaku caring perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Penambahan Senopati Bantul Dalam kategori cukup (48%). Ada hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional perawat dengan perilaku caring, hal ini ditunjukkan dengan hasil analisa bivariat Kendall Tau, yaitu p=0,029 < 0,05. dengan. r= 0,433 Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan kecerdasan emosional dengan perilaku caring perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Penambahan Senopati Bantul, ditunjukkan dengan hasil uji Kendall tau diperoleh nilai p 0,029 < 0,05. Kata Kunci: Kecerdasan Emosional Perawat, Perilaku Caring Perawat 1 Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Jend. A. Yani Yogyakarta 2 Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Jend. A. Yani Yogyakarta x

11 THE CORRELATION BETWEEN NURSE S EMOTIONAL INTELLIGENCE AND NURSE S CARING BEHAVIOR IN INPATIENT WARD OF PANEMBAHAN SENOPATI GENERAL HOSPITAL OF BANTUL Ridwan 1, Ngatoiatu Rahmani 2 ABSTRACT Background: Caring behavior is the essence of nursing which distinguishes a nurse from other professions. Caring is a dynamic approach by which a nurse works to provide more attention to a patient. One of factors that may influence caring behavior is emotional intelligence which is an ability to understand emotional expressions and emotional relations and also to give reasons and solutions. Objective: To identify The Correlation between Nurse's Emotional Intelligence and Nurse's Caring Behavior in Inpatient Ward of Panembahan Senopati General Hospital of Bantul Method: The type of this study was descriptive and correlational with cross sectional approach. The number of samples was 25 nurses and 25 patients selected through stratified random sampling technique. The instrument of emotional intelligence applied Mulyani questionnairre (2008). Instrument of caring behavior applied Yuliawati questionnairre (2012). Data analysis technique applied Kendall Tau test formula. Result: Nurse's emotional intelligence in inpatient ward of Panembahan Senopati general hospital of Bantul was in sufficient category (68%). Nurse's caring behavior in inpatient ward of Panembahan Senopati general hospital of Bantul was in sufficiemt category (48%). There were significant correlations between emotional intelligence and caring behavior which were reflected from the result of bivariate analysis of Kendall Tau test with p value of 0,029 < 0,05 and r value of 0,43. Conclusion: There were significant correlations between emotional intelligence and caring behavior in inpatient ward of Panembahan Senopati general hospital of Bantul which were figured out by the result of Kendall Tau test with p value of 0,029 < 0,05. Keywords : Nurse's Emotional Intelligence, Nurse's Caring Behavior 1 A student of S1 Nursing Study Program in Jenderal Achmad Yani School of Health Science of Yogyakarta 2 A counseling lecturer of S1 Nursing Study Program in Jenderal Achmad Yani School of Health Science of Yogyakarta xi

12 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tenaga kerja keperawatan merupakan komponen utama dalam sistem pelayanan kesehatan karena perawat merupakan kelompok pekerja terbesar yang memberikan pelayanan kesehatan dalam sistem tersebut dan sifat pelayanan yang diberikan adalah 24 jam dalam 1 hari dan 7 hari dalam 1 minggu (Huber, 2006). Data Kemenkes (2015) menunjukkan jumlah tenaga kesehatan (bidan dan perawat) di Indonesia tahun 2015 sebanyak orang, dengan jumlah bidan sebanyak (33,3%) dan perawat sebanyak orang (66,7%). Perawat sebagai petugas kesehatan memiliki peran sebagai pemberi asuhan keperawatan, mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien, memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan, mengarahkan, merencanakan serta mengatur pelayanan kesehatan, merujuk pasien ke petugas kesehatan lain, memberikan konsultasi kesehatan dan melakukan investigasi atau penelitian dalam bidang kesehatan. Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia melalui pemberian asuhan keperawatan, sehingga dapat ditentukan diagnosis keperawatan agar bisa direncakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat perkembangannya. Pemberian asuhan keperawatan ini dilakukan dari yang sederhana sampai dengan yang kompleks (Hidayat, 2004). Perawat merupakan salah satu profesi yang memerlukan kepedulian sosial dan kemampuan khusus yang mencakup ketrampilan intelektual, teknikal dan interpersonal yang tercermin dalam perilaku caring atau kasih sayang (Dwidiyanti 2007). Perilaku caring mempengaruhi keberhasilan pemberian pelayanan keperawatan yang berkualitas. Pelayanan keperawatan yang berkualitas dapat diwujudkan melalui pemberian asuhan keperawatan yang didasari oleh perilaku caring perawat. 1

13 2 Caring merupakan suatu cara pendekatan yang dinamis, dimana perawat bekerja untuk lebih meningkatkan kepeduliannya kepada klien, caring juga merupakan kunci dari kualitas pelayanan asuhan keperawatan (Potter & Perry, 2009). Perilaku caring adalah esensi dari keperawatan yang membedakan perawat dengan profesi lain. Caring tidak hanya mempraktikkan seni perawatan, memberi kasih sayang untuk meringankan penderitaan pasien dan keluarga, meningkatkan kesehatan dan martabat, tetapi juga memperluas aktualisasi diri perawat (Morison & Burnard, 2009). Saat perawat mampu berlaku caring dengan memahami klien, maka pasien akan merasa nyaman, mendapatkan dukungan terhadap kehidupannya dan mempercepat proses pemulihan penyakitnya (Potter & Perry, 2009). Perilaku caring perawat sangat penting bagi pasien, namun masih banyak dijumpai perawat yang jauh dari sifat tersebut. Penelitian tentang perilaku caring perawat pernah dilakukan di beberapa rumah sakit di Indonesia. Penelitian yang dilakukan oleh Hafsiah (2012) tentang hubungan perilaku caring dengan tingkat kepuasan pasien di RSUD Pariaman, didapatkan bahwa banyak perawat yang bersikap kurang caring terhadap pasien. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa 66% klien menilai perawat masih memiliki perilaku caring yang kurang, dan sebanyak 57,1% klien tidak merasa puas dengan perilaku caring dari perawat. Penelitian yang dilakukan oleh Zees (2011) tentang faktor budaya organisasi yang berhubungan dengan perilaku caring perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo menunjukkan bahwa sebagian perawat pelaksana (53,3%) kurang memiliki perilaku caring terhadap pasien. Perilaku caring yang kurang, memiliki dampak negatif baik bagi perawat maupun pasien. Dampak negatif bagi perawat yaitu perawat akan melupakan kebutuhan pasien dan bahkan melupakan apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya serta perawat tidak akan memiliki perasaan empati kepada pasien. Sedangkan dampak negatif bagi pasien adalah pasien akan merasa takut, khawatir, hilang kontrol dan putus asa, perasaan terasing, tidak ada yang menolong dan sakit makin bertambah, proses kesembuhan pasien akan menjadi lebih sulit, dan

14 3 hubungan interpersonal perawat pasien tidak terjalin (Watson, 2004 dalam Muhlisin & Ichsan, 2008). Perilaku caring dipengaruhi oleh faktor-faktor psikologi, adat istiadat, lawan bicara, motivasi, kecerdasan intelektual, kecerdasan spiritual, dan kecerdasan emosional (Jayus, 2011). Beberapa penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku caring perawat diantara dilakukan oleh Desima (2013) yang menunjukkan adanya hubungan antara stress kerja dengan perilaku caring perawat. Penelitian yang dilakukan Qomariah (2012) juga menemukan adanya hubungan kecerdasan spiritual dengan perilaku caring perawat. Penelitian tentang hubungan kecerdasan emosional dengan perilaku caring perawat dilakukan oleh Sarifuddin (2015), hasil penelitian menyimpulkan adanya hubungan antara kecerdasan emosi dengan perilaku caring perawat pada praktek keperawatan. Kecerdasan emosional merupakan suatu kemampuan mengenal makna emosi dan hubungan emosi-emosi, serta mampu memberikan alasan dan penyelesaian. Kecerdasan emosional ini sangat dibutuhkan oleh perawat sebab, perawat selalu berhubungan dengan pasien yang latar belakang budaya dan sifatnya berbeda. Selain harus memiliki sikap telaten serta penuh perhatian, perawat harus selalu bersedia menolong dengan penuh semangat, maka diperlukan pula kesediaan untuk selalu mengikuti segala yang ada hubungannya dengan masalah pelayanan kesehatan pada umumnya. Seorang perawat yang tidak mempunyai kecerdasan emosi yang tinggi dapat ditandai dengan sikap emosi yang tinggi, cepat bertindak berdasarkan emosinya, pemurung dan tidak sensitif dengan perasaan dan kondisi orang lain (Goleman 2009). Kerfoot (1996) dalam Rego, Godinho & MQQueen (2010) menyampaikan bahwa pasien yang menerima pelayanan tenaga kesehatan dengan keterampilan sempurna, namun tidak disertai dengan sikap emosi yang baik dalam pelayanannya, maka pelayanan tersebut dinilai pasien sebagai pelayanan yang tidak adekuat. Hal ini didukung oleh penelitian Meliala (2014) yang menunjukkan ada hubungan positif antara kecerdasan emosional dengan perilaku caring perawat di RSU Kahanjahe.

15 4 Penelitian tentang hubungan kecerdasan emosional dengan perilaku caring perawat telah dilakukan di beberapa tempat, namun belum pernah dilakukan di DIY. Penelitian ini mengambil lokasi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta karena provinsi ini memiliki jumlah penduduk terpadat kedua setelah DKI Jakarta, berbanding lurus di DI Yogyakarta sendiri memiliki instansi pendidikan keperawatan terbanyak sehingga banyak mengeluarkan calon tenaga keperawatan di kemudian hari. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sendiri memiliki beberapa rumah sakit umum daerah salah satunya RSUD Panembahan Senopati Bantul yang memiliki akreditasi B. Penelitian. Di RSUD Panembahan Senopati Bantul belum pernah dilakukan penelitian tentang hubungan kecerdasan emosional dengan perilaku caring perawat. Penelitian yang pernah dilakukan oleh Nasir (2015) tentang hubungan antara kecerdasan spiritual dengan sikap caring perawat di ruang rawat ICU dan IGD Rumah Sakit Penambahan Senopati Bantul. Hasil penelitian menunjukkan sikap caring perawat di ruang rawat inap RSUP Haji Adam Malik Medan sebagian besar adalah kategori baik. Hal inilah yang memotivasi peneliti untuk melakukan penelitian di RSUD Panembahan Senopati Bantul untuk mengetahui hubungan kecerdasan emosional dengan perilaku caring perawat. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 19 Desember 2016 melalui wawancara dengan 10 pasien di ruang rawat inap penyakit dalam RSUD Panembahan Senopati Bantul, sebanyak 5 pasien menyatakan bahwa perawat berperilaku tidak ramah dan judes dalam melayani pasien. Sebanyak 7 pasien menyatakan kurangnya komunikasi perawat dalam melakukan tindakan keperawatan, perawat tidak memberitahukan tindakan keperawatan apa saja yang akan dilakukan kepada pasien. Sebanyak 6 pasien menyatakan perawat kurang mempedulikan pada saat pasien membutuhkan bantuan di malam hari, ketika memanggil perawat untuk meminta bantuan ia harus menunggu cukup lama, dan perawat tidak menanggapi dengan cepat jika ada keluhan dari pasien. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tergerak untuk meneliti apakah ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan perilaku caring perawat di ruang

16 5 rawat inap Rumah Sakit Penambahan Senopati Bantul dengan harapan dapat memberikan masukan bagi rumah sakit dalam memberikan pelayanan keperawatan yang berkualitas. B. Rumusan Masalah Apakah ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan perilaku caring perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Penambahan Senopati Bantul? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan latar belakang masalah yang diuraikan tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Tujuan Umum Diketahui hubungan kecerdasan emosional dengan perilaku caring perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Penambahan Senopati Bantul. 2. Tujuan Khusus a. Diketahui gambaran kecerdasan emosional perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Penambahan Senopati Bantul. b. Diketahui gambaran perilaku caring perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Penambahan Senopati Bantul. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah keilmuan manajemen keperawatan terutama mengenai perilaku perawat yang dapat meningkatkan kepuasan pasien serta untuk pengembangan konsep caring yang didasari oleh kecerdasan emosional perawat. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Pihak Manajemen Rumah Sakit Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan informasi bagi manajemen rumah sakit dalam melaksanakan kegiatan perencanaan, pengembangan, dan pembinaan terhadap sumber daya

17 6 keperawatan guna menghasilkan tenaga keperawatan yang mampu menerapkan perilaku caring dalam setiap pemberian pelayanan keperawatan. b. Bagi Kepala Ruang Sebagai masukan untuk mengupayakan peningkatan kecerdasan emosional perawat sehingga dapat meningkatkan perilaku caring perawat pelaksana. c. Bagi Perawat Rumah Sakit Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi perawat untuk menggali dimensi-dimensi kecerdasan emosional diri perawat sehingga diharapkan dapat mendasari perawat dalam melakukan hubungan interpersonal maupun intrapersonal. d. Bagi Penelitian Selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti yang akan melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku caring perawat. e. Bagi Pasien Rumah Sakit Hasil penelitian ini dapat meningkatkan perilaku caring perawat kepada pasien sehingga tingkat kepuasan pasien akan meningkat.

18 E. KEASLIAN PENELITIAN Tabel 1.1 Keaslian Penelitian Peneliti Judul penelitian Metode penelitian Hasil penelitian Perbedaan Persamaan Qomariah (2012) Desima (2013) Hubungan Kecerdasan Spiritual dengan Perilaku Caring Perawat pada Praktek Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUP Haji Adam Malik Medan. Tingkat Stres Kerja Perawat Dengan Perilaku Caring Perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Islam Malang. Desain penelitian deskriptif korelatif. Metode pengambilan sampel cluster random sampling dengan sampel penelitian berjumlah 86 responden. Instrumen penelitian berupa kuesioner demografi, kuesioner kecerdasan spiritual, dan kuisioner perilaku caring. Uji hipotesis dengan menggunakan uji korelasi Pearson. Desain penelitian Cross Sectional. Sampel yang digunakan sebanyak 42 perawat rawat inap dan 42 pasien di ruang rawat inap dengan teknik pengambilan sampel total sampling, data diambil dengan cara kuesioner. Analisa data yang digunakan adalah Uji statistik Chi Square. Ada hubungan positif antara kecerdasan spiritual dengan perilaku caring perawat (p=0,003, r=0,315). Ada ada hubungan antara tingkat stres kerja dengan perilaku caring perawat (p=0,001). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kecerdasan emosional. Tempat penelitian RSUP Haji Adam Malik Medan dalam penelitian ini RSUD Panembahan Senopati Bantul, dan alat analisis menggunakan uji korelasi Pearson dalam penelitian ini menggunakan uji Kendall tau.. Variabel bebas tingkat stres kerja dalam penelitian ini kecerdasan emosional, tempat penelitian Rumah Sakit Islam Malang dalam penelitian ini RSUD Panembahan Senopati Bantul, teknik pengambilan sampel total sampling dalam penelitian ini random sampling, analisis data uji chi square dalam penelitian ini menggunakan uji Kendall tau. Variabel terikat yaitu perilaku caring perawat, desain penelitian deskriptif korelatif, pendekatan waktu cross sectional, sampel penelitian perawat, teknik pengambilan sampel cluster random sampling, dan instrumen menggunakan kuesioner Variabel terikat perilaku caring perawat, pendekatan waktu cross sectional, sampel penelitian perawat dan instrumen menggunakan kuesioner. 7

19 8 Peneliti Judul penelitian Metode penelitian Hasil penelitian Perbedaan Persamaan Meliala (2014) Sarifuddin (2015) Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Perilaku Caring Perawat di RSU Kahanjahe Hubungan Kecerdasan Emosi dengan Perilaku Caring Perawat Pada Praktek Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan Kabupaten Pekalongan. Desain penelitian deskriptif korelasi melalui pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan responden 46 perawat dan 78 pasien. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner dan wawancara. Uji hipotesis menggunakan Korelasi Spearman. Desain penelitian deskriptif korelasi melalui pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan Total sampling dengan jumlah 71 responden. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan Uji Korelasi Spearman. Ada hubungan positif antara kecerdasan emosional dengan perilaku caring perawat (p=0,019). Ada hubungan positif yang kuat antara kecerdasan emosi dengan perilaku caring perawat pada praktek keperawatan (p=0,001, r = 0,581). Tempat penelitian dalam penelitian ini RSUD Panembahan Senopati Bantul, sampel penelitian perawat, teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah random sampling, instrument penelitian kuesioner dan wawancara dalam penelitian ini hanya menggunakan kuesioner Tempat penelitian dalam penelitian ini RSUD Panembahan Senopati Bantu, teknik pengambilan sampel total sampling dalam penelitian ini random sampling, dan analisis data menggunakan uji korelasi Spearman dalam penelitian ini menggunakan uji Kendall tau. Variabel bebas kecerdasan emosi dan terikat perilaku caring perawat, desain penelitian deskriptif korelasi, pendekatan waktu cross sectional. Variabel bebas kecerdasan emosi dan terikat perilaku caring perawat, desain penelitian deskriptif korelasi, pendekatan waktu cross sectional, sampel penelitian perawat dan instrumen menggunakan kue-sioner. 8

20 Peneliti Judul penelitian Metode penelitian Hasil penelitian Perbedaan Persamaan Nasir (2015) Hubungan Kecerdasan Spiritual dengan Sikap Caring Perawat di Unit Gawat Darurat RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Desain penelitian deskriptif korelasi melalui pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan Total sampling dengan jumlah 34 responden. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan Uji Kendall tau. Ada hubungan yang positif kecerdasan spiritual dengan sikap caring perawat (p=0,000, r=0,437). Variabel bebas kecerdasan spiritual dalam penelitian ini kecerdasan emosional, variabel terikat sikap caring dalam penelitian ini perilaku caring. Teknik pengambilan sampel total sampling dalam penelitian ini random sampling. Desain penelitian deskriptif korelasi, pendekatan cross sectional, instrument penelitian kuesioner, dan analisis data menggunakan Kendall tau. 9

21 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Rumah Sakit Panembahan Senopati Bantul adalah salah satu rumah sakit umum daerah di Kabupaten Bantul Yogyakarta, Nama Panembahan Senopati ditetapkan secara resmi pada 29 Maret 2003 yang menjadikan rumah sakit ini lalu disebut Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panembahan Senopati Bantul. Sesuai SK Menkes No. 142/Menkes/SK/I/2007 tanggal 31 Januari 2007 tentang Peningkatan Kelas, RSUD Panembahan Senopati Bantul mulai berganti tipe dari rumah sakit tipe C menjadi rumah sakit tipe B non pendidikan dengan jumlah tempat tidur 289 Tabel 4. 1 Jumlah Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul No Ruang Pendidikan JML Perawat 1 Flamboyan D3 15 (Dalam & Syaraf) S1 3 2 Cempaka D3 15 (Dalam & Syaraf) S1 2 3 Melati D3 15 (Bedah) S1 2 4 Bakung D3 16 (Dalam & Syaraf) S1 2 Total Karakteristik Responden Hasil penelitian terhadap karakteristik perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Penambahan Senopati Bantul disajikan pada tabel

22 46 Tabel 4. 2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Penambahan Senopati Bantul No Karakteristik Frekuensi Persentase (%) 1 Jenis Kelamin Laki-laki 7 28,0 Perempuan 18 72,0 Jumlah Umur < 30 tahun 13 52, tahun 5 20,0 > 40 tahun 7 28,0 Jumlah Pendidikan D3 Keperawatan 23 92,0 S1 Keperawatan 2 8,0 Jumlah Sumber: data primer 2017 Berdasarkan tabel 4.2 diatas menunjukkan sebagian besar perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Penambahan Senopati Bantul berjenis kelamin perempuan (72%), dengan rata-rata umur < 30 tahun (52%), dan berpendidikan D3 keperawatan (92%). Karakteristik pasien di ruang rawat inap Rumah Sakit Penambahan Senopati Bantul disajikan pada tabel 4.3 Tabel 4. 3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Pasien di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Penambahan Senopati Bantul No Karakteristik Frekuensi Persentase (%) 1 Jenis Kelamin Laki-laki 10 40,0 Perempuan 15 60,0 Jumlah Umur < 30 tahun 14 56, tahun 5 20,0 > 40 tahun 6 24,0 Jumlah Pendidikan SD 5 20,0 SMP SMA ,0 68,0 Jumlah Sumber: data primer 2017 Berdasarkan tabel 4.3 diatas menunjukkan sebagian besar pasien di ruang rawat inap Rumah Sakit Penambahan Senopati Bantul berjenis kelamin 46

23 47 perempuan (60%), dengan rata-rata umur < 30 tahun (56%), dan berpendidikan SMA (68%). 3. Analisis Univariat a. Kecerdasan Emosional Perawat Hasil penelitian kecerdasan emosional perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Penambahan Senopati Bantul disajikan pada tabel 4.4. Tabel 4. 4 Distribusi Frekuensi Kecerdasan Emosional Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Penambahan Senopati Bantul Tinggi Sedang Rendah Kecerdasan emosional Frekuensi Persentase (%) 8 32, ,0 0 0 Jumlah Sumber : Data Primer Tahun 2017 Tabel 4.4 menunjukkan sebagian besar perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Penambahan Senopati Bantul memiliki kecerdasan emosional kategori sedang (68%). b. Perilaku Caring Perawat Hasil pengukuran perilaku caring perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Penambahan Senopati Bantul disajikan pada tabel berikut: Tabel 4. 5 Distribusi Frekuensi Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Penambahan Senopati Bantul Baik Cukup Kurang Perilaku caring perawat Frekuensi Persentase (%) 9 36, ,0 4 16,0 Jumlah Sumber : Data Primer Tahun 2017 Tabel 4.5 menunjukkan sebagian besar perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Penambahan Senopati Bantul memiliki perilaku caring kategori cukup (48%).

24 48 4. Analisis Bivariat Tabulasi silang dan hasil uji statistik hubungan kecerdasan emosional dengan perilaku caring perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Penambahan Senopati Bantul disajikan pada tabel 4.6. Tabel 4. 6 Tabulasi Silang dan Uji Statistik Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Kecerdasan Perilaku Caring p- emosional Baik Cukup Kurang Total value f % F % F % f % Tinggi 6 24,0 1 4,0 1 4,0 8 32,0 0,433 0,029 Sedang 3 12, ,0 3 12, ,0 Rendah 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 Total 9 36, ,0 4 16, Sumber: Data Primer Tahun 2017 Berdasarkan tabel 4.6 diketahui perawat dengan kecerdasan emosional tinggi sebagian besar memiliki perilaku caring yang baik (24%). Perawat dengan kecerdasan emosional sedang sebagian besar memiliki perilaku caring cukup (44%). Hasil perhitungan statistik menggunakan uji Kendall tau seperti disajikan pada tabel 4.6, diperoleh p-value sebesar 0,029 < (0,05) sehingga dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan kecerdasan emosional dengan perilaku caring perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Panembahan Senopati Bantul. Nilai koefisien korelasi yang diperoleh sebesar 0,433 menunjukkan keeratan hubungan antara kecerdasan emosional dengan perilaku caring adalah kategori sedang yaitu berada pada interval 0,400-0,599. Nilai koefisien korelasi positif menunjukkan semakin tinggi kecerdasan emosional perawat maka perilaku caring perawat akan semakin baik.

25 49 B. Pembahasan 1. Kecerdasan Emosional Perawat Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa sebagian besar perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta memiliki kecerdasan emosional kategori sedang (68%). Hasil penelitian ini berbeda dengan Ardiana (2010) dan Sarifudin (2015) yang menunjukkan kecerdasan emosional perawat berada dalam kategori tinggi. Perbedaan hasil ini disebabkan pada kedua penelitian tersebut kecerdasan emosional perawat hanya dikategorikan menjadi dua yaitu tinggi dan rendah. Dalam penelitian ini tidak ditemukan perawat yang memiliki kecerdasan emosional kategori rendah. Hal ini dapat disebabkan karena pada jenis pekerjaan medis dituntut setiap sumber daya manusianya memiliki kompetensi untuk menjalin hubungan yang baik dengan pasien, keakuratan diagnosa, keahlian dalam menangani dan menyembuhkan pasien (Tutiarta, 2008). Goleman (2009) mengatakan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustasi, mengendalikan dorongan hati dan tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stress tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, berempati, dan berdoa. Kecerdasan emosional sangat dibutuhkan oleh perawat, sebab perawat selalu berhubungan dengan pasien yang latar belakang budaya dan sifatnya berbeda. Selain harus memiliki sikap telaten serta penuh perhatian, perawat harus selalu bersedia menolong dengan penuh semangat, maka diperlukan pula kesediaan untuk selalu mengikuti segala yang ada hubungannya dengan masalah pelayanan kesehatan pada umumnya. Seorang perawat yang tidak mempunyai kecerdasan emosi yang tinggi dapat ditandai dengan sikap emosi yang tinggi, cepat bertindak berdasarkan emosinya, pemurung dan tidak sensitif dengan perasaan dan kondisi orang lain (Goleman, 2009)

26 50 Kecerdasan emosional kategori sedang dapat dipengaruhi oleh karakteristik usia perawat yang sebagian besar < 30 tahun (52%), dapat disimpulkan usia responden mayoritas tergolong dalam usia dewasa muda, sehingga tingkat kecerdasan emosinya masih dalam tahap perkembangan, karena kecerdasan emosi berkembang sejalan dengan pertambahan usia. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Fariselli, Ghini dan Freedman (2006) bahwa orang yang lebih tua mungkin lebih tinggi dalam kecerdasan emosional, penemuan ini menunjukkan kecerdasan emosional adalah kemampuan berkembang, ada kemungkinan bahwa semakin bertambahnya pengalaman hidup akan berkontribusi pada kecerdasan emosi (Fariselli, Ghini, dan Freedman, 2006). Selain usia, faktor pendidikan juga dapat mempengaruhi tingkat kecerd asan emosi, dari data karakteristik pendidikan responden mayoritas berpendidikan DIII yaitu 92%, sedangkan S1 hanya 8%, responden dengan pendidikan S1 cenderung lebih tinggi tingkat kecerdasan emosinya dibandingkan dengan pendidikan DIII. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Tukijan dan Harnoto (2010) yang menunjukkan bahwa tingkat pendidikan mempengaruhi kecerdasan emosional. Hal ini dapat disebabkan semakin bertambah tingkat pendidikan perawat maka akan semakin banyak pen galaman dan wawasan yang didapat oleh perawat sewaktu dibangku perkuliahan baik yang menyenangkan maupun yang buruk yang akan berdampak dalam cara berpikir, bersikap maupun cara berperilaku, sehingga dapat terlihat penyesuaian dan pengalamannya di dunia pekerjaan. Pendidikan dapat menjadi salah satu sarana belajar individu untuk mengembangkan kecerdasan emosi. Individu mulai dikenalkan berbagai bentuk emosi dan bagaimana mengelolanya (Agustian 2005). 2. Perilaku Caring Perawat Perilaku caring perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Penambahan Senopati Bantul sebagian besar kategori cukup (48%). Hasil penelitian ini sesuai dengan Sarifuddin (2015) yang menunjukkan perilaku caring perawat

27 51 pelaksana pada praktek keperawatan di Ruang Rawat Inap RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan dalam kategori cukup. Caring merupakan fenomena universal yang berkaitan dengan cara seseorang berpikir, berperasaan dan bersikap ketika berhubungan dengan orang lain (Marriner & Tomey, 1994 dalam Dwidiyanti, 2007). Menurut Carruth et all (1999) dalam Dwidiyanti (2007) caring bukan semata-mata perilaku, namun juga cara untuk dapat memberikan motivasi tindakan yang lebih bermakna untuk memberikan asuhan fisik dan memperhatikan emosi sambil meningkatkan rasa aman dan keselamatan pasien. Caring sebagai suatu bentuk moral sehingga perawat harus bermoral baik dan memiliki kepedulian terhadap kesehatan pasien, yang mempertahankan martabat dan menghargai pasien sebagai seorang manusia yang utuh (Dwidiyanti, 2007). Persepsi pasien yang cukup terhadap perilaku caring perawat dapat dipengaruhi oleh karakteristik jenis kelamin pasien yang sebagian besar perempuan (60%). Pada umumnya, wanita lebih teliti dalam melakukan penilaian terhadap perilaku orang lain. Hal ini sesuai dengan pendapat Robbins dan Judge (2008) yang menyatakan bahwa wanita menghabiskan waktu lebih banyak untuk menganalisis suatu hal dibandingkan pria. Selain itu, orang tua umumnya lebih mendorong dan menguatkan ungkapan ekspresi diri pada anak perempuan daripada anak laki-laki, sehingga menyebabkan wanita lebih ekspresif daripada pria (Robbins & Judge, 2008). Dengan demikian pasien wanita lebih teliti dalam menilai perilaku orang lain dan lebih mampu mengekspresikan penilaiannya mengenai perilaku orang lain, termasuk perilaku caring perawat. Menurut Wahyu (2006) menyatakan bahwa jenis kelamin mempengaruhi persepsi dan harapan pasien untuk memenuhi kebutuhan termasuk pelayanan kesehatan. Faktor karakteristik lain yang bisa mempengaruhi persepsi terhadap perilaku caring adalah usia pasien. Usia pasien dalam penelitian ini sebagian besar < 30 tahun (56%). Usia pasien mempengaruhi persepsi pasien terhadap perilaku perawat termasuk perilaku caring. Seseorang yang memiliki usia lebih tua umumnya lebih bijaksana dalam menilai dan berespon terhadap perilaku

28 52 orang lain daripada orang yang lebih muda (Iezzoni, 2003 dalam Meebon, 2006). Selain itu, Robbins dan Judge (2008) menambahkan bahwa kecenderungan seseorang untuk merenung (membuat persepsi) berkurang seiring bertambahnya usia. Hal ini ditunjang oleh hasil penelitian Silvestri, Ziran, Barrette-Grischow, dan Hull (2008) yang meneliti hubungan kepuasan intelektual, emosional dan temporal pasien terhadap pelayanan perawat dengan usia pasien. Hasil penelitian menyebutkan bahwa pasien yang lebih tua lebih puas terhadap tiga kategori tersebut dibandingkan pasien yang lebih muda. Dengan demikian, pasien yang berusia lebih tua lebih mudah menerima perlakuan orang lain, termasuk perilaku caring perawat dibandingkan pasien yang berusia lebih mudah. Pendidikan pasien yang sebagian besar SMA (68%) juga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi persepsi pasien terhadap perilaku caring perawat. Tingkat pendidikan seseorang akan cenderung membantunya untuk membentuk suatu pengetahuan sikap dan perilakunya terhadap sesuatu. Dengan pengetahuan yang baik seseorang dapat melakukan evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek yang ditentukan. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka daya untuk mengkritisi segala sesuatu akan meningkat. Sehingga seseorang dengan pendidikan yang lebih tinggi semestinya akan lebih kritis dalam menentukan apakah pelayanan yang telah diberikan dapat memberikan rasa puas atau tidak. Peningkatan ketidakpuasan pasien terhadap layanan dokter atau rumah sakit atau tenaga kesehatan lainnya dapat terjadi sebagai akibat dari semakin tinggi pendidikan rata-rata masyarakat sehingga membuat mereka lebih tahu tentang haknya dan lebih asertif (Lestari, dkk, 2009). 3. Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Perilaku Caring Perawat Hasil tabulasi silang menunjukkan perawat dengan kecerdasan emosional tinggi sebagian besar memiliki perilaku caring yang baik sebanyak 6 perawat (24%). Perawat dengan kecerdasan emosional sedang sebagian besar memiliki perilaku caring cukup sebanyak 11 perawat (44%).

29 53 Hasil perhitungan statistik menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan perilaku caring perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Panembahan Senopati Bantul. Hasil Penelitian ini sesuai dengan Sarifuddin (2015) yang menunjukkan adanya hubungan antara kecerdasan emosi dengan perilaku caring perawat pada praktek keperawatan di ruang rawat inap RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan. Perawat yang memiliki kecerdasan emosi tinggi mereka memiliki rasa empati yang tinggi kepada klien, sehingga mereka lebih care kepada klien dalam memenuhi kebutuhan klien secara menyeluruh. Pelayanan yang diberikan perawat yang disertai dengan sikap emosi yang baik, berdampak pada kepuasan pasien terhadap pelayanan perawat termasuk dalam berperilaku caring. Perilaku caring yang didasari dengan kecerdasan emosional yang baik akan mendukung terciptanya pelayanan keperawatan yang sesuai dengan harapan pasien. Kerfoot (1996) dalam Rego, Godinho & McQueen (2008) menyampaikan bahwa pasien yang menerima pelayanan tenaga kesehatan dengan keterampilan sempurna, namun tidak disertai dengan sikap emosi yang baik dalam pelayanannya, maka pelayanan tersebut dinilai pasien sebagai pelayanan yang tidak adekuat. Selain itu, Kernbach dan Schutte (2005) juga menyebutkan bahwa kecerdasan emosional yang baik, yang ditunjukkan oleh pemberi pelayanan kesehatan, mampu meningkatkan laporan tingkat kepuasan pasien dalam berhubungan dengan petugas kesehatan. Dengan demikian tampak jelas bahwa tindakan atau pelayanan perawat kepada pasien yang didasari dengan penerapan kecerdasan emosional yang tinggi akan membawa pengaruh terhadap persepsi pasien dalam menilai perilaku perawat termasuk perilaku caring. Oleh karena itu, perawat perlu menginternalisasikan kecerdasan emosional yang baik dalam setiap pelayanan yang diberikan kepada pasien. Dwidiyanti (2007) menjelaskan bahwa caring sebagai suatu affect yang digambarkan sebagai suatu emosi, perasaan belas kasih atau empati terhadap pasien yang mendorong perawat untuk memberikan asuhan keperawatan bagi pasien. Oleh sebab itu, kecerdasan emosi meliputi mengenali emosi diri,

30 54 mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, empati, membina hubungan sosial, sangat mempengaruhi perilaku caring perawat, dengan demikian kecerdasan emosi harus ada dalam diri perawat sehingga perawat dapat berperilaku caring. Pernyataan tersebut juga senada dengan apa yang dikemukakan oleh Goleman (2009) yang menyatakan bahwa pelayanan keperawatan sangat diperlukan sosok perawat yang memiliki kecerdasan emosi yang tinggi. Kecerdasan emosi sangat dibutuhkan dalam berinteraksi dengan pasien, keluarga, teman sesama perawat, dokter dan tim kesehatan yang lain. Saat perawat berinteraksi sangat dibutuhkan sikap empati, mampu mengenali emosi diri dan emosi orang lain, sehingga akan terjalin hubungan saling percaya dan saling membantu antara perawat dengan pasien, perawat dengan keluarga, perawat dengan dokter, perawat dengan tim kesehatan yang lainnya. Sifat-sifat caring seperti sabar, jujur, rendah hati, sikap rasa peduli, hormat dan menghargai orang lain. Artinya memberi perhatian dan mempelajari kesukaankesukaan seseorang dan bagaimana seseorang berfikir, bertindak dan berperasaan. Tidak mudah untuk mendapatkan sifat-sifat tersebut. Oleh karena itu diperlukan kecerdasan emosi yang tinggi untuk mendapatkan sifat-sifat caring tersebut (Dwidiyanti, 2007). 4. Keeratan Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Perilaku Caring Perawat Keeratan hubungan antara kecerdasan emosional dengan perilaku caring perawat adalah sedang. Keeratan hubungan yang sedang antara kecerdasan emosional dengan perilaku caring perawat disebabkan masih banyak faktor lain yang turut memengaruhi perilaku caring perawat seperti faktor-faktor dalam diri pembentuk persepsi (pasien yang mempersepsikan perilaku caring perawat), faktor-faktor dalam diri target yang dipersepsikan (perawat), dan faktor-faktor dalam konteks situasi dimana persepsi tersebut dibentuk (hospitalisasi) (Robbins & Judge, 2008).

31 55 Faktor-faktor dalam diri pembentuk persepsi pasien meliputi sikap, motivasi, minat, pengalaman mas a lalu dan harapan-harapan seseorang. Sikap setiap individu dalam mempersepsikan sesuatu dapat berbeda. Hal ini dikarenakan setiap orang dapat memiliki interpretasi yang berbeda terhadap suatu hal yang sama. Motivasi dan minat seseorang juga memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap persepsi mereka. Motivasi ini dipenga ruhi oleh kondisi atau situasi yang dialami individu. Minat individu terhadap sesuatu yang sedang dipersepsikan akan mempengaruhi individu tersebut dalam mempersepsikannya. Persepsi individu juga dipengaruhi oleh adanya pengalaman masa lalu terhadap sesuatu yang dipersepsikan tersebut. Pengalaman yang baik atau buruk akan berpengaruh terhadap persepsi individu pada hal yang sama. Harapan-harapan yang dimiliki individu juga sangat mempengaruhi persepsinya. Kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan individu dapat dipersepsikan sebagai hal yang buruk, dan sebaliknya (Robbins & Judge, 2008). Faktor-faktor dalam diri target yang mempengaruhi persepsi individu antara lain adanya sesuatu yang baru dalam diri target, gerakan, suara atau performa target yang diobservasi, latar belakang, kedekatan dan kemiripan pada target yang diobservasi. Faktor-faktor dalam konteks situasi (seperti waktu, keadaan kerja, keadaan sosial) juga dapat mempengaruhi persepsi dimana individu melihat berbagai objek atau peristiwa yang dipersepsikan tersebut (Robbins & Judge, 2008). C. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan dalam penelitian ini adalah: 1. Pengambilan data sampel ruang rawat inap di RSUD Panembahan Senopati Bantul tidak bisa dilakukan semua, ada beberapa ruang yang tidak bisa dilakukan penelitian sehingga jumlah responden terbatas. 2. Peneliti tidak menjelaskan langsung maksud dan tujuan penelitian kepada responden karena banyaknya tuntutan perkerjaan perawat sehingga peneliti hanya menjelaskannya kepada kepala ruang.

32 3. Belum dilakukan pengontrolan terhadap faktor-faktor lain yang mempengaruhi perspsi pasien terhadap perilaku caring perawat, seperti faktor-faktor dalam diri pembentuk persepsi (pasien yang mempersepsikan perilaku caring perawat), faktor-faktor dalam diri target yang dipersepsikan (perawat), dan faktor-faktor dalam konteks situasi dimana persepsi tersebut dibentuk (hospitalisasi). 56

33 LAMPIRAN 1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini yaitu : 1. Perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Penambahan Senopati Bantul memiliki kecerdasan emosional kategori sedang (68%). 2. Perilaku caring perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Penambahan Senopati Bantul kategori adalah cukup (48%). 3. Ada hubungan yang signifikan kecerdasan emosional dengan perilaku caring perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Penambahan Senopati Bantul, ditunjukkan dengan hasil uji Kendall tau diperoleh nilai p 0,029 < 0,05. Keeratan hubungan antara kecerdasan emosional dengan perilaku caring perawat adalah sedang ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,433. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka peneliti memberikan saransaran sebagai berikut: 1. Bagi Pihak Manajemen Rumah Sakit Manajemen rumah sakit hendaknya mengembangkan program peningkatan Self awareness perawat, bekerja sama dengan Psikolog, dilakukan melalui pelatihan yang menekankan pada kemampuan perawat untuk mendengarkan kata hati, mendengar dan belajar dari orang lain, dan menyampaikan aspek (emosi) diri. 2. Bagi Kepala Ruang Kepala ruang melalui fungsi pengarahan dan pengawasan hendaknya mengupayakan kemampuan kecerdasan emosi berkembang pada diri para perawat meliputi aspek-aspek kesadaran diri, pengelolaan diri, kesadaran sosial, pengelolaan hubungan, dengan langkah diadakan berbagai pelatihan, pendidikan 57

34 LAMPIRAN 1 58 tambahan dan training yang berkaitan untuk meningkatkan kecerdasan emosi perawat guna meningkatkan perilaku caring perawat pada praktek keperawatan 3. Bagi Perawat Rumah Sakit Perawat hendaknya terus berupaya meningkatkan kecerdasan emosionalnya dengan cara secara rutin melakukan evaluasi terhadap kecerdasan emosinya. 4. Bagi Penelitian Selanjutnya Peneliti selanjutnya hendaknya melakukan pengontrolan terhadap faktor-faktor lain yang mempengaruhi perspsi pasien terhadap perilaku caring perawat, seperti faktor-faktor dalam diri pembentuk persepsi (pasien yang mempersepsikan perilaku caring perawat), faktor-faktor dalam diri target yang dipersepsikan (perawat), dan faktor-faktor dalam konteks situasi dimana persepsi tersebut dibentuk (hospitalisasi). 5. Bagi Pasien Rumah Sakit Pasien hendaknya lebih kritis dalam menilai perilaku caring yang diberikan perawat agar memperoleh pelayanan yang lebih berkualitas.

35 DAFTAR PUSTAKA Agustian, A. G. (2005). Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual ESQ: Emotional Spiritual Quotient Berdasarkan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam. Jakarta: ARGA Publishing. Akbar, S.N. (2013). Hubungan Kecerdasan Emosi dengan Stress Kerja pada Perawat di RSUD Banjarbaru. Jurnal Ecopsy. Ardiana, A. (2010). Hubungan Kecerdasan Emosional Perawat dengan Perilaku Caring Perawat Pelaksana Menurut Persepsi Pasien di Ruang Rawat Inap Rsu Dr. H. Koesnadi Bondowoso. Tesis. Fakultas Ilmu Keperawatan Program Magister Ilmu Keperawatan Kekhususan Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan Depok. Basford & Slevin. (2006). Teori dan Praktik Keperawatan Pendekatan Integral Asuhan Pasien; Alih Bahasa2, Agung Waluyo Blais. (2007). Praktik Keperawatan Profesional Konsep Perspektif, Edisi 4. Jakarta: EGC. Casmini. (2007). Emotional Parenting. Yogyakarta: Nuansa Aksara. Ciarrochi, J., Forgas, J.P., & Mayer, J.D. (2001). Emotional Intelligence in Everyday Life: a Scientific Inquiry. USA: Psychology Press. Desima, R. (2013). Tingkat Stres Kerja Perawat Dengan Perilaku Caring Perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Islam Malang. Jurnal Keperawatan. ISSN Dwidiyanti, M. (2007). Caring Kunci Sukses Perawat/Ners Mengamalkan Ilmu. Semarang: Hasani. Fariselli, L., Ghini, M. dan Freedman, J. 2006, Age and Emotional Intelligence. Diakses 10 September Ferguson, F.J., Austin, E.J. (2010). Associations of trait and ability emotional intelligence with performance on Theory of Mind tasks in an adult sample. Personality and Individual Differences; 49 : Retrieved from: Diakses 26 Maret Goleman. (2009). Emotional intelligence. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

36 Hafsyah, L. (2011). Hubungan Perilaku Caring yang Dilakukan Perawat dengan Tingkat Kepuasan Klien di Ruang Penyakit dalam RSUD Pariaman. Skripsi. Fakultas Keperawatan Universitas Andalas. Hidayat, A. (2004). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan Edisi I. Jakarta: Penerbit Salemba Medika. Huber, D.L. (2006). Leadership & Nursing Care Management. (3th Edition). Philadelphia: Saunders Elseiver. Ivancevich, J.M., Konopaske, R., dan Matteson, M.T. (2005). Organization Behavior and Management. North America: McGraw-Hill. Jayus. (2011). Etika Berkomunikasi Dalam Islam dalam Etika-Berkomunikasi-Dalam-Islam.htm, Diakses 26 Maret Kemenkes RI. (2015). Data Tenaga Keperawatan. Diakses 20 November Kernbach, S., & Schutte, N.S. (2005). The Impact Of Service Provider Emotional Intelligence On Customer Satisfaction. Journal of Services Marketing, 19(7), Landa, J.M.A. dan Zafra, E.L. (2010). The Impact of Emotional Intelligence on Nursing: An Overview. Psychology 1: Retrieved from Diakses 25 Maret Lestari, Sunarto, dan Kuntari, T. (2009). Analisa Faktor Penentu Tingkat Kepuasan Pasien di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia. Meeboon, S. (2006). The Effects of Patient snd Nursing Unit Characteristics on Outcomes smongh Hospitalized Patients With Chronic Illness in Thailand. A Dissertation, Faculty Of The College Of Nursing. The University of Arizona. Januari. Meliala, P.B. (2014). Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Perilaku Caring Perawat di RSU Kahanjahe. Skripsi. Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Muhlisin, A dan Ichsan, B. (2008). Aplikasi Model Konseptual Caring Dari Jean Watson Dalam Asuhan Keperawatan. Berita Ilmu Keperawatan ISSN

37 Morrison, P. & Burnard, P. (2009). Caring and Communicatting: Hubungan Interpersonal Dalam Keperawatan. Edisi kedua. (Terj. Widyawati, E. Meiliya). Jakarta: EGC. Nandari, A.K. (2012) Hubungan Kecerdasan Emosi Dengan Kinerja Perawat Rumah Sakit Umum Daerah Salatiga /1086/2/T1_ _Full text.pdf. Diakses 20 November Nasir, M. (2015). Hubungan Kecerdasan Spiritual dengan Sikap Caring Perawat di Unit Gawat Darurat RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta. Skripsi. Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta. Notoatmodjo, S. (2007). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Cetakan Kedua. Jakarta: Rineka Cipta. Potter, P. A. & Perry, A. G. (2009). Fundamental Keperawatan, Buku 1, edisi 7. Jakarta: Salemba Medika. Qomariah, N. (2012). Hubungan Kecerdasan Spiritual dengan Perilaku Caring Perawat pada Praktek Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUP Haji Adam Malik Medan. Skripsi. Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Medan. Rego, A., Godinho, L., Mc Queen, A., Cunha, M.P. (2007). Emotional Intelligence and Caring Behavior in Nursing. Retrieved from Diakses 25 Maret Rego, Armenio, Lucinda., & McQueen, A. (2010). Emotional Intellegence and Caring Beharvior in Nursing. The Service Industries Journal. Robbins, S.P., & Judge, T.A. (2008). Perilaku Organisasi. (Diana Angelica, dkk, Penerjemah). (Edisi 12). Jakarta: Salemba Empat. Rosalina, W.L. (2008). Pengaruh Kecerdasan Emosional Perawat terhadap Perilaku Melayani Konsumen dan Kinerja Perawat Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Indramayu. Jurnal Ekonomi dan Bisnis; 2 (3). Retrieved from /. Diakses 25 Maret Sarifuddin, Y.B. (2015) Hubungan Kecerdasan Emosi dengan Perilaku Caring Perawat Pada Praktek Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan Kabupaten Pekalongan. Skripsi. Program Studi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan.

Mahasiswa S-1 Prodi Keperawatan, STIKes CHMK, Kupang Jurusan DIII Keperawatan, Poltekes Kemenkes Kupang, Kupang c

Mahasiswa S-1 Prodi Keperawatan, STIKes CHMK, Kupang Jurusan DIII Keperawatan, Poltekes Kemenkes Kupang, Kupang c HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP KELAS III (RUANG CEMPAKA DAN KELIMUTU) RSUD PROF. Dr. W. Z. JOHANNES KUPANG Yolanda B. Pamaa,c*, Elisabeth Herwantib, Maria

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dunia (Potter & Perry, 2009). American Nurses Association

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dunia (Potter & Perry, 2009). American Nurses Association BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keperawatan merupakan suatu seni dan ilmu pengetahuan yang memegang peran penting dalam menyediakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat dunia (Potter & Perry, 2009).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perawat dalam praktek keperawatan. Caring adalah sebagai jenis hubungan

BAB I PENDAHULUAN. perawat dalam praktek keperawatan. Caring adalah sebagai jenis hubungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku Caring merupakan aspek penting yang harus dilakukan oleh perawat dalam praktek keperawatan. Caring adalah sebagai jenis hubungan yang diperlukan antara pemberi

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN MOTIVASI PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KEBERSIHAN DIRI PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSU

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN MOTIVASI PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KEBERSIHAN DIRI PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSU HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN MOTIVASI PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KEBERSIHAN DIRI PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSU dr. H. KOESNADI BONDOWOSO SKRIPSI oleh Ervina Novi Susanti NIM 082310101008

Lebih terperinci

Hubungan Perilaku Caring Perawat Dengan Tingkat Kepuasan Pasien yang Dirawat di Ruangan Kelas III Rumah Sakit Immanuel Bandung

Hubungan Perilaku Caring Perawat Dengan Tingkat Kepuasan Pasien yang Dirawat di Ruangan Kelas III Rumah Sakit Immanuel Bandung Hubungan Perilaku Caring Perawat Dengan Tingkat Kepuasan Pasien yang Dirawat di Ruangan Kelas III Rumah Sakit Immanuel Bandung 1 Kartini Apriana Hutapea 2 Blacius Dedi 3 Yuliana Elias 1,2,3 Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: DEWI YULIANA 201310201016 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat... Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat... Hubungan antara Peranan Perawat dengan Sikap Perawat pada Pemberian Informed Consent Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Bagi Pasien di RS PKU

Lebih terperinci

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK EKA FEBRIANI I32111019 NASKAH PUBLIKASI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : NINDY SAKINA GUSTIA 201110201112 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUANGAN PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN 2016

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUANGAN PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN 2016 HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUANGAN PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN 2016 Suriani Ginting Jurusan Keperawatan Poltekkes Medan Abstrak Caring adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dalam bidang keperawatan. Upaya ini dilakukan agar dapat menarik lebih

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dalam bidang keperawatan. Upaya ini dilakukan agar dapat menarik lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam pengembangan pelayanan keperawatan di Indonesia, beberapa rumah sakit sebagai bagian dari pemberi layanan kesehatan telah berupaya untuk meningkatkan pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mudah, terjangkau dan terukur kepada masyarakat dan pihak-pihak terkait.

BAB I PENDAHULUAN. mudah, terjangkau dan terukur kepada masyarakat dan pihak-pihak terkait. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit, sebagai bagian dari lembaga penyelenggaraan pelayanan publik, dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau dan terukur

Lebih terperinci

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES 122 HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES 1 Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta 2 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Arif Nurcahyono 1, Sri Arini 2,

Lebih terperinci

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PROSES KEPERAWATAN DENGAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan sebagai salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. keperawatan. Sebagai pusat pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. keperawatan. Sebagai pusat pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan dan keperawatan. Sebagai pusat pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan, dan pusat pelayanan kesehatan,

Lebih terperinci

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL PERAWAT DENGAN PERILAKU CARING PERAWAT DI RSU KABANJAHE

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL PERAWAT DENGAN PERILAKU CARING PERAWAT DI RSU KABANJAHE HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL PERAWAT DENGAN PERILAKU CARING PERAWAT DI RSU KABANJAHE SKRIPSI Oleh: Priskila Br Meliala 101101136 FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2014 PRAKATA Puji dan

Lebih terperinci

Skripsi. Diajukan sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan. Yusuf Bejo Sarifudin NIM S

Skripsi. Diajukan sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan. Yusuf Bejo Sarifudin NIM S HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN PERILAKU CARING PERAWAT PADA PRAKTEK KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSI PKU MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN KABUPATEN PEKALONGAN Skripsi Diajukan sebagai Persyaratan untuk Memperoleh

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan

KATA PENGANTAR. Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Perilaku

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BANGSAL RAWAT INAP WARDAH RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BANGSAL RAWAT INAP WARDAH RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BANGSAL RAWAT INAP WARDAH RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: EKA PUTRI UMAYAH 201310201019 PROGRAM STUDI ILMU

Lebih terperinci

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ZAINOEL ABIDIN, 2013.

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ZAINOEL ABIDIN, 2013. Jurnal Ilmu keperawatan ISSN: 2338-6371 HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ZAINOEL ABIDIN, 2013 Correlation between Therapeutic

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan dasar tersebut (Depkes, 2009). yang meliputi pelayanan: curative (pengobatan), preventive (upaya

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan dasar tersebut (Depkes, 2009). yang meliputi pelayanan: curative (pengobatan), preventive (upaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan dasar yang sangat penting di Indonesia. Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan

Lebih terperinci

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT KEPDA PASIEN DI RS AISYIYAH BOJONEGORO. Abstrak

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT KEPDA PASIEN DI RS AISYIYAH BOJONEGORO. Abstrak HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT KEPDA PASIEN DI RS AISYIYAH BOJONEGORO 1 Megarista Aisyana, 2 Iin Rahayu Abstrak Hubungan yang harmonis antara perawat rumah sakit

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bentuk pelayanan yang diberikan kepada klien oleh suatu tim multidisiplin

BAB 1 PENDAHULUAN. bentuk pelayanan yang diberikan kepada klien oleh suatu tim multidisiplin BAB 1 PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan di rumah sakit merupakan bentuk pelayanan

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN CARING PERAWAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RS PERMATA MEDIKA SEMARANG

UPAYA PENINGKATAN CARING PERAWAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RS PERMATA MEDIKA SEMARANG UPAYA PENINGKATAN CARING PERAWAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RS PERMATA MEDIKA SEMARANG Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Husada Semarang Niken.sukesi@yahoo.co.id Abstrak Latarbelakang:

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KELAS III DI BANGSAL MARWAH RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KELAS III DI BANGSAL MARWAH RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KELAS III DI BANGSAL MARWAH RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Panji Pratama Putra, Syaifudin Disusun Oleh : PANJI

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH GAMBARAN STRES KERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT DARURAT. RSUD dr. Sayidiman Magetan

KARYA TULIS ILMIAH GAMBARAN STRES KERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT DARURAT. RSUD dr. Sayidiman Magetan KARYA TULIS ILMIAH GAMBARAN STRES KERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT DARURAT RSUD dr. Sayidiman Magetan Oleh : ANA INDRAWATI NIM : 12612238 PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERAN KEPALA RUANG TERHADAP MOTIVASI KERJA PERAWAT DI RS. A JAKARTA

HUBUNGAN PERAN KEPALA RUANG TERHADAP MOTIVASI KERJA PERAWAT DI RS. A JAKARTA Peran Kepala Ruang Terhadap Motivasi Kerja 1 HUBUNGAN PERAN KEPALA RUANG TERHADAP MOTIVASI KERJA PERAWAT DI RS. A JAKARTA Chanifah 1, Dr. Rr. Tutik Sri Hariyati, SKp, MARS 2 1 Mahasiswi Fakultas Ilmu Keperawatan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RAWAT INAP PUSKESMAS KARANGANYAR KABUPATEN PURBALINGGA

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RAWAT INAP PUSKESMAS KARANGANYAR KABUPATEN PURBALINGGA HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RAWAT INAP PUSKESMAS KARANGANYAR KABUPATEN PURBALINGGA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana Oleh: METRI

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PERAWAT DENGAN SIKAP PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL PASIEN RAWAT INAP DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PERAWAT DENGAN SIKAP PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL PASIEN RAWAT INAP DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PERAWAT DENGAN SIKAP PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL PASIEN RAWAT INAP DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN Ayuningtyas Trisnawati,Wahyu Purnamasari,Emi Nurlaela,Rita

Lebih terperinci

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DI AKBID SEHAT MEDAN TAHUN 2014

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DI AKBID SEHAT MEDAN TAHUN 2014 HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DI AKBID SEHAT MEDAN TAHUN 2014 SUCI ANJELITA 135102145 KARYA TULIS ILMIAH PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan di Rumah sakit yang diberikan kepada pasien

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan di Rumah sakit yang diberikan kepada pasien 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah bagian integral dari keseluruhan sistem pelayanan kesehatan yang dikembangkan melalui rencana pembangunan kesehatan. Pelayanan kesehatan di Rumah

Lebih terperinci

Purwandita Anggarini, Lutfi Nurdian Asnindari STIKES Aisyiyah Yogyakarta

Purwandita Anggarini, Lutfi Nurdian Asnindari STIKES Aisyiyah Yogyakarta HUBUNGAN PERSEPSI PASIEN TENTANG PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG FLAMBOYAN RSUD MUNTILAN Purwandita Anggarini, Lutfi Nurdian Asnindari STIKES

Lebih terperinci

: PAMBUDI EKO PRASETYO

: PAMBUDI EKO PRASETYO HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KEPATUHAN MENGGUNAKAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT WIJAYAKUSUMA PURWOKERTO SKRIPSI Disusun Oleh : PAMBUDI EKO PRASETYO NIM

Lebih terperinci

HUBUNGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP MELATI RSUD SUBANG. Ibrahim N. Bolla, S.Kp.

HUBUNGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP MELATI RSUD SUBANG. Ibrahim N. Bolla, S.Kp. HUBUNGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP MELATI RSUD SUBANG Ibrahim N. Bolla, S.Kp.,MM Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi ABSTRAK Perawat perlu

Lebih terperinci

Windi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**.

Windi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**. HUBUNGAN PELAYANAN PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN PESERTA BPJS KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP (ANGGREK, BOUGENVILLE, CRISAN, EDELWEIS) RSUD KEPULAUAN TALAUD CORELATIONS BETWEEN NURSE SERVICE AND

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Nopia Wahyuliani

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Nopia Wahyuliani HUBUNGAN MUTU PELAYANAN RUMAH SAKIT DENGAN KEPUASAN PASIEN BPJS KESEHATAN DI INSTALASI RAWAT INAP KELAS III RUMAH SAKIT UMUM PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Nopia Wahyuliani 215114383

Lebih terperinci

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO THE RELATIONSHIP BETWEEN THE WORKLOAD WITH PERFORMANCE OF NURSES IN RSUD SARAS HUSADA PURWOREDJO Naskah Publikasi Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Nama peneliti Asrimalianti Kusuma Sadia Putri dengan Nrp 0630108. Judul penelitian ini adalah Studi Deskriptif mengenai Kecerdasan Emosional pada Perawat bagian rawat inap Gedung X di Rumah Sakit

Lebih terperinci

HUBUNGAN KECERDASAN SPIRITUAL DAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DI IRNA I RSUD PROF. DR

HUBUNGAN KECERDASAN SPIRITUAL DAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DI IRNA I RSUD PROF. DR HUBUNGAN KECERDASAN SPIRITUAL DAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DI IRNA I RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara terus menerus, tulus, ikhlas, peduli dengan masalah pasien yang di hadapi

BAB I PENDAHULUAN. secara terus menerus, tulus, ikhlas, peduli dengan masalah pasien yang di hadapi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Caring adalah salah satu tindakan keperawatan yang dinlakukan setia hari secara terus menerus, tulus, ikhlas, peduli dengan masalah pasien yang di hadapi (Watson,2011).

Lebih terperinci

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI PUSKESMAS 1 DAYEUHLUHUR TAHUN 2016

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI PUSKESMAS 1 DAYEUHLUHUR TAHUN 2016 HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI PUSKESMAS 1 DAYEUHLUHUR TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana S-1 Oleh : TAUFIK

Lebih terperinci

Oleh : Muskhab 2 ABSTRACT

Oleh : Muskhab 2 ABSTRACT HUBUNGAN ANTARA LAMA WAKTU TERPASANG KATETER URETRA DENGAN TINGKAT KECEMASAN KLIEN DI BANGSAL RAWAT INAP DEWASA KELAS III RSU PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Oleh : Muskhab 2 ABSTRACT Background: Urinary catheterization

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DAN KEPUASAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM BETHESDA TOMOHON Gabriela A. Pang*, Woodford B.S Joseph*, Ricky C. Sondakh* *Fakultas Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

Iksirul Anwar 1, Listyana Natalia R. 2, Dian Wardanah 2 ABSTRACT

Iksirul Anwar 1, Listyana Natalia R. 2, Dian Wardanah 2 ABSTRACT RELATIONSHIP BETWEEN NURSES CARING BEHAVIOR AND ANXIETY LEVEL OF SCHOOL CHILDREN HOSPITALIZED AT PEDIATRIC INPATIENT ROOM OF RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL Iksirul Anwar 1, Listyana Natalia R. 2, Dian

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN PERILAKU CARING PERAWAT DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN PERILAKU CARING PERAWAT DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PENELITIAN PERILAKU CARING PERAWAT DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP Tiara*, Arena Lestari* Perilaku perawat di tempat pelayanan kesehatan atau rumah sakit dalam menghadapi pasien sangat menentukan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KELAS 3 DI RSUD DR. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA TAHUN 2016

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KELAS 3 DI RSUD DR. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA TAHUN 2016 HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KELAS 3 DI RSUD DR. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA TAHUN 2016 SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KUALITAS ASUHAN IBU NIFAS DAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KUALITAS ASUHAN IBU NIFAS DAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD SURAKARTA HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KUALITAS ASUHAN IBU NIFAS DAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan NURAINI FAUZIAH R1115072

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI IBU TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN IBU DENGAN ANAK YANG DI RAWAT DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI IBU TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN IBU DENGAN ANAK YANG DI RAWAT DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI IBU TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN IBU DENGAN ANAK YANG DI RAWAT DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Lebih terperinci

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOLOKSANGGUL DAN RUMAH SAKIT UMUM HKBP BALIGE SKRIPSI Oleh Larisma Purba 121121093 FAKULTAS KEPERAWATAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KELAS III RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT II

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KELAS III RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT II HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KELAS III RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT II NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar

Lebih terperinci

TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA TINGKAT I PASCA SOSIALISASI CARRATIVE CARING

TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA TINGKAT I PASCA SOSIALISASI CARRATIVE CARING TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA TINGKAT I PASCA SOSIALISASI CARRATIVE CARING MENURUT JEAN WATSON DI AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA TAHUN 2016/2017 Leo Rulino*, Denny Syafiqurahman** *Dosen Akademi

Lebih terperinci

HUBUNGAN IMPLEMENTASI PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP IGD RSUP SANGLAH DENPASAR

HUBUNGAN IMPLEMENTASI PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP IGD RSUP SANGLAH DENPASAR SKRIPSI HUBUNGAN IMPLEMENTASI PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP IGD RSUP SANGLAH DENPASAR OLEH: I WAYAN SWANTIYASA NIM. 1302115023 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Lebih terperinci

Alfi Ari Fakhrur Rizal 1 ; Shofa Chasani 2 ; Bambang Edi Warsito 3 ABSTRAK

Alfi Ari Fakhrur Rizal 1 ; Shofa Chasani 2 ; Bambang Edi Warsito 3 ABSTRAK HUBUNGAN PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN KEPALA RUANG DENGAN MOTIVASI PERAWAT PELAKSANA DALAM MEMBERIKAN LAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD KOTA SEMARANG Relationship Management Function Of The

Lebih terperinci

Khodijah, Erna Marni, Hubungan Motivasi Kerja Terhadap Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2013

Khodijah, Erna Marni, Hubungan Motivasi Kerja Terhadap Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2013 1 Khodijah, Erna Marni, Hubungan Motivasi Kerja Terhadap Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Hubungan Motivasi Kerja terhadap Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit

Lebih terperinci

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RSUD PURBALINGGA

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RSUD PURBALINGGA HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RSUD PURBALINGGA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana Oleh : NUR APIPAH 1211020160 PROGRAM

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN PERILAKU CARING PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT DAN INTENSIVE CARE UNIT DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN PERILAKU CARING PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT DAN INTENSIVE CARE UNIT DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN PERILAKU CARING PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT DAN INTENSIVE CARE UNIT DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO Trifena Rumagit Mulyadi Reginus Malara Program Studi Ilmu KeperawatanFakultas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang. Kesehatan menjelaskan bahwa tenaga kesehatan adalah setiap orang yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang. Kesehatan menjelaskan bahwa tenaga kesehatan adalah setiap orang yang BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan menjelaskan bahwa tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERSONAL HYGIENE GENETALIA DENGAN MOTIVASI MERAWAT ORGAN GENETALIA PADA SISWI MTs TA MIRUL ISLAM SURAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERSONAL HYGIENE GENETALIA DENGAN MOTIVASI MERAWAT ORGAN GENETALIA PADA SISWI MTs TA MIRUL ISLAM SURAKARTA HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERSONAL HYGIENE GENETALIA DENGAN MOTIVASI MERAWAT ORGAN GENETALIA PADA SISWI MTs TA MIRUL ISLAM SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Menyusun Karya Tulis Ilmiah Program

Lebih terperinci

Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifkan antara tingkat pengetahuan perawat dengan kepatuhan perawat dalam pelaksanaan SOP pemasangan urin.

Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifkan antara tingkat pengetahuan perawat dengan kepatuhan perawat dalam pelaksanaan SOP pemasangan urin. Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat Dengan Kepatuhan Dalam Pelaksanaan Standar Operating Prosedur (SOP) Pemasangan Kateter Urin Di Bangsal Rawat inap RSUD Panembahan Senopati Bantul Mohamad Judha INTISARI

Lebih terperinci

PENGARUH MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM SARI MUTIARA MEDAN TAHUN 2014

PENGARUH MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM SARI MUTIARA MEDAN TAHUN 2014 SKRIPSI PENGARUH MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM SARI MUTIARA MEDAN TAHUN 2014 Oleh YOHANA REANITA GULTOM 10 02 207 PROGRAM STUDI NERS FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Penentu citra institusi pelayanan. akan terlihat dari asuhan keperawatan yang telah diberikan kepada klien.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Penentu citra institusi pelayanan. akan terlihat dari asuhan keperawatan yang telah diberikan kepada klien. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mutu pelayanan keperawatan merupakan indikator kualitas pelayanan kesehatan. Penentu citra institusi pelayanan kesehatan di masyarakat adalah perawat. Kualitas pelayanan

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI, KOMPETENSI DAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO WONOGIRI TESIS

HUBUNGAN MOTIVASI, KOMPETENSI DAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO WONOGIRI TESIS HUBUNGAN MOTIVASI, KOMPETENSI DAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO WONOGIRI TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengharuskan rumah sakit memberikan pelayanan berkualitas sesuai kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. mengharuskan rumah sakit memberikan pelayanan berkualitas sesuai kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Paradigma baru pelayanan kesehatan mengharuskan

Lebih terperinci

GAMBARAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN PRE OPERASI DI RUANG DADALI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN Oleh : Arni Wianti

GAMBARAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN PRE OPERASI DI RUANG DADALI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN Oleh : Arni Wianti GAMBARAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN PRE OPERASI DI RUANG DADALI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016 Oleh : Arni Wianti ABSTRAK Pendahuluan. Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN PROSES KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN PROSES KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN PROSES KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO Sri Rahayu Nento 1. Ns. Rini Fahriani Zees, S.Kep, Ns.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Caring merupakan unsur sentral dalam keperawatan. Menurut Potter & Perry (2005),

BAB I PENDAHULUAN. Caring merupakan unsur sentral dalam keperawatan. Menurut Potter & Perry (2005), BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perawat merupakan sumber daya terbanyak di rumah sakit dan yang paling sering berinteraksi lansung dengan klien, sehingga kontribusi perawat cukup besar dalam mutu

Lebih terperinci

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016 Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat dengan Tingkat Kepuasan Pasien di Bangsal Tjan Timur Rumah Sakit Dr. Oen Solo Baru (The Correlation Therapeutic Communication with Patient Satisfaction Level in Tjan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGEMBANGAN KARIER PERAWAT DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DI RSUD WONOSARI GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGEMBANGAN KARIER PERAWAT DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DI RSUD WONOSARI GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PENGEMBANGAN KARIER PERAWAT DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DI RSUD WONOSARI GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: VENDRHA ZANI ZEGAL 000064 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

Relationship Between Nurse Knowledge, Attitude, Workloads with Medical Record Completion at the Emergency Unit, Sanglah Hospital, Denpasar

Relationship Between Nurse Knowledge, Attitude, Workloads with Medical Record Completion at the Emergency Unit, Sanglah Hospital, Denpasar Laporan hasil penelitian Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap, Beban Kerja Perawat dengan Kelengkapan Dokumentasi Asuhan Keperawatan di IRNA IGD RSUP Sanglah Denpasar Putri Mastini 1,2, N.T. Suryadhi 2,3,

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh Raditya Wahyu Hapsari NIM

SKRIPSI. Oleh Raditya Wahyu Hapsari NIM HUBUNGAN PERAN PERAWAT SEBAGAI EDUKATOR DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA AMAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM dr. H. KOESNADI KABUPATEN BONDOWOSO SKRIPSI Oleh Raditya Wahyu Hapsari NIM 092310101070

Lebih terperinci

HUBUNGAN SUPERVISI DENGAN PENDOKUMENTASIAN BERBASIS KOMPUTER YANG DIPERSEPSIKAN PERAWAT PELAKSANA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD BANYUMAS JAWA TENGAH

HUBUNGAN SUPERVISI DENGAN PENDOKUMENTASIAN BERBASIS KOMPUTER YANG DIPERSEPSIKAN PERAWAT PELAKSANA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD BANYUMAS JAWA TENGAH 47 HUBUNGAN SUPERVISI DENGAN PENDOKUMENTASIAN BERBASIS KOMPUTER YANG DIPERSEPSIKAN PERAWAT PELAKSANA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD BANYUMAS JAWA TENGAH Kris Linggardini Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KUALITAS PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI DASAR (PONED) DENGAN KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS GAJAHAN KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KUALITAS PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI DASAR (PONED) DENGAN KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS GAJAHAN KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KUALITAS PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI DASAR (PONED) DENGAN KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS GAJAHAN KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERILAKU PERAWAT DALAM MEMBERIKAN LAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI POLI UMUM PUSKESMAS PANJATAN 1 KULON PROGO

HUBUNGAN PERILAKU PERAWAT DALAM MEMBERIKAN LAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI POLI UMUM PUSKESMAS PANJATAN 1 KULON PROGO HUBUNGAN PERILAKU PERAWAT DALAM MEMBERIKAN LAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI POLI UMUM PUSKESMAS PANJATAN 1 KULON PROGO NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian

Lebih terperinci

Keterangan : = Sampel = Populasi e = Nilai Kritis / batas ketelitian 5 %

Keterangan : = Sampel = Populasi e = Nilai Kritis / batas ketelitian 5 % BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasional (correlational research) yang bertujuan untuk menentukan besar variasi variasi pada satu atau beberapa

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES, TEMAN SEBAYA DAN KEPRIBADIAN DENGAN PENYALAHGUNAAN ALKOHOL PADA REMAJA KOMUNITAS MOTOR DI PURWOKERTO 2016

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES, TEMAN SEBAYA DAN KEPRIBADIAN DENGAN PENYALAHGUNAAN ALKOHOL PADA REMAJA KOMUNITAS MOTOR DI PURWOKERTO 2016 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES, TEMAN SEBAYA DAN KEPRIBADIAN DENGAN PENYALAHGUNAAN ALKOHOL PADA REMAJA KOMUNITAS MOTOR DI PURWOKERTO 2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : NANA TRIANA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : NANA TRIANA HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PENGKAJIAN DAN IMPLEMENTASI PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT NUR HIDAYAH BANTUL NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : NANA TRIANA

Lebih terperinci

R. EL AMANDA DE YURIE ARRAFAJR SURYADIMULYA ABSTRAK

R. EL AMANDA DE YURIE ARRAFAJR SURYADIMULYA ABSTRAK STUDI DESKTIPTIF MENGENAI SUMBER STRES (STRESSOR) KERJA PADA PERAWAT GEDUNG KEMUNING INSTALASI PELAYANAN TERPADU JAMKESMAS/JAMKESDA DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. HASAN SADIKIN BANDUNG R. EL AMANDA DE YURIE

Lebih terperinci

FUNGSI MANAJERIAL TERHADAP PELAKSANAAN MANAJEMEN ASKEP DI RSUD DR. M. YUNUS BENGKULU. Zulkarnain

FUNGSI MANAJERIAL TERHADAP PELAKSANAAN MANAJEMEN ASKEP DI RSUD DR. M. YUNUS BENGKULU. Zulkarnain FUNGSI MANAJERIAL TERHADAP PELAKSANAAN MANAJEMEN ASKEP DI RSUD DR. M. YUNUS BENGKULU Zulkarnain STIKES Bhakti Husada Bengkulu Jl. Kinibalu 8 Kebun Tebeng Telp (0736) 23422 Email : stikesbh03@gmail.com

Lebih terperinci

MOTIVASI DAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MEDAN

MOTIVASI DAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MEDAN MOTIVASI DAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MEDAN Isra Wahyuni*, Diah Arruum ** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan **Dosen Departemen Keperawatan Dasar dan Medikal Bedah Fakultas Keperawatan,

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KEPUASAN PERAWAT PADA UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MAJENE

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KEPUASAN PERAWAT PADA UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MAJENE HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KEPUASAN PERAWAT PADA UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MAJENE Work Motivation Relationship with Nurse Satisfaction in Inpatient Units of Majene General Hospital

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik yang bersifat penjelasan (Explanatory), yaitu menjelaskan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA WAKTU TANGGAP PERAWAT PADA PENANGANAN ASMA DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA WAKTU TANGGAP PERAWAT PADA PENANGANAN ASMA DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA WAKTU TANGGAP PERAWAT PADA PENANGANAN ASMA DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL Nazwar Hamdani Rahil INTISARI Latar Belakang : Kecenderungan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERILAKU PETUGAS KESEHATAN DI BAGIAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RSUD IDI KABUPATEN ACEH TIMUR TESIS

HUBUNGAN PERILAKU PETUGAS KESEHATAN DI BAGIAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RSUD IDI KABUPATEN ACEH TIMUR TESIS HUBUNGAN PERILAKU PETUGAS KESEHATAN DI BAGIAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RSUD IDI KABUPATEN ACEH TIMUR TESIS Oleh SYARIFAH RINA 127032016/IKM PROGRAM STUDI S2 ILMU

Lebih terperinci

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI Nugrahaeni Firdausi Abstrak Permasalahan yang sering dijumpai saat ini banyak pasien mengalami kecemasan saat baru pertama kali mengalami rawat inap. Cemas

Lebih terperinci

Inpatient Satisfaction of Nursing Services in RSUP Dr. Kariadi Semarang

Inpatient Satisfaction of Nursing Services in RSUP Dr. Kariadi Semarang Kepuasan Pasien Rawat Inap terhadap Pelayanan Keperawatan di RSUP Dr. Kariadi Semarang Andra Novitasari 1, Muhammad Hidayat 1, Anada Kaporina 1 1 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang ABSTRAK

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN PASIEN TENTANG KEMOTERAPI DENGAN KECEMASAN DALAM MENJALANI TINDAKAN KEMOTERAPI DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

HUBUNGAN PENGETAHUAN PASIEN TENTANG KEMOTERAPI DENGAN KECEMASAN DALAM MENJALANI TINDAKAN KEMOTERAPI DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL Media Ilmu Kesehatan Vol. 4, No., April 05 55 HUBUNGAN PENGETAHUAN PASIEN TENTANG KEMOTERAPI DENGAN KECEMASAN DALAM MENJALANI TINDAKAN KEMOTERAPI DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL Bayu Teovilus, Dwi Kartika

Lebih terperinci

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN PADA PELAYANAN KEPERAWATAN DI RSUD SIDIKALANG

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN PADA PELAYANAN KEPERAWATAN DI RSUD SIDIKALANG HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN PADA PELAYANAN KEPERAWATAN DI RSUD SIDIKALANG SKRIPSI Oleh: Merliani Sigalingging 101101123 FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN SIKAP PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN SIKAP PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN SIKAP PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Di ajukan sebagai salah satu syarat Untuk mencapai gelar Sarjana

Lebih terperinci

Correlation Analysis between Patient Characteristic with Patient Satisfactory Level in RSGMP UMY

Correlation Analysis between Patient Characteristic with Patient Satisfactory Level in RSGMP UMY Correlation Analysis between Patient Characteristic with Patient Satisfactory Level in RSGMP UMY Analisa Hubungan Karakteristik Pasien dengan Tingkat Kepuasan Pasien di RSGMP UMY Ike Primalia Alveonita

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES Annisa Nur Erawan INTISARI Latar Belakang : Perawat merupakan sumber

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN STANDAR DOKUMENTASI KEPERAWATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD GAMBIRAN

ANALISIS PENERAPAN STANDAR DOKUMENTASI KEPERAWATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD GAMBIRAN ANALISIS PENERAPAN STANDAR DOKUMENTASI KEPERAWATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD GAMBIRAN (Analysis Of Nursing Documentation Application Standard With The Quality Of Service

Lebih terperinci

HUBUNGAN BEBAN KERJA, TINGKAT STRES DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG NAKULA RSUD SANJIWANI GIANYAR

HUBUNGAN BEBAN KERJA, TINGKAT STRES DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG NAKULA RSUD SANJIWANI GIANYAR SKRIPSI PENELITIAN HUBUNGAN BEBAN KERJA, TINGKAT STRES DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG NAKULA RSUD SANJIWANI GIANYAR OLEH : I MADE AGUS ALAM SUGIRI 1102105047 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS

Lebih terperinci

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : REIHAN ULFAH J

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : REIHAN ULFAH J HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN DAN SIKAP DOKTER DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN LEMBAR INFORMED CONSENT DI RS ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Untuk Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PERILAKU ORGANISASI PERAWAT DI RAWAT INAP RUMAH SAKIT ISLAM FAISAL KOTA MAKASSAR TAHUN 2015

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PERILAKU ORGANISASI PERAWAT DI RAWAT INAP RUMAH SAKIT ISLAM FAISAL KOTA MAKASSAR TAHUN 2015 Al-Sihah : Public Health Science Journal 55-62 HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PERILAKU ORGANISASI PERAWAT DI RAWAT INAP RUMAH SAKIT ISLAM FAISAL KOTA MAKASSAR TAHUN 2015 M. Fais Satrianegara 1,

Lebih terperinci

Performance Hospital Service Against The Level Of Anxiety In Child. Performance Pelayanan Rumah Sakit Terhadap Tingkat Kecemasan Anak

Performance Hospital Service Against The Level Of Anxiety In Child. Performance Pelayanan Rumah Sakit Terhadap Tingkat Kecemasan Anak Performance Hospital Service Against The Level Of Anxiety In Child Performance Pelayanan Rumah Sakit Terhadap Tingkat Kecemasan Anak Erni Nuryanti Suharto Endang Nurnaningsih Jurusan Keperawatan Poltekkes

Lebih terperinci

MUTU PELAYANAN DAN KOMUNIKASI TERAUPETIK YANG BAIK MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN PENGGUNA BPJS KESEHATAN DI RSI NU DEMAK

MUTU PELAYANAN DAN KOMUNIKASI TERAUPETIK YANG BAIK MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN PENGGUNA BPJS KESEHATAN DI RSI NU DEMAK MUTU PELAYANAN DAN KOMUNIKASI TERAUPETIK YANG BAIK MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN PENGGUNA BPJS KESEHATAN DI RSI NU DEMAK Dyah Ayu Wulandari 1, Nadhifah 2 1 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Husada Semarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cepat, sehingga masyarakat dengan mudah memperoleh informasi yang diinginkan

BAB I PENDAHULUAN. cepat, sehingga masyarakat dengan mudah memperoleh informasi yang diinginkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa globalisasi ini, arus informasi dari satu tempat ke tempat lain semakin cepat, sehingga masyarakat dengan mudah memperoleh informasi yang diinginkan tanpa

Lebih terperinci

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KEPALA RUANGAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KEPALA RUANGAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KEPALA RUANGAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. PIRNGADI MEDAN SKRIPSI ANDELIA FITRANIE 121121059 FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2) ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2) Abstrak :Peranan tenaga kesehatan dalam penyelenggarraan pelayanan

Lebih terperinci

HUBUNGAN FAKTOR PREDISPOSING (Tingkat Pengetahuan, Pendidikan, Sikap, Pekerjaan) KADER DENGAN KEAKTIFAN KADER PADA KEGIATAN POSYANDU DI DESA RAKIT

HUBUNGAN FAKTOR PREDISPOSING (Tingkat Pengetahuan, Pendidikan, Sikap, Pekerjaan) KADER DENGAN KEAKTIFAN KADER PADA KEGIATAN POSYANDU DI DESA RAKIT HUBUNGAN FAKTOR PREDISPOSING (Tingkat Pengetahuan, Pendidikan, Sikap, Pekerjaan) KADER DENGAN KEAKTIFAN KADER PADA KEGIATAN POSYANDU DI DESA RAKIT SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai

Lebih terperinci