PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK BANGSA MELALUI TEMBANG DOLANAN JAWA. Joko Sukoyo Universitas Negeri Semarang ABSTRACT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK BANGSA MELALUI TEMBANG DOLANAN JAWA. Joko Sukoyo Universitas Negeri Semarang ABSTRACT"

Transkripsi

1 PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK BANGSA MELALUI TEMBANG DOLANAN JAWA Joko Sukoyo Universitas Negeri Semarang ABSTRACT Character education from an early age is very important. The character education can be done by utilizing of the growth golden periods. The growth golden periods are the five years old in the first growth or often known as the golden age. This period is a good period to direct and develop their potential. Learning patterns in early childhood education is based on the rate of the growth and development of children appropriately. In the implementation, it packaged in playing and singing form using the Java dolanan song media. The dolanan song contains many sublime expressions, which can be useful in the formation of national character. Some characters education contained in Java dolanan song namely mutual respect, religious, not overbearing, hard work and disciplined. The character mutual respect can be seen in Jaranan song. The religious character can be seen in Ilir-ilir song. The not overbearing character can be seen in Gundul-gundul Pacul song. The hard working character can be seen in Menthok-menthok song. The disciplined character can be seen in Jamuran song. Key words : dolanan song, character I. PENDAHULUAN Dewasa ini karakter bangsa kita dipandang sebelah mata oleh negara lain, bahkan banyak orang-orang Indonesia tidak mau mengakui bahwa dirinya berasal dari Indonesia, mereka malu menjadi orang Indonesia. Hal ini mereka akui karena banyaknya kasus yang terjadi di Indonesia. Mereka takut negara lain memandang mereka berasal dari negara teroris, atau negara para koruptor, negara majemuk yang masyarakatnya sering ricuh antar etnis, mementingkan diri sendiri dan sukunya tanpa mempedulikan orang lain, kasus korupsi, kolusi dan nepotisme. Jika ditelaah secara seksama semuanya berasal dari krisis moralitas. Sistem dan pola pendidikan yang dilaksanakan sebelumnya dianggap gagal melakukan proses internalisasi nilai-nilai luhur dan karakter bangsa Indonesia. Dengan merekronstruksi pendidikan diharapkan melahirkan generasi-generasi baru yang berbudaya dan berkarakter. Jadi pendidikan sangat diperlukan untuk membangun karakter bangsa. Secara hirarki, jenjang pendidikan di Indonesia diawali dari pendidikan anak usia dini (PAUD). Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh baik fisik, psikomotorik, psikologik, maupun sosial yang ada dalam diri anak. Hal ini berarti pendidikan anak usia dini mempunyai tugas yang mulia yaitu mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki oleh anak agar kelak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Secara khusus tujuan pendidikan anak usia dini adalah membentuk anak yang 194

2 berkualitas, berkembang sesuai tingkatannya sehingga memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan dasar dan membantu menyiapkan anak untuk mampu belajar di sekolah. Penanaman karakter sejak usia dini penting dalam membentuk karakter anak dengan memanfaatkan masa emas pertumbuhannya. Lima tahun pertama pertumbuhan anak atau yang sering dikenal dengan the golden age merupakan masa yang baik untuk mengarahkan dan mengembangkan potensi yang dimilikinya. Pada masa ini anak dapat menyerap informasi hampir 80% yang terjadi di sekitarnya, sehingga sangat baik memanfaatkan perkembangan tersebut dengan menanamkan nilai-nilai karakter yang positif. Pola belajar dalam pendidikan anak usia dini dibuat berdasarkan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak secara tepat. Dalam pelaksanaanya dikemas dalam bentuk bermain dan bernyanyi. Melalui aktivitas bermain dan bernyanyi inilah anak akan merasa senang sehingga tujuan yang ingin dicapai mudah dicapai. Anak-anak dapat menyanyikan lagu-lagu berbahasa Indonesia maupun lagu-lagu berbahasa daerah, misalnya tembang dolanan Jawa. Berkaitan dengan tembangdolanan Jawa, belakangan ini tembang-tembang dolanan Jawa semakin terasingkan. Banyak generasi muda yang mengaku tidak hafal bahkan tidak tahu tembang-tembang tersebut. Berbeda saat mereka ditanyai lagu pop ataupun lagu mancanegara. Nampak begitu hafal dan fasih saat mereka menyanyikannya. Bahkan anak-anak balita pun kini sudah banyak yang hafal lagu-lagu pop yang cenderung bernuansa percintaan.kondisi ini diperparah dengan minimnya kesadaran generasi muda untuk terus melestarikan tembang dolanan jawa. Padahal tembangdolanan jawa merupakan bagian tak terpisahkan dari budaya nenek moyang kita dan budaya bangsa ini secara umum.tembangtembang dolanan jawa mengandung nilai-nilai karakter yang bermanfaaat bagi pengembangan karakter bangsa. II. PEMBAHASAN Tembang dolanan jawa jumlahnya banyak sekali, beberapa tembang dolanan yang memuat pendidikan karakter diantaranya adalah Jaranan, Ilir- Ilir,Gundul-Gundul Pacul,Menthok-Menthok, Jamuran. Nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam tembang-tembang tersebut adalah: 1. Saling menghormati Nilai karakter saling menghormati tampak pada tembang dolanan jaranan. Permainan jaranan sudah sangat jarang dimainkan anak-anak. Inti permainan jaranan adalah memainkan kuda-kudaan dari anyaman bambu. Ketika memainkan tidak boleh sendirian tetapi dengan beberapa teman yang lain. Anakanak tersebut melakukan gerakan seperti menaiki kuda, bergerak ke kanan, ke kiri secara harmonis sesuai dengan iringan lagu. Syair tembang jaranan adalah sebagai berikut. Jaranan Jaranan- jaranan, jarane jaran teji Sing numpak ndoro bei 195

3 Sing ngiring para mentri Jeg-jeg nong, jreg-jreg gung Jeg-jeg gedebuk krincing Gedebug jedher Gedebug krincing Jeg-jeg gedebuk jedher Jaranan Berkuda, berkuda, kudanya teji (tinggi besar) Yang naik Tuan Bei Yang mengiring para menteri Jeg-jeg nong, jeg-jeg gung Jeg-jeg gedebuk krincing Gedebuk jedher Gedebuk krincing Jeg-jeg gedebuk jedher Budaya jawa telah mengajarkan seseorang yang mempunyai kedudukan lebih rendah agar menghormati orang yang kedudukannya lebih tinggi. Begitu juga sebaliknya. Hal tersebut tampak dalam syair Sing numpak ndoro bei yang naik tuan Bei Sing ngiring para mentri yang mengiring para menteri. Ndoro Bei dalam konsep Jawa merujuk seseorang yang memiliki kedudukan yang tinggi. Hal ini diperkuat kuda yang dinaiki ndoro bei, yaitu jaran teji (kuda yang tinggi dan besar). Jelaslah kiranya bahwa ndoro bei memiliki kedudukan yang tinggi. Dalam syair tersebut ndoro bei diiringi oleh para mentri. Sebagai pengiring tentunya para mentri kedudukannya lebih rendah dari ndoro bei. Keduanya saling menghormati dan harmonis. Begitulah seharusnya, kita harus saling menghormati antara seseorang yang kedudukannya rendah kepada seseorang yang memiliki kedudukan lebih tinggi, begitu juga sebaliknya. Tidak hanya menghormati kepada orang yang memiliki kedudukan lebih tinggi, tetapi juga kepada orang yang lebih tua. Misalnya anak kepada orang tua, siswa kepada guru, adik kepada kakak dan sebagainya. 2. Religius Salah satu tembang dolanan yang mengandung nilai religius adalah tembang Ilir-Ilir. Tembang ini konon merupakan ciptaan Sunan Kalijaga, ada juga yang berpendapat hasil karya Sunan Bonang, lirik tembang atau lagu ini dulunya diciptakan untuk mediasi dan wahana dakwah Islam oleh para wali, pendekatan budaya seperti ini dilakukan karena masyarakat Jawa kala itu masih kuat dengan tradisi Hindu. Maka untuk menyampaikan ajaran Islam di tengah tengah masyarakat Jawa, maka dirasa perlu untuk mendekatinya melalui budaya salah satunya adalah melalui bahasa Jawa itu sendiri. Lir-Ilir Lir.. ilir..lir ilir..tandure wus sumilir Tak ijo royo-royotak sengguh temanten anyar Cah angon..cah angon..penekna blimbing kuwi Lunyu-lunyu ya peneken kanggo masuh dodotira 196

4 Dodotira-dodotira kumitir bedhah ing pinggir Dondomana jlumatana kanggo seba mengko sore Mumpung padhang rembulane Mumpung jembar kalangane Ya suraka..surak hore bangunlah, tanaman yang ditanam sudah tumbuh tumbuhan yang subur daunnya berwarna hijau, saya sambut seperti pengantin baru anak gembala, panjatlah belimbing itu walaupun licin tetap harus dipanjat, demi membersihkan pakaian batin yang kotor pakaian sudah mulai robek di pinggir perbaiki pakainnnya untuk dipakai nanti sore mumpung bulan purnama mumpung masih banyak kesempatan, mari bersorak hore Tembang Ilir-Ilir mengajarkan agar anak menjadi seorang yang religius. Tembang tersebut menyiratkan pesan bahwa kita sebagai umat manusia diminta untuk mampu bangkit (bangun) dari keterpurukan, dengan mempertebal iman dan berjuang demi mendapatkan kebahagiaan (sebagaimana pasangan pengantin baru). Buah belimbing yang dipetik si anak gembala (dengan susah payah) itu merupakan ibarat dari perintah Allah untuk melaksanakan sholat lima waktu. Meskipun berat (banyak rintangan) dalam menjalankannya (diibaratkan pakaiannya sampai terkoyak sobek), harus tetap dikerjakan. Dengan senantiasa taat menjalankan perintah Allah, terbuka harapan bagi umat manusia untuk memperbaiki diri agar nanti siap ketika waktunya tiba untuk menghadap, memenuhi panggilan Illahi. (Nugrahani, 2012) 3. Tidak sombong dan hati-hati Nilai pendidikan karakter tidak sombong dan hati-hati dapat terlihat dalam tembang dolanan Gundul-Gundul Pacul. Gundul-Gundul Pacul Gundul-gundul pacul..cul, gemblelengan Nyunggi-nyunggi wakul...kul, gemblelengan Wakul ngglimpang, segane dadi saklatar Wakul ngglimpang, segane dadi saklatar Kepala botak tanpa rambut ibarat cangkul,besar kepala(sombong) Membawa bakul, dengan gayanya yang besar kepala (sombong) Bakulnya jatuh, nasinya tumpah berantakan di jalan Bakulnya jatuh, nasinya tumpah berantakan di jalan Syair tembang Gundul-Gundul Pacul menggambarkan seorang anak yang sombong. Kata gemblelengan merujuk pada makna sombong. Akibat darikesombongannya tersebut, mengakibatkan sebuah kehancuran. Hal ini terlihat 197

5 dalam syair wakul ngglimpang, segane dadi saklatar Bakulnya jatuh, nasinya tumpah berantakan di jalan. Nasi yang tumpah dijalan tentunya tidak dapat dimakan karena sudah kotor. Seandainya nasi tersebut dibawa dengan hati-hati dan tidak sombong tentunya nasi tersebut tidak akan tumpah dan bisa dimakan. Jadi nilai pendidikan karakter yang dapat diambil dalam tembang tersebut adalah hati-hati dan tidak sombong. 4. Bekerja keras Binatang menthokdigambarkan sebagai binatang yang mempunyai sifat pemalas, seperti yang digambarkan pada lirik lagu Bokya aja ndheprok, ana kandhang wae Jangan hanya diam dan duduk, di kandang saja. Lirik tembang dolanan Menthok-Menthok mengandung makna bahwa orang itu harus bekerja keras, tidak malas, tidak suka tidur karena orang yang suka tidur badannya akan lemas, otot kaku, mudah terkena penyakit, rezekinya tidak lancar. Makna tersebut terlihat dalam syair Enak-enak ngorok, ora nyambut gawe Enak-enak mendengkur, tidak bekerja. Syair tembang menthok-menthok adalah sebagai berikut. Menthok-Menthok Menthok-menthok tak kandhani, mung solahmu angisin-isini Bokya aja ndheprok, ana kandhang wae Enak-enak ngorok, ora nyambut gawe Menthok-menthok, mung lakumu megal-megol gawe guyu Menthok-menthok aku memberitahumu, perilakumu memalukan Jangan hanya diam dan duduk, di kandang saja Enak-enak mendengkur, tidak bekerja Menthok-menthok, jalanmu meggoyangkan pantat membuat orang tertawa Selain nilai pendidikan karakter bekerja keras, Tembang dolanan menthokmenthok juga menyiratkan maksud agar kita intropeksi bahwa manusia itu tidak ada yang sempurna. Menthok diibaratkan sebagai sosok yang pemalas dan tidak mau bekerja tetapi menthok memiliki kelebihan dapat menghibur dan membuat orang lain tertawa, seperti dalam syair Menthok-menthok, mung lakumu megalmegol gawe guyu Menthok-menthok, jalanmu meggoyangkan pantat membuat orang tertawa. Jadi setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangannya masingmasing. Jangan menjadi sombong dengan kelebihan kita (Kartini, 2010) 5. Kedisiplinan Nilai karakter kedisiplinan tampak pada tembang dolanan jamuran. Syair tembang jamuran sebagai berikut. Jamuran Jamuran ya ge ge thok Jamur apa ya ge ge thok Jamur gajih mbejjih sakara-ara Sira badhe jamur apa 198

6 jamurannya ya dibuat pura-pura jamur apa ya dibuat pura-pura jamur gajih mengotori seluruh lapangan kamu menebak jamur apa Nilai karakter dalam tembang jamuran tersirat pada peristiwa ketika anak melakukan permainan.mereka akan melantunkan dengan kompak dan menaati peraturan apapun yang diminta olehpemain dadi. Pada lirik lagu sira badhe jamur apa, pemain dadi meminta kepada pemain lainuntuk menjadi jamur apa yang dia inginkan.maka pemain lain harus mematuhi apa yangdikehendaki pemain dadi.tembang dolananjamuran mengajarkan pada anak-anak bahwa hidup ini penuh denganaturan. Maka segala aturan harus ditaati atau dipatuhi sesuai dengan peraturan yangberlaku. Nilai karakter yang dapat ditanamkan dalam tembang dolananjamuran adalahkedisiplinan dalam mematuhi segala aturan yang berlaku dalam kehidupan. III. PENUTUP Tembang dolanan Jawa bukan hanya lagu biasa yang berfungsi sebagai hiburan untuk dinyanyikan oleh anak-anak ketika bermain dan bersosialisasi dengan lingkungannya. Lebih dari itu tembang dolanan merupakan karya seni yang menarik karena di dalamnya tersirat makna yang penting bagi hidupan manusia Tembang dolanan Jawa mempunyai makna pendidikan karakter yang patut diajarkan pada generasi muda khususnya anak-anak. Beberapa pendidikan karakter yang terdapat dalam tembang dolanan jawa yaitu saling menghormati, religius, tidak sombong, bekerja keras, dan disiplin. Karakter saling menghormati dapat dilihat dalam tembang Jaranan. Karakter religius terdapat dalam tembang Ilir-Ilir. Karakter tidak sombong terdapat dalam tembang Gundul-Gundul Pacul. Karakter bekerja keras terdapat dalam tembang Menthok-Menthok. Karakter disiplin terdapat dalam tembang Jamuran. DAFTAR PUSTAKA Kartini, Yuyun Tembang Dolanan Anak-Anak Berbahasa Jawa Sumber Pembentukan Watak dan Budi Pekerti. dalam: 22nd, (Diakses 2Mei 2015) Nugrahani, Farida Reaktualisasi Tembang Dolanan Jawa dalam Rangka Pembentukan Karakter Bangsa (Kajian Semiotik) dalam Jurnal Kajian Linguistik dan Sastra Vol Surakarta: UMS Nugrahani, Farida Reaktualisai Pembelajaran Bahasa dan Sastra Jawa dalam Konteks Multikultural dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra Daerah dalam Kerangka Budaya. Mulyana (Ed). Yogyakarta: Tiara Wacana Poernomosidi, Begug Nilai-nilai Budaya Jawa dan Pembangunan Karakter Bangsa. Makalah dalam Seminar Nasional Pembangunan Karakter Generasi Muda di PBSJ FKIP Universitas Veteran bangun Nusantara Sukoharjo 199

7 Pringgowidagdo & Suwardi Integrasi Pendidikan Budi Pekerti dalam Buku Teks Tataran Wulang Basa Jawa kanggo SD. Laporan Penelitian. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta Septiari, Wahyu Dini Nilai Edukatif dalam Tembang Dolanan dan Implementasinya Terhadap Pendidikan Karakter Bangsa: Tinjauan Semiotik. diunduh 10 Mei 2015 Sutopo, H.B Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Press Soetomo, Istiati Ilmu-ilmu antar-bidang untuk Sosilolinguistik Abad Mendatang Pidato Pengukuhan Guru Besar pada Fakultas Sastra Universitas Diponegoro Semarang 200

Abstrak. Kata Kunci: tembang, dolanan, nilai religius, kebersamaan, kebangasaan, estafet karakter. 1. Pengantar

Abstrak. Kata Kunci: tembang, dolanan, nilai religius, kebersamaan, kebangasaan, estafet karakter. 1. Pengantar Tembang Dolanan Anak - Anak Berbahasa Jawa Sumber Pembentukan Watak Dan Budi Pekerti Yuyun Kartini, S.Pd. Balai Bahasa Surabaya Abstrak Tembang dolanan anak berbahasa Jawa memiliki nilai-nilai luhur budaya

Lebih terperinci

Kata Kunci : Nilai Kearifan Lokal, Lagu Dolanan Jawa, Semantik.

Kata Kunci : Nilai Kearifan Lokal, Lagu Dolanan Jawa, Semantik. 1 NILAI KEARIFAN LOKAL DALAM SYAIR LAGU DOLANAN JAWA (KAJIAN SEMANTIK) Oleh Yuliani 2102210008 ABSTRAK Penelitian ini membahas nilai kearifan lokal dalam syair lagu dolanan Jawa yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

REAKTUALISASI TEMBANG DOLANAN JAWA DALAM RANGKA PEMBENTUKAN KARAKTER BANGSA (KAJIAN SEMIOTIK)

REAKTUALISASI TEMBANG DOLANAN JAWA DALAM RANGKA PEMBENTUKAN KARAKTER BANGSA (KAJIAN SEMIOTIK) REAKTUALISASI TEMBANG DOLANAN JAWA DALAM RANGKA PEMBENTUKAN KARAKTER BANGSA (KAJIAN SEMIOTIK) Farida Nugrahani Program Pascasarjana Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo Jl. S. Humardani No. 1

Lebih terperinci

Siti Supeni Progdi PPKn FKIP Unsiri ABSTRAK

Siti Supeni Progdi PPKn FKIP Unsiri ABSTRAK STRATEGI PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MELALUI TEMBANG DOLANAN JAWA SEBAGAI PENGUATAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA SEKOLAH DASAR BUMI 2 NO 205 LAWEYAN DI SURAKARTA Siti Supeni Progdi PPKn

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KARAKTER SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI TEMBANG DOLANAN 1

PENDIDIKAN KARAKTER SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI TEMBANG DOLANAN 1 PENDIDIKAN KARAKTER SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI TEMBANG DOLANAN 1 Endang Sri Maruti 2 IKIP PGRI Madiun ABSTRAK Tembang dolanan merupakan nyanyian yang ditembangkan anak-anak sambil bermain dan terkadang

Lebih terperinci

KODE ETIK KEHIDUPAN KAMPUS ETIKA MAHASISWA

KODE ETIK KEHIDUPAN KAMPUS ETIKA MAHASISWA KODE ETIK KEHIDUPAN KAMPUS ETIKA MAHASISWA KODE ETIK KEHIDUPAN KAMPUS ETIKA MAHASISWA Skenario PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER Agama, Pancasila, UUD 1945, UU No. 20/2003 ttg Sisdiknas Teori Pendidikan,

Lebih terperinci

KODE ETIK KEHIDUPAN KAMPUS ETIKA MAHASISWA

KODE ETIK KEHIDUPAN KAMPUS ETIKA MAHASISWA KODE ETIK KEHIDUPAN KAMPUS ETIKA MAHASISWA Skenario BUDAYA DAN KARAKTER PENDIDIKAN Agama, Pancasila, UUD 1945, UU No. 20/2003 ttg Sisdiknas PROSES PEMBUDAYAAN DAN PEMBERDAYAAN INTERVENSI Teori Pendidikan,

Lebih terperinci

BAB IV NILAI-NILAI DALAM KESENIAN TARI MAYANG MADU. A. Nilai Islam Dalam Kesenian Tari Mayang Madu

BAB IV NILAI-NILAI DALAM KESENIAN TARI MAYANG MADU. A. Nilai Islam Dalam Kesenian Tari Mayang Madu 48 BAB IV NILAI-NILAI DALAM KESENIAN TARI MAYANG MADU A. Nilai Islam Dalam Kesenian Tari Mayang Madu Nilai-nilai religius yang bersumber dalam ajaran Islam akan menjadi bingkai penuangan keindahan dalam

Lebih terperinci

NILAI DIDAKTIS PADA TEMBANG DOLANAN ANAK BERBAHASA JAWA DI DESA BANYUMAS KECAMATAN STABAT KABUPATEN LANGKAT. Oleh

NILAI DIDAKTIS PADA TEMBANG DOLANAN ANAK BERBAHASA JAWA DI DESA BANYUMAS KECAMATAN STABAT KABUPATEN LANGKAT. Oleh NILAI DIDAKTIS PADA TEMBANG DOLANAN ANAK BERBAHASA JAWA DI DESA BANYUMAS KECAMATAN STABAT KABUPATEN LANGKAT Oleh Sintia Dewi (dewisintia76@gmail.com) Dr. Abdurrahman Adisaputera, M.Hum. Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LAGU-LAGU BERBAHASA JAWA BEMUATAN NILAI-NILAI KARAKTER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI 1

PENGEMBANGAN LAGU-LAGU BERBAHASA JAWA BEMUATAN NILAI-NILAI KARAKTER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI 1 PENGEMBANGAN LAGU-LAGU BERBAHASA JAWA BEMUATAN NILAI-NILAI KARAKTER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI 1 THE DEVELOPMENT OF JAVANESE SONGS CONTAINING CHARACTER VALUES AS A LEARNING MEDIUM OF EARLY

Lebih terperinci

LAPORAN PROGRAM PPM. Judul: IMPLEMENTASI TEMBANG DAN DOLANAN SEBAGAI PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU TK DI NANGGULAN, KULON PROGO

LAPORAN PROGRAM PPM. Judul: IMPLEMENTASI TEMBANG DAN DOLANAN SEBAGAI PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU TK DI NANGGULAN, KULON PROGO LAPORAN PROGRAM PPM Judul: IMPLEMENTASI TEMBANG DAN DOLANAN SEBAGAI PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU TK DI NANGGULAN, KULON PROGO Disusun oleh: Dr. Rukiyati, M. Hum L. Hendrowibowo, M. Pd L. Andriani Purwastuti,

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL MODEL PENDIDIKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINIMELALUI LAGU DAN DOLANAN

LAPORAN AKHIR PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL MODEL PENDIDIKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINIMELALUI LAGU DAN DOLANAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL MODEL PENDIDIKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINIMELALUI LAGU DAN DOLANAN TAHUN KE 2 DARI RENCANA 3 TAHUN Ketua: Ketua: Dr. Mami Hajaroh, M.Pd. Anggota: Dr. Rukiyati,

Lebih terperinci

Teknik Stimulasi dalam Pendidikan Karakter Anak Usia Dini melalui Lirik Lagu Dolanan

Teknik Stimulasi dalam Pendidikan Karakter Anak Usia Dini melalui Lirik Lagu Dolanan Vol. 15 No. 1, Juni 2014: 71-82 Teknik Stimulasi dalam Pendidikan Karakter Anak Usia Dini melalui Lirik Lagu Dolanan Ana Rosmiati 1 Institut Seni Indonesia Surakarta ABSTRAK Media musik melalui lirik lagu

Lebih terperinci

ANALISIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM LAGU DOLANAN ANAK

ANALISIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM LAGU DOLANAN ANAK ANALISIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM LAGU DOLANAN ANAK Sungkawati Kardi Wahyuninsih STAIN Gajah Putih, Takengon kardisungkawati@gmail.com A. Pendahuluan 42 Abstrak Lagu dolanan anak memiliki kontribusi dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga disebut dengan istilah sekar, sebab tembang memang berasal dari kata

BAB I PENDAHULUAN. juga disebut dengan istilah sekar, sebab tembang memang berasal dari kata 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tembang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai ragam suara yang berirama. Dalam istilah bahasa Jawa tembang berarti lagu. Tembang juga disebut dengan

Lebih terperinci

TEMBANG LIR-ILIR BAGI GURU GUNA MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR DI PENDIDIKAN FORMAL (STUDI KASUS DI TK WAHID HASYIM DINOYO MALANG)

TEMBANG LIR-ILIR BAGI GURU GUNA MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR DI PENDIDIKAN FORMAL (STUDI KASUS DI TK WAHID HASYIM DINOYO MALANG) TEMBANG LIR-ILIR BAGI GURU GUNA MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR DI PENDIDIKAN FORMAL (STUDI KASUS DI TK WAHID HASYIM DINOYO MALANG) Endang Sih Pujiharti e-mail: endangsihp@gmail.com STAINU Malang, Jl. Raya

Lebih terperinci

Fasilitas Fasilitas Aktifitas Kapasitas Kebutuhan Unit Total Ket. Pengelola Standart Luasan Mengalami Kepunahan Solusi

Fasilitas Fasilitas Aktifitas Kapasitas Kebutuhan Unit Total Ket. Pengelola Standart Luasan Mengalami Kepunahan Solusi Why?? Perkembangan Jaman Solusi Teknologi Mengalami Kepunahan Permainan Tradisional Melestarikan, memelihara mainan dan permainan tradisional. Menjadikan sebagai suatu sarana untuk bersosialisasi dan edukasi

Lebih terperinci

BENTUK DAN FUNGSI SIMBOLIS TEMBANG DOLANAN JAWA. Lusia Selly Yunita Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

BENTUK DAN FUNGSI SIMBOLIS TEMBANG DOLANAN JAWA. Lusia Selly Yunita Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia BENTUK DAN FUNGSI SIMBOLIS TEMBANG DOLANAN JAWA Lusia Selly Yunita Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Tembang Dolanan Jawa adalah tembang yang liriknya indah dan isinya berfungsi sebagai

Lebih terperinci

NASKAH PROGRAM AUDIO PENDIDIKAN

NASKAH PROGRAM AUDIO PENDIDIKAN NASKAH PROGRAM AUDIO PENDIDIKAN KARYA SUHARYANA PEMBAHAS Oleh Suwardi FBS Universitas Negeri Yogyakarta BALAI TEKNOLOGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA 2005 A. Kesesuaian Naskah dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jawa memiliki berbagai karya yang mencerminkan pemikiran, perilaku, aturan

BAB I PENDAHULUAN. Jawa memiliki berbagai karya yang mencerminkan pemikiran, perilaku, aturan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Budaya suatu bangsa mencerminkan peradapan kehidupan masyarakatnya. Budaya Jawa sebagai salah satu kekayaan budaya daerah di Indonesia mencerminkan peradapan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BAHASA JAWA (MATERI TEMBANG DOLANAN) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS DALAM KURIKULUM 2013

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BAHASA JAWA (MATERI TEMBANG DOLANAN) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS DALAM KURIKULUM 2013 53 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BAHASA JAWA (MATERI TEMBANG DOLANAN) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS DALAM KURIKULUM 2013 Prima Veronika, Budhi Setiawan, Nugraheni Eko Wardani Magister Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Kata tembang nyanyian sama fungsi dan kegunaannya dengan kidung, kakawin dan gita. Kata kakawin berasal

BAB I PENDAHULUAN. 1 Kata tembang nyanyian sama fungsi dan kegunaannya dengan kidung, kakawin dan gita. Kata kakawin berasal BAB I PENDAHULUAN A. Pendahuluan a. Latar Belakang Masalah Dalam menjalani kehidupannya di dunia manusia mengalami banyak peristiwa baik itu yang menyenangkan maupun yang menyedihkan. Terkadang beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan bangsa dengan masyarakat yang di dalamnya memiliki nilai budaya dan melahirkan keunikan yang membedakan dengan bangsa lain. Adanya keunikan

Lebih terperinci

Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah mendapatkan informasi tentang hubungan symbol dalam budaya jawa dengan cara hidup mereka.

Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah mendapatkan informasi tentang hubungan symbol dalam budaya jawa dengan cara hidup mereka. Tujuan 1. Mengetahui hubungan antara symbol-symbol pada masyarakat jawa dengan falsafah hidup mereka 2. Mengetahui implementasi masyarakat jawa terhadap symbol dalam budaya dan kehidupan sehari-hari mereka.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara terus-menerus. Hal ini disebabkan karena pada dasarnya manusia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. secara terus-menerus. Hal ini disebabkan karena pada dasarnya manusia memiliki BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini diuraikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian dan pengembangan, spesifikasi produk yang diharapkan, pentingnya penelitian dan pengembangan, asumsi dan keterbatasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada jaman globalisasi sekarang ini dapat di lihat adanya perubahan perilaku yang terjadi pada generasi muda khususnya peserta didik antara lain; perilaku rendahnya

Lebih terperinci

INTERNALISASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN PELESTARIAN BUDAYA DAERAH MELALUI PERTUNJUKAN KETHOPRAK

INTERNALISASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN PELESTARIAN BUDAYA DAERAH MELALUI PERTUNJUKAN KETHOPRAK INTERNALISASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN PELESTARIAN BUDAYA DAERAH MELALUI PERTUNJUKAN KETHOPRAK Budi Waluyo, Astiana Ajeng Rahadini, Favorita Kurwidaria, Dewi Pangestu Said 229 SEMNASBAHTERA

Lebih terperinci

SIMBOLISME HASTA-SILA DALAM TEMBANG DOLANAN

SIMBOLISME HASTA-SILA DALAM TEMBANG DOLANAN KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, April 2017 Volume 3, Nomor 1, hlm 33-40 PISSN 2442-7632 EISSN 2442-9287 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/ kembara/index SIMBOLISME HASTA-SILA

Lebih terperinci

KEARIFAN LOKAL MENUJU KEARIFAN GLOBAL: BELAJAR DARI CERITA RAKYAT SUNAN KALIJAGA. Umi Mujawazah Universitas Gadjah Mada, Indonesia ABSTRAK

KEARIFAN LOKAL MENUJU KEARIFAN GLOBAL: BELAJAR DARI CERITA RAKYAT SUNAN KALIJAGA. Umi Mujawazah Universitas Gadjah Mada, Indonesia ABSTRAK KEARIFAN LOKAL MENUJU KEARIFAN GLOBAL: BELAJAR DARI CERITA RAKYAT SUNAN KALIJAGA Umi Mujawazah Universitas Gadjah Mada, Indonesia ABSTRAK Indonesia kaya akan cerita rakyat, baik lisan maupun tertulis.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lokal di sekolah dasar untuk memperkenalkan dan melestarikan kebudayaankebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. lokal di sekolah dasar untuk memperkenalkan dan melestarikan kebudayaankebudayaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran bahasa daerah merupakan salah satu mata pelajaran muatan lokal di sekolah dasar untuk memperkenalkan dan melestarikan kebudayaankebudayaan yang ada di daerah.

Lebih terperinci

Biya Ebi Praheto Mahasiswa S3 Pendidikan Bahasa Indonesia UNS Dosen Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta

Biya Ebi Praheto Mahasiswa S3 Pendidikan Bahasa Indonesia UNS Dosen Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta Pengembalian Nilai Luhur Budaya Bangsa melalui Dolanan Bocah di Sekolah Dasar Biya Ebi Praheto Mahasiswa S3 Pendidikan Bahasa Indonesia UNS Dosen Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta Biya_alfarizi@hotmail.com

Lebih terperinci

PERAN GURU DALAM MENANAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DASAR 1

PERAN GURU DALAM MENANAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DASAR 1 PERAN GURU DALAM MENANAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DASAR 1 Fauzatul Ma rufah Rohmanurmeta 2 IKIP PGRI Madiun ABSTRAK Salah satu kewajiban utama yang harus dijalankan oleh guru kepada peserta didik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu fenomena yang menarik pada zaman modern di Indonesia adalah pemahaman dan implementasi tentang nilai-nilai moral dalam kehidupan masyarakat kita yang semakin

Lebih terperinci

PENERAPAN MEDIA LAGU DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN BUDAYA LOKAL SISWA

PENERAPAN MEDIA LAGU DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN BUDAYA LOKAL SISWA PENERAPAN MEDIA LAGU DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN BUDAYA LOKAL SISWA Hanida Eris Griyanti 1), Sunardi 2), Warto 3) 1) Mahasiswa Magister Pendidikan Sejarah Universitas Sebelas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEMBANG MACAPAT BERFORMAT VIDEO INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN BAHASA DAERAH DI SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEMBANG MACAPAT BERFORMAT VIDEO INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN BAHASA DAERAH DI SEKOLAH DASAR PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEMBANG MACAPAT BERFORMAT VIDEO INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN BAHASA DAERAH DI SEKOLAH DASAR Joko Daryanto Universitas Sebelas Maret Abstrak Tembang Macapat merupakan salah

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KEARIFAN LOKAL BUDAYA JAWA. Novi Trisna Anggrayni Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar Universitas PGRI Yogyakarta

PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KEARIFAN LOKAL BUDAYA JAWA. Novi Trisna Anggrayni Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar Universitas PGRI Yogyakarta PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KEARIFAN LOKAL BUDAYA JAWA Novi Trisna Anggrayni Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar Universitas PGRI Yogyakarta (rih.anawaitrisna@gmail.com) ABSTRAK Pendidikan karakter

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bagian ini akan menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bagian ini akan menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah BAB I PENDAHULUAN Bagian ini akan menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah yang meliputi: 1) Bagaimana efektivitas kebijakan pendidikan Budi Pekerti pada komunitas Homeschooling sekolah Dolan

Lebih terperinci

PEMAHAMAN PENDIDIK TENTANG MAKNA LAGU ANAK-ANAK SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK USIA DINI

PEMAHAMAN PENDIDIK TENTANG MAKNA LAGU ANAK-ANAK SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK USIA DINI PEMAHAMAN PENDIDIK TENTANG MAKNA LAGU ANAK-ANAK SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK USIA DINI Dwi Wahyu Riwanti, Hardika, Umi Dayati Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5 Malang 65145 E-mail: dwi.wahyu0775@yahoo.com

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN UNGGAH-UNGGUHING BAHASA JAWA SEBAGAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA KELAS 5 SD MUHAMMADIYAH PK BOYOLALI

PEMBELAJARAN UNGGAH-UNGGUHING BAHASA JAWA SEBAGAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA KELAS 5 SD MUHAMMADIYAH PK BOYOLALI PEMBELAJARAN UNGGAH-UNGGUHING BAHASA JAWA SEBAGAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA KELAS 5 SD MUHAMMADIYAH PK BOYOLALI Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan

Lebih terperinci

ANALISIS LIRIK LAGU LIR-ILIR (SEBUAH KAJIAN LINGUISTIK ANTROPOLOGI)

ANALISIS LIRIK LAGU LIR-ILIR (SEBUAH KAJIAN LINGUISTIK ANTROPOLOGI) ANALISIS LIRIK LAGU LIR-ILIR (SEBUAH KAJIAN LINGUISTIK ANTROPOLOGI) Eka Susylowati, SS, M.Hum Staf Pengajar Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Surakarta Abstrak Metafora merupakan penggunaan bahasa

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI BERBASIS KARAKTER DI PAUD NURUL WATHON SEMARANG

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI BERBASIS KARAKTER DI PAUD NURUL WATHON SEMARANG PENGELOLAAN PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI BERBASIS KARAKTER DI PAUD NURUL WATHON SEMARANG Tesis Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Lebih terperinci

XII. Diunduh dari. Bab. Keluarga Kristen Menjadi Berkat Bagi Lingkungan

XII.  Diunduh dari. Bab. Keluarga Kristen Menjadi Berkat Bagi Lingkungan Bab XII A. Pengantar Bernyani Kucinta Keluarga Tuhan Kucinta k luarga Tuhan, terjalin mesra sekali semua saling mengasihi betapa s nang kumenjadi k luarganya Tuhan Keluarga Kristen Menjadi Berkat Bagi

Lebih terperinci

KEGIATAN LATIHAN GERAK DAN LAGU (JERUK BALI) UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA DINI

KEGIATAN LATIHAN GERAK DAN LAGU (JERUK BALI) UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA DINI KEGIATAN LATIHAN GERAK DAN LAGU (JERUK BALI) UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA DINI Oleh: Ni Kadek Nelly Paspiani, S.Pd TK Negeri Pembina Kotabaru, nelly_paspiani@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya Meningkatkan Nilai-Nilai Keagamaan Anak Usia D ini Melalui Metode Bernyanyi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya Meningkatkan Nilai-Nilai Keagamaan Anak Usia D ini Melalui Metode Bernyanyi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa Anak Usia Dini (AUD) merupakan masa emas perkembangan (golden age) pada individu, masa ini merupakan proses peletakan dasar pertama terjadinya pematangan kemampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sikap yang buruk berupa ungkapan vulgar serta mudah tersulut emosi, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. sikap yang buruk berupa ungkapan vulgar serta mudah tersulut emosi, sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, melihat fenomena yang terjadi nampaknya perilaku generasi muda mengalami dekadensi nilai yang seharusnya dijunjung tinggi, terlihat dari sikap yang buruk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan mempunyai peran utama dalam kehidupan manusia. Keadaan suatu bangsa sangat dipengaruhi dengan bagaimana kondisi sumber daya manusia yang ada dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini merupakan penjabaran dari sebuah pendidikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini merupakan penjabaran dari sebuah pendidikan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan anak usia dini merupakan penjabaran dari sebuah pendidikan yang bermula dari seluruh negara di dunia yang dalam bahasa Inggrisnya disebut dengan early childhood

Lebih terperinci

2015 PENERAPAN NILAI-NILAI PERMAINAN TRADISIONAL DALAM PEMBELAJARAN IPS

2015 PENERAPAN NILAI-NILAI PERMAINAN TRADISIONAL DALAM PEMBELAJARAN IPS BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yaitu makhluk yang tidak bisa hidup sendiri melainkan mereka harus bisa hidup berdampingan dengan makhluk hidup lainnya demi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nilai nasionalisme merupakan jiwa bangsa Indonesia yang akan terus melekat selama bangsa Indonesia masih ada. Nasionalisme bukanlah suatu pengertian yang sempit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anak, baik lahir maupun batin. Kehidupan anak-anak Jawa dijaman dahulu tidak terlepas

BAB I PENDAHULUAN. anak, baik lahir maupun batin. Kehidupan anak-anak Jawa dijaman dahulu tidak terlepas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dilahirkan di dunia ini telah diberikan bekal alat hidup dengan lengkap, namun belum semuanya dalam keadaan yang sempurna. Pergaulan hidup manusia dan

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI-NILAI SOSIAL DALAM TEKS LAGU JOGET DANGKONG KECAMATAN MORO KABUPATEN KARIMUN ARTIKEL E-JOURNAL

ANALISIS NILAI-NILAI SOSIAL DALAM TEKS LAGU JOGET DANGKONG KECAMATAN MORO KABUPATEN KARIMUN ARTIKEL E-JOURNAL ANALISIS NILAI-NILAI SOSIAL DALAM TEKS LAGU JOGET DANGKONG KECAMATAN MORO KABUPATEN KARIMUN ARTIKEL E-JOURNAL Oleh RAMDANI HERMANSYAH NIM 100388201180 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masa sekarang tempat dan waktu bukan lagi penghalang untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masa sekarang tempat dan waktu bukan lagi penghalang untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa sekarang tempat dan waktu bukan lagi penghalang untuk berkomunikasi. Peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi mempermudah mencari informasi dari dalam hingga

Lebih terperinci

MODEL PENDIDIKAN ISLAM KREATIF WALISONGO, MELALUI PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN YANG MENYENANGKAN

MODEL PENDIDIKAN ISLAM KREATIF WALISONGO, MELALUI PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN YANG MENYENANGKAN Jurnal Penelitian,Vol. 11, No. 1, Februari 2017 MODEL PENDIDIKAN ISLAM KREATIF WALISONGO, MELALUI PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN YANG MENYENANGKAN Failasuf Fadli dan Nanang Hasan Susanto IAIN Pekalongan, Jawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. individu semakin berkembang serta dapat menggali potensi diri. Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN. individu semakin berkembang serta dapat menggali potensi diri. Selain itu, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Melalui pendidikan, seseorang dapat meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. 1) Pada analisis struktur ditemukan hal-hal antara lain: a) Analisis struktur terdiri atas bentuk dan formula bahasa

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. 1) Pada analisis struktur ditemukan hal-hal antara lain: a) Analisis struktur terdiri atas bentuk dan formula bahasa 140 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini membawa penulis pada beberapa simpulan sebagai berikut: 1) Pada analisis struktur ditemukan hal-hal antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini di kalangan para pelajar marak terjadinya peristiwa tawuran, kekerasan antar pelajar, penggunaan narkoba, dan seks bebas. Hal ini sangatlah memprihatinkan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOSAKATA BAHASA JAWA MELALUI TEMBANG DOLANAN PADA ANAK KELOMPOK A TK PERTIWI 01 NGRINGO TAHUN AJARAN 2014/2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOSAKATA BAHASA JAWA MELALUI TEMBANG DOLANAN PADA ANAK KELOMPOK A TK PERTIWI 01 NGRINGO TAHUN AJARAN 2014/2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN KOSAKATA BAHASA JAWA MELALUI TEMBANG DOLANAN PADA ANAK KELOMPOK A TK PERTIWI 01 NGRINGO TAHUN AJARAN 2014/2015 Devi Ayu Pratiwi 1, Ruli Hafidah 1, Muhammad Munif Syamsuddin 1 1 Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mitra Pustaka, 2006), hlm 165. Rhineka Cipta,2008), hlm 5. 1 Imam Musbikiin, Mendidik Anak Kreatif ala Einstein, (Yogyakarta:

BAB I PENDAHULUAN. Mitra Pustaka, 2006), hlm 165. Rhineka Cipta,2008), hlm 5. 1 Imam Musbikiin, Mendidik Anak Kreatif ala Einstein, (Yogyakarta: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai orang tua kadang merasa jengkel dan kesal dengan sebuah kenakalan anak. Tetapi sebenarnya kenakalan anak itu suatu proses menuju pendewasaan dimana anak

Lebih terperinci

2015 PERKEMBANGAN KESENIAN BRAI DI KOTA CIREBON TAHUN

2015 PERKEMBANGAN KESENIAN BRAI DI KOTA CIREBON TAHUN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kesenian tradisional yang tumbuh dan berkembang di Jawa Barat memiliki jenis yang beragam. Keanekaragaman jenis kesenian tradisional itu dalam perkembangannya

Lebih terperinci

Karakter di Sekolah, (Jogjakarta: DIVA Press, 2013), hlm Jamal Ma ruf Asmani, Buku Panduan Internalisasi Pendidikan

Karakter di Sekolah, (Jogjakarta: DIVA Press, 2013), hlm Jamal Ma ruf Asmani, Buku Panduan Internalisasi Pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku merupakan cerminan dari seseorang. Seseorang bisa dikatakan baik atau buruk, sopan atau tidak, semua tercermin dari karakter dan tindakan yang dilakukan dalam

Lebih terperinci

2015 KESENIAN MACAPAT GRUP BUD I UTOMO PAD A ACARA SYUKURAN KELAHIRAN BAYI D I KUJANGSARI KOTA BANJAR

2015 KESENIAN MACAPAT GRUP BUD I UTOMO PAD A ACARA SYUKURAN KELAHIRAN BAYI D I KUJANGSARI KOTA BANJAR BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Negara Indonesia kaya akan ragam suku sehingga dari keberagaman tersebut lahirlah banyak kesenian tradisi yang bersifat unik dan khas. Poerwadarminta (2001,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Untuk mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan nasional salah satunya yaitu untuk membentuk akhlak/budi pekerti yang luhur, pembentukan akhlak harus dimulai sejak kecil

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. nilai-nilai pendidikan Islam, yakni unsur dakwah, estetika, etika atau akhlak,

BAB V PEMBAHASAN. nilai-nilai pendidikan Islam, yakni unsur dakwah, estetika, etika atau akhlak, 109 BAB V PEMBAHASAN Kesenian karawitan Sekar Gending merupakan warisan budaya yang sarat akan makna dan nilai. Dalam kesenian karawitan Sekar Gending terdapat nilai-nilai pendidikan Islam, yakni unsur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beberapa pulau, daerah di Indonesia tersebar dari sabang sampai merauke.

BAB I PENDAHULUAN. beberapa pulau, daerah di Indonesia tersebar dari sabang sampai merauke. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan berbagai macam sumber daya alam serta keberagaman suku dan budaya. Sebagai negara dengan beberapa pulau, daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Fendra Pratama, 2014 Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Fendra Pratama, 2014 Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik Melayu Indonesia lahir pada tahun 50an. Musik Melayu Indonesia sendiri adalah musik tradisional yang khas di daerah Pantai Timur Sumatera dan Semenanjung

Lebih terperinci

MENINGKATKAN NILAI KEINDONESIAN MELALUI UPACARA BENDERA DI SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN NILAI KEINDONESIAN MELALUI UPACARA BENDERA DI SEKOLAH DASAR MENINGKATKAN NILAI KEINDONESIAN MELALUI UPACARA BENDERA DI SEKOLAH DASAR Bertika Kusuma Prastiwi, S.Pd.Jas, M.Or Dosen PJKR bertikakusuma@gmail.com Abstrak Tujuan dari artikel ini untuk menginformasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rumah adat yang menjadi simbol budaya daerah, tetapi juga tradisi lisan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. rumah adat yang menjadi simbol budaya daerah, tetapi juga tradisi lisan menjadi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan sebuah negeri yang memiliki aneka ragam budaya yang khas pada setiap suku bangsanya. Tidak hanya bahasa daerah, pakaian adat, rumah adat

Lebih terperinci

KIRNILAI MORAL DALAM NOVEL PELANGI DI ATAS CINTA KARYA CHAERUL AL-ATTAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

KIRNILAI MORAL DALAM NOVEL PELANGI DI ATAS CINTA KARYA CHAERUL AL-ATTAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA KIRNILAI MORAL DALAM NOVEL PELANGI DI ATAS CINTA KARYA CHAERUL AL-ATTAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA Oleh: Anifah Restyana Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas

Lebih terperinci

lease purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark. BAB 4 KESIMPULAN

lease purchase PDFcamp Printer on  to remove this watermark. BAB 4 KESIMPULAN 124 BAB 4 KESIMPULAN Masyarakat Jawa yang kaya akan nilai-nilai budaya memiliki banyak cara untuk mengapresiasi dan mengaplikasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Melalui ungkapan, falsafah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI 1.1.1. Judul Perancangan Dalam pemberian suatu judul dalam perancangan dapat terjadinya kesalahan dalam penafsiran oleh pembacanya, maka dari itu dibuatlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia di era globalisasi sekarang ini sudah mengarah pada krisis multidimensi. Permasalahan yang terjadi tidak saja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Keluarga adalah tempat pertama bagi anak belajar mengenai segala hal yang ada dalam kehidupan. Orang tua berperan penting dalam perkembangan anak dan memiliki

Lebih terperinci

ANALISIS ASPEK MAKNA LAGU DAERAH DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENDIDIKAN BUDI PEKERTI DI SMP NEGERI 1 SURAKARTA

ANALISIS ASPEK MAKNA LAGU DAERAH DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENDIDIKAN BUDI PEKERTI DI SMP NEGERI 1 SURAKARTA ANALISIS ASPEK MAKNA LAGU DAERAH DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENDIDIKAN BUDI PEKERTI DI SMP NEGERI 1 SURAKARTA PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nasionalisme melahirkan sebuah kesadaran melalui anak-anak bangsa. penindasan, eksploitasi dan dominasi.

BAB I PENDAHULUAN. Nasionalisme melahirkan sebuah kesadaran melalui anak-anak bangsa. penindasan, eksploitasi dan dominasi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. penelitian yang dirumuskan dari deskripsi temuan penelitian dan pembahasan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. penelitian yang dirumuskan dari deskripsi temuan penelitian dan pembahasan BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Dalam bagian ini akan dikemukakan kesimpulan dan rekomendasi penelitian yang dirumuskan dari deskripsi temuan penelitian dan pembahasan hasil-hasil penelitian dalam Bab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Konsep diri merupakan suatu bagian yang penting dalam setiap

BAB I PENDAHULUAN. Konsep diri merupakan suatu bagian yang penting dalam setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsep diri merupakan suatu bagian yang penting dalam setiap pembicaraan tentang kepribadian manusia. Konsep diri merupakan sifat yang unik pada manusia, sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dampak globalisasi yang terjadi saat ini membawa masyarakat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dampak globalisasi yang terjadi saat ini membawa masyarakat Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dampak globalisasi yang terjadi saat ini membawa masyarakat Indonesia melupakan pendidikan karakter bangsa. Padahal, pendidikan karakter merupakan suatu pondasi bangsa

Lebih terperinci

FILM ANIMASI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TERPADU UNTUK MEMACU KEAKSARAAN MULTIBAHASA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

FILM ANIMASI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TERPADU UNTUK MEMACU KEAKSARAAN MULTIBAHASA PADA SISWA SEKOLAH DASAR FILM ANIMASI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TERPADU UNTUK MEMACU KEAKSARAAN MULTIBAHASA PADA SISWA SEKOLAH DASAR Irfai Fathurohman, Agung Dwi Nurcahyo, Wawan Shokib Rondli Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini dikemukakan beberapa poin di antaranya latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini dikemukakan beberapa poin di antaranya latar belakang 1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini dikemukakan beberapa poin di antaranya latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan ruang lingkup penelitian. 1.1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dan menetapkan masa depan masyarakat melalui pelaksana religinya.

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dan menetapkan masa depan masyarakat melalui pelaksana religinya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Merayakan upacara-upacara yang terkait pada lingkaran kehidupan merupakan hal yang sangat penting bagi masyarakat Karo. Upacara atau perayaan berhubungan dengan

Lebih terperinci

AL-QUR AN SEBAGAI PERANTARA PENGUATAN KARAKTER (RELIGIUS, TOLERANSI DAN DISIPLIN) MAHASISWA FKIP PGSD UMS ANGKATAN 2012

AL-QUR AN SEBAGAI PERANTARA PENGUATAN KARAKTER (RELIGIUS, TOLERANSI DAN DISIPLIN) MAHASISWA FKIP PGSD UMS ANGKATAN 2012 122 ISBN: 978-602-70471-1-2 Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers AL-QUR AN SEBAGAI PERANTARA PENGUATAN KARAKTER (RELIGIUS, TOLERANSI DAN DISIPLIN) MAHASISWA FKIP PGSD UMS ANGKATAN 2012 Hana Navi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya, dan terjadi pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya, dan terjadi pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak usia dini sering disebut anak prasekolah, memiliki masa peka dalam perkembangannya, dan terjadi pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap merespons

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN Kelas / Semester : I (Satu)/ 1 (Satu) Tema : 1. Diriku Subtema : 1. Aku dan teman baru Pembelajaran : 1. Disusun oleh : KHAIRUNNISA TRIANITA, S. Pd 2016081565 PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa kanak-kanak merupakan masa emas. Hal tersebut ditunjukkan dengan perkembangan yang cepat pada beberapa aspek yakni aspek sosial, emosional, kognitif, bahasa, seni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tadut merupakan salah satu nama kesenian etnik Besemah yang berupa sastra tutur/ sastra lisan yang isinya pengajaran agama Islam di daerah provinsi Sumatera Selatan.

Lebih terperinci

kesenian daerah jawa Lengkap - Dexter Harto

kesenian daerah jawa Lengkap - Dexter Harto kesenian daerah jawa Lengkap - Dexter Harto Propinsi Jawa Tengah terletak di Pulau Jawa dan beribukota di Semarang. Terbagi menjadi 35 kabupaten dan kota. Jawa Tengah memiliki adat istiadat dan budaya

Lebih terperinci

DAMPAK TAYANGAN SINETRON TERHADAP KARAKTER ANAK USIA DINI DI PAUD BERLIAN BONDOYUDO KABUPATEN LUMAJANG TAHUN AJARAN 2013/2014

DAMPAK TAYANGAN SINETRON TERHADAP KARAKTER ANAK USIA DINI DI PAUD BERLIAN BONDOYUDO KABUPATEN LUMAJANG TAHUN AJARAN 2013/2014 1 DAMPAK TAYANGAN SINETRON TERHADAP KARAKTER ANAK USIA DINI DI PAUD BERLIAN BONDOYUDO KABUPATEN LUMAJANG TAHUN AJARAN 2013/2014 THE IMPACT OF SERIAL TELEVISION TO EARLY CHILDHOOD CHARACTER IN PAUD BERLIAN

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM CERITA RAKYAT SELUMA. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni FKIP Universitas Bengkulu

ANALISIS NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM CERITA RAKYAT SELUMA. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni FKIP Universitas Bengkulu 39 ANALISIS NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM CERITA RAKYAT SELUMA Esma Junaini 1, Emi Agustina 2, dan Amril Canrhas 3 1,2,3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. masyarakat, bangsa, dan negara sesuai dengan pasal 1 UU Nomor 20 Tahun 2003.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. masyarakat, bangsa, dan negara sesuai dengan pasal 1 UU Nomor 20 Tahun 2003. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian tradisional pada akhirnya dapat membangun karakter budaya

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian tradisional pada akhirnya dapat membangun karakter budaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesenian tradisional pada akhirnya dapat membangun karakter budaya tertentu. Sebuah pernyataan tentang kesenian Jawa, kesenian Bali, dan kesenian flores, semuanya

Lebih terperinci

PELESTARIAN KARUNGUT SENI TRADISI LISAN KLASIK DAYAK NGAJU DI KALIMANTAN TENGAH

PELESTARIAN KARUNGUT SENI TRADISI LISAN KLASIK DAYAK NGAJU DI KALIMANTAN TENGAH PELESTARIAN KARUNGUT SENI TRADISI LISAN KLASIK DAYAK NGAJU DI KALIMANTAN TENGAH Oleh: Neni Puji Nur Rahmawati Balai Pelestarian Nilai Budaya Kalimantan Barat Karungut adalah sebuah kesenian tradisional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan akan berlangsung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 (enam) tahun yang dilakukan melalui

Lebih terperinci

NILAI MORAL DALAM NOVEL MENEBUS IMPIAN KARYA ABIDAH EL KHALIEQY DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI MORAL DALAM NOVEL MENEBUS IMPIAN KARYA ABIDAH EL KHALIEQY DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA NILAI MORAL DALAM NOVEL MENEBUS IMPIAN KARYA ABIDAH EL KHALIEQY DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Nita Wahyuningsih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas

Lebih terperinci

LIRIK LAGU WAJIB DAN PENDAMPING FESTIVAL PERKUSI SE JAWA 2014

LIRIK LAGU WAJIB DAN PENDAMPING FESTIVAL PERKUSI SE JAWA 2014 LIRIK LAGU WAJIB DAN PENDAMPING FESTIVAL PERKUSI SE JAWA 2014 A. Lagu Wajib Peserta wajib membawakan lagu berikut ini dalam penampilannya. Janger Jajajajaja jajaja pong jajajajaja Ara kija Sriag sriog

Lebih terperinci

JURNAL NG DI DESA. Oleh: Deni Purwanti KARAWITAN KAN. UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

JURNAL NG DI DESA. Oleh: Deni Purwanti KARAWITAN KAN. UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta JURNAL KARAWITAN IRINGAN NINI THOWONT NG DI DESA PANJANGREJO PUNDONG BANTUL Oleh: Deni Purwanti 1210480012 JURUSAN KARAWITANN FAKULTAS SENI PERTUNJU KAN INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTAA 2016 Karawitan

Lebih terperinci

PERANAN NILAI SPORTIFITAS PENDIDIKAN JASMANI DALAM MENGAHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

PERANAN NILAI SPORTIFITAS PENDIDIKAN JASMANI DALAM MENGAHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN Prosiding Seminar Nasional Volume 02, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PERANAN NILAI SPORTIFITAS PENDIDIKAN JASMANI DALAM MENGAHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN Nuryanti 1 Universitas Cokroaminoto Palopo 1 nury_90@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN A. KESIMPULAN

BAB V KESIMPULAN A. KESIMPULAN BAB V KESIMPULAN A. KESIMPULAN Seni Rudat adalah sejenis kesenian tradisional yang semula tumbuh dan berkembang di lingkungan pesantren. Rudat merupakan jenis seni pertunjukan yang terdiri dari seni gerak

Lebih terperinci

PERAN GURU DALAM PENGEMBANGAN MORAL BAGI ANAK USIA DINI. Ati Sukmawati Dosen Jurusan Pendidikan IPA Biologi FITK IAIN Mataram.

PERAN GURU DALAM PENGEMBANGAN MORAL BAGI ANAK USIA DINI. Ati Sukmawati Dosen Jurusan Pendidikan IPA Biologi FITK IAIN Mataram. PERAN GURU DALAM PENGEMBANGAN MORAL BAGI ANAK USIA DINI Ati Sukmawati Dosen Jurusan Pendidikan IPA Biologi FITK IAIN Mataram Abstrak Pendidikan sebagai sarana pelestarian moralitas sekaligus pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gia Nikawanti, 2015 Pendidikan karakter disiplin pada anak usia dini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gia Nikawanti, 2015 Pendidikan karakter disiplin pada anak usia dini 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya disiplin merupakan kebutuhan dasar bagi perkembangan perilaku anak mengingat masa ini merupakan masa yang sangat efektif untuk pembentukan perilaku moral

Lebih terperinci