BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Latar Belakang Berdirinya Radio Siaran RRI Stasiun Medan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Latar Belakang Berdirinya Radio Siaran RRI Stasiun Medan"

Transkripsi

1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Latar Belakang Berdirinya Radio Siaran RRI Stasiun Medan Radio siaran sebagai salah satu unsur komunikasi massa yang berfungsi mengoper lambang-lambang kata yang dapat dimengerti oleh orang lain. Masuknya radio ke Indonesia dimulai sejak zaman penjajahan Belanda. Pemerintah Hindia Belanda pertama kali mendirikan radio siaran di Batavia atau sekarang lebih dikenal dengan sebutan Jakarta pada tahun 1925 dengan nama Radio Vereniging (BRV). Sejak adanya radio BRV di Indonesia secara perlahan-lahan muncul radio-radio siaran lainnya seperti Nederlandsch Indishe Radio Omroep Mij (NIROM) di Jakarta, Bandung, dan Medan, Solossche Radio Vereniging (SRV) di Surakarta, Mataramse Vereniging Voor Radio Omroep (MAVRO), Eerste Madiunse Radio Omroep (EMRO) di Madiun, dan lain sebagainya. Sedangkan di Medan selain NIROM terdapat juga radio swasta lainnya yaitu Meyers Omroep Voor Allen (MOVA) yang diusahakan oleh tuan Meyers dan Algeemene Vereniging Radio Omroep Medan (AVROM). Akan tetapi diantara sekian banyak radio yang ada di Medan, NIROM adalah radio yang terbesar dan terlengkap, karena radio tersebut mendapat bantuan penuh dari pemerintah Hindia Belanda. Sejak lahirnya Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 pergerakan kebangsaan semakin meningkat, pemerintah Hindia Belanda menyadari bahwa pergerakan kebangsaan sangat membahayakan kekuasaan kolonial oleh karena itu harus dihancurkan. Pemerintah Hindia Belanda berusaha mengalihkan perhatian masyarakat dari masalah-masalah politik melalui program-program siaran yang menarik yang disiarkan lewat radio NIROM. Semangat kebangsaan yang tumbuh dalam diri bangsa Indonesia memunculkan niat untuk segera

2 mendirikan radio-radio siaran yang dijadikan sebagai alat perjuangan menuju cita-cita kemerdekaan. Pada tanggal 1 April 1933 berdirilah radio siaran milik bangsa Indonesia dengan nama Soloshe Radio Vereniging (SRV). Akan tetapi radio NIROM yang merupakan radio milik pemerintah Hindia Belanda berusaha menjepit ruang gerak radio siaran milik pribumi bahkan berusaha mematikannya. Melihat kenyataan yang demikian bangsa Indonesia tidak tinggal diam, maka pada tanggal 29 Maret 1937 dilangsungkan wakil-wakil dari radio Ketimuran di Bandung, yang melahirkan Perserikatan Perkumpulan Radio Ketimuran (PPRK) yang bertujuan memajukan kesenian dan kebudayaan nasional guna kemajuan masyarakat Indonesia rohani dan jasmani. Kemudian ketika Belanda menyerah kepada Jepang pada tanggal 8 Maret Maka sejak saat itu terjadi perpindahan kekuasaan dari pihak Belanda kepada Pihak Jepang, hal ini juga diikuti dengan perubahan dalam sistem penyiaran radio siaran. Pihak Jepang segera mengadakan pengawasan yang ketat terhadap siaran dan daya tangkap. Siaran radio hanya dapat menerima siaran dari stasiun radio Jepang. Radio siaran yang tadinya berstatus perkumpulan swasta dimatikan dan diurus oleh jawatan khusus bernama Hoso Kanry Kyoku merupakan pusat radio yang berkedudukan di Jakarta, sedangkan cabang-cabangnya dinamakan Hoso Kyoku yang terdapat di Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Malang, dan Medan. Selain itu setiap Hoso Kyoku mempunyai cabang kantor bernama Shodanso yang terdapat dikabupaten. Pada tanggal 13 Maret 1942 Jepang masuk ke kota Medan. Sebelum Jepang mendarat di Sumatera Timur dan memduduki kota Medan, pihak Belanda telah lebih dahulu menghancurkan sarana vital di kota Medan seperti alat pemancar radio NIROM beserta seluruh peralatan siaran, yang terlihat hanya serpihan-serihan dan puing-puing yang berserakan disekitar studio NIROM yang terletak dijalan Serdang 28 Medan. Di penghujung

3 tahun 1942 Jepang membangun sebuah pemancar di sebuah gedung milik Deli Maskapai. Penyiaran berkumandang dari gedung Deli Maskapai melalui gelombang 214 meter dengan kekuatan 50 watt. Politik siaran Jepang pada waktu itu adalah menanamkan kedalam jiwa bangsa Indonesia yang dikenal sebagai Nippon Seisin yaitu mempropaganda agar rakyat Indonesia menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk kemenangan Jepang dalam Perang Pasifik. Pada masa pemerintahan Jepang di Indonesia, seluruh pesawat radio milik penduduk Indonesia di sita oleh Jepang dan tidak dikembalikan. Penduduk kota Medan pada waktu itu hanya disediakan 25 buah pesawat radio umum yang diletakkan ditempat-tempat strategis untuk didengar secara bersama-sama, antara lain ditempatkan diatas REX Bioskop, di Kampung Keling, di kedai-kedai kopi yang terletak didekat Jembatan Sei Kera, Jalan Serdang, persimpangan Jalan Sisingamangaraja, di Jalan Cemara, Kota Matsum, dan lainlain. Meskipun terbatas tetapi masyarakat cukup banyak yang mengikuti dan menikmatinya, bukan karena keterbatasan media informasi yang tersedia tetapi juga karena kurangnya masyarakat akan hiburan-hiburan. Kemudian setelah Jepang menyerah kalah kepada Sekutu tahum 1945 dan Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, atas perintah Sekutu, Jepang segera menyerahkan pemancar radio dan mendaftarkan segala alat penting yang berada dibawah pengawasan Medan Hoso Kyoku, namun para pegawai yang berkebangsaan Indonesia menolak menyerahkannya. Para pegawai akan menggunakan radio sebagai alat perjuangan membela dan mempertahankan kemerdekaan. Setelah berhasil mengamankan pemancar kecil maka mereka segera melakukan pembangunan radio siaran di Kampung baru lebih kurang 5 km dari pusat kota Medan. Namun belum sempat mengudara, tentara Sekutu telah lebih dahulu mengetahuinya dan segera menghancurkannya, kemudian di rencanakan lagi usaha untuk mendirikan Radio

4 siaran RRI di Jalan Asia, lagi-lagi usaha tersebut gagal karena situasi dan kondisi kota Medan yang sangat mencekam dan mengharuskan untuk mengungsi ke Pematang Siantar. Pada tahun 1946 di kota Pematang siantar radio siaran RRI stasiun Medan untuk pertama kalinya dapat berkumandang, bahkan Wakil Presiden Republik Indonesia Moh. Hatta sempat berpidato mengajak rakyat untuk terus berjuang mengusir penjajah Belanda dari Indonesia. Pada tahun 1947 Belanda melakukan Agresi Militer I dan berhasil menduduki kota Pematang siantar, sasaran utama penghancuran oleh pihak Belanda adalah Gedung radio RRI stasiun Medan. Dengan dihancurkannya gedung studio RRI dan seluruh peralatan pendukung penyiaran lainnya, maka berakhirlah peran radio siaran RRI stasiun Medan sebagai alat perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan RI. Pada saat genting seperti itu, maka muncullah Radio Rimba Raya di Aceh menggantikan peran dari Radio siaran RRI stasiun Medan yang telah dihancurkan Belanda. Sebagai radio perjuangan Radio Rimba Raya berperan dalam melakukan propaganda terhadap musuh dan menangkis serangan dari pihak musuh terhadap berita-berita bohong yang disiarkan oleh radio milik Belanda. Peran Radio Rimba Raya sangat ital sekali pada saat itu, berkali-kali Belanda berusaha melakukan propaganda tetapi berhasil dipatahkan oleh Radio Rimba Raya. Setelah RI kembali ke Negara Kesatuan pada tahun 1950, maka radio siaran RRI stasiun Medan dapat kembali mengudara dengan peran dan tugas yang berbeda pula dan hingga saat ini masih tetap eksis mengudara, walaupun pada tahun 1970 telah berdiri TVRI Sumut, televisi pertama diluar pulau Jawa, namun tidak menggoyahkan eksistensinya untuk terus mengudara, meskipun secara perlahan-lahan msyarakat mulai beralih ke media televisi, tetapi radio siaran RRI stasiun Medan memiliki penggemar setia sehingga tetap berdiri dan mengudara sampai saat ini.

5 Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka penulis dapat menyimpulkan, beberapa faktor yang melatar belakangi berdirinya siaran radio RRI stasiun Medan yaitu: Menurut penulis faktor pertama yaitu tumbuhnya kesadaran masyarakan atau para pejuang akan pentingnya media komunikasi elektronik berupa radio dalam upaya mempertahankan kemerdekaan RI dari usaha Belanda untuk menduduki Indonesia kembali, mengingat vitalnya fungsi radio pada saat itu maka tumbuh kesadaran dalam diri masingmasing para pejuang untuk menolak menyerahkan alat-alat dan pemancar radio tersebut kepada Jepang untuk diserahkan kepada pihak Sekutu sebagai negara pemenang PD II, bahkan mereka berusa menyelamatkan alat-alat maupun pemancar tersebut dan membangun radio siaran sendiri untuk digunakan sebagai alat perjuangan dan propaganda kepada musuh. Faktor kedua menurut penulis yang menjadi latar belakang berdirinya radio siaran RRI stasiun Medan yaitu semangat yang luar biasa yang tidak pernah putus asa dalam diri para pejuang, dimana dalam setiap usahanya membangun pemancar radio selalu saja mendapat halangan, gangguan, dan penghancuran alat-alat maupun gedung studio radio, bahkan nyawa mereka menjadi taruhan dalam setiap upayanya membangun siaran radio. Berkali-kali mereka harus pindah tempat dari daerah yang satu ke daerah yang lainnya, berkali-kali juga mereka hampir kehilangan nyawa akibat serangan dari pihak Sekutu untuk menghancurkan studio radio yang mereka bangun. Tapi semua itu tidak pernah menyurutkan semangat ataupun menyiutkan nyali para pejuang radio. Mereka tetap berusaha membangunnya apapun resikonya, dalam benak mereka yang terpenting adalah radio siaran yang mereka bangun dapat mengudara dan berkumandang tanpa memikirkan resiko apa yang bakal mereka terima setelah itu. Faktor ketiga menurut penulis yang menjadi latar belakang berdirinya radio siaran RRI stasiun Medan adalah, adanya kerjasama yang baik antara para pejuang dan pemerintah daerah. Dimana pemerintah daerah pada saat itu selalu memberikan dukungan kepada para

6 pejuang untuk mendirikan radio siaran RRI. Izin yang mereka ajukan pada saat akan mendirikan radio siaran RRI stasiun Medan seperti di jalan Asia mendapat persetujuan dari pemerintah daerah, sama hal nya yang terjadi di Pematang Siantar, Kepala Daerah Kabupaten Simalungun khususnya Bupati Simalungun sangat mendukung usaha para pejuang untuk mendirikan radio siaran di Pematang Siantar, bahkan Bupati Simalungun pada saat itu memberikan bantuan dan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan para pejuang seperti, gedung studio, alat-alat untuk keperluan siaran, tempat pemancar, piano, piring hitam, dan lain-lain. Kerjasama yang baik antara pemerintah dengan masyarakat dalam hal ini para pejuang melahirkan sebuah karya yang luar biasa seperti radio siaran RRI stasiun Medan yang sangat berguna dalam upaya perjuangan mempertahankan kemerdekaan RI dari penjajah Belanda. 2. Perkembangan Radio Siaran RRI Stasiun Medan Dalam perkembangannya radio siaran RRI stasiun Medan diawal kemerdekaan tidak pernah mengudara di kota Medan, radio RRI stasiun Medan pertama kali berkumandang menyiarkan siarannya di kota Pematang Siantar. Di kota Pematang Siantar radio siaran RRI lebih memfokuskan siarannya dalam berita yang berkaitan dengan pergerakan kemerdekaan selain itu digunakan sebagai alat propaganda dalam menghadapi penjajah Belanda. Radio siaran RRI stasiun Medan dapat mengudara di kota Pematang Siantar kurang lebih satu tahun sebelum akhirnya di hancurkan oleh pasukan Belanda. Kemudian radio siaran RRI stasiun Medan dapat mengudara kembali pada tahun 1950 setelah Indonesia kembali ke Negara Kesatuan, radio RRI stasiun medan mulai memperbaiki siaran-siarannya, di era kepemimpinan Loetan Soetan Toenaro ( ) radio siaran RRI pernah meliput acara PON III. Kemudian ketika terjadi pemberontakan, radio RRI stasiun Medan pernah diuasai oleh pemberontak PRRI 1958 namun berhasil dikuasai kembali berkat

7 bantuan dari ABRI. Selanjutnya selain warta berita radio siaran RRI stasiun Medan juga menyiarkan acara-acara hiburan seperti acara musik, pembacaan puisi, dan sandiwara radio. 3. Peranan Radio Siaran RRI Stasiun Medan Diawal kemerdekaan Indonesia radio siaran RRI stasiun Medan selain digunakan untuk menyiarkan berita, juga digunakan oleh para pejuang sebagai alat perjuangan sekaligus alat propaganda terhadap musuh. Radio siaran RRI stasiun Medan yang berada di Pematang Siantar pernah digunakan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX untuk mengadakan hubungan radio telefoni dengan pusat pemerintahan di Yogyakarta ketika beliau berkunjung ke Sumatera. Selain itu sehari sebelum penghancuran studio radio RRI stasiun Medan di Pematang Siantar Wakil Presiden Republik Indonesia, Moh. Hatta pernah berpidato melalui corong radio RRI stasiun Medan untuk membangkitkan semangat para pejuang RI dalam mempertahankan kemerdekaan sekaligus mengusir panjajah Belanda. Sejak penghancuran studio radio RRI stasiun Medan di Pematang Siantar oleh Belanda maka untuk sementara radio siaran RRI stasiun Medan tidak dapat beroperasi, peran radio RRI stasiun Medan di isi oleh Radio Rimba Raya yang berada di Aceh. Radio Rimba Raya sangat berperan dalam menghalau setiap manuver propaganda Belanda, setiap kali Belanda melakukan Propaganda, Radio Rimba Raya selalu mematahkan berita-berita bohong yang disiarkan Belanda sehingga para pejuang baik di dalam negeri maupun yang berada di luar negeri yang berjuang lewat jalur diplomasi mencari dukungan negara-negara lain demi mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia dapat lebih tenang dan lebih berkonsentrasi. Radio Rimba raya di masa kemerdekaan juga berperan dalam melakukan hubungan dengan perwakilan Indonesia yang berada di luar negeri, lewat Radio Rimba Raya yang memiliki jangkauan yang sangat luas hingga ke Eropa, perwakilan Indonesia yang berada diluar dapat dengan mudah memantau perkembangan yang terjadi di tanah air, bahkan Radio Rimba Raya selalu mrngirim pesan lewat radio kepada perwakilan RI yang berada di

8 India yang ditangkap oleh siaran radio All India Radio yang kemudian disampaikan ke perwakilan Indonesia yang berada di New Delhi, India. Kemudian tahun 1950 ketika RI telah kembali ke Negara Kesatuan dan Belanda dapat di usir dari Indonesia, maka sejak saat itu radio siaran RRI stasiun Medan dapat kembali beroperasi. Setelah RI kembali ke NKRI maka peran RRI berubah, tidak lagi sebagai alat perjuangan atau alat propaganda terhadap musuh. Radio siaran RRI stasiun Medan mulai memperbaiki program-program yang baku, terencana dan terarah. Siaran-siarannnya sangat mendidik dan dalam setiap siarannya mengangkat dan mengembangkan kebudayaankebudayan daerah, selain menyiarkan warta berita radio RRI stasiun Medan juga menyiarkan acara-acara hiburan seperti musik, puisi, sandiwara radio, dan lain-lain. Tetapi ketika di Sumatera terjadi pergolakan tahun 1956, dimana para pemimpin militer saat itu melakukan pemberontakan terhadap pemerintah pusat, karena rasa tidak puas mereka terhadap kebijakan-kebijakan yang dijalankan, mereka merasa di anak tirikan dan dilupakan. Radio siaran RRI stasiun Medan ikut membantu pemerintah pusat dalam menumpas pemberontakan tersebut. Sejak munculnya televisi di Sumatera Utara yaitu TVRI Sumut pada tahun 1970 peran radio siaran RRI stasiun Medan perlahan-lahan mulai diambil alih oleh TVRI. Orangrang mulai beralih ke televisi sebagai sarana informasi juga sebagai media hiburan mereka. B. Saran Di era yang serba modern dan semakin canggihnya teknologi di abad ini, saranasarana hiburan maupun media-media elektronik begitu banyak bermunculan seperti jamur di musim penghujan, lahir nya terobosan-terobasan baru di dunia elektronik seperti Internet yang mempermudah orang untuk mencari informasi-informasi yang dibutuhkan ditambah lagi dengan layanan game online yang sangat di minati para kawula muda, Handphone yang sekarang tidak hanya di gunakan sebagai alat komunukasi (telpon dan sms) tetapi dengan

9 berbagai macam fitur-fitur yang sangat canggih didalamnya seperti kamera, video, bahkan dapat mengakses jaringan internet yang sangat memanjakan penggunanya, kemudian Televisi, dengan berbagai macam tayangan acara yang sangat menarik, apalagi sudah banyak bermunculan televisi swasta, yang membuat orang terkadang dapat meninggalkan pekerjaannya karena tidak mau melewatkan tayangan acara televisi favoritnya. Melihat kenyataan yang ada sekarang ini, radio kalah bersaing dengan kehadiran internet, televisi, dan handphone. Orang-orang lebih suka melihat televisi atau memainkan internet dan hanphone dari pada mendengarkan radio, padahal keberadaan radio sangat vital pada masa awal kemerdekaan. Kita tidak menutup diri dengan semua perkembangan tekhnologi yang semakin hari semakin membuat kita terpukau, bahkan dapat mempermudah kinerja kita sehari-hari, akan tetapi janganlah kita sampai mengesampingkan radio atau bahkan melupakannya. Karena radio sangat besar peranannya dalam membantu perjuangan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Di Sumatera Timur atau sekarang lebih dikenal dengan Sumatera Utara, radio siaran RRI stasiun Medan memiliki peran dan jasa yang sangat besar, para pejuang RI pada waktu itu menggunakan radio siaran RRI stasiun Medan sebagai alat perjuangan untuk membantu mereka melawan penjajah Belanda. Selain itu kita juga harus menghargai dan mengenang jasa-jasa dari para pejuang radio yang dengan begitu semangat berusaha mendirikan radio padahal mereka mengetahui resiko yang akan mereka terima jika apa yang mereka lakukan itu diketahui pihak Sekutu, nyawa mereka lah yang menjadi taruhan nya, dalam 3 kali usahanya untuk mendirikan radio, 3 kali pula mereka harus menghadapi maut, hampir saja nyawa mereka melayang satu persatu, jika saja mereka terlambat menyelamatkan diri dari serangan pihak Sekutu yang membabi buta. Marilah sama-sama mulai sekarang hendaknya kita mulai lebih menghargai keberadaan radio di tengah-tengah kita dan jagan lupakan pula jasa dari pejuang radio yang tidak kalah besarnya bagi bangsa dan negara Indonesia ini.

BAB I PENDAHULUAN. rekaman kaset, televise, electronic games. Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia,

BAB I PENDAHULUAN. rekaman kaset, televise, electronic games. Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Radio adalah media massa elektronik tertua dan sangat luwes. Selama hampir satu abad lebih keberadaanya, radio siaran telah berhasil mengatasi persaingan keras

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945 menjadi hari bersejarah dalam kehidupan bangsa Indonesia. Peristiwa yang terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik atau gelombang elektromagnetik. Gelombang

Lebih terperinci

Indikator. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi Pokok dan Uraian Materi. Bentuk-bentukInteraksi Indonesia-Jepang.

Indikator. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi Pokok dan Uraian Materi. Bentuk-bentukInteraksi Indonesia-Jepang. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Materi Pokok dan Uraian Materi Indikator Bentuk-bentukInteraksi Indonesia-Jepang Dampak Kebijakan Imperialisme Jepang di Indonesia Uji Kompetensi 2. Kemampuan memahami

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus

I. PENDAHULUAN. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1 I. PENDAHULUAN A.Latar BelakangMasalah Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 banyak sekali permasalahan yang dihadapi oleh Indonesia.Sebagai negara yang baru merdeka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. media atau saluran tertentu. (A. Muis, 2001 : 37) Masyarakat dapat mendengarkan informasi tentang kesehatan, pendidikan,

BAB 1 PENDAHULUAN. media atau saluran tertentu. (A. Muis, 2001 : 37) Masyarakat dapat mendengarkan informasi tentang kesehatan, pendidikan, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Radio merupakan media massa auditif, yakni dikonsumsi telinga atau pendengaran. Radio sebagai sarana komunikasi yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat,

Lebih terperinci

Majalah Bulanan PUSARA, terbit di Yogyakarta, Edisi September PESAN PENDIDIKAN RADIO INDONESIA Oleh : Ki Supriyoko

Majalah Bulanan PUSARA, terbit di Yogyakarta, Edisi September PESAN PENDIDIKAN RADIO INDONESIA Oleh : Ki Supriyoko Majalah Bulanan PUSARA, terbit di Yogyakarta, Edisi September 1996 PESAN PENDIDIKAN RADIO INDONESIA Oleh : Ki Supriyoko Kalau saja perjalanan sejarah lima puluh tahun atau setengah abad yang lalu, tepatnya

Lebih terperinci

Muhammad Irawan Saputra, S.I.Kom., M.I.Kom

Muhammad Irawan Saputra, S.I.Kom., M.I.Kom Muhammad Irawan Saputra, S.I.Kom., M.I.Kom Radio Radio pertama kali ada di Malabar Jawa Tengah sejak tahun 1925 NIVERA (Nederland Indische Vereniging Radio Amateur) terbentuk tahun 1930 sebagai organisasi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang telah dikemukakan. Kesimpulan tersebut merupakan jawaban dari pertanyaanpertanyaan penelitian

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. dinobatkan sebagai sultan kemudian menjadi Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun

BAB V KESIMPULAN. dinobatkan sebagai sultan kemudian menjadi Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun BAB V KESIMPULAN Sri Sultan Hamengkubuwono IX naik tahta menggantikan ayahnya pada tanggal 18 Maret 1940. Sebelum diangkat menjadi penguasa di Kasultanan Yogyakarta, beliau bernama Gusti Raden Mas (GRM)

Lebih terperinci

HUKUM & ETIKA PENYIARAN

HUKUM & ETIKA PENYIARAN Modul ke: 03Fakultas Ilmu Komunikasi HUKUM & ETIKA PENYIARAN Perkembangan Hukum Penyiaran di Indonesia Dr (C) Afdal Makkuraga Putra Program Studi Broadcasting Perkembangan Penyiaran dan Hukum Penyiaran

Lebih terperinci

SL. Harjanta, S.IP, M.SI

SL. Harjanta, S.IP, M.SI SL. Harjanta, S.IP, M.SI Penyiaran (broadcasting) adalah keseluruhan proses penyampaian siaran yang dimulai dari penyiapan materi produksi, proses produksi, penyiapan bahan siaran, kemudian pemancaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat dan tentunya juga di dalam kehidupan pendidikan. dilakukan penelitian yang mendalam tentang kemanfaatannya.

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat dan tentunya juga di dalam kehidupan pendidikan. dilakukan penelitian yang mendalam tentang kemanfaatannya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi informasi dan komunikasi telah berkembang dengan sedemikian pesatnya. Hal ini tentu

Lebih terperinci

Penyebarluasan Proklamasi yang cukup efektif dilakukan juga melalui media siaran radio.

Penyebarluasan Proklamasi yang cukup efektif dilakukan juga melalui media siaran radio. Tugas IPS. Drama : Sejak pagi hari sebelum naskah Proklamasi dikumandangkan, sejumlah pemuda yang mengikuti pertemuan di kediaman Maeda disibukkan dengan kegiatan menyebarkan berita Proklmasi. Dengan semangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas

BAB I PENDAHULUAN. berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia menjadi masa yang berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas dari incaran negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mula-mula kedatangan tentara Jepang disambut gembira dan diterima

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mula-mula kedatangan tentara Jepang disambut gembira dan diterima 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mula-mula kedatangan tentara Jepang disambut gembira dan diterima dengan tangan terbuka oleh rakyat Indonesia yang memang sudah sangat merindukan kemerdekaan

Lebih terperinci

Bangkitnya Pengembangan Televisi

Bangkitnya Pengembangan Televisi Televisi Era 1930 Diawali adanya depresi ekonomi di Amerika Periode 1930-1935 banyak muncul gagasan besar mengenai jaringan dibidang broadcasting Penyiaran di 1935-1941 melihat pendapatan radio melonjak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada masa kesultanan Asahan agar dapat didokumentasikan. peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk jadi pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada masa kesultanan Asahan agar dapat didokumentasikan. peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk jadi pembelajaran. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah adalah kejadian yang terjadi pada masa lampau, disusun berdasarkan peninggalan-peninggalan yang terdapat dimasa kini. Perspektif sejarah selalu menjelaskan ruang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Pada tanggal 15 agustus 1945 tentara Jepang menyerah tanpa syarat kepada

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Pada tanggal 15 agustus 1945 tentara Jepang menyerah tanpa syarat kepada BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Pada tanggal 15 agustus 1945 tentara Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Setelah mendengar berita tersebut, bangsa Indonesia segera mempersiapkan segala

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Radio merupakan salah satu media yang efektif bagi masyarakat karena jangkauannya

BAB 1 PENDAHULUAN. Radio merupakan salah satu media yang efektif bagi masyarakat karena jangkauannya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Radio merupakan salah satu media yang efektif bagi masyarakat karena jangkauannya yang luas dan dapat menembus berbagai lapisan masyarakat 1. Radio juga disebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kabupaten Langkat merupakan salah satu Kabupaten yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kabupaten Langkat merupakan salah satu Kabupaten yang terdapat di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Langkat merupakan salah satu Kabupaten yang terdapat di Provinsi Sumatera Utara. Ibukota Kabupaten Langkat sekarang adalah Stabat. Jarak rata-rata dari Kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembacanya. Banyak sekali manfaat yang terkandung dari membaca buku. Selain

BAB I PENDAHULUAN. pembacanya. Banyak sekali manfaat yang terkandung dari membaca buku. Selain 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buku adalah sebuah media penyambung ilmu yang efektif bagi pembacanya. Banyak sekali manfaat yang terkandung dari membaca buku. Selain menambah banyak ilmu pengetahuan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hampir bersamaan muncul gerakan-gerakan pendaulatan dimana targetnya tak

BAB I PENDAHULUAN. hampir bersamaan muncul gerakan-gerakan pendaulatan dimana targetnya tak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Periode 1945-1949 merupakan tahun-tahun ujian bagi kehidupan masyarakat Indonesia, karena selalu diwarnai dengan gejolak dan konflik sebagai usaha untuk merebut dan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa penghadangan terhadap tentara Jepang di daerah Kubang Garut oleh

Lebih terperinci

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME 1 1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME Dalam sejarahnya, manusia memang sudah ditakdirkan untuk berkompetisi demi bertahan hidup. Namun terkadang kompetisi yang dijalankan manusia itu tidaklah sehat dan menjurus

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Malaka membuat jalur perdagangan beralih ke pesisir barat Sumatra.

BAB V KESIMPULAN. Malaka membuat jalur perdagangan beralih ke pesisir barat Sumatra. BAB V KESIMPULAN Sumatra Barat punya peran penting dalam terbukanya jalur dagang dan pelayaran di pesisir barat Sumatra. Berakhirnya kejayaan perdagangan di Selat Malaka membuat jalur perdagangan beralih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa bersejarah 10 November 1945 yang dikenal dengan Hari Pahlawan. Pertempuran tiga pekan yang terjadi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM RADIO

BAB II GAMBARAN UMUM RADIO BAB II GAMBARAN UMUM RADIO 2.1 Sejarah Radio Radio sudah mengalami perkembangan dari masa ke masa dan membuat sejarah perkembangan radio itu sendiri. Berikut, penulis akan membuat sejarah perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Partai politik merupakan organisasi politik yang dapat berperan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Partai politik merupakan organisasi politik yang dapat berperan sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Partai politik merupakan organisasi politik yang dapat berperan sebagai penyalur aspirasi masyarakat, dimana partai politik menjadi penghubung antara penguasa

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing. BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 yang diucapkan oleh Soekarno Hatta atas nama bangsa Indonesia merupakan tonggak sejarah berdirinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 bukanlah peristiwa yang terjadi begitu saja. Peristiwa tersebut adalah sebuah akumulasi sebuah perjuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik perhatian umat manusia karena berbagai hal. Jepang mula-mula terkenal sebagai bangsa Asia pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia di jajah oleh bangsa Eropa kurang lebih 350 tahun atau 3.5 abad, hal ini di hitung dari awal masuk sampai berakhir kekuasaannya pada tahun 1942. Negara eropa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur di medan juang.

BAB I PENDAHULUAN. mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur di medan juang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap pemuda Indonesia wajib mempertahankan Negara dan memajukan bangsa maka dari itu pemuda wajib selalu ingat akan semangat patriotik yang telah ditunjukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, Kota Sibolga juga memiliki kapalkapal

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, Kota Sibolga juga memiliki kapalkapal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sibolga merupakan satu kota yang dikenal sebagai Kota Bahari, Sibolga memilki sumber daya kelautan yang sangat besar. Selain pemandangan alamnya yang begitu

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian

PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi yang melahirkan konsekueansi logis bagi dunia penyiaran radio, maka dengan perkembangan daya pikir seorang manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemerdekaan Indonesia. Berhubung dengan masih buruk dan minimnya sarana dan prasarana

BAB I PENDAHULUAN. kemerdekaan Indonesia. Berhubung dengan masih buruk dan minimnya sarana dan prasarana BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Setelah Proklamasi Kemerdekaan dikumandangkan pada 17 Agustus 1945 di Jakarta oleh Ir.Soekarno dan Drs.Muhammad Hatta, seluruh tanah air pun menggegap gempita

Lebih terperinci

Usaha pendudukan yang dilakukan Pemerintahan Militer Jepang untuk menguasai

Usaha pendudukan yang dilakukan Pemerintahan Militer Jepang untuk menguasai 2 Pendudukan atas pulau Sumatera juga dimaksudkan oleh Jepang untuk dijadikan pangkalan pengawasan terhadap kapal-kapal milik Sekutu di Samudera Hindia bagian barat, juga sebagai daerah pemasok bahan makanan,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR RESOR IMIGRASI POLONIA. Indonesia dan kota terbesar di Pulau Sumatera. Kota Medan pada awalnya merupakan

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR RESOR IMIGRASI POLONIA. Indonesia dan kota terbesar di Pulau Sumatera. Kota Medan pada awalnya merupakan BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR RESOR IMIGRASI POLONIA Medan sebagai ibu kota Propinsi Sumatera Utara adalah kota kelima terbesar di Indonesia dan kota terbesar di Pulau Sumatera. Kota Medan pada awalnya merupakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Pertama, mengenai tingkat kehidupan manusia dari masa pra sejarah sampai

BAB V KESIMPULAN. Pertama, mengenai tingkat kehidupan manusia dari masa pra sejarah sampai BAB V KESIMPULAN Pertama, mengenai tingkat kehidupan manusia dari masa pra sejarah sampai masa penjajahan Belanda merupakan hal yang sangat kompleks. Tan Malaka sedikit memberikan gambaran mengenai kondisi

Lebih terperinci

B A B III KEADAAN AWAL MERDEKA

B A B III KEADAAN AWAL MERDEKA B A B III KEADAAN AWAL MERDEKA A. Sidang PPKI 18 19 Agustus 1945 Proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 hanya menyatakan Indonesia sudah merdeka dalam artian tidak mengakui lagi bangsa

Lebih terperinci

penjajahan sudah dirasakan bangsa Indonesia, ketika kemerdekaan telah diraih, maka akan tetap dipertahankan meskipun nyawa menjadi taruhannya.

penjajahan sudah dirasakan bangsa Indonesia, ketika kemerdekaan telah diraih, maka akan tetap dipertahankan meskipun nyawa menjadi taruhannya. BAB V KESIMPULAN Keadaan umum Kebumen pada masa kemerdekaan tidak jauh berbeda dengan wilayah lain di Indonesia. Konflik atau pertempuran yang terjadi selama masa Perang Kemerdekaan, terjadi juga di Kebumen.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1) Muhammad TWH, Drs.H. Peristiwa Sejarah di Sumatera Utara,(2011:85)

BAB I PENDAHULUAN. 1) Muhammad TWH, Drs.H. Peristiwa Sejarah di Sumatera Utara,(2011:85) BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Setelah Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, Belanda bermaksud mengembalikan kekuasaanya. Upaya ini ditunjukan melalui jalur diplomasi di Perserikatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Walaupun Indonesia sudah merdeka, Jepang belum mengakui kemerdekaan Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang dalam satu kesatuan yang bulat dan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang dalam satu kesatuan yang bulat dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dinamika sejarah terletak pada kemampuan untuk memandang dimensi waktu sekaligus, yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang dalam satu kesatuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung merupakan sebuah kota yang terletak di Propinsi Jawa Barat yang merupakan salah satu bagian wilayah di Negara Indonesia. Kota ini dalam sejarahnya

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. sebuah sarana penerangan luar negeri (Over Seas Broadcasting System) yang telah

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. sebuah sarana penerangan luar negeri (Over Seas Broadcasting System) yang telah BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1. Profil Perusahaan Siaran Luar Negri Radio Republik Indonesia (SLN-RRI) yang lebih dikenal dengan nama Suara Indonesia atau The Voice Of Indonesia adalah sebuah sarana

Lebih terperinci

Sejarah. Latar belakang

Sejarah. Latar belakang Sejarah Televisi Republik Indonesia (TVRI) adalah stasiun televisi pertama di Indonesia, yang mengudara sejak tahun 1962 di Jakarta dan Starvision Plus pada tanggal 23 Agustus 1962. Siaran perdananya menayangkan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL TVRI.

BAB II PROFIL TVRI. BAB II PROFIL TVRI Televisi Republik Indonesia (TVRI) adalah stasiun televisi pertama di Indonesia yang mengudara pada tanggal 24 Agustus 1962. Siaran perdananya menayangkan Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan

Lebih terperinci

BAB 7: SEJARAH PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA. PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI

BAB 7: SEJARAH PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA.  PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI www.bimbinganalumniui.com 1. Berikut ini adalah daerah pertama di yang diduduki oleh tentara Jepang... a. Aceh, Lampung, Bali b. Morotai, Biak, Ambon c. Tarakan, Pontianak, Samarinda d. Bandung, Sukabumi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kotamadya Pematang Siantar adalah salah satu kota di propinsi Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kotamadya Pematang Siantar adalah salah satu kota di propinsi Sumatera BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kotamadya Pematang Siantar adalah salah satu kota di propinsi Sumatera utara dan merupakan kota kedua terbesar setelah Medan. Pematang Siantar terdiri dari 8

Lebih terperinci

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN A ZIZATUL MAR ATI ( )

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN A ZIZATUL MAR ATI ( ) PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN 1945-1949 KELOMPOK 1 A ZIZATUL MAR ATI (14144600200) DEVIANA SETYANINGSIH ( 1 4144600212) NURUL FITRIA ( 1 4144600175) A JI SARASWANTO ( 14144600 ) Kembalinya Belanda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah selesai, tetapi proklamasi itu harus mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah selesai, tetapi proklamasi itu harus mendapatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setelah sekian lama berada dalam belenggu penjajahan, tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia menyatakan diri sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat. Proklamasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Margakaya pada tahun 1738 Masehi, yang dihuni masyarakat asli suku Lampung-

I. PENDAHULUAN. Margakaya pada tahun 1738 Masehi, yang dihuni masyarakat asli suku Lampung- 1 I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Pringsewu adalah salah satu kabupaten di Provinsi Lampung, Indonesia. Sejarah Pringsewu diawali dengan berdirinya sebuah perkampungan (tiuh) yang bernama Margakaya

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Jepang dan Italia melawan Sekutu membawa pengaruh terhadap perubahan situasi negara-negara

PENDAHULUAN. Jepang dan Italia melawan Sekutu membawa pengaruh terhadap perubahan situasi negara-negara PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Keberhasilan Jepang menghancurkan pangkalan laut Amerika di Pearl Harbour merupakan awal keterlibatan Jepang di Perang Dunia Kedua. Pecahnya Perang Dunia Kedua yaitu

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sejarah Indonesia pada periode merupakan sejarah yang menentukan

PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sejarah Indonesia pada periode merupakan sejarah yang menentukan PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Sejarah Indonesia pada periode 1945-1950 merupakan sejarah yang menentukan masa depan bangsa ini, karena pada periode inilah bangsa Indonesia mencapai titik puncak perjuangan

Lebih terperinci

: SARJANA/DIPLOMA. PETUNJUK KHUSUS Pilihlah salah satu jawaban yang saudara anggap paling tepat diantara 5 pilihan yang tersedia

: SARJANA/DIPLOMA. PETUNJUK KHUSUS Pilihlah salah satu jawaban yang saudara anggap paling tepat diantara 5 pilihan yang tersedia MATA UJIAN BIDANG TINGKAT : P.ENGETAHUAN UMUM : SEJARAH : SARJANA/DIPLOMA PETUNJUK UMUM 1) Dahulukan menulis nama dan nomor peserta pada lembar jawaban 2) Semua jawaban dikerjakan di lembar jawaban yang

Lebih terperinci

dari periode yang awal sampai pada periode-periode berikutnya?. Perkembangan terjadi bila berturut-turut masyarakat bergerak dari satu bentuk yang

dari periode yang awal sampai pada periode-periode berikutnya?. Perkembangan terjadi bila berturut-turut masyarakat bergerak dari satu bentuk yang PERIODISASI SEJARAH Apakah yang disebut dengan periodisasi? Pertanyaan tersebut kita kembalikan pada penjelasan sebelumnya bahwa sejarah adalah studi tentang kehidupan manusia dalam konteks waktu. Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kisaran terbagi menjadi dua kecamatan yaitu Kecamatan Kisaran Timur dan

BAB I PENDAHULUAN. Kisaran terbagi menjadi dua kecamatan yaitu Kecamatan Kisaran Timur dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Kisaran adalah ibu kota dari Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara yang bejarak 160 km dari Kota Medan ( ibu kota Provinsi Sumatera Utara). Kota Kisaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini banyak ditemukan berbagai jenis peralatan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini banyak ditemukan berbagai jenis peralatan teknologi BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini banyak ditemukan berbagai jenis peralatan teknologi yang membuat manusia lebih mudah, baik dalam bekerja, memenuhi kebutuhan hidup dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi duta besar pertama Amerika untuk RIS. Sementara pemerintahan Truman di Amerika Serikat sedang berusaha

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi duta besar pertama Amerika untuk RIS. Sementara pemerintahan Truman di Amerika Serikat sedang berusaha BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia telah memilih Ir. Soekarno sebagai Presiden RIS Pada tanggal 16 Desember 1949, Jakarta ibu kota Republik Indonesia Serikat yang baru, rakyat Indonesia secara

Lebih terperinci

BAB I PNDAHULUAN. Jepang dalam Perang Raya Asia Timur tahun Namun, ditengah tengah

BAB I PNDAHULUAN. Jepang dalam Perang Raya Asia Timur tahun Namun, ditengah tengah 1 BAB I PNDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kemerdekaan Indonesia diperoleh dengan perjuangan yang tidak mudah. Perjuangan tersebut lebih dikenal dengan sebutan revolusi nasional Indonesia. Revolusi nasional

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB II GAMBARAN UMUM BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Jepang Pasca Perang Dunia II Pada saat Perang Dunia II, Jepang sebagai negara penyerang menduduki negara Asia, terutama Cina dan Korea. Berakhirnya Perang Dunia II merupakan kesempatan

Lebih terperinci

Contoh Naskah Pidato Tema Persatuan dan Kesatuan Bangsa/Pemuda ini bisa digunakan disaat memperingati Hari Sumpah Pemuda, Hari Pahlawan atau Hari

Contoh Naskah Pidato Tema Persatuan dan Kesatuan Bangsa/Pemuda ini bisa digunakan disaat memperingati Hari Sumpah Pemuda, Hari Pahlawan atau Hari Contoh Naskah Pidato Tema Persatuan dan Kesatuan Bangsa/Pemuda ini bisa digunakan disaat memperingati Hari Sumpah Pemuda, Hari Pahlawan atau Hari Kemerdekaan. Bisa juga dalam acara kepemudaan. Silahkan

Lebih terperinci

BAB I. komunikasi membuat berbagai macam informasi dan berita bisa dengan mudah. perkembangan teknologi komunikasi yaitu perkembangan media massa.

BAB I. komunikasi membuat berbagai macam informasi dan berita bisa dengan mudah. perkembangan teknologi komunikasi yaitu perkembangan media massa. BAB I 1.1 Latar belakang Perkembangan zaman menyebabkan perkembangan dari segala disiplin ilmu, salah satunya yaitu perkembangan teknologi komunikasi. Perkembangan teknologi komunikasi merupakan andil

Lebih terperinci

POLA PENYIARAN SIARAN KEAGAMAAN PADA RADIO BIRAMA INDAH 103,7 FM KABUPATEN ACEH TAMIANG MUHAMMAD ZUHRI WAHYUDI

POLA PENYIARAN SIARAN KEAGAMAAN PADA RADIO BIRAMA INDAH 103,7 FM KABUPATEN ACEH TAMIANG MUHAMMAD ZUHRI WAHYUDI POLA PENYIARAN SIARAN KEAGAMAAN PADA RADIO BIRAMA INDAH 103,7 FM KABUPATEN ACEH TAMIANG SKRIPSI Diajukan Oleh : MUHAMMAD ZUHRI WAHYUDI Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Zawiyah Cot Kala

Lebih terperinci

ABSTRAK MASA PENDUDUKAN MILITER JEPANG DI KAWASAN SUMATERA TIMUR

ABSTRAK MASA PENDUDUKAN MILITER JEPANG DI KAWASAN SUMATERA TIMUR ABSTRAK MASA PENDUDUKAN MILITER JEPANG DI KAWASAN SUMATERA TIMUR Pada saat perang Dunia ke-ii terjadi, militer Jepang menyerang negaranegara dan daerah jajahannya yang ada di Asia serta menduduki wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Interaksi sosial memainkan peran dalam masyarakat individu atau kelompok. Interaksi diperlukan untuk berkomunikasi satu sama lain. Selain itu, masyarakat membutuhkan

Lebih terperinci

Multimedia Pembelajaran IPS. Sekolah Dasar Kelas V B. Skip >> Perang Kemerdekaan (Pertempuran Sepuluh Nopember & Bandung Lautan Api) Di Buat Oleh :

Multimedia Pembelajaran IPS. Sekolah Dasar Kelas V B. Skip >> Perang Kemerdekaan (Pertempuran Sepuluh Nopember & Bandung Lautan Api) Di Buat Oleh : Perang Kemerdekaan (Pertempuran Sepuluh Nopember & Bandung Lautan Api) Di Buat Oleh : Purwanto, S.Pd.SD SD Negeri 3 Slogohimo Multimedia Pembelajaran IPS Sekolah Dasar Kelas V B Skip >> SK/KD TUJUAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

BAB V PENUTUP UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Mempelajari sejarah bukan hanya bertujuan untuk mengetahui kejadian atau peristiwa penting di masa lalu namun juga mengajarkan berbagai bentuk pengalaman yang terjadi sepanjang

Lebih terperinci

menyatakan bertugas melucuti tentara Jepang yang telah kalah pada perang Asia

menyatakan bertugas melucuti tentara Jepang yang telah kalah pada perang Asia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehadiran uang 1 di suatu daerah merupakan hal yang menarik untuk dikaji, terutama di suatu negara yang baru memerdekakan diri dari belenggu penjajahan. Uang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan suatu negara untuk menjadi lebih baik dari aspek kehidupan merupakan cita-cita dan sekaligus harapan bagi seluruh rakyat yang bernaung di dalamnya.

Lebih terperinci

KAJIAN TERMINOLOGI TERHADAP PEMBERITAAN PERANG GAZA: TINJAUAN SEMANTIK SKRIPSI. Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

KAJIAN TERMINOLOGI TERHADAP PEMBERITAAN PERANG GAZA: TINJAUAN SEMANTIK SKRIPSI. Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah KAJIAN TERMINOLOGI TERHADAP PEMBERITAAN PERANG GAZA: TINJAUAN SEMANTIK SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana S-I Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sejarah Indonesia penuh dengan perjuangan menentang penjajahan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sejarah Indonesia penuh dengan perjuangan menentang penjajahan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejarah Indonesia penuh dengan perjuangan menentang penjajahan. Perjuangan untuk memperoleh kemerdekaan Indonesia merupakan rangkaiaan peristiwa panjang yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada Desember 1941, Jepang menyerang Honolulu, Hawai, negara bagian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada Desember 1941, Jepang menyerang Honolulu, Hawai, negara bagian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada Desember 1941, Jepang menyerang Honolulu, Hawai, negara bagian ke-50 Amerika Serikat, dari udara. Pada waktu itu juga Amerika dan Inggris menyatakan perang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 101 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Bab ini merupakan kesimpulan dan saran dari penulisan skripsi yang berjudul Blokade Ekonomi Napoleon Bonaparte dan Dampaknya Terhadap Perekonomian Inggris

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pemerintah RI yang terjadi di daerah Sulawesi tepatnya Sulawesi Selatan. Para pelaku

I. PENDAHULUAN. pemerintah RI yang terjadi di daerah Sulawesi tepatnya Sulawesi Selatan. Para pelaku I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepanjang perjalanan sejarah RI pernah meletus suatu perlawanan rakyat terhadap pemerintah RI yang terjadi di daerah Sulawesi tepatnya Sulawesi Selatan. Para pelaku

Lebih terperinci

2014 PERKEMBANGAN PT.POS DI KOTA BANDUNG TAHUN

2014 PERKEMBANGAN PT.POS DI KOTA BANDUNG TAHUN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Pada 20 Agustus tahun 1746 oleh Gubernur Jenderal G.W.Baron Van Imhoff mendirikan Kantor Pos dengan tujuan untuk lebih menjamin keamanan surat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin menguasai Indonesia. Setelah Indonesia. disebabkan karena sulitnya komunikasi dan adanya sensor dari Jepang.

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin menguasai Indonesia. Setelah Indonesia. disebabkan karena sulitnya komunikasi dan adanya sensor dari Jepang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perang Medan Area merupakan suatu peristiwa dimana perjuangan rakyat Medan melawan sekutu yang ingin menguasai Indonesia. Setelah Indonesia memproklamasikan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. pendidikan Islam di Indonesia antara lain dibukanya pendidikan agama di

BAB V PENUTUP. pendidikan Islam di Indonesia antara lain dibukanya pendidikan agama di 118 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Kebijakan-kebijakan pemerintah Jepang dalam kaitannya dengan pendidikan Islam di Indonesia antara lain dibukanya pendidikan agama di sekolah-sekolah yang dikelola oleh Jepang

Lebih terperinci

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA Modul ke: Fakultas FAKULTAS TEKNIK PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA ERA KEMERDEKAAN BAHAN TAYANG MODUL 3B SEMESTER GASAL 2016 RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Program Studi Teknik

Lebih terperinci

Pancasila dalam kajian sejarah perjuangan bangsa

Pancasila dalam kajian sejarah perjuangan bangsa Mata Kuliah Pancasila Modul ke: Pancasila dalam kajian sejarah perjuangan bangsa Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Panti Rahayu, SH, MH Program Studi MANAJEMEN PANCASILA ERA PRA DAN ERA KEMERDEKAAN 2 Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media Televisi adalah salah satu media massa elektronik yang digemari

BAB I PENDAHULUAN. Media Televisi adalah salah satu media massa elektronik yang digemari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media Televisi adalah salah satu media massa elektronik yang digemari masyarakat karena memiliki daya tarik berupa program audio visualnya yang mampu menjangkau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat diketahui dari sejarah masa lampau. Itu sebabnya kita perlu mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat diketahui dari sejarah masa lampau. Itu sebabnya kita perlu mengetahui BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia selalu mengalami yang namanya perubahan. Perubahan tersebut dapat diketahui dari sejarah masa lampau. Itu sebabnya kita perlu mengetahui peristiwa

Lebih terperinci

BAB III PROFIL INSTITUSI MITRA. beralamatkan Jl. Abdul Rachman Saleh 51, Surakarta. RRI Surakarta memiliki

BAB III PROFIL INSTITUSI MITRA. beralamatkan Jl. Abdul Rachman Saleh 51, Surakarta. RRI Surakarta memiliki BAB III PROFIL INSTITUSI MITRA Pada bab ini akan dibahas profil institusi mitra yang memuat gambaran umum tentang RRI Surakarta, kronologis sejarah berdirinya RRI Surakarta, visi dan misi, struktur organisasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah Indonesia pada periode merupakan sejarah yang menentukan

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah Indonesia pada periode merupakan sejarah yang menentukan BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Sejarah Indonesia pada periode 1945-1950 merupakan sejarah yang menentukan masa depan bangsa ini, karena pada periode inilah bangsa Indonesia mencapai titik puncak

Lebih terperinci

PENDIDIKAN PANCASILA

PENDIDIKAN PANCASILA Modul ke: 03Fakultas Oni FASILKOM PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA ERA PRA KEMERDEKAAN & ERA KEMERDEKAAN Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom Program Studi Sistem Informasi

Lebih terperinci

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) 66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang menelaah tentang asal-usul dan perkembangan serta peranan

Lebih terperinci

PERANG BERUJUNG MAKAN BUAH SIMALAKAMA

PERANG BERUJUNG MAKAN BUAH SIMALAKAMA Nama: ika Putri k Nim: 09.11.2577 Kelas: S1 TI 01 PERANG BERUJUNG MAKAN BUAH SIMALAKAMA Pada suatu hari terjadi perang antara rakyat Indonesia dengan Malaysia dikarenakan Malaysia sering kali merebut wilayah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN A. Landasan Teori 1. Transportasi Kereta Api Transportasi merupakan dasar untuk pembangunan ekonomi dan perkembangan masyarakat, serta pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut

Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut bebas di antara pulau-pulau di Indonesia. Laut bebas

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi yang berjudul Peristiwa Mangkok Merah (Konflik Dayak Dengan Etnis Tionghoa Di Kalimantan Barat Pada Tahun 1967), berisi mengenai simpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara yang mempunyai keanekaragaman budaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara yang mempunyai keanekaragaman budaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang mempunyai keanekaragaman budaya yang luar biasa. Selain budaya, Indonesia juga merupakan negara yang mempunyai berbagai macam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan masyarakat Jawa yang bermigrasi ke Sumatera Utara.

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan masyarakat Jawa yang bermigrasi ke Sumatera Utara. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertunjukan kuda lumping berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur yang akhirnya menyebar keseluruh Indonesia termasuk di propinsi Sumatera Utara. Perkembangan pertunjukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan zaman saat ini, ilmu komunikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan zaman saat ini, ilmu komunikasi dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman saat ini, ilmu komunikasi dan teknologi dalam kehidupan juga turut berkembang. Media komunikasi yang paling banyak digunakan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah Barat di Nusantara. Perjuangan itu berawal sejak kedatangan bangsa Portugis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga permainan bola basket merupakan salah satu jenis olahraga yang termasuk ke dalam kelompok olahraga permainan yang menggunakan bola besar. Olahraga ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pencatatan sejarah adalah sangat penting,karena tanpa pencatatan sejarah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pencatatan sejarah adalah sangat penting,karena tanpa pencatatan sejarah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pencatatan sejarah adalah sangat penting,karena tanpa pencatatan sejarah itu makin lama makin kabur, dan akhirnya keasliannya akan hilang sama sekali dan tinggal

Lebih terperinci

Ancaman Terhadap Ketahanan Nasional

Ancaman Terhadap Ketahanan Nasional Ancaman Terhadap Ketahanan Nasional Pengertian ketahanan nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, Kekuatan nasional

Lebih terperinci

Dari pernyataan di atas, pernyataan yang merupakan hasil dari siding PPKI adalah.

Dari pernyataan di atas, pernyataan yang merupakan hasil dari siding PPKI adalah. Nama kelompok : Achmad Rafli Achmad Tegar Alfian Pratama Lulu Fajar F Nurul Vita C Kelas : XII TP2 1. Perhatikan penyataan-pernyataan berikut. 1. Mengesahkan dan menetapkan UUD 1945 sebagai dasar konstitusi

Lebih terperinci