AKHLAK DAN KEPEMIMPINAN
|
|
- Sugiarto Budiman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 AKHLAK DAN KEPEMIMPINAN Pengantar Pada dasarnya, istilah akhlaq menunjukan pada sejumlah sifat tabiat yang fitri (asli) dan sejumlah sifat yang diusahakan manusia. Maka, sifat fitriyah akhlak ini memiliki dua bentuk; yakni bersifat batiniyah (kejiwaan) dan zaghiriyah yang terwujud dalam perilaku. Oleh karena itu, baik yang ikhtiyari maupun fitriyah, tergambarkan dalam perilaku seseorang. Baik buruknya perilaku seseorang seringkali dihubungkan dengan masalah moral dan pengetahuannya tentang hukum. Dalam Islam, moral dan hukum cenderung saling melengkapi. Setiap tindakan yang membahayakan pelakunya atau orang-orang lainnya adalah imoral, dan karenanya bertentangan dengan jiwa hukum Islam. Dan, di mata hukum, semua orang sama. Tidak seorang pun kebal terhadap hukum, sebagaimana telah dicontohkan dalam sejarah Islam bahwa para penguasa mendapat perlakuan hukum yang persis sama dengan yang diterima oleh rakyatnya. Dalam kontek inilah, maka dalam proses pembinaan masyarakat, peran kepemimpinan dalam memahami dan mengamalkan nilai-nilai moral yang bersumberkan kepada akhlaq Rasulullah mutlak diperlukan. Prinsip dasar Perilaku akhlaqi Ada beberapa prinsip dasar akhlak yang harus dimiliki para pemimpin sekaligus menjadi pilar dalam proses kepemimpinannya, yaitu: Pertama, kebebasan dalam bertindak dengan memiliki sikap dan tanggung jawab. Prinsip akhlak ini merupakan yang paling menonjol dalam Islam. Manusia bebas melakukan tindakan-tindakannya, ia mempunyai kehendak untuk berbuat dan tidak berbuat sesuatu, Ia merasa bertanggung jawab terhadap semua yang dilakukannyua dan harus menjaga apa yang dihalalkan dan diharamkan Allah. Oleh karena itulah, semua urusan keagamaan seseorang selalu disandarkan pada tanggung jawab pribadi ini. Kedua, bersikap adil dan ihsan; keduanya merupakan sifat yang menghimpun sifatsifat yang baik yang mencakup seluruh kebaikan. Oleh karena itu, setiap muslim dituntut untuk merwujudkan keadilan dalam semua ucapan dan perbuatannya, merealisasikan keadilan terhadap dirinya sendiri dan terhadap orang lain, berbuat adil kepada orang lain baik yang bersnagkutan itu jauh darinya maupun berada dihadapannya. Adil berurusan antara manusia dengan manusia dan antara manusia dengan Tuhannya. Dalam pengertian ini, adil itu tiada lain mengutamakan hak Allah dari kepentingan diri sendiri dan mendahulukan
2 keridhaannya daripada mengikuti hawa nafsunya, menjauhi apa yang dilarang oleh Allah dan menjalankan perintahnya. Sedangkan yang dimaksudkan adil terhadap dirinya sendiri ialah menghalangi segala sesuatu yang dapat mencelakaknnya. Memadamkan rasa tamak dan rakus, sebaliknya bersikap qana ah dalam segala situasi dan kondisi. Adapun adil terhadap sesama manusia adalah suka memberi nasehat, tidak mengkhianatinya, baik sedikit maupun banyak, memenuhi haknya dengan baik, tidak menyakiti sesama baik dengan perkataan maupun perbuatannya, dan bersabar atas cobaan yang dating dari mereka kepadamu, paling tidak engkau harus menyadarinya dan tidak membalas menyakitinya. Sedangkan yang dimaksudkan dengan ihsan dapat dilihat dari dua bentuk, yaitu: 1) ihsan dalam bentuk ibadah seperti memperbaiki ibadah, mencermatinya, dan menunaikannya dalam bentuknya yang sempurna dan benar sebagaimana yang diajarkan Rasulullah saw, serta selalu merasa diawasi Allah dalam setiap tindakannya. 2) ihsan kepada sesama manusia, dalam pengertian bahwa kita menyampaikan kepada mereka apa yang bermanfaat bagi mereka di dunia dan di akherat selama kita mampu melakukannya. Ihsan tidak hanya dilakukan kepada manusia, tetapi juga ihsan dilakukan kepada semua makhluk ciptaan Allah. Ketiga; mencegah perbuatan fahsya, munkar, dan baghyu. Yang dimaksud dengan fahsya adalah semua keburukan dan kekejian berupa perkataan atau perbuatan; sedangkan munkar adalah segala sesuatu yang diingkari oleh syara dengan ditetapkan larangan terhadapnya, dan munkar itu mencakup semua kemaksiatan serta kehinaan. Adapun yang dimaksud dengan al-baghyu ialah kibr (sombong), zhulm (zalim), hiqd (dendam), dan perbuatan melampaui batas. Al-Baghyu merupakan kemaksiatan yang paling buruk dan paling besar madaratnya bagi orang lain. Nilai-nilai akhlak yang menjadi pilar utama dalam membangun masyarakat Muslim itu adalah menjadi milik dan ciri khas umat Islam, yang memang tidak dijumpai dalam agama dan peraturan mana pun. Untuk itu, kepemimpinan yang berakhlaqi dapat menjadi motivasi utama umat untuk menjadi umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia. Predikat yang dapat memberikan kekuatan dan daya gerak kepada mereka, sehingga bisa eksis ditengah-tengah manusia dan menyeru mereka ke jalan Allah. Ketiga pilar akhlak itulah yang harus menjadi benteng bagi kepemimpinan umat. Ketiga pilar ini pula yang dapat menjadi filter dari pengaruh-pengaruh buruk yang muncul dan terjadi ditengah-tengah masyarakat yang semakin hari semakin berkembang, baik budayanya maupun kehidupan sosial lainnya.
3 Kepemimpinan Akhlaqi dan Dinamika (budaya) Masyarakat Suatu budaya tertentu pasti hidup di suatu masyarakat tertentu pula. Antara masyarakat dan budaya keduanya saling mengisi. Masyarakat yang beragam dan dinamis, menunjukkan budayanya pun beragam dan dinamis pula. Oleh karena itu, proses tranformasi budaya yang berlangsung di masyarakat sudah barang tentu menjadi proses multi dimensional. Paling tidak, berlangsungnya transformasi budaya yang terjadi dapat di lihat dari dua sisi: Pertama; pada satu sisi transformasi itu adalah transformasi dari lingkungan budaya yang berorientasi kepada masyarakat kesukuan menuju suatu lingkungan budaya yang berorientasai kepada masyarakat negara kebangsaan. Pada beberapa masyarakat atau negara yang baru mnembebaskan diri dari penjajahan, proses transformasi ini menjadi pilihan utamanya. Sebab, kekejaman dan ketidakadilan penjajah telah mendorong untuk memerdekakan diri dengan meninggalkan status quo budaya kwesukuan dan mewnggantinya dengan suatu lingkungan budaya yang lebih luas dan tangguh yakni suatu budaya negara kebangsaan. Kedua; pada sisi yang lain transformasi budaya itu adalah dari budaya masyarakat pertanian menuju ke budaya masyarakat pasca-pertanian. Proses ini merupakan konsekuensi dari pilihan pertama. Memilih menjadi suatu negara kewbangsaan adalah tidak saja bersedia membuka batas-batas berbagai lingkungan budaya masyarakat kesukuan yang pertanian, akan tetapi juga bersedia membuka semua batas lingkungan budaya negara kebangsaan asing yang industri maju. Dalam kenyataan hidup seharai-hari, kedua macam transformasi itu saling timpang tindih dan saling isi mengisi. Bagi seorang pemimpin khususnya, dan masyarakat pada umumnya, yang menjadi masalah bukanlah hidup itu sendiri, tetapi bagaimana proses menjalani hidup dan kehidupannya, termasuk didalamnya apa yang menjadi tujuannya. Oleh karena itu sejak pertama kali dilahirkan ke alam dunia, Islam telah mengajarkan tentang arti dan tujuan hidup di dunia. Oleh karena seorang Muslim atau beberapa orang dalam sebuah komunitas Muslim berusaha untuk mengisi kehidupan ini dengan cara dan proses yang bernilai sesuai dengan tujuan Islam dalam membangun sebuah masyarakat Muslim. Untuk memenuhi dan mengisi kehidupan itu diperlukan pranata-pranata sebagai suatu media dan ukuran-ukuran dalam pencapaian tujuan. Semua ahli bersepakat bahwa pranata adalah cara perilaku yang mapan. Tetapi, pranata juga dapat melibatkan aspek material, seperti gedung dan organisasi yang dikaitkan kepadanya. Dapat juga dikatakan bahwa pranata merupakan bentuk prosedur atau kondisinya yang mapan, yang menjadi karakteristik suatu masyarakat. Pranata juga merupakan kompleks luas norma-norma yang
4 dibangun masyarakat dalam suatu cara yang teratur mengurusi apa yang dipandang sebagai kebutuhan masyarakat yang fundamental. Dihubungkan dengan nilai Islam, maka pranata keislaman adalah pranata yang dapat dipandang sebagai perwujudan atau cerminan nilai-nilai keislaman. Dalam proses kepemimpinan yang berakhlaqi, Islam mengajarkan prinsip-prinsip kemanusiaan, atau mengatur hubungan antar manusia. Prinsip-prinsip itu antara lain: Pertama, Islam pada essensinya memandang manusia dan kemanusiaan secara sangat positif dan optimis. Menurut Islam, manusia berasal dari satu asal yang sama; keturunan Adam dan Hawa. Tetapi kemudian manusia menjadi bersuku-suku, berkaum-kaum atau berbangsabangsa lengkap dengan kebudayaan dan peradaban khas masing-masing. Semua perbedaan ini mendorong manusia untuk saling kenal-mengenal dan menumbuhkan apresiasi dan respek satu sama lain. Dalam pandangan Islam, perbedaan itu, bukanlah warna kulit dan bangsa, tetapi hanyalah tergantung pada tingkat ketaqwaan masing-masing. Inilah yang menjadi dasar perspektif Islam tentang kesatuan umat manusia (universal humanity), yang pada gilirannya akan mendorong berkembangnya solidaritas antar manusia (ukhuwah insaniyah). Kedua, dalam perspektif Islam, manusia dilahirkan dalam keadaan suci (fithrah). Dengan fitrahnya setiap manusia dianugerahi kemampuan dan kecenderungan bawaan untuk mencari, mempertimbangkan dan memahami kebenaran, yang pada gilirannya akan membuatnya mampu mengakui Tuhan sebagai sumber kebenaran tersebut. Kemampuan dan kecenderungan inilah disebut sebagai sikap hanif. Atas dasar prinsip ini, Islam menegaskan prinsipnya bahwa setiap manusia adalah homo religious. Di dalam al-qur an, manusia hanif itu diidentifikasikan dengan Nabi Ibrahim yang dalam pencarian kebenaran pada akhirnya menemukan Tuhan yang sejati. Menurut yang saya ketahui, Ibrahim dipandang sebagai tiga panutan agama: Yahudi, Kristen dan Islam, sehingga dikalangan ahli Ilmu Perbandingan Agama disebut sebagai agama Abrahamik (Abrahamic Religions). Berkaitan dengan proses pengembangan kemasyarakatan ini, yang paling menonjol adalah bahwa masyarakat dituntut oleh syari at untuk mencegah ahli kemunkaran dan perbuatan munkar. Kalau masyarakat tidak melaksanakannya maka mereka berdosa. Dengan demikian, maka masyarakat yang dimaksud adalah masyarakat yang memiliki ciri-ciri tertentu, yaitu penduduknya beriman dan didalamnya terdapat mekanisme kelembagaan yang bisa berfungsi melaksanakan amar ma ruf nahi munkar. Dengan demikian,
5 masyarakat yang ingin dikembangkan adalah masyarakat yang berpatokan pada prinsipprinsip Islam, suatu masyarakat beriman dan beretika. Masyarakat etis yang digambarkan al-qur an adalah masyarakat yang berproses menuju dan memiliki kecenderungan pada nilai-nilai keutamaan (khayr), yang landasannya iman tawhid dalam melaksanakan amr ma ruf nahi munkar. Maka, filsuf muslim Abad Pertengahan, al-farabi, menamakan masyarakat dengan ciri-ciri itu sebagai al-madinat alfadlilah (masyarakat utama), dan al-qur an menyebutnya dengan tiga macam nama, yaitu : Khayr Ummah atau masyarakat terbaik; Ummah Wasath (Masyarakat Pertengahan atau Masyarakat yang seimbang); dan Ummah Muqtashidah (Masyarakat Moderat atau Pertengahan). Fazlur Rahman menafsirkan istilah pertengahan itu sebagai pertengahan antara etika Yahudi yang terlalu legal-formal sehingga cenderung terlalu keras, dan etika Kristiani yang terlalu spiritual dan lembah lembut. Oleh karena itu, seorang pemimpin yang berhasil adalah yang bisa berdiri di tengah-tengah dan bersikap moderat. Menurut istilah Ibnu Taymiyah, masyarakat itu memiliki al-aqidat al-wasithiyah atau etos moderat. [Reza] PUSTAKA Nata, Abuddin. Akhlak Tasawuf. Jakarta: Rajawali pres Amin, Ahmad. Ilmu akhlak. Jakarta: Bulan bintang Fakhry, Majid. Etika Dalam Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offsed Jujun S Suriasumantri dalam, Esti Ismawati, Ilmu Sosial Budaya Dasar. Yogyakarta: Ombak. Hlm 100 Yukl, Gary, 2010, Leadership in Organizations, New Jersey: Pearson Education Inc.
BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam merupakan agama yang membawa kesejahteraan, kedamaian,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Agama Islam merupakan agama yang membawa kesejahteraan, kedamaian, menciptakan suasana sejuk dan harmonis bukan hanya di antara sesama umat manusia tetapi juga
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Simpulan 1. Secara Umum Konsep pendidikan yang Islami menurut Mohammad Natsir menjelaskan bahwa asas pendidikan Islam adalah tauhid. Ajaran tauhid manifestasinya
Lebih terperinciKhatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)
Muhammad SAW adalah seorang nabi terakhir yang diutus ke bumi oleh Allah SWT. Sebagai seorang nabi dan rasul, nabi Muhamad SAW membawakan sebuah risalah kebenaran yaitu sebuah agama tauhid yang mengesakan
Lebih terperinci[ ] E٣٢٧ J٣١٩ W F : : Al- HAYA' (Sifat PEMALU) "al Haya' ( Rasa malu) tidak datang kecuali dengan kebaikan." Sesungguhnya di antara fenomena keseimbangan dan tanda-tanda kesempurnaan dalam tarbiyah bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Setiap individu berinteraksi dengan individu lainnya. Interaksi ini disebut dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling memerlukan adanya bantuan dari orang lain dalam memenuhi kebutuhannya. Manusia dituntut untuk saling
Lebih terperinciMAKALAH MANAJEMEN BISNIS SYARI AH
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS SYARI AH Disusun untuk memenuhi salahsatu tugas Elearning Administrasi Bisnis Disusun Oleh : Artika Sari ( 14121014) UNIVERSITAS MERCUBUANA YOGYAKARTA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS. ersepsi Ulama terhadap Akhlak Remaja di Desa Sungai Lulut Kecamatan
BAB IV ANALISIS A... P ersepsi Ulama terhadap Akhlak Remaja di Desa Sungai Lulut Kecamatan Banjarmasin Timur Dimaksud dengan persepsi disini adalah tanggapan atau pendapat ulama pemimpin majelis taklim
Lebih terperinciRAMADAN Oleh Nurcholish Madjid
c 1 Ramadan d 23 RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad): Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanîf. Dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan,
Lebih terperinciPendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam Modul ke: Akhlaq Sosial Islami Fakultas PSIKOLOGI Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Dian Febrianingsih, M.S.I Abstraksi Akhlak memiliki pengertian yang sangat luas. Standar
Lebih terperinciPendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam Modul ke: Etos Kerja Islam Fakultas PSIKOLOGI Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Dian Febrianingsih, M.S.I Pengantar Etos kerja dalam arti luas adalah berkaitan dengan
Lebih terperinciRAMADAN Oleh Nurcholish Madjid
c 1 Ramadan d 16 RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang
Lebih terperinciMendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan
Mendidik Anak Menuju Surga Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA Tugas Mendidik Generasi Unggulan Pendidikan merupakan unsur terpenting dalam proses perubahan dan pertumbuhan manusia. Perubahan dan pertumbuhan kepada
Lebih terperinciISLAM DAN MITOLOGI Oleh Nurcholish Madjid
c Demokrasi Lewat Bacaan d ISLAM DAN MITOLOGI Oleh Nurcholish Madjid Mereka yang tidak menerima ajaran Nabi Muhammad saw, barangkali memandang ajaran Islam itu, sebagian atau seluruhnya, tidak lebih daripada
Lebih terperinci3 Wasiat Agung Rasulullah
3 Wasiat Agung Rasulullah Dalam keseharian kita, tidak disangsikan lagi, kita adalah orang-orang yang senantiasa berbuat dosa menzalimi diri kita sendiri, melanggar perintah Allah atau meninggalkan kewajiban
Lebih terperinciRajawali Pers, 2009), hlm Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner, (Jakarta:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peran dan fungsi ganda, pertama peran dan fungsinya sebagai instrumen penyiapan generasi bangsa yang berkualitas, kedua, peran serta fungsi sebagai
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Mata Kuliah Bobot/JS Materi/Marhalah Semester Fak./Jur. : AIK II (Dasar-Dasar Islam) : 2 SKS/2 JS : II/ Mutawassithah : 2 (Dua) : Semua/Non-FAI I Mahasiswa mengetahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Hukum islam merupakan serangkaian kesatuan dan bagian integral dari ajaran agama islam yang memuat seluruh ketentuan yang mengatur perbuatan manusia. Baik yang manshuh
Lebih terperinci"PEMIMPIN ADIL NEGARA MAKMUR"
"PEMIMPIN ADIL NEGARA MAKMUR" Saya menyeru agar kita bersama-sama meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dengan melaksanakan segala perintah-nya dan meninggalkan segala larangan-nya. Kepimpinan di
Lebih terperinciUst. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Urgensi Menjaga Lisan
Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA Urgensi Menjaga Lisan Satu waktu Rasulullah saw pernah ditanya: keislamanan bagaimana yang utama? Beliau menjawab: siapa yang perkataan dan perbuatannya menjadikan orang Islam
Lebih terperinciUMAT Tengah. Oleh Nurcholish Madjid
c Menghormati Kemanusiaan d UMAT Tengah Oleh Nurcholish Madjid Hadirin sidang Jumat yang terhormat. Dalam beberapa kesempatan khutbah yang lalu, kita telah banyak berbicara mengenai takwa. Dan kiranya
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Pada bagian terakhir ini penulis berusaha untuk menyimpulkan dari
BAB V PENUTUP Pada bagian terakhir ini penulis berusaha untuk menyimpulkan dari berbagai permasalahan yang telah diuraikan secara panjang lebar, guna untuk mempermudah dalam memahami isi yang terkandung
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB RI AYATUL HIMMAH KARYA KH. AHMAD RIFA I
64 BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB RI AYATUL HIMMAH KARYA KH. AHMAD RIFA I A. Akhlak Terhadap Allah SWT 1. Zuhud Secara umum zuhud dapat diartikan sebagai suatu sikap melepaskan
Lebih terperinciPendukung dan Penghalang dari Taubat
Pendukung dan Penghalang dari Taubat Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????:??????????????????????????????????????
Lebih terperinci1. Restio (204) 2. M.nurul saeful (201) 3. Hanif Al-hafidz (215) 4. Arif Rahman (180)
1. Restio (204) 2. M.nurul saeful (201) 3. Hanif Al-hafidz (215) 4. Arif Rahman (180) TAQWA PENGERTIAN TAQWA DEFINISI TAQWA MAKNA TAQWA CIRI ORANG YANG BERTAQWA KESIMPULAN T A Q W A PENGERTIAN Pengertian
Lebih terperinciFALSAFAH EKONOMI ISLAM. Oleh Muhammad Ismail Yusanto
FALSAFAH EKONOMI ISLAM Oleh Muhammad Ismail Yusanto Dan carilah apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) dunia dan
Lebih terperinciKetika harga BBM melambung naik
Ketika harga BBM melambung naik ( ) Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah (Al Ma arij: 19-20) GELISAH KARENA HARGA BBM NAIK Naiknya
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL NAK, MAAFKAN IBU TAK MAMPU MENYEKOLAHKANMU KARYA WIWID PRASETYO
75 BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL NAK, MAAFKAN IBU TAK MAMPU MENYEKOLAHKANMU KARYA WIWID PRASETYO Setelah dilakukan penelitian dan pengkajian adapun kandungan dalam novel Nak,
Lebih terperinciSerial Akhlak Muslim : Amanah
Serial Akhlak Muslim : Amanah (الا مانة ( Oleh : H. Ali Fikri Noor, Lc, MA. (Lulusan Program SI & S II, Fak. Ushuluddin, International Islamic University Islambad, Pakistan Dan Dosen Ma'had Aly An-Nu'aimy,
Lebih terperinciDi antaranya pemahaman tersebut adalah:
MENYOAL PEMAHAMAN ATAS KONSEP RAHMATAN LI AL- ÂLAMÎN Kata Rahmatan li al- Âlamîn memang ada dalam al-quran. Namun permasalahan akan muncul ketika orang-orang menafsirkan makna Rahmatan li al- Âlamîn secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Islam tersebut dinamakan orang mu min. Orang mu min adalah seseorang yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam merupakan agama yang mementingkan keyakinan yang mendalam (pasrah) dalam menerima segala aturan yang telah diturunkan oleh Allah SWT. Kepasrahan tersebut
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TANGGUNG JAWAB ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN KELUARGA PADA Q.S. AT- TAHRIM AYAT 6
BAB IV ANALISIS TANGGUNG JAWAB ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN KELUARGA PADA Q.S. AT- TAHRIM AYAT 6 A. Analisis Terhadap Konsep Pendidikan Keluarga Pendidikan dalam keluarga adalah pendidikan utama dan pertama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebuah masyarakat adalah aqidah, khususnya aqidah Islam. Maka tugas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat Islami merupakan masyarakat yang dekat dengan Allah Swt dalam segala kegiatannya di dunia. Asas pertama kali yang tegak dalam sebuah masyarakat adalah aqidah,
Lebih terperincilagi. Allah tidak akan mengampuni pelakunya dan Allah pasti akan
Bahaya syirik Ketika umat ditimpa berbagai macam krisis, baik krisis ekonomi, moral, akhlaq maupun aqidah, mulailah berbagai macam organisasi dakwah dan tokoh-tokoh para dai mencari solusi. Mereka berupaya
Lebih terperinciMODUL 1 Ayat-ayat Al-Qur an tentang kompetisi dalam kebaikan
MODUL 1 Ayat-ayat Al-Qur an tentang kompetisi dalam kebaikan A. Surah Al-BaqarahAyat 148 1. (pelajari bacaan Surah Al-BaqarahAyat 148) 2. Penerapan tajwid dalam Surah Al-baqarah Ayat 148 3. Arti tiap kata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Mata pelajaran Aqidah Akhlak adalah sub mata pelajaran pada jenjang pendidikan menengah yang membahas ajaran Agama Islam dalam segi aqidah dan akhlak. Mata pelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang dilihat dari letak geografis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah salah satu negara yang dilihat dari letak geografis merupakan negara yang kaya dibandingkan dengan negara yang lainnya, hal ini dapat dibuktikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. R. Soetarno, Psikologi Sosial, (Kanisius: Yogyakarta), 1993, hlm. 16.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an secara harfiah berarti bacaan yang mencapai puncak kesempurnaan. Al-Qur an al karim berarti bacaan yang maha sempurna dan maha mulia. Tidak ada satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama merupakan pendidikan yang memperbaiki sikap dan tingkah laku manusia untuk membina budi pekerti luhur seperti kebenaran keikhlasan, kejujuran, keadilan,
Lebih terperinciUNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA STATUS DAN TANGGUNGJAWAB MANUSIA
UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA STATUS DAN TANGGUNGJAWAB MANUSIA OBJEKTIF Membincangkan peranan manusia dan faktor kemuliaannya. Menjelaskan matlamat penciptaan manusia. Membincangkan etika dan nilai manusia
Lebih terperinciKESALAHAN DALAM MEMAHAMI HAKEKAT IMAN
KESALAHAN DALAM MEMAHAMI HAKEKAT IMAN Khawarij dan Mu tazilah: Iman adalah ucapan keyakinan dan amal, tetapi iman itu satu kesatuan yang tidak terbagi-bagi atau bercabang-cabang. Tidak bertambah juga tidak
Lebih terperinciBolehkah istri diperlakukan sebagai properti, seperti yang diakui oleh Manohara?
{mosimage}tiba-tiba Kasus Manohara kembali menghangat paska kepulangannya ke Indonesia beberapa waktu lalu. Berita, infotainment, masyarakat luas trerutama ibu-ibu rumah tangga banyak membahasnya. Namun
Lebih terperinci2010), hlm. 57. Khayyal, Membangun keluarga Qur ani, (Jakarta : Amzah, 2005), hlm 3. 1 Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga adalah merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama dalam masyarakat, karena dalam keluargalah manusia dilahirkan, berkembang menjadi dewasa. Bentuk
Lebih terperinciAKHLAK DAN TASAWUF. Presented By : Saepul Anwar, M.Ag.
AKHLAK DAN TASAWUF Presented By : Saepul Anwar, M.Ag. Pengertian Tasawuf Etimologis : tashawwafa (akar katanya shuf = bulu domba) artinya memakai pakaian bulu domba (simbol kesederhanaan saat itu). Terminologis
Lebih terperinciRAMADAN Oleh Nurcholish Madjid
c 1 Ramadan d 15 RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid Bermegah-megah telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur..., (Q 102:1-2). Pembahasan berkenaan dengan konsep harta menurut Islam, dalam kaitannya
Lebih terperinciBAB IV. asusila di Kotamadya Daerah Tingkat II Surabaya. kegiatan maupun praktik asusila, baik yang dilakukan di jalan-jalan yang
BAB IV ANALISIS FIQH SIYASAH TERHADAP PERDA NOMOR 7 TAHUN 1999 SERTA IMPLEMENTASI PERDA NOMOR 7 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN MENGGUNAKAN BANGUNAN ATAU TEMPAT UNTUK PERBUATAN ASUSILA DI KOTA SURABAYA A.
Lebih terperinci!!" #$ % &' &()*+&, -./ +0 &'!1 2 &3/" 4./" 56 * % &' &()*+&, " "# $ %! #78*5 9: ;<*% =7" >1?@*5 0 ;A " 4! : B C*5 0 D % *=75E& 2 >1?@*5 0 4. "/ 4!
[ ] E٤٩١ J٤٨٧ W F : : Dan berbuat baiklah sebagaimana Allah berbuat baik kepadamu. Sesungguhnya agama mewajibkan kepada para pengikutnya (berbuat baik) dalam segala hal dan tidak ridha dari para pengikutnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan pada dasarnya. tidak hanya menyampaikan dan memberi hafalan. Pendidikan yang ideal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bagi kehidupan manusia saat ini, pendidikan merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan pada dasarnya membimbing, mendidik, dan mengarahkan ke
Lebih terperinci((((((((( ((((((((( ((((((( (((((((((( ((((((((( (((((((((( (((((((( (((((((((( ((((
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Shalat merupakan sarana penyucian hatidan pikiran seorang muslim yang juga dapat menjadi tolok ukur akan kesucian hatinya. Orang yang selalu menjaga dan menegakkan
Lebih terperinciTALIM MADANI #12 IMAN KEPADA ALLAH (PERBEDAAN MALAIKAT DAN MANUSIA)
TALIM MADANI #12 IMAN KEPADA ALLAH (PERBEDAAN MALAIKAT DAN MANUSIA) KAJIAN DALIL (AL-Qur an & Hadits) 30. ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan hasil dari proses pendidikan berupa manusia yang berkualitas. Manusia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi global yang sangat cepat perlu diimbangi dengan konsep yang bersifat kontruktif. Begitupula dalam lembaga pendidikan,
Lebih terperinciMotivasi Untuk Bertaubat
Motivasi Untuk Bertaubat Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????????????????
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN
SATUAN ACARA PERKULIAHAN Topik / Pokok Bahasan 1-2 : Pengantar Perkuliahan, makna tujuan dan metode memahami Kompetensi : Mahsiswa memahami orientasi mata kuliah, tujuan sampai pelaksanaan sampai pada
Lebih terperinciAdab dan Keutamaan Hari Jumat
Adab dan Keutamaan Hari Jumat Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????
Lebih terperinciANGGARAN DASAR IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH
ANGGARAN DASAR IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH MUQADDIMAH Dengan nama Allah yang Maha Pemurah, Maha Penyayang. Segala Puji bagi Allah yang mengasuh semesta alam, yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada
Lebih terperinciKEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN PADA ACARA PERINGATAN ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW 1435 H / 2014 H TANGGAL 20 JUNI 2014
KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN PADA ACARA PERINGATAN ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW 1435 H / 2014 H TANGGAL 20 JUNI 2014 Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua. Yang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DALAM AL-QURAN TELAAH PENDIDIKAN ISLAM
BAB IV ANALISIS TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DALAM AL-QURAN TELAAH PENDIDIKAN ISLAM A. Hakikat Toleransi dalam Al-Quran Telaah Pendidikan Islam Allah telah membimbing manusia kepada toleransi melalui
Lebih terperinciHakikat Manusia Menurut Islam
Hakikat Manusia Menurut Islam Manusia adalah salah satu makhluk ciptaan Allah SWt yang memiliki peranan penting dalam kehidupan di muka bumi. Manusia juga dipandang sebagai makhluk yang paling tinggi derajatnya
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM MEMBINA MORAL SISWA SMP NEGERI 1 KANDEMAN BATANG
BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM MEMBINA MORAL SISWA SMP NEGERI 1 KANDEMAN BATANG A. Analisis tentang Upaya Guru PAI dalam Membina Moral Siswa SMP Negeri 1 Kandeman Batang Sekolah adalah lingkungan
Lebih terperinciKewajiban berdakwah. Dalil Kewajiban Dakwah
Kewajiban berdakwah Dalil Kewajiban Dakwah Sahabat, pada dasarnya setiap Muslim dan Muslimah diwajibkan untuk mendakwahkan Islam kepada orang lain, baik Muslim maupun Non Muslim. Ketentuan semacam ini
Lebih terperinciA. PERILAKU TERCELA Berikut ini adalah beberapa sikap atau perilaku yang tergolong tercela: 1. Perilaku Hasud
A. Latar Belakang Masalah Akhlaq merupakan sesuatu yang sangat penting bagi kehidupan manusia.kedudukannya merupakan salah satu pilar utama agama Islam di samping Akidah dan Syari ah. Rasulullah SAW, tugasnya
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BAGIAN 1 I 1. Nama Dosen :Muslim, M.Pdi 2. Program studi :Diploma III Keperawatan 3. Kode Mata Kuliah : KIK 1011 4. Mata Kuliah : Agama 5. Jumlah SKS : 2 SKS 6. Semester
Lebih terperinciPengaruh Shalat dan Maksiat Terhadap Rezeki
Pengaruh Shalat dan Maksiat Terhadap Rezeki Khutbah Pertama:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????
Lebih terperinci" Katakanlah : Itu dari (kesalahan) kalian sendiri" [Ali Imran : 165]
Menuju kemenangan "Dan apa musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu) ( Asy Syura : 30) Muqodimah
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP
BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP A. Kesimpulan Proses pengkaian dan analisis terhadap isi kandungan Surat Al-Fatihah ayat 5 tentang proses pendidikan tauhid uluhiyah keseluruhannya mendukung kepada
Lebih terperinciStandar Kompetensi : 4. Membiasakan perilaku terpuji.
Standar Kompetensi : 4. Membiasakan perilaku terpuji. Kompetensi Dasar: 4.1 Menjelaskan pengertian persatuan dan maksud persatuan umat Islam 4.2 Menjelaskan pengertian dan maksud kerukunan antar umat beragama
Lebih terperinciSIFAT MALU (Al Haya) Editor: Nunung NS Disajikan Oleh: M. Rofiqi Redi Sofiadi Rika Siti Syahidah
SIFAT MALU (Al Haya) Editor: Nunung NS Disajikan Oleh: M. Rofiqi 0808481 Redi Sofiadi 0809337 Rika Siti Syahidah 0809335 Malu itu adalah fitrah dan tabiat di dalam jiwa manusia, malu itu akan bertambah
Lebih terperinciDAKWAH AMAR MA RUF NAHYI MUNKAR DAN JIHAD. Presented By : Saepul Anwar, M.Ag.
DAKWAH AMAR MA RUF NAHYI MUNKAR DAN JIHAD Presented By : Saepul Anwar, M.Ag. Urgensi Amar Ma ruf Nahyi Munkar Telah dilaknat orang-orang kafir dari Bani Israil melalui lisan Nabi Daud dan Isa putra Maryam.
Lebih terperinciStandar Kompetensi : 3. Membiasakan perilaku terpuji.
Standar Kompetensi : 3. Membiasakan perilaku terpuji. Kompetensi Dasar: 3.1. Menjelaskan pengertian adil, perintah berbuat adil, dan pentingnya berbuat adil 3.2. Menjelaskan pengertian ridha, perintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan keyakinan orang mukmin dan penegasan Allah swt. Islam adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan keyakinan orang mukmin dan penegasan Allah swt. Islam adalah agama yang satu-satunya yang diridhai Allah dan diperintahkan kepada manusia untuk memeluknya
Lebih terperinciKewajiban Pemerintah dan Rakyat
Kewajiban Pemerintah dan Rakyat Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ajaran agama diwahyukan Tuhan untuk kepentingan manusia. Dengan bimbingan agama, diharapkan manusia mendapatkan pegangan yang pasti untuk menjalankan hidup dan juga
Lebih terperinciBerpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah
Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????
Lebih terperinciBAB III NILAI-NILAI ENTREPRENEURSHIP DALAM PENDIDIKAN ISLAM. maju agar menjadi golongan yang unggul. Sementara itu pemenuhan di bidang
27 BAB III NILAI-NILAI ENTREPRENEURSHIP DALAM PENDIDIKAN ISLAM Islam adalah agama yang mendorong umatnya untuk berfikir dan bersikap maju agar menjadi golongan yang unggul. Sementara itu pemenuhan di bidang
Lebih terperinciADAB AMAR MAARUF DAN NAHI MUNKAR
ADAB AMAR MAARUF DAN NAHI MUNKAR 1 Bahagian Tajuk kecil Cadangan Adab Amar makruf Adab dalam 1. Memahami garis panduan adab amar makruf kehidupan Bersosial 2. Memahami cara beradab dalam amar makruf 3.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama yang universal dan berlaku untuk semua umat manusia dan semua zaman. Nilai-nilai dan aturan yang terkandung dalam ajaran Islam dijadikan pedoman
Lebih terperinciMUQODDIMAH DAN ISI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUHAMMADIYAH. Pertemuan ke-6
MUQODDIMAH DAN ISI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUHAMMADIYAH Pertemuan ke-6 PENDAHULUAN Muqoddimah AD Muhammadiyah; pokok pikiran yang menjiwai dan melandasi gerakan Muhammadiyah Isi AD/ART
Lebih terperinciTEORISASI DAN STRATEGI PENDIDIKAN ISLAM Oleh : Fahrudin
A. Pendahuluan TEORISASI DAN STRATEGI PENDIDIKAN ISLAM --------------------------------------------------------------------- Oleh : Fahrudin Tujuan agama Islam diturunkan Allah kepada manusia melalui utusan-nya
Lebih terperinciPendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam Modul ke: Akhlaq Pribadi Islami Fakultas PSIKOLOGI Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Dian Febrianingsih, M.S.I Abstraksi Akhlak memiliki pengertian yang sangat luas. Standar
Lebih terperinciIPTEK DAN SENI DALAM ISLAM
IPTEK DAN SENI DALAM ISLAM KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, berkah, dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul IPTEK
Lebih terperinciJalan Lurus. Oleh Nurcholish Madjid
c Prestasi, bukan Prestise d Jalan Lurus Oleh Nurcholish Madjid Dalam shalat, salah satu bacaan paling penting adalah al-fātihah, yang puncaknya memohon petunjuk pada Allah: ihdinā al-shirāth al-mustaqīm
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekali. Selain membawa kemudahan dan kenyamanan hidup umat manusia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era global, plural, multikultural seperti sekarang setiap saat dapat saja terjadi peristiwa-peristiwa yang tidak dapat terbayangkan dan tidak terduga sama
Lebih terperinciSeri Iman Kristen (10/10)
Seri Iman Kristen (10/10) Nama Kursus : DASAR-DASAR IMAN KRISTEN Nama Pelajaran : Menang Atas Keinginan Daging Kode Pelajaran : DIK-P10 Pelajaran 10 - MENANG ATAS KEINGINAN DAGING DAFTAR ISI Teks Ayat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahkan sering menjadikan manusia putus asa. Persoalan-persoalan tersebut. dari adanya perubahan-perubahan sosial di masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hidup dan persoalannya menjadi hal yang selalu menyibukkan seseorang, bahkan sering menjadikan manusia putus asa. Persoalan-persoalan tersebut semakin menjadi sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Adapun firman Allah tentang jual beli terdapat dalam QS. An-Nisa ayat 29
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suatu transaksi jual beli yang biasa dilakukan masyarakat sering ditemukan pelanggaran. Hal yang harus diperhatikan dalam proses jual beli yaitu suatu keridhaan di antara
Lebih terperinciUMMI> DALAM AL-QUR AN
UMMI> DALAM AL-QUR AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Misbah karya M. Quraish Shihab) Muji Basuki I Di dalam Al-Qur an kata ummi> disebutkan sebanyak 6 kali, dua kali dalam bentuk mufrad dan 4 kali dalam bentuk
Lebih terperinciRavik Karsidi. (Guru Besar Sosiologi Pendidikan UNS) Tarling MAJELIS NASIONAL KAHMI, Jakarta 27 Juni 2016
Ravik Karsidi (Guru Besar Sosiologi Pendidikan UNS) Tarling MAJELIS NASIONAL KAHMI, Jakarta 27 Juni 2016 Secara sosiologis KELUARGA adalah unit terkecil dalam masyarakat yang berfungsi mengembangkan perilaku
Lebih terperinciBab 2 LANDASAN ETIKA DALAM ISLAM
Bab 2 LANDASAN ETIKA DALAM ISLAM Mengingat islam merupakan agama yang bersumber pada ajaran Allah, maka landasan yang digunakan sebagai pijakan pada penegakan etika dalam islam tetap harus berpedoman pada
Lebih terperinciKekeliruan Sebagian Umat Islam di Bulan Rajab
Kekeliruan Sebagian Umat Islam di Bulan Rajab Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.
Lebih terperinciGARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Agama Bobot Mata Kuliah : 2 Sks Deskripsi Mata Kuliah : Mengkaji aspek-aspek yang berhubungan dengan makhluk, mengkaji sifat dan kekuasaan Allah
Lebih terperinciDoa Penawar Kezaliman Tuesday, 25 August :23
Kehidupan yang dijalani manusia tidak selalu berlangsung mulus-mulus saja. Dinamika kehidupan ini selalu dinamis ibarat roda pedati yang selalu berputar. Nasib manusia kadang ada di bawah dan kadang ada
Lebih terperinciGARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Agama Bobot Mata Kuliah : 3 Sks Deskripsi Mata Kuliah : Mengkaji aspek-aspek yasng berhubungan dengan makhluk, mengkaji sifat dan kekuasaan Allah
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS KOMPARATIF TENTANG KONSEP KONSUMSI DALAM PANDANGAN EKONOMI ISLAM DAN KONVENSIONAL
68 BAB IV ANALISIS KOMPARATIF TENTANG KONSEP KONSUMSI DALAM PANDANGAN EKONOMI ISLAM DAN KONVENSIONAL A. Persamaan Konsep Konsumsi Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional Pada konsep ini baik ekonomi Islam
Lebih terperinciTidak Menghadiri Kebatilan
Dan orang-orang yang tidak memberikan persaksian palsu (atau menghadiri kebatilan), dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui
Lebih terperinciE٤٢ J٣٣ W F : :
[ ] E٤٢ J٣٣ W F : : Masyarakat yang bersih, yang tidak dipenuhi berbagai berita adalah masyarakat yang selamat serta terjaga, dan yang melakukan maksiat tetap tertutup dengan tutupan Allah atasnya hingga
Lebih terperinciIslam dalam Tatanan Kehidupan Bermasyarakat
Islam dalam Tatanan Kehidupan Bermasyarakat Kampungmuslim.org Di dalam al-quran, Adam adalah nama dari Nabi Adam [as]. Namun Adam juga digunakan al-quran untuk menyebut umat manusia. Atau manusia sebagai
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS. A. Faktor-faktor Penghambat
59 BAB IV ANALISIS A. Faktor-faktor Penghambat Dalam pembahasan sebelum bab ini telah diuraikan tentang sistem pelaksanaan manajemen organisasi remaja Masjid Agung Kendal dan manajemen organisasi Gereja
Lebih terperinciKisah Kaum 'Aad. Khutbah Pertama:
Kisah Kaum 'Aad Khutbah Pertama:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????...????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.
Lebih terperinciAL-QUR AN SEBAGAI PERANTARA PENGUATAN KARAKTER (RELIGIUS, TOLERANSI DAN DISIPLIN) MAHASISWA FKIP PGSD UMS ANGKATAN 2012
122 ISBN: 978-602-70471-1-2 Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers AL-QUR AN SEBAGAI PERANTARA PENGUATAN KARAKTER (RELIGIUS, TOLERANSI DAN DISIPLIN) MAHASISWA FKIP PGSD UMS ANGKATAN 2012 Hana Navi
Lebih terperinciPERSATUAN DAN KERUKUNAN
PERSATUAN DAN KERUKUNAN PENGERTIAN PERSATUAN DAN KESATUAN A. PERSATUAN Dari segi bahasa persatuan berarti gabungan, ikatan atau kumpulan. Sedangkan menurut istilah persatuan adalah kumpulan individu manusia
Lebih terperinci