PENINGKATAN KEMAMPUAN INTERPRESTASI GRAFIK MELALUI PENDEKATAN MULTI-REPRESENTASI PADA MATERI GERAK LURUS. Hasbullah 1 dan Lina Nazriana 2
|
|
- Yulia Liana Hermawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENINGKATAN KEMAMPUAN INTERPRESTASI GRAFIK MELALUI PENDEKATAN MULTI-REPRESENTASI PADA MATERI GERAK LURUS Hasbullah 1 dan Lina Nazriana 2 1 Program Studi Pendidikan IPA, Progran Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh 2 SMA Negeri 6 Kota Banda Aceh hasbullah_aceh@ymail.com 1), lina.nazriana@gmail.com 2) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan interprestasi grafik melalui pendekatan multirepresentasi. Penelitian ini menggunakan metode pre-experiment dengan desain jenis one group pretest and posttest design. Subjek penelitian diambil dengan cara teknik random sampling dengan melibatkan 45 siswa yang belum belajar gerak lurus. Instrumen tes dalam bentuk soal Multiple Choice mengacu pada indikator dalam tingkatan proses kognitif pemahaman Anderson & Krathwohl. Pengolahan data dianalisis dengan menggunakan persamaan gain dengan makna interprestasi merujuk pada acuan Hake. Berdasarkan analisis data penelitian dan pembahasan diperoleh hasil bahwa kemampuan siswa pada sub materi pokok pada materi GLB berada pada gain 0,41 pada katagori sedang dan pada gain 0,36 pada katagori sedang sehingga pembelajaran dengan pendekatan multi-representasi efektif dan dapat meningkatkan kemampuan interprestasi grafik pada materi gerak lurus. Kata kunci: Kemampuan interprestasi, grafik, pendekatan multi-representasi, gerak lurus 1. PENDAHULUAN Materi gerak lurus merupakan suatu subkonsep dari kinematika dalam ilmu gerak (mekanika), biasanya materi ini diajarkan pada pertemuan kedua setelah materi pengukuran, konsep gerak merupakan dasar pengetahuan yang harus dipahami secara tuntas oleh siswa karena konsep ini sangat mempengaruhi pengetahuan siswa dalam mempelajari materi lainnya sebagai contoh penelitian Sutopo (2012) untuk memahami mekanika dengan baik, maka penting memahami posisi, kecepatan dan percepatan benda. Kenyataannya masih banyak siswa yang mengalami kesulitan sebagai contoh siswa belum mampu membedakan jarak dan perpindahan, kecepatan dan kelajuan, kecepatan rata-rata dan kecepatan sesaat, percepatan rata-rata dan percepatan sesaat.salah satu bentuk kesulitan siswa dalam persoalan gerak adalah penyajian materi yang mengandung grafik.kesalahan dalam mengambil informasi dari grafik berdampak sangat fatal pada penentuan posisi, meskipun sebenarnya siswa mengetahui untuk menentukan posisi benda setiap saat mereka harus menurunkan persamaan kecepatan terhadap waktu (Purwanti dkk, 2016). Pentingnya pemahaman siswa terhadap grafik dikarenakan banyak penyampaian materi yang berkaitan dengan hasil penelitian dan percobaan disajikan dalam bentuk grafik. Sebagaimana pendapat Mustain (2012) kemampuan dalam memahami grafik menjadi penting bagi siswa terutama ketika melakukan percobaan fisika.siswa harus mampu menyajikan bentuk grafik dari datadata yang diperoleh dari kegiatan percobaan. Selanjutnya Monika (2013) memperoleh hasil bahwa guru masih jarang menggunakan grafik, gambar ataupun diagram sebagai bentuk representasi lain dari sebuah konsep, namun guru cenderung lebih menggunakan penjelasan verbal, serta siswa tidak ditantang untuk menjelaskan konsep fisika yang sama dengan menggunakan representasi lain. Oleh karena itu kemampuan multi-representasi menjadi penting dalam pembelajaran fisika di sekolah terutama dalam kaitan menafsirkan grafik.menafsirkan suatu indikator dalam kognitif pada level pemahaman. Widodo (2006) menyatakan bahwa interprestasi (menafsirkan) adalah suatu cara dalam mengubah dari satu bentuk informasi ke bentuk informasi yang lainnya, misalnya dari 114 SEMINAR NASIONAL KEMARITIMAN ACEH (UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH, 24 AGUSTUS 2017)
2 dari kata-kata ke grafik atau gambar, atau sebaliknya, dari kata-kata ke angka, atau sebaliknya, maupun dari kata-kata ke katakata, misalnya meringkas atau membuat paraphrase. Untuk mengatasi persolan diatas salah satu solusi dengan cara menerapkan pembelajaran dengan pendekatan multirepresentasi sebagai bentuk pemecahan masalah. Multi-representasi adalah suatu bentuk susunan konsep yang diwakili oleh tulisan kalimat verbal, simbol-simbol sebagai bentuk matematik, gambar dan grafik sehingga penyampaian suatu data informasi dapat tersampaikan. Sebagaimana solusi yang diberikan oleh Murtono (2014) salah satu cara untuk mengakses pengetahuan yang sesuai adalah dengan menggunakan pemahaman bentuk representasi. Multirepresentasi sudah banyak dilakukan penelitian dan dikembangkan di Indonesia sebagian kecil diantaranya Suhandi, dan Wibowo (2012); Sabdin (2013); Astuti (2013); Murtono (2014); Widyawati (2015). Berdasarkan uraian persoalan dapat di rumuskan suatu pertanyaan penelitian yaitu bagaimana peningkatan kemampuan interprestasi grafik melalui pendekatan multirepresentasi pada materi gerak lurus? 2. METODE PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan interprestasi grafik melalui pendekatan multirepresentasi pada materi gerak yang dilakukan pada SMA Negeri 6 Kota Banda Aceh pada kelas X-IA 2 dan X-IA 3 menggunakan metode pre-experiment dengan jenis desain penelitian one group pretest and posttest yaitu dengan mengelompokkan siswa dalam satu kelompok dengan melibatkan 45 siswa yang diberikan perlakuan pembelajaran mengacu pada syntax yang di modifikasi model PBM dari Arends (1997) dan kerangka multirepresentasi IF-SO dari Prain dkk. (2013) yang dikembangkan oleh Rosyid dkk (2013). Pada saat perlakuan siswa dikelompokkan dalam kelompok kecil yang heterogen, kemudian pembelajaran siswa dilakukan ke dalam tiga kali tatap muka. Untuk mengukur peningkatan kemampuan interprestasi grafik menggunakan soal tes Multiple Choice yang sudah divalidasi oleh pakar bidang tersebut dengan mengacu pada indikator dalam tingkatan proses koqnitif pemahamananderson & Krathwohl (2001). 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis pengolahan data dengan menggunakan persamaan gain dan makna interprestasi dengan merujuk pada acuan Hake (1998) dapat dilihat pada Tabel 1. Berdasarkan data Tabel 1 diperoleh hasil bahwa setiap indikator soal mengalami peningkatan yaitu indikator soal (1) menganalisis grafik GLB dari 28,89 menjadi 64,44, (2) menghubungkan antara kecepatan (v), percepatan (a), dan waktu (t) pada 37,78 menjadi 62,22, (3) menghubungkan antara perpindahan (s), kecepatan (v) dan percepatan (a) pada 24,44 menjadi 62,22, (4) mengidentifikasi karakteristik 37,78 menjadi 57,78, menghubungkan antara perpindahan (s), percepatan (a) dan waktu (t) pada 40,00 menjadi 57,78, (5) mendefinisikan pengertian GLB 37,78 menjadi 51,11dan (6) menggunakan persamaan dalam pemecahan masalah 28,89 menjadi 44,44. Walaupun terjadi peningkatan akan tetapi nilai rata-rata siswa masih di bawah nilai 70,00 sebagaimana nilai KKM yang ditetapkan sekolah. Hal ini disebabkan pengetahuan awal siswa pada materi gerak masih sangat rendah. Astuti (2015) mengatakan kemampuan awal merupakan hasil belajar yang didapat sebelum mendapat kemampuan yang lebih tinggi. Kemampuan awal merupakan prasyarat yang harus dimiliki peserta didik sebelum memasuki pembelajaran materi pelajaran berikutnya yang lebih tinggi. Jadi seorang siswa yang mempunyai kemampuan awal yang baik akan lebih cepat memahami materi dibandingkan dengan peserta didik yang tidak mempunyai kemampuan awal dalam proses pembelajaran. Sebagai contoh pada indikator soal menghubungkan antara kecepatan (v), percepatan (a), dan waktu (t) pada yang kemampuan awalnya lebih baik dari indikator soal lain, pada indikator ini juga diperoleh hasil akhir yang baik. 115 SEMINAR NASIONAL KEMARITIMAN ACEH (UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH, 24 AGUSTUS 2017)
3 Tabel 1. Kemampuan Interprestasi Siswa Pada Materi Gerak Lurus Sub No Format Skor Skor Rata-rata Pokok Indikator Soal Soal soal Materi Pretest Posttest Pretest Posttest Gain Ket Mendefinisikan pengertian GLB 10 Grafik GLB Mengidentifikasi 11 Grafik Sedang karakteristik 15 Grafik Menganalisis Grafik GLB 14 Grafik kecepatan (v), percepatan (a), dan waktu (t) pada 17 Grafik perpindahan (s), percepatan (a) dan waktu 18 Grafik (t) pada perpindahan (s), kecepatan (v) dan 19 Grafik Sedang percepatan (a) pada Menggunakan persamaan dalam pemecahan masalah 20 Grafik Rendahnya kemampuan awal pada setiap indikator juga disebabkan siswa masih menganggap grafik hasil dari gerakan suatu benda yang bergerak lurus, padahal grafik ada juga yang naik-turun, miring dan bergelombang. Selain itu siswa belum memahami materi GLB dan dikarenakan materi ini berada pada urutan konsep materi kedua awal masuk sekolah. Sebagaimana pendapat Pujianto dkk (2013) dalam penelitian ditemukan siswa yang memahami konsep kinematika gerak lurus yang baik hanya sebesar 21,67%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengetahuan awal siswa terhadap grafik dalam membaca, menerjemahkan, dan mengklarifikasi masih rendah. Kemampuan interprestasi adalah kemampuan kognitif siswa pada level kedua yaitu indikator dari pemahaman. Kemampuan pemahaman interprestasi siswa setelah diberikan treatment secara keseluruhan mengalami peningkatan yang ditunjukkan dengan perolehan nilai rata-rata posttest dan gain pada kategori sedang (lihat Tabel 1). Pada tahap ini siswa sudah belajar dengan pendekatan multi-representasi, siswa sudah mampu mengumpulkan informasi yang sesuai, menyelidiki tahap demi tahap, mencari penjelasan, dan solusi untuk membangun pemahaman konsep dan menyajikan model dari persoalan yang dialaminya dan siswa sudah mampu merubah bentuk masalah dari grafik ke dalam bentuk lain seperti verbal, gambar dan menggunakan persamaan matematik. Berdasarkan analisis kemampuan siswa pada sub materi pokok pada gambar diatas di dapatkan hasil pada materi GLB berada pada gain 0,41 pada katagori sedang dan pada gain 0,36 pada katagori sedang. Dapat disimpulkan bahwa pendekatan multi-representasi pada materi gerak lurus dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam interprestasi grafik. Widianingtiyas dkk (2015) dalam penelitiannya memperoleh hasil bahwa pendekatan multi-representasi dapat memberikan pengaruh positif terhadap kemampuan kognitif siswa yang meliputi kognitif tingkat rendah dan kognitif tingkat tinggi. Artinya penggunaan pendekatan multi-representasi tidak hanya indikator pemahaman meningkat, akan tetapi pada dimensi kognitif lain juga meningkat. Sebagaimana hasil penelitian Suhandi dan Wibowo (2012) yang 116 SEMINAR NASIONAL KEMARITIMAN ACEH (UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH, 24 AGUSTUS 2017)
4 Nilai Rata-rata Seminar Nasional II USM 2017 menunjukkan bahwa multi-representasi merupakan salah satu pendekatan yang cukup efektif untuk digunakan dalam rangka menanamkan pemahaman konsep-konsep fisika di kalangan mahasiswa. Oleh karena itu pendekatan ini nampaknya layak dipertimbangkan untuk digunakan dalam materi fisika lainnya. Sejalan juga dengan penelitian Simamora dkk (2016). Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran fisika menggunakan pendekatan multi-representasi dapat meningkatkan kemampuan kognitif dan kemampuan pemecahan masalah siswa. Siswa menunjukkan respon yang positif terhadap pembelajaran dengan menggunakan multi-representasi. 60,00 57,22 56,67 40,00 20,00 0,00 27,22 32,78 0,41 0,36 GLB Pretest Posttest Gain Kemampuan Siswa Pada Materi GLB dan Gambar 1. Kemampuan siswa setiap sub materi gerak lurus Kemampuan interprestasi grafik dengan menggunakan pendekatan multirepresentasi dengan jelas diperoleh hasil meningkat berada pada katagori sedang sehingga pembelajaran dengan pendekatan multirepresentasi memiliki pengaruh terhadap kemampuan interprestasi grafik dalam indikator pemahaman secara mendalam. Sesuai dengan pendapat Ainswort (1999) bahwa salah satu fungsi multirepresentasi yaitu untuk membangun pemahaman siswa yang lebih dalam. 4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa kemampuan siswa pada sub materi pokok di dapatkan hasil pada materi GLB berada pada gain 0,41 pada katagori sedang dan pada gain 0,36 pada katagori sedang. Oleh karena itu pembelajaran dengan pendekatan multi-representasi dapat membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan interprestasi grafik pada materi gerak lurus. 5. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan ucapan terimakasih kepada Dr. A. Halim, M.Si dan Prof. Dr. Yusrizal, M.Pd selaku pembimbing dalam penulisan, serta ucapan terimakasih kepada Dr. Muhammad Syukri, M.Ed, Drs. Thamrin K, M.Si, Drs. Nurulwati, M.Pd dan Dra. Susanna, M.Pd selaku pembimbing dan validasi instrumen penelitian ini. Semoga artikel ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca sebagai referensi dalam penelitian pengembangan. DAFTAR PUSTAKA Ainsworth, S. (1999). The Functions of Multiple representations. Computers and Education, 33(1) : Anderson L. W dan Krathwohl D. R. (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching and Assesing; A Revision of Bloom s Taxonomy of Education Objectives. New York: Addison Wesley Longman Inc. Astuti S.P. (2015). Pengaruh Kemampuan Awal dan Minat Belajar terhadap 117 SEMINAR NASIONAL KEMARITIMAN ACEH (UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH, 24 AGUSTUS 2017)
5 Prestasi Belajar Fisika. Jurnal Formatif, 5(1): Astuti, Y.W. (2013). Bahan Ajar Fisika SMA dengan Pendekatan Multirepresentasi. Jurnal Pendidikan Sains, 1 (4) : Fatmawati, Muslimin & Kade A. (2015). Identifikasi Tingkat Konsistensi Representasi dan Pemahaman Konsep Mahasiswa pada Format Verbal, Grafik dan Diagram Dalam Memecahkan Masalah Hukum III Newton. Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT), 4(1) : Fraenkel, J.R., Wallen, N.E., & Hyun, H.H. (2012). How to Design and Evaluate Research in Education Eighth Edition. New York: Mc Graw Hill Inc. Hake, R.R. (1998). Interactive-Engagement Versus Traditional Methods : A Six- Thousand-Student Survey of Mechanics Test Data for Introductory Physics Courses. American Journal Association of Physics Teachers; 66(1): Monika, S. (2014). Pengaruh Kemampuan Membangun Model Representasi terhadap Pemecahan Masalah Fisika dengan Menerapkan Inkuiri Terbimbing. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Lampung. Murtono, Setiawan, A., & Rusdiana D. (2014). Fungsi Representasi Dalam Mengakses Penguasaan Konsep Fisika Mahasiswa. JRKPF UAD, 1(2) : Mustain I. (2015). Kemampuan Membaca dan Interpretasi Grafik dan Data: Studi Kasus Pada Siswa Kelas 8 SMPN. Scientiae Educatia, 5(2) ; Prain & Vaughan. (2007). Learning from Writing in Secondary Science: Some theoretical and practical implications. International Journal of Science Education. 28 (15) : Pujianto A., Nurjannah, &Darmadi I.W. (2013). Analisis Konsepsi Siswa Pada Konsep Kinematika Gerak Lurus. Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT), 1(1) : Purwanti A, Sutopo, & Wisodo H. (2016). Penguasaan Konsep dan Kemampuan Representasi Materi Gerak Lurus Siswa SMA Kelas XII. Prosiding Seminar Pendidikan IPA Pascasarjana UM, 1(1) ; Rosyid, Jatmiko, B., & Supardi, Z.A.I. (2013). Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Menggunakan Model Orientasi IPA (PBL dan Multi Representasi) Pada Konsep Mekanika di SMA. Pancaran, 2(3) : Simamora, M.R., Sinaga P., & Jauhari A. (2016). Pembelajaran Fisika Menggunakan Multirepresentasi Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMP Pokok Bahasan Getaran dan Gelombang. Prosiding SNIPS Juli 2016, Suhandi, A., & Wibowo, F.C. (2012). Pendekatan Multirepresentasi Dalam Pembelajaran Usaha-Energi dan Dampak terhadap Pemahaman Konsep Mahasiswa. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 8 : 1-7. Sabdin, A.K. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Kinematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Multimodal Representasi Mahasiswa Calon Guru Fisika (Suatu Studi Pada Mata Kuliah Kajian Fisika Sekolah I Tahun Pembelajaran 2012/2013).Tesis tidak dipublikasikan. Banda Aceh : Pascasarjana Unsyiah. Widianingtiyas, L., Siswoyo., & Bakri, F. (2015). Pengaruh Pendekatan Multirepresentasi dalam Pembelajaran Fisika terhadap Kemampuan Kognitif Siswa SMA. Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika (JPPPF), 1(1): 31-38, e-jurnal: Widodo, A. (2006). Revisi Taksonomi Bloom dan Pengembangan Butir Soal. Buletin Puspendik. 3(2) : SEMINAR NASIONAL KEMARITIMAN ACEH (UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH, 24 AGUSTUS 2017)
PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
299 PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR Rahmani Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP, Universitas Serambi Mekkah email: rahmasamalanga@yahoo.co.id Abstrak Penelitian
Lebih terperinciPeran Pendidik dan Ilmuwan dalam Menghadapi MEA
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA II 2016 "Peran Pendidik dan Ilmuwan dalam Menghadapi MEA" Program Studi Pendidikan Fisika, FPMIPA, IKIP PGRI Madiun Madiun, 28 Mei 2016 Makalah Pendamping Peran Pendidik
Lebih terperinciJurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 01 Tahun 2014, ISSN:
Implementasi Metode Eksperimen dalam Pembelajaran Fisika sebagai Upaya Melatihkan Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas XI di SMA Wachid Hasyim 2 Taman Sidoarjo Ria Oktaviastuti, Mita Anggaryani Jurusan
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Interactive Engagement untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Palu
Penerapan Model Pembelajaran Interactive Engagement untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Palu Ma wa Hamran, Muhammad Ali dan Unggul Wahyono e-mail: Mawahamran29@yahoo.com
Lebih terperinciPEMBELAJARAN BERBASIS LEARNER AUTONOMY UNTUK MELATIHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI MAHASISWA
PEMBELAJARAN BERBASIS LEARNER AUTONOMY UNTUK MELATIHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI MAHASISWA Seminar Nasional Pendidikan IPA Abdul Salam M 1, Sarah Mariam 2 1 salam_pfis@unlam.ac.id 2 sarah_pfis@unlam.ac.id
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN FREE INQUIRY (INKUIRI BEBAS) DALAM PEMBELAJARAN MULTIREPRESENTASI FISIKA DI MAN 2 JEMBER
MODEL PEMBELAJARAN FREE INQUIRY (INKUIRI BEBAS) DALAM PEMBELAJARAN MULTIREPRESENTASI FISIKA DI MAN 2 JEMBER Anggarita Meylinda Putri 1), I Ketut Mahardika 2), Nuriman 3) Program Studi Pendidikan Fisika,
Lebih terperinciPROFIL KETERAMPILAN BERARGUMENTASI SISWA SMP: PERBANDINGAN PADA DUA MODEL PEMBELAJARAN
PROFIL KETERAMPILAN BERARGUMENTASI SISWA SMP: PERBANDINGAN PADA DUA MODEL PEMBELAJARAN A. Defianti 1,2, P. Sinaga 1 1 Program Magister Pendidikan IPA, Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia
Lebih terperinciPEMBELAJARAN PROYEK BERBASIS MULTIREPRESENTASI DALAM PEMAHAMAN KONSEP GELOMBANG DAN BUNYI
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Peningkatan Kualitas Pembelajaran Sains dan Kompetensi Guru melalui Penelitian & Pengembangan dalam Menghadapi Tantangan Abad-21 Surakarta, 22 Oktober 2016 PEMBELAJARAN
Lebih terperinciKata kunci : Multi representasi, kemampuan kognitif, kemampuan pemecahan masalah
Proseding Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya Sabtu, 19 November 2016 Bale Sawala Kampus Universitas Padjadjaran, Jatinangor PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MULTI REPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF
Lebih terperinciPenggunaan Inquiry Lab dalam Pembelajaran IPA Berbasis Inquiry Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa
Penggunaan Inquiry Lab dalam Pembelajaran IPA Berbasis Inquiry Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Chairul Aspan Siregar1,a 1 SMP Negeri 2 Merbau, Jalan Yos Sudarso, Kepulauan Meranti, Indonesia,
Lebih terperinciEvriani Yudi Kurniawan Riski Muliyani Prodi Pendidikan Fisika, STKIP Singkawang
p-issn: 2337-5973 e-issn: 2442-4838 PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) TERPADU MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY DENGAN STRATEGI STUDENT GENERATED RESPRESENTATION (SGRS) Evriani
Lebih terperinciEduHumaniora: Jurnal Pendidikan Dasar ISSN Vol. 8. No.2 Juli 2016 Hal
EduHumaniora: Jurnal Pendidikan Dasar ISSN 2085-1243 Vol. 8. No.2 Juli 2016 Hal 211-216 PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN MENGGUNAKAN PERCOBAAN SECARA INKUIRI TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN
Lebih terperinciANALISIS MULTIREPRESENTASI MAHASISWA PGSD PADA KONSEP GELOMBANG DAN BUNYI
ANALISIS MULTIREPRESENTASI MAHASISWA PGSD PADA KONSEP GELOMBANG DAN BUNYI Siti Fatimah Universitas Sebelas Maret FKIP PGSD Kampus VI Kebumen stfatimah89@gmail.com ABSTRACT Waves and sound are included
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rendahnya daya serap peserta didik terhadap materi ajar masih menjadi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rendahnya daya serap peserta didik terhadap materi ajar masih menjadi salah satu masalah yang belum teratasi dengan baik pada mata pelajaran Fisika SMP. Hal
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIREPRESENTASI PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA/MA. Abstract
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIREPRESENTASI PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA/MA 1) Tegas Amanda Setyandaru, 1) Sri Wahyuni, 1) Pramudya Dwi Aristya Putra Program Studi Pendidikan Fisika FKIP
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BERBASIS KEGIATAN LABORATORIUM UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 SURABAYA PADA MATERI POKOK ALAT OPTIK
Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. Vol 02 No 02 Tahun 2013, 35-39 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BERBASIS KEGIATAN LABORATORIUM UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 SURABAYA PADA MATERI POKOK ALAT OPTIK Fedela
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Experimen. Metode ini dipilih karena ada beberapa variabel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,
Lebih terperinciDAMPAK PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP BERPIKIR KRITISDAN SIKAP SISWA PADA PEMBELAJARAN FISIKA
DAMPAK PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP BERPIKIR KRITISDAN SIKAP SISWA PADA PEMBELAJARAN FISIKA Santi Septiana Zarita 1, A.Halim 2, dan M. Syukri 2 1 Mahasiswa
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PROJECT-BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS XI MIA SMA NEGERI 1 KEPANJEN
PENGARUH MODEL PROJECT-BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS XI MIA SMA NEGERI 1 KEPANJEN Nila Mutia Dewi*, Kadim Masjkur, Chusnana I.Y Universitas Negeri Malang Jalan Semarang
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN DEMONSTRASI INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR PROSES SAINS SISWA
http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/gravity ISSN 2442-515x, e-issn 2528-1976 GRAVITY Vol. 3 No. 1 (2017) PENERAPAN PENDEKATAN DEMONSTRASI INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR PROSES SAINS
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN KETRAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP PADA KONSEP TEKANAN
PENERAPAN PENDEKATAN KETRAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP PADA KONSEP TEKANAN Abu Bakar 1, A.Halim 2 dan Mursal 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Program
Lebih terperinciElok Nur Fauzia Universitas Negeri Malang
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN BERPIKIR ILMIAH PADA TOPIK KACAMATA DAN LUP Elok Nur Fauzia Universitas Negeri Malang
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER POSITIF SISWA SD
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER POSITIF SISWA SD M. Nur Mannan, Achmad Sopyan, Sunarno Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai
Lebih terperinciGambar 3.1 Desain Penelitian One Group Pretest and Posttest Design.
20 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Model yang digunakan penelitian adalah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada materi bahasan optika geometris. Metode penelitian ini
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PROJECT BASED LEARNING BERBASIS POTENSI LOKAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MAHASISWA PENDIDIKAN SAINS
IMPLEMENTASI PROJECT BASED LEARNING BERBASIS POTENSI LOKAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MAHASISWA PENDIDIKAN SAINS Endang Susilawati 1, Agustinasari 2 1,2 STKIP TAMAN SISWA BIMA endang272021@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap buku teks terjemahan adalah metode
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan untuk menganalisis keterbacaan dan pemahaman mahasiswa terhadap buku teks terjemahan adalah metode deskriptif. Menurut Firman,
Lebih terperinci2015 PROFIL KONSISTENSI REPRESENTASI DAN KONSISTENSI ILMIAH SISWA SMA NEGERI DI KOTA BANDUNG PADA MATERI KINEMATIKA GERAK LURUS
BAB I 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Konsistensi representasi merupakan kemampuan menggunakan representasi yang berbeda secara konsisten (baik benar atau salah) pada soal-soal yang memiliki
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang diperoleh berupa angka aktivitas guru dan siswa, keterampilan proses
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu hasil penelitian yang diperoleh berupa angka aktivitas guru dan siswa, keterampilan
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada Pokok Bahasan Getaran untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa
Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada Pokok Bahasan Getaran untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Dindin Nasrudin1,a), Herni Yuniarti Suhendi1,b), Asep Sutiadi2,c) dan Iyon Suyana2,d)
Lebih terperinciDwi Ratnaningdyah. Universitas PGRI Palembang, Palembang. ABSTRAK
ISSN: 2338-1027 September 2017 Jurnal Wahana Pendidikan Fisika (2017) Vol.2 No.2 : 63-67 PENERAPAN MDEL PEMBELAJARAN NVICK DIPADUKAN DENGAN STRATEGI CPERATIVE PRBLEM SLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN
Lebih terperinciKata Kunci: pemahaman, gelombang mekanik, pulsa dan gelombang tali
PEMAHAMAN MAHASISWA TEKNIK ELEKTRO TERHADAP PERAMBATAN PULSA DAN GELOMBANG TALI PADA MATERI GELOMBANG MEKANIK Kartika Kusumaningtyas Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kahuripan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. siswa yang meliputi keterampilan berpikir generik sains, kegiatan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran fisika menekankan kegiatan pembelajaran berbasis aktivitas siswa yang meliputi keterampilan berpikir generik sains, kegiatan laboratorium dan pembelajaran
Lebih terperinciModel Pembelajaran Problem Based Learning untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Kalor Siswa SMA
Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Kalor Siswa SMA Rahmawati 1, A.Halim 2, Yusrizal 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Program Studi Pendidikan IPA, PPs Unsyiah, Aceh
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009).
48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009). Desain yang digunakan adalah The One-Group Pretest-Posttest Design
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran Fisika merupakan salah satu mata pelajaran dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mata pelajaran Fisika merupakan salah satu mata pelajaran dalam rumpun IPA yang diberikan pada siswa sekolah menengah, baik sekolah menengah pertama maupun sekolah menengah
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEVELS OF INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK
41 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEVELS OF INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK Febri Sulistiawan 1, Kamin Sumardi 2, Ega T. Berman 3 Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. Setiabudhi No.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini dijelaskan mengenai metode penelitian yang meliputi pemilihan lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING
Jurnal Biotik, ISSN: 2337-9812, Vol. 1, No. 2, Ed. September 2013, Hal. 67-136 UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING 1 Safryadi A., 2 M. Ali S., dan 3 Cut Nurmaliah
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI POKOK KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 MATARAM TAHUN AJARAN
PENGARUH PENERAPAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI POKOK KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 MATARAM TAHUN AJARAN 2013/2014 Ni Luh Tresnanti Putri 1, Aliefman Hakim 2,
Lebih terperinciPengaruh Pendekatan Multi Representasi dalam Pembelajaran Fisika Terhadap Kemampuan Kognitif Siswa SMA
p-issn: 2461-0933 e-issn: 2461-1433 Halaman 31 Naskah diterbitkan: 30 Juni 2015 DOI: doi.org/10.21009/1.01105 Pengaruh Pendekatan Multi Representasi dalam Pembelajaran Fisika Terhadap Kemampuan Kognitif
Lebih terperinciJPPPF - Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika Volume 2 Nomor 1, Juni 2016 p-issn: e-issn: Halaman 15
p-issn: 2461-0933 e-issn: 2461-1433 Halaman 15 Naskah diterbitkan: 30 Juni 2016 DOI: doi.org/10.21009/1.02103 Implementasi Metode Saintifik Menggunakan Setting Argumentasi pada Mata Kuliah Mekanika untuk
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN KERJA ILMIAH DAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS VIIC SMP NEGERI 1 TAPEN BONDOWOSO
PENINGKATAN KEMAMPUAN KERJA ILMIAH DAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS VIIC SMP NEGERI 1 TAPEN BONDOWOSO Erwita Yuliana Dewi, Supeno, Subiki Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dapat terjadi, untuk menghindari hal tersebut maka diberikan penjelasan beberapa
34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan dalam penelitian ini dapat terjadi, untuk menghindari hal tersebut maka diberikan penjelasan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-experimental design. Alasan penggunaan metode ini adalah karena adanya variabel luar yang
Lebih terperinciPEMBEKALAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MASALAH
PEMBEKALAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MASALAH Winny Liliawati Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia ABSTRAK Pembelajaran Fisika
Lebih terperinciProgram Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract
PENINGKATKAN KEMAMPUAN MULTIREPRESENTASI IPA (FISIKA) DENGAN MODEL QUANTUM LEARNING DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII-A SMP NEGERI 7 JEMBER 1) Ajeng Puspaningrum, 2) I Ketut Mahardika, 2)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dan metode deskriptif. Metode quasi experiment digunakan untuk mengetahui
Lebih terperinciAutomotive Science and Education Journal
ze ASEJ 3 (1) (2014) Automotive Science and Education Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/asej PENGEMBANGAN JOBSHEET PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI DASAR PERBAIKAN SISTEM CONTINOUSLY
Lebih terperinciAnalisis Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika Siswa SMK
Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika Siswa SMK LENI SETIANINGRUM 1), PARNO 2,*), SUTOPO 2) 1) Pascasarjana Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Malang. Jl. Semarang 5 Malang. 2) Jurusan
Lebih terperinciErnita Vika Aulia dan Ismono Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya
PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERORIENTASI INKUIRI UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA PADA MATERI IKATAN KIMIA KELAS X SMA WIDYA DARMA SURABAYA THE DEVELOPMENT OF STUDENT
Lebih terperinciANALISIS PENGUASAAN KONSEP KIMIA SISWA SMA DALAM MODEL PEMBELAJARAN PRAKTIKUM D-Ei-Hd. Susiwi*, Achmad A.Hinduan**, Liliasari**, Sadijah Ahmad***
ANALISIS PENGUASAAN KONSEP KIMIA SISWA SMA DALAM MODEL PEMBELAJARAN PRAKTIKUM D-Ei-Hd Susiwi*, Achmad A.Hinduan**, Liliasari**, Sadijah Ahmad*** * Dosen Jurusan Pend. Kimia FPMIPA UPI ** Dosen Sekolah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Persentase Skor (%) 36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dikemukakan hasil penelitian dan pembahasannya sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dirumuskan. Untuk mengetahui ketercapaian
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BUKU FISIKA MULTI REPRESENTASI PADA MATERI GELOMBANG DENGAN PENDEKATAN BERBASIS MASALAH
DOI: doi.org/10.21009/0305010219 PENGEMBANGAN BUKU FISIKA MULTI REPRESENTASI PADA MATERI GELOMBANG DENGAN PENDEKATAN BERBASIS MASALAH Widya Nurhayati a), Vina Serevina b), Fauzi Bakri c) Program Studi
Lebih terperinciPROFIL KONSISTENSI REPRESENTASI DAN KONSISTENSI ILMIAH SISWA SMP PADA KONSEP GERAK
WePFi Vol.1 No.3, Desember 2013 PROFIL KONSISTENSI REPRESENTASI DAN KONSISTENSI ILMIAH SISWA SMP PADA KONSEP GERAK D. Aminudin, A. Sutiadi, A. Samsudin * Jurusan Pendidikan Fisika, Fakultas Pendidikan
Lebih terperinciANALISIS PEMAHAMAN KONSEP SPEKTRUM CAHAYA PADA SISWA SMA KELAS XII. Yeri Suhartin
ISSN : 2527 5917, Vol.2 SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2017 Peran Pendidikan, Sains, dan Teknologi untuk Mengembangkan Budaya Ilmiah dan Inovasi terbarukan dalam mendukung Sustainable Development Goals
Lebih terperinciIDENTIFIKASI PEMAHAMAN KONSEP RANGKAIAN ARUS SEARAH PADA SISWA MAN 1 JEMBER KELAS XII. Rahmawati
IDENTIFIKASI PEMAHAMAN KONSEP RANGKAIAN ARUS SEARAH PADA SISWA MAN 1 JEMBER KELAS XII Rahmawati rahmawati2994@gmail.com Sri Handono Budi Prastowo srihandono947@gmail.com Trapsilo Prihandono trapsiloprihandono.fkip@unej.ac.id
Lebih terperinciDAMPAK ASESMEN PORTOFOLIO TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN SIKAP SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA PADA MATERI GAYA DAN GERAK
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Peningkatan Kualitas Pembelajaran Sains dan Kompetensi Guru melalui Penelitian & Pengembangan dalam Menghadapi Tantangan Abad-21 Surakarta, 22 Oktober 2016 DAMPAK ASESMEN
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT IMPLEMENTATION OF PROBLEM BASED INSTRUCTION TO EXERCISED OF SCIENCE
Lebih terperinciAnalisis Kemampuan Siswa Mengubah Representasi dalam Physics Problem Solving Pada Siswa SMA Kelas X
Analisis Kemampuan Siswa Mengubah Representasi dalam Physics Problem Solving Pada Siswa SMA Kelas X Nurhijrah N. Atjiang dan Darsikin email : nurhijrah.atjiang@gmail.com Program Studi Pendidikan Fisika
Lebih terperinciJURNAL PEMBELAJARAN FISIKA
Volume 1, Nomor 2, September 2012 ISSN : 2301-9794 JURNAL PEMBELAJARAN FISIKA Diterbitkan Oleh: Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember JURNAL PEMBELAJARAN FISIKA (JPF) Terbit empat kali
Lebih terperinciMahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2) Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember
PENGARUH MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN MULTIREPRESENTASI SISWA PADA MATA PELAJARAN FISIKA KELAS X DI SMA PLUS DARUL HIKMAH 1) Deni Juwita Ningrum, 2) I Ketut Mahardika,
Lebih terperinciUtari Ramadhani S*, R.Usman Rery**, Johni Azmi*** No. Hp :
1 THE APPLICATION OF REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING AND TRANSFERRING) STRATEGY TO IMPROVE STUDENTS LEARNING RESULTS ON THE SUBJECT OF THERMOCHEMICAL IN CLASS XI IPA OF SMAN 14 PEKANBARU
Lebih terperinciABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN HIBAH BERSAING
ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN HIBAH BERSAING PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENGAJARKAN KETERAMPILAN BERARGUMENTASI ILMIAH DAN MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP FISIKA SISWA SMK Tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahasan fisika kelas VII B semester ganjil di salah satu SMPN di Kabupaten
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan pembelajaran pada beberapa pokok bahasan fisika kelas VII B semester ganjil di salah satu SMPN di Kabupaten Bandung Barat diperoleh
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013, dengan jumlah siswa sebanyak 29
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA I SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013, dengan jumlah siswa sebanyak 29 orang.
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL ORIENTASI IPA (PBL DAN MULTI REPRESENTASI) PADA KONSEP MEKANIKA DI SMA
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL ORIENTASI IPA (PBL DAN MULTI REPRESENTASI) PADA KONSEP MEKANIKA DI SMA Rosyid 1, Budi Jatmiko 2, Z.A. Imam Supardi 3 rosyid_althaf@yahoo.com Abstract.
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) SISWA SEKOLAH DASAR
ISSN: 1693 1775 Majelis Pendidikan Daerah PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) SISWA SEKOLAH DASAR Rahmani 1, Abdul Halim 2, dan Zulkarnain
Lebih terperinciUnesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 5, No. 2, pp , May 2016
PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERORIENTASI PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI SENYAWA KOVALEN POLAR DAN NONPOLAR UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DEVELOPMENT OF STUDENT
Lebih terperinciAnalisis Konsistensi Respon Siswa SMA terhadap Tes Representasi Majemuk dalam Pembelajaran Fisika Materi Gerak Lurus
Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 3 No. 3 ISSN 2338 3240 Analisis Konsistensi Respon Siswa SMA terhadap Tes Representasi Majemuk dalam Pembelajaran Fisika Materi Gerak Lurus Ahmad, Muslimin
Lebih terperinciModel Pembelajaran Problem Based Instruction untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Keterampilan Proses Sains Mahasiswa
p-issn: 2461-0933 e-issn: 2461-1433 Halaman 9 Naskah diterbitkan: 30 Juni 2015 DOI: doi.org/10.21009/1.01102 Model Pembelajaran Problem Based Instruction untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Keterampilan
Lebih terperinciMULTIREPRESENTASI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA 1 M. Yusup 2 Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Sriwijaya
MULTIREPRESENTASI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA 1 M. Yusup 2 Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Sriwijaya email: yusufunsri@yahoo.com ABSTRAK Konsep fisika dapat direpresentasikan dalam banyak
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Matematika & Matematika
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA MATA KULIAH KAPITA SELEKTA MATEMATIKA SEKOLAH DASAR Ririn Widiyasari Universitas Muhammadiyah Jakarta ririn.putri87@gmail.com
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL REACT TERHADAP PENGUASAAN KONSEP FISIKA SISWA SMA KABUPATEN PAMEKASAN
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL REACT TERHADAP PENGUASAAN KONSEP FISIKA SISWA SMA KABUPATEN PAMEKASAN Arin Wildani Pendidikan Fisika FKIP, Universitas Islam Madura arinwildani@fkip.uim.ac.id ABSTRAK:
Lebih terperinciDESAIN MODEL GUIDED INQUIRY UNTUK EKSPLORASI KESULITAN BELAJAR DAN PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SERTA KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH
DESAIN MODEL GUIDED INQUIRY UNTUK EKSPLORASI KESULITAN BELAJAR DAN PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SERTA KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH Betty Marisi Turnip dan Mariati Purnama Simanjuntak Jurusan Fisika
Lebih terperinciEFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN KERJA SAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA. Fitria Silviana
EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN KERJA SAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA Fitria Silviana e-mail: fitriasilviana210491@gmail.com Abstrak. Penelitian ini bertujuan:
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KINERJA DAN HASIL BELAJAR MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING
UPAYA MENINGKATKAN KINERJA DAN HASIL BELAJAR MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING Mariati Purnama Simanjuntak Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan mariati_ps@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII di salah satu SMA Negeri di Bandung yang sedang mempelajari materi sifat koligatif larutan pada submateri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap siswa memiliki perbedaan dalam memahami suatu konsep. Untuk mempermudah proses analisis pemahaman konsep, dilakukan proses pembelajaran yang dapat
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Alwasilah, C. A., Suryadi, K., dan Karyono, T. (2009). Etnopedagogi. Bandung: PT. Kiblat Buku Utama
DAFTAR PUSTAKA Anderson, L. W., and Krathwohl, D. R. (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing: A Revision of Bloo m Taxonomy of Educational Objectives. New York: Addison Wesley Longman,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Setiap siswa mempunyai cara yang berbeda dalam mengkonstruksikan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap siswa mempunyai cara yang berbeda dalam mengkonstruksikan pengetahuannya. Dalam hal ini, sangat memungkinkan bagi siswa untuk mencoba berbagai macam representasi
Lebih terperinciJ. Pijar MIPA, Vol. X No.1, Maret 2015: ISSN (Cetak) ISSN (Online)
PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN PETA KONSEP TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP KOLOID SISWA KELAS XI SMAN 2 MATARAM TAHUN AJARAN 2013/2014 Monica Ayu Chandrai 1, Aliefman Hakim 2, Eka Junaidi 3 1 Alumni Program
Lebih terperinciPENERAPAN EKSPERIMEN GUIDE-INQUIRY PADA PERCOBAAN OSILASI PEGAS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MAHASISWA
Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016 ISSN : 2337-8085 PENERAPAN EKSPERIMEN GUIDE-INQUIRY PADA PERCOBAAN OSILASI PEGAS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MAHASISWA Juli Firmansyah
Lebih terperinciKONSEPSI AWAL MAHASISWA FISIKA TERHADAP MATERI BINTANG DAN EVOLUSI BINTANG DALAM PERKULIAHAN ASTROFISIKA
KONSEPSI AWAL MAHASISWA FISIKA TERHADAP MATERI BINTANG DAN EVOLUSI BINTANG DALAM PERKULIAHAN ASTROFISIKA L. Aviyanti a, * dan J.A. Utama b a Jurusan Pendidikan Fisika, Universitas Pendidikan Indonesia
Lebih terperinciISSN Jurnal Exacta, Vol. IX No.2 Desember 2011
PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN STRATEGI PROBLEM SOLVING PADA TOPIK OPTIKA BAGI MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA Oleh: Dr. Eko Swistoro Warimun Email : eko_swistoro@yahoo.com Program
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan model
30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan dalam penelitian ini, maka diberikan penjelasan beberapa defenisi operasional
Lebih terperinciIdentifikasi Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan dengan Menggunakan Tes Diagnostik Three-Tier Multiple Choice
JURNAL EDUKASI KIMIA e-issn: 2548-7825 p-issn: 2548-4303 Identifikasi Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan dengan Menggunakan Tes Diagnostik Three-Tier Multiple Choice Zulfadli
Lebih terperinciE049 MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PADA KONSEP FERMENTASI
E49 MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PADA KONSEP FERMENTASI Baiq Fatmawati 1, Nuryani Y. Rustaman 2, Sri Redjeki 2 1. STKIP Hamzanwadi-Selong (f_baiq@yahoo.com)
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MODEL READING, QUESTIONING, AND ANSWERING (RQA) TERHADAP PENGETAHUAN METAKOGNITIF SISWA KELAS XI IPA SMA Negeri 2 KOTA TERNATE
Haerullah, A., dan Fadila, H.U. (2013). Pengaruh Penerapan Model RQA terhadap Metakognitif PENGARUH PENERAPAN MODEL READING, QUESTIONING, AND ANSWERING (RQA) TERHADAP PENGETAHUAN METAKOGNITIF SISWA KELAS
Lebih terperinciPembelajaran Matematika dengan Metode Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMA
SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 PM - 104 Pembelajaran Matematika dengan Metode Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMA Samsul Feri
Lebih terperinciMENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA MODEL PISA LEVEL 4. Kamaliyah, Zulkardi, Darmawijoyo
JPM IAIN Antasari Vol. 1 No. 1 Juli Desember 2013, pp. 1-8 MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA MODEL PISA LEVEL 4 Kamaliyah, Zulkardi, Darmawijoyo Abstrak PISA (Program International for Student Assessment)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan suatu model
25 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Supaya tidak terjadi perbedaan persepsi mengenai definisi operasional variabel penelitian yang digunakan, maka definisi operasional variabel yang dimaksud
Lebih terperinciDESAIN PENGEMBANGAN MODEL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK BERBASIS MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN SCIENTIFIC INQUIRY DAN KOGNISI MAHASISWA
DESAIN PENGEMBANGAN MODEL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK BERBASIS MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN SCIENTIFIC INQUIRY DAN KOGNISI MAHASISWA Sehat Simatupang, Togi Tampubolon dan Erniwati Halawa Jurusan Fisika
Lebih terperinciANALISIS KEBUTUHAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS TAKSONOMI THE STRUCTURE OF OBSERVED LEARNING OUTCOME PADA MATERI KONSEP LARUTAN PENYANGGA
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Strategi Pengembangan Pembelajaran dan Penelitian Sains untuk Mengasah Keterampilan Abad 21 (Creativity and Universitas Sebelas Maret Surakarta, 26 Oktober 2017 ANALISIS
Lebih terperinciPenerapan modul pembelajaran learning cycle pada materi momentum dan impuls
Seminar Nasional Quantum #25 (2018) 2477-1511 (5pp) Papers seminar.uad.ac.id/index.php/quantum Penerapan modul pembelajaran learning cycle pada materi momentum dan impuls Sardan K. Yallie 1, dan Mursalin
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika (SNFPF) Ke
Prosiding Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika (SNFPF) Ke-6 2015 324 Upaya Meningkatkan Kemampuan Kognitif Tingkat Tinggi Pada Materi Suhu Dan Kalor Menggunakan Project Based Learning Di Kelas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Metode penelitian yang
26 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian
Lebih terperinciJournal of Innovative Science Education
JISE 2 (1) (2013) Journal of Innovative Science Education http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jise IMPLEMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERVISI SETS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
Lebih terperinciPEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW (THINK TALK WRITE) DISERTAI LKS BERBASIS MULTIREPRESENTASI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW (THINK TALK WRITE) DISERTAI LKS BERBASIS MULTIREPRESENTASI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA 1) Maghviroh Indry Sariningrum, 2) I Ketut Mahardika, 2) Bambang Supriadi 1)
Lebih terperinci