BAB II KAJIAN LITERATUR

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN LITERATUR"

Susanti Setiawan
6 tahun lalu
Tontonan:

1 BAB II KAJIAN LITERATUR 2.1 UMUM Sistem struktur guideway monorel didesain memiliki daya dukung terhadap kendaraan/kereta yang melintas, memandu kereta melalui alinyemen dan mengendalikan kereta dari penyimpangan. Guideway ini akan membawa beban secara terfrekuensi ke berbagai tujuan. Aspek estetika sistem struktur guideway menjadi bagian yang penting dikarenakan struktur guideway ini akan menjadi bagian permanen pada pemandangan lingkungan pusat kota. Oleh karena itu, material dan bentuk fisik guideway haruslah efisien untuk digunakan dan dibangun sebagai struktur guideway yang cocok dengan lingkungan sekitarnya. Kebutuhan akan aspek estetis, performa, biaya, efisiensi, dan gangguan minimum terhadap daerah sekitar baik selama masa konstruksi maupun operasional jauh lebih besar dibandingkan pada kebanyakan struktur jembatan. Sistem sub-struktur dapat dilakukan dengan konstruksi di lapangan maupun beton precast. Pemilihan ini bergantung pada tingkat kesulitan untuk dikonstruksi di lokasi-lokasi tertentu. Konstruksi yang terletak di pusat kota akan menjadi perhatian yang khusus agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat. Struktur bagian atas/superstruktur (girder guideway) seluruhnya menggunakan beton precast, baik untuk bentang lurus maupun melengkung. Sistem struktur guideway terdiri dari girder, kolom, dan perangkat tambahan struktur utama lainnya. Terkait dengan hubungan antar elemen struktur pada tumpuannya, ada tiga sistem yang umum digunakan, yaitu bentang sederhana, bentang menerus tak terintegral dan bentang menerus terintegral. Pada berbagai negara, pemilihan sistem struktur guideway yang digunakan pada umumnya tergantung pada kondisi geografis dan kondisikondisi lainnya sesuai kebijakan pihak-pihak yang terkait. Masing-masing sistem tersebut memiliki beberapa keuntungan yang berbeda satu sama lain. Pada monorel di Jakarta sendiri direncanakan menggunakan sistem bentang menerus terintegral. 2.2 GUIDEWAY MONOREL Guideway monorel adalah struktur untuk menuntun jalannya monorel yang akan memandu jalannya kereta mengikuti alinyemen yang terbentuk. Karakteristik alinyemen yang ada harus dapat diadaptasi oleh guideway yang akan membawa kereta. Baik atau tidaknya struktur guideway yang didesain akan sangat berpengaruh bagi jalannya kereta yang akan melintas. Kajian Comparatif Sistem Struktur Guideway II-1

Gambar II-1 Guideway pada alinyemen lurus

dibangun di tengah kota, akan menjadikan

yang dilakukan harus memperhitungkan agar

2 Gambar II-1 Guideway pada alinyemen lurus dan melengkung Monorel yang pada umumnya dibangun di tengah kota, akan menjadikan struktur guideway sebagai pemandangan permanen di tengah kota. Dalam hal ini, kebutuhan akan aspek estetika menjadi penting. Sehingga, bentuk fisik guideway haruslah menyatu dengan lingkungan sekitar yang telah ada. Gambar II-2 Guideway yang terintegrasi dengan pemandangan kota Guideway yang terletak di tengah kota dan lalu lintas yang padat membuat pelaksanaan konstruksi yang dilakukan harus memperhitungkan agar gangguan yang ditimbulkan menjadi seminimal mungkin. Bukan tidak mungkin keberadaan guideway pada masa konstruksi dapat menimbulkan masalah baru. II-2

3 Gambar II-3 Pelaksanaan Konstruksi Guideway Ada beberapa teknologi dalam mendesain guideway monorel. Salah satunya adalah Hitachi Monorail yang mempunyai standar sendiri dalam menentukan spesifikasi guideway. Karaketristik guideway mengikuti tipe kereta yang akan melaluinya. Untuk Jakarta monorel, didesain untuk tipe standar Tabel II-1 Spesifikasi Guideway standar Hitachi Large type Standard type Small type Track Track beam Width 850mm 800mm 700mm Height 1500mm 1400mm 1300mm Center to center distance 3700mm 3700mm 3250mm Maximum grades 6% Minimum curve radius 70m 70m 40m II-3

Gambar II-4 Jenis-jenis Desain Guideway 2.

Ketiga sistem tersebut memiliki kekurangan dan kelebihan satu sama lain. Untuk itu hal ini akan dibahas satu per satu. 2.3.

Girder ditopang oleh pier yang tidak menyatu dengan girder atau tak terintegral. Bearing digunakan sebagai tumpuan girder ke pier.

4 Gambar II-4 Jenis-jenis Desain Guideway 2.3 SISTEM STRUKTUR GUIDEWAY Seperti telah dijelaskan sebelumnya, sistem struktur guideway terkait dengan hubungan antar elemen struktur pada tumpuannya dapat dibedakan menjadi tiga sistem. Ketiga sistem tersebut memiliki kekurangan dan kelebihan satu sama lain. Untuk itu hal ini akan dibahas satu per satu Bentang Sederhana Sistem bentang sederhana merupakan sistem yang tersusun atas balok-balok girder yang ditumpu kedua ujungnya. Antar girder tidak ada kontinuitas. Girder ditopang oleh pier yang tidak menyatu dengan girder atau tak terintegral. Bearing digunakan sebagai tumpuan girder ke pier. Pada bentang tengah, kepala pier yang dibutuhkan lebih besar karena harus mengakomodasi dua bearing dari girder bentang kanan dan bentang kiri Bentang Menerus Tak Terintegral Sistem ini menggunakan girder yang menerus. Sama halnya dengan sistem bentang sederhana, sistem ini belum mengakomodasi kontinuitas antara girder dan pier. Sistem ini juga menggunakan bearing sebagai tumpuan girder ke pier. Namun, pada bentang tengah tidak dibutuhkan dimensi kepala pier yang lebih besar karena hanya digunakan satu buah bearing saja Bentang Menerus Terintegral Sistem ini menggunakan girder yang menerus dan telah menyatu dengan pier. Sistem ini berperilaku seperti portal. Pada tumpuan tidak lagi digunakan bearing sebagai tumpuan girder ke pier, sehingga dapat lebih memperkecil dimensi kepala pier. Kontinuitas terjadi di tumpuan-tumpuan pada girder menerus dan di pertemuan girder dan pier. Sistem menerus dicapai melalui penyambungan tulangan konvensional dan penerapan sistem prategang pasca tarik yang menerus. Sistem ini terdiri atas rangkaian struktur portal yang II-4

dapat memiliki 3, 4 atau 5 bentangan menerus, tergantung kondisi yang diperlukan dilapangan. Sistem bentang menerus terintegral ini memiliki beberapa keuntungan, diantaranya : a.

5 dapat memiliki 3, 4 atau 5 bentangan menerus, tergantung kondisi yang diperlukan dilapangan. Sistem bentang menerus terintegral ini memiliki beberapa keuntungan, diantaranya : a. Mengurangi kebutuhan bearing pad pada bagian interior dan kebutuhan akan expansion joint karena hanya digunakan pada sambungan eksterior b. Tinggi struktur dapat dibuat lebih rendah c. Struktur pier yang lebih kaku d. Mengurangi momen positif di tengah bentang (jumlah tendon prategang lebih sedikit) e. Dapat memberikan response yang lebih baik terhadap gempa f. Lebih ekonomis. Salah satu tempat yang mengadopsi sistem ini adalah KL Monorail di Malaysia. KL Monorail ini menggunakan sistem bentang menerus terintegral. Masing-masing frame terdiri dari 2 sampai 5 bentang yang disesuiakan dengan kondisi alinyemen pada girder dan jarak antar pier yang berbeda-beda. Namun, masing-masing frame dimodelkan dan dianalisis secara individu. : Gambar II-5 Struktur Guideway di Kuala Lumpur II-5

dokumen-dokumen yang mirip

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Jakarta sebagai Ibukota negara memiliki tingkat pertumbuhan yang sangat pesat. Jakarta pun tumbuh menjadi kota yang memiliki tingkat kesibukan yang cukup tinggi. Kesibukan