ANALISIS PENETAPAN KADAR HIDROKUINON PADA KOSMETIK KRIM PEMUTIH YANG BEREDAR DI BEBERAPA TEMPAT DI KOTA BANDUNG
|
|
- Doddy Rachman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS PENETAPAN KADAR HIDROKUINON PADA KOSMETIK KRIM PEMUTIH YANG BEREDAR DI BEBERAPA TEMPAT DI KOTA BANDUNG (1) Susan Nurfitriani, (2) Ginayanti Hadisoebroto, (3) Senadi Budiman (1,2) Program Studi Farmasi, Fakultas MIPA, Universitas Al-Ghifari, Jl. Cisaranten Kulon, Bandung (3) Jurusan Kimia FMIPA Universitas Jenderal Achmad Yani, Jl. Terusan Jend. Sudirman, Cimahi Corresponding author ABSTRAK Hidrokuinon adalah senyawa yang sering digunakan sebagai pemutih pada kosmetik. Pemakaian yang berlebih dapat mengakibatkan efek berbahaya pada kulit karena dapat menyebabkan kelainan kulit bahkan dapat mengakibatkan kanker kulit. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa secara kualitatif maupun kuantitatif senyawa hidrokuinon yang terdapat dalam krim pemutih yang beredar di beberapa tempat di kota Bandung. Analisis kualitatif dilakukan dengan cara KLT, sedangkan analisis kuantitatif dilakukan dengan metode spektrofotometri UV-Vis menggunakan pereaksi floroglusin. Hasil analisis menunjukkan sampel krim terbukti mengandung hidrokuinon, yaitu sampel A dengan kadar 1,07%, sampel F 1,34%, sampel N 1,34% dan sampel dari racikan dokter yaitu sampel O sebesar 2,74%. Kata Kunci : Hidrokuinon, Krim pemutih, Floroglusin, Kromatografi Lapis Tipis, Spektrofotometri UV-Vis. ABSTRACT Hydroquinone is a compound that is often used as a bleach in cosmetics. Excessive consumption can lead to harmful effects on the skin because it can cause skin disorders, even lead to skin cancer. This study was conducted to analyze qualitatively and quantitatively hydroquinone compound contained in whitening creams that circulating in several places in Bandung. Qualitative analysis was done by TLC, while quantitative analysis was conducted using UV-Vis spectrophotometry with floroglusin reagents. The analysis showed that some samples were found to contain hydroquinone, which is sample A with hydroquinone level 1.07%, sample F 1.34%, samples N 1.34% and sample O from the doctor is 2.74%. Keywords: Hydroquinone, Cream Whitening, Floroglusin, Thin Layer Chromatography, Spectrophotometry UV-Vis. PENDAHULUAN Latar Belakang Kosmetika adalah bahan atau sediaan yang digunakan pada bagian luar tubuh manusia terutama untuk membersihkan, Seminar Nasional Farmasi (SNIFA) UNJANI 123
2 mewangikan, mengubah penampilan dan atau memperbaiki bau badan atau melindungi atau memelihara tubuh dalam kondisi baik (BPOM RI, 2008). Suatu produk kosmetika yang tidak memiliki nomor registrasi, kemungkinan memiliki kandungan zat-zat yang tidak diizinkan pemakaiannya atau memiliki kadar yang melebihi ketentuan, sehingga dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya. Bahkan ada juga produsen yang mencantumkan nomor registrasi pada produk kosmetiknya, walaupun nomor tersebut bukan nomor resmi dari BPOM. Hal yang perlu diperhatikan adalah berkaitan dengan kandungan bahan-bahan pemutih berbahaya seperti hidrokuinon dan merkuri yang terdapat pada produk kosmetik (BPOM RI, 2007). Hidrokuinon lebih dari 2% merupakan golongan obat keras yang penggunaannya harus menggunakan resep dokter. Kadar hidrokuinon yang melebihi 5% dapat menimbulkan kemerahan dan rasa terbakar pada kulit. Bahaya pemakaian obat keras ini tanpa pengawasan dokter dapat menyebabkan iritasi kulit, kulit kemerahan, rasa terbakar, kelainan ginjal, kanker darah dan kanker hati. Pemakaian yang berlebih dapat menyebabkan iritasi kulit, namun jika dihentikan seketika akan berefek lebih buruk. Kadar Hidrokuinon dalam krim beredar di pasaran hanya diperbolehkan 2%, lebih dari itu dipergunakan sebagai obat (BPOM RI, 2007). Masalah yang timbul apakah terdapat hidrokuinon pada sediaan krim pemutih yang beredar di kota Bandung dan berapa kadar hidrokuinon yang tersedia dalam krim pemutih tersebut. Kosmetika krim pemutih diambil dari 15 sampel dari pasar tradisional, swalayan dan klinik kecantikan di kota Bandung yaitu : Pasar Caringin, Pasar Ciwastra, Pasar Simpang Dago, Pasar Cicadas, Pasar Baru, Pasar Andir, Pasar Kiaracondong, Borma, Skin Care daerah Ciwastra. METODE Gambar 1.1 Peta lokasi Pasar Kota Bandung Alat Penelitian Yang Digunakan Lempeng KLT GF 254, oven, pipa kapiler, timbangan analitik, penangas air, kertas saring, ph universal, lampu UV 254, spektrofotometer UV-Vis (Shimdzu Type 1800) dan, alat Gelas. Bahan Penelitian yang Dipakai Etanol 70%, hidrokuinon, akuades, reagen Benedict, FeCl 3, kloroform : metanol (1:1), floroglusin, NaOH dan sampel krim pemutih yang diambil dari beberapa tempat telah beredar di kota Bandung. Sampel diberi kode mulai dari sampel pasar tradisional dengan kode sampel A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, sampai sampel K, dari pasar swalayan kode sampel L, M dan N, sampel klinik kecantikan kode sampel O. dan baku pembanding hidrokuinon debgan kode Hq. Metode Penelitian Penyiapan dan pengambilan sampel Dalam Penelitian disiapkan 15 sampel A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O. yang diambil 11 sampel dari pasar tradisional di kota Bandung, 3 sampel dari pasar swalayan (merk yang telah dikenal), dan 1 sampel racikan dokter dari klinik kecantikan berada di daerah kota Bandung. Pembuatan larutan baku 1000 ppm hidrokuinon (Katya, 2014) Ditimbang hidrokuinon murni sebanyak 100 mg dan dilarutkan dengan etanol 70% dalam beaker glass. Pindahkan ke dalam labu Seminar Nasional Farmasi (SNIFA) UNJANI 124
3 ukur 100 ml Tambahkan etanol 70% sampai volume tepat 100 ml. Larutan dikocok sampai homogen. Pembuatan seri larutan baku hidrokuinon (Depkes, 1995) Diambil larutan baku hidrokuinon 1000 ppm sebanyak 10 ml dengan pipet volume 10 ml, masukkan ke dalam labu ukur 100 ml, tambahkan dengan etanol 70% hingga volume tepat 100 ml. Diperoleh larutan baku hidrokuinon dengan konsentrasi 100 ppm. Dibuat larutan baku hidrokuinon seri konsentrasi 10, 12, 14, 16, 18, dan 20 ppm. Penentuan panjang gelombang maksimum hidrokuinon (Katya, 2014) Larutan baku hidrokuinon 10 ppm diambil sebanyak 5 ml, masukkan ke dalam tabung reaksi lalu ditambahkan dengan 1 ml pereaksi floroglusin 1% dan 1 ml NaOH 0,5 N, panaskan dalam penangas air pada suhu 70 C selama 50 menit. Larutan didinginkan pada 25 C.Tambahkan dengan etanol 70% hingga volumenya 10 ml di dalam labu ukur. Larutan dikocok hingga tercampur sempurna. Baca absorbansi larutan pada panjang gelombang nm sehingga diperoleh panjang gelombang maksimum. Pembuatan kurva baku hidrokuinon (Katya, 2014) Diambil larutan baku hidrokuinon dengan konsentrasi 10, 12, 14, 16, 18, dan 20 ppm masing-masing sebanyak 5 ml, masukkan ke dalam tabung reaksi, tambahkan dengan 1 ml pereaksi floroglusin 1% dan 1 ml larutan NaOH 0,5 N. Panaskan dalam pada suhu 70 C selama 50 menit. Larutan didinginkan sampai 25 C. Campuran larutan ditambahkan etanol 70% hingga volumenya 10 ml dalam labu ukur. Selanjutnya masing-masing larutan dibaca absorbansinya dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang maksimum. Hasil absorbansi yang diperoleh pada masing-masing konsentrasi diplotkan ke dalam regresi linier sehingga diperoleh persamaan kurva baku yaitu Y = bx + a. Penetapan kadar hidrokuinon dalam sampel (Katya, 2014) Ditimbang 500 mg sampel krim A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N dan O, larutkan dalam 5 ml etanol 70%, saring dengan kertas saring ke dalam labu ukur 10 ml. Tambahkan etanol 70% sampai tanda batas. Di ambil sebanyak 5 ml dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi, tambah 1 ml pereaksi floroglusin 1% dan 1 ml larutan NaOH 0,5 N. Panaskan pada suhu 70 C selama 50 menit. Larutan didinginkan sampai 25 C. Baca absorbansinya dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang maksimum. Pengukuran sampel triplo. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Analisis Kualitatif Sebanyak 15 sampel yang di ambil dari pasar tradisional, pasar swalayan Borma dan klinik kecantikan (racikan dokter), semua sampel diberi kode A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O. Sampel yang di ambil telah mewakili beberapa tempat di kota Bandung. Tabel 3. 1 Daftar sampel dari Pasar Bandung No Tempat Kode Sampel 1 Pasar Caringin A, B 2 Pasar Ciwastra C, D 3 Pasar Simpang E Dago 4 Pasar Cicadas F 5 Pasar Baru G, H 6 Pasar Andir I 7 Pasar J, K Kiaracondong 8 Borma L, M, N 9 Klinik O Kecantikan 10 Quadrant Hidrokuinon (Hq) Analisis zat hidrokuinon pada krim pemutih dengan metode Kromatografi Lapis Tipis terdapat 4 sampel yang memiliki nilai Rf yang hampir sama dengan nilai Rf baku pembanding hidrokuinon = 0,43, yaitu dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Seminar Nasional Farmasi (SNIFA) UNJANI 125
4 8 G Bening Basa 9 H Bening Asam 10 I Oranre Muda Asam 11 J Orange Tua Asam 12 K Bening Asam 13 L Bening Netral 14 M Bening Asam 15 N Bening Asam 16 O Bening Asam Gambar 3.1. Hasil KLT sampel dengan baku pembanding hidrokuinon Tabel 3.2 Hasil nilai Rf sampel No Kode Sampel Nilai Rf 1 A 0,47 2 F 0,46 3 N 0,40 4 O 0,46 Pada metode KLT, lempeng diaktifkan pada suhu 105 C selama 30 menit. Lempeng dielusi di dalam chamber yang berisi fase gerak kloroform : metanol (1:1). Tujuan Penjenuhan eluen dalam chamber agar eluen menguap memenuhi chamber sehingga eluen sebagai fase gerak akan berjalan dengan baik sehingga didapatkan hasil kromatografi yang akurat. Hasil uji ph sampel Tabel 3.3. Hasil ph sampel Gambar 3.2 Hasil ph sampel Berdasarkan data hasil uji penelitian bahwa sampel A, F, H, I, J, K, M, N, O memiliki ph asam sama seperti ph yang dimiliki bahan baku pembanding yaitu hidrokuinon murni, dan hidrokuinon merupakan turunan senyawa fenol, fenol itu sendiri merupakan senyawa mudah dioksidasi dan bersifat asam. Berdasarkan data uji penelitian kualitatif yang dianalisa mulai dari pengujian reaksi warna, kromatografi lapis tipis dan uji ph sampel, ada 4 sampel yang menunjukkan bahwa sampel tersebut kemungkinan besar mengandung zat hidrokuinon yaitu sampel A yang diambil dari pasar tradisional Caringin, kemudian sampel F yang diambil dari pasar tradisional Cicadas, kemudian dengan sampel N yang diambil dari pasar swalayan Borma, dan sampel O adalah racikan dokter yang diambil dari klinik kecantikan. Penentuan Panjang Gelombang maksimum baku hidrokuinon No Kode Sampel Warna Larutan ph 1 Hq Bening Asam 2 A Orange Muda Asam 3 B Kuning Basa 4 C Orange Muda Basa 5 D Oranye Muda Basa 6 E Orange Basa 7 F Orange Muda Asam Gambar 3.3. Panjang gelombang maksimum larutan standar hidrokuinon Seminar Nasional Farmasi (SNIFA) UNJANI 126
5 No P/V Wavelength Absorban 1 523,00 0, ,00 0,490 Hasil spektrum baku hidrokuinon 10 ppm diamati menggunakan alat spektrofotometer UV- Vis di ukur pada abs nm dan hasil panjang gelombang maksimum larutan standar hidrokuinon yang diperoleh λ sebesar 523 nm. Hasil pengukuran kurva kalibrasi larutan standar hidrokuinon Data hasil pengukuran larutan standar hidrokuinon dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.4 Pengukuran kurva kalibrasi larutan standar hidrokuinon No Konsentrasi seri Absorbansi baku hidrokuinon (ppm) , , , , , ,539 Berdasarkan data hasil pengukuran larutan standar hidrokuinon di atas dapat dilihat bahwa semakin besar konsentrasi larutan standar maka nilai absorbannya juga akan semakin besar. Kemudian dibuat kurva kalibrasi konsentrasi absorbannya sebagai berikut: , , , , ,539 Berdasarkan grafik di atas diperoleh persamaan garis linear y = b x + a, yaitu y = 0,03069 x -0,09629 dan r = 0,94660 dimana y adalah absorban, dan x adalah konsentrasi dengan koefisien korelasi sebesar 0, Penetapan kadar hidrokuinon pada sampel Untuk mengetahui kadar hidrokuinon dalam krim digunakan sspektrofotometer UV- Vis dengan panjang gelombang 523 nm, dan masing masing sampel diukur sebanyak tiga kali (triplo) dengan tujuan agar mendapatkan hasil yang lebih akurat, kemudian hasil perhitungan kadar hidrokuinon sampel yang telah terbukti mengandung hidrokuinon dapat dilihat pada tabel di bawah ini Tabel 3.5 Hasil perhitungan kadar hidrokuinon dalam sampel krim Kode Sampel A1 A2 A3 F1 F2 F3 N1 N2 N3 O1 O2 O3 Rata - rata Konsentrasi Kadar Hidrokuinon 5,35 1,07 6,72 1,34 6,7 1,34 13,63 2,74 Gambar 3.4 Kurva kalibrasi larutan standar hidrokuinon No Sampel Hq Abs (ppm) ,241 Menghitung kadar hidrokuinon dalam sampel krim dilakukan dengan mengalikan dengan faktor pengenceran yaitu sebesar 100 kali. Kadar hidrokuinon sampel A = 5,35 ppm, jadi = 5,35 x 100 = 535 ppm, maka kadarnya 535 µg/ml. Larutan awal dilarutkan dalam 10 ml, maka kadarnya535µg/ml x 10 ml = 5,35 mg. (1,07 %). Berdasarkan hasil analisis dengan alat Spektrofotometri UV-Vis menunjukkan hasil perhitungan kadar krim pemutih dari pasar tradisional sampel A = 1,07%, sampel F = 1,34% dan kadar krim Seminar Nasional Farmasi (SNIFA) UNJANI 127
6 pemutih dari pasar swalayan borma sampel N = 1,34%, kadarnya tidak melebihi batas kadar hidrokuinon yang telah ditetapkan yaitu tidak lebih dari 2% untuk sediaan krim pemutih yang dijual bebas tanpa resep dokter, lalu kadar krim pemutih dari racikan dokter yang KESIMPULAN 1. Pada hasil uji kualitatif menggunakan reaksi warna, KLT dan ph terbukti bahwa sampel krim pemutih A, F, N, O terbukti mengandung hidrokuinon dan memberikan hasil uji yang sama dengan pembanding baku hidrokuinon. 2. Kadar hidrokuinon pada sampel krim pemutih dari pasar tradisional dan swalayan A, F, N tersebut tidak melebihi batas kadar hidrokuinon yang telah ditetapkan oleh BPOM yaitu tidak lebih dari 2 % untuk sediaan krim yang dijual bebas tanpa resep dokter dan tidak lebih dari 5 % untuk sediaan krim dari klinik kecantikan yang diresepkan oleh dokter. DAFTAR PUSTAKA Adnan, M Teknik Kromatografi Untuk Analisis Bahan Makanan. Yogyakarta: Penerbit Andi. Halaman 10, Anief, M Formulasi Obat Topikal dengan Dasar Penyakit Kulit. Gajah Mada University Press. Jogjakarta. Hal 1-7. Ansel HC, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Universitas Indonesia Press. Jakarta Badan POM RI Kenalilah Kosmetika anda, Sebelum Menggunakannya. In: Info POM, Vol.VII1 No.4. Edisi Juli Jakarta. didapat dari klinik kecantikan sampel O = 2,74% juga tidak melebihi batas kadar hidrokuinon yang telah ditetapkan yaitu tidak lebih dari 5% untuk sediaan krim yang diresepkan oleh dokter (BPOM RI, 2007). Badan POM RI Bahan Berbahaya Dalam Kosmetik. IN: Kosmetik Pemutih (Whitening), Naturakos, Vol.II1 No. 8.Edisi Agustus Jakarta. Badan POM RI Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK Tahun 2011 Tentang Metode Analisis Kosmetika. Jakarta. Day, R. A. and A. L. Underwood Analisis Kimia Kuantitatif. Edisi Keenam. Penerbit Erlangga, Jakarta. Depkes, RI Farmakope Indonesia. ed 4. Dirjen POM. Jakarta. Direktorat jendral POM RI Public Warning/Peringatan tentang Kosmetik Mengandung Bahan Berbahaya/Bahan Dilarang. Jakarta. Direktorat jendral POM RI Metode Analisis PPOMN. Jakarta. Ditjen POM Kodeks Kosmetika Indonesia. vol.1. DepKes RI. Jakarta. Hal Gritter, R. J Pengantar Kromatografi. Terjemahan Kosasih Padmawinata. Bandung. Penerbit ITB. Hanik, C Laporan Penentuan Kadar Asam Amino. Surabaya. Hart, H Kimia Organik Houngton Mifflin CO. Michigan State University. USA. Alih bahasa Dr. Suminar Achmasi Ph. D Erlangga. Jakarta. Katya, Khopkar, S. M Konsep Dasar Kimia Analitik. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta. Seminar Nasional Farmasi (SNIFA) UNJANI 128
7 Kustantinah Metode Analisis Kosmetika. Peraturan Kepala BPOM RI. Jakarta. Nakayama K, Ebihara T, Jinnai T, Depigmentation Agents dalam : Cosmeceuticals Drug vs Cosmetics. Newyork. Ningsih Identifikasi Hidrokuinon dalam Krim Pemutih Selebritis Night Cream dengan Metode KLT. Medan. Pamudji, J. S., Slamet, I., Suciati, T., dan Rahmat, M Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Senyawa Hidrokuinon dan Raksa dalam Krim Pemutih yang Beredar di Indonesia. Hasil Penelitian dan Kerja Sama Farmasi. FMIPA ITB dengan YLKI. Bandung. Prabawati DA, Fatimawali, Yudistira A Analisis Zat Hidrokuinon pada Krim Pemutih wajah yang Beredar di Kota Manado. UNSRAT Manado. Tranggono RI & Latifah F Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik, Gramedia, Jakarta, Westerhof W, Kooyers TJ Hidroquinone and Its analogues in Dermatology-A Potential HealthRisk. Journal of Cosmetic Dermatology. Wibowo DS Anatomi Tubuh Manusia. Grasindo. Jakarta. Hal Seminar Nasional Farmasi (SNIFA) UNJANI 129
ANALISIS KUALITATIF DAN KUANTITATIF ASAM RETINOAT PADA SEDIAAN KRIM PEMUTIH YANG BEREDAR DI KOTA BANDUNG
ANALISIS KUALITATIF DAN KUANTITATIF ASAM RETINOAT PADA SEDIAAN KRIM PEMUTIH YANG BEREDAR DI KOTA BANDUNG (1) Ghina Rizqiani Nur Husni Afifah, (2) Ginayanti Hadisubroto, (3) Senadi Budiman (1,2) Program
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Analisis Universitas Muhammadiyah Purwokerto selama 4 bulan. Penelitian dilaksanakan dari bulan Maret
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Jenis Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen (experiment research) (Notoatmodjo, 2002).
Lebih terperinciANALISIS ZAT HIDROQUINON PADA KRIM PEMUTIH WAJAH YANG BEREDAR DI KOTA MANADO ABSTRAK
ANALISIS ZAT HIDROQUINON PADA KRIM PEMUTIH WAJAH YANG BEREDAR DI KOTA MANADO I Dewa Ayu Prabawati 1), Fatimawali 2), Adithya Yudistira 3) 1) Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT Manado, 95115 2) Program
Lebih terperinciANALISIS UJI KUALITATIF MERKURI PADA SEDIAAN KRIM PEMUTIH YANG BEREDAR DI KOTA BANDUNG ABSTRAK
ANALISIS UJI KUALITATIF MERKURI PADA SEDIAAN KRIM PEMUTIH YANG BEREDAR DI KOTA BANDUNG (1) Senadi Budiman (2) Ghina Rizqiani Nur Husni Afifah, (3) Ginayanti Hadisubroto,, (4) Dadan Suryasaputra. (1) Jurusan
Lebih terperinciANALISIS ASAM RETINOAT PADA KOSMETIK KRIM PEMUTIH YANG BEREDAR DI PASARAN KOTA MANADO
ANALISIS ASAM RETINOAT PADA KOSMETIK KRIM PEMUTIH YANG BEREDAR DI PASARAN KOTA MANADO Siti Suhartini, Fatimawali, Gayatri Citraningtyas Program Studi Farmasi, FMIPA UNSRAT Manado ABSTRACT Cosmetic whitening
Lebih terperinciANALISIS PEWARNA RHODAMIN B DALAM ARUM MANIS SECARA KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS DAN SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis DI DAERAH SUKOHARJO DAN SURAKARTA
ANALISIS PEWARNA RHODAMIN B DALAM ARUM MANIS SECARA KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS DAN SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis DI DAERAH SUKOHARJO DAN SURAKARTA Retno Putri Pamungkas, Vivin Nopiyanti INTISARI Analisis Rhodamin
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Ekstraksi Zat Warna Rhodamin B dalam Sampel
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Ekstraksi Zat Warna Rhodamin B dalam Sampel Zat warna sebagai bahan tambahan dalam kosmetika dekoratif berada dalam jumlah yang tidak terlalu besar. Paye dkk (2006) menyebutkan,
Lebih terperinciPEMERIKSAAN KUALITATIF HIDROKUINON DAN MERKURI DALAM KRIM PEMUTIH ABSTRACT ABSTRAK
PEMERIKSAAN KUALITATIF HIDROKUINON DAN MERKURI DALAM KRIM PEMUTIH Roslinda Rasyid 1), Eva Susanti 2), Rieke Azhar 2) 1) Fakultas Farmasi, Universitas Andalas (UNAND), Padang 2) Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi
Lebih terperinciANALISIS BAHAN KIMIA BERBAHAYA PADA KRIM PENCERAH WAJAH YANG BEREDAR DI KOTA SAMARINDA. Muhammad Ardan*, Risna Agustina, Muhammad Amir Masruhim
ANALISIS BAHAN KIMIA BERBAHAYA PADA KRIM PENCERAH WAJAH YANG BEREDAR DI KOTA SAMARINDA Muhammad Ardan*, Risna Agustina, Muhammad Amir Masruhim Laboratorium PenelitiandanPengembangan FARMAKA TROPIS FakultasFarmasiUniversitasMulawarman,
Lebih terperinciANALISIS Pb PADA SEDIAAN EYESHADOW DARI PASAR KIARACONDONG DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM
ANALISIS Pb PADA SEDIAAN EYESHADOW DARI PASAR KIARACONDONG DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM FENTI FATMAWATI 1,, AYUMULIA 2 1 Program Studi Farmasi, Sekolah Tinggi Farmasi Bandung. email: fenti.fatmawati@stfb.ac.id.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kandungan rhodamin
digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kandungan rhodamin B pada pemerah pipi (blush on) yang beredar di Surakarta dan untuk mengetahui berapa
Lebih terperinciPHARMACY, Vol.06 No. 02 Agustus 2009 ISSN ANALISIS KUALITATIF PARASETAMOL PADA SEDIAAN JAMU SERBUK PEGAL LINU YANG BEREDAR DI PURWOKERTO
ANALISIS KUALITATIF PARASETAMOL PADA SEDIAAN JAMU SERBUK PEGAL LINU YANG BEREDAR DI PURWOKERTO Muhammad Irfan Firdaus*, Pri Iswati Utami * Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jl. Raya
Lebih terperinciGAMBARAN ZAT WARNA RHODAMIN B PADA KOSMETIK PEMERAH BIBIR YANG BEREDAR DIPASAR BERINGHARJO YOGYAKARTA
GAMBARAN ZAT WARNA RHODAMIN B PADA KOSMETIK PEMERAH BIBIR YANG BEREDAR DIPASAR BERINGHARJO YOGYAKARTA Danang Yulianto Akademi Analisa Farmasi dan Makanan Al-Islam, Yogyakarta ABSTRAK Bahan Pewarna adalah
Lebih terperinciANALISIS KANDUNGAN RHODAMIN B SEBAGAI PEWARNA PADA SEDIAAN LIPSTIK IMPOR YANG BEREDAR DI KOTA MAKASSAR
ANALISIS KANDUNGAN RHODAMIN B SEBAGAI PEWARNA PADA SEDIAAN LIPSTIK IMPOR YANG BEREDAR DI KOTA MAKASSAR Syamsuri Syakri Jurusan Farmasi FKIK UIN Alauddin Makassar ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Metodologi Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi
BAB III METODE PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitianeksperimental. Dalam hal ini 3 sampel kecap akan diuji kualitatif untuk mengetahui kandungan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
24 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental laboratorium. Metode yang digunakan untuk mengekstraksi kandungan kimia dalam daun ciplukan (Physalis
Lebih terperinciABSTRAK ABSTRACT
29 Analisis Cd Pada Sediaan EyeShadow Dari Pasar Kiaracondong Bandung Analysis of Cadmiumon on EyeShadow Derived From Kiaracondong Market Bandung Fenti Fatmawati 1,, Ayumulia 2 1 Program Studi Farmasi,
Lebih terperinciNurmaya Effendi, Mamat Pratama, Husna Kamaruddin. Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia
As-Syifaa Vol 06 (01) : Hal. 82-90, Juli 2014 ISSN : 2085-4714 ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT MERKURI (Hg) DAN TIMBAL (Pb) PADA KOSMETIK LIPSTIK YANG BEREDAR DI KOTA MAKASSAR DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI
Lebih terperinciBAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang bertempat di jalan Dr. Setiabudhi No.229
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian eksperimental yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan
Lebih terperinciGambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar).
Lampiran 1. Gambar Sampel dan Lokasi Pengambilan Sampel Gambar 1. Sampel Brokoli Gambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar). 45 Lampiran
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang lalu (Iswari, 2007). Bahan yang dipakai dalam usaha mempercantik diri. maksud meningkatkan kecantikan (Wasitaatmadja, 1997).
I. PENDAHULUAN Produk perawatan tubuh merupakan produk kesehatan dan kebersihan yang meliputi produk perawatan gigi, pelembab, minyak atsiri, produk cukur, produk pembersih tubuh, lotio tubuh, gel wajah,
Lebih terperinciUNIVERSITAS PANCASILA FAKULTAS FARMASI LAPORAN PENELITIAN DAN PUBLIKASI ILMIAH
UNIVERSITAS PANCASILA FAKULTAS FARMASI LAPORAN PENELITIAN DAN PUBLIKASI ILMIAH UJI SENSITIVITAS PEREAKSI PENDETEKSI KUNING METANIL DI DALAM SIRUP SECARA SPEKTROFOTOMETRI CAHAYA TAMPAK Oleh: Novi Yantih
Lebih terperinciRiset Informasi Kesehatan, Vol. 5, No. 2 Juni Identifikasi rhodamin B pada kembang gula yang beredar di Kota Jambi ABSTRAK
Identifikasi rhodamin B pada kembang gula yang beredar di Kota Jambi, Lili Andriani 1, Armini Hadriyati 2, Bambang Irwanto 3 1.2.3 Program Studi Farmasi, STIKES Harapan Ibu, Jambi, Indonesia ABSTRAK Latar
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental di laboratorium untuk memperoleh data.data yang dikumpulkan adalah data primer. Pengumpulan data dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen
19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2012 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan Kimia
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan
III. METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan preparasi sampel, bahan, alat dan prosedur kerja yang dilakukan, yaitu : A. Sampel Uji Penelitian Tanaman Ara
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia yang bertempat di jalan Dr. Setiabudhi No.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk penelitian eksperimen karena dalam penelitian ini terdapat kontrol sebagai acuan antara
Lebih terperinciKey words: Hydroquinones, night cream, thin layer chromatography, uv-vis Spectrophotometry
JURNAL ANALIS FARMASI Volume 1, No. 3 Juli 2016 Hal 135-143 IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR HIDROKUINON DALAM KRIM MALAM PADA EMPAT KLINIK KECANTIKAN DI BANDAR LAMPUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE KROMATOGRAFI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan dari bulan November 2011 sampai Mei 2012 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik Instrumen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini melibatkan pengujian secara kualitatif dan kuantitatif. Pelaksanaannya dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu tahap penyiapan sampel, tahap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan eksperimental. B. Tempat dan Waktu Tempat penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.
26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Penelitian
Lebih terperinciANALISA KANDUNGAN RHODAMIN B SEBAGAI PEWARNA PADA SEDIAAN LIPSTIK YANG BEREDAR DI MASYARAKAT TAHUN 2011
ANALISA KANDUNGAN RHODAMIN B SEBAGAI PEWARNA PADA SEDIAAN LIPSTIK YANG BEREDAR DI MASYARAKAT TAHUN 011 Mangoloi Sinurat Dosen Jurusan Analis Kesehatan, Poltekkes Depkes Medan Abstrak Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciANALISIS HIDROKUINON PADA KRIM PEMUTIH WAJAH DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS
ANALISIS HIDROKUINON PADA KRIM PEMUTIH WAJAH DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Irnawati 1), Muhammad Handoyo Sahumena 1), Wa Ode Nur Dewi 1) 1) Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo Email : irnawati.ichang@yahoo.com
Lebih terperinciADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Departemen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di laboratorium Kimia Analitik dan laboratorium penelitian Departemen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga, mulai
Lebih terperinciVALIDASI PENETAPAN KADAR BESI DALAM SEDIAAN TABLET MULTIVITAMIN DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS
VALIDASI PENETAPAN KADAR BESI DALAM SEDIAAN TABLET MULTIVITAMIN DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Wiranti Sri Rahayu, Asmiyenti Djaliasrin Djalil, Fauziah Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2013 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material serta di Laboratorium
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Analisis Kuantitatif
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Analisis Kuantitatif Departemen Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, Depok, pada
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan
21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Maret sampai Juni 2012 di Laboratorium Riset Kimia dan Material Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan
Lebih terperinciVALIDASI METODE ANALISIS PENENTUAN KADAR HIDROKINON DALAM SAMPEL KRIM PEMUTIH WAJAH MELALUI KLT-DENSITOMETRI
VALIDASI METODE ANALISIS PENENTUAN KADAR HIDROKINON DALAM SAMPEL KRIM PEMUTIH WAJAH MELALUI KLT-DENSITOMETRI SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi syarat-syarat untuk menyelesaikan
Lebih terperinciIDENTIFIKASI RHODAMIN B PADA SAUS TOMAT YANG BEREDAR DI PASAR PAGI SAMARINDA. Eka Siswanto Syamsul, Reny Nur Mulyani, Siti Jubaidah
IDENTIFIKASI RHODAMIN B PADA SAUS TOMAT YANG BEREDAR DI PASAR PAGI SAMARINDA, Reny Nur Mulyani, Siti Jubaidah Akademi Farmasi Samarinda Email: eka8382@gmail.com ABSTRAK Rhodamin B merupakan suatu pewarna
Lebih terperinciANALISIS ZAT PEWARNA RHODAMIN B PADA KERUPUK YANG BEREDAR DI KOTA MANADO ABSTRAK
ANALISIS ZAT PEWARNA RHODAMIN B PADA KERUPUK YANG BEREDAR DI KOTA MANADO Sherly Dawile, Fatimawali, Frenly Wehantouw Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Sam Ratulangi ABSTRACT Rhodamine B dye in the
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU
BAB III METODE PENELITIAN 2.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU pada bulan Februari 2012 April 2012. 2.2 Alat dan Bahan 2.2.1 Alat-alat Alat-alat
Lebih terperinciIDENTIFIKASI SENYAWA HIDROQUINON DAN MERKURI PADA KRIM KECANTIKAN YANG BEREDAR DI PASARAN
IDENTIFIKASI SENYAWA HIDROQUINON DAN MERKURI PADA KRIM KECANTIKAN YANG BEREDAR DI PASARAN Sofia Rahmi Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah Email :rahmisofia10@gmail.com Abstrak Pemakaian kosmetika
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Metode penelitian ini merupakan deskriptif laboratorium yaitu dengan
III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian ini merupakan deskriptif laboratorium yaitu dengan melakukan observasi pada jajanan yang dicurigai mengandung Rhodamin B dan dilanjutkan dengan
Lebih terperinci3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat
3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2012 sampai Juli 2012. Pengambilan sampel dilakukan di Perairan Lampung Selatan, analisis aktivitas antioksidan dilakukan di
Lebih terperinciSNI Standar Nasional Indonesia. Kecap kedelai. Badan Standardisasi Nasional ICS
Standar Nasional Indonesia Kecap kedelai ICS 67.060 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Pendahuluan...ii 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan... 1 3 Definisi... 1 4 Klasifikasi... 1 5 Syarat
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE. Lokasi pengambilan sampel diambil dibeberapa toko di kota Medan dan
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Lokasi pengambilan sampel diambil dibeberapa toko di kota Medan dan lokasi penelitian di analisis di Laboratorium Kimia Universitas Medan Area,
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Alat-alat 1. Alat Destilasi 2. Batang Pengaduk 3. Beaker Glass Pyrex 4. Botol Vial 5. Chamber 6. Corong Kaca 7. Corong Pisah 500 ml Pyrex 8. Ekstraktor 5000 ml Schoot/ Duran
Lebih terperinciANALISIS KUALITATIF DAN KUANTITATIF KANDUNGAN HIDROKINON PADA KRIM PEMUTIH WAJAH YANG BEREDAR DI KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR
ANALISIS KUALITATIF DAN KUANTITATIF KANDUNGAN HIDROKINON PADA KRIM PEMUTIH WAJAH YANG BEREDAR DI KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya D3
Lebih terperinciPENGARUH SUHU TERHADAP STABILITAS BERBAGAI PRODUK TABLET NIFEDIPIN. Elda F. Luawo, Gayatri Citraningtyas, Novel Kojong
PENGARUH SUHU TERHADAP STABILITAS BERBAGAI PRODUK TABLET NIFEDIPIN Elda F. Luawo, Gayatri Citraningtyas, Novel Kojong Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT Abstrak Penyimpanan obat pada kondisi suhu udara
Lebih terperincimerupakan campuran dari beragam senyawa kimia, beberapa terbuat dari sumbersumber alami dan kebanyakan dari bahan sintetis (BPOM RI, 2003).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kosmetik adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir dan organ genital bagian luar) atau
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempercantik wajah. Kosmetik yang berbahaya mengandung komposisi dari
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kosmetik Kosmetik merupakan bahan atau komponen kimia yang digunakan untuk mempercantik wajah. Kosmetik yang berbahaya mengandung komposisi dari berbagai macam senyawa kimia
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015
BAB III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015 yang meliputi kegiatan di lapangan dan di laboratorium. Lokasi pengambilan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Agustus hingga bulan Desember 2013 di Laboratorium Bioteknologi Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Lebih terperinci3 METODOLOGI PENELITIAN
3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan bahan 3.1.1 Alat Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan alat yang berasal dari Laboratorium Tugas Akhir dan Laboratorium Kimia Analitik di Program
Lebih terperinciPENENTUAN KADAR BESI DALAM SAMPEL AIR SUMUR SECARA SPEKTROFOTOMETRI
PENENTUAN KADAR BESI DALAM SAMPEL AIR SUMUR SECARA SPEKTROFOTOMETRI A. Tujuan Menentukan kadar besi dalam sampel air sumur secara spektrofotometri. B. Dasar Teori Kimia analitik dibagi menjadi dua bidang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan dari Bulan Maret sampai Bulan Juni 2013. Pengujian aktivitas antioksidan, kadar vitamin C, dan kadar betakaroten buah pepaya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di UPT. Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Sumatera Utara yang berlangsung sejak tanggal 30 Januari hingga 03 Februari
Lebih terperinciANALISIS KUALITATIF MERKURI PADA KRIM PEMUTIH WAJAH TANPA NOMOR REGISTRASI YANG DIJUAL DI PASAR TAMBAN KABUPATEN BARITO KUALA
INTISARI ANALISIS KUALITATIF MERKURI PADA KRIM PEMUTIH WAJAH TANPA NOMOR REGISTRASI YANG DIJUAL DI PASAR TAMBAN KABUPATEN BARITO KUALA Herliana 1 ; Noor Aisyah 2 ; Ratih Pratiwi Sari 3 Kosmetik merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Alat 3.1.1. Bahan Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah asam klorida pekat 37% (Merck KG, aa), sampel krim, metil paraben pa (Brataco), dan propil paraben
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan April 2013 sampai Agustus 2013 di Laboratoium Kimia Riset Makanan dan Material serta di Laboratorium Instrumen
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium riset dan laboratorium kimia instrumen Jurusan Kimia, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciIDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KALIUM IODAT DALAM GARAM DAPUR YANG BEREDAR DI PASAR KOTA BITUNG DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KALIUM IODAT DALAM GARAM DAPUR YANG BEREDAR DI PASAR KOTA BITUNG DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Anggelia Nelisa Kapantow, Fatimawali, Adithya Yudistira Program Studi Farmasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Riset Kimia Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Setiabudhi No. 229, Bandung. 3.2 Alat dan Bahan 3.2.1
Lebih terperinciTUGAS II REGULER C AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA TAHUN AKADEMIK 2011/2012
TUGAS II REGULER C AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA TAHUN AKADEMIK 2011/2012 Mata Kuliah Topik Smt / Kelas Beban Kredit Dosen Pengampu Batas Pengumpulan : Kimia Analitik II : Spektrofotometri
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian eksperimental. Sepuluh sampel mie basah diuji secara kualitatif untuk
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Februari sampai dengan Juli 2010 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA
Lebih terperinciPERCOBAAN 1 PENENTUAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM SENYAWA BAHAN PEWARNA
PERCOBAAN 1 PENENTUAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM SENYAWA BAHAN PEWARNA A. TUJUAN 1. Mempersiapkan larutan blanko dan sampel untuk digunakan pengukuran panjang gelombang maksimum larutan sampel. 2. Menggunakan
Lebih terperinciANALISIS KANDUNGAN ZAT PEWARNA TARTRAZIN DALAM MINUMAN JAJANAN DI SEKOLAH DASAR KECAMATAN WARA KOTA PALOPO
Jurnal Dinamika, April 2011, halaman 34-41 ISSN 2087-7889 Vol. 02. No. 1 ANALISIS KANDUNGAN ZAT PEWARNA TARTRAZIN DALAM MINUMAN JAJANAN DI SEKOLAH DASAR KECAMATAN WARA KOTA PALOPO Ilmiati Illing Program
Lebih terperinciANALISIS KLORIN PADA BERAS YANG BEREDAR DI PASAR KOTA MANADO
ANALISIS KLORIN PADA BERAS YANG BEREDAR DI PASAR KOTA MANADO Ivone Y. Wongkar 1), Jemmy Abidjulu 1), dan Frenly Wehantouw 1) 1) Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT Manado, 95115 ABSTRACT Rice is a staple
Lebih terperinciValidasi metode merupakan proses yang dilakukan
TEKNIK VALIDASI METODE ANALISIS KADAR KETOPROFEN SECARA KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI Erina Oktavia 1 Validasi metode merupakan proses yang dilakukan melalui penelitian laboratorium untuk membuktikan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3. Bahan baku dengan mutu pro analisis yang berasal dari Merck (kloroform,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. BAHAN 1. Standar DHA murni (Sigma-Aldrich) 2. Standar DHA oil (Tama Biochemical Co., Ltd.) 3. Bahan baku dengan mutu pro analisis yang berasal dari Merck (kloroform, metanol,
Lebih terperinciIDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR PENGAWET BENZOAT PADA SAUS TOMAT PRODUKSI LOKAL YANG BEREDAR DI PASARAN KOTA MANADO ABSTRAK
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR PENGAWET BENZOAT PADA SAUS TOMAT PRODUKSI LOKAL YANG BEREDAR DI PASARAN KOTA MANADO Jurike Kaunang 1), Fatimawali 1), Feti Fatimah 2) 1) Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT
Lebih terperinciBAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Alat kromatografi kinerja tinggi (Shimadzu, LC-10AD VP) yang
BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA A. ALAT Alat kromatografi kinerja tinggi (Shimadzu, LC-10AD VP) yang dilengkapi dengan detektor UV-Vis (SPD-10A VP, Shimadzu), kolom Kromasil LC-18 dengan dimensi kolom
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DENGAN SPEKTROFOTOMETER
BAB IV ANALISIS DENGAN SPEKTROFOTOMETER A. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mahasiswa dapat membuat kurva kalibrasi 2. Mahasiswa mampu menganalisis sampel dengan menggunakan alat spektrofotometer 3. Mengetahui pengaruh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kandungan fenolik total, kandungan flavonoid total, nilai IC 50 serta nilai SPF
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah observasional laboratorik untuk mengetahui kandungan fenolik total, kandungan flavonoid total, nilai IC 50 serta nilai SPF pada
Lebih terperinciPEMERIKSAAN DAN PENETAPAN KADAR ZAT PEWARNA RHODAMIN B PADA SAUS DAN KERUPUK DI KOTA MEDAN SKRIPSI
PEMERIKSAAN DAN PENETAPAN KADAR ZAT PEWARNA RHODAMIN B PADA SAUS DAN KERUPUK DI KOTA MEDAN SKRIPSI OLEH: KAKARIAWATY NIM : 071524033 PROGRAM EKSTENSI JURUSAN FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan September 2015 di
21 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan September 2015 di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia FMIPA Universitas Lampung.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pengambilan sampel ini dilaksanakan di Pasar modern Kota Gorontalo dan
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi penelitian BAB III METODE PENELITIAN Pengambilan sampel ini dilaksanakan di Pasar modern Kota Gorontalo dan pengujiannya di laksanakan di Labaoratorium Kimia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. bagian luar badan (kulit, rambut, kuku, bibir dan organ kelamin bagian luar), gigi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kosmetik Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang untuk digunakan pada bagian luar badan (kulit, rambut, kuku, bibir dan organ kelamin bagian luar), gigi dan rongga mulut
Lebih terperinciIDENTIFIKASI ASAM RETINOAT DALAM KRIM PEMUTIH WAJAH SECARA KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI TUGAS AKHIR
IDENTIFIKASI ASAM RETINOAT DALAM KRIM PEMUTIH WAJAH SECARA KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI TUGAS AKHIR OLEH: ESRA BERUTU NIM 102410042 PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS FARMASI DAN MAKANAN FAKULTAS FARMASI
Lebih terperinciPHARMACY, Vol.06 No. 01 April 2009 ISSN
PENETAPAN KADAR TANIN DALAM INFUSA DAUN SALAM (Syzygium polyanthum (Wight.) Walp)) SECARA SPEKTROFOTOMETRI SINAR TAMPAK Mufti Kharismawati*, Pri Iswati Utami*, Retno Wahyuningrum * Fakultas Farmasi Universitas
Lebih terperinciBAB III. eksperimental komputasi. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian yang termasuk gabungan dari penelitian jenis eksperimental laboratorik dan eksperimental
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini, pengambilan lima sampel yang dilakukan dengan cara memilih madu impor berasal Jerman, Austria, China, Australia, dan Swiss yang dijual
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Monggupo Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo,
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyiapan Sampel Sampel daging buah sirsak (Anonna Muricata Linn) yang diambil didesa Monggupo Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo, terlebih
Lebih terperinciLatar Belakang. Kosmetik. Terapi Klinis ( Obat ) Untuk perawatan kulit abnormal yang mengalami hiperpigmentasi. Bahan Pencerah kulit
Untuk individu yang ingin mengubah atau memodifikasi warna kulitnya sehingga menjadi lebih cerah Produk yang penggunaannya seperti kosmetik pada umumnya Bahan Pencerah kulit Mencerahkan kulit ( Lighten
Lebih terperincidimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)
Lampiran 1. Metode analisis proksimat a. Analisis kadar air (SNI 01-2891-1992) Kadar air sampel tapioka dianalisis dengan menggunakan metode gravimetri. Cawan aluminium dikeringkan dengan oven pada suhu
Lebih terperinciIII METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari sampai Juni 2014 bertempat di
31 III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari sampai Juni 2014 bertempat di Laboratorium Kimia Fisik, Laboratorium Biomassa, Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. November Pengambilan sampel Phaeoceros laevis (L.) Prosk.
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Oktober sampai dengan November 2015. Pengambilan sampel Phaeoceros laevis (L.) Prosk. dilakukan di daerah
Lebih terperinciASIDI-ALKALIMETRI PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT
ASIDI-ALKALIMETRI PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT I. DASAR TEORI I.1 Asidi-Alkalimetri Asidi-alkalimetri merupakan salah satu metode analisis titrimetri. Analisis titrimetri mengacu pada analisis kimia
Lebih terperinciIdentifikasi Hidroquinon pada Krim Pemutih Wajah yang Dijual di Minimarket Wilayah Minomartani, Yogyakarta
Identifikasi Hidroquinon pada Krim Pemutih Wajah yang Dijual di Minimarket Wilayah Minomartani, Yogyakarta Hydroquinone Identification in Whitening Creams Sold at Minimarkets in Minomartini, Yogyakarta
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di laboratorium penelitian jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel kulit
Lebih terperinciANALISIS ZAT WARNA METHANYL YELLOW DALAM MINUMAN ES SIRUP DI KAWASAN KOTA MANADO. Esti Santi Sigar, Gayatri Citraningtyas, Adithya Yudistira
ANALISIS ZAT WARNA METHANYL YELLOW DALAM MINUMAN ES SIRUP DI KAWASAN KOTA MANADO Esti Santi Sigar, Gayatri Citraningtyas, Adithya Yudistira Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT Abstrak Minuman es sirup merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pendahuluan berupa uji warna untuk mengetahui golongan senyawa metabolit
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Penelitian yang dilakukan terdiri dari beberapa tahap, yaitu tahap uji pendahuluan berupa uji warna untuk mengetahui golongan senyawa metabolit sekunder
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif yang ditunjang studi pustaka. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium kimia Analis Kesehatan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Gambar 1 Ilustrasi hukum Lambert Beer (Sabrina 2012) Absorbsi sinar oleh larutan mengikuti hukum lambert Beer, yaitu:
PENDAHULUAN Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorbans suatu sampel yang dinyatakan sebagai fungsi panjang gelombang. Absorbsi radiasi oleh suatu sampel diukur pada berbagai
Lebih terperinci