PENGEMBANGAN DAN VALIDASI TES PILIHAN GANDA BERBASIS PENALARAN UNTUK MENGUKUR PENGUASAAN MATERI KESETIMBANGAN KIMIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN DAN VALIDASI TES PILIHAN GANDA BERBASIS PENALARAN UNTUK MENGUKUR PENGUASAAN MATERI KESETIMBANGAN KIMIA"

Transkripsi

1 MAKALAH PARALEL PARALEL A ISBN : PENGEMBANGAN DAN VALIDASI TES PILIHAN GANDA BERBASIS PENALARAN UNTUK MENGUKUR PENGUASAAN MATERI KESETIMBANGAN KIMIA Farhan Baehaki 1*, Nahadi 2, dan Harry Firman 2 1 Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia 2 Departemen Pendidikan Kimia, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. Setiabudhi No. 229, Bandung, Jawa Barat, Indonesia Magister School, Education University of Indonesia 2 Chemistry Education Department, Faculty of Mathematic and Sains, Education University of Indonesia Dr. Seriabudi Street No. 229, Bandung, West Java, Indonesia *Untuk korespondensi: farhanbaehaki71@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan butir soal pilihan ganda berbasis penalaran yang dapat digunakan untuk melengkapi cakupan jenjang kognitif tingkat tinggi (Taksonomi Bloom revisi) pada naskah soal Ujian Nasional, khususnya pada materi kesetimbangan kimia. Soal pilihan ganda berbasis penalaran merupakan salah satu tipe soal yang menuntut kemampuan berfikir tingkat tinggi karena memerlukan lebih dari satu pendekatan untuk dapat memberikan jawaban. Soal pilihan ganda yang dikembangkan didasarkan pada 8 kriteria bernalar dari Framework TIMSS Metode penelitian yang digunakan adalah pengembangan dan validasi yang terdiri dari 3 tahap, yaitu (1) kajian literatur dan pengembangan; (2) perbaikan; dan (3) uji validitas. Pada tahap kajian literatur dan pengembangan dilakukan kajian kurikulum 2013 dan indikator penalaran untuk memperoleh indikator pencapaian sebagai dasar dalam pengembangan butir soal. Pada tahap perbaikan dilakukan penilaian konten butir soal oleh 7 orang pakar dan penilaian keterbacaan soal oleh 6 orang siswa. Dan pada tahap uji validitas dilakukan ujicoba soal terhadap 127 siswa SMA kelas 11 jurusan IPA. Data yang diperoleh pada penelitian ini menunjukkan bahwa tes pilihan ganda berbasis penalaran secara keseluruhan memiliki validitas yang tinggi, baik dari aspek teoritis maupun empiris. Hasil analisis data juga menunjukkan bahwa tes ini memiliki reliabilitas yang sangat tinggi dengan nilai Alpha Cronbach 0,952. Selain itu, daya pembeda butir soal termasuk ke dalam kategori baik dan tingkat kesukarannya adalah sulit. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa secara umum tes pilihan ganda berbasis penalaran yang dikembangkan dapat digunakan untuk mengukur penguasaan materi dan kemampuan bernalar siswa. Kata kunci: Tes Pilihan Ganda, Penalaran, Pengembangan dan Validasi, Kesetimbangan Kimia ABSTRACT This research was conducted to develop multiple-choice test items-based reasoning can be used to complement the coverage of high-level cognitive levels (Bloom's Taxonomy revision) on the manuscript of the Ujian Nasional (UN), in particular on the subject of the 46

2 ISBN: SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA IX (SN-KPK IX) chemical equilibrium. Multiple-choice test items-based reasoning is one type of questions that require higher level thinking abilities because it requires more than one approach to be able to provide the answer. Multiple-choice test items are developed based on eight criterias of the reasoning from TIMSS Framework The method used is the development and validation consisted of three steps are (1) literature review and development; (2) repair; and (3) validity. At the step of the literature review and development, conducted a study on the Kurikulum 2013 and indicators of reasoning to derive indicators of achievement as a basis for development items. At the repair step, an assessment of the content items by 7 experts and legibility items by 10 students. At the step of the validity, trials conducted on items to 127 high school students in grade 11 science majors. The data showed that the multiple-choice test items-based reasoning as a whole have a high validity, both from theoretical and empirical aspects. The analysis of the data showed that reliability is also very high with a Cronbach Alpha value of Moreover, distinguishing items included in the category of the good and the difficulty level is difficult. Based on these results it can be concluded that in general the multiple-choice test items- based reasoning were developed can be used to measure mastery of the subject of chemical equilibrium and students' reasoning ability. Key words: Multiple-Choice Test, Reasoning, Development and Validation, Chemical Equilibrium PENDAHULUAN Ujian Nasional (UN) merupakan kegiatan pengukuran kompetensi tertentu yang dicapai peserta didik dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan yang dilaksanakan secara nasional [1]. Sebagai sarana penilaian skala nasional, sudah semestinya pengukuran di dalam UN dapat mencakup seluruh jenjang kognitif (C1 C6). Akan tetapi, faktanya soal-soal di dalam UN masih berada pada kategori Low-Order Cognitive Skills (LOCS), bahkan untuk kategori C5 (evaluasi) dan C6 (sintesis) tidak ada sama sekali [2,3]. Untuk menyempurnakan cakupan pengukuran jenjang kognitif pada UN, maka diperlukan soal-soal yang dapat mengukur kemampuan kognitif level tinggi, salah satunya adalah soal berbasis penalaran. Penalaran merupakan proses berfikir yang mencakup tiga jenjang teratas dalam Taksonomi Bloom, yaitu C4 (analisis), C5 (evaluasi), dan C6 (sintesis) [4]. Soal bernalar memiliki karakteristik yang berbeda karena membutuhkan lebih dari satu pendekatan untuk memberikan jawaban. Siswa dituntut untuk mampu mengevaluasi permasalahan secara teoritis berdasarkan data atau bukti. Dengan kemampuan bernalar, siswa dapat mengontrol variabel, hubungan sebab akibat, dan kemungkinan lain untuk mengeksplorasi pengetahuan dan memecahkan masalah [5,6] Soal-soal dengan karakteristik bernalar sudah dikembangkan oleh Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Cambridge International Examinations (CIE). Bahkan, TIMSS telah menyusun delapan indikator bernalar yang disajikan dalam Framework TIMSS 2015, yaitu 1) analisis (mengidentifikasi unsurunsur dari masalah ilmiah dan menggunakan informasi yang relevan, konsep, hubungan, dan pola data untuk menjawab pertanyaan dan memecahkan masalah); 2) sintesis (menjawab pertanyaan yang memerlukan pertimbangan dari sejumlah faktor yang berbeda atau konsep terkait); 3) merumuskan pertanyaan/hipotesis/prediksi (merumuskan

3 48 Baehaki, Pengembangan dan Validasi Tes... ISBN: pertanyaan yang dapat dijawab dengan melakukan penyelidikan dan memprediksikan hasil penyelidikan melalui informasi yang diberikan, merumuskan asumsi yang dapat diuji berdasarkan pemahaman konseptual dan pengetahuan dari pengalaman, pengamatan, atau hasil analisis informasi ilmiah, dan menggunakan bukti dan pemahaman konseptual untuk membuat prediksi tentang efek perubahan kondisi biologis atau fisik; 4) merancang penyelidikan (merancang percobaan tepat untuk menjawab pertanyaan ilmiah atau menguji hipotesis, dan menjelaskan atau mengenali karakteristik percobaan yang dirancang dengan baik dalam hal variabel yang diukur dan dikontrol dan hubungan sebab akibatnya); 5) evaluasi (mengevaluasi penjelasan alternatif, menimbang kelebihan dan kekurangan untuk membuat keputusan tentang proses dan bahan alternatif, dan mengevaluasi hasil penyelidikan sehubungan dengan kecukupan data untuk mendukung kesimpulan); 6) menarik kesimpulan (membuat kesimpulan yang valid atas dasar pengamatan, bukti, dan pemahaman konsep sains dan menarik kesimpulan yang tepat yang membahas pertanyaan atau hipotesis, dan menunjukkan pemahaman terhadap sebab dan akibatnya); 7) generalisasi (membuat kesimpulan umum dari hasil percobaan, menerapkan kesimpulan pada situasi yang baru); dan 8) justifikasi (menggunakan bukti dan pemahaman sains untuk mendukung penjelasan, solusi dari suatu masalah, dan kesimpulan dari suatu penyelidikan) [7]. Kesetimbangan kimia merupakan salah satu materi yang memiliki konsep yang cukup sulit dipahami karena melibatkan ranah abstrak [8]. Pembelajaran terhadap siswa lebih menekankan untuk menghafal tanpa memahami konsep yang benar. Padahal aplikasi dari konsep kesetimbangan kimia dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Penggalian pemahaman konsep lebih mendalam pada siswa dapat dilakukan dengan menggunakan instrumen penilaian yang sesuai, salah satunya soal berbasis penalaran. Pilihan ganda merupakan format tes yang banyak digunakan dalam proses penilaian, termasuk UN. Hal ini karena tes pilihan ganda memiliki tingkat objektivitas yang tinggi, memberikan kemudahan bagi siswa dalam memberikan jawaban, efektif dan efisien dalam proses penilaian, mudah dalam memberikan skor dengan rubrik yang sederhana, dapat disusun untuk mengukur kemampuan dari setiap jenjang kognitif, dan tersedia pengolahan data secara statistik yang lengkap [9,10,11,12,13]. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan tes pilihan ganda yang dapat menggali pemahaman materi kesetimbangan kimia secara mendalam dan mengukur keterampilan kognitif tingkat tinggi (C4 C5) sehingga dapat direkomendasikan untuk melengkapi cakupan penilaian kognitif UN. Berdasarkan tujuan tersebut, maka pertanyaan penelitian ini adalah 1) Bagaimanakah validitas butir soal pilihan ganda berbasis penalaran yang dikembangkan untuk mengukur penguasaan materi kesetimbangan kimia?; dan 2) Bagaimanakah karakteristik butir soal pilihan

4 ISBN: SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA IX (SN-KPK IX) ganda berbasis penalaran yang dikembangkan?. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Pengembangan dan Validasi (Development & Validation). Secara umum, ada tiga tahap yang dilakukan, yaitu 1) kajian literatur dan pengembangan (mengkaji kurikulum 2013, indikator penalaran Framework TIMSS 2015, Gambar 1. Butir soal pilhan ganda berbasis penalaran materi kesetimbangan kimia, dan mengembangkan butir soal pilihan ganda berbasis penalaran); 2) perbaikan (uji validitas konten dan keterbacaan soal); dan 3) uji validitas (uji coba lapangan) [14, 15]. HASIL DAN PEMBAHASAN Kajian literatur dan pengembangan. Setelah mengkaji indikator-indikator dalam kurikulum 2013 tentang materi kesetimbangan kimia dan kriteria bernalar pada Framework TIMSS 2015 diperoleh sebanyak 25 indikator pencapaian berbasis penalaran. Dari 25 indikator pencapaian tersebut, sebanyak 42 butir soal pilihan ganda berbasis penalaran berhasil dikembangkan. Salah satunya dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1 merupakan rancangan soal berbasis penalaran yang menuntut siswa untuk melakukan analisis masalah yang diberikan. Perbaikan. Dua hal yang dilakukan pada tahap ini adalah uji validasi isi dan uji keterbacaan butir soal. Uji validasi isi melibatkan tujuh orang pakar. Ketujuh pakar tersebut memberikan penilaian tentang kesesuaian konten soal dengan indikator dan konsep terkait. Selain itu, para pakar juga memberikan saran perbaikan pada butir soal yang dikembangkan. Hasil uji validasi isi tersebut selanjutnya dianalisis dengan menggunakan Content Validity Ratio (CVR)...

5 50 Baehaki, Pengembangan dan Validasi Tes... ISBN: Gambar 2 Grafik Hasil Analisis Content Validity Ratio (CVR) Pada Soal Berbasis Penalaran dari Lawshe. Nilai CVRkritis untuk koresponden sebanyak 7 orang dengan taraf signifikan 0,05 (one-tailed test) adalah 0,622 [16,17]. Data hasil analisis tersebut disajikan pada Gambar 2. Gambar 2 menunjukkan adanya tiga butir soal yang memiliki nilai CVR di bawah nilai CVRkritis yaitu soal nomor 2, 24, dan 37. Dengan demikian, tiga butir soal tersebut dapat dibuang karena tidak memenuhi kriteria valid pada aspek kesesuaian dengan indikator pencapaian dan konsep terkait. Sedangkan untuk 39 butir soal lainnya tetap dipertahankan dengan melakukan beberapa perbaikan berdasarkan masukan dari para pakar. Uji keterbacaan soal dilakukan terhadap 6 orang siswa. Hasil dari uji keterbacaan soal ini digunakan untuk melakukan perbaikan lebih lanjut pada butir soal tentang kejelasan kalimat dan istilah yang digunakan pada setiap butir soal. Uji validitas. Pada tahap ini, sebanyak 127 siswa SMA kelas 11 jurusan IPA diminta untuk mengerjakan soal berbasis penalaran yang telah dikembangakan. Data hasil uji coba dapat dilihat pada Gambar 3. Data pada Gambar 3 menunjukkan bahwa terdapat 22 butir soal yang memiliki nilai validitas >0,60 sehingga termasuk dalam kategori validitas tinggi dan 17 butir soal yang memiliki nilai validitas 0,40 0,60 sehingga masuk dalam kategori cukup [18]. Tinggi atau rendahnya nilai validitas tersebut menunjukkan kemampuan suatu soal dalam mengukur taraf penguasaan konsep kimia yang telah diajarkan [19]. Uji validitas konkuren dilakukan untuk memperoleh data yang lebih akurat tentang validitas butir soal yang dikembangkan. Analisis data dilakukan berdasarkan hasil ujicoba lapangan butir soal berbasis penalaran terhadap hasil ujicoba pada soal UN dan CIE. Hasil analisis disajikan pada Tabel.1.

6 ISBN: SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA IX (SN-KPK IX) Tinggi Cukup Gambar 3 Grafik Hasil Analisis Validitas Butir Soal Berdasarkan Hasil Ujicoba Lapangan Tabel 1 Hasil Analisis Korelasi Soal Berbasis Penalaran dengan Soal Cambridge International Examinations (CIE) dan Ujian Nasional (UN) Correlation With Data Standarized Test CIE UN Pearson Correlation N Data pada Tabel 1 menunjukkan bahwa nilai korelasi antara soal berbasis penalaran dengan soal CIE dan UN adalah 0,781 dan 0,716. Nilai korelasi pada rentang 0,71 0,90 termasuk dalam kategori kuat atau tinggi [20]. Semakin kuat korelasi maka tingkat validitas dari soal berbasis penalaran yang dikembangkan semakin tinggi validitasnya. Reliabilitas berhubungan dengan ketetapan hasil tes sehingga dapat dikatakan suatu tes memiliki reliabilitas yang tingga jika dapat memberikan informasi yang relatif sama pada subjek dan kondisi yang sama [9, 19]. Nilai reliabilitas dari soal yang dikembangkan diperoleh melalui data hasil uji coba. Tinggi atau rendahnya reliabilitas soal ditentukan oleh nilai Alpha Cronbach yang diperoleh. Berdasarkan hasil analisis pada 39 butir soal yang dikembangkan dengan jumlah responden sebanyak 127 siswa, diperoleh nilai Alpha Cronbach sebesar 0,952. Ketika nilai Alpha Cronbach semakin mendekati 1, maka soal tersebut juga memiliki reliabilitas yang semakin baik. Berdasarkan pengklasifikasian reliabilitas yang dilakukan oleh George and Mallery, nilai Alpha Cronbach >0,90 termasuk dalam kategori reliabilitas sangat tinggi [21], maka data tersebut menunjukkan bahwa soal berbasis penalaran yang dikembangkan memiliki reliabilitas yang sangat tinggi. Analisis daya pembeda dilakukan untuk dapat mengetahui kemampuan soal dalam membedakan level pemahaman siswa terhadap materi yang telah diajarkan [22, 23, 24]. Data hasil analisis daya

7 52 Baehaki, Pengembangan dan Validasi Tes... ISBN: pembeda disajikan pada Gambar 4. Gambar 4 menunjukkan bahwa terdapat 23 butir soal termasuk dalam kategori soal dengan daya pembeda yang sangat baik (indeks daya Sangat baik Baik Gambar 4 Grafik Hasil Analisis Daya Pembeda Butir Soal Berbasis Penalaran Se da ng Sul it Gambar 5 Grafik Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal Berbasis Penalaran pembeda berada pada rentang 0,71 1), sedangkan 16 butir soal lainnya termasuk dalam kategori soal dengan daya pembeda yang baik (indeks daya pembedanya berada pada rentang 0,41 0,70) [9]. Indeks kesukaran butir soal berhubungan dengan peluang dari siswa untuk menjawab soal dengan benar atau salah sehingga dapat menunjukkan tingkat kesulitan soal [22, 23]. Data hasil analisis tingkat kesukaran soal disajikan pada Gambar 5. Analisis tingkat kesukaran dilakukan untuk melihat mudah atau tidaknya soal berbasis penalaran yang telah

8 ISBN: SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA IX (SN-KPK IX) 53 dikembangkan. Hasil analisis data menunjukkan bahwa dari 39 butir soal yang dikembangkan, terdapat 9 butir soal (23%) yang memiliki tingkat kesulitan yang sukar (indeks kesukaran 0,1 0,3) dan 30 butir soal (77%) memiliki tingkat kesulitan yang sedang (indeks kesukaran 0,31 0,7) [9]. Tentu saja hasil ini diluar ekspektasi karena seharusnya soal-soal berbasis penalaran ini lebih cenderung memiliki karakteristik sukar karena melibatkan lebih dari satu pendekatan untuk memberikan jawaban. Analisis lebih lanjut perlu dilakukan pada data tingkat kesukaran soal yang dikembangkan sehingga dapat diperoleh penjelasan dari ketidaksesuaian tersebut. Analisis pertama dimulai dengan melihat nilai rata-rata yang peroleh oleh siswa saat ujicoba. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa untuk soal berbasis penalaran adalah 4,11. Nilai rata-rata ini terbilang rendah untuk soal-soal yang sebagian besar masuk ke dalam kriteria tingkat kesulitan yang sedang. Sehingga perlu dianalisis kembali indeks kesukaran dari tiap butir soal. Analisis indeks kesukaran ini dilakukan untuk melihat kecenderungan kriteria tingkat kesukaran soal. Analisis difokuskan pada indeks kesukaran antara 0,30 0,40 karena pada rentang angka tersebut karakteristik soal dapat dikatakan lebih cenderung dengan karakteristik sukar. Hasil analisis nilai tingkat kesukaran tersebut menunjukkan bahwa sebagian soal (15 butir soal) dari 30 butir soal yang termasuk ke dalam kriteria sedang memiliki nilai tingkat kesukaran 0,40. Sehingga kriteria dari 15 butir soal tersebut lebih cenderung mendekati kriteria sukar. Dari hasil analisis ini dapat dikatakan bahwa nilai rata-rata siswa yang rendah disebabkan karena pada dasarnya soal-soal kesetimbangan kimia berbasis penalaran yang dikembangkan sebagian besar memiliki tingkat kesukaran yang cenderung sukar atau sulit. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat dikatakan bahwa secara keseluruhan soal pilihan ganda berbasis penalaran pada materi kesetimbangan kimia yang dikembangkan memiliki validitas yang tinggi. Selain itu, soal tersebut juga memiliki tingkat reliabilitas tinggi dengan daya pembeda yang baik dan tingkat kesulitan yang cenderung sukar. Secara umum, soal pilihan ganda berbasis penalaran yang dikembangkan dapat digunakan untuk mengukur pemahaman materi kesetimbangan kimia secara lebih mendalam. UCAPAN TERIMA KASIH Saya ucapkan terima kasih kepada Dr. Nahadi, M.Pd., M.Si. dan Dr. Harry Firman, M.Pd. di Departemen Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia selaku pembimbing, serta semua pihak yang telah membantu baik yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam proses menyelesaikan penelitian. DAFTAR RUJUKAN [1] Kemdikbud, Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2013 Tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik Dari Satuan Pendidikan dan Penyelenggaraan Ujian

9 54 Baehaki, Pengembangan dan Validasi Tes... ISBN: Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan Dan Ujian Nasional. Kemdikbud, Jakarta, [2] Sunggarani, T., Nursa adah, E., & Yunita, 2013, J. Pijar MIPA, [3] Satrisman, A., Analisis Soal Ujian Nasional Kimia SMA Tahun 2013 Berdasarkan Taksonomi Bloom Dua Dimensi (Skripsi), Universitas Pendidikan Indonesia, [4] Brookhart, S. M., How To Assess Higher-Order Thinking Skills In Your Classroom. Alexandria, Virginia, 2010, p. 5. [5] Bhat, M. A., 2014, International Journal of Education Studies, 1, 2, [6] Cracolice, M. S., & Busby, B. D., 2015, J. Chem. Educ., 92, 11, [7] Jones, L. R., Wheeler, G., & Centurino, V. S., CHAPTER 2 TIMSS 2015 Science Framework. Boston: TIMSS & PIRLS International Study Center, [8] Karpudewan, M., et al., 2015, International Journal of Environmental and Science Education, 10, 6, [9] Arikunto, S., Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). PT. Bumi Aksara, Jakarta, [10] Cetin-Dindar, A. and Geban, O., 2011, Procedia Social and Behavioral Sciences, 15, [11] Liu, O., Lee, H. S., and Linn, M. C., 2011, Journal Of Research In Science Teaching, 48, 9, [12] Mullen, K. and Schultz, M., 2012, International Journal of Innovation in Science and Mathematics Education, 20, 3, [15] Sahin, M., Caliskan, S., and Dilek, U., 2015, International Journal of Environmental & Science Education, 10, 2, [16] Senocak, E., et al., 2013, Educational Science: Theory and Practice, 13, 4, [17] Wilson, F. R., Pan, W., and Schumsky, D. A., 2012, Measurement and Evaluation in Counseling and Development, 45, 3, [18] Guilford, J. P, Fundamental Statistics in Psychology and Education. Mc Graw- Hill Book Co. Inc., New York, 1956, p [19] Firman, H., Penilaian Hasil Belajar Dalam Pengajaran Kimia. PMIPA UPI, Bandung, [20] Sarwono, J. Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif. Graha Ilmu, Yogyakarta, 2006, [21] Gliem, J. A. & Gliem, R. R., 2003, Calculating, Interpreting, and Reporting Cronbach s Alpha Reliability Coefficient for Likert-Type Scales. Midwest Research to Practice Conference in Adult, Continuing, and Community Education, Ohio State University, Columbus, [22] Kulkarni, V., & Tambade, P., 2013, European Journal Of Physics Education, 4, 2, [23] Adeleke, A. A., & Joshua, E. O., 2015, Journal of Education and Practice, 6, 7, [24] Abed, E. R., Al-absi, M. M., & Abdelqader, Y., 2016, International Education Studies, 9, 1, [13] Towns, M. H., 2014, J. Chem. Educ., 91, 9, [14] Aydin, U. and Ubuz, B., 2014, International Journal of Science and Mathematics Education, 13, 6, 1279

10 ISBN: SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA IX (SN-KPK IX) 55 TANYA JAWAB PEMAKALAH : Farhan Baehaki PENANYA : Murwani Dewi PERTANYAAN : Bukankah jika soal pilihan JAWABAN ganda akan ada kemungkinan bagi siswa untuk menerka jawaban bagaimana mengantisipasi kecurangannya juga? Bagaimana cara pengambilan sampel untuk mengontrol supaya bisa terukur sesuai yang diinginkan? Apakah bisa diaplikasikan ke SMK? : Dikondisikan agar tidak terjadi kecurangan dengan mengatur posisi tepat duduk dan sebagainya. Mengkondisikan pengambilan data dimana siswa tidak boleh tau jika mereka sedang mengerjakan soal untuk penelitian sehingga akan diperoleh data yang cenderung akurat karena validitas soal dipengaruhi ketetapan butir soal untuk mengukur penguasaan materi siswa yang rendah dan tinggi. Bisa diaplikasikan untuk siswa SMK namun harus tetap ada penyesuaian materi karena materi untuk SMA dan SMK gak berbeda pula dalam kedalaman materinya.

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR LAMPIRAN... vii

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR LAMPIRAN... vii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR LAMPIRAN... vii BAB I 1 PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Identifikasi Masalah Penelitian... 6 1.3

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan untuk mengembangkan instrumen penilaian otentik yang valid dan reliabel dalam menilai pengetahuan dan keterampilan praktikum siswa SMK. Setelah itu,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Development and Validation (Pengembangan dan validasi) terdiri dari empat tahap (Adams dan Wieman,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Berikut ini diuraikan beberapa definisi operasional dari istilah yang terkait dalam permasalahan penelitian ini, di antaranya: 1. Pengembangan tes tertulis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pengembangan dan validasi (Development and Validation Method). Metode pengembangan dan validasi digunakan untuk menilai

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN GENERALISASI MATEMATIS SISWA DI KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

ANALISIS KEMAMPUAN GENERALISASI MATEMATIS SISWA DI KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA P ANALISIS KEMAMPUAN GENERALISASI MATEMATIS SISWA DI KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Paskalina Aprilita, Ade Mirza, Asep Nursangaji Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan, Pontianak Email :

Lebih terperinci

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. Vol 02 No 01 Tahun 2013, 20-25

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. Vol 02 No 01 Tahun 2013, 20-25 Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. Vol 02 No 01 Tahun 2013, 20-25 ANALISIS PERBANDINGAN LEVEL KOGNITIF DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DALAM STANDAR ISI (SI), SOAL UJIAN NASIONAL (UN), SOAL (TRENDS IN INTERNATIONAL

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode pengembangan dan validasi. Metode pengembangan dan validasi

Lebih terperinci

Profesionalisme Guru/ Dosen Sains PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

Profesionalisme Guru/ Dosen Sains PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Pengembangan Model dan Perangkat Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Magister Pendidikan Sains dan Doktor Pendidikan IPA FKIP UNS Surakarta,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan untuk mengembangkan instrumen penilaian kinerja yang valid dan reliabel dalam menilai kinerja siswa pada praktikum identifikasi keberadaan unsur

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PENILAIAN KETERAMPILAN PROSES SAINS BERBASIS KELAS PADA PEMBELAJARAN KIMIA

PENGEMBANGAN PENILAIAN KETERAMPILAN PROSES SAINS BERBASIS KELAS PADA PEMBELAJARAN KIMIA PENGEMBANGAN PENILAIAN KETERAMPILAN PROSES SAINS BERBASIS KELAS PADA PEMBELAJARAN KIMIA Nahadi 1, Wiwi Siswaningsih 2, dan Entin Watiningsih 3 1, 2 Dosen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA, Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

Ferina Widya Wiyanti et al., : Pengembangan Tes Matematika Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi...

Ferina Widya Wiyanti et al., : Pengembangan Tes Matematika Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi... 1 Pengembangan Tes Matematika Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi pada Siswa SMP (Development of Mathematics Test of Higher Order Thinking Skill for Junior High School Students) Ferina Widya Wiyanti, Hobri,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi penjabaran rinci mengenai metode penelitian pengembangan instrumen penilaian otentik untuk mengukur keterampilan proses sains pada pembelajaran reaksi eksoterm

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi pada penelitian ini yaitu sekolah SMA Negeri 1 Bandung yang berlokasi di Jl. Ir Juanda no 93. Subjek dari penelitian ini

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran konsep diri pada siswa kelas XII yang mengambil jurusan IPA dan IPS di SMA X Bandung beserta dimensi-dimensi konsep diri serta kaitannya dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Negeri 23 Bandung. Dalam penelitian ini jumlah seluruh responden yang mengerjakan soal adalah 40 orang siswa di kelas

Lebih terperinci

HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK

HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMAKASIH... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PEMBELAJARAN PADA MATERI GERAK MELINGKAR BERATURAN BERBASIS MEDIA AUDIO VISUAL DI MAN YOGYAKARTA I

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PEMBELAJARAN PADA MATERI GERAK MELINGKAR BERATURAN BERBASIS MEDIA AUDIO VISUAL DI MAN YOGYAKARTA I Pengembangan Instrumen Asesmen. (R.M Mirwan Sabiq) 425 PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PEMBELAJARAN PADA MATERI GERAK MELINGKAR BERATURAN BERBASIS MEDIA AUDIO VISUAL DI MAN YOGYAKARTA I THE DEVELOPMENT

Lebih terperinci

Identifikasi Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan dengan Menggunakan Tes Diagnostik Three-Tier Multiple Choice

Identifikasi Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan dengan Menggunakan Tes Diagnostik Three-Tier Multiple Choice JURNAL EDUKASI KIMIA e-issn: 2548-7825 p-issn: 2548-4303 Identifikasi Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan dengan Menggunakan Tes Diagnostik Three-Tier Multiple Choice Zulfadli

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SOAL TES PENALARAN TINGGI BERBASIS KOMPUTER PADA POKOK BAHASAN LIMIT FUNGSI DI SMA

PENGEMBANGAN SOAL TES PENALARAN TINGGI BERBASIS KOMPUTER PADA POKOK BAHASAN LIMIT FUNGSI DI SMA PENGEMBANGAN SOAL TES PENALARAN TINGGI BERBASIS KOMPUTER PADA POKOK BAHASAN LIMIT FUNGSI DI SMA Baiduri Ridwan 1*, I Nyoman Arcana Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang berjudul Instrumen Penilaian Sikap Ilmiah Siswa berbasis Peer Assessment pada Praktikum Kesetimbangan Kimia menggunakan metode pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan untuk mengembangkan instrumen penilaian otentik yang valid dan reliabel dalam pengetahuan dan keterampilan praktikum siswa SMK. Setelah itu, instrumen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. QUAL results. quan results

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. QUAL results. quan results BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah exploratory design. Desain ini diawali dengan data kualitatif, meneliti fenomena, dan kemudian menjadi dasar fase

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek/Obyek Penelitian Penelitian ini difokuskan pada kualitas validitas isi dan validitas konstruk pada alat ukur penilaian literasi sains yang dikembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Salah satu tujuan dari penelitian adalah mengembangkan produk berupa bahan ajar IPA SMP tema Bencana Gempa Bumi dan Erupsi Gunung Api. Penelitian ini merupakan

Lebih terperinci

MODEL SOAL UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN MATEMATIKA SMP DITINJAU DARI KRITERIA NATIONAL ASSESSMENT OF EDUCATIONAL PROGRESS

MODEL SOAL UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN MATEMATIKA SMP DITINJAU DARI KRITERIA NATIONAL ASSESSMENT OF EDUCATIONAL PROGRESS 19 MODEL SOAL UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN MATEMATIKA SMP DITINJAU DARI KRITERIA NATIONAL ASSESSMENT OF EDUCATIONAL PROGRESS Bettri Yustinaningrum Program Studi Tadris Matematika, STAIN Gajah Putih Takengon

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan mata pelajaran yang menjadi perhatian dalam dunia pendidikan. Perhatian ini dikarenakan matematika adalah salah satu mata pelajaran yang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini berjudul hubungan learning approach dan prestasi belajar pada mahasiswa fakultas ekonomi akuntansi yang berasal dari jurusan IPA dalam menghadapi mata kuliah pengantar akuntansi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK DENGAN MENGGUNAKAN PHP-MySQL PADA MATERI POKOK LAJU REAKSI UNTUK SMA KELAS XI

PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK DENGAN MENGGUNAKAN PHP-MySQL PADA MATERI POKOK LAJU REAKSI UNTUK SMA KELAS XI PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK DENGAN MENGGUNAKAN PHP-MySQL PADA MATERI POKOK LAJU REAKSI UNTUK SMA KELAS XI THE DEVELOPMENT OF DIAGNOSTIC TEST USED PHP-MySQL IN SUBJECT REACTION RATE FOR SENIOR HIGH SCHOOL

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI Analisis Butir Soal (Arina Bahro Shabrina) 1 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI AN ANALYSIS OF THE FINAL EXAMINATION ITEMS OF INTRODUCTION TO ACCOUNTING AT

Lebih terperinci

THE QUALITY OF TRYOUTS ITEM ANALYSIS FOR EVERY SENIOR HIGH SCHOOL CLASS XII IN PEKANBARU BY USING ITEM ANALYSIS PROGRAM

THE QUALITY OF TRYOUTS ITEM ANALYSIS FOR EVERY SENIOR HIGH SCHOOL CLASS XII IN PEKANBARU BY USING ITEM ANALYSIS PROGRAM 1 THE QUALITY OF TRYOUTS ITEM ANALYSIS FOR EVERY SENIOR HIGH SCHOOL CLASS XII IN PEKANBARU BY USING ITEM ANALYSIS PROGRAM Jenlifita Marla Putri 1, Muhammad Nasir 2, Azhar 3 Email:jenlifitamarlap.utie@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di salah satu SMA negeri di kabupaten Bandung Barat. Subjek penelitian berupa soal-soal piktorial sebagai alat ukur dimensi

Lebih terperinci

2015 PENGEMBANGAN DAN VALIDASI VIRTUAL TEST UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA

2015 PENGEMBANGAN DAN VALIDASI VIRTUAL TEST UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kualitas pembelajaran ditentukan salah satunya oleh kualitas penilaian yang dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran. Kegiatan penilaian dapat membantu guru memahami

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di salah satu SMA Swasta di Kota Bandung, yaitu di SMA Laboratorium Percontohan UPI Bandung. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Development and Validation atau metode pengembangan dan validasi. Metode penelitian pengembangan

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH BIOLOGI UMUM DI UNIVERSITAS PAPUA

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH BIOLOGI UMUM DI UNIVERSITAS PAPUA Prosiding Seminar Nasional Volume 02, Nomor 1 ISSN 2443-1109 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH BIOLOGI UMUM DI UNIVERSITAS PAPUA Insar Damopolii 1 Universitas Papua 1 i.damopoli@unipa.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keterampilan proses sains adalah keterampilan yang diperlukan untuk memperoleh, mengembangkan, dan menerapkan konsep-konsep, prinsip-prinsip, hukum-hukum,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BUTIR SOAL TES UNTUK MENGUKUR KETERCAPAIAN SCIENCE PROCESS SKILL PESERTA DIDIK SMP KELAS VII POKOK BAHASAN KALOR DAN PERPINDAHANNYA

PENGEMBANGAN BUTIR SOAL TES UNTUK MENGUKUR KETERCAPAIAN SCIENCE PROCESS SKILL PESERTA DIDIK SMP KELAS VII POKOK BAHASAN KALOR DAN PERPINDAHANNYA Pengembangan Butir Soal... (Indah Annisa Diena) 1 PENGEMBANGAN BUTIR SOAL TES UNTUK MENGUKUR KETERCAPAIAN SCIENCE PROCESS SKILL PESERTA DIDIK SMP KELAS VII POKOK BAHASAN KALOR DAN PERPINDAHANNYA DEVELOPMENT

Lebih terperinci

PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN FORMATIF FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GENAP KURIKULUM 2013

PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN FORMATIF FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GENAP KURIKULUM 2013 PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN FORMATIF FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GENAP KURIKULUM 2013 Skripsi Oleh: Istiqomah Nur Hidayah K 2310053 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Lebih terperinci

Education and Human Development Journal, Vol. 02. No. 01, April 2017

Education and Human Development Journal, Vol. 02. No. 01, April 2017 19 PENGEMBANGAN PERANGKAT PENILAIAN LITERASI SAINS BERORIENTASI PROGRAMME FOR INTERNATIONAL STUDENT ASSESSMENT (PISA) Ifa Seftia Rakhma Widiyanti, Anggun Winata, Sri Cacik Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Lebih terperinci

Abstrak. Pendahuluan. Anas et al., Analisis Deskriptif Soal Ujian Nasional Matematika...

Abstrak. Pendahuluan. Anas et al., Analisis Deskriptif Soal Ujian Nasional Matematika... 1 ANalisis Deskriptif Soal Ujian Nasional Matematika Tingkat Sekolah Menengah Pertama Tahun Ajaran 2012/2013 dan 2013/2014 Berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi (Descriptive Analysis of Mathematics National

Lebih terperinci

Abstrak. i Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. i Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini berjudul Studi Deskriptif Mengenai School Engagement Pada Siswa SMP Kristen Di Bandung. Tujuannya adalah mengetahui gambaran School Engagement pada siswa SMP Kristen di Bandung.

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031 ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) BERMUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI JAMUR UNTUK SISWA SMA KELAS X MIA OLEH: FITRIA DWITA A1C411031 FAKULTAS

Lebih terperinci

ANALISIS DESKRIPTIF SOAL MATEMATIKA PADA SELEKSI PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU SMA/SMK TAHUN AJARAN 2012/2013 DAN 2013/2014 KABUPATEN JEMBER

ANALISIS DESKRIPTIF SOAL MATEMATIKA PADA SELEKSI PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU SMA/SMK TAHUN AJARAN 2012/2013 DAN 2013/2014 KABUPATEN JEMBER ANALISIS DESKRIPTIF SOAL MATEMATIKA PADA SELEKSI PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU SMA/SMK TAHUN AJARAN 2012/2013 DAN 2013/2014 KABUPATEN JEMBER Devira Ayu Nurandari 34, Toto Bara Setiawan 35, Arika Indah

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN TES KETERAMPILAN PROSES SISWA SMA KELAS XI POKOK BAHASAN TITRASI ASAM BASA

PENGEMBANGAN TES KETERAMPILAN PROSES SISWA SMA KELAS XI POKOK BAHASAN TITRASI ASAM BASA PENGEMBANGAN TES KETERAMPILAN PROSES SISWA SMA KELAS XI POKOK BAHASAN TITRASI ASAM BASA Resa Repita Agustin, Wiwi Siswaningsih, dan Gebi Dwiyanti Jurusan Pendidikan Kimia, FPMIPA Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dikemukakan mengenai metode penelitian yang digunakan meliputi lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen,

Lebih terperinci

Analisis Tingkat kognitif Soal Pilihan Ganda pada Buku Teks Ekonomi untuk Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Jember

Analisis Tingkat kognitif Soal Pilihan Ganda pada Buku Teks Ekonomi untuk Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Jember Analisis Tingkat kognitif Soal Pilihan Ganda pada Buku Teks Ekonomi untuk Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Jember Leni Purwanti, Sukidin Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 15 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Arikunto (2006), penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan

Lebih terperinci

ANALISIS MATERI AJAR IPA KIMIA SMP/MTs BERDASARKAN KURIKULUM 2013

ANALISIS MATERI AJAR IPA KIMIA SMP/MTs BERDASARKAN KURIKULUM 2013 1 ANALISIS MATERI AJAR IPA KIMIA SMP/MTs BERDASARKAN KURIKULUM 2013 Pepi Dayanti, Betty Holiwarni, Sri Haryati Pepidayanti93@gmail.com, Holi_warni@yahoo.com, Srifkipunri@yahoo.co.id No Hp. 082387835887

Lebih terperinci

Kata Kunci: mobile learning berbasis android, hasil belajar ranah kognitif, minat belajar

Kata Kunci: mobile learning berbasis android, hasil belajar ranah kognitif, minat belajar Pengembangan Mobile Learning Berbasis. (Tutut Sari Handayani) 384 PENGEMBANGAN MOBILE LEARNING BERBASIS ANDROID SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATERI FLUIDA STATIS UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian yang memiliki aspek kualitatif dan kuantitatif adalah analisis konten.

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI METODE DEMONSTRASI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI METODE DEMONSTRASI PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI METODE DEMONSTRASI 1 Ota Mulyono, 2 Yakobus Bustami, dan 3 Hendrikus Julung 123 Program studi Pendidikan Biologi, STKIP

Lebih terperinci

Abstrak. ii Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. ii Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui gambaran mengenai derajat Student Engagement pada mahasiswa Fakultas Psikologi di Universitas X Bandung. Pemilihan sampel menggunakan teknik stratified

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian Research & Development (R&D). Menurut Gall, Gall, & Borg (2003, hlm. 569) Research & Development adalah metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 5 Karawang tahun ajaran 2014-2015. Lokasi penelitian dipilih berdasarkan

Lebih terperinci

Ernita Vika Aulia dan Ismono Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya

Ernita Vika Aulia dan Ismono Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERORIENTASI INKUIRI UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA PADA MATERI IKATAN KIMIA KELAS X SMA WIDYA DARMA SURABAYA THE DEVELOPMENT OF STUDENT

Lebih terperinci

Nancy et al., Analisis Tingkat Kognitif Uji Kompetensi pada Buku Sekolah Elektronik (BSE)...

Nancy et al., Analisis Tingkat Kognitif Uji Kompetensi pada Buku Sekolah Elektronik (BSE)... Nancy et al., Analisis Tingkat Kognitif pada Buku Sekolah Elektronik (BSE)... 1 Analisis Tingkat Kognitif pada Buku Sekolah Elektronik (BSE) Matematika SMP/MTs Kelas VII Kurikulum 2013 Berdasarkan Taksonomi

Lebih terperinci

ANALYSIS OF HIGHER ORDER THINKING SKILLS (HOTS) STUDENT IN PROBLEM SOLVING OF PHYSICS SCIENCE NATIONAL EXAMINATON

ANALYSIS OF HIGHER ORDER THINKING SKILLS (HOTS) STUDENT IN PROBLEM SOLVING OF PHYSICS SCIENCE NATIONAL EXAMINATON 1 ANALYSIS OF HIGHER ORDER THINKING SKILLS (HOTS) STUDENT IN PROBLEM SOLVING OF PHYSICS SCIENCE NATIONAL EXAMINATON Uulia Iffa, Fakhruddin, Yennita Email: uulia.iffa@gmail.com, HP: 085228848626, faruqfisika@yahoo.com,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS MATERI FLUIDA STATIS KELAS X SMA/MA

PENGEMBANGAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS MATERI FLUIDA STATIS KELAS X SMA/MA PENGEMBANGAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS MATERI FLUIDA STATIS KELAS X SMA/MA Adelia Alfama Zamista 1*), Ida Kaniawati 2 1 Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia, Jalan Dr. Setiabudhi, Bandung, 40154

Lebih terperinci

Pengembangan Instrumen Pengukuran Kompleksitas Soal Kontekstual Matematika

Pengembangan Instrumen Pengukuran Kompleksitas Soal Kontekstual Matematika Phenomenon, 2017, Vol. 07 (No. 2), pp. 99-109 JURNAL PHENOMENON http://phenomenon@walisongo.ac.id Pengembangan Instrumen Pengukuran Kompleksitas Soal Kontekstual Matematika Chatarina Citra Susilowati 1,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN KELAS XI SMA.

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN KELAS XI SMA. 1 PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN KELAS XI SMA. Abdurrahman 1) Gardjito 2) Retni S. Budiarti 2) Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

ANALISIS SOAL PILIHAN GANDA BUATAN GURU KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK

ANALISIS SOAL PILIHAN GANDA BUATAN GURU KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 39, NO. 1, FEBRUARI 2016: 21-32 ANALISIS SOAL PILIHAN GANDA BUATAN GURU KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK Lailatul Maghviroh Sutrisno Abstrak: Tujuan penelitian

Lebih terperinci

J. Ind. Soc. Integ. Chem., 2014, Volume 6, Nomor 2

J. Ind. Soc. Integ. Chem., 2014, Volume 6, Nomor 2 PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) NON EKSPERIMEN UNTUK MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI IPA SMA N 8 MUARO JAMBI Syamsurizal *, Epinur * dan Devi Marzelina * * Program Studi Pendidikan Kimia,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SOAL TES POTENSI AKADEMIK NUMERIK PENERIMAAN SISWA BARU SMP BERBANTUAN MEDIA BERBASIS WIRELESS APPLICATION PROTOCOL JAVA 2 MICRO EDITION

PENGEMBANGAN SOAL TES POTENSI AKADEMIK NUMERIK PENERIMAAN SISWA BARU SMP BERBANTUAN MEDIA BERBASIS WIRELESS APPLICATION PROTOCOL JAVA 2 MICRO EDITION PENGEMANGAN SOAL TES POTENSI AKADEMIK NUMERIK PENERIMAAN SISWA ARU SMP ERANTUAN MEDIA ERASIS WIRELESS APPLICATION PROTOCOL JAVA 2 MICRO EDITION (J2ME) Indra Riswanto 26 Abstract : Tes Potensi Akademik

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS DENGAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH GENETIKA

HUBUNGAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS DENGAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH GENETIKA HUBUNGAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS DENGAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH GENETIKA Dewi Murni 1) 1 Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di tiga SMA Negeri dan satu SMA Swasta di Kota Bandung. Subjek pada penelitian ini adalah instrumen tes diagnostik yang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK MATERI STRUKTUR ATOM, BENTUK MOLEKUL, DAN GAYA ANTAR MOLEKUL

PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK MATERI STRUKTUR ATOM, BENTUK MOLEKUL, DAN GAYA ANTAR MOLEKUL PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK MATERI STRUKTUR ATOM, BENTUK MOLEKUL, DAN GAYA ANTAR MOLEKUL THE DEVELOPMENT OF DIAGNOSTIC TEST ON ATOMIC STRUCTURE, MOLECULAR SHAPES, AND INTERMOLECULAR FORCES Qonitatillah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini ingin mengkaji seberapa kuat hubungan serta seberapa besar kontribusi konsep dasar kimia, keterampilan proses sains dan penalaran

Lebih terperinci

Kata kunci : Multi representasi, kemampuan kognitif, kemampuan pemecahan masalah

Kata kunci : Multi representasi, kemampuan kognitif, kemampuan pemecahan masalah Proseding Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya Sabtu, 19 November 2016 Bale Sawala Kampus Universitas Padjadjaran, Jatinangor PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MULTI REPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF

Lebih terperinci

ABSTRAK. (Kata kunci : College adjustment ) Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. (Kata kunci : College adjustment ) Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran kemampuan college adjustment. Rancangan penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan menggunakan teknik survei. Sampel dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 4 Bandung, di SMA Pasundan 2 Bandung, dan di SMA Negeri 3 Subang. Subjek penelitian dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di salah satu SMA swasta di Bandung. Pemilihan lokasi ini dilakukan berdasarkan kesesuaian antara kurikulum

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN TES PILIHAN GANDA PADA MATA PELAJARAN TEKSTIL DIKELAS X BUSANA BUTIK SMK NEGERI 6 SURABAYA

PENGEMBANGAN TES PILIHAN GANDA PADA MATA PELAJARAN TEKSTIL DIKELAS X BUSANA BUTIK SMK NEGERI 6 SURABAYA PENGEMBANGAN TES PILIHAN GANDA PADA MATA PELAJARAN TEKSTIL DIKELAS X BUSANA BUTIK SMK NEGERI 6 SURABAYA Herlina Pratiwi Mahasiswa S1 Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya herlinaphien@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Study (TIMSS) merupakan penilaian internasional terkait

BAB I PENDAHULUAN. Study (TIMSS) merupakan penilaian internasional terkait BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) merupakan penilaian internasional terkait pengetahuan matematika dan sains untuk peserta didik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Penelitian ini dilakukan untuk menunjukkan desain pembelajaran yang dikembangkan,

Lebih terperinci

ANALISIS INSTRUMEN TES FISIKA ULANGAN AKHIR SEMESTER KELAS XI SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 PURWOKERTO

ANALISIS INSTRUMEN TES FISIKA ULANGAN AKHIR SEMESTER KELAS XI SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 PURWOKERTO ANALISIS INSTRUMEN TES FISIKA ULANGAN AKHIR SEMESTER KELAS XI SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 PURWOKERTO Skripsi Oleh : Shinta Melani Permatasari K2308053 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Fashion and Fashion Education Journal

Fashion and Fashion Education Journal FFEJ 3 (1) (2014) Fashion and Fashion Education Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ffe EFEKTIFITAS MEDIA VIDEO DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PEMBUATAN SMOCK JEPANG SISWA SMK NEGERI 03

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN RUBRIK BERPIKIR KREATIF SISWA MENENGAH ATAS DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA

PENGEMBANGAN RUBRIK BERPIKIR KREATIF SISWA MENENGAH ATAS DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA Fitriani & Yarmayani p-issn: 2086-4280; e-issn: 2527-8827 PENGEMBANGAN RUBRIK BERPIKIR KREATIF SISWA MENENGAH ATAS DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA DEVELOPMENT OF RUBRIC CREATIVITY THINKING SKILL

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DAN ANALISIS SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS KIMIA SMA KELAS X BERDASARKAN CLASSICAL TEST THEORY DAN ITEM RESPONSE THEORY

PENGEMBANGAN DAN ANALISIS SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS KIMIA SMA KELAS X BERDASARKAN CLASSICAL TEST THEORY DAN ITEM RESPONSE THEORY PENGEMBANGAN DAN ANALISIS SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS KIMIA SMA KELAS X BERDASARKAN CLASSICAL TEST THEORY DAN ITEM RESPONSE THEORY Nahadi, Wiwi Siswaningsih, dan Ana Rofiati Jurusan Pendidikan Kimia, FPMIPA

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES LITERASI SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS XI MIA SMA/MA

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES LITERASI SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS XI MIA SMA/MA PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES LITERASI SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS XI MIA SMA/MA Sunarno Prayogo* dan Hadi Suwono Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang Jl. Semarang No. 5 Malang 65145 *Email:

Lebih terperinci

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai Stages of Faith pada Hijabers Community di Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik pengambilan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian di salah satu SMAN di kota Bandung pada siswa kelas XII. Subjek penelitian pada tahap uji coba I berjumlah 12 orang. Subjek

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) FISIKA UNTUK MELATIH KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI (HIGH ORDER THINKING SKILL) SISWA SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) FISIKA UNTUK MELATIH KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI (HIGH ORDER THINKING SKILL) SISWA SMA ISSN: 2338-1027 Jurnal Wahana Pendidikan Fisika (2017) Vol.2 No.1 36-42 Februari 2017 PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) FISIKA UNTUK MELATIH KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI (HIGH ORDER THINKING SKILL)

Lebih terperinci

Pendahuluan. Tito et al., Pengembangan Paket Soal Model PISA Konten Space and Shape...

Pendahuluan. Tito et al., Pengembangan Paket Soal Model PISA Konten Space and Shape... 7 Pengembangan Paket Soal Model PISA Konten Space and Shape untuk Mengetahui Level Literasi Matematika Siswa SMP (The Development of Package Model of PISA Content Space and Shape in Purpose to Know the

Lebih terperinci

Siti Sofiyah et al.,: Pengembangan Paket Tes Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi...

Siti Sofiyah et al.,: Pengembangan Paket Tes Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi... 1 Pengembangan Paket Tes Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Matematika Berdasarkan Revisi Taksonomi Bloom Pada Siswa Kelas V SD (The Development Test Package of Higher Order Thinking Skill of Mathematics

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam penafsiran beberapa istilah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam penafsiran beberapa istilah yang BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan dalam penafsiran beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu penjelasan beberapa istilah tersebut agar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Pada penelitian ini, peneliti tidak memberikan perlakuan

Lebih terperinci

Alumni Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Mataram 2

Alumni Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Mataram 2 ISSN 1907-1744 ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS XI IPA SMAN 3 MATARAM MENGGUNAKAN ONE TIER DAN TWO TIER TEST MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN Nabilah 1, Yayuk Andayani 2, Dwi Laksmiwati

Lebih terperinci

ANALISIS KEBUTUHAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS TAKSONOMI THE STRUCTURE OF OBSERVED LEARNING OUTCOME PADA MATERI KONSEP LARUTAN PENYANGGA

ANALISIS KEBUTUHAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS TAKSONOMI THE STRUCTURE OF OBSERVED LEARNING OUTCOME PADA MATERI KONSEP LARUTAN PENYANGGA SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Strategi Pengembangan Pembelajaran dan Penelitian Sains untuk Mengasah Keterampilan Abad 21 (Creativity and Universitas Sebelas Maret Surakarta, 26 Oktober 2017 ANALISIS

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN:

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN: Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN: 978-602-60401-3-8 UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA KONSEP JARINGAN TUMBUHAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING Nafisah Hanim Program

Lebih terperinci

ANALYSIS OF STUDENT REASONING ABILITY BY FLAT SHAPE FOR PROBLEM SOLVING ABILITY ON MATERIAL PLANEON STUDENTS OF PGSD SLAMET RIYADI UNIVERSITY

ANALYSIS OF STUDENT REASONING ABILITY BY FLAT SHAPE FOR PROBLEM SOLVING ABILITY ON MATERIAL PLANEON STUDENTS OF PGSD SLAMET RIYADI UNIVERSITY ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA BERDASARKAN LANGKAH-LANGKAH POLYA UNTUK MEMECAHKAN MASALAH MATERI BANGUN DATAR PADA MAHASISWA PGSD UNIVERSITAS SLAMET RIYADI ANALYSIS OF STUDENT REASONING ABILITY

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI Analisis Butir Soal (Oktawuri Prihantiwi dan M. Djazari, M.Pd) 1 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI AN ANALYSIS OF THE FINAL EXAMINATION ITEMS OF ACCOUNTING ECONOMIC Oleh:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelajaran Matematika merupakan salah satu cabang ilmu yang sangat berperanan penting dan berkontribusi positif pada perkembangan dan kemajuan IPTEK. Peran pelajaran

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) FISIKA UNTUK MELATIH KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI (HIGH ORDER THINKING SKILL) SISWA SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) FISIKA UNTUK MELATIH KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI (HIGH ORDER THINKING SKILL) SISWA SMA ISSN: 2338-1027 Februari 2017 Jurnal Wahana Pendidikan Fisika (2017) Vol.2 No.1 : 36-42 PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) FISIKA UNTUK MELATIH KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI (HIGH ORDER THINKING

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SOAL TES PENALARAN TINGGI BERBASIS KOMPUTER PADA BAHASAN TRIGONOMETRI SMA

PENGEMBANGAN SOAL TES PENALARAN TINGGI BERBASIS KOMPUTER PADA BAHASAN TRIGONOMETRI SMA UNION: Jurnal Pendidikan Matematik, Vol 5 No 3, November 2017 PENGEMBANGAN SOAL TES PENALARAN TINGGI BERBASIS KOMPUTER PADA BAHASAN TRIGONOMETRI SMA Marina Kuswardani ), I Nyoman Arcana ) Universitas Sarjanawiyata

Lebih terperinci

Pengembangan Instrumen Penilaian Kinerja pada Praktikum Struktur dan Fungsi Sel Di SMA Negeri 1 Kota Jambi

Pengembangan Instrumen Penilaian Kinerja pada Praktikum Struktur dan Fungsi Sel Di SMA Negeri 1 Kota Jambi Pengembangan Instrumen Penilaian Kinerja pada Praktikum Struktur dan Fungsi Sel Di SMA Negeri 1 Kota Jambi The Development of Performance-Assessment Instrument on Cell Structure and Function Experiment

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PEMBUATAN BEBE ANAK UNTUK SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PENGASIH JURNAL

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PEMBUATAN BEBE ANAK UNTUK SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PENGASIH JURNAL PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PEMBUATAN BEBE ANAK UNTUK SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PENGASIH JURNAL Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna

Lebih terperinci

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2, No. 2, pp , May 2013

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2, No. 2, pp , May 2013 PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA IPA INTRA DISIPLINER KIMIA TIPE CONNECTED MATERI ZAT ADITIF UNTUK MELATIH BERPIKIR KRITIS THE DEVELOPMENT OF STUDENT WORKSHEET ON CHEMISTRY SCIENCE USING CONNECTED PATTERN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan pendidikan dalam suatu negara harus diawasi dan dievaluasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan sistem pendidikan yang digunakan. Berhasil tidaknya

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENILAIAN TWO-TIER TEST ASPEK PENGETAHUAN UNTUK MENGUKUR KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) PADA PEMBELAJARAN KIMIA UNTUK SISWA SMA/MA KELAS X

INSTRUMEN PENILAIAN TWO-TIER TEST ASPEK PENGETAHUAN UNTUK MENGUKUR KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) PADA PEMBELAJARAN KIMIA UNTUK SISWA SMA/MA KELAS X Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 4 No. 4 Tahun 2015 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 156-162 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia INSTRUMEN PENILAIAN

Lebih terperinci