Metodelogi Penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Metodelogi Penelitian"

Transkripsi

1 Bab Tiga Metodelogi Penelitian Pendekatan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika modal sosial sepanjang kehidupan klaster pada klaster cor logam Ceper Klaten - Jawa Tengah. Untuk dapat mengetahui dinamika modal sosial sepanjang kehidupan klaster maka penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian perkembangan (development research) yang dimaksudkan untuk meneliti perkembangan suatu subyek menurut pola dan urutan berdasarkan fungsi waktu (Muhajir, 2000). Penelitian perkembangan dapat bersifat longitudinal dan dapat pula bersifat lintas seksional atau cross sectional. Perbedaan keduanya adalah bahwa longitudinal meneliti berdasarkan kurun waktu, dimulai dari awal hingga akhir dengan subyek yang terbatas. Sedangkan cross sectional meneliti berdasarkan tingkatan waktu tertentu dengan subyek yang lebih banyak 101

2 Peranan dan Pemanfaatan Modal Sosial dalam Pengembangan Klaster berdasarkan tingkatan waktu tersebut. Longitudinal membutuhkan waktu yang panjang sedangkan cross sectional membutuhkan waktu yang pendek tetapi dengan subyek yang lebih banyak. Dalam penelitian ini subyek yang mempunyai informasi berkaitan kehidupan klaster dibagi ke dalam 3 (tiga) dimensi waktu yang berbeda, yaitu pada saat awal pertumbuhan/ embrio, pada saat tumbuh dan dewasa, serta pada saat menurun dan transformasi (Danim, 2002). Selain menggunakan metode penelitian perkembangan dengan tiga acuan waktu, dikarenakan sifat penelitian juga meliputi penelusuran sejarah, digunakan juga metode penelitian historis (historical research) yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk merekonstruksi kondisi masa lampau secara objektif, sistematis dan akurat. Dengan menggunakan metode penelitian tersebut, bukti-bukti dikumpulkan, dievaluasi, dianalisis dan disintesikan. Berdasarkan hasil sintesis dari bukti-bukti historis tersebut selanjutnya dirumuskan kesimpulan. Hasil penelitian akan disampaikan dalam bentuk narasi deskriptif (Danim, 2002). Tahapan Penelitian Tahapan Penelitian terdiri dari tahapan persiapan, tahapan pengumpulan data dan tahapan analisa data. Sedangkan tahapan persiapan terdiri dari: studi pustaka, studi dokumen dan pelaksanaan FGD (Focus Group Discussion). Studi pustaka dilakukan untuk menelaah lebih lanjut berbagai teori perkembangan klaster dan dinamika modal sosial. Beberapa teori yang digunakan untuk melakukan analisis dinamika modal sosial dalam pengembangan klaster logam adalah: a) teori tentang modal sosial 102

3 Metodelogi Penelitian (Putnam 1993 dan 1995), Bourdieu (1980), Coleman (1988 dan 1999), dan Schmitz (1997), b) teori tentang tingkatan modal sosial (Sidu,2006), c) teori tentang daur perkembangan klaster (Rocha dalam Andresson, 2004) Studi dukumen berupa pengumpulan informasi-informasi sekunder yang diperoleh dari berbagai pihak tentang perkembangan dan kondisi klaster cor logam, sebagai dokumen awal dalam penelitian ini. Informasi awal tersebut dalam bentuk studi pustaka maupun informasi yang berkaitan dengan klaster cor logam di Klaten. Beberapa data sekunder tersebut antara lain : a) data tentang kondisi geografis klaster cor logam, Ceper; PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Kabupaten Klaten, industri logam di Kabupaten Klaten dan data unit usaha cor logam di Kabupaten Klaten, diperoleh dari buku Klaten dalam Angka tahun 2010, b) data tentang perkembangan koperasi Batur Jaya, diperoleh dari Koperasi Batur Jaya, Ceper, c) data tentang penelitian teknologi cor logam, diperoleh dari Balitbang Provinsi Jawa Tengah, d) data tentang perkembangan teknologi tungku pembakaran dari besalen sampai dengan induksi, diperoleh dari POLMAN (Politeknik Manufaktur), Ceper, e) pola pengembangan klaster industri di Jawa Tengah, diperoleh dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, f) profil klaster di Jawa Tengah, diperoleh dari Forum Pengembangan Ekonomi dan Sumber Daya (FPESD) Jawa Tengah. FGD (Focus Group Discussion) dilakukan untuk mendapatkan informasi awal tentang stakeholder kunci yang mengetahui tentang dinamika modal sosial sepanjang perkembangan kehidupan klaster dan rumusan awal tentang perkembangan kehidupan klaster. Hasil dari FGD, selain data dan informasi tentang perkembangan klaster, juga ditemukan beberapa tokoh kunci yang berpengaruh dan mengetahui cerita tentang 103

4 Peranan dan Pemanfaatan Modal Sosial dalam Pengembangan Klaster kehidupan perkembangan klaster, termasuk dinamika modal sosialnya. Penentuan tokoh kunci sebagai subyek wawancara ini dilakukan dengan teknik, dikarenakan peneliti sama sekali belum mengetahui tokoh-tokoh kunci yang berpengaruh. Meskipun sudah ada informan kunci, tidak menutup kemungkinan bahwa wawancara juga dilakukan di luar tokoh kunci tersebut, apabila dalam wawancara dengan tokoh kunci diperlukan wawancara dengan tokoh di luar tokoh kunci tersebut untuk mengklarifikasi informasi dan data yang diperoleh. Peserta FGD sebanyak 60 orang terdiri dari pelaku usaha klaster cor logam Ceper. Informan kunci yang akan digunakan berasal dari pelaku usaha yang pernah mengalami masa awal pertumbuhan/embrio (2 orang) dan pelaku usaha pada masa tumbuh dan dewasa (2 orang) serta penurunan dan transformasi (2 orang). Selain pelaku usaha, informan kunci juga diperoleh dari pengurus Koperasi Batur Jaya (3 orang), Pengurus POLMAN (2 orang), pelaku usaha di luar anggota Koperasi (2 orang), serta pihak eksternal dari Perguruan Tinggi (1 orang), dari lembaga swasta (2 orang), dan dari Pemerintah Kabupaten Klaten (2 orang). Jumlah informan kunci keseluruhan sebanyak 18 orang. Tahapan Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data menggunakan explorasi (penelusuran) melalui informan kunci dengan menggunakan metode wawancara dengan 104

5 Metodelogi Penelitian teknik snowballing. Informan kunci Informan kunci atau sumber data utama dari penelitian ini adalah orang-orang yang mengetahui tentang kehidupan dan perkembangan klaster termasuk unsur-unsur modal sosial. Tabel 3.1 Daftar Obyek Penelitian,Kebutuhan Data, Instrumen Penelitian dan Sumber Data Obyek Penelitian 1. Kondisi Bisnis dan Teknologi Klaster Cor Logam Kebutuhan data Sejarah perkembangan kehidupan klaster Instrumen penelitian Indepth interview dan Pengamatan di lapangan Sumber data Informan, data sekunder, POLMAN, Koperasi Batur Jaya 2. Kondisi Modal Sosial Pada Cor Logam Kab. Klaster 3. Pembentukan Modal Sosial Melalui Lembaga Formal dan Non Formal 4. Pemanfaatan Modal Sosial oleh Individu Pengusaha 5. Upaya Peningkatan Modal Sosial Kondisi modal sosial pada setiap tahapan perkembangan klaster : pertumbuhan/ embrio, tumbuh, dan transformasi Data dari lembaga-lembaga formal dan non formal yang membentuk modal sosial Data tentang individu pengusaha dalam memanfaatkan modal sosial, meliputi jaringan, kepercayaan,ketaatan terhadap norma kepedulian terhadap sesama, ketaatan terhadap sesama, kepedulian terhadap organisasi Data tentang upaya peningkatan modal sosial melalui kelembagaan, fasilitasi Pemerintah dan faktor faktor yang mempengaruhi modal sosial Indepth interview dan Pengamatan di lapangan Indepth interview dan Pengamatan di lapangan Indepth interview dan Pengamatan di lapangan Indepth interview dan Pengamatan di lapangan Informan (primer) Informan (primer), Koperasi Batur Jaya Informan (primer) Informan (primer) 105

6 Peranan dan Pemanfaatan Modal Sosial dalam Pengembangan Klaster Orang yang memahami kehidupan klaster cor logam Ceper dan mempunyai berbagai peran terhadap klaster antara lain adalah: pelopor, lembaga pembina, tokoh masyarakat, ketua kelompok, pengurus koperasi, perangkat desa maupun tokoh-tokoh muda yang mengetahui tentang perkembangan klaster dari cerita orang tua maupun sumber informasi lainnya. Selain hasil wawancara, data primer yang dikumpulkan juga berasal dari hasil observasi berupa foto, tabel maupun gambar. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan menggunakan explorasi (penelusuran) melalui informan kunci dengan menggunakan metode wawancara dengan teknik snowballing. Adapun teknik pengumpulan data dapat diterangkan sebagai berikut: a) penelusuran data dimulai dari data sekunder yang ada, baik yang berasal dari eksternal klaster seperti Balitbang Provinsi Jawa Tengah, Dinas Perindag Provinsi Jawa Tengah dan FPESD Jawa Tengah maupun dari internal klaster seperti dari POLMAN (Politeknik Manufactur) Ceper dan Koperasi Batur Jaya. b) data sekunder yang telah diperoleh dikumpulkan dan dianalisis untuk menjadi bahan lebih lanjut, c) penelusuran berikutnya dalam bentuk data primer yang berasal dari informan atau tokoh kunci klaster. Informan pertama yang dihubungi adalah informan hasil dari FGD yang merupakan tokoh kunci, yaitu Suyitno yang merupakan Kepala POLMAN, mantan Kepala Kandep Perindustrian Klaten dan tokoh masyarakat di Ceper. Dari Suyitno diperoleh informasi tentang tokohtokoh lain seperti tokoh pada masa klaster awal pertumbuhan/embrio yaitu Margono dan Bilal, tokoh pada klaster tumbuh dan dewasa adalah 106

7 Metodelogi Penelitian para pengurus koperasi seperti Anas Yusuf, Yuli, Didik dan tokoh pada masa klaster menurun seperti Yahya. Ternyata informasi tokoh kunci yang diberikan oleh Suyitno sama dengan hasil FGD, d) kemudian dilakukan wawancara kepada para informan tersebut, dengan materi wawancara dibagi 3 (tiga) yaitu bahan wawancara untuk klaster tahap awal pertumbuhan/embrio, klaster tahap tumbuh dan dewasa serta klaster menurun dan transformasi. Metode wawancara, dilakukan dengan cara penelusuran dengan pertanyaan yang sama yang ditanyakan kepada orang lebih dari satu. Adapun waktu pelaksanaan wawancara, sebagai berikut : 1. Wawancara pada tanggal 7 Juni 2010 dengan informan Agus Yuli dan Dwi yang merupakan pengurus Koperasi Batur Jaya bertempat di Koperasi Batur Jaya, menanyakan tentang kondisi klaster pada tahap awal pertumbuhan/embrio, tumbuh dan dewasa serta menurun dan transformasi, perkembangan klaster dan modal sosial. 2. Wawancara pada tanggal 9 Agustus 2010 dengan informan Suyitno (Direktur POLMAN) bertempat di POLMAN, menanyakan tentang kondisi klaster pada tahap awal pertumbuhan/embrio, tumbuh dan dewasa serta menurun, perkembangan klaster dan modal sosial. 3. Wawancara pada tanggal 9 Agustus 2010 dengan informan Margono bertempat di rumah Margono, khusus menanyakan tentang kondisi modal sosial pada waktu awal pertumbuhan/embrio, tumbuh dan dewasa. Hal tersebut dikarenakan pada wawancara sebelumnya data tentang klaster pertumbuhan/embrio dan awal klaster tumbuh belum banyak diperoleh informasinya. Oleh karena itu, dilakukan wawancara kepada Margono yang merupakan tokoh pada masa klaster embrio, dimana yang bersangkutan merupakan pengurus koperasi pada jaman klaster embrio. 107

8 Peranan dan Pemanfaatan Modal Sosial dalam Pengembangan Klaster 4. Wawancara pada tanggal 16 Agustus 2010 dengan informan Anas Yusuf bertempat di Koperasi Batur Jaya, untuk menanyakan kondisi klaster pada masa tumbuh dan dewasa serta menurun dan transformasi termasuk mengklarifikasi data yang berasal dari informan sebelumnya. 5. Wawancara pada tanggal 29 September 2010 dengan informan Suyitno dan Didik Parmadi bertempat di POLMAN, untuk mengklarifikasi ulang hasil temuan tentang kondisi klaster dan modal sosial dari 3 tahapan tersebut. 6. Wawancara pada tanggal 29 September 2010 dengan informan Nunik (anak dari pengusaha PT. Sidodadi Jaya) di rumah Nunik, untuk menanyakan tentang modal sosial dari aspek keluarga. 7. Wawancara pada tanggal 1 Oktober 2010 dengan informan Suyitno dan Bilal bertempat di POLMAN, untuk mengklarifikasi kembali data tentang kondisi klaster pada saat awal pertumbuhan/embrio. 8. Wawancara pada tanggal 2 Oktober 2010 dengan informan Bambang (direktur Banjor), untuk mengetahui pendapat dan pengalaman dalam membangun modal sosial baik terhadap pelanggan, karyawan maupun kepada sesama saudara yang juga mempunyai usaha yang sama. 9. Wawancara pada tanggal 2 Oktober 2010 dengan informan Yahya bertempat di perusahaan Mitra Rekatama Mandiri tentang membangun modal sosial baik terhadap pelanggan, karyawan maupun kepada sesama saudara. 10. Wawancara pada tanggal 5 November 2010 dengan informan Husain bertempat di perusahaan Bahama Laksaka tentang membangun modal 108

9 Metodelogi Penelitian sosial baik terhadap pelanggan, karyawan maupun kepada sesama saudara. 11. Wawancara pada tanggal 27 Desember 2010 dengan informan Suyitno bertempat di POLMAN untuk mengklarifikasi data-data yang telah ada. 12. Wawancara pada tanggal 28 Desember 2010 dengan informan Didik, Anas Yusuf dan Yuli bertempat di Koperasi Batur Jaya untuk mengklarifikasi data yang ada dan penambahan data berkaitan dengan modal sosial dari aspek lembaga non formal dan lembaga formal. 13. Paparan hasil sementara kepada para pihak yang terlibat dalam pengembangan klaster, baik yang merupakan informan maupun bukan informan. 14. Klarifikasi akhir dari hasil penulisan disertasi yang dilakukan pada bulan Januari Setiap kali wawancana selesai dilaksanakan, data dikumpulkan, direduksi dan diolah menjadi bahan tulisan. Setelah itu, dilakukan wawancara kembali dengan nara sumber yang sama ataupun narasumber berbeda untuk mendapatkan klarifikasi data ataupun mendapatkan data tambahan baru. Teknik yang digunakan adalah dari satu informan kemudian ke informan yang lain berdasarkan kebutuhan sampai datanya dirasakan jenuh. Hasil analisis pada hasil wawancara dengan satu sumber informasi dipergunakan sebagai hipotesis sementara yang kemudian dikonfirmasikan pada sumber informasi kedua dan seterusnya sampai datanya jenuh dan terjadi generalisasi keseluruhan (Danim 2002). Dalam penelitian ini setiap data yang masuk direduksi dan dilakukan analisis tanpa harus menunggu semua proses pengumpulan data di lapangan 109

10 Peranan dan Pemanfaatan Modal Sosial dalam Pengembangan Klaster selesai (Sugiono, 2005). Hal tersebut dilakukan karena metode kualitatif menekankan pada analisa selama proses penelitian itu sendiri berupa makna dan interpertasi (Danim 2002). Tahapan Analisa Data Hasil dari pengumpulan data kemudian dianalisis dengan mengikuti konsep Miles and Huberman dalam Sugiono (2005), yang mengemukakan bahwa aktivitas dalam penelitian kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung terus menerus pada setiap tahapan penelitian sampai tuntas dan datanya menjadi jenuh. Analisis dilakukan baik pada saat persiapan, pada saat pelaksanaan maupun pada saat menyimpulkan hasil. Proses analisis menurut Sugiyono (2005) adalah: mencari data (data collection) yaitu data yang bersifat sekunder maupun primer dikumpulkan, kemudian data dikurangi (data reduction ) dan diolah ditampilkan dalam bentuk grafik, tabel dll (data display), disimpulkan dan dilakukan verifikasi kembali (data clusions and verifying). Secara diagram, analisis modal sosial dalam perkembangan klaster dapat digambarkan pada Gambar 3.1: 110

11 Metodelogi Penelitian Primer Sekunder Observasi Seleksi Reduksi Klasifikasi Kondisi Bisnis dan Teknologi kondisi Modal Sosial Pembentukan Modal Sosial Penggunaan Modal Sosial Upaya Peningkatan MS Konsep Kondisi Bisnis dan Teknologi Konsep Kondisi MS Konsep Pembentukan MS Konsep Penggunaan MS Konsep Upaya Peningkatan MS Temuan Teori Peranan dan pemanfaatan MS dalam Pengembangan Klaster Gambar 3.1. Analisis Modal Sosial Dalam Perkembangan Klaster Fokus yang dianalisis dari obyek penelitian seperti yang digambarkan pada gambar tersebut diatas, secara rinci dapat diuraikan : a) analisa teknologi dan proses produksi, lebih melihat sejarah perkembangan teknologi pengecoran mulai dari yang paling sederhana yaitu besalen sampai yang paling modern yaitu dapur induksi, demikian juga perkembangan proses produksinya; b) analisa dinamika modal sosial dilihat dari 3 periode (tahap), yaitu masa klaster awal pertumbuhan/ embrio, tumbuh dan dewasa serta penurunan dan transformasi. Pada tiap tahapan dianalisa proses terbentuknya modal sosial, dasar yang melandasi pembentukan modal sosial, analisa tentang jenis modal sosial yang 111

12 Peranan dan Pemanfaatan Modal Sosial dalam Pengembangan Klaster terbentuk dan juga analisa jejaring dalam modal sosial serta faktor-faktor yang menyebabkan peningkatan dan penurunan modal sosial; c) analisa pembentukan modal sosial melalui lembaga non formal dilakukan melalui pembentukan modal sosial melalui keluarga dan melalui pertemuan sosial. Modal sosial melalui keluarga dianalisa dari proses pembentukan modal sosial melalui perusahaan keluarga dan analisa modal sosial yang dibangun oleh para pengusaha dari luar Ceper. Modal sosial yang dibangun melalui pertemuan sosial, dimana dianalisa tentang bentuk-bentuk kegiatan sosial budaya yang hidup di masyarakat Ceper dan bagaimana modal sosial bisa terbentuk; d) analisa pembentukan modal sosial melalui kelembagaan formal dilakukan dengan melihat lembaga-lembaga apa yang membentuk modal sosial. Proses modal sosial yang terbentuk secara lembaga formal, faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya modal sosial dan juga yang menurunkan modal sosial; e) analisa penggunaan modal sosial oleh individu pengusaha dilakukan melalui analisa terhadap individu dalam membangun jaringan, kepercayaan, ketaatan terhadap norma, kepedulian terhadap sesama dan kepedulian terhadap organisasi. Dalam pengembangan jaringan, dianalisa baik mulai jaringan non formal, formal maupun jaringan yang dibangun secara mandiri. Demikian juga dianalisa bagaimana jaringan dibentuk baik melalui keluarga, kemitraan, silaturahmi, penggunaan teknologi informasi, kegiatan sosial keagamaan maupun model gethok tular dan analisa terhadap manfaat dan kerugiaan menggunakan jaringan usaha; f) analisa dalam membangun kepercayaan, terdiri dari kepercayaan terhadap penyedia bahan baku, kepercayaan terhadap sesama pelaku usaha, kepercayaan terhadap konsumen, kepercayaan terhadap organisasi dan kepercayaan terhadap pemerintah. Dalam analisis ini diuraikan 112

13 Metodelogi Penelitian faktor-faktor apa yang dapat meningkatkan kepercayaan, seperti faktor sosial budaya, transparansi dalam penetapan harga, terjaminnya kualitas produk dan delivery, terselenggaranya organisasi koperasi secara transparan dan pemberian kepercayaan anggota kepada pengurus koperasi. Serta bagaimana pemerintah dapat memfasilitasi para pengusaha di dalam klaster, sehingga klaster mendapatkan manfaat dan akhirnya meningkatkan kepercayaan pengusaha terhadap peran pemerintah; g) analisa terhadap ketaatan norma yang terdiri dari ketaatan terhadap norma agama, etika bisnis, aturan organisasi. Analisa terhadap norma agama lebih melihat bagaimana kaidah-kaidah agama membentuk dasar dalam menjalankan usahanya, demikian juga hal-hal positif dan negatif dari kaidah agama yang mempengaruhi pengusaha dalam menjalankan usaha. Analisa norma/etika bisnis berusaha untuk mengetahui etika bisnis yang ada pada klaster cor logam demikian juga bagaimana etika bisnis dapat berjalan secara baik di klaster cor logam; h) analisa terhadap ketaatan aturan organisasi lebih melihat bagaimana ketaatan itu menguat dan ketaatan terhadap organisasi menurun dan faktor apa yang menyebabkan para pengusaha di klaster tetap taat terhadap aturan organisasi; i) analisa kepedulian terhadap sesama lebih dilihat dari faktor-faktor yang mendasari timbulnya kepedulian terhadap sesama, seperti budaya, kelembagaan yang menciptakan kebersamaan maupun situasi ekonomi yang tidak menguntungkan adanya kebersamaan sehingga menurunkan adanya kepedulian terhadap sesama; J) analisa untuk melihat keterlibatan para pengusaha didalam organisasi yang terjadi pada klaster cor logam lebih melihat pada proses keterlibatan pelaku dari suatu organisasi desa yang lebih pada aspek keterlibatan sosial sampai pada keterlibatan pada koperasi sebagai lembaga usaha; k) analisa terhadap upaya peningkatan modal sosial, 113

14 Peranan dan Pemanfaatan Modal Sosial dalam Pengembangan Klaster dilihat dari aspek peningkatan modal sosial melalui kelembagaan formal maupun non formal, fasilitasi pemerintah serta prasyarat kondisi yang mempengaruhi modal sosial; l) analisa peningkatan modal sosial melalui lembaga formal lebih melihat bagaimana sejarah kelembagaan formal seperti koperasi dapat berperan sebagai pengikat adanya kebersamaan dan faktor-faktor apa yang membuat kebersamaan dalam lembaga formal dapat meningkatkan dan menghambat peningkatan modal sosial; m) analisa terhadap peningkatan modal sosial melalui kelembagaan non formal lebih melihat pada bagaimana komitmen untuk memenuhi pasar eksternal maupun menjaga harmonisasi antara bisnis dan hubungan sosial. Komitmen untuk memenuhi pasar eksternal seperti pemenuhan untuk kualitas produk, penentuan harga yang transparan, pemenuhan pengiriman dan ketaatan terhadap kewajiban finansial; n) analisa untuk menjaga harmonisasi bisnis dan hubungan sosial lebih melihat pada latar belakang budaya, etika usaha dan latar belakang sejarah dari para pengusaha yang dibesarkan dengan keberadaan koperasi; o) analisa peningkatan modal sosial melalui fasilitasi pemerintah lebih melihat dari aspek bagaimana fasilitasi pemerintah dalam memajukan klaster, analisa sistim pemerintahan yang sangat mempengaruhi dalam memfasilitasi klaster maupun fasilitasi melalui regulasi yang dapat meningkatkan kemajuan klaster; p) sedang analisa faktor-faktor lain yang mempengaruhi peningkatan modal sosial lebih melihat bagaimana pertumbuhan ekonomi mempengaruhi peningkatan dan penurunan modal sosial, juga bagaimana pengaruh perubahan teknologi terhadap modal sosial. 114

15 Gambaran Umum Klaster Cor Logam Ceper-Klaten Reliabilitas Penelitian Agar penelitian dapat kredibel maka dilakukan serangkaian langkah-langkah (Danim, 2003) antara lain: a) perpanjangan pengamatan sampai dirasa data sudah jenuh dan tidak ada lagi tambahan data baru. Dalam penelitian ini, membutuhkan waktu yang relatif lama untuk mendapatkan data yang valid. Setiap kali data selesai dan diolah selalu dilakukan pengamatan kembali untuk mengklarifikasi dan mendapatkan tambahan data. Setiap ada tambahan data baru maka penulisan akan diperbaiki, demikian terus sampai dirasa tidak ada lagi data baru ; b) disamping itu juga dilakukan triangulasi dengan cara menanyakan hal yang sama dengan teknik yang berbeda ataupun menanyakan hal yang sama melalui sumber data berbeda. Misalnya, untuk pertanyaan kondisi klaster pada masa awal pertumbuhan/embrio, peneliti menanyakan pada 2 (dua) orang yaitu Margono dan Bilal. Sedangkan untuk klarifikasi peneliti juga menanyakan hal yang sama pada Suyitno; c) mendiskusikan kembali hasil temuan dengan informan (sumber data), khususnya untuk mengklarifikasi kebenaran data yang diperolehnya. Diskusi dilakukan secara kelompok, dengan menghadirkan 3 5 informan agar dapat saling memperbaiki apabila ada kesalahan ataupun data yang kurang valid; d) transferabilitas, dengan cara mencoba hasil penelitian diterapkan pada anggota klaster yang lain sampai hasil kesimpulan tidak ada yang berubah; e) agar kesimpulan dapat dipertanggungjawabkan, penelitian secara keseluruhan harus menghindari resiko bias, reliabel dan valid (Untari, 2005). Oleh karena itu dalam penelitian ini telah dilakukan: 1. Reliabilitas observasi pada saat pengambilan data: mengambil observasi yang sesungguhnya, 2. Kecukupan obyek penelitian untuk mengambil kesimpulan, 115

16 Peranan dan Pemanfaatan Modal Sosial dalam Pengembangan Klaster 3. Metode pengambilan sampel yang tepat, serta tokoh-tokoh yang berpengaruh dalam bisnis klaster cor logam di Ceper, 4. Kontrol bias terhadap pengambilan dan analisis data: dilakukan pengambilan data berulang terhadap beberapa orang yang berbeda melalui proses snowballing sampai terjadi jawaban yang sama. 116

Peranan Modal Sosial Pada Klaster Cor Logam Ceper-Klaten

Peranan Modal Sosial Pada Klaster Cor Logam Ceper-Klaten Bab Enam Peranan Modal Sosial Pada Klaster Cor Logam Ceper-Klaten Pengantar Peranan modal sosial pada dasarnya selalu berubah-ubah sesuai dengan perkembangan jaman. Demikian pula, Peranan modal sosial

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Tempat Penelitian Penelitian mengenai Evaluasi Program education expo SMA Karangturi Semarang tahun 2014 ini merupakan penelitian evaluatif CIPP dengan pendekatan

Lebih terperinci

Penutup. Bab Sepuluh. Kesimpulan. Kondisi dan Teknologi Klaster Cor Logam

Penutup. Bab Sepuluh. Kesimpulan. Kondisi dan Teknologi Klaster Cor Logam Bab Sepuluh Penutup Kesimpulan Kondisi dan Teknologi Klaster Cor Logam Kondisi bisnis dan teknologi klaster cor logam, dapat dibagi dalam tiga tahapan yaitu tahap awal pertumbuhan/embrio, tahap tumbuh

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian

METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian METODE PENELITIAN Penelitian ini akan memberikan gambaran secara menyeluruh dan mendalam terhadap fenomena strategi nafkah rumah tangga miskin dan pilihan strategi nafkah yang akan dijalankannya. Penelitian

Lebih terperinci

Upaya Peningkatan Modal Sosial

Upaya Peningkatan Modal Sosial Bab Sembilan Upaya Peningkatan Modal Sosial Pengantar Peningkatan modal sosial dapat dilakukan melalui kelembagaan formal maupun informal. Peningkatan modal sosial melalui kelembagaan formal akan diuraikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data

BAB III METODE PENELITIAN. kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan metode kualitatif, metode kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkap fakta-fakta mengenai kondisi industri genteng di Dusun Berjo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian ini adalah penelitian pendidikan, maka metode penelitian pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian. 68 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi, dalam pengertian luas mengacu kepada pengertian yang menyangkut proses, prinsip dan prosedur yang dipergunakan untuk mendekati masalah dan mencari jawabannya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,

BAB III METODE PENELITIAN. kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Metode penelitian ini adalah metode kualitatif, karena peneliti ingin menggambarkan Peran guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting karena salah satu upaya yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi objek, sasaran suatu ilmu yang sedang diselidiki.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif juga dikenal penelitian diskriptif kualitatif. Dalam hal ini peneliti mendiskripsikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hakekatnya ialah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi

BAB III METODE PENELITIAN. hakekatnya ialah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi 60 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pelaksanaan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif denganmetode studi kasus. Nasution (2003: 5) menyatakan bahwa: Penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi para penggunanya, sehingga dapat memahami obyek sasaran yang dikehendaki dalam

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Selo Ngisor dan Dusun Kaliduren yang terletak di Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi pelaksanaan pada Tahun yang menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi pelaksanaan pada Tahun yang menggunakan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Studi ini merupakan kategori studi evaluatif program dengan tahapan evaluasi pelaksanaan pada Tahun 2010-2013 yang menggunakan pendekatan kualitatif. Subyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini bertempat di MA Darul Hikmah Menganti Kedung Jepara dan dilaksanakan selama satu bulan yaitu dimulai tanggal 29 Agustus hingga 29 September.

Lebih terperinci

Pemanfaatan Modal Sosial Oleh Individu Pengusaha Dalam Pengembangan Usaha

Pemanfaatan Modal Sosial Oleh Individu Pengusaha Dalam Pengembangan Usaha Bab Delapan Pemanfaatan Modal Sosial Oleh Individu Pengusaha Dalam Pengembangan Usaha Pengantar Pengusaha secara individu memanfaatkan modal sosial untuk pengembangan usahanya, diantaranya melalui pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif untuk menjelaskan mengenai efektivitas program peningkatan kualitas dan

Lebih terperinci

Sugiyono, Metode Penelitian Pendikan, (Pendekatan kuantitatif, Kualitatifdan R&D), Alfabeta, Bandung, 2013, hlm. 3. 2

Sugiyono, Metode Penelitian Pendikan, (Pendekatan kuantitatif, Kualitatifdan R&D), Alfabeta, Bandung, 2013, hlm. 3. 2 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian secara umum diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.1 Untuk mencapai hasil penelitian yang valid dan reliabel,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian lapangan (field reseach) yaitu penelitian untuk menemukan realitas apa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengkaji kondisi ril objek penelitian berdasarkan data-data otentik yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengkaji kondisi ril objek penelitian berdasarkan data-data otentik yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini adalah kualitatif yang menggambarkan sekaligus mengkaji kondisi ril objek penelitian berdasarkan data-data otentik yang dikumpulkan.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. 43 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sugiyono (2008) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif adalah metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. 1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain penelitian deskriptif yang akan menggambarkan atau memaparkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. 22) metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

III. METODE PENELITIAN. 22) metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif karena berdasarkan tinjauan awal peneliti, ternyata masalah yang sedang dihadapi lebih sesuai untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. BERMUTU di MGMP Sub Rayon I Tanjungsari, sesuai dengan butir-butir

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. BERMUTU di MGMP Sub Rayon I Tanjungsari, sesuai dengan butir-butir BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Untuk mendapatkan gambaran mengenai implementasi pembelajaran dan pemahaman konsep Materi dan Sifatnya pada guru IPA SMP peserta program BERMUTU di MGMP

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN 30 BAB II METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, Menurut Sugiyono (2010:14) metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu cara atau jalan untuk memperoleh kembali pemecahan terhadap segala permasalahan. 1 Sedangkan penelitian itu sendiri merupakan rangkaian kegiatan ilmiah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MI Negeri Jetis Sukoharjo Jalan Brigjen Katamso No. 88 Jetis Sukoharjo. Alasan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN Dalam bab ini di uraikan mengenai prosedur penelitian berupa langkahlangkah yang ditempuh dalam kegiatan penelitian ini untuk mengungkapkan data dan fakta di lapangan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada giliranya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan pada jenis penelitian lapangan (field

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan pada jenis penelitian lapangan (field BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini dikategorikan pada jenis penelitian lapangan (field research) yang bersifat kualitatif. Pada penelitian lapangan, peneliti secara

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Creswell (1998:15) pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yaitu suatu penelitian dimana peneliti langsung terjun ke lapangan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif atas dasar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif atas dasar BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif atas dasar paradigma naturalistik. Sugiyono (2007) menegaskan bahwa: Metode penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penerapan Manajemen Keragaman pada PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Jawa tengah yang bergerak pada bidang manufaktur dan distribusi. 3.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. postpositivisme (realitas dipandang sebagai sesuatu yang konkrit, dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. postpositivisme (realitas dipandang sebagai sesuatu yang konkrit, dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pada penelitian ini, peneliti lebih menekankan pada penyelidikan untuk memahami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan campuran, sebagaimana yang diungkapkan oleh Creswell (2009)

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan campuran, sebagaimana yang diungkapkan oleh Creswell (2009) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi deskriptif kuantitatif sederhana atau yang disebut dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif. Yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif. Yaitu BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif. Yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat pospositivisme,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Jenis penelitian ini adalah field research atau penelitian lapangan. Penelitian lapangan adalah melakukan penelitian di lapangan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di TK Negeri Pembina Kihajar Dewantoro Kecamatan Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di TK Negeri Pembina Kihajar Dewantoro Kecamatan Kota BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di TK Negeri Pembina Kihajar Dewantoro Kecamatan Kota Selatan Kota Gorontalo. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran

Lebih terperinci

Bab Satu Pendahuluan Peranan Industri dan Industri Logam dalam Pembangunan Ekonomi

Bab Satu Pendahuluan Peranan Industri dan Industri Logam dalam Pembangunan Ekonomi Bab Satu Pendahuluan Peranan Industri dan Industri Logam dalam Pembangunan Ekonomi Sektor industri mempunyai peranan penting dalam pembangunan karena pertumbuhan sektor industri akan memacu dan mengangkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Sumber Data Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di dua lokasi yaitu di SD Negeri Gugus Sindangpalay UPT Dinas Pendidikan Wilayah Utara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah yang dilakukan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu.(lasa,2009:207). Kata ilmiah dalam Kamus Besar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Dusun Sremo, Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Lokasi tersebut dipilih sebagai lokasi dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah

BAB III METODE PENELITIAN. alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah 71 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan suatu pendekatan yang berlandaskan pada filsafat positivisme

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menyajikan tentang jenis dan metode penelitian, unit analisis, unit pengamatan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan prosedur analisis data dan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan ( field research). Penelitian lapangan (field research) adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum, metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode merupakan suatu hal yang sangat penting,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam penelitian akan menentukan kadar ilmiah hasil penelitian yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam penelitian akan menentukan kadar ilmiah hasil penelitian yang dapat 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Metode penelitian dapat diartikan sebagai alat untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tertentu dan untuk menyelesaikan masalah ilmu atau praktis. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. organisasi dalam badan sosial tersebut. cukup untuk diolah, maka peneliti akan memperpanjang waktu.

BAB III METODE PENELITIAN. organisasi dalam badan sosial tersebut. cukup untuk diolah, maka peneliti akan memperpanjang waktu. BAB III METODE PENELITIAN D. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Badan Sosial Mardiwuto, Yayasan dr. Yap Prawirohusodo, Yogyakarta. Peneliti mengambil lokasi tersebut karena di tempat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Ilmu pengetahuan tanpa penelitian tidak akan bertambah, pengetahuan merupakan dasar dari tindakan dan usaha. Penelitian mempunyai arti yang luas, karena

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Tempat penelitian dilakukan di kota Tual Maluku Tenggara, khususnya di desa Wab suku Kei yang berdomisili diwilayah tertentu. Desa Wab dipilih sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Berdasarkan sumber data, jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah berupa penelitian lapangan (Field Research). Penelitian lapangan (Field

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. studi kasus pada perusahaan yang memberikan gambaran mengenai obyek

BAB III METODE PENELITIAN. studi kasus pada perusahaan yang memberikan gambaran mengenai obyek BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dan landasan teori yang digunakan, adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan pendekatan studi kasus pada perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian sangat penting keberadaannya didalam proses penelitian yang dilakukan secara terencana dan sistematis, metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah

Lebih terperinci

PERANAN DAN PEMANFAATAN MODAL SOSIAL DALAM PENGEMBANGAN KLASTER STUDI PADA KLASTER COR LOGAM CEPER-KLATEN JAWA TENGAH

PERANAN DAN PEMANFAATAN MODAL SOSIAL DALAM PENGEMBANGAN KLASTER STUDI PADA KLASTER COR LOGAM CEPER-KLATEN JAWA TENGAH PERANAN DAN PEMANFAATAN MODAL SOSIAL DALAM PENGEMBANGAN KLASTER STUDI PADA KLASTER COR LOGAM CEPER-KLATEN JAWA TENGAH DISERTASI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Doktor di Universitas Kristen Satya Wacana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sebuah penelitian pastilah memerlukan metode-metode penelitian. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk menentukan data dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PENELITIAN. pelaksanaan program green school dalam menanamkan pendidikan karakter

BAB III METODE DAN PENELITIAN. pelaksanaan program green school dalam menanamkan pendidikan karakter BAB III METODE DAN PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian ada dua macam yaitu Pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif menggunakan instrumen (alat pengumpul

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan dalam penelitian berupa kata-kata tertulis atau lisan. Hal ini sesuai

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan dalam penelitian berupa kata-kata tertulis atau lisan. Hal ini sesuai BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif karena data yang dihasilkan dalam penelitian berupa kata-kata tertulis atau lisan. Hal ini sesuai dengan pendapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah teknik- teknik spesifik dalam penelitian. 1 Hal ini menjelaskan bahwa metode penelitian merupakan langkah- langkah yang harus ditempuh guna melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan. Penelitian lapangan yaitu penelitian di lakukan dalam situasi alamiah akan tetapi di dahului oleh semacam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 47 BAB III METODE PENELITIAN Bagian ini akan membahas tentang (1) Pendekatan dan Rancang Penelitian, (2) Kehadiran Peneliti, (3) Sumber Data Penelitian, (4) Teknik Pengumpulan Data, (5) Analisis Data,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi.

BAB III METODE PENELITIAN. Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi. 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam Penelitian ini peneliti mengambil lokasi penelitian di Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi. Pemilihan tempat ini karena masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian adalah suatu proses pengumpulan yang sistematis dan analisa yang logis terhadap informasi (data) untuk tujuan tertentu. Sedangkan, metode penelitian (seringkali disebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif (descriptive research) adalah jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif (descriptive research) adalah jenis penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif (descriptive research) adalah jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting demi tercapainya suatu tujuan penelitian. Karena metode mempelajari dan membahas tentang cara-cara yang ditempuh dengan setepat-tepatnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Menentukan pendekatan penelitian yang dilakukan harus disesuaikan dengan jenis fenomena atau fakta yang terjadi di lapangan. Ada perbedaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 36 III. METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan tipe penelitian yang menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Agar penelitian yang dilakukan dapat menjawab permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini akan menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini akan menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini akan menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendeskripsikan semua hal yang berkaitan dengan penelitian ini. Sugiono (2009:1)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif karena sifat data yang dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Di dalam penelitian hukum terdapat beberapa pendekatan, pendekatan-pendekatan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Di dalam penelitian hukum terdapat beberapa pendekatan, pendekatan-pendekatan 48 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Hukum Normatif Di dalam penelitian hukum terdapat beberapa pendekatan, pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam penelitian hukum adalah : 1. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu 1. Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian skripsi ini menggunakan jenis penelitian kualitatif (field research). Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang berlandaskan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian lapangan (field reseach) yaitu penelitian untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. field reseach, yang bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif adalah Suatu

BAB III METODE PENELITIAN. field reseach, yang bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif adalah Suatu 40 BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Jenis dari penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian lapangan atau field reseach, yang bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif adalah Suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. adalah para pengrajin bambu, petani dan konsumen bambu di Kecamatan. Minggir yang masing-masing sebanyak 6 orang.

BAB III METODA PENELITIAN. adalah para pengrajin bambu, petani dan konsumen bambu di Kecamatan. Minggir yang masing-masing sebanyak 6 orang. BAB III METODA PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah UKM kerajinan bambu di Desa Brajan Kecamatan Minggir Sleman. Sedangkan subyek yang diteliti adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk memaparkan manajemen pendidikan karakter di SDN Kedungmundu Tembalang Semarang.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupaya menggambarkan suatu fenomena atau kejadian dengan apa adanya

BAB III METODE PENELITIAN. berupaya menggambarkan suatu fenomena atau kejadian dengan apa adanya BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini merupakan penelitian yang bertipe deskriptif (menggambarkan) dengan pendekatan kualitatif, yakni jenis penelitian yang berupaya menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Suatu penelitian, diperlukan adanya pendekatan penelitian. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Suatu penelitian, diperlukan adanya pendekatan penelitian. Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Suatu penelitian, diperlukan adanya pendekatan penelitian. Pendekatan dalam penelitian yang berjudul Fenomena Perjudian Di Masyarakat Desa Tambong Wetan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini, pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Suparlan dalam buku Metode Penelitian Kualitatif : Teori dan Praktik (Gunawan,

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. situasi kondisi yang tengah berlangsung sekarang ini, tujuannya mencoba

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. situasi kondisi yang tengah berlangsung sekarang ini, tujuannya mencoba 58 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian naturalistik kualitatif. Metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian lapangan (field research) yaitu suatu penelitian di mana peneliti langsung terjun ke lapangan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Palur, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. Dengan pertimbangan sebagai berikut : 1. Lokasi penelitian mudah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dijadikan sebagai lokasi penyusunan model pengembangan pariwisata pada

BAB III METODE PENELITIAN. dijadikan sebagai lokasi penyusunan model pengembangan pariwisata pada BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah wilayah yang akan dijadikan sebagai lokasi penyusunan model pengembangan pariwisata pada wilayah administratif Kabupaten

Lebih terperinci

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, RnD, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 15.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, RnD, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 15. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini tergolong sebagai penelitian lapangan (field research) dengan bentuk penelitian kualitatif deskriptif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini meneliti tentang fenomena perilaku menyimpang di kalangan pelajar SMA Negeri 8 Surakarta, dengan mengambil lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Baik buruknya hasil suatu penelitian ( research) sebagian tergantung kepada metode pengumpulan data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. DESAIN PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif evaluatif, di mana dalam penelitian ini hanya mendeskripsikan fakta-fakta yang ditemukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. studi kasus adalah dikarenakan fenomena yang terjadi bersifat kasuistik dan

BAB III METODE PENELITIAN. studi kasus adalah dikarenakan fenomena yang terjadi bersifat kasuistik dan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian studi kasus. Alasan pemilihan studi kasus adalah dikarenakan fenomena yang terjadi bersifat kasuistik dan berbeda

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang data-datanya diperoleh dari lapangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini akan dilakukan dengan penelitian lapangan (field research) dengan menggunkan metode kualitatif. Penelitian kualitatif bersifat induktif yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara untuk mendapatkan data yang dilakukan secara ilmiah dengan tujuan dan fungsi tertentu. Cara ilmiah yang dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang di alami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan pendekatan naturalistik

Lebih terperinci