PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KEDISPLINAN PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAIHATSU CABANG KLATEN TAHUN 2016

Transkripsi

1 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KEDISPLINAN PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAIHATSU CABANG KLATEN TAHUN 2016 Oleh: Ika Damayanti, Cicilia Dyah S. Indrawati, dan Susantiningrum Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, Surakarta ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Ada tidaknya pengaruh yang signifikan gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai 2) Ada tidaknya pengaruh yang signifikan kedisiplinan terhadap kinerja pegawai 3) Ada tidaknya pengaruh yang signifikan gaya kepemimpinan dan kedisiplinan secara bersamasama terhadap kinerja pegawai. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Populasi penelitian adalah seluruh pegawai PT. Astra International Tbk. Daihatsu Cabang Klaten sebanyak 54 orang. Sampel penelitian sebanyak 48 orang dengan menggunakan teknik simple random sampling. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Validitas data dilakukan dengan menggunakan validitas internal. Uji prasyarat analisis menggunakan uji normalitas, uji linearitas, dan uji independensi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa data variabel penelitan berdistribusi normal, hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat bersifat linear, dan antara variabel bebas saling independen. Hasil analisis data diperoleh rx1y sebesar 0,467 dengan signifikansi sebesar 0,001< 0,05, rx2y sebesar 0,610 dengan signifikansi sebesar 0,000< 0,05, dan Fhitung sebesar 0,706 dengan signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Persamaan regresi yang diperoleh yaitu = -12, ,745 X1 + 0,650 X2 dan Koefisien determinasi sebesar 49,8%. Simpulan penelitian ini adalah: 1) Ada pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan dengan kinerja pegawai, 2) Ada pengaruh yang signifikan antara kedisiplinan pegawai dengan kinerja pegawai, dan 3) Ada pengaruh yang signifikan gaya kepemimpinan dan kedisiplinan pegawai dengan kinerja pegawai di PT. Astra International Tbk. Daihatsu Cabang Klaten tahun Kata kunci: gaya kepemimpinan, kedisiplinan pegawai, kinerja pegawai

2 ABSTRACT Ika Damayanti. Influence of Leadership Style and Employee Discipline on The Performance of Employees PT. Astra International Tbk. Daihatsu Branch Klaten Year Skripsi. Surakarta: Teacher Training and Education Faculty of The Sebelas Maret University Surakarta. April The purpose of this study was to determine: 1) Whether or not a significant influence on employee performance leadership style 2) Whether or not a significant influence on employee performance discipline 3) Whether or not a significant effect of leadership style and discipline together on employee performance. This research is quantitative. The study population was 54 employees of PT. Astra International Tbk. Daihatsu Branch Klaten. The research sample as many as 48 people by simple random sampling technique. Data collection techniques using questionnaire and documentation. The validity of the data using internal validity. Prerequisite test analysis using normality test, linearity, and the independence test. The data were analyzed using multiple regression analysis. The results showed that the normally distributed variable data research, the relationship between the independent variables and the dependent variable is linear, and between the independent variables mutually independent. Results of data analysis obtained rx1y amounted to 0,467 with a significance of <0.05, rx2y amounted to with a significance of <0.05, and Fhitung with a significance of <0.05. The regression equation obtained is = X X2 and coefficient of determination of 49.8%. The conclusions of this research are: 1) There is a significant influence between leadership style with employee performance, 2) There is a significant influence between employee discipline with employee performance, and 3) there is a significant influence of leadership style and employee discipline with the performance of employees at PT. Astra International Tbk. - Daihatsu Branch Klaten Keywords: leadership style, employee discipline, employee performance PENDAHULUAN Organisasi pada dasarnya karena perannya dalam implementasi merupakan suatu unit kesatuan atau strategi sangat penting yaitu sebagai wadah yang dilakukan untuk melakukan subjek pelaksanaan dari strategi kegiatan tertentu berdasarkan pada organisisasi. Tanpa unsur manusia, tujuan yang sebelumnya telah disepakati organisasi tidak mungkin dapat bersama oleh sumber daya manusia di dijalankan untuk mencapai tujuan. dalam organisasi tersebut. Sumber daya Sebagai pimpinan maupun anggota yang manusia menjadi aset vital organisasi menduduki posisi dalam organisasi

3 merupakan faktor terpenting yang saling berkaitan antara satu dengan yang lain dalam setiap organisasi atau instansi, baik pemerintah maupun swasta. Hal ini terjadi karena keberhasilan suatu instansi sebagian besar dipengaruhi oleh faktor mencapai tujuan perusahaan. Salah satu caranya adalah meningkatkan kinerja pegawai. Seorang pegawai dikatakan memiliki kinerja yang tinggi, jika beban kerja yang ditetapkan tercapai dan jika realisasi hasil kerja lebih tinggi dari pada manusia selaku pelaksana dari pekerjaan. yang ditetapkan perusahaan. Tanpa Kepemimpinan adalah proses oleh seseorang atau kelompok yang adanya disiplin yang baik, jangan harap akan dapat diwujudkan adanya sosok mencoba untuk mempengaruhi tugastugas pemimpin atau pegawai ideal dan sikap orang lain terhadap sebagaimana yang diharapkan oleh sebuah akhir dari hasil yang dikehendaki untuk mencapai visi dan misi organisasi. Oleh karena itu, peran pemimpin dalam masyarakat dan perusahaan. PT. Astra International Tbk. Daihatsu adalah dealer resmi mobil meningkatkan kinerja pegawai daihatsu di Indonesia yang berhak merupakan salah satu kunci sukses bagi mendistribusikan dan memasarkan mobil keberhasilan suatu instansi. Dalam dengan merk daihatsu. Kendaraan keadaan seperti itu, seorang pemimpin bermerk Daihatsu yang dijual di harus memahami setiap kepribadian yang berbeda dengan kepribadiannya sendiri. Dalam instansi-instansi saat ini, hampir setiap saat dihadapkan dengan lingkungan yang selalu berubah, sulit Indonesia dan dipasarkan oleh Astra adalah Daihatsu Zebra, Ceria, Charade, Taft, Feroza, Taruna, Xenia, Terios, Sirion, Gran Max, Luxio dan Ayla. PT. Astra International Tbk. Daihatsu area diprediksi, bahkan penuh dengan Jawa Tengah melayani pembelian untuk ketidakpastian. Untuk menghadapi area penjualan Klaten, Solo, Sukoharjo, ketidakpastian lingkungan ini maka Karanganyar, Boyolali, Wonogiri dan instansi dituntut untuk menjaga Sragen. Melayani pembelian mobil baru fleksibilitas kerjasama tim, kepercayaan, daihatsu untuk plat wilayah karisidenan dan kemauan berbagi informasi. Surakarta, Semarang, Purwodadi, Setiap organisasi atau instansi Grobogan, dan sekitarnya. dalam melaksanakan program yang PT. Astra International Tbk. diarahkan selalu berdayaguna untuk Daihatsu cabang Klaten sudah

4 menerapkan gaya kepemimpinan mempunyai kesungguhan disiplin kerja demokratis pada setiap pimpinannya dengan baik, namun selain itu motivasi pimpinan kepada para pegawainya juga berpengaruh terhadap kinerja. Selain gaya kepemimpinan, faktor kedisiplinan yang tinggi. Oleh karena itu, perlu upaya pemimpin untuk membuat pegawainya bekerja secara disiplin dan pemimpin tersebut juga harus dapat menunjukkan cara yang paling baik dan membantu pada pegawai juga sudah diterapkan pegawai bertindak disiplin dalam secara baik dengan mengeluarkan tata tertib kerja yang harus dipatuhi oleh pegawai, namun tidak dapat dipungkiri menyelesaikan tugas atau pekerjaan sehari-harinya. Dalam hal ini, peneliti akan melakukan penelitian di PT. Astra masih ada pegawai yang melanggar tata International Tbk. Daihatsu cabang tertib yang telah ditetapkan tersebut, Klaten yang terletak di Jl. Klaten Solo misalnya pegawai terlambat masuk Km. 4 Belang Wetan, Klaten Utara - kerja, absen, dan sering meninggalkan ruang kerja mereka dan melalaikan Klaten. KAJIAN LITERATUR pekerjaan mereka pada saat jam kerja. 1. Tinjauan Tentang Gaya Jika kedisiplinan belum dapat Kepemimpinan ditegakkan dengan baik maka Pemimpin dengan kemungkinan tujuan yang telah kepemimpinannya mempunyai peranan ditetapkan tidak dapat dicapai secara yang penting dalam menjalankan efektif dan efisien. organisasinya. Kepemimpinan Sebagai gambaran apabila PT. Astra International Tbk. Daihatsu cabang Klaten hanya memperhatikan tentang pendidikan, keahlian, dan teknologi tanpa memikirkan semangat dan disiplin merupakan pengarahan langsung dan tidak langsung kepada karyawan untuk melakukan pekerjaan. Menurut Suyanto (2009: 78), Kepemimpinan merupakan interaksi antar kelompok dan proses kerja pegawai, maka pendidikan, mempengaruhi kegiatan suatu organisasi keahlian, dan teknologi yang tinggi dalam mencapai tujuan. Kepemimpinan sekalipun tidak akan menghasilkan adalah proses interpersonal yang produk yang maksimal bila yang mempengaruhi kegiatan orang lain bersangkutan tidak dapat commit dalam to user memilih dan mencapai tujuan. memanfaatkannya secara teratur dan

5 Seiring perkembangan zaman, pemimpin, yang menyangkut kepemimpinan secara ilmiah mulai kemampuannya dalam memimpin. berkembang bersamaan dengan Perwujudan tersebut biasanya pertumbuhan manajemen ilmiah yang lebih dikenal dengan ilmu tentang membentuk suatu pola atau bentuk tertentu (2012: 386). Di Sisi lain, memimpin. Hal ini terlihat dari Widodo (2007: 10) menyampaikan banyaknya ilmu yang mengkaji tentang bahwa, Gaya kepemimpinan kepemimpinan (leadership) dengan merupakan perilaku yang ditunjukkan berbagai sudut pandang atau seorang pimpinan pada saat mereka perspektifnya. Moejiono (2002: 32) mencoba mempengaruhi perilaku orang memandang bahwa leadership tersebut sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu lain (bawahan). Gaya kepemimpinan yang efektif adalah gaya kepemimpinan arah, karena pemimpin mungkin yang diterapkan sesuai dengan tuntutan memiliki kualitas-kualitas tertentu yang situasi tertentu. membedakan dirinya dengan Dari beberapa pendapat di atas maka pengikutnya. Kepemimpinan dapat dapat disimpulkan bahwa gaya dilihat dari penyiapan sesuatu secara berencana dan dapat melatih calon-calon pemimpin. Kepemimpinan menjadi hal yang sangat penting bahkan menentukan kepemimpinan adalah pola perilaku/ tingkah laku yang khas dari seorang pimpinan menyangkut kemampuannya dalam memimpin untuk mempengaruhi dalam pencapaian suatu tujuan periaku orang lain (bawahan) dalam organisasi atau instansi. rangka mencapai tujuan yang telah Perilaku kepemimpinan yang ditentukan sesuai dengan kondisi dan ditampilkan dalam proses manajerial secara konsisten disebut sebagai gaya (style) kepemimpinan. Lebih lanjut lagi, situasi organisasi. Setiap pemimpin perlu menentukan gaya kepemimpinan agar tampak seni Moeheriono (dalam Davis dan kepemimpinannya dalam memimpin. Newstorm: 1989) menyatakan bahwa Jika seorang pemimpin berusaha untuk gaya kepemimpinan pada dasarnya mempengaruhi orang lain maka mengandung pengertian sebagai suatu pemimpin tersebut harus memikirkan perwujudan tingkah laku dari seorang gaya kepemimpinannya. Moeheriono

6 (2012: 387) menyatakan bahwa pada dalam proses pemecahan masalah dan dasarnya ada tiga jenis gaya pengambilan keputusan. (b) Gaya kepemimpinan, diantaranya (a) Gaya konsultrasi, adalah gaya seorang kepemimpinan demokratis, yaitu pemimpin yang menunjukkan perilaku kepemimpinan yang menempatkan lebih banyak memberikan pengarahan manusia sebagai faktor utama dan dan mendengarkan bawahan. (c) Gaya terpenting dalam setiap partisipatif, yaitu perilaku pemimpin kelompok/organisasi. (b) Gaya yang dicirikan kadar suportivitas tinggi kepemimpinan otoriter, merupakan gaya dan kadar direktif rendah (d) Gaya kepemimpinan ini menempatkan delegasi, merupakan perilaku pemimpin kekuasaan di tangan satu orang atau yang menunjukkan kadar perilaku sekelompok kecil orang yang di antara mereka tetap ada seorang yang paling berkuasa. (c) Gaya kepemimpinan bebas, dalam hal ini pemimpin berkedudukan suportif rendah dan direktif rendah. Dari uraian di atas tentang gaya kepemimpinan, penulis menyimpulkan hal yang bisa dijadikan indikator gaya sebagai simbol, kepemimpinannya kepemimpinan seorang karyawan adalah dijalankan dengan memberikan (a) visioner, (b) pembimbing, (c) kebebasan penuh pada orang yang afiliatif, (d) demokratis,(e) komunikatif. dipimpin dalam mengambil keputusan 2. Tinjauan Tentang Kedisiplinan dan melakukan kegiatan menurut Pegawai kehendak dan kepentingan masingmasing Disiplin merupakan suatu sikap di dalam suatu kelompok. Di sisi lain, menurut Widodo (2007: untuk bertindak sesuai dengan ketentuan atau norma yang berlaku dilingkungan 34), terdapat 4 (empat) gaya organisasi. Hasibuan (2004: 50) kepemimpinan, antara lain: (a) Gaya berpendapat bahwa, Kedisiplinan instruksi, yaitu pemimpin banyak adalah kesadaran dan kesediaan memberikan pengarahan (direktif tinggi) seseorang menaati semua peraturan dan mengawasi pelaksanaan tugas perusahaan dan norma-norma sosial bawahan secara ketat serta sedikit yang berlaku. Disiplin merupakan suatu bahkan sama sekali tidak memberikan hal yang sangat penting bagi suatu kesempatan bahawan untuk terlibat organisasi atau perusahaan dan

7 mempertahankan atau melangsungkan berasal dari akar kata to perform yang kehidupannya. berarti melaksanakan atau Siagian (2002: 305) menyatakan, Disiplin adalah suatu bentuk pelatihan menyempurnakan tanggung jawab. Organisasi dapat beroperasi karena yang berusaha memperbaiki dan kegiatan atau aktivitas yang dilakukan membentuk pengetahuan, sikap dan oleh para karyawan yang ada di dalam perilaku pegawai sehingga para pegawai organisasi tersebut. Menurut tersebut secara sukarela berusaha bekerja Prawirosentono (1999), faktor-faktor kooperatif dengan para pegawai yang lain serta meningkatkan prestasi kerja. yang mempengaruhi kinerja karyawan antara lain, (a) Efektivitas dan efisiensi, Dari beberapa pendapat diatas maka dalam hubungannya dengan kinerja dapat ditarik kesimpulan bahwa organisasi, maka ukuran baik buruknya kedisiplinan adalah suatu sikap dan tingkah laku seorang pegawai untuk kinerja diukur oleh efektivitas dan efisiensi. (b) Otoritas dan tanggung mentaati peraturan-perturan yang jawab, dalam organisasi yang baik berlaku dan tidak mengelak diberi sanksi bila melanggarnya. wewenang dan tanggung jawab telah didelegasikan dengan baik, tanpa adanya 3. Tinjauan Tentang Kinerja tumpang-tindih tugas, (c) disiplin, secara Pegawai umum disiplin menunjukkan suatu Kinerja merupakan gambaran kondisi atau sikap hormat yang ada pada mengenai tingkat pencapaian diri karyawan terhadap peraturan dan pelaksanaan suatu program kegiatan ketetapan perusahaan. (d) Inisiatif, dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi. Kinerja dapat diketahui dan diukur jika individu atau karyawan telah mempunyai kriteria atau standar keberhasilan tolok ukur yang ditetapkan oleh organisasi. Rivai (2005: 14) mengemukakan, Kata kinerja, jika berkaitan dengan daya pikir, kreativitas dalam bentuk ide untuk merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan tujuan organisasi. Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang dilihat dari asal katanya adalah secara keseluruhan selama periode terjemahan dari kata performance yang tertentu di dalam melaksanakan tugas

8 dibandingkan dengan berbagai variabel terikat dalam hal ini adalah kemungkinan seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di PT. Astra International Tbk. Daihatsu cabang kinerja pegawai PT. Astra International Tbk. Daihatsu cabang Klaten. Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan peneliti adalah pimpinan dan pegawai PT. Astra International Tbk. Daihatsu cabang Klaten yang berjumlah 54 orang. penentuan sampel Klaten yang terletak di Jl. Klaten Solo didasarkan pada tabel Kretji dan Km. 4 Belang Wetan, Klaten Utara - Morgan. Adapun besarnya sampel Klaten. Penelitian ini dilaksanakan pada berdasarkan populasi sejumlah 54 orang, bulan Maret Adapun jenis sebanyak 48 dan mengambil try out kegiatan yang di lakukan terbagi sebanyak 20 0rang di PT. Astra menjadi dua tahap, yakni persiapan International Tbk. Daihatsu cabang penelitian dan tahap pelaksanaan Tambak Segaran. Teknik pengambilan penelitian. Tahap persiapan penelitan sampel memakai teknik simple random meliputi pengajuan masalah sampai sampling dengan cara undian, yaitu penyusunan angket. Sedangkan tahap sebagian dari pegawai PT. Astra pelaksanaan penelitian dimulai dari International Tbk. Daihatsu cabang pengumpulan data sampai penyusunan Klaten. Teknik pengumpulan data yang laporan penelitian. Peneliti digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif metode observasi, metode angket dan kuantitatif karena penelitian ini metode dokumentasi. Untuk mengetahui bermaksud menggambarkan sifat atau keadaan yang sementara sedang berjalan dan berusaha meneliti sejauh mana pengaruh antara variabel satu dengan baik tidaknya angket maka harus melalui uji validitas dan uji realibilitas yang akan dilaksanakan di PT. Astra International Tbk. Daihatsu cabang Tambak Segaran variabel lainnya. Variabel tersebut yang berjumlah 20 orang. Pengambilan adalah variabel bebas, yaitu gaya tempat yang berbeda karena di tempat kepemimpinan pada pimpinan (X1) dan penelitian jumlah anggota populasi di kedisiplinan pegawai (X2) kemudian luar sampel terlalu sedikit.

9 Validitas dalam penelitian ini Dari data variabel gaya menggunakan rumus korelasi product kepemimpinan yang terdiri dari 14 moment sedangkan reliabilitas pernyataan dengan responden sejumlah menggunakan rumus alpha. Teknik 48 pegawai diperoleh skor hasil analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis korelasi dan regresi ganda (multiple regression). Langkah-langkahnya antara lain (a) menyusun tabulasi data, (b) uji persyaratan analisis, (c) uji hipotesis penelitian. pengumpulan 1955 dan jumlah skor tertinggi sebesar Dengan demikian tingkat gaya kepemimpinan di PT. Astra International Tbk Daihatsu Cabang Klaten sebesar 1955:2688 = 0,7273 atau sebesar 72,73%. Jumlah skor hasil pengumpulan data dari 16 butir angket HASIL PENELITIAN DAN kedisiplinan pegawai Σ X2 = 2220 PEMBAHASAN dengan skor tertinggi Dengan Sebelum angket digunakan untuk demikian, tingkat kinerja pegawai instrumen penelitian terlebih dahulu dilakukan try out. Try Out dilaksanakan sebesar 2220 : 3072 = 0,7227 atau sebesar 72,27%. Sedangkan jumlah skor di PT. Astra International Tbk. Daihatsu hasil pengumpulan data dari 17 cabang Tambak Segaran yang berjumlah pernyataan angket tentang kinerja 20 orang. Pengambilan tempat yang pegawai (Y) sebesar 2288 dengan skor berbeda karena di tempat penelitian maksimal Dengan demikian, jumlah anggota populasi di luar sampel tingkat kinerja pegawai PT. Astra terlalu sedikit. Hasil pengujian validitas terhadap angket gaya kepemimpinan dengan jumlah butir angket sebanyak 17, diperoleh hasil ada 3 butir angket yang tidak valid. Angket kedisiplinan dengan International Tbk Daihatsu Cabang Klaten sebesar sebesar 2288 : 3264 = 0,7010 atau sebesar 70,10% sehingga belum mencapai tahap maksimal. Uji normalitas dalam penelitian jumlah 18 item, diperoleh hasil ada 2 ini menggunakan rumus kolmogorv butir angket yang tidak valid. Sedangkan terhadap angket kinerja dengan jumlah smirnov tes dengan menggunakan taraf signifikan 0,05. Dari hasil perhitungan butir angket sebanyak 20, diperoleh hasil uji normalitas data diperoleh nilai ada 3 butir angket yang tidak valid. signifikansi masing-masing variabel yaitu untuk gaya kepemimpinan sebesar

10 0,428, untuk kedisiplinan pegawai Pengujian Hipotesis dalam sebesar 0,266 dan untuk kinerja pegawai sebesar 0,884. Nilai signifikansi ketiga variabel tersebut > 0,05, maka dapat penelitian ini meliputi tiga hal, antara lain: analisis data menggunakan uji korelasi ganda, penafsiran pengujian disimpulkan bahwa semua variabel hipotesis, dan kesimpulan pengujian berdistribusi normal. Uji linearitas dalam penelitian ini hipotesis. Uji Koefisien Korelasi X 1 terhadap Y menggunakan program komputer Dari hasil perhitungan diperoleh harga statistik SPSS. Untuk X 1 diperoleh harga F hitung sebesar 0,675 dengan signifikansi sebesar 0,795 > 0,05, maka Ho diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengaruh kedua variabel bersifat linear. Untuk X 2 rhitung (pearson correlation) pengaruh antara X1 terhadap Y sebesar 0,467. Apabila dikonsultasikan dengan taraf signifikansi 5% maka diperoleh 0,000 < 0,05. Sedangkan nilai r tabel untuk N= 48 diperoleh harga F hitung sebesar 1,212. adalah 0,250. Apabila rhitung Apabila dikonsultasikan dengan taraf signifikansi 5% maka diperoleh 0,317 > dikonsultasikan dengan r tabel maka r hitung > r tabel atau 0,467 > 0,285. Maka Ho 0,05, maka Ho diterima. Jadi pengaruh ditolak, sedangkan Ha diterima. kedua variabel bersifat linear. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Uji Independensi dalam terdapat pengaruh yang signifikan antara penelitian ini menggunakan product gaya kepemimpinan dengan kinerja moment. Dari hasil perhitungan pegawai. diperoleh harga r hitung hubungan antara Uji Koefisien Korelasi X 2 terhadap Y gaya kepemimpinan dengan kedisiplinan Dari hasil perhitungan uji pegawai sebesar 0,193. Apabila koefisien regresi sederhana diperoleh dikonsultasikan dengan taraf signifikansi harga rhitung (pearson correlation) 5% maka diperoleh 0,188 > 0,05 maka Ho diterima. Jadi dapat disimpulkan pengaruh antara X2 dengan Y sebesar 0,610. Apabila dikonsultasikan dengan bahwa tidak ada pengaruh yang taraf signifikansi 5% maka diperoleh signifikan antara gaya kepemimpinan dengan kedisiplinan pegawai atau kedua 0,000 < 0,05. Sedangkan nilai r tabel untuk N = 48 adalah 0,285. Apabila r hitung variabel saling independen. dikonsultasikan dengan rtabel maka r hitung > r tabel atau 0,610 > 0,285. Maka

11 Ho ditolak, sedangkan Ha diterima. Dari perhitungan yang telah Sehingga dapat disimpulkan bahwa dilakukan, dapat disimpulkan sebagai terdapat pengaruh yang signifikan antara berikut (1) Sumbangan relatif gaya kedisiplinan pegawai dengan kinerja kepemimpinan (X1) terhadap kinerja pegawai. pegawai (Y) sebesar 34%. (2) Uji Koefisien Korelasi Multipel X 1 dan X 2 terhadap Y Dari hasil perhitungan diperoleh Sumbangan relatif kedisiplinan pegawai (X2) terhadap kinerja pegawai (Y) sebesar 66%. (3) Sumbangan efektif harga F hitung hubungan antara gaya gaya kepemimpinan (X1) terhadap kepemimpinan dan kedisiplinan pegawai dengan kinerja pegawai sebesar 22,349 dan F tabel sebesar 3,204 yang berarti F hitung > F tabel atau 22,349 > 3,204. kinerja pegawai (Y) sebesar 16,94% (4) Sumbangan efektif kedisiplinan pegawai (X2) terhadap kinerja pegawai (Y) sebesar 32,89%. Berdasarkan hal tersebut dapat Setelah dilakukan analisis data disimpulkan X1+X2 = Y artinya bahwa untuk pengujian hipotesis selanjutnya ada pengaruh antara gaya kepemimpinan dilakukan penafsiran pengujian dan kedisiplinan pegawai dengan kinerja hipotesis. Penafsiran terhadap regresi pegawai. linear hanya dapat Persamaan Garis Regresi Linear dipertanggungjawabkan bila rhitung dan Multiple F hitung yang diperoleh berarti atau Persamaan regresi = - signifikan. 12, ,745 X1 + 0,650 X2 Regresi Antara X1 Terhadap Y Persamaan tersebut dapat Dari pengujian hasil analisis data diartikan, jika X1 dan X2 bernilai Nol (0), maka besarnya Y yaitu -12,754 unit. Jika X1 berubah sebesar 1 unit, maka Y pada tabel Pearson Correlation, untuk mengetahui gaya kepemimpinan (X1) terhadap kinerja pegawai (Y) diperoleh akan berubah sebesar 0,745 unit. Jika X2 nilai r hitung sebesar 0,467 dengan berubah sebesar 1 unit, maka Y akan signifikansi 5%, N = 48 responden berubah sebesar 0,650 unit. Sumbangan Relatif dan Sumbangan diperoleh rtabel sebesar 0,285. Dengan demikian maka r hitung lebih besar dari Efektif X1 dan X2 terhadap Y r tabel atau 0,467 > 0,285. Sehingga dapat ditafsirkan bahwa gaya kepemimpinan

12 berpengaruh signifikan terhadap kinerja Persamaan Garis Regresi Linear pegawai. Multiple Regresi Antara X2 terhadap Y Berdasarkan persaman garis Dari pengujian hasil analisis pada regresi linear Ŷ = -12, ,745 X1 + tabel Pearson Correlation, untuk 0,650 X2. Dari persamaan regresi mengetahui keberartian kedisiplinan tersebut di atas dapat ditafsirkan (1) Jika pegawai (X2) terhadap kinerja pegawai variabel gaya kepemimpinan dan (Y) diperoleh nilai r hitung sebesar 0,610 sedangkan pada taraf signifikansi 5%, N kedisiplinan pegawai bernilai nol (0), maka rata-rata kinerja pegawai sebesar - = 48 responden diperoleh r tabel sebesar 12,754 unit. (2) Rata-rata kinerja 0,285. Dengan demikian maka r hitung pegawai (Y) diperkirakan akan lebih besar dari r tabel atau 0,610 > 0,285. meningkat sebesar 0,745 unit untuk Sehingga dapat ditafsirkan bahwa setiap ada peningkatan satu unit gaya kedisiplinan pegawai berpengaruh kepemimpinan dan sebaliknya, rata-rata signifikan terhadap kinerja pegawai. Regresi Multiple X1 dan X2 terhadap Y kinerja pegawai (Y) diperkirakan akan menurun sebesar 0,745 unit untuk setiap Berdasarkan analisis data pada ada penurunan satu unit gaya tabel Model Summary, yang telah kepemimpinan. (3) Rata-rata kinerja dilakukan untuk mengetahui pengaruh pegawai (Y) diperkirakan akan gaya kepemimpinan (X1) dan meningkat sebesar 0,650 unit untuk kedisiplinan pegawai (X2) secara setiap ada peningkatan satu unit bersama-sama terhadap kinerja pegawai kedisiplinan pegawai dan sebaliknya, (Y) diperoleh hasil nilai Fhitung sebesar rata-rata kinerja pegawai (Y) 22,349 dan F tabel sebesar 3,204 dan nilai diperkirakan akan menurun sebesar signifikansi sebesar 0,000. Apabila 0,650 unit untuk setiap ada penurunan dibandingkan maka F hitung > F tabel atau 22,349 > 3,204. Karena itu dapat satu unit kedisiplinan pegawai. Simpulan Pengujian Hipotesis ditafsirkan bahwa gaya kepemimpinan Berdasarkan hasil pengujian dan kedisiplinan pegawai secara hipotesis, diperoleh nilai r hitung variabel bersama-sama berpengaruh signifikan gaya kepemimpinan (X1) sebesar 0,467 terhadap kinerja pegawai. dan r tabel sebesar 0,285. Sehingga dapat

13 dikatakan bahwa nilai r hitung > r tabel atau 0,467 > 0,285 maka Ha diterima dan Ho ditolak pada taraf signifikansi sebesar 0,05. Dengan demikian hipotesis yang pegawai terhadap kinerja pegawai PT. Astra International Tbk. Daihatsu cabang Klaten tahun 2016 terbukti dapat diterima. menyatakan bahwa Terdapat pengaruh yang signifikan gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai PT. Astra SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis data International Tbk. Daihatsu cabang dan pengujian hipotesis, dapat diperoleh Klaten tahun 2016 terbukti dapat diterima. simpulan pada penelitian ini, antara lain: (1) Ada pengaruh yang signifikan antara Berdasarkan hasil pengujian gaya kepemimpinan dengan kinerja hipotesis, diperoleh nilai r hitung variabel pegawai di PT. Astra International Tbk. kedisiplinan pegawai (X2) sebesar 0,610 Daihatsu Cabang Klaten. (2) Ada dan r tabel sebesar 0,285. Sehingga dapat pengaruh yang signifikan antara dikatakan bahwa nilai r hitung > r tabel atau 0,610 > 0,285 maka Ha diterima dan Ho kedisiplinan pegawai dengan kinerja pegawai di PT. Astra International Tbk. ditolak pada taraf signifikansi sebesar Daihatsu Cabang Klaten. (3) Ada 0,05. Dengan demikian hipotesis yang pengaruh yang signifikan gaya menyatakan bahwa Terdapat pengaruh yang signifikan kedisiplinan pegawai terhadap kinerja pegawai PT. Astra kepemimpinan dan kedisiplinan pegawai dengan kinerja pegawai di PT. Astra International Tbk. Daihatsu Cabang International Tbk. Daihatsu cabang Klaten. Klaten tahun 2016 terbukti dapat diterima. Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil analisis data diperoleh temuan Berdasarkan hasil pengujian lain yang berhubungan dengan ketiga hipotesis, diperoleh F hitung sebesar 22,349 variabel yaitu gaya kepemimpinan, dan F tabel sebesar 3,204. Sehingga dapat kedisiplinan pegawai, dan kinerja dikatakan bahwa nilai F hitung > F tabel atau pegawai. Temuan tersebut antara lain: (1) Tingkat gaya kepemimpinan di PT. 22,349 > 3,204. Dengan demikian Astra International Tbk. Daihatsu hipotesis yang menyatakan bahwa Cabang Klaten sebesar 72,73%, Terdapat pengaruh yang signifikan commit kedisiplinan to user pegawai sebesar 72,27%, gaya kepemimpinan dan kedisiplinan

14 dan kinerja pegawai sebesar 70,10%. (2) perusahaan. Hal ini berarti bahwa Dari hasil perhitungan diperoleh pimpinan kurang mengaplikasikan visi persamaan regresi Ŷ = -12, ,745 X1 + 0,650 X2. Artinya bahwa rata-rata perusahaan kepada para pegawainya. (2) Bagi pegawai, banyak yang tidak jujur kinerja pegawai (Y) diperkirakan apabila melakukan suatu kesalahan saat meningkat atau menurun sebesar 0,745 melakukan pekerjaan. Pegawai untuk setiap ada peningkatan atau seharusnya lebih meminimalisir penurunan satu unit gaya kepemimpinan dan akan mengalami peningkatan atau penurunan sebesar 0,650 untuk setiap ada peningkatan atau penurunan satu unit kedisiplinan pegawai. (3) Besarnya kesalahan yang diperbuat sehingga bisa lebih melaksanakan tujuan perusahaan dengan lebih baik. Pegawai sebaiknya behati-hati lagi dalam melaksanakan tugas yang dikerjakan sehingga pegawai sumbangan relatif dan efektif tidak melakukan kesalahan apabila berdasarkan hasil pengujian hipotesis pegawai sudah terlanjur melakukan adalah sebesar 34% untuk sumbangan kesalahan pada saat melaksanakan relatif gaya kepemimpinan, 66% untuk sumbangan relatif variabel kedisiplinan pekerjaan maka kesalahan tersebut harus dijadikan pelajaran yang sangat berharga pegawai, 16,94% untuk sumbangan bagi pegawai untuk tidak mengulangi efektif variabel gaya kepemimpinan, kesalahan yang sama dikemudian hari 32,89% untuk sumbangan efektif dalam menjalankan pekerjaan sehingga variabel kedisiplinan pegawai. dapat meningkatkan dan memperlancar Berdasarkan simpulan di atas, kinerja pegawai. Dengan demikian, maka peneliti memberikan saran (1) pegawai akan dapat mengevaluasi dan Bagi pimpinan, pelaksanaan gaya memperbaiki kesalahan dengan kepemimpinan baru tercapai sebesar melakukan pekerjaan yang lebih baik. 72,73% yang berarti masih dapat ditingkatkan lagi. Hal-hal tersebut dapat dilihat dari item-item dalam daftar angket yang nilainya rendah, antara lain item no. 1 tentang pimpinan yang kurang mempunyai visi yang jelas dalam

15 DAFTAR PUSTAKA Hasibuan. H, M. S. P Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Moeheriono Pengukuran Kinerja Berbais Kompetensi. Depok: PT Rajagrafindo Persada. Moejiono Kepemimpinan Dalam Globalisasi. Yogyakarta: Rineka Harpindo. Prawirosentono Kinerja Pegawai. Jakarta: Karya Cipta Bumi. Rivai, Veithzal Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Siagian, S. P Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: Rineka Cipta. Suyanto Mengenal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan. Jogjakarta: Mitra Cendikia. Widodo, Joko Learning Organization: Piranti Pemimpin Visioner. Malang: Bayumedia Publishing.